New Microsoft Office Word Document

43
Latar Belakang, Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara Pandangan geopolitik Indonesia berlandaskan pada pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia. [2] Wawasan nusantara mempunyai latar belakang, kedudukan, fungsi, dan tujuan filosofis sebagai dasar pengembangan wawasan nasional Indonesia. [2] [sunting ] Latar Belakang Wawasan Nusantara Falsafah Pancasila Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai tersebut adalah: [2] 1. Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing. [2] 2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan. [2] 3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. [2] Aspek Kewilayahan Nusantara Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa . [2] Aspek Sosial Budaya Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing - masing memiliki adat istiadat , bahasa , agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar. [2] Aspek Kesejarahan

Transcript of New Microsoft Office Word Document

Page 1: New Microsoft Office Word Document

Latar Belakang, Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara

Pandangan geopolitik Indonesia berlandaskan pada pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia.[2] Wawasan nusantara mempunyai latar belakang, kedudukan, fungsi, dan tujuan filosofis sebagai dasar pengembangan wawasan nasional Indonesia.[2]

[sunting] Latar Belakang Wawasan Nusantara

Falsafah Pancasila

Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai tersebut adalah:[2]

1. Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing.[2]

2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.[2]

3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.[2]

Aspek Kewilayahan Nusantara

Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.[2]

Aspek Sosial Budaya

Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing - masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.[2]

Aspek Kesejarahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wawasan nasional Indonesia yang diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia.[2] Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri.[2] Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.[2]

[sunting] Kedudukan Wawasan Nusantara

1. Wawasan nusantara sebagai ajaran yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat dalam mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.[3]

2. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional memliki spesifikasi:[3]

Page 2: New Microsoft Office Word Document

Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan idiil.

Undang - Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan idiil.

Wawasan nasional sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan

konsepsional. GBHN sebagai politik dan strategi nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.

[sunting] Fungsi Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.[3]

[sunting] Tujuan Wawasan Nusantara

Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:[4] :

Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial".[4]

Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.[4]

[sunting] Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara

Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara pandang, dan perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku bangsa, agama, bahasa, dan kondisi lingkungan geografis yang berwujud negara kepulauan, berdasarkan pancasila dan UUD 1945.[5] Secara hierarki, posisi atau status wawasan nusantara menempati urutan ketiga setelah UUD 1945.[5] Urutan sistem kehidupan nasional Indonesia adalah:[5]

1. Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.[5]

2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.[5]

3. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.[5]

4. Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.[5]

5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam pembangunan nasional.[5]

Page 3: New Microsoft Office Word Document

[sunting] Bentuk Wawasan Nusantara

Gambaran dari isi Deklarasi Djuanda

Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional

Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional berarti bahwa wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.[5]

Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan

Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai arti cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta lingkungannya selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mencakup:[5]

1. Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik.[5]

2. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.[5]

3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan ekonomi.[5]

4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik.[5]

5. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.[5]

Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara

Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara mempunyai arti pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.[5]

Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan

Wilayah nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.[5] Batasan dan tantangan negara Republik Indonesia adalah:[5]

Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional.[5] Dr. Soepomo menyatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh. Yamin menyatakan Indonesia meliputi Sumatera,

Page 4: New Microsoft Office Word Document

Jawa, Sunda Kecil, Borneo, Selebes, Maluku - Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, Papua, Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.[5]

Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau countour pulau / darat.[5] Ketentuan ini membuat Indonesia bukan sebagai negara kesatuan, karena pada setiap wilayah laut terdapat laut bebas yang berada di luar wilayah yurisdiksi nasional.[5]

Deklarasi Juanda , 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah RI tentang wilayah perairan negara RI, yang isinya:[5]

1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis yang menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah RI.[5]

2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.[5]

3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia.[5] Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.[5]

[sunting] Pemikir Geopolitik (Wawasan Nusantara)

Friederich Ratzel (1844 - 1904) dengan Teori Ruang.[1] Ia menyatakan "bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan sumber daya manusia yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah bangsa yang primitif".[1] Pendapat ini dipertegas oleh Rudolf Kjellen (1864 - 1922) dengan Teori Kekuatan yang mengatakan bahwa "negara adalah kesatuan politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis yang memiliki intelektualitas.[1]

Karl Haushofer (1869 - 1946) dengan Teori Pan Region, berpendapat bahwa pada hakikatnya dunia dapat dibagi dalam empat kawasan benua (pan region) dan dipimpin oleh negara unggul.[1] Isi teori pan regional adalah:[1]

1. Lebensraum (ruang hidup) yang cukup.[1]

2. Autarki (swasembada).[1]

3. Dunia dibagi empat Pan Region, yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, pan Rusia India, dan Pan Eropa Afrika.[1]

Sir Halford Mackinder (1861 - 1947) dengan Teori Daerah Jantung (Heartland).[1]

Teorinya berbunyi "siapa pun yang menguasai Heartland maka ia akan menguasai World Island".[1] Heartland (Jantung Bumi) merupakan sebutan bagi kawasan Asia Tengah, sedangkan World Island mengacu pada kawasan Timur Tengah.[1] Kedua kawasan ini merupakan kawasan vital minyak bumi dan gas dunia.[1]

Sir Walter Raleigh (1554 - 1618) dan Alfred T. Mahan (1840 - 1914) dengan Teori Kekuatan Maritim.[1] Isi teorinya adalah:[1]

Page 5: New Microsoft Office Word Document

1. Sir Walter Raleigh mengatakan "siapa yang menguasai laut akan menguasai perdagangan dunia dan akhirnya akan menguasai dunia".[1]

2. Alfred T. Mahan mengatakan "laut untuk kehidupan, sumber daya alam banyak terdapat di laut.[1] Oleh karena itu, harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya".[1]

Giulio Douhet (1869 - 1930) dan William Mitchel (1879 - 1936) dengan Teori Kekuatan di Udara mengatakan, "kekuatan udara mampu beroperasi hingga garis belakang lawan serta kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan udara".[1].

Nicholas J. Spykman (1869 - 1943) dengan Teori Daerah Batas(Rimland Theory). Dalam teorinya tersirat:[1]

1. Dunia terbagi empat, yaitu daerah jantung (Heartland), bulan sabit dalam (rimland), bulan sabit luar, dan dunia baru (benua Amerika).[1]

2. Menggunakan kombinasi kekuatan darat, laut, dan udara untuk menguasai dunia.[1]

3. Daerah bulan sabit dalam (Rimland) akan lebih besar pengaruhnya dalam percaturan politik dunia daripada daerah jantung.[1]

4. Wilayah Amerika yang paling ideal dan menjadi negara terkuat.[1]

5. Bangsa Indonesia.[1]

Para Pemikir Geopolitik

Karl Haushofer

Sir Halford Mackinder

Page 6: New Microsoft Office Word Document

Sir Walter Raleigh

Giulio Douhet

[sunting] Wadah Wawasan Nusantara

[sunting] Batas Ruang Lingkup

Wawasan nusantara mempunyai bentuk sebagai:[6]

Nusantara

Batas - batas negara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya pulau - pulau serta gugusan pulau yang saling berhubungan, tidak dipisahkan oleh air, baik yang berupa laut, maupun selat.[6]

Manunggal - utuh menyeluruh, meliputi:[6]

1. Wilayah Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau besar maupun kecil dan dipisahkan serta dihubungkan oleh lautan, pulau, dan selat yang harus dijaga serta diusahakan tetap menjadi satu kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya.[6]

2. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, berbicara dalam berbagai macam bahasa daerah, dan agama.[6] Oleh karena itu, harus diusahakan terwujudnya satu kesatuan bangsa yang bulat.[6]

[sunting] Tata susunan pokok

Sumber pokok wawasan nusantara adalah UUD 1945, yang menyangkut:[6]

Bentuk dan kedaulatan Bab I Pasal (1)

Page 7: New Microsoft Office Word Document

1. Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik.:/[6]

2. Kedaulatan ada di tangan rakyat, dan dilaksanakan menurut UUD.[6]

Kekuasaan pemerintah negara, Bab III Pasal (4) dan (5), Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD 1945.[6]

Sistem pemerintahan dalam UUD 1945:[6]

1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka.[6]

2. Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi dan tidak berdasarkan absolutisme.[6]

[sunting] Tata susunan pelengkap

Aparatur negara

Aparatur negara harus mampu mendorong, mengerakkan, serta mengarahkan usaha pembangunan ke sasaran yang telah ditetapkan, untuk kepentingan rakyat banyak.[6]

Kesadaran politik masyarakat dan kesadaran bernegara

Dalam pemantapan stabilitas nasional diperlukan kesadaran politik seluruh masyarakat, setiap orang, organisasi, juga seluruh komponen pemerintahan.[6]

Pers

Pers yang bebas bertanggung jawab, jujur, dan efektif dengan tulisan - tulisan yang memberikan penjelasan yang jujur, dedikatif, dan bertanggung jawab.[6]

[sunting] Implementasi Wawasan Nusantara

Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan nasional.[7]

[sunting] Implementasi dalam Kehidupan Politik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu:[7]

1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang - undang, seperti UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.[7] Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.[7] Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.[7]

Page 8: New Microsoft Office Word Document

2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga hukum yang berlaku.[7] Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.[7]

3. Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.[7]

4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.[7]

5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.[7]

[sunting] Implementasi dalam Kehidupan Ekonomi

1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar.[7] Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.[7]

2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antardaerah.[7] Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.[7]

3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.[7]

[sunting] Implementasi dalam Kehidupan Sosial

Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai implementasi dalam kehidupan sosial.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :[7]

Page 9: New Microsoft Office Word Document

1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.[7] Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.[7]

2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah.[7] Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.[7]

[sunting] Implementasi dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan

Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan.l

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :[7]

1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.[7]

2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain.[7] Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.[7]

3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.[7]

1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Suradinata,Ermaya. (2005). Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategi dalam Kerangka Keutuhan NKRI.. Jakarta: Suara Bebas. Hal 12-14.

2. ^ a b c d e f g h i j k Sunardi, R.M. (2004). Pembinaan Ketahanan Bangsa dalam Rangka Memperkokoh Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta:Kuaternita Adidarma. ISBN 979-98241-0-9,9789799824103.Hal 179-180.

4. ^ a b c Srijanti.,Rahman A.,K.S,Purwanto. (2006). Etika Berwarga Negara. Jakarta: Salemba Empat. Hal 137-139.

Page 10: New Microsoft Office Word Document

5. ^ a b c Hidayat, I. Mardiyono, Hidayat I.(1983). Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam. Surabaya:Usaha Nasional.Hal 85-86.

6. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa Alfandi, Widoyo. (2002). Reformasi Indonesia: Bahasan dari Sudut Pandang Geografi Politik dan Geopolitik. Yogyakarta:Gadjah Mada University. ISBN 979-420-516-8, 9789794205167.

7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Harsawaskita, A.(2007). Great Power Politics di Asia Tengah Suatu Pandangan Geopolitik, dalam Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional. Bandung:Graha Ilmu. Hal 17-19.

8. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y Sumarsono, S, et.al. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 12-17.

Geopolitik Indonesia

Hubungan Internasional

Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Negara ini terletak di sebelah tenggara benua Asia, membentang sepanjang 3,5 juta mil, atau sebanding dengan seperdelapan

panjang keliling Bumi, serta memiliki tak kurang dari 13.662 pulau. Jika dilihat sekilas, hal ini adalah suatu kebanggaan dan kekayaan, yang tidak ada tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal ini merupakan suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia. Indonesia terlihat seperti pecahan-pecahan yang berserakan. Dan sebagai 13.000 pecahan yang tersebar sepanjang 3,5 juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah negara yang amat sulit untuk dapat dipersatukan.

Maka dari itu, diperlukan sebuah konsep Geopolitik nasional yang bisa mempersatukan seluruh wilayah Indonesia, sekaligus mengakomodir kebutuhan-kebutuhan bangsa dalam hal berhubungan dengan entitas politik lain.

 

Daftar Isi

1. Pengertian Geopolitik 2. Teori Pan-Regionalisme

Page 11: New Microsoft Office Word Document

3. Indonesia sebagai Negara Kepulauan 4. Masalah-Masalah Teritorial 5. Wawasan Nusantara

Referensi

  Kembali ke Atas

1. Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”. Maka, Membicarakan pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. “Geo” artinya adalah Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.

Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi, bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.

Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.

Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal. Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang mereka tempati. Hal yang paling utama mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara di sekitarnya/negara-negara tetangga, merupakan pengaruh yang paling besar bagi negara yang bersangkutan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa ada dua golongan negara, yaitu golongan negara “determinis” dan golongan negara “posibilitis”. Determinis berarti semua hal yang bersifat politis secara mutlak tergantung dari keadaan geografisnya. Negara determinis adalah negara yang berada di antara dua negara raksasa/adikuasa, sehingga, secara langsung maupun tidak langsung, terpengaruh oleh kebijakan politik luar negeri dua negara raksasa tersebut.

Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa, bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi keadaan suatu negara yang berada di antaranya. Faktor lain seperti faktor ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, juga merupakan faktor yang mempengaruhi. Hanya

Page 12: New Microsoft Office Word Document

saja, karena besarnya kekuasaan dua negara besar tersebut, maka keberadaannya menjadi faktor yang begitu dominan dalam mempengaruhi keadaan negara yang bersangkutan.

Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis. Golongan ini merupakan kebalikan dari golongan determinis. Negara ini tidak mendapatkan dampak yang terlalu besar dari keberadaan negara raksasa, karena letak geografisnya tidak berdekatan dengan negara raksasa. Sehingga, faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi keadaan negara ini adalah faktor-faktor seperti ideologi, politik, sosial, budaya dan militer yang telah disebutkan sebelumnya. Tentunya, keberadaan negara-negara lain di sekitar kawasan tersebut juga turut menjadi faktor yang berpengaruh, namun tidak sebesar pengaruh negara raksasa, seperti yang terjadi pada negara determinis.

Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa.

Dari uraian di atas, dapat kembali disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara sangat mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara tersebut, seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan perdagangan dll. Maka dari itu, muncullah organisasi-organisasi internasional yang berdasarkan pada keberadaannya dalam suatu kawasan, seperti ASEAN, Liga Arab, Uni Eropa dll. Komunitas-komunitas internasional ini berperan dalam hal kerjasama kawasan, penyelesaian masalah bersama, usaha menciptakan kedamaian dunia, dll.

Hal tersebut berkaitan langsung dengan peranan-peranan geopolitik. Adapun peranan-peranan tersebut adalah:

1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia;2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam;3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori

negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya;6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.

  Kembali ke Atas

2. Teori Pan-Regionalisme

Ada banyak teori dalam bidang geopolitik. Teori yang paling berpengaruh adalah teori Lebensraum, yang melahirkan teori Autarkis. Penggabungan dari kedua teori tersebut menghasilkan teori Pan Regionalisme. Teori ini berpandangan bahwa negara merupakan suatu organisme, yang memiliki kecerdasan intelektual serta memerlukan ruang hidup. Tak ada satu pun negara yang dapat hidup mandiri secara mutlak. Karena keterbatasan-keterbatasan dan tidak

Page 13: New Microsoft Office Word Document

meratanya ketersediaan Sumber Daya Alam, setiap negara akan mengalami interdependensi, atau keadaan saling membutuhkan. Teori ini pun berpandangan bahwa satu bagian dunia yang relatif mempunyai persamaan dalam sifat-sifat geografis, ras, kebudayaan dsb, dapat disatukan dalam satu kesatuan wilayah.

Teori inilah yang digunakan oleh Bangsa Jerman pada Perang Dunia ke-I. Dengan beranggapan bahwa ras Aria adalah ras yang paling unggul, mereka berekspansi ke negara lain, agar dapat menjadi pemimpin pan Euro-Afrika. Begitupun bangsa Amerika, yang berusaha menyatukan Pan-Amerika.

  Kembali ke Atas

3. Indonesia sebagai Negara Kepulauan

Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara di dunia, yang bila dilihat dari segi geografisnya, memiliki kesamaan dengan Indonesia. Negara-negara kepulauan di dunia, seperti Jepang dan Filipina, masih kalah bila dibandingkan dengan negara kepulauan Indonesia.

Indonesia adalah suatu negara, yang terletak di sebelah tenggara benua Asia, membentang sepanjang 3,5 juta mil, atau sebanding dengan seperdelapan panjang keliling Bumi, serta memiliki tak kurang dari 13.662 pulau.

Jika dilihat sekilas, hal ini adalah suatu kebanggaan dan kekayaan, yang tidak ada tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal ini merupakan suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia. Indonesia terlihat seperti pecahan-pecahan yang berserakan. Dan sebagai 13.000 pecahan yang tersebar sepanjang 3,5 juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah negara yang amat sulit untuk dapat dipersatukan.

Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia, diperlukan sebuah konsep Geopolitik yang benar-benar cocok untuk digunakan. Sebelum menuju pembahasan tentang konsep geopolitik Indonesia, kita akan terlebih dahulu membahas tentang kondisi serta keadaan Indonesia ditinjau dari segi geografisnya.

Page 14: New Microsoft Office Word Document

Ada beberapa jenis kondisi geografis bangsa Indonesia. Yaitu kondisi fisis, serta kondisi Indonesia ditinjau dari lokasinya.

1. Kondisi fisis Indonesia, a. Letak geografis;b. Posisi Silang;c. Iklim;d. Sumber-Sumber Alam;e. Faktor-Faktor Sosial Politik.

2. Lokasi Fisikal Indonesia. Keberadaan pada lokasi ini adalah faktor utama yang mempengaruhi politik di Indonesia. Indonesia berada pada dua benua, yaitu Asia dan Australia. Indonesia pun berada diantara dua samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Hindia.

Posisi silang, seperti yang telah disebutkan pada poin kondisi fisikal, menyebabkan Indonesia menjadi suatu daerah Bufferzone, atau daerah penyangga. Hal ini bisa dilihat pada aspek-aspek di bawah ini:

1. PolitikIndonesia berada di antara dua sistem politik yang berbeda, yaitu demokrasi Australia dan demokrasi Asia Selatan;

2. EkonomiIndonesia berada di antara sistem ekonomi liberal Australia dan sistem ekonomi sentral Asia;

3. IdeologisIndonesia berada di antara ideologi kapitalisme di Selatan dan komunis di sebelah utara;

4. Sistem PertahananIndonesia berada di antara sistem pertahanan maritim di selatan, dan sistem pertahanan kontinental di utara.

Dikarenakan peranannya sebagai daerah Bufferzone itu, Indonesia pun memperoleh beberapa keuntungan, antara lain:

1. Berpotensi menjadi jalur perdagangan Internasional;2. Dapat lebih memainkan peranan politisnya dalam percaturan politik Internasional;3. Lebih aman dan terlindung dari serangan-serangan negara kontinental.

  Kembali ke Atas

4. Masalah-Masalah Teritorial

Indonesia, sebagai sebuah negara kepulauan yang amat luas, memiliki berbagai masalah berkaitan dngan kondisinya itu. Beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah teritorial ini antara lain, dasar geografi, demografi, serta kondisi sosial masyarakat.

Page 15: New Microsoft Office Word Document

Masalah-masalah teritorial yang terjadi di Indonesia, pada umumnya menyangkut beberapa hal berikut:

1. Pembinaan wilayah untuk menciptakan ketahanan nasional yang maksimal dan efektif;2. Faktor kesejahteraan dan keamanan;3. Pembinaan teritorial yang dititikberatkan pada penyusunan potensi Hankam;

Bila masalah-masalah yang timbul dari beberapa faktor di atas dapat diatasi dengan baik oleh Bangsa Indonesia, maka akan tercapailah suatu keadaan yang dinamakan ketahanan nasional. Untuk mencapai keadaan tersebut, terdapat suatu prosedur yang dinamakan “geostrategi”.

Secara umum, geostrategi merupakan upaya untuk memperkuat ketahanan di berbagi bidang, yaitu bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer, kehidupan beragama, dan pembangunan.

  Kembali ke Atas

5. Wawasan Nusantara

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, diperlukan suatu konsep geopolitik khusus untuk menyiasati keadaan/kondisi Negara Indonesia, yang terdiri dari belasan ribuan pulau dan terbentang sepanjang 3,5 Juta Mil. Konsep geopolitik itu adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik negara lain yang cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah, konsep geopolitik Indonesia, atau wawasan Nusantara, justru bertujuan untuk mempertahankan wilayah. Sebagai negara kepulauan yang luas, Bangsa Indonesia beranggapan bahwa laut yang dimilikinya merupakan sarana “penghubung” pulau, bukan “pemisah”. Sehingga, walaupun terpisah-pisah, bangsa Indonesia tetap menganggap negaranya sebagai satu kesatuan utuh yang terdiri dari “tanah” dan “air”, sehingga lazim disebut sebagai “tanah air”.

Tujuan dari Wawasan Nusantara dibagi menjadi dua tujuan, yaitu tujuan nasional dan tujuan internal. Tujuan nasional dapat dilihat dalam Pembukaan UUD ’45. Pada UUD ’45 dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan pada kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tujuan yang kedua, yaitu tujuan internal, adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial. Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.

Untuk mewujudkan integrasi tanah air serta mencapai tujuan Wawasan Nusantara di atas, maka dipakailah beberapa asas sebagai berikut:

1. Satu kesatuan wilayah; a. Satu wadah Bangsa Indonesia yang bersatu;

Page 16: New Microsoft Office Word Document

b. Satu kesatuan tumpah darah dengan bersatunya dan dipersatukan segala anugerah dan hakekatnya.

2. Satu kesatuan negara; a. Satu UUD dan politik pelaksanaannya;b. Satu ideologi dan identitas nasional.

3. Satu kesatuan budaya; a. Satu perwujudan budaya nasional atas dasar Bhinneka Tunggal Ika;b. Satu tertib sosial dan tertib hukum.

4. Satu kesatuan ekonomi; a. Satu tertib ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan;b. Seluruh potensi yang ada atau yang dapat diadakan, diselenggarakan secara total

untuk mewujudkan suatu kesatuan sistem pertahanan keamanan. Yang meliputi subyek, obyek dan metode.

Perwujudan tanah air sebagai satu kesatuan, sudah sesuai dengan aspirasi dari falsafah Pancasila. Pelaksanaan Wawasan Nusantara akan terlihat hasilnya dengan terwujudnya suatu ketahanan nasional Indonesia.

Ketahanan nasional Indonesia bersifat defensif serta melihat dan mawas ke dalam disertai usaha untuk membina daya, kekuatan serta kemampuan sendiri, meliputi segenap aspek kehidupan alamiah dan sosial. Dengan wawasan Nusantara, suatu ketahanan nasional dapat tercapai sesuai dengan kepribadian serta bentuk kepulauan Indonesia yang satu kesatuan dalam persatuan ini.

Wawasan Nusantara merupakan sebuah konsep geopolitik yang paling tepat untuk negara Indonesia. Konsep geopolitik ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan agar dapat mencapai tujuan-tujuan Wawasan Nusantara yang telah ditetapkan, yaitu mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.

  Kembali ke Atas

Referensi

Harsawaskita, A. 2007. “Great Power Politics di Asia Tengah: Suatu Pandangan Geopolitik”, dalam Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional. Bandung: Graha Ilmu.

Hidayat, I. Mardiyono. 1983. Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam. Surabaya: Usaha Nasional.

Makarim, N.A. 2004. Geopolitik. [Online]. Tersedia: — [28 Maret 2007] Poerwowidagdo, S.J. 1999. Geoekonomi, Abstraksi ekonominya di kepulauan RI.

[Online]. Tersedia: — [28 Maret 2007]. Sumarsono, S, et.al. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Page 17: New Microsoft Office Word Document

2.1 Pengertian GeopolitikGeopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik“. Maka, Membicarakan pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal. Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara yang berada di sekitar (negara tetangga) memiliki pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan suatu negara.Dari uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa terdapat dua golongan negara, yaitu golongan negara “determinis” dan golongan negara “posibilitis”. Determinis berarti semua hal yang bersifat politis secara mutlak tergantung dari keadaan Bumi/posisi geografisnya. Negara determinis adalah negara yang berada di antara dua negara raksasa/adikuasa, sehingga, secara langsung maupun tidak langsung, terpengaruh oleh kebijakan politik luar negeri dua negara raksasa itu.Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa, bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi keadaan suatu negara yang berada diantaranya. Faktor lain seperti faktor ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, juga merupakan faktor yang mempengaruhi. Hanya saja, karena besarnya kekuasaan dua negara besar tersebut, maka keberadaannya menjadi faktor yang begitu dominan dalam mempengaruhi keadaan negara yang bersangkutan.Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis. Golongan ini merupakan kebalikan dari golongan determinis. Negara ini tidak mendapatkan dampak yang terlalu besar dari keberadaan negara raksasa, karena letak geografisnya tidaklah berdekatan dengan negara raksasa. Sehingga, faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi keadaan negara ini adalah faktor-faktor seperti ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Tentunya, keberadaan negara-negara lain di sekitar kawasan tersebut juga turut menjadi faktor yang berpengaruh, hanya saja tidak terlalu dominan.Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa.

Page 18: New Microsoft Office Word Document

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara sangat mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara yang bersangkutan, seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan perdagangan dll. Maka dari itu, muncullah organisasi-organisasi internasional yang berdasarkan pada keberadaannya dalam suatu kawasan, seperti ASEAN, Masyarakat Ekonomi Eropa, The Shanghai Six dll. Komunitas-komunitas internasional ini berperan dalam hal kerjasama kawasan, penyelesaian masalah bersama, usaha penciptaan perdamaian dunia, dll.Hal ini berkaitan langsung dengan peranan-peranan geopolitik. Adapun peranan-peranan tersebut adalah:1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia;2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam;3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya;6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.

2.2 Unsur utama Geopolitik1. Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan kekuatan 2. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara)3. Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional4. Konsepsi keamanan negars dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional

2.3 Teori Pan-RegionalismeAda banyak teori dalam bidang Geopolitik. Salah satu teori yang paling berpengaruh adalah teori Lebensraum, yang melahirkan teori Autarkis. Penggabungan dari kedua teori tersebut menghasilkan teori Pan-Regionalisme.Teori ini berpandangan bahwa negara merupakan suatu organisme, yang memiliki kecerdasan intelektual serta memerlukan ruang hidup. Tak ada satupun negara yang dapat hidup mandiri secara mutlak. Dikarenakan terdapat banyak keterbatasan serta tidak meratanya ketersediaan Sumber Daya Alam, setiap negara akan mengalami interdependensi, atau keadaan saling membutuhkan. Teori ini pun berpandangan bahwa satu bagian dunia yang relatif mempunyai persamaan dalam sifat-sifat geografis, ras, kebudayaan dsb, dapat disatukan dalam satu kesatuan wilayah.Teori inilah yang digunakan oleh Bangsa Jerman pada Perang Dunia ke-I. Dengan beranggapan bahwa bangsa Aria adalah bangsa yang paling unggul, mereka berekspansi ke negara lain, agar dapat menjadi pemimpin pan Euro-Afrika. Begitupun bangsa Amerika, yang berusaha menyatukan Pan-Amerika.BAB IIIPEMBAHASAN

Geopolitik IndonesiaGeopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara tidak mengandung

Page 19: New Microsoft Office Word Document

unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek ASTAGATRAA. Konsepsi GeostrategiSuatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tuj-nas (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pemb dan UUD 1945. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional. Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahan nasional Ketahanan Nasional mrpk kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ATHG baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsungg maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law and order, Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical justice and social justice, freedom of the people.B. Konsepsi dasar Ketahan NasionalModel Astagatra merupakn perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8 aspek kehidupan nasional :1. Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :a) Gatra letak dan kedudukan geografib) Gatra keadaan dan kekayaan alamc) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk2. Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu :a) Gatra ideologyb) Gatra Politikc) Gatra ekonomid) Gatra social budayae) Gatra pertahanan dan keamanan.Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan integral.

3.2 Indonesia Sebagai Negara KepulauanSeperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara di dunia, yang bila dilihat dari segi geografis, memiliki kesamaan dengan

Page 20: New Microsoft Office Word Document

Indonesia. Negara-negara kepulauan di dunia, seperti Jepang dan Filipina, masih kalah bila dibandingkan dengan negara kepulauan Indonesia. Indonesia adalah suatu negara, yang terletak di sebelah tenggara benua Asia, membentang sepanjang 3,5 juta mil, atau sebanding dengan seperdelapan panjang keliling Bumi, serta memiliki tak kurang dari 13.662 pulau.Jika dilihat sekilas, hal tersebut merupakan suatu kebanggaan dan kekayaan, yang tidak ada tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal ini merupakan suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia. Indonesia terlihat seperti pecahan-pecahan yang berserakan. Dan sebagai 13.000 pecahan yang tersebar sepanjang 3,5 juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah negara yang amat sulit untuk dapat dipersatukan.Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia, diperlukan sebuah konsep Geopolitik yang benar-benar cocok digunakan oleh negara. Sebelum menuju pembahasan tentang konsep geopolitik Indonesia, kita akan membahas terlebih dahulu tentang kondisi serta keadaan Indonesia ditinjau dari segi geografisnya.Ada beberapa jenis kondisi geografis bangsa Indonesia. Yaitu kondisi fisis, serta kondisi Indonesia ditinjau dari lokasinya.1. Kondisi Fisis Indonesia: a. Letak geografis;b. Posisi Silang;c. Iklim;d. Sumber-Sumber Daya Alam;e. Faktor-Faktor Sosial Politik2. Lokasi Fisikal Indonesia; Keberadaan pada lokasi ini adalah faktor geopolitik utama yang mempengaruhi perpolitikan di Indonesia. Berdasarkan kondisi fisikal, negara Indonesia berada pada dua benua yang dihuni oleh berbagai bangsa yang memiliki karakteristik masing-masing, yaitu benua Asia dan Australia. Selain itu, Indonesia pun berada di antara dua samudera yang menjadi jalur perhubungan berbagai bangsa, yaitu Samudera Pasifik dan Hindia.Lokasi fisikal Indonesia, menyebabkan negara ini menjadi suatu daerah Bufferzone, atau daerah penyangga. Hal ini bisa dilihat pada aspek-aspek di bawah ini:1. Politik; Indonesia berada di antara dua sistem politik yang berbeda, yaitu demokrasi Australia dan demokrasi Asia Selatan;2. Ekonomi; Indonesia berada di antara sistem ekonomi liberal Australia dan sistem ekonomi sentral Asia;3. Ideologi; Indonesia berada di antara ideologi kapitalisme di Selatan dan komunis di sebelah utara;4. Sistem Pertahanan; Indonesia berada di ntara sistem pertahanan maritim di selatan, dan sistem pertahanan kontinental di utara.Selain menjadi daerah Bufferzone, Indonesia pun memperoleh beberapa keuntungan disebabkan kondisinya yang silang tersebut. Antara lain:1. Berpotensi menjadi jalur perdagangan Internasional;2. Dapat lebih memainkan peranan politisnya dalam percaturan politik Internasional;3. Lebih aman dan terlindung dari serangan-serangan negara kontinental.

3.3 Hubungan Geopolitik Dan GeostrategiSebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam

Page 21: New Microsoft Office Word Document

salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra gatra 1. Komponen strategi astra gatra TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiahLetak geografi Negara2. Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya saing.3. Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)Pancagatra(itanggible) kehidupan sosial IDEOLOGI → Value system POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik masyarakat. Sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :a) Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politikb) Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflikc) Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakatd) Pencapaian tujuan e) Usaha integrasi• EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)• SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nasional.HANKAM meliputi faktor-faktor:a) Doktrinb) Wawasan Nasionalc) Sistem pertahanan keamanand) Geografi e) Manusiaf) Integrasi angkatan bersenjata dan rakyatg) Materialh) Ilmu pengetahuan dan teknologii) Kepemimpinanj) Pengaruh luar negeri

3.4 Masalah-Masalah TeritorialIndonesia, sebagai sebuah negara kepulauan yang amat luas, memiliki berbagai masalah teritorial yang berkaitan dengan kondisinya itu. Beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah teritorial ini antara lain, dasar geografis, demografi, serta kondisi sosial masyarakat. Masalah-masalah tersebut, umumnya menyangkut beberapa hal berikut:1. Pembinaan wilayah untuk menciptakan ketahanan nasional yang maksimal dan efektif;

Page 22: New Microsoft Office Word Document

2. Faktor kesejahteraan dan keamanan bangsa;3. Pembinaan teritorial yang dititikberatkan pada penyusunan potensi Hankam.Bila masalah-masalah yang timbul dari beberapa faktor di atas dapat diatasi dengan baik oleh Bangsa Indonesia, maka akan tercapailah suatu keadaan yang dinamakan ketahanan nasional. Untuk mencapai keadaan tersebut, terdapat suatu prosedur yang dinamakan “geostrategi”. Secara umum, geostrategi merupakan upaya untuk memperkuat ketahanan di berbagi bidang, yaitu bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer, kehidupan beragama, dan pembangunan.

3.5 Wawasan NusantaraSeperti telah dikemukakan sebelumnya, diperlukan suatu konsep geopolitik khusus untuk menyiasati keadaan/kondisi Negara Indonesia, yang terdiri dari ribuan pulau yang tersebar sepanjang 3,5 juta mil. Konsep geopolitik itu adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik negara lain yang cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah, konsep geopolitik Indonesia, atau Wawasan Nusantara justru bertujuan untuk mempertahankan wilayah. Sebagai negara kepulauan yang luas, Bangsa Indonesia beranggapan bahwa laut yang dimilikinya merupakan sarana “penghubung” pulau, bukan “pemisah”. Sehingga, walaupun terpisah-pisah, bangsa Indonesia tetap menganggap negaranya sebagai satu kesatuan utuh yang terdiri dari “tanah” dan “air”, sehingga lazim disebut sebagai “tanah air”.Tujuan dari Wawasan Nusantara dibagi menjadi dua tujuan, yaitu tujuan nasional dan tujuan ke dalam. Tujuan nasional dapat dilihat dalam Pembukaan UUD ’45. Pada UUD ’45 dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.Sedangkan tujuan yang kedua, yaitu tujuan ke dalam, adalah untuk mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan, baik alamiah maupun sosial. Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia dilihat dari konsep geopolitiknya adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.Untuk mewujudkan integrasi tanah air serta mencapai tujuan Wawasan Nusantara di atas, maka dipakailah lima asas, yaitu:1. Satu kesatuan wilayah; a. Satu wadah Bangsa Indonesia yang bersatu;b. Satu kesatuan tumpah darah dengan bersatunya dan dipersatukan segala anugerah dan hakekatnya.2. Satu kesatuan negara; a. Satu UUD dan politik pelaksanaannya;b. Satu ideologi dan identitas nasional.3. Satu kesatuan budaya; a. Satu perwujudan budaya nasional atas dasar Bhinneka Tunggal Ika;b. Satu tertib sosial dan tertib hukum.4. Satu kesatuan ekonomi; a. Satu tertib ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan;

Page 23: New Microsoft Office Word Document

b. Seluruh potensi yang ada atau yang dapat diadakan, diselenggarakan secara total untuk mewujudkan suatu kesatuan sistem pertahanan keamanan, yang meliputi subyek, obyek dan metode.Perwujudan tanah air sebagai satu kesatuan, sudah sesuai dengan aspirasi dari falsafah Pancasila. Pelaksanaan Wawasan Nusantara akan terlihat hasilnya dengan terwujudnya suatu ketahanan nasional Indonesia.Ketahanan nasional Indonesia bersifat defensif serta melihat dan mawas ke dalam disertai usaha untuk membina daya, kekuatan serta kemampuan sendiri, meliputi segenap aspek kehidupan alamiah dan sosial. Dengan wawasan Nusantara, suatu ketahanan nasional dapat tercapai sesuai dengan kepribadian serta bentuk kepulauan Indonesia yang satu kesatuan dalam persatuan ini.Jadi, Wawasan Nusantara bermaksud untuk mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.

BAB IVPENUTUP

3.1 SimpulanKeadaan geografis Indonesia yang unik menuntut sebuah konsep geopolitik khusus yang dapat diterapkan dengan baik oleh bangsa Indonesia. Konsep geopolitik tersebut adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik negara lain yang cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah, konsep geopolitik Indonesia, atau Wawasan Nusantara, justru bertujuan untuk mempertahankan wilayah. Wawasan Nusantara merupakan sebuah konsep geopolitik yang paling tepat untuk negara Indonesia yang memiliki belasan ribu pulau yang tersebar sepanjang jutaan mil. 3.2 SaranKonsep geopolitik ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan agar dapat mencapai tujuan-tujuan Wawasan Nusantara yang telah ditetapkan, yaitu mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.

DAFTAR REFERENSIHarsawaskita, A. 2007. “Great Power Politics di Asia Tengah: Suatu Pandangan Geopolitik”, dalam Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional. Bandung: Graha Ilmu.Hidayat, I.Mardiyono. 1983. Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam. Surabaya: Usaha Nasional.Makarim,N.A.2004.Geopolitik.Tersedia:http://www.kompas.com/kompas cetak /0412/ 28/utama [28 Maret 2007].Poerwowidagdo,S.J.1999. Geoekonomi, Abstraksi ekonominya di kepulauan RI. Tersedia: — [28 Maret 2007].Sumarsono,S,et.al.2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Wikipedia.2007.Geopolitic..Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Geopolitic [28 Maret 2007].

Page 24: New Microsoft Office Word Document

MEMPERTAHANKAN GEOPOLITIK INDONESIA

 Jawa Pos, 24/10/2009, dalam tajuknya menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa harus sama dengan Menlu sebelumnya, Ali Alatas. Dalam tajuk itu disebutkan bahwa Ali Alatas  bisa melakukan mekanisme hubungan luar negeri dengan sangat memadai. Satu kakinya digunakan untuk mempertahankan identitas Indonesia sedemikian kuat, sementara satu kaki lainnya dapat bergerak lincah untuk menjalin komunikasi dan relasi dengan dunia luar secara efektif dan efisien. Di dunia yang berubah cepat sekarang ini, memang dibutuhkan kemampuan untuk tetap eksis dan kemudian berkembang cepat di tengah pusaran kepentingan yang sangat keras. Marty Natalegawa telah memiliki modal sebagai duta besar di Inggris dan juga PBB. Jadi dari sisi variabel pengalaman,  kiranya sudah cukup.

Dalam sejarah perjalanan kemerdekaan, kita pernah memiliki Menlu, Prof. Dr. Muchtar Kusumaatmaja. Beliaulah yang berhasil merumuskan Geopolitik Nusantara yang kemudian dikenal sebagai Wawasan Nusantara atau Wawasan Kebangsaan. Konvensi hukum laut yang dihasilkannya dapat  menjadikan luas wilayah negara Indonesia menjadi lebih luas. Makanya di era Orde Baru, yang namanya Wawasan Kebangsaan menjadi pengetahuan penting bagi setiap komponen bangsa Indonesia.

Sayangnya di era reformasi, perbincangan tentang Wawasan Kebangsaan seakan-akan ditelan oleh perbincangan demokratisasi dan politik, sehingga Wawasan Nusantara atau Wawasan Kebangsaan seakan hanya ada di lembaran buku lusuh yang tak terjamah. Untungnya muncul kesadaran baru oleh Forum Intelektual Indonesia (FII) yang terdiri dari para Guru besar yang di dalam dua konferensinya, yaitu Konferensi Guru Besar Indonesia (KGB) I dan II menyelenggarakan acara reaktualisasi Wawasan Kebangsaan. Meskipun tidak segegap gempita di era Orde Baru, maka perbincangan tentang Wawasan Kebangsaan kembali digemakan. Hanya memang perlu reorientasi atau reformulasi tentang Wawasan Kebangsaan tersebut.

Akhir-akhir ini, kita sering diganggu oleh negara tetangga. Pasca terlepasnya Sipadan dan Ligitan yang jatuh ke negara Malaysia, maka pulau Ambalat juga sering diganggu. Bahkan Kepulauan Aruah, Kecamatan Pasirlimau, Kapas, Kabupaten Rokan Hilir di Riau sudah masuk dalam peta promosi wisata negara jiran. Bahkan juga produk  budaya dan kesenian yang juga diklaim oleh negara tetangga. Seni Reog Ponorogo, tari Pendet Bali, batik, makanan dan sebagainya juga sudah dijadikan ikon wisata negara tetangga. Maka, semua ini bisa menjadi problem utama relasi indonesia dengan negara lain.

Indonesia adalah negara kepulauan yang wilayah perbatasannya adalah laut. Artinya geopolitis Indonesia rawan  dari terobosan orang atau negara lain. Beberapa kali terjadi pencurian ikan, bahan tambang bawah laut, dan kekayaan lain yang merugikan negara dan masyarakat. Dengan demikian penguatan geostrategis NKRI menjadi penting. Mempertahankan kesatuan wilayah NKRI merupakan kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Page 25: New Microsoft Office Word Document

Fungsi menteri luar negeri secara eksternal adalah untuk mempertahankan geopolitik NKRI yaitu dengan cara memberikan  perlindungan secara meyakinkan tentang geopolitis Indonesia dalam berhadapan dengan negara lain. Kewibawaan Indonesia dalam dinamika  hubungan luar negeri sangat ditentukan oleh sejauh mana kemampuan Departemen Luar negeri dalam membangun imaje tentang Indonesia. Masyarakat dunia harus mengakui akan kesatuan wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dengan luas wilayah lautan yang luar biasa besar. Semua ini harus memperoleh pengakuan secara internasional, sehingga kepulauan terluar Indonesia juga tidak dapat diklaim sebagai wilayah negara lain. Pengalaman lepasnya Sipadan dan Ligitan adalah kado nagatif bagi bangsa ini. Selain itu juga membangun relasi dengan kekuatan negara-negara adidaya dengan tetap memiliki kekuatan sepadan. Bukan selalu didikte oleh negara-negara kuat untuk kepentingan mereka sendiri. Kesepadanan dalam diplomasi dan relasi antar negara tentu membutuhkan kemampuan diplomasi yang sangat kuat.

Jadi, Pak Marty Natalegawa mempunyai tugas yang luar biasa penting di era reformasi bangsa ini, yaitu mempertahankan geopolitis Indonesia dalam percaturan relasi global yang sekarang sedang terjadi dan juga membangun relasi yang sepadan dengan negara-negara luar dalam rangka membangun kebersamaan, keadilan dan kesejahteraan.

Wallahu a’lam bi al shawab.      

Share on Facebook

Geopolitik Indonesia Dibahas di Aljazair

Fajar Nugraha

Selasa, 01 Maret 2011 19:08 wib  0 Share0Email0 

Page 26: New Microsoft Office Word Document

Ilustrasi: Ist

BORJ EL BAHRI – Geopolitik di Indonesia dibahas oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Aljazair di Borj El Bahri. Masalah ini dibahas di Ecole Superieure de Guerre, Markas Besar Angkatan Darat Aljazair (setingkat SESKO Bandung) yang diikuti oleh 200 Perwira Menengah Aljazair. Direktur Sekolah, Jenderal Khourli Nouredine dan seluruh jajaran staf Akademik dan non-Akademik telah menyambut kedatangan Dubes RI dengan tatacara militer di halaman Sekolah. Dalam briefing selamat datang pihak Sekolah telah menyampaikan penghargaan atas kesediaan Dubes RI menerima undangan mengisi kurikulum Geopolitik yang bagi Sekolah kedatangan Dubes RI tersebut merupakan peristiwa penting karena baru pertama kalinya Dubes RI memberikan ceramah tentang geopolitik Indonesia. Ceramah umum berlangsung di salah satu gedung kuliah umum yang berbentuk amphitheater  dengan kapasitas 200 kursi tersebut penuh oleh para siswa sekolah dan staf akademik serta hadir pula direktur sekolah yang semuanya menyimak dengan penuh perhatian. Dubes RI memulai ceramah dengan memaparkan tentang sejarah Indonesia yang kemerdekaannya diperoleh dari hasil perjuangan dan gerilya seperti yang dilakukan oleh bangsa Aljazair, demikian keterangan pers yang disampaikan kepada okezone, Selasa (1/3/2011). Dalam masa perjuangan Aljazair pada kurun waktu 1956 hingga kemerdekaan Aljazir tahun 1962, TNI telah membantu para gerilyawan Aljazair, setidaknya dengan “ilmu bergerilya” dari buku klasik karya Jenderal AH Nasution yang menjadi buku bacaan wajib di berbagai SESKO di seluruh dunia. Selain itu Indonesia juga memberikan dukungan diplomatik kepada perjuangan kemerdekaan Aljazair pada waktu Konferensi Asia Afrika Bandung 1955 dan Resolusi PBB tentang Dekolonisasi 1960 yang telah mengangkat isu kolonialisme di Aljazair ke pentas dunia. Para peserta tampak serius mengikuti pemaparan yang mengembangkan peta geopolitik Indonesia  pasca Perang Dunia II, perang dingin, runtuhnya tembok Berlin yang diikuti oleh munculnya agenda demokrasi, HAM, korupsi hingga terorisme dan fanatisme agama, yang kesemuanya itu harus ditanggapi oleh Indonesia dengan cerdas, bijak, dan tepat, sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia dan sejalan dengan politik luar negeri bebas aktif yang meletakkan ASEAN sebagai pilar utamanya. Perhatian para peserta juga tercermin pada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan setelah Dubes RI membuka sesi tanya jawab dengan ajakan untuk berdiskusi, seperti mengenai peran apa yang dapat dimainkan oleh Indonesia sebagai anggota ASEAN dan NAM dalam G-20 dan dalam berbagai forum multilateral lainnya untuk menciptakan keseimbangan regional dan internasional. Selain juga bagaimana politik Pemerintah RI dalam menangani soal jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar; dan bagaimana strategi pemerintah dalam mengembangkan perekonomiannya

Page 27: New Microsoft Office Word Document

sehingga dapat menghindari krisis keuangan global 2008 dan masuk menjadi anggota G-20. Pada akhir ceramah, Dubes RI telah menyampaikan buku berjudul Indonesian Business Guide 2010 – 2011 yang dikeluarkan oleh PT. Independent Research & Advisory Indonesia (IRAI).  (faj)

(http://international.okezone.com/read/2011/03/01/411/430262/geopolitik-indonesia-dibahas-di-aljazair)

GEOPOLITIK

A. Penjelasan Istilah1. Geopolitik Frederich Ratzel : Ilmu Bumi Politik, mempelajari geografi dari aspek politik.Rudolf Kjellen: Geopolitik, mempelajari fenomena politik dari aspek geografi2. Konsep Ruang Ruang merupakan dinamika politik dan militer, dan disebut juga kombinasi ruang dan kekuatan.Realitanya kekuatan politik selalu menghendaki penguasa-an ruang. Sebaliknya penguasaan ruang secara de facto dan de jure akan memberikan legitimasi kekuasaan politik3. Konsep FrontierFrontier merupakan batas imajiner dari dua negara. Frontier terjadi karena pengaruh dari negara diluar boundary (batas resmi dua negara) Batas frontier yang sudah dipengaruhi kekuasaan asing dari seberang boundary. Pengaruh asing berawal dari budaya, ekonomi, social, agama dan ras.4. Konsep Politik Kekuatan Politik kekuatan menjadi salah satu faktor dalam melaksa-nakan salah satu konsep geopolitik yang terkait dengan kepentingan nasional. Konsep keamanan negara, diutamakan konsep ketahanan nasional. Dalam upaya keamanan negara dan bangsa, sema-ngat kesatuan dan persatuan menjadi salah satu kekuatan untuk menghambat datangnya ancaman dari luar.

5.Otonomi Daerah Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Daerah Otonom adalah, yang disebut daerah adalah kesa-tuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat dalam negara kesartuan RI.B. Latar Belakang WW Aspek HistorisAspek Geografis dan sosial budayaAspek geopolitis dan kepentingan nasional

Aspek Historisa. Pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa terjajah dan terpecah;Dijajah oleh Spanyol, Portogal, Inggris dan Belanda dan nterakhir Jepang. Total waktu zaman penjajahan selama 350 tahun. Selama itu juga mengalami penderitaan berupa keterbodohan, kemiskinan. Kesengsaraan.

Page 28: New Microsoft Office Word Document

b. Pernah mengalami wilayah yang terpisah

Pada saat merdeka Negara Indonesia 17 Agustus 1945, pernah memiliki wila-yah yang terpisah karena Irian Barat (sekarang berganti nama Papua) masih menjadi daerah kekuasaan Belanda. RI berhasil merebut dari Belanda pada tahun 1963. Perkembangan semangat kebangsaan Indonesia digolongkan dalam 3 zaman, yaitu zaman perintis mulai tahun 1908 dengan ditandai berdirinya pergerakan nasional Budi Utomo, zaman penegas tahun 1928 ditandai dengan ikrar Sumpah Pemuda, dan zaman pendobrak 1945 dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Aspek Geografis dan Sosial Budaya

Indonesia terdiri dari bangsa yang heterogen dan unik. Heterogen merupakan kepulauan baik besar dan kecil. Banyak pulau yang belum bernama dan belum ada penghuninya sehingga ruskan untuk dimiliki oleh negara lain terutama pulau kecil yang berbtasan dengan negara lain (ingat hilangnya pulau Ligitan yang berhasil menjadi milik Malaysia tahun 2000 an ).Memperhatikan keadaan Indonesia yang heterogen dan unik ini berpeluang kearah sentrifugal (memecah), merupakan tantangan wawasan nusantara (ingat kasus GAM, RMS dan Gerakan Papua Merdeka) sedangkan peluang gerak sentripetal (menyatu) selalu berhadapan dengan ngerak sentrifugal

Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional

Geopolitik pertama kali diperkenalkan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu Bumi Politik Geopolitik diartikan ilmu Bumi Politik mempelajari fenomena politik dari segi geografi.

Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dari aspek geografi dalam menentu-kan kebijakan nasional, sehingga prinsip geopolitik menjadi dasar perkembangan wawasan nasional.

Bangsa Indonesia pertama kali mmengkaitkan geopolitik dengan bangsa Indonesia adalah Ir. Soekarno pada sidang pertama BPUPKI tgl 1 Juni 1945. Berdasarkan Geopolitik wilayah Indonesia adcalah satu kesatuan yang satu dari Sabang sampoai ke Meraauke.. Menurut Soekarno Indonesia dari Barat sampai ke Timur. Lebih luas dari Sabang sampai ke Merauke. Wawasan nusantara dibangun atas dasar geopolitik bangsa Indonesia yang dikaitkan dengan politik kekuasaan. Wawasan Nusantara merupakan penerapan teori geopolitik bangsa Indonesia.Saah satu kepentingan nasional dalam konsep wawasan nusantara (berdasarkan Geopolitik) adalah mewujudkan tujuan nasional yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 45. Sehingga hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan wilayah nasional. C. Wawasan Nusantara Geo politik Indonesia adalah Wawasan Nusantara Secara geografis Indonesia mempunyai ciri khas yaitu berada diantara dua samudera Hindia dan Fasifik. Antara dua benua, Australia dan Asia.Indonesia berupa kepulauan sehingga disebut Benua Maritim Indonesia, atas dasar ini dikem-bangkan geopolitik nasional Wawasan Nusantara.Wawasan nusantara berarti cara pandang Indonesia tentang diri dan lingkungan berdasarkan ide nasional yang dilandasi Pancasila dan UUD 45. Selain itu diartikan sebagai cara pandang,

Page 29: New Microsoft Office Word Document

memahami, menghayati, bertindak dan berfikir sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan aspek "Astagatra" Wawasan Nusantara memiliki asas keterpaduan meliputi satu kesatuan wilayah dan satu kesa-tuan politik serta satu ideology yaitu ideology dan identitas nasional. Satu kesatuan sosial budaya atas dasar Bhineka Tunggal Ika.

Cara Pandang Bangsa Indonesia Perwujudan kepulauan Nusantara :sebagai suatu kesatuan politik, terdiri dari kewilayahan nasional, persatuan dan kesatuan bangsa, kesatuan falsafah dan ideologi negara, dan kesatuan hukum untuk kepentingan nasional.kesatuan ekonomi,kepemilikan bersama kekayaan efektif maupoun potensial wilayah nusantara, pemerataan hasil kekayaan nusantara dan keserasian, keseimbangan tingkat perkembangan ekonomi.kesatuan sosial budaya dan kesatuan ketahanan keamanan, pemerataan keseimbangan dan persamaan kemajuan masyarakat keselarasan kehidupan. Persamaan hak dan kewajiban sesama

warganegara dalam rangka membelaa negara. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara

1. Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Nasional Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mejemuk dalam menyelenggarakan kehidupan dibidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun Hankan harus mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah. Sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara adalah wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.2. Landasan Idiil : PancasilaPancasila sebagai Dasar Negara, Pandangan hidup bangsa, sumber dari segala sumber hukum dan sebagai ideologi bangsa serta sebagai Identitas Nasional. Pancasila mencerminkan nilai keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan dan kearifan dalam membina kehidupan. Pancasila mempunyai kekuatan hukum yang mengikat para penyelenggara negara, pemimpin, pemerintahan dan seluruh Rakyat Indonesia.Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia telah dijadikan landasan Idiil dan dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 45, sehingga Pancasila merupakan landasan Idiil Wawasan Nusantara. 3. Landasan KonstitusionalUUD 45 merupakan konstitusi dasar yang menjadi pedoman pokok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. UUD 45 mengatur dan mengakui bahwa bumi , air dan dirgantara diatasnya serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat. Asas Wawasan Nusantara Asas kepentingan bersama, Asas ini terutama sekali pada saat menghadapi penjajah untuk merebut kemerdejkkaan. Setelah Indonesia merseka asas ini merupakan asas untuk membangun dan mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan Tujuan nasional sebagaimana dalam pembukaan UUD 45.

Page 30: New Microsoft Office Word Document

Asas keadilan, asas keadilan tercermin dalam tatapergaulan dengan tidak merugikan para pihak dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi diatas kepentingan golongan/umumAsas kejujuran, semua perbuatan sesuai dengan realita, dan hukum.Asas solidaritas, asas ini merupakan asas saling memahami dan saling menghargai antar sesama dengan tidak membedakan asal usul, agama atau adat istiadat masing-masing.Asas kerjasama. Asas ini meerapkan kebersamaan, gotong royong ringan sama dijinjing berat sama dipikul.

Asas kesetiaan, asas ini bermakna kesetiaan terhadap kesepakatan bersama. Fungsi

Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motovasi,serta rambu-ram,bu dalam menentukan kebijakan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara dari pusat

sampai daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Tujuan Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi dari segala

aspek kehidupan masyarakat dengan mengutamakan kepentingan umum/nasional. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara

1. Pemberdayaan masyarakat. Faktor SDM. Aspek ini yang menjadi pokok tantangan adalah segi pembangunan masyarakat masih harus berdasarkan program dari atas ke bawah (Top Down Planning). Keadaan ini dipengaruhi oleh kekurangan SDM. Untuk negara maju telah melaksanakan program Buttom up Planning. Kondisi Nasional, Masyarakat Indonesia dari segi daerah maasih banyak terdapat desa tewrtinggal. Masyarakatnya masih banyak masyarakat miskin. Masyarakat miskin bukan berkurang malahan bertambah dipengaruhi faktor ekonomi. Kebutuhan rumah tangga tidak seimbang dengan pendapatan riil masyarakat. Apalagi faktor ekonomi Masyarakat ikut terpuruk akibat kenaikan BBM. Harga BBM merupakan faktor pokok menentukan golongan ekonomi masyarakat apakah lower class, midle calss atau high class. BBM menentukan kualitas kegidupan masyarakat.2. Dunia Tanpa Batas Kemajuan IPTEK membawa dunia tanpa batas.Untuk mkemajuan IPTEK harus didasarkan dengan SDM masyarakat. Tanpa SDM yang sesuai dengan IPTEK menghambat implementasi wawasan nusantara.3. Era baru Kapitalisme Era baru kapitalisme tak terpisahkan dari globalisasi. Negara Kapitalis selalu mempertahankan dan mengembangkan eksistensinyadibiudang ekonomi dengan menekan negara berkembang dengan isu global yang mencakup demokratisasi, HAM dan lingkungan hidup. (Bagaimana sikap AS dengan sekutunya terhadap negara berkembang. Makna hakiki negara berkembang adalah negara tertinggal, Indonesia negara yang kaya, akan tetapi masyarakatnya adalah masyarakat yang miskin di dunia. Bagaimana mata uang Rupiah dibandingkan dengan mata uang lain di dunia ini. Apa makna jumlah TKI meningkat baik secara

legal maupun illegal) 4. Kesadaran Warga Secara nasional nampak ada kesadaran untuk mempertahankan NKRI. Namun secara regional masih terdapat daerah yang berkehendak untuk memisahkan diri dari

Page 31: New Microsoft Office Word Document

NKRI. Ada lagi yang berjuang untuk memecahkan wilayah menjadi wilayah baru yang tidak didasari dengan SDA dsan SDM. Hal ini sebagai strategi perebutan kekuasaan dalam suatu wilayah. Akibatnya terjadi perbenturan antar masa yang pro dan kontra. (lihat kasus Tapanuli di SUMUT yang ingin mendirikan Kabupaten Tapanuli baru).