Naskah Sekolah Wingdikum Materi Anatomi Fisiologi Pencernaan
-
Upload
abang-elan -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of Naskah Sekolah Wingdikum Materi Anatomi Fisiologi Pencernaan
-
1TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARAKOMANDO PENDIDIKAN
MAKALAHtentang
ANATOMI FISIOLOGI PENCERNAAN(LETING PNS TNI AU ANGKATAN 2007)
Kelompok XIII
DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN DANKODIKAUNOMOR KEP / / / TANGGAL
-
2KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas rahmat dan karunia yang telah diberikan, Siswa Diklatjur PNS
Golongan II Kesehatan dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Anatomi
Fisiologi Saluran Pencernaan
Kami menyadari akan berkembangnya ilmu pengetahuan yang tak pernah
berhenti, oleh karena itu kami menerima semua saran dan kritik guna untuk
memperbaiki di masa mendatang.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua amal baik semua yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini, Amin.
Jakarta, 19 September 2014
Kelompok XIII
-
3BAB IPENDAHULUAN
1. Tujuan Kurikuler. Agar siswa mengerti tentang SaluranPencernaan
2. Pokok Bahasan.
a. Pengantar Saluran Pencernaan
b. Perawatan anak sehat pada usia pre sekolah
b. Perawatan Anak Sehat pada usia pra sekolah
-
4BAB IIPENGANTAR SALURAN PENCERNAAN
3. Tujuan Instruksional. Agar siswa mengerti dan memahami tentangAnatomi Fisiologi saluran pencernaan
2. Pokok Bahasan.
a. Rongga oral, faring dan esogafus
b. Esofagus
c. Lambung
b. Usus Halus
d. Prankeas, hati dan kandung empedu
e. Rektum dan anus
Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrein yang dicerna sehingga siap diabosrbi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses-
proses sebagai berikut :
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara
mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva
sebelum ditelan (menelan)
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter
yang menggerakkan makanan tertelan melalau saluran
pencernaan
4. Digesti adalah hidrolis kimia (penguraian) molekul besar menjadi
molekul kecil sehingga absorbsi dapat berlangsung
-
55. Absorbsi adalah pergerakan produk akhir perncernaan dari
lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik
sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan
juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu
pankreas, hati dan kandung empedu:
Rongga oral, faring dan esogafusRongga oral adalah jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi
organ aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga
vestibulum (bukal) terletak di antara gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas
luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian depan,
palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan
orafaring di bagian belakang.
1) Gigi
Gigi tersusun dalam kantong-kantong (alveoli) pada
mandibula dan maksila
a) Anatomi gigi
Setiap lengkung berisan gigi pada rahang membentuk
lengkung gigi. Lengkung bagian atas lebih besar dari
bagian bawah sehingga gigi-gigi atas secara normal akan
menutup (overlap) gigi bawah. Manusia memiliki 2
susunan gigi : gigi primer (desiduous, gigi susu) dan gigi
sekunder (permanen).
(1) Gigi primer dalam setengah lengkung gigi (dimulai dari
ruang di antara gigi depan) terdiri dari, dua gigi seri,
satu taring, dua geraham molar (moral), untuk total
keseluruhan 20 gigi
(2) Gigi sekunder mulai keluar pada saat usia lima sampai
enam tahun. Setengah dari lengkung gigi terdiri dari
dua gigi seri, satu taring, dua premolar (bikuspid), dan
-
6tiga graham (trikuspid), untuk total keseluruhan 32
buah, geraham ketiga disebut gigi bungsu.
b) Fungsi gigi
Gigi berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan).
Makanan yang masuk ke dalam mulut dipotong menjadi
bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk
membentuk bolus makanan yang dapat ditelan.
Esofagus1) Anatomi esofagus adalah tuba muskular, panjangnya sekitar
9 sampai 10 inchi (25 cm) dan berdiameter 1 inchi (2,54 cm).
Esofagus berawal pada area laringofaring, melewati
diagfragma dan hiatus esofagus (lubang) pada area sekitar
vertebra toraks kesepuluh, dan membuka ke arah lambung.
2) Fungsi esofagus menggerakkan makanan dari faring ke
lambung melalui gerak peristaltis. Mukosa esofagus
memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan
melindungi esofagus. Esofagus tidak memproduksi enzim
pencernaan.
3)
Lambung1) Anatomi
Lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri
rongga abdomen di bawah diafragma. Semua bagian, kecuali sebagian
-
7kecil, terletak pada bagian kiri garis tengah. Ukuran dan bentuknya
bervariasi dari satu individu ke individu lain. Regia-regia lambung terdiri
dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian pilorus.
Bagian jantung lambung adalah area disekitar pertemuan esofagus dan
lambung (pertemuan gastroesofagus). Fundus adalah bagian yang
menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus. Badan lambung adalah bagian
yang terdiltasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian
lambung. Tepi medial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil
tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
2) Fungsi lambung
a) Penyimpanan makananb) Produksi kimusc) Digesti proteind) Produksi mukuse) Produksi faktor intrinsikf) Absorbsi
Usus halusKeseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari
sfinger pilorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus
besar. Diameter usus halus kurang lebih dari 2,5 cm dan panjangnya 3
sampai 5 meter saat bekerja. Panjang 7 meter pada mayat dicapai saat
lapisan muskularis eksterna berelaksasi.
Usus halus terdiri dari :
1) Duodenum adalah bagian yang terpendek (25 sampai 30 cm). Duktus
empedu dan duktus prankeas, keduanya membuka ke dinding posterior
duodenum beberapa sentimeter di bawah mulut pilorus
2) Yeyunum adalah bagian yang yang selanjutnya. Panjangnya kurang
lebih 1 sampai 1,5 m
3) Ileum (2 m sampai 2,5 m) merentang sampai menyatu dengan usus
besar
-
8a) Motilitas
Atau gerakan usus halus adalah mencampur isinya
dengan enzim untuk pencernaan, memungkinkan produk
akhir pencernaan mengadakan kontak dengan sel
aborptif dan mendorong zat sisa memasuki usus besar.
Pergerakan ini dipicu oleh peregangan dan secara refleks
dikendalikan oleh SSO.
b) Peristalsis
Adalah kontraksi ritmik otot polos longtudinal dan sirkular.
Kontraksi ini adalah daya dorong utama yang
menggerakkan kimus ke arah bawah di sepanjang
saluran.
Prankeas, hati dan kandung empedu1) Pankreas
Pankreas adalah kelenjar terelongasi berukuran besar dibalik
kurvatur besar lambung. Sel-sel endokrin (pulau-pulau
langerhans) pankreas mensekresi hormon insulin dan
glukagon. Sel-sel ensokrin (asinar) mensekresi enzim-enzim
pencernaan dan larutan berair yang mengandung ion
karbonat dalam kosentrasi tinggi.
2) Hati
-
9Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak di bawah
kerangka iga. Beratnya 1,500 gr (3 lbs) dan pada kondisi
hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan
darah. Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri hepatika
dan darah yang tidak teroksigenisasi tetapi kaya akan nutrein
dari vena portal hepatika. Hati terbagi menjadi lobus kanan
dan kiri.
Fungsi utama hati :
a) Sekresi
b) Metabolisme : hati memetabolisme protein, lemak dan
karbohidrat tercerna
c) Penyimpanan : hati penyimpanan mineral, vitamin larut
lemak
d) Detoksivikasi
e) Produksi panas
f) Penyimpanan darah
3) Empedu
Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati memasuki
kanalikuli empedu yang kemudian menjadi duktus hepatika
kanan dan kiri. Duktus hepatika menyatu untuk membentuk
duktus hepatik komunis yang kemudian menyatu dengan
duktus sistikus dari kandung empedu dan keluar dari hati
sebagai duktus empedu komunis.
Komposisi empedu adalah larutan berwarna kuning
kehijauan terdiri dari 97% air, pigmen empedu, dan garam-
garam empedu yang terdiri dari garam pigmen empedu dan
garam-garam empedu.
Kandung empeduAdalah kantong muskular hijau menyerupai pir dengan panjang 10 cm.
Organ ini terletak di lekukan di bawah lobus kanan hati.
-
10
Fungsi kandung empeduUntuk menyimpan cairan empedu yang secara terus menerus disekresi
oleh sel-sel hati, sampai diperlukan dalam duodenum. Di antara waktu
makan, sfingter oddi menutup dan cairan empedu mengalir ke dalam
kandung empedu yang relaks. Pelepasan cairan ini dirangsang oleh CCK.
Kandung empedu juga berfungsi untuk mengkosentrasi cairannya dengan
cara mereabsorbsi air dan elektrolit. Dengan demikian, kandung ini mampu
menampung hasil 12 jam sekresi empedu hati.
Usus BesarBegitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian
besar nutrein telah dicerna dan diabsorbsi dan hanya menyisakan zat-zat
yang tidak tercerna dan diabsorbsi dan hanya menyisakan zat-zat yang
tidak tercena. Makanan biasa memerlukan waktu 2 sampai 5 hari untuk
menempuh ujung saluran pencernaan yang satu ke ujung lainnya : 2
sampai 6 jam di lambung, 6 sampai 8 jam di usus halus, dan sisa waktunya
berada di usus besar.
1) Bagian-bagian usus besar :a) Sekum adalah kantong tertutup yang menggantung di
bawah area katup ileosekal. Apendik velmiform, suatu
tabung buntu yang sempit berisi jaringan limfoid,
menonjol dari ujung sekum.
b) Kolon adalah bagian usus besar dari sekum sampairektum. Kolon memiliki tiga visi yaitu :
1) Kolon esenden merentang dari sekum sampai ke tepi
bawah hati di sebelah kanan dan membalik secara
horisontal pada fleksura hepatika.
2) Kolon transversa merentang menyilang abdomen di
bawah hati dan lambung sampai ke tepi lateral ginjal
kiri, tempatnya memutar ke bawah pada fleksura
splenik
-
11
3) Kolon desenden merentang ke bawah pada sisi kiri
abdomen dan menjadi kolon sigmoid berbentuk S
yang bermuara di rektum.
c) Rektum adalah bagian saluran pencernaan selanjutnyadengan panjang 12 sampai 13 cm. Rektum berakhir
pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
d) Mukosa saluran anal tersusun dari kolumna rektal(anal), yaitu lipatan-lipatan yang masing-masing berisi
arteri dan vena
e) Sfinger anal internal otot polos (involunter) dan sfingeranal eksternal otot rangka (vounter) mengitari anus
2) Fungsi usus besar :a) Mengobservasi 80% sampai 90% air dan elektrolitb) Usus besar hanya memproduksi mukusc) Mencerna sejumah kecil selulosa dan memproduksi
sedikit kalori nutrein bagi tubuh.
d) Mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses.
-
12
Rektum & AnusRektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong
karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum,
maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak
yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih
muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk
menunda buang air besar.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana
bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter
ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
-
13
BAB IIIFISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
8. Tujuan Instruksional. Agar siswa mengerti dan memahami tentangpemeriksaan Laboratorium
9. Sub Pokok Bahasan.a. Fungsi Sistem Pencernaan
Untuk melakukan fungsinya, semua sel tubuh memerlukan nutrient. Nutrien
ini harus diturunkan dari masukan makanan yang terdiri dari protein, lemak,
karbohidrat, vitamin, dan mineral serta serat selulosa dan bahan sayuran
lain yang tidak bernilai nutrisi. Fungsinya utama system pencernaan adalah
untuk :
1) Menerima nutrient (Proses Penyerapan).
2) Menghancurkan nutrient ke dalam bentuk molekul yang ukuran
cukup kecil untuk mencapai dan memasuki aliran darah.
3) Memungkinkan molekul-molekul tadi untuk memasuki aliran
darah sehingga dapat dikirimkan keseluruh jaringan.
Setiap organ dalam saluran pencernaan memiliki fungsinya
masing-masing, diantaranya :
1) Kavum Orofaringeal
-
14
a) Sekresi
Sebagian besar saliva diproduksi oleh 3 pasang
kelenjar saliva, yaitu : kelenjar submaksilaris, sublingual dan
parotis. Saliva tersusun dari mucus yang utama sekali
berguna sebagai pelicin untuk memudahkan penelanan,
lipase lidah (enzim pencerna lemak yang disekresi oleh
kelenjar-kelenjar lidah), saliva amylase (enzim pencerna
karbohidrat), antibody kelas A (Ig A) yang menghasilkan
barisan pertama pertahanan melawan bakteri dan virus, juga
zat kimia bakteriostatik dan anti kariogenik.
Stimulasi untuk mengeluarkan saliva termasuk
melihat, mencium, dan membayangkan tentang makanan.
Juga rasa sedap dan tekstur yang halus dalam mulut,
makanan yang kasar, tidak sedap dan baunya tidak harum
mengurangi sekresi kelenjar saliva. Stimulasi parasimpatik
atau pemberian obat-obatan yang membentuk semacam
rangsangan (kolinergis) atau yang meningkatkan sekresi
saliva kental yang berlebihan. Rangsangan simpatik atau
pemberian obat simpatomimetik menghasilkan saliva kental
yang hanya berjumlah sedikit.
b) Motilitas
Adanya makanan didalam mulut adalah sasaran
pertama penghancuran mekanis oleh proses mengunyah. Ini
menghasilkan bolus makanan yang menggumpal dan
dilicinkan oleh saliva yang kemudian dapat ditelan. Menelan
makanan mempunyai 2 fase :
(1) Fase awal volunter, telah digambarkan disini dantermasuk seperti tiga bagian esophagus.
(2) Fase involunter, digambarkan dibawah pembahasantentang esophagus. Menelan dicetuskan oleh adanya
makanan atau cairan di dalam faring, keberadaan ini
-
15
secara mekanis merangsang reseptor-reseptor sensorik
faringeal cranial kelima ke pusat menelan didalam
medulla. Hal ini menyebabkan terjadinya peristiwa-
peristiwa terkoordinasi berikut, yang mendorong bahan
padat atau cair masuk ke dalam esophagus :
- Menarik palatum lunak ke atas untuk menutup rapat-
rapat area nasofaringeal.
- Penutupan epiglotis ke bawah di atas ostium ke dalam
laring.
- Relaksasi otot-otot faringeal yang mendorong
makanan atau cairan ke dalam esophagus yang
terbuka.
2) Esofagus
a) Sekresi
Sel-sel pada lapisan mucosal dalam esophagus hanya
mensekresi mucus. Mucus melindungi lapisan esophageal dari
kerusakan oleh sekresi gastric atau substansi makanan, serta
bekerja sebagai pelicin untuk memudahkan pemasukan
makanan.
b) Motilitas
Saat makanan atau cairan memasuki esofagus, maka
cairan dan makanan itu akan terus didorong melewati
sepertiga lumen oleh refleks-refleks yang melibatkan pusat
menelan dan saraf-saraf cranial ke-9 dan ke-10. Dalam
refleks-refleks ini, makanan atau cairan merangsang reseptor-
reseptor ini menyebabkan penghantaran impuls-impuls
sepanjang serabut saraf sensorik kepusat penelanan. Hasil
refleks dari pusat menelan ke otot menghasilkan pola relaksasi
esophageal yang mendahului makanan dan minuman dan
kontraksi otot esophageal di belakangnya, dengan cara
-
16
demikian akan mendorong makanan yang ditelan melalui
sepertiga pertama bagian esophagus.
3) Lambung
Lambung mensekresi cairan yang sangat asam dalam
berespon atau sebagai antisipasi terhadap pencernaan
makanan. Cairan ini, yang dapat mempunyai PH serendah 1,
memperoleh keasamannya dari asam hidroklorida yang
disekresikan oleh kelenjar lambung. Fungsi sekresi asam ini dua
kali lipat :
a) Untuk memecah makanan menjadi komponen yang lebih
dapat diabsorpsi.
b) Untuk membantu destruksi kebanyakan bakteri penceranaan.
Lambung dapat menghasilkan sekresi kira-kira 2,4 l/ hari.
Sekresi lambung juga mengandung pepsin, yang penting untuk
memulai pencernaan protein. Factor intrinsic juga disekresi oleh
mukosa gaster. Senyawa ini berkombinasi dengan vitamin B12
dalam diet, sehingga vitamin dapat diabsorpsi dalam ileum.
Tidak adanya factor intrinsic, menyebabkan vitamin B12 tidak
dapat diabsorpsi dan mengakibatkan anemia pernisiosa.
Sekresi lambung di atur dalam 3 fase, dimana fase-fase
ini dikontrol oleh mekanisme neural dan hormonal. Tiga fase
tersebut adalah:
a) Fase sefalik
Pada fase ini penglihatan, penciuman dan pikiran
tentang makanan, juga adanya makanan dimulut bekerja
pada pusat batang otak, secara reflek meningkatkan
stimulasi parasimpatis (vagal) tentang saliva, sekresi
pancreas. Pelepasan empedu dan sekresi lambung oleh sel-
sel chief dan parietal. Lambung juga menerima rangsangan
simpatik dalam fase sefalik, dalam berespon terhadap
peristiwa-peristiwa emosional dan situasional.
-
17
b) Fase Gastrik
Pada fase ini mengacu pada stimulasi sekresi
lambung oleh adanya makanan (Chyme) di dalam lambung.
Peregangan dinding lambung oleh makanan merangsang
reseptor peregang dalam dinding lambung. Reseptor
peregang dan kemoreseptor selanjutnya mengaktifkan
neuron-neuron dalam pleksus mesenterika yang selanjutnya
menstimulasi sekresi oleh sel-sel chief dan parietal.
c) Fase Intestinal
Fase ini dimulai setelah chime mencapai duodenum,
keasamannya dari campuran ini merangsang sel-sel mucosal
duodenum untuk melepas sekretin ke dalam aliran darah,
protein memicu pelepasan kolesistokonin (cck) ke dalam
aliran darah dari sel-sel serupa, dan glukosa serta lemak
merangsang GIP. Sekresi dari cck menyebabkan sekresi
pancreas dan pelepasan isi kandung empedu ke dalam
duodenum. GIP merangsang pelepasan insulin dari pulau-
pulau langerhans dan menurunkan motilitas dan sekresi
lambung.
Permukaan dari sel-sel parietal mengandung reseptor
untuk asetil kolin, histamine, dan gastrin. Pemberian stimulasi
salah satu reseptor atau lebih ini mendesak sel parietal untuk
mengeksresikan HCl. Kelebihan sekresi HCl dapat
menyebabkan ulkus pada duodenum.
a) Motilitas
Makanan dari esophagus ke dalam lambung secara
reflek mendorong terjadinya relaksasi yang reseptif. Di sini
spingter pilorik hanya sedikit berperan dalam pengosongan
gaster. Fungsi utamanya adalah untuk mencegah refluks
-
18
duodenal merusak sawar kimiawi yang melapisi permukaan
sel-sel mucosal lambung. Kontraksi peristaltis ringan yang
menetap setelah lambung benar-benar kosong disebut
kontraksi kelaparan. Pengosongan lambung dapat
diperlambat oleh vagotomi oleh adanya lemak, protein, atau
Hcl di dalam chime duodenal, oleh distensi duodenal dan
oleh hormone instinum.
b) Muntah (Vomitus)
Muntah disebabkan oleh relaksasi SEB dan seluruh
esophagus yang dibarengi dengan kontraksi stimultan yang
kuat pada otot-otot abdomen dan diafragma serta penutupan
epiglotis diatas saluran udara. Kontraksi tersebut meremas
lambung dan mendorong isi perut kearah esophagus dan
keluar mulut. Selain itu, iritasi pada usus halus (oleh bahan-
bahan dalam chime, oleh inflamasi atau proses penyakit)
dapat menyebabkan gerakan tertentu sehingga terjadinya
gerakan peristaltic balik. Gerakan ini, yang identik dengan
gerakan peristaltic, menggerakkan chime menuju katup
pilorik.
4) Pankreas
Sel-sel asinus eksokin mensekresi larutan alkali cair
(natrium bikarbonat dan kalium bikarbonat) dan enzim-enzim
pencernaan bikarbonat menetralisasi chime yang sangat asam
yang baru datang dalam duodenum dari lambung, enzim-enzim
pankreatik mencerna protein (tripsin, kemotipsin elastase dan
karboksinase). Lemak (tripsin, kemotripsin, esterase), fosfolipase
dan asam nukleat (nuclease) dan zat tepung amylase.
Pengaturan sekresi pankreatik terjadi melalui jalan neural dan
hormonal. Stimulasi vagal mengakibatkan sekresi enzim-enzim
pankreatik.
5) Kandung Empedu
-
19
Di dalam duodenum, chime tercampur dengan sekresi
pankreatik berbentuk cairan. Lemak dalam chime tidak larut
dalam air, dan membutuhkan suatu campuran enzim pelarut
yang berasal dari hepar untuk mengubahnya agar dapat
terserap oleh sel-sel intestine manusia. Empedu adalah suatu
campuran garam empedu. Kolesterol bilirubin dan asam yang
membentuk suspensi dalam air. Larutan ini mengemulsikan
lemak dalam chime, dengan memecahkan lemak ke dalam
globulus yang sangat terionisasi menjadi bentuk yang dapat
terserap oleh aksi dari empedu. Empedu disimpan dan
dipekatkan dalam kandung empedu.
6) Usus Halus
a) Sekresi
Chyme dalam duodenum tercampur dengan enzim-
enzim pencernaan, substansi alkali, air, mucus dan empedu
dari lambung, pancreas dan kandung empedu. Enzim-enzim
intestine ditambahkan ke dalam campuan ini. Usus halus
menyumbangkan mucus, kelenjar brunner di dalam mukosa
duodenal menyumbangkan lebih banyak bikarbonat dan air
dalam chime, dalam responnya terhadap asam, sekresi dan
gastrin.
b) Motilitas
Usus halus mempunyai 2 tipe gerakan, mencampur
dan kontraksi peristaltic. Pleksus-pleksus intramural terutama
bertanggung jawab pada gerakan-gerakan ini, tetapi gerakan
ini dapat ditingkatkan atau diperlambat oleh stimulasi otonom
ekstrinsik. Selama gerakan pencampuran, distensi intestinal
menimbulkan kontriksi disepanjang usus halus. Ini
menyebabkan area yang meregang akan menyerupai
lingkaran sosis. Kontraksi ini kemudian relaks dan area baru
-
20
menjadi kontriksi. Pengosongan usus halus ke dalam kolon
terjadi dengan cara yang sama seperti pada pengosongan
lambung. Pengosongan ileum dapat diperlambat dan refleks-
refleks intramural, yang diawali oleh kolon yang penuh
(distensi).
c) Penyerapan
Lapisan mucosal pada usus halus memiliki banyak
lipatan diselimuti oleh tonjolan. Tonjolan yang berbentuk
seperti jari (vili) permukaan luminal pada setiap vilus ditutupi
oleh mikrovili.
7) Usus besar
a) Sekresi
Sel-sel mukosa pada kolon mensekresi mucus, yang
melicinkan jalannya chime.
b) Motilitas
Gerakan kolon meliputi gerakan mencampur dan
gerakan peristaltic. Gerakan ketiga yang hanya dimiliki oleh
kolon adalah suatu gerakan massa kolon. Gerakan ini terjadi
dari kontraksi stimultan dari otot polos yang meliputi sebagian
besar kolon desenden dan kolon sigmoid. Gerakan massa ini
dengan cepat mendorong residu makanan yang tidak dicerna
(feces) dari area ini ke rectum.
c) Defekasi
Pengisian rectum akan memicu refleks defekasi oleh
perangsangan reseptor-reseptor peregang dalam dinding
rectum stimulasi pada reseptor-reseptor peregang akan
mengakibatkan serat saraf sensor (afferen) mengirimkan
impuls-impuls ke bagian bawah medulla spinalis. Impuls
afferent juga secara refleks menyebabkan impuls-impuls
saraf untuk dikirimkan keluar medulla spinalis sepanjang
neuron motorik somatic yang mempersarafi otot skeletal
-
21
sfingterani eksterna. Efek keseluruhan dari peristiwa-
peristiwa ini adalah untuk menghasilkan :
(1) Kontraksi ekspilsif yang terkoordinasi pada kolon danrectum
(2) Relaksasi (pembukaan) spingter.(3) Pengeluaran feces dari anus.
Defekasi adalah refleks medulla spinalis yang tidak
membutuhkan jaras yang utuh antara antara medulla sacral
dan otak.
d) Absorpsi
Didalam usus besar, sebagian air dan kalium akan
terserap dari chime. Hal ini menghasilkan residu semi solid
makanan yang tidak tercerna yang dapat dikeluarkan dari
dalam tubuh. Diare dapat mengurangi waktu menetap chime
dalam kolon sehingga membatasi reabsorpsi kalium dalam
air. Hal ini dapat mengakibatkan hipokalemi dan dehidarsi.
-
22
BAB VPENUTUP
46. Demikian naskah sekolah Perawatan Anak Sehat disusun untukdipergunakan bagi instruktur maupun siswa sebagai pedoman dalam
proses belajar mengajar tingkat Diklatjur PNS Golongan II Kesehatan.Dengan harapan mudah-mudahan ini dapat membantu siswa dalam
melaksanakan pendidikannya.
-
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba, Siti, 2004, Kamus Istilah Kebidanan, Jakarta : EGD
2. Widjaja, 2001, Mencegah dan Mengatasi Demam Pada Balita, Jakarta :
Kawan Pustaka
3. Kliogman Arvin, Behriman, 1999, Ilmu Kesehatan Anak Nelson, Vol 2,
Jakarta : EGC
4. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI 1985, Ilmu Kesehatan Anak Jilid
I, Jakarta : Infomedika Jakarta
5. Depkes dan Kesejahteraan Sosial, 2000 Modul Latihan Petugas Imunisasi,
Jakarta