NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan...

65
NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA Alur, Babak, Dan Konflik Dalam Drama Serta Pemeranan Tokoh Dalam Naskah ZAFIROH ALFIYANI 2101414095 SMA KELAS XI MODUL Kurikulum Nasional

Transcript of NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan...

Page 1: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

i

NASKAH DRAMA DAN

PERTUNJUKANNYA

Alur, Babak, Dan Konflik Dalam Drama Serta Pemeranan

Tokoh Dalam Naskah

ZAFIROH ALFIYANI

2101414095 SMA KELAS

XI

MODUL

Kurikulum

Nasional

Page 2: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

ii

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahNYA

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku Pengembangan Bahan Ajar Mandiri

(Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam

Drama‖.

Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca khususnya peserta didik yang

ingin lebih memahami tentang kompetensi dasar ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan

Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Sistematika dan sajian dalam buku ini

diupayakan sedemikian rupa agar menjadi semacam panduan yang sederhana, praktis dan dapat

dipelajari secara mandiri oleh pembaca sehingga bisa langsung diaplikasikan dalam kegiatan

pengembangan bahan belajar mandiri.

Selama proses pembuatan buku ini penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu penyelesaian buku ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Wagiran selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar yang selalu

memberikan bimbingan dan arahan demi terselesaikannya buku ini. Penulis juga menyampaikan

terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua menjadi motivasi utama bagi penulis.

Penyusunan buku ini belum sempurna. Penulis mengharapkan segala saran dan kritik

demi pengembangan di masa depan.

Penulis

Zafiroh Alfiyani

PRAKATA

Page 3: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

iii

PRAKATA...................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

A. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

1. Deskripsi........................................................................................................ 2

2. Prasyarat......................................................................................................... 2

3. Petunjuk......................................................................................................... 2

4. KD dan Indikator.......................................................................................... 2

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Pembelajaran 1............................................................................... 3

(Mengidentifikasi Alur Cerita, Babak demi Babak, dan Konflik dalam Drama)

a. Tujuan............................................................................................................ 3

b. Materi Belajar 1................................................................................................ 4

c. Rangkuman.................................................................................................... 25

d. Tugas 1.............................................................................................................. 26

e. Tes Formatif................................................................................................... 28

f. Refleksi.......................................................................................................... 31

2. Kegiatan Belajar 2......................................................................................... 32

(Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama)

a. Tujuan............................................................................................................. 32

b. Materi............................................................................................................. 33

c. Rangkuman.................................................................................................... 39

d. Tugas 2............................................................................................................. 39

e. Tes Formatif 2................................................................................................... 40

f. Refleksi.......................................................................................................... 40

C. EVALUASI........................................................................................................... 41

a. Tes Sumatif..................................................................................................... 42

b. Kunci Jawaban.................................................................................................. 57

DAFTAR ISI

Page 4: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

iv

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 58

GLOSARIUM..................................................................................................................... 59

Page 5: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

1

Pada kompetensi dasar SMP, anda telah mempelajari tentang drama. Dalam modul ini,

akan diulas bagaimana mengidentifikasi alur, babak, dan konflik dalam drama serta bagaimana

mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama.

Modul ini berisi tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 dibahas tentang alu, babak, dan

knflik dalam drama. Kegiatan belajar 2 dibahas tentang proses mengidentifikasi alur, babak, dan

konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton. Sedangkan kegiatan 3 dibahas tentang

mempertunjukkan lakon dalam drama, disertai langkah-langkah dan juga contoh naskahnya.

Tujuan modul ini adalah untuk membimbing anda dalam menguasai kompetensi dasar

mengidentifikasi alur cerita, babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton, serta

mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama secara lisan.

Modul ini berkaitan dengan kompetensi dasar mengidentifikasi alur cerita, babak, dan

konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton, serta mempertunjukkan salah satu tokoh dalam

drama secara lisan. Kompetensi dasar ini merupakan rangkaian dari kompetensi dasar di kelas

VIII tentang mengidentifikasi unsur-unsur, menelaah karakteristik unsur dan kaidah kebahasaan

drama (tradisional dan modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.

Untuk dapat lebih memahami modul ini, anda perlu memperhatikan petunjuk-petunjuk

belajar berikut.

a) Bacalah setiap penjelasan yang diberikan dengan cermat langkah demi langkah.

b) Kerjakan soal-soal atau latihan yang anda temukan dan cocokkan jawaban anda dengan

kunci jawaban dihalaman belakang modul ini,

c) Pelajari sekali lagi uraiannya, terutama bagian yang kurang anda pahami,

d) Praktikkanlah kegiatan-kegiatan yang anda pelajari dengan menggunakan bahan-bahan

yang tersedia sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam modul ini.

PENDAHULUAN

DESKIRPSI

PRASYARAT

PETUNJUK

Page 6: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

2

a.) Naskah drama dari berbagai sumber dengan topik yang bervariasi

b.) Alat tulis yang menunjang pembelajaran

c.)

a.) Anda dapat menjelaskan alur cerita, babak, dan konflik dalam drama

b.) Anda dapat mengidentifikasi alur cerita, babak, dan konflik dalam drama yang

dibaca/ditonton

c.) Anda dapat terampil mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama secara lisan.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

2.18 Mengidentifikasi alur

cerita, babak demi

babak, dan konflik

dalam drama yang

dibaca atau ditonton.

1. Menjelaskan perbedaan alur cerita, babak, dan konflik

dalam drama yang dibaca atau ditonton

2. Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan

konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton

2.18 Mempertunjukkan

salah satu tokoh

dalam drama yang

dibaca atau ditonton

secara lisan.

1. Mendata tokoh dalam drama yang dibaca atau ditonton

2. Menjelaskan karakter tokoh dalam drama yang dibaca

atau ditonton

3. Menjelaskan hal-hal yang menarik dari tokoh dalam

drama yang dibaca atau ditonton

4. Memerankan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca

atau ditonton.

KKM untuk kompetensi dasar mengidentifikasi alur, babak, konflik serta memerankan salah

satu tokoh dalam drama adalah 75.

PERLENGKAPAN

HASIL PELATIHAN

Page 7: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

3

Tujuan :

Setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar 1,

anda diharapkan mampu:

Menjelaskan perbedaan alur cerita, babak, dan

konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton

Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak,

dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton.

Mengidentifikasi Alur Cerita,

Babak demi Babak, dan Konflik dalam drama

KEGIATAN BELAJAR 1

Page 8: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

4

Pernahkah anda membaca naskah drama? Pada kelas VIII, anda telah mengenal dan

mempelajari teks drama. Bagaimana sebuah teks dapat disebut sebagai naskah drama? untuk

mengingat kembali materi tentang teks drama tersebut, Perhatikan contoh berikut!

B

Kampung Kardus

Karya : Gepeng Nugroho

BABAK 1

SEBUAH PERKAMPUNGAN KUMUH, BANGUNAN-BANGUNAN DARI KARDUS.

ORANG-ORANG BERAKTIVITAS SEPERTI BIASANYA, MENGUMPULKAN

BARANG-BARANG BEKAS, BERANGKAT SEKOLAH DAN LAIN SEBAGAINYA,

LAYAKNYA KEHIDUPAN PERKAMPUNGAN PEMULUNG.

Siti : (memasang tali sepatu) Ahhhhh…… hari ini ndak di sangoni lagi. Suruh

puasa sama simbok. Katane seperti biasane : ndok selagi masih sekolah kamu

harus prihatin, kita ini orang miskin, ndak usah jajan ndak apa-apa, nadak

bakalan mati, mending kamu puasa saja, biar pinter. Walah tiap hari kok suruh

puasa.

Mbok Rahmi : Ndok, piye to ora ndang berangkat, malah ngrundel nyapo to? Ngeledek

simbok, soalnya ngak disangoni, iya?

Siti : Siapa yang ngledek simbok, wong lagi ngapalin pelajaran kok. Katane suruh

pinter.

Mbok Rahmi : Ngapalin pelajaran kok sambil merengut?

Siti : Pelajaran drama kok, teater….. ini namanya mimik, ekspresi muka, kan harus

ekspresif.

Mbok Rahmi : Awas ya kalo ngeledek simbok, kuwalat nanti!

Siti : Walah….. ndak-ndak…..

Simbok berbalik kembali mau masuk kedalam rumah, siti merengut mengejek Mbok Rahmi,

beberapa langkah jalan lalu jatuh terpeleset. Rahmi berbalik menengok.

MATERI BELAJAR 1

Page 9: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

5

Rahmi : Jalan itu ati-ati… cah ayu!.

Siti : Tenang mbok, ndak apa-apa, hanya kepleset. Aduuuhhhh.

Rahmi : Bener nggak apa-apa? Apa mau pura-pura sakit biar mbok nulis surat ijin biar

kamu bolos?

Siti : Walah… ndak mbooookkk! Lagian sombong, mbok kan nggak bisa nulis,

mau nulis surat ijin segala.

Rahmi : Makanya jangan jadi orang bodo, walaupun nggak punya uang kamu harus

tetep sekolah, biar pinter, bisa nulis surat ijin untuk anakmu mbesok.

Siti : Ya sudah mbok, siti berangkat sekolah dulu assalamu’alikum (mencium

tangan Rahmi) .

Siti keluar. Mbok Rahmi berblik masuk kedalam rumah.

BABAK 2

Siti exit

Masuk denok, kemudian memilih – milih sampah

Denok : Bosen, tiap hari seperti ini, ndak ada perubahan. Kalo seperti ini terus hidup

juga ndak akan maju-maju. (sambil memungut dan memasukkan kedalam

karung).

Neneng masuk.

Neneng : Kenapa nok? komat kamit seperti itu? (Denok diam dan mlengos) Weh, ditanya

kok malah mlengos.

Denok : Aku bosen.

Neneng : Opo? bosen, kamu wes bosen sama aku tho nok?, ooo… yoh….. kita ndak usah

kekancan lagi, aku juga ndak pate`en ndak kekancan sama kamu!

Denok : Wes, ndak usah nrocos ndak karuan, makanya kalo ada sesuatu itu ditelaah

terlebih dulu biar ndak mis komunikasi, aku kan belum selesai ngomongnya.

Neneng : Apa lagi? Sudah cukup jelas penjelasan dari kamu tadi. Singkat, padat dan jelas,

ndak usah di reply.

Page 10: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

6

Denok : Kosek to, sebentar…… aku kan ndak ngomong kan tadi kalo aku bosen sama

kamu? Walaupun memang kamu orangnya mbosenin. Aku ini bosen dengan

kehidupan kita sekarang, yang tengah kita jalanin ini. Apa kamu juga ndak bosen?

tinggal diantara rumah-rumah kardus, sampah-sampah. Kita ini seperti bukan

manusia saja. Kita ini kan kaum masyarakat yang ndak dianggep oleh dunia.

Neneng : La terus maumu apa? Ndak ada yang bisa kita lakukan yo tho.

Denok : Ya memang ndak ada kalo kita cuman bisa nerima, berusaha dong!

Neneng : Kita kan udah kerja siang malam, itu kan juga usaha. Tuh tadi lihat Mbok Rahmi

menyekolahkan si Siti itu juga salah satu usaha untuk menuju kaya. Siapa tahu

setelah disekolahkan, walaupun untuk makan saja sulit, kalo mau bayar sekolah

saja nunjang sana sini cari utangan, nanti siti jadi orang pinter, dapat kerjaan yang

mapan, terus kaya. Itukan juga sudah upaya menuju kaya.

Denok : Kelamaan……. keburu punya uban.

Neneng : La maumu terus gimana?

Denok : Aku mau pergi dari kampung kardus ini. Aku mau nyari kerja.

Neneng : Mau kemana kamu?

Denok : Kemana saja, mungkin ke kota, asal tidak di tempat ini.

Tanpa disadari mbok Denok datang.

Denok : Pokoknya aku mau kerja apa saja asal halal

Mbok Denok: Kamu mau kemana? Kamu ndak boleh pergi, lalu mbokmu ini sama siapa kalo

kamu pergi.

Denok : Mbok...Denok pengen jadi orang kaya. Simbok kan seneng kalo jadi orang kaya?

Mbok Denok: Yang terpenting bagi simbok adalah kita tetep bisa kumpul. Makan ndak makan

asal kumpul.

Denok : Simbok harus dukung dong cita-cita luhur anakmu.

Mbok Denok : Kamu boleh kerja apa saja, dimana saja, asal masih tinggal bersama mbokmu

dirumah.

Denok : Ah simbok kolot, gak gaul.

Denok keluar sambil mengomel.

Page 11: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

7

Mbok Denok: Ra gaul? Nok apa to maksude? Neng, apa maksudnya aku ndak gaul?

Neneng : Simbok biar keliatan gaul pake celana jeans aja. Hahahahahaaa…….

Mbok Denok: Hus ngawur kamu itu, neng. Nok..... kamu ndak boleh tinggalin simbok

(berlari menuju denok).

Mbok Denok keluar.

Beberapa saat kemudian masuk Surti

Surti : Neeeng….. kamu harus bantu aku, neng. Ini penting, kamu akan sangat

berjasa kalo bisa Bantu aku.

Neneng : Bantu apa sih, Sur?

Surti : Aku dapat surat dari Kang Samsul. Kang Samsul kangen sama aku, pengen

cepet ketemu. Sebentar lagi pulang. (berbunga –bunga)

Neneng : Syukurlah kalo begitu, la terus apa hubungannya denganku? Kamu mau minta

bantuan apa?

Surti : Tolong bacain surat ini, dong.

Neneng : Lo.. kok…..?

Surti : Kamu kan tahu sendiri aku tidak bisa baca.

Neneng : Terus? kok kamu tahu isi suratnya?

Surti : Baru perkiraan aja.

Neneng membuka surat.

Neneng : Lo kok tulisannya pake tinta merah?

Surti : Itu tandanya cinta. Ah nggak gaul kamu. Kalo surat cinta itu kan harus penuh

warna cerah. Nggak pernah nulis surat pasti?

Neneng : Zaman gini masih surat-suratan.

Surti : Walah jangan banyak ngomong, cepetan kamu bacain, tapi ingat jangan

bocorin sama siapa-siapa ya, aku kan malu, siapa tahu isi suratnya juga hot.

Neneng : (membacakan surat) Dek Surti yang cantik…. Lama banget kakang ndak

pernah kasih kabar sama adek. Gimana kabarnya sekarang dek?

Surti : Baik kang, bagaimana kabarnya kang samsul?

Page 12: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

8

Neneng : Syukurlah kalo begitu, kang samsul baik-baik aja, tenang aja kamu ndak usah

kawatir. Ada hal yang sangat penting yang ingin kakang sampaikan pada dek

Sur.

Surti : Apa itu kakang?

Neneng : Kita kan sudah lama menjalin hubungan cinta.

Surti : Maksud kakang pasti mau pulang terus mau ngelamar aku kan?

Neneng : Bukan itu dek, justru karena sudah terlalu lama dan kayaknya tidak ada

peningkaan bagi hati kakang, lagian disini kakang sudah menemukan yang lain,

maka dengan berat hati dek, kakang putuskan untuk kita akhiri hubungan ini,

kakang sudah berencana menikah dengan orang lain.

Surti : (menangis)

Neneng : Jangan menangis to dek.

Surti : (merebut surat kemudian merobeknya) kamu jahat kakang, kamu tidak setia (

menangis sambil exit).

Antok : Ada apa to, Neng?

Rukmini : Kamu nakalin Surti, yo, Neng?

Neneng : Kayak anak kecil saja, ini urusan hati dan perasaan.…

Antok : Walah ngomong pateng pentuntung, keduwuren. Ngomong wae tentang

kardus, kertas sekilo 700, plastik bekas. Hidup di tempat sampah kok

ngomongin cinta.

Neneng : La wong bukan aku kok. Tapi Surti.

Orang-orang (Rukmini, Neneng, Antok) kembali beraktivitas.

Beberapa saat kemudian masuk mbok Denok sambil menangis.

Rukmini : Opo meneh…. Hari ini kok syarat dengan tangisan.

Mbok Denok: Neng, Denok minggat, kabur, eh pergi dari rumah. Denok minggat.

Neneng : Apa, mbok?

Antok : Tenane? Ojok ngarang to mbok?

Mbok Denok : Tenan. Denok ninggalin surat ini.

Rukmini : Apa isinya?

Orang - orang mulai berkumpul mendekat. (Neneng, Antok, Rukmini)

Page 13: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

9

Mbok Denok : Makanya aku datang kesini, tolong bacakan suratnya, Neng. Aaku ndak

bisa baca.

Antok : Lo critanya gimana kok ada acara minggat segala.

Mbok Denok : Sek kowe menengo sek, biar Neneng baca suratnya.

Antok : Jangan sama Neneng, dia itu tukang ngawur kalo suruh baca surat.

Neneng : Apa kamu saja yang baca?

Antok : Lo kamu kan tahu kalo aku tidak bisa baca. Ngece..

Neneng : Yo wes makane meneng wae. “Simbok yang terhormat, maafkan Denok.

Denok ndak pamitan pergi dari rumah, kalo Denok pamit mesti simbok ndak mengijinkan,

jadi Denok langsung cabut saja. Tapi simbok ndak usah khawatir, Denok akan jaga diri

baik-baik. Demikian juga simbok juga harus jaga diri baik-baik. Takecare mbok. Peluk

cium dari ananda tercinta…. Muach…… Denok”.

Mbok Denok : Denok….. teganya kamu ndok ninggalin simbok sendiri.

Orang orang kemudian ribut juga menenangkan simbok. Simbok pingsan, kemudian

beramai-ramai orang orang mengotongnya.

Semua Exit.

Masuk siti.

Siti : Walah karo sambel meneh. Kapan pintere kalo tiap hari sama sambel

teruuuuusssss.

WAKTU BERLALU. LIMA TAHUN SETELAH KEPERGIAN DENOK, SUASANA DI

KAMPUNG KARDUS BELUM BANYAK BERUBAH. SITI SUDAH JADI

MAHASISWI DI UNIVERSITAS ELIT KARENA DAPAT BEASISWA. NENENG JADI

TUKANG SAYUR. DAN MAYORITAS WARGA MASYARAKAT MASIH TETEP

SEBAGAI PEMULUNG.

Page 14: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

10

BABAK 3

Lurah mengadakan inpeksi mendadak didalam kampung.

Carik : Nah di sekitar sini maunya bos besar mau bangun real estate itu.

Lurah : Yayayayaaa….. daerah seperti ini kok ya laku ya?

Carik : Mungkin ada pertimbangan-pertimbangan tertentu, kita kan ndak ngerti

yang menjadi planing bos besar dari kota itu.

Lurah : Tempat bosok gini kok laku ya? Ndak habis pikir, aku !

Carik : Sekarang yang ndak laku itu apa to pak lurah. Sekarang banyak

kekurangan lahan, populasi penduduk semakin meningkat tetapi lahan tetap

malah seolah makin menyempit.

Lurah : Kamu harus bisa mengatasi penduduk kampung ini. Ini kan tugas mudah,

bagaimana caranya saja kamu menyampaikannya. Mereka itu orang -

orang bodoh jadi gampang dikibulin. Kamu janjikan saja uang gantinya.

Carik : Ya memang sudah dijatah to dari bos besar? Semeternya 200 ribu.

Lurah : Bodoh, kamu itu gak bakat kaya. Bilang sama mereka tanah itu di beli

seharga 50 ribu, kalo nggak mau akan dibongkar paksa. Lagian itu kan

bukan tanah milik mereka. Uang ganti rugi itu diberikan juga karena kasian

pada mereka.

Carik : Sory lo pak lurah, gak mudeng deh saya.

Lurah : Kamu pengen ngerasain naik mobil pribadi to? Dengerin musik yang

jeduk-jeduk? Duit itu bisa buat beli mobil yang jeduk-jeduk. (sambil

belagak koplo)

Carik : Duit saya yang utama mau tak buat bangun WC dulu ah pak, la wong saya

kalo buang hajat masih di kali. Masak naik mobil jeduk-jeduk tapi buang

hajadnya masih di kali.

Lurah : Terserah kamu sajalah, kita atur sendiri-sendiri duit kita.

Carik : Betul, yang terpenting kan kita dapat duit banyak to, bos?

Lurah : Pokoknya, kamu atur deh nanti.

Antok : Eee pak lurah kadingaren pak lurah mau datang kemari, bukan lagi

kampanye kan bu?

Page 15: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

11

Lurah : Nah kebetulan kok sepi lagi pada kemana?

Antok : Ya biasa to bu, kerja. Ada apa to pak? Ada program sensus?

Lurah : (pada carik) Kamu kumpulkan deh orang-orang sekarang.

Carik : (pada Antok) kita mau ketemu dengan seluruh warga, kamu sekarang

kumpulkan mereka ya, sifatnya penting dan sangat mendesak.

Antok : La ya tapi ada apa?

Carik : Ada program kesejahteraan masyarakat yang harus segera disampaikan

pada masyarakat.

Rukmini : Pembagian bantuan subsidi BBM diajukan ya pak, atau malah di tambah?

Carik : Wes ndak usah cerewet, laksanakan saja tugas tadi, dasar wong susah,

sugihe mung sugih omong.

Antok : (melihat Rukmini, kemudian memanggil) Pak lurah sama sekdes mau

ketemu dengan seluruh warga, ini sifatnya penting dan sangat mendesak.

Kamu sekarang kumpulin seluruh warga, ini perintah langsung.

Rukmini : (Pada Antok) Kamu saja yang kumpulin seluruh warga. Aku sibuk.

Antok : Wes cepet, ndang budal !

Rukmini exit.

Orang 1 : Beres. Sebentar lagi warga akan datang.

Carik : Warga yang baik.

Beberapa saat kemudian warga mulai berdatangan.

Antok : Ada apa, pak?

Rukmini : Kadingaren banget mengadakan sidak.

Mbok Rahmi : Apa itu sidak?

Orang 2 : Infeksi mendadak.

Antok : Walah… inspeksi mendadak.

Lurah : Weh, Neng, kamu sekarang ganti profesi to? Sekarang jualan sayur?

Neneng : Iya lah pak, lumayan sekarang ndak kotor lagi, sekarang bisa dandan

Antok : Walah memang kamunya saja yang mentel.

Neneng : Orang jualan itu harus tampil cantik dan menarik biar jualannya laku.

Antok : Jualan apa dulu?

Page 16: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

12

Neneng : Ya sayur to, memangnya apa? kalo jualan sayur nglomprot kayak kamu ya

males yang beli.

Antok : Lho kok malah ngece to kowe, Neng ......

Terjadi kericuhan.

Carik : Wes… wes…. Saudara-saudara sekalian, sengaja saudara-saudara

dikumpulkan mendadak oleh kami disini karena ada hal yang sangat penting

yang perlu saudara sekalian ketahui.

Surti : (masuk) Kok rame-rame? Kang Samsulku dateng yaaa! Mana kang

Samsulku?

Carik : Kang Samsul, gundulmu.

Semua : Sokor…..

Surti : (menangis) Kang Samsul dimana? (menyingkir)

Carik : Saudara sekalian, kami datang kemari untuk memberikan kabar gembira

kepada kalian. Wilayah ini, kampung kardus yang kalian tinggali ini akan

segera dibangun real estate oleh kontraktor dari kota sana.

Semua bersorak gembira.

Neneng : La sek…. Tapi terus bagaimana nasib kita selanjutnya, apa real estate itu

terus menjadi milik kita?

Carik : La kok enak. Kalian akan dipindahkan dari tempat ini.

Rukmini : Digusur? Enak saja. Ndak bisa.

Carik : Bisa. Kalian nantinya akan di beri ganti rugi tiap warga untuk memcari

tempat dan membangun rumah kembali.

Semua warga gaduh.

Antok : Berapa banyak kalian beri kami ganti rugi.

Carik : Ganti ruginya cukup besar. Lima puluh ribu.

Lurah : Empat puluh saja.

Carik : Maksud saya empat puluh ribu.

Warga tidak setuju.

Page 17: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

13

Lurah : Ya udah lima puluh ribu.

Carik : Lo katanya 40 ribu pak?

Lurah : Ini namanya strategi negosiasi

Carik : Ya sudah saya naikkan menjadi 50 rb

Warga masih menolak dan makin ramai.

Carik : Wah sudah ndak kondusif ini pak lurah.

Lurah : Pokoknya kami atur.

Carik : Baiklah kalo begitu, masalah ganti rugi nanti perwakilan dari kalian

akan kami ajak berembuk di kelurahan. Kita tunggu di kelurahan.

Lurah dan carik exit.

ORANG-ORANG MASIH GADUH, KEMUDIAN MEMILIH PERWAKILANNYA

UNTUK PERGI KEKELURAHAN. BEBERAPA ORANG EXIT. SEMENTARA YANG

LAIN KEMUDIAN BERKERUMUN MEMBICARAKAN PENGGUSURAN ITU.

BEBERAPA SAAT KEMUDIAN MASUK SITI.

Siti : Ada apa to mbok? (pulang kuliah)

Mbok Rahmi : Kita akan di gusur, ndok.

Siti : Apa? digusur?

Mbok Rahmi kemudian cerita soal penggusuran itu.

Siti : Waduh mbok, ndak bisa begitu, kalo gitu biar siti juga pergi ke kelurahan.

Mbok Rahmi : Tenang semuanya, anakku, Siti, yang akan berdialog dengan pak lurah, dia

kan bocah sekolahan, bocah pinter, pasti bisa bernegosiasi untuk kepentingan

kita.

Neneng : Sing ati-ati ya Sit, kamu pasti bisa, kita serahkan tanggung jawab ini

sepenuhnya kepadamu. Selamat berjuang kawan, hidup mati kita ada di

tangan kamu!. Hidup kampung kardus!!!!

Semua Orang : Hidup !!!!!

Rukmini : Hidup Siti Zulaikah Permata Sari!

Antok : Sek... sek... sek. Sopo jenenge? Siti.....

Rukmini : Siti Zulaikah Permata Sari.

Antok : Apik tenan saiki jenenge. Kok ganti yo mi jenenge anakmu..Siti Zaenab to?

Page 18: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

14

Mbok Rahmi : La yo supaya keren to, sudah jadi mahasiswi.......

Rukmini : Hidup Siti Zulaikah Permata Sari

Semua : Hidup!!!

Siti exit

BABAK 4

ORANG MAKIN KHAWATIR DAN WAS-WAS DENGAN PENGGUSURAN ITU.

MEREKA BERHARAP PENGGUSURAN ITU TAK JADI DI LAKUKAN.

Siti berdiskusi dengan pak lurah dan bu carik.

Orang 2 : Pokoknya aku tidak mau pergi dari tempat ini. Titik. Sampai darah

penghabisan.

Orang 1 : (pada rahmi) Anakmu itu lho, apa ada persengkongkolan dengan pak

lurah? Kok malah memihak pada mereka?

Mbok Rahmi : Apa iya?

Orang 1 : Nanti Tanya aja sendiri.

Masuk siti.

Siti : Wah enak nih aku sama mbokku bisa kaya, bisa makan enak, bisa tidur

nyaman, enak ini jadi wong sugih.

Mbok Rahmi : Apa benar kamu juga sudah sekongkol dengan bu lurah. Tidak memihak

pada kita?

Siti menarik Mbok Rahmi.

Siti : Mbok, tenang saja, kita nanti akan dapat persenan dari bu lurah. Kita akan

dapat lebih banyak duit ganti rugi, ditambah uang tutup mulut. Bu lurah telah

mempercayakan pada saya untuk membantu carik pada urusan ini.

Mbok Rahmi : Kamu aku sekolahkan bukan untuk membodohi orang yang memang

bodoh.

Siti : Simbok, ini bisnis.

Seluruh warga ribut dan berdemo.

Page 19: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

15

Mbok Rahmi meninggalkan Siti sambil marah dan kecewa. Seluruh warga ribut dan berdemo.

Neneng : Sekarang kita harus bertindak cepat, kita protes besar-besaran, kalo perlu

anarkis. Mogok makan!

Orang 1 : Nek kon mogok makan wegah, aku ra kuat!

Neneng : Cuman menggertak saja, kalo ndak gitu, kita tuntut mundur aja pak lurah.

Semua warga berdemo. Exit.

Masuk kontraktor, pak lurah dan carik.

Kontraktor : Ya.. tanah yang bagus untuk dibangun, pasti akan untung. Iya kan, rik?

Carik : (sambil mencatat) Ya, ya, bagus bos (gugup).

Kontraktor : Sudah didistribusikan ganti rugi pada warga? Warga juga telah setuju kan

dengan jumlah yang saya tawarkan. Apa perlu saya yang langsung melakukan kesepakatan

dengan mereka?

Lurah : O, jangan-jangan, semua sudah beres kok, ganti rugi sudah disepakati warga.

Besok lahan ini akan dikosongkan.

Carik : Besok?

Lurah : Menurut informasi warga telah membeli perumahan sederhana. Namun layak

huni.

Kontraktor : Jadi ganti rugi yang saya berikan layak bagi mereka. Terimakasih telah

membantu saya dalam hal ini, pak lurah dan carik memang pejabat teladan.

Lurah : Terimakasih atas kepercayaannya, kami sangat menjunjung tinggi

kepercayaan yang diberikan kepada orang lain terhadap kami.

Kontraktor : Kita tinjau yang sebelah sana pak, sebelah sana calonnya saya bangun

supermarket.

BABAK 5

MEREKA EXIT. WAKTU BERLALU. PENGGUSURAN TERJADI, SELURUH WARGA

PANIK. TERJADI KEKERASAN DAN LAIN-LAIN. KEMUDIAN LENGANG.

Siti :Bu lurah, gimana janji bu lurah, katanya mau kasih persenan.

Lurah : Nanti kalo urusannya sudah selesai, pasti tak bayar.

Siti : Kapan bu?

Page 20: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

16

Setelah membaca naskah tersebut, bagaimana pendapat anda tentang drama? hal apa

saja yang menjadi bagian dalam naskah drama? jika anda belum dapat menyebutkan bagian-

bagian dalam drama, ikutilah langkah-langkah berikut!

1. Apakah naskah tersebut berbentuk cerita atau percakapan?

……………………………………………………………..………………………….......

2. Apakah naskah tersebut bercerita tentang suatu peristiwa saja, atau bercerita tentang

permasalahan antarmanusia?

…………………………………………………….............................................................

BABAK6

DENOK PULANG SETELAH 5 TAHUN BEKERJA DI LUAR NEGERI.

Denok : Mbok aku pulang! (terkejut) lo ada apa ini? Kok jadi begini?

Siti : Mbak denok?

Denok : Siti, ya? Wah pangling aku. sudah gede, ya?

Siti : Kemana saja mbak selama ini?

Denok :Ya kerja, jadi TKW diluar negri. Lumayan lah dek. Ada apa ini?

(menangis) kok jadi begini?

Siti : (menangis) Warga telah digusur.

Denok : Digusur? Lalu kemana semua warga, juga simbokku?

Siti : (menggeleng) simbok saya pun ndak ngerti dimana. Saya sibuk ngurusin

duit di bulurah saat penggusuran itu dilakukan. Saya tak membayangkan akan begini

jadinya. Saya juga telah dibohongi oleh bu lurah. Seluruh warga padahal juga telah

membenci saya, termasuk simbok saya yang telah sangat kecewa dengan saya. Saya

bingung harus bagaimana?

Denok : Simbok…..(menangis)

Masuk surti yang telah jadi gila karena dulu ditinggal pacarnya.

Surti : Lho…. Lagi pada ngapain? Kok melankolis banget tho, ditinggal pacar ya?

Tenang aja, semua lelaki memang seperti itu. Mendingan kita nyanyi bareng yuk!

SELESAI

Page 21: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

17

3. Apakah naskah tersebut disajikan secara runtut dan dapat dipahami isinya?

.............................................................................................................................................

Setelah anda menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, tulislah simpulan anda tentang

drama!

b. Unsur Intrinsik Drama

Anda telah membuat simpulan tentang naskah drama. Untuk memastikan apakah hasil

simpulan anda sudah tepat dan lengkap, perhatikan bagan berikut!

Berdasarkan bagan tersebut, dapat disimpulkan bahwa drama berbentuk dialog, di

dalamnya terdapat alur yang membentuk jalinan cerita, kemudian jalinan cerita tersebut

memungkinkan munculnya konflik-konflik atau permasalahan antarmanusia. Drama tidak

bercerita tentang terjadinya suatu peristiwa saja, melainkan tentang suatu kejadian yang timbul

akibat interaksi tokoh dalam drama. Hassanuddin dalam jurnal berjudul ―Analisis Naskah

Robohnya Surau Kami dan Penggunaannya untuk Menyusun Model Menulis Naskah Drama di

Simpulan

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

...................................................................

Page 22: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

18

Universitas Wiralodra Indramayu‖ membatasi drama sebagai suatu genre sastra yang ditulis

dalam bentuk dialog-dialog dengan tujuan untuk dipentaskan sebagai seni pertunjukan.

Perhatikanlah gambar berikut!

Apakah anda dapat menemukan perbedaan antara naskah drama dengan gambar tersebut?

Drama berarti segala pertunjukan yang memakai mimik. Drama biasanya dipentaskan

berdasarkan naskah, yakni bentuk atau rencana tertulis dari sebuah lakon drama. Cley Hamilton

(dalam Brahim ) berpendapat bahwa drama adalah sebuah cerita yang dikarang dan disusun

untuk dipertunjukkan oleh pelaku-pelaku di atas panggung di depan publik, karena itulah gambar

tersebut tidak bisa disebut sebagai naskah drama meskipun berbentuk percakapan dan memiliki

konflik. Di dalam naskah drama tidak terdapat gambar. Selain itu, gambar tersebut tidak

memiliki jalinan cerita.

Tjokroatmodjo (1985: 41) dalam jurnal berjudul ―Pembinaan dan Pementasan Teater

Sekolah serta Fungsinya dalam Pembelajaran Apresiasi Drama di Kelas XI SMA Pangudiluhur

Surakarta‖ mengungkapkan bahwa drama/teater ialah suatu seni tentang pelaksanaan pementasan

suatu cerita atau karya seni yang lain, yang meliputi penggarapan terhadap unsur-unsur pelaku,

naskah, pentas, sutradara, kostum, dan perlengkapan pentas.

Setelah anda mengingat kembali materi tentang drama, sekarang anda akan belajar

tentang Alur cerita, babak, dan konflik dalam drama, sekaligus bagaimana memertunjukkan

salah satu tokoh dalam lakon drama.

Page 23: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

19

A. Alur Cerita (Plot)

1. Pengertian Alur

Alur adalah bagian dari unsur intrinsik drama, berupa kerangka awal hingga akhir

yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang berlawanan. Alur dikembangkan

berdasarkan hubungan sebab-akibat dengan bertumpu pada konflik tokoh. Alur dalam naskah

drama memiliki peran sebagaimana peta perjalanan. Jika dalam perjalanan arah ditunjukkan

dengan gambar, plot dalam naskah drama dijelaskan dengan tahapan-tahapan peristiwa yang

dinyatakan melalui ucapan, pikiran, dan tindakan tokoh.

Pada drama Kampung Kardus, terdapat warna berbeda-beda sebagai penanda tahapan

alur. Identifikasi lah setiap tahapan alur tersebut!

WARNA PENJELASAN ISI

BIRU ………………………………………………………….

HITAM ………………………………………………………….

ORANGE ………………………………………………………….

HIJAU ………………………………………………………….

Setelah menulis hasil identifikasi anda, cocokkanlah hasil identifikasi tersebut dengan

tabel berikut!

WARNA PENJELASAN ISI

BIRU Penjelasan setting serta pengenalan tokoh dan penyebab konflik awal, seperti alasan

Denok meninggalkan kampung kardus serta sebab mengapa Surti menjadi gila.

HITAM Pemunculan konflik, dimulai ketika Pak Lurah mengadakan inspeksi mendadak

ORANGE Kampung kardus akan dibangun menjadi real estate. Warga menolak karena uang

ganti ruginya sangat kecil. Pejabat desa melakukan korupsi dengan tidak

memberikan seluruh uang ganti rugi dari sang kontraktor. Terjadi keributan sampai

LATIHAN 1

Page 24: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

20

Siti dipercaya sebagai negosiator. Tetapi Siti justru terlibat kerja sama dengan

pejabat desa karena iming-iming uang. Hal ini membuat warga dan Rukmini

kecewa. Penggusuran terjadi.

HIJAU Siti menyesali perbuatannya dan menyadari bahwa Bu Lurah telah

mempermainkannya. Kemudian Denok pulang sebagai TKW yang sukses. Saat dia

bermaksud menemui simbok, ternyata simbok tak diketahui keberadaannya setelah

peristiwa penggusuran itu terjadi.

Setelah mencocokkan jawaban, berdasarkan penjelasan isi dari masing-masing warna

teks, Identifikasilah tahapan alur naskah drama Kampung Kardus!

WARNA TAHAPAN

BIRU …………………………………………………..

HITAM …………………………………………………..

ORANGE …………………………………………………..

HIJAU …………………………………………………..

Untuk mengetahui apakah hasil identifikasi anda sudah benar, perhatikan bagan

tahapan alur berikut!

2. Tahapan Alur

LATIHAN 2

Page 25: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

21

Bagaimana? Apakah hasil identifikasi anda sudah tepat?jika belum, perbaikilah hasil

pekerjaan tersebut sesuai materi tahapan alur!

B. Babak

Babak merupakan bagian dari lakon drama. dalam satu lakon drama biasanya terdiri

atas satu babak atau lebih. Batas antara babak satu dengan babak lain ditandai dengan

turunnya layar atau matinya penerangan panggung. Setelah turunnya layar dan matinya

lampu penerangan biasanya terjadi perubahan tata panggung yang menggambarkan setting

yang berbeda (tempat, waktu, maupun suasana). Babak-babak itu dibagi dalam beberapa

adegan. Pergantian adegan yang satu dan yang lain mungkin karena masuknya tokoh lain

dalam pentas, kejadian dalam waktu yang sama tetapi peristiwanya lain, ataupun karena

kelanjutan peristiwa yang tidak memerlukan pergantian setting.

TAHAPAN ALUR

Pengenalan tokoh,

setting, dan konflik

yang akan dikembangkan

Muncul tokoh

antagonis yang

memancing

pertikaian

Konflik mereda,

tokoh-tokoh yang

meruncingkan konflik

menemukan

penyelesaian.

Puncak

konflik/ketegangan

Page 26: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

22

Setelah mengetahui pengertian babak, silakan anda identifikasi babak-babak dalam

drama Kampung Kardus. Untuk itu, ikutilah langkah-langkah berikut!

Identifikasilah setting (tempat, waktu, suasana) dalam drama tersebut. Perbedaan setting

dapat memungkinkan pergantian babak.

Identifikasilah adegan-adegan dalam setting tersebut, misalnya : di Rumah Siti terjadi

adegan Siti yang mengeluhkan nasibnya karena tidak disangoni oleh simbok, selain itu

terdapat adegan Siti terpeleset, dan lain-lain. Adegan-adegan akan membantu andadalam

mengidentifikasi permasalahan atau konflik dalam drama. Pergantian setting

memungkinkan munculnya konflik baru.

Setelah mengidentifikasi adegan dan settingnya, kelompokkan babak-babak tersebut

berdasarkan pergantian setting.

BABAK SETTING ADEGAN

1 a. Tempat :

b. Waktu :

c. Suasana :

1. ……..

2. ……..

3. ……..

….. …………………………

….. …………………………

Berapakah jumlah babak dalam naskah drama Kampung Kardus? Untuk mengetahuinya,

cermatilah tabel berikut!

BABAK SETTING ADEGAN

1 a. Tempat : Rumah

Siti

b. Waktu : Pagi hari

ketika Siti akan

pergi ke sekolah

c. Suasana : santai,

layaknya obrolan

pagi hari antara ibu

dan anak.

1. Siti akan pergi ke sekolah

2. Siti jatuh di depan halaman rumahnya.

LATIHAN 3

Page 27: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

23

2 a. Tempat : di

lingkungan

kampung kardus

b. Waktu : Pagi hari

c. Suasana :

1. Denok mengeluhkan kehidupannya di kampung kardus

2. Neneng masuk dan merusak suasana dengan

kesalahpahamannya terhadap Denok

3. Simbok masuk, kemudian Denok mengatakan ingin

pergi merantau.

4. Denok keluar, kemudian simbok berdialog dengan

Neneng tentang arti ―ndak gaul‖

5. Simbok keluar, masuk Surti yang meminta bantuan

kepada Neneng untuk membacakan surat dari Kang

Samsul.

6. Masuk Antok dan Rukmini yang menanyakan tentang

sebab Surti menangis

7. Masuk simbok yang berteriak karena kepergian Denok

dan hanya meninggalkan sebuah surat

8. Masuk siti, kembali mengeluhkan kehidupannya.

3 a. Tempat : di

lingkungan

kampung kardus

b. Waktu :

c. Suasana : gaduh

1. Carik dan lurah membicarakan kondisi kampung kardus

yang akan dijadikan real estate, termasuk ganti rugi

tanah warga

2. Masuk Antok dan Rukmini menegur carik dan pak

lurah

3. Masuk Neneng berjualan sayur

4. Masuk Surti yang menangis menanyakan Kang Samsul

5. Adegan negosiasi antara warga dan pak lurah

6. Masuk Siti, kemudian ditunjuk untuk pergi ke

kelurahan mewakili warga.

4 a. Tempat : kelurahan

b. Waktu :

c. Suasana : tegang

1. Orang-orang mencurigai Siti terlibat persekongkolan

dengan pihak kelurahan

2. Siti berusaha meyakinkan simboknya tentang

keuntungan yang akan mereka dapatkan

3. Neneng menghasut warga untuk berdemo

Page 28: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

24

4. Masuk kontraktor, mengecek hasil negosiasi kelurahan

dengan warga

5 a. Tempat :

lingkungan

kampung kardus

b. Waktu :

c. Suasana : tegang

1. Penggusuran warga kampung kardus

2. Siti mempertanyakan janji bu lurah kepada dirinya

tentang ganti rugi tanah

6 a. Tempat :

lingkungan

kampung kardus

b. Waktu :

c. Suasana : tegang

1. Denok pulang dari luar negeri dan mencari simboknya

2. Masuk Siti dan menceritakan apa yang terjadi.

3. Masuk Surti yang telah menjadi gila karena dikhianati

Kang Samsul.

C. Konflik

Anda tentu pernah menonton drama yang membuat anda terbawa ke dalam suasana

drama tersebut, atau justru menonton drama yang membosankan dan membuat anda

mengantuk. Mengapa demikian? salah satu faktornya adalah kehadiran konflik. Konflik

berperan penting dalam menarik perhatian penonton/pembaca. Jadi, apa yang anda ketahui

tentang konflik?

Konflik merupakan elemen yang menggerakkan plot sehingga peristiwa dalam

drama bergerak secara dinamis. Konflik dalam drama terbagi atas konflik internal dan

eksternal. Konflik internal adalah konflik tokoh dengan dirinya sendiri, seperti rasa gelisah.

Sedangkan konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara tokoh dengan lingkungannya

(tokoh lain), misalnya adegan perkelahian. Konflik menjadi bagian penting dalam alur. Alur

terbagi menjadi beberapa babak yang terdiri atas adegan-adegan. Untuk memunculkan

konflik diperlukan kemasan berupa adegan-adegan. Begitu juga sebaliknya, bahwa adegan-

adegan juga bisa menimbulkan konflik. Contoh: konflik Siti yang sedih karena tidak pernah

disangoni simbok, dikemas/diwujudkan dalam adegan Siti akan bersiap-siap pergi ke

sekolah. Adegan Denok yang mengeluhkan bahwa dia bosan dengan hidupnya,

menimbulkan konflik berupa kesalahpahaman Neneng pada apa yang diucapkan Denok.

Page 29: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

25

Identifikasilah konflik dalam drama Kampung Kardus berdasarkan adegan-adegan

yang telah anda rumuskan ketika mengidentifikasi babak!

ADEGAN KONFLIK

Siti akan pergi ke sekolah. Dia tidak disangoni lagi dan disuruh puasa

oleh mbok Rahmi.

………………………………………………….. ………………………………………

………………………………………………….. ………………………………………

…………………………………………………. ………………………………………

RANGKUMAN

Alur adalah kerangka awal hingga akhir yang merupakan jalinan

konflik antara dua tokoh yang berlawanan, dan dikembangkan

berdasarkan hubungan sebab-akibat. Alur memiliki empat tahapan,

yaitu: eksposisi, komplikasi, klimaks, dan resolusi.

Babak merupakan bagian dalam drama yang menandai pergantian

setting (waktu, tempat, atau suasana). Batas antara babak satu dengan

yang lain ditandai dengan blackout (turunnya layar atau pemadaman

lampu panggung sejenak). Babak terdiri atas adegan-adegan yang

merupakan representasi dari konflik.

Konflik merupakan penggerak alur dan dikemas dalam adegan-adegan

yang terkumpul dalam babak-babak.

LATIHAN 4

Page 30: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

26

1. Tontonlah salah satu pementasan drama ―Kampung Kardus‖ karya Gepeng Nugroho di internet.

Kemudian identifikasi babak-babaknya dan bandingkanlah hasil identifikasi antara babak dalam

naskah drama dan dalam pementasan!

BABAK PENJELASAN

DALAM NASKAH 1. ……………………………

2. ……………………………

3. …………………………….

DALAM PEMENTASAN 1. …………………………….

2. …………………………….

3. ……………………………..

Simpulan : hasil identifikasi babak dalam naskah berjumlah……, sedangkan hasil identifikasi

babak dalam pementasan berjumlah……

2. Perhatikan kutipan naskah drama ―Ayahku Pulang‖ karya Usmar Ismail berikut, kemudian

identifikasilah konfliknya!

R. SALEH: (sambil batuk-batuk) Sepuluh tahun aku menjadi seorang saudagar besar di

singapur. Aku menjadi kepala perusahaan dengan pegawai berpuluh-puluh orang. Tapi malang

bagiku, toko itu habis terbakar. Lalu seolah-olah seperti masih belum puas menyeret aku ke

lembah kehancuran, saham-saham yang ku beli merosot semua nilainya sehabis perang ini.

Sesudah itu semua yang kukerjakan tak ada lagi yang sempurna. Sementara aku sudah mulai

tua. lalu tempat tinggalku, keluargaku, anak isteriku tergambar kembali didepan mata dan

jiwaku. Kalian seperti mengharapkan kasihku.

GUNARTO: Bukan kami yang mengharap kasihmu.Tapi kau yang mengharap belas kasihan

kami karena kemiskinanmu.

TUGAS 1

Page 31: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

27

I B U: (gelisah serba salah) Narto, Ayahmu yang berbicara itu. Mestinya engkau gembira, nak.

Sudah semestinya Ayah kembali pada anak-anaknya, harta yang paling berharga.

R. SALEH: (Batuk-batuk. Lalu memandang gunarto) Sudikah engkau memberikan air segelas

buat ku dulu Gunarto? hanya engkau yang tampak tak rela dengan kehadiranku (diam sejenak).

Kalau Narto tak mau, engkaulah Maimun. Maukah kau memberikan Ayah segelas air?

MAIMUN: Baik, Ayah.

GUNARTO: Maimun! Sejak Kapan kau punya seorang Ayah!

I B U: Gunarto! (sedih, gelisah dan mulai menangis).

GUNARTO: (bicara perlahan tapi pahit) Kami tidak mempunyai Ayah, Bu. Kapan kami

mempunyai seorang Ayah?dia itu kacang lupa kulinya,bu. Setelah dibuang orang ,dia lalu

memasang tampang memelas agar kita mau menampungnya. Jiah.. tak sudi aku.!

I B U: (agak keras tapi tertahan) Gunarto! Apa katamu itu!

GUNARTO: Kami tidak mempunyai seorang Ayah kataku. Kalau kita mempunyai Ayah, lalu

apa perlunya aku membanting tulang selama ini? Jadi budak orang! Dulu, aku dan Ibu hampir

saja terjun ke dalam laut, untung Ibu cepat sadar. Dan jika kita mempunyai Ayah, lalu apa

perlunya aku menjadi anak suruhan waktu itu? Aku besar dalam keadaan sengsara. Rasa

gembira di dalam hati sedikitpun tidak ada. Dan kau Maimun,. Lupakah engkau waktu menangis

disekolah rendah dulu? Karena kau tidak bisa membeli kelereng seperti kawan-kawanmu yang

lain. Dan kau pergi ke sekolah dengan pakaian yang sudah robek dan tambalan sana-sini? Itu

semua terjadi karena kita tidak mempunyai seorang Ayah! Kalau kita punya seorang Ayah, lalu

kenapa hidup kita melarat selama ini!

3. Jelaskan hubungan antara alur cerita, babak, dan konflik dalam drama!

Lembar Jawaban

Page 32: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

28

A. Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!

1. Berdasarkan tahapan ceritanya, Naskah Drama Kampung Kardus karya Gepeng Nugroho

memiliki jenis alur….

a. Maju b. Mundur c. Campuran d. Tidak urut e. Bebas

2. Bacalah kutipan Naskah Drama Kampung Kardus karya Gepeng Nugroho berikut !

Babak 5

MEREKA EXIT. WAKTU BERLALU. PENGGUSURAN TERJADI, SELURUH WARGA

PANIK. TERJADI KEKERASAN DAN LAIN-LAIN. KEMUDIAN LENGANG.

Siti :Bu lurah, gimana janji bu lurah, katanya mau kasih persenan.

Lurah : Nanti kalo urusannya sudah selesai, pasti tak bayar.

Siti : Kapan bu?

Babak 6

DENOK PULANG SETELAH 5 TAHUN BEKERJA DI LUAR NEGERI.

Denok : Mbok aku pulang! (terkejut) lo ada apa ini? Kok jadi begini?

Siti : Mbak denok?

Denok : Siti, ya? Wah pangling aku. sudah gede, ya?

Pergantian babak dalam kutipan naskah tersebut terjadi karena hal-hal berikut, kecuali….

a. Terjadi pergantian pemain ―lurah‖ dan ―Denok‖

b. Terjadi perubahan tempat adegan

c. Siti sudah gede sehingga membuat pangling

d. Latar waktunya lima tahun setelah kepergian Denok

e. Tokoh Simbok nasibnya tidak diketahui

3. Konflik penggusuran dalam Naskah Drama Kampung Kardus karya Gepeng Nugroho

terdapat pada tahapan alur….

a. Eksposisi b. Komplikasi c. Klimaks d. Resolusi e. Keputusan

4. Berikut ini merupakan fakta tentang babak, kecuali….

TES FORMATIF 1

Page 33: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

29

a. Bagian dari lakon drama

b. Tanda pergantian pemain

c. Tanda pergantian setting

d. Dibatasi oleh blackout

e. Kumpulan adegan-adegan

5. Bacalah kutipan naskah drama Kampung kardus karya Gepeng Nugroho berikut!

Denok : Aku mau pergi dari kampung kardus ini. Aku mau nyari kerja.

Neneng : Mau kemana kamu?

Denok : Kemana saja, mungkin ke kota, asal tidak di tempat ini.

(Tanpa disadari mbok Denok datang).

Denok : Pokoknya aku mau kerja apa saja asal halal

Mbok Denok: Kamu mau kemana? Kamu ndak boleh pergi, lalu mbokmu ini sama siapa

kalo kamu pergi.

Denok : Mbok...Denok pengen jadi orang kaya. Simbok kan seneng kalo jadi orang

kaya?

Mbok Denok: Yang terpenting bagi simbok adalah kita tetep bisa kumpul. Makan ndak

makan asal kumpul.

Denok : Simbok harus dukung dong cita-cita luhur anakmu.

Konflik utama dalam kutipan naskah tersebut adalah….

a. Denok bingung akan pergi kemana

b. Simbok tidak memikirkan makan

c. Simbok tidak mendukung Denok

d. Simbok tidak ingin ditinggal oleh Denok

e. Denok ingin memperbaiki keadaan hidupnya

B. Uraian

Kerjakanlah tugas berikut untuk menambah pemahaman dan penguasaan anda tentang drama.

Bacalah soal secara teliti, kemudian jawablah soal-soal dengan tepat. Selamat mengerjakan!

1. Carilah salah satu contoh naskah drama, kemudian identifikasilah alur cerita, babak, dan

konfliknya!

Page 34: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

30

JUDUL NASKAH:

………………………………………………………………

HASIL IDENTIFIKASI

ALUR

CERITA

Tahapan :

1. Eksposisi: ……………………………………………………………..

2. Komplikasi: ……………………………………………………………..

3. Klimaks: ……………………………………………………………..

4. Resolusi: ……………………………………………………………..

Jenis alur : …………..

BABAK 1. Babak 1 :

a. Adegan 1 :

b. Adegan 2 :

c. Adegan 3 :

d. …………

e. …………

2. Babak 2 :

a. Adegan 1 :

b. Adegan 2 :

c. Adegan 3 :

d. …………

e. …………

3. Babak 3 :

a. ……….

b. ……….

KONFLIK 1. ……………

2. ……………

3. ……………

Page 35: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

31

Cocokan jawaban anda pada tes formatif dengan kunci jawaban pada bagian akhir modul ini.

Ukurlah tingkat penguasaan materi alur cerita, babak, dan konflik drama dengan rumus berikut:

Soal pilihan ganda => Tingkat penguasaan = jumlah jawaban benar x 100

Jumlah soal

Soal uraian => Tingkat penguasaan :

1. Dapat mengidentifikasi alur secara lengkap dan tepat mendapat skor 20 (setiap tahapan alur

bobotnya 5 skor).

2. Dapat mengidentifikasi babak secara lengkap dan tepat mendapat skor 60 (setiap babak

bobotnya 10 skor).

3. Dapat mengidentifikasi minimal 4 konflik mendapat skor 20 (setiap konflik bobotnya 5

skor).

Apabila hasil yang anda dapatkan mencapai KKM, yaitu 75, maka anda dapat melanjutkan

ke kegiatan belajar 2. Namun, apabila tingkat penguasaan pada kegiatan belajar 1 belum

mencapai KKM, maka anda harus mengulang materi yang belum dikuasai.

REFLEKSI

Page 36: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

32

Tujuan:

1. Anda dapat mendata tokoh dalam drama

yang dibaca atau ditonton

2. Anda dapat menjelaskan karakter tokoh

dalam drama yang dibaca atau ditonton

3. Anda dapat enjelaskan hal-hal yang menarik

dari tokoh dalam drama yang dibaca atau

ditonton

4. Anda dapat memerankan salah satu tokoh

dalam drama yang dibaca atau ditonton.

KEGIATAN BELAJAR 2

MEMPERTUNJUKKAN SALAH SATU

TOKOH DALAM DRAMA

Page 37: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

33

Ketika anda menonton televisi, anda tentu sering menjumpai tayangan drama, baik drama

tragedi, komedi, opera, dan lain-lain. Anda mungkin menyukai salah satu drama tersebut di

televisi. selain menghibur dan mendidik, apa yang membuat anda menyukai drama? apakah anda

juga ingin bermain drama seperti di televisi?

Baji-gal, Elek, & Nagyné, 2001; Erdogan, & Baran, 2009 dalam Jurnal Internasional

berjudul : The King’s carpet : Drama Play in Teacher Education‖ mengungkapkan bahwa

menggunakan ―bermain drama‖ dalam pembelajaran merupakan sarana siswa dalam

memecahkan masalah. Selain itu, siswa memperoleh pengetahuan yang lebih dalam melalui

proses kreatif yang mereka gunakan untuk mengembangkan dan memberlakukan cerita. Siswa

yang terlibat dalam bermain drama menjadi aktif bekerja sama, berdialog, dan juga belajar

menjadi diri mereka sendiri. Siswa menjadi lebih percaya diri dan kreatif.

Bolton (1992) dalam jurnal internasional berjudul “Emotional Engagement Through

Drama: Strategies to Assist Learning through Role-Play” berpendapat bahwa bentuk-bentuk

improvisasi kelas drama, seperti bermain peran, memiliki jauh lebih banyak potensi untuk

memungkinkan siswa benar-benar terlibat dalam emosi peran mereka, daripada dengan hanya

mempelajari naskah saja. Siswa dapat merasakan secara langsung peristiwa demi peristiwa.

Ketika siswa bekerja dari naskah, mereka bekerja dalam mode deskriptif yang menuntut mereka

fokus pada keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk membangun opini mereka dengan cara

yang masuk akal, bukannya mampu terlibat secara emosi melalui karakter mereka sebagai

pengungkap adegan. Dikutip dari jurnal yang sama, Heathcote berpendapat bahwa dalam

bermain drama, siswa beroperasi dalam ―modus eksistensial.‖ Dalam ―Mode eksistensial,‖

peserta lebih mungkin untuk terlibat secara emosional dengan peran mereka dan peran yang

dimainkan oleh orang lain, karena mereka secara spontan hidup melalui

pengalaman dalam real-time

Untuk memerankan salah satu tokoh dalam drama, anda dapat mengikuti langkah-

langkah berikut.

Pilihlah salah satu naskah drama yang pernah anda baca atau lakon yang pernah anda tonton.

MATERI BELAJAR 2

Page 38: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

34

Baca dan pahamilah naskah dramanya secara utuh. Jika anda memilih naskah berdasarkan

lakon yang pernah ditonton, maka carilah naskah dari lakon tersebut di internet dan

pahamilah tema pementasannya.

Pilihlah salah satu tokoh yang menurut anda menarik untuk diperankan

Bacalah dialognya berulang-ulang.

Lakukan pendalaman karakter sesuai dengan naskah.

Lakukan latihan ekspresi wajah dan gestur.

A. TEKNIK BERPERAN

Berperan adalah menjadi orang lain sesuai dengan tuntutan lakon drama. Sejauh mana

kemampuan seorang pemain ditentukan oleh kemampuannya meninggalkan egonya sendiri dan

memasuki serta mengekspresikan tokoh lain yang dibawakan.

Dalam berperan, anda harus perhatikan adanya hal-hal berikut ini.

1. Kreasi yang dilakukan oleh pemain

2. Peran yang dibawakan harus alamiah dan wajar

3. Peran yang dibawakan harus sesuai dengan tipe, gaya, jiwa, dan tujuan dari pementasan

4. Peran yang dibawakan harus disesuaikan dengan periode tertentu dan watak yang harus

direpresentasikan.

Ketika anda memerankan salah satu tokoh dalam drama, imajinasi sangat diperlukan

karena anda akan berpura-pura menjadi orang lain namun harus membuat kepura-puraan tersebut

tidak diketahui oleh orang lain. penonton harus merasa bahwa yang ditampilkan dalam pentas

adalah kenyataan. Jika anda pura-pura menangis, maka penonton harus merasa bahwa anda

benar-benar menangis.

Setelah anda mengetahui teknik berperan, pilihlah satu naskah drama, kemudian pahami

isi naskah tersebut, pilihlah salah satu tokoh yang akan kalian perankan. Sebelumnya,

lakukanlah latihan-latihan berikut agar anda dapat memerankan tokoh dengan sempurna!

a. Latihan Dialog

1) Artikulasi

Artikulasi adalah kejelasan ucapan dalam melafalkan dialog naskah drama agar

pemain mampu menyampaikan makna atas apa yang diucapkannya di atas pentas. Anda

dapat melatih kejelasan artikulasi dengan menggerakkan bibir dan rahang berulang-ulang.

Page 39: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

35

Latih bibir untuk mengucapkan bunyi vocal, misalnya bunyi ―O‖ dengan bibir membulat,

―U‖ dengan mengerucut, ―I‖ dengan mulut memipih, ―A‖ dengan menganga, dan ―E‖

seperti bunyi ―I‖ namun lebih lebar. Selain itu, latih lidah anda untuk mengucapkan

konsonan ―R‖ atau bunyi-bunyi seperti ―beerrrrrrrr‖ dan ―trerrrrrr‖.

Untuk menguasai artikulasi, anda dapat melakukan latihan dengan mengucapkan

kata-kata berikut secara cepat, jelas, dan berulang-ulang!

Cangkir—Cengkeh---Kencur—Cangkir—Cengkeh—Kencur

Kendi—Gendi—Kendi—Geni—Kendi—Geni

Uler ning lor rel—Uler ning lor rel—Uler ning lor rel—Uler ning lor rel (Bahasa Jawa)

2) Intonasi

Intonasi merupakan salah satu teknik memberi isi kepada kata atau kalimat yang

diucapkan pemain di atas pentas. Teknik memberi isi tersebut dilakukan dengan memberi

dinamika pada pengucapan tiap kata dalam dialog naskah dengan cara memberikan

penekanan nada. Tekanan nada akan memperlihatkan gejolak emosi seseorang yang

dikaitkan dengan caranya berucap. Perhatikan kutipan naskah drama ―Ayahku Pulang‖

karya Usmar Ismail berikut!

GUNARTO: (marah, dengan cepat) Jangan kau membela dia! (VV) Ingat, siapa yang

membesarkan kau!(V) Kau lupa! Akulah yang membiayaimu selama ini dari

penghasilanku sebagai kuli dan kacung suruhan!(-) Ayahmu yang sebenar-benarnya

adalah aku! (V+)

Keterangan :

VV : keras dan menghentak

V : keras

- : intensitas nada menurun

V+ : Penuh penekanan

Page 40: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

36

a. Bacalah kutipan dialog dalam Naskah Drama ―Lena Tak Pulang‖ karya Muram Batubara

berikut!

Lena: Lihat, lihatlah orang tuaku ini kawan-kawan. Aku lari dari rumah pun mereka

tidak tahu. Yang mereka pikirkan semua baik-baik saja. Aku benci! (marah

mendekati menangis).

Silakan anda beri tanda intonasi pada dialog tersebut untuk mempermudah

berlatih membuat variasi intonasi!

3) Penjedaan

Penjedaan berfungsi sebagai tanda henti agar anda dapat mengatur napas saat

melafalkan dialog di atas panggung. Perhatikan kutipan naskah drama ―Matahari di

Sebuah Jalan Kecil‖ karya Arifin C. Noor berikut!

SI KURUS: Tapi kalau masih ada korupsi? Anak kita akan tetap hanya kebagian debu-

debunya saja dari motor yang lewat di jalan raya.

Contoh penjedaan :

Tapi kalau masih ada korupsi?// Anak kita akan tetap hanya kebagian debu-debunya saja/

dari motor yang lewat di jalan raya//.

Keterangan:

Satu garis miring artinya anda harus berhenti sejenak. Dua garis miring artinya berhenti

agak lama.

a. Buatlah penjedaan dari kutipan dialog dalam naskah ―Lena Tak Pulang‖ karya Muram

Batubara berikut!

Lena: Ya, rumah ini segalanya dihitung dengan uang, tidak ada pembicaraan yang

menyenangkan. Kalian sibuk dan Lena pun sibuk sendiri. Tidak ada yang

perhatikan. Lena benci. Lena butuh rumah yang benar-benar rumah!

LATIHAN 1

LATIHAN 3

Page 41: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

37

4) Kekuatan Suara

Sebagai seorang pemain drama, maka menjaga kekuatan suara sangat penting

agar penonton dapat mendengar dialog anda.

b. Latihan Gestur

Gestur merupakan bahasa tubuh untuk menandakan sesuatu sebagai bagian dari

komunikasi nonlisan dan nontulis. Aryani, Rina M.F. menyatakan bahwa pembinaan olah

tubuh dapat dilakukan dengan melakukan acting berdasarkan tindakan-tindakan

imitatif/tiruan, misalnya ketika berperan sebagai orang bungkuk, maka anda harus

menirukan cara orang bungkuk berjalan.

1. Gestur fisik

Gestur fisik berarti gerak fisik. Silakan anda perhatikan kutipan dialog Marjoso

kepada Ahmad dalam naskah drama ―Fajar Sidiq‖ karya Emil Sanossa berikut!

Marjoso : diam kau! (Ahmad tertunduk). Angkat mukamu, pengkhianat! Pandanglah aku

untuk kali yang penghabisan. Karena malam ini juga rakyat menuntut darahmu.

Anda dapat melakukan gerak fisik berupa memegang kerah baju Ahmad dan

menariknya ke atas untuk memaksa Ahmad menengadahkan muka ke arah Marjoso.

Gerakan fisik tersebut menandakan gejolak emosi kemarahan.

2. Bussiness (Gerak Kecil)

Bussiness adalah gerak vocal adalah gerak kecil dan pemanis, tidak boleh

mengganggu adegan lain.

Contoh: ketika di atas panggung terdapat setting warung kopi. Digambarkan bapak-

bapak sedang membicarakan harga beras yang mengakibatkan para istri minta uang

belanja tambahan. Satu orang dari bapak-bapak tersebut menyulut rokoknya dan duduk

dengan posisi satu kakinya di atas bangku. Ia beberapa kali mengubah posisi kakinya

agar tetap nyaman merokok sambil minum kopi. Sedangkan dua orang lainnya

menikmati pembicaraan sambil sesekali menggoda pemilik warung.

Berdasarkan ilustrasi tersebut, yang termasuk gerakan kecil adalah menyulut rokok,

mengubah posisi kaki, dan meminum kopi.

Page 42: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

38

3. Ekspresi

Anda tentu pernah melihat teman anda cemberut di dalam kelas. Kemudian anda akan

bertanya “Kamu kenapa?. Pada umumnya ekspresi cemberut menandakan seseorang

sedang kesal dengan seseorang atau keadaan. Sehingga anda mengajukan pertanyaan

tersebut untuk mengetahui sebab dari kekesalan teman anda. Cemberut itu merupakan

ekspresi. Jadi, ekspresi merupakan bentuk luapan perasaan yang terpancar melalui raut

wajah maupun gerak tubuh.

Contoh : orang yang dahinya berkerut seringkali menggambarkan ekspresi orang yang

sedang banyak masalah.

4. Movement (pergerakan di atas panggung)

Pergerakan di atas panggung harus didasari oleh alasan yang kuat sehingga anda tidak

terlihat mati langkah dan mengganggu adegan.

Perhatikan contoh kutipan drama ―Fajar Sidiq‖ karya Emil Sanossa berikut!

Marjoso : diam kau! (Ahmad tertunduk). Angkat mukamu, pengkhianat! Pandanglah aku

untuk kali yang penghabisan. Karena malam ini juga rakyat menuntut darahmu.

Jika anda memerankan tokoh Marjoso namun jarak anda dengan Ahmad cukup

jauh, anda dapat melakukan pergerakan dengan mendekati Ahmad dan mengucapkan

dialog tersebut. anda tidak bisa mengucapkan dialog tersebut dengan hanya diam di

tempat dan jarak yang jauh dari Ahmad. Pergerakan itu diperlukan sebagai tanda

peningkatan intensitas emosi dan ketegangan.

5. Blocking

Blocking atau pengelompokan terjadi karena suasana dan perasaan dalam suatu

adegan menuntut demikian. Dalam menggarap blocking, anda dihadapkan pada

permasalahan tentang susunan pemain dalam menempati ruang, kaitan pemain satu

dengan pemain lain, atau antara pemain dan properti. Ketepatan penempatan posisi

sangat diperlukan agar ekspresi anda dapat dilihat oleh penonton.

Setelah mengetahui teknik gestur, anda dapat melakukan latihan gerak fisik, gerak

kecil, ekspresi, pergerakan di atas panggung, dan blocking.

Page 43: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

39

1. Unjuk Kerja/Praktik

Untuk mengerjakan tugas 1, ikutilah langkah-langkah berikut!

Bacalah kembali naskah drama ―Kampung Kardus‖ karya Gepeng Nugroho, kemudian

pilihlah salah satu tokoh yang akan kalian perankan.

Pilihlah satu adegan saja dari tokoh tersebut untuk kalian perankan

Berilah tanda penjedaan dan intonasi

Beri tanda pada bagian yang memerlukan gerak fisik, business, maupun ekspresi.

Mempertunjukkan tokoh tersebut di depan kelas!

Aspek Skor

Dialog (Artikulasi, intonasi, penjedaan) Sangat baik = 20, Baik = 15, Kurang = 5

Gestur (Ekspresi , gerak fisik, business,

movement)

Sangat baik = 30, Baik = 20, Kurang = 10

Nilai akhir = total skor

RANGKUMAN

Gestur fisik berarti gerak fisik, seperti berlari, menelepon, memasak,

dan lain-lain.

Business berarti gerakan kecil yang berfungsi memperindah adegan

tanpa ada pesan simbolik, seperti menggaruk kepala ketika ditagih

hutang.

Ekspresi berarti luapan perasaan, berfungsi menunjukkan maksud

tertentu, misalnya kedipan. Kedipan dapat menandakan sebuah ajakan

untuk bersekongkol.

Mengucek mata ketika bangun tidur adalah contoh gerakan kecil.

Sedangkan menguap adalah contoh ekspresi mengantuk.

TUGAS 2

Pedoman

Page 44: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

40

A. Pilihan Ganda

1. Bacalah kutipan naskah drama berikut!

Antok : Walah ngomong pateng pentuntung, keduwuren. Ngomong wae tentang

kardus, kertas sekilo 700, plastik bekas. Hidup di tempat sampah kok ngomongin

cinta.

Intonasi yang tepat untuk dialog tersebut adalah….

a. Cepat dan ketus

b. Cepat dan menghentak

c. Keras dan marah

d. Marah dan menghentak

e. Ketus dan keras

2. Bacalah kutipan naskah drama berikut!

Rukmini : Hidup Siti Zulaikah Permata Sari!

Penjedaan yang telat untuk kutipan naskah drama tersebut adalah….

a. Hidup Siti/ Zulaikah Permata Sari!//

b. Hidup /Siti Zulaikah Permata Sari!//

c. Hidup Siti Zulaikah Permata Sari!//

d. Hidup Siti Zulaikah/ Permata Sari!//

e. Hidup Siti /Zulaikah Permata Sari!//

3. Bacalah kutipan naskah drama berikut!

Denok : Digusur? Lalu kemana semua warga, juga simbokku?

Ekspresi yang tepat untuk menggambarkan emosi tokoh dalam dialog tersebut adalah….

a. Takut

b. Gelisah

c. Panik

d. Menderita

e. Menangis

4. Bacalah kutipan naskah drama berikut!

Mbok Rahmi : Apa itu sidak?

Orang 2 : Infeksi mendadak.

Antok : Walah… inspeksi mendadak

Aspek yang paling dominan dalam kutipan naskah drama tersebut adalah….

a. Ekspresi

b. Artikulasi

c. Penjedaan

d. Gerakan fisik

e. Intonasi

Tes Formatif 2

Page 45: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

41

5. Bacalah kutipan naskah drama berikut!

Orang 2 : Pokoknya aku tidak mau pergi dari tempat ini. Titik. Sampai darah

penghabisan..

berikut contoh Business yang dapat dilakukan untuk memperindah adegan dalam kutipan

naskah tersebut, kecuali….

a. Menunjuk ke tempat sang tokoh berdiri

b. Memalingkan wajah

c. Melakukan sedekap

d. Bergeser dari posisi sebelumnya

e. Berdiri

Skor = Jumlah jawaban benar

X 100

Jumlah soal

Refleksi

Page 46: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

42

Bacalah naskah drama berikut!

Lelaki Terhebat

Adaptasi bebas novel “Ayahku (Bukan) Pembohong” (Tere Liye)

Karya : Khasanatunnisa

PROLOG

Dam adalah seorang anak yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh kedua

orangtuanya. Sejak kecil, dam telah diajarkan hidup sederhana oleh kedua orangtuanya.

Ayah dam membesarkan dam dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup.

Kesederhanaan yang justru membuat ia membenci ayahnya sendiri. Dam selalu

memercayai ayahnya, seperti seluruh penduduk kota lainnya. Bagi dam, dongeng yang

diberikan ayahnya lebih berharga dari hadiah apapun. Karena dengan dongeng yang

diceritakan ayahnya, dam tumbuh menjadi lelaki yang baik dan memiliki pandangan

hidup yang berbeda dengan kebanyakan orang. Sayangnya, saat tahun terakhir dam di

akademi gajah (setara dengan sekolah menengah akhir). Dam mulai tak memercayai

ayahnya dan dongeng-dongeng yang telah ayahnya ceritakan. Apalagi dengan kejadian

kematian ibunya karena penyakit keras yang selama ini selalu disembunyikan oleh ayah

dan ibunya darinya. Sejak saat itu, dam tak lagi senang mendengar dongeng-dongeng dari

ayahnya. Bahkan, menganggap ayahnya adalah seorang pembohong yang tega

membohongi anaknya sendiri.

BABAK I

Setting : Sebuah ruang keluarga dengan sofa nyaman di tengah ruangan. Terdapat vas

bunga di sisi kanan sofa panjang yang muat untuk tiga orang. Ada lukisan

pemandangan alam di dinding belakang. Sebuah lemari dengan piala besar

di dalamnya berdiri kokoh di pojok ruangan.

Tes Sumatif

EVALUASI

Page 47: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

43

Musik : Suara hujan deras.

Di ruang keluarga tersebut, ada zas, qon, ayah (kakek), dam, dan taani sedang berkumpul.

Hari ini ayah sedang menemani zas dan qon. Ayah menceritakan kisah-kisah hebat pada

masa mudanya pada mereka. Sedangkan dam, di ujung ruangan, duduk di salah satu sofa

menghela napas tidak suka.

Lighting menyala.

Zas : Bagaimana Kakek tahu kalau sang Kapten adalah paman si Nomor Sepuluh?

(menghentikan pijatan di bahu Ayah)

Ayah : (memegang segelas cokelat panas yang uapnya masih mengepul)

Qon : Iya, Kek. Bagaimana Kakek bisa tahu? (menghentikan pijatan di kaki Ayah)

Ayah : Sang Kapten sendiri yang memberitahu Kakek.

Zas : Kakek juga mengenal sang Kapten? (mata Zas membulat takjub)

Ayah : Benar, Kakek mengenalnya langsung waktu ia masih seumuran kalian. Masih

belajar menendang dengan bola kasti. (menatap wajah cucu-cucunya)

(Zas dan Qon segera memijat Kakeknya kembali)

Ayah : (tertawa) Papa kalian dulu amat mengidolakan sang Kapten. Menjadikan

sang Kapten sumber inspirasi. Kalian lihat piala besar di lemari?

(Zas dan Qon menoleh serempak)

Itu piala kemenangan papa kalian di lomba renang estafet antarklub. Catatan

rekor yang hingga hari ini belum pecah. Papa kalian menjadikan sang Kapten

sebagai motivasinya berlatih dan bertanding. Kalian tidak tahu itu?

(tersenyum, teringat masa kecil Dam)

Zas : (menggeleng) Papa tidak pernah bercerita tentang itu.

Qon : Papa tidak suka bercerita. (berkata pelan)

Ayah : (ikut menggeleng, sedikit terkejut) Kalau begitu, Papa kalian pasti juga tidak

pernah bercerita bahwa dia sempat berkirim surat ke sang Kapten idolanya.

Zas dan Qon : Berkirim surat?!!? (terkejut)

Dam mematung memandang layar laptop di hadapannya dengan tatapan kosong.

Perkataan ayah membuatnya kembali pada masa kanak-kanaknya, di mana ia masih

Page 48: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

44

sangat percaya dengan semua dongeng yang diceritakan ayahnya. Giginya bergemulutuk.

Cukup! Ia tak ingin anak-anaknya lebih lama lagi mendengar cerita bohong karangan

ayahnya.

Dam : Zas, Qon. (berdeham) Sudah malam, saatnya tidur.

Zas dan Qon : (menoleh, menatap dam bersamaan)

Zas : Sebentar lagi, Pa. Masih seru. (menggeleng dengan ekspresi wajah

keberatan)

Qon : Iya, Pa. Sebentar lagi. (menggeleng juga)

Dam : Sudah pukul sembilan. Kakek butuh istirahat, Sayang.

Ayah : Aku belum mengantuk, Dam. (tertawa, rambut putihnya bergerak-gerak)

Dam : Anak-anak terbiasa tidur pukul sembilan, Yah. Lagi pula, seperti yang Ayah

sering bilang waktu aku masih kecil, bukankah besok lusa bisa dilanjutkan

ceritanya?

Zas : (melangkah mendekati Dam) Setengah jam lagi, Pa. (memegangi kaki Dam)

Qon : (mengikuti Zas mendekati Dam, memasang ekspresi terlucu untuk merayu

Dam) Iya, Pa. Setengah jam lagi, please.

Taani : (memperhatikan percakapan dari balik buku tebal, tatapan matanya berkata,

sekali-kali melonggarkan aturan kan tidak masalah, lagi pula besok libur)

Dam : (mendengus kalah) Oke, setengah jam. Dan ingat, Zas, Qon, tidak ada tawar

menawar lagi.

Zas dan Qon : (tertawa senang kembali merubung Ayah).

BABAK II

Setting : Ruang keluarga Dam. Siang hari. Suasana tegang terlihat dari raut wajah

Dam dan Taani.

Baru saja terjadi pertengkaran antara Taani dan Dam. Setelah sebuah surat panggilan

orang tua dari sekolah Zas dan Qon masuk ke ruang kerja dam. Dam marah besar. Ia tak

menyangka kedua anaknya yang manis dan penurut berani melakukan kesalahan yang

membuatnya dipanggil pihak sekolah. Zas dan qon sudah tiga hari tidak berangkat

sekolah, padahal ia telah mengantar mereka berdua hingga ke depan gerbang sekolah.

Page 49: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

45

dengan menahan amarah, dam mengintrogasi kedua anaknya. Bukannya mendapat

jawaban yang menyenangkan, dam dibuat tak habis pikir dengan alasan anak-anaknya.

Mereka pergi ke perpustakaan kota untuk mencari kebenaran dari kisah-kisah yang

sering diceritakan kakek pada mereka. Lima belas menit berlalu sejak dam dengan tegas

memerintahkan zas dan qon masuk ke kamar mereka.

Lighting menyala.

Taani : Apa yang akan kau lakukan sekarang?

Dam : Apa yang akan aku lakukan? Ayah harus menghentikan cerita-cerita itu.

(mendengus sebal) Dia harus mengatakan pada Zas dan Qon bahwa itu semua

karangannya saja! (melempar pandangan ke arah penonton sambil

memegangi pinggiran sofa)

Taani : Kau tidak bisa melakukannya, Dam. Itu akan menyakiti perasaan Ayah!

(berseru tertahan, hendak bangkit dari sofa)

Dam : Aku bisa melakukannya. (menoleh sejenak ke arah Taani, lalu menatap

penonton kembali)

Taani : Itu bagian dari kehidupan Ayah, Dam. (bangkit dari sofa menghampiri Dam

yang berdiri)

Dam : Itu bagian bohong dalam kehidupannya. (menghindari Taani) Kau lihat apa

yang terjadi pada Zas dan Qon? Mereka berani bolos tiga hari. Itu kekeliruan

besar. Tidak ada lagi cerita-cerita bohong itu di bawah atap rumah ini, atau

Ayah.. (mengatupkan rahang)

Taani : (melangkah mendekati Dam) Atau Ayah apa? (memegang lengan Dam

kencang)

Dam : Atau Ayah tidak boleh lagi tinggal di sini. Hanya dengan cara itu aku bisa

memisahkan Zas dan Qon dari cerita-cerita berlebihan dan dusta Ayah.

Taani : (menatap Dam dengan tatapan tak percaya) Kau tidak akan mengusir Ayah

dari rumah, kan, Dam? Katakan kalau kau tidak akan melakukannya.

Dam : (memalingkan wajah, memandang piala besar di dalam lemari dengan

kekesalan teramat dalam di hatinya)

Taani : Katakan, Dam! Kumohon! (menggoyang-goyangkan lengan Dam)

Dam : (berjalan meninggalkan ruangan).

Page 50: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

46

BABAK III

Setting : Ruang keluarga Dam. Malam hari gerimis. Dam duduk berseberangan

dengan sofa yang diduduki ayah. Sedangkan Taani berada di sofa panjang

dengan tatapan sendu menatap suami dan ayahnya.

Musik : Ilustrasi gerimis dan penanda suasana tegang.

Zas dan qon masih di dalam kamarnya. Ayah baru saja pulang lima menit yang lalu, entah

habis darimana. Wajahnya ceria, seperti habis pelesir keliling kota. Rambut beruban ayah

terkena satu dua tetes hujan.

Lighting menyala.

Dam : Zas dan Qon tiga hari terakhir bolos sekolah (menggeser surat panggilan)

Ayah : Astaga? Bagaimana mungkin? (terkejut, meraih surat itu)

Taani : (mencengkeram lengan dam, mengingatkan dam agar bisa menahan diri)

Ayah : Mereka bolos... ke mana? (meletakkan surat di atas meja)

Dam : Perpustakaan kota. (ketus)

Ayah : Apa yang mereka lakukan di sana? (menepuk-nepuk jaket lusuh yang

dikenakan)

Dam : Cerita-cerita Ayah. Mereka mencari tahu apakah cerita-cerita Ayah

sungguhan atau bohong. Mereka memeriksa seluruh daftar buku, mengelilingi

semua rak, membaca setiap bab (menghela napas, menatap langit-langit

ruang keluarga). Mereka bolos tiga hari untuk memenuhi rasa ingin tahu

apakah kakek tersayang mereka sedang berbohong atau sungguhan saat

menceritakan petualangan hebat masa mudanya.

Ayah : (berhenti menepuk jaket lusuhnya, menatap Dam lamat-lamat)

Dam : Ayah tahu, sejak Ibu meninggal aku memiliki cara pandang yang berbeda atas

cerita-cerita itu. Aku bukan anak kecil lagi. Zas dan Qon bukan anak-anak

Ayah, tanggung jawab membesarkannya ada padaku. Jadi malam ini, aku

memohon... aku memohon pada Ayah berhentilah bercerita pada mereka, dan

besok pagi Ayah akan bilang ke mereka bahwa cerita-cerita itu bohong.

Musik : gerimis semakin terdengar menderas

Page 51: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

47

Ayah : Cerita itu tidak bohong, Dam. (suara ayah bergetar)

Dam : (menatap ayah tajam) Ini rumahku, Yah. (mengacuhkan remasan taani pada

lengannya yang memerah) Kita mematuhi aturan main yang ada di bawah

atap rumah ini. Karena dua bulan terakhir ini Ayah tinggal bersama kami,

Ayah juga harus mematuhinya. Atau kalau tidak..

Taani : Tentu saja Ayah akan berhenti bercerita, Dam. (memotong perkataan dam)

Ayah mau segelas cokelat panas? Ayah pasti kedinginan setelah kehujanan

dari luar.

Ayah : (tatapan mata bergerak ke arah Taani, tersenyum getir, lantas mengangguk)

Taani : Segelas cokelat panas. Dan kau, Sayang, mau minum apa?

Dam : Apa saja. (menggerung sebal)

Taami : Baiklah, kalau begitu dua gelas cokelat panas. (melangkah riang

meninggalkan ruangan)

Ayah : Istri kau.. (mengusap rambut beruban, mencoba tersenyum pada dam) Dia

mirip sekali dengan Ibu kau, Dam. Hatinya baik. Andai saja ibu kau sempat

mengenalnya., dia akan merasa bahagia sekali, dan boleh jadi dia bisa

bertahan hingga sekarang. Melihat cucu-cucunya, Zas dan Qon. (tersenyum

getir memandang lukisan pemandangan di dinding)

Dam : (meremas jari, gemas. Lantas bangkit berdiri meninggalkan ruangan)

Ayah : Lihatlah, Sayang. Anakmu kini telah menjadi seorang bapak yang hebat bagi

cucu-cucu kita. (terkekeh memandang foto keluarga yang ada di salah satu

pigura penghias meja ruang keluarga).

BABAK IV

Setting : Ruang tamu. Lagi-lagi gerimis. Suasana tegang juga lagi-lagi terjadi di

keluarga Dam. Dam duduk dengan gusar di salah satu kursi tamu, sedangkan

Taani masih belum menghentikan tangisnya.

Musik : Suara gerimis dan suasana tegang.

Enam bulan ayah tinggal bersama dam. Malam ini semua harus berakhir. Masih segar

dalam ingatan dam, ia mengancam ayahnya dua bulan lalu setelah zas dan qon bolos tiga

Page 52: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

48

hari berturut-turut, agar ia berhenti bercerita di bawah atap rumah dam. Malam ini, saat

penat lepas pulang dari perjalanan jauh, mendapati anak-anaknya sedang mencari tahu

kata “akademi gajah” di dunia maya, dam akan membuat keputusan tegas. Ayah pulang

ketika sedang gerimis. Ia menepuk-nepuk jaket lusuhnya, menyapa dam dan taani dengan

riang, yang menunggunya di ruang tamu. Ia segera tahu ada masalah saat melihat dam. Ia

duduk di salah satu kursi. Dam sudah bilang ke taani, masalah ini adalah urusan dam

dengan ayah. Anak dengan ayahnya, ia tidak perlu melibatkan diri. Taani hanya diam,

menatap dam sedih, marah, bingung, semua bercampur.

Lighting menyala.

Dam : (duduk berseberangan dengan kursi yang didudukiAyah) Ayah tahu persis

aku tidak suka cerita-cerita itu.

Ayah : (menatap Dam datar)

Dam : Sore ini, anak-anak membuka laptop kerjaku, aku tidak keberatan. Mereka

mencari tahu tentang banyak hal lewat dunia maya, aku juga tidak keberatan.

(mengusap wajahnya yang kebas). Sore ini, mereka mencari tahu tentang

Akademi Gajah, aku terpaksa keberatan. Sore ini mereka mencari tahu soal

neneknya, aku terpaksa keberatan. (suara mulai meninggi). Kita sudah

bersepakat bahwa Ayah akan berhenti bercerita ke mereka. Aku tidak suka

cerita-cerita bohong di bawah atap rumahku! (berseru)

Ayah : Itu bukan cerita bohong, Dam. (menjawab pelan) Bukankah kau sendiri yang

kuliah di Akademi Gajah? Satu-satunya sekolah yang meluluskan muridnya

tanpa ikut ujian akhir. Berburu di hutan, bangunan tua yang megah, guru-guru

yang hebat. (terdiam sejenak, menggeser posisi duduknya) Dan bukankah kau

diterima di jurusan arsitektur, jurusan terbaik universitas terbaik kota ini

karena surat pengantar dari Akademi Gajah?

Dam : Itu memang bukan cerita bohong. (mengangguk, sepakat) Tetapi Ayah bisa

mengarang-ngarang detail tambahan pada Zas dan Qon. Entah itu ada babi

bersayap atau seekor naga di danau sekolah.

Ayah : (wajah memerah, tersinggung) Aku tidak akan pernah melakukannya, Dam.

Kau tanya saja pada Zas dan Qon, apa aku melakukannya?

Musik : instrumen penanda suasana mencekam

Page 53: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

49

Dam : Tidak hari ini. Esok lusa bisa saja Ayah lakukan! (berseru marah) Apa yang

Ayah bilang ke mereka tentang Ibu? Nenek kalian meninggal bahagia. Nenek

kalian tersenyum saat menutup mata. Nenek kalian dua puLuh tahun bertahan

hidup dengan penyakit tanpa obat selain kebahagiaan. Nenek kalian dulu

cantik dan baik hatinya. Nenek kalian dulu bintang televisi terkenal. Itu

semua bohong. Ibu bahkan pergi selamanya dengan rambut terlanjur dibotak,

tubuh kurus, wajah membiru. (bangkit dari duduknya)

Ayah : (tersengal, tubuh tuanya bergetar)

Taani : (mencengkeram lengan dam, menyuruh Dam berhenti berbicara)

Lengang sejenak. Instrumen pengiring berbunyi.

Ayah : Kau sepertinya tidak suka melihat Ayah tinggal di sini, Dam. (suara ayah

serak, berusaha mati-matian mengendalikan diri, menatap Dam lamat-lamat)

Dam : (balas menatap Ayah) Ya, aku tidak suka. Kecuali Ayah bilang pada Zas dan

Qon bahwa cerita-cerita itu bohong. (berkata tegas)

Ayah : (menggeleng) Aku tidak berbohong.

Dam : Kalau begitu Ayah tahu resikonya. Ayah harus pergi dari...

Taani : Dam! (berseru kencang. Sambil menangis berusaha menutup mulut Dam)

Jangan lakukan. Aku mohon jangan lakukan.. (mencengkeram lengan Dam

erat)

Dam : (menghalau tangan taani) Zas dan Qon akan dibesarkan dengan disiplin,

peraturan, dan berbagai pendekatan modern lainnya. Zas dan Qon tidak akan

pernah dibesarkan dengan cerita-cerita bohong itu. Cerita yang telah

membiarkan nenek mereka pergi tanpa usaha apa pun, tanpa pengorbanan apa

pun kecuali percaya atas omong kosong si Raja Tidur antah berantah.

(bangkit hendak pergi).

Taani : Dam! (memeluk lutut dam) Itu Ayah, Dam. Ayah kau! (menunjuk ke arah

Ayah) Yang menggendong kau saat bayi, yang mengajak berlarian saat kau

dua-tiga tahun. Itu Ayah, Dam. (menangis sesenggukan)

Ayah : Baik.. baiklah. (berdiri, menatap Dam redup) Ibu kau benar. Tidak

seharusnya aku dulu menceritakan petualangan masa muda itu. Ibu kau benar,

suatu saat aku tidak akan siap dengan akibatnya. (melangkah mendekati

Page 54: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

50

pigura foto keluarga). Aku hanya ingin kau tumbuh besar menjadi pribadi

yang lebih baik dari aku dan ibu kau, Dam (memegang pigura foto keluarga)

(tersenyum memandang pigura di tangan). Hari ini aku melihatnya sendiri,

kau berbuat yang terbaik untuk anak-anak kau. (meletakkannya kembali,

menatap Dam)

Dam : (memalingkan wajah dari tatapan Ayahnya)

Ayah : (beranjak meninggalkan Dam dan Taani)

Taani : Jangan pergi! (melepaskan pelukan di lutut dam, berlari menahan lengan

ayah) Aku mohon, Ayah jangan pergi! (menangis)

Ayah : (menghentikan langkah, menatap Taani dan mengusap air mata Taani) Aku

tidak ke mana-mana, bukan? (tertawa kecil) Kau dan anak-anak bebas

mengunjungiku kapan saja di rumah kecil itu. (memegang bahu Taani)

Dan entah sejak kapan, Zas sudah mendorong pintu kamarnya, disusul adiknya, ikut

memeluk kakek.

Qon : Kakek jangan pergi! (menangis, rambut ikalnya semrawut)

Ayah : (berjongkok, memeluk Zas dan Qon erat-erat)

Dam : (menatap datar, tak peduli)

Ayah : Kalian tetap bisa mengunjungi kakek di rumah tua kakek, Sayang. (berbisik

seraya mengecup kening kedua cucunya bergantian).

Instrumen musik menandakan suasana haru dan suara hujan yang semakin deras.

Zas dan Qon : (berlari, memeluk lutut Dam, menggoyang tangan Dam, membujuk)

Dam : (bergeming)

Zas : Ini salah Zas, Pa. Zas yang meminta Kakek meceritakan Akademi Gajah.

(merengek-rengek pada Dam)

Qon : Salah Qon, Pa. Ikut meminta Kakek menceritakannya. (menangis mencium

lutut Dam)

Dam : (bergeming)

Ayah : (mengenakan jaket lusuhnya, menghindari tatapan matanya pada kedua

cucunya yang menangis)

Page 55: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

51

Taani : (menangis menatap anak-anaknya, lantas menatap ayahnya kembali)Ayah

tidak akan pergi hujan-hujanan, bukan? Setidaknya biar aku mengantar Ayah

pulang.

Ayah : (menggeleng) Tidak usah. Aku akan menumpang angkutan umum. Mereka

mungkin mau mengantar orang tua ini sampai ke rumah. Selamat tinggal.

(melambaikan tangan, berlalu pergi dari rumah Dam, jaket lusuh ayah

menghilang di balik pintu).

Petir membuat halaman terang sejenak, disusul gemerutuk guntur. Lighting padam. Musik

pengiring berbunyi menandakan pergantian babak.

BABAK V

Setting : Ruangan kamar rumah sakit. Ranjang rumah sakit, lengkap dengan seprei,

sarung bantal, dan selimut putih dengan tubuh ayah tergolek lemah di

atasnya. Selang infus tertancap di lengan kiri ayah. Mata sayunya terpejam.

Setelah pertengakaran hebat dam dengan ayahnya semalam, taani berteriak histeris saat

mendengar kabar ayah ditemukan tak sadarkan diri di pusara ibu. Dam dan keluarganya

bergegas menuju rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, dam bertemu dengan penjaga

pemakaman kota. Penjaga itu meminta maaf pada dam karena tak bisa mencegah ayah

dam yang memaksa ingin mendatangi pusara istrinya. Padahal, saat itu hujan turun

semakin deras. Dam mengeluh keras, ia tahu ini salahnya dan bukan salah penjaga makam

itu. Tanpa memerhatikan lebih seksama, dam segera menuju kamar ayahnya. Dokter

meminta dam menemui ayahnya sendirian.

Lighting menyala.

Ayah : Dam. (tersenyum menatap dam)

Dam : Ayah, apa kabar? (bertanya pelan)

Ayah : Buruk, Dam. Buruk sekali. (tertawa kecil sampai terbatuk)

Dam : (membersihkan air liur yang keluar dari mulut ayah)

Ayah : Maafkan Ayah.. (berkata lirih, menatap gerakan tangan dam) Maafkan Ayah

yang telah membuat Ibu kau pergi. Kau benar, Dam. Seharusnya Ayah tidak

memercayai kalimat si Raja Tidur. Sehebat apa pun dia, sebijak apa pun dia,

Page 56: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

52

seharusnya Ayah lebih memercayai naluri untuk melakukan apa saja untuk

menyembuhkan Ibu kau. (sedikit tersengal)

Dam : (meraih gelas air minum di laci samping ranjang Ayah, kemudian membantu

Ayah untuk minum)

Ayah : (mengatur nafasnya kembali) Maafkan Ayah, Dam. Ayah sungguh keliru

memahami urusan kita. Ayah pikir Ayah-lah orang yang paling sedih, paling

kehilangan. Ayah keliru. Kaulah.. ya, kaulah orang yang paling sedih atas

kepergian ibu kau.

Dam : Ssttt.. Tidak, Yah. Dam juga keliru.. (menahan Ayahnya berbicara lebih

banyak)

Ayah : Maafkan Ayah, Dam.. (meraih tangan Dam)

Dam : (menangis mencium punggung tangan ayahnya).

Kamar lengang, menyisakan bunyi alat pendeteksi kehidupan.

Ayah : Ayah akan bercerita. Maukah kau mendengarnya? Ayah janji ini cerita

terakhir.

Dam : (mengangguk)

Ayah : (menarik napas dalam-dalam, memperbaiki posisi berbaringnya) Kau pasti

selalu bertanya-tanya, apakah ibu kau bahagia? Akan Ayah ceritakan apakah

ibu sesungguhnya bahagia atau tidak.

Dam : (duduk takzim di samping ranjang ayah).

Ayah menceritakan pengalamannya di perkampungan para sufi. Ayah bertanya pada

seluruh penduduk kampung mengenai definisi kebahagiaan sejati. Hingga akhirnya, salah

seorang sufi memerintahkan ayah untuk menciptakan sebuah danau di salah satu ujung

desa penggembala. Danau tersebut harus memiliki air yang sebening kristal. Nanti, bila

tiba saatnya, sufi itu akan mendatangi danau buatan ayah.

ayah berjuang sendirian membangun danau tersebut. Dengan berbagai cara, berkali-

kali gagal. Tapi, ayah bukanlah orang yang mudah menyerah. Ayah terus berusaha

dengan segala cara untuk membuat air danau buatannya sebening kristal. Akhirnya

setelah lima tahun berlalu, danau dengan air sebening kristal berhasil ayah ciptakan.

Page 57: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

53

dari situlah ayah mengetahui hakikat kebahagiaan sejati. Ketika kau bisa membuat

hati bagai danau dalam dengan sumber mata air sebening kristal. Sumber mata air yang

berasal dari dirinya sendiri, tanpa bantuan orang lain atau berasal dari orang lain. Sama

halnya dengan kebahagiaan sejati. Asalnya dari diri sendiri. Bukan dari orang lain.

Memperolehnya tidak mudah, kau harus terbiasa dengan kehidupan bersahaja,

sederhana, dan apa adanya. Kau harus bekerja keras, sungguh-sungguh, dan atas pilihan

sendiri, memaksa hati kau berlatih.

ayah menceritakan pula bagaimana akhirnya ia menikah dengan ibu dam. Bagaimana

akhirnya mereka berdua menemukan kebahagiaan mereka dengan pilihan mereka sendiri

tanpa ada kesedihan yang bisa merusaknya, termasuk kesedihan karena cemburu, iri, atau

dengki dengan kebahagiaan orang lain.

Lighting terang kembali.

Ayah : Apakah Ibu kau bahagia, Dam? Kau sekarang tahu jawabannya. (memeluk

dam dengan air mata yang perlahan menetes di pipinya)

Lighting meredup.

Hari itu akhirnya dam tahu, ayahnya bukan pembohong. Ayahnya adalah laki-laki

terhebat yang pernah dam temui. Mendidiknya dengan penuh kasih dan dengan caranya

sendiri yang membuat dam tumbuh besar berbeda dengan orang lain. Lelaki hebat yang

membuat penduduk seluruh kota menghormatinya, bahkan di hari pemakamannya.

hari pemakaman ayah dam seperti perhelatan akbar yang melebihi ramainya

pertandingan renang nasional. Yang paling mengejutkan adalah kedatangan sang kapten

dan keponakannya si nomor sepuluh di pemakaman ayahnya. Sang kapten menceritakan

kejadian yang pernah diceritakan ayahnya dan yang belum pernah diceritakan. Membuat

dam berjanji dalam hati akan mendidik zas dan qon seperti ayah dam mendidiknya.

Karena dam tahu, ayahnya bukan pembohong, ayahnya adalah lelaki terhebat.

Lighting padam.

1. Berdasarkan tahapannya, alur dalam naskah drama ―Lelaki Terhebat‖ karya Khasanatunnisa

tersebut termasuk jenis alur….

a. Campuran b. Mundur c. Maju

Page 58: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

54

d. Terbuka e. Tertutup

2. Konflik yang terdapat dalam naskah drama tersebut adalah sebagai berikut, kecuali….

a. Taani gagal menahan ayah Dam pergi

b. Dam menganggap ayahnya berbohong

c. Anak-anak Dam membolos sekolah

d. Zas dan Qon kecanduan cerita kakek

e. Ayah Dam dibawa ke rumah sakit

3. Perhatikan kutipan naskah berikut!

Zas : Kakek juga mengenal sang Kapten? (mata Zas membulat takjub).

Kalimat yang berada di dalam kurung merupakan contoh….

a. Business

b. Gerakan fisik

c. Movement

d. Ekspresi

e. Intonasi

4. Pergantian babak 3 dan 4 dalam naskah drama tersebut ditandai dengan…., kecuali

a. Keadaan gerimis

b. Pergantian tempat

c. Suara musik

d. Suasana tegang

e. Pergantian tokoh

5. Perhatikan kutipan naskah drama ―Lelaki Terhebat‖ berikut!

Zas dan Qon : (berlari, memeluk lutut Dam, menggoyang tangan Dam, membujuk).

Adegan berlari dalam naskah drama tersebut merupakan….

a. Business

b. Gerakan fisik

c. Movement

d. Ekspresi

e. Intonasi

6. Perhatikan kutipan naskah drama berikut!

Ayah : (menghentikan langkah, menatap Taani dan mengusap air mata Taani) Aku

tidak ke mana-mana, bukan? (tertawa kecil) Kau dan anak-anak bebas mengunjungiku

kapan saja di rumah kecil itu. (memegang bahu Taani).

Intonasi yang tepat untuk mengucapkan dialog tersebut adalah….

a. Pelan dan penuh penghayatan

b. Keras dan menghentak

c. Pelan dan sangat lambat

d. Penuh penekanan

e. Cepat dan semangat

Page 59: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

56

7. Klimaks dalam kutipan naskah drama tersebut adalah….

a. Anak-anak Dam mempercayai cerita sang kakek

b. Ayah Dam masuk rumah sakit

c. Ayah Dam diusir saat keadaan gerimis

d. Dam menganggap ayahnya berbohong

e. Ayah Dam meninggal dunia

8. Perhatikan kutipan naskah drama berikut!

Taani : Dam! Itu Ayah, Dam. Ayah kau! yang menggendong kau saat bayi, yang

mengajak berlarian saat kau dua-tiga tahun. Itu Ayah, Dam.

Penjedaan yang tepat untuk dialog tersebu adalah….

a. Dam// Itu Ayah/ Dam// Ayah kau/ yang menggendong kau saat bayi/ yang mengajak

berlarian/ saat kau/ dua-tiga tahun//. Itu Ayah/Dam//.

b. Dam itu Ayah// Dam//. Ayah kau/yang menggendong kau saat bayi/ yang mengajak

berlarian saat kau/ dua-tiga tahun/ Itu Ayah/ Dam//.

c. Dam// Itu Ayah/ Dam//. Ayah kau/ yang menggendong kau saat bayi/ yang mengajak

berlarian saat kau dua-tiga tahun/. Itu Ayah Dam//.

d. Dam Itu/ Ayah/ Dam Ayah kau/ yang menggendong kau saat bayi/ yang mengajak

berlarian saat kau dua-tiga tahun Itu/ Ayah Dam//.

e. Dam// Itu Ayah/ Dam. Ayah kau/ yang menggendong kau/ saat bayi yang mengajak

berlarian/ saat kau dua-tiga tahun Itu/ Ayah/ Dam//.

9. Pengelompokan adegan-adegan dalam satu babak didasarkan atas kesamaan….

a. Alur

b. Setting

c. Tokoh

d. Tata lampu

e. Konflik

10. Naskah drama tersebut terdiri atas….babak.

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

Page 60: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

56

KUNCI JAWABAN

A. Kegiatan Belajar 1

Latihan 4

ADEGAN KONFLIK

- Siti akan pergi ke sekolah

- Siti jatuh di depan halaman rumahnya.

- Siti tidak disangoni

- Denok mengeluhkan kehidupannya di kampung

kardus

- Neneng masuk dan merusak suasana dengan

kesalahpahamannya terhadap Denok

- Simbok masuk, kemudian Denok mengatakan ingin

pergi merantau

- Denok keluar, kemudian simbok berdialog dengan

Neneng tentang arti ―ndak gaul‖

Denok ingin pergike luar negeri

- Simbok keluar, masuk Surti yang meminta bantuan

kepada Neneng untuk membacakan surat dari Kang

Samsul

- Masuk Antok dan Rukmini yang menanyakan

tentang sebab Surti menangis

Surti dikhianati oleh Kang Samsul

- Masuk simbok yang berteriak karena kepergian

Denok dan hanya meninggalkan sebuah surat

Denok pergi ke luar negeri tanpa pamit

dan hanya meninggalkan sebuah surat

untuk Simbok.

- Masuk siti, kembali mengeluhkan kehidupannya. Siti bosan lauk sambal

- Carik dan lurah membicarakan kondisi kampung

kardus yang akan dijadikan real estate, termasuk

ganti rugi tanah warga

- Masuk Antok dan Rukmini menegur carik dan pak

lurah

- Kampung Kardus akan dijadikan

real estate

- Warga akan digususr

- Ganti rugi tanah warga sangat

sedikit

Page 61: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

57

- Masuk Neneng berjualan sayur

- Masuk Surti yang menangis menanyakan Kang

Samsul

- Adegan negosiasi antara warga dan pak lurah

- Masuk Siti, kemudian ditunjuk untuk pergi ke

kelurahan mewakili warga.

- Orang-orang mencurigai Siti terlibat persekongkolan

dengan pihak kelurahan

- Siti berusaha meyakinkan simboknya tentang

keuntungan yang akan mereka dapatkan

-

- Siti terlibat persekongkolan dengan

pihak kelurahan

- Neneng menghasut warga untuk berdemo

- Masuk kontraktor, mengecek hasil negosiasi

kelurahan dengan warga

Pihak kelurahan melakukan korupsi atas

uang ganti rugi tanah warga dari

kontraktor

- Penggusuran warga kampung kardus

- Siti mempertanyakan janji bu lurah kepada dirinya

tentang ganti rugi tanah

- Warga kampung kardus menolak

digusur. Masing-masing dari mereka

akhirnya mencari tempat lain.

- Pihak kelurahan berkhianat dengan

Siti dan warga kampung kardus

- Denok pulang dari luar negeri dan mencari

simboknya

- Masuk Surti yang telah menjadi gila karena

dikhianati Kang Samsul.

Kampung kardus telah digusur. Simbok

Denok tidak diketahui keberadaannya.

Surti telah gila.

Tugas 1

1. Babak

BABAK PENJELASAN

DALAM NASKAH 1. Babak 1 : setting di rumah siti, terdapat adegan Siti yang

mengeluhkan nasib karena tidak mendapat uang saku dari simbok

Page 62: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

58

2. Babak 2 : Denok mengeluhkan hidupnya di kampung kardus, dia

memutuskan pergi merantau untuk mengubah nasibnya. Dia pergi

dengan meninggalkan sepucuk surat untuk simboknya. Selain itu,

Surti juga mendapat surat yang berisi penghianatan kang Samsul,

kekasihnya.

3. Babak 3 : Carik dan lurah membicarakan lokasi kampung kardus

yang akan dijadikan real estate beserta ganti rugi tanah warga

yang tak kunjung mencapai kesepakatan. Kemudian Siti ditunjuk

untuk bernegosiasi dengan pihak kelurahan.

4. Warga mencurigai Siti terlibat persekongkolan dengan pihak

kelurahan. Siti berusaha membujuk simboknya dengan iming-

iming yang dijanjikan pihak kelurahan.

5. Babak 5 : adegan penggusuran dan penghianatan pihak kelurahan

terhadap Siti.

6. Babak 6 : Denok pulang setelah lima tahun merantau. Kampung

kardus sudah berubah. Simbok Denok tidak diketahui

keberadaannya, sedangkan Surti telah gila.

DALAM

PEMENTASAN

1. Babak 1: (anda menyebutkan inti cerita babak 1, baik dari setting

maupun konfliknya).

2. Babak 2 : (anda menyebutkan inti cerita babak 1, baik dari setting

maupun konfliknya).

3. Babak 3: ...…………………………………………….. (jika ada)

4. Babak 4: ...…………………………………………….. (jika ada)

Simpulan : hasil identifikasi babak dalam naskah berjumlah enam, sedangkan hasil identifikasi

babak dalam pementasan berjumlah……

2. Konflik

a. Raden Saleh pernah menjadi saudagar kaya di Singapur. Ketika jatuh miskin, dia

pulang setelah sepuluh tahun meninggalkan keluarganya.

Page 63: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

59

b. Keluarga Raden Saleh menerimanya dengan senang hati, tetapi Gunarto enggan

menerima ayahnya kembali. Dia bahkan tidak mengakui Raden Saleh sebagai

ayahnya.

c. Konflik batin sang ibu yang memendam kerinduan dengan suaminya, sekaligus

kesedihan melihat sikap Gunarto.

d. Konflik batin Gunarto yang mengenang kembali hidupnya yang susah. Ada rasa sakit

hati yang belum sembuh.

3. Drama terdiri atas babak-babak yang dibedakan berdasarkan pergantian setting. Dalam

babak-babak tersebut terdapat adegan-adegan yang memunculkan konflik drama.

Konflik tersebut membentuk dan menggerakkan alur/jalinan cerita melalui hubungan

sebab-akibat.

Tes Formatif 1

A. Pilihan Ganda

1) A

2) A

3) D

4) B

5) E

B. Kegiatan Belajar 2

Tes Formatif 2

1) A

2) C

3) C

4) B

5) D

Tes Sumatif

1) C

2) E

3) D

4) E

5) B

6) A

7) C

8) A

9) B

10) E

Page 64: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

58

DAFTAR PUSTAKA

Aryani, M.F Rina dan Nafron Hasyim,dkk. 2010. Pembinaan dan Pementasan Teater Sekolah

serta Fungsinya dalam Pembelajaran Apresiasi Drama di Kelas XI SMA

Pangudiluhur Surakarta. Penelitian Humaniora. 2: 182-198.

Brahim. 1968. Drama dalam Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.

Cerkez, Yagmur dan Zehra Altinay,dkk. 2012. Drama and Role Playing in Teaching Practice:

The Role of Group Works. Journal of Education and Learning. 2: 109-120.

Heward, Paul. 2010. Emotional Engagement Through Drama: Strategies to Assist Learning

through Role-Play. International Journal of Teaching and Learning in Higher

Education. 2: 197-203.

Kerekes, Judit dan Kathleen P. King. 2010. The King’s Carpet: Drama Play in Teacher

Education. International Journal of Instruction. 1: 40-60.

Pratiwi, Yuni.dkk. 2014. Teori Drama dan Pembelajarannya. Yogyakarta: Ombak.

Tarsini, Eny. 2016. Analisis Naskah Robohnya Surau Kami dan Penggunaannya untuk

Menyusun Model Menulis Naskah Drama di Universitas Wiralodra Indramayu.

Bahtera Indonesia: 39-48.

Waluyo, Herman. J. 2002. Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: PT. Hanindita Graha

Widya.

GLOSARIUM

Page 65: NASKAH DRAMA DAN PERTUNJUKANNYA · (Modul) ―Mengidentifikasi Alur, Babak, Konflik, dan Memerankan Salah Satu Tokoh dalam Drama‖. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca

Alur, Babak, dan Konflik dalam Drama serta Pemeranan Tokoh dalam Naskah

59

D

Deskriptif : Bersifat apa adanya

E

Ekstensial : Ditunjukkan dengan ungkapan

Eksternal : menyangkut bagian di luar diri/tubuh

G

Genre : Jenis, ragam

I

Identifikasi : Penentu atau penetapan

Imitatif : Bersifat tiruan

Improviasi : Pembuatan sesuatu berdasarkan bahan yang seadanya,

Pertunjukan/penciptaan sesuatu tanpa persiapan dahulu.

Intensitas : Tingkatan/ukuran

Internal : menyangkut bagian dalam diri/tubuh

J

Jurnal : Majalah yang khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu

R

Representasi : Mewakili