Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

12
BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH Jaman dahulu kala, si sebuah desa yang bernama desa “BUMBU” tinggalah sebuah keluarga yang bahagia dan sejahtera. Keluarga tersebut adalah Ayah Bawang, Ibu bawang daun, dan Bawang putih. Ayah Bawang : Bu, nak, Ayah pamit kerja ya. Hati hati di rumah. Ibu bawang daun : Iya Yah hati hati di jalan. Nanti bawang putih mengantarkan makan siang untukmu ke pasar. Bawang putih : Semoga jualan ayah laku ya. Ayah bawang pun pergi ke pasar untuk berjualan di toko besarnya. Bawang putih : Bu, bawang putih pergi ke sungai dulu ya bu. Asalamualaikum. Ibu bawang daun : Ya hati hati ya nak. Bawang putih pun pergi ke sungai untuk menyuci. Di balik pohon bawang merah dan ibunya pun tersenyum jahat. Ibu bawang merah : Ini saatnya kita menjalankan rencana. Bawang merah : Ya benar bu! ayo cepat mumpung ibu bawang daun lagi sendiri tuh! Ibu bawang merah : Selamat pagi bu. Sendirian aja nih? Ibu bawang daun : Eh ibu~iya nih. Kenapa bu? Bawang merah : Ini bi, kami bawakan nasi kuning yang sangat enak! Ibu bawang merah : Iya bu. Habiskan ya, saya khusus membuatkannya untuk ibu. Ibu bawang daun : Wah~sepertinya enak sekali. Terima kasih ya. Saya pasti menghabiskannya. Ayo makan bersama~sama Bawang merah : Ah bi, kami sudah makan. Lebih baik bibi saja. Ibu bawang merah : Kita pulang dulu ya. Asalamualaikum. Ibu bawang daun : Walaikumsalam. Terima kasih ya.

Transcript of Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

Page 1: Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH

Jaman dahulu kala, si sebuah desa yang bernama desa “BUMBU” tinggalah sebuah

keluarga yang bahagia dan sejahtera. Keluarga tersebut adalah Ayah Bawang, Ibu bawang daun,

dan Bawang putih.

Ayah Bawang : Bu, nak, Ayah pamit kerja ya. Hati – hati di rumah.

Ibu bawang daun : Iya Yah hati – hati di jalan. Nanti bawang putih mengantarkan makan

siang untukmu ke pasar.

Bawang putih : Semoga jualan ayah laku ya.

Ayah bawang pun pergi ke pasar untuk berjualan di toko besarnya.

Bawang putih : Bu, bawang putih pergi ke sungai dulu ya bu. Asalamualaikum.

Ibu bawang daun : Ya hati – hati ya nak.

Bawang putih pun pergi ke sungai untuk menyuci. Di balik pohon bawang merah dan ibunya pun

tersenyum jahat.

Ibu bawang merah : Ini saatnya kita menjalankan rencana.

Bawang merah : Ya benar bu! ayo cepat mumpung ibu bawang daun lagi sendiri tuh!

Ibu bawang merah : Selamat pagi bu. Sendirian aja nih?

Ibu bawang daun : Eh ibu~iya nih. Kenapa bu?

Bawang merah : Ini bi, kami bawakan nasi kuning yang sangat enak!

Ibu bawang merah : Iya bu. Habiskan ya, saya khusus membuatkannya untuk ibu.

Ibu bawang daun : Wah~sepertinya enak sekali.

Terima kasih ya.

Saya pasti menghabiskannya.

Ayo makan bersama~sama

Bawang merah : Ah bi, kami sudah makan. Lebih baik bibi saja.

Ibu bawang merah : Kita pulang dulu ya. Asalamualaikum.

Ibu bawang daun : Walaikumsalam. Terima kasih ya.

Page 2: Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

Ibu bawang daun pun memakan nasi kuning itu.

Ibu bawang merah : HAHAHAHAHA rasain kamu! sebentar lagi suamimu akan

menikahkanku! dan seluruh hartanya akan menjadi milikku!

Bawang merah : rasain! Dan ini kesempatanku untuk menyiksa bawang

putih!

Pada saat itu juga Ibu bawang daun tewas di tempat.

Bawang putih : Ibu!!!! IBU!!! IBUUUUUUUUUUUUUUU!!! Bangun!!!

Ayah bawang : Istriku!!! istriku!!! bangguuun!!!

Setelah ibu bawang daun meninggal Ayah bawang menikahi ibu bawang merah.

Ayah bawang : Saya terima nikahnya Ibu bawang merah dengan mas kawin seperangkat

bumbu dapur di bayar tunai.

Penghulu : Bagaimana saksi? sah??

Saksi : Saaaaaah~alhamdulilah.

Beberapa hari kemudian..

Ibu bawang Merah : Hey kau bawang merah, sapu-sapu dong yang rajin kayak bawang putih.

Sapu sampai bersih.

Bawang merah : Ya!

Bawang putih : Biar aku bantu ya..

Bawang merah : Tidak usah!

Ibu bawang merah : Sudah sudah, bawang putih sini nak. Kamu duduk bersama ibu dan ayah.

Ayah bawang : Ah~aku harus pergi ke pasar.

Ibu bawang merah : Ah~minum teh dulu.

Bawang merah : Udah! Ayo cepet kita ke sungai!

Bawang putih : Untuk apa?

Bawang merah : Udah ayo antar aku!!

Page 3: Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

Bawang putih dan bawang merah pun pergi ke sungai lalu ayah bawang meminum teh itu dan

mati di tempat.

Ibu bawang : RASAIN KAU!! sekarang semuanya menjadi miliku! haha.

Bawang putih : AYAAAAAAAAAAAH!!! ayah bangun – bangun!!

Peri : Lihat saja. Kelak akan ada bencana yang menghampiri bawang merah dan

ibunya. Karna semua yang mereka perbuat akan mendapat balasan yang

setimpal. *triiiing.

Setelah ayah bawang putih meninggal, bawang putih selalu di jadikan pembantu di rumahnya

sendiri.

Ibu bawang : Heh heh ! tuh masih ada yang kotor! yang bener doong!!!!

Bawang merah : Kalo nyapuu itu harus sampai bersih. (sambil terus menjatuhkan tisu tisu

di lantai)

Bawang putih : Bawang merah, hentikan. Lantai tak akan bersih jika kau terus

mengotorinya seperti ini.

Ibu bawang : Berani kau!! diam! kerjakan yang benar!!

Bawang merah : Dan jangan lupa cucikan semua bajuku! nih!

Ibu bawang dan bawang merah pun pergi jalan–jalan ke pasar sedangkan bawang putih harus

membereskan pekerjaan rumah.

Cabe baik : Bawang putih–bawang putih kau tak kenapa – kenapa?

Bawang putih : Aku baik – baik saja. Ada apa cabe baik?

Cabe baik : Ini aku mengantarkan undangan pesta panen dari pangeran. Pangeran

mengundang semua warga di desa bumbu ini. Kau jangan lupa datang ya.

Kalau bisa kau jangan beritahu bawang merah dan ibu bawang! biar

mereka tau rasa.

Bawang merah : Apa kau bilang?? berikan undangan itu padaku!!

Ibu bawang : Hey bocah ingusan! berani – beraninya kau!! pergi sana!!

Cabe baik : Kalian memang benar – benar jahat..

Bawang putih : Sudah cabe baik ayo kita pergi, antarkan aku ke sungai.

Page 4: Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

Bawang putih dan cabe baik pun pergi ke sungai.

Ibu bawang : Hanya kita berdua saja yang boleh datang ke pesta panen ini. Dan biarkan

bawang putih sendirian disini!

Saat di sungai bawang putih dan cabe bertemu dengan bawang bombay, bawang bombay adalah

teman baik bawang merah.

Bawang putih : Apa kabar bawang bombay?

Bawang bombay : Tadinya baik. Karna ada kau jadi buruk!

Cabe baik : Biasa aja deh! bawang putih kan nanya baik–baik!

Bawang bombay : Diem deh kamu! heh bawang putih, itu baju milik ibu tirimu ya?

Bawang putih : Iya memangnya kenapa?

Bawang bombay : Pinjam dong.

Bawang putih : Untuk apa?

Bawang bombay : Untuk di hanyutkan. (menghanyutkan baju milik ibu bwang )

Cabe baik : Hey kau!! apa salah bawang putih!!

Bawang putih : Kenapa kau melakukannya? cabe baik bantu aku mengejar baju hanyut itu.

Bawang bombay : Maaf ya bawang putih yang malang. Ini perintah dari bawang merah.

Bawang putih dan cabe baik pun terus mengejar baju yang hanyut itu tapi sayangnya baju itu

sudah menghilang entah hanyut kemana.

Cabe baik : Kau pasti akan kena marah oleh ibu tiri mu.

Bawang putih : Bagaimana ini, aduuh ibu akan sangat marah besar padaku.

Cabe baik : Sudahlah lebih baik kita pulang dulu.

Bawang putih pun pulang ke rumah dan menceritakan kepada ibunya tentang baju yang hanyut

itu.

Ibu bawang : DASAR ANAK CEROBOH!!

Bawang putih : Maafkan saya bu!

Bawang merah : Maaf maaf! cari baju itu sampai ketemu!!

Ibu bawang : Heh! jangan pulang sampai BAJU ITU DITEMUKAN!!

Page 5: Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

Dengan sedih bawang putih terus mencari baju itu sampai larut malam.

Bawang putih : Bagaimana ini, sudah larut malah tapi baju itu belum di temukan.

Peri : Tenanglah nak~aku akan membantumu~

Bawang putih : Suara siapa itu? siapa kau?

Peri : Bawang putih. Aku adalah peri, aku akan membantumu untuk menemukan

baju ibu tirimu.

Bawang putih : Kau peri? peri? perii.. tolong bantu aku.

Peri : Pergilah ke sebuah istana. Disanalah kau akan menemukan baju itu.

Bawang putih : Istana pangeran yang akan mengadakan pesta panen itu?

Peri : Iya.

Bawang putih : Terima kasih peri.

Bawang putih pun segera pergi ke istana. Di lain tempat ibu bawang dan bawang merah sedang

bersiap–siap untuk pergi ke pesta panen.

Ibu bawang : Pasti anak itu sedang pusing mencari baju itu. Haha

Bawang merah : Iya, emangnya enak di bohongin.

Bawang merah dan ibunya pun pergi ke pesta panen yang diadakan oleh pangeran.

Bawang putih : Peri~disinikah? tapi bagaimana bisa? aku dekil, pasti tidak di boleh kan

untuk masuk.

Peri : Cobalah masuk.

Pengawal : Heh! mana undangannya? jika kau punya maka kau boleh masuk

Bawang putih : Undangan apa? aku tak punya undangan yang kalian maksud!

Pengawal : Dasar gembel! pergi kau!!

Bawang putih : Peri~bagaimana ini? aku harus menemukan baju itu dimana?

Peri : Kemarilah~pegang tanganku. Aku akan membuat pengawal–pengawal itu

mengijinkan mu masuk.

Page 6: Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

1..2..3..4..5..

Bawang putih : Bolehkah aku masuk?

Pengawal : Tentu saja, silahkan.

Bawang putih pun masuk ke istana.

Peri : Pergilah ke belakang istana tempat dimana air sungai mengalir, disana

akan ada baju orangtuamu.

Bawang putih pun pergi ke belakang istana.

Bawang merah : Halo pangeran. Apa kabar?

Pangeran : Baik~terimakasih atas kedatangan kalian.

Ibu bawang daun : Wah wah. Kau sangat tampan malam ini. Begitu pulang dengan putriku

yang cantik.

Pangeran : Terimakasih. Kudengar kau mempunyai sudara bernama bawang putih.

Dimana dia?

Bawang merah : Apa??? bawang putih?? dia bukan saudaraku lagi!!

Pangeran : Benarkah? Apa kau tak membohongiku??

Bawang merah : Sungguh! aku tak membohongimu~tanya saja pada bawang bombay.

Pangeran : Bawang bombay, benar dia tak mempunyai saudara bernama bawang

putih?

Bawang bombay : Benar. Bawang putih hanyalah pesuruh.

Di belakang istana, akhirnya bawang putih bisa mendapatkan baju yang hanyut itu.

Bawang putih : Terimakasih peri. Kau sangat baik.

Peri : Ini sudah menjadi tugasku. Ini aku punya beberapa perhiasan untukmu.

Pakailah. Jika ada orang lain yang memakainya, maka orang itu akan

mendapatkan bahaya.

Bawang putih : Terimakasih peri.

Bawang putihpun berjalan menuju gerbang istana untuk pulang. Pangeran melihat bawang putih

yang berjalan terburu–buru menuju gerbang.

Page 7: Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

Pangeran : Kau!! kau!! kau bawang putih??

Bawang putih : Pangeran?

Pangeran : Tunggu! Apa yang sedang kau lakukan?

Bawang putih : Maaf pangeran. Tadi aku mengambil baju ibu tiriku yang hanyut di aliran

sungai belakang istana ini.

Ibu bawang : Bawang putih? Kenapa kau ada di sini? seharusnya kau membersihkan

rumah!

Bawang merah : Dasar kau! malah keluyuran!

Bawang putih : Maafkan aku. Aku akan segera pulang bu.

Pangeran : Oh jadi benar bawang putih adalah saudara kalian. Kenapa kalian

memperlakukannya seperti itu?

Bawang bombay : Tidak pangeran! Sungguh dia adalah pesuruh di rumah bawang merah.

Bawang merah : Yang dikatakan bawang bombay benar! Lihatlah pengaran! Bawang putih

mencuri kota perhiasanku, berikan!!

Bawang putih : Jangan bawang merah, jangan!

Ibu bawang : Dasar kau! anak tak punya malu!!

Bawang merah : Lihat pangeran, perhiasan ini lebih cocok dipakai olehku dan ibuku.

Ibu bawang : Nih karna aku baik hati aku berikan satu perhiasan untukmu bawang

bombay!

Bawang bombay : Oh~terimakasih.

Bawang merah, ibu bawang, dan bawang bombay pun memakai perhiasan itu.

Bawang merah : Ah tidak! kenapa kulitku gatal-gatal begini perih pula!! ada apa ini.

Ibu bawang : Kulitku gatal sekali!!

Bawang bombay : Aah~kulitku..

Pangeran : Kalian pasti selalu jahat pada bawang putih. Dan itu ganjaran untuk

kalian. Sekarang cepat minta maaf pada bawang putih!!

Peri : Apa yang kalian lakukan pada bawang putih selama ini sungguh sangat

jahat. Dan sekarang kalian telah mendapatkan balasan yang setimpal.

Cepat minta maaf pada bawang putih, jika tidak keadaan kalian akan terus

seperti ini.

Page 8: Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

Pangeran : Sungguh aku tak menyangka, kalian akan sejahat itu pada bawang putih.

Bawang merah : Bawang putih! aku mohon maafkan aku. Maaf karna sikapku selalu jahat

padamu. Sungguh aku minta maaf.

Ibu bawang : Maafkan ibu nak, ibu sudah berprilaku kasar padamu. Maafkan ibu.

Bawang bombay : Maafkan aku, aku sudah menjadi teman yang sangat jahat padamu.

Bawang putih : Sudahlah. Aku sudah memaafkan kalian. Aku yakin kalian bisa berubah.

Ibu bawang dan bwang merah : Terimakasih bawang putih. Kau memang sangat baik.

Pangeran : Sekarang, maukah kalian menjadi sahabatku? Ibu bawang, bawang merah,

dan bwang putih. Tinggalah di istanaku ini. Aku ingin kalian menjadi

bagian dari keluargaku.

Akhirnya ibu bawang dan bwang putih pun bertaubat dan pangeran mengajak bawang

putih dan keluarganya untuk tinggal di istananya yang megah. Kini bawang putih hidup rukun

dengan bawang merah dan hidup bahagia.

Page 9: Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

MALIN KUNDANG

Dimas : “Lin, kamu ingin gagah dan kaya seperti aku, tidak?”

Malin Kundang : “Y mau lah”

Dimas : Makannya kamu pergi merantau seperti ku”

Malin kundang : “Ya terserah nanti saja”, soalnya pasti ibuku tidak akan mengizinkan ku”

(kesesokan harinya malin kundang meminta izin kepada ibunya)

Malin kundang : “Bu boleh kah malin pergi merantau”

Ibu : Pergi merantau kemana nak?”

Malin kundang : “Waktu malin kecil ibu sudah pernah bilang bahwa ayah akan pulang,

ternyata sampai sekarang ayah belum pulang, malin juga bermaksud untuk

menyusul ayah bu”

Ibu : “Ibu khawatir na, merantau itu sangat berbahaya”

Malin kundang : “Tapi bu, malin sudah besar”, lagi pula malin sudah bisa menjaga diri

sendiri dengan baik

Ibu : “Ya sudah terserah kamu saja, tetapi ibu ingin mengingatkan kamu saja

jangan sampai kamu melupakan ibu”

Malin kundang : “Ya bu malin berjanji tidak akan melupakan ibu”

(keesokan harinya pun malin dan dimas bercakap-cakap)

Dimas : ”Lin, bagaimana dengan tawaranku,kemarin, apakah kamu mau?”

Malin Kundang : “Ya mas, nanti siang aku akan pergi merantau bersamamu,”

Dimas : ”Apakah kamu yakin akan pergi bersama ku?”

Malin : “Ya aku sangat yakin,soalnya ibuku sudah mengizinkan”.

(Siang harinya pun malin dan dimas pergi merantau)

Saat di perjalanan tiba-tiba badai datang, kapal malin tidak bisa dikendalikan, dan malin kundang

pun terdampar di sebuah pulau yang tidak diketahui malin kundang.

Malin Kundang : ”(Malin terlihat kebingungan”, saat malin terdampar)” dimana aku?

”(memegang dayung)” sepertinya disini ada sebuah desa.

Tidak tersengaja malin terjatuh pingsan kepalanya terbentur batu dengan

suara yang sangat keras…DDDAAAG!.

Page 10: Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

Clara : “Suara apa itu!!”

Pengawal 1 : ”Biar hamba yang melihatnya tuan putri”

(pengawal 1 & 2 pergi melihat suara benturan itu)

Pengawal 2 : “Tuan putri ternyata suara itu suara seorang pemuda yang kepalanya

terbentur batu”

(Tuan putri dan kedua pengawalnya pergi melihat seorang pemuda itu)

Clara : ”Bawa dia ke istana”

Pengawal 2 : “baik tuan putri”

(Malin kundang pun di bawa kedua pengawal masuk ke istana)

Beberapa jam kemudian.

Clara : “Pengawal apakah dia sudah sadar!!”

Pengawal 1 : “Sudah tuan putri, ini dia”

Malin Kundang : “saya ada dimana!!”

Clara : “Kamu berada di istanaku”

Malin Kundang : “Istana (kebingungan)

Clara : ”Istana itu adalah rumahku”

Malin Kundang : “Saya sangat berterimakasih pada tuan putri, karena tuan putri sudah

menolong saya.”

Clara : “Ya sama-sama”

(Malin kundang beristirahat di istana itu)

Beberapa tahun kemudian.

Ibu : (Berwajah khawatir) ”mengapa anakku belum pulang juga padahal aku

sangat mengkhawatirkannya.

Keesokan harinya.datanglah sebuah kapal menuju desa. Kapal itu ternyata malin kundang yang

sudah gagah dan kaya.

Page 11: Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

Malin Kundang : “Akulah manusia yang paling kaya dimuka bumi ini”, aku datang kesini

ingin bermaksud untuk mengambil kekayaan yang berada disini, karena

aku ingin lebih kaya lagi.

Nelayan : “Pak, pak bukankah itu si malin!!!”

Para nelayan : (Berpandang-pandangan)” oh benar itu si malin.”

Malin Kundang : “Ya akulah si malin kundang tetapi bukan malin kundang yang dulu, dulu

itu miskin akan tetapi aku menjadi orang yang paling terkaya di muka

bumi ini.”

Nelayan : (Memberi tahu kepada ibunya bahwa malin kundang datang)” bu,

bu….malin kundang datang.”

Ibu : (Berhati senang)” dimana dia sekarang!!..

Nelayan : “di...di….dii…disana.bu”

(Ibu dibawa nelayan untuk menghampiri malin kundang)

Ibu : “Wahai anak ku masih engkau mengingatku??“

Malin Kundang : “siapa kamu?,, dasar kau nenek tua bangka…!!!!!, aku jijik melihatmu..

(menendang ibunya).

Ibu : (Menghampiri malin kundang)” anakku malin kundang,, aku lah yang

melahirkan dan membesarkan mu, mengapa setelah engkau kaya engkau

tidak mau mengakui aku sebagai ibumu.

Clara : “Kanda, apakah ini ibumu?”

Malin Kundang : “ Bukan, ibuku itu sudah mati, lagi pula ibuku itu tidak seperti dia,

Nelayan : “Mengapa kamu tidak mau mengakui ibumu sendiri, malin?

(Datanglah teman malin kundang)

Dimas : “Malin mengapa kamu menjadi sombong seperti itu, dan tidak mau

mengakui ibumu sendiri..?”

Malin Kundang : “Ya, aku ini menjadi sombong karena aku adalah orang yang paling

terkaya di muka bumi ini.”

Dimas : (Memukul si maling kundang)” dasar engkau anak durhaka malin…..!!!!”

Pengawal 1 : “Tuan…tuan., apakah tuan tidak apa-apa?”

(Membangunkan maling kundang)

Page 12: Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

Pengawal 2 : (Ingin membalas kepada teman maling kundang)

“kau apakan tuanku ini pemuda lemah…..!!!”

Clara : (Memotong pembicaraan mereka)” sudah…sudah.. mengapa ini menjadi

seperti ini.,

Ibu : “Oh anakku sadarlah.. aku ini benar-benar ibumu.., aku yakin engkau

anakku.”

Malin Kundang : “Sekali lagi kukatakan engkau bukan ibuku…, aku tidak punya ibu seperti

kau…, perempuan tak tau malu ayo pergi.!

Ibu : “Tak kusangka engkau sekejam itu, jika engkau benar-benar tidak mau

mengakui aku sebagai ibumu engkau akan ku kutuk maling kundang…

Malin Kundang : “Perempuan hina aku benci melihatmu., jika kau bisa kutuklah aku

sekarang juga…

Ibu : (berdoa) ”ya tuhan,,, pantaskah seorang anak mengingkari ibunya…

kuminta kepada mu…. Hukumlah anak durhaka ini.”

(Tiba-tiba terdengar suara aneh yang muncul)

Suara gaib : “Hai malin kundang mengapa kau menjadi seperti ini, jika engkau tidak

mau mengakui ibumu, engkau akan ku kutuk menjadi batu…

Malin Kundang : (Kebingungan) ”oh .. tidakkkkkkk…….!!!!

(Malin kundang pun berubah menjadi batu)

Pengawal 1 : “Oh tuan ku (terjatuh pinsan)

Pengawal 2 : “Oh tidak mengapa tuanku ini menjadi seperti ini~(pingsan juga)

Clara : “Oh kanda, mengapa kamu tidak mau mengakui ibumu, padahal itu benar-

benar ibu mu (menangis)

Tiba-tiba semuanya menjadi batu.