New Microsoft Office Word Document

13
 cara menghitung umur, panjang dan bobot badan ikan cara menentukan umur umur ditentukan sejak telur menetas cara mengukur panjang total cara mengukur panjanng total benih dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan ujung sirip ekor menggunakan jangka sorong atau penggaris yang dinyatakan dalam satuan centimeter atau millimeter. cara mengukur panjang standar cara mengukur panjang standar dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan pangkal ekor yang dinyatakan dalam satuan centimeter. cara mengukur panjang kepala cara mengukur panjang kepala dil akukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan ujung tutup insang yang dinyatakan dalam satuan centimeter. cara mengukur tinggi badan cara mengukur tinggi badan ikan dilakukan dengan mengukur garis tegak lurus dari dasar perut sampai ke punggung dengan menggunakan mistar atau jangka sorong yang dinyatakan dalam satuan centimeter. cara mengukur bobot badan cara mengukur bobot badan ikan dilakukan dengan menimbang ikan per individu yang dinnyatakan dalam gram. sumber: Khairuman, SP dan Khairul Amri, S.Pi, M.Si, Agromedia Pustaka, 2008

Transcript of New Microsoft Office Word Document

5/8/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-559abfae506bc 1/13

 

cara menghitung umur, panjang dan bobot badan ikan

cara menentukan umur

umur ditentukan sejak telur menetas

cara mengukur panjang total

cara mengukur panjanng total benih dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai

dengan ujung sirip ekor menggunakan jangka sorong atau penggaris yang dinyatakan dalam satuan

centimeter atau millimeter.

cara mengukur panjang standar

cara mengukur panjang standar dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan

pangkal ekor yang dinyatakan dalam satuan centimeter.

cara mengukur panjang kepala

cara mengukur panjang kepala dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan

ujung tutup insang yang dinyatakan dalam satuan centimeter.

cara mengukur tinggi badan

cara mengukur tinggi badan ikan dilakukan dengan mengukur garis tegak lurus dari dasar perut sampai

ke punggung dengan menggunakan mistar atau jangka sorong yang dinyatakan dalam satuan

centimeter.

cara mengukur bobot badan

cara mengukur bobot badan ikan dilakukan dengan menimbang ikan per individu yang dinnyatakan

dalam gram.

sumber: Khairuman, SP dan Khairul Amri, S.Pi, M.Si, Agromedia Pustaka, 2008

5/8/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-559abfae506bc 2/13

 

Salah satu usaha yang dilakukan untuk memajukan dan mengembangkan perikanan adalah dengan

melakukan penelitian tentang umur ikan, dimana penelitian ini merupakan sesuatu yang sangat penting

dalam bidang biologi perikanan. Karena data umur ikan yang dihubungkan dengan data yang lainnya

dapat berupa data panjang atau berat tubuh dapat memberikan keanekaragaman mengenai umur ikan

pada waktu matang gonad untuk pertama kalinya, lama hidup, mortalitas dan pertumbuhan serta

reproduksi.

Menurut Effendie (1997) ikan-ikan berumur pendek adalah ikan yang tidak memiliki alat pernafasan

tambahan, pergerakan cepat, sedangkan ikan berumur panjang adalah ikan yang tergolong primitif,

pergerakan lambat, mempunyai alat pernafasan tambahan, penghuni dasar atau perairan dangkal dan

luwes terhadap lingkungan.

Kemampuan untuk mengetahui umur dari suatu individu ikan telah dimulai beberapa ratus tahun yang

lalu. Dengan mengetahui umur ikan dan komposisi jumlahnya yang ada atau berhasil hidup dapat

diketahui keberhasilan atau kegagalan reproduksi, dan bila umur ikan diketahui dengan tepat maka

analisa pertumbuhan ikan dapat dilakukan dengan baik (Effendie, 1997). Meskipun pertumbuhan setiap

individu ikan selanjutnya dipengruhi oleh faktor-faktor lingkungnnya.

Penentuan umur suatu individu ikan dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu : (1) Cara langsung, cara ini

hanya dapat dilakukan pada individu spesies ikan budidaya, (2) Cara tidak langsung yaitu pada individu

spesies ikan yang masih hidup diperairan alami. Penentuan umur ikan secara tidak langsung dapat

dilakukan melalui 2 cara yaitu : (1) Dengan mempelajari tanda-tanda tahunan (Annulus) atau harian

(Sirkulus) pada bagian-bagian tubuh yang keras, (2) Metoda prekuensi panjang (metoda petersen) yaitu

melalui pengukuran panjang tubuh ikan, metoda ini biasanya diterapkan pada individu-individu spesies

ikan yang hidup didaerah tropis (Pulungan, 2006)

Metoda penentuan umur dengan memperhatikan tanda-tanda tahunan pada bagian tubuh yang keras

ini selalu dilakukan pada daerah subtropis (4 musim). Karena ikan-ikan yang hidup didaerah subtropis

sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungannya, dimana pada musim dingin pertumbuhan tubuh ikan

hampir terhenti atau lambat sama sekali. Sehingga mempengaruhi pertumbuhan pada sisik, vertebrae,

tulang, operculum, duri sirip dan tulang otolith yang menyebabkan terbentuknya susunan sirkulasi yang

sangat rapat dan akhirnya membentuk annulus.

Pada ikan di daerah tropis walaupun mengalami hidup di dua musim, kenyataannya suhu lingkungan

sekitar tidak begitu mempengaruhi pertumbuhan sirkulasi pada bagian tubuh yang keras. Jadi tanda

tahunan dari hasil susunan sirkuli yang rapat tidak begitu nyata bentuknya. Penentuan umur ikan yang

mungin untuk dipraktekkan saat ini adalah dengan menggunakan metode frekwensi panjang (metode

petersen) yang tergantung pada sifat reproduksi dan pertumbuhan ikan.

Oleh karena itulah mahasiswa perikanan diwajibkan untuk mengikuti praktikum tentang penentuan

umur ikan ini.1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktikum Penentuan Umur Ikan ini adalah untuk mengetahui perkiraan umur ikan Selar

(Caranx leptolepis) dengan melihat tulang otolith yang ada dibagian kepala ikan.

Manfaat yang di dapat adalah dapat mempelajari bagaimana proses bertambahnya umur ikan dengan

melihat pada tulang otolithnya.

5/8/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-559abfae506bc 3/13

 

 

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan selar tergolong kedalam kelas Osteichtyes, subordo Percomorphi, sub ordo Percoidea, Divisi

Perciformes, famili Carangidae, genus Caranx dan spesies Caranx leptolepis (Saanin, 1984)

Gambar 1. Morfologi Ikan Selar (Caranx leptolepis)

Ikan Selar Kuning tergolong ikan pelagis yang suka bergerombol (schooling) ikan ini berkerabat dengan

ikan pelagis lainnya seperti golongan famili scombridae, clupeidae dan golongan ikan pelagis lainnya.

Ikan Selar Kuning hampir serupa dengan ikan selar biasa dan selar mata besar yang menjadi ciri khas dari

ikan ini adalah garis pewarnaan yang berwarna kekuningan mulai dari bagian abdominal sampai pada

bagian batang ekor.

Pada bagian otak ikan ini terdapat tulang otholit yang mampu merekam segala aktivitas kejadian yang

dialami oleh ikan ini semasa hidupnya. Suku besar ikan yang terutama hidup di laut dikenal dengan

nama kuweh, angara atau selar. Hidup di laut kawasan sedang dan tropis. Bentuk badannya bervariasi

tetapi kebanyakan memiliki barisan sisik berduri sepanjang batang ekor (Kottelat et al, 1993). Menurut

(Djuhanda, 1981), ikan selar tergolong kedalam keluarga carangidae. Tubuh dari ikan ini bentuknya ada

yang sedikit gepeng, ada yang lonjong dan ada juga yang tinggi.

Umur merupakan salah satu penduga terbaik dalam menentukan tingkat pertumbuhan relatif pada ikan,

walaupun pertumbuhan sebenarnya sangat dipengruhi oleh faktor-faktor lingkungan (Moyle dan Cech,

1988).

Selanjutnya Effendie (1992) menjelaskan tanda tahunan pada tubuh ikan tercatat pada sisik, tulang

oprculum, duri sirip punggung atau dada, tulang punggung otolith (batu telinga). Hoffbaur (dalamEffendie, 1992) juga menerangkan bahwa tanda tahunan yang terdapat pada sisik dikenal dengan

annulus.

Otolith terbentuk dari kalsium karbonat yang mengeras didalam saluran kanal dari sirkulasi pada tulang

ikan yang menonjol, berperan membantu dalam keseimbangan dan menanggapi bunyi (Victor, 1982).

Sebagian diatom berbeda nyata pada diatom morfologi otolith yang terjadi diantara ikan-ikan bertulang

sejati yang memberi kesan bahwa otolith ini mempunyai peranan penting untuk pendengaran. Otolith

terutama tambahan dari kristalisasi kalsium karbonat, dalm bentuk magnetik dan berserabut. Kolagen

5/8/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-559abfae506bc 4/13

 

yang mempunyai protein otoline (Morals.nin, 1992)

Pertumbuhan otolith mempunyai permukaan dan endapan material, suatu proses yang berhubungan

dengan masa peredarannya bergantung pada laju dalam metabolisme kalsium dan pada asam amino

sintesis. Hasil tersebut merupakan formasi tambahan dari pertumbuhan harian dalam otolith tersebut,

tersususn secara kontingen atau penambahan unit dan suatu unit pengawasan (Morales.nin, 1992).

Penelitian tentang umur dari suatu individu ikan yang berasal dari perairan sudah dilakukan sekitar 100

tahun yang lalu (Ricker dalam Pulungan, 2006). Untuk menentukan umur suatu individu ikan maka kita

dapat juga melihat pada bagian-bagian tubuh yang keras. Bagian-bagian tubuh yang keras untuk

pembacaan umur suatu individu ikan tersebut menurut (Lagler et al dalam Pulungan, 2006) yaitu sisik

kunci, tulang vertebrae, tulang operculum, pangkal duri sirip dada, dan tulang otholit.

Sisik kunci pada ikan bersisik cycloid terletak di atas garis linea lateralis 3 baris sisik di depan pangkal

dasar sirip punggung bagian depan dan pada ikan bersisik ctenoid terletak di bawah garis linea lateralis

di belakang ujung dasar sirip dada. Arah ke posterior tubuh. Tulang otholit terletak di bawah otak,

berjumlah sepasang.

DAFTAR PUSTAKA

Djuhanda, T., 1981. Dunia Ikan. Armico. 191 hal.

Effendie, M. I. 1992. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Agro media, Fakultas Perikanan IPB.

112 hal .

Effendie, M. I. 1997. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta. 163

hal .

Kottelat, M., et al. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi (Ikan Air Tawar 

Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition Limited. Munich. Germany. 293 hal.

Lagler, K. F et al. 1970. Freshwater Fishery Biology. W. M. C. Brown Company Publisher,

Dubuque Iowa. 421 pp.

Morales. NIN, B., 1992. Determination of Growth in Bony fisher from Otolith Microstructure.

FAO Fisheries Tehnical Paper. 110.332, Rome 51 page.

5/8/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-559abfae506bc 5/13

 

 

Moyle, P.B. and J.J. Cech, 1998. Fisher and Introduction to Ichthyology edition. Practise Hall,

Englewood Cerffa, New Jersey. 55 page.

Pulungan, C. P., et al. 2006. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Univesitas Riau. Pekanbaru. 80 hal. (tidak diterbitkan. Hanya untuk kalangan sendiri).

Ricker, W. E. 1971. Methods for Assesment of Fish Production in Freshwater. Blackwell

Scientific Publication. Oxford and Edinberg.

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Binacipta. Jakarta. 520 hal

Victor, B.C., 1982. Daily Otolith Increments and Recruitment in Two Coral-Reef Wrasses.

Thalassoma bifasciatum and Halichoeres bivittalus. Marine Biology (71); 203-208.

Diposkan oleh iptek di 08:33 

0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langgan: Poskan Komentar (Atom) 

Pengikut

Arsip Blog

y  2009 (16)o  Juni 2009 (12)

  BAHAN BAKU PERIKANAN (BBI)   MIKRODAS GENETIKA 

  LAPORAN DINPOP   LAPORAN BIOLA 

  IMAN   LAP. BAHAN BAKU IKAN 

  BIOPER AKHIR    BIOPER 6 

  BIOPER 5   BIOPER 4 

5/8/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-559abfae506bc 6/13

 

  Bioper 3   Bioper 2 

o  Mei 2009 (3)  limnologi3 

  laporan   <!

--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}... 

o  April 2009 (1)  v 

IPTEK ARE POWERS

ilham fauzi

orangnya baik, dan suka menolongLihat profil lengkapku 

Crustacea (baca:

 

krustasea) adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang

lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum.[1]

 Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster , kepiting, udang,

udang karang, serta teritip[1]

. Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut,walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.

[1] 

Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit danhidup dengan menumpang pada inangnya.

[1] 

Daftar isi

[sembunyikan]

5/8/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-559abfae506bc 7/13

 

y  1 Struktur dan fungsi tubuh 

y  2 Klasifikasi 

y  3 Hubungan Crustacea dengan manusia y  4 Referensi 

y  5 Pranala luar  

[sunting] Struktur dan fungsi tubuh

Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen).

[2]Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang

disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasangkaki jalan.

[2]Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang

 bawah.[2]

Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnyaterdapat ekor .

[2]Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan

telurnya. Sistem pencernaan Crustacea dimulai dari mulut, kerongkong, lambung, usus, dananus[2]. Sisa metabolisme akan diekskresikan melalui sel api. Sistem saraf  Crustacea disebut

sebagai sistem saraf tangga tali, dimana ganglion kepala (otak ) terhubung dengan antena (indra peraba), mata (indra penglihatan), dan statosista (indra keseimbangan).

[3]Hewan-hewan

Crustacea bernapas dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya dan sistem peredarandarah yang dimilikinya adalah sistem peredaran darah terbuka

[4]. O2 masuk dari air ke pembuluh

insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan arah berlawanan. O2 ini akan diedarkan ke seluruhtumbuh tanpa melalui pembuluh darah.

[4]Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan dan

 betina) dan pembuhan berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Untuk dapatmenjadi dewasa, larva hewan akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.

[sunting] Klasifikasi

Crustacea dibagi menjadi 2 sub-kelas, yaitu  Entomostraca (udang-udangan rendah) dan

 Malacostrata (udang-udangan besar).[2]

  Entomostraca umumnya berukuran kecil dan merupakanzooplankton yang banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar [2]. Golongan hewan ini

 biasanya digunakan sebagai makanan ikan, contohnya adalah ordo Copepoda, Cladocera,Ostracoda, dan Amphipoda

[2]. Sedangkan, Malacostrata umumnya hidup di laut dan pantai.

Yang termasuk ke dalam Malacostrata adalah ordo Decapoda dan Isopoda[5]. Contoh dari

spesiesnya adalah udang windu ( Panaeus), udang galah ( Macrobanchium rosenbergi), rajungan( Neptunus pelagicus

 

), dan kepiting ( Portunus sexdentalus).[5]

]]

5/8/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-559abfae506bc 8/13

 

 

Krustasea 

oleh: Dharma Arif Nugroho 

Artikel sebelumnya telah dipaparkan mengenai pembagian biota laut. Kali ini saya ingin

 bercerita tentang Krustasea. Hal yang terlintas dipikiran kita ketika membaca kata krustasea  biasanya adalah kepiting dan udang, sebab kedua jenis biota itu yang sering menghampiri meja

makan kita atau paling tidak kita pernah memakannya di rumah makan/restoran. Memang benar dan tidaklah salah, namun sebenarnya masih banyak jenis biota laut yang tergolong kedalam

kelompok Krustasea.

Krustasea sendiri memiliki definisi yang beragam, coba saja cari di Google dengan kata kunci³krustasea´ atau ³crustacea´ dapat juga pembaca mencari di Wikipedia. Belum ada definisi

yang spesifik mengenai

 

krustasea. Krustasea merupakan bagian dari filum Arthropoda yaitukelompok hewan yang memiliki kaki bersegmen (arthron=segmen; podos=kaki).

 

Krustasea 

memiliki rangka luar yang disebut exoskeleton (exos=luar; skeleton=rangka), dengan sebuahkarapas yang menutupi badan bagian dorsal dan dua pasang antenna.

Perkiraan jumlah spesies krustasea yang telah dideskripsikan lebih dari 52.000 spesies, namun

masih banyak spesies krustasea yang belum diketahui. Bagaimana dengan Indonesia, berapa jumlah spesies krustaseanya? Sampai saat tulisan ini terbit saya belum menemukan jawabannya.

Lain waktu akan saya tulis di blog ini.

Krustasea memiliki 6 (enam) kelas1], yaitu Branchiopoda Latreille, 1817; Remipedia Yager,

1981; Cephalocarida Sanders, 1955; Maxillopoda Dahl, 1956; Ostracoda Latreille,1802 danMalacostraca Latreille, 1802. Kelas Remipedia dan Cephalocarida hanya memiliki satu ordo

saja. Kelas Maxillopoda dan Malacostraca memiliki banyak grup (grup=kelompok taksa). KelasMalacostraca inilah yang sering dijumpai dan lebih banyak dimanfaatkan sebagai sumber 

makanan berprotein tinggi, contohnya kepiting, lobster, udang mantis dan udang krill.

Sekian dulu pembahasan Seri Biota Laut : Krustasea, tulisan selanjutnya masih berhubungandengan dunia kelautan dan tentu saja krustasea laut. Bila ada yang belum dimengerti silahkan

kirim komentar atau pertanyaan, mudah-mudahan saya bisa membantu mencarikan solusinya.

Pustaka Acuan

1] Martin, J. W. & Davis, G. E. (2001). An Updated Classification of the Recent Crustacea. Natural History Museum of Los Angeles County, 132 pp..

5/8/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-559abfae506bc 9/13

 

How to Determine the Age of Fish Cara MenentukanUsia Ikan 

Scales, bones, fin rays and otoliths have all been used to determine the age of fish, since these

and other bony parts of fish often form yearly rings (annuli) like those of a tree. sirip Scales,tulang, dan otoliths semuanya telah digunakan untuk menentukan umur ikan, karena bagian ini

dan lainnya kurus ikan sering bentuk cincin tahunan (annuli) seperti yang pohon. However,otoliths generally provide the most accurate ages, particularly in old fish. Namun, otoliths

umumnya memberikan usia paling akurat, terutama pada ikan tua.

The easiest way to "read" an otolith is to take a

slice, or cross section, out of the otolith with aspecial saw and then count the rings under a

microscope. Cara termudah untuk "membaca"otolith adalah untuk mengambil sepotong, atau

 bagian lintas, keluar dari otolith dengan melihatkhusus dan kemudian menghitung cincin di

 bawah mikroskop. However, unless you haveaccess to a low-speed diamond-bladed saw in a

laboratory, you won't be able to age the otoliththis way. Namun, kecuali Anda memiliki akses

ke -berbilah melihat kecepatan rendah berlian dilaboratorium, Anda tidak akan mampu usia

otolith dengan cara ini.

If the otolith is thin enough, it may be possible to count the annuli without having to prepare the

otolith first. Jika otolith cukup tipis, dimungkinkan untuk menghitung annuli tanpa harusmempersiapkan otolith yang pertama. Try measuring the thickness of the otolith. Cobalahmengukur ketebalan otolith tersebut. If it is 1 mm or less, or if the thickness is less than 1/8 that

of the total length, you may be in luck. Jika 1 mm atau kurang, atau jika ketebalan kurang dari 1 /8 bahwa dari total panjang, Anda mungkin beruntung. If you can see alternating light and dark 

zones, you're probably looking at annuli. Jika Anda dapat melihat bolak zona terang dan gelap,Anda mungkin melihat annuli. They probably won't be as clear as those in a cross section, but

they should look roughly similar. Mereka mungkin tidak akan sejelas seperti yang di bagianlintas, tetapi mereka akan terlihat kurang lebih sama.

If annuli aren't visible in the whole otolith, you'll have to crack the otolith in half, then lightly burn it, to make the annuli visible. Jika annuli tidak terlihat di seluruh otolith, Anda harus

memecahkan otolith di setengah, kemudian membakarnya ringan, untuk membuat annuli terlihat.To do this, you'll need a dissecting microscope, a piece of clay or plasticine, forceps or tweezers,

an alcohol burner or candle, and some vegetable oil. Untuk melakukan ini, Anda akanmemerlukan mikroskop bedah, sepotong tanah liat atau plastisin, tang atau pinset, sebuah burner 

alkohol atau lilin, dan beberapa minyak sayur. To start with, you'll need to break the otolithalong its centre (length-wise). Untuk memulainya, Anda akan perlu istirahat otolith sepanjang

5/8/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-559abfae506bc 10/13

 

 pusat (panjang-bijaksana). The easiest way to do this is to place the otolith flat on the pad of your index finger, sulcus side up. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan menempatkan

otolith datar pada panel jari telunjuk Anda, sisi sulkus up. The sulcus is the groove carved intothe top of the otolith, and is usually found on the convex side (outward-facing curve). sulkus

adalah alur diukir ke bagian atas otolith, dan biasanya ditemukan di sisi cembung (luar-

menghadap kurva). Take your thumb nail and place it over the otolith centre. Ambil kuku ibu jaridan letakkan di pusat otolith. Then press down firmly until the otolith snaps in half. Kemudiantekan ke bawah dengan kuat sampai otolith terpasang di setengah. Large otoliths can take A LOT

of pressure before breaking. otoliths besar dapat mengambil ALOT tekanan sebelum melanggar.If you can't break it, try using pliers. Jika Anda tidak dapat mematahkan itu, coba gunakan tang.

But keep in mind that it's harder to control where the otolith breaks with pliers. Namun perludiingat bahwa lebih sulit untuk mengontrol mana istirahat otolith dengan tang. And an otolith

that's broken too far from the centre line cannot be aged. Dan sebuah otolith yang rusak terlalu jauh dari garis tengah tidak dapat berumur.

An experienced otolith reader can age the cracked surface of the otolith with nothing more than a

light coating of oil and the microscope. Seorang pembaca otolith berpengalaman dapat umur  permukaan retak dari otolith dengan tidak lebih dari lapisan cahaya minyak dan mikroskop. But

you'll find it easier to read if you lightly burn the cracked surface first. Tapi kau akanmenemukan lebih mudah untuk dibaca jika Anda ringan membakar permukaan retak pertama.

The burning makes the annuli stand out as dark rings. Pembakaran membuat annuli berdirisebagai lingkaran hitam.

To burn the otolith, light the alcohol burner or candle and attach it firmly to a solid, non-

flammable counter or bench. Untuk membakar otolith, cahaya burner alkohol atau lilin dan pasangkan dengan baik ke counter, padat non-mudah terbakar atau bangku. Grab one of theotolith halves with the forceps, holding it so that the cracked surface is oriented vertically, facingtowards you. Ambil salah satu bagian otolith dengan tang, memegangnya sehingga permukaan

retak berorientasi vertikal, menghadap ke arah Anda. Then hold the otolith about 1 cm over thetop of the flame, fairly near the cracked surface. Kemudian terus otolith tentang 1 cm dari atas

api, cukup dekat permukaan retak. In 5-15 seconds, the otolith should start to turn brown. Dalam5-15 detik, otolith harus mulai berubah menjadi cokelat. Try to avoid getting soot on the cracked

5/8/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-559abfae506bc 11/13

 

surface (eg- use a still, clean-burning flame). Cobalah untuk menghindari jelaga di permukaanretak (misalnya digunakan masih, api bersih-pembakaran). When the otolith is a medium brown

colour, or if it starts to turn grey, remove it from the flame and put it on the counter to cool.Ketika otolith adalah warna coklat menengah, atau jika mulai berubah abu-abu, keluarkan dari

api dan meletakkannya di atas meja untuk mendinginkan. BE CAREFUL - it will stay hot for at

least a minute!

HATI-HATI - itu akan tetap panas selama paling sedikit satu menit! 

Once cool, take the otolith half and embed the non-cracked tip in the clay so that the crackedsurface faces up. Setelah dingin, ambil setengah otolith dan menanamkan ujung non-retak di

tanah liat sehingga permukaan retak menghadap ke atas. Spread a drop of vegetable or cedar oilover the whole cracked surface. Spread setetes minyak sayur atau pohon aras di atas permukaan

retak keseluruhan. Then put the clay holding the otolith under the microscope and focus at amagnification of about 10X. Kemudian pasang tanah liat memegang otolith bawah mikroskop

dan fokus pada perbesaran sekitar 10X. If a lot of soot is visible, try rubbing it off with an oldcloth, or gently rub the cracked surface on a whetstone. Jika banyak jelaga terlihat, coba

menggosok dengan sebuah kain tua, atau lembut menggosok permukaan retak pada sebuah batuasahan. Then add another drop of oil. Kemudian tambahkan lagi setetes minyak.

The annuli should be visible as thin but prominent brown or black lines. The annuli harus terlihatsebagai garis coklat atau hitam tipis tapi menonjol. Keep in mind though that not every line is a

yearly ring. Perlu diingat meskipun tidak setiap baris adalah sebuah cincin tahunan. So countonly those rings or groups of rings which are most prominent. Jadi hanya menghitung cincin atau

kelompok cincin yang paling menonjol. If no dark lines are visible, try re-burning the otolith.Jika tidak ada garis-garis gelap terlihat, coba kembali membakar otolith tersebut. As a general

rule of thumb, the annuli nearest the centre are furthest apart, and contain the most non-yearly

lines. Sebagai aturan umum, yang annuli pusat terdekat adalah terjauh terpisah, dan mengandung baris paling non-tahunan. Later annuli (those nearest the edge), such as would be seen in an oldfish, tend to be closer together and more regular in spacing. Kemudian annuli (yang ujung

terdekat), seperti akan terlihat dalam ikan tua, cenderung lebih dekat bersama-sama dan lebihteratur dalam jarak. As a result, otoliths from older fish tend to be easier to age than those from

younger fish! Akibatnya, otoliths dari ikan yang lebih tua cenderung lebih mudah dengan usiadaripada dari ikan muda! 

5/8/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-559abfae506bc 12/13

 

Accurate age determinations of fish using otoliths requires A LOT of experience. akurat

 penentuan usia ikan menggunakan otoliths membutuhkan BANYAK pengalaman. And otolithannuli tend to be much less clear than those of a tree. Dan annuli otolith cenderung jauh lebih

 jelas daripada pohon. So don't be discouraged if you don't end up with a clear-cut age, especiallyin a fish less than 3 years old. Jadi jangan berkecil hati jika Anda tidak berakhir dengan cut usia

yang jelas, terutama dalam ikan kurang dari 3 tahun. To find out about how many annuli toexpect, try referring to a book which tells you how fast your fish species grows. Untuk 

mengetahui berapa banyak annuli tentang untuk mengharapkan, cobalah merujuk pada sebuah buku yang memberitahu Anda seberapa cepat jenis ikan Anda tumbuh. But after ageing 10 or 20

otoliths, the patterns tend to become more clear, and you might be surprised how much moreconfidence you develop in your ages! Tapi setelah umur 10 atau 20 otoliths, pola cenderung

menjadi lebih jelas, dan Anda mungkin akan terkejut betapa jauh lebih percaya diri Anda berkembang di usia Anda! 

sirip Scales, otolilths, dan opercula semua bisa digunakan untuk ikan usia saat mereka tumbuh bersama-sama dengan ikan.

The first step is to sample the fish population. Langkah pertama adalah sampel populasi ikan.

This can be by using a seine net, electric fishing equipment or even rod and line. Ini bisa denganmenggunakan jaring pukat, alat tangkap listrik atau bahkan batang dan garis. The species

captured are then identified, measured and two to four scales removed. Spesies yang tertangkapkemudian diidentifikasi, diukur dan dua sampai empat skala dihapus. Scales are usually used for 

ageing as minimal stress and damage is inflicted on the fish as they are removed. Timbangan biasanya digunakan untuk penuaan seperti stres yang minimal dan kerusakan yang ditimbulkan

 pada ikan karena dihapus.

Any scale removed is re-generated by the fish. Setiap skala dihapus kembali dihasilkan oleh

ikan. Otoliths, fin rays and gill opercula can all be used to age fish, but usually their use meansthe fish must be killed, so scales are preferred. sirip Otoliths, dan opercula insang semua bisa

digunakan untuk ikan umur, tetapi biasanya menggunakan mereka berarti ikan harus dibunuh,sehingga skala lebih disukai. However, should eels require ageing, otoliths are the preferred

method. Namun, harus belut memerlukan penuaan, otoliths merupakan metode yang disukai.

Scales, otolilths, fin rays and opercula can all be used to age fish as they grow in tandem with thefish. sirip Scales, otolilths, dan opercula semua bisa digunakan untuk ikan usia saat mereka

tumbuh bersama-sama dengan ikan. As England and Wales has a temperate climate and fish arecold blooded (poikilothermic) they have a defined growth season according to temperature.

Sebagai Inggris dan Wales memiliki iklim sedang dan ikan berdarah dingin (poikilothermic)

5/8/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-559abfae506bc 13/13

 

mereka memiliki musim pertumbuhan didefinisikan menurut suhu. Whilst optimum temperaturesvary between species, generally the growth season is between April/ May and October.

Sementara suhu optimum bervariasi antar spesies, umumnya musim pertumbuhan adalah antara bulan April / Mei dan Oktober.

The growth season is represented on the body structure as growth rings being widely spaced(growth rings are laid down as the structure grows). Musim pertumbuhan diwakili pada struktur tubuh sebagai cincin pertumbuhan yang banyak spasi (cincin pertumbuhan diletakkan sebagai

struktur tumbuh). As the fish stops growing in winter, the growth rings have very narrow spaces between them. Sebagai ikan berhenti tumbuh di musim dingin, cincin pertumbuhan memiliki

ruang sangat sempit di antara mereka.

With the onset of the new growth season the next year, an annulus is formed as the fish begins togrow again. Dengan musim pertumbuhan baru tahun depan, sebuah anulus dibentuk sebagai ikan

mulai tumbuh lagi. The number of annuli is equal to the age of the fish. Jumlah annuli adalahsama dengan umur ikan. Knowing the age of each fish and the length at which they were caught

gives the average length at age. Mengetahui umur ikan masing-masing dan panjang di manamereka tertangkap memberikan panjang rata-rata pada usia.

Page tools Halaman tools

y  Email Email 

y  Print Cetak  y  Bookmark Bookmark 

o  Post this web page to Delicious Posting ini halaman web ke Delicious o  Post this web page to Digg Posting ini halaman web ke Digg 

o  Post this web page to reddit Posting ini halaman web to reddit o  Post this web page to Facebook  Posting ini halaman web ke Facebook  o  Post this web page to StumbleUpon Posting ini halaman web untuk StumbleUpon 

y  Feedback  Umpan balik