New Microsoft Office Word Document

5
edius pada telinga tengah. Otot-otot facialis bagian permukaan (superficialis)Kelompok otot bagian superficialis diperkirakan bersumber pada sebuah otot sphincter profundus pada daerah leher yang tersusun dalam tiga lapis saling tertumpuk secara tidak penuh. Lapisan paling luar tersusun atas bendel-bendel otot yang berjalan transversal. Otot ini mengalami pengecilan atau bahkan hilang pada beberapa ilament ilament. Bekas-bekas otot lapis ini ditemukan pada anjing sebagai m. sphincter coli. Lapisan tengah adalah lapisan yang lebih ilamente (berisi) daripada lapisan luar. Lapisan ini berada dalam bentuk lembaran serabut otot memanjang yang menutupi bagian ventral wajah sampai ke leher bahkan mencapai tengkuk (kuduk leher) pada anjing. Otot ini dikenal sebagai platysma. Otot- otot telinga bagian caudal diperkirakan berasal dari platysma. Lapisan paling dalam berjalan transversal. Meskipun sebagian kecil masih dalam bentuk lembaran, otot lapis ini dipercayai sebagai asal dari beberapa otot wajah pada hewan ilament. Karena efeknya terhadap penampakan wajah, secara bersama-sama otot lapisan ini dikenal sebagai otot ekspresi wajah atau otot ilam. 2 Mekanisme pergerakan otot Jika otot berkontraksi, panjang filamen tebal atau filamen tipis tidak mengalami perubahan tetapi daerah H dan pita I memendek. Jadi susunan filamen intergiditasi harus menyelip satu sama lain saat otot berkontraksi. Jembatan-silang menghasilkan dan mempertahankan tegangan. Tegangan yang timbul saat otot berkontraksi sebanding dengan filamen yang tumpang- tindih dan karena itu sebanding dengan jumlah jembatan-silang.

description

fvvvvvvv

Transcript of New Microsoft Office Word Document

Page 1: New Microsoft Office Word Document

edius pada telinga tengah. Otot-otot facialis bagian permukaan (superficialis)Kelompok otot

bagian superficialis diperkirakan bersumber pada sebuah otot sphincter profundus pada

daerah leher yang tersusun dalam tiga lapis saling tertumpuk secara tidak penuh. Lapisan

paling luar tersusun atas bendel-bendel otot yang berjalan transversal. Otot ini mengalami

pengecilan atau bahkan hilang pada beberapa ilament ilament.  Bekas-bekas otot lapis ini

ditemukan pada anjing sebagai m. sphincter coli. Lapisan tengah adalah lapisan yang lebih

ilamente (berisi) daripada lapisan luar.  Lapisan ini berada dalam bentuk lembaran serabut

otot memanjang yang menutupi bagian ventral wajah sampai ke leher bahkan mencapai

tengkuk (kuduk leher) pada anjing. Otot ini dikenal sebagai platysma. Otot-otot telinga

bagian caudal diperkirakan berasal dari  platysma.  Lapisan paling dalam berjalan transversal.

Meskipun sebagian kecil masih dalam bentuk lembaran, otot lapis ini dipercayai sebagai asal

dari beberapa otot wajah pada hewan ilament. Karena efeknya terhadap penampakan wajah,

secara bersama-sama otot lapisan ini dikenal sebagai otot ekspresi wajah atau otot ilam.2  

Mekanisme pergerakan otot

Jika otot berkontraksi, panjang filamen tebal atau filamen tipis tidak mengalami perubahan

tetapi daerah H dan pita I memendek. Jadi susunan filamen intergiditasi harus menyelip satu

sama lain saat otot berkontraksi. Jembatan-silang menghasilkan dan mempertahankan

tegangan. Tegangan yang timbul saat otot berkontraksi sebanding dengan filamen yang

tumpang-tindih dan karena itu sebanding dengan jumlah jembatan-silang. Setiap kepala

jembatan-silang dihubungkan dengan filamen tebal lewat segmen fibrosa fleksibel yang dapat

ditekuk ke luar dari filamen tebal untuk memberikan ruang antar-filamen.3,4

Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang relatif

dari filamen-filamen aktin dan myosin. Panjang filamen tebal atau filamen tipis tidak

mengalami perubahan tetapi daerah H dan pita I memendek. Selama kontraksi otot, filamen-

filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut

tidak bertambah banyak. Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam

penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya daerah H. Susunan

filamen intergiditasi harus menyelip satu sama lain saat otot berkontraksi. Jembatan-silang

menghasilkan dan mempertahankan tegangan. Tegangan yang timbul saat otot berkontraksi

sebanding dengan filamen yang tumpang-tindih dan karena itu sebanding dengan jumlah

jembatan-silang. Setiap kepala jembatan-silang dihubungkan dengan filamen tebal lewat

segmen fibrosa fleksibel yang dapat ditekuk ke luar dari filamen tebal untuk memberikan

ruang antar-filamen. Selain itu filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-

Page 2: New Microsoft Office Word Document

garis Z dan pita-pita A serta lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga kontraksi terjadi.

Kontraksi berlangsung oleh interaksi pada pengikatan dan pelepasan bagian kepala globuler

miosin dan filamen F-aktin untuk membentuk komplek aktin-miosin. Interaksi tersebut perlu

energi, secara tidak langsung dari hidrolisis ATP.5,6

Kerja otot

Kontraksi otot terjadi akibat impuls saraf. Impuls saraf bersifat elektrik, dihantar ke sel-sel

otot secara kimiawi dan hal ini dilakukan oleh sambungan otot-saraf (neuromuscular

junction). Impuls saraf sampai ke sambungan otot-saraf yang mengandung gelembung-

gelembung kecil asetilkolin. Asetilkolin dilepas kedalam ruangan antara saraf dan otot (celah

sinaps) dan ketika asetilkolin menempel pada sel otot akan menyebabkan terjadinya

depolarisasi dan aktivitas listrik akan menyebar keseleuruh sel otot, sehingga timbul

kontraksi. Untuk bisa berkontraksi serabut otot memerlukan energi yang didapat dari oksidasi

makanan, terutama karbohidrat.5

Sel otot bercorak mempunyai suatu plasmalema disebut sarkolema dan modifikasi retikulum

endoplasma halus disebut retikulum sarkoplasma, yang secara integral terlibat dalam

pengaturan kadar kalsium sekitar miofibril. Retikulum sarkoplasma membentuk suatu jala-

jala sisterna saling berhubungan (kantong gepeng membatasi membran) yang berhubungan

dengan sisterna ujung yang berdilatasi.

Sarkolema mengandung sejumlah tubulus T yang menembus massa miofibril. Tiap sarkomer

dilayani dua tubulus T yang membentuk invaginasi dari sarkolema dekat hubungan pita A

dan pita I. Tubulus T berhubungan dengan sisterna ujung. Satu tubulus T dan dua sisterna

membentuk triad. Pada otot skelet manusia, triad terletak dekat hubungan pita A dan pita I.

Sisa pita I ditutupi oleh mitokondria yang letaknya agak lurus terhadap sumbu panjang

miofibril.3,4,5

Bila sarkolema dirangsang, Ca2+ dilepaskan dari ilament sarkoplasma ke sarkoplasma.

Konsentrasi Ca2+ dalam sarkoplasma meningkat. Ca2+ terikat pada Troponin C (TpC) yang

dapat mengikat 4 Ca2+. Kemudian, TpC berinteraksi dengan TpI dan TpT untuk mengubah

interaksi mereka dengan tropomiosin. Dengan itu, tropomiosin tidak lagi memblokir dan

menyebabkan F-aktin dapat berinteraksi dengan ilame, jadi kontraksi berlaku. Pada waktu

istirahat, konsentrasi ion kalsium dalam sarkoplasma rendah. Ketika konsentrasi ion kalsium

menurun, troponin mengunci tropomyosin dalam posisi memblokir kepala globuler ilame dan

Page 3: New Microsoft Office Word Document

F-aktin daripada berinteraksi. Dalam kehadiran ATP, filamen tipis bergeser kembali ke

keadaan istirahat atau relaksasi.3

Retikulum sarkoplasma kaya akan calsequestrin, suatu protein yang mengikat kalsium. Jika

rangsangan saraf yang memulai kontraksi mencapai hubungan neuromuskular, terjadilah

depolarisasi sarkolema. Gelombang depolarisasi bergerak sepanjang serat saraf. Akibatnya,

depolarisasi sarkolema menyebabkan depolarisasi dalam retikulum sarkoplasma. Jika

membran sisterna ujung menjadi permeabel terhadap kalsium, ion kalsium mengalir ke dalam

daerah sekeliling miofibril dan memulai kompleks aktin-miosin dan terjadi kontraksi.

Retikulum sarkoplasma mengandung ATP-ase yang secara aktif memompa kalsium kembali

ke dalam retikulum sarkoplasma, pada tempat berikatan, jadi menyelesaikan siklus

kontraksi.4

Gambar 2: Ion Kalsium sebagai Regulator Kontraksi dan Relaksasi Otot4

Metabolisme Otot

Kontraksi otot terdiri atas pengikatan dan pelepasan secara siklus bagian kepala globuler

ilame dengan ilament F-aktin. Pengikatan diikuti oleh perubahan interaksi aktin-miosin

sehingga ilament aktin dan ilament ilame saling bergeser antara satu sama lain. Energi

dipasok secara tidak langsung oleh ATP yang mengalami hidrolisis. Hidrolisis ATP oleh

enzim ATP-ase ilame sangat dipercepat oleh pengikatan kepala globuler ilame dan F-aktin.3

Siklus biokimiawi kontraksi otot terdiri atas 5 tahap. Pertama, kepala globuler ilame sendiri dapat menghidrolisis ATP menjadi ADP+Pi, namun tidak dapat melepaskan produknya.

Page 4: New Microsoft Office Word Document

Kedua, kepala globuler ilame yang mengandung ADP dan Pi dapat berputar bebas dengan sudut yang besar untuk