News Edisi 16-31 Maret 2012

4
News Dwi Mingguan l Edisi XVI 16 - 31 Maret 2012 Harga Rp. 4.000,- R amah dan ceria, hanya itu yang dapat ter- tangkap dari sosok ayah satu putri ini. Dengan telaten dan tak lepas dari senyum saat menjawab pertanyaan beberapa awak media. Sindu Siandika, pria asal Surabaya yang sejak tahun 2006 silam memutuskan untuk menggeluti bisnis kuliner sea food. Sebuah makanan laut sebenarnya tidaklah as- ing karena banyaknya tempat yang menjajakan makanan ini. Tapi di bawah bendera perusahaan PT. Pendekar Bodoh ini lahirnya D’Cost Restoran. Sebuah restoran sea food dengan beragam keunikan. Pola pemikiran dalam berbisnisnya begitu sederhana, namun memiliki makna yang sangat dalam. Jangan takut rugi dan uta- makan kesenangan konsumen, demikian Sindu dalam menjalankan bisnisnya. “Dengan cara grand opening seperti ini kalau dihitung pasti rugi besar, tapi saya tidak mau berhitung ke arah sana. Dengan seperti ini banyak orang datang, semua kenalan dengan D’cost begitu seneng. Saya yakin saya tidak akan rugi. Karena semua akan terbayar. Saya yakin itu, karena dalam kesenangan ini akan mengalir energi suka cita, maka kasih Tuhan juga akan senantiasa mengalir di sini.” ungkapnya penuh optimis. Pemilik 54 D’cost yang tersebar dibeberapa kota di seluruh tanah air ini juga mengaku jika bisnis kuliner ini adalah sebuah solusi dari beberapa usaha yang telah dijalaninya. Karena dari bisnis ini, lanjut dia, dirinya mendapatkan beberapa keuntungan selain dari keuntungan materil. Selain dapat memberikan kesenangan kepada konsumen. Hal yang paling membanggakan dari suami Rita ini, dimana dirinya mampu membuka lapangan pekerjaan buat orang lain. “Kenapa saya pilih bisnis kuliner, karena ini adalah solusi untuk menyenang- kan banyak orang. Selain saya bisa mendapatkan keuntungan secara materil, tapi ada kebanggaan lebih buat saya karena saya dapat memberikan lapangan peker- jaan bagi orang banyak dengan gaji sesuai dengan UMR,” sambungnya. Tempat usaha yang tersebar di beberapa kota, diakui Sindu, hal ini membuat dirinya kerap meninggalkan putri sematawayang dan istri tercintanya yang berada di kota Pahlawan Surabaya. Namun hal itu tidaklah menjadi sebuah rintangan ba– ginya. Semuanya dijalani dengan senang hati dan peuh keikhlasan. “Karena usaha saya ini berjauhan, pasti saya pergi meninggalkan keluarga dalam waktu yang cukup lama. Tapi semua saya jalani dengan enak. Dan kebetu- lan, juga harus disyukuri, beruntung sekali memiliki istri dan anak yang baik, yang mengerti pekerjaan saya. Jadi ketika ditinggal, mereka bisa memahami. Termasuk anak saya, bisa memahami pekerjaan ayahnya,” katanya diiringi senyum. Sebelum mengakhiri perbincanganya, Sindu juga memberikan kiat dan moti- vasi kepada semua orang untuk jangan takut dalam berbisnis. Lakukan bisnis itu, tambahnya dengan ikhlas, telaten dan upayakan agar menguntungkan banyak pi- hak, tidak hanya pelaku bisnis itu saja tapi buat orang dan lingkungan serkitar juga. “Bisnis apapun jika dilakukan dengan baik maka hasilnya harus baik. Jangan takut rugi. Lakukan bisnis itu yang dapat memberikan keuntungan bagi banyak pi- hak. Bukan hanya berpikir tentang keuntungan bagi pelaku bisnis itu saja tapi ha- rus bermanpaat juga buat lingkungan dan orang sekitar,” pungkas alumni Fakultas Ekonomi di Universitas Satia Wacana ini mantap. (dod) Sindu Siandika Utamakan Kesenangan Konsumen Foto: mediasi

description

Harga BBM Naik Nelayan Resah

Transcript of News Edisi 16-31 Maret 2012

Page 1: News Edisi 16-31 Maret 2012

1316 - 31 Maret 2012 Edisi XVI

NewsDwi Mingguan l Edisi XVI

16 - 31 Maret 2012Harga Rp. 4.000,-

Ramah dan ceria, hanya itu yang dapat ter-tangkap dari sosok ayah satu putri ini. Dengan telaten dan tak lepas dari senyum saat menjawab pertanyaan beberapa awak media.

Sindu Siandika, pria asal Surabaya yang sejak tahun 2006 silam memutuskan untuk menggeluti bisnis kuliner sea food. Sebuah makanan laut sebenarnya tidaklah as-ing karena banyaknya tempat yang menjajakan makanan ini.

Tapi di bawah bendera perusahaan PT. Pendekar Bodoh ini lahirnya D’Cost Restoran. Sebuah restoran

sea food dengan beragam keunikan. Pola pemikiran dalam berbisnisnya begitu sederhana, namun memiliki makna yang sangat dalam. Jangan takut rugi dan uta-makan kesenangan konsumen, demikian Sindu dalam menjalankan bisnisnya.

“Dengan cara grand opening seperti ini kalau dihitung pasti rugi besar, tapi saya tidak mau berhitung ke arah sana. Dengan seperti ini banyak orang datang, semua kenalan dengan D’cost begitu seneng. Saya yakin saya tidak akan rugi. Karena semua akan terbayar. Saya yakin itu, karena dalam kesenangan ini akan mengalir energi suka cita, maka kasih Tuhan juga akan senantiasa mengalir di sini.” ungkapnya penuh optimis.

Pemilik 54 D’cost yang tersebar dibeberapa kota di seluruh tanah air ini juga mengaku jika bisnis kuliner ini adalah sebuah solusi dari beberapa usaha yang telah dijalaninya.

Karena dari bisnis ini, lanjut dia, dirinya mendapatkan beberapa keuntungan selain dari keuntungan materil. Selain dapat memberikan kesenangan kepada konsumen. Hal yang paling membanggakan dari suami Rita ini, dimana dirinya mampu membuka lapangan pekerjaan buat orang lain.

“Kenapa saya pilih bisnis kuliner, karena ini adalah solusi untuk menyenang-kan banyak orang. Selain saya bisa mendapatkan keuntungan secara materil, tapi ada kebanggaan lebih buat saya karena saya dapat memberikan lapangan peker-jaan bagi orang banyak dengan gaji sesuai dengan UMR,” sambungnya.

Tempat usaha yang tersebar di beberapa kota, diakui Sindu, hal ini membuat dirinya kerap meninggalkan putri sematawayang dan istri tercintanya yang berada di kota Pahlawan Surabaya. Namun hal itu tidaklah menjadi sebuah rintangan ba–ginya. Semuanya dijalani dengan senang hati dan peuh keikhlasan.

“Karena usaha saya ini berjauhan, pasti saya pergi meninggalkan keluarga dalam waktu yang cukup lama. Tapi semua saya jalani dengan enak. Dan kebetu-lan, juga harus disyukuri, beruntung sekali memiliki istri dan anak yang baik, yang mengerti pekerjaan saya. Jadi ketika ditinggal, mereka bisa memahami. Termasuk anak saya, bisa memahami pekerjaan ayahnya,” katanya diiringi senyum.

Sebelum mengakhiri perbincanganya, Sindu juga memberikan kiat dan moti-vasi kepada semua orang untuk jangan takut dalam berbisnis. Lakukan bisnis itu, tambahnya dengan ikhlas, telaten dan upayakan agar menguntungkan banyak pi-hak, tidak hanya pelaku bisnis itu saja tapi buat orang dan lingkungan serkitar juga.

“Bisnis apapun jika dilakukan dengan baik maka hasilnya harus baik. Jangan takut rugi. Lakukan bisnis itu yang dapat memberikan keuntungan bagi banyak pi-hak. Bukan hanya berpikir tentang keuntungan bagi pelaku bisnis itu saja tapi ha-rus bermanpaat juga buat lingkungan dan orang sekitar,” pungkas alumni Fakultas Ekonomi di Universitas Satia Wacana ini mantap. (dod)

Sindu Siandika

Utamakan Kesenangan Konsumen

Foto

: med

iasi

Page 2: News Edisi 16-31 Maret 2012

14Edisi XVI 16 - 31 Maret 2012

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Harry Kurnadi Santoso Wakil Pemimpin Redaksi: Lenny Handayani Koordinator Liputan: Suharma Reporter: Yessi Andayani, Arif, Cipta Anto Kontributor Daerah: Suganda, Kodim, Kadis, Pepeh, Darussalam Pracetak & Grafis: Hengki AgustianPemimpin Perusahaan: Susanto Tanggani (Rudi) Wakil Pemimpin Perusahaan: Windy Sudiono Manager Marketing & Promosi:

Hasan Basri Alamat : Jl. Ciremai Raya D I-II Perumnas - Kota Cirebon 45142 Phone/Faximile: 0231-9268666 / 0231-484631 E-mail Redaksi: [email protected] Iklan dan Berlangganan Hubungi: Jl. Ciremai Raya D I-II Perumnas - Kota Cirebon 45142 Telp. 0231-9268666 dan 085724151835 E-mail Iklan: [email protected] Oleh : CV. Sukses Djati Diri [0031/10-23/PK/1/2011] Bank Jabar Banten No Rekening 0016026689001 an. Sukses Djati Diri

newsKilas Berita

SELAMATatas pengangkatan

sebagaiSekretaris KPU

Kabupaten Kuningan

Harry Kurnadi SantosoPemimpin Redaksi

UPI SOFYAN,SH.

Puluhan Ayam Mati Karena Tetelo

Ciamis, Mediasi - Puluhan ekor ayam di Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis ditemukan mati men-dadak. Kematian ayam yang terjadi secara berurut di delapan titik tersebut.

Berkenaan dengan kematian massal unggas di Margacinta, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Peternakan Kabupaten Ciamis, Maman Sukmana men-gatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan den-gan metode pemeriksaan cepat Rapid Test yang berlangsung belum lama ini, penyebab kematian tersebut disebabkan karena serangan tetelo atau ND. Untuk mengantisipasi agar serangan tersebut tidak semakin menyebar, ia minta kepada masyarakat pemilik unggas agar tetap menjaga kebersihan kandang. Selain itu juga berharap agar unggasnya tidak diliarkan, akan tetapi di kandang. (red)

Satpol PP Bongkar 16 Papan Reklame

Kuningan, Mediasi - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kab. Kuningan, belum lama ini kembali menggelar razia terhadap papan dan spanduk reklame yang terpasang melang-gar izin dan ketentuan pemasangan. Razia tersebut menurut Kepala Satpol PP Kab. Kuningan Deni Hamdani, kali ini di-gelar sejak Jumat (9/3) dan hingga Senin (12/3) pihaknya telah membongkar serta mengamankan 16 papan reklame.

Belasan papan reklame itu, dicabut anggota tim razia Sat-pol PP dari sepanjang jalan raya Kuningan-Cilimus, Jalan Ir. H. Djuanda, dan dari Jalan Siliwangi. “Ke-16 papan reklame itu, sebenarnya papan reklame berizin dan masa izin pemasangan-nya belum habis, tetapi posisi penempatannya melanggar ke-tentuan pemasangan. Sebagian besar di antaranya, terpancang berdiri di trotoar jalan, sehingga keberadaannya mengganggu pejalan kaki,” kata Deni Hamdani, kemarin. (red)

Sekitar 66 Persen Penderita Gangguan Jiwa dirumahkan

Subang, Mediasi - Dua dari tiga atau 66 persen penderita gangguan jiwa di Kabupaten Subang yang sudah beberapa ta-hun dirumahkan/dikurung keluarganya dengan tempat tidak layak telah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Ci-mahi guna mendapat penanganan lebih lanjut. Sedangkan satu orang lagi dievakuasi, pada Kamis (15/3). Proses evakuasi dilakukan Yayasan Bening Kalbu (YBK) bersama Dinas Ke-sehatan Kabupaten Subang.

Ketua YBK Kabupaten Subang, Elis Komaryanah, belum lama ini membenarkan pihaknya sudah mengevakuasi dua dari tiga penderita gangguan jiwa yang dirumahkan keluarganya, dan tidak mendapat tempat layak atau dipinggirkan. Itu meru-pakan bagian dari program bebas pasung terhadap penderita gangguan jiwa.

“Kami diberi waktu dua minggu untuk membawa pasien yang dipasung atau dirumahkan di Subang. Targetnya sepuluh, tapi kami baru mendapat dua orang, ditambah satu lagi sudah di evakuasi Januari lalu,” katanya. (len)

Cirebon, Mediasi – Rencana pemerintah menaik-kan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis solar membuat sejumlah nelayan di Kecamatan Gebang resah. Pas-alnya, akan menambah biaya melaut, sementara penghasilan mereka fluktuatif.

Menurut beberapa nelayan, hasil tangkapan ikan yang mere-ka jual belum tentu menutupi modal yang telah dikeluarkan. “Harga ikan tidak seperti harga kebutuhan lainnya seperti beras atau gula. Karena itu sudah ada regulasi baku dari pemerintah. Sementara ikan dijual dengan sistim lelang,” papar suryana, nelayan asal Desa Gebangme-kar, Kecamatan Gebang, Cas-min.

Suryana menjelaskan, un-tuk sekali melaut dalam jangka waktu satu hari saja, minimal

modal yang harus disiapkan petani sedikitnya Rp200 ribu. Biaya itu sudah termasuk pem-belian solar dan perbekalan se-lama di laut.

Selain kenaikan BBM, kata nelayan lainnya, Yanto, maraknya ikan impor di pasaran lokal juga membuat nelayang pusing. Kehadiran ikan impor ini memengaruhi pendapatan para nelayan. “Harga ikan im-por lebih murah dari ikan lokal. Padahal kualitas ikan lokal lebih baik, karena masih segar. Tapi, masyarakat memilih harga yang miring,” ucapnya.

Bahkan, katanya, yang membuat para nelayan semakin sedih dan terpuruk, ikan impor itu berasal dari Indonesia yang diekspor ke luar negeri, kemu-dian dikemas dan dikirimkan lagi ke Indonesia.

“Sayangnya, pemerintah

kita tidak melakukan tindakan apapun. Padahal ini merugikan nelayan. Kami berharap, pemer-intah lebih memperhatikan na-sib rakyat kecil seperti kami ini,” ungkapnya.

Sementara, Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cirebon, H Dade Mustofa BSc mengatakan keinginan pemer-intah untuk menaikkan harga BBM tak bisa dibendung lagi, karena banyak faktor yang me-mengaruhi rencana kenaikan itu. Seperti, kenaikan harga minyak mentah dunia yang mencapai USD 100 per barrel sehingga beban subsidi untuk BBM akan terus bertambah, sementara sumber APBN masih tetap stagnan.

“Kami mengerti itu, tapi kami ingin pemerintah punya kebijakan khusus terutama ke-

pada para nelayan tradisional seperti kami ini,” katanya.

Pihaknya menginginkan agar pemerintah melalui Per-tamina menetapkan harga BBM khusus untuk nelayan tradis-ional terutama jenis solar yang biasa digunakan oleh nelayan tradisional. Karena saat ini, har-ga solar yang diterapkan untuk nelayan sebenarnya masuk ke-pada harga industri dan marine.

Artinya, kata dia, perahu ne-layan tradisional dianggap Per-tamina sama dengan alat trans-portasi laut seperti kapal feri, kapal tongkang, kapal perang. Sementara, perahu nelayan ada-lah alat produksi nelayan, tapi dalam skala kecil. “Pertamina harus ada alokasi harga khusus untuk BBM perikanan yang har-ganya disamakan dengan harga subsidi umum.” ujarnya. (len)

Cirebon, Mediasi - Lembaga Pendidikan Pre School Kinderfield mendidik para siswanya untuk berjiwa sportifitas. Sikap itulah yang harus ditanam semenjak dini.

Menurut salah seorang pengajar, Jully, sportipi-tas adalah sebuah sikap lapang dada untuk meneri-ma kenyataan. Sepahit apapun kenyataan yang ter-jadi semua harus diterima dengan sikap yang rendah hati.

Salah satu cara memperkenalkan sikap sportifi-tas ini dengan mengadakan berbagai lomba. “Berb-agai lomba yang dikemas dalam acara open house ini diharapkan para murid bisa memahami apa arti-nya sportifitas,” paparnya pada Mediasi, belum lama ini.

Dalam perlombaan tersebut, katanya, pasti akan ada yang gemilang mengukir prestasi dengan mer-aih predikat juara, namun ada juga yang harus kan-das tidak menjadi yang terbaik. “Hal ini yang di tan-amkan kepada para peserta didik dalam menghadapi kegagalan dalam lomba.

Menurutnya, ini adalah pembelajaran kepada anak bersikap sportif. Bagaimana menghadapi saat kalah dalam lomba. Anak diarahkan dapat mener-ima dengan lapang dada ketika di kalahkan orang lain dalam sebuah perlombaan.

Selain itu tambah Jully, pada kesempatan Open House juga memberitahukan tentang adanya gedung baru yang akan segera di tempati. Acara ini juga se-bagai bentuk sosialisasi memperkenalkan sekolah kepada yang belum mengetahui.

“Sekalian kita juga memberitahukan adanya

14Edisi XVI 16 - 31 Maret 2012

Harga BBM Naik Nelayan Resah

Kinderfield Didik Siswa Jiwa Sportif

gedung baru. Dalam waktu dekat akan segera ditempati. Dan juga kita telah menyiapkan jenjang Sekolah Dasar, jika tidak ada rintangan akan dimulai tahun ajaran baru mendatang,” imbuhnya.

Jully menambahkan, pencapaian acara ini sangat sukses. Dari jumlah pe-serta yang daftar ternyata melebihi dari target. Selain pendaftaran yang menda-patkan discount, peserta lomba tingka SD juga akan di hadiahi potogan biaya untuk melanjutkan SD di Primary Field, selain bingkisan dan tropi.

“Acara ini sangat sukses. Karena dari target jumlah peserta yang daftar lebih dari yang d targetkan” pungkasn-ya. (dod)

Foto

: med

iasi

Foto

: med

iasi

Page 3: News Edisi 16-31 Maret 2012

1516 - 31 Maret 2012 Edisi XVI

newsKilas Berita

nformasiIPemasangan Iklan dan Berlangganan Hubungi: Jl. Ciremai Raya D I-II Perumnas - Kota Cirebon 45142 Telp. 0231-9268666 dan 085724151835 E-mail Iklan: [email protected]

12 edisi free 2 edisi24 edisi free 4 edisiInformasi lebih lanjut hubungi custumer care:

0231-9268666

Dana Porkab Bebani Warga Miskin

Kuningan, Mediasi – Kecamatan Kuningan mengum-pulkan dana operasional pekan olahraga kabupaten (Porkab) dari warga miskin. Pungutan dilegalkan melalui Kupon Dana Porkab 2012 dengan dasar Surat Keputusan (SK) Camat Kuningan No-mor 426/KPTS.7-Kesra/2012. Harga satu kupon Rp2.000.

Ketua KONI Kuningan, H Didi Sutardi, menyarankan agar Panitia Porkab Kecamatan Kuningan tidak memungut dana dari mendompleng kupon pembelian raskin warga miskin. Juga jan-gan memungut dana ke siswa. Pungutan kepada mereka, kata Didi, sangat tidak relevan. “Pasti mengundang reaksi. Seharus-nya panitia kecamatan mencari dana ke pengusaha atau lainnya yang dianggap mampu secara finansial. Yang jelas KONI tidak pernah memerintahkan pungutan tersebut,” tegas dia. (red)

Kakek Perkosa Dua gadisCirebon, Mediasi - Pria lanjut usia (lansia) berinisial

NS (50), warga Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, kini berurusan dengan polisi. Dia ditangkap karena memerkosa dua orang gadis yang berumur 16 tahun dan 13 tahun. Dua korban yang tinggal tak jauh dari rumah tersangka itu diperkosa seban-yak 7 kali.

Sementara Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar SIK MSi didampingi Kanit PPA Polres Cirebon Aiptu Dudu mengatakan pihaknya masih memeriksa tersangka dan kedua korban. “Atas perbuatannya itu, tersangka akan dijerat dengan pasal 81 dan pasal 82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 ten-tang Perlindungan Anak dan Perempuan dengan ancaman hu-kuman 15 tahun penjara, jo pasal 290 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun, jo pasal 285 KUHP tentang Pemerkosaan,” ungkap kapolres. (red)

anggota Koperasi, disamping itu perlu keseriusan tentang harga susu yang dapat mengun-tungkan bagi anggota Koperasi

(solusi) yang dijual ke Pengu-saha industri susu ke Koperasi yang ada di daerah, Ungkapnya. (gan)

Peternak Sapi Perah Lesu

gus. Ada peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini. Masyarakat seka-rang sudah menyadari pentingn-ya program ini,” ungkapmya.

Kepaka Desa Bulak, Su-rata, saat menghadiri acara ini menyebutkan pihaknya akan terus berupaya untuk capat membantu dalam melaksanakan program ini. Pihaknya akan tu-rut serta memberikan informasi, ajakan dan himbauan kepada masyarakat.

“Saya akan selalu memban-tu suksesnya program ini. Saya

beserta perangkat desa akan terus memberikan informasi kepada masyarakat tentang hal ini” paparnya seraya diamini ketua tim penggerak PKK Desa Bulak, Muenah.

Sri Heryanti AMD, selaku bidan desa setempat juga men-yatakan adanya antusiasme dari masyarakat dalam mendukung program ini. Para ibu hamil dengan antusias mengikuti apa yang telah dianjurkan. “Para ibu hamil sekarang sudah dengan secara rutin memeriksakan ke-hamilanya,” katanya. (kod)

Ibu Hamil Ikuti Program MDG’S

Cirebon, Mediasi – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelayanan KEsehatan Masyarakat (PKM) Keca-matan Patrol melakukan pemantauan jentik berkala dan pem-berantasan sarang nyamuk (PJB-PNS).

“Kami melakukan ini, untuk mencegah berkembangnya nyamuk aedes aegyty (AA) sebagai pembawa penyakit de-mam berdarah dengue (DBD). Itu dilakukan ke setiap rumah penduduk, dengan menerjunkan seluruh petugas kesehatan, baik Puskesmas Induk maupun puskesmas pembantu,” ujar Kepala UPTD PKM Patrol dr Hj Srie Kuntolo.

Musin hujan, katanya, membuat nyamuk lebih cepat berkembang. Kondisi seperti ini rentan terjadi perkembangbi-akan nyamuk demam berdarah. Oleh karena itu, sebagai upaya antisipasi, kita lakukan kegiatan PJB PSN ini. (len)

UPTD Pantau Jentik Nyamuk AA

Kuningan, Mediasi – Produksi susu segar anjlok di 2011 sebesar 2.930.736 liter, sementara di tahun 2010 susu segar yang diperoleh sebesar 3.295.884 liter.

Menurut salah seorang staff Koperasi Larasati Cigugur Ka-bupaten Kuningan, Ayip, Kope-rasi itu menyebutkan dari tahun 2010 angka populasi ternak sapi perah berkurang, hal ini diaki-batkan ada beberapa sapi yang dijual sehingga, dapat mem-pengaruhi jumlah produksi susu perperiodenya.

“Penurunan drastis pada ter-nak sapi perah juga diakibatkan dari perkembangan nilai jual susu segar yang masih stagnan yang bertimpu pada kisaran Rp.3.000,- perliternya yang di-terima oleh Peternak Koperasi.

Sedangkan harga susu yang dikirim ke industri pengelolaan susu di Jakarta diterima sebesar Rp. 3.000,- perliternya,” pa-parnya.

Sementara, katanya, beban terhadap harga pakan ternak seperti dedek, bekatul, polar, onggok dan lainnya mengalami peningkatan harga sehingga bagi nasib peternak sapi perah mengalami olap terutama dalam pengelolaan usahanya dibidang persusuan yang tidak seimbang dengan nilai jual harga susu yang mereka setorkan ke Kope-rasi.

Dia berharap, agar pihak Pemerintah dapat menjadi me-diasi terutama dalam mengatasi gejolak kenaikan harga pakan (Konsentrat) untuk kebutuhan hidup ternak sapi perah bagi

Indramayu, Mediasi – Un-tuk mengurangi jumlah kema-tian ibu dan bayi saat menjalan–kan proses persalinan, Dinas Kesehatan Kabupaten Indera-mayu melaksanakan program MDG’S 2015 untuk ibu hamil.

Prgram yang dikoordinir langsung oleh seluruh bidan desa dan kader posyandu di Kecamatan Jatibarang ini di-

laksanakan Puskesmas Keca-matan Jatibarang belum lama ini. “Pertemuan kelas ibu hamil ini dilakukan setiap dua bulan sekali dan ini sudah pertemuan kedua,” papar Kepala Puskes-mas Kecamatan Jatibarang.

Menurutnya, kegiatan ini mendapatkan antusiasme yang sangat besar dari masyarakat. “Respon dari masyarakat ba-

Foto

: ist

imew

a

Indramayu, Mediasi - Dalam mem-bina dan membentuk generasi berprestasi bagi siswa tingkat Sekolah Dasar UPT Ja-tibarang kemblai mengelar event pentas PAI dan olimpiade olahraga antar SD/MI se-Ke-camatan Jatibarang.

Ketua Panitia, H.Dasrki, SPd men-gatakan acara ini bertujuan dan menitik be-ratkan pada peningkatan mutu pendidikan. Pihaknya juga menyatakan jika siswa yang berprestasi dalam ajang ini akan diikutser-takan dalam event tingkat kabupaten.

“Program ini adalah sebagai wujud pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada SD / MI di kecamatan ja-tibarang, peserta didik dari SD/MI yang berprestasi baik Akademik maupun Non Akademik dari kelas I sampai dengan kelas V dengan tanggal lahir maksimal per 1 janu-ari 2000, bagi juara 1 ditingkat kecamatan akan di ikut sertakan ketingkat kabupaten,” paparnya.

Dalam acara ini juga diharapkan dapat memudahkan administrasi kegiatan pentas PAI SD kreativitas siswa, dan olim-piade olahraga siswa nasional (02SN) SD/MI Tingkat Kecamatan Jatibarang, menilai

prestasi yang dicapai oleh guru (termasuk Kepala sekolah) yang meliputi, kopetensi pedagogik kepribadian sosial dan profes-sional, maupun peran serta atau sumbangsi-hnya pada masyarakat, mendorong pening-katan prestasi siswa dalam mengembangkan intelektual dasar dan keterampilan, cita rasa seni, terus budaya, minat baca, olahraga dan budi pekerti sesuai norma-norma yang diharapkan, menampung dan menyalurkan bakat dan prestasi peserta didik bidang aka-demik dan non akademik.

“Event ini diharapkan untuk terus dijaga kesinambunganya, demi terciptanya mutu prestasi yang baik. Dan akan lahir siswa unggulan yang dapat berprestasi se tingkat yang lebih tinggi. Membiasakan anak untk tampil di depan umum,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, beberapa tahap keg-iatan, Tahap persiapan pada 14 Februari - 5 Maret dan tahap pelaksanaan dari 6-9 Ma-ret. “Pembukaan kegiatan ini pada Selasa, dimulai pukul 08.00 oleh camat jatibarang,“ ujarnya.

Menurutnya, kegiatan-kegiatan lomba yang dipertandingkan untuk siswa dian-taranya pendidikan agama islam, lomba

kreativitas siswa, 02SN, sepak bola, bola volly, bulu tangkis, tenis meja, catur, re-nang, pencak silat, karate, senam ria Indone-sia baru (seribu) kegiatan lomba untuk guru berprestasi, kepala sekolah berprestasi.

Sementara, Kurnia SA,SH. Menyatakan kegiatan tanpa persiapan yang baik mustahil dapat dilaksanakan dengan sempurna oleh kita bersama, tidak akan menemui masalah dalam pelaksanaan kegiatan pentas PAI SD, kreativitas siswa dan 02SN nanti.

Salah satu dari administrasi itu antara lain, katanya, panitia membuat suatu pro-gram kegiatan, agar dalam pelaksanaannya tidak keliru dan program ini merupakan acuan bagi panitia.

Menurut dia, saran dan kritikan yang membangun diterima guna penyempurnaan pembuatan program kerja yang akan datang.

“Dalam acara ini saya sudah selayaknya memberikan apresiasi setinggi-tingginya ke-pada semua jajaran penitia yang sudah beker-ja keras demi suksesnya acara ini. Karena saya yakin tanpa kerja keras dan kematan-gan serta kerja sama semua tidak mungkin acara ini dapat terlaksana. Saya juga berharap kedepan lebih sukses lagi,” katanya.(kod).

Pentas Kreativitas dan O2SN Siswa SD Tingkat Kecamatan

Page 4: News Edisi 16-31 Maret 2012

16Edisi XVI 16 - 31 Maret 2012liputan khusus

Jika menurut kalender diper-kirakan awal 2013 seluruh

masyarakat Kota Ci-rebon akan mengge-lar pesta menuju E 1. Dilihat dari kondisi kasat mata waktu satu tahun bukanlah waktu yang sebentar. Tapi jika di pandang dari sisi politis satu tahun sangatlah singkat.

Waktu kampanye belum ditentukan, namun tidak sedikit papan reklame yang terpasang. Baik secara tegas menyatakan diri sebagai calon walikota atau yang masih seperti tersembunyi. Yang pasti akhir-akhir ini jalanan kota mulai dihiasi gambar be-berapa tokoh.

Sebagian masyarakat ada yang mengerti, ada yang belum memahami dari baligo tersebut, dan tidak sedikit juga yang seakan tidak perduli. Seperi beberapa tanggapan masyarakat yang di temui wartawan koran ini beberapa waktu yang lalu.

Seperti yang dituturkan Ahmad, karyawan swasta ini mengaku tidak ter-lalu mengikuti perkembangan politik. Sehingga baginya tidak terlalu penting untuk memikirkan keberadaan suhu politik I kota Wali ini.

“Saya kurang suka dengan politik, jadi saya cuek aja lah. Mau pasang gambar apapun. Yang penting saya ikut pas hari H nya saja nanti. Sekarang mikirin cari nafkah aja repot,” tutur pria asal Harjamukti ini.

Lain halnya dengan Slamet, peda-gang keliling ini, mengakui aneh dengan adanya baligo bergambar para tokoh ini. Baginya masih lama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) itu akan digelar.

“Iya banyak baligo kaya kampanye. Emang sudah dekat ya, perasaan ma-sih lama tapi sudah mulai rame. Buat saya siapa aja sama yang penting bisa meningkatkan perekonomian dan ke-nyamanan masyarakat. Jangan korupsi aja,” katanya polos dan penuh harap.

Hasan berpendapat, jika bekum waktunya kampanye sebaiknya para

tokoh lebih bisa me-nahan diri. Untuk tidak melakukan hal yang berbau promo-si. Karena menurut pria berkacamata ini, dengan seperti itu membuat suasana de-mokrasi tidak jelas.

“Kurang bagus kalau belum ma-sanya. Jangan-jangan malah menjadi citra demokrasi tidak ba-gus. Nanti juga kan

ada waktunya, sebaiknya ditertibkan. Pihak terkait harus memperhatikan itu. Karena saya yakin ada aturan dan undang-undang serta kode etik yang harus dijalankan dalam rel yang sesuai dengan pingsinya,” paparnya.

Apapun komentar dan tanggapan dari sebagian masyarakat, namun cu-kup jelas ada harapan dan keinginan perubahan kearah yang lebih baik. Sek-tor perekonomian dan pelayanan piblik menjadi harapan besar untuk adanya perbaikan.

“Siapapun pemimipinya buat saya bisa memberikan rasa aman buat kita, bisa melayani masyarakat. Jangan susah kalau mau urus sepeti Jamkes-mas atau KTP” tambah Ahmad.

Menurut Ketua Bapilu yang juga berasal dari Partai Golkar, Lili Eliyah, SH.MH berkomentar, ditengah mara-knya para tokoh yang bermunculan lewat baligo, Partai Golkar belum me-nentukan pilihan tentang siapa yang akan diusung dalam Pilkada men-datang. Partai berlambang pohon berin-gin ini masih belum menetukan sikap politiknya.

“Kita belum tentukan siapa yang akan diusung partai untuk Pilkada men-datang, tapi saya sebagai ketua Bapilu mendapat tugas cukup berat, yaitu ha-rus dapat memenangkan Golkar dalam Pilkada mendatang. Untuk itu, kami juga tengah mempersiapkan, mungkin langkah pertama melakukan penjar-ingan dari internal dulu. Kami saring semua kader yang memenuhi krite-ria dan agar dapat diusulkan ke DPD. Namun sejauh ini kita belum tentukan

Pesta Demokrasi Kota Cirebon Akan BerlangsungMasa kepemimpinan Subardi dalam mengendalikan pemerintahan  Kota Cirebon memasuki tahun terakhir. Gelaran pesta demokrasi pemilihan Walikota edisi berikutnya akan segera diberlangsung.

nama,’’ungkapnya.Golkar, kata Lili, juga tidak menu-

tup pintu bagi kader non Golkar yang berniat mencalonkan melalui partai Golkar. Selama yang bersangkutan di nilai dapat menaikan suara Golkar serta memenuhi kreteria yang di tetapkan.

“Kita buka pendaftaran buat yang dari luar partai Golkar, enam bulan sebelum pelaksanaan. Sekarang kita belum bisa tentukan apa-apa masih ha-rus melakukan banyak pertimbangan dan harus selektif karena kita yakin Golkar tidak akan pernah kekurangan stok pigur yang baik. Semua kader

yang memiliki kriteria harus siap maju, termasuk saya yang sudah mengang-gap hidup saya ini buat partai Golkar,” pungkasnya.

Sedangkan beberapa partai yang tidak memiliki wakil di parlemen kini bersatu dan bertekad untuk mengusung satu pasangan dalam pilkada men-datang. Partai yang berjumlah sekitar duapuluh partai ini telah sepakat untuk berkoalisi demi satu tujuan memenang-kan calon yang diusungnya.

Hal itu dibenarkan oleh salah seorang Ketua Partai non Parlemen, Nana Supriana. Pihaknya telah sepakat

bersama partai non parlemenya untuk mengusung satu pasangan dalam pilka-da nanti. Meski tidak menyebutkan identitas dari tokoh yang akan diso-kongnya, namun menurutnya semua partai telah menyatakan kesepakatan untuk memenangkan pasanganya nanti.

“Calon kita sudah ada, siapapun itu nanti akan kami beritahukan kepada masyarakat. Tentunya yang bersang-kutan adalah orang yang benar-benar mengerti Cirebon dan memenuhi krete-ria untuk menjadi orang nomor satu di Cirebon,” terang Nana. (dod)

Pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cirebon 2013 men-datang dipastikan maju dari jadwa

seharusnya. Direncanakan pada 6 Juni 2013, tapi karena berbarengan dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat, jadwal Pilka-da pun berlangsung pada 24 Februari 2013.

Selain pemilihan gubernur dan wagub, tiga daerah lain di luar Kota Cirebon juga menggelar pilkada secara bersamaan. Ke-tiganya, yakni Kota Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.

“Semestinya, PilkadaKota Cirebon direncanakan pada 6 Juni 2013. Jadwalnya kemudian dimajukan menjadi 24 Februari 2013. Ini karena ada penggabungan dengan

pemilihan gubernur,” kata Anggota KPUD Kota Cirebon Bidang Sosialisai dan Teknis, Subhan Alba.

Pilkada yang digelar serentak, tambahn-ya, lebih untuk efisiensi waktu dan angga-ran. Adapun pemilihan tanggal 24 Februari karena berpatokan pada masa akhir jabatan kepala daerah.

Subhan menambahkan, jabatan Walikota Subardi dan Wakilnya,Sunaryo HW, akan berakhir 15 Maret 2013. Berdasarkan per-aturan, pilkada harus diadakan sekitar sebu-lan sebelum masa jabatan berakhir.

“Dalam hal ini, KPU Jabar sudah me-nyampaikan kepada gubernur, pimpinan par-tai, dan kepala daerah di Jabar. Kami sendiri

sudah menyosialisasikannya kepada par-tai politik peserta pemilu, organisasi ma-syarakat, maupun akademisi,” paparnya.

Dengan begitu, lanjut Subhan, proses Pilgub Jabar akan dimulai 10 bulan lagi dari sekarang atau Juli 2012. Terkait wa-cana pemilihan gubernur oleh DPRD, Subhan mengaku hal itu belum jelas aturannya hingga kini. “Jadi, KPU masih tetap berpegang teguh pada aturan lama, pemilihan akan dilakukan oleh rakyat,” te-gasnya. (len)

Pelaksanaan Pilkada Maju dari Jadwal

Foto

: ist

imew

a

Ilst.:

istim

ewa