NASKAH GAM 2009
-
Upload
khairul-anwar -
Category
Documents
-
view
523 -
download
14
Transcript of NASKAH GAM 2009
TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
BUKU PETUNJUK TEKNIK
tentang
GERAKAN ARTILERI MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Gerakan Artileri Medan (GAM) merupakan suatu prosedur yang mengatur
Satuan Armed agar dengan cepat dan tepat untuk menempati / menduduki daerah
steling guna melaksanakan tugas pokoknya, dimulai sejak menerima perintah
persiapan sampai dengan siap tembak sehingga secara taktis dapat
dipertanggungjawabkan dan secara teknis dapat teratur dan sistematis.
Pelaksanaan GAM akan sangat menentukan pencapaian tugas pokok Satuan
Armed dalam memberikan bantuan tembakan kepada Satuan Manuver pada
pelaksanaan operasi tempur.
b. Pada penyelenggaraan GAM diperlukan pedoman yang mengatur tentang
mekanisme kegiatan sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran yang
diharapkan sesuai dengan peran, tugas dan fungsi Satuan Armed. Pedoman yang
digunakan selama ini sudah tidak relevan dihadapkan dengan perkembangan
doktrin dan organisasi Satuan Armed sehingga berpengaruh terhadap pelaksanaan
tugas pokok.
c. Agar penyelenggaraan GAM dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan, maka perlu adanya revisi Buku Petunjuk Teknik tentang Gerakan
Artileri Medan.
Lampiran Peraturan Kasad Nomor Perkasad / / / 2009 Tanggal 2009
5
2. Maksud dan Tujuan.
a. Maksud. Buku Petunjuk Teknik tentang GAM ini disusun dengan maksud
untuk memberikan gambaran dan penjelasan tentang mekanisme
penyelenggaraan GAM.
b. Tujuan. Tujuan Buku Petunjuk Teknik tentang GAM ini agar dijadikan
sebagai pedoman bagi Satuan Armed sehingga diperoleh keseragaman
pemahaman dan tindakan dalam penyelenggaraan GAM.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.
a. Ruang Lingkup. Lingkup pembahasan Buku Petunjuk Teknik tentang
Gerakan Artileri Medan ini meliputi tata cara dan ketentuan pentahapan GAM yang
dapat dijadikan sebagai pedoman sesuai dengan tingkat satuan mulai dari tingkat
Batalyon sampai dengan tingkat Seksi Armed.
b. Tata Urut. Buku Petunjuk Teknik tentang Gerakan Artileri Medan ini
disusun dengan tata urut sebagai berikut :
1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan Umum.
3) Bab III Kegiatan yang Dilaksanakan.
4) Bab IV Hal-hal yang perlu Diperhatikan.
5) Bab V Komando dan Pengendalian.
6) Bab VI Penutup.
4. Landasan.
a. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 60 / III / 2004 tanggal 9 Maret 2004
tentang Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Induk tentang Armed.
b. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 363 / X / 2003 tanggal 31 Oktober
2003 tentang Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Operasi tentang Armed.
6
c. Peraturan Kasad Nomor Perkasad / 1 / VII / 2007 tanggal 5 Juli 2007
tentang berlakunya Buku Petunjuk Administrasi tentang Tulisan Dinas di
Lingkungan TNI AD.
d. Peraturan Kasad Nomor Perkasad / 2 / VII / 2007 tanggal 5 Juli 2007
tentang berlakunya Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan dan
penerbitan Doktrin/Buku Petunjuk TNI AD.
e. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 73 / III / 2002 tanggal 8 Maret 2002
tentang Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Lapangan tentang Batalyon Armed
Ringan.
f. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 20 / VI / 2004 tanggal 15 Juni 2004
tentang Pengesahan berlakunya Naskah Sementara Buku Petunjuk Lapangan
tentang Baterai Tempur Armed Ringan.
g. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 453 / XII / 2005 tanggal 1 Desember
2005 tentang Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Lapangan tentang Seksi
Armed Ringan.
h. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 556 / XII / 2005 tanggal 29
Desember 2005 tentang Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Teknik tentang
Gerakan Artileri Medan.
i. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 505 / XII / 2006 tanggal 26 Desember
2006 tentang Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Teknik tentang Taktik Armed.
5. Pengertian. ( Sub Lampiran A ).
7
BAB II
KETENTUAN UMUM
6. Umum. Agar GAM dapat dilaksanakan secara tertib, aman dan lancar, maka perlu
adanya ketentuan-ketentuan umum untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya
sehingga penyelenggaraan GAM dapat dilaksanakan sesuai dengan pentahapan kegiatan
yang benar. Ketentuan-ketentuan umum ini perlu diselenggarakan agar seluruh
rangkaian kegiatan GAM dalam mendukung tugas pokok Satuan Armed dapat
dilaksanakan secara optimal.
7. Tujuan. Gerakan Artileri Medan bertujuan untuk mengatur kegiatan Satuan Armed
dalam menempati / menduduki daerah steling sehingga dengan segera dapat
memberikan bantuan tembakan kepada Satuan manuver.
8. Sasaran.
a. Terjaminnya keamanan dan kelancaran Satuan Armed dalam menempati /
menduduki suatu daerah steling.
b. Terjaminnya pelaksanaan pemberian bantuan tembakan kepada satuan
manuver secara dekat, kontinyu dan tepat waktu.
9. Sifat.
a. Teratur dan Sistematis. Penyelenggaraan GAM harus sesuai dengan
pentahapan yang benar sehingga tidak ada hal-hal terlewatkan yang dapat
memengaruhi pelaksanaan tugas pokok.
b. Terkoordinasi. Penyelenggaraan GAM harus dikoordinasikan dengan
satuan atas, satuan tetangga, unsur-unsur bantuan tempur lainnya dan satuan
bawahan.
c. Fleksibel. Penyelenggaraan GAM disesuaikan dengan situasi dan keadaan
medan dengan memanfaatkan berbagai macam bentuk steling dan cara masuk
steling serta tugas taktis yang diterima.
8
d. Aman. Keamanan dalam penyelenggaraan GAM harus terjamin agar
pelaksanaan pemberian bantuan tembakan dapat berjalan sesuai rencana.
e. Tepat Waktu. Penyelenggaraan GAM harus dilaksanakan sesuai dengan
rencana waktu yang dibuat agar waktu siap tembak dapat ditepati.
f. Teliti. Penyelenggaraan GAM harus dilaksanakan dengan memerhatikan
faktor ketelitian untuk mendapatkan hasil yang optimal.
10. Peranan. Sebagai pedoman untuk menyelenggarakan GAM Batalyon, Baterai
dan Seksi Armed dalam pelaksanaan tugas pokoknya.
11. Pengorganisasian.
a. Struktur Organisasi GAM Batalyon.
MAYON
YONARMED
RAIPUR
RAIMA
9
SIANG
b. Struktur Organisasi GAM Baterai Markas.
c. Struktur Organisasi GAM Baterai Tempur.
RUPROV SIMU TONKOM
RAI MA
RUKURMEDYON
PUSPIBAK SIMIN
SIHAR
SI MAYON
SIWAT SIKES
RUPON RURAD
POKKO
RAI PUR
RUKURMED
RUKOM RUKAMLAP
RUMU
SATBAK
PUCUK
POKJAU
10
POKJAU
POKJAU
d. Struktur Organisasi GAM Baterai Tempur Berdiri Sendiri.
e. Struktur Organisasi GAM Raipur dalam hubungan Seksi. Susunan
Organisasi Seksi Armed dibentuk dari organisasi Baterai Tempur organik
Yonarmed atau Baterai BS, merupakan organisasi yang Kodalnya tetap dibawah
Komando Danrai dan bukan Seksi Armed BS.
POKKO
RAI PUR BS
RUKURMED
RUKOM RUKAMLAP
RUMU
SATBAK
PUCUK
RUHAR
POKBUNG
POKKAMLAP
SEKSI
POKKO SIE
RAI PUR
RUKURMED
POKKOM
POKMU PUCUK
POKKO RAI
11
POKJAU
f. Struktur Organisasi GAM Seksi Armed pada Kondisi Khusus. Susunan
Organisasi GAM Seksi Armed ini dibentuk pada suatu kondisi tertentu yang
membutuhkan bantuan tembakan dengan kekuatan 1 Seksi guna melaksanakan
tugas pengejaran, mobud dan membantu patroli jarak jauh (Pat Tai/Pat Kam)
sehingga 1 Seksi Armed akan terlepas dari induk pasukannya dalam waktu yang
relatif singkat. Selesai melaksanakan tugas tersebut Seksi akan kembali pada
induk pasukannya (Rai Pur).
12. Tugas dan Tanggung Jawab.
a. Tugas dan Tanggung Jawab dalam Pejabat dalam GAM Batalyon.
1) Komandan Batalyon sebagai unsur pimpinan mempunyai tugas dan
tanggung jawab atas kesiapan personel, materiil dan terselenggaranya
seluruh kegiatan Gerakan Artileri Medan Batalyon.
2) Wakil Komandan Batalyon mempunyai tugas dan tanggung jawab
membantu Danyon atas kesiapan personel, materiil dan terselenggaranya
seluruh kegiatan Gerakan Artileri Medan Batalyon.
3) Perwira Seksi Intelijen (Pasiintel) dibantu oleh Pakurmedyon
mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam pengukuran medan dan
keamanan daerah steling.
4) Perwira Seksi Operasi (Pasiops) mempunyai tugas dan tanggung
jawab sebagai Kapuspibak, membuat RTA dan dibantu oleh Papuspibak
dalam bidang Pimpinan Penembakan.
POKKAMLAP
POKKURMED
POKKO POKKOM
POKMU PUCUK
SEKSI
12
5) Perwira Seksi Personel (Pasipers) mempunyai tugas dan tanggung
jawab menyiapkan Poskoyon dibantu oleh Dantonkom.
6) Perwira Seksi Logistik (Pasilog) mempunyai tugas dan tanggung
jawab menyelenggarakan instalasi-instalasi logistik (Har, Wat, Bek dan Ang)
dibantu oleh Danrai Markas.
7) Perwira Penghubung (Pabung) adalah Pa staf khusus yang bertindak
sebagai utusan Danyon pada staf satuan-satuan manuver, mempunyai
tugas dan tanggung jawab memberikan saran-saran kepada Dansat
manuver tentang soal-soal bantuan tembakan. Dalam satu Batalyon
terdapat 4 Pabung yaitu Pabung 1, 2 dan 3 berada pada tiap-tiap Batalyon
satuan manuver dan Pabung 4 bertindak sebagai Wapakorbantem berada
pada Posko Brigade Satuan Manuver.
8) Dokter Batalyon bersama-sama dengan Sikesyon mempunyai tugas
dan tanggung jawab menyelenggarakan fungsi kesehatan di Poslongyon.
b. Tugas dan Tanggung Jawab dalam Pejabat dalam GAM Baterai Markas.
1) Komandan Baterai Markas (Danraima) sebagai unsur pimpinan
mempunyai tugas dan tanggung jawab atas kesiapan personel, materiil dan
terselenggaranya seluruh kegiatan GAM Baterai Markas.
2) Perwira Pengukuran Medan Batalyon (Pakurmedyon) mempunyai
tugas dan tanggung jawab mencari daerah steling dan melaksanakan
pengukuran medan, dalam pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi
Pasiintel.
3) Perwira Pusat Pimpinan Penembakan (Papuspibak) mempunyai
tugas dan tanggung jawab menyelenggarakan fungsi pimpinan
penembakan, dalam pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Pasiops
sebagai Kapuspibak.
4) Komandan Seksi Markas Batalyon (Dansi Mayon) / Bintara Tinggi
Seksi Operasi (Batisiops) mempunyai tugas dan tanggung jawab
13
menyelenggarakan kegiatan administrasi operasi Batalyon, dalam
pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Pasiops.
5) Komandan Seksi Administrasi (Dansimin) / Bintara Tinggi Seksi
Personalia (Batisipers) mempunyai tugas dan tanggung jawab
menyelenggarakan kegiatan administrasi personel Batalyon, dalam
pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Pasipers.
6) Komandan Seksi Perawatan (Dansiwat) / Bintara Tinggi Seksi
Logistik (Batisilog) mempunyai tugas dan tanggung jawab
menyelenggarakan kegiatan administrasi dalam mengurus / melengkapi
perbekalan dan alat peralatan Batalyon, dalam pelaksanaan kegiatannya
dibawah supervisi Pasilog.
7) Komandan Peleton Komunikasi (Dantonkom) mempunyai tugas dan
tanggung jawab menyelenggarakan komunikasi Batalyon dan merangkap
sebagai Paraima.
8) Komandan Regu Telepon (Danrupon) mempunyai tugas dan
tanggung jawab menyelenggarakan komunikasi telepon Batalyon, dalam
pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Dantonkom.
9) Komandan Regu Radio (Danrurad) mempunyai tugas dan tanggung
jawab menyelenggarakan komunikasi radio Batalyon, dalam pelaksanaan
kegiatannya dibawah supervisi Dantonkom.
10) Komandan Seksi Pemeliharaan (Dansihar) mempunyai tugas dan
tanggung jawab memelihara dan memperbaiki alat peralatan Batalyon,
dalam pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Pasilog.
11) Komandan Seksi Angkutan (Dansiang) mempunyai tugas dan
tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan angkutan meliputi
pemeliharaan dan perbaikan kendaraan-kendaraan organik serta mengurus
persediaan bekal kelas III Batalyon, dalam pelaksanaan kegiatannya
dibawah supervisi Pasilog.
14
12) Komandan Seksi Munisi (Dansimu) mempunyai tugas dan tanggung
jawab menyelenggarakan penyimpanan serta pengiriman / penambahan
munisi, dalam pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Pasilog.
13) Komandan Seksi Kesehatan (Dansikes) mempunyai tugas dan
tanggung jawab menyelenggarakan perawatan kesehatan Batalyon
(pengumpulan, perawatan darurat, penyingkiran dan pengawasan
kebersihan), dalam pelaksanaan kegiatan administrasi dibawah supervisi
Pasilog, dibidang teknis kesehatan dibawah supervisi Dokter Batalyon /
Pakesyon.
14) Komandan Regu Provost (Danru Provost) mempunyai tugas dan
tanggung jawab menyelenggarakan fungsi penegakan hukum, disiplin dan
tata tertib, dalam pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Pasipers dan
Pasiintel.
c. Tugas dan Tanggung Jawab Pejabat dalam GAM Baterai Tempur.
1) Komandan Baterai Tempur (Danraipur) mempunyai tugas dan
tanggung jawab atas kesiapan personel, materiil dan terselenggaranya
seluruh kegiatan Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur.
2) Bintara Tinggi Pengukuran Medan (Bati Kurmed) mempunyai tugas
dan tanggung jawab mencari daerah steling, menyiapkan data-data Kurmed
bagi keperluan tugas penembakan yang akan dilaksanakan oleh Baterainya
dan ikut melaksanakan pertahanan dekat bersama Regu Kamlap.
3) Komandan Regu Komunikasi (Danrukom) mempunyai tugas dan
tanggung jawab menyelenggarakan komunikasi Baterai.
4) Satuan Penembakan (Satbak) terdiri dari unsur senjata (pucuk dan
munisi) dan unsur pimpinan penembakan.
5) Perwira Baterai (Parai) mempunyai tugas dan tanggung jawab
melaksanakan pengendalian sisa Baterai serta penembakan Baterai secara
taktis dan teknis untuk mendapatkan hasil guna yang optimal.
15
6) Komandan Pucuk (Dancuk) mempunyai tugas dan tanggung jawab
terhadap anggota pucuk dan perlengkapannya serta melaksanakan
penembakan .
7) Komandan Regu Munisi (Danrumu) mempunyai tugas dan tanggung
jawab penyimpanan serta pengiriman / penambahan munisi ke pucuk-pucuk
dalam Baterainya.
8) Komandan Regu Keamanan Lapangan (Danrukamlap) mempunyai
tugas dan tanggung jawab atas keamanan daerah steling yang meliputi
daerah meriam dan daerah pertahanan dekat Baterai dengan melakukan
pengintaian dan peninjauan, penempatan pos-pos pertahanan keliling serta
mencegah penyelidikan / infiltrasi musuh terhadap daerah steling Baterai.
9) Perwira Peninjau (Pajau) mempunyai tugas dan tanggung jawab
mencari, menemukan sasaran dan mengajukan permintaan tembakan serta
melakukan pengendalian jatuhnya peluru di sasaran.
d. Tugas dan Tanggung Jawab Pejabat dalam GAM Baterai Tempur
Berdiri Sendiri.
1) Komandan Baterai Tempur (Danraipur) mempunyai tugas dan
tanggung jawab atas kesiapan personel, materiil dan terselenggaranya
seluruh kegiatan GAM Baterai Tempur.
2) Perwira Penghubung (Pabung) adalah Pa staf khusus yang bertindak
sebagai utusan Danrai pada staf Satuan manuver, mempunyai tugas dan
tanggung jawab memberikan saran-saran kepada Danyon Satuan manuver
tentang bantuan tembakan.
3) Perwira Pengukuran Medan (Pakurmed) mempunyai tugas dan
tanggung jawab mencari daerah steling, menyiapkan data-data Kurmed bagi
keperluan tugas penembakan yang akan dilaksanakan oleh Baterainya dan
ikut melaksanakan pertahanan dekat bersama Regu Kamlap. Pakurmed
bertindak sebagai Danseksi III apabila dalam penugasan Baterai harus
dipecah menjadi Seksi-Seksi.
16
4) Komandan Regu Komunikasi (Danrukom) mempunyai tugas dan
tanggung jawab menyelenggarakan komunikasi Baterai.
5) Satuan Penembakan (Satbak) terdiri dari unsur senjata (pucuk dan
munisi) dan unsur pelayannya.
6) Perwira Baterai (Parai) mempunyai tugas dan tanggung jawab
melaksanakan pengendalian penembakan Baterai secara taktis dan teknis
untuk mendapatkan hasil guna yang optimal. Parai bertindak sebagai
Danseksi I apabila dalam penugasan Baterai harus dipecah menjadi Seksi-
Seksi.
7) Komandan Pucuk (Dancuk) mempunyai tugas dan tanggung jawab
terhadap personel pucuk dan perlengkapannya serta melaksanakan
penembakan.
8) Komandan Regu Munisi (Danrumu) mempunyai tugas dan tanggung
jawab penyimpanan dan pengiriman / penambahan munisi ke pucuk-pucuk
dalam Baterainya.
9) Komandan Regu Keamanan Lapangan (Danrukamlap) mempunyai
tugas dan tanggung jawab atas keamanan daerah steling yang meliputi
daerah meriam serta daerah pertahanan dekat Baterai dengan melakukan
pengintaian dan peninjauan, penempatan pos-pos pertahanan keliling serta
mencegah penyelidikan / infiltrasi musuh terhadap daerah steling Baterai.
10) Komandan Regu Pemeliharaan (Danruhar) mempunyai tugas dan
tanggung jawab memelihara dan memperbaiki alat peralatan Baterai.
11) Perwira Peninjau (Pajau) mempunyai tugas dan tanggung jawab
mencari, menemukan sasaran dan mengajukan permintaan tembakan serta
melakukan pengendalian jatuhnya peluru di sasaran.
17
e. Tugas dan Tanggung Jawab pejabat dalam GAM Seksi.
1) Komandan Seksi (Danseksi) mempunyai tugas dan tanggung jawab
atas kesiapan Seksinya untuk melaksanakan seluruh kegiatan GAM Seksi.
2) Komandan Kelompok Kurmed (Danpokkurmed) mempunyai tugas
dan tanggung jawab memimpin serta mengawasi Pokkurmed dalam
melaksanakan pengukuran daerah steling Seksi untuk keperluan
penembakan.
3) Komandan Kelompok Komunikasi (Danpokkom) mempunyai tugas
dan tanggung jawab atas penggelaran dan pemeliharaan serta kesiapan
peralatan komunikasi Seksi.
4) Komandan Kelompok Keamanan Lapangan (Danpokkamlap)
mempunyai tugas dan tanggung jawab merencanakan, melaksanakan dan
mengawasi pengamanan di daerah steling Seksi.
5) Komandan Kelompok Peninjau (Danpokjau) mempunyai tugas dan
tanggung jawab mencari, menemukan sasaran dan mengajukan permintaan
tembakan serta melakukan pengendalian jatuhnya peluru di sasaran.
6) Bintara pibak (Bapibak) mempunyai tugas dan tanggung jawab atas
kesiapan Pibak Seksi dan pengolahan data tembak.
7) Komandan Kelompok Munisi (Danpokmu) mempunyai tugas dan
tanggung jawab penyimpanan serta pengiriman / penambahan munisi ke
pucuk-pucuk dalam Seksinya.
10) Komandan Pucuk (Dancuk) mempunyai tugas dan tanggung jawab
terhadap kesiapan anggota pucuk dan perlengkapannya dalam
melaksanakan penembakan.
18
13. Alat Kendali.
a. Alat kendali dalam GAM berupa titik kendali yang sangat diperlukan seorang
Komandan. Hal ini dimaksudkan agar Komandan :
1) Mendapatkan kepastian bahwa GAM dilaksanakan secara
terkoordinasi.
2) Memudahkan komando dan pengendalian selama gerakan.
3) Memudahkan cara-cara bertindak bila terjadi perubahan situasi yang
tidak sesuai rencana.
4) Mendapatkan waktu yang tepat dalam pelaksanaan gerakan taktis.
b. Macam-macam alat kendali dalam GAM adalah :
1) Titik Susun Kolone (TSK). Merupakan suatu tempat di dekat Daerah
Persiapan / Daerah Steling lama yang digunakan untuk menyusun kolone
dan menunggu sampai tiba saatnya berangkat untuk melewati Titik
Pemberangkatan (TP). Syarat-syarat TSK sebagai berikut :
a) Pada rute sebelum Titik Pemberangkatan.
b) Terlindung dari udara.
c) Aman terhadap serangan darat musuh.
d) Cukup tempat untuk menyusun kolone.
e) Keadaan jalan datar.
f) Mudah dikenal di medan oleh Satuan Atas / bawah.
2) Titik Pemberangkatan (TP). Merupakan suatu tempat pada rute
gerakan yang harus dilewati oleh kolone tepat pada waktu yang ditentukan
sebagai awal gerakan. Syarat-syarat TP sebagai berikut :
a) Pada rute gerakan.
b) Mudah dikenal di peta maupun di medan.
c) Tidak terlalu jauh dari TSK.
d) Keamanan terjamin.
19
3) Titik Kontrol (TK). Merupakan suatu tempat pada rute gerakan yang
digunakan sebagai pangkal penunjukan daerah steling yang dapat
digunakan oleh Satuan Armed. Syarat-syarat TK sebagai berikut :
a) Pada rute gerakan.
b) Mudah dikenal di peta maupun di medan.
c) Memungkinkan penggunaan komunikasi radio.
4) Titik Sebar (TS). Merupakan suatu tempat pada rute gerakan yang
digunakan oleh Baterai-Baterai untuk mulai menyebar menuju daerah steling
masing-masing. Syarat-syarat TS sebagai berikut :
a) Pada rute gerakan.
b) Mudah dikenal di peta maupun di medan.
c) Tempatnya mudah untuk penyebaran kolone Baterai-Baterai.
d) Rute menuju daerah steling Baterai-Baterai sesingkat mungkin.
e) Berada diluar daerah steling baru sehingga tidak
mengakibatkan arah berbalik pada waktu masuk steling.
f) Memungkinkan penggunaan komunikasi radio.
5) Titik Temu (TTm). Merupakan suatu tempat pada rute gerakan yang
ditentukan oleh Danrai dimana Ta Intai menjemput sisa Baterai dengan
membawa bagan daerah steling meriam dan bagan daerah Mawat untuk
diserahkan kepada Parai dan Batitih untuk kemudian melakukan persiapan
terakhir dan menyusun kolone sebelum masuk daerah steling. Syarat-syarat
TTm sebagai berikut :
a) Pada rute gerakan.
b) Mudah dikenal di peta maupun di medan.
c) Terlindung dari udara.
d) Aman dari serangan darat musuh.
e) Cukup untuk kolone Baterai.
f) Keadaan jalan datar.
g) Memungkinkan penggunaan komunikasi radio.
20
6) Hal-hal yang perlu diperhatikan : Alat kendali TS hanya berlaku pada
GAM tingkat Baterai dan Batalyon, untuk tingkat Seksi tidak ada TS karena
gerakan dari DP menuju steling sudah dalam formasi Seksi.
Gambar : Alat Kendali GAM
14. Daerah Steling. Daerah Steling adalah tempat / daerah dimana Satuan Armed
beserta unsur-unsurnya ditempatkan guna malaksanakan tugas-tugas taktis memberikan
bantuan tembakan kepada Satuan Manuver.
a. Pertimbangan-Pertimbangan dalam Menentukan Daerah Steling.
Secara umum pertimbangan-pertimbangan tersebut berdasarkan faktor
"TUMMPAS" yaitu tugas, medan, musuh dan pasukan sendiri.
1) Pertimbangan utama adalah "Tugas", meliputi :
a) Dapat melaksanakan tugas penembakan dengan segera.
b) Daerah steling dapat dimasuki meriam dan kendaraan
penariknya dengan mudah.
c) Dapat mengadakan komunikasi dengan mudah.
2) Pertimbangan yang kedua "Medan", meliputi :
a) Memenuhi syarat-syarat daerah steling.
b) Memungkinkan medan tersebut diadakan samaran.
c) Memungkinkan medan diadakan pertahanan keliling.
TP
TSK TK
TK TK
TS
TTm
TTm
TTm
21
d) Memungkinkan medan sekitarnya diadakan steling cadangan.
e) Terdapatnya bukit-bukit atau halangan depan (tidak
mengganggu penembakan) untuk mencegah terlihatnya api mulut
laras.
3) Pertimbangan yang ketiga ”Kemampuan musuh”, meliputi :
a) Bila keunggulan udara dipihak musuh atau musuh mempunyai
kemampuan pemberantasan Artileri, maka kedudukan pucuk-pucuk
harus tersebar dan tersamar.
b) Bila keunggulan udara dipihak kita atau musuh tidak mampu
mengadakan tembakan pemberantasan Artileri, maka penempatan
pucuk-pucuk sebaiknya berdekatan agar memudahkan
pengomandoan, komunikasi, administrasi dan pertahanan dekat.
c) Bila kemungkinan infiltrasi musuh besar, maka penempatan
pucuk-pucuk harus berdekatan sehingga merupakan satu kesatuan
yang kompak dan memudahkan pertahanan dekatnya.
4) Pertimbangan keempat “Kemampuan pasukan sendiri”, meliputi :
a) Disposisi, komposisi dan kekuatan satuan yang melaksanakan
operasi menjadi pertimbangan Satuan Armed dalam menentukan
letak daerah steling yang ideal sehingga tidak saling ganggu dengan
satuan lain.
b) Kemampuan untuk mendukung Logistik untuk pasukan dapat
dilaksanakan dengan mudah terutama dalam distribusi Munisi Kaliber
Besar (MKB).
b. Syarat-Syarat Daerah Steling. Dalam pemilihan daerah steling harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Terdapat jalan keluar / masuk daerah steling yang baik.
22
2) Tanahnya datar, rata dan cukup keras untuk tempat pucuk-pucuk.
3) Dekat dengan sisa-sisa bangunan atau desa-desa dan kemungkinan
diadakan samaran.
4) Memungkinkan diadakan pertahanan dekat.
5) Memungkinkan diadakan steling-steling cadangan dan steling tipu.
6) Di sekitar hutan besar, tetapi jangan sekali-kali di bagian tepi dari
hutan tersebut.
7) Tempat / daerah yang tidak mengakibatkan saling mengganggu
antara Satuan Armed dengan satuan lain dalam pelaksanaan tugas masing-
masing.
8) Tempat / daerah yang dapat digunakan untuk melaksanakan tugas
penembakan.
c. Macam-Macam Daerah Steling.
1) Daerah steling pokok yaitu suatu daerah steling dimana di daerah
tersebut dapat dilakukan tugas pokok pemberian bantuan tembakan.
2) Daerah steling sementara yaitu suatu daerah steling yang diduduki /
ditempati sebelum daerah steling pokok dapat digunakan atau ditemukan.
Dalam keadaan terpaksa daerah steling sementara dapat dijadikan daerah
steling pokok.
3) Daerah steling cadangan yaitu suatu daerah steling yang disiapkan
untuk segera dapat ditempati, bila daerah steling pokok tidak dapat
digunakan atau telah diketahui oleh musuh. Daerah steling ini hendaknya
tidak begitu jauh dari daerah steling pokok agar dapat meneruskan tugas
bantuan tembakan dalam waktu singkat, akan tetapi tidak boleh terlalu dekat
sehingga jangan sampai serangan / tembakan terhadap daerah steling
pokok membahayakan steling cadangan secara langsung.
23
4) Daerah steling bantu yaitu suatu daerah steling untuk menempatkan
satu pucuk guna mengadakan tembakan pencatatan. Daerah steling ini
digunakan agar daerah steling pokok tidak segera diketahui musuh.
5) Daerah steling tambahan yaitu suatu daerah steling untuk
melaksanakan tugas penembakan yang tidak dapat dilakukan dari daerah
steling pokok, misalnya :
a) Penembakan dari tempat yang lebih ke depan untuk
mendapatkan jarak tembak yang lebih jauh.
b) Penembakan dengan arah yang sangat berbeda dengan arah
pokok pada daerah steling pokok.
c) Penembakan terhadap sasaran-sasaran yang sulit ditembaki
dari daerah steling pokok.
6) Daerah steling tipu yaitu daerah steling yang dibuat untuk menipu /
mengelabui musuh dan daerah steling ini tidak akan ditempati, tetapi dapat
digunakan sebagai daerah steling bantu.
d. Prosedur Pemilihan dan Penyusunan Daerah Steling. Dalam memilih
dan menyusun daerah steling untuk Satuan Armed digunakan suatu prosedur
untuk menjamin kelancaran penempatan Satuan Armed beserta unsur-unsurnya
dalam pelaksanaan tugas-tugas penembakan. Urut-urutan Intai Pilih Tempati
Organisir (IPTO) yang merupakan pelaksanaan prosedur pimpinan pasukan pada
Satuan Armed adalah :
1) Intai. Setelah menerima perintah operasi dari Danmenarmed /
Dansat Manuver, Danyonarmed / Danraiarmed bersama Regu Intainya pergi
mengintai daerah steling yang telah ditentukan sesuai perintah yang
diterimanya. Bila waktu dan keadaan mengizinkan pengintaian dikerjakan
dalam 2 (dua) fase yaitu pengintaian kasar (dengan kendaraan) dan
pengintaian teliti (dengan berjalan kaki). Dalam pelaksanaan pengintaian ini
harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
24
a) Mempelajari peta, potret udara dan rute yang akan digunakan.
b) Susunan personel Regu Intai termasuk susunan kendaraannya
(sesuai dengan kebutuhan).
2) Pilih. Pemilihan daerah steling akan sangat tergantung kepada tugas
taktis dan keadaan medan. Pedoman dalam pemilihan daerah steling
sebagai berikut :
a) Dapat melaksanakan tugas.
b) Keamanan terpenuhi.
c) Sesuai dengan keadaan pasukan sendiri dan kemampuan
musuh.
3) Tempati. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menempati
daerah steling sebagai berikut :
a) Waktu. Dalam menempati daerah steling harus
dikoordinasikan dengan Satuan Manuver sehingga waktu siap
tembak dapat ditepati.
b) Urutan gerakan. Dengan urutan gerakan yang teratur akan
membantu kelancaran dalam penempatan steling.
4) Organisir. Setelah penempatan daerah steling, dilaksanakan
penyempurnaan daerah steling secara terus menerus dan direncanakan
untuk jangka waktu yang lama. Penyempurnaan daerah steling tersebut
dilakukan mulai saat masuk steling sampai bongkar steling. Hal-hal yang
perlu disempurnakan meliputi samaran dan perkuatan medan, pengawasan
setempat dan lain-lain, dengan urutan prioritas sebagai berikut :
a) Daerah Meriam. Kegiatan pengorganisiran di daerah meriam
antara lain :
(1) Pemberian samaran pucuk-pucuk dan pemberian sektor
tembakan arah langsung yang saling menutupi.
25
(2) Boussole / Aiming Circle bila menggunakan cahaya
harus ditutupi sehingga tidak dapat dilihat dari arah musuh.
(3) Membersihkan jejak-jejak yang telah dilalui kendaraan-
kendaraan menuju TKKS seperti keadaan semula.
(4) Penyamaran dan pembuatan lubang perlindungan untuk
tempat Pibak.
(5) Tanda Titik Nol Baterai diusahakan hanya terlihat dalam
daerah meriam saja.
(6) Menghindari terjadinya perubahan medan dan rute yang
mencolok akibat penempatan steling.
b) Daerah Mawat. Kegiatan pengorganisiran di daerah Mawat
antara lain :
(1) Menempatkan tempat penyimpanan munisi pada jarak +
100 m dari instalasi-instalasi yang lain dan menempatkan
secara terpisah bagian-bagian yang berlainan misalnya
tabung, isian, proyektil demi terjaminnya keamanannya.
(2) Menempatkan TKK di daerah yang cukup luas untuk
parkir kendaraan dan tersamar.
(3) Menempatkan dapur di daerah yang cukup luas dan
tersamar.
(4) Menempatkan bivak di daerah yang cukup luas dan
tersamar.
(5) Menempatkan sentral kawat / Hub di daerah yang
tersamar.
26
(6) Menghindari terjadinya perubahan medan dan rute yang
menyolok akibat penempatan steling.
c) Pengamanan setempat. Kegiatan pengorganisiran
pengamanan setempat antara lain :
(1) Penempatan dan pengerahan senjata. Merencanakan
penempatan dan pengerahan senjata kelompok yang ada
untuk pengamanan keliling, termasuk kedudukan pucuk yang
akan digunakan apabila diperlukan tembakan arah langsung
dalam menghadapi kemungkinan terjadi infiltrasi oleh musuh.
(2) Penempatan pos keamanan dan pos pendengar.
Sebelum menduduki daerah steling maka pos keamanan dan
pos pendengar menempati posnya sebelum pucuk-pucuk
masuk steling.
(3) Patroli. Pengamanan setempat dengan melaksanakan
patroli disekitar daerah steling, bila Baterai dalam hubungan
Batalyon pengamanan setempat dikoordinir oleh Wadanyon.
d) Steling cadangan. Penyiapan steling cadangan dilaksanakan
setelah penyiapan steling pokok selesai. Untuk tingkat Batalyon
dilaksanakan oleh Pakurmedyon sedangkan tingkat Baterai oleh
Batikurmed.
15. Cara Masuk Steling.
a. Steling Biasa. Steling biasa adalah suatu cara masuk daerah steling yang
pelaksanaannya lebih mengutamakan faktor ketelitian dan keamanan dari pada
faktor kecepatan tetapi harus selesai pada waktu yang telah ditentukan (waktu siap
tembak). Steling biasa dapat dilaksanakan pada siang hari dan malam hari.
1) Steling biasa siang hari. Steling biasa siang hari dilaksanakan
dengan pertimbangan waktu untuk persiapan dan pelaksanaan penempatan
steling cukup. Ketelitian dan keamanan lebih diutamakan dari pada faktor
27
kecepatan, keunggulan udara ada di pihak sendiri atau musuh tidak aktif
melakukan pengintaian. Biasanya steling ini akan ditempati dalam waktu
yang relatif lama, baik dalam serangan maupun pertahanan.
2) Steling biasa malam hari. Steling biasa malam hari dilaksanakan
untuk memperoleh kerahasiaan atau untuk menjamin faktor keamanan
terutama bila keunggulan udara ada di pihak musuh atau bila musuh sangat
aktif melakukan pengintaian. Sama halnya dengan steling biasa siang hari,
ketelitian dan keamanan lebih diutamakan dari pada faktor kecepatan. Pada
steling malam cukup banyak tersedia waktu untuk pengintaian dan
persiapan daerah steling (pengintaian dan persiapan daerah steling
dilakukan pada siang hari / sebelum gelap). Steling ditempati dalam waktu
yang relatif lama. Kolone disusun seperti pada steling biasa siang hari,
dengan perbedaan pada susunan Regu Intai yaitu ditambah kendaraan Pa
yang berisi Parai dan para Wadancuk/Pelayan No.5.
b. Steling Cepat. Steling cepat adalah suatu cara masuk daerah steling yang
pelaksanaannya dilakukan dengan cepat sehingga dapat dengan segera
memberikan bantuan tembakan, dimana faktor kecepatan lebih diutamakan dari
pada faktor ketelitian dan keamanan. Steling cepat dilakukan oleh Satuan Armed
yang membantu satuan kawal depan / kawal belakang misalnya pada operasi
eksploitasi, pengejaran, pemindahan ke belakang. Satuan Armed dalam
membantu satuan kawal depan / kawal belakang penempatan selama gerakan
bergerak bersama-sama dengan satuan tersebut.
16. Bentuk-Bentuk Steling.
a. Bentuk Steling. Ditinjau dari letak unsur-unsur tembak dan unsur-unsur
bukan tembak, bentuk-bentuk steling ada 4 ( empat ) yaitu :
1) Steling Tunggal.
2) Steling Tunggal dengan beberapa posisi tembak.
3) Steling Terbagi.
4) Steling Terbagi dengan posisi tembak terpisah.
28
b. Keuntungan dan Kerugian.
1) Steling Tunggal.
a) Keuntungan.
(1) Memudahkan dalam pengomandoan, administrasi,
perawatan, persoalan komunikasi dan pertahanan keliling.
(2) Waktu yang digunakan untuk penambahan munisi bagi
unsur-unsur tembak dapat dipersingkat.
(3) Waktu bereaksi, kegiatan-kegiatan untuk menepati
rencana tembakan dapat lebih terjalin.
b) Kerugian.
(1) Penempatan yang terpusat dari personel, kendaraan
dan senjata mudah diketemukan oleh musuh.
(2) Tembakan yang terus-menerus dari tempat yang tetap
dapat memudahkan musuh untuk menemukan posisi
Batalyon/Baterai.
(3) Kalau posisi steling diketahui musuh, maka
Batalyon/Baterai terpaksa pindah steling secara keseluruhan.
2) Steling Tunggal dengan beberapa posisi tembak.
a) Keuntungan.
(1) Unsur-unsur dari Batalyon/Baterai terpisah hanya dalam
waktu yang relatif pendek, sehingga menyederhanakan
persoalan pengomandoan, administrasi dan pertahanan
keliling.
29
(2) Jika posisi tembak diketahui musuh, hal ini tidak berarti
posisi sisa Batalyon/Baterai diketahui pula.
(3) Pemindahan steling setelah melaksanakan
penembakan menghindari kemungkinan hancur oleh tembakan
pemberantasan Artileri musuh.
b) Kerugian.
(1) Kecepatan tembak berkurang.
(2) Persoalan Kurmed dan komunikasi lebih sukar.
(3) Unsur-unsur tembak mudah diketahui pada waktu
bergerak pindah steling.
(4) Memerlukan daerah / tempat steling yang cukup luas /
banyak.
3) Steling Terbagi.
a) Keuntungan.
(1) Jika lawan menyerang salah satu unsur dari Batalyon
/Baterai maka tidak perlu untuk memindahkan seluruh
Batalyon/Baterai.
(2) Karena unsur-unsur tersebut tidak terletak pada satu
daerah maka akan lebih sukar diketemukan oleh musuh.
b) Kerugian.
(1) Pengomandoan administrasi, komunikasi dan
pengamanan keliling akan lebih sukar.
(2) Waktu yang digunakan untuk penambahan bekal munisi
pada satuan-satuan tembak akan lebih panjang.
30
(3) Tembakan yang terus menerus dari suatu tempat
mudah menarik perhatian musuh dan mudah untuk
diketemukan.
4) Steling Terbagi dengan posisi tembak terpisah.
a) Keuntungan.
(1) Jika lawan menyerang salah satu unsur dari Batalyon/
Baterai tersebut maka Batalyon/Baterai tidak perlu pindah
seluruhnya.
(2) Karena unsur-unsur tersebut tidak terletak pada satu
daerah maka akan lebih sukar diketemukan musuh.
(3) Bahaya diketahui oleh musuh karena tembakan yang
terus menerus jadi berkurang.
(4) Bahaya netralisasi oleh senjata bantuan musuh menjadi
berkurang.
b) Kerugian.
(a) Pengomandoan, administrasi, Kurmed, komunikasi dan
pertahanan dekat lebih sulit.
(b) Waktu yang digunakan untuk penambahan bekal munisi
lebih lama.
b. Ketentuan Bentuk Steling.
1) Ketentuan Steling Batalyon. Luas daerah steling Batalyon sangat
sukar ditentukan dengan pasti karena sangat tergantung pada keadaan
medan. Pada umumnya untuk daerah steling Batalyon menempati daerah
seluas lebih kurang 1 (satu) kilometer persegi.
31
a) Steling Tunggal. Bila Batalyon menempati suatu steling
tunggal maka unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak
berada dalam 1 (satu) daerah/ perimeter (tidak terpisah / jarak antara
unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak ± 500 meter).
( - )
Gambar : Steling Tunggal
b) Steling Tunggal dengan Beberapa Posisi Tembak.
Batalyon dalam steling tunggal dengan beberapa posisi tembak maka
unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak berada dalam
satu perimeter (jaraknya ± 500 meter), hanya untuk unsur-unsur
tembak dipersiapkan pula beberapa posisi tembak (posisi I, II, III dan
seterusnya) yang letaknya diluar perimeter tersebut. Posisi-posisi
tembak ini hanya ditempati selama waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas penembakan saja, setelah itu kembali ketempat
semula. Posisi tembak dalam Batalyon digunakan dalam keadaan
terpaksa saja.
+ 500 M UNSUR-UNSUR TEMBAK
UNSUR-UNSUR BUKAN TEMBAK
32
3
1 2 4
5
(-)
Gambar : Steling Tunggal Dengan Beberapa Posisi Tembak
Keterangan gambar :
1 Gerakan unsur-unsur tembak dari daerah unsur ke
posisi tembak pertama.
2 Gerakan kembali unsur-unsur tembak setelah
melakukan tugas-tugas penembakan.
3 Gerakan unsur-unsur tembak dari posisi tembak
pertama ke posisi tembak kedua dan seterusnya.
4 Gerakan kembali unsur-unsur tembak dari posisi
tembak kedua setelah melaksanakan tugas penembakan.
+ 500 M
POSISI PERTAMA POSISI KEDUA
STELING CAD
+ 500 M + 500 M
(-)
33
5 Gerakan pindah steling seluruh Batalyon ke steling
cadangan.
c) Steling Terbagi. Bila Batalyon menempati suatu steling
terbagi maka letak daerah unsur-unsur tembak dan unsur-unsur
bukan tembak dengan jarak ± 750 meter (sesuai dengan keadaan
taktis).
( - )
Gambar : Steling Terbagi
d) Steling Terbagi dengan Posisi Tembak Terpisah. Batalyon
dalam steling terbagi dengan posisi tembak terpisah maka letak
daerah unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak dengan
jarak ± 750 meter (sesuai dengan keadaan taktis). Untuk unsur-unsur
tembaknya terpisah dalam satu daerah seluas lebih kurang 1 (satu)
kilometer persegi dan dipersiapkan posisi tembak cadangan sesuai
dengan jumlah Satbaknya.
+ 750 M
UNSUR-UNSUR TEMBAK
UNSUR-UNSUR BUKAN TEMBAK
34
POSISI UNSUR TEMBAK
± 400 M ± 400 M
UNSUR TEMBAK UNSUR TEMBAK UNSUR TEMBAK
UNSUR-UNSUR BUKAN TEMBAK
STELING CADANGAN UNSUR-UNSUR TEMBAK
Gambar : Steling Terbagi Dengan Posisi Tembak Terpisah
2) Bentuk Steling Baterai. Luas daerah steling Baterai menempati
± 500 meter persegi. Ditinjau dari letak unsur-unsur tembak dan unsur-unsur
bukan tembak, yaitu :
a) Steling Tunggal. Bila Baterai menempati suatu steling
tunggal maka unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak
berada dalam 1 daerah/perimeter (tidak terpisah / jarak antara unsur-
unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak ± 300 meter).
(-)
35
( - )
Gambar : Steling Tunggal
b) Steling Tunggal dengan Beberapa Posisi Tembak. Baterai
dalam steling tunggal dengan beberapa posisi tembak maka unsur-
unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak berada dalam satu
perimeter (jaraknya ± 300 meter), hanya untuk unsur-unsur tembak
dipersiapkan pula beberapa posisi tembak (posisi I, II, III dan
seterusnya) yang letaknya diluar perimeter tersebut. Posisi-posisi
tembak ini hanya ditempati selama waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas penembakan saja, setelah itu kembali ketempat
semula. Posisi tembak dalam Baterai digunakan dalam keadaan
terpaksa saja.
…
+ 300 M UNSUR-UNSUR TEMBAK
UNSUR-UNSUR BUKAN TEMBAK
36
Gambar : Steling Tunggal Dengan Beberapa Posisi Tembak
Keterangan gambar :
1 Gerakan unsur-unsur tembak dari daerah unsur ke
posisi tembak pertama.
2 Gerakan kembali unsur-unsur tembak setelah
melakukan tugas-tugas penembakan.
3
+ 300 M
POSISI PERTAMA POSISI KEDUA
STELING CAD
+ 300 M + 300 M
… …
…
…
2 4 1
(-)
5
(-)
37
3 Gerakan unsur-unsur tembak dari posisi tembak
pertama ke posisi tembak kedua dan seterusnya.
4 Gerakan kembali unsur-unsur tembak dari posisi
tembak kedua setelah melaksanakan tugas penembakan.
5 Gerakan pindah steling seluruh Baterai ke steling
cadangan.
c) Steling Terbagi. Bila Baterai menempati suatu steling terbagi
maka letak daerah unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan
tembak dengan jarak ± 400 meter (sesuai dengan keadaan taktis).
( - )
Gambar : Steling Terbagi
d) Steling Terbagi dengan Posisi Tembak Terpisah. Baterai
dalam steling terbagi dengan posisi tembak terpisah maka letak
daerah unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak dengan
jarak ± 400 meter (sesuai dengan keadaan taktis). Untuk unsur-unsur
tembaknya terpisah dalam satu daerah seluas lebih kurang 500 meter
persegi dan dipersiapkan posisi tembak cadangan sesuai dengan
jumlah Seksinya.
+ 400 M
UNSUR-UNSUR TEMBAK
UNSUR-UNSUR BUKAN TEMBAK
…
38
POSISI UNSUR TEMBAK
UNSUR TEMBAK UNSUR TEMBAK UNSUR TEMBAK
STELING CADANGAN UNSUR-UNSUR TEMBAK
Gambar : Steling Terbagi Dengan Posisi Tembak Terpisah
3) Bentuk Steling Seksi. Luas daerah steling Seksi menempati daerah
yang tidak terlalu luas, pada tempat-tempat terbuka ± 75 meter persegi yang dapat
menampung unsur tembak dan bukan tembak dengan bentuk steling tunggal.
+ 75 M
UNSUR-UNSUR TEMBAK
UNSUR-UNSUR BUKAN TEMBAK
.
…
… … … ±150M ±150M
… … …
UNSUR UNSUR BUKAN TEMBAK
(-)
39
17. Kegiatan Satuan Armed di Daerah Persiapan. Daerah persiapan Satuan Armed
merupakan bagian dari daerah persiapan satuan yang melaksanakan operasi. Kegiatan
Satuan Armed di daerah persiapan pada dasarnya sama dengan ketentuan umum yang
berlaku di daerah persiapan yaitu terbagi atas kegiatan taktis dan kegiatan administrasi.
a. Kegiatan Taktis, meliputi kegiatan :
1) Pengaturan pengamanan dengan cara menempatkan Pos Tinjau
pada siang hari dan Pos dengar pada malam hari serta Pos pengamanan
setempat.
2) Menempatkan satu pucuk tiap Baterai untuk steling arah langsung
menghadap ke arah jalan pendekat yang memungkinkan datangnya infiltrasi
musuh/dilewati tank musuh.
3) Melaksanakan latihan pendahuluan (Drill PMDB dan RT Pibak).
4) Para Komandan melaksanakan pengintaian, membuat perencanaan
dan mengeluarkan perintah persiapan.
5) Melaksanakan penyamaran personel dan materiil.
b. Kegiatan Administrasi, meliputi kegiatan :
1) Pengecekan personel dan materiil, pengaturan dan penyusunan
kolone Mars menjadi kolone Taktis.
2) Pembagian bekal pertempuran berupa munisi dan ransum.
3) Melaksanakan ratifikasi meriam secara teliti.
4) Memberikan istirahat yang cukup bagi pasukan untuk persiapan
melaksanakan tugas operasi.
c. Kegiatan di DP Aju. Apabila penempatan DP Aju dapat memenuhi
ketentuan untuk Serangan 1/3 dari Garis Awal dan untuk Pertahanan 2/3 dari
BDDT sesuai jarak capai maksimal tembakan meriam maka DP Aju tersebut dapat
40
dijadikan sebagai daerah steling sehingga kegiatannya adalah kegiatan taktis
melaksanakan gelar steling semua pucuk dan sewaktu-waktu siap tembak.
18. Pindah Kedudukan. Pindah kedudukan artinya berpindah dari suatu tempat ke
tempat lainnya. Cara pemindahan kedudukan Satuan Armed sebagai berikut :
a. Dilihat dari Arah Gerakannya.
1) Pemindahan ke depan.
2) Pemindahan ke belakang.
b. Dilihat dari Macamnya.
1) Pindah kedudukan secara keseluruhan.
2) Pindah kedudukan secara loncat urut.
3) Pindah kedudukan secara loncat ganti.
c. Dilihat dari Caranya.
1) Ditarik kendaraan penarik.
2) Gerak Sendiri.
3) Mangkrah (ditarik oleh manusia).
4) Dibongkar dalam bagian kecil (diangkut oleh manusia / hewan).
5) Diangkut dengan pesawat sayap tetap (Dahud).
6) Digantung (Slingload) dengan pesawat baling-baling (Mobud).
d. Pindah Kedudukan secara Keseluruhan. Dilaksanakan apabila :
1) Terdapat Satuan Armed lain yang mendukung pelaksanaan tugas
operasi.
2) Selama pemindahan kedudukan, kebutuhan bantuan tembakan
dilayani oleh Satuan Armed lainnya.
3) Daerah steling baru cukup untuk satu Batalyon/Baterai.
e. Pindah Kedudukan secara Loncat Urut. Hal ini dilakukan apabila :
41
1) Tidak terdapat Satuan Armed lain yang mendukung pelaksanaan
tugas operasi.
2) Bantuan tembakan tidak boleh terhenti.
3) Daerah steling baru cukup untuk satu Batalyon/ Baterai.
f. Pindah Kedudukan secara Loncat Ganti. Hal ini dilakukan apabila :
1) Tidak terdapat Satuan Armed lain yang mendukung pelaksanaan
tugas operasi.
2) Diperlukan bantuan tembakan yang maksimal.
3) Daerah steling baru hanya cukup untuk satu Baterai/Seksi.
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
19. Umum. Gerakan Artileri Medan harus dilaksanakan secara sistematis dan
disesuaikan dengan situasi taktis yang dihadapi serta senantiasa memperhatikan faktor
kecepatan, ketelitian dan keamanan sehingga Satuan Armed dapat dengan segera
menempati / menduduki daerah steling dan memberikan bantuan tembakan kepada
satuan manuver secara cepat, kontinyu dan tepat pada waktunya untuk dapat
mempengaruhi jalannya pertempuran. Apabila Satuan Armed tidak dapat melaksanakan
tugas pokok dari daerah steling yang didudukinya, maka Satuan Armed harus
melaksanakan pindah kedudukan ke daerah steling yang baru untuk menjamin tetap
terselenggaranya pemberian bantuan tembakan.
20. Gerakan Artileri Medan Batalyon. Saat pelaksanaan menempati / menduduki
daerah steling Satuan Armed dapat terjadi setelah steling dipersiapkan dengan sempurna
atau segera setelah penyelidikan daerah steling selesai dilaksanakan. Yang akan
diterangkan selanjutnya adalah Satuan Armed setingkat Batalyon yang akan menempati
steling segera setelah penyelidikan daerah steling selesai dengan beberapa macam cara
masuk steling.
a. Gerakan Artileri Medan Batalyon pada Steling Biasa.
1) Tahap Perencanaan.
42
a) Danyon menerima perintah persiapan.
(1) Sebelum Danyon menerima perintah operasi dari
Danmenarmed atau Danbrigif (bila status BP), Danyon akan
menerima perintah persiapan. (Bila waktu antara kegiatan
perencanaan dengan pelaksanaan operasi sangat terbatas).
(2) Kegiatan Danyon sebelum berangkat menerima
perintah persiapan terlebih dahulu menyerahkan tugas dan
tanggung jawab kepada Wadanyon.
(3) Pada saat penerimaan perintah persiapan, Danyon
didampingi Pasiintel dan Pasiops.
(4) Bila perintah persiapan diterima dari Danmenarmed,
isinya antara lain :
(a) Situasi umum yang perlu diketahui oleh Danyon.
(b) Tugas taktis Batalyon dan kemungkinan daerah
steling.
(c) Kapan dan dimana Danyon dapat berkoordinasi
dengan Danbrigif.
(d) Kapan dan dimana akan menerima perintah
operasi.
(e) Persiapan-persiapan yang diperlukan antara lain:
i) Rencana perpindahan pasukan.
ii) Pengecekan personel dan materiil.
(5) Bila perintah persiapan diterima dari Danbrigif, berisi
antara lain :
43
(a) Situasi umum yang perlu diketahui.
(b) Kapan dan dimana akan menerima perintah
operasi.
b) Kegiatan Danyon setelah menerima perintah persiapan.
(1) Melaksanakan koordinasi. Danyon bersama Pabung 4
akan melaksanakan koordinasi dengan Staf Brigif tentang :
(a) Tujuh pertanggung jawaban tugas taktis Batalyon
Armed.
(b) Rencana taktis satuan manuver.
(c) Pertukaran informasi.
Bila waktu yang tersedia terbatas, maka Danyon
memerintahkan Pabung 4 menemui Dan / Kas Brigif untuk
berkoordinasi tentang hal-hal tersebut diatas. Setelah selesai
melaksanakan koordinasi, Pabung 4 tetap tinggal di Posko
Brigade Satuan manuver, Danyon kembali ke Satuannya.
(2) Mengumpulkan Regu Perintah Batalyon dan
memberikan perintah persiapan. Danyon kembali untuk
memberikan perintah persiapan kepada Regu Perintah
Batalyon.
(a) Regu Perintah Batalyon terdiri dari :
i) Pasiintel.
ii) Pasiops.
iii) Pasipers.
iv) Pasilog.
v) Pakurmedyon.
vi) Dokteryon.
vii) Para Danrai.
viii) Pabung 1, 2 dan 3.
ix) Dantonkom.
44
(b) Isi perintah persiapan Danyon :
i) Situasi umum yang perlu diketahui.
ii) Kapan dan dimana Pabung 1, 2, 3 berada
di Posko Yonif dan para Pajau harus sudah
bergabung dengan Kompi Infanteri.
iii) Titik Kumpul Pengintai (TKP) dan kapan
Regu Intai Danyon berada di TKP.
iv) Titik Perintah (TPr) dan kapan Regu
Perintah Batalyon berada di TPr.
(c) Danyon apabila perlu bisa menentukan antara
lain :
i) Jumlah kendaraan / Ranpur yang harus
dibawa dan susunan Regu Intai Batalyonnya.
ii) Danrai membawa satu pucuk untuk
tembakan pencatatan.
iii) Regu Kurmed Baterai diperbantukan pada
Regu Kurmed Batalyon.
(3) Menyusun personel dan materiil. Setelah memberikan
perintah persiapan, Danyon segera menyusun personel Regu
Intai Danyon, Regu Intai Batalyon, Regu Perintah Danyon dan
kolone Batalyon.
(a) Regu Intai Danyon terdiri dari :
i) Danyon.
ii) Pasiintel.
iii) Pasiops.
45
iv) Pasipers.
v) Pasilog.
vi) Dantonkom.
vii) Pakurmedyon.
viii) Danruprov.
ix) Taprov.
x) Tacarmor.
(b) Regu Intai Batalyon terdiri dari :
i) Regu Intai Danyon.
ii) Regu Intai Baterai-Baterai.
iii) Sikesyon.
(c) Regu Perintah Danyon terdiri dari :
i) Danyon.
ii) Pasiintel.
iii) Pasiops.
iv) Tayanrad.
(d) Susunan kolone Batalyon :
i) Susunan kolone Administrasi digunakan
untuk perpindahan pasukan tanpa tekanan
musuh/belum ada kemungkinan kontak dengan
musuh.
ii) Susunan kolone Taktis digunakan untuk
perpindahan pasukan dalam tekanan
musuh/sudah ada kemungkinan kontak dengan
musuh.
46
Susunan Kolone Administrasi Batalyon Armed Tarik.
NO HURUF KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
1. N 1 ¼ Ton 1. Danyon
2. Pasiops
3. Taruh / Yanrad
4. Tamudi
2. S 1 ¾ Ton 1. Pasiintel
2. Pakurmedyon
3. Danruprovost
4. Taprovost
5. Tayanrad
6. Tamudi
3. S 3 ¼ Ton 1. Pasipers
2. Dantonkom
3. Tayanrad
4. Tamudi
4. S 4 ¼ Ton 1. Pasilog
2. Tayanrad
3. Tamudi
5. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1
2. Babung 1
3. Tayanrad
4. Tamudi
6. L 2 ¼ Ton 1. Pabung 2
2. Babung 2
3. Tayanrad
4. Tamudi
7. L 3 ¼ Ton 1. Pabung 3
2. Babung 3
3. Tayanrad
4. Tamudi
8. L 4 ¼ Ton 1. Pabung 4
2. Babung 4
3. Tayanrad
4. Tamudi
9. C Spm Tacarmor
10. - - Danrai dengan Regu Intainya.
Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.
11. D ¼ Ton 1. Dokteryon
2. Tayanrad
47
1 2 3 4
3. Tamudi
12. N 2 ¼ Ton 1. Wadanyon
2. Tayanrad
3. Tamudi
13. S 2 ¼ Ton 1. Batisiops
2. Taprovost
3. Tamudi
14. - - Sisa Baterai-Baterai.
Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.
Susunan Kolone Taktis Batalyon Armed Tarik.
NO HURUF KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
RUTAI
1. S 1 ¾ Ton 1. Pasiintel
2. Pakurmedyon
3. Danruprovost
4. Taprovost
5. Tayanrad
6. Tamudi
2. N 1 ¼ Ton 1. Danyon
2. Pasiops
3. Taruh / Yanrad
4. Tamudi
3. S 3 ¼ Ton 1. Pasipers
2. Dantonkom
3. Tayanrad
4. Tamudi
4. S 4 ¼ Ton 1. Pasilog
2. Tayanrad
3. Tamudi
5. C Spm Tacarmor
6. - - Danrai dengan Regu Intainya.
Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.
7. D ¼ Ton 1. Dokteryon
2. Tayanrad
3. Tamudi
48
1 2 3 4
SISA YON
8. N 2 ¼ Ton 1. Wadanyon
2. Tayanrad
3. Tamudi
9. S 2 ¼ Ton 1. Dansimayon/Batisiops
2. Taprovost
3. Tamudi
10. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1
2. Babung 1
3. Tayanrad
4. Tamudi
11. L 2 ¼ Ton 1. Pabung 2
2. Babung 2
3. Tayanrad
4. Tamudi
12. L 3 ¼ Ton 1. Pabung 3
2. Babung 3
3. Tayanrad
4. Tamudi
10. - - Sisa Baterai-Baterai.
Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.
Susunan Kolone Administrasi Batalyon Armed GS.
NO HURUF KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
1. N 1 Ranpur Ko 1. Danyon
2. Pasiops
3. Taruh / Yanrad
4. Tamudi
2. S 1 Ranpur APC 1. Pasiintel
2. Pakurmedyon
3. Danruprovost
4. Taprovost
5. Tayanrad
6. Tamudi
3. S 3 Ranpur APC 1. Pasipers
2. Dantonkom
3. Tayanrad
4. Tamudi
49
1 2 3 4
4. S 4 Ranpur APC 1. Pasilog
2. Tayanrad
3. Tamudi
5. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1
2. Babung 1
3. Tayanrad
4. Tamudi
6. L 2 ¼ Ton 1. Pabung 2
2. Babung 2
3. Tayanrad
4. Tamudi
7. L 3 ¼ Ton 1. Pabung 3
2. Babung 3
3. Tayanrad
4. Tamudi
8. L 4 ¼ Ton 1. Pabung 4
2. Babung 4
3. Tayanrad
4. Tamudi
9. D ¼ Ton 1. Dokteryon
2. Tayanrad
3. Tamudi
10. N 2 Tank Ko 1. Wadanyon
2. Tayanrad
3. Tamudi
11. S 2 Ranpur APC 1. Dansi Mayon/Batisiops
2. Taprovost
3. Tamudi
12. - - Sisa Baterai-Baterai.
Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.
50
Susunan Kolone Taktis Batalyon Armed GS.
NO HURUF KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
RUTAI
1. S 1 Ranpur APC 1. Pasiintel
2. Pakurmedyon
3. Danruprovost
4. Taprovost
5. Tayanrad
6. Tamudi
2. N 1 Ranpur Ko 1. Danyon
2. Pasiops
3. Taruh / Yanrad
4. Tamudi
3. S 3 ¼ Ton 1. Pasipers
2. Dantonkom
3. Tayanrad
4. Tamudi
4. S 4 ¼ Ton 1. Pasilog
2. Tayanrad
3. Tamudi
5. C Spm Tacarmor
6. - - Danrai dengan Regu Intainya.
Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.
7. D ¼ Ton 1. Dokteryon
2. Tayanrad
3. Tamudi
SISA YON
8. N 2 Ranpur Ko 1. Wadanyon
2. Tayanrad
3. Tamudi
9. S 2 Ranpur APC 1. Dansi Mayon/Batisiops
2. Taprovost
3. Tamudi
10. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1
2. Babung 1
3. Tayanrad
4. Tamudi
11. L 2 ¼ Ton 1. Pabung 2
2. Babung 2
3. Tayanrad
51
1 2 3 4
4. Tamudi
12. L 3 ¼ Ton 1. Pabung 3
2. Babung 3
3. Tayanrad
4. Tamudi
13. - - Sisa Baterai-Baterai.
Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.
c) Danyon menerima perintah operasi.
(1) Perintah operasi dapat diterima pada waktu :
(a) Batalyon tidak dalam aksi (berada di pangkalan /
Home Base).
(b) Batalyon sedang dalam steling.
(c) Batalyon dalam gerakan (Mars).
(2) Danyon sebelum berangkat menerima perintah operasi
dari Danmenarmed atau Danbrigif akan memberitahukan
kepada Wadanyon hal-hal sebagai berikut :
(a) Situasi umum yang perlu diketahui.
(b) Kemungkinan waktu masuk steling.
(c) Apa yang harus dikerjakan Wadanyon selama
Danyon pergi.
(3) Sesuai waktu yang telah ditentukan, Danyon bersama
Pasiintel, Pasiops dan Tayanrad berangkat ke TPr atau titik
tinjau Brigade untuk menerima perintah operasi dari
Danmenarmed / Danbrigif. Pada waktu menerima perintah
operasi, Danyon didampingi Pasiintel dan Pasiops.
(4) Pada waktu yang telah ditentukan, sisa Regu Intai
Danyon dipimpin Pasipers berangkat menuju TKP. Sampai di
TKP sisa Regu Intai Danyon melaksanakan pengamanan.
52
2) Tahap Persiapan.
a) Setelah menerima perintah operasi, Danyon menuju ke TKP.
Kegiatan yang dilakukan selanjutnya sebagai berikut :
(1) Mengumpulkan Regu Intai Danyon untuk menjelaskan
keadaan umum dan rencana pengintaian.
(2) Menjelaskan isi perintah operasi dan menentukan TS
dan Titik Pangkal Pengukuran (TPP) diatas peta.
b) Menuju daerah steling.
(1) Danyon bersama Regu Intai Danyon berangkat menuju
ke daerah steling yang diperuntukkan bagi Batalyonnya.
(2) Dalam perjalanan menuju daerah steling, Danyon
menunjukan TS kepada Tacarmor dan TPP kepada
Pakurmedyon di medan.
(3) Sampai di pintu daerah steling, Danyon memerintahkan
Regu Intai Danyon untuk berlindung dan melakukan
pengamanan setempat.
c) Melaksanakan pengintaian kasar. Danyon bersama Pasiintel,
Pasiops dan Pakurmedyon dengan kendaraan N1 dan Tacarmor
dengan kendaraan C melaksanakan pengintaian kasar untuk
mendapatkan gambaran daerah steling yang meliputi :
(1) Steling Baterai-Baterai.
(2) Poskoyon.
(3) Rute-rute menuju daerah steling.
d) Selesai pengintaian kasar. Setelah selesai pengintaian kasar,
Danyon kembali ke Regu Intai Danyon untuk :
53
(1) Menjelaskan hasil pengintaian kasar.
(2) Memerintahkan Regu Intai Danyon untuk melakukan
pengintaian teliti.
(3) Menentukan waktu dan tempat kumpul setelah
pengintaian teliti selesai. Tempat kumpul tersebut sebaiknya
di TKP lama, apabila tidak mungkin maka Danyon dapat
menentukan TKP baru.
(4) Jika menentukan TKP baru maka Tacarmor segera
memerintahkan sisa Regu Intai Danyon untuk menempati TKP
baru.
e) Pengintaian teliti. Danyon bersama Regu Intai Danyon
melaksanakan pengintaian teliti, kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan meliputi :
(1) Pemilihan titik sebar dan titik pangkal pengukuran oleh
Pasiops dan Pakurmedyon.
(2) Penentuan daerah Steling untuk Baterai-Baterai dan
rute-rutenya oleh Pasiops dan Pakurmedyon.
(3) Penentuan letak umum Poskoyon oleh Pasiops.
(4) Pembuatan rencana pengukuran medan oleh
Pakurmedyon.
(5) Penentuan Pos tinjau Batalyon dan rute-rutenya untuk
pembuatan bagan pertahanan dekat oleh Pasiintel.
(6) Samaran dan perlindungan oleh Pasiintel.
(7) Penentuan letak pasti instalasi Poskoyon oleh Pasipers
dan Dantonkom.
54
(8) Penentuan tempat-tempat instalasi perbekalan dan rute
perbekalan oleh Pasilog.
(9) Pembuatan rencana komunikasi dan bagan saluran
komunikasi oleh Dantonkom.
f) Menyusun perintah operasi. Setelah pengintaian teliti pada
tempat dan waktu yang telah ditentukan, Regu Intai Danyon kumpul
kembali dipintu masuk daerah steling. Danyon segera menyusun
perintah operasinya berdasarkan :
(1) Perintah operasi dari Danmenarmed atau Danbrigif.
(2) Hasil-hasil pengintaian sendiri.
(3) Hasil-hasil pengintaian teliti.
(4) Rencana taktis Satuan Manuver.
g) Menentukan TKP dan TPr. Selesai menyusun perintah
operasi, Danyon menentukan TKP dan TPr. TKP yang ditentukan
oleh Danyon harus cukup memberikan perlindungan terhadap seluruh
Regu Intai Batalyon. Bila tidak ada TKP yang dapat memberikan
perlindungan terhadap seluruh Regu Intai Batalyon, maka TKP dapat
disebar dengan menentukan beberapa TKP. Sebelum memberikan
perintah operasi maka Danyon bila perlu dapat menentukan TPr
Batalyon baru.
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Danyon memberikan perintah operasi. Perintah operasi
Danyon Armed (Terlampir). Perintah operasi diberikan kepada Regu
Perintah Batalyon di TPr.
b) Setelah Danyon memberikan perintah operasi, masing-masing
bagian melaksanakan tugasnya sesuai perintah yang diterimanya.
(1) Pasiintel dan Pasiops. Menyelenggarakan persiapan-
persiapan di Puspibak, memberikan keterangan-keterangan
55
kepada bagian lain yang memerlukan, memerintahkan
Tacarmor sebagai petunjuk jalan bagi personel Puspibak
Batalyon untuk menuju tempat Puspibak.
(2) Pakurmed. Melaksanakan pengukuran medan serta
mencari dan mengukur steling cadangan bersama Regu
Kurmed Batalyon, bila perlu dibantu Regu Kurmed Baterai-
Baterai.
(3) Pasipers. Menyelenggarakan gelar instalasi Poskoyon
dan mengawasi gelar komunikasi yang dilaksanakan oleh
Dantonkom.
(4) Pasilog. Mengawasi pekerjaan Dansiwat/Batisilog,
Dansihar, Dansimu dan Dansiang dalam mendirikan tempat-
tempat instalasi perbekalan/perawatan, pemeliharaan, munisi
dan angkutan.
(5) Pabung 1,2,3 dan para Pajau (bila masih ada).
Sebelum berangkat ke Satuan Manuver bersama kelompoknya
maka akan mendapat keterangan-keterangan :
(a) Dari Pasiops.
i) Koordinat-koordinat titik pencatatan.
ii) Garis terdepan pasukan sendiri.
iii) Garis keamanan.
iv) Keadaan taktis yang perlu diketahui.
v) Daerah steling Baterai-Baterai.
vi) Satuan Armed yang tersedia.
vii) Pembatasan munisi.
(b) Dari Pasiintel.
i) Peta-peta dan foto-foto udara yang
diperlukan.
56
ii) Keadaan musuh dan lokasinya di medan.
iii) Sandi yang diperlukan.
iv) Kedudukan pos tinjau tetap.
v) Petunjuk-petunjuk khusus tentang
peninjauan malam hari.
vi) Bagaimana dan kapan harus melaporkan
informasi-informasi.
(c) Dari Dantonkom. Instruksi tetap dan instruksi
operasi perhubungan.
(6) Dokteryon menyelenggarakan dukungan dan pelayanan
kesehatan serta bertindak sebagai pengawas Dansikes dalam
mendirikan Poslongyon, melaksanakan koordinasi dengan
Danraima untuk penempatan unsur-unsur Poslongyon.
(7) Komandan-komandan Baterai.
(a) Menerima perintah-perintah terutama hal-hal
yang menyangkut Baterainya.
(b) Melakukan pengintaian dan pemilihan daerah
steling sesuai tempat yang telah ditentukan.
(c) Menunjukkan titik sebar kepada Ta Intai dimana
akan menjemput sisa Baterai.
c) Pelaksanaan masuk steling.
(1) Susunan kolone sisa Batalyon. Secara garis besar sisa
Batalyon disusun dengan urut-urutan :
(a) Kendaraan N 2 : Wadanyon.
(b) Kendaraan S 2 : Dansi Mayon /
Batisiops dan Ta Prov (dapat mendahului ke TS atas
perintah Wadanyon).
57
(c) Kendaraan sisa Rai A : Parai A.
(d) Kendaraan sisa Rai B : Parai B.
(e) Kendaraan sisa Rai C : Parai C.
(f) Kendaraan sisa Raima : Batih Raima.
(2) Wadanyon menerima perintah untuk membawa sisa
Batalyon ke TS dari Danyon yang dikirim melalui Tacarmor
atau dengan radio (sandi).
(3) Setelah menerima perintah ini maka Wadanyon
memerintahkan Dansi Mayon/Batisiops dan Ta Prov untuk
berangkat ke TS guna mengkoordinir para Ta Intai Baterai
yang akan menjemput sisa Baterainya di TS yang akan
diarahkan menuju Titik Temu (TTm).
(4) Sisa Batalyon bergerak menuju TS. Sesuai waktu
yang telah ditentukan Wadanyon bersama sisa Batalyon
bergerak menuju TS. Di TS Wadanyon menyerahkan
tanggung jawab sisa Baterai masing-masing kepada Parai
untuk dibawa ke steling masing-masing yang akan dipandu
oleh Ta Intai.
(5) Wadanyon menuju Poskoyon. Setelah semua Baterai
berangkat ke steling masing-masing, Wadanyon bersama sisa
Baterai Markas menuju Poskoyon dipandu oleh Tacarmor.
Tugas-tugas Wadanyon selanjutnya :
(a) Mengkoordinir tindakan keamanan / pertahanan
dekat / pengeluaran patroli.
(b) Mengatur penempatan senjata-senjata kelompok
Baterai-Baterai agar dapat saling bantu.
(c) Membuat sistem alarm steling.
(d) Menyusun cadangan Batalyon.
58
(e) Mengadakan latihan-latihan yang berkaitan
dengan prosedur tetap.
(f) Melaksanakan pengawasan kegiatan Batalyon
secara terus menerus.
4) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
a) Melakukan pengecekan personel dan materiil.
b) Mengorganisir, menyempurnakan samaran dan perkuatan
medan.
c) Danyon melaporkan Batalyon siap tembak kepada
Danmenarmed / Danbrigif.
59
Keterangan Gambar : 1 Danyon bersama Pasiintel dan Pasiops berangkat menuju Posko Menarmed untuk menerima perintah persiapan dari Danmen Armed.
2 Danyon bersama Pasiintel dan Pasiops kembali ke Batalyonnya.
3 Danyon bersama Pabung 4 berangkat menuju Posko Brigif Satuan manuver untuk koordinasi, menerima Jukcan dan KUO.
4 Danyon kembali ke Batalyonnya, sedangkan Pabung 4 tetap tinggal di Posko Brigif Satuan manuver.
5 Danyon bersama Regu Perintah Danyon berangkat menuju TPr Menarmed untuk menerima PO dari Danmenarmed.
6 Sisa Regu Intai Danyon berangkat menuju TKP.
7 Danyon bersama Regu Perintah Danyon berangkat menuju TKP untuk memberikan informasi Kaum dan Rentai kepada Regu Intai Danyon.
8 Regu Intai Danyon berangkat menuju daerah steling.
9 Regu Intai Danyon melaksanakan pengintaian kasar.
10 Regu Intal Danyon melaksanakan pengintaian teliti.
11 Regu Intai Danyon kembali ke TKP.
12 Regu Perintah Batalyon berangkat ke TPr Yon untuk menerima PO Danyon.
POSKO MEN ARMED
TKP
TAI TELITI
TAI KASAR
DP YONARMED
POSKO BRIGIF
TPr MEN
TPr YON
X
DANYON PASIINTEL PASIOPS
4
DANYON DANYON PABUNG 4
5
8 9
10
12
PRINSIAP DANMEN
- KOORDINASI - TUKAR MENUKAR INFO - TERIMA JUKCAN, KEP/KUO - SERAHKAN TGS PAKORBANTEM KPD PABUNG 4 SELANJUTNYA KEMBALI KE POSKOYON
DANYON PASIINTEL PASIOPS
RUTAI DANYON (-)
RUTAI DANYON
11 RUTAI DANYON
PO YON PELAKS WAS
RUPRIN BATALYON
PO DANMEN
KAUM RENTAI
3
7 6 2 1
GAMBAR : PROSES KEGIATAN DANYON SEJAK MENERIMA PERINTAH PERSIAPAN DARI DANMEN ARMED
60
Keterangan Gambar :
1. Danyon bersama Pabung 4 berangkat menuju Posko Brigif satuan manuver untuk menerima perintah persiapan dari Danbrig, koordinasi Jukcan dan KUO.
2. Danyon kembali ke Batalyonnya untuk memberikan perintah persiapan kepada Regu Perintah Batalyon.
3. Danyon bersama Regu Perintah Danyon berangkat menuju TPr Brig.
4. Sisa Regu Intai Danyon berangkat menuju TKP.
5. Danyon bersama Regu Perintah Danyon berangkat menuju TKP untuk memberikan informasi Kaum dan Rentai kepada Regu Intai Danyon.
6. Regu Intai Danyon berangkat menuju daerah steling.
7. Regu Intai Danyon melaksanakan pengintaian Kasar.
8. Regu Intai Danyon melaksanakan pengintaian teliti.
9. Regu Intai Danyon kembali ke TKP.
10. Regu Perintah Batalyon berangkat ke TPr Yon untuk menerima PO Danyon.
GAMBAR : PROSES KEGIATAN DANYON SEJAK MENERIMA PERINTAH PERSIAPAN DARI DANSAT MANUVER
TKP
TAI TELITI
TAI KASAR
DP YONARMED
POSKO BRIGIF
TPr BRIG
TPr YON
2
DANYON DANYON PABUNG 4
3
6 7
8
10 PRINSIAP DANYON
PRINSIAP KOORDINASI JUKCAN KUO
DANYON KASI 1 KASI 2
RUTAI DANYON (-)
RUTAI DANYON
RUTAI DANYON
PO YON PELAKS WAS
RUPRIN YON
PO DANBRIG
KAUM RENTAI
1
5
4
X
DANYON
9
61
b. Gerakan Artileri Medan Batalyon pada Steling Cepat. Steling cepat
dilakukan agar Satuan Armed dapat dengan segera memberikan bantuan
tembakan kepada Satuan Manuver. GAM Batalyon pada steling cepat
dilaksanakan oleh Batalyon Armed pada saat membantu Brigade kawal depan.
1) Tahap Perencanaan.
a) Danyon menerima perintah Pemindahan Pasukan.
(1) Sebelum Danyon menerima perintah Pemindahan
Pasukan untuk membantu Brigade kawal depan Danyon
menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada Wadanyon.
(2) Pada waktu yang telah ditentukan, Danyon bersama
Pasiintel, Pasiops dan Dantonkom berangkat menuju Posko
Brigade untuk menerima perintah Pemindahan Pasukan. Pada
waktu menerima perintah, Danyon didampingi Pasiintel dan
Pasiops.
b) Melaksanakan koordinasi. Setelah Danyon menerima perintah,
maka Danyon mengadakan koordinasi tentang :
(1) Susunan Brigade kawal depan.
(2) Titik pemberangkatan.
(3) Saat melalui titik pemberangkatan.
(4) Rute gerakan.
(5) Kecepatan perjalanan.
(6) Tujuan Pemindahan Pasukan.
(7) Tujuan gerakan terakhir.
(8) Ketentuan-ketentuan khusus.
2) Tahap Persiapan.
a) Menyiapkan Batalyon. Setelah Danyon menerima perintah
Pemindahan Pasukan dan koordinasi dengan Satuan Manuver,
Danyon kembali ke Batalyonnya untuk segera menyiapkan
Batalyonnya sesuai ketentuan yang diterima.
62
b) Danyon mengumpulkan para pejabat dalam Batalyonnya untuk
memberikan instruksi dan koordinasi terutama tentang :
(1) Penentuan titik kontrol. Titik kontrol yaitu titik-titik di
rute perjalanan yang berupa benda-benda medan yang mudah
dikenal (jembatan, simpang jalan dan lain-lain). Titik ini diberi
huruf sesuai abjad dan dipakai untuk titik pangkal penunjukan
tempat steling.
(2) Tempat steling. Sejauh mungkin di atas peta dapat
diperkirakan kemungkinan-kemungkinan tempat steling.
(3) Susunan kolone dan penempatan personel. Hal ini
disesuaikan dengan situasi dan keperluan.
(4) Penentuan jaring komunikasi. Selama dalam perjalanan
menggunakan komunikasi radio dengan jaring komando dan
jaring tembak. Misalnya ditentukan nama panggilan jaring
komando sebagai berikut :
(a) WILIS = Danyon.
(b) WILIS A = Wadanyon.
(c) WILIS 1 = Pasiintel.
(d) WILIS 2 = Pasiops.
(e) WILIS 3 = Pasipers.
(f) WILIS 4 = Pasilog.
(g) WILIS 5 = Pakurmedyon.
(h) WILIS 6 = Dokteryon.
(i) WILIS 7 = Danrai.
(j) WILIS 8 = Parai.
(k) WILIS 9 = Pajau.
(l) WILIS 10 = Bati Kurmed.
c) Susunan kolone Taktis. Batalyon Armed dalam membantu
Brigade kawal depan, penempatannya selama gerakan bersama-
sama dengan satuan kawal depan. Agar dengan cepat dapat
menempati daerah steling, maka dalam gerakannya Batalyon Armed
disusun dalam susunan kolone Taktis.
63
Susunan Kolone Taktis Batalyon Armed Tarik.
NO HURUF KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
1. J RAI A ¼ Ton 1. Pajau
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
2. U RAI A 2½ Ton 1. Bati Kurmed
2. Ba Kurmed
3. Takurmed
4. 2 Takurjarak
5. Takurmed / Bak SO
6. Takurjarak / Banbak SO
7. Tayanrad
8. Tamudi
3. S 1 ¾ Ton 1. Pasiintel
2. Pakurmedyon
3. Danruprovost
4. Taprovost
5. Tayanrad
6. Tamudi
4. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1
2. Babung 1
3. Tayanrad
4. Tamudi
5. Y RAI A ¾ Ton 1. Danrai
2. Pamu
3. Danrukamlap
4. Taruh / Yanrad
5. Tamudi
6. K RAI A 5 Ton 1. Danrukom
2. Wadanrukom
3. Bamin/Juryar
4. Bapibak 1, 2
5. Tabak SMS
6. Tabanbak SMS
7. 3 Tagelarkawat
8. 2 Tajursentral
9. Tayanrad
10. Tamudi
7. C Spm Taintai
64
1 2 3 4
8. PA RAI A ¾ Ton 1. Parai
2. Bapibak 3
3. Tabak SMS
4. Tabanbak SMS
5. Tayanrad
6. Tamudi
9. I S.D VI Ranrikmer 1. Dancuk
RAI A 2. Wadancuk
3. 4 Yancuk
4. Tamudi
10. M 1 RAI A 5 Ton 1. Danrumu
2. 2 Tabanyanmu
3. Danrukes / Watkes
4. 3 Tajurkes / Watkes
5. Tayanrad
6. Tamudi
11. M 2 RAI A 5 Ton 1. Wadanrumu
2. Tayanmu / Bak SO
3. 4 Tabakpan
4. Tabanyanmu
5. Wadanrukamlap
6. Tayanrad
7. Tamudi
12. W RAI A 5 Ton 1. Batih Raipur
2. Baur Ang
3. Ba Fourir
4. Ba Manase
5. Tajurlis
6. 2 Tabanjursak
7. Tajursak / Wasgud
8. Tawasgud
9. Tayanrad
10. Tamudi
13. N 1 ¼ Ton 1. Danyon
2. Pasiops
3. Tayanrad
4. Tamudi
14. S 3 ¼ Ton 1. Pasipers
2. Dantonkom
3. Tayanrad
4. Tamudi
65
1 2 3 4
15. S 4 ¼ Ton 1. Pasilog
2. Tayanrad
3. Tamudi
16. C Spm Tacarmor
17. D1 ¼ Ton 1. Dokteryon
2. Tayanrad
3. Tamudi
SISA YON
18. N 2 ¼ Ton 1. Wadanyon
2. Tayanrad
3. Tamudi
20. S 2 ¼ Ton 1. Dansi Mayon/Batisiops
2. Taprovost
3. Tamudi
21. L 2 ¼ Ton 1. Pabung 2
2. Babung 2
3. Tayanrad
4. Tamudi
22. L 3 ¼ Ton 1. Pabung 3
2. Babung 3
3. Tayanrad
4. Tamudi
23. L 4 ¼ Ton 1. Pabung 4
2. Babung 4
3. Tayanrad
4. Tamudi
24. - - Baterai B, Baterai C dan Baterai MA.
Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.
Susunan Kolone Taktis Batalyon Armed GS.
NO HURUF KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
1. J RAI A ¼ Ton 1. Pajau
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
2. U RAI A Ranpur APC 1. Bati Kurmed
2. Bakurmed/Bak SMB
3. Takurmed
66
1 2 3 4
4. 2 Takurjarak
5. Takurmed / Bak SO
6. Takurjarak / Banbak SO
7. Tayanrad
8. Tamudi
3. S 1 Ranpur APC 1. Pasiintel
2. Pakurmedyon
3. Danruprovost
4. Taprovost/Bak SMB
5. Tayanrad
6. Tamudi
4. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1
2. Babung 1
3. Tayanrad
4. Tamudi
4. Y RAI A Ranpur Ko 1. Danrai
2. Pamu
3. Danrukamlap
4. Taruh / Yanrad
5. Tamudi
5. K RAI A 5 Ton 1. Danrukom
2. Wadanrukom
3. Bamin/Juryar
4. Bapibak 1, 2
5. 3 Tagelarkawat
6. 2 Tajursentral
7. Tayanrad
8. Tamudi
6. C Spm Ta Intai
7. PA RAI A Ranpur APC 1. Parai
2. Bapibak 3
3. Tabak SMB
4. Tayanrad/Pon
5. Tamudi
8. I S.D VI Ranpur Kanon 1. Dancuk
RAI A 2. Wadancuk/Tamudi
3. 4 Yancuk
9. M 1 RAI A 5 Ton 1. Danrumu
2. 2 Tabanyanmu
3. Danrukes / Watkes
4. 3 Tajurkes / Watkes
67
1 2 3 4
5. Tayanrad
6. Tamudi
10. M 2 RAI A 5 Ton 1. Wadanrumu
2. Tayanmu / Bak SO
3. Tabanyanmu/Banbak SO
4. Tayanrad
5. Tamudi
11. W RAI A 5 Ton 1. Batih/Raipur
2. Baur Ang
3. Ba Fourir
4. Ba Manase
5. Tajurlis
6. 2 Taban Jursak
7. Tajursak / Wasgud
8. Tayanrad
9. Tamudi
12. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1
2. Babung 1
3. Tayanrad
4. Tamudi
13. N 1 Ranpur Ko 1. Danyon
2. Pasiops
3. Taprovost/Bak SMB
4. Taruh/Yanrad
5. Tamudi
14. S 3 Ranpur APC 1. Pasipers
2. Dantonkom
3. Baur Pers/Bak SMB
4. Tayanrad
5. Tamudi
15. S 4 Ranpur APC 1. Pasilog
2. Baur Log/Bak SMB
3. Tayanrad
4. Tamudi
16. C Spm Tacarmor
17. D ¼ Ton 1. Dokter
2. Tayanrad
3. Tamudi
SISA YON
18. N 2 Ranpur Ko 1. Wadanyon
2. Tayanrad
68
1 2 3 4
3. Taprovost / Bak SMB
4. Tamudi
19. S 2 Ranpur APC 1. Dansi Mayon/Batisiops
2. Taprovost / Bak SMB
3. Tamudi
L 2 ¼ Ton 1. Pabung 2
2. Babung 2
3. Tayanrad
4. Tamudi
L 3 ¼ Ton 1. Pabung 3
2. Babung 3
3. Tayanrad
4. Tamudi
L 4 ¼ Ton 1. Pabung 4
2. Babung 4
3. Tayanrad
4. Tamudi
20. - - Baterai B, Baterai C dan Baterai MA.
Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Dalam perjalanan.
(1) Selama perjalanan, Bati Kurmed Baterai yang berada di
Batalyon kawal depan sebagai pengintai selalu melaporkan
kedudukannya (titik kontrol) kepada Danrai dan tempat-tempat
yang mungkin dapat digunakan sebagai daerah steling kepada
Danrai dan kepada Parai, sedangkan Pakurmedyon memonitor
kegiatannya. Laporan tersebut oleh Danrai dicatat dan diplot
diatas peta, sedangkan Danyon, Wadanyon dan Pasiops
memonitor kegiatannya.
Contoh laporan bila melewati titik kontrol :
W 7 disini W 10
W 10 telah melewati titik kontrol A
69
Contoh laporan bila melewati daerah steling:
W 7, W 8, disini W 10
Steling untuk satu Baterai
100 lewat titik kontrol A
Kiri 100 (angka-angka dalam satuan meter).
(2) Eselon depan terhambat. Apabila eselon depan
menghadapi musuh dan untuk mengatasinya diperlukan
bantuan tembakan, maka peninjau depan segera mengirimkan
permintaan tembakan kepada Danrai.
Contoh Permintaan Tembakan :
W 7 disini W 9
Permintaan Tembakan
Koordinat 72500-23500, Tinggi 445, Sudut Peta
3250
Satu Regu Infanteri musuh sedang menghadang
(a) Danrai melaporkan kepada Danyon tentang
adanya hambatan yang dialami oleh eselon depan.
(b) Danyon segera memerintahkan Danrai yang
berada di Batalyon kawal depan untuk segera melayani
permintaan tembakan.
(c) Danrai segera memerintahkan Parai agar
membawa sisa Baterainya untuk masuk steling.
Contoh perintah Danrai kepada sisa Baterai :
W 8 disini W 7
Masuk steling
100 lewat titik kontrol A
70
Kiri 100 (angka-angka dalam satuan meter).
(d) Parai segera membawa sisa Baterai menuju
daerah steling yang telah ditentukan.
b) Masuk steling.
(1) Baterai yang berada di Batalyon kawal depan segera
masuk steling yang ditentukan untuk melayani permintaan
tembakan. Prosedur masuk steling lihat penjelasan GAM
Baterai Tempur pada steling cepat.
(2) Danrai melaporkan kepada Danyon tentang
pelaksanaan pemberian bantuan tembakan.
4) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
a) Melakukan pemeriksaan personel, materiil dan perlengkapan.
b) Organisir dan penyempurnaan samaran.
c) Danyon mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
kepada Danbrigif.
71
Gambar : Batalyon Armed Bergerak Bersama Brigif Berjalan Kaki
72
Gambar : Batalyon Armed Bergerak Bersama Brigif Dimotorisir
73
21. Gerakan Artileri Medan Baterai Markas. GAM Baterai Markas merupakan bagian
dari GAM Batalyon dalam rangka menyelenggarakan fasilitas komando bagi Batalyon
dengan menyusun instalasi-instalasi yang diperlukan guna menjamin pelaksanaan tugas
Batalyon. Dalam penyusunan daerah Baterai Markas terbagi menjadi dua bagian yaitu
daerah Poskoyon dan daerah Baterai Markas sendiri. Dengan demikian sangat penting
menentukan prioritas pekerjaan dalam menyusun daerah Baterai Markas sesuai situasi
dan kondisi.
a. Tahap Perencanaan.
1) Danrai menerima perintah persiapan.
a) Sebelum Danrai menerima perintah operasi dari Danyon,
Danrai akan menerima perintah persiapan.
b) Kegiatan Danrai sebelum berangkat menerima perintah
persiapan terlebih dahulu menyerahkan tugas dan tanggung jawab
kepada Dansi Mayon/Batisiops.
c) Pada saat menerima perintah persiapan, Danrai membawa
Papuspibak dan Bamin/Juryar/Bak SMB.
d) Isi perintah persiapan Danyon antara lain :
(1) Situasi umum yang perlu diketahui.
(2) Kapan dan dimana Pabung 1, 2, 3 berada di Posko
Yonif dan para Pajau harus sudah bergabung dengan Kompi
Infanteri.
(3) Titik Kumpul Pengintai (TKP) dan kapan Regu Intai
Danyon berada di TKP.
(4) Titik Perintah (TPr) dan kapan Regu Perintah Batalyon
berada di TPr.
74
(5) Susunan Regu Intai Baterai Markas.
2) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah persiapan.
a) Melaksanakan koordinasi. Danrai melaksanakan koordinasi
dengan staf Batalyon dan para Danraipur.
b) Mengumpulkan Pejabat Baterai Markas dan memberikan
perintah persiapan.
(1) Pejabat Baterai Markas terdiri dari :
(a) Papuspibak.
(b) Batih Raima.
(c) Dansiang.
(d) Dansi Mayon/Batisiops.
(e) Dansimin/Batisipers.
(f) Dansiwat/Batisilog.
(g) Dansihar.
(h) Dansimu.
(j) Dansikes.
(k) Bakurmed.
(l) Danruprovost.
(2) Isi perintah persiapan Danrai :
(a) Situasi umum yang perlu diketahui.
(b) Susunan Regu Intai Baterai Markas yang akan
ikut Danrai ke TKP.
(c) Kemana dan berapa lama Danrai akan pergi.
(d) Tugas-tugas Dansi Mayon / Batisiops selama
Danrai pergi.
75
c) Menyusun personel dan materiil. Danrai setelah memberikan
perintah persiapan segera menyusun Regu Intai Baterai Markas dan
kolone Baterai Markas.
(1) Susunan Regu Intai Baterai Markas.
(a) Kendaraan Y 1 : Danrai, Bamin/Juryar/Bak
SMB dan Taruh/Yanrad/Pon.
(b) Kendaraan U : Ba Tasmo/Art.
(c) Kendaraan O 1 : Papuspibak.
(d) Kendaraan O 2 : Pok Puspibak.
(e) Kendaraan H 2 : Danrupon dan Rupon.
(f) Kendaraan H 3 : Bakorbra dan sisa Rupon.
(g) Kendaraan H 4 : Danrurad dan Rurad.
(h) Kendaraan C : Tacarmor
(2) Susunan kolone Baterai Markas.
Susunan Kolone Baterai Markas
NO HURUF KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
RU TAI
1. Y1 ¼ Ton 1. Danrai
2. Bamin/Juryar/Bak SMB
3. Taruh / Yanrad / Pon
4. Tamudi
2. U ¾ Ton 1. Bakurmed
2. Batasmo/Art
3. 6 Tajursentral
4. Tayanrad
5. Tamudi
3. O 1 2 ½ Ton 1. Pa Puspibak
2. Ka Penghitung
3. Bakur Datar
4. Bakur Tinggi
5. 3 Ba Penghitung
6. 2 Tajursentral
76
1 2 3 4
7. Tajurlis
8. Tayanrad
9. Tamudi
4. O 2 ¼ Ton 1. Baur Ops
2. Baur Intel
3. 2 Tajurlis gambar
4. Bajas
5. 2 Tajursentral
6. Tamudi
5. H 2 2 ½ Ton 1. Danrupon
2. Wadanrupon
3. 3 Tagelarkawat
4. Bamonpon
5. Tamudi
6. H 3 ¾ Ton 1. Bakorbra
2. 2 Tajursentral
3. Tamudi
7. H 4 2 ½ Ton 1. Danrurad
2. Wadanrurad
3. Bamonrad
4. Tamudi
8. C Spm Tacarmor
SISA RAI
9. H 1 ¾ Ton 1. Batih Raima
2. Ba Tonkom
3. Tajurlis
4. Tawasgud
5. Tayanrad
6. Tamudi
10. Y 2 2 ½ Ton 1. Bamin/juryar/Bak SMB
2. 2 Taban/Tajurlis
3. Taban/Sangkakala
4. Tamudi
11. Y 3 ¼ Ton 1. Dansimin/Batisipers
2. Baur Pers
3. 3 Tajurlis
4. Baban Juryar
5. Bajah
6. Tamudi
12. W 1 2 ½ Ton 1. Dansiwat/Batisilog
2. Baur Log
77
1 2 3 4
3. Tajurlis
4. 3 Ba Bekal kelas I / III, II / IV, V
5. Tayanrad
6. Tamudi
13. W 2 5 Ton 1. Ba Fourier/Bak SMB
2. Taban Bekal I / III / Gud
3. Taban Bekal II / IV / Gud
4. Taban Bekal V / Gud
5. Tamudi
14. M 1 5 Ton 1. Dansimu
2. Tayanmu / Bak SO
3. Tabanyanmu/Tabanbak SO
4. Tamudi
15. M 2 5 Ton 1. Tayanmu / Bak SO
2. Tabanyanmu/Tabanbak SO
3. Tamudi
16. M 3 5 Ton 1. Tayanmu / Bak SO
2. Tabanyanmu/Tabanbak SO
3. Tamudi
17. M 4 5 Ton 1. Tabanyanmu
2. Tamudi
18. M 5 5 Ton 1. Tabanyanmu
2. Tamudi
19. M 6 5 Ton 1. Tabanyanmu
2. Tamudi
20. M 7 5 Ton 1. Tabanyanmu
2. Tamudi
21. M 8 5 Ton 1. Tabanyanmu
2. Tamudi
22. M 9 5 Ton 1. Tabanyanmu
2. Tamudi
23. M 10 5 Ton 1. Tabanyanmu
2. Tamudi
24. M 11 5 Ton 1. Tabanyanmu
2. Tamudi
25. M 12 5 Ton 1. Basimu
2. Tayanmu / Bak SO
3. Tabanyanmu/Tabanbak SO
4. Tamudi
26. D 2 AMB 1. Dansikes
2. Bamin/Watkes
78
1 2 3 4
3. Tajurkes/Watkes
4. Bawatkes/Baobber
5. Tajurkes/Taobber
6. Tamudi
27. D 3 5 Ton 1. Bawatkes / Baobring
2. Tajurkes / Taobring
3. 3 Danrukes Raipur/Watkes
4. 9 Tajurkes Raipur/Watkes
5. Tamudi
28. A 1 2 ½ Ton 1. Dansiang
2. Taang/Tamudi Forklift
3. Tamudi
29. A 2 5 Ton 1. Taurpermin/Tamudi Forklift
2. 8 Tamudi Pool
3. Tamudi
30. B 1 2 ½ Ton 1. Dansihar
2. Baur Harpal
3. Tajurlis
4. Tamudi
31. B 2 2 ½ Ton 1. Bamonjat
Har 2. Tabanmonjat
3. Ba Ahli Mer
4. 2 Taharmer
5. Tamudi Mohar
32. B 3 Recovery 1. Bamonran
2. 2 Taharran/Tamudi Bus
3. Taprovost
4. Tamudi Recovery
3) Danrai menerima perintah operasi.
a) Danrai sebelum berangkat menerima perintah operasi dari
Danyon, akan memberitahukan kepada Dansi Mayon/Batisiops hal-
hal sebagai berikut :
(1) Situasi umum yang perlu diketahui.
(2) Kemana Danrai akan pergi dan berapa lama.
79
(3) Apa yang harus dilakukan Dansi Mayon/Batisiops
selama Danrai pergi.
b) Pada waktu yang telah ditentukan, Danrai bersama Regu Intai
Baterai Markas menuju TKP sesuai perintah Danyon. Sampai di TKP
Danrai memerintahkan Regu Intai Baterai Markas untuk melakukan
pengamanan setempat.
c) Pada waktu yang telah ditentukan atau setelah ada panggilan
dari Danyon, maka Danrai bersama Papuspibak, Bamin/Juryar/Bak
SMB dan Taruh/Yanrad/Pon menuju TPr untuk menerima perintah
operasi, tetapi pada saat menerima perintah operasi Danrai
didampingi Papuspibak.
d) Perintah operasi diberikan secara lisan/tertulis. Isi perintah
operasi sudah dibicarakan dalam GAM Batalyon.
b. Tahap Persiapan.
1) Setelah menerima perintah operasi dari Danyon, maka Danrai
kembali ke TKP dan memerintahkan kepada :
a) Ba Kurmed menghadap Pakurmedyon.
b) Pokbung menghadap Pabung 1, 2 dan 3.
c) Batasmo/Art menghadap Pasiintel.
d) Danrupon dan Danrurad menghadap Dantonkom.
2) Menuju daerah Poskoyon dan daerah Raima.
a) Danrai bersama Regu Intai Baterai Markas berangkat menuju
daerah Poskoyon dan daerah Raima.
b) Sampai di daerah Poskoyon dan daerah Raima, Danrai
memerintahkan Regu Intai Baterai Markas untuk berlindung dan
melakukan pengamanan setempat.
80
3) Melaksanakan pengintaian daerah Poskoyon. Danrai bersama
Dantonkom dan Pasipers (yang sudah melaksanakan pengintaian teliti)
menentukan bagian-bagian utama dari Poskoyon yaitu tempat Danyon,
Pasiintel, Pasiops, Provost, Pakurmed, ruang Olah Yudha, Pibak, Korbra,
tempat Wadan, Pasipers, Pasilog, Poskes, Dokter, Si Ang, Instalasi Kom,
Tonkom, Si Pal dan tempat Parkir.
4) Melaksanakan pengintaian daerah Baterai Markas. Danraima
bersama Bamin/Juryar/Bak SMB mengadakan pengintaian daerah Baterai
Markas dan menentukan tempat-tempat :
a) Poskorai.
b) Tempat instalasi Wat, Ang, Har dan Mu yang sudah ditunjuk
Pasilog dari hasil pengintaian teliti.
c) Tempat Dapur dan Mess.
d) Tempat Bivak.
e) Tempat rute-rute di Poskoyon dan daerah Baterai Markas.
f) Tempat Kumpul Kendaraan (TKK).
g) Kedudukan senjata kelompok dan sektor pertahanan dekat.
5) Melaksanakan pengintaian daerah Poslongyon. Danrai pergi menuju
daerah Poslongyon bersama Dokteryon yang sudah melaksanakan
pengintaian teliti dan menentukan bagian-bagian utama daerah Poslongyon
yaitu :
a) Ruang Obat.
b) Ruang evakuasi.
c) Ruang Rawat.
d) Ruang Minkes.
c. Tahap Pelaksanaan.
1) Penyiapan daerah Poskoyon dan daerah Raima. Setelah
pengintaian selesai, dilanjutkan dengan kegiatan penyiapan daerah
Poskoyon dan daerah Raima.
81
a) Danrai.
(1) Memerintahkan Tacarmor menjemput sisa Baterai
Markas di TS dan bertindak sebagai penunjuk jalan menuju
daerah Poskoyon dan daerah Raima.
(2) Memerintahkan Danrurad dan Danrupon beserta
anggotanya menuju instalasi komunikasi.
(3) Memerintahkan Kelompok Puspibakyon menghadap
Pasiops di Poskoyon.
(4) Melaksanakan pengawasan dan mengendalikan
pendirian Poskoyon dan instalasi Raima.
b) Bamin/Juryar/Bak SMB.
(1) Memberi tanda-tanda pada jalan masuk dan rute lalu
lintas di daerah Baterai Markas, Poskoyon, Poslongyon dan
Korbra.
(2) Mengumpulkan dan memberi penjelasan kepada
penunjuk-penunjuk jalan yang terdiri dari :
(a) Satu orang untuk membawa sisa Tonkom ke
sentral Komyon.
(b) Satu orang untuk membawa sisa kolone (Simin,
Siwat, Sihar, Siang dan Simu) ke tempat masing-
masing.
(c) Satu orang untuk membawa Sikes ke
Poslongyon.
(3) Membuat bagan pertahanan dekat sesuai rencana
penempatan senjata dan sektor-sektor pertahanan dekat.
82
(4) Membuat bagan daerah Baterai Markas sesuai petunjuk
Danrai. Setelah disetujui Danrai diserahkan kepada Tacarmor
sebelum berangkat ke TS.
2) Pelaksanaan masuk daerah Poskoyon dan daerah Raima.
a) Gerakan sisa Baterai ke TS.
(1) Sesuai waktu yang telah ditentukan sisa Batalyon
dipimpin Wadanyon bergerak menuju TS.
(2) Wadanyon memerintahkan Dansi Mayon/Batisiops dan
Taprovost menuju TS untuk mengkoordinir penunjuk-penunjuk
jalan dari Baterai-Baterai dan mengatur sisa-sisa Baterai yang
akan melalui TS, sedangkan Sisa Raima dipimpin oleh Batih
Raima.
(3) Di TS telah menunggu Tacarmor yang akan membawa
sisa Baterai Markas menuju daerah Poskoyon dan daerah
Raima.
b) Dari TS ke daerah Poskoyon dan daerah Baterai Markas.
(1) Setelah sisa Baterai Markas sampai di TS, Tacarmor
segera menyerahkan bagan daerah Baterai Markas ke Batih
Raima.
(2) Batih Raima setelah mempelajari bagan kemudian
mengatur kolone untuk bergerak menuju daerah Poskoyon dan
daerah Raima.
(3) Batih Raima mengatur jarak dan kecepatan kendaraan
agar masuk daerah Poskoyon dan daerah Raima dapat teratur
dan lancar.
83
c) Di daerah Poskoyon dan daerah Raima.
(1) Danrai.
(a) Memerintahkan Dansi Mayon / Batisiops untuk
menyiapkan tempat Danyon, Wadanyon dan Staf.
(b) Memerintahkan Batih Raima untuk menyiapkan
Posko Raima.
(c) Memerintahkan Dansiwat / Batisilog, Dansihar
dan Dansimu untuk menyiapkan instalasi perawatan,
pemeliharaan dan munisi.
(d) Memerintahkan Bamin/Juryar/Bak SMB untuk
menyiapkan Bivak, dapur dan sektor pertahanan dekat.
(e) Memerintahkan Dansiang untuk menyiapkan
TKK.
(f) Memerintahkan Dansikes untuk menyiapkan
Poslongyon.
(2) Setelah daerah Poskoyon dan daerah Raima siap,
maka sisa Baterai Markas dijemput untuk memasuki
kedudukannya. Kolone sisa Baterai Markas harus diatur, baik
kecepatan maupun jarak masing-masing bagian agar masuk
kedudukan dapat tertib dan lancar. Harus dijaga jangan
sampai terjadi penumpukan kendaraan.
(3) Bamin/Juryar/Bak SMB memerintahkan penunjuk jalan
untuk mengarahkan bagian masing-masing menuju tempat
yang telah ditentukan.
(4) Baur Ang segera mengatur kendaraan-kendaraan yang
tidak diperlukan lagi untuk diarahkan ke TKK.
84
(5) Hal-hal yang harus segera dilakukan antara lain :
(a) Dansi Mayon / Batisiops mendirikan tempat
Danyon, Wadanyon dan Staf selanjutnya lapor kepada
Wadanyon.
(b) Batonkom segera lapor kepada Dantonkom.
(c) Dansimin / Batisipers segera lapor kepada
Pasipers.
(d) Dansiwat/Batisilog segera lapor kepada Pasilog
setelah mendirikan instalasinya.
(e) Dansihar segera lapor kepada Pasilog setelah
mendirikan instalasi pemeliharaan.
(f) Dansiang mengatur kendaraan di TKK dan
segera lapor kepada Pasilog.
(g) Dansimu mendirikan instalasi munisi dan segera
lapor kepada Pasilog.
(h) Batih Raima :
i) Mendirikan Posko Baterai Markas.
ii) Mengatur urusan dalam Baterai Markas
dibantu oleh Bamin/Juryar/Bak SMB.
iii) Mengkoordinir pertahanan dekat Raima
selanjutnya melaporkan ke Wadanyon.
(j) Ba Manase. Mendirikan dapur dan Mess
selanjutnya melaporkan ke Danraima.
85
(k) Dansikes. Mendirikan Poslongyon selanjutnya
melaporkan ke Dokteryon.
3) Penyempurnaan daerah Poskoyon dan daerah Raima.
a) Penyempurnaan daerah Poskoyon dan daerah Raima
dilaksanakan secara terus menerus. Keamanan dan ketertiban
harus terjamin agar pekerjaan-pekerjaan dapat berjalan dengan baik.
Danrai harus menyadari bahwa Poskoyon berada di daerah
Baterainya. Oleh karena itu pengawasan terhadap pekerjaan-
pekerjaan dan penyempurnaan instalasi Poskoyon dan Raima
dilaksanakan terus menerus.
b) Hal-hal yang harus dipertimbangkan :
(1) Instalasi Poskoyon. Harus ditempatkan dan disusun
sedemikian rupa agar pengomandoan Batalyon dapat berjalan
lancar. Tempatnya kira-kira ditengah-tengah daerah steling,
terlindung dari peninjauan dan tembakan musuh tetapi mudah
ditemukan dan didatangi oleh pejabat-pejabat satuan sendiri.
Usahakan masih dalam daerah Baterai Markas. Bila terpaksa
diluar daerah Baterai Markas, harus diperhatikan faktor
keamanan. Poskoyon mempunyai bagian-bagian utama
sebagai berikut :
(a) Tempat Danyon. Danyon dan Wadanyon
tempatnya di pusat Poskoyon.
(b) Puspibak. Dipimpin Pasiops dibantu Pasiintel
tempatnya diluar Poskoyon, ditempat yang tenang.
(c) Kantor Berita (Korbra). Dekat tempat masuk
daerah Baterai Markas, terdapat tempat untuk parkir
kendaraan.
86
(d) Sentral Batalyon. Harus diperhatikan agar
saluran-saluran kawat tidak mengganggu dan terganggu
oleh bagian lain.
(e) Pos radio dan panel. Jarak ± 300 – 500 m dari
bagian lain dan tempat terbuka.
(2) Instalasi Baterai Markas.
(a) Poskorai. Tempatnya ditengah-tengah daerah
Baterai Markas tetapi tidak di Poskoyon.
(b) TKK. Dekat dengan jalan ditepi daerah Baterai
Markas dan instalasi pemeliharaan Batalyon.
(c) Dapur dan Mess. Cukup jauh dengan tempat
kegiatan komando, dekat dengan air.
(d) Bivak. Dapat ditempatkan dalam beberapa
bagian.
(e) Poslongyon. Ditempatkan ditempat yang aman
dan mudah didatangi orang-orang yang sakit dan
terlindung.
(f) Instalasi Pemeliharaan Batalyon. Dipinggir
bagian daerah Baterai Markas, cukup luas untuk
mengadakan perbaikan kendaraan.
(g) Tempat Munisi. Penempatan kendaraan munisi
yang terisi, supaya ditempatkan disuatu tempat yang
letaknya dipinggir daerah steling dekat jalan keluar /
masuk yang baik.
(h) Tempat Perawatan Batalyon :
i) Penempatan kendaraan yang masih terisi.
87
ii) Penempatan tempat penumpukan barang-
barang yang akan diturunkan.
iii) Kedudukan tempat perawatan Batalyon
dibagi dalam tiga bagian yang terpisah yaitu
tempat membagi barang bekal kelas I/III, II/IV
dan V, barang-barang bekal tersebut sedapat
mungkin tempatnya dekat dengan jalan sehingga
ketiga tempat tersebut mudah didatangi
kendaraan.
d. Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
1) Danrai.
(a) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.
(b) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Danyon.
(c) Melaksanakan tugas kemarkasan dan memberikan pelayanan
kepada Baterai-Baterai Tempur.
2) Batih Raima. Mengorganisir, penyempurnaan samaran dan
perkuatan medan.
88
GAMBAR : PROSES KEGIATAN DANRAI MARKAS SEJAK MENERIMA PERINTAH
PERSIAPAN DARI DANYON ARMED
Keterangan gambar :
1. Danrai Markas menerima perintah persiapan dari Danyon Armed.
2. Danrai Markas memberikan perintah persiapan kepada pejabat Baterai Markas.
3. Regu Intai Baterai Markas berangkat menuju TKP.
4. Danrai Markas bersama Bamin/Juryar/Bak SMB berangkat menuju TPr Yon.
5. Danrai Markas bersama Bamin/Juryar/Bak SMB kembali ke TKP.
6. Regu Intai Baterai Markas berangkat menuju daerah steling melalui TS.
(6) RUTAI RAIMA (3) RUTAI RAIMA
DANYON
DANRAIMA
PEJABAT RAIMA
TPr
TKP
POSKOYON
RAIMA
(1) PERINTAH PERSIAPAN
(5) DANRAIMA BAMIN/JURYAR/BAK SMB
(4)
(2) PERINTAH PERSIAPAN
TS
89
CONTOH BAGAN DAERAH BATERAI MARKAS
TEMPAT DANYON
KORBRA
PUSPIBAK
STAF YON
POS RADIO & PANEL
SENTRAL
TKK & INST HAR
BIVAK
MU
DAPUR & MESS
POSLONGYON
RUMIN
WATYON
POSKO RAIMA
U
INSTALASI RAIMA
DAERAH POSKOYON
DAERAH POSKOYON
ANG
POS RADIO & PANEL
90
22. Batalyon Armed Pindah Kedudukan.
a. Tahap Perencanaan. Tahap perencanaan pindah kedudukan Batalyon
Armed dimulai setelah Danyon menerima perintah persiapan untuk melaksanakan
pemindahan kedudukan, kegiatannya sebagai berikut :
1) Mempelajari tugas yang akan dilaksanakan.
2) Melaksanakan koordinasi dengan Dansat manuver, staf Satuan
Manuver dan Dansat lain yang terkait.
3) Menyusun rencana kegiatan yang berkaitan dengan tugas yang akan
dilaksanakan.
4) Mengumpulkan para pejabat Batalyon untuk menjelaskan situasi
umum dan tugas yang akan dilaksanakan.
5) Menyusun personel, materiil dan perlengkapannya.
6) Menerima perintah operasi.
b. Tahap Persiapan. Tahap persiapan pindah kedudukan Batalyon Armed
dilaksanakan oleh Danyon setelah menerima perintah operasi, kegiatannya
sebagai berikut :
1) Melaksanakan pengintaian daerah steling. Pengintaian daerah
steling pada pindah kedudukan prinsipnya sama dengan pengintaian daerah
steling pada steling biasa. Lihat penjelasan pada GAM Batalyon pada
steling biasa.
2) Pada pemindahan ke depan biasanya Danyon bersama Regu Intai
Danyon melakukan pengintaian, sedang pada pemindahan ke belakang
pengintaian daerah steling dilakukan oleh Wadanyon bersama Regu Intai
Danyon.
3) Hal-hal yang harus menjadi perhatian Danyon dalam persiapan
pemindahan kedudukan sebagai berikut :
a) Keamanan dalam pemindahan. Sesuai dengan batas
kemampuan, terdapat beberapa hal yang menjadikan kerawanan
pada saat Batalyon Armed melaksanakan pemindahan, oleh karena
91
itu Batalyon Armed harus selalu siap menghadapi setiap ancaman
selama dalam pemindahan antara lain :
(1) Bila ada penghadangan.
(2) Rintangan jalan.
(3) Serangan udara.
(4) Tembakan Artileri musuh.
b) Jalan / rute. Agar dalam pemindahan dapat dilaksanakan
dengan maksimal maka sarana utama berupa jalan harus dapat
diketahui kondisi maupun keadaannya, oleh karena itu para Pabung,
peninjau-peninjau depan (anggota Hub dan Regu Kurmed)
melaporkan tentang keadaan jalan / rute-rute yang akan digunakan.
Prioritas yang melewati rute adalah Batalyon Armed BL sebelum
Satuan Armed lain.
c) Daerah steling. Dalam penempatan daerah steling senantiasa
berpedoman pada syarat-syarat daerah steling. Untuk mendapatkan
data teliti daerah steling, jika ada waktu sebaiknya diadakan
pengukuran medan.
c. Tahap Pelaksanaan.
1) Pemindahan ke depan.
a) Batalyon pindah kedudukan secara keseluruhan. Pelaksanaan
pemindahan urut-urutannya sebagai berikut :
(1) Fase pertama. Regu Intai Danyon berangkat lebih
dahulu untuk mencari / mengintai daerah steling.
(2) Fase kedua. Regu Intai Batalyon (-) berangkat ke TKP
pada waktu yang telah ditentukan sesuai dengan perintah
Danyon.
92
(3) Fase ketiga. Sisa Batalyon dibawah pimpinan
Wadanyon bergerak menuju ke daerah steling baru setelah
menerima perintah Danyon.
b) Batalyon pindah kedudukan secara loncat urut. Pelaksanaan
pemindahan urut-urutannya sebagai berikut :
(1) Fase pertama. Regu Intai Danyon berangkat lebih
dahulu untuk mencari / mengintai daerah steling.
(2) Fase kedua. Regu Intai Batalyon (-) ditambah sebagian
Puspibakyon, pada waktu yang telah ditentukan berangkat ke
TKP sesuai dengan perintah Danyon.
(3) Fase ketiga. Sisa Baterai yang ditunjuk Danyon akan
pindah lebih dahulu bergerak menuju daerah steling yang baru
atas perintah Wadanyon. Bila yang pindah lebih dari 1 (satu)
Baterai, maka Wadanyon akan menunjuk Parai yang tertua
sebagai pimpinan.
(4) Fase keempat. Perpindahan sisa Batalyon
dilaksanakan setelah Baterai Tempur yang pindah lebih dahulu
siap tembak. Pemindahan tersebut atas perintah Danyon
dibawah pimpinan Wadanyon.
c) Batalyon pindah kedudukan secara loncat ganti. Pelaksanaan
pemindahan urut-urutannya sebagai berikut :
(1) Fase pertama. Setelah Danrai menerima perintah,
Danrai bersama Regu Intai Baterai dengan membawa satu
Seksi berangkat untuk mengintai daerah steling yang baru,
tetapi tembakan tidak boleh terhenti.
(a) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah dari
Danyon.
93
i) Mengumpulkan Pejabat Baterai dan
mengorganisir Baterainya untuk melaksanakan
pindah kedudukan.
aa) Pejabat Baterai terdiri dari :
(i) Parai.
(ii) Pajau-Pajau.
(iii) Batikurmed.
(iv) Batih Raipur.
(v) Danrukamlap.
bb) Isi perintah persiapan Danrai :
(i) Situasi umum yang perlu
diketahui.
(ii) Susunan Regu Intai Baterai.
(iii) Kapan Parai membawa sisa
Baterainya ke daerah steling baru.
(iv) Tugas-tugas Parai selama
Danrai pergi.
(b) Menuju daerah steling.
i) Danrai bersama Regu Intai Baterai dengan
membawa satu Seksi berangkat menuju daerah
steling yang baru.
ii) Di pintu masuk daerah steling, Danrai
memerintahkan Pucuk-pucuknya menunggu di
pintu masuk daerah steling selama Danrai dan
Regu Intai Baterai melaksanakan pengintaian.
(2) Fase kedua. Danrai bersama Regu Intai Baterai
menyiapkan daerah steling yang baru. Sisa Baterai Tempur
dibawah Parai melaksanakan pemindahan menuju daerah
94
steling yang baru atas perintah Danrai sesuai dengan urut-
urutan yang telah ditentukan Danyon.
(a) Melaksanakan pengintaian daerah steling.
i) Danrai.
aa) Memberi tanda Titik Nol Baterai,
dengan arah pokok kasar dan garis
Baterai.
bb) Mencari koordinat Titik Nol Baterai
diatas peta dan diberikan kepada Bapibak
disertai SPAP.
cc) Menentukan penunjuk jalan untuk
menjemput sisa Baterai.
ii) Pamu bersama Bapibak.
aa) Menentukan letak pucuk-pucuk
(dengan bendera steling).
bb) Menyiapkan Boussole/Aiming Circle
dan menjajarkan pucuk mana yang sudah
siap terlebih dahulu.
iii) Bapibak.
aa) Membantu Pamu dalam
menancapkan bendera steling.
bb) Menyiapkan Pibak.
cc) Mencari dan mencatat serta
memploting data-data koordinat steling
95
Baterai, Arah Pokok (AP) meriam pada
peta planset.
iv) Ta Intai.
aa) Membuat bagan daerah meriam
dimana secara garis besar tertera
koordinat Titik Nol Baterai, Arah Pokok
(AP), letak Cuk-Cuk, letak
Boussole/Aiming Circle, Pibakrai, Tempat
Kumpul Kendaraan Sementara (TKKS)
dan rute-rute masuk daerah steling dan
melaporkan kepada Danrai.
bb) Sebagai penjemput sisa Baterai di
pintu masuk, dengan membawa bagan
daerah meriam serta bagan daerah
markas dan perawatan yang telah disetujui
Danrai.
(b) Pelaksanaan Masuk Steling.
i) Danrai.
aa) Memerintahkan Seksinya untuk
masuk steling.
bb) Memimpin penembakan kepada
satu pucuk yang sudah siap terlebih
dahulu sampai dengan sisa Baterai tiba di
daerah steling.
cc) Menyerahkan tugas penjajaran
pucuk lainnya kepada Pamu.
96
ii) Pamu.
aa) Menjajarkan Pucuk-pucuk.
bb) Terus bekerja di Boussole/AC
sampai dengan sisa Baterai tiba.
iii) Pucuk.
aa) Segera masuk steling,
bb) Pucuk yang terlebih dahulu siap
tembak segera melaksanakan
penembakan dipimpin Danrai.
cc) Pucuk yang belum siap diserahkan
kepada Pamu untuk melaksanakan
penjajaran.
(c) Sisa Baterai dipimpin Parai menuju daerah
steling baru.
i) Setelah ada perintah dari Danrai untuk
segera masuk ke daerah steling baru, Parai
menghentikan tembakan dan dan menyusun
kolone.
ii) Parai segera membawa sisa Baterai
menuju daerah steling yang baru.
(d) Di pintu masuk daerah steling telah menunggu
penunjuk jalan yang akan membawa sisa Baterai ke
daerah steling.
(e) Sisa Baterai masuk ke daerah steling.
97
i) Penunjuk jalan menyerahkan bagan
daerah meriam kepada Parai dan bagan daerah
markas dan perawatan kepada Batih Raipur.
ii) Parai.
aa) Memerintahkan sisa Baterai untuk
masuk steling.
bb) Memimpin penjajaran pucuk-pucuk.
cc) Lapor kepada Danrai setelah
semua sisa pucuk sudah siap tembak
semuanya.
dd) Mengambil alih memimpin Satbak
setelah semua pucuk siap tembak.
iii) Danrai.
aa) Menyerahkan pimpinan
penembakan satu Seksi kepada Parai
setelah sisa pucuk siap tembak.
bb) Memimpin Baterainya.
iv) Pamu.
aa) Menjajarkan sisa pucuk.
bb) Setelah selesai menjajarkan semua
pucuk kemudian bekerja di Pibak.
(f) Kendaraan Markas dan perawatan dibawah
pimpinan Batih Raipur menuju tempat masuk ke daerah
markas dan perawatan Rai. Selanjutnya Batih Raipur
dibantu oleh Bamin/Juryar (sebagai penunjuk jalan)
98
mengatur penempatan instalasi didaerah markas dan
perawatan Rai.
(g) Pekerjaan-pekerjaan selanjutnya.
i) Danrai lapor kepada Danyon tentang
kesiapan Baterai.
ii) Baur Ang segera membawa kendaraan
yang ada di TTKS ke TKK.
iii) Setelah Bati Kurmed selesai
melaksanakan pengukuran koordinat Titik Nol
Baterai, maka Bapibak 3 menyiapkan peta
tembak sesuai ketentuan / keterangan dari Bati
Kurmed.
iv) Danrukamlap.
aa) Menempatkan anggota-anggotanya
serta anggota Kurmed/Tayanmu/
Penembak SO di kedudukan-kedudukan
senjata kelompok dalam pertahanan
dekat.
bb) Menempatkan anggota-angggota
yang tidak terlibat dalam penembakan
meriam sebagai pos pengamanan
setempat (pos tinjau dan pos dengar).
(3) Fase ketiga. Baterai berikutnya pindah kedudukan
secara bergantian atas perintah Danyon setelah Baterai yang
pindah lebih dahulu siap tembak.
99
2) Pemindahan ke belakang.
a) Pindah kedudukan secara keseluruhan. Urut-urutan
pemindahannya sebagai berikut :
(1) Fase pertama. Setelah Wadanyon menerima perintah
persiapan dari Danyon dan petunjuk-petunjuk, maka
Wadanyon bersama Regu Intai Danyon melaksanakan
pengintaian daerah steling yang telah ditentukan Danyon.
Selesai melaksanakan pengintaian daerah steling Wadanyon
melaporkan hasilnya kepada Danyon (dalam hal ini dapat
menggunakan sarana Hub).
(2) Fase kedua. Regu Intai Batalyon (-) berangkat menuju
TKP menunggu perintah dari Wadanyon.
(3) Fase ketiga. Danyon bersama sisa Batalyon menuju ke
daerah steling yang baru.
b) Pindah kedudukan secara loncat urut. Urut-urutan
pemindahannya sebagai berikut :
(1) Fase pertama. Setelah Wadanyon menerima perintah
persiapan dari Danyon dan petunjuk-petunjuk, maka
Wadanyon bersama Regu Intai Danyon melaksanakan
pengintaian daerah steling yang telah ditentukan. Selesai
pengintaian daerah steling, Wadanyon sebelum memberikan
perintah kepada Regu Perintah Batalyon (-) lapor kepada
Danyon (dalam hal ini dapat menggunakan sarana Hub).
(2) Fase kedua. Regu Intai Batalyon (-) yang terdiri dari
Regu Intai Baterai Tempur yang ditunjuk dan Regu Intai
Baterai Markas ditambah dengan sebagian personel Puspibak
dan sebagian personel komunikasi menuju TKP untuk
menunggu perintah dari Wadanyon.
100
(3) Fase ketiga. Regu Intai yang masih tinggal dan Sisa
Baterai Tempur yang ditunjuk menuju ke daerah steling yang
baru atas perintah Danyon.
(4) Fase keempat. Danyon dengan sisa Batalyon (-)
menuju ke daerah steling yang baru setelah menerima laporan
dari Wadanyon bahwa daerah steling baru siap.
c) Batalyon memindahkan Baterai secara loncat ganti. Pada
prinsipnya pelaksanaan pemindahan ke belakang sama dengan cara
pelaksanaan pindah kedudukan secara loncat ganti pada
pemindahan ke depan.
3) Pemindahan Posko.
a) Batalyon pindah kedudukan secara keseluruhan, maka
Poskoyon sudah dibangun sebelum pemindahan dilakukan sehingga
komunikasi dengan Satuan Manuver, Satuan Armed PT dan Satuan
Armed atasan tetap terpelihara selama pemindahan dilakukan.
b) Batalyon pindah kedudukan loncat urut, maka Poskoyon akan
melaksanakan pemindahan bagian demi bagian sehingga tugas
bantuan tembakan tidak terputus. Urut-urutan pemindahannya
sebagai berikut :
(1) Fase pertama. Regu Intai Danyon berangkat lebih
dahulu untuk mencari / mengintai daerah steling. Di sini
Danyon melakukan pengintaian kasar, antara lain menentukan
letak Poskoyon, kemudian akan dilanjutkan pengintaian
telitinya oleh Dantonkom dan Kasi-3 / Pers.
(2) Fase kedua. Sebagian Puspibak dengan personel yang
diperlukan di bawah pimpinan Papuspibak, sebagian personel
komunikasi mengikuti Regu Intai Baterai Markas sesuai waktu
yang ditentukan berangkat pindah menuju ke TKP kemudian
ke daerah steling yang baru.
101
(3) Fase ketiga. Mendirikan Poskoyon dipimpin Danraima.
Selama Poskoyon yang baru belum siap, maka Poskoyon yang
lama bertanggung jawab penuh dalam meneruskan tugas-
tugas penembakan, terutama disini tugas-tugas melayani
tembakan tidak boleh terhenti. Wadanyon memimpin sisa
Batalyon dalam melayani permintaan tembakan.
(4) Fase keempat. Setelah Poskoyon yang baru dibuka,
maka Poskoyon yang lama ditutup dan melaksanakan
pemindahan sisa Puspibak bersama-sama sisa Batalyon di
bawah pimpinan Wadanyon.
c) Batalyon pindah kedudukan secara loncat ganti. Pelaksanaan
pemindahan Poskoyon sama dengan Batalyon pindah kedudukan
secara loncat urut. Poskoyon lama segera ditutup bila Poskoyon baru
dibuka. Poskoyon ditempatkan dimana Danyon dapat mengendalikan
seluruh Baterai (Baterai Tempur dan Baterai Markas). Baterai
Tempur yang penembakannya belum atau tidak dapat dipimpin
Puspibak, maka Pibak Baterai yang bersangkutan langsung bekerja
aktif sesuai petunjuk Danyon (Protap).
102
1
A
3
B
1+2 A B
2
C MA 4 C MA
6
3
4
1
3
2
5
Gambar : Batalyon Pindah Kedudukan
Keterangan Gambar :
1. Batalyon pindah kedudukan secara keseluruhannya.
2. Batalyon pindah kedudukan secara loncat urut.
3. Batalyon pindah kedudukan secara loncat ganti.
d. Tahap Pengakhiran. Setelah Batalyon Armed melaksanakan pemindahan
kedudukan dan menempati daerah steling yang baru, kegiatan yang dilaksanakan
sebagai berikut :
1) Melaksanakan pemeriksaan personel, materiil dan perlengkapan.
2) Mengorganisir dan penyempurnaan samaran serta perkuatan medan.
3) Danyon mengevaluasi, melaporkan pelaksanaan pemindahan
kedudukan dan Batalyon siap tembak kepada Dansat Manuver.
DST
DST
DST
103
23. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur. GAM Baterai Tempur yang dibahas
disini adalah GAM Baterai Tempur dalam hubungan Komando Batalyon dan
pembahasannya merupakan lanjutan dari pembahasan GAM Batalyon. Pelaksanaan
GAM Baterai Tempur dapat dilakukan baik dengan steling biasa maupun steling cepat,
hal tersebut tergantung dari situasi taktis yang dihadapi.
a. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur pada Steling Biasa.
1) Steling Biasa Siang Hari.
a) Tahap Perencanaan.
(1) Danrai menerima perintah persiapan.
(a) Sebelum Danrai menerima perintah operasi dari
Danyon, Danrai akan menerima perintah persiapan.
(b) Kegiatan Danrai sebelum berangkat menerima
perintah persiapan, terlebih dahulu menyerahkan tugas
dan tanggung jawab kepada Parai.
(c) Pada saat menerima perintah persiapan, Danrai
membawa Pamu dan Danrukamlap.
(d) Isi perintah persiapan dari Danyon antara lain :
i) Situasi umum yang perlu diketahui.
ii) Kapan dan dimana Pabung 1, 2, 3 berada
di Posko Yonif dan para Pajau harus sudah
bergabung dengan Kompi Infanteri.
iii) Titik Kumpul Pengintai (TKP) dan kapan
Regu Intai Danyon berada di TKP.
104
iv) Titik Perintah (TPr) dan kapan Regu
Perintah Batalyon berada di TPr.
v) Susunan Regu Intai Baterai Tempur.
Dalam hal ini Danyon dapat merubah susunan
yang ada dengan kemungkinan-kemungkinan
sebagai berikut :
aa) Membatasi jumlah kendaraan.
bb) Regu Intai Baterai membawa satu
pucuk.
cc) Regu Kurmed masuk Regu Kurmed
Batalyon.
dd) Kelompok peninjau masuk Regu
Intai Baterai.
(2) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah persiapan.
(a) Melaksanakan koordinasi. Danrai melaksanakan
koordinasi dengan Staf Batalyon dan para Danrai
lainnya.
(b) Mengumpulkan Pejabat Baterai dan memberikan
perintah persiapan. Setelah menerima perintah
persiapan tersebut Danrai menyiapkan Baterainya
sesuai ketentuan yang diterima.
i) Pejabat Baterai terdiri dari :
aa) Parai.
bb) Pamu.
cc) Pajau-Pajau.
dd) Batikurmed.
ee) Batih Raipur.
ff) Danrukamlap.
105
ii) Isi perintah persiapan Danrai :
aa) Situasi umum yang perlu diketahui.
bb) Kapan dan dimana para Pajau
sudah bergabung dengan Kompi Infanteri.
cc) Susunan Regu Intai Baterai yang
akan ikut Danrai ke TKP.
dd) Kemana Danrai akan pergi dan
berapa lama.
ee) Tugas-tugas Parai selama Danrai
pergi.
(c) Menyusun personel dan materiil. Danrai setelah
memberikan perintah persiapan segera menyusun
personel Regu Intai Baterai dan kolone Baterai.
i) Susunan Regu Intai Baterai.
aa) Kendaraan Y : Danrai, Pamu,
Danrukamlap, Taruh/Yanrad/Pon, Tamudi.
bb) Kendaraan U : Bati Kurmed dan
Regu Kurmed.
cc) Kendaraan K : Bamin/Juryar,
Danrukom, Bapibak 1, Bapibak 2, Tabak
SMS, Taban Bak SMS, 3 Ta Gelar Kawat,
2 Tajur Sentral, Tamudi.
dd) Kendaraan C : Ta Intai.
106
ii) Untuk Raipur Armed GS, susunan Regu
Intainya sebagai berikut :
aa) Ranpur Ko/Y : Danrai, Pamu,
Taruh / Yanrad, Tamudi.
bb) Ranpur APC/U : Bati Kurmed
dan Regu Kurmed.
cc) Kendaraan K : Bamin/Juryar,
Danrukom, Bapibak 1, Bapibak 2, 3 Ta
Gelar Kawat, 2 Tajur Sentral, Tamudi.
dd) Ranpur APC/P : Danrukamlap,
Tabak SMB, Tabakpan, Tamudi.
ee) Kendaraan C : Ta Intai.
iii) Susunan kolone Baterai Tempur.
aa) Susunan kolone Administrasi.
bb) Susunan kolone Taktis.
107
Susunan Kolone Administrasi Baterai Tempur Armed Tarik
NO HURUF KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
1. Y ¼ Ton 1. Danrai
2. Bamin/Juryar
3. Taruh /Yanrad
4. Tamudi
2. U 2½ Ton 1. Bati Kurmed
2. Ba Kurmed
3. Takurmed
4. 2 Takurjarak
5. Takurmed / Bak SO
6. Takurjarak / Banbak SO
7. Tayanrad
8. Tamudi
3. K 5 Ton 1. Danrukom
2. 3 Tagelarkawat
3. 2 Tajursentral
4. Tabak SMS
5. Tabanbak SMS
6. Tayanrad
7. Wadanrukom
8. Tamudi
4. C Spm Taintai
5. J 1 ¼ Ton 1. Pajau 1
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
6. J 2 ¼ Ton 1. Pajau 2
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
7. J 3 ¼ Ton 1. Pajau 3
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
8. PA ¾ Ton 1. Parai
2. Pamu
3. Batih Raipur
4. Bapibak 1, 2, 3
5. Tabak SMS
108
1 2 3 4
6. Tabanbak SMS
7. Tayanrad/Pon
8. Tamudi
9. I Ranrikmer 1. Dancuk
S.D 2. Wadancuk
IV 3. 4 Yancuk
4. Tamudi
10. M 1 5 Ton 1. Danrumu
2. Tayanmu / Bak SO
3. Tabanyanmu/Tabanbak SO
4. Danrukamlap
5. 2 Tabakpan
6. Tayanrad
7. Tamudi
11. M 2 5 Ton 1. Wadanrumu
2. 2 Tabanyanmu
3. 2 Tabakpan
4. Wadanrukamlap
5. Tamudi
12. W 5 Ton 1. Baur Ang
2. Ba fourier
3. Ba Manase
4. Tajurlis
5. 2 Tabanjursak
6. Tajursak / Wasgud
7. Tawasgud
8. Tayanrad
9. Tamudi
109
Susunan Kolone Taktis Baterai Tempur Armed Tarik
NO HURUF KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
RUTAI
1. Y ¼ Ton 1. Danrai
2. Pamu
3. Danrukamlap
4. Taruh / Yanrad
5. Tamudi
2. U 2½ Ton 1. Bati Kurmed
2. Ba Kurmed
3. Takurmed
4. 2 Takurjarak
5. Takurmed / Bak SO
6. Takurjarak / Banbak SO
7. 2 Tayanrad
8. Tamudi
3. K 5 Ton 1. Danrukom
2. Bamin/Juryar
3. Bapibak 1, 2
4. Tabak SMS
5. Tabanbak SMS
6. 3 Tagelarkawat
7. 2 Tajursentral
8. Wadanrukom
9. Tamudi
4. C Spm Taintai
POK JAU
5. J 1 ¼ Ton 1. Pajau 1
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
6. J 2 ¼ Ton 1. Pajau 2
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
7. J 3 ¼ Ton 1. Pajau 3
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
110
1 2 3 4
SISA RAI
8. PA ¾ Ton 1. Parai
2. Bapibak 3
3. Tabak SMS
4. Tabanbak SMS
5. Tayanrad
6. Tamudi
9. I Ranrikmer 1. Dancuk
S.D 2. Wadancuk
VI 3. 4 Yancuk
4. Tamudi
10. M 1 5 Ton 1. Danrumu
2. 2 Tabanyanmu
3. Danrukes / Watkes
4. 3 Tajurkes / Watkes
5. Tamudi
11. M 2 5 Ton 1. Wadanrumu
2. Tayanmu / Bak SO
3. Tabanyanmu / Tabanbak SO
4. 4 Tabakpan
5. Wadanrukamlap
6. Tayanrad
7. Tamudi
12. W 5 Ton 1. Batih Raipur
2. Baur Ang
3. Ba Fourir
4. Ba Manase
5. Tajurlis
6. 2 Tabanjursak
7. Tajursak / Wasgud
8. Tawasgud
9. Tayanrad
10. Tamudi
111
Susunan Kolone Administrasi Baterai Tempur Armed GS
NO HURUF KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
1. Y Ranpur Ko 1. Danrai
2. Bamin/Juryar
3. Taruh / Yanrad
4. Tamudi
2. U Ranpur APC 1. Bati Kurmed
2. Ba Kurmed
3. Takurmed
4. 2 Takurjarak
5. Takurmed / Bak SO
6. Takurjarak / Tabanbak SO
7. Tayanrad
8. Tamudi
3. K 5 Ton 1. Danrukom
2. 3 Tagelarkawat
3. 2 Tajursentral
4. Tayanrad
5. Wadanrukom
6. Tamudi
4. C Spm Taintai
5. J 1 ¼ Ton 1. Pajau 1
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
6. J 2 ¼ Ton 1. Pajau 2
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
7. J 3 ¼ Ton 1. Pajau 3
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
8. PA Ranpur APC 1. Parai
2. Pamu
3. Batih Raipur
4. Bapibak 1, 2, 3
5. Tayanrad
6. Tamudi
9. I Ranpur Kanon 1. Dancuk
112
1 2 3 4
S.D 2. Wadancuk
IV 3. 4 Yancuk
4. Tamudi
10. M 1 5 Ton 1. Danrumu
2. Tayanmu / Bak SO
3. Tabanyanmu / Tabanbak SO
4. Tayanrad
5. Tamudi
11. M 2 5 Ton 1. Wadanrumu
2. 2 Tabanyanmu
3. Tamudi
12. W 5 Ton 1. Baur Ang
2. Ba Fourir
3. Ba Manase
4. Tajurlis
5. 2 Tabanjursak
6. Tajursak / Wasgud
7. Tawasgud
8. Tayanrad
9. Tamudi
13. P Ranpur APC 1. Danrukamlap
2. Wadanrukamlap
3.Tabak SMB
4. 7 Tabakpan
5. Tamudi
113
Susunan Kolone Taktis Baterai Tempur Armed GS
NO HURUF KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
RUTAI
1. Y Ranpur Ko 1. Danrai
2. Pamu
3. Taruh / Yanrad
4. Tamudi
2. U Ranpur APC 1. Bati Kurmed
2. Ba Kurmed
3. Takurmed
4. Takurmed / Bak SO
5. Takurjarak / Tabanbak SO
6. 2 Takurjarak
7. Tayanrad
8. Tamudi
3. K 5 Ton 1. Danrukom
2. Bamin/Juryar
3. Bapibak 1, 2
4. 3 Tagelarkawat
5. 2 Tajursentral
6. Wadanrukom
7. Tamudi
4. P Ranpur APC 1. Danrukamlap
2. Wadanrukamlap
3.Tabak SMB
4. 7 Tabakpan
5. Tamudi
5. C Spm Taintai
POK JAU
6. J 1 ¼ Ton 1. Pajau 1
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
7. J 2 ¼ Ton 1. Pajau 2
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
8. J 3 ¼ Ton 1. Pajau 3
2. Bajau
3. Tayanrad
114
1 2 3 4
4. Tamudi
SISA RAI
9. PA Ranpur APC 1. Parai
2. Bapibak 3
3. Tayanrad
4. Tamudi
10. I Ranpur Kanon 1. Dancuk
S.D 2. Wadancuk
VI 3. 4 Yancuk
4. Tamudi
11. M 1 5 Ton 1. Danrumu
2. 2 Tabanyanmu
3. Danrukes / Watkes
4. 3 Tajurkes / Watkes
5. Tamudi
12. M 2 5 Ton 1. Wadanrumu
2. Tayanmu / Bak SO
3. Tabanyanmu / Tabanbak SO
4. Tayanrad
5. Tamudi
13. W 5 Ton 1. Batih Raipur
2. Baur Ang
3. Ba Fourir
4. Ba Manase
5. Tajurlis
6. 2 Tabanjursak
7. Tajursak / Wasgud
8. Tawasgud
9. Tayanrad
10. Tamudi
115
(3) Danrai menerima perintah operasi.
(a) Danrai sebelum berangkat menerima perintah
operasi dari Danyon Armed akan memerintahkan
kepada Parai untuk memimpin sisa Baterai.
(b) Pada waktu yang telah ditentukan, Danrai
memerintahkan Regu Intai Baterai berangkat menuju
TKP sesuai perintah Danyon. Sampai di TKP Danrai
memerintahkan Regu Intai Baterai untuk melakukan
pengamanan setempat.
(c) Pada waktu yang telah ditentukan, Danrai
menuju TPr untuk menerima perintah operasi
didampingi Pamu, Danrukamlap dan Taruh/Yanrad.
Tetapi pada saat menerima perintah operasi Danrai
hanya didampingi oleh Pamu, sedangkan Danrukamlap
dan Taruh/Yanrad melaksanakan pengamanan
setempat di TPr.
(d) Perintah operasi diberikan secara lisan/tertulis
(Isi perintah operasi, sudah dibicarakan dalam GAM
Batalyon). Selesai menerima perintah operasi, Danrai
akan ditunjukkan letak TS, TPP dan daerah steling
masing-masing Baterai oleh Danyon. Cara penunjukan
tempat-tempat tersebut dapat dilakukan dengan 2 (dua)
macam cara yaitu :
i) Dengan menunjukan diatas peta.
ii) Dengan menunjukkan di medan, yaitu
Danyon membawa para Danrai (dengan
berkendaraan) ke daerah steling masing-masing
Baterai.
116
(e) Sebelum Danrai meninggalkan TPr, perlu
mengadakan koordinasi dengan anggota Regu Perintah
Batalyon yang lain dan dengan Pabung yang akan
mengkoordinir Pajau-Pajaunya (bila masih ada).
b) Tahap Persiapan.
(1) Setelah menerima perintah operasi dari Danyon maka
Danrai kembali ke TKP untuk menyiapkan dan memberi
perintah kepada Regu Intai Baterai.
(2) Menuju daerah steling.
(a) Danrai bersama Regu Intai Baterai berangkat
menuju daerah steling yang diperuntukkan bagi
Baterainya.
(b) Dalam perjalanan tersebut Danrai menunjukan
TS dan TTm kepada Ta Intai, serta menunjukan TPP
kepada Bati Kurmed.
(c) Sampai di daerah steling Danrai memerintahkan
Regu Intai Baterai untuk melakukan pengamananan
setempat.
(3) Melaksanakan pengintaian daerah steling.
(a) Pengintaian kasar. Danrai bersama Pamu,
Bamin/Juryar dan Danrukamlap dengan berkendaraan
"Y" (bila medan memungkinkan) berkeliling melakukan
pengintaian daerah steling untuk menentukan secara
garis besar tempat-tempat sebagai berikut :
i) Daerah meriam.
117
aa) Titik Nol Baterai dan tempat pucuk-
pucuk.
bb) Tempat Boussole / Aiming Circle.
cc) Tempat Pibak Baterai.
dd) TKKS.
ee) Rute di daerah meriam.
ii) Daerah markas dan perawatan Baterai,
meliputi :
aa) Poskorai.
bb) Tempat sentral.
cc) Tempat munisi.
dd) Bivak.
ee) Dapur.
ff) TKK.
gg) Rute di daerah markas dan
perawatan.
iii) Sektor-sektor pertahanan dekat.
aa) Tempat pos-pos pengamanan
setempat (pos tinjau dan pos dengar).
bb) Tempat senjata otomatis.
cc) Kedudukan meriam dalam
tembakan arah langsung (steling
pengganti).
dd) Penempatan Ranpur yang
dilengkapi senjata kelompok.
(b) Pengintaian teliti. Setelah pengintaian kasar,
Danrai mengumpulkan Regu Intai Baterai untuk
118
memberikan petunjuk hasil pengintaian kasar dan
mengatur pelaksanaan pengintaian teliti. Pengintaian
teliti dilakukan dengan berjalan kaki dan diatur oleh
Danrai sebagai berikut :
i) Danrai bersama Pamu, Bati Kurmed,
Bapibak 2 dan Ta Intai melakukan pengintaian di
daerah meriam. Ta Intai membuat bagan daerah
meriam.
ii) Bamin/Juryar bersama Danrukom
melakukan pengintaian di daerah markas dan
perawatan Baterai serta membuat bagan daerah
tersebut. Danrai menentukan waktu mereka
harus lapor kembali, Bamin/Juryar menyerahkan
bagan daerah markas dan perawatan, Danrukom
menyerahkan bagan jurusan saluran.
iii) Danrukamlap melakukan pengintaian
daerah pertahanan dekat, penempatan pos-pos
keamanan (pos tinjau dan pos dengar),
kedudukan senjata-senjata kelompok (senjata
otomatis dan Ranpur yang dilengkapi senjata
kelompok), serta kedudukan steling untuk
tembakan arah langsung dan membuat bagan
sektor pertahanan dekat.
iv) Ta Intai setelah membuat bagan daerah
meriam selanjutnya lapor kepada Danrai untuk
menerima perintah menuju TS dengan membawa
bagan daerah meriam dan bagan daerah markas
dan perawatan.
(4) Bila Danyon menunjukan daerah steling dengan
membawa para Danrai di medan sebenarnya, maka Danrai
terus langsung melakukan pengintaian kasar bersama Pamu
119
dan Danrukamlap dengan kendaraan Y. Selesai pengintaian
kasar kembali ke TKP untuk menyiapkan dan memberi
instruksi-instruksi kepada Regu Intai Baterai. Selanjutnya di
daerah steling melakukan pengintaian teliti.
c) Tahap Pelaksanaan.
(1) Penyiapan daerah steling. Setelah selesai pengintaian
daerah steling, Regu Intai Baterai melakukan pekerjaan-
pekerjaan penyiapan daerah steling sementara sisa Baterai
belum tiba.
(a) Danrai.
i) Memberi tanda Titik Nol Baterai, dengan
arah pokok kasar dan garis Baterai.
ii) Mencari koordinat Titik Nol Baterai diatas
peta dan diberikan kepada Bapibak 1 disertai
SPAP.
iii) Memeriksa bagan daerah steling ( Bagan
daerah meriam dan bagan jurusan saluran),
selanjutnya mengatur penjemputan sisa Baterai.
iv) Menentukan penunjuk-penunjuk jalan.
v) Mengawasi persiapan agar waktu siap
tembak dapat ditepati.
vi) Mengintai daerah steling cadangan yang
telah ditentukan Regu Kurmed Batalyon (Bila
Regu Kurmed Baterai diperbantukan pada Regu
Kurmed Batalyon).
(b) Bati Kurmed.
120
i) Membuat rencana pengukuran medan.
ii) Bersama Regu Kurmed melakukan
pengukuran Titik Nol Baterai (bila hal ini belum
ditentukan oleh Pakurmedyon).
iii) Mencari steling cadangan (bila Regu
Kurmed Baterai tidak diperbantukan pada Regu
Kurmed Batalyon).
(c) Pamu.
i) Menentukan letak pucuk-pucuk (dengan
bendera steling).
ii) Menentukan cara menyiapkan Boussole /
Aiming Circle dan cara menjajarkan pucuk-pucuk
kepada Bapibak 2.
iii) Menyiapkan Pibak Baterai dibantu
Bapibak 1 dan 2.
(d) Danrukom.
i) Menentukan letak sentral Baterai.
ii) Merencanakan dan menggelar saluran
kawat sesuai prioritas.
iii) Membuat bagan jurusan saluran.
(e) Bapibak 2.
i) Membantu Pamu dalam menancapkan
bendera steling.
121
ii) Menyiapkan Boussole / Aiming Circle
sesuai petunjuk Pamu.
iii) Selesai tugasnya bekerja di Pibak Rai.
(f) Bapibak 1.
i) Membantu Pamu menyiapkan Pibak (Peta
tembak).
ii) Mencari dan mencatat serta mengeplot
data-data koordinat steling Baterai, Arah Pokok
(AP) meriam pada peta planset sesuai petunjuk
Pamu.
(g) Ta Intai.
i) Membuat bagan daerah meriam dimana
secara garis besar tertera koordinat Titik Nol
Baterai, Arah Pokok (AP), letak Cuk-Cuk, letak
Boussole/Aiming Circle, Pibakrai, Tempat
Kumpul Kendaraan Sementara (TKKS) dan rute-
rute masuk daerah steling dan melaporkan
kepada Danrai.
ii) Sebagai penjemput sisa Baterai di TS,
dengan membawa bagan daerah meriam serta
bagan daerah markas dan perawatan yang telah
disetujui Danrai.
(h) Bamin/Juryar.
i) Menyiapkan tempat Poskorai serta
instalasi markas dan perawatan Baterai
selanjutnya membuat bagan daerah markas dan
perawatan yang dilaporkan kepada Danrai.
122
ii) Sebagai penunjuk jalan masuk ke daerah
markas dan perawatan Baterai.
iii) Membantu Batih Raipur dalam menyusun
Poskorai dan mengatur urusan dalam.
(j) Danrukamlap. Membuat bagan daerah
pertahanan dekat yang memuat tempat pos-pos
pengamanan setempat (pos tinjau dan pos dengar),
penempatan senjata kelompok (termasuk Ranpur yang
dilengkapi senjata kelompok) dan kedudukan steling
untuk tembakan arah langsung.
(2) Sisa Baterai melalui TS sesuai waktu yang telah
ditentukan. Ta Intai sebagai penunjuk jalan akan membawa
sisa Baterai dari TS ke TTm. Selanjutnya Ta Intai
menyerahkan bagan daerah meriam kepada Parai dan bagan
daerah markas dan perawatan kepada Batih Raipur di TTm.
(3) Pelaksanaan Masuk Steling.
(a) Gerakan sisa Baterai ke TS.
i) Yang dimaksud sisa Baterai ialah seluruh
Baterai minus Regu Intai.
ii) Sisa Baterai ini dipimpin Parai, bersama-
sama sisa Baterai lainnya (sisa Batalyon)
dipimpin Wadanyon bergerak menuju TS sesuai
waktu yang telah ditentukan.
iii) Di TS telah menunggu Ta Intai yang akan
membawa sisa Baterai ke TTm.
(b) Dari TS ke daerah steling.
123
i) Ta Intai setelah sampai di TTm segera
menyerahkan bagan daerah meriam kepada
Parai dan bagan daerah markas dan perawatan
kepada Batih Raipur.
ii) Parai setelah mempelajari bagan daerah
meriam segera memanggil para Dancuk,
Danrumu dan Batih Raipur kemudian
diperintahkan untuk menyusun kolone dan
masuk ke daerah steling.
iii) Parai mengatur jarak dan kecepatan
kendaraan agar masuk steling dapat teratur dan
lancar.
iv) Batih Raipur mempelajari bagan daerah
markas dan perawatan baterai.
(c) Di daerah steling.
i) Sisa Baterai menuju jalan masuk ke
daerah meriam.
ii) Ta Intai mengantar Parai ke tempat
Boussole/Aiming Circle kemudian Parai menemui
Pamu untuk minta penjelasan-penjelasan tentang
persiapan penjajaran.
iii) Para Dancuk membawa pucuk-pucuk
ketempatnya sesuai rute dan selanjutnya
mengarahkan kendaraan-kendaraan penarik ke
TKKS.
iv) Pucuk-pucuk sesuai aba-aba Parai
melaksanakan penjajaran.
124
v) Setelah selesai penjajaran Parai
memeriksa kesiapan Pibak Baterai, kemudian
lapor kepada Danrai bahwa Baterai siap.
vi) Kendaraan markas dan perawatan
dibawah pimpinan Batih Raipur menuju tempat
masuk ke daerah markas dan perawatan Rai.
Selanjutnya Batih Raipur dibantu oleh
Bamin/Juryar (sebagai penunjuk jalan) mengatur
penempatan instalasi didaerah markas dan
perawatan Rai.
(d) Pekerjaan-pekerjaan selanjutnya.
i) Danrai lapor kepada Danyon tentang
kesiapan Baterai (disertai bagan daerah steling).
ii) Baur Ang segera membawa kendaraan
yang ada di TTKS ke TKK.
iii) Setelah Bati Kurmed selesai
melaksanakan pengukuran koordinat Titik Nol
Baterai, maka Bapibak 3 menyiapkan peta
tembak sesuai ketentuan / keterangan dari Bati
Kurmed.
(e) Danrukamlap.
i) Menempatkan anggota-anggotanya serta
anggota Kurmed/Tayanmu/Penembak SO (bila
tidak digunakan Bati Kurmed) di kedudukan-
kedudukan senjata kelompok dalam pertahanan
dekat.
ii) Menempatkan anggota-angggota yang
tidak terlibat dalam penembakan meriam sebagai
125
pos pengamanan setempat (pos tinjau dan pos
dengar).
iii) Menyiapkan kedudukan meriam untuk
tembakan arah langsung sesuai petunjuk Danrai.
iv) Secara lengkap hal-hal yang harus
dicantumkan pada bagan pertahanan dekat
diatur dalam Protap Batalyon. Selesai mengatur
penempatan personel dan senjata sesuai dengan
bagan pertahanan dekat, selanjutnya lapor
kepada Danrai dan setelah Danrai setuju maka
bagan dikirim kepada Wadanyon.
(f) Batih Raipur. Mendirikan Poskorai sesuai
petunjuk Danrai dibantu Bamin/Juryar serta mengatur
urusan dalam.
d) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai
berikut :
(1) Danrai.
(a) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.
(b) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai siap
tembak kepada Danyon.
(2) Batih Raipur. Mengorganisir seluruh kegiatan di
daerah Mawat Rai termasuk penyempurnaan samaran dan
perkuatan medan.
126
GAMBAR : PROSES KEGIATAN DANRAI SEJAK MENERIMA PERINTAH
PERSIAPAN DARI DANYON ARMED
Keterangan Gambar :
1. Danraipur menerima perintah persiapan dari Danyon Armed.
2. Danraipur memberikan perintah persiapan kepada pejabat Baterai.
3. Regu Intai Baterai berangkat menuju TKP.
4. Danraipur bersama Pamu, Danrukamlap dan Taruh/Yanrad berangkat menuju TPr
Yon.
5. Danraipur bersama Pamu, Danrukamlap dan Taruh/Yanrad kembali TKP.
6. Regu Intai Baterai berangkat menuju daerah steling.
(6) RUTAI RAI (3) RUTAI RAI
DANYON
DANRAI
PEJABAT RAI
TPr
TKP
RAH MERIAM
RAH MAWAT
(1) PERINTAH PERSIAPAN
(5)
DANRAI PAMU DANRUKAMLAP TARUH/YANRAD
(4)
(2) PERINTAH PERSIAPAN
TS TTm
TPP
127
128
Keterangan gambar : 1. Kedudukan senjata kelompok. 2. Kedudukan kelompok komando Baterai. 3. Kedudukan pos peninjau dan pos pendengar. 4. Kedudukan pucuk arah langsung.
CONTOH BAGAN PERTAHANAN DEKAT BATERAI TEMPUR
4
3
1
1
2
3
4
129
RUTE UNSUR WAT
POSKORAI
TKKS
MU
BIVAK
TKK
RUTE SATBAK
U
PIBAK
BOUSSOLE /AC
DAPUR
S T
MCK
CONTOH BAGAN DAERAH STELING BATERAI TEMPUR
130
2) Steling Biasa Malam Hari.
a) Tahap Perencanaan.
1) Danrai menerima perintah persiapan. Kegiatan yang
dilaksanakan sama dengan kegiatan Danrai pada steling biasa
siang hari.
2) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah persiapan.
(a) Melaksanakan koordinasi. Kegiatan yang
dilaksanakan sama dengan steling biasa siang hari.
(b) Mengumpulkan Regu Perintah Baterai dan
memberikan perintah persiapan. Kegiatan yang
dilaksanakan sama dengan kegiatan Danrai pada
steling biasa siang hari.
(c) Menyusun personel dan materiil.
i) Susunan Regu Intai Baterai.
aa) Kendaraan Y : Danrai, Pamu,
Danrukamlap dan Taruh / Yanrad.
bb) Kendaraan PA : Parai dan
para Wadancuk/Pelayan No.5.
cc) Kendaraan U : Bati Kurmed
dan Regu Kurmed.
dd) Kendaraan K : Bamin/Juryar,
Danrukom, Bapibak 1, Bapibak 2,
Tabak SMS, Tabanbak SMS, 3 Tagelar
Kawat, 2 Tajur Sentral dan Tamudi.
131
ee) Kendaraan C : Ta Intai.
ii) Untuk Baterai Tempur Yon Armed GS
susunan Regu Intai Baterai sebagai berikut :
aa) Ranpur KO/Y : Danrai, Pamu,
dan Taruh / Yanrad.
bb) Ranpur APC/PA : Parai dan para
Pelayan No.5.
cc) Ranpur APC/U : Bati Kurmed
dan Regu Kurmed.
dd) Kendaraan K : Bamin/Juryar,
Danrukom, Bapibak 1, Bapibak 2, Tabak
SMS, Tabanbak SMS, 3 Tagelar Kawat, 2
Tajur Sentral dan Tamudi.
ee) Kendaraan C : Ta Intai.
iii) Susunan kolone Baterai Tempur.
Susunan kolone sama dengan susunan kolone
Raipur pada steling biasa siang hari.
(3) Danrai menerima perintah operasi. Kegiatan yang
dilakukan sama dengan kegiatan Danrai pada steling biasa
siang hari.
b) Tahap Persiapan.
(1) Pada saat Regu Intai Baterai melaksanakan pengintaian
daerah steling, bila perlu sisa Baterai dibawah pimpinan Batih
Raipur dapat diajukan ke Titik Temu (TTm). Kegiatan yang
dilaksanakan sama dengan kegiatan pada steling biasa siang
hari.
132
(2) Pelaksanaan pengintaian daerah steling.
(a) Sedapat mungkin pengintaian dan persiapan
dilakukan pada siang hari.
(b) Persiapan yang baik (lengkap) pada siang hari
akan memudahkan pelaksanaan masuk steling.
(c) Pengintaian dan persiapan sebaiknya dilakukan
sebelum gelap.
(d) Pengintaian meliputi tempat-tempat :
i) Rute masuk ke daerah steling, meliputi :
aa) Rute masuk ke daerah meriam.
bb) Rute masuk ke daerah markas dan
perawatan Baterai.
ii) Daerah meriam, meliputi :
aa) Titik Nol Baterai, tempat pucuk-
pucuk dan garis Baterai.
bb) Letak titik arah pembantu.
cc) Tempat Boussole / Aiming Circle.
dd) Tempat Pibak Baterai.
ee) TKKS.
ff) Rute di daerah meriam.
iii) Daerah markas dan perawatan Baterai,
meliputi :
aa) Poskorai.
bb) Tempat sentral.
cc) Tempat munisi.
dd) Bivak, dapur dan lain-lain.
133
ee) T K K.
ff) Rute di daerah markas dan
perawatan Baterai.
iv) Sektor-sektor pertahanan dekat.
aa) Tempat pos tinjau / dengar.
bb) Tempat steling pengganti.
cc) Tempat senjata kelompok
(termasuk Ranpur yang dilengkapi senjata
kelompok).
dd) Tempat steling tembakan arah
langsung.
(e) Selesai pengintaian teliti maka Parai kembali ke
sisa Baterai sedangkan anggota Regu Intai yang lain
meneruskan persiapan daerah steling.
c) Tahap Pelaksanaan.
(1) Penyiapan daerah steling. Kegiatan penyiapan daerah
steling pada steling biasa malam hari sama dengan kegiatan
pada steling biasa siang hari, hanya berbeda dalam beberapa
hal sebagai berikut :
(a) Danrai.
i) Mengatur kegiatan penyiapan daerah
steling selesai sebelum gelap.
ii) Memerintahkan para penunjuk jalan
(Wadancuk/Pelayan No.5 dan Bamin/Juryar)
134
untuk menjemput sisa Baterai di pintu masuk
daerah steling.
(b) Pamu bersama Bapibak 2, Ta Intai dan para
Wadancuk/Pelayan No.5 melaksanakan kegiatan
sebagai berikut :
i) Pamu :
aa) Menentukan tempat Boussole /
Aiming Circle (menggunakan dua titik
arah, satu untuk siang dan satu untuk
malam).
bb) Menentukan letak titik arah
pembantu.
cc) Menentukan tempat pucuk-pucuk
dan arah pokok dibantu Bapibak 2.
dd) Menentukan Rute masuk ke daerah
meriam dan pucuk-pucuk.
ii) Ta Intai :
aa) Memberi tanda rute masuk ke
daerah meriam.
bb) Memberi tanda rute ke pucuk-pucuk
bersama para Wadancuk/Pelayan No.5.
iii) Wadancuk/Pelayan No.5 :
aa) Mengukur halangan depan Baterai.
135
bb) Membidikan Boussole/AC ke titik
arah pembantu dan mencatat sikapnya.
cc) Memberi tanda tempat pucuk-pucuk
dan arah pokok.
iv) Tanda-tanda diberikan dengan kapur atau
pita putih.
v) Selanjutnya Pamu bersama Bapibak 2
membidikkan Boussole/Aiming Circle ke bendera
pucuk, dicatat dan diberikan kepada para
Wadancuk, kemudian memberikan tanda letak
tiang berganda.
(c) Pamu bersama Bapibak 1 dan Bapibak 2
menyiapkan peta tembak.
(d) Ta Intai membuat bagan daerah meriam sesuai
tempat-tempat yang telah ditentukan, kemudian
dilaporkan kepada Danrai.
(e) Bati Kurmed :
i) Membuat rencana Kurmed.
ii) Mengukur koordinat Titik Nol Baterai.
iii) Mencari dan mengukur koordinat steling
cadangan.
iv) Menyerahkan rencana Kurmed dan
melaporkan hasil pengukuran kepada Danrai.
136
(f) Bamin/Juryar bersama Danrukom menyiapkan
dan memberi tanda-tanda pada daerah markas dan
perawatan Baterai meliputi :
i) Poskorai.
ii) Rute masuk ke daerah Mawat Rai.
iii) Rute ke TKK.
iv) Tempat-tempat instalasi.
(g) Danrukom. Menyiapkan tempat sentral dan
saluran kawat sesuai prioritas. Wadanrukom bersama
para Wadancuk/Pelayan No.5 menyiapkan saluran
tenoy/interkom.
(h) Penunjuk Jalan. Setelah kegiatan penyiapan
daerah steling selesai, para penunjuk jalan
menyiapkan diri di pintu masuk daerah steling.
Adapun tugas penunjuk jalan sebagai berikut :
i) Para Wadancuk/Pelayan No.5 akan
membawa pucuk-pucuk dari pintu masuk daerah
steling ke bendera steling.
ii) Bamin/Juryar :
aa) Akan membawa sisa kolone Mawat
ke daerah markas dan perawatan Rai.
bb) Mengarahkan kendaraan ke TKKS
dan TKK, dapat ditunjuk personel :
(i) Ta Intai dari pucuk ke TKKS.
(ii) Baur Ang dari TKKS ke TKK.
137
(j) Danrukamlap :
i) Membuat bagan pertahanan dekat
termasuk pos keamanan serta pos tinjau/dengar.
ii) Mengatur penempatan senjata kelompok.
iii) Mengatur kegiatan pengamanan di daerah
steling/patroli.
(2) Pelaksanaan masuk steling.
(a) Setelah kegiatan penyiapan daerah steling
selesai, maka sesuai waktu yang telah ditentukan
Danrai memerintahkan Parai untuk membawa sisa
Baterai masuk steling.
(b) Danrai memerintahkan Ta Intai dengan
membawa bagan daerah steling (bagan daerah meriam
dan bagan daerah Mawat) menuju TS untuk menjemput
sisa Baterai (bila sisa Baterai belum diajukan ke TTm
oleh Batih Raipur).
(c) Ta Intai menyerahkan bagan daerah meriam
kepada Parai dan bagan daerah Mawat Rai diserahkan
kepada Batih Raipur di TTm.
(d) Setelah mempelajari bagan daerah steling,
maka Parai dan Batih Raipur mengatur kolone untuk
masuk ke daerah steling.
(e) Kolone pucuk-pucuk dipimpin Parai, menuju pintu
masuk ke daerah meriam, sedang sisanya dipimpin
Batih Raipur menuju pintu masuk ke daerah Mawat Rai.
Sampai di tempat-tempat tersebut masing-masing
kolone berhenti untuk mengatur penempatan sesuai
bagan daerah steling.
138
(f) Pelaksanaan penempatan steling pucuk-pucuk.
i) Parai.
aa) Setibanya di pintu masuk daerah
meriam, Parai minta penjelasan dari Pamu
tentang mekanisme pelaksanaan masuk
steling.
bb) Mengumpulkan para Dancuk,
Wadancuk/Pelayan No.5 dan pengemudi
untuk mengatur pelaksanaan masuk
steling. Jika perlu, dimana medan sulit
dan waktu memungkinkan Parai bersama
para Dancuk dan para pengemudi melihat
rute yang akan dilalui lebih dahulu dengan
berjalan kaki.
cc) Selanjutnya bekerja di Boussole/
Aiming Circle untuk penjajaran pucuk-
pucuk.
ii) Penunjuk Jalan. Para Wadancuk/Pelayan
No.5. Membawa pucuk-pucuk masuk steling
sesuai rute yang telah ditentukan.
iii) Ta Intai. Membawa kendaraan penarik ke
TKKS.
iv) Setelah kegiatan penjajaran selesai dan
Pibak siap maka Parai lapor kepada Danrai
bahwa Baterai siap tembak.
(g) Pelaksanaan di daerah Mawat Rai.
i) Kolone berhenti di pintu masuk daerah
Mawat Rai.
139
ii) Batih Raipur.
aa) Meminta penjelasan kepada
Bamin/Juryar tentang mekanisme masuk
kedudukan. Jika perlu para yang tertua
di setiap bagian dengan para pengemudi
melihat rute ke tempat masing-masing
instalasi terlebih dahulu.
bb) Dibantu Bamin/Juryar sebagai
penunjuk jalan membawa kendaraan
markas dan perawatan ke instalasi Mawat
Rai.
cc) Mengatur urusan dalam.
iv) Baur Ang. Membawa kendaraan dari
instalasi Mawat Rai ke TKK.
v) Bila kegiatan penempatan instalasi di
daerah Mawat Rai selesai, maka Batih Raipur
lapor kepada Danrai bahwa instalasi Mawat Rai
telah tergelar.
(h) Beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan :
i) Pelaksanaan steling malam akan lebih
lambat dari pada pelaksanaan steling siang hari.
ii) Medan yang sulit memerlukan pengintaian
dan persiapan yang lebih sempurna.
iii) Sedapat mungkin tiap-tiap yang tertua di
setiap bagian dan pengemudi mengetahui rute
yang akan dilalui sebelum pelaksanaan masuk
steling.
140
iv) Pengawasan yang terus menerus
terhadap kerahasiaan/disiplin penggunaan
cahaya.
v) Cara-cara memakai dan menyiapkan
alat-alat harus diperhatikan agar tidak
menimbulkan kesalahan.
vi) Hindari kegaduhan dan suara-suara yang
tidak perlu.
vii) Tanda-tanda dihapus sebelum fajar.
(j) Pada keadaan tertentu, persiapan dan
pelaksanaan masuk steling dilakukan seluruhnya pada
malam hari dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
i) Faktor pembatas “TUMMPAS” dalam
pemindahan ini harus benar-benar diperhatikan
antara lain :
aa) Kegiatan infiltrasi dan
penghadangan dari musuh/lawan.
bb) Keadaan rute pemindahan (tempat-
tempat berbahaya).
cc) Halangan depan di daerah meriam.
dd) Tingkat pengalaman pasukan
sendiri bergerak pada malam hari.
ii) Prosedur dan pelaksanaan pada
prinsipnya sama dengan penjelasan diatas
(steling malam hari)
141
iii) Untuk mengetahui faktor-faktor pembatas
tadi, maka susunan Regu Intai harus
diperkuat/ditambah dengan :
aa) Kelompok keamanan (Regu /
Peleton) untuk mengamankan tempat
yang rawan disepanjang daerah yang
dilewati dan sekitar daerah steling.
bb) Bantuan personel Hansip / Wanra
atau penduduk setempat yang mengetahui
daerah tersebut dengan baik digunakan
sebagai penunjuk jalan dan tenaga
bantuan lainnya.
cc) Penyusunan rencana yang
sempurna dan teliti.
dd) Penyusunan kelompok dan
tugasnya, saat / waktu tiap bagian pindah
serta tanda-tanda pengenal.
d) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai
berikut :
(1) Danrai.
(a) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.
(b) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai siap
tembak kepada Danyon.
(2) Batih Raipur. Mengorganisir seluruh kegiatan di
daerah Mawat Rai termasuk penyempurnaan samaran dan
perkuatan medan.
142
b. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur pada Steling Cepat.
1) Tahap Perencanaan.
a) Danrai menerima perintah Pemindahan Pasukan.
(1) Sebelum Danrai menerima perintah Pemindahan
Pasukan untuk membantu Batalyon kawal depan Danrai
menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada Parai.
(2) Pada waktu yang telah ditentukan, Danrai bersama
Pamu, Danrukom dan Taruh/Yanrad berangkat menuju Posko
Batalyon kawal depan untuk menerima perintah Pemindahan
Pasukan. Pada waktu menerima perintah, Danrai didampingi
Pamu.
b) Melaksanakan koordinasi. Setelah Danrai menerima perintah,
maka Danrai mengadakan koordinasi tentang :
(1) Susunan Batalyon kawal depan.
(2) Titik pemberangkatan.
(3) Saat melalui titik pemberangkatan.
(4) Rute gerakan.
(5) Kecepatan perjalanan.
(6) Tujuan Pemindahan Pasukan.
(7) Tujuan gerakan terakhir.
(8) Ketentuan-ketentuan khusus.
2) Tahap Persiapan.
a) Menyiapkan Baterainya. Setelah Danrai menerima perintah
Pemindahan Pasukan dan koordinasi dengan satuan manuver,
Danrai kembali ke Baterainya untuk segera menyiapkan Baterainya
sesuai ketentuan yang diterima.
b) Danrai mengumpulkan para pejabat dalam Baterainya untuk
memberikan instruksi dan koordinasi terutama tentang :
143
(1) Penentuan titik kontrol. Titik kontrol yaitu titik-titik di
rute perjalanan yang berupa benda-benda medan yang mudah
dikenal (jembatan, simpang jalan dan lain-lain). Titik ini diberi
huruf sesuai abjad dan dipakai untuk titik pangkal penunjukan
tempat steling.
(2) Tempat steling. Sejauh mungkin di atas peta dapat
diperkirakan kemungkinan-kemungkinan tempat steling.
(3) Susunan kolone dan penempatan personel. Hal ini
disesuaikan dengan situasi dan keperluan, misalnya
kendaraan K mungkin tidak diperlukan di Regu Intai maka
ditempatkan di sisa Kolone.
(4) Penentuan jaring komunikasi. Selama dalam perjalanan
menggunakan komunikasi radio dengan jaring komando dan
jaring tembak. Misalnya ditentukan nama panggilan jaring
komando sebagai berikut :
(a) WILIS 7 = Danrai.
(b) WILIS 8 = Parai.
(c) WILIS 9 = Pajau.
(d) WILIS 10 = Bati Kurmed.
c) Susunan kolone Taktis. Baterai Armed dalam membantu
Batalyon kawal depan, penempatannya selama gerakan bersama-
sama dengan satuan kawal depan. Agar dengan cepat dapat
menempati daerah steling, maka dalam gerakannya Baterai Armed
disusun dalam susunan kolone Taktis.
144
Susunan Kolone Taktis Raipur Armed Tarik
NO HURUF KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
1. J 1 ¼ Ton 1. Pajau 1
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
2. U 2½ Ton 1. Bati Kurmed
2. Ba Kurmed
3. Takurmed
4. Takurmed / Bak SO
5. Takurjarak / Banbak SO
6. 2 Takurjarak
7. Tayanrad
8. Tamudi
3. Y ¼ Ton 1. Danrai
2. Pamu
3. Danrukamlap
4. Taruh / Yanrad
5. Tamudi
4. K 5 Ton 1. Danrukom
2. Wadanrukom
3. Bamin/Juryar
4. Bapibak 1, 2
5. Tabak SMS
6. Tabanbak SMS
7. 3 Tagelarkawat
8. 2 Tajursentral
9. Tayanrad
10. Tamudi
5. C Spm Ta Intai
6. J 2 ¼ Ton 1. Pajau 2
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
7. J 3 ¼ Ton 1. Pajau 3
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
8. PA ¾ Ton 1. Parai
2. Bapibak 3
145
1 2 3 4
3. Tabak SMS
4. Tabanbak SMS
5. Tayanrad
6. Tamudi
9. I Ranrikmer 1. Dancuk
S.D 2. Wadancuk
VI 3. 4 Yancuk
4. Tamudi
10. M 1 5 Ton 1. Danrumu
2. 2 Tabanyanmu
3. Danrukes / Watkes
4. 3 Tajurkes / Watkes
5. Tayanrad
6. Tamudi
11. M 2 5 Ton 1. Wadanrumu
2. Tayanmu / Bak SO
3. Tabanyanmu/ Tabanbak SO
4. 4 Tabakpan
5. Wadanrukamlap
6. Tayanrad
7. Tamudi
12. W 5 Ton 1. Batih Raipur
2. Baur Ang
3. Ba Fourir
4. Ba Manase
5. Tajurlis
6. 2 Tabanjursak
7. Tajursak / Wasgud
8. Tawasgud
9. Tayanrad
10. Tamudi
146
Susunan Kolone Taktis Raipur Armed GS
NO NO HURUF KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
1. J 1 ¼ Ton 1. Pajau 1
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
2. U Ranpur APC 1. Bati Kurmed
2. Ba Kurmed
3. Takurmed
4. Takurmed / Bak SO
5. Takurjarak / Banbak SO
6. 2 Takurjarak
7. Tayanrad
8. Tamudi
3. Y Ranpur Ko 1. Danrai
2. Pamu
3. Taruh / Yanrad
4. Tamudi
4. K 5 Ton 1. Danrukom
2. Wadanrukom
3. Bamin/Juryar
4. Bapibak-1, 2
5. 3 Tagelarkawat
6. 2 Tajursentral
7. Tayanrad
8. Tamudi
5. P 1 Ranpur APC 1. Danrukamlap
2. Tabak SMS
3. Tabanbak SMS
4. Tabakpan
5. Tamudi
6. C Spm Ta Intai
7. J 2 ¼ Ton 1. Pajau 2
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
8. J 3 ¼ Ton 1. Pajau 3
2. Bajau
3. Tayanrad
147
1 2 3 4
4. Tamudi
9. PA Ranpur Ko 1. Parai
2. Bapibak 3
3. Tayanrad
4. Tamudi
10. I Ranpur Kanon 1. Dancuk
S.D 2. Wadancuk
VI 3. 4 Yancuk
4. Tamudi
11. M 1 5 Ton 1. Danrumu
2. 2 Tabanyanmu
3. Tayanrad
4. Danrukes / Watkes
5. 3 Tajurkes / Watkes
6. Tamudi
12. M 2 5 Ton 1. Wadanrumu
2. Tayanmu / Bak SO
3. Tabanyanmu
4. Tayanrad
5. Tamudi
13. W 5 Ton 1. Batih Raipur
2. Baur Ang
3. Ba Fourier
4. Ba Manase
5. Tajurlis
6. 2 Tabanjursak
7. Tajursak / Wasgud
8. Tawasgud
9. Tayanrad
10. Tamudi
148
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Dalam perjalanan.
(1) Selama perjalanan, Bati Kurmed sebagai pengintai
selalu melaporkan kedudukannya (titik kontrol) kepada Danrai
dan tempat-tempat yang mungkin dapat dipakai untuk steling
Baterai kepada Danrai dan Parai, kemudian dicatat dan
digambarkan diatas peta. Laporan tersebut oleh Danrai dan
Parai dicatat dan diplot diatas peta.
Contoh laporan bila melaewati titik kontrol.
W 7 disini W 10
W 10 telah melewati titik kontrol A
Contoh laporan bila melaewati daerah steling.
W 7, W 8, disini W 10
Steling untuk satu Rai
200 lewat titik kontrol B Kiri 100
(2) Apabila eselon depan menghadapi musuh dan untuk
mengatasinya diperlukan bantuan tembakan, maka peninjau
depan segera mengajukan permintaan tembakan kepada
Danrai.
Contoh permintaan tembakan dari Peninjau :
W 7 disini W 9
Permintaan tembakan
Koordinat 2400 – 3500 Ti 125 Sudut peta 4250
1 Ton Infanteri musuh dalam pertahanan Tembak tinjau.
b) Masuk steling. Setelah menerima permintaan tembakan
tersebut Danrai segera memploting di peta, memerintahkan Bati
Kurmed hentikan gerakan dan melaksanakan pengamanan setempat
149
serta memerintahkan Parai untuk masuk ke daerah steling yang
diperintahkan oleh Danrai guna melayani permintaan tembakan.
Setelah menerima perintah tersebut Parai dengan kolonenya segera
masuk steling.
Contoh : W 8 disini W 7
Masuk steling 200 lewat titik kontrol B
Kiri 100
c) Pengintaian dan persiapan daerah steling.
(1) Danrai bersama Regu Intai Baterai segera menuju
daerah steling untuk melakukan pengintaian dan persiapan
steling. Hal ini harus dikerjakan dengan cepat mengingat
bantuan tembakan harus secepat mungkin diberikan,
diharapkan pada saat Parai dan kolonenya sampai di daerah
steling, pengintaian dan penyiapan daerah steling sudah
selesai.
(2) Pekerjaan Danrai dan Regu Intai Baterai meliputi :
(a) Danrai.
i) Menentukan koordinat Titik Nol Baterai
dari peta.
ii) Menentukan SPAP, yaitu arah dari Titik
Nol Baterai ke sasaran.
iii) Kedua data ini diberikan kepada Pamu
dan Bapibak 1.
iv) Memberi tanda Titik Nol Baterai dan arah
pokok serta garis Baterai di medan.
v) Melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas.
150
(b) Pamu.
i) Menempatkan bendera steling sesuai
garis Baterai.
ii) Menentukan tempat Boussole/Aiming
Circle.
iii) Menentukan tempat Pibak Baterai.
iv) Memberikan data koordinat Titik Nol
Baterai dan SPAP bila Danrai belum memberikan
kepada Bapibak 1.
v) Selanjutnya Pamu bekerja di Boussole /
Aiming Circle sampai Parai tiba.
(c) Bapibak 1, menyiapkan peta tembak.
(d) Bapibak 2, menempatkan dan menyiapkan
Boussole / Aiming Circle sesuai petunjuk Pamu.
(e) Bamin/Juryar, mencari tempat TKK kemudian
bertindak sebagai penunjuk jalan bagi kendaraan-
kendaraan yang tidak perlu masuk ke daerah meriam.
(f) Ta Intai, menjemput sisa Baterai di pintu masuk
daerah steling dan bertindak sebagai penunjuk jalan
bagi Parai dan pucuk-pucuk untuk masuk ke daerah
meriam.
(g) Danrukamlap, menyiapkan pertahanan dekat
termasuk penempatan pos tinjau serta mengkoordinir
dan mengatur personel-personel lain untuk
melaksanakan pertahanan dekat.
151
d) Penempatan daerah steling. Setelah sisa Baterai sampai di
daerah steling, Parai memerintahkan pucuk-pucuk masuk steling.
Selanjutnya urutan pekerjaan sebagai berikut :
(1) Parai.
(a) Meminta penjelasan dari Pamu tentang
penjajaran pucuk-pucuk.
(b) Menjajarkan satu pucuk yang telah siap lebih
dahulu.
(c) Memberi aba-aba kepada satu pucuk yang telah
dijajarkan untuk melaksanakan tembak tinjau. Pucuk-
pucuk yang lain pelaksanaan penjajarannya diserahkan
kepada Pamu.
(d) Selanjutnya memimpin pelaksanaan tugas-tugas
penembakan.
(e) Lapor kepada Danrai apabila semua pucuk telah
siap tembak.
(2) Pucuk-pucuk.
(a) Menempati steling sesuai penunjuk jalan (Ta
Intai).
(b) Kendaraan penarik diarahkan oleh penunjuk jalan
(Ta Intai) ke TKK.
(3) Pamu.
(a) Menyelesaikan penjajaran pucuk-pucuk dibantu
Bapibak 2.
(b) Lapor kepada Parai bila pucuk-pucuk yang
dijajarkan telah siap untuk melaksanakan penembakan.
152
(4) Bamin/Juryar. Mengarahkan dan mengatur kendaraan-
kendaraan yang tidak diperlukan di daerah meriam untuk
menempati TKK agar mudah melanjutkan gerakan dan tidak
mengganggu gerakan satuan lain.
4) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
a) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.
b) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai siap tembak
kepada Danyon kawal depan.
PATROLI PELOPOR
( - ) PELOPOR
RUJAU
( - )
KURMED
( - ) POKKOYON
DANRAI & SISA RUTAI
ESELON DEPAN
153
SATUAN KAM (SATUAN ATASAN)
( - ) PELOPOR
RUJAU
( - )
KURMED
( - ) POKKOYON
DANRAI & SISA RUTAI
( - ) SISA RAI INDUK PASUKAN
Gambar : Baterai Armed Bergerak Bersama Yonif yang Dimotorisir
ESELON DEPAN
154
24. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur BS. GAM Baterai Tempur yang
dibahas disini adalah GAM Baterai Tempur BS dalam membantu Satuan Manuver
setingkat Batalyon. Pada prinsipnya pelaksanaannya sama dengan GAM Baterai Tempur
dalam hubungan Batalyon. Mengingat ada perbedaan dalam pengorganisasiannya (lihat
Organisasi Baterai Tempur BS), maka ada sedikit perbedaan dalam pelaksanaannya.
a. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur BS pada Steling Biasa.
1) Steling Biasa Siang Hari.
a) Tahap Perencanaan.
(1) Danrai menerima perintah persiapan.
(a) Sebelum Danrai menerima perintah operasi dari
Danyonif, Danrai akan menerima perintah persiapan.
(b) Kegiatan Danrai sebelum berangkat menerima
perintah persiapan, terlebih dahulu menyerahkan tugas
dan tanggung jawab kepada Parai.
(c) Pada saat menerima perintah persiapan, Danrai
membawa Pabung, Pamu dan Danrukamlap.
(d) Isi perintah persiapan dari Danyonif antara lain :
i) Situasi umum yang perlu diketahui.
ii) Kapan dan dimana para Pajau harus
sudah bergabung dengan Kompi Infanteri.
iii) Titik Tinjau Yonif dan kapan Danrai berada
di Titik Tinjau Yonif.
(2) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah persiapan.
155
(a) Melaksanakan koordinasi. Danrai bersama
Pabung akan melaksanakan koordinasi dengan Staf
Yonif tentang :
i) Tujuh pertanggung jawaban tugas taktis
Baterai Armed.
ii) Rencana taktis Yonif.
iii) Pertukaran informasi.
Bila waktu yang tersedia terbatas, maka Danrai
memerintahkan Pabung menemui Dan / Wadan Yonif
untuk berkoordinasi tentang hal-hal tersebut diatas.
Setelah selesai melaksanakan koordinasi, Pabung tetap
tinggal di Posko Yonif sedangkan Danrai beserta Pamu
dan Danrukamlap kembali ke Baterainya.
(b) Mengumpulkan Pejabat Baterai dan memberikan
perintah persiapan. Danrai kembali untuk memberikan
perintah persiapan kepada Pejabat Baterai.
i) Pejabat Baterai terdiri dari :
aa) Parai.
bb) Pamu.
cc) Pakurmed.
dd) Pajau-Pajau.
ee) Batih.
ff) Danrukamlap.
gg) Danruhar.
ii) Isi perintah persiapan Danrai :
aa) Situasi umum yang perlu diketahui.
156
bb) Kapan dan dimana para Pajau
harus sudah bergabung dengan Kompi
Infanteri.
cc) Susunan Regu Intai Baterai yang
akan ikut Danrai ke TKP.
dd) Kemana Danrai akan pergi dan
berapa lama.
ee) Tugas-tugas Parai selama Danrai
pergi.
(c) Menyusun personel dan materiil. Danrai setelah
memberikan perintah persiapan segera menyusun
personel Regu Intai Baterai dan kolone Baterai.
i) Susunan Regu Intai Baterai.
aa) Kendaraan Y : Danrai, Pamu,
Danrukamlap, Taruh / Yanrad, Tamudi.
bb) Kendaraan U : Pakurmed dan
Regu Kurmed.
cc) Kendaraan K : Bamin/Juryar,
Danrukom, Bapibak1, Bapibak 2, Tabak
SMS, Tabanbak SMS, 3 Tagelar Kawat,
2 Tajur Sentral, Tamudi.
dd) Kendaraan C : Ta Intai.
ii) Untuk Raipur Armed GS, susunan Regu
Intainya sebagai berikut :
157
aa) Ranpur Ko/ Y : Danrai,
Pamu, Taruh / Yanrad, Tamudi.
bb) Ranpur APC/U : Pakurmed
dan Regu Kurmed.
cc) Kendaraan K : Bamin/Juryar,
Danrukom, Bapibak 1, Bapibak 2, 3
Tagelar Kawat, 2 Tajur Sentral, Tamudi.
dd) Ranpur APC/P : Danrukamlap,
Tabak SMS, Tabakpan, Tamudi.
ee) Kendaraan C : Ta intai.
iii) Susunan kolone Baterai Tempur BS.
Pada prinsipnya susunan kolone sama dengan
GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon,
yang membedakan adalah :
aa) Kendaraan L dipimpin Pabung.
Pada saat kolone mars berada dibelakang
kendaraan C dan pada saat kolone taktis
berada di Posko Yonif.
bb) Kendaraan U dipimpin oleh
Pakurmed.
cc) Kendaraan B dipimpin Danruhar.
Pada saat kolone berada dibelakang
kendaraan M 2.
(3) Danrai menerima perintah operasi. Kegiatan yang
dilaksanakan sama dengan GAM Baterai Tempur dalam
hubungan Batalyon.
158
b) Tahap Persiapan. Kegiatan yang dilaksanakan sama dengan
GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.
c) Tahap Pelaksanaan. Kegiatan yang dilaksanakan sama
dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.
d) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai
berikut :
(1) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.
(2) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai siap tembak
kepada Danyonif.
2) Steling Biasa Malam Hari.
a) Tahap Perencanaan.
(1) Danrai menerima perintah persiapan. Kegiatan yang
dilaksanakan sama dengan steling biasa siang hari.
(2) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah persiapan.
(a) Melaksanakan koordinasi. Kegiatan yang
dilaksanakan sama dengan steling biasa siang hari.
(b) Mengumpulkan Pejabat Baterai dan memberikan
perintah persiapan. Kegiatan yang dilaksanakan sama
dengan steling biasa siang hari.
(c) Menyusun personel dan materiil.
i) Susunan Regu Intai Baterai.
aa) Kendaraan Y : Danrai, Pamu,
Danrukamlap dan Taruh / Yanrad.
159
bb) Kendaraan PA : Parai dan
para Wadancuk.
cc) Kendaraan U : Pakurmed
dan Regu Kurmed.
dd) Kendaraan K : Bamin/Juryar,
Danrukom, Bapibak1, Bapibak 2, Ta Intai,
Tabak SMS, Tabanbak SMS, 3 Tagelar
Kawat, 2 Tajur Sentral, Tamudi.
ii) Untuk Baterai Tempur Armed GS susunan
Regu Intainya sebagai berikut :
aa) Ranpur Ko/Y : Danrai, Pamu,
Taruh / Yanrad.
bb) Ranpur APC/PA : Parai dan para
Pelayan No.5.
cc) Ranpur APC/U : Pakurmed dan
Regu Kurmed.
dd) Kendaraan K : Bamin/Juryar,
Danrukom, Bapibak1, Bapibak 2, Ta Intai,
Tabak SMS, Tabanbak SMS, 3 Tagelar
Kawat, 2 Tajur Sentral, Tamudi.
iii) Susunan kolone Baterai Tempur BS.
Susunan kolone sama dengan steling biasa siang
hari.
(3) Danrai menerima perintah operasi. Kegiatan yang
dilakukan sama dengan steling biasa siang hari.
160
b) Tahap Persiapan. Kegiatan yang dilaksanakan sama dengan
GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.
c) Tahap Pelaksanaan. Kegiatan yang dilaksanakan sama
dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.
d) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai
berikut :
(1) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.
(2) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai siap tembak
kepada Danyonif.
b. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur Berdiri Sendiri pada Steling
Cepat.
1) Tahap Perencanaan.
a) Danrai menerima perintah operasi. Kegiatan yang
dilaksanakan sama dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan
Batalyon.
b) Melaksanakan koordinasi. Kegiatan yang dilaksanakan sama
dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.
2) Tahap Persiapan.
a) Menyiapkan Baterai. Kegiatan yang dilaksanakan sama
dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.
b) Danrai mengumpulkan pejabat-pejabat dalam Baterainya untuk
memberikan instruksi dan koordinasi. Kegiatan yang dilaksanakan
sama dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon. Hal
yang membedakan adalah penentuan jaring komunikasi. Misalnya
ditentukan nama panggilan jaring komunikasi sebagai berikut :
161
(1) WILIS 1 = Danrai.
(2) WILIS 2 = Parai.
(3) WILIS 3 = Pajau.
(4) WILIS 4 = Pakurmed.
c) Susunan kolone. Kegiatan yang dilaksanakan sama dengan
GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Dalam perjalanan.
(1) Selama perjalanan, Pakurmed sebagai pengintai selalu
melaporkan tempat-tempat yang mungkin dapat dipakai untuk
steling Baterai kepada Danrai dan Parai, kemudian dicatat dan
diploting diatas peta. Kegiatan yang dilaksanakan sama
dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.
(2) Apabila eselon depan menghadapi hambatan dari
musuh dan untuk mengatasinya memerlukan bantuan
tembakan, maka peninjau depan segera mengirimkan
permintaan tembakan. Kegiatan yang dilaksanakan sama
dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.
b) Masuk steling. Setelah menerima permintaan tembakan
tersebut Danrai segera memerintahkan Parai untuk masuk steling
guna melayani permintaan tembakan. Kegiatan yang dilaksanakan
sama dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.
c) Pengintaian dan persiapan daerah steling. Kegiatan yang
dilaksanakan sama dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan
Batalyon.
d) Penempatan daerah steling. Kegiatan yang dilaksanakan
sama dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.
162
4) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
a) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.
b) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai siap tembak
kepada Danyonif.
25. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur Mobud. GAM Mobud adalah suatu
gerakan Satuan Armed yang bersifat taktis dan teknis dengan menggunakan Helikopter
sebagai alat angkut utama yang dilakukan baik siang maupun malam hari disesuaikan
dengan kemampuan dan batas kemampuan Satuan Penerbad. GAM Mobud bertujuan
untuk mempertinggi mobilitas Satuan Armed dalam membantu Satuan Manuver melalui
daerah yang yang memiliki rintangan medan dan tidak dapat dilalui dengan kendaraan
bermotor. GAM Baterai Tempur Mobud mempunyai ciri-ciri khusus yaitu perencanaan
dan koordinasi yang terperinci, jumlah anggota dan alat perlengkapan seminimal mungkin
untuk jangka waktu yang pendek, pemindahan dengan cepat dan pelaksanaan yang
agresif. GAM Mobud dalam operasi memungkinkan melibatkan Satuan Armed didalam
pertempuran untuk membantu Satuan Manuver, mengatasi rintangan alam / buatan,
memudahkan pemindahan Satuan Armed di medan yang tidak dapat dilintasi oleh
kendaraan beroda biasa / roda rantai dan menempatkan Satuan Armed pada kedudukan-
kedudukan untuk memudahkan operasi yang akan datang.
a. Tahap Perencanaan.
1) Danrai menerima perintah persiapan.
a) Sebelum Danrai menerima perintah operasi dari Danyon,
Danrai akan menerima perintah persiapan.
b) Kegiatan Danrai sebelum berangkat menerima perintah
persiapan, terlebih dahulu menyerahkan tugas dan tanggung jawab
kepada Parai.
c) Pada waktu Danrai menerima perintah persiapan, Danrai
membawa Pamu dan Danrukamlap.
d) Isi perintah persiapan dari Danyon antara lain :
163
(1) Situasi umum.
(2) TPr dan kapan harus berada ditempat tersebut.
2) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah persiapan.
a) Melaksanakan koordinasi. Danrai melaksanakan koordinasi
dengan Staf Batalyon dan para Danrai.
b) Mengumpulkan Pejabat Baterai dan memberikan perintah
persiapan. Setelah menerima perintah persiapan, Danrai menyiapkan
Baterainya sesuai ketentuan yang diterima dan mengumpulkan
pejabat-pejabat dalam Baterainya. Kepala pejabat-pejabat tersebut
diatas diberi instruksi-instruksi tentang rencana yang akan dilakukan
yaitu :
(1) Situasi umum yang perlu diketahui.
(2) Kemana Danrai akan pergi dan berapa lama.
(3) Susunan Regu Intai Baterai yang akan ikut Danrai ke
TKP.
(4) Tugas-tugas Parai selama Danrai pergi.
3) Danrai menerima perintah operasi.
a) Pada waktu yang telah ditentukan, Danrai bersama Regu Intai
Baterai menuju ke TKP, selanjutnya Danrai bersama Pamu dan Ta
Intai menuju TPr untuk menerima perintah operasi dari Danyon
Armed atau Dansat Manuver.
b) Isi perintah operasi antara lain mengenai keterangan-
keterangan tentang :
(1) Maksud dan tujuan gerakan.
(2) Dimana dan kapan Baterai harus bergerak.
(3) Pelaksanaan gerakan / operasi :
164
(a) Satuan mana yang dibantu (bila hubungan
Batalyon).
(b) Cara pengangkutan ke daerah steling.
(c) Lama operasi.
(d) Bantuan logistik.
c) Setelah menerima perintah operasi, Danrai kembali ke
Baterainya untuk memberikan perintah atau dapat juga perintah
diberikan ditempat lain dengan terlebih dahulu memerintahkan
Tacarmor untuk memanggil Regu Perintah Baterai / para pejabat
Baterai untuk datang ke tempat tersebut.
4) Perencanaan pengeselonan. Berhasil tidaknya GAM Mobud antara
lain tergantung pada susunan dari eselon penyerang dan eselon belakang.
Peninjau depan biasanya sudah berangkat terlebih dahulu bersama-sama
Satuan Manuver sehingga tidak termasuk dalam eselon penyerang. Dalam
melaksanakan GAM Mobud, Baterai dibagi menjadi 2 (dua) eselon yaitu :
a) Eselon penyerang.
(1) Eselon penyerang adalah unsur-unsur Baterai yang
diperlukan untuk tugas-tugas penembakan, terdiri dari :
(a) Regu Kamlap.
(b) Regu Intai.
(c) Satbak (termasuk Regu munisi).
(d) Regu Kom.
(2) Susunan eselon penyerang akan tergantung pada :
(a) Tugas yang dihadapi.
(b) Helikopter yang tersedia.
(c) Lamanya operasi yang akan dilakukan.
b) Eselon belakang.
165
(1) Eselon belakang adalah unsur-unsur Baterai (personel
dan perlengkapan) yang tidak termasuk ke dalam eselon
penyerang bertugas memberikan perbekalan dan pelayanan
pada eselon penyerang sehingga tugas bantuan tembakan
tidak terputus.
(2) Eselon belakang ini dapat diberangkatkan melalui udara
atau dapat tergantung pada kemampuan angkut udara,
keadaan taktis serta medan yang dihadapi.
5) Fase-fase gerakan. Dalam GAM Mobud ada 4 fase gerakan yaitu
fase persiapan, fase penyusunan mars, fase angkut udara dan fase
penempatan / pelaksanaan steling.
a) Fase Persiapan. Dalam fase ini Danrai melakukan kegiatan /
menentukan :
(1) Unsur-unsur apa saja yang masuk eselon penyerang
dan eselon belakang.
(2) Menekankan hal-hal yang perlu diperhatikan Parai
selama Danrai tidak ada, antara lain :
(a) Keamanan personel dan materiil.
(b) Ikut serta mengumpulkan personel dan data-data
yang diperlukan bagi Penerbad tentang :
i) Personel dan alat peralatan yang akan
dibawa.
ii) Penentuan gelombang pemberangkatan,
dalam hal ini Parai dibantu Batih Raipur.
(3) Koordinasi.
(a) Dengan Satuan Armed yang memperkuat/
diperkuat.
166
(b) Dengan Penerbad dan Perbekad.
(4) Pengintaian (di peta dan foto udara).
(a) Rute gerakan.
(b) Daerah steling.
(c) Penentuan titik pencatatan.
(d) Penentuan titik pangkal pengukuran.
(e) Latihan embarkasi dan debarkasi (bila waktu
cukup).
(f) Penyusunan dan pengeluaran perintah.
b) Fase Penyusunan Mars. Adalah fase dimana dilaksanakan
gerakan didarat untuk menuju tempat embarkasi.
(1) Sebelum embarkasi, dilakukan kegiatan-kegiatan :
(a) Pemeriksaan perlengkapan perorangan dan
satuan.
(b) Persiapan pasukan sesuai urut-urutan
gelombang gerakan, yang telah ditentukan.
(c) Pemeriksaan perbekalan.
(d) Pengenalan Helikopter yang akan digunakan.
(2) Embarkasi pasukan dilakukan sesuai urut-urutan yang
telah ditentukan.
c) Fase Angkutan Udara. (Lihat lampiran).
(1) Fase ini adalah gerakan angkut udaranya sendiri
dimulai dari pemberangkatan Helikopter pertama ditempat
pemberangkatan dan berakhir sampai dengan mendaratnya
Helikopter terakhir ditempat pendaratan.
167
(2) Sebelum Regu Intai berangkat ke daerah steling, Pamu
bersama Rukamlap dan personel komunikasi berangkat lebih
dulu untuk :
(a) Menyiapkan tempat pendaratan.
(b) Memasang tanda-tanda yang diperlukan untuk
memudahkan pendaratan (panel, balon angin asap).
(c) Mengamankan tempat pendaratan.
(3) Setelah Pamu mendapat gambaran tentang keadaan
tempat pendaratan, maka diperintahkan seorang personel
kembali (ketempat embarkasi) untuk melaporkan kepada
Danrai tentang :
(a) Koordinasi tempat pendaratan (secara kasar).
(b) Waktu yang diperlukan untuk menyiapkan
tempat pendaratan.
(c) Kapan kira-kira gelombang berikutnya dapat
berangkat.
(d) Keadaan cuaca.
(e) Keamanan tempat pendaratan.
(4) Selanjutnya gelombang demi gelombang dari unsur-
unsur eselon penyerang lainnya berangkat menuju tempat
pendaratan. Gelombang pertama adalah Regu Intai dengan
tugas melakukan pengintaian daerah steling. Susunan Regu
Intai (Lihat susunan kolone Baterai Tempur Mobud).
168
(5) Selesai pemberangkatan eselon penyerang dilanjutkan
dengan pemberangkatan eselon belakang gelombang demi
gelombang sesuai dengan kemampuan angkut udara yang
tersedia.
(6) Susunan kolone Baterai Tempur Mobud. (Berdasarkan
gelombang pemberangkatan dalam fase gerakan).
Susunan Kolone Baterai Tempur Mobud
GEL UNSUR KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
1. TIM PAMU - 1. Pamu
2. Danrukamlap
3. 2 Tabak SMS
4. 2 Tabanbak SMS
5. 4 Tabakpan
6. Wadanrukamlap
7. Wadanrukom
8. Tajursentral
9. Tagelarkawat
10. Tayanrad
2. RU INTAI - 1. Danrai
2. Bati Kurmed
3. Danrukom
4. Bamin/Juryar
5. Taintai
6. Taruh / Yanrad
7. Bapibak 1, 2
8. Dansikes (Anggota Baterai Ma)
9. Tajurkes / Watkes (Anggota Baterai Ma)
10. Tajursentral
11. 2 Tagelar kawat
12. Tayanrad
3. SATBAK - 1. Parai
2. Bapibak 3
1 2 3 4
3. 2 Tajurkes / Watkes (Anggota Baterai
Ma)
4. Tayanrad
169
4. PUCUK - 1. 6 Dancuk
2. 6 Wadancuk
3. 24 Yancuk
4. Danrumu
5. 3 Tabanyanmu
6. Tayanmu / Bak SO
7. Wadanrumu
5. SISA RAI - 1. Batih Raipur
2. Baur Ang
3. Ba Fourier
4. Tajurlis
5. 16 Tamudi
6. 2 Tabanjursak
7. Tayanrad
b. Tahap Persiapan.
1) Pengintaian Daerah Steling.
a) Daerah steling dapat menjadi satu dengan tempat pendaratan,
artinya Baterai didaratkan langsung di daerah steling. Dapat pula
terpisah dengan tempat pendaratan, artinya Baterai didaratkan diluar/
dekat dengan daerah steling.
b) Selesai Regu Intai Baterai didaratkan Danrai. Pamu,
Danrukamlap, Bamin/Juryar dan Ta Intai dengan kendaraan Y 1 (bila
memungkinkan) melakukan pengintaian kasar sementara Regu Intai
Baterai melakukan pengamanan setempat.
c) Melaksanakan pengintaian daerah steling.
(1) Pengitaian kasar. Pada pengintaian kasar ini Danrai
menentukan secara garis besar tempat-tempat :
(a) Daerah Meriam.
i) Titik Nol Baterai dan garis Baterai.
ii) Tempat Bousole / Aiming Circle.
iii) Tempat Pibak Baterai.
170
iv) TKKS.
v) Rute-rute didaerah meriam.
(b) Daerah markas dan perawatan Baterai.
i) Poskorai.
ii) Tempat sentral.
iii) Tempat munisi.
iv) Dapur.
v) TKK.
vi) Rute di daerah Markas dan Perawatan
Baterai.
(c) Sektor-sektor pertahanan dekat.
i) Tempat pos-pos.
ii) Tempat senjata otomatis.
iii) Tempat steling pengganti.
(2) Pengintaian Teliti. Setelah melakukan pengintaian
kasar Danrai kembali ke Regu Intai Baterai untuk memberikan
petunjuk-petunjuk dan mengatur pelaksanaan pengintaian
teliti. Pengintaian teliti dilakukan dengan berjalan kaki dimana
masing-masing anggota Regu Intai Baterai melakukan
tugasnya. Pada pengintaian teliti ini Danrai menentukan
secara pasti tempat-tempat tersebut pada pengintaian kasar.
(a) Bamin/Juryar melakukan pengintaian di daerah
markas dan perawatan Baterai serta membuat bagan.
(b) Danrukamlap melakukan pengintaian tempat-
tempat steling dan sektor pertahanan dekat serta
membuat bagannya.
(c) Danrai bersama Pamu, Bati Kurmed, Bapibak 1,
Bapibak 2, Danrukom dan Ta Intai melakukan
pengintaian di daerah meriam.
171
(d) Ta Intai membuat bagan daerah meriam.
c. Tahap Pelaksanaan.
1) Penyiapan daerah Steling. Setelah selesai melaksanakan
pengintaian, Regu Intai melakukan kegiatan penyiapan daerah steling.
a) Danrai.
(1) Memberi tanda Titik Nol Baterai dengan arah pokok
kasar.
(2) Mencari koordinat Titik Nol Baterai diatas peta dan
diberikan kepada Bapibak 1 disertai Arah Pokoknya (AP).
(3) Memberikan bagan daerah steling dan selanjutnya
mengatur penjemputan sisa Baterai.
(4) Memerintahkan Ta Intai untuk menjemput sisa Baterai
(segera setelah bagan daerah steling dibuat).
(5) Bila jarak antara embarkasi dan daerah steling lebih dari
30 menit maka Danrai dapat memerintahkan seorang personel
(pesuruh) untuk menjemput Satbak pada saat Regu Intai
mengadakan penyelidikan daerah steling secara teliti.
(6) Menentukan petunjuk-petunjuk jalan.
(7) Mengawasi persiapan agar waktu siap tembak dapat
ditepati.
(8) Mencari steling cadangan bila Batikurmed
diperbantukan pada Pakurmedyon.
b) P a m u .
(1) Menentukan letak pucuk-pucuk (dengan bendera
steling). Tempat penurunan pucuk-pucuk dari Helikopter serta
172
jalan ketempat pucuk-pucuk tersebut (bila pucuk-pucuk
diturunkan tidak pada tempatnya / tempat yang sebenarnya).
(2) Menentukan kepada Bapibak 2 cara menyiapkan
Bousole / Aiming Circle dan cara menjajarkan pucuk-pucuk.
(3) Menyiapkan Pibak Baterai (dibantu Bapibak 2).
(4) Menentukan tugas-tugas untuk petunjuk jalan (yang
ditentukan oleh Danrai).
(a) Pucuk mana yang harus dijemput.
(b) Dimana harus ditunggu (tugas ini diberikan
apabila pucuk-pucuk diturunkan tidak pada tempat yang
sebenarnya.
c) Batikurmed.
(1) Membuat rencana pengukuran.
(2) Bersama Regu Kurmed melakukan pengukuran Titik Nol
Baterai (bila hal ini belum ditentukan oleh Batikurmed tidak
diperbantukan pada Regu Kurmed Batalyon).
d) Bapibak 2.
(1) Membantu Pamu menancapkan bendera steling.
(2) Menyiapkan Bousole / Aiming Circle sesuai Petunjuk
Pamu.
(3) Selesai tugasnya kemudian bekerja di Pibak.
e) Bapibak 1.
(1) Menyiapkan Pibak Baterai sesuai petunjuk Pamu.
173
(2) Mengeplot data-data Titik Nol Baterai dan SPAP yang
diberikan Danrai.
f) Danrukom.
(1) Menyiapkan sentral Baterai.
(2) Rencana dan menggelar kawat, ke satuan atasan
kesatuan yang diperkuat dan kesatuan yang dibantu.
(3) Membuat bagan saluran.
g) Ta Intai.
(1) Membuat bagan daerah steling dimana secara garis
besar tertera koordinat Titik Nol Baterai, AP dan rute masuk
daerah steling dan melaporkan kepada Danrai (kalau
pendaratan diluar daerah steling).
(2) Menyerahkan bagan daerah steling kepada Parai
setelah Parai tiba ditempat pendaratan (bila pesuruh belum
membawa bagan daerah steling waktu menjemput Tonpur).
h) Penunjuk-penunjuk jalan.
(1) Penunjuk-penunjuk jalan untuk pucuk-pucuk segera
membawa pucuk-pucuk ke daerah meriam setelah pucuk-
pucuk didaratkan.
(2) Penunjuk-penunjuk jalan untuk daerah markas dan
perawatan Baterai, Bamin segera membawa unsur-unsur ini
didaratkan.
2) Pemberangkatan Satbak ketempat pendaratan.
174
a) Pesuruh dengan membawa bagan daerah steling memjemput
sisa Baterai ditempat embarkasi dan lapor kepada Parai.
b) Sesuai bagan daerah steling yang dibawa Ta Intai dan
ketentuan-ketentuan dari Danrai, Parai mengatur dan menyusun
gelombang-gelombang pemberangkatan Satbak.
c) Satbak bergerak menuju tempat pendaratan gelombang demi
gelombang dipimpin Parai.
3) Pemberangkatan eselon belakang ketempat pendaratan .
a) Setelah Satbak selesai didaratkan eselon belakang yang terdiri
dari Ruwat kendaraan-kendaraan dan pengemudi dibawah pimpinan
Batitih bergerak ketempat pendaratan dengan urut-urutan
pengangkutan sesuai dengan kebutuhan dan Helikopter yang
tersedia.
b) Eselon belakang dengan seluruh peralatan dan kendaraan
(bila perlu termasuk kendaraan Regu Intai) berangkat ketempat
pendaratan melalui jalan darat dibawah pimpinan Batih Raipur bila
kendaraan angkut udara / Helikopter terbatas, maka memungkinkan
untuk dilalui atau karena pertimbangan taktis.
4) Setelah Satbak tiba ditempat pendaratan.
a) Penunjuk-penunjuk Jalan.
(1) Menunggu Parai dan pucuk-pucuk pada tempat yang
telah ditentukan Pamu dan membawa pucuk-pucuk
ketempatnya masing-masing sesuai rencana perjalanan.
(2) Memberi penjelasan-penjelasan kepada para Dancuk.
b) Parai.
175
(1) Menuju / menemui Pamu untuk mendapatkan
penjelasan-penjelasan.
(2) Pergi ketempat Boussole / Aiming Circle, menjajarkan
pucuk-pucuk dibantu oleh Bapibak 2.
c) Dancuk. Bekerja atas petunjuk Parai.
d) Batih Raipur.
(1) Mendirikan Poskorai.
(2) Mengatur urusan dalam dibantu oleh Baminrai.
(3) Mengatur dan mengkoordinir pertahanan dekat.
e) Danrumu. Mendirikan tempat munisi.
f) Ba Manase. Mendirikan dapur dan mess.
g) Bamin/Juryar.
(1) Membantu Batih dalam penyusunan Poskorai.
(2) Administrasi Rai.
d. Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
1) Melakukan pemeriksaan personel, materiil dan perlengkapan.
2) Mengorganisir dan penyempurnaan samaran serta perkuatan medan.
3) Danrai mengevaluasi, melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai
siap tembak kepada Dansat manuver.
26. Baterai Tempur Armed Pindah Kedudukan.
176
a. Tahap Perencanaan. Tahap perencanaan Baterai Tempur Armed pindah
kedudukan dimulai setelah Danrai menerima perintah persiapan untuk
melaksanakan pemindahan kedudukan, kegiatannya sebagai berikut :
1) Mempelajari tugas yang akan dilaksanakan.
2) Melaksanakan koordinasi dengan Dansat manuver, staf satuan
manuver dan Dansat lain yang terkait.
3) Menyusun rencana kegiatan yang berkaitan dengan tugas yang akan
dilaksanakan.
4) Mengumpulkan para pejabat Baterai untuk menjelaskan situasi umum
dan tugas yang akan dilaksanakan.
5) Menyusun personel, materiil dan perlengkapannya.
6) Menerima perintah operasi.
b. Tahap Persiapan. Tahap persiapan pindah kedudukan Baterai Tempur
Armed dilaksanakan oleh Danrai setelah menerima perintah operasi, kegiatannya
sebagai berikut :
1) Melaksanakan pengintaian daerah steling. Pengintaian daerah
steling pada pindah kedudukan prinsipnya sama dengan pengintaian daerah
steling pada steling biasa. Lihat penjelasan pada GAM Baterai Tempur
pada steling biasa.
2) Hal-hal yang harus menjadi perhatian Danrai dalam persiapan
pemindahan kedudukan sebagai berikut :
a) Keamanan dalam pemindahan. Sesuai dengan batas
kemampuan, terdapat beberapa hal yang menjadikan kerawanan
pada saat Baterai Armed melaksanakan pemindahan, oleh karena itu
Baterai Armed harus selalu siap menghadapi setiap ancaman selama
dalam pemindahan antara lain :
(1) Bila ada penghadangan.
(2) Rintangan jalan.
(3) Serangan udara.
177
(4) Tembakan Artileri musuh.
b) Jalan / rute. Agar dalam pemindahan dapat dilaksanakan
dengan maksimal maka sarana utama berupa jalan harus dapat
diketahui kondisi maupun keadaannya, oleh karena itu maka Pabung,
peninjau-peninjau depan (anggota Hub dan Rugu Kurmed)
melaporkan tentang keadaan jalan / rute-rute yang akan digunakan.
c) Daerah steling. Dalam penempatan daerah steling senantiasa
berpedoman pada syarat-syarat daerah steling.
d) Pengorganisasian Seksi-Seksi.
(1) Seksi I dipimpin Parai sebagai Danseksi I.
(2) Seksi II dipimpin Pamu sebagai Danseksi II.
(3) Seksi III dipimpin Batih didampingi Danrai (untuk Rai
Armed BS pimpinan Pakurmed) sebagai Danseksi III.
c. Tahap Pelaksanaan.
1) Pemindahan ke depan.
a) Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara keseluruhan.
Pelaksanaan pemindahan urut-urutannya sebagai berikut :
(1) Fase pertama. Danrai bersama Regu Intai Baterai
berangkat lebih dahulu untuk mencari / mengintai daerah
steling.
(2) Fase kedua. Danrai bersama Regu Intai Baterai
menyiapkan daerah steling.
(3) Fase ketiga. Sisa Baterai dibawah pimpinan Parai
bergerak menuju ke daerah steling baru setelah menerima
perintah dari Danrai.
178
b) Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara loncat urut.
Pelaksanaan pemindahan urut-urutannya sebagai berikut :
(1) Fase pertama. Danrai bersama Regu Intai Baterai
berangkat lebih dahulu untuk mencari / mengintai daerah
steling.
(2) Fase kedua. Danrai bersama Regu Intai Baterai
menyiapkan daerah steling.
(3) Fase ketiga. Seksi yang ditunjuk akan pindah lebih
dahulu bergerak menuju daerah steling yang baru dipimpin
Danseksi masing-masing atas perintah Danrai Bila yang
pindah lebih dari 1 (satu) Seksi maka dipimpin Parai dan sisa
Baterai dipimpin Batih (untuk Rai Armed BS pimpinan
Pakurmed).
(4) Fase keempat. Perpindahan Seksi lainnya
dilaksanakan setelah Seksi yang pindah lebih dahulu siap
tembak. Pemindahan tersebut atas perintah Danrai dibawah
pimpinan Parai.
c) Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara loncat ganti.
Pelaksanaan pemindahan urut-urutannya sebagai berikut :
(1) Fase pertama. Danrai bersama Regu Intai Baterai
berangkat lebih dahulu untuk mencari / mengintai daerah
steling.
(2) Fase kedua. Danrai bersama Regu Intai Baterai
menyiapkan daerah steling.
(3) Fase ketiga. Perpindahan Seksi dilaksanakan secara
bergantian sesuai urut-urutan yang telah ditentukan oleh
Danrai dipimpin oleh masing-masing Danseksi. Perpindahan
179
Seksi lainnya dilaksanakan setelah Seksi yang pindah lebih
dahulu siap tembak.
2) Pemindahan ke belakang.
a) Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara keseluruhan.
Urut-urutan pemindahannya sebagai berikut :
(1) Fase pertama. Setelah Parai menerima perintah
persiapan dari Danrai dan petunjuk-petunjuk, maka Parai
bersama Regu Intai Baterai melaksanakan pengintaian daerah
steling yang telah ditentukan Danrai. Selesai melaksanakan
pengintaian daerah steling Parai melaporkan hasilnya kepada
Danrai (dalam hal ini dapat menggunakan sarana Hub).
(2) Fase kedua. Parai bersama Regu Intai Baterai
menyiapkan daerah steling.
(3) Fase ketiga. Danrai bersama sisa Baterai menuju ke
daerah steling yang baru.
b) Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara loncat urut.
Urut-urutan pemindahannya sebagai berikut :
(1) Fase pertama. Setelah Parai menerima perintah
persiapan dari Danrai dan petunjuk-petunjuk, maka Parai
bersama Regu Intai Baterai melaksanakan pengintaian daerah
steling yang telah ditentukan Danrai. Selesai melaksanakan
pengintaian daerah steling Parai melaporkan hasilnya kepada
Danrai (dalam hal ini dapat menggunakan sarana Hub).
(2) Fase kedua. Parai bersama Regu Intai Baterai
menyiapkan daerah steling.
(3) Fase ketiga. Seksi yang ditunjuk akan pindah lebih
dahulu bergerak menuju daerah steling yang baru dipimpin
180
Danseksi masing-masing. Bila yang pindah lebih dari 1 (satu)
Seksi maka dipimpin Danrai dan sisa baterai dipimpin Batih
(untuk Rai Armed BS pimpinan Pakurmed).
(4) Fase keempat. Perpindahan Seksi lainnya
dilaksanakan setelah Seksi yang pindah lebih dahulu siap
tembak.
c) Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara loncat ganti.
Pada prinsipnya pelaksanaan pemindahan ke belakang sama dengan
cara pelaksanaan pindah kedudukan secara loncat ganti dalam
pemindahan ke depan.
1
I
3
II
1+2 I II
2
III 4 III
6
3
4
1
3
2
5
Gambar : Baterai Tempur Armed Pindah Kedudukan
DST
DST
DST
181
Keterangan Gambar :
1. Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara keseluruhannya.
2. Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara loncat urut.
3. Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara loncat ganti.
d. Tahap Pengakhiran. Setelah Baterai Armed melaksanakan pemindahan
kedudukan dan menempati daerah steling yang baru, kegiatan yang dilaksanakan
sebagai berikut :
1) Melaksanakan pemeriksaan personel, materiil dan perlengkapan.
2) Mengorganisir dan penyempurnaan samaran serta perkuatan medan.
3) Danrai mengevaluasi, melaporkan pelaksanaan pemindahan
kedudukan dan Baterai siap tembak kepada Danyonarmed/Danyonif.
27. Gerakan Artileri Medan Seksi Armed. GAM tingkat Seksi digunakan untuk
membantu Satuan Manuver tingkat Kompi pada kondisi khusus. GAM Seksi Armed dapat
dilaksanakan dengan menggunakan kendaraan penarik/Gerak Sendiri (GS) dan diangkut
Helikopter (Mobud). Seksi Armed dibentuk dari Baterai Tempur Armed untuk
melaksanakan tugas sesuai dengan tugas taktis non standar dimana terdiri dari personel,
materiil dan perlengkapan yang disusun secara sistematis sehingga dapat melaksanakan
tugas pokoknya secara optimal dalam rangka mendukung tugas Satuan Manuver.
a. GAM Seksi Armed dengan Kendaraan Penarik/Gerak Sendiri (GS).
Kegiatan ini dilaksanakan pada suatu kondisi dimana Baterai tempur tidak dapat
melaksanakan tugas pokoknya dalam memberikan bantuan tembakan akibat dari
jarak capai meriam tidak mencukupi. Pada kondisi tersebut Baterai Tempur
mendapat perintah (Perintah Tugas Bantu/PTB) untuk memberikan bantuan
tembakan pada satuan manuver, maka Baterai Tempur akan mengeluarkan 1
Seksi untuk membantu Satuan Manuver. Pada kegiatan ini faktor kecepatan
merupakan faktor utama, karena waktu yang tersedia bagi Seksi Armed untuk
persiapan masuk steling sangat terbatas. Untuk itu diperlukan prosedur yang
sederhana sehingga memungkinkan Seksi Armed dengan cepat menempati
daerah steling guna memberikan bantuan tembakan tepat pada waktu yang
dikehendaki, maka prosedur masuk sebagai berikut :
182
1) Tahap Perencanaan.
a) Setelah Danseksi menerima perintah dari Danrai Armed, maka
Danseksi segera melakukan kegiatan sebagai berikut :
(1) Menyusun Seksi sesuai dengan ketentuan atau
petunjuk dari Danrai Armed.
(2) Memberikan penjelasan-penjelasan yang perlu diketahui
anggota Seksinya.
(3) Kepada Para Danpok/Dancuk, menjelaskan tentang
tugas-tugas yang harus dikerjakan selama Danseksi pergi.
(4) Menghadap Dansat Manuver. Pada waktu yang telah
ditentukan, Danseksi bersama Bapibak dan Tayanrad menuju
ke Posko Satuan Manuver untuk menerima perintah operasi
dari Dansat Manuver.
2) Tahap Persiapan.
a) Sesuai waktu yang telah ditentukan maka Danseksi bersama
Bapibak dan Tayanrad menghadap Dansat Manuver untuk menerima
perintah.
b) Setelah menerima perintah operasi dari Dansat Manuver maka
Danseksi kembali ke Seksinya dan mengumpulkan Danpok/Dancuk
untuk memberikan perintah yang berisi antara lain :
(1) Situasi yang dihadapi.
(2) Tugas Satuan Manuver.
(3) Tugas untuk Seksinya dan Pokjau.
(3) Daerah steling.
(4) Waktu siap tembak.
(5) Komunikasi yang digunakan.
183
(6) Ketentuan-ketentuan lain yang harus dipatuhi oleh
seluruh anggota Seksi.
(7) Tugas-tugas para Danpok/Dancuk yang harus
dilaksanakan selama operasi.
c) Kolone disusun dalam tiga bagian yaitu Pokjau, Pok Intai, dan
sisa Seksi dengan uraian sebagai berikut :
(1) Pok Jau :
(a) Pajau.
(b) Bajau.
(c) Tayanrad.
(d) Tamudi.
(2) Pok Intai :
(a) Danseksi.
(b) Bapibak.
(c) Tayanrad Pibak.
(d) Pok Kurmed.
(e) Danpok Kamlap.
(f) Tamudi.
(3) Sisa Seksi:
(a) Personel Pucuk (2 cuk).
(b) Pok Mu.
(c) Pok Kamlap.
(d) Pok Kom.
(e) 3 Tamudi.
184
Susunan Kolone GAM Seksi Armed
GEL UNSUR KENDARAAN JABATAN
1 2 3 4
1. POK JAU ¼ Ton 1. Pajau
2. Bajau
3. Tayanrad
4. Tamudi
2. POK INTAI ¾ Ton 1. Danseksi
2. Bapibak
3. Danpok Kamlap
4. Danpok Kurmed
5. 2 Anggota Pok Kurmed
6. Tayanrad/Pon
7. Tamudi
3. SISA SEKSI 2 Ranrikmer 1. 2 Dancuk
2. 2 Wadancuk
3. 8 Yancuk
4. 2 Tamudi
5 Ton 1. Danpok mu
2. Anggota Pok Mu
3. Danpok Kom
4. Anggota Pok Kom
5. 2 Anggota Pok Kamlap
6. Tamudi
d) Pokjau bergerak bersama Satuan Manuver dan Pok Intai
bergerak untuk mencari daerah steling. Sisa Seksi dipimpin oleh
Dancuk tertua yang berada dibelakang Pok Intai.
e) Pengintaian daerah steling dilaksanakan oleh Danseksi
bersama Pok intai secara cepat.
f) Apabila daerah steling telah ditemukan, Danseksi beserta Pok
Intai melaksanakan pengintaian secara cepat dan memerintahkan
sisa Seksi untuk menunggu dipintu masuk steling.
185
g) Danseksi bersama Pok Intainya menuju daerah steling untuk
melakukan pengintaian dan persiapan daerah steling.
h) Pekerjaan Danseksi bersama Pok Intainya sebagai berikut :
(1) Danseksi.
(a) Menentukan koordinat Titik Nol Seksi di peta.
(b) Menentukan Sudut Peta Arah Pokok.
(c) Kedua data ini diberikan kepada Bapibak.
(d) Memberikan tanda Titik Nol Seksi.
(e) Memerintahkan sisa Seksi masuk steling.
(2) Bapibak dibantu Tayanrad/Pon.
(a) Menempatkan bendera steling.
(b) Menentukan tempat Boussole/Aiming Circle.
(c) Menentukan tempat Pibak.
(d) Bekerja di Boussole/Aiming Circle sampai sisa
Seksi datang.
j) Para Danpok dan Dancuk menyiapkan kelompok/pucuk-pucuk
untuk memasuki daerah steling.
k) Danpokkurmed beserta kelompoknya melaksanakan
pengukuran daerah steling, tempat Boussole/AC dan mencari daerah
steling cadangan.
l) Danpokkamlap.
(1) Mengatur dan mengkoordinir sektor pertahanan dekat
sesuai petunjuk Danseksi.
(2) Mengarahkan kendaraan ke tempat kumpul kendaraan
(TKK) yang terlindung.
186
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Setelah persiapan daerah steling selesai, Danseksi segera
memerintahkan sisa Seksi untuk masuk steling ke tempat yang telah
ditentukan.
b) Penempatan steling. Setelah sisa Seksi sampai di daerah
steling, para Danpok dan Dancuk memerintahkan kelompok/pucuk-
pucuk masuk steling, selanjutnya urutan kegiatan sebagai berikut :
(1) Danseksi.
(a) Memberikan perintah masuk steling pada pucuk-
pucuk.
(b) Menjajarkan pucuk-pucuk, setelah selesai
selanjutnya memimpin penembakan.
(2) Pucuk-pucuk.
(a) Menempati daerah steling sesuai perintah
Danseksi.
(b) Menjajarkan pucuk-pucuknya sampai dengan
siap tembak.
(c) Kendaraan penarik dibawa oleh Tamudi ke Titik
Kumpul Kendaraan (TKK).
(3) Danpok Mu menyiapkan munisi yang akan digunakan
untuk penembakan.
(4) Bapibak dibantu Tayanrad Pibak.
(a) Menyiapkan peta tembak.
(b) Melayani permintaan tembakan.
(c) Mengolah data-data tembak menjadi aba-aba
tembakan.
187
(d) Memberikan aba-aba tembakan kepada
Danseksi.
(5) Danpok Kom menyiapkan sarana komunikasi Seksi.
(6) Danpok Kamlap mengkoordinir pengamanan daerah
steling dibantu personel Seksi yang tidak terlibat dalam
penembakan.
(7) Danpok Kurmed.
(a) Melaporkan hasil pengukuran medan dan daerah
steling cadangan kepada Danseksi.
(b) Menyerahkan data hasil pengukuran medan
kepada Bapibak untuk di plot di peta tembak.
4) Tahap Pengakhiran.
a) Danseksi.
(1) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.
(2) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Seksi siap tembak
kepada Dansat manuver.
b) Danpok Kamlap. Mengorganisir seluruh kegiatan di daerah
Steling termasuk penyempurnaan samaran dan perkuatan medan
c) Setelah tugas penembakan selesai, Danseksi melaporkan
kepada Dansat Manuver dan Danrai Armed. Selanjutnya atas
perintah Danrai, Seksi kembali ke Baterainya.
b. GAM Seksi Armed Mobud. GAM Seksi Armed Mobud yang
dilaksanakan dengan menggunakan Helikopter sebagai alat angkut utama
bertujuan untuk mempertinggi mobilitas Seksi Armed dalam membantu satuan
manuver melalui daerah yang memiliki rintangan medan dan tidak dapat dilalui
dengan kendaraan bermotor. GAM Seksi Armed dengan mobil udara mempunyai
188
ciri-ciri khusus yaitu perencanaan dan koordinasi yang terinci, jumlah anggota dan
alat perlengkapan seminimal mungkin untuk jangka waktu yang relatif singkat,
pemindahan dengan cepat dan pelaksanaan yang agresif. Steling ini dalam
operasi memungkinkan melibatkan Seksi Armed dalam pertempuran untuk
membantu satuan manuver, mengatasi rintangan alam/buatan, memudahkan
pemindahan Seksi Armed di medan yang tidak dapat dilintasi oleh kendaraan
beroda biasa/ roda rantai dan menempatkan Seksi pada kedudukan-kedudukan
untuk memudahkan operasi yang akan datang.
1) Tahap Perencanaan.
a) Danseksi menerima perintah operasi.
(1) Danseksi bersama Bapibak dan Tayanrad menuju
Posko Satuan Manuver untuk menerima perintah operasi dari
Dansat manuver.
(2) Isi perintah operasi antara lain mengenai keterangan-
keterangan tentang :
(a) Maksud dan tujuan gerakan.
(b) Dimana dan kapan Seksi harus bergerak.
(c) Pelaksanaan gerakan / operasi :
i) Satuan mana yang dibantu
ii) Cara pengangkutan ke daerah steling.
iii) Lama operasi.
iv) Bantuan logistik.
b) Merencanakan pengeselonan. Dalam melaksanakan Steling
Mobud, Seksi Armed dibagi menjadi 2 (dua) eselon yaitu :
(1) Eselon penyerang.
189
(a) Eselon penyerang adalah unsur-unsur Seksi
Armed yang diperlukan untuk tugas-tugas penembakan,
terdiri dari :
i) Pok Jau (sudah bergabung dengan satuan
manuver), terdiri dari :
aa) Pajau.
bb) Bajau.
cc) Tayanrad.
ii) Pok Intai, disusun menjadi 2 gelombang
yaitu :
aa) Gelombang I :
(i) Pok Kamlap.
(ii) Pok Kom.
bb) Gelombang II :
(i) Danseksi.
(ii) Bapibak.
(iii) Tayanrad Pibak.
(iv) Pok Kurmed.
(b) Eselon penyerang bertugas untuk menyiapkan
daerah steling.
(2) Eselon Susulan. Merupakan Sisa Seksi yang terdiri
dari :
(a) Personel Pucuk (2 cuk).
(b) Pok Mu.
190
c) Fase-fase Gerakan. Dalam GAM Mobud ada 4 (empat) fase
gerakan yaitu fase persiapan, fase penyusunan mars, fase angkut
udara dan fase penempatan/pelaksanaan steling.
(1) Fase persiapan. Dalam fase ini Danseksi melakukan
kegiatan/ menentukan :
(a) Mengatur personel yang masuk eselon
penyerang dan eselon susulan.
(b) Mengumpulkan data-data yang diperlukan
Penerbad tentang :
i) Keamanan personel dan alat peralatan
yang akan dibawa.
ii) Penentuan gelombang pemberangkatan.
(c) Koordinasi dengan Penerbad dan Perbekud.
(d) Pengintaian (di peta dan foto udara).
i) Rute gerakan.
ii) Daerah steling.
iii) Penentuan Titik Pencatatan.
iv) Penentuan Titik Pangkal Pengukuran.
v) Latihan embarkasi dan debarkasi.
vi) Penyusunan dan pengeluaran perintah.
(2) Fase penyusunan mars. Dalam fase ini dilaksanakan
gerakan di darat untuk menuju tempat embarkasi.
(a) Sebelum embarkasi, dilakukan kegiatan-
kegiatan :
i) Pemeriksaan perlengkapan perorangan
dan satuan.
191
ii) Persiapan pasukan sesuai urut-urutan
gelombang gerakan yang telah ditentukan.
iii) Pemeriksaan perbekalan.
iv) Pengenalan pesawat yang akan
digunakan.
(b) Embarkasi pasukan dilakukan sesuai urut-urutan
yang telah ditentukan.
(3) Fase angkutan udara.
(a) Dalam fase ini gerakan angkut udara dimulai dari
pemberangkatan Helikopter pertama di tempat
pemberangkatan dan berakhir sampai dengan
mendaratnya Helikopter terakhir di tempat pendaratan.
(b) Sebelum Pok Intai berangkat ke daerah steling,
gelombang I yang terdiri dari Pok Kamlap dan Pok Kom
berangkat lebih dulu untuk :
i) Menyiapkan tempat pendaratan.
ii) Memasang tanda-tanda yang diperlukan
untuk memudahkan pendaratan (panel, balon
angin / asap).
iii) Mengamankan tempat pendaratan.
(c) Setelah tempat pendaratan siap, Danpokkamlap
lapor kepada Danseksi tentang kesiapan dan
keamanan daerah pendaratan.
(d) Selanjutnya gelombang ke II yang terdiri dari
Danseksi beserta Pok Intai berangkat menuju tempat
pendaratan dengan tugas melakukan pengintaian dan
persiapan daerah steling.
192
(e) Setelah selesai persiapan daerah steling oleh
Pok Intai dilanjutkan dengan pemberangkatan eselon
susulan untuk masuk steling.
2) Tahap Persiapan.
a) Pengintaian Daerah Steling.
(1) Daerah steling dapat menjadi satu dengan tempat
pendaratan artinya Seksi didaratkan langsung di daerah
steling. Dapat pula terpisah dengan tempat pendaratan artinya
Seksi didaratkan diluar / dekat daerah steling.
(2) Selesai Pok Intai didaratkan, Danseksi beserta Bapibak,
Tayanrad Pibak dan Danpok Kurmed melakukan pengintaian
daerah steling, sementara anggota Pok Intai yang lainnya
melakukan pengamanan setempat.
(3) Pengintaian daerah steling dengan berjalan kaki
meliputi tempat-tempat :
(a) Titik Nol Seksi dan tempat pucuk-pucuk.
(b) Tempat Bousole / Aiming Circle.
(c) Tempat Posko.
(d) Tempat Pibak.
(e) Tempat Munisi.
(f) Tempat Bivak.
(g) Rute.
(h) Sektor pertahanan dekat.
b) Pekerjaan Danseksi bersama Pok Intainya sebagai berikut :
(1) Danseksi.
(a) Menentukan koordinat Titik Nol Seksi di peta.
(b) Menentukan Sudut Peta Arah Pokok.
193
(c) Kedua data ini diberikan kepada Bapibak.
(d) Memberikan tanda Titik Nol Seksi.
(e) Memerintahkan sisa Seksi masuk steling.
(2) Bapibak dibantu Tayanrad Pibak.
(a) Menempatkan bendera steling.
(b) Menentukan tempat Boussole/Aiming Circle.
(c) Menentukan tempat Pibak.
(d) Bekerja di Boussole/Aiming Circle sampai sisa
Seksi datang.
c) Danpokkurmed beserta kelompoknya melaksanakan
pengukuran daerah steling, tempat Boussole/AC dan mencari daerah
steling cadangan.
d) Danpokkamlap Mengatur dan mengkoordinir sektor
pertahanan dekat sesuai petunjuk Danseksi.
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Setelah selesai melaksanakan penyiapan daerah steling, Pok
Intai menunggu pendaratan eselon susulan.
b) Pemberangkatan Eselon susulan ketempat pendaratan.
(1) Eselon susulan bergerak menuju tempat pendaratan
gelombang demi gelombang dipimpin Danpokmu dan para
Dancuk .
(2) Setelah Satbak tiba ditempat pendaratan.
(a) Danseksi segera memerintahkan sisa Seksi
untuk masuk steling ke tempat yang telah ditentukan.
194
(b) Penempatan steling. Setelah sisa Seksi sampai
di daerah steling, para Danpok dan Dancuk
memerintahkan kelompok/pucuk-pucuk masuk steling,
selanjutnya urutan kegiatan sebagai berikut :
i) Danseksi.
aa) Memberikan perintah masuk steling
pada pucuk-pucuk.
bb) Menjajarkan pucuk-pucuk sampai
dengan siap tembak selanjutnya
memimpin penembakan.
ii) Pucuk-pucuk.
aa) Menempati daerah steling sesuai
perintah Danseksi.
bb) Menjajarkan pucuk-pucuknya
sampai dengan siap tembak.
iii) Danpok Mu,
aa) Menurunkan munisi dari helikopter.
bb) Menyiapkan munisi yang akan
digunakan untuk penembakan.
iv) Bapibak dibantu Tayanrad Pibak.
aa) Menyiapkan peta tembak.
bb) Melayani permintaan tembakan.
cc) Mengolah data-data tembak
menjadi aba-aba tembakan.
dd) Memberikan aba-aba tembakan
kepada Danseksi.
195
v) Danpok Kom menyiapkan sarana
komunikasi Seksi.
vi) Danpok Kamlap mengkoordinir
pengamanan daerah steling dibantu personel
Seksi yang tidak terlibat dalam penembakan.
vii) Danpok Kurmed.
aa) Melaporkan hasil pengukuran
medan dan daerah steling cadangan
kepada Danseksi.
bb) Menyerahkan data hasil
pengukuran medan kepada Bapibak untuk
di plot di peta tembak.
4) Tahap Pengakhiran.
a) Danseksi.
(1) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.
(2) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Seksi siap tembak
kepada Dansat Manuver.
b) Danpok Kamlap. Mengorganisir seluruh kegiatan di
daerah Steling termasuk penyempurnaan samaran dan perkuatan
medan
c) Setelah tugas penembakan selesai, Danseksi melaporkan
kepada Dansat Manuver dan Danrai Armed. Selanjutnya atas
perintah Danrai, Seksi kembali ke Baterainya.
196
Susunan Gelombang Pemberangkatan
GEL UNSUR KENDARAAN PERSONEL
1 2 3 4
1. POK INTAI Helly Angkut 1. Danpokkamlap
GEL I 2. Tabak Sms
3. Tabanbak Sms
4. Danpokkom
5. Tayanrad
2. POK INTAI Helly Angkut 1. Danseksi
GEL II 2. Bapibak
3. Tayanrad Pibak
4. Danpokkurmed
5. Takurmed
6. Takurjarak
3. SISA SEKSI 3 Helly Angkut 1. 2 Dancuk
2. 2 Wadancuk
3. 8 Yan cuk
4. Danpokmu
5. 2 Tabanyanmu
BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
28. Umum. Untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan GAM sehingga Satuan
Armed dapat menempati / menduduki daerah steling dengan cepat, teratur dan sistematis,
maka harus memperhatikan tindakan pengamanan dan tindakan administrasi.
29. Tindakan Pengamanan. Selama gerakan, kolone Satuan Armed rawan terhadap
serangan musuh, baik dari udara maupun dari darat. Untuk dapat mengantisipasi
terhadap kerawanan-kerawanan tersebut perlu dibuat rencana tindakan pengamanan
dalam pelaksanaan GAM, meliputi tindakan pengamanan terhadap ancaman udara
musuh, ancaman darat musuh dan gangguan teknis kendaraan yang diatur sedemikian
rupa sehingga memungkinkan untuk bertindak cepat dan terkoordinir.
197
a. Tindakan Pengamanan Terhadap Ancaman Udara Musuh.
1) Pengintaian udara. Terhadap pengintaian udara dilakukan tindakan
sebagai berikut :
a) Kolone berhenti dan menyebar sesuai keadaan medan dengan
memanfaatkan perlindungan terhadap pengintaian yang ada.
b) Tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengakibatkan
diketahui oleh pesawat pengintai.
c) Tidak mengabaikan terhadap keamanan darat.
2) Serangan udara. Terhadap serangan udara dilakukan tindakan
sebagai berikut :
a) Kolone berhenti dan menyebar sesuai keadaan medan dengan
memanfaatkan perlindungan yang ada.
b) Memanfaatkan semaksimal mungkin senjata bantuan yang
ada.
b. Tindakan Pengamanan Terhadap Ancaman Darat Musuh. Dalam
hubungan Batalyon, Wadanyon sebagai Komandan Kolone dan dalam hubungan
Baterai, Parai sebagai Komandan Kolone bertanggung jawab untuk mengadakan
koordinasi dengan satuan atasan maupun satuan tetangga secara terus menerus
agar dengan cepat mendapat bantuan untuk menghadapi gangguan serangan
darat musuh.
1) Terhadap sisa ranjau musuh.
a) Komandan Kolone harus selalu waspada terhadap
kemungkinan adanya sisa ranjau musuh.
b) Kendaraan dibelakang mengikuti jejak kendaraarn didepannya.
198
2) Terhadap tembakan Artileri musuh.
a) Apabila masih mungkin untuk melintasi daerah tembakan,
maka kolone dipercepat dan jarak antar kendaraan diperlebar.
b) Apabila tembakan Artileri musuh rapat, maka kolone berhenti
dan berusaha maju sesuai selang waktu tembakan.
3) Terhadap pasukan Infanteri musuh.
a) Posisi dan kekuatan musuh tidak mengikat / memaksa kolone
untuk menghadapinya.
(1) Hindari dengan mempercepat gerakan.
(2) Lapor kepada Komando Atas.
b) Posisi dan kekuatan musuh mengikat / memaksa kolone untuk
menghadapinya.
(1) Atasi gangguan sesuai taktik Infanteri dalam
pertempuran perjumpaan.
(2) Lapor kepada Komando Atas.
(3) Menunggu datangnya bantuan.
(4) Susunan tempur untuk menghadapi serangan darat
harus telah direncanakan di dalam rencana keamanan
gerakan.
c. Tindakan Pengamanan Terhadap Gangguan Teknis Kendaraan.
1) Kolone tidak boleh berhenti.
2) Kendaraan yang rusak diatasi oleh kendaraan cadangan.
199
3) Bila tidak dapat diatasi, muatannya dipindahkan ke kendaraan lain
dan kendaraan yang rusak tersebut ditinggalkan.
4) Apabila mungkin kendaraan yang rusak dikumpulkan di Bengkel
Perawatan.
30. Tindakan Administrasi. Dalam pelaksanaan GAM khususnya setelah Satuan
Armed menempati / menduduki daerah steling dan siap tembak untuk memberikan
bantuan tembakan kepada Satuan Manuver harus senantiasa memperhatikan tindakan
administrsi khususnya pembekalan ulang munisi. Hal ini sangat diperlukan untuk
menjamin tetap terselenggaranya bantuan tembakan.
BAB V
KOMANDO, PENGENDALIAN DAN KOMUNIKASI
31. Umum. Dalam pelaksanaan GAM sangat diperlukan adanya komando dan
pengendalian secara melekat dan terus menerus untuk menjamin Satuan Armed
menempati / menduduki daerah steling dengan cepat, teratur dan sistematis demi
terselenggaranya pemberian bantuan tembakan kepada Satuan Manuver secara dekat,
kontinyu dan tepat waktu yang berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas
pertempuran.
32. Komando.
a. Gerakan Artileri Medan Batalyon. Komando dalam pelaksanaan Gerakan
Artileri Medan Batalyon pada tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengakhiran berada pada Danyon Armed.
b. Gerakan Artileri Medan Baterai. Apabila Baterai melaksanaakan tugas
sebagai bagian dari Batalyon, maka Komando dalam pelaksanaan Gerakan Artileri
Medan Baterai pada tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran
berada pada Danyon Armed. Apabila Baterai melaksanakan tugas berdiri sendiri,
maka Komando dalam pelaksanaan Gerakan Artileri Medan Baterai pada tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran berada pada Dansat
manuver.
200
33. Pengendalian.
a. Gerakan Artileri Medan Batalyon Pengendalian dalam pelaksanaan Gerakan
Artileri Medan Batalyon pada tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengakhiran berada pada Danyon Armed.
b. Gerakan Artileri Medan Baterai. Apabila Baterai melaksanaakan tugas
sebagai bagian dari Batalyon, maka Pengendalian dalam pelaksanaan Gerakan
Artileri Medan Baterai pada tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengakhiran berada pada Danyon Armed. Apabila Baterai melaksanakan tugas
berdiri sendiri, maka Pengendalian dalam pelaksanaan Gerakan Artileri Medan
Baterai pada tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran berada
pada Dansat manuver.
34. Komunikasi. Selama pelaksanaan Gerakan Artileri Medan menggunakan
sarana dan prasarana komunikasi satuan yang diatur dalam Insops dan Instap Komlek
TNI.
BAB VI
PENUTUP
35. Keberhasilan. Disiplin untuk mentaati ketentuan yang ada dalam buku
petunjuk ini oleh para pembina dan satuan pemakai akan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pelaksanaan Gerakan Artileri Medan.
36. Penyempurnaan. Hal-hal yang dipandang perlu berkaitan adanya
perkembangan tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Buku Petunjuk Teknik tentang
Gerakan Artileri Medan ini, agar disarankan kepada Kasad melalui Dankodiklat TNI AD
sesuai dengan mekanisme umpan balik.
A.n. Kepala Staf Angkatan Darat
Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan
Thomas Edy Widagdo Brigadir Jenderal TNI