New Microsoft PowerPoint Presentation

download New Microsoft PowerPoint Presentation

of 30

description

hjy

Transcript of New Microsoft PowerPoint Presentation

Luka Bakar

Luka BakarMohamad Faisal Mohammed Nasim11.2013.038PengertianLuka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Luka bakar merupakan jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak fase awal sampai fase lanjut.EtiologiScald BurnsFlame BurnsContact BurnsAliran ListrikZat KimiaRadiasi

Scald BurnsAir panas menjadi penyebab tersering terjadinya luka bakar. Air mendidih biasanya menyebabkan luka bakar yang dalam. Semakin kental cairan dan semakin lama waktu kontaknya, semakin besar kerusakan yang akan ditimbulkan. Luka yang disengaja atau akibat kecelakaan dapat dibedakan berdasarkan pola luka bakarnya. Pada kasus kecelakaan, luka umumnya menunjukkan pola percikan, yang satu sama lain dipisahkan oleh kulit sehat. Sedangkan pada kasus yang disengaja, luka umumnya melibatkan keseluruhan ekstremitas dalam pola sirkumferensial dengan garis yang menandai permukaan cairan.

Flame BurnsKontak langsung dengan api merupakan penyebab kedua yang biasa menyebabkan luka bakar. Terbakar api langsung dapat dipicu atau diperparah dengan adanya cairan yang mudah terbakar seperti bensin, gas kompor rumah tangga, cairan dari lubang pemantik api, yang akan menyebabkan luka bakar pada seluruh atau sebagian tebal kulit.Api dapat membakar pakaian terlebih dahulu baru mengenai tubuh. Serat alami memilki kecenderungan untuk terbakar, sedangkan serat sintetik cenderung meleleh atau menyala dan menimbulkan cedera tambahan berupa cedera kontak.

Contact BurnsTerjadi kontak langsung dengan benda panas , misalnya yang terbuat dari logam, plastik, kaca, atau batubara panas. Luka bakar yang dihasilkan biasanya terbatas pada area tubuh yang mengalamai kontak, tapi bisa menghasilkan luka yang dalam.Aliran ListrikCedera yang timbul akibat aliran listrik yang lewat menembus jaringan tubuh, umumnya mencapai kulit bagian dalam. Listrik yang menyebabkan percikan api dan membakar pakaian dapat menyebabkan luka bakar tambahan.Zat KimiaBahan kimia ini bisa berupa asam atau basa kuat. Asam kuat menyebabkan nekrosis koagulasi, denaturasi protein, dan rasa nyeri yang hebat. Asam hidrofluorida mampu menembus jaringan sampai ke dalam dan menyebabkan toksisitas sistemik yang fatal, bahkan pada luka yang kecil sekalipun. Alkali atau basa kuat yang banyak terdapat dalam rumah tangga antara lain cairan pemutih pakaian (bleaching),berbagai cairan pembersih, dll. Luka bakar yang disebabkan oleh basa kuat akan menyebabkan jaringan mengalami nekrosis yang mencair (liquefactive necrosis). Kemampuan alkali menembus jaringan lebih dalam lebih kuat daripada asam, kerusakan jaringan lebih berat karena sel mengalami dehidrasi dan terjadi denaturasi protein dan kolagen. RadiasiLuka bakar radiasi disebabkan karena terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau dari sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran. Terbakar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi.

Luas Luka BakarDewasa : Rule of 9Anak : rumus 10-15-20Untuk anak, kepala dan leher 15%, badan depan dan belakang masing-masing 20%, ekstremitas atas kanan dan kiri masing-masing 10%, ekstremitas bawah kanan dan kiri masing-masing 15%.Derajat Luka BakarLuka bakar diklasifikasikan berdasarkan tingkatan kedalaman kulit yang terpajan, seperti epidermis (derajat satu), lapisan superfisial dan mencapai kedalaman dermis (derajat dua), seluruh lapisan kulit (derajat tiga) dan derajat empat.Derajat SatuLuka bakar derajat satu hanya mengenai epidermis dan biasanya sembuh dalam 5-7 hari; misalnya tersengat matahari. Luka tampak eritema dengan keluhan rasa nyeri atau hipersensitivitas setempat.Derajat DuaLuka bakar derajat dua mencapai kedalaman dermis, tetapi masih ada elemen epitel sehat yang tersisa. Elemen epitel tersebut, misalnya epitel sel basal, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan pangkal rambut. Dengan adanya sisa epitel ini, luka dapat sembuh sendiri dalam dua sampai tiga minggu. Gejala yang timbul adalah nyeri, gelembung, atau bula berisi cairan eksudat yang keluar dari pembuluh karena permeabilitas dindingnya meningkat. Derajat TigaLuka bakar derajat tiga meliputi seluruh kedalaman kulit dan mungkin subkutis, atau organ yang lebih dalam. Tidak ada lagi elemen epitel hidup tersisa yang memungkinkan penyembuhan dari dasar luka; biasanya diikuti dengan terbentuknya eschar yang merupakan jaringan nekrosis akibat denaturasi protein jaringan kulit. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kesembuhan harus dilakukan skin grafting. Kulit tampak pucat abu-abu gelap atau hitam, dengan permukaan lebih rendah dari jaringan sekeliling yang masih sehat. Tidak ada bula dan tidak terasa nyeri.Derajat EmpatLuka bakar derajat empat tidak hanya menembus lapisan kulit, tetapi dapat juga menembus jaringan lemak subkutan dan struktur yang lebih dalam. Luka biasanya terlihat hangus dan sering menyebabkan destruksi pada jaringan dibawahnya.TatalaksanaUpaya pertama saat terbakar adalah mematikan api pada tubuh, misalnya dengan menyelimuti dan menutup bagian yang terbakar untuk menghentikan pasokan oksigen pada api yang menyala. Korban dapat mengusahakannya dengan cepat menjatuhkan diri dan berguling agar pakaian yang terbakar tidak meluas. Kontak dengan bahan yang panas juga harus cepat diakhiri, misalnya dengan mencelupkan bagian yang terbakar atau menceburkan diri ke air dingin, atau melepaskan baju yang tersiram air panas.Pertolongan pertama setelah sumber panas dihilangkan adalah merendam daerah luka bakar dalam air atau menyiramnya dengan air mengalir selama sekurang-kurangnya lima belas menit. Upaya pendinginan ini, dan upaya mempertahankan suhu dingin pada jam pertama akan menghentikan proses koagulasi protein sel di jaringan yang terpajan suhu tinggi yang akan terus berlangsung walaupun api telah dipadamkan, sehingga destruksi tetap meluas. Oleh karena itu, merendam bagian yang terbakar selama lima belas menit pertama dalam air sangat bermanfaat untuk menurunkan suhu jaringan sehingga kerusakan lebih dangkal dan diperkecil, luka yang sebenarnya menuju derajat dua dapat berhenti pada derajat satu, atau luka yang kan menjadi tingkat tiga dihentikan pada tingkat dua atau satu. Pencelupan atau penyiraman dapat dilakukan dengan air apa saja yang dingin, tidak usah steril.Pada luka bakar berat, selain penanganan umum seperti pada luka bakar ringan, kalau perlu, dilakukan resusitasi segera bila penderita menunjukkan gejala syok. Bila penderita menunjukkan gejala terbakarnya jalan napas, berikan campuran udara lembab dan oksigen. Kalau terjadi udem laring, dipasang pipa endotrakea atau dibuat trakeostomi. Trakeostomi berfungsi untuk membebaskan jalan napas, mengurangi ruang mati, dan memudahkan pembersihan jalan napas dari lender atau kotoran. Bila ada dugaan keracunan CO, segera diberikan oksigen murni.Pemberian CairanKoloid / Kristaloid?Dalam 48 jam pertama, keduanya adalah sama efektif dalam mengembalikan volume intravaskular dan cardiac output tetapi koloid dikaitkan dengan edema pulmonal dan mortalitas yang lebih tinggi.Sugar or No Sugar?Respon endokrin pada luka bakar adalah hiperglikemik, jadi pada pasien yang euglikemik tidak memerlukan gula pada awal resusitasi.Baxter Parkland Formula4 ml / Kg BB / % Luas Luka Bakar dalam 24 jam selepas luka bakar terjadi. diberikan dalam 8 jam pertama selepas luka bakar, bukan 8 jam pertama dirawat. diberikan dalam 16 jam berikutnya.OBAT - OBATANAntibiotik sistemik spektrum luas diberikan untuk mencegah infeksi. Yang banyak dipakai adalah golongan aminoglikosida yang efektif terhadap pseudomonas. Bila ada infeksi, antibiotik diberikan berdasarkan hasil biakan dan uji kepekaan kuman. Untuk mengatasi nyeri, paling baik diberikan opiat melalui intravena dalam dosis serendah mungkin yang bisa menghasilkan analgesia yang adekuat namun tanpa disertai hipotensi.Selanjutnya diberikan pencegahan tetanus berupa ATS dan/atau toksoidNUTRISINutrisi harus diberikan cukup untuk menutup kebutuhan kalori dan keseimbangan nitrogen yang negatif pada fase katabolisme, yaitu sebanyak 2.500-3.000 kalori sehari dengan kadar protein tinggi.Pada masa kini, tiap unit luka bakar sudah menerapkan pemberian dini nutrisi enteral melalui selang nasogastrik untuk memenuhi kebutuhan status hipermetabolisme yang terjadi pada fase akut luka bakar. Nutrisi enteral ini diberikan melalui selang nasogastrik yang sekaligus berfungsi untuk mendekompresi lambung.Penderita yang sudah mulai stabil keadaannya memerlukan fisioterapi untuk memperlancar peredaran darah dan mencegah kekakuan sendi. Kalau perlu, sendi diistirahatkan dalam posisi fungsional dengan bidai.

Penanganan LokalLuka bakar derajat satu dan dua yang menyisakan elemen epitel berupa kelenjar sebasea, kelenjar keringat atau pangkal rambut, dapat diharapkan sembuh sendiri, asal dijaga supaya elemen epitel tersebut tidak hancur atau rusak karena infeksi. Pada luka lebih dalam perlu diusahakan secepat mungkin membuang jaringan kulit yang mati dan memberi obat topikal yang daya tembusnya tinggi sampai mencapai dasar jaringan mati. Perawatan setempat dapat dilakukan secara terbuka atau tertutp.Masih banyak kontroversi dalam pemakaian obat-obatan topikal, tetapi yang penting obat topikal tersebut membuat luka bebas infeksi, mengurangi rasa nyeri, bisa menembus eskar dan mempercepat epitelisasi. Ada beberapa jenis obat yang dianjurkan seperti golongan silver sulfadiazine dan terbaru MEBO (moist exposure burn ointment).

Obat topikal yang dipakai dapat berbentuk larutan, salep, atau krim. Antibiotik dapat diberikan dalam bentuk sediaan kasa (tulle). Antiseptic yang dipakai adalah yodium povidon atau nitras-argenti 0,5%. Kompres nitras-argenti yang selalu dibasahi tiap 2 jam efektif sebagai bakteriostatik untuk semua kuman. Obat ini mengendap sebagai garam sulfide atau klorida yang member warna hitam sehingga mengotori semua kain. Krim silver sulfadiazine 1 % sangat berguna karena bersifat bakteriostatik, mempunyai daya tembus yang cukup, efektif terhadap semua kuman, tidak menimbulkan resistensi, dan aman. Krim ini dioleskan tanpa pembalut, dan dapat dibersihkan dan diganti setiap hari.Keuntungan perawatan terbuka adalah mudah dan murah. Permukaan luka yang selalu terbuka menjadi dingin dan kering sehingga kuman sulit berkembang. Kerugiannya, bila digunakan obat tertentu, misalnya nitras-argenti, alas tidur menjadi kotor. Penderita dan keluarga pun merasa kurang enak melihat luka yang tampak kotor. Sedapat mungkin luka dibiarkan terbuka setelah diolesi obat.

Perawatan tertutup dilakukan dengan memberikan balutan yang dimaksudkan untuk menutup luka dari kemungkinan kontaminasi, tetapi tutupnya sedemikian rupa sehingga masih cukup longgar untuk berlangsungnya penguapan. Keuntungan perawatn tertutup adalah luka tampak rapi, terlindung, dan enak bagi penderita. Hanya, diperlukan tenaga dan dana lebih banyak karena dipakainya banyak pembalut dan antiseptik. Kadang suasana luka yang lembap dan hangat memungkinkan kuman untuk berkembang biak. Oleh karena itu, bila pembalut melekat pada luka, tetapi tidak berbau, sebaiknya jangan dilepaskan, tetapi ditunggu sampai terlepas sendiri. Sedapat mungkin luka ditutup kasa penyerap setelah dibubuhi dan dikompres dengan antiseptik.

Tindakan BedahPemotongan eskar atau eskarotomi dilakukan pada luka bakar derajat tiga yang melingkar pada ekstremitas atau tubuh karena pengerutan keropeng dan pembengkakan yang terus berlangsung dapat mengakibatkan penjepitan yang membahayakan sirkulasi sehingga bagian distal bisa mati. Tanda dini penjepitan adalah nyeri, kemudian kehilangan daya rasa sampai kebas pada ujung-ujung distal. Keadaan ini harus cepat ditolong dengan membuat irisan memanjang yang membuka keropeng sampai penjepitan terlepas.Debridement diusahakan sedini mungkin untuk membuang jaringan mati dengan jalan eksisi tangensial. Tindakan ini dilakukan sesegera mungkin setelah keadaan penderita menjadi stabil karena eksisi tangensial juga menyebabkan perdarahan. Biasanya eksisi dini ini dilakukan pada hari ke-3 sampai ke-7, dan pasti boleh dilakukan pada hari ke-10. Eksisi tangensial sebaiknya tidak dilakukan lebih dari 10% luas permukaan tubuh, karena dapat terjadi perdarahan yang cukup banyak.

Luka bakar yang telah dibersihkan atau luka granulasi dapat ditutup dengan skin grafting yang umumnya diambil dari kulit penderita sendiri (skin grafting autologus). Penutupan luka bakar dengan bahan biologis seperti kulit mayat atau kulit binatang atau amnion manusia dapat dilakukan jika terdapat keterbatasan luas kulit penderita atau keadaan penderita terlalu payah. Walaupun kemungkinan ditolak, bahan tersebut dapat berfungsi sementara sebagai penghalang penguapan berlebihan, pencegah infeksi yang lebih parah, dan mengurangi nyeri. Namun, sedikit demi sedikit penutup sementara ini harus diganti dengan kulit penderita sendiri sebagai penutup permanen.Sebaiknya pada penderita luka bakar derajat dua dalam dan derajat tiga dilakukan skin grafting untuk mencegah terjadinya keloid dan jaringan parut yang hipertropik. Skin grafting dapat dilakukan sebelum hari kesepuluh, yaitu sebelum timbulnya jaringan granulasi.

Saat ini telah banyak terdapat material pengganti kulit (skin substitute) yang dapat digunakan jika skin grafting tidak bisa dilakukan. Skin substitute ini antara lain integra, aloderm, dan dermagraft. Aloderm adalah dermis manusia yang elemen-elemen epitelnya telah dibuang sehingga secara teoritis bersifat bebas antigen, dan berfungsi sebagai kerangka pengganti dermis. Dermagraft merupakan hasil pembiakan fibroblast neonatus yang digabung dengan membran silicon, kolagen, dan jarring (mush) nilon. Setelah dua minggu, membrane silicon dikelupas dan digantikan dengan STSG (split thickness skin graft). Integra merupakan analog dermis yang terbuat dari lapisan kolagendan kondroitin ditambah lapisan silicon tipis.

KomplikasiSetelah sembuh dari luka, masalah berikutnya adalah akibat jaringan parut yang dapat berkembang menjadi cacat berat. Kontraktur kulit dapat mengganggu fungsi dan menyebabkan kekakuan sendi, atau menimbulkan cacat estetis yang jelek sekali, terutama bila parut tersebut berupa koloid. Kekakuan sendi memerlukan program fisioterapi intensif dan kontraktur memerlukan tindakan bedah.Pada cacat estetik yang berat mungkin diperlukan psikiater untuk mengembalikan rasa percaya diri penderita, dan diperlukan pertolongan ahli bedah rekonstruksi, terutama jika cacat mengenai wajah atau tangan.Bila luka bakar merusak jalan napas akibat inhalasi, dapat terjadi atelektasis, pneumonia, atau insufisiensi fungsi paru pascatrauma.

KesimpulanLuka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi para dokter. Luka bakar menyebabkan hilangnya integritas kulit juga menimbukan efek sistemik yang sangat kompleks. Luka bakar biasanya dinyatakan dengan derajat yang ditentukan oleh kedalaman luka bakar. Berat lukanya bergantung pada dalam, luas, dan letak luka. Selain beratnya luka, umur dan keadaan kesehatan penderita sebelumnya merupakan faktor yang sangat mempengaruhi prognosis. Penanganan secara cepat dan tepat dapat mengurangi tingkat mortalitas pasien luka bakar.