Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

24
Hal Kecil Yang Disebut Cinta SCENE 1 EXT. Parkiran sekolah Saat baru sampai disekolah Regita CS sedang diparkiran dan ia melihat Albi datang dengan menggunakan sepeda motornya, Regita terpesona dengan Albi dan bengong tersenyum kagum dengannya. Luluk: Ohhhh…. Jadi ada yang lagi terpesona nih (dengan melirik Regita) Regita: Bukan. lihat sepeda motornya tuh aneh banget, ihh. Nida dan Luluk: HAHHHH?? Heii Albi lihat Regita nih yang cantik sekali dia.. heii Albi!!!!! (Sambil mengjelek-jelekan muka Regita). (Albi tidak merespon Regita CS dan bergegas memasuki sekolah). Nida: mmmmm, dia ganteng bangett. Gak heran lu kagum sama dia. Regita: lu gila, yakali gua suka sama dia. SCENE 2 EXT. Dikelas Dalam sebuah kelas yang berisi orang-orang sedang dalam pelajaran Bahasa Inggris dan guru sedang menerangkan pelajaran, Regita CS main surat-suratan dan ketahuan oleh sang guru (Andina). Andina: Kenapa setiap pelajaran Bahasa Inggris muka kalian pada murung semua? Gembiralah seperti saat jam istirahat. (Sambil membagikan nilai ulangan Bahasa Inggris).

description

naskah dialog, film,dan teather

Transcript of Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

Page 1: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

Hal Kecil Yang Disebut Cinta

SCENE 1

EXT. Parkiran sekolah

Saat baru sampai disekolah Regita CS sedang diparkiran dan ia melihat Albi datang dengan menggunakan sepeda motornya, Regita terpesona dengan Albi dan bengong tersenyum kagum dengannya.

Luluk: Ohhhh…. Jadi ada yang lagi terpesona nih (dengan melirik Regita)

Regita: Bukan. lihat sepeda motornya tuh aneh banget, ihh.

Nida dan Luluk: HAHHHH?? Heii Albi lihat Regita nih yang cantik sekali dia.. heii Albi!!!!! (Sambil mengjelek-jelekan muka Regita).

(Albi tidak merespon Regita CS dan bergegas memasuki sekolah).

Nida: mmmmm, dia ganteng bangett. Gak heran lu kagum sama dia.

Regita: lu gila, yakali gua suka sama dia.

SCENE 2

EXT. Dikelas

Dalam sebuah kelas yang berisi orang-orang sedang dalam pelajaran Bahasa Inggris dan guru sedang menerangkan pelajaran, Regita CS main surat-suratan dan ketahuan oleh sang guru (Andina).

Andina: Kenapa setiap pelajaran Bahasa Inggris muka kalian pada murung semua? Gembiralah seperti saat jam istirahat.

(Sambil membagikan nilai ulangan Bahasa Inggris).

Andina: Jangan senyum-senyum, Ta. Kamu pintar hanya dalam pelajaran Bahasa Inggris. Yang lainnya? Buruk sekali! Dasar hitam!!!

(Luluk dan Nida berbisik-bisik sambil menulis surat ke Regita).

Luluk: Setau gua si Albi itu masalalunya kelam. Dia anak yang nakal. (isi suratnya)

Page 2: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

Regita: Itu tidak benar (balasan surat Regita)

Belum selesai dikasih ke Luluk dan Nida ibu guru menyerahkan selembaran kertas yang berisi:

Andina: Apa yang sedang kalian bicarakan?

Luluk: Ini urusan kami, Anda tidak perlu tau! (dibalasnya).

Andina: Tapi saya sedang mengajar (kata Ibu Guru).

(Nida dan Luluk menengok keatas dengan rasa malu dan takut).

Andina: Luluk! Apa itu arti dari You’re inspiration?

Luluk: Kau adalah inspirasi, Bu.

Andina: Ya, “Kau adalah inspirasi” (sambil berbalik arah dan menengok kearah pintu kelas).

Tiba-tiba Ilham lewat depan kelas dan Andina tersenyum lenjeh melihat Ilham lewat.

Andina: Kau adalah inspirasi.. benar sekali, itu adalah hal yang….. bahkan aku suka.

(Andina tersadar dan malu)

Andina: Duduk kamu, Luk!

Luluk: Baik, terimakasih bu.

SCENE 3

EXT. Diluar kelas depan kelas Albi

Saat pelajaran bahasa inggris masih berlangsung tiba-tiba Regita meminta izin kepada guru untuk pergi ke toilet dan malah menyamperi kelas Albi. Dan Albi sedang jail terhadap teman kelasnya.

Yusi: Coba Reza maju kedepan isi soal didepan.

(Reza berdiri dari kursinya dan terjatuh karena dijahili oleh Albi dan teman-teman sekelas menertawakannya).

Yusi: Albi, sekarang kamu keluar kelas dan berdiri sambil mengangkat kaki kamu!

(Albi bergegas keluar kelas dan menjalankan perintah dari Ibu Guru).

(Saat disetrap Regita bertemu dengan Albi yang sedang dihukum dan melihat Albi dihukum sambil mendengarkan MP3 dan sambil joget-joget).

Page 3: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

Saat jam istirahat Regita mengikuti Albi dan diam-diam memerhatikannya saat sedang bermain sepak bola.

SCENE 4

EXT. Dirumah, dalam kamar.

Keesokan harinya, saat ingin berangakat sekolah Regita merapihkan pakaiannya sambil berdiam didepan cermin sambil bergaya-gaya sok cantik agar terlihat cantik didepan Albi. Tiba-tiba adiknya Regita melihat Regita kecentilan didepan cermin dan mengadukannya ke mamanya Regita, mamanya Regita melarang Regita untuk pacaran dan harus fokus sekolah agar mendapat peringkat 1 dikelasnya.

Pebri: Kakak!!! Centil banget deh, bilangin mamah yaa (sambil lari untuk mengadu ke mamanya).

Regita: heiii!!!!!!!!! (mengejar Pebri).

Pebri: Mah, lihat.. Kak Gita senyum-senyum sendiri depan kaca. Dia lagi jatuh cinta, Mah. (tertawa terbahak-bahak).

Mamah: Regita, kamu masih kecil. Fokus kesekolah,mkamu tidak boleh pacaran sebelum kamu lulus. Dan kamu harus mendapatkan peringkat 1.

(Regita langsung pergi kesekolah dan memasang muka bete sambil kesal dengan adiknya).

SCENE 5

EXT. Dikatin sekolah

Ketika Regita CS sedang mengantri minuman dikantin, mereka diselak dan didorong oleh tim basket disekolahnya. Dan Albi tiba-tiba datang untuk membelikan 3 minuman untuk Regita CS terlebih dahulu.

Tim Basket: Bu, minumannya 2 gelas. Cepat ya!

Regita: Kak, lu kok gitu sih? Antri dongg!! (dengan nada tegas dan kesal).

Tim Basket 1: Maaf ya, kami sudah haus dan lelah. Masalah banget? Kami adalah tim sekolah. Ngerti?

Tim Basket 2: Jadi tolong, biarkan pemain-pemain tim basket duluan. Dan kita pemain basket! (dengan nada dan gaya tengil).

Page 4: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

(Albi langsung membelakan Regita CS dan memesan 3 minum untuk Regita CS).

Tim Basket: Sialan loh!! (dengan kesal dan menendang aqua gelas)

SCENE 6

EXT. Dijalan

Saat sedang pulang sekolah ia bertiga mengendarai sepeda motor dan mereka mengetahui kalau Albi sedang bertengkar dengan Tim Basket yang ada disekolahnya, dan mereka langsung putar arah menyamperi Albi yang sedang diserang

Regita: eh eh.. puter arah. Albi lagi ribut sama tim basket tadi..

(Regita CS memutar arah menuju tempat mereka yang sedang berkelahi).

Setelah sampai ditempat mereka berkelahi ternyata sudah tidak ada ditempat kejadian.

SCENE 7

EXT. Dirumah

Ketika Nida membuka pintu kulkas dirumah Regita ternya ia melihat segelas minuman yang dari Albi belum diminum oleh Regita.

Nida: Ta, minuman dari Albi belum lu minum? (heran).

Regita: Belum, jangan diminum loh!

Nida: Lalu kalo gak diminum kenapa ditaro kulkas? Buang aja.

(Regita tidak merespon omongan Nida dan ia bengong tersenyum-senyum sambil melihat minuman dari Albi).

SCENE 8

EXT. Sekolah

Keesokan harinya Regita melihat si Albi dan Tim Basket itu sedang dihukum oleh guru BK disekolahnya, dengan dipukul-pukul tubuhnya. Regita ngeri melihatnya dihukum oleh guru BK.

Page 5: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

Guru BK: Jika kalian berkelahi lagi saya akan memanggil orangtua kalian. Mengerti?! (membentak).

(Albi dan Tim Basket mengangguk sambil merintih kesakitan).

Guru BK: Nah, khususnya kau Albi. Kamu ini punya bakat fotografer. Kenapa kamu tidak mengikuti kontesfoto seprovinsi?! Kamu bisa mengharumkan nama baik sekolah, Bi. Ketimbang kamu harus berkelahi seperti itu!! Mengerti?

Albi: Iya, Pak.

Guru BK: Baiklah, sekarang kalian pergi!!!

(Albi dan Tim Basket pergi sambil kesakitan dan Regita menyamperi Albi dengan membawakannya Handsaplas ke Albi).

Regita: Albi, tunggu. Soal kemarin gua pengen minta maaf. Karna lu belain gua lu jadi kena hukum gini.

Albi: Iya gapapa kok, ini bukan salah lu (Terseyum manis).

Regita: Ini plester luka buat lu, Bi. Cepat sembuh ya (menyerahkan handsaplas ke Albi lalu ia langsung pergi).

Albi: Ta, tunggu!

(Regita menengok dan salting).

Albi: Makasih ya..

(Regita mengangguk malu lalu langsung pergi dengan tingkah senangnya).

SCENE 8

EXT. Dikantin sekolah

Pada jam istirahat Regita dan teman-temannya menyusun metode bagaimana agar Albi tertarik dan jatuh cinta pada Regita, mereka bersepakat untuk mencoba mengasih coklat kepada Albi secara diam-diam dan ditaruhnya dimotornya setelah jam pulang sekolah.

Regita: Eh, kayaknya gua mulai ada rasa sama Albi

Luluk: ah yang bener lu? Lu beneran jatuh cinta gitu sama dia? Dan lu harus bersaing sama si Rahmah yang nyebelin itu? Ewhh.

Page 6: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

Nida: Iya ta, Rahmah itu kan cantik beda banget sama lu. Lu yakin bisa menang dalam ngedapetin Albi itu?

Regita: (Muka bingung) emmmm, bagaimana kita kasih dia sesuatu agar dia lebih tertarik ke gua?

Luluk: Ide bagus tuh, lu kasih ke dia dengan cara diam-diam jadi dia akan tau kalo ada yang suka sama dia.

Nida: Jadi apa yang mau kita lakuin?

Luluk: Gue tau! Kasih dia coklat taro dimotornya setelah pulang sekolah nanti. Gimana?

Regita: Oke, gua setuju! (dengan nada optimis).

SCENE 9

EXT. Diparkiran sekolah

Luluk: Ayokk cepat taro, sebelum ada Albi.

Regita: iya-iya, lu liatin ya kalo ada dia. (celingak-celinguk)

Dan tiba-tiba Albi datang dan mereka berlaga polos seolah-olah tidak ada apa-apa.

Tiba-iba Rahmah datang dengan membawakannya sebuah kue untuk Albi.

Rahmah: (dengan wajah gembiranya Rahmah membawakan Albi kue) Hei, ini untuk lu.

Albi: wihhh, enak nih. Buatan lu sendiri? (Albi menerimanya dengan senang hati).

Rahmah: hehe, iya. Cobain deh (tersenyum manis)

Albi: pasti. Oiya makasih yaa.

(Rahmah mengangguk malu dan salting sampai ia terkilir kakinya, lalu ditolongin dengan Albi dan Regita CS melihatnya dengan rasa kesal dan jealous).

Albi: Hei, lu gapapa? hati-hati (sambil mengulurkan tangannya).

Rahmah: (terkesipu malu) iyaa, sepertinya kaki gua terkilir.

Albi: ayok biar gua anter pulang rah. (ajaknya dengan ramah).

Page 7: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

Rahmah mengangguk malu dan Albi bergegas mengambil motornya yang sedang terparkir. tiba-tiba ia melihat coklat yang sudah meleleh dimotornya dengan muka heran Albi memandang coklat yang sudah mencair itu lalu ia buang.

Luluk: ahh, gue lupa. Negara kita kan iklim tropis, jelas aja tuh coklat meleleh.

(Regita CS putus asa dan dengan raut wajah yang kecewa).

(Albi mengendarai motor dengan membonceng Rahmah dan Rahmah melirik Regita CS dengan senyum sinisnya).

Nida: Tamat! Sepertinya kita bakal gagal. Rahmahnya cantik, Albinya Ganteng. Pasangan yang cocok. Bagaimana bisa ditandingi (merenung)

Regita hanya terdiam dan bersedih.

SCENE 10

EXT. Rumah Albi

Pada sore hari Regita CS sedang mampir kerumah Albi, ia berpura-pura ingin meminjam buku dan saat iya dirumah Albi tiba-tiba Rahmah datang juga kerumah Albi, Albi menyambutnya dengan baik dan ramah.

Regita: Permisi (mengetuk pintu rumah Albi).

Albi: (membukakan pintu) hei, Regita. Ada apa?

Regita: gua boleh pinjem buku sejarah?

Belum Albi menjawab tiba-tiba Rahmah datang untuk meminta Albi datang keacara ulang tahunnya.

Albi: hei, Rahmah. ada lu juga, ada apa rah? Ayo masuk. Oiya, sebentar ya ta gua ambil dulu buku sejarahnya (pergi masuk kedalam untuk mengambil buku).

(Rahmah memasuki rumah Albi dengan senyum sinis melirik Regita CS. Regita CS sangat kesal melihatnya dan tiba-tiba saat ingin memasuki rumah Albi si Rahmah terdandung, Regita CS tertawa dan langsung kabur meninggalkannya).

Albi: loh rah, si Regita kemana? (sambil membawa buku sejarahnya).

Rahmah: gatau deh, pulang kali (muka menahan rasa sakit dan malu).

Page 8: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

SCENE 11

EXT. Dikamar Regita

Regita CS sedang curhat sambil mengakali kembali bagaimana cara untuk mendapatkan hati Albi. Dan Nida&Luluk berencana untuk make over Regita agar menjadi lebih cantik.

Regita: gua udah pesimis deh, gua kalah aja sama Rahmah itu untuk ngedapetin Albi (merenung)

Luluk: udahlah ta, lu emang gak pantes dapetin Albi.

Nida: (memikir sambil memandang wajah Regita) eh sebentar, gimana kalau kita ubah penampilan Regita biar kelihatan cantik?

(Regita CS langsung menarik Regita untuk di make over)

SCENE 12

EXT. Dihalaman sekolah

Albi dengan Rizki yang baru saja pindah sekolah sedang berjalan disebuah halaman sekolah sambil memainkan bolanya, Rizki menyapa Rahmah yang sedang lewat bersama Mafita. Sambil memainkan bolanya tidak sengaja Rizki menendang kearah Regita yang sedang menunggu teman-temannya. hampir mengenai Regita.

Rizki: Hai.. (sambil melambaikan tangannya).

Rahmah&Mafita: (Tersenyum) ihhh, ganteng bangett

(Rizki dan Albi asik menendang bola dan hampir mengenai Regita)

Rizki: Awas!!!

Regita: Awwww...

(Rizki berlari kearah Regita)

Rizki: Hei, lu gapapa?

Regita: Gapapa kok.

Rizki: Maaf ya..

Regita: Iya tidak apa-apa.

Rizki: Nama lu siapa? (mengulurkan tangan untuk berkenalan).

Page 9: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

Regita: Regita, lu?

Rizki: Gua rizki, anak baru disini. Gua cabut dulu ya

(Rizki meninggalkan Regita dan sambil berjalan menuju kantin bersama Albi).

Rizki: Bi, si Regita itu kelas berapa?

Albi: Kelas XI

Rizki: Dia udah punya pacar belum ya?

Albi: gua rasa belum.

Rizki: Yes!! Berarti gua ada kesempatan ya? Gua udah dapet NO. Telp nya dari anak kelas XII

(Albi kaget dan heran).

SCENE 12

EXT. Lapangan

Tim Sepak Bola termasuk Rizki dan Albi sedang bermain sepak bola dilapangan, Rizki menyuruh Albi untuk melakukan tendangan pinalti tetapi Albi menolaknya dengan kesal dan pergi meninggalkan lapangan.

Rizki: Bi, silahkan tendang. (menyuruh Albi untuk melakukan tendangan pinalti).

Albi: tuh kan. Pasti setiap main sepak bola lu selalu nyuruh gua untuk ngelakuin tendangan pinalti. Tendang aja sendiri! (dengan kesal pergi sambil menendang bola).

Rizki: (Rizki mengejar Albi) Hehe, masih trauma ya? Ayah lu udah lupa, Bi..

Albi: Bukan begitu. Tapi pinalti terlalu mudah (tersenyum percaya diri)

Rizki: Baiklah Crishtian Ronaldo (Sedikit tertawa pelan).

SCENE 13

EXT. Disekolah

Pada hari valentine banyak sekali yang mengasih Regita kado dan coklat, akan tetapi semuanya tidak ada yang special sebelum ia mendapatkan sesuatu dari Albi. Ia sangat menunggu-nunggu

Page 10: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

dan mengharapkan kado dan coklat dari Albi. Tapi Albi tidak mengasihnya hadiah, Albi hanya mengasih titipan dari temannya (Rizki) untuk Regita.

Luluk: Ta, cantik lu udah berlebihan.

Nida: Valentine tahun lalu Regita masih jelek (mengeledek).

(Regita merenung karena Albi tidak mengasihnya Kado atu Coklat untuknya).

Luluk: Ta, Coklat yang ini untuk gua ya?

(Regita hanya menganggukan kepalanya bete)

Luluk: (berbisik pada Nida) Nid, Regita kok keliatannya kurang bahagia

Nida: Dia lagi nunggu seseorang tapi orang itu belum dateng.

(Nida menengok kearah luar dan ternyata Albi datang dan membawa sebatang bunga)

Nida: Hei ta.. lihat sini. Cepat kesini!!!

(Regita menghampirinya dan teman-temannya mendorong Regita keluar dengan wajah malunya).

Albi: (menyerahkan bunga ke Regita) nih..

(Regita mengambilnya dengan wajah senang dan malu)

Albi: Itu dari temen gua

(Regita kaget dan kecewa mendengarnya karena bunga itu bukan dari Albi).

Albi langsung pergi meninggalkan Regita.

SCENE 14

EXT. Dirumah

Ketika Regita memasuki kamar dan ingin belajar tiba-tiba dimeja belajarnya terdapat surat untuknya yang berisi “Ta, gua pengen ketemu besok sama lu didekat tangga lantai 3 jam 4 sore. Gua pengen ngasih tau lu sesuatu”.

Page 11: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

SCENE 15

EXT. Disekolah

Regita pergi ke lantai 3 dengan bingung karena tidak terlihat orang yang sedang menunggunya untuk ketemu, ternyata Albi datang dengan membawa kamera yang tergantung dilehernya, Regita mulai senang dan ternyata Rizki yang mengirim surat itu dan ingin bertemu dengan Regita.

Albi: (menyamperi Regita) hei, ta..

Belum dijawab dengan Regita ternyata Rizki langsung datang dan menghalangi pandangan Albi.

Rizki: (Dengan wajah senang) gua tau lu pasti akan dateng ta.

Regita: surat ini.... dari lu riz? (tanya Regita bingung).

Rizki: Ya, benar (tersenyum).

Regita: lu mau ngomong apa?

Rizki: mmmm... lu mau gak jadi pacar gua? (gugup).

Regita: hhhh, apa Albi pengen menanyakan sesuatu, Bi? (mengalihkan pembicaraan).

Albi: gak kok. Gua Cuma pengen tanya, kenapa lu disini? Tapi sekarang gua udah tau (tersenyum lalu meninggalkan Rizki dan Regita berdua).

Rizki: apa jawabannya? Kalo gak dijawab gua anggap iya. (meneruskan pembicaraan)

SCENE 16

EXT. Dicafe

Regita CS sedang makan malam disebuah cafe, Regita menceritakan kalo Rizki menembak dia saat pulang sekolah tadi, dan teman-temannya sangat terkejut mendengar cerita Regita.

Regita: Nid, Luk.. Rizki nembak gua tadi setelah pulang sekolah.

Nida&Luluk: Hah?! Bagaimana bisa? (Serempak kaget)

Luluk: terus gimana sama lu ta? Lu terima dia? (penasaran).

Regita: gak gua jawab. Apa yang harus gua lakuin, Luk? (muka bete)

Page 12: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

Luluk: lu jangan gegabah, Rizki temen deketnya Albi. Melakukan sesuatu tanpa pertimbangan matang, Albi nanti bisa marah sama lu.

SCENE 17

EXT. Dijalan

Ketika Regita sedang berjalan sambil membaca buku tiba-tiba Rizki menyamperi Regita dengan menaiki sepeda motor untuk mengajak Regita menonton pertandingan Sepak Bola.

Rizki: Ta, apa lu mau ikut menonton pertandingan Sepak Bola?

Regita: maaf, gua lagi subuk.

Rizki: Tidak akan lama, ini pertandingan pertama Albi di tim sekolah. (sambil menarik buku yang sedang Regita baca).

Regita: baiklah (tersenyum senang)

SCENE 18

EXT. Dilapangan

Saat tim sepak bola sedang bertanding Regita sangat kagum dan senyum-senyum melihat Albi main sepak bola. Regita memberi Albi air minum yang telah diberikan oleh Rizki.

Rizki: Mau minum? (Mengulurkan air minum ke Regita).

Regita: Terimakasih (mengambil air minumnya).

Albi: Hei, Ada minum? (menyamperi Rizki&Regita)

Rizki: Tidak ada.

(Regita mengulurkan air minumnya ke Albi).

Page 13: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

SCENE 19

EXT. Ditaman

Suatu hari Albi, Rizki, dan Regita hunting disebuah taman. Albi sibuk dengan kameranya sendiri dan Rizki sedang membelikan makanan untuk Regita.

Rizki: ini roti untuk lu, gua akan segera kemnbali (tersenyum dan sambil mengasihnya ke Regita).

(Regita hanya tersenyum dan menerima roti dari Rizki).

Albi: Ta, apa yang sedang lu lakuin disini? (menyamperi Regita dan duduk disebelahnya).

Regita: gua rasa pemandangan disini bagus-bagus.

(Albi mengangguk sambil memotret pemandangan).

SCENE 20

EXT. Halaman sekolah

Regita sedang merenung sendirian dihalaman sekolah tiba-tiba Albi datang dan menghampiri Regita sambil memotret dan paparazi Regita.

Albi: Rizki belum datang? Dia menunjuk gua jadi turor kelas XII kalian. (sambil duduk disebelah Regita).

Regita: Dia belum datang. Dia harus meminjam buku untuk tugas kelas XII.

Tiba-tiba Albi cerita kepada Regita.

Albi: waktu itu, ibu gua masuk rumah sakit.

Regita: Waktu kapan? (bingung).

Albi: Hari dimana ayah gua gagal melakukan tendangan pinalti. Gua lahir dihari itu. Jadi, hadiah dari ayah ku saat itu adalah..... dia keluar dari liga sepak bola seumur hidup. Aku pembawa sial baginya. Coba lihat, provinsi tidak pernah juara sejak itu. (melow)

Regita: Lu gak apa-apa dengan itu?

Albi: Karena diejek seperti itu? Tidak apa. Aku sudah terbiasa. Tapi itu masalalu, sekarang aku adalah pemain sepak bola. (tersenyum).

Regita: Jadi, lu mau jadi pemain sepak bola?

Page 14: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

Albi: entahlah. Saat ini aku butuh seseorang

(Regita menengok ke Albi dengan muka terkejut)

Tiba-tiba Rizki datang.

Rizki: Ta, gua gak bisa nemuin bukunya. Bisa bantu gua? (memohon). (Regita menyamperi Rizki).

Rizki: Tunggu sebentar ya, Bi..

(Albi menganggukan kepalanya sambil tersenyum).

SCENE 21

EXT. Depan rumah

Pada malam hari Rizki mengantarkan Regita pulang kerumah, dan Regita meminta untuk Rizki tidak menemuinya lagi.

(Regita turun dari motor sambil melepas helm dan langsung pergi meninggalkan Rizki).

Rizki: Ta, besok gua jemput lagi ya, kita menonton pertandingannya Albi.

Regita: Lu gak usah jeemput gua lagi.

Rizki: Kenapa ta? Sibuk?

Regita: Bukan. Gua serius, jangan temuin gua lagi.

Rizki: Kenapa begitu? Bukannya lu pacar gua?

Regita: Rizki, gua gak pernah bilang iya.

Rizki: Jadi, apa artinya semua ini?

Regita: Maafin gita. Gita Cuma mencintai satu orang.

Rizki: siapa dia ta?

(Regita langsung pergi meninggalkan Rizki).

Page 15: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

SCENE 22

EXT. Halaman sekolah

Si Rizki menceritakan apa kejadian semalem yang telah diomongi oleh Regita, Rizki sangat merasa sakit hati telah diperlakukannya seperti itu dan Rizki meminta kepada Albi agar tidak pernah mendekatkan atau pacaran sama Regita.

Rizki: Sejak gua bersama seorang cewek, dialah yang paling menyakiti gua. Gua mohon satu hal, Bi. Apapun yang terjadi, jangan pacaran sama Regita.

Albi: Menurut lu alasan lu diputusin karena gua?

Rizki: Tidak, rasanya sakit sekali. Gua gak mau ngeliat temen baik gua pacaran sama cewek yang udah nyakitin gua.

Albi: Karena lu bilang begitu, gua akan menurutinya.

(Albi dan Rizki saling berjabat tangan).

SCENE 23

EXT. Disekolah

Hari pelepasan atau perpisahan dimana anak-anak pada foto-foto untuk kenang-kenangan disekolah. Dan dihari itu Regita ingin memberanikan diri mengungkapkan rasa sayangnya ke Albi, dia menyamperi Albi yang sedang memotret pemandangan sekolah.

Regita: Bi, gua mau ngomong sesuatu sama lu. Gua udah suka sama lu dari awal kita kelas X, gua ngerubah segala yang ada pada diri gua untuk lu. Tapi akhirnya gua sadar ini yang harusnya gua lakuin dari dulu. Gua pengen bilang kalo gua cinta sama lu, Bi. (meneteskan air mata dan mengasihnya bunga).

Albi: maaf tapi gua sama Rahmah udah jadian.

Regita: Rahmah? sama lu??? (dengan menangis)

(Albi hanya menganggukan kepalanya).

Regita: Kapan?

Albi: Sekitar seminggu yang lalu.

Regita: Albi sama Rahmah udah bersama, kalian memang sangat serasi. Ku harap kalian bahagia (Fake smile lalu lari dan menangis meninggalkan Albi).

Page 16: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

Albi: Regita, lu baik-baik aja?

(Regita hanya mengulurkan tangan OK. Sambil menahan tangis).

SCENE 24

EXT. Dikamar Albi

Albi mengumpulkan foto-foto Regita yang telah ia dapatkan dari hasil potretannya, lalu ditaruh dalam sebuah album foto dan akan dikasihnya kepada Regita.

SCENE 25

EXT. Studio

9 tahun kemudian, disebuah studio acara talk show disalah satu stasiun TV yang akan dibintangi oleh Regita yang telah menjadi designer terkenal diNew York. Dan Albi juga diundang dalam acara itu. Dalam acara itu juga terdapat tamu undangan seperti Ibu Guru(Andina) dengan pasangannya (Ahmad Maulana), Luluk, Nida, Ibunya Regita berserta Adiknya.

Nida&Luluk: guru boat....

Andina: Sejak ada dia aku selalu naik perahu setiap hari.

(Guru Boat menyuapkan makanan ke Andina).

Luluk&Nida: Romantisnyaaaa (cekikikan)

Andina: Dia sangat perhatian(senyum-senyum).

Nida: Aku cemburu

Andina: Selalu saja memberiku kejutan.

(masuk ke acara).

Presenter: Disebelah ku ini sudah hadir wanita bernama Regita perancang busana cantik dari Indonesia yang terkenal diNew York. Katanya dulu dia ini sangat jelek dan tidak tau trnd berbusana loh, benarkah? Apa yang membuat Anda berubah seperti ini?

Regita: Benar, dulu karena aku jatuh cinta pada seseorang.

Presenter: Jatuh cinta? Bisa diceritakan kisahnya.

Page 17: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

Regita: Iya, dia adalah tim sepak bola disekolah ku dan sangat tampan, pada saat itu aku berwajah jelek dan aku berusaha menjadi yang lebih baik. Jika ada yang buat aku cantik, aku akan berusaha lakukan itu. Dan belajar lebih giat agar dia tertarik pada ku.

Presenter: lalu, apakah akhirnya dia tahu?

Regita: ya, dia tahu. Tapi tidak berakhir bahagia. Aku pun pergi dengan melanjutkan sekolah diAmerika, tinggal disana bersama ayah ku.

Presenter: sedih sekali ya.

Regita: walaupun begitu, menurut ku dia adalah inpirasi bagi ku. Dia yang membuatku memahami cinta yang sebenarnya. Dia seperti kekuatan yang membuat ku jauh kebih baik, sampai aku bisa menjadi Regita seperti sekarang ini.

Presenter: Regita, apa kau ingat dengan ini? (mengasih album foto milik Regita dari Albi).

Regita: ya, aku ingat.

Presenter: kalau gitu mari kita panggil pencatat album foto ini, Albi Alfiyan mantan pemain sepak bola indonesia yang sekarang menjadi fotografer profesional.

(Albi memasuki studio dan memegang bunga).

Albi: Ini untuk mu, Ta. (mengulurkan bunga kepada Regita).

Regita: Gita?

Albi: Iya untuk kamu, Ta.

(Regita menerima bunga itu dengan malu-malu).

Presenter: Ada yang ingin disampaikan kepada Regita, Bi?

Albi: Aku masih menunggu seseorang kembali dari Amerika.

(Regita menangis terharu dan bahagia).

Page 18: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

PEMERAN

Sebagai:

Regita : Seorang cewek yang jelek dan berubah menjadi cantik

Luluk : Salah satu sahabat Regita yang bawel dan gampang emosi

Nida : Cewek agak gemuk yang paling enak diajak curhat

Rahmah : Cewek jutek yang menjadi saingan Regita untuk mendapatkan Albi

Mafita : Sahabat Rahmah yang selalu menemani Rahmah

Albi : Pria tampan yang menjadi rebutan para wanita disekolah

Rizki : Teman baik Albi yang jatuh cinta pada Regita

Andina : Guru bahasa inggris yang sangat centil terhadap Ilham(Guru olahraga)

Ilham : Guru Olahraga yang paling ganteng

Yusi : Guru yang selalu menarik perhatian Ilham

Pebri : Seorang cewek yang menjadi adik dari Regita

Mia : Ibu dari Regita

Alpiani : Presenter stasiun TV saat Regita dan Albi sudah sukses

Andri : Yang menjadi peran sebagai Guru Boat, suami dari Andina

Adityo dan Edwin: Tim basket yang sombong dan angkuh

Tim Sepak Bola : Figuran untuk memerankan permainan sepak bola

Page 19: Naskah-Hal Kecil Yang Disebut Cinta

SINOPSIS

Disebuah sekolah terdapat seorang gadis jelek, cupu yang baru pertama kali jatuh cinta dimasa SMK, ia bernama Regita. Regita mempunyai dua orang sahabat yang bernama Luluk dan Nida. Disekolah ada dua orang cewek yang famous disekolahnya bernama Rahmah dan Mafita, mereka sangat benci terhadap Rgita CS karena Rahmah merasa tersaingi oleh Regita untuk mendapatkan Albi. Albi adalah cowok tampan yang menjadi tim sepak bola disekolahnya. Suatu ketika Regita CS mempunyai metode untuk make over Regita agar terlihat cantik dan dapat mendapatkan Albi. Disekolah ada anak baru yang menjadi teman dekat Albi, ia bernama Rizki. Rizki jatuh cinta kepada Regita dan pada akhirnya Rizki pun merasa tersakiti oleh Regita dan menyuruh Albi untuk tidak pernah berpacaran oleh Regita. Ketika lulus SMK mereka diundang pada suatu acara station TV dan dibintang tamukan oleh Regita dan Albi, mereka saling bertemu kembali setelah 9 tahun berpisah.