News Letter Kebun Raya Bali

2
News Letter Kebun Raya Bali Vol: 2 No: 3 April-Mei 2013 Konservasi & Budaya Dalam Harmoni ISSN : 2088-7744 Susunan Redaksi: Pemimpin Umum: Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Pemimpin Redaksi: Muntadliroh, S.I.Kom, Dewan Redaksi: I Wayan Mudarsa, SP, I Made Raharja Pendit, SP, I Putu Suendra, SP, I Gusti Ngurah Putu Dedi Wirawan, A.Md, Renata Lusilaora, A.Md. Perwajahan: I Gede Wawan Setiadi, S.Sn. Alamat Redaksi: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, 82191. Telp. (0368)2033211, 2033170. Fax. (0368)2033171. Email: [email protected]. Rwedaksi menerima tulisan, foto dan gambar serta berhak memilih dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi. Versi daring dapat dibaca dan diunduh di http:// www.krbali.lipi.go.id S istem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008, merupakan standar internasional untuk mengatur sistem manajemen organisasi yang berfokus pada mutu. Kepala LIPI menghimbau tentang pentingnya setiap Satker LIPI menerapkan manajemen berbasis ISO 9001:2008. Hal inilah yang melatarbelakangi UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI bertekat mengimplementasikan manajemen ISO 9001: 2008. Kepala Kebun Raya Bali dalam sambutannya mengajak semua pegawai Kebun Raya Bali untuk menerapkan ISO 9001:2008. Pada tanggal 22-24 April 2013, dengan berbekal kesungguhan dan bimbingan Tim P2SMTP LIPI, TIM SMM Kebun Raya Bali menyusun draft Panduan Mutu dan Sistem Manajemen Mutu (SMM). Pada tanggal 2 Mei 2013, bertempat di Gedung Nayaka Loka UPT BKT KR Bali, Seluruh Pegawai KR Bali bersepakat bahwa SMM Kebun Raya Bali siap diuji coba pelaksanaannya. Implementasi ISO 9001:2008 ini didampingi oleh Tim P2SMTP LIPI. Lugrayasa berharap Kebun Raya Bali dapat memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 selambat-lambatnya pada hari ulang tahun LIPI bulan Agustus 2013 mendatang. Dengan demikian seluruh pegawai Kebun Raya Bali turut berpartisipasi dalam uji coba SMM ISO 9001:2008. “Uji coba SMM ISO 9001:2008 ini tidak luput dari proses penyempurnaan. Hambatan dan kendala dalam proses uji coba ini tentu ada, namun dengan semangat dan konsistensi yang tinggi dari seluruh pegawai Kebun Raya Bali, Kebun Raya Bali pasti mampu mengimplementasikan SMM ISO 9001:2008 ini,” Ujar Kabid Kerjasama Teknis dan Jasa Ilmiah P2SMTP-LIPI. (I Putu Suendra) KEBUN RAYA BALI UJI COBA PENERAPAN SMM ISO 9001:2008 M asuknya pembangunan kebun raya daerah pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) kedua tahun 2010-2014 yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010, sebagai salah satu kegiatan Prioritas Nasional ke-9 (PN 9) tentang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, menjadikan posisi kebun raya dalam upaya penyelamatan, pengkajian dan pemanfaatan tumbuhan Indonesia menjadi semakin strategis. Kebun Raya tidak hanya memiliki peran penting di bidang konservasi, penelitian, pendidikan lingkungan, dan wisata, namun juga memberikan kontribusi signifikan dalam jasa lingkungan. Penetapan Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2011 tentang Kebun Raya semakin memperkuat dasar pelaksanaan percepatan pembangunan Kebun Raya Daerah. Hingga tahun 2012, Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor telah berperan aktif dalam pembangunan 21 Kebun Raya Daerah, salah satunya melalui pelaksanaan diklat perkebunrayaan. Diklat perkebunrayaan dalam rangka pembinaan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang konservasi ex-situ tumbuhan tropika Indonesia dan perkebunrayaan dilaksanakan pada tanggal 3-7 April 2013 di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI. Diklat dibuka oleh Kelapa LIPI, Prof. Dr. Lukman Hakim pada hari Rabu, 3 April 2013 di Gedung Nayaka Loka Kebun Raya Bali. Pelaksanaan diklat ini dibagi dalam dua tahap, yaitu diklat kelas manajemen yang berlangsung tanggal 3-4 April 2013, dan diklat kelas teknis yang dilaksanakan tanggal 5-7 April 2013. Pesertanya merupakan perwakilan dari 21 kebun raya daerah. Sesuai dengan pasal 19 Bab IV Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2011 tentang Kebun Raya, LIPI melalui PKT Kebun Raya Bogor melalukan pembinaan dan pengawasan teknis pembangunan kebun raya di Indonesia. “Diklat perkebunrayaan ini bertujuan membantu Pemerintah Daerah dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang terlatih dan memahami kaidah perkebunrayaan, agar dapat mengelola Kebun Raya daerah,” ungkap Ir. Mustaid Siregar, M.Si., Kepala Kebun Raya Bogor. “Di samping itu, diklat ini juga bertujuan mendukung percepatan pembangunan Kebun Raya Daerah, dan memperkuat posisi PKT Kebun Raya Bogor sebagai pemangku PELAKSANAAN DIKLAT PERKEBUNRAYAAN DALAM KERANGKA PEMBANGUNAN KEBUN RAYA DAERAH DI KEBUN RAYA “EKA KARYA” BALI Pada tanggal 22-24 April 2013, dengan berbekal kesungguhan dan bimbingan Tim P2SMTP LIPI, TIM SMM Kebun Raya Bali menyusun draft Panduan Mutu dan Sistem Manajemen Mutu (SMM). peran koordinatif yang memberikan pembinaan dan pengawasan teknis perkebunrayaan,” imbuhnya. Diklat kelas manajemen membahas mengenai Manajemen Koleksi dan Manajemen Riset Kebun Raya. Materi ini akan diberikan dalam bentuk presentasi di kelas dan pembuatan concept paper dengan tema: Menyusun Strategi Pengayaan dan Pemanfaatan Koleksi Kebun Raya Daerah. Diklat kelas Manajemen ini melibatkan pembicara ahli di berbagai bidang yang berkaitan dengan pembangunan kebun raya daerah, antara lain: Dr. Siti Nuramaliati Prijono (Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati-LIPI); Dr. Ir. Mesdin Simarmata, M.Sc (Direktur Industri, IPTEK, dan BUMN, BAPENAS); Dr. Dadang Rukmana, DEA (Direktur Perkotaan, Direktorat Jendral Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia); Edi Sugiharto, S.H., M.Si (Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia); Direktur Jenderal Pembangunan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia; dan Dr. Joko R. Witono, M.Si (Kepala Bidang Konservasi Ex Situ, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI). Berbeda dengan kelas manajemen, diklat kelas teknis lebih menitikberatkan pada materi tentang pembibitan dan pemeliharaan koleksi di kebun raya yang akan disusun. Selain pemberian materi di kelas, peserta diajak praktikum dan demo secara langsung di lapangan. Pembicara pada kelas teknis ini dilakukan oleh para peneliti ahli dari PKT Kebun Raya Bogor, antara lain; Dr. Reni Lestari, Dr. Siti Roosita Ariati, Dr. Izu Andry Fijridiyanto, Dr. Dian Latifah, Dr. Kartika Ning Tyas, Yupi Isnaini, M.Si, dan Ir. D.M. Puspitaningtyas, M.Sc. “Diklat ini diharapkan mampu mencetak SDM pengelola kebun raya daerah yang menguasai dasar-dasar perkebunrayaan, pemahaman filosofis perkebunrayaan, kaidah-kaidah dasar, serta prosedur teknis dalam pengelolaan kebun raya,” tutur Winda Utami Putri, S. Hut, selaku ketua panitia diklat. (Muntadliroh)

Transcript of News Letter Kebun Raya Bali

News Letter

Kebun Raya Bali

Vol: 2 No: 3 April-Mei 2013

Konservasi & Budaya Dalam Harmoni

ISSN : 2088-7744

Susunan Redaksi:Pemimpin Umum: Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Pemimpin Redaksi: Muntadliroh, S.I.Kom, Dewan Redaksi: I Wayan Mudarsa, SP, I Made Raharja Pendit, SP, I Putu Suendra, SP, I Gusti Ngurah Putu Dedi Wirawan, A.Md, Renata Lusilaora, A.Md. Perwajahan: I Gede Wawan Setiadi, S.Sn. Alamat Redaksi: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, 82191. Telp. (0368)2033211, 2033170. Fax. (0368)2033171. Email: [email protected]. Rwedaksi menerima tulisan, foto dan gambar serta berhak memilih dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi. Versi daring dapat dibaca dan diunduh di http://www.krbali.lipi.go.id

 

Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008, merupakan standar internasional untuk mengatur sistem manajemen

organisasi yang berfokus pada mutu. Kepala LIPI menghimbau tentang pentingnya setiap Satker LIPI menerapkan manajemen berbasis ISO 9001:2008. Hal inilah yang melatarbelakangi UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI bertekat mengimplementasikan manajemen ISO 9001: 2008.

Kepala Kebun Raya Bali dalam sambutannya mengajak semua pegawai Kebun Raya Bali untuk menerapkan ISO 9001:2008. Pada tanggal 22-24 April 2013, dengan berbekal kesungguhan dan bimbingan Tim P2SMTP LIPI, TIM SMM Kebun Raya Bali menyusun draft Panduan Mutu dan Sistem Manajemen Mutu (SMM). Pada tanggal 2 Mei 2013, bertempat di Gedung Nayaka Loka UPT BKT KR Bali, Seluruh Pegawai KR Bali bersepakat bahwa SMM Kebun Raya Bali siap diuji coba pelaksanaannya. Implementasi ISO 9001:2008 ini didampingi oleh Tim P2SMTP LIPI. Lugrayasa berharap Kebun Raya Bali dapat memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 selambat-lambatnya pada hari ulang tahun LIPI bulan Agustus 2013 mendatang.

Dengan demikian seluruh pegawai Kebun Raya Bali turut berpartisipasi dalam uji coba SMM ISO 9001:2008. “Uji coba SMM ISO 9001:2008 ini tidak luput dari proses penyempurnaan. Hambatan dan kendala dalam proses uji coba ini tentu ada, namun dengan semangat dan konsistensi yang tinggi dari seluruh pegawai Kebun Raya Bali, Kebun Raya Bali pasti mampu mengimplementasikan SMM ISO 9001:2008 ini,” Ujar Kabid Kerjasama Teknis dan Jasa Ilmiah P2SMTP-LIPI. (I Putu Suendra)

KEBUN RAYA BALI UJI COBA PENERAPAN SMM ISO 9001:2008Masuknya pembangunan kebun raya daerah pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) kedua tahun 2010-2014 yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010, sebagai salah satu kegiatan Prioritas Nasional ke-9 (PN 9) tentang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, menjadikan posisi kebun raya dalam upaya penyelamatan, pengkajian dan pemanfaatan tumbuhan Indonesia menjadi semakin strategis. Kebun Raya tidak hanya memiliki peran penting di bidang konservasi, penelitian, pendidikan lingkungan, dan wisata, namun juga memberikan kontribusi signifikan dalam jasa lingkungan. Penetapan Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2011 tentang Kebun Raya semakin memperkuat dasar pelaksanaan percepatan pembangunan Kebun Raya Daerah. Hingga tahun 2012, Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor telah berperan aktif dalam pembangunan 21 Kebun Raya Daerah, salah satunya melalui pelaksanaan diklat perkebunrayaan.

Diklat perkebunrayaan dalam rangka pembinaan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang konservasi ex-situ tumbuhan tropika Indonesia dan perkebunrayaan dilaksanakan pada tanggal 3-7 April 2013 di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI. Diklat dibuka oleh Kelapa LIPI, Prof. Dr. Lukman Hakim pada hari Rabu, 3 April 2013 di Gedung Nayaka Loka Kebun Raya Bali. Pelaksanaan diklat ini dibagi dalam dua tahap, yaitu diklat kelas manajemen yang berlangsung tanggal 3-4 April 2013, dan diklat kelas teknis yang dilaksanakan tanggal 5-7 April 2013. Pesertanya merupakan perwakilan dari 21 kebun raya daerah.

Sesuai dengan pasal 19 Bab IV Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2011 tentang Kebun Raya, LIPI melalui PKT Kebun Raya Bogor melalukan pembinaan dan pengawasan teknis pembangunan kebun raya di Indonesia. “Diklat perkebunrayaan ini bertujuan membantu Pemerintah Daerah dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang terlatih dan memahami kaidah perkebunrayaan, agar dapat mengelola Kebun Raya daerah,” ungkap Ir. Mustaid Siregar, M.Si., Kepala Kebun Raya Bogor. “Di samping itu, diklat ini juga bertujuan mendukung percepatan pembangunan Kebun Raya Daerah, dan memperkuat posisi PKT Kebun Raya Bogor sebagai pemangku

PELAKSANAAN DIKLAT PERKEBUNRAYAAN DALAM KERANGKA PEMBANGUNAN KEBUN RAYA DAERAH DI KEBUN RAYA “EKA KARYA”

BALI

Pada tanggal 22-24 April 2013, dengan berbekal kesungguhan dan bimbingan Tim P2SMTP LIPI, TIM SMM Kebun Raya Bali menyusun draft Panduan Mutu dan Sistem Manajemen Mutu (SMM).

““

peran koordinatif yang memberikan pembinaan dan pengawasan teknis perkebunrayaan,” imbuhnya.

Diklat kelas manajemen membahas mengenai Manajemen Koleksi dan Manajemen Riset Kebun Raya. Materi ini akan diberikan dalam bentuk presentasi di kelas dan pembuatan concept paper dengan tema: Menyusun Strategi Pengayaan dan Pemanfaatan Koleksi Kebun Raya Daerah. Diklat kelas Manajemen ini melibatkan pembicara ahli di berbagai bidang yang berkaitan dengan pembangunan kebun raya daerah, antara lain: Dr. Siti Nuramaliati Prijono (Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati-LIPI); Dr. Ir. Mesdin Simarmata, M.Sc (Direktur Industri, IPTEK, dan BUMN, BAPENAS); Dr. Dadang Rukmana, DEA (Direktur Perkotaan, Direktorat Jendral Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia); Edi Sugiharto, S.H., M.Si (Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia); Direktur Jenderal Pembangunan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia; dan Dr. Joko R. Witono, M.Si (Kepala Bidang Konservasi Ex Situ, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI).

Berbeda dengan kelas manajemen, diklat kelas teknis lebih menitikberatkan pada materi tentang pembibitan dan pemeliharaan koleksi di kebun raya yang akan disusun. Selain pemberian materi di kelas, peserta diajak praktikum dan demo secara langsung di lapangan. Pembicara pada kelas teknis ini dilakukan oleh para peneliti ahli dari PKT Kebun Raya Bogor, antara lain; Dr. Reni Lestari, Dr. Siti Roosita Ariati, Dr. Izu Andry Fijridiyanto, Dr. Dian Latifah, Dr. Kartika Ning Tyas, Yupi Isnaini, M.Si, dan Ir. D.M. Puspitaningtyas, M.Sc.

“Diklat ini diharapkan mampu mencetak SDM pengelola kebun raya daerah yang menguasai dasar-dasar perkebunrayaan, pemahaman filosofis perkebunrayaan, kaidah-kaidah dasar, serta prosedur teknis dalam pengelolaan kebun raya,” tutur Winda Utami Putri, S. Hut, selaku ketua panitia diklat. (Muntadliroh)

Sebanyak 70 orang mahasiswa dan dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan

(KKL) di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI. KKL dilaksanakan selama empat hari dari tanggal 28 April sampai dengan 1 Mei 2013.

Selama di Kebun Raya, Mahasiswa melakukan pengamatan dan mengambil sampel tanaman untuk tujuan penelitaian. Spesimen tumbuhan yang diambil diantaranya daun paku Pyrossia sp., daun

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta KKL di Kebun Raya Bali

Salam hangat dari Kebun Raya Bali,

Pembaca setia Newsletter Kebun Raya Bali, pada edisi Mei 2013 redaksi menyajikan info seputar Implementasi ISO 9001:2008, pengalaman tim data sharing di Kebun Raya Katingan, dan kegiatan KKL Universitas Negeri Jakarta di Kebun Raya Bali, serta berbagai berita menarik lainnya. Semoga infonya bermanfaat dan selamat membaca!

Selamat membaca!

Konservasi tumbuhan buah Kalimantan, Indonesia dan tropika, adalah “Icon” yang diusung Pemerintah Kabupaten Katingan dalam membangun kebun rayanya.

Hal ini dilandasi kondisi Indonesia sebagai pusat keragaman tanaman buah tropika yang terkenal di dunia. Sayangnya, keragaman buah tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Banyak jenis buah lokal mulai terdesak sebelum mendapat sentuhan budidaya. Jenis-jenis tersebut dikhawatirkan akan terabaikan dan populasinya terus berkurang sehingga menjadi langka dan punah.

“Langkah penyelamatan memang dirasa cukup berat, mengingat deforestasi akibat pengalihfungsian lahan, pembukaan hutan secara

Ibu kita Kartini, putri sejatiPutri Indonesia, harum namanya

Ibu Kita Kartini, pendekar bangsaPendekar kaumnya, untuk merdeka

Wahai ibu kita Kartini, putri yang muliaSungguh besar cita-citanya, bagi Indonesia

Kita sering mendengar dan menghafal lagu di atas, bahkan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Lagu tentang Kartini. Ibu Kita Kartini adalah salah seorang pahlawan kemerdekaan Indonesia. Ia adalah tokoh emansipasi perempuan di Indonesia. Kartini, semasa hidupnya dipenuhi pemikiran-pemikiran untuk mengangkat derajat kaum perempuan agar bisa berkembang sebagaimana layaknya hak-hak yang didapat oleh lelaki pada masanya. Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April yang merupakan hari kelahirannya.Semangat memperingati hari Kartini telah mengakar rumput di seluruh nusantara, tak terkecuali bagi Dharma Wanita Persatuan Kebun Raya “Eka Karya” Bali. Peringatan hari Kartini kali ini dibuka oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan KR Bali, Ibu Meliyani Lugrayasa. Dalam sambutannya, bu Meli mengajak seluruh anggota Dharma Wanita Persatuan KR Bali untuk meneladani semangat juang Kartini dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kesempatan ini juga dipaparkan biografi Kartini dan sepak terjang perjuangannya dalam menyetarakan kaumnya.

Raden Ajeng Kartini, dilahirkan di keluarga ningrat, pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, sebuah desa yang terletak beberapa kilometer dari Jepara, Jawa Tengah. Kartini adalah anak ke lima sekaligus anak perempuan tertua dari sebelas bersaudara dari kedua istri ayahnya. Ayahnya bernama RMAA Sosroningrat dan ibunya bernama MA Ngasirah yang merupakan istri pertama.

MEMAKNAI HARI KARTINI BAGI DHARMA WANITA

PERSATUANKEBUN RAYA BALI

Sejak kecil, Kartini sudah menunjukkan kepintaran dan kelincahannya. Oleh karena itu, Kartini kemudian disekolahkan di EUROPESE LAGERE SCHOOL (ELS), sekolah Belanda yang hanya mampu dienyam oleh keturunan ningrat pada waktu itu. Namun, pada usia 12 tahun Kartini sudah harus dipingit. Demi kepatuhan kepada tradisi ia harus berpisah pada dunia luar, dunia pendidikan dan terkurung di rumah. Sementara kaum laki-laki bebas melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, Kartini muda tidaklah berputus asa. Kartini kemudian memperluas pengetahuannya tanpa sekolah, maka satu-satunya jalan untuk menghabiskan waktu adalah dengan tekun membaca. De Locomotif adalah surat kabar yang paling sering ia baca.

Kartini juga gemar berkoresponsensi dengan teman-temannya antara lain: Ny Ovink Soer, Q Nellie Van Kol (Ny. Van Kol) Stella yaitu seorang penulis dan anggota militan pergerakan feminis di negeri Belanda saat itu. Dalam salah satu suratnya, Kartini menulis “Aku sungguh ingin mengenal seorang yang kukagumi, perempuan yang modern dan independen, yang melangkah dengan percaya diri dalam hidupnya, ceria dan kuat, antusias dan punya komitmen, bekerja tidak hanya untuk kepuasan dirinya namun juga memberikan dirinya untuk masyarakat luas, bekerja untuk kebaikan sesamanya”( 25 Mei 1899).

Tiap pemikiran Kartini adalah semangat perlawanan. Emansipasi atau kesetaraan adalah hal yang menjadi pemikiran besarnya. Ia sangat menginginkan perempuan memiliki kesempatan memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih luas. Kartini sudah memulainya untuk kita, maka mari kita lanjutkan! (disarikan dari berbagai sumber)-(Muntadliroh)

Dischidia nummularia, daun Purnajiwa (Euchresta horsfieldii) dan tanaman Rijasa (Elaeocarpus grandiflorus). Selain itu, mahasiswa juga melakukan pengamatan burung dan kera. Salah seorang mahasiswi Rina Astri Faizary mengatakan, dipilihnya Kebun Raya Bali sebagai tempat KKL karena tahun lalu kegiatan seperti ini dilakukan di Taman Nasional Bali Barat. Selain itu, Kebun Raya Bali memiliki jenis koleksi tanaman pegunungan yang cukup banyak. Demikian juga keanekaragaman jenis koleksi anggrek alam yang unik dan menarik. Lain halnya dengan Lailatul Fitriyani, ”KKL di Kebun Raya Bali sangat memuaskan karena untuk mendapatkan tumbuhan sebagai dokumen sampel sangat mudah sekali. Didampingi pemandu lapangan yang cukup berpengalaman kami mendapatkan penjelasan mengenai keberadaan dan manfaat tumbuhan-tumbuhan yang ada di dalam kebun. Semoga tahun depan kami diberi kesempatan oleh pihak rektorat untuk melakukan KKL di Bali khususnya di Kebun Raya Bali.”

Kebun Raya akan memfasilitasi mahasiswa yang melakukan penelitian, sebagai implmentasi tupoksi Kebun Raya Bali sebagai lembaga Konservasi, Penelitian, Pendidikan dan Wisata. (I Wayan Mudarsa)

KEBUN RAYA KATINGAN BANGUN TAMAN TEMATIK

BUAH

besar-besaran, pencurian kayu hutan dan kebakaran hutan menjadi penyebab utama kerusakan hutan di Indonesia, terutama hutan-hutan di Kalimantan,” tutur Kepala UPTD Kehutanan Bukit Batu, Joni Harta, SE., S.Hut., MM. Hal ini tidak menyurutkan semangat Pemerintah Kabupaten Katingan untuk menyelamatkan tanaman buah Indonesia terutama yang berasal dari Kalimantan. Kegiatan penyelamatannya dibantu oleh tim eksplorasi dari PKT Kebun Raya Bogor, yang pada tahun 2013 telah melakukan eksplorasi di daerah Tumbang Tangoi dan Tumbang Manggu, Kecamatan Sanaman Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, masing-masing diketuai oleh Popi Aprilianti, S.Si., dan Inggit Puji stuti, M.Si.

Untuk mempercepat pembangunan taman tematik di KR Katingan, PKT Kebun Raya Bogor menugaskan satu tim detasering tahap II tahun 2013, yang diketuai I Wayan Mudarsa (KR Bali) dan beranggotakan Sapei dan Muhamad Zen (KR Bogor). Tim tersebut bertugas selama satu bulan, dari tanggal 26 Maret - 25 April 2013. Tim detasering bekerjasama dengan Pegawai Tidak Tetap (PTT) PKT Kebun Raya Bogor, Aninda Retno Utami Wibowo, S.Si. dan Siti Munawaroh, S.Hut., dalam melakukan penataan dan penanaman di taman tematik sesuai master plan yang dibuat oleh Tim Lansekap Kebun Raya Bogor. Jenis yang ditanam antara lain: tanaman buah Kalimantan, tanaman buah Indonesia, rumput, tanaman peneduh , buah naga, dan nenas.

“Kami merencanakan pembangunan gedung perkantoran, mess, dan instalasi air bersih pertengahan tahun ini,” tandas Kepala UPTD Kehutanan Bukit Batu, Joni Harta. Dibantu sepuluh orang tenaga teknis lapangan, Kepala UPTD Kehutanan Bukit Batu terus melakukan penataan, penanaman koleksi, pemeliharaan, dan pembukaan lahan untuk perluasan kebun berdasarkan master plan dan bimbingan Dr. Reni Lestari selaku Pendamping Pembangunan Kebun Raya Katingan. Kebun Raya Katingan merupakan salah satu dari sembilan Kebun Raya Daerah yang mendapat prioritas pembangunan tahun 2013. Kegiatan prioritas pembangunan ini dilakukan setelah LIPI mendapat tambahan dana melalui skema New Initiative.

Maju terus Kebun Raya Katingan, selamatkan tanaman buah endemik Kalimantan dan Indonesia sebelum punah dari habitatnya! (I Wayan Mudarsa)

 

Pengambilan daun Purnajiwa (Euchresta horsfieldii)

Gerbang masuk Kebun Raya Katingan.