Naskan Penjelasan UU Tenaga Kesehatan Draft Final Sept 2014

download Naskan Penjelasan UU Tenaga Kesehatan Draft Final Sept 2014

If you can't read please download the document

description

Ini adalah Draft Final dari Naskah Penjelasan UU Tenaga Kresehatan yang akan diresmikan DPR RI diakhir masa jabatannya Awal Okrober 2014

Transcript of Naskan Penjelasan UU Tenaga Kesehatan Draft Final Sept 2014

1. PENJELASANATASUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR ... TAHUN ...TENTANGTENAGA KESEHATANI. UMUMUndang Undang tentang Tenaga Kesehatan ini didasarkanpada pemikiran bahwa Pembukaan UUD 1945 mencantumkancita-cita bangsa Indonesia yang sekaligus merupakan tujuannasional bangsa Indonesia, yaitu melindungi segenap bangsaIndonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untukmemajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupanbangsa. Salah satu wujud memajukan kesejahteraan umumadalah Pembangunan Kesehatan yang ditujukan untukmeningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidupsehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatanmasyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagipembangunan sumber daya manusia yang produktif.Kesehatan merupakan hak asasi manusia, artinya, setiaporang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh aksespelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan yang aman,bermutu, dan terjangkau juga merupakan hak seluruhmasyarakat Indonesia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuandan teknologi, dalam rangka melakukan upaya kesehatantersebut perlu didukung dengan sumber daya kesehatan,khususnya Tenaga Kesehatan yang memadai, baik dari segikualitas, kuantitas, maupun penyebarannya. 2. - 2 -Upaya pemenuhan kebutuhan Tenaga Kesehatan sampaisaat ini belum memadai, baik dari segi jenis, kualifikasi, jumlah,maupun pendayagunaannya. Tantangan pengembangan TenagaKesehatan yang dihadapi dewasa ini dan di masa depan adalah:1. pengembangan dan pemberdayaan Tenaga Kesehatan belumdapat memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan untukpembangunan kesehatan;2. regulasi untuk mendukung upaya pembangunan TenagaKesehatan masih terbatas;3. perencanaan kebijakan dan program Tenaga Kesehatanmasih lemah;4. kekurangserasian antara kebutuhan dan pengadaan berbagaijenis Tenaga Kesehatan;5. kualitas hasil pendidikan dan pelatihan Tenaga Kesehatanpada umumnya masih belum memadai;6. pendayagunaan Tenaga Kesehatan, pemerataan danpemanfaatan Tenaga Kesehatan berkualitas masih kurang;7. pengembangan dan pelaksanaan pola pengembangan karir,sistem penghargaan, dan sanksi belum dilaksanakan sesuaidengan yang diharapkan;8. pengembangan profesi yang berkelanjutan masih terbatas;9. pembinaan dan pengawasan mutu Tenaga Kesehatan belumdapat dilaksanakan sebagaimana yang diharapkan;10. sumber daya pendukung pengembangan dan pemberdayaanTenaga Kesehatan masih terbatas;11. sistem informasi Tenaga Kesehatan belum sepenuhnya dapatmenyediakan data dan informasi yang akurat, terpercaya,dan tepat waktu; dan12. dukungan sumber daya pembiayaan dan sumber daya lainbelum cukup.Dalam menghadapi tantangan tersebut, diperlukan adanyapenguatan regulasi untuk mendukung pengembangan danpemberdayaan Tenaga Kesehatan melalui percepatan 3. - 3 -pelaksanaannya, peningkatan kerja sama lintas sector, danpeningkatan pengelolaannya secara berjenjang di pusat dandaerah.Perencanaan kebutuhan Tenaga Kesehatan secara nasionaldisesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan masalah kesehatan,kebutuhan pengembangan program pembangunan kesehatan,serta ketersediaan Tenaga Kesehatan tersebut. Pengadaan TenagaKesehatan sesuai dengan perencanaan kebutuhandiselenggarakan melalui pendidikan dan pelatihan, baik olehpemerintah, Pemerintah Daerah, maupun masyarakat, termasukswasta.Pendayagunaan Tenaga Kesehatan meliputi penyebaranTenaga Kesehatan yang merata dan berkeadilan, pemanfaatanTenaga Kesehatan, dan pengembangan Tenaga Kesehatan,termasuk peningkatan karier.Pembinaan dan pengawasan mutu Tenaga Kesehatanterutama ditujukan untuk meningkatkan kualitas TenagaKesehatan sesuai dengan Kompetensi yang diharapkan dalammendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi seluruhpenduduk Indonesia. Pembinaan dan pengawasan mutu TenagaKesehatan dilakukan melalui peningkatan komitmen dankoordinasi semua pemangku kepentingan dalam pengembanganTenaga Kesehatan serta legislasi yang antara lain meliputisertifikasi melalui uji kompetensi, registrasi, perizinan, dan hak-hakTenaga Kesehatan.Penguatan sumber daya dalam mendukung pengembangandan pemberdayaan Tenaga Kesehatan dilakukan melaluipeningkatan kapasitas Tenaga Kesehatan, penguatan sisteminformasi Tenaga Kesehatan, serta peningkatan pembiayaan danfasilitas pendukung lainnya.Dalam rangka memberikan pelindungan hukum dankepastian hukum kepada Tenaga Kesehatan, baik yangmelakukan pelayanan langsung kepada masyarakat maupun yangtidak langsung dan kepada masyarakat penerima pelayanan itusendiri, diperlukan adanya landasan hukum yang kuat yangsejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan serta sosial ekonomi dan budaya.II. PASAL DEMI PASAL 4. - 4 -Pasal 1Cukup jelas.Pasal 2Huruf aYang dimaksud dengan asas perikemanusiaanadalah bahwa pengaturan tenaga kesehatan harusdilandasi atas perikemanusiaan yang berdasarkanpada Ketuhanan Yang Maha Esa dengan tidakmembedakan suku, bangsa, agama, status sosial, danras serta tidak membedakan perlakuan terhadapperempuan dan laki-laki.Huruf bYang dimaksud dengan asas manfaat adalah bahwapengaturan tenaga kesehatan harus memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanausiaandan perikehidupan yang sehat bagi setiap orang.Huruf cYang dimaksud dengan asas pemerataan adalahbahwa pengaturan tenaga kesehatan dimaksudkanuntuk memberikan pelayanan kesehatan yang dapatdijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat untukmencapai derajat kesehatan masyarakat yangsetinggi-tingginya.Huruf dYang dimaksud dengan asas etika danprofesionalitas adalah bahwa pengaturan tenagakesehatan harus dapat mencapai dan meningkatkanprofesionalisme Tenaga Kesehatan dalammenjalankan praktik serta memiliki etika profesi dansikap profesional.Huruf eYang dimaksud dengan asas penghormatan terhadaphak dan kewajiban adalah bahwa pengaturan tenagakesehatan harus bertujuan untuk menghormati hakdan kewajiban masyarakat sebagai bentuk kesamaankedudukan hukum. 5. - 5 -Huruf fYang dimaksud dengan asas keadilan adalah bahwapengaturan tenaga kesehatan harus dapatmemberikan pelayanan yang adil dan merata kepadasemua lapisan masyarakat dengan pembiayaan yangterjangkau.Huruf gYang dimaksud dengan asas pengabdian adalahbahwa pengaturan Tenaga Kesehatan diarahkan agarTenaga Kesehatan lebih mengutamakan kepentinganpemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakatdaripada kepentingan pribadi.Huruf hYang dimaksud dengan asas norma agama adalahbahwa pengaturan tenaga kesehatan harusmemperhatikan dan menghormati serta tidakmembedakan agama yang dianut masyarakat.Huruf iYang dimaksud dengan asas pelindungan adalahbahwa pengaturan tenaga kesehatan harusmemberikan pelindungan yang sebesar-besarnya bagitenaga kesehatan dan masyarakat.Pasal 3Cukup jelas.Pasal 4Cukup jelas.Pasal 5Cukup jelas.Pasal 6Cukup jelas.Pasal 7Cukup jelas.Pasal 8Huruf a 6. - 6 -Cukup jelas.Huruf bYang dimaksud dengan asisten Tenaga Kesehatanadalah tenaga yang memiliki kualifikasi di bawahDiploma Tiga bidang kesehatan dan bekerja di bidangkesehatan.Pasal 9Cukup jelas.Pasal 10Cukup jelas.Pasal 11Ayat (1)Huruf aCukup jelas.Huruf bCukup jelas.Huruf cCukup jelas.Huruf dCukup jelas.Huruf eCukup jelas.Huruf fCukup jelas.Huruf gCukup jelas.Huruf hCukup jelas.Huruf iCukup jelas.Huruf j 7. - 7 -Cukup jelas.Huruf kCukup jelas.Huruf lTenaga kesehatan tradisional yang termasuk kedalam tenaga kesehatan adalah yang telahmemiliki body of knowledge, pendidikan formalyang setara minimum Diploma Tiga dan bekerjadi bidang kesehatan tradisional.Huruf mCukup jelas.Ayat (2)Cukup jelas.Ayat (3)Cukup jelas.Ayat (4)Jenis perawat antara lain perawat kesehatanmasyarakat, perawat kesehatan anak, perawatmaternitas, perawat medikal bedah, perawat geriatri,dan perawat kesehatan jiwa.Ayat (5)Cukup jelas.Ayat (6)Tenaga teknis kefarmasian meliputi sarjana farmasi,ahli madya farmasi, dan analis farmasi.Ayat (7)Cukup jelas.Ayat (8)Cukup jelas.Ayat (9)Cukup jelas.Ayat (10) 8. - 8 -Cukup jelas.Ayat (11)Cukup jelas.Ayat (12)Cukup jelas.Ayat (13)Cukup jelas.Ayat (14)Cukup jelas.Pasal 12Cukup jelas.Pasal 13Cukup jelas.Pasal 14Ayat (1)Cukup jelas.Ayat (2)Yang dimaksud dengan disusun secara berjenjangadalah perencanaan yang dimulai dari FasilitasPelayanan Kesehatan, Pemerintah daerahkabupaten/kota, Pemerintah daerah provinsi, sampaidengan Pemerintah secara nasional.Ayat (3)Pemetaan Tenaga Kesehatan ditujukan untukmemenuhi kebutuhan masyarakat yang dapatdilakukan dengan cara pendataan, pengkajian, ataucara lain.Pasal 15Cukup jelas.Pasal 16Cukup jelas.Pasal 17 9. - 9 -Cukup jelas.Pasal 18Ayat (1)Izin meliputi izin pembentukan institusi pendidikanbaru, penambahan jurusan, dan program studi baru.Ayat (2)Cukup jelas.Ayat (3)Yang dimaksud dengan pembinaan teknis adalahpembinaan teknis keprofesian untuk mencapaistandar profesi atau standar Kompetensiberdasarkan kurikulum dalam proses pendidikan.Ayat (4)Yang dimaksud dengan pembinaan akademik,antara lain, berupa pemberian izin penyelenggaraan,kurikulum, sistem penjaminan mutu internal, danakreditasi.Ayat (5)Koordinasi dalam penyusunan kurikulum pendidikanTenaga Kesehatan dimaksudkan agar TenagaKesehatan dapat menjalankan kewenangannya sesuaidengan ilmu pengetahuan dan teknologi yangdibutuhkan.Ayat (6)Cukup jelas.Pasal 19Cukup jelas.Pasal 20Cukup jelas.Pasal 21Cukup jelas.Pasal 22Ayat (1) 10. - 10 -Cukup jelas.Ayat (2)Cukup jelas.Ayat (3)Aspek pemerataan merupakan upaya distribusiTenaga Kesehatan sesuai dengan kebutuhan melaluiproses rekrutmen, seleksi, dan penempatan.Aspek pemanfaatan merupakan proses pemberdayaanTenaga Kesehatan sesuai dengan kompetensi dankewenangannya.Aspek pengembangan merupakan prosespengembangan Tenaga Kesehatan yang bersifatmultidisiplin dan lintas sektor serta lintas programuntuk meratakan dan meningkatkan kualitas TenagaKesehatan.Pasal 23Ayat (1)Penempatan Tenaga Kesehatan dimaksudkan untukmendayagunakan Tenaga Kesehatan pada daerahyang dibutuhkan, terutama daerah terpencil,tertinggal, perbatasan dan kepulauan, serta daerahbermasalah kesehatan.Ayat (2)Huruf aCukup jelas.Huruf bCukup jelas.Huruf cPenugasan khusus adalah pendayagunaansecara khusus tenaga kesehatan dalam kurunwaktu tertentu guna meningkatkan akses danmutu pelayanan kesehatan pada fasilitaspelayanan kesehatan pada daerah tertinggal,perbatasan dan kepulauan, daerah bermasalahkesehatan, serta rumah sakit kelas C atau kelas 11. - 11 -D di kabupaten/kota yang memerlukanpelayanan medis spesialistis serta memenuhikebutuhan pelayanan kesehatan lain olehtenaga kesehatan.Ayat (3)Cukup jelas.Ayat (4)Cukup jelas.Ayat (5)Cukup jelas.Ayat (6)Cukup jelas.Pasal 24Ayat (1)Cukup jelas.Ayat (2)Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat inidilakukan dengan memperhatikan berbagai faktorsehingga Tenaga Kesehatan tersebut dapatmemberikan manfaat kepada masyarakat dan dapatberkembang sesuai dengan kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi. Faktor-faktor tersebutantara lain:a. kondisi geografis, meliputi daerah terpencil, sangatterpencil, daerah tertinggal, tidak diminati, sertaperbatasan dan kepulauan;b. masalah kesehatan/pola penyakit;c. sarana, prasarana, dan infrastruktur yangtersedia;d. rasio Tenaga Kesehatan dengan luas wilayah;e. daerah rawan konflik atau bencana; 12. - 12 -f. indeks pembangunan kesehatan masyarakatdaerah;g. kemampuan fiskal daerah; danh. lama pengabdian di daerah penempatan.Pasal 25Cukup jelas.Pasal 26Cukup jelas.Pasal 27Ayat (1)Cukup jelas.Ayat (2)Yang dimaksud dengan pelindungan dalampelaksanaan tugas adalah pelindungan terhadaptenaga kesehatan berupa keamanan, keselamatan,dan kesehatan kerja dalam menjalankan tugasnya.Ayat (3)Cukup jelas.Ayat (4)Cukup jelas.Pasal 28Cukup jelas.Pasal 29Cukup jelas.Pasal 30Ayat (1)Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan swastamengembangkan dan menerapkan pola karier TenagaKesehatan yang dilakukan secara transparan danterbuka.Ayat (2) 13. - 13 -Cukup jelas.Ayat (3)Cukup jelas.Pasal 31Ayat (1)Cukup jelas.Ayat (2)Dalam suatu pelatihan terdapat komponenkurikulum, pelatih, peserta, dan penyelenggara yangmasing-masing harus memenuhi standar tertentu.Ayat (3)Cukup jelas.Pasal 32Cukup jelas.Pasal 33Cukup jelas.Pasal 34Cukup jelas.Pasal 35Cukup jelas.Pasal 36Cukup jelas.Pasal 37Ayat (1)Fungsi pengaturan merupakan pengaturan dalambidang teknis keprofesian.Ayat (2)Cukup jelas.Pasal 38Cukup jelas.Pasal 39 14. - 14 -Cukup jelas.Pasal 40Ayat (1)Cukup jelas.Ayat (2)Huruf aCukup jelas.Huruf bCukup jelas.Huruf cCukup jelas.Huruf dCukup jelas.Huruf eCukup jelas.Huruf fYang dimaksud tokoh masyarakat adalah setiaporang yang mempunyai reputasi dan kepedulianterhadap kesehatan.Pasal 41Cukup jelas.Pasal 42Cukup jelas.Pasal 43Cukup jelas.Pasal 44Cukup jelas.Pasal 45Cukup jelas.Pasal 46Cukup jelas. 15. - 15 -Pasal 47Cukup jelas.Pasal 48Cukup jelas.Pasal 49Cukup jelas.Pasal 50Cukup jelas.Pasal 51Cukup jelas.Pasal 52Cukup jelas.Pasal 53Cukup jelas.Pasal 54Ayat (1)Cukup jelas.Ayat (2)Cukup jelas.Ayat (3)Cukup jelas.Ayat (4)Cukup jelas.Ayat (5)Yang dimaksud dengan ketentuan peraturanperundang-undangan antara lain berupa ketentuanperaturan perundang-undangan di bidangketenagakerjaan dan keimigrasian.Pasal 55Cukup jelas.Pasal 56 16. - 16 -Cukup jelas.Pasal 57Cukup jelas.Pasal 58Cukup jelas.Pasal 59Cukup jelas.Pasal 60Cukup jelas.Pasal 61Praktik Tenaga Kesehatan dilaksanakan dengankesepakatan berdasarkan hubungan kepercayaan antaraTenaga Kesehatan dan Penerima Pelayanan Kesehatandalam bentuk upaya maksimal (inspanningsverbintenis)pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatankesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatansesuai dengan Standar Pelayanan Profesi, Standar Profesi,Standar Prosedur Operasional, dan kebutuhan kesehatanPenerima Pelayanan Kesehatan.Pasal 62Ayat (1)Yang dimaksud dengan kewenangan berdasarkanKompetensi adalah kewenangan untuk melakukanpelayanan kesehatan secara mandiri sesuai denganlingkup dan tingkat kompetensinya, antara lain:a. apoteker memiliki kewenangan untuk melakukanpekerjaan kefarmasian;b. perawat memiliki kewenangan untuk melakukanasuhan keperawatan secara mandiri dankomprehensif serta tindakan kolaborasikeperawatan dengan Tenaga Kesehatan lain sesuaidengan kualifikasinya; atauc. bidan memiliki kewenangan untuk melakukanpelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan 17. - 17 -anak, dan pelayanan kesehatan reproduksiperempuan dan keluarga berencana.Ayat (2)Cukup jelas.Ayat (3)Cukup jelas.Pasal 63Ayat (1)Yang dimaksud dengan keadaan tertentu adalahsuatu kondisi tidak adanya Tenaga Kesehatan yangmemiliki kewenangan untuk melakukan tindakanpelayanan kesehatan yang dibutuhkan serta tidakdimungkinkan untuk dirujuk.Tenaga Kesehatan yang dapat memberikan pelayanandi luar kewenangannya, antara lain adalah:a. perawat atau bidan yang memberikan pelayanankedokteran dan/atau kefarmasian dalam batastertentu; ataub. tenaga teknis kefarmasian yang memberikanpelayanan kefarmasian yang menjadi kewenanganapoteker dalam batas tertentu.Ayat (2)Cukup jelas.Pasal 64Cukup jelas.Pasal 65Ayat (1)Yang dimaksud dengan Tenaga Kesehatan dalamketentuan ini, antara lain adalah perawat, bidan,penata anestesi, tenaga keterapian fisik, danketeknisian medis.Ayat (2)Cukup jelas. 18. - 18 -Ayat (3)Cukup jelas.Ayat (4)Cukup jelas.Pasal 66Cukup jelas.Pasal 67Cukup jelas.Pasal 68Ayat (1)Pada prinsipnya yang berhak memberikanpersetujuan adalah penerima pelayanan kesehatanyang bersangkutan. Apabila penerima pelayanankesehatan tidak kompeten atau berada di bawahpengampuan (under curatele), persetujuan ataupenolakan tindakan pelayanan kesehatan dapatdiberikan oleh keluarga terdekat, antara lainsuami/istri, ayah/ibu kandung, anak kandung, atausaudara kandung yang telah dewasa.Dalam keadaan gawat darurat, untuk menyelamatkannyawa Penerima Pelayanan Kesehatan, tidakdiperlukan persetujuan. Namun, setelah PenerimaPelayanan Kesehatan sadar atau dalam kondisi yangsudah memungkinkan segera diberi penjelasan.Dalam hal Penerima Pelayanan Kesehatan adalahanak-anak atau orang yang tidak sadar, penjelasandiberikan kepada keluarganya atau yang mengantar.Apabila tidak ada yang mengantar dan tidak adakeluarganya, sedangkan tindakan pelayanankesehatan harus diberikan, penjelasan diberikankepada anak yang bersangkutan atau padakesempatan pertama saat Penerima PelayananKesehatan telah sadar.Ayat (2)Cukup jelas.Ayat (3) 19. - 19 -Cukup jelas.Ayat (4)Cukup jelas.Ayat (5)Cukup jelas.Ayat (6)Cukup jelas.Pasal 69Ayat (1)Cukup jelas.Ayat (2)Yang dimaksud dengan program Pemerintah adalahprogram yang merupakan keharusan untukdilaksanakan, antara lain imunisasi dan upaya laindalam rangka pengendalian penyakit menular, sertapenanganan bencana, termasuk wabah dan kejadianluar biasa serta kegiatan surveilans.Ayat (3)Cukup jelas.Pasal 70Cukup jelas.Pasal 71Cukup jelas.Pasal 72Cukup jelas.Pasal 73Cukup jelas.Pasal 74Cukup jelas.Pasal 75Cukup jelas.Pasal 76 20. - 20 -Cukup jelas.Pasal 77Cukup jelas.Pasal 78Cukup jelas.Pasal 79Cukup jelas.Pasal 80Cukup jelas.Pasal 81Cukup jelas.Pasal 82Cukup jelas.Pasal 83Cukup jelas.Pasal 84Cukup jelas.Pasal 85Cukup jelas.Pasal 86Cukup jelas.Pasal 87Cukup jelas.Pasal 88Cukup jelas.Pasal 89Cukup jelas.Pasal 90Cukup jelas.Pasal 91 21. - 21 -Cukup jelas.Pasal 92Cukup jelas.Pasal 93Cukup jelas.Pasal 94Cukup jelas.Pasal 95Cukup jelas.Pasal 96Cukup jelas.TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR..