NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN...

24
NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN Disusun Oleh : Nike Risveni Rina Mulyati FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2006

Transcript of NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN...

Page 1: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA

BARU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

Disusun Oleh :

Nike Risveni

Rina Mulyati

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2006

Page 2: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU

DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

Telah Disetujui pada tangggal

________________________

Dosen Pembimbing

(Rina Mulyati, S.Psi., M.Si.)

Page 3: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA

BARU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

Nike Risveni

Rina Mulyati

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa baru ditinjau dari jenis kelamin. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa baru antara putra dan putri. Subjek penelitian adalah laki-laki dan perempuan yang berusia antara 17-22 tahun atau remaja akhir, yang sedang menempuh jenjang perkuliahan S-1 di Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2005 Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Skala yang digunakan yaitu skala penyesuaian sosial yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan komponen penyesuaian sosial dari Schneiders (1964) dan Yusuf (2004) berjumlah 38 aitem. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yakni t- test, uji validitas dan reliabilitas dengan SPSS 10.0 for windows. Berdasarkan hasil t-test diperoleh nilai t = 2.130; p = 0.035 ; p < 0.05, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa baru antara putra dan putri diterima, dimana penyesuaian sosial pada mahasiswa putri lebih tinggi dari pada penyesuaian sosial mahasiswa putra.

Kata Kunci : Penyesuaian Sosial, Jenis Kelamin

Page 4: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

PENGANTAR

Latar Belakang Masalah

Manusia adalah mahluk sosial (Gerungan, 2004), yang berarti tidak dapat

hidup tanpa orang lain. Dorongan atau motif sosial pada manusia, mendorong

manusia mencari orang lain untuk mengadakan hubungan atau interaksi sehingga

memungkinkan terjadi interaksi antara manusia satu dengan manusia yang lain

(Walgito, 2001).

Setiap individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan kehidupannya

melalui beberapa periode atau fase-fase perkembangan. Setiap fase perkembangan

mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan

baik oleh setiap individu, sebab keberhasilan dalam melaksanakan tugas

perkembangan akan membawa penyesuaian sosial yang lebih baik sepanjang

kehidupannya begitu juga jika gagal menyelesaikan tugas-tugas perkembangan

pada fase tertentu berakibat tidak baik pada kehidupan fase berikutnya (Ali dan

Asrori, 2004).

Salah satu peran yang harus di jalankan oleh remaja adalah sebagai

mahasiswa baru. Lingkungan yang berbeda, tuntutan yang tidak sama dengan

peran sebagai anak maupun pelajar SMA membutuhkan proses adaptasi sehingga

mereka bisa menunjukkan kinerja yang optimal sebagai mahasiswa. Salah satu

bentuk adaptasi yang di lakukan terkait dengan perubahan lingkungan dan

tuntutan sosial adalah penyesuaian sosial (social adjustment). Penyesuaian sosial

sangat penting di kuasai remaja dalam perannya sebagai mahasiswa baru karena

Page 5: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

Hurlock (1999) mengatakan bahwa penyesuaian sosial merupakan salah satu

tugas perkembangan masa remaja yang tersulit.

Penyesuaian sosial berarti keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri

terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya

(Hurlock, 1997). Menurut Eysenck, dkk (Asyanti, 1999) penyesuaian sosial

merupakan proses individu atau suatu kelompok mencapai keseimbangan sosial

dalam arti tidak mengalami konflik dengan lingkungan. Schneiders (1964)

menambahkan bahwa penyesuaian sosial adalah sejauhmana individu mampu

bereaksi secara efektif terhadap hubungan, situasi dan kenyataan sosial yang ada.

White & Watt (Gutama, 2004) mengatakan bahwa mahasiswa baru lebih

sering mengalami gangguan perilaku, karena berada pada masa transisi yaitu masa

peralihan dari sekolah menengah ke lingkungan perguruan tinggi. Mahasiswa baru

dihadapkan pada situasi baru yang asing, suatu kehidupan baru yang penuh

dengan tantangan, sedangkan ia telah memiliki pengalaman dan kebiasaan lama

yang belum tentu sesuai dengan situasi baru.

Salah satu masalah yang dihadapi mahasiswa baru yaitu yang

berhubungan dengan sistem belajar yang tidak sama dengan SMA, seperti

pelajaran berlangsung lebih cepat, pemahaman harus lebih mendalam, mata ajaran

berbeda dengan di SMA, begitu juga cara mengajar dosen, perkuliahan harus

diatur sendiri oleh mahasiswa, sehingga mahasiswa baru membutuhkan proses

dalam menghadapi perubahan yang terjadi di perguruan tinggi. Pada awal kuliah

banyak mahasiswa baru yang mengalami masalah sehingga terjadi pelanggaran

terhadap aturan yang telah ditetapkan kampus karena mahasiswa baru belum siap

Page 6: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

menghadapi semua perubahan yang terjadi pada dirinya. Jika di perhatikan maka

pelanggaran yang sering terjadi di kampus kebanyakan dilakukan oleh mahasiswa

putra. Menurut Walgito(Asyanti, 1999) laki-laki cenderung bersifat menentang

peraturan sedangkan perempuan cenderung bersifat tunduk terhadap aturan.

Rice, dkk (Santrock, 2003) mengatakan seperti halnya transisi dari sekolah

dasar menuju sekolah menengah atau sekolah lanjutan tingkat pertama yang

meliputi banyak transisi dan tekanan, hal yang sama juga terjadi pada transisi dari

sekolah lanjutan tingkat atas menuju perguruan tinggi. Eccles, dkk (Santrock,

2003) mengatakan bahwa proses transisi dari SMA ke perguruan tinggi bisa

menimbulkan stress karena terjadi secara bersamaan dengan perubahan-perubahan

lain pada remaja sebagai mahasiswa baru seperti perubahan peran dalam keluarga

dan masyarakat yang lebih luas.

Di perguruan tinggi sendiri, mahasiswa baru mengalami perubahan yang

terkait dengan situasi kampus di mana terjadi perpindahan struktur sekolah yang

lebih besar, hubungan yang lebih impersonal, interaksi dengan teman sebaya yang

lebih beragam latar belakang geografisnya dan juga kadang beragam latar

belakang etnisnya, serta bertambahnya tekanan untuk mencapai prestasi, unjuk

kerja dan nilai-nilai ujian yang baik (Santrock, 2003). Sehingga untuk pencapaian

kenerja akademis yang baik dan interaksi sosial yang lebih positif maka

mahasiswa baru membutuhkan kemampuan untuk melakukan reaksi terhadap

tuntutan-tuntutan dan tekanan-tekanan lingkungan sosial yang mengenai dirinya,

tuntutan-tuntutan ini dapat dari luar atau dari dalam diri individu itu sendiri

Page 7: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

(Fudyartanto, 2002). Kemampuan tersebut di kenal dengan istilah penyesuaian

sosial.

Menurut Eysenck, dkk (Asyanti, 1999) penyesuaian sosial merupakan

proses individu atau suatu kelompok mencapai keseimbangan sosial dalam arti

tidak mengalami konflik dengan lingkungan. Schneiders (1964) menambahkan

bahwa penyesuaian sosial adalah sejauhmana individu mampu bereaksi secara

efektif terhadap hubungan, situasi dan kenyataan sosial yang ada. Meichati

(Asyanti, 1999) mengemukakan bahwa keberhasilan dalam melakukan

penyesuaian sosial akan menimbulkan rasa puas dan senang, menambah

kepercayaan diri dan menambah harga diri sehingga tercapai mental yang

seimbang. Sedangkan kegagalan penyesuaian sosial akan membuat individu

kehilangan kepercayaan diri dan melemahkan daya hidup. Keberhasilan individu

dalam melakukan penyesuaian sosial berkaitan erat dengan keberhasilannya

dalam melakukan penyesuaian baik di rumah, di sekolah, dan di masyarakat

(Schneiders, 1964 ; Hurlock 1997).

Penyesuaian sosial ternyata berbeda antara laki-laki dan perempun hal ini

di sebabkan karena adanya perbedaan perlakuan antara perempuan dan laki-laki di

dalam masyarakat (Squire dalam Suhapti, 1995). Perbedaan antara perempuan dan

laki-laki ini juga terlihat dari ciri-ciri kepribadian yang berbeda di mana Erikson

(Santrock, 2002) berpendapat bahwa, karena struktur jenis kelamin, laki-laki lebih

suka mengganggu dan agresif, perempuan lebih inklusif dan pasif sehingga laki-

laki lebih banyak mengalami permasalahan dengan lingkungan sosialnya (Sears

dkk., 1991), seperti penelitian yang diungkapkan oleh Afiatin (2001) bahwa

Page 8: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

pengguna NAPZA banyak dilakukan oleh laki-laki, sementara penelitian

Maharani dan Andayani (2003) lebih banyak memfokuskan pada kenakalan yang

dilakukan oleh remaja laki-laki seperti perkelahian antar pelajar, pelanggaran

terhadap peraturan sekolah dan pergaulan bebas prosentasenya lebih banyak

dilakukan oleh laki-laki. Permasalahan-permasalahan yang timbul pada remaja

laki-laki ini disebabkan oleh kesulitan yang dialami remaja dalam melakukan

penyesuaian sosial terhadap berbagai situasi dan kondisi yang penuh tantangan

(Maharani dan Andayani, 2003). Sehingga bisa diasumsikan bahwa penyesuaian

sosial laki-laki lebih rendah dibandingkan perempuan.

Hipotesis

Berdasarkan beberapa teori dan uraian yang telah di kemukakan di atas,

maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah “ Ada perbedaan

penyesuaian sosial pada mahasiswa baru antara putra dan putri, penyesuaian

sosial pada mahasiswa putri lebih baik di bandingkan mahasiswa putra “.

METODE PENELITIAN

Subjek yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

Psikologi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Indonesia angkatan 2005. Subjek yang di ambil dalam

penelitian ini yaitu yang termasuk dalam kategori remaja akhir yang berusia

antara 17-22 tahun baik laki-laki maupun perempuan.

Page 9: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

Secara rinci alat ukur yang digunakan adalah:

Skala penyesuaian sosial peneliti susun sendiri berdasarkan komponen

penyesuaian sosial menurut teori yang di ungkapkan oleh Schneiders (1964) dan

Yusuf (2004) yang dilakukan remaja di tiga lingkungan yaitu:

1. Lingkungan Keluarga

a) menjalin hubungan yang baik dan sehat dengan anggota keluarga, tidak ada

penolakan dari orang tua terhadap anak-anaknya, tidak ada permusuhan, rasa

benci atau iri hati antar saudara, b) mau menerima otoritas orang tua yang

berhubungan dengan disiplin dan peraturan yang di tentukan oleh orang tua,

c) kemauan untuk memikul tanggung jawab, d) berusaha untuk membantu

anggota keluarga dalam mencapai tujuan individu maupun tujuan bersama.

2. Lingkungan Sekolah (kampus)

a) bersikap respek dan mau menerima peraturan kampus, b) berpartisipasi dalam

kegiatan-kegiatan kampus, c) menjalin hubungan yang sehat, ramah dan akrab

dengan teman-teman kampus, d) bersikap hormat terhadap guru (dosen),

pemimpin dan pegawai kampus lainnya, e) membantu kampus dalam

merealisasikan tujuan-tujuannya.

3. Lingkungan Masyarakat

a) mengakui dan menghormati terhadap hak-hak orang lain, b) kemampuan untuk

bergaul akrab dan memelihara jalinan persahabatan dengan orang lain, c) bersikap

simpati dan altruis terhadap kesejahteraan orang lain, d) menghormati nilai-nilai,

hukum, kebiasaan, tradisi dan kebijakan-kebijakan masyarakat.

Page 10: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan analisis

statistik yang di gunakan secara kuantitatif. Metode analisis data yang di gunakan

dalam penelitian ini adalah t-test, untuk mengetahui apakah ada perbedaan

penyesuaian sosial pada mahasiswa baru antara putra dan putri. Analisis data di

lakukan dengan menggunakan perhitungan statistik yang di lakukan dengan

menggunakan bantuan komputer program SPSS (Statistical Product and Service

Solution) for Windows versi 10.0.

Hasil Penelitian

Untuk skala penyesuaian sosial yang awalnya terdiri dari 52 aitem dan

setelah diuji cobakan di peroleh 39 aitem yang shahih dengan nilai korelasi item-

total yang terkoreksi yang bergerak 0.3048 sampai 0. 6347. Item yang shahih

selanjutnya diuji reliabilitasnya dan diperoleh nilai alpha sebesar 0.8992 yang

artinya skala ini termasuk reliabel untuk digunakan sebagai alat ukur.

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Gambaran umum mengenai subjek penelitian dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 1 Data Jumlah Mahasiswa baru Angkatan 2005

Jenis Kelamin Fakultas Laki-laki Perempuan

Total Jumlah

Psikologi 23.6 % 76.4 % 100 % 199 Komunikasi 50.4 % 49.6 % 100 % 131

Page 11: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

Tabel 2 Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia

Usia 17-19 20-22

Fakultas

L P L P

Total

Psikologi 6.2 % 30 % 1.2 % 0.7 % 38.1 % Komunikasi 24.4 % 34.4 % 3.1 % 0 % 61.9 % Total 30.6 % 64.4 % 4.3 % 0.7 % 100 %

2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Berdasarkan analisis data yang telah di lakukan maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 3 Data Penelitian Statistik Deskriptif Penyesuaian Sosial

Empirik Hipotetik

Variabel Min Max Mean SD Min Max Mean SD

Penyesuaian

sosial

97 152 123.36 10.88 38 152 95 19

Tabel 4 Kategorisasi Penyesuaian Sosial Responden Penelitian Kategori Rentang Skor Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi X > 129.2 47 29.3 % Tinggi 106.4 < X = 129.2 107 66.9 % Sedang 83.6 < X = 106.4 6 3.8 % Rendah 60.8 = X= 83.6 0 0 % Sangat Rendah X < 60.8 0 0 % Total 160 100 %

Melihat mean empirik dari data penelitian sebesar 123.36 maka secara

keseluruhan subyek penelitian memiliki tingkat penyesuaian sosial yang tinggi.

Page 12: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

Jika dilihat sebaran data penelitian secara lebih rinci, maka responden penelitian

bisa dibedakan menjadi 5 kelompok di mana 29.3 % masuk kategori sangat tinggi,

66.9 % masuk kategori tinggi, 3.8 % masuk kategori sedang. Subjek penelitian ini

tidak ada yang memiliki tingkat penyesuaian sosial yang rendah dan sangat

rendah.

Tabel 5 Data Penelitian Empirik Penyesuaian Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin

Perempuan Laki-laki Variabel Min Max Mean SD Min Max Mean SD

Penyesuaian Sosial 106 152 124.69 9.99 97 152 120.89 12.07 Tabel 6 Kategorisasi Penyesuaian Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin

Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki

Kategorisasi

F P F P Sangat Tinggi X > 129.2 36 22.5 % 11 6.8 % Tinggi 106.4 < X = 129.2 67 41.9 % 40 25 % Sedang 83.6 < X = 106.4 1 0.7 % 5 3.1 % Rendah 60.8 = X= 83.6 0 0 % 0 0 % Sangat Rendah X < 60.8 0 0 % 0 0 % Total 104 65.1 % 56 34.9 %

Berdasarkan data statistik deskriptif (lihat tabel 5) diketahui bahwa mean

empirik untuk mahasiswa putri dan mahasiswa putra berada pada kelompok

tinggi. Artinya penyesuaian sosial mahasiswa putra dan putri termasuk tinggi. Jika

mean empirik mahasiswa putri dengan mahasiswa putra, maka tampak bahwa

mean empirik mahasiswa putri lebih tinggi dibandingkan mahasiswa putra.

Jika subyek penelitian kemudian dikelompokkan dalam 5 kategori

berdasarkan besaran mean empirik yang di perolehnya, maka sebarannya adalah

sebagai berikut:

Page 13: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

1. Tingkat penyesuaian sosial yang tergolong sangat tinggi prosentasenya lebih

besar pada mahasiswa putri di bandingkan mahasiswa putra (22.5 % > 6.8 %).

2. Tingkat penyesuaian sosial yang tergolong tinggi prosentasenya lebih besar

pada mahasiswa putri dibandingkan mahasiswa putra (41.9 % > 25 %).

3. Tingkat penyesuaian sosial yang tergolong sedang prosentasenya lebih besar

pada mahasiswa putra dibandingkan mahasiswa putri (3.1 % > 0.7 %).

4. Tidak ada subyek penelitian baik mahasiswa putra maupun putri yang memiliki

tingkat penyesuaian sosial yang rendah maupun sangat rendah.

3. Hasil Uji Asumsi

Sebelum melakukan uji hipotesis terhadap data penelitian, terlebih dahulu

dilakukan uji asumsi terhadap data hasil penelitian. Uji asumsi meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas terhadap data penelitian.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas di lakukan menggunakan program bantuan komputer SPSS

versi 10.0 sebaran pada penelitian menggunakan teknik analisis Two Sample

Kolmogorov Smirnov Test. Hasil uji normalitas di peroleh sebaran skor

penyesuaian sosial (K-S Z = 1.276 dan p = 0.077 ; p > 0.05). Berdasarkan analisis

di peroleh bahwa hasil skor penyesuaian sosial adalah normal.

b. Uji Homogenitas

Hasil dari uji homogenitas untuk variabel penyesuaian sosial di peroleh

nilai Lavene Statistik sebesar 0.679 dengan p = 0. 411 ; p > 0.05, yang berarti

sebarannya homogen.

Page 14: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

4. Hasil Uji Hipotesis

Syarat untuk melakukan uji hipotesis terpenuhi, yakni uji asumsi yang

terdiri dari uji normalitas (data normal) dan uji homogenitas (data homogen).

Dengan demikian uji hipotesis pada penelitian ini akan di lakukan dengan

menggunakan t-test. Dalam pengujian tersebut, penulis menggunakan bantuan

komputer program SPSS (Statistical Programme for Social Science) for Windows

10.0.

Hasil analisis data di peroleh nilai t = 2.130 dengan harga p = 0.035 ; p <

0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan tingkat

penyesuaian sosial antara mahasiswa putra dan putri, dimana penyesuaian sosial

pada mahasiswa putri lebih tinggi di bandingkan mahasiswa putra.

5. Hasil Analisis Data Tambahan

a) Berdasarkan Komponen Penyesuaian Sosial

Pada analisis ini komponen penyesuaian sosial pada mahasiswa putra dan

putri di lakukan di tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, sekolah

(kampus) dan masyarakat.

(1) Ada perbedaan komponen penyesuaian sosial di keluarga pada mahasiswa

putra dan putri (t = 19.515 : p = 0.000 ; p < 0.05). Dimana mahasiswa putri

lebih tinggi penyesuaian sosial di keluarga dibandingkan mahasiswa putra,

hal ini terlihat dari nilai mean yang di peroleh mahasiswa putri 350.25

sedangkan mahasiswa putra memperoleh nilai mean 180.83.

Page 15: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

(2) Ada perbedaan komponen penyesuaian sosial di kampus pada mahasiswa

putra dan putri (t = 26.804 : p = 0.000 ; < 0.05). Penyesuaian sosial pada

mahasiswa putri di kampus lebih tinggi di bandingkan mahasiswa putra,

hal ini terlihat dari nilai mean yang di peroleh mahasiswa putri 332.33,

sedangkan mahasiswa putra memperoleh nilai mean 174.67.

(3) Ada perbedaan komponen penyesuaian sosial di masyarakat pada

mahasiswa baru putra dan putri (t = 22.375 : p = 0.000 ; < 0.05).

Penyesuaian sosial mahasiswa putri di masyarakat lebih tinggi di

bandingkan mahasiswa putra, hal ini terlihat dari nilai mean yang di

peroleh mahasiswa putri 344.71 sedangkan mahasiswa putra memperoleh

nilai mean 178.86.

b) Berdasarkan rentang usia

Pada analisis ini rentang usia di bagi menjadi dua kelompok yaitu 17-19 tahun

dan 20-22 tahun. Dari analisis yang di lakukan di ketahui bahwa tidak ada

perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa baru di tinjau dari usia 17-19

tahun dan 20-22 tahun (t = 1.098 ; p = 0.274 ; p > 0.05). Jika di lihat dari

analisis usia berdasarkan jenis kelamin maka di ketahui bahwa;

(1) Tidak ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa putra

berdasarkan rentang usia 17-19 tahun dan 20-22 tahun (t = 0.108 ; p =

0.915 ; p > 0.05).

(2) Tidak ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa putri berdasarkan

rentang usia 17-19 tahun dan 20-22 tahun (t= 1.383 ; p = 0.170 ; p > 0.05).

c) Berdasarkan tempat tinggal

Page 16: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

Pada analisis ini tempat tinggal dibagi menjadi 3 kategori yaitu orang tua, kos,

dan lain-lain.

(1) Ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa putra berdasarkan

tempat tinggal antara tinggal bersama orang tua, kos dan lain-lain (F =

5.586 ; p = 0.006 ; p < 0.05). Penyesuaian sosial pada mahasiswa putra

yang tinggal bersama orang tua lebih tinggi dibandingkan kos dan lain-

lain, hal ini terlihat dari nilai mean yang diperoleh tinggal bersama orang

tua 126.70, nilai mean kos 119.72 dan nilai mean lain-lain 113.00.

(2) Tidak ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa putri berdasarkan

tempat tinggal (F = 0.119 ; p = 0.888 ; p > 0.05). Jika dilihat dari nilai

mean maka penyesuaian sosial yang tinggal bersama orang tua lebih tinggi

dibandingkan kos, dan lain-lain, hal ini terlihat dari nilai mean yang

diperoleh orang tua 125.48, nilai mean kos 124.33 dan nilai mean lain-lain

124.88.

d) Berdasarkan Fakultas

Pada analisis ini fakultas terdiri dari Fakultas Psikologi dan Prodi Ilmu

Komunikasi. Dari analisis yang dilakukan diketahui bahwa tidak ada

perbedaan penyesuaian sosial berdasarkan fakultas (t=-524 ; p= 0.601 ; p >

0.05). Penyesuaian sosial pada mahasiswa baru Prodi Ilmu Komunikasi lebih

tinggi dibandingkan penyesuaian sosial pada mahasiswa baru Fakultas

Psikologi, hal ini terlihat dari nilai mean yang diperoleh mahasiswa baru Prodi

ilmu Komunikasi 123.72 sedangkan mahasiswa baru Fakultas Psikologi

memperoleh nilai mean 122.79.

Page 17: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

D. Pembahasan

Penyesuaian sosial pada mahasiswa putri lebih baik dari pada mahasiswa

putra. Tidak dapat di sangkal lagi bahwa perbedaan jenis kelamin di pengaruhi

oleh faktor biologi terutama perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan.

Beberapa pakar sosiobiologi bahkan mengatakan bahwa evolusi genetik memberi

andil pada perbedaan jenis kelamin dalam perilaku manusia yang mengakibatkan

pola tingkah laku individu yang berbeda, sehingga interaksi yang terjadi di

lingkungan sosial juga berbeda antara laki-laki dan perempuan (Sears, 1991 ;

Taylor dkk., 2000). Selain itu perempuan dan laki-laki mengalami banyak

perubahan fisik dan sosial selama masa remaja awal, mereka harus berhadapan

dengan keadaan di mana terdapat definisi baru mengenai peran gender. Perbedaan

psikologis dan perilaku antara laki-laki dan perempuan kian meningkat selama

masa remaja awal di karenakan terjadinya peningkatan tekanan-tekanan dari

lingkungan sosial untuk menyesuaikan diri pada peran gender maskulin dan

feminine yang tradisional. Peran masa puber dalam intensifikasi gender dapat

menimbulkan suatu pertanda untuk mensosialisasikan orang lain mengenai

kenyataan bahwa remaja mulai mendekati masa dewasa, dan karena itu harus

mulai banyak bertindak dengan cara yang sesuai dengan stereotype perempuan

atau laki-laki dewasa (Santrock, 2003).

Penyesuaian sosial pada mahasiswa baru tergolong tinggi. Hal ini

membuktikan bahwa mahasiswa baru mempunyai penyesuaian sosial yang baik

terhadap lingkungan sosialnya yang baru seperti yang di kemukakan oleh Gunarsa

dan Gunarsa (2003) bahwa lingkungan di mana seseorang hidup mengalami

Page 18: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

perubahan terus menerus, supaya dapat bertahan seseorang harus

mempertahankan keseimbangannya dalam hubungan dengan lingkungan. Untuk

dapat melakukan penyesuian sosial yang baik maka individu terlebih dahulu harus

berperilaku sesuai dengan tuntututan sosial yang ada di masyarakat, sehingga

individu dapat di terima oleh lingkungan masyarakatnya dan memainkan peran

sosial yang dapat di terima, seperti untuk mematuhi peraturan yang ada dan tidak

mementingkan diri sendiri (Hurlock, 1997 ; Hurlock, 1999).

Dari analisis tambahan di ketahui bahwa ada perbedaan penyesuaian sosial

pada mahasiswa putra di tinjau dari tempat tinggal. Hal ini membuktikan bahwa

mahasiswa putra mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian sosial di

tempat tinggal yang baru hal ini di sebabkan karena mengalami perubahan dengan

lingkungan tempat tinggal sebelumnya seperti yang di kemukakan oleh Rice, dkk

(Santrock, 2003) berbeda latar belakang budaya, geografisnya dan juga beragam

latar belakang etnis. Sedangkan untuk mahasiswa putri tidak ada perbedaan

penyesuaian sosial di tinjau dari tempat tinggal. Hasil lain yang diperoleh dari

penelitian ini juga di ketahui bahwa tidak ada perbedaan penyesuaian sosial pada

mahasiswa putra maupun mahasiswa putri jika di lihat dari rentang usia. Ini

membuktikan bahwa dalam melakukan penyesuaian sosial usia tidak

mempengaruhi seseorang dalam melakukan penyesuaian sosial dengan

lingkungan sosialnya.

Hasil lain yang diperoleh dari penelitian ini juga di ketahui bahwa tidak

ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa putra maupun mahasiswa putri

jika di lihat dari rentang usia. Ini membuktikan bahwa dalam melakukan

Page 19: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

penyesuaian sosial usia tidak mempengaruhi seseorang dalam melakukan

penyesuaian sosial dengan lingkungan sosialnya.

Jika di lihat dari tiga komponen yang terdapat pada alat ukur penyesuaian

sosial, yaitu lingkungan keluarga, sekolah (kampus) dan masyarakat, sesuai data

yang telah diperoleh dan sudah di analisis di ketahui bahwa ada perbedaan

penyesuaian sosial terhadap ketiga komponen penyesuaian sosial tersebut yang di

berikan kepada mahasiswa baru. Tetapi pada komponen penyesuaian sosial di

keluarga mempunyai nilai mean yang lebih tinggi di bandingkan komponen yang

lainnya. Dari tiga komponen tersebut di ketahui bahwa penyesuaian sosial pada

mahasiwa putri di lingkungan keluarga, kampus dan masyarakat lebih tinggi di

bandingkan mahasiswa putra. Didalam lingkungan keluarga, sekolah atau

masyarakat yang luas akan berkembang bermacam-macam tuntutan peran yang

berbeda berdasarkan perbedaan jenis kelamin, sehingga setiap individu dalam

melakukan penyesuaian sosial berdasarkan apa yang telah mereka dapatkan di tiga

lingkungan tersebut. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama bagi

remaja dalam bersosialisasi sebelum masuk ke lingkungan masyarakat. Dalam

keluarga juga remaja belajar mentaati peraturan yang berlaku, bekerjasama

dengan orang lain, bersikap toleransi, menghargai pendapat orang lain dan belajar

bertanggung jawab (Yusuf, 2004).

Page 20: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:

1. Penyesuaian sosial mahasiswa putri tergolong tinggi.

2. Penyesuaian sosial mahasiswa putra termasuk tinggi.

3. Penyesuaian sosial pada mahasiswa putri lebih tinggi dibanding penyesuaian

sosial pada mahasiswa putra.

Dari hasil analisis tambahan di peroleh :

(a) Ada perbedaan komponen penyesuaian sosial di keluarga pada mahasiswa

putra dan putri.

(b) Penyesuaian sosial di keluarga pada mahasiswa putri lebih tinggi di

bandingkan penyesuaian sosial di keluarga pada mahasiswa putra.

(c) Ada perbedaan komponen penyesuaian sosial di kampus pada mahasiswa putra

dan putri.

(d) Penyesuaian sosial di kampus pada mahasiswa putri lebih tinggi di bandingkan

penyesuaian sosial di kampus pada mahasiswa putra.

(e) Ada perbedaan komponen penyesuaian sosial di masyarakat pada mahasiswa

putra dan putri.

(f) Penyesuaian sosial di masyarakat pada mahasiswa putri lebih tinggi di

bandingkan penyesuaian sosial di masyarakat pada mahasiswa putra.

(g) Tidak ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa baru di tinjau dari

usia 17-19 tahun dan 20-22 tahun.

(h) Tidak ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa putra berdasarkan

rentang usia remaja akhir antara usia 17-19 tahun dan 20-22 tahun.

Page 21: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

(i) Tidak ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa putri berdasarkan

rentang usia remaja akhir 17-19 tahun dan 20-22 tahun.

(j) Ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa putra berdasarkan tempat

tinggal antara orang tua, kos dan lain-lain.

(k) Penyesuaian sosial pada mahasiswa putra yang tinggal bersama orang tua

lebih tinggi dibandingkan dengan kos dan lain-lain.

(l) Tidak ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa putri berdasarkan

tempat tinggal antara orang tua, kos dan lain-lain.

(m) Penyesuaian sosial pada mahasiswa putri yang tinggal bersama orang tua

lebih tinggi dibandingkan dengan kos dan lain-lain.

(n) Tidak ada perbedaan penyesuaian sosial pada mahasiswa baru antara Fakultas

Psikologi dan Prodi Ilmu Komunikasi.

(o) Penyesuaian sosial pada mahasiswa baru Prodi Ilmu Komunikasi lebih tinggi

dibandingkan penyesuaian sosial mahasiswa baru Fakultas Psikologi.

Saran

Berkaitan dengan hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran-

saran sebagai berikut ;

1. Bagi subjek penelitian.

Dalam melakukan penyesuaian sosial mahasiswa putra diharapkan lebih

menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain, mematuhi peraturan yang

berlaku terutama di lingkungan keluarga, kampus dan masyarakat, peduli dan

ramah terhadap orang lain. Di lingkungan keluarga mahasiswa putra dan putri

Page 22: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

dapat melakukan penyesuaian sosial di keluarga dengan menjalin komunikasi

yang baik dengan orang tua, saudara dan anggota keluarga lainnya. Penyesuaian

sosial di lingkungan kampus sebaiknya mahasiswa putra maupun putri lebih aktif

mengikuti kegiatan kampus, menjalin hubungan yang baik dengan dosen, teman-

teman dan semua orang yang terlibat di kampus tanpa membedakan antara satu

dengan yang lainnya. Di lingkungan masyarakat penyesuaian sosial dapat di

lakukan mahasiswa putra dan putri dengan ikut berpartisipasi dengan kegiatan

yang ada di masyarakat, tolong menolong, peka terhadap kesulitan yang di alami

oleh orang lain dan mematuhi norma-norma, adat dan kebiasaan yang ada di

lingkungan masyarakat setempat.

2. Bagi peneliti selanjutnya.

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang tema yang

sama, disarankan untuk menggali faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi

penyesuaian sosial. Dan akan lebih baik lagi jika melakukan penyempurnaan alat

ukur yang telah digunakan oleh peneliti dengan membuat aitem yang terkait

dengan peraturan yang khas keislaman Fakultas Psikologi Universitas Islam

Indonesia. Ini semata agar diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat. Subjek

penelitian juga bisa lebih diperluas lagi jangkauannya sehingga akan mendapatkan

hasil yang lebih baik lagi.

Page 23: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

DAFTAR PUSTAKA

Afiatin, T. 2001. Persepsi Terhadap Diri Dan Lingkungan Pada Remaja

Penyalahguna NAPZA. Jurnal Psikologika, No 12 tahun VI , hal 11-28.

Ali, M dan Asrori, M. 2004. Psikologi Remaja : Perkembangan peserta didik.

Jakarta: Bumi Aksara.

Asyanti. 1999. Penyesuaian Sosial Di Sekolah Pada Siswa-Siswi SLTP Penderita Asma. Skripsi (Tidak Diterbitkan) Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Fudyartanto. 2002. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Jogjakarta: Global Pustaka Utama.

Gunarsa dan Gunarsa. 2003. Psikologi Remaja (Cetakan Ke 15). Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia

Gerungan. 2004. Psikologi Sosial (Edisi Ke-3, Cetakan 1). Bandung: PT. Refika Aditama.

Gutama, P. S. 2004. Hubungan Antara Locus Of Control Eksternal Dengan Kecemasan Terhadap Kegagalan Pada Mahasiswa Tahun Pertama. Skripsi (tidak di terbitkan) Jogjakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Hurlock. E. B. 1997. Perkembangan Anak (Edisi Ke-6 Jilid I ). Tjandrasa M, dan Zarkasih, M. (Penerjemah). Jakarta: Erlangga.

____________1999. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi Ke-5). Istiwidayanti dan Soedjarwo (Penerjemah). Jakarta: Erlangga.

Kartono & Andari. 1989. Hygiene Mental Dan Kesehatan Mental DalamIslam. Bandung: Cv Mandar Maju.

Maharani & Andayani. 2003. Hubungan Antara Dukungan Sosial Ayah Dengan Penyesuaian Sosial Pada Remaja Laki-laki. Jurnal Psikologi, No I, hal 23-35.

Page 24: NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PENYESUAIAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · Rentang Skor Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Kategorisasi F P

Santrock. 2002. Life- Span Development : Perkembangan Masa Hidup (Edisi Ke-5 Jilid I ). Juda Damanik & Achmad Chusairi (Penerjemah). Jakarta: Erlangga.

________2003. Adolescence : Perkembangan Remaja (Edisi Ke-6). Shinto B.

Adelar & Sherly Saragih (Penerjemah). Jakarta: Erlangga. Schneiders. 1964. Personal Adjustment And Mental Hygiene. New York: Holt

Rinehart dan Winston.

Sears, Freedman & Peplau. 1992. Psikologi Sosial (Edisi ke-5 Jilid I). Michael, A dan Savitri, S. (Penerjemah). Jakarta : Erlangga.

_____________________1991. Psikologi Sosial (Edisi ke-5 Jilid 2). Michael dan Adryanto (Penerjemah). Jakarta: Erlangga.

Suhapti. 1995. Gender Dan Permasalahannya. Buletin Psikologi. Thn III, No I, Hal 44-49.

Taylor, Peplau & Sears. 2000. Social Psychology. (International Edition, Tenth Edition). New Jersey: Prentice Hall, Inc

Walgito. 2001. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar (Edisi ke-2, Cetakan ke-3). Jogjakarta : Andi.

Yusuf, S. 2004. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja (Cetakan Ke-4). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.