Naskah Publikasi Saya

download Naskah Publikasi Saya

If you can't read please download the document

description

KTI

Transcript of Naskah Publikasi Saya

GAMBARAN STATUS GIZI PADA MURID KELAS 5 SD KARTIKA II-5 BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG BULAN JANUARI TAHUN 2012 Tria Meirissa, dr. Nur Rohmah Arsyad, Lolita, SKM, M.Kes Universitas Malahayati e-mail: [email protected] ABSTRAK Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Penting untuk tumbuh kembang terutama di usia 1019 tahun yang menurut WHO merupakan batasan remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran status gizi pada murid kelas 5 SD Kartika II-5 Bandar Lampung Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan dilaksanakan di SD Kartika II5 Bandar Lampung Provinsi Lampung pada bulan Januari 2012. Sumber data berasal dari data primer yaitu pengukuran berat badan dan tinggi badan murid kelas lima. Populasi penelitian adalah semua murid kelas lima SD Kartika II-5 Bandar Lampung Provinsi Lampung yang berjumlah 319 orang, sampel diambil dengan menggunakan teknik sampel random berkelompok (cluster sampling) yakni sebanyak 175 sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) siswa yang sangat kurus untuk anak perempuan sebanyak 3 anak (1.7%) dan anak laki-laki sebanyak 2 anak (1.1%), (2) siswa yang kurus untuk anak perempuan sebanyak 12 anak (6.9%) dan anak laki-laki sebanyak 7 anak (4.0%), (3) siswa yang normal untuk anak perempuan sebanyak 43 anak (24.6%) dan anak laki-laki sebanyak 47 anak (26.9%), (4) siswa yang gemuk untuk anak perempuan sebanyak 19 anak (10.9%) dan anak laki-laki sebanyak 19 anak (10.9%), (5) siswa yang obesitas untuk anak perempuan sebanyak 9 anak (5.2%) dan anak laki-laki sebanyak 14 anak (8.0%). Saran yang diberikan bagi SD Kartika II-5, sebaiknya dilakukan penyuluhan mengenai makanan yang bergizi. Bagi orang tua, diharapkan untuk membawa anaknya diperiksakan ke spesialis anak dan dikonsultasikan ke ahli gizi khususnya untuk anak yang status gizi tidak normal. Bagi peneliti selanjutnya, bisa dijadikan landasan untuk melakukan penelitian selanjutnya. Kata Kunci : Status Gizi, Kelas 5 SD Kepustakaan : 32 ( 2003-2011 )

ABSTRACT Nutrient state is resulting health state by balance among requirement and nutrient entry. Essential for growth child especially at age 10-19 years according to WHO qualification of adolescent. To the purpose this research to know the description of nutrient state on student of class 5 SD Kartika II-5 Bandar Lampung Lampung's Provinces. This research used the descriptive method and performed at SD Kartika II-5 Bandar Lampung Lampung's Provinces of January 2012. The taking of the data used the primary data which is measurement body weight and height student of class five. Population of this research is all student of class five SD Kartika II-5 5 Bandar Lampung Lampung's Provinces that total 319 persons, sample is taken by use of cluster sampling as much 175 samples. Result of the research showed that (1) lankys girls student as much 3 persons (1.7%) and lankys boys student as much 2 persons (1.1%), thins girls student as much 12 persons (6.9%) and thins boys as much 7 persons (4.0%), normals girls student as much 43 persons (24.6%) and normals boys student as much 47 persons (26.9%), fats girls student as much 19 persons (10.9%) and fats boys student as much 19 persons (10.9%), and obesitys girls student as much 9 persons (5.2%) and obesitys boys student as much 14 persons (8.0%). Suggestion that is given for SD Kartika II-5, must do promote about nutrient of foods. For parents, expected to check up their children to paediatrician and nutritionist especially for abnormals nutrient state. For next researcher, can be basis to do next research. Key words : Nutrient state, Class 5 SD Bibliography : 32 ( 2003-2011 ) PENGANTAR Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien (Beck, 2011). Status gizi ini penting untuk tumbuh kembang terutama di usia 10-19 tahun yang menurut WHO merupakan batasan remaja. Kebutuhan gizi remaja relatif besar, karena mereka masih mengalami pertumbuhan. Selain itu juga, umumnya melakukan aktivitas lebih tinggi dibanding usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi lebih banyak (Proverawati dan Wati, 2010). Berdasarkan peringkat Human Development Index (HDI) Indonesia tahun 2011 menempati ranking 124 dari 187 negara. Faktor-faktor yang menjadi penentu HDI yang dikembangkan oleh UNDP (United Nations Development) adalah pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ketiga faktor tersebut sangat berkaitan dengan status gizi masyarakat (Menkokesra, 2011).

Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2007, status gizi penduduk umur 6-14 tahun (usia sekolah) yaitu prevalensi anak usia sekolah kurus laki-laki adalah 13,3%, sedangkan prevalensi anak usia sekolah kurus perempuan adalah 10,9%, Lampung diperingkat kelima secara nasional. Prevalensi anak usia sekolah gemuk laki-laki adalah 9,5%, Lampung diperingkat ketujuh secara nasional, sedangkan prevalensi anak usia sekolah gemuk perempuan adalah 6,4%, Lampung diperingkat ketujuh secara nasional. Data Riskesdas (2010) status gizi dan konsumsi gizi anak Indonesia masih bermasalah. Sekitar sepertiga anak masih mengalami status gizi pendek dan seperenam anak balita masih mengalami gizi kurang. Rata-rata pemenuhan kebutuhan vitamin dan mineral anak 10-12 tahun pada umumnya dibawah 65%. Namun sebagian anak mengkonsumsi telah melebihi kebutuhannya. Lebih dari sepertiga anak usia sekolah di Indonesia tergolong pendek ketika memasuki usia sekolah yang merupakan indikator adanya kurang gizi kronis. Prevalensi anak pendek ini semakin meningkat dengan bertambahnya umur dan gambaran ini ditemukan baik pada laki-laki maupun perempuan (Depkes, 2004, dalam Hamam Hadi, 2005). Hartono Gunardi (2011) menambahkan bahwa usia 1-12 tahun merupakan usia pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif yang besar. Saat usia sekolah, anak tidak sepenuhnya bergantung pada orang tua, mereka mulai memilih makanan sendiri dan dipengaruhi lingkungan sekolahnya. Pola makan gizi seimbang, sarapan pagi, menghindari jajanan yang tidak sehat dan perlu diwaspadai kekurangan zat besi yang dapat menimbulkan anemia dan mengganggu tumbuh kembang pada usia ini. Anak usia 9-12 tahun merupakan fase persiapan menuju masa remaja awal, dimana akan terjadi perubahan fisik dan perubahan fisiologis serta psikososial yang waktu terjadinya berbeda satu sama lain. Di dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tersebut seorang anak membutuhkan sejumlah zat gizi yang harus didapatkan dari konsumsi makanan dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan yang dianjurkan setiap harinya (Feubner, 2003 dalam Intan Fermia, 2008). Pada anak usia 10-12 tahun kebutuhan sudah harus dibagi dalam jenis kelaminnya, yaitu anak laki-laki lebih banyak aktivitas fisik sehingga memerlukan energi yang lebih banyak dibandingkan anak perempuan (Suyatno, 2009). Dan pertumbuhan anak perempuan mengalami percepatan lebih dahulu karena tubuhnya memerlukan persiapan menjelang usia reproduksi (Arisman, 2007). SD Kartika II-5 Bandar Lampung adalah salah satu sekolah swasta favorit yang ada di kota Bandar Lampung, dimana siswa dan siswinya berasal dari berbagai kalangan strata sosial ekonomi yang berkecukupan bahkan lebih. Dengan tingkat pendidikan orang tua yang baik. Diambil siswa kelas lima karena anak pada usia 10-11 tahun ini termasuk golongan yang beresiko tinggi untuk terjadinya malnutrisi akibat kebutuhan energi dan zat gizi yang meningkat

berkaitan dengan aktifitas fisik yang tinggi dan awal usia pubertas (WHO, 1986 dalam dr. Nur Faizah, 2007). Berdasarkan data yang di dapat, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran status gizi pada murid kelas 5 SD Kartika II-5 Bandar Lampung Provinsi Lampung bulan Januari tahun 2012. METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh objek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut. Hasil dari penelitian tersebut merupakan hasil dari keseluruhan (Notoadmojo, 2005). Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Kartika II-5 Bandar Lampung Provinsi Lampung. Waktu penelitian adalah bulan Januari tahun 2012. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel random berkelompok (cluster sampling) yaitu pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok. Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok. Rumus cara perhitungan sampel: Sampel = Populasi per kelas x total sampel Total populasi Tabel 1 Cara Perhitungan SampelNo 1. 2. 3. 4. 5 6. 7. Kelas Kelas V-A Kelas V-B Kelas V-C Kelas V-D Kelas V-E Kelas V-F Kelas V-Bilingual Total Populasi 49 51 43 46 46 45 39 319 Penghitungan Sampel 49/319 x 175 = 26,9 51/319 x 175 = 27,9 43/319 x 175 = 23,6 46/319 x 175 = 25,2 46/319 x 175 = 25,2 45/319 x 175 = 24,7 39/319 x 175 = 21,4 Jumlah Sampel 27 28 24 25 25 25 21 175

Variabel dalam penelitian ini adalah status gizi berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U). HASIL a) Jenis Kelamin

Tabel 2. Karakteristik Berdasarkan Jenis KelaminJenis kelamin Perempuan Laki-laki Total Jumlah 86 89 175 Presentase 49.1 % 50.9 % 100 %

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas lima yang berjumlah 175 orang. Dari hasil penelitian, didapatkan 86 anak (49.1%) berjenis kelamin perempuan. Sedangkan 89 anak (50.9%) sisanya berjenis kelamin laki-laki. b) Umur Tabel 3. Karakteristik Berdasarkan UmurUmur 9 tahun 10 tahun 11 tahun Total Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki 13 12 67 72 6 5 86 89 Jumlah 25 139 11 175 Presentase 14.3% 79.4% 6.3% 100 %

Umur subjek penelitian antara 9 tahun 9 bulan 11 tahun 9 bulan. Umur subjek penelitian 9 tahun untuk anak perempuan sebanyak 13 anak dan anak laki-laki sebanyak 12 anak. Umur 10 tahun anak perempuan sebanyak 67 anak dan anak laki-laki sebanyak 72 anak. Umur 11 tahun anak perempuan sebanyak enam anak dan anak laki-laki sebanyak lima anak. c) Berat badan Tabel 4. Karakteristik berdasarkan Berat BadanBerat badan (kg) 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 Total Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki 39 39 21 30 18 11 6 6 1 2 1 1 86 89 Jumlah 78 51 29 12 3 2 175 Presentase 44.6% 29.1% 16.6% 6.9% 1.7% 1.1% 100 %

Berat badan berkisar antara 21-75 kg. Dengan berat badan yang terbanyak untuk anak perempuan dan anak laki-laki adalah 21-30 kg sama-

sama sebanyak 39 anak. Berat badan paling sedikit untuk anak perempuan adalah 61-70 kg dan 71-80 kg sebanyak satu anak. Berat badan paling sedikit untuk anak laki-laki adalah 71-80 kg sebanyak satu anak. d) Tinggi badan Tabel 5. Karakteristik berdasarkan Tinggi BadanTinggi badan (cm) 122-128 129-135 136-142 143-149 150-156 157-163 Total Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki 4 4 17 18 31 36 22 25 11 6 1 86 89 Jumlah 8 35 67 47 17 1 175 Presentas e 4.6% 20.0% 38.3% 26.9% 9.7% 0.5% 100 %

Tinggi badan berkisar antara 122 cm 157 cm. Dengan tinggi badan yang terbanyak untuk anak perempuan adalah 136-142 cm sebanyak 31 anak. Tinggi badan yang terbanyak untuk anak laki-laki adalah 136-142 cm sebanyak 36 anak. Tinggi badan paling sedikit untuk anak perempuan adalah 157-163 cm sebanyak satu anak. Tinggi badan paling sedikit untuk anak lakilaki adalah 150-156 cm sebanyak enam anak. e) Status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) Tabel 6. Status Gizi berdasarkan IMT/UStatus Gizi Sangat kurus Kurus Normal Gemuk Obesitas Jumlah Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki 3 2 12 7 43 47 19 19 9 14 86 89 Jumlah 5 19 90 38 23 175 Presentas e 2.9 % 10.9 % 51.4 % 21.7 % 13.1 % 100 %

Dari 175 orang subjek penelitian didapatkan siswa yang sangat kurus untuk anak perempuan sebanyak tiga anak dan anak laki-laki sebanyak dua anak, siswa yang kurus untuk anak perempuan sebanyak 12 anak dan anak laki-laki sebanyak tujuh anak, siswa yang normal untuk anak perempuan sebanyak 43 anak dan anak laki-laki sebanyak 47 anak, siswa yang gemuk

untuk anak perempuan sebanyak 19 anak dan anak laki-laki sebanyak 19 anak juga, dan siswa yang obesitas untuk anak perempuan sebanyak sembilan anak dan anak laki-laki sebanyak 14 anak. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian didapatkan siswa yang sangat kurus untuk anak perempuan sebanyak tiga anak dan anak laki-laki sebanyak dua anak, siswa yang kurus untuk anak perempuan sebanyak 12 anak dan anak laki-laki sebanyak tujuh orang, siswa yang normal untuk anak perempuan sebanyak 43 anak dan anak lakilaki sebanyak 47 anak, siswa yang gemuk untuk anak perempuan sebanyak 19 anak dan anak laki-laki sebanyak 19 anak juga, dan siswa yang obesitas untuk anak perempuan sebanyak sembilan orang dan anak laki-laki sebanyak 14 anak. Menurut teori dalam buku Ilmu Kesehatan Anak (2005), pada masa sekolah anak akan tampak kurus yaitu karena pertumbuhan beberapa organ, jumlah jaringan bertambah sedemikian rupa sehingga jumlah jaringan lemak di bawah kulit mengurang. Anak laki-laki membentuk lebih banyak jaringan otot sedangkan anak perempuan biasanya lebih banyak membentuk jaringan lemak. Mereka umumnya mempunyai nafsu makan yang sangat baik. Akan tetapi anak perempuan mungkin telah mempunyai perasaan kuatir akan perkembangan tubuhnya yang menjadi gemuk, sehingga mereka mungkin telah mengurangi makan untuk menjadi langsing. Namun, komplikasi yang sering terjadi pada umur ini adalah obesitas. Masih ditemukannya anak dengan status gizi kurus atau kurus sekali dikarenakan ketidakcukupan zat gizi dalam tubuh. Akibat kekurangan zat gizi maka simpanan zat gizi pada tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Apabila keadaaan ini berlangsung lama, maka simpanan zat gizi pada tubuh akan habis dan akhirnya terjadi kemerosotan jaringan. Yang akan ditandai dengan penurunan berat badan dan pertumbuhan terhambat. Sebaliknya, masih ditemukan anak dengan status gizi gemuk atau obesitas dikarenakan kelebihan energi yang menetap, atau akibat pemakaian energi yang berkurang secara menetap, atau kombinasi keduanya. Faktor predisposisi yang lain adalah faktor keturunan, pandangan masyarakat yang salah seperti anak yang sehat adalah anak yang gemuk, anak cacat, anak aktifitasnya kurang karena problem fisik atau cara mengasuh, umur orang tua yang sudah lanjut baru punya anak, anak tunggal, dan meningkatnya keadaan sosial ekonomi keluarga yang dulunya berasal dari keluarga yang kurang mampu cenderung akan

memberikan makanan sebanyak-banyaknya pada anak-anaknya (IKA-UI, 2005).

SIMPULAN 1. Sebanyak 175 subjek penelitian didapatkan siswa yang sangat kurus untuk anak perempuan sebanyak 3 anak (1.7%) dan anak laki-laki sebanyak 2 anak (1.1%). 2. Siswa yang kurus untuk anak perempuan sebanyak 12 anak (6.9%) dan anak laki-laki sebanyak 7 anak (4.0%). 3. Siswa yang normal untuk anak perempuan sebanyak 43 anak (24.6%) dan anak laki-laki sebanyak 47 anak (26.9%). 4. Siswa yang gemuk untuk anak perempuan sebanyak 19 anak (10.9%) dan anak laki-laki sebanyak 19 anak juga (10.9%). 5. Siswa yang obesitas untuk anak perempuan sebanyak 9 anak (5.2%) dan anak laki-laki sebanyak 14 anak.(8.0%).

UCAPAN TERIMA KASIH 1. dr. T. Marwan Nusri, M.PH 2. dr. Nurlis Mahmud, MM 3. dr. Marisa Anggraini, M.Pd.Ked 4. dr. Nur Rohmah Arsyad 5. Lolita, SKM., M.Kes 6. dr. Agung Mudapati, Sp.A, MM 7. dr. Yunita Sari Tanjung 8. Muhammad Siddik, S.Pd 9. Drs. H. Effendie Ibrahim, SH, MM dan Hj. Yunaidah SE 10. Saimona Ady Nugraha, SE, M.Akt, Acc dan Siska Dwi Paramitha, M.Psi, Psi 11. Rahadi Dwi Atmojo 12. Fitria Ratna Sari, Chindy Yuli Herdiana, Sella Afrianty, Titi Nur Indrawati dan teman-teman seperjuangan yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu

DAFTAR PUSTAKA 1. Arisman, Gizi dalam Daur Kehidupan, EGC, Jakarta, 2007 2. Atikah Proverawati dan Erna Kusuma Wati, Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan, Nuha Medika, Yogyakarta, 2010 3. Batubara, Jose Rizal Latief, Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak : Monitoring Pertumbuhan Anak, Suatu Upaya untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anak, Jakarta, 10 September 2011 4. Beck, Mary E, Ilmu Gizi dan Diet, Yayasan Essentia Medica, Yogyakarta, 2011 5. Faizah, Nur, Studi Korelasional Antara Status Gizi dengan Prestasi Akademik Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Cilampeni I Kabupaten Bandung, Laporan Penelitian, FKIP, UPI, 2007 6. Fermia, Intan, Gambaran Konsumsi, Skripsi, FKM-UI, Jakarta, 2008 7. Gunardi, Hartono, Diskusi Ilmiah : Keamanan Pangan dan Pola Konsumsi Anak, Fonterra Brands Indonesia, Jakarta, 5 Oktober 2011 8. Hadi, Hamam, Rapat Terbuka Majelis Guru Besar UGM : Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional, Yogyakarta, 5 Februari 2005 9. Hajar, Siti, Studi Karakteristik Pertumbuhan Anak Usia Sekolah di Provinsi Jawa Barat, Karya Tulis Ilmiah, FEM-IPB, 2011 10. http://data.menkokesra.go.id/content/human-development-index-2011-indonesia 11. http://www.docstoc.com/docs/19707850/Laporan-Hasil-Riset-Kesehatan-Dasar%28RISKESDAS%29-Nasional-2007 12. Irianto, Djoko Pekik, Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan, Andi, Yogyakarta, 2007 13. Khairina, Desy, Faktor-faktor yang berhubungan dengan Status Gizi Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Pekerja Rumah Tangga (PRT) Wanita, Skripsi, FKM-UI, Jakarta, 2008 14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 30 Desember 2010 15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Standar Profesi Gizi, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 27 Maret 2007 16. Koka, Ecia Meilonna, Perilaku Ibu Tentang Pemberian Makan danStatus Gizi Anak Autisme di Kota Binjai Tahun 2011, Skripsi, FKM-USU, Medan, 2011 17. Matondang, Masitah, Status Gizi dan Pola Makan pada Anak Taman KanakKanak di Yayasan Muslimat R.A Al-Ittihadiyah Medan Tahun 2007, Skripsi, FKM-USU, Medan, 2007 18. Nasution, Duma Ratna Sari, Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, Karya Tulis Ilmiah, FK-USU, Medan, 2009

19. Nelson, Ilmu Kesehatan Anak, EGC, Jakarta, 2005 20. Notoatmodjo, Soekidjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, 2005 21. Primasari, Tinneke, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Kurang Pada Siswa Sekolah Dasar di 3 Kecamatan Kabupaten Kampar Tahun 2007, Skripsi, FKM-UI, Jakarta, 2008 22. Riset Kesehatan Dasar 2010, Kementerian Kesehatan RI, 2010 23. Setiawan, Nugraha, Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan : Telaah Konsep dan Aplikasinya, Skripsi, FP-UNPAD, Bandung, 2007 24. Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Denpasar, 2005 25. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2005 26. Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2007 27. Susilowati, Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani, Cimahi, 2008 28. Sutriyanto, Eko, Dilema Gizi Anak Indonesia, Tribunnews, Jakarta, 2011 29. Suyatno, Gizi Daur Hidup: Gizi Anak Sekolah, FKM-UNDIP, 2009 30. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidkan Nasional 31. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi IX, Jakarta, 2008 32. Zahraini, Yuni, Hubungan Status Kadarzi dengan Status Gizi Balita 12-59 bulan di Provinsi DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur, Skripsi, FKM-UI, Juli 2009