News Letter Januari 2012

8
betterlife Inspiring - Life Changing - Journey - Better Life Newsletter Feby Regina Suan, sejak kecil ia sudah dinggalkan oleh kedua orang tuanya. Kini, ia nggal bersama kedua orang tua angkatnya, yang dengan sea mem- berikan kasih sayang dan perhaan kepada dirinya. Seap hari Feby selalu membantu pekerjaan rumah orang tuanya, seper mencari kayu bakar dan mencari air. Suatu hari, ia mendengar berita dukacita, dimana adiknya yang nggal di kampung lain meninggalkan dia untuk selama-lamanya. Adiknya meninggal karena penyakit se- rampah. Hal itu membuat hanya sangat sedih. Ia merasa bahwa dirinya dak punya siapa-siapa lagi di dunia ini. Akhirnya, kedua orang tua angkatnya membawa Feby ke Feeding Center Tangan Pengharapan di desa Tuapene - NTT. Di Feeding Center, Feby mendapatkan banyak hal dari mengiku kegiatan Feeding, seper makanan ber- gizi, pendidikan gras, pelajaran tambahan serta pemuli- han ha. Kini Feby dak pernah merasa sedih dan sendiri lagi, karena banyak pengasuh yang memperhakannya dan memberikan Kasih Bapa kepada dirinya. Kesedihanku Terobati! Edisi Januari 2012

description

News Letter 2012

Transcript of News Letter Januari 2012

Page 1: News Letter Januari 2012

betterlifeInspiring - Life Changing - Journey - Better Life

Newsletter

Feby Regina Suan, sejak kecil ia sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Kini, ia tinggal bersama kedua orang tua angkatnya, yang dengan setia mem-berikan kasih sayang dan perhatian kepada dirinya.

Setiap hari Feby selalu membantu pekerjaan rumah orang tuanya, seperti mencari kayu bakar dan mencari air. Suatu hari, ia mendengar berita dukacita, dimana adiknya yang tinggal di kampung lain meninggalkan dia untuk selama-lamanya. Adiknya meninggal karena penyakit se-rampah. Hal itu membuat hatinya sangat sedih. Ia merasa bahwa dirinya tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini.

Akhirnya, kedua orang tua angkatnya membawa Feby ke Feeding Center Tangan Pengharapan di desa Tuapene - NTT. Di Feeding Center, Feby mendapatkan banyak hal dari mengikuti kegiatan Feeding, seperti makanan ber-gizi, pendidikan gratis, pelajaran tambahan serta pemuli-han hati. Kini Feby tidak pernah merasa sedih dan sendiri lagi, karena banyak pengasuh yang memperhatikannya dan memberikan Kasih Bapa kepada dirinya.

Kesedihanku Terobati!

Edisi Januari 2012

Page 2: News Letter Januari 2012

Ps. Yoanes Kristianus

Selamat Datang Tahun Baru 2012

II. Kami akan menambah pemberian makanan bergizi dan pendidikan untuk anak pra-sejahtera hingga 3.000 anak setiap harinya sampai akhir tahun 2012. Salah satu-nya, dalam waktu dekat ini kami akan membuka Feeding Center baru di daerah pemukiman sampah di Bali dan anak-anak pra-sejahtera di Timor Leste.

III. Kami akan memberikan pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan bercocok tanam agar para orang tua dari anak-anak di Feeding Center dapat hidup lebih se-jahtera dan keluar dari kemiskinan.

IV. Kami akan mengembangkan sayap untuk program pengajaran Joyce Meyer masuk di TV lokal atau nasional agar semakin banyak orang yang diberkati melalui tayan-gan ini.

Masih banyak lagi hal yang akan terus kami pikirkan dan lakukan agar dapat meningkatkan kesejahteraan bangsa kita.

Akhir kata kami segenap keluarga besar Yayasan Tangan Pengharapan mengucapkan Selamat Tahun Baru 2012; Ta-hun Perkenanan Tuhan; dimana janji Tuhan digenapi da-lam hidup saudara!

Salam Kerajaan,

Ps. Yoanes KristianusTwitter: @ytpindonesia

Tanpa terasa kita sudah menyelesaikan tahun 2011 dan saat ini kita sudah menginjakkan kaki di awal tahun 2012.

Matius 5:41 “Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.”

Saya percaya, sebelum Tuhan Yesus mengajarkan de-mikian, Dia terlebih dahulu sudah menghidupinya. Jika Tuhan mengajak kita masuk ke tahun yang baru, pasti

Dia lebih dulu sudah ada di depan kita dan bersama kita. Jika Tuhan ada di depan kita, kita tidak perlu takut atau gen-tar terhadap persoalan yang ada di depan; dan jika Tuhan berjalan bersama kita pasti kita akan dibawa Tuhan untuk mengalami perjalanan yang penuh dengan kemenangan, kemajuan, kesuksesan, peningkatan serta anugerah yang jauh lebih besar daripada tahun lalu.

Saya bersyukur kepada Tuhan karena selama tahun 2011, melalui kerjasama dengan para partner Yayasan Tangan Pengharapan, dapat melayani konseling lebih dari 2.632 jam, menjalankan program pengajaran Joyce Meyer di TV Kabel lebih dari 656 jam, melakukan siaran rohani Solver Streaming Radio 5.880 jam, mengadakan pengobatan gratis untuk lebih dari 7.060 pasien, memberikan paket sembako sebanyak 400 paket bagi para korban pasca bencana alam, serta memberikan paket buku, tas dan alat tulis untuk anak-anak sekolah sebanyak lebih dari 1.500 paket, menyediakan makanan bergizi lebih dari 446.300 piring dan memberikan bimbingan belajar gratis selama 892.600 jam untuk lebih dari 1.800 anak-anak di 10 daerah di Indonesia.

Ada beberapa rencana yang akan kami kerjakan di tahun 2012 ini:

I. Kami akan terus berkomitmen mendoakan para partner, agar kasih karunia Tuhan dan kesuksesan mengikuti para partners Yayasan Tangan Pengharapan.

Page 3: News Letter Januari 2012

Selamat Datang Tahun Baru 2012

Ayah Osoaldo bekerja di kebun mereka, di perbukitan. Kakak Osoaldo, yang berumur 22 tahun, adalah se-orang pengangguran. Sehari-hari kaka Osoaldo mem-bantu ayah mereka di kebun. Keluarga Osoaldo hidup dari hasil kebun yang mereka tanam. Untuk mendap-atkan kebutuhan pokok sehari-hari, seperti nasi, gula, dan sebagainya, mereka menggunakan sistem barter dengan menukar hasil kebun mereka. Oleh karena itu, Ibu Adelina tidak bisa menyebutkan berapa US Dollar yang dihasilkan suaminya setiap bulannya.

Di rumah mereka tidak ada listrik dan air. Untuk me-menuhi kebutuhan mereka sehari-hari dan untuk mendapatkan air, Ibu Adelina harus meminta bantuan dari tetangganya.

Sehari-harinya, Osoaldo makan jagung dan sayur-sayuran dari kebun ayahnya. Osoaldo hanya tersenyum ketika saya bertanya tentang cita-cita dan mimpinya ketika dia besar nanti. Osoaldo adalah anak yang pe-malu dan pendiam.

Saya percaya jika anak-anak seperti Osoaldo tidak mendapat bantuan, akan lebih banyak pengangguran-pengangguran seperti kakak Osoaldo di kemudian hari.

Oleh: Henny Kristianus

soaldo adalah seorang anak lelaki berumur 10 tahun yang tinggal di Kota Dili. Dia sedang duduk di sebuah dipan bambu, di luar rumah-

nya, ketika ibunya, Ibu Adelina, melambaikan tan-gannya ke kami. Beliau menawarkan kami tempat berteduh dari derasnya hujan.

Jalanan di sekitarnya berlumpur dan sangat licin. Orang-orang di sini membangun rumah di bukit-bukit yang sangat sulit untuk dicapai saat musim hujan. Sewaktu suami saya, Jojo, berjalan menaiki bukit bersama dengan Ibu Anna dan suaminya un-tuk mengunjungi anak-anak yang mereka layani, saya duduk bersama Osoaldo dan ibunya di rumah mereka yang sederhana.

Osoaldo tidak bisa berbicara bahasa Indonesia. Sekolah-sekolah di Kota Dili dilarang untuk men-gajarkan bahasa Indonesia sejak tahun 2002. Ibu Adelina bercerita kepada saya bahwa Osoaldo harus berjalan kaki selama 2 jam untuk pergi ke sekolah dasar negeri yang gratis di kabupaten. Padahal, ada sebuah sekolah swasta di belakang rumah mereka. Namun, mereka tidak sanggup membayar uang sekolah yang mencapai US $10.50 per bulan.

O

“Espero Osoaldo”“Harapan untuk Osoaldo”

Page 4: News Letter Januari 2012

amuel, begitulah nama panggilannya sehari-hari di rumah. Ia adalah anak dari keluarga yang sederhana. Ayahnya hanya seorang petani dan pekerja se-rabutan, dan ibunya seorang buruh di kebun sawit. Penghasilannya pun tidak

menetap. Meskipun keadaan mereka seperti itu, mereka tetap bersyukur kepada Tuhan. Rumah yang mereka tempati sekarang juga bukanlah rumah kepunyaan mereka, melainkan mereka hanya menumpang di rumah orang. Mereka sangat bersyukur karena masih ada orang yang mau menolong mereka, sehingga mereka bisa tinggal di rumah tanpa harus membayar.

Orang tua Samuel sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah men-ganugerahkan dua orang putra, salah satunya ialah Samuel. Samuel adalah anak yang rajin dan hebat, meskipun usianya baru 7 tahun, ia mampu menolong orang tuanya. Setiap hari Samuel mencuci piring dan melipat baju. Samuel juga mempu-nyai seorang adik yang bernama Amos Cornelius Marganda yang usianya baru 3,5 tahun.

Samuel adalah sosok anak yang rajin belajar. Nilai yang ia dapatkan di seko-lah sangat memuaskan di setiap semesternya. Samuel mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang Dokter, ketika ditanya kenapa ia ingin menjadi Dokter, ia menga-takan agar dirinya bisa menyembuhkan dan membantu orang-orang yang sakit.

Samuel sangat rajin mengikuti Feeding Center. Di Feeding Center, dia mendapatkan bimbingan belajar dan juga pengajaran tentang kerohanian. Dia bersyukur bisa mengikuti Feeding Center, karena ia bisa mendapatkan makanan yang bergizi dan juga pelajaran tambahan. Meskipun rumahnya sangat jauh dari tempat Feeding Center, ia tetap semangat untuk datang dan mengikuti semua keg-iatan yang ada di Feeding Center Lampung.

S

" Pengen jadi Dokter, supaya bisa bantu orang sakit"

Page 5: News Letter Januari 2012

bu Dimas adalah seorang single parent. Ketika ibu Dimas masih duduk di bangku SMA, beliau bekerja di tempat hiburan sebagai seorang pe-layan. Ibu Dimas hamil di luar nikah dengan laki-laki yang sudah beris-

tri di usia yang masih belia. Belum cukup menerima cercaan dari keluarga dan masyarakat sekitar, Ibu Dimas harus menerima sebuah kenyataan pa-hit bahwa laki-laki yang telah berjanji untuk menikahinya malah mening-galkannya seorang diri dalam keadaan hamil besar.Bersyukur bahwa kasih dari keluarga dan teman-teman Ibu Dimas masih terus ada meskipun Ibu Dimas hamil di luar nikah dan tanpa suami. Ibu Dimas sangat bersyukur bahwa beliau bias membesarkan Dimas walau-pun tanpa kehadiran seoarng suami dan ayah bagi Dimas. Namun, Ibu Dimas tetap harus berjuang demi menghidupi dirinya dan anaknya. Tidak jarang jika Ibu Dimas pergi bekerja, Dimas terpaksa dititipkan ke tempat teman ibunya. Namun, seringkali konsentrasi bu Dimas menjadi terpecah dan hal ini membuatnya sulit bekerja dan membawanya dalam keterpu-rukkan ekonomi.

“Aku Bersyukur Dilahirkan”Kesaksian Dimas Indra Pranata, Feeding Center Bali

“Menjadi seorang anak yang tidak mempunyai ayah, tidak membuat Dimas menjadi anak yang tidak memiliki masa depan dan harapan. Dimas tahu bahwa dia dikasihi.”

I

Saat ini, Ibu Dimas bekerja sebagai cleaning service di sebuah tempat kos-kosan. Setiap bulannya hanya mendapatkan gaji Rp 800,000. Tempat kos yang mereka tinggali adalah Rp 300,000 per bulannya. Dengan uang Rp 500,000 per bulan untuk hidup Dimas dan Ibunya sangat pas-pasan bahkan sangat kurang. Hampir setiap hari Dimas hanya makan dengan lauk seadanya. Terkadang jika ada teman dari ibunya yang berbaik hati memberikan makanan barulah Dimas memakan makanan yang tidak pernah dia makan sebelumnya dengan ibunya.

Seorang teman dari Ibu Dimas mengusulkan kepada Ibu Dimas untuk mendaftarkan Dimas ke Feeding Center Tunas Hara-pan. Namun, Ibu Dimas khawatir karena beliau tidak memiliki uang untuk mengurus akte kelahiran anaknya, karena Dimas lahir di luar nikah. Pada saat Dimas sudah bergabung di Feeding Center selama 2 bulan, barulah Ibu Dimas menghadap kantor Kepala Sekolah sembari meminta maaf karena baru bisa memberikan akte kelahirn Dimas kepada pihak sekolah. Beliau pun menjelaskan status Dimas dan keterangan pada isi akter kelahiran Dimas tersebut.Pertama kalinya bergabung di Feeding Center, Dimas adalah anak yang pemalu, pendiam dan minder. Tubuhnya kurus, rambutnya kusam, tanda-tanda anak yang kekurangan gizi. Namun, setelah bergabung selama 4 bulan, Dimas mulai keli-hatan berisi dan penampilannya terlihat bersih dan rapih. Dimas juga mulai akrab dengan teman-teman barunya. Dimas mulai kelihatan ceria dan bersukacita layaknya anak kecil pada umumnya. Anak kecil yang dikasihi dan mendapatkan per-hatian. Anak kecil yang mendapatkan makanan yang layak.

Di Feeding Center, Dimas mendapatkan makanan yang tidak pernah dia dapatkan di rumah. Dimas juga semakin berse-mangat mengikuti aktivitas di Feeding Center dan seluruh aktivitasnya dapat diselesaikan dengan sangat baik.Ibu Dimas sangat berterima kasih kepada Feeding Center karena Dimas mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak-anak lainnya; Dimas tidak dibedakan. Dimas tidak hanya belajar calistung (membaca, menulis dan berhitung) namun juga diajarkan sopan santun dan kebaikan. Dimas sudah belajar mengucapkan terima kasih dan berbicara dengan ramah. Terima kasih Yayasan Tangan Pengharapan.

Page 6: News Letter Januari 2012

stefania Dakosta yang biasa kami panggil Dini adalah seorang anak perempuan yang manis berusia 6 tahun. Ayah Dini adalah salah satu pengungsi warga Timor Leste yang sebelumnya berdomisili di camp pengungsian di No-elbaki yang merupakan lokasi pengungsian terbesar warga Timor Leste di NTT. Ayah Dini, Pak Karlitu menikah dengan

Yeana Taneo dari Amanuban Timur. Selain Dini sebagai anak paling besar, keluarga Pak Karlitu dan Ibu Yeana juga diberkati dengan kehadiran Alo dan Melati. Hidup di tempat pengungsian sangat berat. Para pengungsi ini tidak mempunyai peker-jaan, tidak mempunyai lahan untuk bercocok tanam, terlebih lagi persaingan hidup di antara sesama pengsungsi sangat memperihatinkan. Kondisi ini memberi tekanan secara psikologis yang sangat tinggi sehingga pada akhirnya Pak Karlitu tidak mampu menghadapi kenyataan hidup. Terpuruk dan tertekan, Pak Karlitu menjadi sakit dan akhirnya merenggut nyawanya pada bulan Agustus 2010. Kematian suaminya membuat ibu Yeana mengambil keputusan untuk merantau ke Pulau Jawa untuk mencari pekerjaan demi menghidupi ketiga anak mereka. Kepergian ibu membawa perpisahan terhadap Dini, Melati, dan Alo. Dini dan Melati diasuh oleh Ibu Jeni Seran yang adalah anak dari saudaranya Ibu Yeana. Sedangkan Alo terpaksa dibawa pergi oleh keluarga Pak Karlitu ke Kabupaten Timor Tengah Utara. Kehidupan Dini dan Melati sekali lagi harus kehilangan seorang ibu karena ibu asuh mereka hamil di luar nikah dan harus menanggung seluruh hal yang terjadi seorang diri. Sebelumnya mereka tinggal di rumah Bapak Yakobus Fallo yang dibantu oleh Yayasan Tangan Pengharapan, akan tetapi karena tidak mampu secara ekonomi, Dini dan Melati pun harus kembali diasuh oleh kerabat dari orang tua mereka yang sesungguhnya tidak terlalu dekat, namun mereka tidak mempunyai tempat lain.

Puji syukur kepada Tuhan bahwa sejak September. Dini dan Melati telah bergabung di Feeding Center sehingga mereka bisa mendapatkan sukacita dan kasih sayang dari para guru dan teman-teman mereka, khususnya dari Yesus Kristus. Dini dan Melati mendapatkan makanan yang bergizi, pendidikan, serta kasih sayang Yesus lewat Firman Tuhan. Sangat terlihat bahwa Dini dan Melati membutuhkan kasih sayang, mencari seorang sosok ibu yang sungguh mereka butuhkan. Semoga Feeding Center dalam kehidupan mereka bisa dipenuhi dengan kasih sayang melalui kasih karunia dari Yesus Kristus. Terima kasih Yayasan Tangan Pengharapan.

“Kucari Hangatnya Kasih Ibu”

E

Kesaksian Estefania Dakosta Feeding Center Tuapene - NTT

Page 7: News Letter Januari 2012

Available Now - Hillsong Live!

DVD - IDR 75,000CD - IDR 75,000CD & DVD - IDR 100,000

For Order - SOLVER BOOKSTORE & DVD Phone : 021 71336337 - 0815 1413 8001

On Special Price Rp. 30.000,-

* Tersedia 40 Judul Seri DVD Khotbah Rev. Joyce Meyer, untuk mendapatkan katalog Judul DVD &

BUKU, silahkan menghubungi kami.

Dapatkan DVD Khotbah Rev. Joyce Meyer!

5 Seri Khotbah dalam 2 keping DVD

Listen to our streaming radio : www.solverradio.com

for blackberry : http://bb.solverradio.com

Dari : +6281248784XXXSyaloom terima kasih doa bapak/ibu penuh kuasa Tuhan akhirnya aku sdh sembuh.Tu-han senantiasa menyertai & memberkati bapak/ibu dalam tugas pelayananNya.

Dari :+6285298398XXXSyalom.trima ksih ats topangan doanya,sy mgucp sykr krn kshtn ibu sy mlai pulih,mhn topangan doanya agr ibu sy pulih total dn bs kluar dr RS.sy jg mgucp sykr krn sda dtrma bkerja dslh 1 bank swasta dManado dn dtempatkn dBitung.hr ini sy akn mgikuti tes kshtn mhn topangan doanya agr sy dbri kshtn shg hsl tes kshtn tsb hslnya baik agr mggu dgn sy bs mlai bkerja.thx.Gbu(Hilda Rumoroh_Tomohon)

Dari :+ 6281376797XXX Puji Tuhan,penyakit anak kami kemarin sudah mulai sembuh hingga siang ini udah keluar dari rmh sakit.terimakasih atas semuanya.amin.

Ruang Konseling

Bagi saudara yang mempunyai pergumulan, dan ingin didoakan, silahkan menghubungi kami di +62 878 8052 3000 atau SMS +62 857 2020 7878

Page 8: News Letter Januari 2012