Naskah pidato lomba pidato hukum

4
Assalamualaikum Wr. Wb Selamat Pagi Salam sejahtera bagi kita sekalian Puji syukur kepada sang Pencipta karena Ia masih memeberi kita kesempatan bertemu dengan manusia-manusia di sekitar kita karena Ia memberi panca indra sehingga kita dapat bertatap muka di tempat ini. Yang terhormat dewan juri sekalian Yang saya hormati bapak ibu guru sekalian Serta para hadirin peserta lomba pidato yang saya hormati Pada kesempatan yang diberikan Tuhan lewat kemurahan hati panitia penyelenggara Lomba Pidato Sekolah Tinggi Hukum Amsir Parepare, saya akan menyampaikan pidato dengan judul “Masihkah Pancasila Menjadi Jati Diri Bangsa ?” “Kobarkanlah dalam dada.. Semangat Jiwa Pancasila.. Hidup Tiada Mungkin Tanpa Perjuangan Tanpa Pengorbanan Mulia Adanya..” Saya tidak perlu memetik dari sumber terpercaya, atau dari petinggi-petinggi negeri, kalimat mutiara yang dapat memberi kita semangat untuk mengerti bagaimana Pancasila itu. Lirik tersebut sudah memberi gambaran kepada kita, bagaimana seharusnya kita memedomani Pancasila. Para Hadirin Sekalian Seperti yang kita ketahui dalam bahasa Sansekerta PANCA berarti PRINSIP. SILA BERARTI LIMA ! Mengapa kita heran ? Memang, seperti itulah jaman memutar balikkan makna Pancasila sekarang ini. PANCA yang seharusnya berarti LIMA. SILA yang

Transcript of Naskah pidato lomba pidato hukum

Page 1: Naskah pidato lomba pidato hukum

Assalamualaikum Wr. Wb

Selamat Pagi

Salam sejahtera bagi kita sekalian

Puji syukur kepada sang Pencipta karena Ia masih memeberi kita kesempatan bertemu dengan manusia-manusia di sekitar kita

karena Ia memberi panca indra sehingga kita dapat bertatap muka di tempat ini.

Yang terhormat dewan juri sekalian

Yang saya hormati bapak ibu guru sekalian

Serta para hadirin peserta lomba pidato yang saya hormati

Pada kesempatan yang diberikan Tuhan lewat kemurahan hati panitia penyelenggara Lomba Pidato Sekolah Tinggi Hukum Amsir Parepare, saya akan menyampaikan pidato dengan judul

“Masihkah Pancasila Menjadi Jati Diri Bangsa ?”

“Kobarkanlah dalam dada..

Semangat Jiwa Pancasila..

Hidup Tiada Mungkin Tanpa Perjuangan Tanpa Pengorbanan Mulia Adanya..”

Saya tidak perlu memetik dari sumber terpercaya, atau dari petinggi-petinggi negeri, kalimat mutiara yang dapat memberi kita semangat untuk mengerti bagaimana Pancasila itu. Lirik tersebut sudah memberi gambaran kepada kita, bagaimana seharusnya kita memedomani Pancasila.

Para Hadirin Sekalian

Seperti yang kita ketahui dalam bahasa Sansekerta PANCA berarti PRINSIP. SILA BERARTI LIMA !

Mengapa kita heran ?

Memang, seperti itulah jaman memutar balikkan makna Pancasila sekarang ini. PANCA yang seharusnya berarti LIMA. SILA yang seharusnya berarti DASAR tidak lagi menjadi pondasi bagi bangsa ini. Bangsa Indonesia yang maju tak gentar . Pancasila yang seharusnya merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia, ternyata hanya menjadi sebuah aksesoris yang melengkapi susunan acara pada upacara bendera hari senin. Pancasila yang seharusnya menjadi jati diri kira, ternyata oleh zaman menjadi fosil yang timbul di dinding-dinding kelas.

Page 2: Naskah pidato lomba pidato hukum

Para Hadirin Sekalian

Jika mengungkit sejarah terciptanya Lima Dasar itu, kita semua disini tanpa terkecuali pasti sudah tahu yang manakah pancasila. Apa tujuan dibentuknya, bahkan hafal betul isi dari pancasila itu sendiri.

1. Ketuhanan yang Maha Esa2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan5. Keadilan sosisal bagi seluruh rakyat Indonesia

Ini bukan soal hafalkah kita sebagai bangsa Indonesia, bukan soal kebiasaan membaca Pancasila saat upacara bendera dilangsungkan, tapi apakah kita sudah mengamalkan pancasila dalam hidup kita ! apa sudah ? sudah ? atau bahkan kita tidak pernah berpikir bahwa pancasila itu perlu diamalkan ! kemauan kita untuk memikirkannya saja mungkin belum ada ! Kenapa kita mengkhianati Pancasila !

Tapi, lebih menyedihkan lagi, lebih menyakitkan lagi mereka-mereka yang tidak hafal dengan Pancasila. Banyak pejabat negara yang belum hafal betul dengan Pancasila, apa ini tidak menggelikan ? Apa ini tidak aneh ? Beberapa hari lalu, saya sempat membaca melalui internet berita-berita mengenai pejabat yang belum hafal Pancasila, contohnya, Bupati Magetan, Gubernur Riau, beberapa Calon Legislatif Kabupaten Soppeng, dan Calon Hakim Mahkamah Konstitusi. Apa maksud semuanya itu ? Bahkan di Salah satu kota di Kota Jawa, sekitar 70% pelajar SD,SMP maupun SMA belum menghafal Pancasila. Apa kita perlu ditindas dulu, apa kita perlu di beri sanksi jika tidak menghafal Pancasila ?. Jati diri ! Kemana Jati diri bangsa kita sekarang ini ?

Saudara – saudari sekalian

Apa kalian masih ingat hari Valentine jatuh pada tanggal berapa ? Masih ingat ?

Apa kalian ingat kapan film “The Raid 2” di putar di bioskop ?

Apa kalian ingat tanggal putus kalian dengan pacar pertama kalian ?

Jelas kalian bisa ingat semua tanggal itu, karena kalian sengaja mengingatnya. Kita semua sengaja mengingat-ingat tanggal-tanggal favorite kita. Tapi tidakkah kita ingin mengingat tanggal kelahiran Pancasila ? Hanya sekedar mengingat. Hari kelahiran Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni, tanggal 1 Juni. Ingat 1 Juni. Mari, lihat ke belakang , lihat apa yang sudah kita perbuat kepada kehormatan Pancasila, kepada pahlawan kita yang telah merumuskan Pancasila.

Page 3: Naskah pidato lomba pidato hukum

Hadirin sekalian,

Sebagai kesimpulan, marilah kita bersama-sama memahami, mengerti dan mengamalkan Pancasila yang menjadi jati diri kita, yang menjadi pondasi berbangsa dan bernegara kita. Jangan lagi biarkan budaya barat meluluhlantahkan budaya bangsa tercinta kita. Ketika Pancasila kita amalkan, tidak hanya kita lafalkan, Indonesia akan bebas dari kejahatan-kejahatan yang membelenggu, pelecehan seksual, penipuan, perampokan, dan korupsi.

Saya rasa demikianlah keseluruhan pidato yang dapat saya sampaikan, semoga tidak hanya bermanfaat, namun juga mengubah pandangan dan pola pikir kita.

Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.

Sebagai penutup saya mengutip pribahasa dari Sang Proklamator kita, Ir. Sukarno, yang berbunyi “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”

Assalamualaikum Wr. Wb

Dan Selamat Pagi