NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi...

18
i NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2011-2014) Disusun Oleh: FREDY BIANTORO B 200 110 050 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Transcript of NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi...

Page 1: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

i

NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN

DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

(Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2011-2014)

Disusun Oleh:

FREDY BIANTORO

B 200 110 050

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan
Page 3: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

iii

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi perusahaan di Indonesia untuk melakukan auditor switching.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergantian manajemen, opini

audit, financial distress, persentase perubahan ROA, ukuran KAP, ukuran klien,

dan auditor switching.

Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011-2014. Berdasarkan

metode purposive sampling, jumlah sampel penelitian adalah 140 perusahaan.

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan regresi logistik. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel persentase perubahan ROA dan ukuran KAP secara

signifikan berpengaruh terhadap auditor switching. Sedangkan variabel lain dalam

penelitian ini seperti pergantian manajemen, opini audit, financial distress dan

ukuran klien tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan perusahaan untuk

melakukan auditor switching.

Kata kunci: pergantian manajemen, opini audit, financial distress, persentase

perubahan ROA, ukuran KAP, ukuran klien, auditor switching

ABSTRACT

This research aim to know the factors that influence companies in

Indonesia to do such auditor switching. Variables that used in this research are

management changes, audit opinion, financial distress, change percentage of

Return on Assets, public accountant firm’s size, client size, and auditor switching.

This research uses financial statements data of manufacturing company

listed in Bursa Efek Indonesia (BEI) from year 2011-2014. Based on method

purposive sampling, research sample total is 140 companies. Hypothesis in this

research are tested by logistic regression. Result of this research indicates that

variables having which significantly affect the auditor switching are change

percentage of Return on Assets and public accountant firm’s size. On the other

hand, other variables in this research like management changes, audit opinion,

financial distress, and client size do not have significant effect on company

decision to do auditor switching.

Keyword: management changes, audit opinion, financial distress, change

percentage of Return on Assets, public accountant firm’s size, client

size, auditor switching

Page 4: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memberlakukan adanya

pergantian KAP secara wajib. Pemerintah telah mengatur kewajiban pergantian

KAP tersebut dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 tentang “Jasa Akuntan Publik” (pasal 2)

sebagai perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002.

Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat

dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan

oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.

Kemudian disempurnakan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan

Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”.

Perubahan yang dilakukan adalah dari 5 tahun menjadi 6 tahun untuk pergantian

KAP (Wijayani dan Januarti, 2011).

Opini audit merupakan informasi penting bagi pemegang saham atau pihak

lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Seperti yang dijelaskan dalam teori

agensi bahwa manajemen sebagai pengelola memiliki kewajiban moral untuk

bertanggung jawab atas wewenang yang diberikan pemegang saham. Pertanggung

jawaban manajemen dapat dinyatakan melalui laporan keuangan yang telah dibuat

dan opini audit merupakan penilaian pihak independen terhadap laporan keuangan

perusahaan. Pernyataan opini dari seorang auditor tersebut dapat mempengaruhi

pandangan dan penilaian dari pemegang saham mengenai kinerja manajemen

dalam mengelola perusahaan. oleh karena itu, manajemen cenderung untuk

menghindari atau tidak menyukai opini qualified (Nikmah dan Rahardjo, 2014).

Peranan manajemen juga sangat penting dalam memilih KAP yang akan

mengaudit laporan keuangan perusahaan mereka. Ketika perusahaaan melakukan

pergantian manajemen maka susunan dewan direksi juga ikut berubah. Sehingga

jika ada pergantian manajemen secara langsung akan berdampak pada auditor

switching karena manajemen yangt baru akan mencari KAP yang sesuai dengan

pelaporan keuangan dan kebijaksanaan (Prasetyaningrum, 2015).

Page 5: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

2

KAP yang berkualitas sangat diperlukan untuk meningkatkan kredibilitas

perusahaan. oleh sebab itu, klien besar memiliki kecenderungan lebih rendah

untuk berganti auditor dibandingkan klien yang kecil. Manajemen dan perusahaan

akan mencari KAP yang bereputasi tinggi karena investor dan para pihak yang

menggunakan laporan keuangan lebih percaya pada hasil audit yang dikeluarkan

oleh KAP yang mempunyai reputasi. Hal tersebut disebabkan karena pada

dasarnya para investor dan para pemakai laporan keuangan menjadikan reputasi

auditor sebagai indikator kredibilitas laporan keuangan (Mardiyah, 2002).

Menurut Damayanti dan Sudarma dalam Wijayani dan Januarti (2011),

Persentase perubahan ROA (Return on Assets) merupakan salah satu indikator

keuangan perusahaan untuk melihat prospek bisnis perusahaan tersebut. Semakin

tinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif

pengelolaan aset yang dimiliki perusahaan.

Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan memiliki dorongan kuat

untuk melakukan auditor switching. hal ini dapat disebabkan karena kondisi

perusahaan klien yang terancam bangkrut cenderung meningkatkan evaluasi

subyektifitas dan kehati-hatian auditor sehingga dalam kondisi ini perusahaan

akan cenderung melakukan auditor switching (Widowati dan Mukodim, 2012).

Ketika perusahaan mengalami masalah keuangan dan kondisi perusahaan tidak

stabil maka perusahaan terdorong untuk sering berganti KAP.

Wijayani dan Januarti (2010) melakukan penelitian dengan variabel

dependen adalah auditor switching dan variabel independen adalah pergantian

manajemen, opini audit, financial distress, persentase perubahan ROA, ukuran

klien dan ukuran KAP. Didalam penelitian yang dilakukan Wijayani dan Januarti

(2011) menyimpulkan bahwa variabel yang mempengaruhi perusahaan untuk

melakukan auditor switching adalah variabel pergantian manajemen dan ukuran

KAP. Sedangkan variabel opini audit, financial distress, persentase perubahan

ROA, dan ukuran klien tidak mempengaruhi perusahaan untuk melakukan auditor

switching .

Pada penelitian Astrini dan Muid (2013) membuktikan bahwa variabel

yang secara signifikan berpengaruh terhadap auditor switching secara voluntary

Page 6: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

3

hanyalah variabel audit tenure, sedangkan variabel lainya seperti variabel reputasi

auditor, pergantian manajemen, financial distress, dan opini akuntan tidak

menunjukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap auditor switching secara

voluntary.

Penelitian Sudarno (2012) menyimpulkan bahwa yang berpengaruh

signifikan terhadap pergantian KAP selama lima tahun pengamatan (2006-2010)

pada perusahaan manufaktur adalah ukuran KAP, kesulitan keuangan, pergantian

manajemen, sedangkan yang tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP adalah

kepemilikan publik, pergantian komite audit.

Sinarwati (2010) meneliti tentang mengapa preusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI melakukan auditor switching. penelitian tersebut memberikan

hasil bahwa pergantian manajemen dan kesulitan keuangan berpengaruh

signifikan terhadap auditor switching. Sementara itu reputasi auditor, opini going

concern tidak berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switching.

Juliantari dan Rasmini (2013) meneliti tentang auditor switching dan

faktor faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini memberikan hasil bahwa

ukuran KAP dan ukuran perusahaan klien berpengaruh signifikan terhadap

auditor switching, sedangkan opini audit dan pergantian manajemen tidak

berpengaruh pada auditor switching.

Divianto (2011) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi perusahaan dalam melakukan auditor switching. Penelitian ini

memberikan hasil bahwa opini auditor dan ukuran KAP berpengaruh signifikan

terhadap auditor switching.

Penelitian sebelumnya menunjukan hasil yang berbeda-beda sehingga

dalam pengambilan kesimpulan menjadi ambigu. Sehingga peneliti merasa

tertarik untuk melakukan penelitian tentang auditor switching. Penelitian ini

merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Wijayani dan Januarti

(2011). Perbedaannya adalah penelitian ini dilakukan di perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2014.

Page 7: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

4

Tujuan Penelitian

1. Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh pergantian manajemen

terhadap keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan auditor

switching.

2. Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh opini audit terhadap keputusan

perusahaan di Indonesia untuk melakukan auditor switching.

3. Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh financial distress terhadap

keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan auditor switching.

4. Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh persentase perubahan ROA

terhadap keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan auditor

switching.

5. Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh ukuran KAP terhadap

keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan auditor switching.

6. Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh ukuran klien terhadap

keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan auditor switching.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Teori Keagenan

Menurut Jensen dan Meckling (1976, dalam Wijayani dan Januarti,

2011) Teori keagenan membahas adanya konflik kepentingan antara agen

dengan prinsipal dan konflik tersebut menjadi pemicu pergantian manajemen.

Masalah yang kemudian muncul dalam hubungan agensi adalah adanya

asimetri informasi, dimana agen lebih banyak memiliki informasi dari pada

prinsipal. Kesulitan bagi prinsipal untuk memastikan apakah agen sebenarnya

telah bertindak untuk memaksimumkan kesejahteraan prinsipal, guna

meyakini hal tersebut maka prinsipal menggunakan auditor. Tugas dari auditor

diantaranya memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan.

Dalam teori keagenan, auditor independen berperan sebagai penengah

kedua belah pihak (agent dan principle) yang berbeda kepentingan. Auditor

independen juga berfungsi untuk mengurangi biaya agensi yang timbul dari

perilaku mementingkan diri sendiri oleh agen (manajer).

Page 8: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

5

2. Auditor Switching

Menurut Kadir (1994, dalam Wijayanti, 2010) Auditor switching

merupakan perpindahan auditor atau KAP yang dilakukan oleh perusahaan

klien. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor klien maupun faktor auditor. Dua

faktor yang dapat mempengaruhi klien mengganti auditornya yaitu: faktor

auditor karena kualitas dan fee, sedangkan faktor klien karena perubahan

ownership, kesulitan keuangan, IPO (Initial Public Offering), dan manajemen

yang gagal (Mardiyah, 2002).

Menurut Divianto (2011) klien dapat mengganti auditornya walau

tidak diwajibkan oleh peraturan, dan yang terjadi adalah auditor

mengundurkan diri atau auditor diberhentikan oleh klien. Wijayanti (2010),

ketika klien mencari auditor baru terjadi asimetri informasi antara auditor dan

klien. Hal tersebut terjadi karena informasi yang perusahaan miliki lebih

banyak dari pada auditor.

3. Pergantian Manajemen

Pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang

dapat disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham atau direksi

berhenti karena kemauan sendiri. Adanya manajemen yang baru mungkin juga

diikuti oleh perubahan kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan

pemilihan KAP (Damayanti dan Sudarma, 2008).

4. Opini Audit

Menurut Wijayani dan Januarti (2011) Opini audit didefinisikan

sebagai pernyataan pendapat yang diberikan oleh auditor dalam menilai

kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan yang diauditnya. Dalam

Standar Profesional Akuntan Publik (2001) dijelaskan bahwa tujuan audit atas

laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat

tentang kewajaran mengenai semua hal yang material, posisi keuangan, hasil

usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia.

Menurut Halim dan Mulyadi (2002, dalam Wijayani dan Januarti,

2011) ada lima tipe pokok laporan audit yang diterbitkan oleh auditor, yaitu:

Page 9: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

6

a. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified

opinion report)

b. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa

penjelasan (unqualified opinion report with explanatory language)

c. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (qualified

opinion report)

d. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (adverse opinion report)

e. Laporan yang di dalamnya auditor tidak menyatakan pendapat (disclaimer

of opinion report)

5. Financial Distress

Financial distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang dalam

keadaan kesulitan keuangan. Financial distress (kesulitan keuangan)

sebenarnya mempunyai berbagai definisi, tergantung pada cara

pengukurannya (Wijayani dan Januarti, 2011).

Baldwin dan Scott (1983, dalam Wijayani dan Januarti, 2011)

menyatakan bahwa suatu perusahaan mengalami financial distress apabila

perusahaan tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Atmini dan

Wuryana (2005, dalam Wijayani dan Januarti, 2011) mendefinisikan financial

distress jika beberapa tahun perusahaan mengalami laba bersih operasi

negatif.

6. Persentase Perubahan ROA

ROA (Return on Assets) didefinisikan sebagai rentabilitas ekonomi

yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada masa

lalu, kemudian diproyeksikan ke masa depan untuk melihat kemampuan

perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. ROA diperoleh

dari total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan

dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut (Hanafi dan Halim, 2007).

Menurut Damayanti dan Sudarma (2008) Persentase perubahan ROA

(Return on Assets) merupakan salah satu indikator keuangan perusahaan untuk

melihat prospek bisnis perusahaan tersebut. Semakin tinggi nilai persentase

perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan aset yang

dimiliki perusahaan.

Page 10: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

7

7. Ukuran KAP

Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP

yang dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big

4 dan KAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4. Ukuran KAP biasanya

dikaitkan dengan kualitas audit (Wijayani dan Januarti, 2011).

Menurut Wibowo dan Hilda (2009, dalam Wijayani dan Januarti,

2011) menyatakan bahwa ukuran auditor berpengaruh positif terhadap kualitas

audit. Dengan demikian, diperkirakan bahwa dibandingkan dengan KAP kecil,

KAP besar mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam melakukan audit,

sehingga mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi.

8. Ukuran Klien

Menurut Hudaib dan Cooke (2005, dalam Wijayani dan Januarti,

2011) Ukuran klien merupakan suatu skala yang mengklasifikasikan besar

kecilnya perusahaan yang berhubungan dengan financial perusahaan. Ukuran

KAP harus sesuai dengan ukuran perusahaan klien. Sebuah ketidak sesuaian

ukuran antara perusahaan klien yang besar diaudit oleh perusahaan audit yang

kecil dapat menyebabkan berakhirnya keterlibatan audit, yaitu auditor

switching.

Kerangka Pemikiran

PERGANTIAN

MANAJEMEN

OPINI AUDIT

FINANCIAL DISTRESS AUDITOR

SWITCHING

PERSENTASE PERUBAHAN

ROA

UKURAN KAP

UKURAN KLIEN

Page 11: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

8

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian empiris untuk membuktikan hipotesis

yang telah disusun terhadap variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian

sekunder, karena dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu populasi yang

menertibkan publikasi atas data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan publik bidang

manufaktur yang merupakan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

periode 2011-2014. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder

berupa laporan keuangan auditan perusahaan publik manufaktur tahun 2011

sampai 2014 yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD)

yang tersedia di pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Muhammadiyah

Surakarta dan dari situs resmi BEI di www.idx.co.id. Pengumpulan data dilakukan

dengan metode dokumentasi. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis regresi logistik (logistic regression). Alasan penggunaan alat

analisis regresi logistik (logistic regression) adalah karena variabel dependen

bersifat dikotomi (melakukan auditor switching dan tidak melakukan auditor

switching). Asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena

variabel bebasnya merupakan campuran antara kontinyu (metrik) dan kategorial

(non-metrik).

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengaruh Pergantian Manajemen Terhadap Auditor Switching

Berdasarkan hasil pengujian statistik Variabel CEO menunjukkan

koefisien regresi positif sebesar 0,036 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar

0,962, lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar dari

α = 5% maka hipotesis pertama ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa

pergantian manajemen (CEO) tidak berpengaruh terhadap auditor switching.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Damayanti dan Sudarma

(2007) tetapi bertentangan dengan hasil penelitian Mardiyah (2002).

Hasil pengujian menunjukkan bahwa pergantian manajemen tidak

selalu diikuti dengan pergantian kebijakan perusahaan dalam menggunakan

Page 12: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

9

jasa suatu KAP. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebijakan dan pelaporan

akuntansi KAP lama tetap dapat diselaraskan dengan kebijakan manajemen

baru dengan cara melakukan negosiasi ulang antara kedua pihak. Adanya

fenomena seperti ini erat kaitannya dengan keadaan perusahaan publik di

Indonesia yang mayoritas dikuasai dan dijalankan bersama oleh orang-orang

dalam satu keluarga.

2. Pengaruh Opini Audit Terhadap Auditor Switching

Berdasar hasil pengujian statistik variabel Opini Audit menunjukkan

koefisien regresi positif sebesar 1,303 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar

0,102, lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar dari

α = 5% maka hipotesis kedua ditolak. penelitian ini membuktikan bahwa opini

audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma

(2007) dan Wijayani dan Januarti (2011) yang menyatakan bahwa opini

audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching . Tetapi, hasil penelitian

ini bertentangan dengan Divianto (2011) dan Wijaya (2013) yang menyatakan

bahwa opini audit berpengaruh terhadap auditor switching.

Jika auditor tidak dapat memberikan opini wajar tanpa pengecualian

(tidak dengan harapan perusahaan), perusahaan akan berpindah KAP yang

mungkin dapat memberikan opini sesuai dengan yang diharapkan perusahaan

(Tandirerung, 2006 dalam Damayanti dan Sudarma, 2007). Hal ini disebabkan

oleh pemberian opini audit selain wajar tanpa pengecualian mengindikasikan

terdapat masalah dalam laporan keuangan sehingga pandangan investor dan

kreditor cenderung negatif.

3. Pengaruh Financial Distress Terhadap Auditor Switching

Berdasarkan hasil pengujian statistik Variabel Financial Distress

menunjukkan koefisien regresi positif sebesar -0,341 dengan tingkat

signifikansi (p) sebesar 0,734, lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat

signifikansi (p) lebih besar dari α = 5% maka hipotesis ketiga ditolak.

Penelitian ini membuktikan bahwa financial distress tidak berpengaruh

terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

Page 13: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

10

dilakukan Estralita dan Hansen (2009) serta Wijayani dan Januarti (2011)

yang menemukan bahwa kesulitan keuangan tidak berpengaruh terhadap

auditor switching.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kesulitan keuangan tidak menjadi

penyebab perusahaan melakukan auditor switching. Hal ini dikarenakan

perusahaan menggunakan jasa KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP asing,

dengan demikian perpindahan ke penggunaan jasa KAP yang berafiliasi

dengan KAP asing akan semakin menyulitkan kondisi keuangan perusahaan

karena kenaikan jasa audit.

4. Pengaruh Persentase Perubahan ROA Terhadap Auditor Switching

Berdasarkan hasil pengujian statistik Variabel Persentase Perubahan

ROA menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,070 dengan tingkat

signifikansi (p) sebesar 0,001, lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat

signifikansi (p) lebih kecil dari α = 5% maka hipotesis keempat diterima.

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa persentasi perubahan ROA

berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mardiyah (2002) tetapi

bertentangan dengan Damayanti dan Sudarma (2008), serta Wijayani dan

Januarti (2011).

Hal ini mungkin disebabkan karena perusahaan yang memiliki nilai

ROA rendah cenderung mengganti auditornya karena mengalami penurunan

kinerja sehingga prospek bisnisnya menurun. Ketika kondisi keuangan

perusahaan menurun, manajemen cenderung mencari auditor baru yang bisa

menyembunyikan keadaan perusahaan.

5. Pengaruh Ukuran KAP Terhadap Auditor Switching

Berdasarkan hasil pengujian statistik Variabel ukuran KAP

menunjukkan koefisien regresi positif sebesar -2,792 dengan tingkat

signifikansi (p) sebesar 0,011, lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat

signifikansi (p) lebih kecil dari α = 5% maka hipotesis kelima diterima.

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa ukuran KAP berpengaruh

signifikan terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini mendukung

Page 14: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

11

penelitian Wijayani dan Januarti (2011), Damayanti dan Sudarma (2008), dan

Sulistriani dan Sudarno (2012) yang menyatakan bahwa ukuran KAP

berpengaruh terhadap auditor switching.

Hal ini disebabkan karena KAP besar mempunyai kemampuan yang

lebih baik dalam melakukan audit dibandingkan KAP kecil, sehingga mampu

menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi. Perusahaan akan lebih memilih

KAP dengan kualitas yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas laporan

keuangan dan reputasi perusahaan di mata pengguna laporan keuangan. KAP

yang besar biasanya memiliki reputasi tinggi dalam lingkungan bisnis,

sehingga mereka akan selalu berusaha mempertahankan independensi. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan lebih memilih KAP besar

yang dianggap lebih berkualitas dibandingkan KAP kecil.

6. Pengaruh Ukuran Klien Terhadap Auditor Switching

Berdasarkan hasil pengujian statistik Variabel ukuran klien

menunjukkan koefisien regresi positif sebesar -0,074 dengan tingkat

signifikansi (p) sebesar 0,387, lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat

signifikansi (p) lebih besar dari α = 5% maka hipotesis keenam ditolak.

Penelitian ini membuktikan bahwa ukuran klien tidak berpengaruh terhadap

auditor switching. Hasil penelitian ini sejalan dengan Wijayani dan Januarti

(2011).

Perusahaan-perusahaan besar yang menggunakan KAP skala besar

cenderung tidak akan mengganti auditornya yang menggambarkan

kesesuaian antara ukuran KAP dengan ukuran kliennya. Kebanyakan

perusahaan memiliki total aktiva yang relatif kecil yang berarti ukuran

perusahaan tersebut perusahaan berskala kecil. Sebagian besar perusahaan

tersebut sudah menggunakan KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP asing

sehingga tidak ada kecenderungan melakukan auditor switching.

Page 15: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

12

PENUTUP

Simpulan

1. Pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil

tingkat signifikansi (p) sebesar 0,962 lebih besar dari α = 5%. Hal ini berati

pergantian manajemen tidak selalu mendorong perusahaan untuk melakukan

auditor switching.

2. Opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil tingkat

signifikansi (p) sebesar 0,102 lebih besar dari α = 5%. Hal ini berati opini

audit tidak selalu mendorong perusahaan untuk melakukan auditor switching.

3. Financial distress tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil tingkat

signifikansi (p) sebesar 0,734 lebih besar dari α = 5%. Hal ini berati financial

distress tidak selalu mendorong perusahaan untuk melakukan auditor

switching.

4. Persentase perubahan ROA berpengaruh signifikan terhadap auditor

switching. Hasil tingkat signifikansi (p) sebesar 0,001 lebih kecil dari α = 5%.

Hal ini berati persentase perubahan ROA mendorong perusahaan untuk

melakukan auditor switching.

5. Ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hasil tingkat

signifikansi (p) sebesar 0,011 lebih kecil dari α = 5%. Hal ini berati ukuran

KAP mendorong perusahaan untuk melakukan auditor switching.

6. Ukuran Klien tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil tingkat

signifikansi (p) sebesar 0,387 lebih besar dari α = 5%. Hal ini berati ukuran

klien tidak selalu mendorong perusahaan untuk melakukan auditor switching.

Saran

1. Pemilihan objek penelitian hanya menggunakan perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI pada tahun 2011-2014.

2. Penelitian ini hanya menguji pengaruh pergantian manajemen, opini audit,

financial distress, persentase perubahan ROA, ukuran KAP dan ukuran klien.

3. Periode penelitian hanya terbatas 4 tahun (2011-2014), sehingga hasil

penelitian kurang mencerminkan fenomena yang sesungguhnya.

Page 16: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

13

DAFTAR PUSTAKA

Astrini, R. N dan D. Muid. 2013. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi

Perusahaan Melakukan Auditor Switching secara Voluntary. Jurnal

Akuntansi vol. 2 no. 3. Universitas Diponegoro. Semarang. hal 1-11.

Astuti, Ni Luh Putu Pareamita & I Wayan Ramantha. 2014. Pengaruh Audit Fee,

Opini Going Concern, Financial Distress dan Ukuran Perusahaan pada

Pergantian Auditor. E-Jurnal Akuntansi University Udayana 7. 3 (2014):

663-676.

Damayanti, S. dan M. Sudarma. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik. Simposium Nasional

Akuntansi 11. Pontianak.

Divianto. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Dalam

Melakukan Auditor Switching (studi Kasus: Perusahaan Manufaktur di

BEI). Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (Jenius) vol. 1 no.

Estralita, Trisnawati dan Hansen Wijaya. 2009. “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik Pada

Perusahaan yang Listing di BEI Pada Tahun 2005-2007”. Jurnal

Akuntansi, Vol. 9 No. 3.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS19. Universitas Diponegoro. Semarang.

Hanafi, Mamduh. M. Dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi

Keempat. UPP STIM YKPN : Yogyakarta.

Hudaib, M. dan T.E. Cooke. 2005. The Impact of Managing Director Changes

and Financial Distress on Audit Qualification and Auditor Switching.

Journal of Business Finance & Accounting. Vol. 32, No. 9/10. pp. 1703-

39.

Institusi Akuntan Publik. 2012. “Standar Akuntan Publik Indonesia”. Jakarta.

Salemba Empat.

Jensen, M.C dan William H. Meckling. 1976. Theory of the firm: Managerial

Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal Of Financial

Economic. Vo.3, no.4. PP 305-360.

Uliantary, Ni Wayan. A dan Rasmini. Ni kadek. 2013. Auditor Switching dan

Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. E-jurnal akuntansi 3. 3,

universitas udayana. bali.

Page 17: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

14

Kartika, R. D. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan

Klien Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Auditor Changes).

Skripsi dipublikasikan. Fakultas Ekonomi. Universitas Brawijaya: Malang.

Kurniaty v, 2014. Pengaruh pergantian manajemen, opini audit, financial

distress, ukuran kap dan ukuran perusahaan klien terhadap auditor

switching, Jurnal Akuntansi Vol. 1 no. 2, Faculty of Economic Riau

University. Pekanbaru.

Mardiyah, A. A. 2002. Pengaruh Faktor Klien dan Faktor Auditor terhadap

Auditor Changes: Sebuah Pendekatan dengan Model Kontinjensi RPA

(Recursive Model Algorithm). Media Riset Akuntansi, Auditing dan

Informasi. Vol 3, No. 2, pp. 133-154.

Menteri Keuangan. PKRI Nomor 17/PMK.01/2008 Pasal “Jasa Akuntan Publik “.

Nasser et al. 2006. Auditor client Relationship: The Case of Audit Tenure and

Auditor Switching in Malaysia. Managerial Auditing Journal. Vol.

21(7):724 737.

Nikmah, Latifatun dan Rahardjo, Shiddiq Nur. 2014. Analisis Faktor-faktor yang

mempengaruhi Pergantian Auditor (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2012). Volume

3, Nomor 3, Tahun 2014. hal 4-5.

Prasetyaningrum, Hertias. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Auditor Switching. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta:

Surakarta.

Rasyid, G. A. 2012. Analisis Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan

Melakukan Auditor Switching (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Universitas

Muhammadiyah Surakarta : Surakarta.

Saiful dan Uvi Elin Erliana. 2010. Equity Risk Premium Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Bengkulu.

Sinarwati, Ni Kadek. 2010. Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik? Simposium Nasional

Akuntansi 13, Purwokerto.

Sulistiarini, Endina, dan Sudarno. 2012. Analisis Faktor-Faktor Pergantian

Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di

Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010). Diponegoro Journal Of

Accounting, Vol. 1, No. 2, Hal. 1-12.

Page 18: NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …eprints.ums.ac.id/39265/1/NASKAH PUBLIKASI.pdftinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan

15

Suparlan dan Andayani, Wuryan. 2010. Analisis Empiris Pergantian Kantor

Akuntan Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit. Simposium Nasional

Akuntansi XIII.

Widowati, Anjar dan Mukodim, Didin. 2012. Faktor-faktor yang Berpengaruh

Terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia. Hal. 5.

Wijayani, E. D dan I. Januarti. 2011. Analisis faktor faktor yang mempengaruhi

perusahaan di indonesia melakukan auditor switching. Simposium

Nasional Akuntansi XVI. Aceh, hal. 1-16.

Wijayanti, Martina Putri. 2010. Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Auditor Switching di Indonesia. Skripsi

dipublikasikan. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro: Semarang.