Naskah Makassar

11
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA “X” KOTA SUKABUMI Rina Munirah 1 , Yucca Camelia 2 1 Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNJANI , 2 Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran UNJANI ABSTRAK Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap risiko kesehatan reproduksi remaja termasuk perilaku seksual pranikah. Remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun penelitian mengenai perilaku seksual remaja telah banyak dilakukan, namun penelitian mengenai sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah di kota Sukabumi belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap siswa terhadap perilaku seksual pranikah di SMA “X” Kota Sukabumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 211 siswa dari kelas X, XI, XII yang diambil secara acak. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 atau 95%. Dari penelitian diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap siswa terhadap perilaku seksual pranikah (95% CI;p=0,305). Kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan kurikulum atau muatan lokal mengenai kesehatan reproduksi yang komprehensif dan pengaktifan kegiatan PIK-KRR di sekolah diharapkan dapat iv

description

naskah publikasi

Transcript of Naskah Makassar

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA X KOTA SUKABUMI Rina Munirah1, Yucca Camelia2 1 Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNJANI ,

2Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran UNJANIABSTRAK

Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap risiko kesehatan reproduksi remaja termasuk perilaku seksual pranikah. Remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun penelitian mengenai perilaku seksual remaja telah banyak dilakukan, namun penelitian mengenai sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah di kota Sukabumi belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap siswa terhadap perilaku seksual pranikah di SMA X Kota Sukabumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 211 siswa dari kelas X, XI, XII yang diambil secara acak. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square dengan tingkat kemaknaan = 0,05 atau 95%. Dari penelitian diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap siswa terhadap perilaku seksual pranikah (95% CI;p=0,305). Kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan kurikulum atau muatan lokal mengenai kesehatan reproduksi yang komprehensif dan pengaktifan kegiatan PIK-KRR di sekolah diharapkan dapat memengaruhi sikap siswa yang permisif sehingga perilaku seksual remaja yang berisiko dapat di minimalisir.

Kata kunci:kesehatan reproduksi remaja, perilaku seksual pranikah, remaja, teman sebaya, sikap PENDAHULUANRemaja merupakan individu yang sedang mengalami proses pematangan fisik atau pubertas, psikis dan pematangan fungsi seksual. Perkembangan psikologis remaja dilihat berdasarkan kemampuan remaja untuk berpikir secara logis. Secara seksual, remaja telah mengalami proses pematangan organ seksual, tetapi karena masih mencari jati diri, remaja cenderung berkepribadian labil, ingin tahu, dan mencoba-coba apa yang dilakukan oleh orang dewasa sehingga rentan terhadap perilaku berisiko.1,2 Pengetahuan yang kurang tentang masalah seksualitas, menyebabkan remaja terjebak pada pilihan perilaku seksual yang mengkhawatirkan dan bergeser jauh dari norma yang berlaku di masyarakat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh United Nation Programme on HIV-AIDS (UNAIDS) tahun 2007 menyatakan bahwa remaja sedang menghadapi tantangan terkena risiko masalah seksualitas dan kesehatan reproduksi. Setiap tahun diperkirakan lima belas juta remaja berusia 1519 tahun melahirkan, empat juta melakukan aborsi, dan hampir seratus juta terinfeksi Infeksi Menular Seksual (IMS).9 Menurut data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Pusat (BKKBN Pusat) pada tahun 2008, hasil survei di 33 provinsi terhadap remaja SMP dan SMA menyatakan bahwa sebanyak 63% remaja sudah melakukan hubungan seksual sebelum menikah dan 21% diantaranya melakukan aborsi. Hasil penelitian pada tahun 20052006 di kota-kota besar di Jabotabek, Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar menyatakan bahwa sebanyak 47,54% remaja mengaku melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Persentase remaja yang melakukan hubungan seksual sebelum menikah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Soetjiningsih (2001), remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual) dan HIV-AIDS. Masa remaja sangat erat kaitannya dengan perkembangan psikis pada periode pubertas dan diiringi dengan perkembangan seksual. Remaja juga mengalami perubahan fisik dan emosional yang tercermin dalam sikap dan perilaku terhadap seksualitas. Kondisi ini dapat menyebabkan remaja rentan terhadap masalah perilaku seksual berisiko.11 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menyatakan bahwa secara nasional penduduk berusia 1524 tahun yang memiliki pengetahuan yang benar dan komprehensif tentang HIV dan AIDS sebesar 11,4%.12 Target Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2014 mengenai persentase remaja usia 1524 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS adalah 95%.13 Sedangkan menurut Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) pada tahun 2007, proporsi remaja pada populasi kunci yang memiliki pengetahuan komprehensif mengenai HIV dan AIDS relatif lebih tinggi tetapi tidak lebih dari 50%.14 Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA "X" Kota Sukabumi didapatkan hanya sebesar 33,3% responden berpengetahuan benar dan komprehensif tentang HIV-AIDS. Penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi perilaku seksual pranikah pada remaja sudah banyak dilakukan. Namun, penelitian mengenai sikap terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja di Kota Sukabumi belum pernah dilakukan sehingga peneliti terdorong untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan dengan sikap siswa terhadap perilaku seksual pranikah di Kota Sukabumi. OBJEK DAN METODE

Penelitian ini merupakan studi observasional yang menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross-sectional terhadap 211 responden pada siswa SMA X Kota Sukabumi.

HASIL PENELITIANHubungan Pengetahuan dengan Sikap Siswa terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Siswa SMA X Kota Sukabumi

Tabel dibawah menyajikan hubungan antara pengetahuan dengan sikap siswa terhadap perilaku seksual pranikah siswa SMA X Kota Sukabumi. PengetahuanSikapTotalOR

(95%CI)Sig

PermisifTidak Permisif

n%n%n%

Baik5954,15045,91091001,054

(0,881,50)0,305

Kurang4847,15452,9102100

Total10750,710449,3211100

Tabel Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Siswa terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Siswa SMA X Kota Sukabumi Dari Tabel diatas terlihat bahwa dari 107 orang yang memiliki pengetahuan baik dan memiliki sikap permisif lebih banyak (54,1%) daripada responden yang memiliki pengetahuan kurang dan sikap yang permisif (47,1). Sedangkan dari 104 responden yang memiliki pengetahuan baik dan sikap tidak permisif lebih sedikit (45,9%) daripada responden dengan pengetahuan kurang dan memiliki sikap yang tidak permisif (52,9%). Dari hasil analisis tersebut diperoleh nilai p-value sebesar 0,305 yang menandakan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pembentukan sikap siswa terhadap perilaku seksual pranikah.

KESIMPULAN

Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap siswa SMA X Kota Sukabumi terhadap perilaku seksual pranikah. (p=0,305)

PEMBELAJARANPenelitian ini tidak membuktikan konsep Bloom yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang spenting dalam membentuk tindakan tertutup seseorang (covert behavior).15 Covert behavior yang dimaksudkan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tertutup (covert). Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi ternyata tidak berpengaruh terhadap sikap remaja dalam melakukan perilaku seksual pranikah. Remaja yang tahu maupun tidak tahu tentang kesehatan reproduksi tidak memengaruhi sikap mereka terhadap perilaku seksual pranikah.

DAFTAR PUSTAKA1. Pratiwi YR. Kesehatan Remaja di Indonesia. (Available from: http://idai.or.id/public-articles/seputar-kesehatan-anak/overview-adolescent-health-problems-and-services.html) [Diunduh 09 Mei 2014].

2. Gunarsa YSD. Psikologi untuk Membimbing. Jogjakarta: BPK Gunung Mulia; 1991. 89 p.

3. Notoadmodjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2007. 89-90,139 p.

4. Data Statistik Indonesia. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Provinsi, dan Kabupaten/Kota tahun 2005. (Available from:http://www.datastatistikindonesia.com/portal/index.php?option=com_tabel&kat=1&idtabel=116&Itemid=165) [Diunduh 25 Juni 2014].

5. Syah PS. Remaja dan Kesehatan Reproduksi. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 2011.

6. Yayasan Spiritia. Statistik kasus AIDS di Indonesia. (Available from: http://www.spiritia.or.id/Stats/StatCurr.php?lang=id&gg=1) [Diunduh 09 Mei 2014].

7. Radar Sukabumi. KPA Temukan 20 Penderita AIDS Baru. (Available from: http://radarsukabumi.com/?p=102656) [Diunduh 06 Juni 2014]

8. UNAIDS. Global Report 2013. (Available from: http://www.unaids.org/sites/default/files/en/media/unaids/contentassets/documents/epidemiology/2013/gr2013/UNAIDS_Global_Report_2013_en.pdf ) [Diunduh 15 Desember 2014]9. Republika Online. 63 Persen Remaja melakukan hubungan seksual tahun 2008. (Available from: http://www.republika.co.id/berita/shortlink/21526) [Diunduh 01 Januari 2015].

10. Soetjiningsih SC. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta; Sagung Seto. 2001. 50 p.

11. Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Provinsi Jawa Barat. http://biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/Riskesdas2007%20-%20Province%20Report%2032%20JABAR.pdf. 2007. Hal 162 . [Diakses pada tanggal 09 Juni 2014]

12. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DEPKES RI). Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) Pedoman Pelaksanaan Kampanye HIV dan AIDS pada Kaum Muda Usia 15-24 tahun. 2000

13. Sekretariat KPA Nasional. Lembar Fakta Orang muda dan HIV di Indonesia.http://www.aidsindonesia.or.id/repo/perpustakaan/Lembar_Fakta_Remaja_Rev.pdf . Diunduh pada tanggal: 27 Agustus 2014.

14. Pawestri; Wardani RS; Sonna M. 2013. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Remaja tentang Seksual Pranikah. Jurnal Keperawatan Maternitas. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=129057&val=5088 [diunduh pada tanggal: 24 Agustus 2014]

15. Prihatin. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan Sikap Siswa SMA terhadap Hubungan Seksual Pranikah di Kota Sukoharjo., Tesis., Prodi S2 IKM UNDIP.

16. Dewi P. Pengetahuan Siswa SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur tentang HIV/AIDS Tahun 2008. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/124086-S-5242-Pengetahuan%20siswa-HA.pdf . [Diunduh pada tanggal: 25 Agustus 2014].17. Negeri LE. Assessment of risky sexual behavior and risk perception among youths in Western Ethiopia. http://www.biomedcentral.com/1471-2458/14/301 [diunduh pada tanggal: 15 Januari 2015]

18. Sleving, Eisenberg, Pettingell, Skay. 2006. Friends Influence on Adolescent First Sexual Intercourse. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16554267. [Diunduh pada tanggal 15 Desember 2014]

19. Sarwono, S. W. Psikologi Remaja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2002.

20. Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI, 20022003). http://www.worldcat.org/title/survei-kesehatan-reproduksi-remaja-indonesia-2002-2003/oclc/224920628&referer=brief_results . [Diunduh pada tanggal: 14 Desember 2014]

21. Sarwono SW. Psikologi Remaja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2002.

22. Santrock WJ . Adolescence Perkembangan Remaja . 6th ed. Jakarta: Erlangga; 2003.PAGE iv