Neuron

6
Tipe-Tipe Neuron, Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi sistem saraf pusat. Neuron Sensorik: Neuron sensokrik adalah neuron yang berfungsi untuk menghantarkan rangsangan internal maupun eksternal dari reseptor dalam bentuk impuls yang kemudian diteruskan menuju sistem saraf pusat . Neuron sensorik yang menghantarkan rangsangan yang berasadal dari reseptor pada otot, sendi, dan kulit disebut neuron sensorik somatik, sedangakan neuron sensorik yang menghantarkan rangsangan yang berasal dari reseptor pada organ dalam disebut dengan neuron motorik visceral. Neuron motorik: Neuron motorik adalah neuron yang berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari sistem saraf pusat dalam bentuk impuls menuju reseptor. Reseptor tersebut dapat berupa otot maupun kelenjar. Respons yang diberikan otot terhadap impuls dapat berupa gerakan kontraksi maupun relaksasi, sedangkan respons yang diberikan kelenjar terhadap impuls dapat berupa sekresi kelenjar. Neuron motorik yang terhubungan dengan otot polos disebut dengan neuron motorik somatik, sedangkan neuron motorik yang

description

-

Transcript of Neuron

Page 1: Neuron

Tipe-Tipe Neuron,

Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu neuron

sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi sistem saraf pusat.

Neuron Sensorik:

Neuron sensokrik adalah neuron yang berfungsi untuk menghantarkan rangsangan

internal maupun eksternal dari reseptor dalam bentuk impuls yang kemudian

diteruskan menuju sistem saraf pusat .

Neuron sensorik yang menghantarkan rangsangan yang berasadal dari reseptor pada

otot, sendi, dan kulit disebut neuron sensorik somatik, sedangakan neuron sensorik

yang menghantarkan rangsangan yang berasal dari reseptor pada organ dalam disebut

dengan neuron motorik visceral.

Neuron motorik:

Neuron motorik adalah neuron yang berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari

sistem saraf pusat dalam bentuk impuls menuju reseptor. Reseptor tersebut dapat

berupa otot maupun kelenjar. Respons yang diberikan otot terhadap impuls dapat

berupa gerakan kontraksi maupun relaksasi, sedangkan respons yang diberikan

kelenjar terhadap impuls dapat berupa sekresi kelenjar. Neuron motorik yang

terhubungan dengan otot polos disebut dengan neuron motorik somatik, sedangkan

neuron motorik yang terhubungan dengan otot lurik, otot jantung, dan kelenjar disebut

dengan neuron motorik viseral.

Neuron Asosiasi:

Neuron asosiasi adalah neuron yang terdapat pada sistem saraf pusat dan menjadi

penghubung antara sistem saraf sensorik dan motorik untuk menghantarkan impuls

sensorik maupun motorik. Beberapa neuron asosiasi pada sistem saraf pusat juga

berhubungan dengan memori, pembelajaran, dan pemikiran.

Bagian-bagian sel saraf (neuron)

Sel saraf terdiri atas beberapa bagian, diantaranya adalah badan sel, dendrit,

akson dan sel schwann.

a. Badan sel:

Badan sel merupakan bagian dari neuron yang mengandung nukleus dan

berfungsi untuk mengatur kelangsungan hidup, aktivitas, serta metabolism sel

Page 2: Neuron

saraf. Badan sel saraf pada umumnya terletak pada sistem saraf pusat atau

bagian dalam tubuh yang dilindungi oleh organ lainnya. Hal ini berfungsi agar

badan sel saraf yang sangat penting perannya dalam penghantaran saraf

terlindung dari segala ancaman.

b. Dendrit

Dendrit merupakan pemanjangan dari badan sel saraf yang berfungsi untuk

menghantarkan impuls menuju badan sel saraf.

c. Akson

Sama seperti dendrit, akson juga merupakan pemanjangan dari badan sel saraf,

namun akson berfungsi untuk menghantarkan impuls dari badan sel saraf

menuju dendrit pada sel saraf lainnya. Pada umumnya akson memiliki banyak

cabang.

d. Sel Schwann

Sel Schwann merupakan sel yang turut membungkus dendrit maupun akson.

Seiring dengan perkembangan embrionik, sel schwann tumbuh dan melapisi

dendrit dan akson dengan beberapa lapis membrannya. Membran tersebut

dinamakan dengan selubung myelin. Selubung myelin tersusun atas fosfolipid

yang berfungsi sebagai insulasi antar neuron.

Diantara sel schwann yang satu dengan yang lainnya terdapat celah yang

disebut dengan nodus ranvier. Nodus ranvier merupakan tempat terjadinya

penghantaran impuls pada dendrit maupun akson. Pada bagian inilah polarisasi

dan depolarisasi berlangsung.

Nodus ranvier dan insulasi oleh selubung myelin menyebabkan impuls saraf

berjalan lebih cepat dibanding jika tidak ada nodus ranvier dan insulasi. (1)

Neuroglia

Sel glia atau neuroglia adalah sel yang mendominasi otak sebanyak 90%.

Namun, meskipun begitu sel neuroglia hanya menempati sekitar separuh dari

volume otak.

Sel glia tidak berfungsi untuk menyalurkan impuls seperti neuron pada

umumnya, melainkan sel ini berfungsi untuk berkomunikasi dengan neuron

dan di antara mereka sendiri melalui sinyal-sinyal kimiawi. Berikut

merupakan beberapa fungsi dari sel glia:

Jaringan ikat sistem saraf pusat

Page 3: Neuron

Secara homeostatis mempertahankan komposisi lingkungan ekstrasel

Memodulasi fungsi sinaps

Berfungsi dalam proses belajar dan mengingat

Berdasarkan peran spesifiknya, sel glia pada sistem saraf pusat dapat

dibagi menjadi empat, yaitu:

a. Astrosit

Atrosit merupakan salah satu sel yang memiliki fungsi paling

banyak. Dari berbagai fungsinya, antara lain adalah menopang

neuron dalam hubungan spasial yang tepat, berfungsi sebagai

perancah selama perkembangan otak janin, meningkatkan

pembentukan sinaps dan memperkuat transmisi sinaps melalui

sinyal kimiawi ke neuron, dan lain sebagainya.

b. Oligodendrosit

Oligodendrosit berfungsi dalam membentuk selubung myelin insulatif

di sekitar akson SSP. Oligodendrosit memiliki beberapa juluran memanjang

yang masing-masing membungkus sepotong akson antarneuron untuk

membentuk segmen mielin

c. Mikroglia

Mikroglia memiliki fungsi yang hampir mirip dengan monosit.

Mikroglia merupakan sejenis sel darah putih yang meninggalkan

darah dan membentuk berbagai jenis pertahanan di berbagai

jaringan di seluruh tubuh. Sama seperti monosit, mikroglia juga

berasal dari sumsum tulang belakang. Selama masa perkembangan

mudigah, mikroglia bermigrasi dan berdiam di sistem saraf pusat

hingga terjadi infeksi atau cedera.

Pada fase istirahat mikroglia memiliki berbagai cabang panjang

yang memancar keluar. Pada fase ini mikroglia mengeluarkan

faktor-faktor pertumbuhan meski dalam konsentrasi yang sedikit.

Pada saat terjadi infeksi, mikroglia akan menarik cabang-

cabangnya, membulat, dan bergerak sangat mobile menuju daerah

yang bermasalah untuk menyingkirkan benda asing dan

mensekresikan substansi kimia tertentu untuk menyerang sasaran

mereka.

Page 4: Neuron

d. Sel Ependim

Sel ependim adalah sel yang melapisi bagian dalam rongga-rongga

berisi cairan di sistem saraf pusat. Sel epindim memiliki silia.

Baru-baru ini telah ditemukan fakta terbaru mengenai sel ependim,

bahwa sel ependim juga berperan sebagai sel punca neuron yang

berpotensi untuk membentuk sel glia lainnya serta sel neuron. Hal

ini mematahkan teori lama yang mengatakan bahwa ketika

seseorang beranjak dewasa dan mengalami kematian pada sel-sel

neuronnya, maka kematian tersebut bersifat irreversible.(2)

(1) Scanlon, V.C.& Sanders, T. (2007). Essentials of Anatomy and

Physiology : fifth edition. Philadelphia: F.A. Davis Company

(2) Sherwood, L. (2012). Fisiologi Manusia Edisi Enam. GATAU

LAGIII HELPPP