NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses...

19
NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI CRUDE PALM OIL DAN METANOL DENGAN PROSES TRANSETERIFIKASI KAPASITAS 140.000 TON/TAHUN Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata 1 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : TIKA NUR SEPTIANI D 500 110 047 Dosen Pembimbing : 1. Emi Erawati, S.T., M.Eng. 2. Ir. Nur Hidayati, Ph.D. PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2016

Transcript of NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses...

Page 1: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

NASKAH PUBLIKASI

PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI CRUDE PALM OIL DAN

METANOL DENGAN PROSES TRANSETERIFIKASI

KAPASITAS 140.000 TON/TAHUN

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Kesarjanaan Strata 1 Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

TIKA NUR SEPTIANI

D 500 110 047

Dosen Pembimbing :

1. Emi Erawati, S.T., M.Eng.

2. Ir. Nur Hidayati, Ph.D.

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA

2016

Page 2: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol
Page 3: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol
Page 4: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol
Page 5: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

INTISARI

Pertambahan penduduk serta pembangunan di Indonesia dalam segala sektor

menyebabkan kebutuhan bahan bakar melonjak tinggi dan ketersediaannya yang semakin

menipis. Biodiesel merupakan bahan bakar minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai

minyak diesel atau solar dengan kemurnian 98%. Pabrik Biodiesel ini dirancang dengan

kapasitas 140.000 ton/tahun menggunakan bahan baku CPO, Metanol dan katalis NaOH.

Beroperasi pada suhu 60°C dan tekanan 1 atmosfer, perbandingan mol CPO : metanol

sebesar 1 : 6, hasil koversi 98% dan reaksi berjalan secara eksotermis. Reaksi berlangsung

di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan fasenya cair-cair, reaktor dilengkapi

dengan coil pendingin.

Luas tanah yang diperlukan sebesar 8065 m2 dan jumlah tenaga kerja sebanyak 155

orang. Bahan baku yang dibutuhkan adalah CPO sebanyak 17.958,92 kg/jam, metanol

sebesar 3.999,22 kg/jam, NaOH sebesar 179,59 kg/jam dan HCl sebesar 160,42 kg/jam.

Kebutuhan utilitas meliputi air dari Sungai Bontang sebanyak 15.358 kg/jam, bahan bakar

solar sebesar 579,63 L/jam, udara tekan sebanyak 150 m3/jam dan kebutuhan listrik sebesar

675 kWh.

Pabrik dididirikan di Bontang, Kalimantan Timur. Dari hasil analisis ekonomi,

didapatkan modal tetap sebesar Rp. 591.581.941.452. Biaya produksi total per tahun

sebesar Rp. 979.099.726.094. Keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 124.410.107.077 per

tahun, keuntungan sesudah pajak sebesar Rp. 93.307.580.307 per tahun. Evaluasi ekonomi

ini menunjukkan hasil, bahwa Percent ROI sebelum pajak 21%, sesudah pajak 15,8%, POT

sebelum pajak yakni 3,22 tahun dan sesudah pajak 3,88 tahun. BEP 58,12% dan SDP

sebesar 28,24% serta DCF 26,96%. Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari

CPO dan metanol dengan kapasitas 140.000 ton/tahun ini cukup layak didirikan.

Kata kunci : biodiesel, CPO, metanol.

Page 6: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

ABSTRACT

Population growth and development in Indonesia in all sectors led to soaring

fuel requirements and availability is dwindling. Biodiesel is a fuel of vegetable oils that

have properties resembling a diesel or diesel oil with a purity of 98%. Biodiesel is designed

with a capacity of 140,000 tonnes/year using raw materials palm oil, methanol and catalyst

NaOH. Operating at a temperature of 60°C and a pressure of 1 atmosphere, the mole ratio

CPO : methanol of 1: 6, the result of conversion of 98% and the reaction is exothermic.

The reaction takes place in the reactor RATB the transesterification process and the liquid-

liquid phase, the reactor is equipped with a cooling coil.

The land area required for 8065 m2 and total workforce of 155 people. The raw

material that is needed is the CPO as much as 17.958.92 kg/hr, methanol amounted to

3.999.22 kg/h, NaOH amounted to 179.59 kg/h and HCl at 160.42 kg/hour. Utility

requirements include water from the River Bontang as much as 15.358 kg/h, diesel fuel

amounted to 579,63 L/h, the compressed air is 150 m3/h and 675 kWh of electricity needs.

The factory will build in Bontang, East Kalimantan. From the results of

economic analysis, obtained a fixed capital of Rp. 591.581.941.452. Total production costs

per year amounting to Rp. 979.099.726.094. Profit before tax of Rp. 124.410.107.077 per

year, profit after tax of Rp. 93.307.580.307 per year. Shows the results of an economic

evaluation, that the Percent ROI before tax 21%, after tax 15,8%, the POT before tax of

3,22 years and 3,88 years after tax. BEP SDP 58,12% and amounted to 28,24% and

26,96% DCF. The results of the evaluation expressed Biodiesel from palm oil and methanol

with a capacity of 140,000 tonnes/year is quite feasible founded.

Keywords: biodiesel, CPO, methanol.

Page 7: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

1. Pendahuluan

Perkembangan, pertumbuhan penduduk serta pembangunan di negara

Indonesia dalam semua bidang memang perlu sarana transportasi dan dalam

industri. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan bahan bakar meningkat banyak.

Negara Indonesia dahulunya termasuk net-exporter dalam bidang bahan bakar

minyak (BBM) namun kini telah menjadi negara net-importer BBM. Pada

tahun 2006 produksi BBM mencapai 1,029 juta barel/hari, dan konsumsi BBM

sekitar 1,3 juta barel/hari sehingga harus mengimpor 270.000 barel BBM.

Indonesia masih bergantung pada bahan bakar fosil, padahal menurut ESDM

cadangang minyak bumi Indonesia sekitar 9 milyar barel dan Indonesia mampu

emproduksi 500 juta barel per tahun. Jika digunakan secara terus- menerus

tanpa ada cadangan minyak baru atau tidak ada penemuan teknologi guna

meningkatkan recovery minyak bumi maka dalam beberapa tahun ke depan

cadangan minyak di Indonesia akan habis. Dengan mengembangkan sumber

energi alternatif dapat mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil.

Bioenergi sangat prospektif untuk dikembangkan, selain bisa diperbaharui

serta ramah lingkungan, dapat terurai. Diantara contoh bioenergi yakni

bioetano,biodiesel, SVO atau PPO, minyak bakar dan biogas.

Biodiesel terbuat dari transesterikasi asam lemak. Asam lemak dari

minyak lemak nabati yang direaksikan menggunakan alkohol dan katalis basa

mengasilakn biodiesel dan sedikit gliserol. Pada pembuatan biodiesel bahan

baku utamanya ialah CPO (Crude Palm Oil) dan metanol yang didapat dari PT.

Perkebunan Nusantara XIII dan PT. Kaltim Metanol Indonesia yang berlokasi

di Kalimantan Timur.

2. Kapasitas Pabrik

Penggunaan biodiesel per tahunnya selalu mengalami kenaikan, dan terlihat

pada data impor Badan Pusat Statistik produk biodiesel pada tahun 2009 sampai

tahun 2014. Pada tabel 1 merupakan statistik data perdagangan Luar Negeri

Indonesia mengenai banyaknya konsumsi biodiesel.

Page 8: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

Tabel 1 Data Impor Biodiesel Indonesia

(BPS, 2009-2014)

Perlu adanya pertimbanagn untuk mendirikan sebuah pabrik yaitu dengan

tersedianya bahan baku, yakni untuk mempermudah proses produksi. CPO dan

metanol merupakan bahan baku yang paling utama untuk membuat biodiesel,

yang dapat diperoleh dari PT.Perkebunan Nusantara XIII dan PT. Kaltim

Metanol Indonesia.

Dengan adanya pabrik yang pernah berdiri yakni berproduksi pada 5.000-

1.000.000 ton per tahun. Sehingga diambil kapasitas 140.000 ton per tahun.

3. Proses Pembuatan Biodiesel

Pada dasarnya proses biodiesel didapatkan dari metode transesterikasi dan

esterifikasi lemak dengan alkohol. Esterfikasi ialah asam lemak menjadi ester

dengan mereaksikan alkohol dan katalis berupa asam kuat, proses ini bertujuan

menurunkan kadar asam lemak bebas hingga dibawah 5%.

RCOOH + CH3OH RCOOH3 + H2O

Asam Lemak+ Alkohol Metil ester + Air

Tahun Kebutuhan (Ton/tahun)

2009 177.336.332

2010 1.083.361.771

2011 1.875.247.999

2012 2.513.964.291

2013 2.728.824.439

2014 2.607.941.087

Page 9: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

HOCH

HOCH2

HOCH2

+

R1

O

C OCH2

R2

O

C OCH

R3

O

C OCH2

+ 3CH3OH

O

3

R

C OCH3

Trigliserida Metanol Gliserol Biodiesel

Katalis

Selanjutnya proses transesterifikasi yakni untuk menurunkan viskositas

minyak dengan mereaksikan alkohol dan minyak dengan katalis basa yang

menghasilkan biodiesel dan gliserol.

Disimpulkan bahwa reaksi ini termasuk eksotermis. Ini dikarenakan

penambahan suhu yang bisa menurunkan konversi pembentukan biodiesel. Jika

suhu diturunkan, maka akan menaikkan konversi, sehingga suhu harus tetap

dijaga yakni suhu operasinya 60°C.

4. Tinjauan Termodinamika

Reaksi endotermis dan eksotermis dapat ditentukan oleh reaksi

pembuatan biodesel yang tinjauannya dari reaksi kesetimbangan.Pada setiap

senyawa mempunyai ΔH°f dan ΔG pada suhu 298,15K yang ditunjukan pada

tabel 2.

Tabel 2. Enthalpy of Formation (ΔH°f) dan Gibbs Energy (ΔG).

Komponen H°f, kJ/mol ΔG (kJ/mol)

Metanol -201,17 -162,51

Gliserol -582,8 -445,49

Crude Palm

Oil

-671,78 -189,69

Metil Ester -626 -117

Page 10: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

5. Tinjauan Kinetika

Penyederhanaan reaksi hidrolisis pada minyak yaitu :

A + B C + D

Proses reaksi minyak dengan air merupakan reaksi hidrolisis yang mana

reaksinya reversibel, tapi pada kecepatan reaksi kekiri lebih kecil dari kecepatan

reaksi kekanan pada proses tersebut, sehingga reaksinya dapat disebut reaksi

irreversibel. (Othmer, Kick. 1985).

Dan secara garis besar derajat kelangsungan reaksi dapat ditemtukan oleh

K, orde reaksi (n) dan C (konsentrasi reaktan)

-ra =K Can Cbm (Levenspel, 1975).

6. Diskripsi Proses

Pada proses pembuatan biodiesel ada 3 tahap, yaitu:

a. Bahan Baku

CPO, Metanol dan katalis NaOH merupakan bahan pembuatan

biodiesel. Penyimpanan NaOH berada di silo dengan kondisi operasi

temperatur 30°C. Sedangkan penyimpanan metanol dan CPO berada di

tangki dengan temperatur 30°C berada di tekanan atmosferis. CPO dan

metanol direaksikan pada suhu 60°C dengan perbandingan metanol dan

CPO sebesar 6:1. Pencampuran metanol dan NaOH di mixer-1. Kemudian

setelah dari mixer-1 dilewatkan ke HE guna menaikan temperatur menjadi

60°C. Setelah itu campuran metanol dimasukan ke reaktor. CPO yang

mulanya bersuhu 30°C lalu dilewatkan HE agar temperaturnya menjadi

60°C. Setelah itu CPO masuk ke reaktor dan bereaksi dengan metanol dan

juga katalis NaOH.

Page 11: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

b. Reaksi Transesterifikasi

Transesterifikasi merupakan reaksi pembuatan biodiesel. Dengan

menggunakan reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Hasil dari optimasi

menggunakan 2 reaktor. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

C57H104O6 + 3CH3OH ↔ CoNaOH60 3C19H36O2 + C3H8O3

Reaksi tersebut termasuk reaksi eksotermis. Pendingin yang

digunakan berupa koil didasarkan pada luas transfer panas.

c. Pemisahan dan Pemurnian

Keluaran reaktor dialirkan ke dekanter-1 guna pemisahan biodiesel

dengan gliserol. Gliserol yang merupakan hasil samping di alirkan ke

netralizer guna menetralisasi NaOH yang ditambahkan HCl. Biodiesel yang

merupakam hasil atas dekanter dialirkan ke mixer-2, guna proses pencucian

ditambah air. Kemudian dipisahkan lagi di dekanter-2. Produk bawah yang

berupa metanol air dialirkan ke tangki pengumpul sementara. Sedangkan

hasil atas dialirkan ke evaporator-1 guna menguapkan air pada produk

biodiesel. Setelah dari evaporator produk didinginkan lalu dialirkan ke

tangki biodiesel. Hasil dari netralizer keluar menuju tangki pengumpul

sementara, setelah itu dialirkan ke evaporator guna menguapkan metanol

air, Sedangkan gliserol yang tidak menguap didinginkan lalu dialirkan ke

tangki gliserol. Metanol air kemudian dimurnikan pada rektifikasi, hasil atas

berupa metanol dan hasil bawah berupa air. Metanol digunakan kembali

sedangkan air dialirkan ke UPL.

7. Spesifikasi Alat Proses

Pada pabrik biodiesel kapasitas 140.000ton/tahun, diperoleh hasil

perhitungan data alat proses seperti berikut:

a. Mixer-1

Kode : M-11

Berfungsi : Pencampuran metanol dan katalis NaOH

Temperatur : 36℃

Page 12: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

Pressure : 1 atm

Diameter(D) : 2,074 m

Tinggi(H) : 2,315 m

Tebal plate shell : 0,005 m

Tebal plate roof : 0,005 m

Harga alat : US $ 63,751

b. Mixer-2

Kode : M-12

Berfungsi : Pencampuran metanol dan katalis NaOH

Temperatur : 52,5℃

Pressure : 1 atm

Diameter(D) : 3,339 m

Tinggi(H) : 3,715 m

Tebal plate shell : 0,005 m

Tebal plate roof : 0,005 m

Harga alat : US $ 14,801

c. Reaktor

Kode : R-11A

Berfungsi : Mereaksikan antara trigliserida dan metanol

menghasilkan produk biodiesel.

Temperatur : 60℃

Pressure : 1 atm

Diameter(D) : 0,83 m

Tinggi(H) : 1,177 m

Tebal plate shell : 0,005 m

Tebal plate roof : 0,005 m

Harga alat : US $ 176,684

Page 13: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

d. Reaktor

Kode : R-11B

Berfungsi : Mereaksikan antara trigliserida dan metanol

menghasilkan produk biodiesel.

Temperatur : 60℃

Pressure : 1 atm

Diameter(D) : 0,83 m

Tinggi(H) : 1,177 m

Tebal plate shell : 0,005 m

Tebal plate roof : 0,005 m

Harga alat : US $ 176,684

e. Reaktor

Kode : R-11C

Berfungsi :Mereaksikan antara trigliserida dan metanol

menghasilkan produk biodiesel.

Temperatur : 60℃

Pressure : 1 atm

Diameter(D) : 0,83 m

Tinggi(H) : 1,177 m

Tebal plate shell : 0,005 m

Tebal plate roof : 0,005 m

Harga alat : US $ 176,684

f. Dekanter-1

Kode : H-11

Berfungsi :Memisah biodiesel dengan gliserol dan komponen

lain

Temperatur : 60℃

Pressure : 1 atm

Diameter (D) : 1,617 m

Page 14: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

Panjang(L) : 5,527 m

Tebal plate shell : 0,005 m

Tebal plate roof : 0,006 m

Harga alat : US $ 50,465

g. Dekanter-2

Kode : H-12

Berfungsi : Memisah biodiesel dengan komponen lain (metanol

dan air)

Temperatur : 52,47℃

Pressure : 1 atm

Diameter(D) : 0,720 m

Panjang(L) : 2,525 m

Tebal plate shell : 0,005 m

Tebal plate roof : 0,005 m

Harga alat : US $ 39,975

h. Evaporator-1

Kode : V-11

Berfungsi : Menguapkan air yang masih terkandung dari

produk biodiesel.

Temperatur : 110℃

Pressure : 1 atm

Diameter(D) : 0,445 m

Tinggi(H) : 5,769 m

Tebal plate shell : 0,005 m

Tebal plate roof : 0,005 m

Harga alat : US $466,419

i. Evaporator-2

Kode : V-12

Page 15: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

Berfungsi : Menguapkan metanol air dan memekatkan gliserol

dan NaCl.

Temperature : 95℃

Pressure : 1 atm

Diameter(D) : 1,111 m

Tinggi(H) : 6,012 m

Tebal plate shell : 0,005 m

Tebal plate roof : 0,005 m

Harga alat : US $643,453

j. Netralizer

Kode : M-12

Berfungsi : Mereaksikan NaOH dengan HCl.

Temperatur : 57,9℃

Pressure : 1 atm

Diameter(D) : 1,382 m

Tinggi(H) : 2,005 m

Tebal plate shell : 0,005 m

Tebal plate roof : 0,005 m

Harga alat : US $ 14,801

k. Collecting Tank

Kode : F-31

Berfungsi :Menampung sementara gliserol, metanol dan

lainnya.

Temperatur : 55℃

Pressure : 1 atm

Diameter(D) : 2,224 m

Tinggi(H) : 2,224 m

Tebal plate shell : 0,005 m

Tebal plate roof : 0,008 m

Page 16: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

Harga alat : US $ 21,211

l. Rektifikasi

Kode : D-11

Berfungsi :Memurnikan metanol.

Suhu umpan : 95,07℃

Suhu top : 64,79℃

Suhu bottom : 100,14℃

Pressure : 1 atm

Diameter atas : 1,11 m

Diameter bawah : 3,91 m

Diameter rektifikasi : 3,91 m

Tinggi menara : 16,79 m

Tebal plate shell : 0,006 m

Tebal plate roof : 0,005 m

Harga alat : US $ 98,132

8. Analisa Ekonomi

Analisa ekonomi digunakan untuk mengetahui apakah pabrik biodiesel

yang didirikan dapat menguntukngkan atau tidak dan layak atau tidak.

Perhitungan data evaluasi ekonomi yang diperkirakan 330 hari dan operasi

selama satu tahun dengan total karyawan 155 orang, diperoleh modal tetap

sebanyak Rp. 591.581.941.452/tahun. Total biaya produksi yaitu Rp.

979.099.726.094/tahun. Keuntungan sebelum pajak Rp. 124.410.107.077/tahun.

Keuntungan sesudah pajak didapatkan sebesar Rp. 93.307.580307/tahun. Dari

hasil evaluasi ekomoni diperoleh percent ROI sebelum pajak 21%, setelah pajak

15,8%, POT sebelum pajak yakni 3,22 tahun dan sesudah pajak 3,88 tahun. BEP

sebesar 58,12% dan SDP sebanyak 28,24% kemudian DCF 26,96%.

Page 17: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

Gambar 1. Analisa Kelayakan

9. Kesimpulan

Pabrik biodiesel dari Crude Palm Oil dan metanol menggunakan proses

transesterifikasi dengan katalis NaOH yang berkapasitas 140.000 ton/tahun.

Merupakan pabrik yang tergolong resiko rendah, sebab bahan baku yang ada

dekat dan juga operasinya pada kondisi atmosferis (temperatur 60°C dan

bertekanan 1 atm).

Hasil evaluasi ekonomi yang mendasarkan pada kelayakan pabrik dapat

dilihat pada tabel 3.

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Ru

pia

h/

tah

un

( x

10

9)

Tingkat Produksi per tahun (%)

BEP

SDP

FA

SA

RA

VA

0,3 RA

Page 18: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

Tabel 3. Referensi dan Perbandingann Analisis Ekonomi Perhitungan

(Aries&Newton,1955)

No Keterangan Perhitungan Referensi

1. ROI (Return On Investment)

sebelum pajak.

21% Low risk 44%

High risk 11%

2. POT (Pay Out Time)

sebelum pajak.

3,22 tahun Low risk 2 tahun

High risk 5 tahun

3. BEP (Break Even Point) 58,12% 40%-60%

4. SDP (Shut Down Point) 28,24% 20%-30%

5. DCF (Discounted Cash

Flow)

26,96% Minimal 24%

Atas dasar data perhitungan yang dibandingkan dengan referensi ROI,

BEP dan DCF, perhitungannya sesuai dengan standar yang ada untuk pabrik

yang beresiko rendah. Dilihat dari evaluasi dapat disimpulkan bahwa Pabrik

Biodiesel dari Crude Palm Oil dan metanol dengan kapasitas 140.000 ton/tahun

sudah layak untuk didirikan.

10. Daftar Pustaka

Anonim.2011.Chemical Engineering Plant Cost Index.

http://www.nt.ntnu.no/users/magheni/cepci_2011_py.pdf. Diakses

pada 31 Januari 2016 pukul 15.13 WIB).

Aries, R.S. and Newton, R.D. 1955. Chemical Engineering Cost

Estimation. New York: McGraw Hill International Book Company.

Brownell, L.E. and Young, E.H. 1959. Process Equipment Design. 1st

editions. New York: John Wiley and Sons Inc.

Coulson, J.M. and Richardson, J.F. 1983. An Introdustion to Chemical

Engineering. Volume 6. 4th editions. Heinemann: Butterworth.

Darnoko, D. and Cheryan, M. 2000. Kinetics of Palm Oil

Transesterification in a Batch Reactor. Jurnal Ilmiah, vol. 77, No. 12,

pp. 1263-1267.

Page 19: NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL … · di reaktor RATB dengan proses transesterifikasi dan ... Hasil dari evaluasi dinyatakan Pabrik Biodiesel dari CPO dan metanol

Dessler, G. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Hambali, Erliza. Et al. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta: PT AgroMedia

Pustaka.

Handoko, T.H. 2000. Dasar-dasar Manajemen Operasi dan Produksi.

Yogyakarta: BPFE UGM.

Irawan, Atep Y. 2014. Pabrik Produsen Biodiesel di Indonesia.

http://www.infosawit.com/news/detail/pabrik-produsen-biodiesel-di-

indonesia. (Diakses pada 18 April 2014 pukul 14.24 WIB).

Levenspiel, O. 1975. Chemical Reaction Engineering. 2nd edition.

Singapore: John Wiley and Sons Inc.

McCabe, W.I. and Smith, J.C. 1985. Unit Operation of Chemical

Engineering.4th edition. Singapore: McGraw Hill Book Company.

Perry, R.H. and Green, D.W. 1999. Perry’s Chemical Engineer’s

Handbook. 7rd editions. Tokyo: McGraw Hill Book Company.

Subagyo, P. 2000. Manajemen Operasi. Yogyakarta: BPFE UGM.

Sutojo, S. 1986. Manajemen Perusahaan Indonesia. Jakarta: Pustaka

Binaman Pressido.

Syukron, A. 2010. Pengantar Manajemen Industri. Jakarta: Graha Ilmu.

Wignjosoebroto, S. 2009. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.

Surabaya: Guna Widya.

Yaws, C.L 1999. Chemical Properties Handbook. New York: McGraw

Hill Company.

Zulfikarijah, F. 2005. Manajemen Operasional. Malang: UMM Press.