New Microsoft Office PowerPoint Presentation

33
ALYDA CHOIRUNNISSA S Anemia mikrosotik hipokromik

description

h

Transcript of New Microsoft Office PowerPoint Presentation

ALYDA CHOIRUNNISSA S

Anemia mikrosotik hipokromik

I. IDENTIFIKASI Nama : An. J Umur : 1 tahun 9 bulan Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Widodarent MRS : 6 Maret – 8 Maret 2013

II. ANAMNESIS( Aloanamnesis tanggal 6 Maret 2014 ) Keluhan Utama : Pucat Sejak 3 minggu SMRS. Ibu pasien merasa anaknya tampak pucat terutama pada wajah dan telapak tanggan pasien, Penderita sering terlihat lebih banyak diam. Saat ini pasien masih mengkonsumsi asi dan makan tambahan, nafsu makan menurun. Susu tambahan (+). BAB / BAK (+) Bab hitam (-) Riwayat perdarahan (-) pasien belum berobat

Anamnesis sistem

C : pucat (+) demam (-) R : sesak (-) batuk pilek (-) K : berdebar (-) keluhan nyeri dada (-) G : bab (+) nafsu makan ( -) muntah (-)

kembung (+) U : Bak ( +) I : pucat (+) gatal gatal (-)

III. Riwayat dahulu

Riwayat pucat sebelumnya (-) Riwayat perdarahan (-) Riwayat Tranfusi (-)

IV. Riwayat Persalinan

a. Riwayat antanetal Ibu sering periksa ke puskesmas,

Riwayat ANC 4 x , ibu tidak mengkonsumsi obat selama kehamilan

b. Riwayat Natal Lahir di rumah sakit ditolong oleh

bidan, usia kehamilan 6 bulan riwayat KPD BB lahir 1100 gram PB,LK ibu tidak tahu.

c. Riwayat Neonatal Anak menangis agak lama, gerakan

dan warna seluruh badan ibu tidak tahu. bayi dibawa ke perinatalogi dan dirawat kurang lebih 1 bulan.

Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Keluarga lupa kapan anak dapat tengkurap, merangkak dan mulai berdiri, pasien sudah dapat berjalan namun masih sering terjatuh. Menurut ibu, pertumbuhan pasien tidak jauh berbeda dengan teman sebayanya.

RIWAYAT IMUNISASI Riwayat imunisasilengkap sesai dengan jadwal di posyandu.

RIWAYAT NUTRISI Pasien masih mengkonsumsi ASI dengan makanan Tambahan seperti nasi tim sayur dan makan mengandung protein, namun pasien jarang mengkonsumsi sayuran. Susu Tambahan (+)

Riwayat Keluarga

RIWAYAT TRANFUSI

-

RiWAYAT KEGANASAN DARAH

-

PEMERIKSAAN FISIK

Status generalisKeadaan umum : lemas Kesadaran : Compos MentisTinggi badan : 50 cm Berat badan : 6,8 kg Status Gizi : bb/u SD < -3, Tb/u SD

< - 3, bb/tb -3 SD -2 Keadaan gizi : Gizi Kurang perawakan

sangat pendek

2. Tanda vitalTek.darah : 100/60 mmHgNadi : 100 x/mntSuhu : 36,20CPernafasan : 20 x/mnt

. Kepala : Normosefali, rambut hitam,rambut tidak

mudah rontok. Mata :

Pemeriksaan Kanan Kiri

Konjungtiva pucat (+) (+)

Sklera ikterik (-) (-)

Telinga : Normotia, secret -/- Hidung : Sekret -/-, deviasi

septum (-) Tenggorokan : Faring hiperemis (-),

tonsil T1-T1 tenang Leher : PKGB (-)

Jantung Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V 1 jari medial

garis midclavicula sinistra Perkusi : Pinggang jantung dalam batas normal.

- Batas atas jantung ICS II garis parasternal sinistra - Batas kiri jantung di ICS V 1 jari medial garis midclavicula sinistra- Batas kanan jantung di ICS IV garis parasternal dekstra

Auskultasi : S I dan II regular, murmur (-), gallop (-)

ParuPemeriksaan Kanan Kiri

Inspeksi depan Tidak terdapat kelainan Tidak terdapat kelainan

Inspeksi belakang Tidak terdapat kelainan Tidak terdapat kelainan

Palpasi depan Fokal fremitus teraba sama Fokal fremitus teraba sama

Palpasi belakang Fokal fremitus teraba sama Fokal fremitus teraba sama

Perkusi depan Sonor Sonor

Perkusi belakang Sonor Sonor

Auskultasi depan Suara nafas vesikuler

Rhoncii (-)

Wheezing (-)

Suara nafas vesikuler

Rhoncii (-)

Wheezing (-)

Auskultasi belakang Suara nafas vesikuler

Rhoncii (-)

Wheezing (-)

Suara nafas vesikuler

Rhoncii (-)

Wheezing (-)

Abdoment

Abdomen Inspeksi : Tampak datar Auskultasi : Bising usus (+) normal Palpasi : Turgor baik, supel, nyeri

tekan (-), hepar dan lien tidak teraba,

Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)

Pemeriksaan Kanan Kiri

Atas Akral hangat

CRT <2 detik

Clubbing finger (-)

Edema (-)

Refleks fisiologis (+)

Refleks patologis (-)

Akral hangat

CRT <2 detik

Clubbing finger (-)

Edema (-)

Refleks fisiologis (+)

Refleks patologis (-)

Bawah Akral hangat

CRT <2 detik

Edema (-)

Refleks fisiologis (+)

Refleks patologis (-)

Akral hangat

CRT <2 detik

Edema (-)

Refleks fisiologis (+)

Refleks patologis (-)

Extrimitas

Pemeriksaan Nilai rujukan Hasil

6/3/2014

HEMATOLOGI

Hemoglobin 13,2-17,3 g/dl 4,8

Hematokrit 40-54 % 19.9

Leukosit 5.0-10.0 ribu/ul 11,2

Trombosit 150-440 ribu/ul 240

Eritrosit 4.40-5.90 juta/ul 3,77

MCV 80-92 u3 52,8

MCH 27-31 pg 12,7

MCHC 320 – 360 241 g/dl

Pemeriksaan

Eritrosit

Bentuk Hipokromik anisositosis

Ukuran -

Warna

Sel muda -

F. Diagnosis KerjaAnemia Mikrositik Hipokrom ec Thalensemia

G. Diagnosis Banding1.Anemia akibat KEP 2.Anemia Defisiensi besi 3.Anemia aplastik

Penatalaksanaan

. Penatalaksanaan 1.O2 Nasal 2. D ¼ 10 tpm 3.Transfusi PRC s/d Hb >= 10 g/dl

Pembahasan

Definisi

Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat.

Anak ( umur < 6 tahun ) menderita anemia jika kadar hb < 9,3 g/dl kira kira sama denganHt < 27 %.

Kriteria Anemia menurut WHO:

Kelompok Kriteria anemia

(Hb)

Laki-laki dewasa <13 gr/dl

Wanita dewasa tidak hami <12 gr/dl

Wanita hamil <11 gr/dl

Pada anak-anak <, 12 gd/dl

Klasifikasi

MORFOLOGI SEL DARAH MERAH

Anemia normositik normokrom

Perdarahan akutPenyakit kronik

Anemia hemolitikAnemia aplastik

Anemia makrositik normokrom

Anemia megaloblastik akibat

defisiensi vitamin B12 atau asam folat

Anemia mikrositik hipokrom

Anemia defisiensi besi

Talasemia

Patofisiologi Anemia Mikrositik Hipokrom:Tergantung dari penyebabnya:

1. Anemia defisiensi besi terjadi dalam 3 tahap Tahap 1 (tahap prelaten) Tahap 2 (tahap laten) Tahap 3 (tahap def. besi)

2.  ThalasemiaThalasemia dapat terjadi karena sintesis hb

yang abnormal dan juga karena berkurangnya kecepatan sintesis rantai alfa atau beta yang normal

Patofisiologis

Iron Deficiency Anemia Eritropoietik sangat terganggu,kadar Hb menurun sehingga gejala

Iron Deficient Eritropoietic

Cadangan besi kosong dan

eritropoietik terganggu namun, gejala anemia belum manifes

Anemia mikrositer hipokrom.Gejala klinik anemia

Free protoporfirin meningkat

feritin serum meningkatabsorbsi besi melalui usus

Iron Depleted Stated  Cadangan besi menurun namun,eritropoietik belum terganggu

Talasemia Kelainan sintesi hemoglobin yang sifatnya diturunkan. Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal. Gambaran Umum

Pucat Pembesaran limpa Adanya perubahan tulang muka Pertumbuhan terhambat perut buncit karena hepatomegali dan splenomegali

THALENSEMIA

MAYOR Minor

Elektroforesis

Thalensemia mayor

Manifestasi terberat Gangguann rantai a

tidak terbentuknya Hb ( pada rantai Hb f, Hb A, HBA2)

ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROM

Besi serum

Menurun

TIBC meningkatFeritin menurun

Besi sumsum tulang negatif

Anemia defisiensi besi

Normal

Feritin normal

Elektroforesis Hb

HbA2 meningkat, HbF meningkat

Thalasemia beta

Komplikasi

Masalah jantunganemia besi dapat menyebabkan denyut jantung yang cepat atau tidak teratur. Jantung anda harus memompa darah lebih banyak untuk mengkompensasi kekurangan oksigen.

Masalah pertumbuhanPada bayi dan anak-anak, kekurangan zat besi berat dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan.

Terapi

Tranfusi

Pembedaha

n

Kohalesi besi