Networking media

39
Networking Media

Transcript of Networking media

Page 1: Networking media

Networking Media

Page 2: Networking media

Networking Media

• Copper

• Optical

• Wireless

Page 3: Networking media

Copper

• Coaxial

• Twisted Pair

Page 4: Networking media

Istilah - istilah penting :a). Konduktor : Penghantar arus listrik, contoh : copper, silver, goldb). Isolator : Penghambat arus listrik, contoh : plastic, rubber, udarac). Semiconductor : Penghantar arus listrik yang tidak sebaik

conductor, contoh :germanium, carbon, silicon

d). ESD (Electrostatic Discharge) : elektron yang tak bergerak / static melompat

ke konduktore). EMF (Electromotive Force) : Satuan untuk voltase atau tegangan,

yaitu Volt (V)f). Atom terbagi tiga, yaitu : proton, neutron, electrong). Proton dan Neutron disebut nukleus

Page 5: Networking media

Coaxial Cable

Bagian tengahnya berupa conductor, dilapisi Shield dari copper dan dilindungi jaket

pada bagian luarnya. Speednya 10 Mbps dengan jarak maksimal 500 m.

Page 6: Networking media

Coaxial

• 10 Base 2

• 10 Base 5

• Connector : BNC, T-Connector, Terminator

Page 7: Networking media

• 10 Base 2 => 10 Mbps, Baseband, jarak maksimal 200 m (sebenarnya 185 m) memakai thinnet coaxial.

• 10 Base 5 => 10 Mbps, baseband, jarak

maksimal 500 m, memakai thicknet coaxial.

Jenis coaxial yang paling banyak dipakai yaitu thicknet coaxial sebab tahan terhadap atenuasi (melemahnya sinyal akibat jarak).

Page 8: Networking media
Page 9: Networking media
Page 10: Networking media
Page 11: Networking media
Page 12: Networking media

Twisted Pair

• Unshielded Twisted Pair

• Shielded Twisted Pair

Page 13: Networking media

Category 5 • UTP category 5 dan 5e sampai sekarang merupakan

media kabel utama yang paling banyak dipakai karena harganya relatif lebih murah dan banyak terdapat di pasaran

• Shielded Twisted Pair (STP)Media ini banyak dipakai untuk kondisi-kondisi khusus. Misalnya pada kapal laut, pengeboran lepas pantai dan tempat-tempat yang keras iklimnya sehingga membutuhkan terminasi kabel utp yang dilengkapi dengan pelindung. Sehingga instansi-instansi khusus saja yang membutuhkan media ini sebagai media transmisi.

Page 14: Networking media

• T = Twisted Pair

• biasanya memakai UTP cat 3 keatas dan jaraknya 90 - 100 meter. Connector untuk UTP

• yaitu RJ-45 (Registered Jack 45).Speed UTP dapat berupa 10 - 100 - 1000 Mbps.

Page 15: Networking media

• Shielded Twisted Pair (STP)

• STP menggabungkan shielding, twisted wires dan cancellation (penanganan noise),

• hambatannya 150 ohm, dan biasanya dipakai pada token ring.

Page 16: Networking media

• Screened Twisted Pair (ScTP) dan Foil Screened Twisted Pair (FTP)

• Dilapisi Foil Shielded pada bagian luarnya, hambatannya 100 ohm.

• Baik STP, SCTP, dan FTP speednya 10 - 100 Mbps dan sulit dilakukan terminasi pada ujungnya sebab ada shielding.

Page 17: Networking media

Urutan warna kabel UTP

• TIA/EIA 568 A

• Ph – H – Po – B – Pb – O – PC – C

• TIA/EIA 568B

• Po – O – Ph – B – Pb – H – Pc – C

Page 18: Networking media

Konfigurasi kabel UTP

• Crossover

• Straight

• Rollover

TIA/EIA 568 A TIA/EIA 568 B

TIA/EIA 568 A TIA/EIA 568 A

TIA/EIA 568 A TIA/EIA 568 A’

Page 19: Networking media

Konfigurasi kabel UTP

• Crossover

• Straight

• Rollover

Page 20: Networking media

• MULTIMODE

• S`INGLEMODE

Fiber Optic

Page 21: Networking media

Optical media menggunakan cahaya dalam mengirim data, contohnya fiber optic.

Celah tempat cahaya masuk disebut juga mode, fiber optic sifatnya full duplex

(pengiriman data berlangsung dua arah), bagian TX untuk mengirim dan RX untuk

menerima.

Page 22: Networking media
Page 23: Networking media

Multimode

celah tempat cahaya lewat cukup besar dibandingkan single mode, +- 50 - 62 micron, jarak maksimal dapat mencapai 2000 m, cahaya yang masuk jenisnya LED (Light EmittingDiode), dan VCSEL (Vertical Cavity Survace Emitting Laser), jaketnya warna orange.

Page 24: Networking media

Multimode

Page 25: Networking media

single mode

Celah tempat cahaya masuk lebih kecil daripada multimode, +- 8,3 - 10 micron, jarak maksimalnya 3000 m,cahaya yang masuk jenisnya LASER (Light Amplification by Stimulating Emission of Radiation), jaketnya warna kuning.

Page 26: Networking media

single mode

Page 27: Networking media

Connector pada fiber optik :

a). SC (Subscriber Connector) untuk multimode

b). ST (Straight Tip Connectior) untuk single mode

Page 28: Networking media
Page 29: Networking media

NIC Fiber Optik

Page 30: Networking media

Wireless

• 802.11 b

• 802.11 a

• 802.11 g

Page 31: Networking media

wireless (Jaringan tanpa kabel) memiliki standard 802.11, pembagiannya :

-. 802.11b

Disebut juga wireless fidelity (wi-fi), bandwidthnya 11 Mbps, throughput

1-2 Mbps, memakai Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) sebagai modulasi

-. 802.11a

Bandwidthnya 54 - 108 Mbps, dengan throughput 20 - 26 Mbps, memakai

Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) sebagai modulasi.

-. 802.11g

Mirip dengan 802.11a dan memakai Orthogonal Frequency Division Multiplexing

(OFDM) sebagai modulasi.

Page 32: Networking media

Dalam wireless, ada access point yang berfungsi sebagai hub-nya jaringan wireless.

Topologi wireless :

-. Independent Basic Service Set (IBSS)

Jaringan wireless tanpa access point.

-. Basic Service Set (BSS)

Jaringan wireless dengan sati access point.

-. Extended Service Set (ESS)

Jaringan wireless dengan lebih dari satu access point

Page 33: Networking media

ACCESS POINT

Page 34: Networking media

NIC WIRELESS

Page 35: Networking media

Proses pembentukan koneksi pada wireless :

a). pengiriman authentication request frame oleh client ke access point.

b). Access point membalas dengan authentication response frame ke client.

c). setelah connection terbentuk, client mengirim association request frame dan

Access Point membalas dengan association response frame.

d). pengiriman data oleh client dilakukan dengan mengirimkan RTS (Request To Send),

bila Access Point membalas dengan CTS (Clear To Send), maka client boleh mengirim data.

Hal ini guna menghindari Collision, dinamakan CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access/ Collision Avoidence).

Page 36: Networking media

Adapun proses Authentication dapat berupa:

a). Open system :

Client Access Point

Authentication request

---------------------->

Authentication Response

<----------------------

Page 37: Networking media

b). Shared Key :

Client Access PointAuthentication Request

----------------------->

Challenge text<-----------------------

Encrypted Text----------------------->

Approval or Not<-----------------------

Shared key memakai Wired Equivalent Privacy (WEP) yang terdiri dari 64 - 128 bit key.

Page 38: Networking media

Proses Authentication juga menggunakan Service Set Identifier (SSID) yang dikirim

oleh client ke Access Point (disebut active mode) dan bila Access Point yang menawarkan Beacon Management Frame ke client agar client merequest SSID (pasive Mode).

Tiga tipe frame :

Management, Control, Data

Page 39: Networking media

Gangguan-Gangguan

• Noise

• Atenuasi

• Absorbsi