negara monarki

6
A. Bentuk Pemerintahan Kerajaan atau Monarki Monarki, berasal dari bahasa Yunani monos yang berarti satu, dan archein yang berarti pemerintah. Monarki merupakan sejenis pemerintahan di mana Raja menjadi Kepala Negara. Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di dunia.Garner menyatakan; setiap pemerintahan yang didalamnya menerapkan kekuasaan yang akhir atau tertinggi pada personel atau seseorang, tampa melihat pada sumber sifat – sifat dasar pemilihan dan batas waktu jabatannya maka itulah monarki. Pendapat lain menegaskan, monarki merupakan kehendak atau keputusan seseorang yang akhirnya berlaku dalam segala perkara didalam pemerintahan. Jellinek menegaskan; monarki adalah pemerintahan kehendak satu fisik dan menekankan bahwa karakteristik sifat – sifat dasar monarki adalah kompetensi, untuk memperlihatkan kekuasaan tertinggi Negara. Pada awal kurun ke-19, terdapat lebih 900 buah tahta kerajaan di dunia, tetapi menurun menjadi 240 buah dalam abad ke-20. Sedangkan pada dekade kelapan abad ke-20, hanya 40 takhta saja yang masih ada. Dari jumlah tersebut, hanya empat negara mempunyai raja atau monarki yang mutlak dan selebihnya terbatas kepada sistem konstitusi. Perbedaan diantara raja dengan presiden sebagai kepala negara adalah raja menjadi kepala negara sepanjang hayatnya, sedangkan presiden biasanya memegang jabatan ini untuk jangka waktu tertentu. Namun dalam negara-negara federasi seperti Malaysia, raja atau agong hanya berkuasa selama 5 tahun dan akan digantikan dengan raja dari negeri lain dalam persekutuan. Dalam zaman sekarang, konsep monarki mutlak hampir tidak ada lagi dan kebanyakannya adalah monarki konstitusional, yaitu raja yang terbatas kekuasaannya oleh konstitusi. Monarki juga merujuk kepada orang atau institusi yang berkaitan dengan Raja atau kerajaan di mana raja berfungsi sebagai kepala eksekutif.

Transcript of negara monarki

Page 1: negara monarki

A. Bentuk Pemerintahan Kerajaan atau Monarki

Monarki, berasal dari bahasa Yunani monos yang berarti satu, dan archein

yang berarti pemerintah. Monarki merupakan sejenis pemerintahan di mana Raja

menjadi Kepala Negara. Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah

sistem tertua di dunia.Garner menyatakan; setiap pemerintahan yang

didalamnya menerapkan kekuasaan yang akhir atau tertinggi pada personel

atau seseorang, tampa melihat pada sumber sifat – sifat dasar pemilihan dan

batas waktu jabatannya maka itulah monarki. Pendapat lain menegaskan,

monarki merupakan kehendak atau keputusan seseorang yang akhirnya berlaku

dalam segala perkara didalam pemerintahan.

Jellinek menegaskan; monarki adalah pemerintahan kehendak satu fisik

dan menekankan bahwa karakteristik sifat – sifat dasar monarki adalah

kompetensi, untuk memperlihatkan kekuasaan tertinggi Negara.  Pada awal

kurun ke-19, terdapat lebih 900 buah tahta kerajaan di dunia, tetapi menurun

menjadi 240 buah dalam abad ke-20. Sedangkan pada dekade kelapan abad ke-

20, hanya 40 takhta saja yang masih ada. Dari jumlah tersebut, hanya empat

negara mempunyai raja atau monarki yang mutlak dan selebihnya terbatas

kepada sistem konstitusi.

Perbedaan diantara raja dengan presiden sebagai kepala negara adalah

raja menjadi kepala negara sepanjang hayatnya, sedangkan presiden biasanya

memegang jabatan ini untuk jangka waktu tertentu. Namun dalam negara-

negara federasi seperti Malaysia, raja atau agong hanya berkuasa selama 5

tahun dan akan digantikan dengan raja dari negeri lain dalam persekutuan.

Dalam zaman sekarang, konsep monarki mutlak hampir tidak ada lagi dan

kebanyakannya adalah monarki konstitusional, yaitu raja yang terbatas

kekuasaannya oleh konstitusi. Monarki juga merujuk kepada orang atau institusi

yang berkaitan dengan Raja atau kerajaan di mana raja berfungsi sebagai kepala

eksekutif.

Monarki demokratis atau dalam bahasa Inggris Elective Monarchy,

berbeda dengan konsep raja yang sebenarnya. Pada kebiasaannya raja itu akan

mewarisi tahtanya (hereditary monarchies). Tetapi dalam sistem monarki

demokratis, takhta raja akan bergilir-gilir di kalangan beberapa sultan. Malaysia

misalnya, mengamalkan kedua sistem yaitu kerajaan konstitusional serta

monarki demokratis.

Bagi kebanyakan negara, raja merupakan simbol kesinambungan serta

kedaulatan negara tersebut. Selain itu, raja biasanya ketua agama serta

Page 2: negara monarki

panglima besar angkatan bersenjata sebuah negara. Contohnya di Malaysia,

Yang di-Pertuan Agong merupakan ketua agama Islam, sedangkan di Britania

Raya dan negara di bawah naungannya, Ratu Elizabeth II adalah ketua agama

Kristen Anglikan. Meskipun demikian, pada masa sekarang ini biasanya peran

sebagai ketua agama tersebut adalah bersifat simbolis saja.

Selain raja, terdapat beberapa jenis kepala pemerintahan yang

mempunyai bidang kekuasaan yang lebih luas seperti Maharaja dan Khalifah.

B. Jenis – Jenis Monarki

1. Turun – temurun dan Elektif.

Monarki mungkin saja diklasifikasikan sebagai tahta turun –

temurun dan elektif. Monarki secara turun – menurun adalah tipe yang

normal. Kebanyakan monarki dahulunya dikenal dengan istilah turun –

temurun. Dan kehidupan dari monarki turun – temurun ini memiliki banyak

karakter. Monarki ala turun – menurun mewarisi tahta sesuai dengan

peraturan rangkaian pergantian tertentu. Ahli waris laki- laki yang tertua

biasanya menjadi raja, menggantikan posisi raja atau ayahnya sendiri.

Rangkaian pergantian bisa juga ditentukan dengan konstitusi atau melalui

sebuah aksi legislature.

Peraturan tersebut memiliki bermacam rupa diberbagai Negara

seluruh dunia. Awalnya kerajaan Roman merupakan monarki elektif. Masa

kerajaan Roman dahulunya menganut pemilih dari kampus. Semenjak

abad pertengahan konstitusi monarki elektif telah berubah dan bukan

merupakan hal yang luar biasa. Bagaimanapun, perjalanan masa ke masa

monarki ala elektif mengalami perubahan menuju monarki ala turun-

temurun. Garner menganggap inggris sebagai monarki elektif, karena

parlement menuntut dan menggunakan hukum mengatur mutlak

rangkaian pergantian.

2. Monarki mutlak dan terbatas.

Monarki juga bisa diklasifikasikan sebagai mutlak dan terbatas.

Garner menyatakan monarki mutlak adalah monarki yang benar – benar

raja. Kehendaknya adalah hukum dalam merespek segala perkara yang

ada. Dia tidak dijilid atau dibatasi oleh apapun kecuali kemauannya

sendiri. Dibawah sistem ini Negara dan pemerintahan tampak identik.

Louis XIV raja Negara francis menyatakan dengan sombongnya bahwa”

aku adalah Negara. Ini merupakan deskripsi yang tepat dari posisi monarki

Page 3: negara monarki

yang mutlak. Tsart dari Russia, Raja Prussia dan kaisar Ottoman

merupakan contoh monarki yang mutlak.

Monarki terbatas memiliki kekuatan yang dibatasi oleh konstitusi

yang tertulis atau dengan prinsip fundamental yang tak tertulis, seperti

monarkinya Negara inggris. Monarki dinegara England hanya sebatas

nama saja dalam pemerintahan; raja adalah pemerintahan namun tidak

memerintah. Kekuatan atau kekuasaan merupakan teori saja, namun

pemerintahan dipimpin oleh yang lainnya.

Monarki dinegara jepang juga terbatas. Disana kaisar tidak memiliki

kekuasaan apapun dipemerintahan. jadi, jelasnya raja adalah simbol

Negara dan kesatuan rakyat’’ didalam pengertian yang nyata, monarki

yang terbatas hanyalah bentuk pemerintahan yang demokrasi.

C. Jenis-Jenis Pemerintaan monarki

Bentuk pemerintahan monarki mempunyai beberapa jenis, yaitu monarki

absolut, monarki konstitusional, dan monarki parlementer.

a. Monarki absolut

Monarki absolut atau monarki mutlak, yaitu suatu monarki yang

seluruh kekuasaan negara berada di tangan raja sehingga raja

mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas (mutlak). Pada masa monarki

absolut, raja mempunyai kekuasaan yang luar biasa, sehingga ia berbuat

sewenang-wenang. Perintah raja merupakan undang-undang yang harus

dilaksanakan. Raja atau kaisar merupakan orang yang memegang

kekuasaan pemerintahan, mengadili atau menghukum rakyat yang tidak

patuh, dan membuat aturan untuk melaksanakan pemerintahan. Pada

negara yang menggunakan monarki absolut ini, yang berhak membentuk

undang-undang adalah raja, karena rajalah yang berkuasa.

b. Monarki konstitusional

Monarki konstitusional atau monarki terbatas, yaitu suatu monarki

yang kekuasaan rajanya dibatasi oleh UUD. Dalam monarki konstitusional

ini, raja tidak dapat berbuat sewenang-wenang karena segala kebijakan

dan tindakannya harus berdasarkan UUD. Monarki konstitusional ini

umumnya dipergunakan oleh negara-negara monarki yang ada di dunia

modern sekarang ini. Oleh karena itu, monarki konstitusional sering pula

disebut monarki modern.

Page 4: negara monarki

c. Monarki parlementer

Monarki parlementer yaitu suatu monarki yang kekuasaan

menjalankan pemerintahannya ada di tangan para menteri dan harus

bertanggung jawab kepada parlemen. Menteri-menteri merupakan

pelaksana pemerintahan dan merekalah yang mesti

mempertanggungjawabkan jalannya pemerintahan kepada parlemen.

Sedangkan raja berkedudukan sebagai kepala negara dan merupakan

lambang dari keutuhan dan kesatuan negara. Dalam monarki

parlementer, raja tidak menjalankan pemerintahan, oleh karena itu raja

tidak dapat diminta pertanggungjawaban atas jalannya pemerintahan.

Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah bahwa monarki pada

zaman dahulu yang bersifat absolut tidak sama dengan monarki yang

banyak dipraktekkan pada zaman modern sekarang ini. Monarki zaman

dahulu pada umumnya mempraktekkan monarki absolut, sedangkan pada

zaman sekarang cenderung mempraktekkan monarki konstitusional dan

monarki parlementer.

D. Kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan monarki

Menurut beberapa filsuf, monarki adalah sistem yang terbaik karena :

a. Pluralisme politik yang bersifat menghancurkan negara bisa dihindari, krn

pada praktik politiknya sulit bagi para pemimpin politik utk menyatukan

pendapat. ketidaksepakatan tsb bisa menimbulkan konflik yang

mengancam persatuan negara.

b. Sesuai dengan kodrat alam, dimana alam hanya diatur oleh satu oknum.

misalnya lebah2 atau semut hanya mempunyai satu raja/ ratu.

c. Menurut Sir Robert Filmer, manusia tidak dilahirkan sederajat. ada yang

ditakdirkan lebih kaya, lebih berkuasa dan lebih cerdas. selalu ada

manusia yang lebih berkuasa dari manusia lainnya, mis. orang tua yang

lebih berkuasa dari anaknya, suami lebih berkuasa dari istri, begitu pula

seorang raja yang lebih berkuasa dari masyarakatnya.

Kekurangannya adalah sistem ini bisa menjurus kepada monarki absolut

yang memerintah secara tiran dan sewenang-wenang, serta hanya

mementingkan dirinya sendiri. jadi monarki hanya menguntungkan bila raja yang

Page 5: negara monarki

memimpin adalah raja yang adil dan bijaksana. Negara-negara yang menganut

Monarki Mutlak adalah Arab Saudi, Brunei Darussalam, dan Swaziland.

Sementara negara-negara yang menganut Monarki Konstitusional adalah

Antigua dan Barbuda, Australia, Bahama, Barbados, Belanda, Belgia, Belize,

Britania Raya, Denmark, Grenada, Jamaika, Jepang, Kamboja, Kanada,

Liechtenstein, Luxemburg, Malaysia, Monako, Maroko, Norwegia, Papua Nugini,

dsb.