New Draf F7

download New Draf F7

of 29

Transcript of New Draf F7

  • 7/25/2019 New Draf F7

    1/29

    PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS F7

    UNIVERSITAS GUNADARMA MENGGUNAKAN METODE

    STRENGTH DESIGN

    1. LATAR BELAKANG

    Perencanaan struktur adalah usaha yang bertujuan untuk menghasilkan

    suatu struktur yang stabil, kuat, awet, ekonomis dan mudah dalam pelaksanaaan.

    Suatu struktur disebut stabil bila struktur tersebut tidak mudah terguling, miring

    atau tergeser selama umur bangunan yang direncanakan. Suatu struktur disebut

    cukup kuat dan mampu layan bila kemungkinan terjadinya kegagalan struktur

    dan kehilangan kemampuan layan selama masa hidup yang direncanakan adalah

    kecil dan dalam batas yang dapat diterima. Suatu struktur disebut awet bila

    struktur tersebut dapat menerima keausan dan kerusakan yang diharapkan terjadi

    selama umur bangunan yang direncanakan tanpa pemeliharaan yang belebihan.

    Kenyamanan yang diinginkan membutuhkan tingkat ketelitian dan

    keamanan yang tinggi dalam perhitungan konstruksinya. Faktor yang seringkali

    mempengaruhi kekuatan konstruksi adalah beban hidup, beban mati, beban angin,

    dan beban gempa. Oleh karena itu, perlu disadari bahwa keadaan atau kondisi

    lokasi pembangunan gedung bertingkat akan mempengaruhi pula terhadap

    kekuatan gempa yang ditimbulkan yang kemudian berakibat pada bangunan itu

    sendiri.

  • 7/25/2019 New Draf F7

    2/29

    Untuk mencapai tujuan perencanaan tersebut, perencanaan struktur harus

    mengikuti peraturan perencanaan yang ditetapkan oleh pemerintah berupa Standar

    Nasional ndonesia !SN".Perencanaan gedung dengan struktur beton bertulang harus direncanakan

    dengan Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung SN #$%&'()% *$

    dan perencanaan bangunan tahan gempa harus didasarkan pada Standar +ata cara

    perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung

    SN #$ *)&- *&.

    ndonesia sebagai salah satu daerah rawan gempa, kondisi ini memberikan

    pengaruh besar dalam proses perencanaan sebuah gedung di ndonesia. aka dari

    itu dibutuhkan suatu solusi untuk memperkecil resiko yang terjadi akibat gempa,

    terutama untuk gedung%gedung bertingkat. /ewasa ini sangat dibutuhkan para

    teknokrat sipil yang ahli dalam merencanakan sebuah struktur bangunan yang

    tahan gempa. Sehingga perlu bagi para calon teknokrat bangunan untuk

    memahami dan berlatih dalam merencanakan struktur gedung tahan gempa.

    2. TUJUAN TUGAS AKHIR

    +ujuan penulisan dari tugas akhir ini adalah merencanakan struktur atas

    gedung kampus *& lantai dengan analisa gempa statik dan dinamik menggunakan

    sistem ganda !Dual System" berdasarkan SN gempa terbaru *)&-%*&.

    3. BATASAN PENULISAN TUGAS AKHIR

    Pada penulisan tugas akhir Perancangan Struktur 0edung Kampus F)

    Uni1ersitas 0unadarma enggunakan etode Strength Design, penulisan

    dibatasi pada2

  • 7/25/2019 New Draf F7

    3/29

    a. Pemodelan struktur atas dengan menggunakan 3+45S 6*$.*.*.

    b. 4nalisis beban gempa rencana menggunakan metode 0aya 7ateral 3ki1alen

    !Statik" dan 8espon Spektrum /esign !/inamik".

    c. +ara9 penjepitan lateral diasumsikan pada lantai dasar !ground floor)karena

    interaksi tanah struktur tidak diperhitungkan.

    d. Perhitungan penulangan tiap komponen struktur dilakukan dengan bantuan

    output gaya dalam 3+45S dan perhitungan manual berdasarkan

    standar:peraturan yang berlaku di ndonesia.

    4. TINJAUAN PUSTAKA

    4.1 Umum

    Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai prinsip dasar perencanaan

    struktur gedung beton bertulang diantaranya; peraturan perencanaan yang

    digunakan, metode analisa struktur yang digunakan, perencanaan struktur tahan

    gempa dan persyaratan sistem ganda untuk bangunan beton bertulang.

    4.2 Be!" Be#u$%"&

    5eton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah

    tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau

    tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua bahan

    tersebut bekerja sama dalam memikul gaya%gaya. !SN%#$%&'()%#&, Pasal

    $.*$".

    5eton kuat terhadap tekanan, tetapi lemah terhadap tarik. Oleh karena itu,

    perlu tulangan untuk menahan gaya tarik untuk memikul beban%beban yang

    bekerja pada beton. 4danya tulangan ini sering kali digunakan untuk memperkuat

    daerah tekan pada penampang balok.+ulangan baja tersebut untuk beban%beban

    berat dalam hal untuk mengurangi lendutan jangka panjang !3dward 0. Nawi

    *

  • 7/25/2019 New Draf F7

    4/29

    4.3 S#u'u# A%( )%" S#u'u# B%*%+

    Struktur bangunan gedung terdiri dari struktur atas dan struktur bawah.

    Struktur atas adalah bagian dari struktur bangunan yang berada di atas muka

    tanah. Struktur bawah adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang terletak

    di bawah muka tanah, yang dapat terdiri dari struktur besmen, dan:atau struktur

    9ondasinya.

    Struktur bangunan gedung harus memiliki sistem penahan gaya lateral dan

    gaya 1ertikal yang lengkap, yang mampu memberikan kekuatan, kekakuan, dan

    kapasitas disipasi energi yang cukup untuk menahan gerak tanah desain dalam

    batasan%batasan kebutuhan de9ormasi dan kekuatan yang disyaratkan. 0erak tanah

    desain diasumsikan terjadi di sepanjang setiap arah horisontal struktur bangunan

    gedung.

    4.3.1 K!m,!"e" S#u'u# A%(

    Struktur gedung pada umumnya dibagi atas beberapa komponen, yaitu

    sebagai berikut2

    *. Kolom

    Kolom adalah komponen struktur bangunan yang bertugas menyangga

    beban aksial tekan 1ertikal dengan bagian tinggi yang ditopang paling tidak. tiga

    kali dimensi lateral terkecil !/ipohisodo, *

  • 7/25/2019 New Draf F7

    5/29

    Pada sistem struktural bagunan gedung, elemen balok merupakan

    digunakan dengan pola berulang dalam susunan hirarki balok. Susunan hirarki ini

    terdiri atas ; susunan satu tingkat, dua tingkat, dan susunan tiga tingkat sebagai

    batas maksimum. +egangan aktual yang timbul pada elemen struktur balok

    tergantung pada besar dan distribusi material pada penampang melintang balok

    tersebut. Semakin besar ukuran balok, semakin kecil tegangan yang terjadi.4pabila suatu gelagar balok bentangan sederhana menahan beban yang

    mengakibatkan timbulnya momen lentur akan terjadi de9ormasi !regangan" lentur

    di dalam balok tersebut. 8egangan%regangan balok tersebut mengakibatkan

    timbulnya tegangan yang harus ditahan oleh balok, tegangan tekan di sebelah atas

    dan tegangan tarik dibagian bawah. 4gar stabilitas terjamin, batang balok sebagai

    bagian dari sistem yang menahan lentur harus kuat untuk menahan tegangan tekan

    dan tarik tersebut karena tegangan baja dipasang di daerah tegangan tarik bekerja,

    di dekat serat terbawah, maka secara teoritis balok disebut sebagai bertulangan

    baja tarik saja !/ipohusodo,*

  • 7/25/2019 New Draf F7

    6/29

    diproporsikan untuk menahan kombinasi dari geser, momen dan gaya aksial yang

    ditimbulkan oleh gempa.

    4.3.2 K!m,!"e" (#u'u# B%*%+Secara umum jenis%jenis struktur bawah dibagi dua bagian, yaitu pondasi

    dangkal dan pondasi dalam. >ang termasuk pondasi dangkal adalah sebagai

    berikut 2

    *. Pondasi +elapak

    &. Pondasi ?akar 4yam

    $. Pondasi Sarang 7aba%laba

    Sedangkan yang termasuk pondasi dalam adalah sebagai berikut 2

    *. Pondasi Sumuran

    &. Pondasi +iang

    $. Pondasi ?aisson

    4.4 Pe#%u#%" Pe#e"-%"%%" S#u'u#

    Peraturan pedoman standar perencanaan struktur bangunan menetapkan

    syarat minimum yang berhubungan dengan segi keamanan. 4turan%aturan yang

    digunakan dalam perencanaan ini berdasarkan2

    *. Peraturan 5eban inimum Untuk Perancangan 5angunan 0edung dan

    Struktur 7ain !SN *)&)%*$"

    &. +ata ?ara Perhitungan Struktur 5eton untuk 5angunan 0edung !SN #$%

    &'()%*$"

    $. Pedoman Perencanaan Ketahanan 0empa untuk Struktur 0edung dan Non

    0edung !SN *)&-%*&".

    (. Peraturan Pembebanan Untuk 8umah dan 0edung !PPU80 *

  • 7/25/2019 New Draf F7

    7/29

    Pada bagian ini akan dibahas mengenai langkah%langkah analisis beban

    seismik pada perencanaan struktur gedung berdasarkan @+ata cara perencanaan

    ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung !SN

    *)&-2*&".

    4./ Pem0e0%"%"

    Perencanaan struktur konstruksi memerlukan data pembebanan yang harus

    mengacu pada peraturan pembebanan untuk bangunan gedung !SN%*)&)%*$".

    enurut Peraturan Pembebanan ndonesia untuk 0edung, beban%beban pada

    struktur bangunan terdiri dari2

    *. 5eban ati !Dead Load"

    5eban mati merupakan beban akibat gra1itasi yang bekerja tetap pada

    posisinya secara terus menerus dengan arah ke bumi tempat struktur didirikan.

    5eban mati meliputi beban struktur itu sendiri dan juga semua benda yang tetap

    pada posisinya selama struktur tersebut berdiri.5esarnya dapat dihitung

    secaraakurat berdasarkan ukuran bentuk dan berat jenis materialnya.

    &. 5eban Aidup !Live Load"

    5eban hidup merupakan beban yang terjadi akibat penghunian atau

    penggunaan suatu gedung dan barang%barang yang dapat berpindah, mesin

    danperalatan lain yang dapat digantikan selama umur gedung.

    $. 5eban 0empa !Earthquake Load"

  • 7/25/2019 New Draf F7

    8/29

    5eban gempa merupakan beban yang bekerja pada suatu struktur akibat

    daripergerakan tanah yang disebabkan karena adanya gempa bumi.etode

    analisisyang dapat digunakan untuk memperhitungkan pengaruh beban gempa

    terhadap struktur adalah metode analisis statik dan metode analisis dinamik.

    (. 5eban 4ngin !Wind Load "

    5eban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung

    yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara. 5eban angin ditentukan

    dengan menganggap adanya tekanan positi9 dan tekanan negati9 !isapan" yang

    bekerja tegak lurus pada bidang%bidang yang ditinjau.

    4.7 Pe#+u"&%" Be0%" Gem,% SNI 172/2125

    Pada Subbab ini akan dijelaskan langkah%langkah, metode dan parameter

    yang dibutuhkan untuk perhitungan beban gempa seseuai dengan peraturan SN

    *)&- 2 *&.

    4.7.1 Me"e"u'%" K%e&!# Re('! S#u'u# B%"&u"%" IIV5 )%" F%'!#

    Keu%m%%" Ie5

    Untuk berbagai kategori resiko struktur bangunan gedung dan non gedung

    sesuai +abel * pengaruh gempa rencana terhadapnya harus dikalikan dengan suatu

    9aktor keutamaanIemenurut +abel & !SN 0empa *)&-2*& Pasal (.*.&". Faktor

    keutaman adalah suatu 9aktor yang menyumbangkan tingkat resiko bagi

    kehidupan manusia, kesehatan dan kesejahteraan yang terkait dengan kerusakan

    properti kehilangan kegunaan atau 9ungsi.

  • 7/25/2019 New Draf F7

    9/29

    4.7.2 Me"e"u'%" P%#%mee# Pe#-e,%%" Gem,% Ss, S15

    Parameter Ss !percepatan batuan dasar pada perioda pendek" dan S1

    !percepatan batuan dasar pada perioda * detik" harus ditetapkan masing%masing

    dari respon spektral percepatan #,& dan * detik dalam peta gerak tanah seismik

    dengan kemungkinan &B terlampaui dalam C# tahun !?38 &B dalam C#

    tahun", dan dinyatakan dalambilangan decimal terhadap percepatan gra1itasi.

    Sumber2 4plikasi SN 0empa *)&-2 *& 9or /ummies

    0ambar *. ?ontoh peta parameter Ss!percepatan batuan dasar pada periode

    pendek" untuk kota Semarang dan sekitarnya.

    Sumber2 4plikasi SN 0empa *)&-2 *& 9or /ummies

    0ambar &. ?ontoh peta parameter S1!percepatan batuan dasar pada periode *

    detik" untuk kota Semarang dan sekitarnya.

  • 7/25/2019 New Draf F7

    10/29

    4.7.3 Me"e"u'%" Ke$%( Su( SASF5.

    /alam perumusan kriteria desain seismik suatu bangunan di permukaan

    tanah atau penentuan ampli9ikasi besaran percepatan gempa puncak daribatuan

    dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs tersebut harus diklasi9ikasikan sesuai

    dengan +abel $ !SN 0empa *)&-2 *& Pasal C.$", berdasarkan pro9il tanah

    lapisan $# m paling atas. Penetapan kelas situs harus melalui penyelidikan tanah

    di lapangan dan laboratorium yang dilakukan oleh otoritas yang berwenang atau

    ahli desain geoteknik yang berserti9ikat. 4pabila tidak tersedia data tanah yang

    spesi9ik pada situs sampai kedalaman $# m, maka si9at%si9at tanah harus

    diestimasi oleh seorang ahli geoteknik yang memiliki serti9ikat:ijin keahlian.

    Penetapan kelas situs S dan S!tidak diperkenankan jika terdapat lebih

    dari $ m lapisan tanah antara dasar telapak atau rakit 9ondasi dan permukaan

    batuan dasar. Penetapan kelas situs S?, S/ dan S3 harus dilakukan dengan

    menggunakan sedikitnya hasil pengukuran dua dari tiga parameterus

    s"v dan,,

    ,

    yang dihitung sesuai2

    Me!)esv

    , kecepatan rambat gelombang geser rata%rata

    ( )svpada regangan geser

    yang kecil, di dalam lapisan $# m teratas. Pengukuransv

    di lapangan dapat

    dilakukan dengan uji Seismik%/ownhole !S/A", uji Spe#tral nalysis $f Surfa#e

    Wave!S4SD", atau uji seismik sejenis.

  • 7/25/2019 New Draf F7

    11/29

    Me!)e"

    , tahanan penetrasi standar rata%rata

    ( )"dalam lapisan $# m paling

    atas atau#h

    "

    tahanan penetrasi standar rata%rata tanah non kohesi9 !PE" di

    dalam lapisan paling atas.

    Me!)eus

    , kuat geser niralir rata%rata

    ( )usuntuk lapisan tanah kohesi9 !PE"

    di dalam lapisan $# m paling atas.

    5ila#h

    "

    danus

    menghasilkan criteria yang berbeda, kelas situs harus

    diberlakukan sesuai dentgan kategori tanah yng lebih lunak. Pro9il tanah yang

    mengandung beberapa lapisan tanah dan:atau batuan yang nyata berbeda, harus

    dibagi menjadi lapisan lapisan yang diberi nomer ke%* sampai ke%ndari atas ke

    bawah, sehingga ada total n%lapisan tanah yang berbeda pada lapisan $# m paling

    atas tersebut. 5ila sebagian dari lapisan nadalah kohesi9 yang lainnya nonkohesi9,

    maka kadalah jumlah lapisan kohesi9 dan madalah jumlah lapisan non%kohesi9.

    Simbol imengacu kepada lapisan antara * dan n%

    Ke-e,%%" #%%#%% &e$!m0%"& &e(e#

    ( )sv

    Nilaisv

    harus ditentukan sesuai dengan perumusan berikut2

    =

    ==n

    i

    si

    i

    n

    i i

    s

    v

    d

    dv

    *

    *

    /engan,

  • 7/25/2019 New Draf F7

    12/29

    id

    tebal setiap lapisann antara kedalaman # sampai $# meter.

    siv

    kecepatan gelombang geser lapisan idinytakan dalam m:det.

    =n

    i id

    *

    $# meter.

    T%+%"%" #%%#%%

    ( )" )%" %+%"%" ,e"e#%( (%")%# #%%#%% u"u'

    $%,(%" %"%+ "!"'!+e(6( )#h"

    Nilai"

    dan#h

    "

    harus ditentukan sesuai dengan perumusan berikut2

    "

    =

    =

    n

    i

    i

    i

    n

    i i

    "

    d

    d

    *

    *

    /i manai"

    danid

    dalam persamaan di atas berlaku untuk tanah non%kohesi9

    ,tanah kohesi9 dan lapisan batuan.

    #h"

    =m

    ii

    i

    s

    "

    d

    d

    *

  • 7/25/2019 New Draf F7

    13/29

    /imanai

    "

    danid

    pada persamaan di atas berlaku untuk lapisan tanah non%

    kohesi9 saja, dan

    =n

    i id

    *

    sd

    , di manas

    d

    adalah ketebalan total dari lapisan

    tanah non kohesi9 di $# m lapisan paling atas.

    i"

    adalah tahanan penetrasi -#B energi !N-#" yang terukur langsung di lapangan

    tanpa koreksi, dengan nilai tidak lebih dari $#C pukulan:m.

    Ku% &e(e# "#%$# #%%#%%

    ( )us

    us

    =k

    i

    ui

    i

    #

    s

    d

    d

    *

    /engan,

    = =k

    i #i dd

    *

    #d

    ketebalan total dari lapisan%lapisan tanah kohesi9 di dalamlapisan $#

    meter paling atas.

    uis

    kuat geser niralir !kPa", dengan nilai tidak lebih dari &C# kPa seperti

    yang ditentukan dan sesuai dengan tata cara yang berlaku.

    &I indeks plastisitas, berdasarkan tata cara yang berlaku.

    w kadar air dalam persen, sesuai tata cara yang berlaku.

  • 7/25/2019 New Draf F7

    14/29

    4.7.4 Me"e"u'%" K!e6(e"'!e6(e" (u( )%" ,%#%mee#,%#%mee#

    #e(,!"( (,e'#%$ ,e#-e,%%" &em,% m%'(mum %"&

    ),e#m0%"&'%" #('!e#%#&e MCER5Untuk penentuan respons spektral percepatan gempa ?38di permukaan

    tanah diperlukan suatu 9aktor ampli9ikasi seismik pada perioda #,& detik dan

    perioda * detik. Faktor ampli9ikasi meliputi 9aktor ampli9ikasi getaran terkait

    percepatan pada getaran pendek !'a" dan 9aktor ampli9ikasi terkait percepatan

    yang mewakili getaran perioda * detik !'v". Parameter spektrum respons

    percepatan pada perioda pendek !S(S" dan perioda * detik !S(1" yang disesuaikan

    dengan pengaruh klasi9ikasi situs, harus ditentukan dengan perumusan berikut2

    S(S'aSs

    S(1'vS1

    /engan,

    Ss Parameter respon spektral percepatan gempa (E* dan terpetakan untuk

    perioda pendek;

    S1 Parameter respon spektral percepatan gempa (E* dan terpetakan untuk

    perioda *,# detik.

    Untuk koe9isien 'a dan'vdidapat dari +abel ( dan C !SN 0empa *)&-2 *&

    Pasal -.&".

    P%#%mee# ,e#-e,%%" (,e'#%$ )e(%"

    Parameter percepatan spektral desain untuk perioda pendek, SDSdan pada perioda

    * detik, SD1harus ditentukan melalui perumusan berikut ini2

    SDS$

    &

    S(S

    SDS$

    &

    S(1

    4.7. Me"e"u'%" S,e'#um Re(,!"( De(%"

    5ila spektrum respons desain yang diperlukan oleh tata cara ini dan

    prosedur gerak tanah dari spesi9ik situs tidak digunakan, maka kur1a spektrum

    respons desain harus dikembangkan dengan mengacu pada gambar (.

  • 7/25/2019 New Draf F7

    15/29

    Untuk perioda !+" E +#, spektrum respons desain, Sa, harus diambil dari

    persamaan;

    Sa SDS

    + ##,-#,( ++

    Untuk perioda !+" G +dan perioda !+" H +s, spektrum respon percepatan desain

    Sa , sama dengan SDS-Untuk perioda !+" I +s, spektrum respons percepatan desain Sa ,diambil

    berdasarkan persamaan2

    Sa

    +SD*

    /engan,

    SDS parameter respons spektral percepatan desain pada perioda pendek

    SD1 parameter respons spektral percepatan desain pada perioda * detik

    + perioda getar 9undamental struktur

    #+

    DS

    D

    S

    S *&,#

    s+

    DS

    D

    S

    S*

    Sumber2 4plikasi SN 0empa *)&-2*&for Dummies

    0ambar $. Spektrum respons desain

    4.7./ Me"e"u'%" K%e&!# De(%" Se(m' AD5

  • 7/25/2019 New Draf F7

    16/29

    Struktur dengan kategori resiko , , yang berlokasi di mana parameter

    respons spektral percepatan terpetakan pada periode * detik, S1 G #,)C harus

    ditetapkan sebagai struktur dengan kategori desain seismik 3.Struktur yang berkategori resiko 6 yang berlokasi di mana parameter

    respons spektral percepatan terpetakan pada perioda * detik, S1 G #,)C harus

    ditetapkan sebagai struktur dengan kategori desain seismik F

    Semua struktur lainnya harus ditetapkan kategori desain seismiknya

    berdasarkan kategori risikonya dan parameter respons spektral percepatan

    desainnya SDSdan SD1. asing masing bangunan dan struktur harus ditetapkan

    ke dalam kategori desain seismik yang lebih parah dengan mengacu pada nilai

    perioda 9undamental getaran struktur.

    4pabila S1E #,)C, kategori desain seimik yang diijinkan untuk ditentukan

    sesuai +abel - !SN 0empa *)&-2*& Pasal -.C"

    4.7.7 Pem$+%" S(em S#u'u# )%" P%#%mee# R,Cd, 05

    Sistem penahan gaya gempa lateral dan 1ertical dasar harus memenuhi

    salah satu tipe struktur yang ditentukan dalam SN 0empa *)&-2*&, Pembagian

    tipe berdasarkan pada elemen 1ertical yang digunakan untuk menahan gaya

    gempa lateral. Sistem struktur yang digunakan harus sesuai dengan batasan

    ketinggian struktur yang ditunjukkan dalam +abel < !SN 0empa *)&-2*&".

    Koe9isien modi9ikasi respons yang sesuai ,*, 9aktor kuat lebih sistem, . , dan

    koe9isien ampli9ikasi de9leksi, d, digunakan dalam penentuan geser dasar, gaya

    desain elemen, dan simpangan antar lantai tingkat desain.

  • 7/25/2019 New Draf F7

    17/29

    4.7.8 Pe"e"u%" Pe#!)% De(%"

    Daktu getar :perioda 9undamental struktur merupakan waktu yang

    dibutuhkan struktur untuk menempuh satu siklus getaran yang nilainya

    dipengaruhi oleh 9ungsi massa dan kekakuan. Nilai perioda desain akan digunakan

    untuk mendapatkan beban gempa rencana. Pada SN *)&-2*& nilai

    perioda:waktu getar struktur dibatasi oleh batas bawah perioda !perioda

    9undamental pendekatan " dan batas atas perioda !perioda maksimum". Penentuan

    perioda diatur dalam pasal ).'.&

    Perioda 9undamental pendekatan atau batas bawah !+a" adalah 2

    +a

    /

    nt h) .

    /engan,n

    h

    adalah ketinggian struktur dalam !m", di atas dasar sampai tingkat

    tertinggi struktur, dan koe9isient)

    dan J ditentukan berdasarkan tipe struktur

    sesuai ketentuan SN 0empa *)&-2*&.

    Perioda maksimum atau batas atas !+a" adalah 2

    + a

    +)u .

    /engan nilai uberdasarkan pada ketentuan SN 0empa *)&- 2*&.

    ika tidak digunakan analisis struktur dengan bantuan program untuk

    mendapatkan waktu getar alami struktur yang akurat, maka nilai perioda

    pendekatan diatas dapat digunakan untuk menghitung beban gempa statik

    rencana. ika telah dilakukan analisis dengan program dan mendapatkan waktu

  • 7/25/2019 New Draf F7

    18/29

    getar yang akurat sesuai massa dan kekakuan struktur, maka harus dilakukaan

    pengecekan terhadap batas atas perioda !perioda maaksimum".

    4.7.9 Pe#+u"&%" Ge(e# D%(%# Se(m' V5

    0eser dasar seismik 0, dalam arah yang ditetapkan harus ditentukan sesuai

    dengan persamaan berikut2

    0 sW

    /engan,

    s koe9isien respon seismik

    W berat seismik e9ekti9.

    Koe9isien respon seismik, s, harus ditentukan sesuai dengan,

    se

    DS

    I*

    S

    dengan,

    SDS parameter respons spektral percepatan desain pada perioda pendek

    8 Faktor modi9ikasi respon

    e Faktor keutamaan gempa.

    4.7.1 A#%+ Pem0e0%"%" O#!&!"%$ Gem,%

    4rah penerapan beban gempa yang digunakan dalam desain harus

    merupakan arah yang akan menghasilkan pengaruh beban paling kritis. 4rah

    penerapan gaya gempa diijinkan untuk memenuhi persyaratan iniprosedur untuk

    kategori desain seismik 52

    Untuk struktur bangunan yang dirancang untuk kategori desain seismik 5,

    gaya gempa desain diijinkan untuk diterapkan secara terpisah dalam masing%

    masing arah dari dua arah orthogonal dan pengaruh interaksi ortogonal diijinkan

    untuk diabaikan.

    Sedangkan untuk kategori desain seismik ?, pembebanan yang diterapkan

    pada struktur bangunan yang dirancang untuk kategori desain seismik ? harus,

    minimum sesuai dengan persyaratan untuk kategori desain seismic 5

  • 7/25/2019 New Draf F7

    19/29

    Prosedur kombinasi ortogonal. Struktur harus dianalisis menggunakan

    prosedur analisis gaya lateral eki1alen, prosedur analisis spectrum respon ragam,

    atau preosedur riwayat respon linier dengan pembebanan yang diterapkan secara

    terpisah dalam semua dua arah ortogonal. Pengaruh beban paling kritis akibat arah

    penerapan gaya gempa pada struktur dianggap terpenuhi jika komponen dan

    9ondasinya didesain untuk memikul kombinasi beban%beban yang ditetapkan

    berikut2 *##B gaya untuk satu arah ditambah $#B gaya untuk arah tegak lurus.

    Kombinasi yang mensyaratkan kekuatan komponen maksimum harus digunakan.

    Untuk kategori desain seismic /, 3, F, struktur yang dirancang untuk

    kategori desain seimik /, 3, atau F harus, minimum, sesuai dengan persyaratan

    untuk kategori desain seismic ?. Sebagai tambahan, semua kolom atau dinding

    yang membentuk bagian dari dua atau lebih sistem penaha gaya gempa yang

    berpotongan dan dikenai beban aksial akibat gaya gempa yang bekerja sepanjang

    baik sumbu denah utama sama atau melebihi B kuat desain aksial kolom atau

    dinding harus didesain untuk pengaruh beban paling kritis akibat penerapan gaya

    gempa dalam semua arah. Prosedur kombinasi ortogonal, diijinkan untuik

    digunakian untuk memenuhi persyaratan ini.

  • 7/25/2019 New Draf F7

    20/29

    4.7.11 A"%$(( S%( E':%$e"

    enerapkan analisis sederhana untuk menentukan pengaruh gempa tetapi

    hanya digunakan pada bangunan beraturan simetris yang memiliki distribusi

    massa dan kekakuan yang seraam tanpa adanya irugularitas atau ketidakberaturan

    struktur. 4nalisis perancangan bangunan terhadap pengaruh beban gempa secara

    statik pada prinsipnya menggantikan gaya%gaya hori=ontal yan bekerja pada

    struktur akibat pergerakan tanah dengan gaya%gaya statik eki1alen dengan tujuan

    penyederhanaan dan kemudahan daalam perhitungan. etode ini disebut etode

    0aya 7ateral 3ki1alen !Eqivalent Lateral 'or#e (ethod". Pada metode ini

    diasumsikan gaya hori=ontal yang bekerja akibat gempa yang bekerja pada suatu

    elemen struktur, besarnya ditentukan berdasarkan perkaliann antara suatu

    konstanta dengan berat atau massa dari elemen struktur tersebut. Prosedur gaya

    lateral eki1alen akan memberikan gaya%gaya dan de9ormasi yang cukup baik

    terhadap a#tual dynami# response.

    5ila diinginkan dari diagram atau kur1a gaya geser tingkat nominal akibat

    pengaruh gempa rencana sepanjang tinggi struktur yang telah disesuaikan niainya

    dapat ditentukan beban gempa nominal static eki1alen yang bila perlu diagram

    atau kur1anya dimodi9ikaasi terlebih dahulu secara konser1ati9 untuk

    mendapatkan pembagian beban%beban gempa static eki1alen yang lebih baik

    sepanjang tinggi struktur.

  • 7/25/2019 New Draf F7

    21/29

    4.7.12 A"%$(( S,e'#um Re(,!"( R%&%m

    *" umlah ragam

    4nalisis harus dilakukan untuk menentukan ragam getar alami untuk

    struktur. 4nalisis harus menyertakan jumlah ragam yang cukup untuk

    mendapatkan partisipasi massa ragam terkombinasi sebesar paling sedikit

  • 7/25/2019 New Draf F7

    22/29

    Je

    /ed

    I

    #

    /engan,

    ?d 9aktor ampli9ikasi de9leksi

    Je de9leksi pada lokasi yang disyaratkan dengan analisis elastik.

    e 9aktor keutamaan gempa

    5atasan simpangan antar lantai tingkat. Simpangan antar lantai tingkat desain !M"

    tidak boleh melebihi simpangan antar lantai tingkat ijin !Ma" sesuai dengan

    ketentuan !SN 0empa *)&-2*&".

    4.8 K!m0"%( Pem0e0%"%"

    Struktur, komponen%elemen struktur dan elemen%elemen 9ondasi harus

    dirancang sedemikian hingga kuat rencananya sama atau melebihi pengaruh

    beban%beban ter9aktor dengan kombinasi%kombinasi sebagai berikut2

    Kombinasi 5eban untuk etode Ultimit2

    *,(/

    *,&/ *,-7 #,C!7r atau 8"

    *,&/ *,-!7r atau 8" !7 atau #,C8"

    *,&/ *,#D 7 #,C!7r atau 8"

    *,&/ *,#3 7

    #,

  • 7/25/2019 New Draf F7

    23/29

    D beban angin !wind load"

    A beban tekanan tanah lateral, tekanan air dalam tanah atau tekanan berat

    sendiri material !load due to lateral earth preasure, ground water pressure, or

    pressure of ulk materials".

    3 beban gempa !earthquake load".

    Pengaruh yang paling menentukan dari beban angin dan seismik harus

    ditinjau, namun kedua beban tersebut tidak perlu ditinjau secara simultan.

    4.9 S%#%(%#% Pe#e"-%"%%" K!m,!"e" S#u'u# ,%)% S(em G%")%

    Komponen%komponen struktur pada Sistem 0anda yang memikul gaya

    akibat beban gempa, dan direncanakan untuk memikul lentur harus memenuhi

    syarat%syarat di bawah ini2

    * 0aya aksial tekan pada komponen struktur tidak boleh melebihi #,*4g9c.

    & 5entang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari empat kali tinggi

    e9ekti9nya.

    $ Perbandingan lebar terhadap tinggi tidak boleh kurang dari #,$

    ( umlah tulangan atas dan tulangan bawah tidak boleh kurang dari

    d1fy#f w

    (

    Q

    dan

    tidak boleh kurang dari *,(bwd:9y dan rasio tulangan R tidak boleh ,melebihi

    #,&C.

    C Kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton untuk memikul geser

    dianggap #, apabila gaya aksial tekan ter9aktor, termasuk akibat gempa lebih

    kecil dari 4g9c:

    Untuk balok2&

    &* LW

    L

    ((0 u

    prpr

    e +

    =

    Untuk kolom22

    ((0

    prpr

    e

    ($+

    =

    - Kuat lentur kolom harus memenuhi eG !-:C" g

  • 7/25/2019 New Draf F7

    24/29

    . METODOLOGI PENELITIAN

    .1 A$u# Pe#e"-%"%%"

    Perencanaan dimulai dengan mengumpulkan berbagai sumber literature,

    in9ormasi, dan peraturan%peraturan yang berkaitan dengan perencanaan gedung

    tahan gempa. Setelah n9ormasi mengenai 9ungsi dan denah bangunan didapatkan

    dilakukan perencanaan awal !preeleminary" setelah dilakukan perencanaan awal,

    kemudian struktur dikenai berbagai beban. Struktur bangunan dimodelkan

    menggunakan paket program untuk mempermudah perhitungan gaya dalam. Pada

    perencanaan ini digunakan program 3+45S 6*$, gedung yang telah dimodelkan

    dikenai beban yang sudah dikombinasikan dan struktur dikontrol terhadap

    batasan% batasan yang diatur dalam peraturan gedung tahan gempa !SN *)&- 2

    *&". /iantaranya syarat batas:layan dan control terhadap tegangan. Setelah

    struktur bangunan memenuhi batas%batas yang disyaratkan gaya dalam struktur

    output gaya dalam digunakan untuk perhitungan komponen struktur secara

    manual.

  • 7/25/2019 New Draf F7

    25/29

    0ambar *$. /iagram Perencanaan

    .2 D%%)%% Pe#e"-%"%%" S#u'u#

    /ata%data perancangan struktur gedung ber9ungsi memberikan gambaran

    umum mengenai model bangunan yang akan didirikan. 4dapun data%data umum

    perancangan sebagai berikut2

    *. aterial Struktur 4tas

  • 7/25/2019 New Draf F7

    26/29

    a. utu 5eton 9c 2 K(##

    b. utu 5aja +ulangan 2

    *" /iameter H *& mm menggunakan baja tulangan polos 5+P &(

    dengan tegangan leleh, 9y &(# pa.

    &" /iameter I *& mm menggunakan baja tulangan ulir 5+/ (#dengan tegangan leleh, 9y (## pa.

    &. 3lemen Struktur

    a. enis Struktur 2 5eton 5ertulang

    b. Sistem Struktur 2 Sistem 0anda

    $. 7okasi 2 /epok awa 5arat

    Kategori /esain Seismik 2 /

  • 7/25/2019 New Draf F7

    27/29

    /. SISTEMATIKA PENULISAN

    545 * P3N/4AU7U4N

    5erisi latar belakang masalah, tujuan +ugas 4khir, batasan masalah, lokasi

    +ugas 4khir !kecuali penulisan dengan menggunakan metode kuisioner",

    sistematika penulisan, dan jadwal penyelesaian +ugas 4khir.

    545 & +N4U4N PUS+4K4

    5erisi uraian sistematika tentang penelitian sebelumnya, hasil%hasil tugas

    akhir atau tulisan%tulisan lain yang ada hubungannya dengan +ugas 4khir

    yang dilakukan.

    545 $ 3+O/O7O0 P3N37+4N

    5erisi tentang penjelasan penelitian, cara pengumpulan data dan cara

    menganalisisnya.

    545 ( /4+4 P3N37+4N

    5erisi tentang data%data kuisioner yang didapat dalam bentuk bagan atau

    tabel%tabel

    545 C P38A+UN04N /4N 4N47SS /4+4

    5erisi tentang bagaimana melakukan pembahasan dan analisis dari data

    yang diperoleh dari peniliti

    545 - K3SPU74N /4N S484N

    5erisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil pembahasan

    pada bab%bab sebelumnya, sehingga merupakan rangkaian yang sistematis

    dan mudah dipahami.

    7. PERENCANAAN TUGAS AKHIR

    4dapun perencanaan jadwal pelaksanaan +ugas 4khir ialah sebagai

    berikut 2

    Nama

    Kegiatan

    Daktu

    4gustus September Oktober Nopember /esembe

    r

    $ ( * & $ ( * & $ ( * & $ ( * &

    5rie9ing +ugas

    4khir

    Penda9taran

    +ugas 4khir

  • 7/25/2019 New Draf F7

    28/29

    Pengumpulan

    /ra9t Seminar

    Proposal

    Seminar

    Proposal+ugas 4khir

    &rogress

    *eport

    Seminar si

    +ugas 4khir

    Perbaikan%

    perbaikan

    Sidang 4khir

    8. DAFTAR PUSTAKA*. 4sroni, 4li. !alok dan &elat !eton !ertulang. Surakarta2 084A4

    7U.*#

    &. /ipohusodo, stimawan anajemen dan Konstruksi. akarta2 0ramedia

    Pustaka Utama. *

  • 7/25/2019 New Draf F7

    29/29