NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL...

30
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL DENGAN STRES PADA SISWA AKSELERASI DISUSUN OLEH : PERGIWATI PRISTIANA KUSUMA ULY GUSNIARTI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2007

Transcript of NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL...

Page 1: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL

DENGAN STRES PADA SISWA AKSELERASI

DISUSUN OLEH :

PERGIWATI PRISTIANA KUSUMA

ULY GUSNIARTI

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL

DENGAN STRES PADA SISWA AKSELERASI

DISUSUN OLEH :

PERGIWATI PRISTIANA KUSUMA

ULY GUSNIARTI

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2007

Page 3: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL DENGAN STRES PADA

SISWA AKSELERASI

Telah Disetujui Pada Tanggal

____________________

Dosen Pembimbing

( Uly Gusniarti S.Psi M.Si Psi )

Page 4: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL DENGAN STRES PADA

SISWA AKSELERASI

Pergiwati Pristiana Kusuma

Uly Gusniarti

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara penyesuaian diri sosial dengan stres pada siswa akselerasi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara penyesuaian diri sosial dengan stres pada siswa akselerasi. Semakin tinggi penyesuaian diri sosial yang dimiliki oleh siswa maka semakin rendah stres, sebaliknya semakin rendah penyesuaian diri sosial yang dimiliki oleh siswa maka semakin tinggi stres.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa sekolah menengah atas program akselerasi baik laki – laki maupun perempuan yang duduk di kelas akselerasi sekolah menengah atas selama kurang dari 1 tahun. Subjek yang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini berjumlah 50 orang. Adapun skala yang digunakan pada variabel penyesuaian diri ini mengacu pada penelitian yang dibuat oleh Kusumadewi (2004) yang sebagian aitem-aitemnya diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan aspek - aspek yang dikemukakan oleh Schneider (1964). Skala stres yang digunakan adalah skala yang dimodifikasi dan diadaptasi dari alat ukur yang sudah ada yaitu skala yang sebagian aitem-aitemnya dibuat oleh Widuri (1995) dengan mengacu pada aspek-aspek stres yang dikemukakan oleh Sarafino (1990) dan Cridder (1983). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS 12 For Windows. Hasil analisis data dengan tekhnik korelasi Product Moment dari Karl Pearson menunjukkan nilai r = -0,624 p = 0.000 (p<0.01). Artinya, ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara penyesuaian diri sosial dengan stres pada siswa akselerasi. Semakin tinggi penyesuaian diri sosial yang dimiliki oleh siswa maka semakin rendah stres, sebaliknya semakin rendah penyesuaian diri sosial yang dimiliki oleh siswa maka semakin tinggi stres. Sehingga hipotesis penelitian ini diterima. Analisis koefisien determinasi (R2) pada korelasi antara penyesuaian diri dengan stres menunjukkan angka sebesar 0,39, berarti penyesuaian diri sosial memiliki sumbangan efektif sebesar 39 % terhadap stres. Kata kunci: Penyesuaian diri sosial, Stres, Siswa akselerasi

Page 5: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

PENGANTAR

Latar Belakang Masalah

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia pada umumnya bersifat

klasikal, yang artinya semua siswa di dalam kelas diperlakukan sama. Kelemahan

yang tampak adalah tidak terakomodasikannya kebutuhan individual siswa yang

pada dasarnya tidak sama baik inteligensi, bakat dan minatnya. Siswa yang

relatif lebih cepat dari yang lain tidak terlayani secara baik sehingga potensi yang

dimiliki tidak tersalur dan berkembang secara optimal. Siswa yang mampu

menangkap pelajaran lebih cepat daripada siswa lain kemungkinan akan merasa

bosan di kelas karena menurutnya penyampaian materi yang diberikan guru

terlalu lambat, sehingga siswa tersebut akan merasa terlalu santai dan kurang

memperhatikan pelajaran, bahkan mungkin saja siswa tersebut mengganggu

teman – teman yang lainnya.

Keadaan tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai

kemampuan luar biasa membutuhkan penanganan khusus dengan menyalurkan

kecerdasan mereka dalam suatu kelas khusus yang dapat memungkinkan siswa

menyalurkan bakatnya dan dapat menyelesaikan pendidikan lebih cepat daripada

seharusnya. Siswa tersebut membutuhkan program khusus agar dapat

mengembangkan dirinya secara optimal, dan sebisa mungkin dapat

menyelesaikan pendidikan lebih cepat daripada program reguler.

Belakangan ini keberadaan kelas akselerasi kembali menjadi

perbincangan. Ada yang mengatakan bahwa kelas akselerasi bisa menampung

siswa yang memang punya kecerdasan jauh di atas rata-rata anak-anak

Page 6: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

seusianya. Namun, tak sedikit pula yang berpendapat bahwa kelas akselerasi

justru membuat siswanya tertekan karena kurikulum yang terlalu banyak dan

tidak bisa mengembangkan kemampuan sosialisasi mereka. Bahkan ada pula

yang menyebutkan bahwa justru sebagian orangtualah yang mendorong agar

anaknya masuk ke kelas tersebut (www.kompas.com 15/08/2004).

Menurut wawancara singkat peneliti dengan guru BK SMAN 3 Yogyakarta,

siswa akselerasi memang memiliki beban yang lebih banyak karena kurikulum

yang diberikan jauh lebih banyak daripada siswa reguler. Sistem degradasi dan

pengaruh lingkungan, seperti interaksi siswa terhadap teman sebayanya maupun

interaksi siswa dengan para guru, juga mempengaruhi adanya tekanan pada

siswa akselerasi. Hal itu disebabkan karena siswa akselerasi dipandang sebagai

siswa yang mempunyai tingkat inteligensi lebih tinggi dibandingkan siswa

reguler, sehingga adanya kesenjangan perlakuan guru terhadap siswa akselerasi

tersebut. Guru mengharapkan siswa akselerasi dapat menjadi contoh bagi siswa

reguler.

Penelitian Sitii Scholichah (2005) menjelaskan bahwa siswa akselerasii

mengalami perasaan takut gagal, kaget, jenuh, merasa terbebani, dan takut

tidak bisa membahagiakan orang tua. Hal ini dikarenakan siswa – siswa tersebut

terbiasa mendapatkan nilai baik dan menjadi juara, sehingga ketika tidak

menjadi juara atau kurang menonjol di lingkungan belajar yang lebih tinggi

mereka mengalami tekanan (Fadillah, 2004). Jika orang tua tidak memahami

kondisi yang terjadi pada anaknya di sekolah, kemungkinan anak akan merasa

tertekan dengan lingkungannya. Kondisi tersebut menyebabkan individu

mengalami stres. (Kedaulatan Rakyat, 19/03/ 2004).

Page 7: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Stres dapat bersumber dari dalam diri individu, keluarga, komunitas, dan

masyarakat. Stres yang muncul dari dalam diri individu merupakan penilaian dari

kekuatan motivasional yang melawan dan bila seseorang mengalami konflik

(Sarafino, 1990). Menurut laporan analisis hasil supervisi program percepatan

belajar tahun 2004, ada beberapa murid yang mengaku tidak dapat membagi

waktu antara belajar dan bermain, berikut jawaban siswa ketika ditanyakan

mengenai hal tersebut, "Tidak, karena pulang sekolah jam 4 sore olahraga

belajar s/d 9 gak ada waktu main kecuali hari minggu.". (www.google.com)

Stres juga dapat bersumber dari lingkungan keluarga seperti menurut

laporan analisis hasil supervisi program percepatan belajar tahun 2004, ada

siswa yang mengikuti akselerasi karena keinginan orangtua, berikut komentar

siswa ketika diwawancarai hal tersebut, “Saya ikut hanya ingin tahu kemampuan

saya, menjajal hal yang baru, namun motivasi terbesar tetap datang dari

orangtua...Dominannya karena digertak bapak” (www.google.com).

Faktor – faktor yang menyebabkan timbulnya stres diantaranya adalah

faktor lingkungan. Hal ini dikarenakan sifat – sifat yang melekat pada individu

sejak ia dilahirkan, selama bertahun – tahun dihambat atau justru dikembangkan

melalui interaksinya dengan lingkungan. Jika keluarga, sekolah, dan lingkungan

masyarakat bisa melakukan fungsinya, maka keberhasilan dan kebahagiaan

individu dalam hidup akan tercapai. Jika tidak, maka kepribadian seseorang akan

terhambat sehingga penyesuaian sosial dalam masa dewasa akan sulit bahkan

tidak mungkin tercapai. Salah satu hal yang masih sering diperdebatkan dalam

program akselerasi adalah kesiapan mental siswa dalam penyesuaian sosialnya.

Seorang siswa yang pintar dalam segi akademis, belum tentu bisa bersikap

Page 8: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

dewasa dalam pola pikirnya sehingga akan sulit untuk beradaptasi dengan

lingkungan yang lebih dewasa daripada usianya sekarang (www.pikiran-

rakyat.com).

Menjadi murid yang duduk di kelas akselerasi merupakan beban yang

relatif berat, apalagi jika tidak didukung oleh kemampuan penyesuaian diri

terhadap lingkungan sosialnya. Murid akselerasi harus mampu menyesuaikan diri

dengan lingkungan untuk mempertahankan prestasi di kelasnya. Selain itu, murid

juga perlu memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik dengan teman –

temannya dan menjadikan aktivitas belajar lebih santai sehingga tidak terlalu

terbebani dengan status murid akselerasi. Menurut Katherina, murid kelas 3-5/18

SMAK 1 BPK Penabur Bandung, siswa akselerasi kerap mengalami stres dan

banyak yang mengundurkan diri ke kelas reguler karena padatnya kurikulum dan

lingkungan sosial yang menekan (www.pikiran-rakyat.com).

Schneiders (1964) menyatakan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu

proses yang melibatkan proses mental dan tingkah laku di mana individu

berusaha untuk menguasai dan mengatasi dengan baik segala tuntutan

lingkungan sekitarnya. Sedangkan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial

menurut Kartono (2000) dan Hurlock (1991) adalah keberhasilan seseorang

menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompok

pada khususnya. Penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial ini meliputi

kesanggupan untuk mereaksi secara efektif dan harmonis terhadap realitas sosial

dan situasi sosial, dan bisa mengadakan relasi sosial yang sehat.

Penyesuaian diri sosial yang dimiliki oleh individu memang bukan satu –

satunya penentu terjadinya stres pada siswa akselerasi. Namun dalam kelas

Page 9: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

akselerasi yang menuntut siswa untuk dapat mengikuti kurikulum yang telah

ditetapkan membutuhkan kemampuan penyesuaian diri sosial yang baik. Dengan

meningkatkan kemampuan penyesuaian diri sosialnya diharapkan individu dapat

berinteraksi dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sehingga

individu dapat meminimalisir stres yang mungkin terjadi. Penyesuaian diri

merupakan indikator kesehatan mental, juga dapat membuat individu mampu

menjalani kehidupan tanpa adanya gangguan atau dengan kata lain dapat

dikatakan bahwa dengan penyesuaian diri yang baik membawa individu pada

kehidupan yang sehat secara psikis. Apabila individu mampu menyesuaikan diri

dengan lingkungannya berarti ia mampu menyelaraskan kebutuhannya dengan

tuntutan lingkungannya sehingga ia tidak akan merasa stres dalam dirinya.

Rendahnya tingkat penyesuaian diri akan meningkatkan stres pada siswa

akselerasi. Sebaliknya, tingginya tingkat penyesuaian diri akan menurunkan stres

bagi siswa dalam kelas akselerasi. Berdasarkan uraian di atas mengenai

pentingnya peranan kemampuan penyesuaian diri sosial dalam timbulnya stres

pada individu, maka peneliti mempunyai keinginan untuk mendapatkan bukti

empirik adanya hubungan antara penyesuaian diri sosial dengan stres pada siswa

akselerasi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada

Hubungan Antara Penyesuaian Diri Sosial Dengan Stres Pada Siswa Akselerasi.

A. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

penyesuaian diri sosial dengan stres pada siswa akselerasi.

Page 10: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

B. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan konsep

– konsep dalam khazanah psikologi pendidikan dan psikologi klinis.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan

penelitian kepada instansi terkait yaitu dinas pendidikan agar dapat membantu

memberikan dukungan psikologis kepada siswa program akselerasi agar dapat

lebih menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya. Penelitian ini diharapkan

dapat membantu siswa akselerasi agar dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekolahnya sehingga siswa tidak mengalami tekanan. Penelitian ini

juga ditujukan kepada orang tua yang memiliki anak di kelas akselerasi agar

dapat lebih memahami kondisi psikologis anak. Bagi peneliti selanjutnya

diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Page 11: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

TINJAUAN PUSTAKA

STRES

Stres merupakan suatu keadaan tertekan baik fisik maupun psikologis

(Chaplin, J.P , 2001). Stres terjadi jika individu dihadapkan dengan peristiwa

yang mereka rasakan sebagai mengancam, kesehatan fisik, dan psikologisnya.

Peristiwa itu dinamakan stressor dan reaksi individu terhadap peristiwa tersebut

dinamakan respon stres (Atkinson, 1993). Stres menurut Sarafino (1990) dapat

diklasifikasikan dalam berbagai macam sudut pandang diantaranya: Stres

sebagai suatu stimulus atau variabel bebas yang mempengaruhi keadaan

individu, stres dipandang sebagai respon atau variabel tergantung, dan stres

merupakan hasil interaksi dengan lingkungan (Smet, 1994). Menurut Taylor

(1995), stres merupakan hasil dari proses penilaian individu berkaitan dengan

sumber – sumber pribadi yang dimilikinya untuk menghadapi tuntutan dari

lingkungan. Menurut Sarafino (1990) ada dua komponen dari stres yaitu respon

psikologis yang ditunjukkan dengan perilaku, pola pikir, dan emosi serta respon

fisiologis. Sependapat dengan hal itu, Taylor (1995) mengatakan bahwa respon

stres dapat berupa respon fisiologis, kognitif, emosi, dan perilaku.

Komponen – komponen stres terdiri dari beberapa bagian yaitu : (a)

stressor, yang dipandang sebagai segala sesuatu atau unsur yang menimbulkan

stres, dapat bersifat biologis, psikologis maupun sosial yang dapat berupa hal

atau kejadian, peristiwa, orang, keadaan atau lingkungan yang dirasa

mengancam atau dapat merugikan bagi individu, (b) kemudian adanya

organisme, yang dimaksud disini adalah manusia, (c) dan respon dari individu

Page 12: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

atau yang menurut Harjana (1994) disebut dengan transactionis yaitu reaksi

individu terhadap stres.

Menurut Tyrer (Widuri,1995), bahwa yang menentukan stres atau

tidaknya individu adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan –

perubahan yang terjadi. Menurut Cox (Crider,1983) sejumlah stimulus yang khas

dapat menimbulkan stres, contohnya kejutan, ancaman terhadap harga diri,

kekacauan, pengasingan dan tekanan kelompok. Selanjutnya karakteristik

stimulus yang menyebabkan stres yaitu stimulus yang terlalu kuat melebihi

kemampuan adaptasi, stimulus yang menghasilkan respon yang bertentangan

dan individu yang tidak dapat menguasai lingkungannya.

Sutherland and Cooper (Apriani, 2004), kebanyakan definisi tentang stres

dibagi 3 macam :

a. Definisi yang menekankan stres sebagai stimulus, yaitu kekuatan atau

dorongan terhadap individu yang menimbulkan reaksi ketegangan atau

perubahan – perubahan fisik pada individu.

b. Definisi yang menekankan stres sebagai respon yaitu respon individu baik

yang bersifat fisiologis maupun psikologis terhadap sumber stres yang

berasal dari lingkungan sumber stres tersebut merupakan situasi atau

peristiwa dari luar yang bersifat mengancam individu.

c. Definisi yang menekankan stres sebagai interaksi antara stimulus dan

respon yaitu stres merupakan akibat dari interaksi antara stimulus

bersumber dari lingkungan dan respon individu terhadap stimulus

tersebut. Stres dipandang sebagai bentuk interaksi yang unik antara

Page 13: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

stimulus dan kecenderungan individu untuk merespon dengan cara

tertentu.

Faktor – Faktor yang mempengaruhi Stres

Menurut Davidson dan Coper (Effendi, 2006), faktor – faktor yang

mempengaruhi stres secara umum yaitu bersumber dari diri pribadi (internal)

atau individu yang bersangkutan dan faktor eksternal (lingkungan rumah, sosial,

maupun tempat kerja individu itu sendiri).

Sedangkan menurut Sarafino (1990), stres bersumber dari dalam diri

individu, keluarga, komunitas, dan masyarakat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi stres

pada diri individu adalah kondisi internal dan kondisi eksternal seperti keluarga

dan lingkungan sekitar.

Aspek – aspek stres

Menurut Sarafino (1990), ada 3 aspek yang tercakup dalam stres, antara

lain :

a. Kognisi

Stres yang terjadi disebabkan oleh adanya gangguan kognisi,

gangguan kognisi berasal dari tingkat rangsangan emosional

tinggi yang dapat terjadi akibat pikiran yang mengganggu

ketika individu berhadapan dengan suatu sensor.

b. Emosi

Emosi merupakan reaksi yang dirasakan individu sebagai

ketidaknyamanan psikologis dalam suatu situasi, misalnya

ketakutan.

Page 14: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

c. Perilaku sosial

Stres dapat mengubah individu dalam perilaku

Jadi dapat disimpulkan bahwa aspek – aspek stres mencakup emosi,

fungsi kognisi, gangguan fisiologis, dan perilaku sosial.

PENYESUAIAN DIRI SOSIAL

Schneiders (1964) menyatakan bahwa penyesuaian diri sosial merupakan

suatu proses yang melibatkan proses mental dan tingkah laku di mana individu

berusaha untuk menguasai dan mengatasi dengan baik segala tuntutan

lingkungan sekitarnya. Penyesuaian ditentukan oleh bagaimana seseorang dapat

bergaul dengan diri dan orang lain secara baik. Tanggapan – tanggapan

terhadap orang lain atau lingkungan sosial pada umumnya dapat dipandang

sebagai cermin apakah seseorang dapat mengadakan penyesuaian dengan baik

atau tidak. Penyesuaian diri juga dapat diartikan sebagai variasi dalam kegiatan

organisme untuk mengatasi suatu hambatan dan memuaskan kebutuhan –

kebutuhan atau kemampuan menegakkan hubungan yang harmonis dengan

lingkungan fisik dan sosial (Chaplin, 1989).

Menurut Eysenck (Puspitasari, 2005) penyesuaian diri atau adjustment

adalah suatu proses belajar, yaitu belajar memahami, mengerti, dan berusaha

untuk melakukan apa yang dilakukan dan diinginkan individu maupun

lingkungannya. Menurut Tallent (1978), bahwa ada individu yang berhasil

menyesuaikan diri tetapi ada juga yang terhambat penyesuaian dirinya.

Penyesuaian diri yang baik akan memberikan kepuasan yang lebih besar bagi

Page 15: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

kehidupan seseorang. Hanya individu yang mempunyai kepribadian kuat yang

mampu menyesuaikan diri secara baik.

Sedangkan Schneiders (1964) dan Kartono (1989), penyesuaian diri

mengandung beberapa penafsiran, yaitu:

1. Adaptation, artinya bahwa penyesuaian diri dipandang sebagai suatu

kemampuan untuk beradaptasi. Individu yang memiliki penyesuaian diri yang

baik, akan memiliki hubungan yang memuaskan dengan lingkungannya.

Kartono (1989) menambahkan bahwa adaptasi merupakan kemampuan

untuk dapat mempertahankan keberadaannya dalam mengadakan hubungan

dengan lingkungan.

2. Conformity, yaitu bahwa dalam proses penyesuaian diri, individu harus

mempertimbangkan norma sosial dan hati nuraninya.

3. Mastery, yaitu bahwa penyesuaian diri merupakan kemampuan individu

dalam membuat suatu perencanaan dan mengorganisir respon – respon

sedemikian rupa, sehingga individu mampu menguasai atau menanggapi

segala macam konflik, kesulitan, masalah hidup, dan frustasi – frustasi

dengan cara yang efisien.

4. Individual Variation, yaitu bahwa terdapat perbedaan yang bersifat individual

pada perilaku dan respon individu dalam meghadapi berbagai masalah.

5. Penguasaan dan kematangan emosional, yaitu bahwa penyesuaian diri

menuntut kemampuan individu untuk memiliki emosi yang tepat pada setiap

situasi. Individu perlu untuk melakukan pengontrolan terhadap emosinya,

agar penyesuaian diri yang sehat dapat tercapai.

Page 16: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Pada dasarnya penyesuaian yang sehat harus dipelajari selama hidup.

Proses belajar tersebut bertujuan untuk memahami, mengerti serta menerima

kekurangan lingkungannya. Melalui proses belajar, seseorang belajar untuk

menyesuaikan tindakan – tindakannya dengan potensi dan keterbatasan yang

dimilikinya serta dapat menerima lingkungannya secara objektif. Dengan

demikian tindakannya tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Penyesuaian

diri terhadap lingkungan sosial menurut Kartono (2000) dan Hurlock (1991)

adalah keberhasilan seseorang menyesuaian diri dengan terhadap orang lain

pada umumnya dan terhadap kelompok pada khususnya. Penyesuaian diri

teradap lingkungan sosial merupakan kesanggupan untuk mereaksi secara efektif

dan harmonis terhadap realitas sosial dan situasi sosial, dan bisa mengadakan

relasi sosial yang sehat. Bisa menghargai pribadi lain, dan menghargai hak – hak

sendiri di dalam masyarakat. Bisa bergaul dengan orang lain dengan jalan

membina persahabatan yang kekal, sebab sikap keras kepala, mau menang

sendiri, dan tidak ramah adalah bentuk penyesuaian diri yang kaku dan negatif

dan bisa menimbulkan banyak kesulitan (Kartono, 2000).

Menurut Schneider proses penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial

membutuhkan kemampuan individu dalam memecahkan masalah secara sehat

dan efisien. Penyesuaian diri yang berhasil didasari oleh adanya kematangan

dalam diri individu terhadap tuntutan - tuntutan dan norma - norma sosial yang

akan membawa individu pada kematangan sosial yang lebih bersifat dewasa.

Penyesuaian diri bukanlah merupakan sesuatu yang baik atau buruk, tetapi

penggambaran secara sederhana sebagai suatu proses dengan menyertakan

mental dan tingkah laku, dimana setiap orang bekerja keras untuk sukses dalam

Page 17: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

menghadapi kebutuhan, tekanan, frustasi, konflik dan juga untuk

menyeimbangkan tuntutan yang dibebankan pada seseorng ketika hidup.

Penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial merupakan kemampuan untuk

bereaksi secara adekuat terhadap kenyataan, situasi, dan hubungan sosial.

Untuk mengembangkan kemampuan ini individu harus mau menghormati hak –

hak orang lain, belajar bergaul dengan baik, mengembangkan persahabatan, dan

berpartisipasi dalam aktivitas – aktivitas sosial. Selain itu juga mau menaruh

perhatian terhadap kesejahteraan orang lain dan bersedia memberikan

pertolongan kepada orang lain (Schneiders, 1964).

Jadi dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri sosial adalah proses

belajar memahami, mengerti, dan berusaha untuk melakukan apa yang

diinginkan lingkungannya sehingga individu dapat menyesuaikan diri dengan

perubahan – perubahan yang terjadi dalam lingkungannya, baik lingkungan

keluarga, sekolah, maupun lingkungan sekitar.

Aspek – Aspek Penyesuaian Diri Sosial

Menurut Schneider (1964) aspek – aspek penyesuaian diri sosial adalah

sebagai berikut:

a. Penyesuaian diri terhadap keluarga

Penyesuaian diri yang baik terhadap lingkungan keluarga memiliki ciri - ciri

sebagai berikut:

1. Adanya hubungan yg sehat antar anggota keluarga, tidak ada penolakan

(rejection) orang tua terhadap anak – anaknya, tidak ada permusuhan,

rasa benci atau iri hati antar anggota keluarga.

Page 18: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

2. Adanya penerimaan otoritas orang tua, hal ini penting untuk kestabilan

rumah tangga dan anak wajib menerima disiplin orang tua secara logis.

3. Kemampuan untuk mengemban tanggung jawab dan penerimaan

terhadap pembatasan atau larangan yg ada di dalam peraturan keluarga.

4. Adanya kemauan saling membantu antara anggota keluarga baik secara

perorangan maupun kelompok.

5. Kebebasan dari ikatan secara emosional secara bertahap dan

menumbuhkan rasa mandiri.

b. Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah

Penyesuaian diri yang baik terhadap lingkungan sekolah memiliki ciri – ciri

sebagai berikut:

1. Adanya perhatian, penerimaan, minat dan partisipasi terhadap fungsi dan

aktivitas sekolah.

2. Adanya hubungan yang baik dengan komponen sekolah seperti guru, dan

teman sebaya.

Arkof (Kusumadewi,2004) mengatakan bahwa remaja dikatakan

mempunyai penyesuaian diri yang baik di sekolah apabila remaja tersebut

menunjukkan kemajuan yang memuaskan di sekolahnya atau remaja tersebut

dapat menciptakan hubungan yang baik dengan guru – guru, teman – temannya

di sekolah, serta peraturan – peraturan di sekolah.

c. Penyesuaian diri terhadap lingkungan masyarakat

Penyesuaian diri yang baik terhadap lingkungan masyarakat memiliki ciri - ciri

mengenal dan menghormati orang lain serta mampu mengembangkan sifat

Page 19: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

bersahabat, mempunyai perhatian dan mampu bersimpati dengan orang lain,

bersikap hormat terhadap hukum, tradisi, dan adat istiadat.

Maka aspek – aspek penyesuaian diri sosial, antara lain: (a) Penyesuaian

diri terhadap keluarga, (b) Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah, (c)

Penyesuaian diri terhadap lingkungan masyarakat.

Hubungan Antara Penyesuaian Diri Sosial Dengan Stres Pada Siswa

Akselerasi

Komunikasi antara orang tua dan anak memegang peranan penting di

dalam membantu dan mendampingi remaja pada saat mengalami perubahan –

perubahan, baik secara biologis, psikologis maupun sosial. Individu yang mampu

menyesuaikan diri terhadap lingkungan keluarga akan mampu berinteraksi

dengan baik dengan seluruh anggota keluarga tanpa adanya penolakan terhadap

otoritas orang tua. Individu juga mampu mengemban tanggung jawab yang

diberikan dan bersikap mandiri. Jika individu tidak dapat melakukan peran dan

tanggung jawab sebagai seorang anak berarti individu tidak dapat melakukan

penyesuaian diri yang baik terhadap lingkungan keluarga dan hal itu akan

memicu timbulnya tekanan dalam diri individu. Dalam hal ini orang tua menuntut

siswa agar terus mempertahankan prestasi dan keberadaan siswa dalam kelas

akslelerasi. Tuntutan itu menyebabkan timbulnya tekanan dalam diri siswa

akselerasi. Menurut Taylor (1995), stres merupakan hasil dari proses penilaian

individu berkaitan dengan sumber – sumber pribadi yang dimilikinya untuk

menghadapi tuntutan dari lingkungan.

Page 20: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Menurut Arkof (Kusumadewi,2004) mengatakan bahwa remaja dikatakan

mempunyai penyesuaian diri yang baik di sekolah apabila remaja tersebut

menunjukkan kemajuan yang memuaskan di sekolahnya atau remaja tersebut

dapat menciptakan hubungan yang baik dengan guru – guru, teman – temannya

di sekolah, serta peraturan – peraturan di sekolah. Individu juga dapat

berpartisipasi dalam kegiatan – kegiatan yang diadakan di sekolah. Kemampuan

sosialisasi siswa juga berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri. Siswa

akselerasi harus bergaul dengan teman – teman yang usianya jauh diatas

mereka, jika individu tidak memiliki kemampuan penyesuaian diri terhadap

lingkungan sosial yang baik maka hal itu akan mengganggu interaksi individu

dengan lingkungan sosial. Siswa akselerasi dipandang sebagai siswa yang

mempunyai tingkat inteligensi lebih tinggi dibandingkan siswa reguler, sehingga

adanya kesenjangan perlakuan guru terhadap siswa akselerasi tersebut. Guru

mengharapkan siswa akselerasi dapat menjadi contoh bagi siswa reguler.

Tuntutan tersebut menimbulkan tekanan dalam diri siswa akselerasi. Menurut

Sarafino (1990), interaksi subjek di luar lingkungan keluarga melengkapi sumber

– sumber stres, seperti di lingkungan sekolah dan pekerjaan.

Individu yang dapat menyesuaikan diri di dalam masyarakat berarti

individu mampu untuk memberikan reaksi secara positif terhadap situasi – situasi

sosial sehingga kebutuhan sosial dapat terpuaskan dengan cara – cara yang

dapat diterima oleh masyarakat. Penyesuaian diri yang baik terhadap lingkungan

masyarakat memiliki ciri - ciri mengenal dan menghormati orang lain serta

mampu mengembangkan sifat bersahabat, mempunyai perhatian dan mampu

bersimpati dengan orang lain, bersikap hormat terhadap hukum, tradisi, dan adat

Page 21: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

istiadat (Schneider, 1964). Kondisi lingkungan juga merupakan faktor yang

penting dalam melakukan proses penyesuaian diri.. Apabila individu mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungannya berarti ia mampu menyelaraskan

kebutuhannya dengan tuntutan lingkungannya sehingga ia tidak akan merasa

stres dalam dirinya. Lingkungan masyarakat memandang siswa akselerasi

sebagai siswa yang lebih pintar daripada siswa reguler, dan secara tidak

langsung menuntut siswa untuk menjadi panutan bagi siswa reguler. Menurut

Davidson dan Coper (Effendi, 2006), faktor – faktor yang mempengaruhi stres

secara umum yaitu bersumber dari diri pribadi (internal) atau individu yang

bersangkutan dan faktor eksternal (lingkungan rumah, sosial, maupun tempat

kerja individu itu sendiri).

Berdasarkan uraian diatas dan dengan merujuk berbagai teori yang ada,

penulis berpendapat bahwa penyesuaian diri sosial menjadi penting artinya

terhadap stres yang dialami oleh siswa akselerasi. Apabila siswa dapat

menyesuaikan diri terhadap lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat maka

hal itu akan meminimalisir timbulnya stres. Siswa yang melakukan penyesuaian

diri yang efektif dapat melakukan interaksi dengan lingkungan keluarga, sekolah,

dan masyarakat sehingga tidak mengalami tekanan berada di kelas akselerasi

yang menuntut siswa untuk menyelesaikan pendidikan lebih cepat daripada kelas

reguler.

Page 22: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan murid SMA baik laki – laki maupun

perempuan yang baru duduk di kelas program akselerasi Sekolah Menengah Atas

selama kurang dari 1 tahun. Lama masa belajar ditetapkan kurang dari 1 tahun

karena dengan asumsi bahwa awal tahun ajaran siswa masih dalam tahap

penyesuaian diri dengan lingkungannya.

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan skala sebagai alat ukur pengumpulan data.

Penggunaan skala diharapkan dapat merefleksikan keadaan subjek yang

sebenarnya. Peneliti menggunakan skala stres yang dimodifikasi dari skala stres

yang disusun oleh Widuri (1995) dan skala penyesuaian diri yang di modifikasi

dari alat ukur penyesuaian diri yang digunakan oleh Kusumadewi (2004).

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif dengan menggunakan statistik. Tehnik statistik yang digunakan dalam

menganalisis data penelitian ini adalah teknik statistik korelasi product moment

dari Pearson. Teknik ini digunakan karena dalam penelitian ini mencari korelasi

antara variabel tergantung dengan variabel bebas. Proses analisisnya dilakukan

dengan menggunakan bantuan program komputer Statistical Package for Social

Science (SPSS) for Windows 12.

Page 23: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran singkat mengenai data penelitian secara umum yang berisikan fungsi-

fungsi statistik dasar dari masing-masing variabel dapat dilihat secara lengkap

pada tabel berikut.

Tabel Deskripsi Data Penelitian

Hipotetik Empirik Variabel

Xmax Xmin Mean SD Xmax Xmin Mean SD

Penyesuaian

diri

52 13 32,5 6,5 50 31 40,42 4,2813

8

Stres 208 52 130 26 155 70 111,88 18,589

71

Skala stres menunjukkan 52 aitem sahih dan 8 aitem gugur. Berdasarkan

deskripsi data penelitian pada tabel dapat diketahui bahwa mean empirik untuk

variabel stres sebesar 111,88 dan mean hipotetik sebesar 130. Mean empirik

variabel stres lebih kecil daripada mean hipotetiknya. Hal ini menunjukkan bahwa

subjek dalam penelitian ini mempunyai stres yang rendah.

Skala penyesuaian diri terdiri dari 40 aitem yang diujicobakan, 13 aitem

sahih dan 27 aitem gugur. Berdasarkan deskripsi data penelitian pada tabel

dapat diketahui bahwa mean empirik untuk variabel penyesuaian diri sebesar

40,42 dan mean hipotetik sebesar 32,5. Mean empirik variabel penyesuaian diri

lebih besar daripada mean hipotetiknya. Hal ini menunjukkan bahwa subjek

dalam penelitian ini mempunyai penyesuaian diri yang tinggi.

Page 24: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat

signifikan antara penyesuaian diri dan stres pada siswa akselerasi. Adanya

hubungan antara kedua variabel, ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r) sebesar -

0,624 dengan p=0,000 (p<0,01). Hubungan antara kedua variabel ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi penyesuaian diri maka semakin rendah stres

dan sebaliknya semakin rendah penyesuaian diri maka semakin tinggi pula stres

pada siswa akselerasi. Jadi hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat

diterima.

Menurut Tyrer (Widuri,1995), bahwa yang menentukan stres atau

tidaknya individu adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan –

perubahan yang terjadi. Menurut Cox (Crider,1983) sejumlah stimulus yang khas

dapat menimbulkan stres, contohnya kejutan, ancaman terhadap harga diri,

kekacauan, pengasingan dan tekanan kelompok. Selanjutnya karakteristik

stimulus yang menyebabkan stres yaitu stimulus yang terlalu kuat melebihi

kemampuan adaptasi, stimulus yang menghasilkan respon yang bertentangan

dan individu yang tidak dapat menguasai lingkungannya.

Page 25: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat

signifikan antara penyesuaian diri sosial dengan stres pada siswa akselerasi.

Adanya hubungan antara kedua variabel, ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r)

sebesar -0,624 dengan p= 0,000 atau p< 0,01. Hal ini berarti semakin tinggi

penyesuaian diri sosial maka semakin rendah stres pada siswa akselerasi,

sebaliknya semakin rendah penyesuaian diri sosial maka semakin tinggi stres

pada siswa akselerasi. Jadi hipotesis yang menyatakan adanya hubungan negatif

antara penyesuaian diri sosial dengan stres pada siswa akselerasi dapat

diterima.

Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa aspek penyesuaian diri

sosial yang paling berpengaruh adalah aspek penyesuaian diri terhadap

masyarakat, dan aspek yang menunjukkan pengaruh yang kecil adalah aspek

penyesuaian diri terhadap keluarga.

B. Saran

1. Bagi Subjek Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek yang mengalami stres berada

pada kategori rendah sebanyak 28 subjek (56 %). Berdasarkan hasil penelitian

ini maka subjek penelitian mengalami stres yang rendah, sedangkan rata – rata

subjek memiliki penyesuaian diri sosial yang tinggi yaitu sebanyak 31 subjek

Page 26: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

(62%). Subjek yang memiliki penyesuaian diri sosial yang tinggi hendaknya tetap

mempertahankan kemampuan penyesuaian diri sosialnya.

2. Bagi pihak sekolah

Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan

yang berarti bagi perkembangan siswa akselerasi. Sebagai institusi pendidikan

yang memiliki program akselerasi, sekolah diharapkan dapat membekali siswa

dengan bimbingan yang dapat membantu siswa lebih menyesuaikan diri dan

tidak mengalami tekanan akibat kurikulum yang terlalu banyak. Hendaknya

bimbingan dilakukan setelah proses seleksi siswa akselerasi. Pihak BK juga dapat

melakukan komunikasi kepada orangtua siswa untuk memberikan bimbingan

yang lebih intensif kepada siswa akselerasi.

3. Bagi Orang tua siswa

Bagi orang tua siswa, hendaknya lebih memberikan bimbingan kepada

anak, dukungan moral, dan tidak terlalu membebani anak dengan tuntutan agar

terus berprestasi.

4. Bagi Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti lain yang tertarik dan ingin mengkaji tema penyesuaian diri

sosial dan stres diharapkan mempertimbangkan variabel – variabel lain seperti,

kecerdasan emosi, dukungan sosial, kecemasan, dan motivasi berprestasi..

Penelitian dengan metode kualitatif dan menggunakan metode analisis yang

mendetail sebaiknya juga dilakukan jika ingin menggunakan variabel yang sama.

Selain itu, subjek penelitian yang lebih banyak dapat membuat generalisasi yang

lebih sempurna lagi.

Page 27: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

DAFTAR PUSTAKA

Atikarini, A. 2001. Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Tingkat Stres pada Alumni Universitas Islam Indonesia dalam Mencari Kerja. Naskah Publikasi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Atkinson, R. L. 1993. Pengantar Psikologi, Edisi kesebelas, Jilid 2. Interaksara.

Apriani, R. 2004. Religiusitas dan Stres Mahasiswa Muslim Unsimar Pasca Kerusuhan Poso. Naskah Publikasi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia

Azwar, S. 1997. Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Azwar, S. 2005. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Chaplin, J.P. 1989. Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta : Rajawali Press

Chauhan, S. S. 1978. Advanced Educational Psychology. Bombay : Vikas Publishing House PVT LTD.

Cridder, A.B. Goethals, G.R. Kavanough, R.D. Solomon, P.R. 1983. Psychology.

Illionis : Scott Foresman & Company. Crow, L.D & Crow, A. 1951. Mental Hygiene. London : Mc.Graw Hill Book

Company. Inc. Dewi, E. 2006. Perbedaan Kecemasan Menghadapi SPMB Antara Siswa Kelas

Akselerasi dengan Kelas Reguler. Naskah Publikasi ( tidak diterbitkan ). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Effendi, M. 2005. Stress Akibat Kerja Yang Dihadapi Guru Sekolah Luar Biasa.

Jurnal. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Fadillah, 2004. Perbedaan Tipe Achievement Goal dan Tingkat Stres pada Siswa

Akselerasi. Intisari Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Greene, B. dkk. Psikologi Abnormal. Edisi kelima. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hadi, S. 1997. Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta : Penerbit Andi

Page 28: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Hardjana , A.M. 1994. Stress tanpa distress, Seni mengelola stress. Yogyakarta : Kanisius.

Kartono, K. 2000. Hygiene Mental. Bandung : Mandar Maju Kusumadewi, I. 2004. Hubungan Antara Penyesuaian Diri dengan Intensi

Prososial pada Remaja. Skripsi ( tidak diterbitkan ). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Markam, S & Slamet, S. 2003. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta : UI Press. Partosuwido, S.R. 1993. Penyesuaian Diri Mahasiswa Dalam Kaitannya Dengan

Konsep Diri, Pusat Kendali, dan Status Perguruan Tinggi. Jurnal Psikologi, No. 1, 32 – 47.

Rahaju, S & Hartanti. 2003. Peran Sense of Humor Pada Dampak Negatif Stres

Kerja Pada Dosen. Anima, Indonesian Psychology Journal, Vol 18, No 4, 393 – 408.

Rahman, A & Latifah, U. 2001. Mengenal Lebih Dekat tentang Program Akselerasi

Tingkat SLTP – SMU. http//www.bpkpenabur.or.id. 06/03/2004. Ria, K. 2005. Program Akselerasi; Antara Percepatan, Diskriminan & Pemaksaan.

www.pontianak.com

Safitri, E. 2005. Hubungan Antara Tingkat Neurotisisme Dengan Stress. Naskah Publikasi ( tidak diterbitkan ). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Sarafino, E. P. 1994. Health Psychology. Second Edition. Kanada : John Willey &

Sons, Inc. Scolichah, S. 2005. Dimensi Sosial dan Emosi pada Siswa Akselerasi. Naskah

Publikasi ( tidak diterbitkan ). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta : Grasindo.

Suryaningrum, M. 2004. Hubungan antara Penyesuaian diri dengan Kesepian pada Mahasiswa Baru. Intisari Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

Tallent, N. 1978. Psychology of Adjusment, Understanding Ourselves and Others. New York: Linton Education Publishing, inc.

Page 29: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Taylor, S. E. 1995. Health Psychology. New York : Mc Graw Hill International Editions.

Utami, M.S, dkk. 2000. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan

Penyesuaian Diri Perempuan Pada Kehamilan Pertama. Jurnal Psikologi No.2, Hal 84 -95.

Widodo, F. T. 2004. Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Penyesuaian Diri pada Narapidana di Lembaga Permayarakatan Wirogunan Yogyakarta. Naskah Publikasi ( tidak diterbitkan ). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Widuri,E.L. 1995. Hubungan Antara Religiusitas dengan Stres pada Mahasiswa

Muslim di Universitas Gajah Mada. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

_______, 2006. Mereka Memang Membanggakan, tetapi ... www.kompas.com

_______, 2006. Suara Hati Pelajar, Kelas akselerasi. www.pikiran-rakyat.com

_______, 2004. Berhasilkah Program Akselerasi Kita?. www.republika.co.id

_______,2004.Laporan Analisis Hasil Supervisi Program Percepatan Belajar Tahun 2004. www.google.com.

http://www.kompas.com. 17/03/2004

www.depdiknas.com

Page 30: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI SOSIAL ...psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

IDENTITAS PENELITI

NAMA MAHASISWA : PERGIWATI PRISTIANA KUSUMA

ALAMAT KOST :JL. KALIURANG KM.14 PERUM. PAMUNGKAS A.115

YOGYAKARTA

ALAMAT RUMAH :JL. WIJAYA KUSUMA NO.18 RT 04/04 BANJARBARU

70711 KAL-SEL

NO HP : 0852 2894 1810