Naskah publikasi

15
UNTAD EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya Linn) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli NASKAH PUBLIKASI ANNI N 101 10 046 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TADULAKO

description

ss

Transcript of Naskah publikasi

UNTAD

EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya Linn) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli

NASKAH PUBLIKASI

ANNI

N 101 10 046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TADULAKO

AGUSTUS 2014

EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya Linn) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli

Anni*, I Nyoman Widajandja**, Andriana Daud Laratu***

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako

**Bagian Fisiologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako

***Dosen Pengajar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako

ABSTRACT

Background: Escherichia coli is a gram negative bacteria that can cause several infectious diseases including urinary tract infections and diarrhea. Currently, Escherichia coli has undergone many antibiotic resistance so it requires alternative antibiotic. Papayas leaf (Carica papaya L.) has an active compound that is thought to have antibacterial effects.

Methods: The study design was an experimental laboratory posttest only control group to test the antibacterial activity using agar diffusion method. Concentration of papaya leaf extract tested was 100%, 50%, 25%, and 12.5% with cefotaxime as a positive control and distilled water as a negative control. Each intervention replicated six times.

Results: The results of this research showed that the leaves extract of Carica papaya L. can inhibit the growth of Escherichia coli at concentration 100%, 50%, and 25%. The results obtained the minimal inhibitory concentration (MIC) value was 25%. The results of statistical tests using one-way ANOVA obtained significance value p 0,05. Dari uji Shapiro-Wilk (lampiran) didapatkan nilai p > 0,05 untuk ketiga kelompok data, hal ini berarti distribusi data normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas (lampiran) untuk menentukan varians data. Signifikansi uji homogenitas diperoleh nilai p = 0,254 (p > 0,05) yang menunjukkan bahwa varians data sama.

Berdasarkan tabel 2 nilai signifikansi untuk uji one way ANOVA yaitu p = 0.000 yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna pada ketiga kelompok perlakuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketiga kelompok perlakuaan ekstrak daun pepaya memiliki efek antibakteri. Untuk melihat seberapa besar perbedaan efektivitas antibakteri dari setiap kelompok maka dilakukan uji post hoc. Perbedaan signifikan dapat dilihat bila nilai signifikasinya p < 0,05. Dari tabel 2 hasil uji post hoc terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tiap kelompok perlakuan.

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak daun pepaya (Carica pepaya L.) terhadap bakteri Escherichia coli serta mengetahui nilai kadar hambat minimal (KHM) dari ekstrak tersebut. Sebelum melakukan uji efektivitas antibakteri dengan berbagai konsentrasi (100%, 50%, 25%, 12,5%), peneliti terlebih dahulu melakukan uji pendahuluan dengan konsentrasi ekstrak 100%. Hasil uji pendahuluan menunjukkan adanya efek antibakteri dari ekstrak daun pepaya terhadap bakteri Escherichia coli dengan terbentuknya zona hambat sebesar 17,16 mm. Pengujian dengan berbagai konsentrasi diperoleh efek antibakteri pada konsentrasi 50% dan 25% dengan rerata zona hambat yang terbentuk yaitu 13,27 mm, dan 10,44 mm. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak terkecil yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli adalah 25%. Selain itu, pengukuran pada kontrol positif didapatkan rerata 44,61 mm.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widiastomo [8] untuk melihat efek antimikroba ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap bakteri Shigella dysentriae yang dilakukan secara in vitro didapatkan bahwa daun pepaya memiliki efek antimikroba terhadap bakteri Shigella dysentriae dengan kadar hambat minimal (KHM) adalah 18%. Pada penelitian tersebut terjadi penurunan jumlah koloni bakteri Shigella dysenteriae yang seirama dengan peningkatan konsentrasi ekstrak daun Carica papaya L.

Katergori daya hambat bakteri dapat ditentukan dengan melihat rerata diameter zona hambat dari setiap konsentrasi ekstrak daun Carica papaya L. Menurut Davis dan Stout (1971, disitasi oleh Arista, 2013) berdasarkan zona jernihnya, daya hambat dibagi atas : sangat kuat > 20 mm, kuat 10-20 mm, sedang 5-10 mm dan lemah < 5 mm. Kontrol positif tergolong dalam sediaan yang memberikan daya hambat sangat kuat yaitu 44,61 mm. Ekstrak daun pepaya 100%, 50% dan 25% termasuk dalam sediaan yang memberikan daya hambat kuat yaitu 17,16 mm, 13,27 mm dan 10,44 mm.

Zona jernih di sekitar sumuran disebabkan oleh adanya kandungan zat aktif dari bahan uji yaitu alkaloid dan saponin. Alkaloid dan saponin dari ekstrak daun pepaya ini berperan dalam menyebabkan kerusakan dinding sel dan mempengaruhi permeabilitas membran sel.[9]

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar. Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut. [10]

Saponin merupakan glukosida yang larut dalam air dan etanol, tetapi tidak larut dalam eter. Saponin bekerja sebagai antibakteri dengan mengganggu stabilitas membran sel bakteri sehingga menyebabkan sel bakteri lisis, jadi mekanisme kerja saponin termasuk dalam kelompok antibakteri yang mengganggu permeabilitas membran sel bakteri, yang mengakibatkan kerusakan membran sel dan menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel bakteri yaitu protein, asam nukleat dan nukleotida.[10]

Data hasil penelitian selanjutnya diolah menggunakan SPSS, uji ANOVA digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan suatu hipotesis. Hasil uji ANOVA diameter zona hambat bakteri Escherichia coli menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (p