Nestlé

22
Nestlé

description

Analisis Nestle

Transcript of Nestlé

Page 1: Nestlé

Nestlé

Page 2: Nestlé

OLEH : Muhammad Pangeran Riza Meihwa Cindy Ilena Dennys Wijaya Fransiskus Suryaryandi

Teddy Handoyo

Page 3: Nestlé

Sejarah Nestlé

Masyarakat Indonesia sudah mengenal Nestlé sejak akhir abad ke-19 lewat produk “Tjap Nona” (Cap Nona) yang sempat dikenal dengan nama “Milk Maid”. Pada tahun 1910 pemasaran produk Nestlé dilakukan oleh cabang Nestlé di Singapura. Produk-produk Nestlé begitu mendominasi pasaran susu kental manis di Indonesia sehingga para konsumen mengidentifikasi semua jenis susu sebagai “Tjap Nona”

Page 4: Nestlé

Sejarah Nestlé

• 1990 : Pabrik Cikupa mulai beroperasi, menghasilkan kembang gula (confectionery) yaitu POLO dan FOX'S.

• 2000 : PT Food Specialities Indonesia, Nestlé Confectionary Indonesia & Supmi Sakti merger ke dalam Nestlé Indonesia.

• 2001 : Nestlé Beverages Indonesia dan Nestlé Distribution Indonesia turut bergabung dengan Nestlé Indonesia.

• 2010 : Pabrik Kejayan diekspansi, dan menjadi salah satu dari 10 pabrik terbesar Nestlé di dunia.

• 2013 : Pabrik ke-empat dibuka untuk memproduksi MILO, DANCOW dan bubur bayi Nestlé CERELAC.

Page 5: Nestlé

Struktur Organisasi

Page 6: Nestlé

Pemasaran

Nestle telah membangun distribution channel sendiri yang menyediakan produk-produknya untuk dibeli dimanapun dan kapanpun konsumen mau membelinya. Penjualan dari konvektorinya tergantung pada banyaknya persediaan, dengan market research menunjukan lebih 60 % seluruh pembelian terlihat. Konsukuensinya, Nestle mencoba menyalurkan kesemua outlet sebisa mungkin lalu semua penjual dan retailer channel. Selain itu Nestle mempunyai strategi marketing mix yang bagus sehingga dalam pemasarannya di lapangan Nestle tidak mendapatkan kesulitan yang besar.

Page 7: Nestlé

Pemasaran

Nestle pernah menggunakan strategi pemasaran dengan konsep Emotional Marketing, yang boleh dibilang sukses besar. Konsep yang menggangkat emosi konsumen sehingga terjadi kedekatan dengan produk tersebut. Sebagai produsen makanan dan minuman, Nestle nyaris melenggang sendirian tanpa pesaing. Kemunculan berbagai merek lain, tak mampu menggoyahkan kedudukan Nestle sebagai produsen terbesar. Produk-produk lain hanya memperebutkan 25 persen pasar yang disisakan Nestle. 

Page 8: Nestlé

Keuangan

Pengaturan sumber keuangan Nestle di atur oleh sistem informasi yang jelas, dengan menggunakan sistem informasi yang di kembangkan oleh Nestle maka data sumber keuangan Nestle di berbagai cabang Nestle yang tersebar di hampir seluruh dunia dapat terkontrol dengan baik oleh kantor pusat. Laporan keuangan Nestle di laporkan oleh setiap cabang nya dalam jangka waktu seminggu sekali, dengan di lakukan hal ini Nestle pusat dapat mengontrol dengan baik keuangan nya dan dapat menghindari terjadi nya rentang kontrol dalam memanajemen keuangannya.

Page 9: Nestlé

Sumber Daya Manusia

Nestle tentunya membutuhkan sumber daya dalam bentuk antara lain SDM, infrastruktur hingga know-how (pengetahuan). Manajemen bertanggung jawab dalam menyediakan sumber daya ini, sehingga mereka membentuk tim logistik tersendiri untuk memberi dukungan cukup pada tim yang mengimplementasikan pada Nestle. Tim logistik umumnya dipimpin oleh manajemen puncak yang berperan sebagai mediator antara manajemen puncak dan tim. Ia juga dipercaya dan bertanggung jawab dalam menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam waktu yang tepat, saat yang tepat dan kuantitas yang tepat pula, sehingga kinerja perusahaan dapat terjalin dengan baik pula. 

Page 10: Nestlé

Analisa Lingkungan Jauh

Lingkungan Makro :

1. Teknologi

2. Pemerintah

3. Ekonmi

4. Kebudayaan

5. Demografo

Lingkungan Mikro :

6. Persaingan antar Industri

7. Pendatang Baru

8. Pembeli

9. Produk Pengganti

Page 11: Nestlé

Analisa Lingkungan Dekat

1. Penjualan

2. Pemasaran

3. Keuangan

4. Sumber Daya Manusia

5. Penelitian dan Pengembangan

Page 12: Nestlé

Strength

• Perusahaan Nestlé memiliki banyak unit usaha pada banyak industry, sehingga ada portfolio usaha yang akan meminimalkan risiko yang terjadi bila suatu unit usaha sedang menurun

• Memiliki Brand Image yang kuat• Cara promosi nestle yang menggunakan media acara yang sesuai

dengan segmentasi pasarnya, sehingga banyak target konsumen yang diinginkan Nestlé tercapai, contohnya penjualan Nescafe yang memiliki target pasar konsumen remaja, tercapai dengan membangun gerai-gerai Nescafe di kampus-kampus. Selain Nescafe, ada juga Dancow Parenting Centre (DPC), Milo School Competition, dan Caravan Gizi Dancow sera cara promosi yang berkaitan dengan isu-isu terkini

• Memiliki 29 fasilitas riset, pengembangan dan teknologi di seluruh dunia, sehingga Nestlé memiliki jaringan R&D terluas di kalangan perusahaan makanan.

Page 13: Nestlé

Strength

• Nestlé juga memperkuat kemampuan R&D melalui Kemitraan Inovasi di tiap tahap proses pengembangan produk – dari kolaborasi awal dengan perusahaan awal dan biotek hingga kemitraan akhir dengan para pemasok utama. Dengan menyatukan semua sumber R&D, Nestlé mampu memberikan solusi makanan berkualitas tinggi dan aman untuk semua konsumen di seluruh dunia – baik dalam gizi, kesehatan, dan keafiatan, nutrisi, kesehatan, kebaikan, rasa, tekstur atau kenyamanan.

• Memiliki visi jangkan panjang yang sangat baik, hal ini dibuktikan dengan ilmuwan Nestlé yang terus mencari makanan yang lebih baik untuk masa depan. Kerjasama di bidang sosial yang menjadi kekuatan Nestlé untuk terus berinovasi produk menjadi produk yang berkualitas tinggi dan sehat, seperti kerjasama dengan International Diabetes Federation (IDF, Federasi Diabetes Internasional) sebagai bagian dari kontribusinya dalam upaya melawan penyakit tidak menular (non-communicable diseases / NCDs). NCDs, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker dan penyakit pernapasan kronis, adalah penyebab kematian terbesar di hampir seluruh negara di dunia.

Page 14: Nestlé

Strength

• Kerjasama di bidang sosial yang menjadi kekuatan Nestlé untuk terus berinovasi produk menjadi produk yang berkualitas tinggi dan sehat, seperti kerjasama dengan International Diabetes Federation (IDF, Federasi Diabetes Internasional) sebagai bagian dari kontribusinya dalam upaya melawan penyakit tidak menular (non-communicable diseases / NCDs). NCDs, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker dan penyakit pernapasan kronis, adalah penyebab kematian terbesar di hampir seluruh negara di dunia.

• Memiliki kapasitas produksi yang tinggi untuk memenuhi permintaan pelanggan terhadap produk Nestlé, yang dibuktikan dengan adanya pabrik di daerah Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur untuk mengolah produk susu seperti Dancow, Bear Brand, dan Nestle Dancow Ideal; Pabrik Panjang di Lampung untuk mengolah kopi instan Nescafe, Pabrik Cikupa di Banten untuk memproduksi produk kembang gula Fox’s dan Polo, seta Pabrik di Karawang, Jawa Barat yang akan mempoduksi Dancow, Milo, dan Cerelac.

Page 15: Nestlé

Strength

• Nestlé membeli susu segar untuk produksinya dari 33,000 peternak susu di Jawa Timur, dimana Nestlé memberikan bantuan teknis, guna membantu para peternak meningkatkan kualitas, kuantitas serta efisiensi produksi susu segar mereka. Hal ini akan membuat produk susu yang dihasilkan oleh Nestlé menjadi lebih berkualitas dan efisien.

• Memiliki banyak diferensiasi produk, pendapatan Nestlé tidak hanya dari satu bidang industri, namun dari berbagai bidang industri.

Page 16: Nestlé

Weakness

• Oleh karena ingin menciptakan produk yang terpercaya secara Nasional maupun Internasional, maka Sebagian produk nestle masih di impor, dan menimbulkan kesan mahal pada faktor beli ke konsumen

• Dikarenakan memiliki banyak diferensiasi produk, memungkinkan perusahaan untuk tidak berinovasi di karenakan stuck di satu tempat

• Membutuhkan tenaga marketing yang lebih banyak untuk menjangkau pelanggan yang ada di desa-desa

Page 17: Nestlé

Opportunity

• Kebutuhan susu yang tinggi oleh beberapa kalangan masyarakat di Indonesia

• Pola pikir masyarakat Indonesia yang menyukai perusahaan yang melakukan CSR dan Sarana Promosi yang berbeda

• Pola pikir masyarakat Indonesia yang suka menggunakan Perusahaan yang telah memiliki Brand Image yang tinggi

• Terus menjangkau semua kemungkinan pasar yang ada

Page 18: Nestlé

Threat

• Harga Bahan Baku yang tidak stabil • Produsen susu yang lain juga terus melakukan inovasi

produk• Pola pikir beberapa kalangan masyarakat yang

menganggap Nestle adalah konsumsi produk untuk pasar premium

• Walaupun beberapa kalangan memiliki kebutuhan susu yang tinggi, ada juga sebagian wilayah di Indonesia yang konsumsi susu nya rendah

• Situasi tenaga kerja di Indonesia yang tidak stabil, dimana sering terjadi demo buruh

• Masyarakat yang cepat bosan terhadap suatu produk

Page 19: Nestlé

TOWS STRATEGY&

WEIGHTED

Page 20: Nestlé

Directional Strategy

Page 21: Nestlé

Explanation

Berdasarkan pembobotan yang dilakukan, Nestlé berada pada posisi Directional Strategy. Hal ini dapat dilihat dari :• Vertical Growth, yaitu Nestlé membeli salah satu supplier

makanan gizi bayi yang menjual 85% produknya ke Negara berkembang, yaitu Pfizer Nutrition

• Horizontal Growth, yaitu Nestlé membangun Pabrik Baru di Daerah Karawang, meluncurkan produk Nescafé baru yaitu Nescafé Tubruk yang menjangkau semua daerah yang ada di Indonesia, serta membuka gerai-gerai Nescafé di Kampus.

Page 22: Nestlé