NEGARA KEMBALIKAN HAK WARGAPERTUMBUHAN HOTEL DI KOTA YOGYAKARTA YANG TAK TERKENDALI MENIMBULAKN PERMASALAN SEBAGAI BERIKUT:- KEBUTUHAN AIR YANG SEMAKIN SEDIKIT- DAMPAK NEGATIF TERHADAP LINGKUNGAN MASYARAKAT- SOLUSI UNTUK PERKEMBANGAN DI YOGYAKARTA-KESIMPULAN

KEBUTUHAN AIR DATA PERHIMPUNAN HOTEL DAN RESTORAN INDONESIA TAHUN 2013,

TERDAPAT 1160 HOTEL. TERDIRI DARI 60 HOTEL BERBINTANG DENGAN LEBIH DARI 6000 KAMAR DAN 1100 HOTEL KELAS MELATI DENGAN 12660 KAMAR.

SETIAP KAMAR HOTEL BERBINTANG MEMBUTUHKAN 380 LITER AIR PERHARI SETARA DENGAN KEBUTUHAN AIR BERSIH 8 PENDUDUK PERHARI. DAN UNTUK KAMAR HOTEL KELAS MELATI DIBUTUHKAN SEKITAR 190 LITER AIR PERHARI. UNTUK MENCUKUPI AIR HOTEL BERBINTANG SETIDAKNYA MEMBUTUHKAN 2,28JUTA LITER AIR PERHARI DAN UNTUK HOTEL KELAS MELATI DIBUTUHKAN 2,4JUTA LITER PERHARI.

SEDANGKAN UNTUK DAERAH KOTA YANG DI SUPLAI OLEH PDAM TIRTAMARTA YOGYAKARTA HANYA MAMPU MENYCUKUPI 650 LITER PERDETIK DARI KEBUTUHAN 1000 LITER AIR PERDETIK. MAYORITAS WARGA TERGANTUNG PADA SUPLAI AIR TANAH DEMIKIAN JUGA INDUSTRI. SEHINGGA KEBUTUHAN AIR HOTEL YANG TIDAK TERPENUHI MENGGUNAKAN SUPLAI DARI AIR TANAH.

DARI DATA YANG DIDAPATKAN BAHWA PDAM TIRTAMARTA BELUM MAMPU MENYCUKUPI KEBUTUHAN AIR BERSIH UNTUK DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (SUMBER: KOMPAS, SELASA 3 MARET 2015)

DAMPAK NEGATIF• AIR TANAH MENGALAMI KEKERINGAN YANG

SEGNIFIKAN• keberadaan sumber air tanah dangkal sebagai

sumber air utama masyarakat juga akan terus menerus berkurang akibat kebutuhan air perhotelan yang rata-rata menggunakan sumber air tanah dalam.

• Di beberapa wilayah di Yogyakarta beberapa sumur masyarakat sudah mengalamai penurunan debit sehingga masyarakat harus menggali sumur lebih dalam lagi untuk mendapatkan air

SOLUSISOLUSI PEMERINTAH HARUS MENEKAN/BERTINDAK DENGAN TEGAS UNTUK PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN HOTEL DENGAN

MENGELUARKAN PERATURAN PERDA NO. 77 TENTANG PENGENDALIAN PEMBANGUNAN HOTEL. PIHAK HOTEL HARUS MENCARI ALTERNATIF LAIN UNTUK TIDAK BERGANTUNG TERHADAP SUMBER AIR TANAH DENGAN

CARA : -MEMBUAT BAK PENAMPUNGAN AIR HUJAN DI BAWAH/ATAS BANGUNAN - PEMBUATAN SUMUR BIO PORI ( SUMUR RESAPAN ) - PEMURNIAN AIR LAUT (WATER TREADMEN ) -PEMURNIAN AIR LIMBAH (IPAL) SECARA FILTRASI ATAU ADSORPSI

KEARIFAN UNTUK EFFISIENSI MEMBERLAKUKAN PEMBAYARAN PAJAK AIR BAWAH TANAH TERHADAP PIHAK HOTEL YANG DI KENDALIKAN OLEH PDAM ZONASI ATAU PEMBAGIAN WILAYAH DALAM MEKANISME PEMBANGUNAN HOTEL DI YOGYAKARTA, TERDIRI ATAS ZONA INTI

DAN ZONA PENYANGGA DI DALAM ZONA INTI YANG MERUPAKAN WILAYAH VITAL YOGYAKARTA YANG DIBATASI SUNGAI CODE DI

SEBELAH TIMUR DAN SUNGAI WINONGO DI SEBELAH BARAT, MENURUT DIA, PERLU ADA PEMBATASAN, BAIK DARI SISI JUMLAH BANGUNAN MAUPUN JUMLAH LANTAI HOTEL.

"ZONA INTI YANG MERUPAKAN WILAYAH VITAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA AKAN SEMAKIN SEMRAWUT KETIKA JUMLAH HOTEL BERTUMPUK DI DAERAH TERSEBUT,"

PADA DASARNYA, KATA DIA, KAPASITAS JALAN-JALAN YANG ADA DI KOTA YOGYAKARTA SEBETULNYA SECARA LANGSUNG TELAH MEMBERIKAN PEMBATASAN KEWAJARAN BANGUNAN. HAMPIR SECARA KESELURUHAN JALAN, KHUSUSNYA DI YOGYAKARTA DIDESAIN UNTUK BANGUNAN-BANGUNAN HORIZONTAL

KESIMPULAN

PEMBANGUNAN HOTEL HARUS MEMPERHATIKAN DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PADA AREA SEKITAR TERUTAMA

TENTANG PENGOLAHAN SUMBERDAYA AIR