NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH RASIO...
Transcript of NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH RASIO...
NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP
PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2011
Oleh:
FITRIA MAHARANI
NIM : B 100 100 270
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Naskah Publikasi ini dengan
judul:
“ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP
PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR
INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2007-2011”
Disusun Oleh :
FITRIA MAHARANI
B. 100 100 270
Penandatangan berpendapat bahwa Naskah Publikasi tersebut telah memenuhi
syarat untuk diterima.
Surakarta, Februari 2014
Pembimbing Utama
(Imron Rosyadi SE, MSi)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas MuhammadiyahSurakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan yang
terdiri dari Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, Return On
Asset, dan Return On Equity terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur
dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2011. Penelitian ini menggunakan
sampel dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam kelompok di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2011. Metode pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling. Dari metode tersebut diperoleh 28 sampel perusahaan yang
memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai sampel penelitian.
Model analisis yang digunakan adalah teknik regresi linear berganda. Hasil
analisis menunjukkan bahwa rasio keuangan yang terdiri dari Current Ratio, Debt to
Equity Ratio, Total Assets Turnover, Return On Asset, dan Return On Equity secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba. Hasil analisis secara
parsial Debt to Equity Ratio, dan Total Assets Turnover berpengaruh signifikan
terhadap perubahan laba, sedangkan Current Ratio, Return On Assets, dan Return On
Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba. Hasil penelitian
menunjukkan 24,3 % variasi variabel perubahan laba dapat dijelaskan oleh variabel
Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, Return On Asset, dan
Return On Equity.Sedangkan sisanya 75,7% variasi variabel perubahan laba
dijelaskan oleh faktor lain diluar model.
Key word : Current Ratio, Debt to Equity, Total Assets Turnover, Return On Asset,
Return On Equiy dan Perubahan Laba.
I. PENDAHULUAN
Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang dapat bertahan dalam
kondisi ekonomi apapun, yang terlihat dari kemampuanya dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban finansialnya dan melaksanakan operasinya dengan stabil serta
dapat menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Suatu
perusahaan umumnya didirikan untuk memperoleh kemampuan laba yang maksimal
agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan dan berkembang dengan
baik dalam pencapaian tujuan tersebut manajemen atau pimpinan perusahaan selalu
dihadapkan pada berbagai masalah, baik yang bersifat teknis, administratif, maupun
finansial.
Analisis laporan keuangan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
memberikan informasi-informasi tentang laporan keuangan. Informasi yang biasa
diperoleh setelah melakukan analisis laporan keuangan diantaranya adalah informasi
yang biasa diperoleh setelah melakukan analisis laporan keuangan diantaranya
adalah informasi rasio-rasio keuangan, perubahan laba perusahaan, dan posisi
keuangan perusahaan. Rasio keuangan digunakan untuk membantu para investor
dalam mengambil keputusan, dimana dalam rasio ini dilakukan membantu para
investor dalam mengambil keputusan, dimana dalam rasio ini dilakukan
perbandingan antara risiko dan tingkat imbal balik dari perusahaan. Rasio keuangan
sendiri terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage (Solvabilitas), rasio
profitabilitas (Sartono, 1999:121).
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek. Rasio aktivitas menggambarkan seberapa efisiensi
perusahaan dalam mengoptimalkan aktiva. Rasio leverage (solvabititas) mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio profitabilitas
menggambarkan seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
kegiatan operasionalnya.
Dalam pengaruh perubahan tidak cukup hanya menggunakan rasio keuangan
untuk itu perlu mempertimbangkan faktor ukuran perusahaan yang merupakan salah
satu alat untuk mengukur besar kecilnya perusahaan. Berdasarkan uraian diatas maka
penelitian ini berjudul : “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi
Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011”
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang
dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas
berpengaruh secara parsial terhadap perubahan laba ?
2. Apakah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan laba ?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio
profitabilitas secara parsial pengaruh kinerja keuangan terhadap perubahan laba.
2. Mengetahui apakah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio
profitabilitas secara parsial signifikan pengaruh kinerja keuangan terhadap
perubahan laba.
II. LANDASAN TEORI
Laporan keuangan
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan.
Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi
tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kasperubahan yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-
keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (srewardship)
manajemen atas pengguna sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka
(IAI, 2004:12).
Jenis-jenis laporan keuangan
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut
ini (IAI, 2002) antara lain : Neraca, Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan Ekuitas,
Laporan Arus Kas.
Manfaat Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat guna memberikan informasi yang bertujuan untuk
pengambilan keputusan ekonomis. Para pemakaian laporan akan menggunakannya
untuk meramalkan, membandingkan dan menilai dampak keuangan yang timbul dari
keputusan ekonomis yang diambilnya.
Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan
neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan
gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan perusahaan
tertentu. Berdasarkan ruang lingkup dan tujuan, menurut Robert Ang (1997 dalam
Pribawati, 2007) mengelompokkan rasio keuangan antara lain :
Macam-macam Rasio Keuangan :
1. Rasio Likuiditas (liquidity Ratio)
Radio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek.
2. Rasio aktivitas (activity ratio)
Rasio aktivitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengefisienkan
aktivanya.
3. Rasio solvabilitas (leverage ratio)
Rasio solvabilitas sering disebut rasio leverage. Rasio ini menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4. Rasio profitabilitas (profitability ratio)
Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan. Macam-macam rasio profitabilitas.
Rasio likuuiditas
a. Current ratio (Rasio lancar)
Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current ratio
assets) dengan hutang lancar (current liabilities). Nilai current ratio yang tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya
(Martono dan Agus Harjito, 2008).
Rasio aktivitas
a. Total Assets Turnover (Perputaran Total Aktiva)
Perputaran total aktiva (total asset turnover), menunjukkan sejauh mana
perusahaan dapat mengoptimalkan aktivanya. Nilai total asset turnover yang
tinggi ini menunjukkan perusahaan dapat mengoptimalkan aktivanya (Hanafi,
2004).
Rasio solvabilitas
a. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER) adalah perbandingan total hutang dengan total
modal sendiri. Nilai debt to equity ratio yang tinggi, ini menunjukkan bahwa
risiko keuangan perusahaan tinggi, dan hal ini akan mengakibatkan para calon
investor akan menghindari karena hanya sedikit return yang diperoleh
(Hermawan, 2012).
Rasio profitabilitas
a. Return On Asset
Return On Asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Nilai return on asset
yang tinggi, ini menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam memanfaatkan
aktivanya untuk mendapatkan laba. Jadi return on asset yang tinggi dapat
mampu menilai bahwa kinerja perusahaan baik (Hanafi, 2004).
b. Return On Equity
Return On Equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba bersih berdasarkan modal sendiri. Return on equity yang
tinggi akan menunjukkan pada tingkat efisiensi manajemen modal perusahaan
begitu pula sebaliknya rasio yang rendah akan menunjukkan pada tingkat
efisiensi manajemen modal (Lusiana, 2008).
Penelitian Terdahulu
Vennus C.Ibarra (2009) untuk menguji penggunaan laporan terutama dari
laporan arus kas untuk menganalisis kinerja perusahaan manufaktur. Penelitian ini
menunjukkan bagaimana rasio ini dapat bermanfaat dalam menganalisa posisi
keuangan perusahaan manufaktur. Jika laporan dapat dipahami oleh pengguna tanpa
bantuan laporan neraca, dan laba rugi. Rasio yang digunakan rasio likuiditas,
efisiensi, profitabilitas, dan leverage. Tujuannya adalah untuk mengetahui
keterbatasan dalam menggunakan rasio.
Yuni Nurmala Sari (2007), meneliti tentang kemampuan pengaruh current
ratio, debt to equity ratio, dan total assets turn over terhadap perubahan laba pada
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tujuan dalam penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh CR, DER, dan TATO secara simultan dan parsial terhadap
perubahan laba pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasil dari
penelitian menyimpulkan bahwa secara simultan rasio keuangan CR, DER, dan
TATO mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba.
Suprihatmi (2006) dalam Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kemampuan
Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di PT Bursa Efek Jakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Anggota sampel diambil dari setiap kelompok secara acak(random) dan besar sampel
dari masing-masing kelompok proporsional.Untuk perusahaan manufaktur yang
terdaftar di PT Bursa Efek Jakarta terdiri dari 20 kelompok, dari masing-masing
kelompok diambil 30%sebagai anggota sampel (Arikunto, 2003) sehingga total
besarnya sampel 50perusahaan. Variabel independent dalam penelitian ini Rasio
keuangan yang dipilih berjumlah 8rasio keuangan yang terdiri dari Debt to equity,
Leverage ratio, Gross profitmargin, Net profit margin, Inventory turn over, Total
assets turnover, Returnon investment, Return on equity dan menggunakan metode
analisis data yaitu analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini yaituDari
hasil Uji t diperoleh hasil bahwa Gross Profit Margin, InventoryTurnover, Return On
Investment, dan Return On Equity mempunyaipengaruh terhadap perubahan laba.
Nurjanti Takarini dan Erni Ekawati (2003) untuk Menguji analisisrasio
keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur dipasar
modal Indonesia, dengan menggunakan delapan belas rasio yang di kategorikan
kedalam tiga indikator yaitu leverage, likuiditas, dan produktifitas.Hasil penelitian
dari ke delapan belas variabel independen, hanya tiga variabel yang signifikan
dengan alpha 0,05 yaitu rasio CLE (CurrentLiabilitiesto Equity),
WCTA(WorkingCapitaltoTotal Asset), dan ROE (Return On Equity), dan satu
variabel yang signifikan dengan alpha 0,1 yaitu NPM (Net Profit Margin). Jadi ke
empat variabel ini di pilih untuk memprediksi perubahan labasatu tahun kedepan,
sedangkan untuk memprediksi dua tahun ke depan variabel yang signifikan dari ke
delapanbelasvariabel adalahsatuvariabel yang signifikan dengan alpha 0,1 yaitu NWS
(Net Worth to Sales).\
Syamsudin dan Ceky Primayuta (2009) dalam jurnal manajement dan bisnis
melakukan penelitian dengan judul analisis Rasio Keuangan Dan Prediksi Perubahan
Laba Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Peneliti
menggunakan sampel sebanyak 32 perusahaan manufaktur yang dipilih secara
purposive random sampling, yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode tahun 2007-2008. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi yang diuji dengan uji asumsi klasik.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa variabel CR dan TATO
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba. Sedangkan untuk
variabel DER dan NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan
Model Penelitian
Untuk memberikan gambaran yang luas, maka penulis menyantumkan
model penelitian sebagai berikut :
Hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini meliputi :
1. H1 : Current Ratio berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap
perubahan laba.
2. H2 : Debt to Equity Ratio berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap
perubahan laba.
3. H3 : Total Asset Turnover berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap
perubahan laba.
4. H4 : Return On Asset berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap
perubahan laba.
5. H5 : Return On Equity berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap
perubahan laba.
6. H6 : Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On
Asset, dan Return On Equity berpengaruh secara simultan dan signifikan
terhadap perubahan laba.
Perubahan Laba (Y)
Current Ratio (CR)
Total Assets Turnover (TATO)
Debt to Equity Ratio (DER)
Return On Asset (ROA)
Return On Equity (ROE)
BAB III METODE PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :
1. Variabel dependen yang digunakan yaitu perubahan laba.
Perubahan laba dapat diukur dengan rumus :
2. Variabel independen
a. Current ratio (CR)
b. Debt to Equity Ratio (DER)
c. Total Assets Turnover (TATO)
d. Return On Asset (ROA)
e. Return On Equity (ROE)
Data dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder, dimana data sekunder adalah data
yang sudah ada yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti. Data sekunder
biasanya data yang sudah dipublikasikan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah laporan keuangan perusahaan yang tergabung dalam BEI tahun 2007-2011.
Data diambil dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang berada di
Bursa Efek Indonesia (BEI) FE UMS.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan
dokumentasi. Dokumentasi adalah pengumpulan data dari dokumen perusahaan,
studi dokumentasi ini memuat laporan keuangan suatu perusahaan yang dikeluarkan
oleh Bursa Efek Indonesia atau sering dikenal dengan ICMD (Indonesia Capital
Market Directory).
Analisis Statistik Deskripsi
Statistik deskriptif (descriptive statistic) merupakan statistik yang
menggambarkan fenomena atau karakteristik-karakteristik data :
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Bertujuan untuk mengetahui sebaran data dalam model penelitian
berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam uji ini akan digunakan uji
Kolmogorov-Smirnov. Dalam uji ini jika hasil perhitungan nilai signifikansi
lebih dari 0,05 (>0,050) artinya model memenuhi syarat berdistribusi normal.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier
terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu korelasi pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mengetahui adanya
korelasi dalam model regresi dilakukan pengujian Durbin Watson.
c. Uji Heteroskedasitas
Uji Hereroskedastisitas bertujuan untuk memastikan dalam model regresi
terjadi kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji
ini dengan menggunakan metode Langrange Multipleir (LM). Cara
pengujiannya adalah dengan melihat nilai residual dan nilai predicted velue
yang dikuadratkan yang nanti dijadikan R square (R2). R square (R2) tersebut
dikalikan dengan jumlah data yang diteliti dan dibandingkan dengan nilai 9,2.
Apabila < 9,2 maka tidak terjadi heteroskedatisitas.
d. Uji Multikoloneritas
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen). Uji ini dilakukan dengan tolerance value dan
variance inflation factor (VIF).
Analisis Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana
variabel dependen dapat diprediksi melalui variabel bebas. Dampak analisis
regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik turunnya keadaan
variabel dependen dilakukan dengan menaikkan atau menurunkan keadaan
variabel independen. Model ekonometrika dalam penelitian ini adalah :
Y = β0 + β1 CR + β2 DER + β3 TATO + β4 ROA + β5 ROE + e
Dimana :
Y = perubahan laba
β0 = konstanta
β 1,2,3,4,5 = koefisien regresi masing-masing variabel
CR = Current Ratio
DER = Debt to Equity Ratio
TATO = Total Asset Turnover
ROA = Return On Asset
ROE = Return On Equity
e = Faktor Pengganggu
Uji t (uji koefisien regresi parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besarkah pengaruh variabel
independen secara parsial dapat menjelaskan variabel dependen. Berikut adalah
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan uji t :
1) Menentukan H0 dan Ha
H0 : β = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Ha: β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Koefisiensi Determinasi (Adjusted R2)
Koefisiensi determinasi (Adjusted R2) digunakan mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).
Nilai R2 berada diantara 0 sampai 1. Nilai R2 yang mendekati 1 ini berarti informasi
yang diberikan oleh variabel independen ke variabel dependen hampir sempurna.
Tabel IV.6
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel B Std. Error thitung Sig.
Konstanta -1,159 0,398 -2,915 0,005
Current Ratio (CR) 0,111 0,307 0,362 0,718
Debt to Equity Ratio (DER) 0,852 0,291 2,931 0,004
Total Asset Turn Over (TATO) -0,553 0,231 -2,398 0,019
Return on Assets (ROA) 0,394 0,350 1,125 0,264
Return on Equity (ROE) -0,160 0,297 -0,537 0,592
R 0,533 FHitung 6,892
R Square 0,284 Probabilitas F 0,000
Adjusted R2 0,243
Uji F (signifikansi secara simultan)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel independen
secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen.
a. Merumuskan H0 dan Ha
H0 : β1, β2,....β5 = 0 , artinya current ratio, debt to equity ratio, total
assets turn over, return on assets, return on equity
tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial
terhadap perubahan laba.
Ha : β1,β2,...β5 ≠ 0 , artinya current ratio, debt to equity ratio, total
assets turn over, return on assets, return on equity
ada pengaruh yang signifikan secara parsial
terhadap perubahan laba.
Uji t (uji koefisien regresi parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besarkah pengaruh variabel
independen secara parsial dapat menjelaskan variabel dependen.
a. Current Ratio
Berdasarkan tabel diatas thitung diperoleh hasil 0,362 dengan nilai
signifikan 0,718. Dengan besarnya nilai signifikan 0,718 lebih besar dari
0,05, maka H0 diterima yang artinya bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan secara parsialantara variabel current ratio terhadap perubahan
laba.
b. Debt to Equity Ratio
Berdasarkan tabel diatas thitungdiperoleh hasil 2,931 dengan nilai
signifikan 0,004. Dengan besarnya nilai signifikan 0,004 lebih kecil dari
0,05, maka H0 ditolak yang artinya bahwa ada pengaruh yang
signifikansecara parsial antara variabel debt to equity ratio terhadap
perubahan laba.
c. Total Assets Turnover
Berdasarkan tabel diatas thitungdiperoleh hasil – 2,398 dengan nilai
signifikan 0,019. Dengan besarnya nilai signifikan 0,019 lebih kecil dari
0,05, maka H0 ditolak yang artinya bahwa ada pengaruh yang signifikan
secara parsial antara variabel total assets turnover terhadap perubahan
laba.
d. Return On Assets
Berdasarkan tabel diatas thitungdiperoleh hasil 1,125 dengan nilai
signifikan 0,264. Dengan besarnya nilai signifikan 0,264 lebih besar dari
0,05, maka H0 diterima yang artinya bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel return on assets terhadap
perubahan laba.
e. Return On Equity
Berdasarkan tabel diatas thitungdiperoleh hasil – 0,537 dengan nilai
signifikan 0,592. Dengan besarnya nilai signifikan 0,592 lebih besar dari
0,05, maka H0 diterima yang artinya bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel return on equity terhadap perubahan laba.
Uji F
Hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung = 6,892 dan Ftabel = 2,37 didukung ρ-
value = 0,000, dengan membandingkan nilai Fhitung>Fttabel dan ρ-value<ρ-α (6,892 >
2,37 dan 0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya current ratio, debt
to equity ratio, total assets turn over, return on assets, return on equity berpengaruh
secara simultan dan signifikan terhadap perubahan laba.
Kesimpulan penelitian
1. Dari hasi uji t, variabel independen yang meliputi CR, DER, TATO, ROA, dan
ROE menunjukkan bahwa hanya variabel DER dan TATO berpengaruh secara
parsial dan signifikan terhadap perubahan laba. Sedangkan CR, ROA dan ROE
tidak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap perubahan laba.
2. Dari hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan dan signifikan variabel
independen yaitu current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, return
on asset, dan return on equity berpengaruh terhadap perubahan laba.
Saran
1. Diharapkan mengembangkan jumlah variabel-variabel yang diteliti, sebab tidak
menutup kemungkinan bahwa dengan penelitian yang mencakup lebih banyak
variabel akan dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih baik.
2. Diharapkan memperluas sampel perusahaan tidak hanya dalam sektor industri
barang konsumsi saja tetapi mengambil sampel lebih banyak sektor,
sehinggadiperoleh daya generalisasi hasil penelitian yang lebih besar.
3. Bagi para manejer perusahaan dan investor sebaiknya lebih teliti dalam menilai
laporan keuangan perusahaan khususnya informasi kinerja keuangan perusahaan
rasio keuangan dalam penelitian ini yaitu CR, DER, TATO, ROA, ROE dalam
mempengaruhi laba perusahaanya dan untuk melihat kekuatan serta kelemahan
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Endro Suwarno, 2004, Manfaat Informasi Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba (Studi Empiris terhadap Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta), Jurnal Akuntansi Keuangan
Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Andriyani, Lusiana Noor. 2008. “Analisis Kegunaan Rasio-Rasio Keuangan Dalam
Memprediksi Perubahan Lba (studi Empiris: Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI)”. Skripsi. Semarang: Univesitas Diponegoro.
Andriyani, Lusiana Noor. 2008. “Analisis Kegunaan Rasio-Rasio Keuangan Dalam
Memprediksi Perubahan Laba (studi Empiris: Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI)”. Skripsi. Semarang: Univesitas Diponegoro.
Djarwanto, PS,.1999. Dasar-dasar Pembelajaran Keuangan. Yogyakarta : BPFE Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Progam IBM SPSS 1.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hanafi, Mahmud M. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. Harjito, Agus dan Martono. 2008. Manajemen Keuangan Edisi 1. Yogyakarta:
Ekonisia. Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny. 2002. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan
Edisi 3. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Munawir, S. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Primayuta, Ceki dan Syamsudin. 2009. “Rasio Keuangan Dan Prediksi Perubahan
Laba Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 13, Nomor 1, Juni 2009, hlm.61-69.
Sartono, Agus. 1998. Manajemen Keuangan Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.
Suprihatmi dan Wahyudin, M. 2004. Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Kemampuan Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di PT Bursa Efek Jakarta. Jurnal UMS.
Suprihatmi, dan Wahyudin, M. 2006. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Kemampuan Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Suwarno, Agus Endro. 2004. “Manfaat Informasi Rasio Dalam Memprediksi
Perubahan Laba (Studi Empiris terhadap Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta ) “ jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.03. No.02 September 2004.
Zainuddin dan J.Hartono.1999. “Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi
Pertumbuhan Laba : Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 2, No. 1 Januari.