NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH...

69
NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR JULI, 2018

Transcript of NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH...

Page 1: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

1 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

NASKAH AKADEMIK

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN

TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

PROVINSI JAWA TIMUR

JULI, 2018

Page 2: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

2 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

KATA PENGANTAR

ASSALAMUALAIKUM WR.WB.

Salam sejahtera untuk kita semua

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan

rahmat dan hidayatNya kepada kita semua, sehingga kita dapat

menyusun naskah akademik ini untuk kebaikan masyarakat. Tim

Penyusun menyampaikan beberapa hal yang perlu disampaikan

pada bagian awal naskah akademik ini.

Naskah akademik Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban

tentang Pembentukan Dana Cadangan ini didasari oleh motivasi

yang bersifat filosofis dan sosiologis serta normatif. Motivasi

filosofisnya adalah menjamin hak asasi manusia masyarakat

sekaligus memastikan ketersediaan dana cadangan ditujukan

untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat di bidang kesehatan.

Motivasi sosiologisnya adalah bahwa dana cadangan saat ini

menjadi salah satu tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Tuban

sehingga perlu untuk diselesaikan dengan pembentukan dana

cadangan berdasar amanat Permendagri Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah.

Akhirnya, tim penyusun berharap bahwa hasil penelitian dalam

naskah akademik ini membawa manfaat yang besar dalam proses

pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban tentang

Pembentukan Dana Cadangan. Tiada gading yang retak pada

akhir masanya, maka saran yang konstruktif sangat diterima demi

penyempurnaan naskah akademik ini.

Tuban, 15 Juli 2018

Ketua Tim Penyusun

Page 3: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

3 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................... ii

BAB I LATAR BELAKANG

A. PENDAHULUAN ................................................................... 1

B. IDENTIFIKASI MASALAH ...................................................... 2

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENYUSUNAN

NASKAH AKADEMIK ............................................................. 3

D. METODE PENELITIAN .......................................................... 5

E. SISTEMATIKA NASKAH AKADEMIK ...................................... 10

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PRAKTIK EMPIRIS

A. KAJIAN TEORITIK ................................................................. 12

B. KAJIAN TERHADAP ASAS/PRINSIP YANG TERKAIT

DENGAN PENYUSUNAN NORMA .......................................... 22

C. KAJIAN TERHADAP PRAKTIK PENYELENGGARAAN

KONDISI YANG ADA, SERTA PERMASALAHAN HUKUM

YANG DIHADAPI MASYARAKAT ............................................ 27

D. KAJIAN TERHADAP IMPLIKASI PENERAPAN SISTEM BARU

YANG AKAN DIATUR DALAM PERATURAN DAERAH

KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA

CADANGAN TERHADAP ASPEK KEHIDUPAN MASAYRAKAT

DAN DAMPAKNYA TERHADAP ASPEK BEBAN KEUANGAN

NEGARA ............................................................................... 35

Page 4: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

4 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

BAB II EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN

A. PEMERINTAH DAERAH DAN KONSTITUSI ............................ 37

B. KETENTUAN PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN .......................................................................... 40

C. KETENTUAN TENTANG PEBENTUKAN DANA

CADANGAN .......................................................................... 43

BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS A. LANDASAN FILOSOFIS ......................................................... 45

B. LANDASAN SOSIOLOGIS ...................................................... 46

C. LANDASAN YURIDIS ............................................................. 46

BAB V JANGKUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP

MATERI MUATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN

TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN DAERAH ................ 51

BAB VI PENUTUP

A. KESIMPULAN ....................................................................... 56

B. SARAN .................................................................................. 56

Page 5: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Dana cadangan daerah adalah salah satu aspek penting

dalam pembiayaan daerah. Dana cadangan sendiri dapat di

definisikan sebagai dana yang dibentuk guna membiayai

kebutuhan dana yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun

anggaran. Dana Cadangan dibentuk untuk suatu tujuan tertentu

secara spesifik. Tujuan utama dana cadangan daerah adalah

untuk menanggulangi keadaan yang tidak dapat di duga

sebelumnya sehingga ada biaya yang tersedia selain anggaran

tahunan yang sedang berjalan. Pembentukan Dana Cadangan ini

menggunakan rekening terpisah dari rekening kas daerah.

Selain itu, pendanaan kegiatan semacam ini umumnya

digunakan terhadap pembangunan atau proyek tertentu yang

memerlukan dana cukup besar yang tidak dapat di alokasikan

sekali dalam satu tahun anggaran. Dengan semakin

meningkatknya pelaksanaan pembangunan, Pemerintah Daerah

biasanya menggunakan dana cadangan daerah untuk

melaksanakan pembangunan atau kegiatan yang membutuhkan

anggaran besar dan bersifat prioritas.

Di Kabupaten Tuban sendiri, ada desakan yang kuat dari

masyarakat bahwa pelayanan kesehatan daerah sampai dengan

saat ini di rasa belum cukup optimal. Keterbatasan prasarana

rumah sakit pada umumnya menjadi kendala utama optimalisasi

pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Upaya perbaikan

pelayanan kesehatan yang bersifat teknis selama ini telah

dilakukan oleh pihak-pihak terkait dan hal ini akan

membutuhkan alokasi anggaran yang cukup besar dalam waktu

dekat.

Page 6: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

2 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Berdasarkan hal tersebut, melalui rencana pembangunan di

Kabupaten Tuban, Pemerintah Daerah memprakarsai

pembangunan prasarana gedung yang bersifat strategis dan

berskala besar dalam rangka mencapai standar pelayanan

minimal pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum

Daerah dr. R. Koesma. Pembangunan prasarana ini merupakan

respon terhadap tingginya permintaan pelayanan kesehatan yang

memadai kepada Pemerintah Daerah. Dengan mempertimbangkan

keterbatasan anggaran yang dituangkan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tuban, Pemerintah

Daerah berinisiatif untuk menyisihkan dana pembangunan

Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

melalui dana cadangan daerah.

Berdasarkan ketentuan Pasal 63 ayat (1) Permendagri No 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

Pembentukan Dana Cadangan Daerah mesti ditetapkan melalui

peraturan daerah. Peraturan daerah tersebut mencakup

penetapan tujuan pembentukan dana cadangan, program dan

kegiatan yang akan dibiayai dari dana tersebut, besaran dan

rincian tahunan dana cadangan yang harus di anggarkan dan di

transfer ke rekening dana candangan, sumber dana cadangan dan

tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan. Oleh sebab itu,

sebagaimana diatur dalam UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan Permendagri

No 80 Tahun 2015 tentang Produk Hukum Daerah, Pemerintah

Daerah perlu terlebih dahulu menyusun naskah akademik sebagai

landasan penelitian ilmiah rancangan peraturan daerah

Kabupaten Tuban tentang Pembentukan Dana Cadangan Daerah.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Sehubungan dengan urgensi pembentukan rancangan

peraturan daerah Kabupaten Tuban tentang Pembentukan Dana

Page 7: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

3 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Cadangan Daerah, naskah akademik ini mengidentifikasi masalah

menyusunan naskah akademik sebagai persyaratan ilmiah dari

proses penyusunan rancangan peraturan daerah sebagai berikut:

1. Bagaimana model pengaturan tentang dana cadangan

daerah yang sejalan dengan amanat UU No 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

2. Permasalahan hukum apa saja yang dihadapi dalam hal

implementasi dana cadangan daerah di Kabupaten Tuban.

3. Mengapa diperlukan rancangan peraturan daerah

Kabupaten Tuban tentang Pembentukan Dana Cadangan

Daerah.

4. Apa pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis, dan

yuridis pembentukan rancangan peraturan daerah

Kabupaten Tuban tentang Pembentukan Dana Cadangan

Daerah.

5. Apa sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup

pengaturan, jangkauan dan arah pengaturan rancangan

peraturan daerah Kabupaten Tuban tentang Pembentukan

Dana Cadangan Daerah.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK

Naskah akademik disusun bukan hanya bertujuan sebagai

persyaratan formal dari proses pembentukan peraturan

perundang- undangan karena dalam naskah akademik tersebut,

permasalahan hukum yang ada dianalisis dan dijawab dalam

diskursus ilmiah berbasis kondisi riil masyarakat sehingga

kemanfaatannya betul-betul dirasakan oleh masyarakat di daerah

Kabupaten Tuban. Naskah akademik juga mengabstraksikan

aspirasi masyarakat di daerah agar rancangan peraturan daerah

Page 8: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

4 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

yang disusun mencerminkan kesadaran hukum masyarakat

setempat sehingga dalam pelaksanaannya mudah diterima di

masyarakat. Adapun tujuan dan manfaat penyusunan naskah

akademik rancangan peraturan daerah Kabupaten Tuban tentang

Pembentukan Dana Cadangan Daerah adalah sebagai berikut.

a. Tujuan

1. Menetapkan model pengaturan dana cadangan daerah di

Kabupaten Tuban yang sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

2. Mencari solusi atas permasalahan hukum yang dihadapi

Kabupaten Tuban.

3. Menyusun rancangan peraturan daerah Kabupaten

Tuban tentang Pembentukan Dana Cadangan Daerah.

4. Merumuskan pertimbangan atau landasan filosofis,

sosiologis, dan yuridis dalam pembentukan rancangan

peraturan daerah Kabupaten Tuban tentang

Pembentukan Dana Cadangan Daerah.

5. Menjelaskan sasaran yang akan diwujudkan, ruang

lingkup pengaturan, jangkauan dan arah pengaturan

rancangan peraturan daerah Kabupaten Tuban tentang

Pembentukan Dana Cadangan Daerah.

b. Manfaat

1. Memberikan pemahaman kepada seluruh pihak yang

terkait di Kabupaten Tuban mengenai urgensi

Pembentukan Dana cadangan daerah;

2. Masukan bagi pembentuk peraturan perundang-

undangan dan dapat digunakan sebagai referensi

akademis bagi pihak yang berkepentingan;

3. Memberikan panduan untuk pembentukan rancangan

peraturan daerah Kabupaten Tuban tentang

Page 9: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

5 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Pembentukan Dana Cadangan Daerah agar substansi

yang akan menjadi norma hukum tepat sesuai dengan

kajian yang dibahas dalam naskah akademis ini.

D. METODE PENELITIAN

a. Jenis Penelitian

Penyusunan naskah akademik pada hakikatnya merupakan

suatu kegiatan penelitian hukum dan hasil penelitian lainnya

terhadap suatu masalah tertentu yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai pengaturan

masalah tersebut dalam rancangan UU dan rancangan peraturan

daerah dan disusun menurut kaidah keilmuan yang objektif dan

metodologis. Penelitian dalam naskah akademik ini

diklasifikasikan sebagai penelitian hukum doktrinal atau

penelitian hukum normatif (normative legal research). Menurut

Soerjono Soekanto merupakan penelitian yang mengkaji hukum

yang dikonsepkan dan dikembangkan atas doktrin yang dianut

oleh si pengkonsep hukum. Disebut penelitian hukum doktriner,

karena penelitian ini dilakukan atau ditunjukan hanya pada

peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan-bahan hukum yang

lain. Penelitian hukum doktrinal menganalisis permasalahan

hukum yang di identifikasi dengan cara memadukan bahan

hukum yang telah diperoleh yang terkait dengan dana cadangan

daerah.

b. Pendekatan Penelitian

Untuk menguraikan pokok permasalahan dalam naskah

akademik ini, penelitian ini menggunakan 2 pendekatan sebagai

berikut:

Page 10: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

6 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

a. Pendekatan perundang-undangan (statute-approach), yaitu

dengan menganalisis peraturan perundang-undangan1 yang

berkaitan dengan dana cadangan daerah.

b. Pendekatan konsep (conseptual approach), yaitu dengan

menelaah dan memahami konsep-konsep2 pengaturan dana

cadangan daerah sehingga tidak menimbulkan pemahaman

yang multitafsir dan kabur mengenai konsep dana cadangan

daerah.

c. Jenis Bahan Hukum

Jenis bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Bahan Hukum Primer, meliputi:

1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 14)

2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah dalam lingkungan

Propinsi Djawa-Timur (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 273);

3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999

tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3851);

4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

1Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana. 2007, hal. 96 2Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayumedia. 2007 hal. 39

Page 11: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

7 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286);

5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4355);

6) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004

tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4400);

7) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

8) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

9) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009

tentang Pajak Daerah dan retribusi Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5049);

Page 12: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

8 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

10) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4389);

11) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5679);

12) Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 Tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan;

13) Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000

tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4027);

14) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005

tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137,

Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4575);

15) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Page 13: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

9 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4578);

16) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

17) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun

2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 2036);

18) Peraturan Daerah Kabupaten Tuban

Nomor 06 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran

Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2007 Seri E

Nomor 21);

19) .Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor ....

Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun

2017 Seri ... Nomor .....);

b. Bahan hukum Sekunder, meliputi: Risalah Sidang yang

disusun Saafroedin Bahar, Ananda B. Kusuma, Nannie

Hudawati tentang Risalah Sidang Badan Penyidik Usaha-

Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei

1945 – 22 Agustus 1945 (Jakarta: Sekertariat Negara

Republik Indonesia, 1995), literatur-literatur yang terkait

dengan permasalahan yang dikaji yang berasal dari

buku-buku, surat kabar, pendapat ahli hukum dari segi

kepustakaan dan artikel internet.

Page 14: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

10 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

c. Bahan hukum tersier meliputi kamus hukum dan kamus

besar bahasa Indonesia.

d. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan cara

dokumentasi yaitu menelusuri, meneliti, dan mempelajari

referensi-referensi yang sesuai dan relevan dengan permasalahan

yang diangkat. Referensi yang digunakan tidak terbatas pada

referensi cetak saja tetapi juga elektronik. Bahan hukum yang

digunakan adalah bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum

yang berasal dari literatur baik itu cetak seperti buku, surat

kabar, majalah, jurnal penelitian, dan tabloid maupun elektronik

seperti situs internet. Selain itu, penyusunan naskah akademik ini

juga melibatkan diskusi dan rapat dengar pendapat.

E. SISTEMATIKA NASKAH AKADEMIK

Sistematika Naskah Akademik mengikuti UU No 12 Tahun

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

sebagai berikut:

JUDUL

KATA

PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PRAKTIK EMPIRIS

BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT

BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS,

DAN YURIDIS

BAB V JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN

Page 15: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

11 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

RUANG LINGKUP MATERI MUATAN

UNDANG-UNDANG, PERATURAN DAERAH

PROVINSI, ATAU PERATURAN DAERAH

KABUPATEN/KOTA

BAB VI PENUTUP

DAFTAR

PUSTAKA

LAMPIRAN: RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN

Page 16: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

12 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN PRAKTIK EMPIRIS

A. KAJIAN TEORITIK

1. Kajian Teori Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

Salah satu teori yang berkembang pesat yang

mengabstraksikan proses pembentukan suatu produk hukum (law

making process) dan pelaksanaan hukum (implementation of law)

adalah teori perundang-undangan (beginsel van behoorlijke

regelgeving). Beberapa sarjana, terutama yang berlatarbelakang

tradisi hukum sipil Eropa Kontinental, mengembangkan ilmu

pengetahuan sendiri tentang pembentukan perundang-undangan

yang disebut dalam beberapa istilah seperti

gesetzgebungswissenschaft (jerman) dan Wetgevingswetenschap

(Belanda). Menurut Budiman, teori perundang-undangan bersifat

interdisipliner dengan politik hukum (rechtpolitiek) dan sosiologi

hukum (rechtsoziologie) yang dapat dibagi ke dalam tiga ruang

lingkup kajian; (1) proses perundang-undangan, metode

perundang-undangan, dan teknik perundang-undangan.

Proses perundang-undangan sebenarnya berbicara dalam

tahapan pembentukan hukum, yakni bagaimana nilai-nilai, norma

sosial yang diterima di masyarakat dan dianggap benar oleh

masyarakat di sinkretisasikan menjadi asas hukum dan

dipositifkan sebagai norma hukum positif yang dibentuk oleh

lembaga yang berwenang.3 Hamid Attamimi menyebutkan bahwa

3 Budiman, Bentuk Peraturan Perundang-Undangan Perubahan atas Undang-Undang Dasar Menurut Hukum Tata Negara Indonesia, Thesis, Universitas Indonesia, 2000, hal. 113

Page 17: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

13 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

peraturan perundang-undangan mengandung 3 unsur sebagai

berikut4:

a. norma hukum (rechtnormen);

b. berlaku ke luar (naar buiten werken); dan

c. bersifat umum dalam arti luas (algemeenheid in ruimezin)

Lebih lanjut, salah satu eksponen teori peraturan

perundang-undangan yang paling banyak dibicarakan dan

menjadi dasar bagi ketentuan UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia

adalah Hans Kelsen dan Hans Nawiasky. Secara khusus Nawiasky

mengembangkan teori hirarki horma hukum positif (die theorie von

stufenrdnung der rechtnormen) sebagai kelanjutan teori Kelsen

tentang hirarki norma (stufentheorie). Kelsen mendefinisikan apa

yang ia sebut sebagai norma yang seharusnya (ought to be) yang

dilakukan oleh seseorang di kehidupan nyata. Apa yang

seharusnya merupakan perintah normatif yang diasumsikan

benar dan diterima oleh masyarakat yang tidak hanya bermakna

sebagai perintah, tetapi juga mencakup “boleh” dan “dapat”.5

Dalam konteks negara hukum modern, norma hukum

mencerminkan cita hukum (rechtsidee) karena tanpa cita hukum,

„maka hukum itu sendiri kehilangan maknanya sebagai suatu

hukum.‟6 Menurut Notonegoro, Pancasila merupakan cita hukum

yang dipahami sebagai norma fundamental negara

4 Hamid Attamimi, Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Suatu Studi Analisis Mengenai Keputusan Presiden Yang Berfungsi Pengaturan Dalam Kurun Waktu PELITA I – PELITA IV, Disertasi, Universitas Indonesia, 1990 hal. 314. Norma hukum memiliki sifat 4 sifat yaitu larangan (verbod), perintah (gebod), pengizinan (toestemming) dan pembebasan (vrijstelling). 5 Hans Kelsen, Pure Theory of Law, Terjemahan Raisul Muttaqin, Teori Hukum Murni: Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif, Bandung: Nusamedia, 2014, hal. 5 6 Hamid Attamimi, Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia ..., op.cit, hal. 309

Page 18: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

14 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

(staatfundamentalnorm).7 Menurut Hamid Attamimi, penempatan

Pancasila sebagai norma fundamental negara, „[D]alam

penerapannya, maupun dalam penegakannya, tidak dapat

melepaskan diri dari nilai-nilai Pancasila sebagai cita hukum yang

konstitutif dan regulative, dan dari ketentuan Pancasila sebagai

norma tertinggi yang menentukan dasar keabsahan (legitimacy)

suatu norma hukum dalam sistem hukum Republik Indonesia.‟8

Secara teoritik, sistem hukum bersumber kepada sumber

hukum (rechtbron)9 yaitu sumber hukum materil (materiele

rechtbron) dan sumber hukum formil (formelle rechtborn). Sumber

hukum material mengacu pada nilai-nilai dan norma-norma yang

berlaku di masyarakat, seperti nilai ekonomi, politik, kebudayaan

dan sosial. Sifat sumber hukum materil bersifat mengatasi dan

mendasari sumber hukum formal. Sedangkan sebaliknya sumber

hukum formal umumnya terdiri dari produk penguasa yang telah

dinyatakan berlaku, kebiasaan atau konvensi, yurisprudensi yang

dibentuk berdasarkan hasil putusan hakim in concreto dan juga

doktrin yang dibuat oleh ahli hukum.

Suatu pembentukan peraturan perundang-undangan tidak

bisa dilepaskan dari sistem hukum yang ada di suatu negara.

Secara normatif, tujuan untuk mengkaitkan pembentukan

peraturan perundang-undangan dengan sistem hukum ialah

untuk menjaga bahwa masing-masing norma valid, tersusun

7 David Bourchier, Iliberal Democracy in Indonesia, New York: Routledge, 2001, hal. 141 8 Hamid Attamimi, Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia …, op.cit, hal. 359 9 Dalam bahasa Inggris, perlu dibedakan istilah sumber hukum (source of law) dan sumber dari segala sumber hukum (the source of all source of laws). Dalam tradisi civil law maupun common law, istilah sumber hukum berarti mengacu pada suatu peraturan, undang-undang, putusan hakim (stare decicis) yang menjadi pedoman bagi subjek hukum dalam melakukan tindakan hukum. Sedangkan istilah “sumber dari segala sumber hukum” mengandung arti bahwa terdapat sesuatu yang supreme dan menginspirasi norma-norma seluruh sumber hukum yang ada.

Page 19: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

15 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

secara rapih dan sistematis. Sebagaimana dikatakan Kelsen

sebuah norma dianggap absah jika norma tersebut dibentuk oleh

otoritas yang diberikan kewenangan untuk membentuk norma

hukum, dimana kewenangan tersebut diperoleh dari norma lain

yang berkedudukan lebih tinggi. Pemberian kewenangan oleh

norma yang lebih tinggi membentuk apa yang disebut kaum

positivis Kelsenian sebagai perjenjangan norma-norma yang

berujung pada grundnorm.10 Meskipun groundnorm tidak bersifat

causa prima, suatu norma dapat dikategorikan sebagai grundnorm

hanya jika eksistensi dan nilai intrinstik dari norma yang

dimaksud diasumsikan benar dan tidak dapat ditelusuri lagi.

Sejumlah literatur menyebut konsep ini sebagai stuffentheorie.

Salah satu pengembangan mutakhir dari teori hierarki

norma Hans Kelsen adalah teori Hans Nawiasky yang telah

diaplikasikan di banyak negara bertradisi hukum sipil Eropa

Kontinental. Secara khusus Nawiasky mengkoreksi dan menambal

konsep grundnorm Kelsen. Menurut Nawiasky, norma tertinggi

sebaiknya tidak disebut sebagai grundnorm melainkan norma

fundamental negara ( staatfundametalnorm). Grundnorm pada

dasarnya tidak dapat berubah, sementara norma tertinggi dapat

berubah melalui cara yang tidak ditentukan oleh tata hukum itu

sendiri, seperti kudeta atau revolusi.11 Ia mengembangkan suatu

teori yang disebut dengan theorie von stufenubau der

rechtsordnung, dimana norma-norma hukum tersusun atas:

1) norma fundamental negara (staatsfundamentalnorm);

2) aturan dasar negara (staatsgrundgesetz);

3) undang-undang formal (formell gesetz); dan

10 Hans Kelsen, Pure Theory of Law, op.cit, hal. 218 11 Jimly Asshiddiqie dan Ali Safaat,Teori Hans Kelsen Tentang Hukum, Jakarta: Konstitusi Press, 2011,hal 155

Page 20: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

16 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

4) pearaturan pelaksanaan dan peraturan otonom

(verodnung en autonome satzung).12

Seorang sarjana Indonesia, Hamid Attamimi kemudian

mencoba meyesuaikan teori tersebut dalam kerangka hukum

posistif Indonesia. Ia menyatakan13:

Ketentuan dalam UUD 1945 yang terdapat dalam batang

tubuh, adalah penjelmaan dari pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. Pokok Pikiran tersebut menurut penjelasan UUD 1945 adalah Pancasila.

Maka menjadi jelas, kelima sila dalam Pancasila, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, merupakan

asas-asas hukum umum (algemene rechtbeginselen) bagi semua ketentuan dalam Batang tubuh UUD 1945. Ketentuan yang tercantum dalam Batang tubuh UUD 1945

sebagai rumusan ketentuan hukum dasar negara pada gilirannya merupakan asas umum bagi penyelenggaraan

pemerintahan negara, termasuk bagi pembentukan peraturan perundang-undangan negara. Pada tingkat berikutnya, asas negara berdasarkan atas hukum

sebagaimana dinyatakan dalam Penjelasan UUD 1945 merupakan asas hukum yang menentukan kehidupan

kenegaraan Republik Indonesia, dan dengan demikian menentukan penyelenggaraan pemerintahan negara, termasuk pembentukan peraturan perundang-undangan

negara.

Penafsiran Hamid Attamimi tersebut jelas berdasar kepada

penafsiran pasca Indonesia mengenal sistem hierarki peraturan

perundang-undangan. Bagaimana rezim peraturan perundang-

undangan pasca kemerdekaan di Indonesia? Sayangnya Indonesia

baru mengenal rezim pembentukan peraturan perundang-

undangan ketika peralihan kekuasaan dari rezim demokrasi

terpimpin ke Orde Baru. Ketika momentum perubahan kekuasaan

terjadi, salah satu pekerjaan rumah terbesar pada ranah hukum

adalah memperbaiki ketidakteraturan sistem hukum yang

12 Ibid, hal. 154 13 Hamid Attamimi, Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia …, op.cit, hal. 360

Page 21: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

17 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

terlanjur ada dengan cara mempositifkannya lewat peraturan

perundang-undangan. Konsep hierarki perundang-undangan

pertamakalinya diatur dalam TAP MPR No XX/MPRS/1966

Tentang Memorandum DPR-GR Mengenai Sumber Tertib Hukum

Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundang-

Undangan Republik Indonesia kemudian di ubah dengan TAP MPR

No III/MPR/2000 Tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan

Peraturan Perundang-Undangan dan diubah dengan Undang-

Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan. Pada saat ini, rezim perundang-undangan

yang berlaku adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011

Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

TAP MPR No III/MPR/2000 tentang Tata Urutan Peraturan

Perundang-Undangan menyebutkan bahwa „sumber hukum dasar

nasional adalah Pancasila sebagaimana yang tertuang dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Ketuhanan Yang

Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan

Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta

dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat

Indonesia, dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945.‟ Pada

tahun 2004, muncul UU No 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan yang kembali menegaskan dalam

Pasal 2 bahwa „Pancasila merupakan sumber dari segala sumber

hukum negara.‟ Bagian penjelasan Pasal tersebut menyatakan

bahwa „penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber

hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menempatkan

Pancasila sebagai dasar dan ideology negara serta sekaligus dasar

filosofis bangsa dan negara sehingga setiap materi muatan

peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan

Pancasila.‟

Page 22: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

18 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Ketentuan UU No 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan ini agaknya berbeda dengan

pemahaman sebelumnya bahwa Pancasila merupakan sumber

hukum dari segala sumber hukum tertulis maupun tidak tertulis.

Ketentuan tersebut di adopsi kembali dalam ketentuan Pasal 2 UU

No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

Undangan beserta penjelasannya.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan telah menyebutkan bahwa sistem

peraturan perundang-undangan Indonesia tersusun atas:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945;

2. Ketetapan MPR;

3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang;

4. Peraturan Pemerintah;

5. Peraturan Presiden;

6. Peraturan Daerah Provinsi; dan

7. Peraturan Daerah Kabupaten Kota.

Teori-teori diatas sesungguhnya memiliki watak postivistik

yang ketat, dengan kecenderungan untuk meminggirkan pelibatan

masyarakat dalam proses pembentukan hukum. Masing-masing

bentuk norma tentu saja memiliki fungsi yang spesifik. Namun

satu prinsip utama yang tak boleh terlepas adalah kesesuaiannya

dengan gerak masyarakat. Perubahan hukum dan

pembentukannya dapat disebabkan oleh kesenjangan antara

keadaan-keadaan, hubungan serta peristiwa dalam masyarakat,

dan pengaturan hukum yang telah ada mengenai hal tersebut.

Pembentukan hukum pada akhirnya bertujuan untuk mengatasi

kesenjangan tersebut.

Disinilah kedudukan hukum dapat berfungsi sebagai

penggerak perubahan sosial. Utamanya terkait perubahan nilai

Page 23: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

19 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

dan norma di dalam masyarakat. Pengukurannya didasarkan pada

faktor-faktor pemicu yang diantaranya terkait masalah

kependudukan, habitat fisik, teknologis, serta struktur sosial

masyarakat dan kebudayaan. Meskipun sifatnya sangat lambat

dan sulit diamati oleh manusia, perubahan habitat tetaplah dapat

terasa karena berkenaan dengan kemampuan teknologis

manusia.14

Di sisi lain, proses pembentukan hukum yang baik dapat

mendukung proses pembangunan hokum nasional, serta

memenuhi harapan masyarakat. Prasyaratnya, haruslah ada

kajian yang memadai dan komprehensif, melalui prosedur yang

tertata dalam tahap-tahap koordinasi serta berdasarkan proses

dan teknik penyusunan yang ditetapkan sebagai pedoman bagi

seluruh lembaga yang berwenang membentuk peraturan

perundang-undangan. Di Indonesia, prosedur pembentukan

peraturan perundang-undangan secara umum terdiri atas

beberapa proses, yaitu perencanaan, penyusunan, pembahasan,

pengesahan atau penetapan, dan pengundangan. Kesemuanya

lebih lajut dijabarkan di dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

2. Kajian tentang Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah secara teoritik di definisikan sebagai

keseluruhan transaksi keuangan pemerintah daerah, baik

penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan

diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah daerah

terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau

memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara

lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil divestasi. Sementara,

pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk

14 Satjipto Rahardjo, Hukum dan Perubahan Sosial, Bandung: Penerbit Alumni, 1981, hal. 46

Page 24: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

20 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman

kepada entitas lain dan penyertaan modal oleh pemerintah daerah.

Sementara itu penerimaan pembiayaan adalah semua

penerimaan Rekening Kas Umum Daerah antara lain berasal dari

penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil

privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman

yang diberikan kepada pihak ketiga, penjualan investasi permanen

lainnya dan pencairan dana cadangan. Penerimaan pembiayaan

diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah.

Akuntansi penerimaan pembiayaan kemudian dilaksanakan

berdasarkan prinsip bruto, yaitu dengan membukukan

penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran). Pencairan Dana Cadangan

mengurangi Dana Cadangan yang bersangkutan.

Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran

Rekening Kas Umum Daerah antara lain pemberian pinjaman

kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran

kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu

dan pembentukan dana cadangan. Pengeluaran pembiayaan

diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.

Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang

bersangkutan. Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana

Cadangan di pemerintah daerah merupakan penambah Dana

Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai pendapatan dalam pos

pendapatan asli daerah lainnya.

Dana Cadangan adalah dana yang dibentuk guna

membiayai kebutuhan dana yang tidak dapat dibebankan dalam

satu tahun anggaran. Dana Cadangan dibentuk untuk suatu

tujuan tertentu secara spesifik. Pembentukan Dana Cadangan

menggunakan rekening terpisah dari rekening kas daerah

(Pembiayaan – Transfer ke Dana Cadangan).

Penggunaan Dana Cadangan harus sesuai tujuan yang telah

Page 25: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

21 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

ditetapan Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan

guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat

sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran.

Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan peraturan

daerah. Peraturan daerah mencakup penetapan tujuan

pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang akan

dibiayai dari dana cadangan, besaran dan rincian tahunan dana

cadangan yang harus dianggarkan dan ditransfer ke rekening

dana cadangan, sumber dana cadangan dan tahun anggaran

pelaksanaan dana cadangan.

Rancangan peraturan daerah tentang pembentukan dana

cadangan dibahas bersamaan dengan pembahasan rancangan

peraturan daerah tentang APBD. Penetapan rancangan peraturan

daerah tentang pembentukan dana cadangan ditetapkan oleh

kepala daerah bersamaan dengan penetapan rancangan peraturan

daerah tentang APBD.

Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas

penerimaan daerah, kecuali dari dana alokasi khusus, pinjaman

daerah dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk

pengeluaran tertentu berdasarkan peraturan perundang-

undangan. Dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri.

Penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan

dan penempatan dalam portofolio dicantumkan sebagai penambah

dana cadangan berkenaan dalam daftar dana cadangan pada

lampiran rancangan peraturan daerah tentang APBD.

Pembentukan dana cadangan dianggarkan pada pengeluaran

pembiayaan dalam tahun anggaran yang berkenaan.

Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan

pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke

rekening kas umum daerah dalam tahun anggaran berkenaan.

Jumlah yang dianggarkan yaitu sesuai dengan jumlah yang telah

ditetapkan dalam peraturan daerah tentang pembentukan dana

Page 26: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

22 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

cadangan berkenaan.

Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari

rekening dana cadangan ke rekening kas umum daerah

dianggarkan dalam belanja langsung SKPD pengguna dana

cadangan berkenaan, kecuali diatur tersendiri dalam peraturan

perundang-undangan.

B. KAJIAN TERHADAP ASAS/PRINSIP YANG TERKAIT DENGAN

PENYUSUNAN NORMA

Asas hukum (rechtsbeginselen) dapat didefinisikan sebagai

dasar yang menjadi sumber pandangan hidup, kesadaran, dan

cita-cita hukum masyarakat. Mengutip aliran hukum alam, asas

hukum dapat dibedakan menjadi dua jenis: (a) prinsipia prima

atau asas umum yang bersifat alamiah dan (b) prinsipia secondaria

yaitu asas yang dijabarkan dari asas umum yang tidak berlaku

mutlak dan dapat berubah dalam ruang dan waktu.15

Pembentukan sautu Peraturan daerah, sebagaimana yang

telah ditekankan di muka harus berpedoman kepada Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan. Disamping berpegang kepada Undang-

Undang tersebut, Pemerintah daerah juga harus berpegang atau

berpedoman kepada peraturan perundang-undangan lain yang

mengatur hal-hal yang akan diatur dalam suatu rancangan

peraturan daerah.

Bagaimanapun, perumusan asas-asas dari suatu produk

hukum berhubungan langsung dengan persoalan legitimasi

pembentukan suatu produk hukum. Hal ini tidak semata-mata

bersifat formal, dalam arti terkait siapa yang berwenang untuk

membentuk hukum. Karena itu sumber hukum formal tidak boleh

menjadi satu-satunya pegangan otoritas yang berwenang. Sumber

15 Budiman, Bentuk Peraturan Perundang-Undangan …, op.cit, hal. 117

Page 27: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

23 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

hukum materil juga harus dijadikan pegangan berikut pula

dengan asas-asasnya yang menggambarkan muatan materil dari

suatu peraturan perundang-undangan.

UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan membagi dua kategori asas, yaitu yang

bersifat formal terkait proses pembentukannya dan yang bersifat

material terkait dengan substansinya. Asas pembentukan

peraturan perundang-undangan yang bersifat formal sebagai

berikut:

a. Kejelasan

tujuan

: bahwa setiap Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan harus mempunyai

tujuan yang jelas apa yang hendak

dicapai.

b. Kelembagaan

atau organ

pembentuk

yang tepat

: dibuat oleh lembaga/pejabat Pembentuk

Peraturan Perundang-undangan yang

berwenang. Jika tidak, dapat dibatalkan

atau batal demi hukum.

c. Kesesuaian

antara jenis dan

materi muatan

: benar-benar memperhatikan materi

muatan yang tepat dengan jenis Peraturan

Perundang-undangannya.

d. Dapat

dilaksanakan

: memperhitungkan efektifitas Peraturan

Perundang-undangan tersebut di dalam

masyarakat, baik secara filosofis, yuridis

maupun sosiologis.

e. Kedayagunaan

dan

kehasilgunaan

: benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat

dalam mengatur kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

f. Kejelasan

rumusan

: memenuhi persyaratan teknis

penyusunan, sistematika, pilihan kata

atau terminologi, bahasa hukumnya jelas,

dan mudah dimengerti, sehingga tidak

Page 28: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

24 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

menimbulkan berbagai macam interpretasi

dalam pelaksanaannya

g. Keterbukaan : transparan atau terbuka bagi masyarakat

luas mulai dari proses perencanaan,

persiapan, penyusunan, dan pembahasan,

agar seluruh lapisan masyarakat

mempunyai kesempatan yang seluas-

luasnya untuk memberikan masukan yang

diperlukan

Sementara landasan material bagi pembentukan suatu

peraturan perundang-undangan menurut Pasal 6 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan terdiri atas:

a. Asas

pengayoman

: setiap Materi Muatan Peraturan

Perundang-undangan harus berfungsi

memberikan perlindungan dalam

rangka menciptakan ketentraman

masyarakat

b. Asas

kemanusiaan

: mencerminkan perlindungan dan

penghormatan hak-hak asasi manusia

serta harkat dan martabat setiap warga

negara dan penduduk Indonesia secara

proporsional

c. Asas

kebangsaan

: mencerminkan sifat dan watak bangsa

Indonesia yang pluralistik (kebhinekaan)

dengan tetap menjaga prinsip negara

kesatuan Republik Indonesia

d. Asas

kekeluargaan

: mencerminkan musyawarah untuk

mencapai mufakat dalam setiap

pengambilan keputusan

Page 29: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

25 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

e. Asas

kenusantaraan

: senantiasa memperhatikan kepentingan

seluruh wilayah Indonesia dan materi

muatan Peraturan Perundang-undangan

yang dibuat di daerah merupakan

bagian dari sistem hukum nasional yang

berdasarkan Pancasila

f. Asas bhinneka

tunggal ika

: memperhatikan keragaman penduduk,

agama, suku dan golongan, kondisi

khusus daerah, dan budaya khususnya

yang menyangkut masalah-masalah

sensitif dalam kehidupan.

bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara

g. Asas keadilan : harus mencerminkan keadilan secara

proporsional bagi setiap warga negara

tanpa kecuali

h. Asas kesamaan

kedudukan

dalam hukum

dan

pemerintahan

: tidak boleh berisi hal-hal yang bersifat

membedakan berdasarkan latar

belakang, antara lain, agama, suku, ras,

golongan, gender, atau status sosial

i. Asas ketertiban

dan kepastian

hukum

: dapat menimbulkan ketertiban dalam

masyarakat melalui jaminan kepastian

hukum

j. Asas

keseimbangan,

keserasian, dan

keselarasan

: mencerminkan keseimbangan,

keserasian, dan keselarasan, antara

kepentingan individu dan masyarakat

dengan kepentingan bangsa, dan

negara.

Secara umum, terdapat tiga asas utama yang digunakan

sebagai acuan pembentukan peraturan perundang-undangan.

Page 30: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

26 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Masing-masing telah digunakan sejak zaman Romawi Kuno hingga

hari ini. Asas pertama yaitu asas lex superior derogate legi inferior,

dimana hukum (dalam hal ini peraturan perundang-undangan)

yang lebih tinggi kedudukannya mengecualikan hukum yang lebih

rendah.16 Asas kedua yaitu lex specialis derogate legi generalis,

dimana hukum yang mengatur hal-hal yang bersifat spesifik atau

khusus mengecualikan hukum yang mengatur hal-hal yang

bersifat umum.17 Asas ketiga yaitu lex posteriori derogate legi

priori, dimana hukum yang lebih baru mengecualikan hukum yang

lama.18

Hamid Attamimi menambahkan bahwa asas penyelenggaran

pemerintahan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan

tidak dapat dilepaskan dari asas-asas sebagai berikut19:

a) Asas larangan penyalahgunaan kekuasaan;

b) Asas larangan tindakan sewenang-wenang (kennelijke

onredelijkheid);

c) Asas perlakuan sama (gelijkheidsbeginsel);

d) Asas kepastian hukum (rechtszekerheid);

e) Asas memenuhi harapan yang ditimbulkan (gewekte

verwachtingen honoreren);

f) Asas perlakuan jujur (fair play); dan

g) Asas kecermatan (zorgvuldigheid)

Di dalam sistem peraturan perundang-undangan Indonesia

sendiri yang bersifat hierarkis, rancangan peraturan daerah

Kabupaten/Kota terletak dalam susunan terbawah.20 Di dalamnya

16 Abdul Rachmad Budiono, Pengantar Ilmu Hukum, Malang, Bayumedia, 2005, hal. 105 17 Ibid, hal 104 18 Ibid, hal 106 19 Hamid Attamimi, hal. 321 - 322 20 Berdasarkan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, hierarki peraturan perundang-undangan Indonesia terdiri atas: 1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, 2) Ketetapan MPR, 3) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Page 31: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

27 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

dimuat pengaturan mengenai kerangka penyelenggaraan otonomi

daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus

daerah dan/atau penjabaran lebih lanjut peraturan perundang--

undangan yang lebih tinggi.21

C. KAJIAN TERHADAP PRAKTIK PENYELENGGARAAN,

KONDISI YANG ADA, SERTA PERMASALAHAN HUKUM YANG

DIHADAPI MASYARAKAT

Berdasarkan Peraturan Bupati Tuban No 19 Tahun 2014

tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja RSUD Dr. R. Koesma

Kabupaten Tuban, Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma

Kabupaten Tuban mempunyai tugas melaksanakan upaya

kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan

serta pecegahan dan melaksanakan upaya rujukan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut RSUD dr. R. Koesma

kabupaten Tuban mempunyai fungsi: (Peraturan Bupati Tuban

Nomor 19 Tahun 2014)

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan medis

dan penunjang medis serta non medis.

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan

umum di bidang pelayanan medis dan penunjang medis

serta non medis.

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan

medis dan penunjang medis serta non medis.

4) Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan.

5) Penyelenggaraan pelayanan rujukan.

Undang, 4) Peraturan Pemerintah, 5) Peraturan Presiden, 6) Peraturan Daerah Provinsi, dan 7) Peraturan Daerah Kabupaten Kota. 21 Pasal 1 angka 8 Jo Pasal 14 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

Page 32: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

28 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

6) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang

kesehatan.

7) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan di bidang

kesehatan.

8) Penyelenggaraan administrasi umum, kepegawaian,

keuangan serta program dan pelaporan.

9) Perumusan kebijakan pengelolaan dan pengamanan

barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab rumah

sakit.

10) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Pada dasarnya tugas dan fungsi pelayanan kesehatan di

Rumah Sakit merupakan pelayanan yang menyeluruh dan

terpadu, bersifat peningkatan, pencegahan, pengobatan dan

pemulihan serta ditujukan kepada semua lapisan masyarakat.

Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. R.

Koesma Kabupaten Tuban terdiri dari :

1. Direktur

Mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan,

membina, mengkoordinasikan, mengawasi serta

melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan

tugas rumah sakit.

2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan

Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai

tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan,

pengawasan dan pengendalian pengelolaan kegiatan

pelayanan administrasi umum, keuangan dan program

Rumah Sakit.

Wakil Direktur Umum dan Keuangan

membawahkan dan mengkoordinasikan:

2.1 Bagian Administrasi dan Umum

2.2 Bagian Keuangan

Page 33: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

29 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

2.3 Bagian Program dan Pelaporan

3. Wakil Direktur Pelayanan

Wakil Direktur Pelayanan mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi, pembinaan, pengawasan, dan

pengendalian pengelolaan pelayanan medik dan non

medik.

Wakil Direktur Pelayanan membawahkan dan

mengkoordinasikan:

3.1. Bidang Medik

3.2. Bidang Pelayanan Penunjang

3.3. Bidang Keperawatan

4. Bagian Administrasi dan Umum

Bagian Administrasi dan Umum mempunyai tugas

menyelenggarakan penyiapan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan

pelayanan administrasi umum dan perlengkapan serta

rumah tangga, kepegawaian, pendidikan, pelatihan dan

penelitian pengembangan sumber daya rumah sakit,

hukum dan humas.

Bagian Administrasi dan Umum membawahkan dan

mengkoordinasikan:

4.1 Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

4.2 Sub Bagian Kepegawaian, Pendidikan Pelatihan dan

Penelitian Pengembangan

4.3 Sub Bagian Hukum dan Humas

5. Bagian Keuangan

Bagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana belanja dan anggaran,

penatausahaan keuangan meliputi penganggaran,

perbendaharaan, mobilisasi dana, akuntansi dan

verifikasi serta remunerasi. Bagian Keuangan

membawahkan dan mengkoordinasikan:

Page 34: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

30 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

5.1 Sub Bagian Anggaran

5.2 Sub Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana

5.3 Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi

6. Bagian Program dan Pelaporan

Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas

penyusunan rencana kegiatan monitoring, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen

Rumah Sakit (SIM-RS)

Bagian Program dan Pelaporan membawahkan dan

mengkoordinasikan:

6.1 Sub Bagian Perencanaan Program

6.2 Sub Bagian Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan

Sistem Manajemen Informasi Rumah Sakit (SIM-RS)

7. Bidang Medik

Bidang Medik mempunyai tugas melaksanakan

koordinasi, pembinaan, pengawasan, pengendalian

pelayanan dan penggunaan fasilitas pelayanan serta

kegiatan pada instalasi rawat jalan, rawat inap, bedah

sentral, rawat darurat, pelayanan intensif (ICU/ICCU),

Anestesi dan Rehabilitasi Medik. Bidang medik

membawahkan dan mengkoordinasikan:

7.1 Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pelayanan

Medik

7.2 Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medik

8. Bidang Pelayanan Penunjang

Bidang Pelayanan Penunjang mempunyai tugas

mengkoordinasikan semua kebutuhan penunjang

pelayanan medis dan non medis, memantau, mengawasi

fasilitas dan kegiatan pelayanan pada Instalasi

Laboratorium, Radiologi, Farmasi, Gizi, Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana, Rekam Medis, Central Sterile

Page 35: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

31 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Supply Department (CSSD), Laundry, Pemulasaraan

Jenazah, Ambulan dan Pengelolaan Limbah. Bidang

Pelayanan Penunjang membawahkan dan

mengkoordinasikan:

8.1 Seksi Penunjang Medik

8.2 Seksi Penunjang Non Medik

9. Bidang Keperawatan

Bidang Keperawatan mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian pelayanan keperawatan, penggunaan

fasilitas pelayanan keperawatan dan kegiatan pelayanan

keperawatan pada Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap,

Bedah Sentral, Rawat Darurat dan Pelayanan Intensif

(ICU/ICCU). Bidang Keperawatan membawahkan dan

mengkoordinasikan:

9.1 Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pelayanan

Keperawatan

9.2 Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan

Keperawatan

10. Instalasi / Unit Pelayanan Non Struktural

Di Lingkungan Wakil Direktur Umum dan Keuangan

dibentuk Instalasi dan atau Unit yang merupakan unsur

pelaksana non Struktural yang terdiri dari:

1) Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

(SIM-RS) adalah unit pelayanan non struktural yang

menyediakan fasilitas dan penyelenggaraan kegiatan

pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Rumah

Sakit.

Di Lingkungan Wakil Direktur Pelayanan dibentuk

Instalasi dan/atau Unit yang merupakan unsur

pelaksana non struktural, terdiri dari

Page 36: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

32 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

1) Instalasi Rawat Jalan adalah Unit Pelayanan non

struktural yang menyediakan fasilitas dan

menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat jalan.

2) Instalasi Rawat Inap adalah Unit Pelayanan non

struktural yang menyediakan fasilitas dan

menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat inap

yang terdiri dari kelas I, II, III, Utama I, Utama II.

3) Instalasi Gawat Darurat adalah Unit Pelayanan non

struktural yang menyediakan fasilitas dan

menyelenggarakan kegiatan pelayanan Gawat

Darurat.

4) Instalasi Bedah Sentral adalah Unit Pelayanan non

struktural yang menyediakan fasilitas dan

menyelenggarakan kegiatan pelayanan bedah.

5) Instalasi Farmasi adalah Unit Pelayanan non

struktural yang menyediakan fasilitas dan

menyelenggarakan kegiatan pelayanan kefarmasian

Rumah Sakit termasi Farmasi Klinik.

6) Instalasi Laboratorium adalah Unit Pelayanan non

struktural yang menyediakan fasilitas dan

menyelenggarakan kegiatan pelayanan

laboratorium.

7) Instalasi Radiologi adalah Unit Pelayanan non

struktural yang menyediakan fasilitas dan

menyelenggarakan kegiatan pelayanan Radiologi.

8) Central Sterile Supply Department (CSSD) adalah

Unit Pelayanan non struktural yang menyediakan

fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan

sterilisasi alat kesehatan.

9) Instalasi Gizi adalah Unit Pelayanan non struktural

yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan

kegiatan pelayanan gizi.

Page 37: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

33 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

10) Instalasi Pemeliharan Sarana dan Lingkungan

Rumah Sakit adalah unit pelayanan non struktural

yang menyediakan fasilitas dan penyelenggaraan

kegiatan pemeliharaan dan pemenuhan sarana di

lingkungan Rumah Sakit.

11) Unit Pemulasaraan Jenazah adalah Unit Pelayanan

non struktural yang menyediakan fasilitas dan

menyelenggarakan kegiatan pelayanan forensik dan

perawatan jenazah.

12) Unit Laundry adalah unit Pelayanan non Struktural

yang menyediakan fasilitas pelayanan Linen Rumah

Sakit.

13) Unit ambulan adalah Unit Pelayanan non Struktural

yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan

kegiatan pelayanan Ambulan dan Ambulan jenazah.

11. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah

tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi

dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang

keahliannya.

Page 38: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

STRUKTUR ORGANISASI RSUD dr. R. KOESMAKABUPATEN TUBAN

Page 39: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

D. KAJIAN TERHADAP IMPLIKASI PENERAPAN SISTEM BARU YANG AKAN DIATUR

DALAM PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN TERHADAP ASPEK KEHIDUPAN MASAYRAKAT DAN DAMPAKNYA TERHADAP ASPEK BEBAN KEUANGAN NEGARA

Alokasi pembiayaan pembangunan atau kegiatan di daerah melalui dana

cadangan adalah praktik yang lazim dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Dengan berjalannya desentralisasi fiskal di Kabupaten Tuban pasca reformasi, harus

diakui bahwa penguatan wewenang pemerintahan daerah dalam menetapkan alokasi

anggaran daerahnya telah memberikan perbedaan yang signifikan bagi pembangunan di

daerah.

Secara normatif, kehadiran UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

memberikan keleluasaan terhadap daerah dalam mengatur rumah tangganya sendiri.

Tetapi, kewenangan yang luas tersebut harus dipahami untuk mewujudkan

kesejahteraan dan keadilan sosial sehingga produk hukum yang dihasilkan akan

diorintasikan untuk kepentingan masyarakat daerah. Dalam konteks pembangunan di

daerah Kabupaten Tuban, respon Pemerintah daerah Kabupaten Tuban terhadap

tuntutan peningkatan pelayanan kesehatan daerah dari masyarakat melalui

pembentukan dana cadangan daerah adalah tepat. Meskipun alokasi dana cadangan

daerah yang baru diproyeksikan akan meningkatkan beban anggaran daerah, hal

tersebut secara simultan akan dampak positif terhadap masayrakat kabupaten Tuban

karena pembangunan prasarana Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma akan

meningkatkan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

Dalam sejarah ketatanegaraan Republik Indonesia, eksperimen otonomi daerah

tidak dapat dilepaskan dari perubahan konfigurasi politik pasca kejatuhan rezim Orde

Baru. Perubahan dari rezim yang bersifat sentralisasi ke desentralisasi mengubah

hubungan antara pusat dan daerah secara mendasar. Dengan proses demokratisasi

yang berjalan nyaris dua dekade terakhir ini, pelaksanaan otonomi daerah mulai

memberikan hasil signifikan sehingga di masa mendatang pemerintahan daerah

Page 40: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

36 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

dituntut untuk mengindentifikasi secara cermat kebutuhan hukum masyarakat untuk

mewujudkan tujuan Pembukaan UUD NRI 1945.

Pemberian status otonomi kepada Pemerintahan daerah secara subtantif akan

mendorong warga masyarakat lebih aktif dalam proses pemerintahan skala nasional

dan daerah.22 Salah satu keterlibatan masyarakat dalam proses aktivitas pemerintan

daerah adalah penyusunan suatu peraturan perundang-undangan daerah. Selain

berfungsi sebagai solusi atas permasalahan hukum masyarakat di daerah, suatu

peraturan daerah juga berfungsi sebagai peraturan yang berisi penjabaran lebih

terperinci dari peraturan perundang-undangan yang secara hierarkis lebih tinggi (Pasal

14 UU No 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan).

Hierarki peraturan perundang-undangan yang dimaksud adalah23:

a. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

d. Peraturan Pemerintah;

e. Peraturan Presiden;

f. Peraturan Daerah Provinsi; dan

g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

A. PEMERINTAH DAERAH DAN KONSTITUSI

Agar dapat berfungsi dan dicapai tujuan pembentukannya sesuai dengan pasal

18 UUD NRI Tahun 1945 maka kepada daerah diberikan wewenang-wewenang untuk

melaksanakan berbagai urusan rumah tangganya. Oleh karena itu, setiap pembentukan

Daerah harus selalu memperhatikan syarat-syarat kemampuan ekonomi, jumlah

penduduk, luas daerah pertahanan dan keamanan yang memungkinkan daerah otonom

melaksanakan otonomi yang nyata dan bertanggung jawab.24

Selanjutnya bahwa di dalam pasal 18A UUD NRI Tahun 1945, disebutkan bahwa

hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan daerah provinsi,kabupaten dan

kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur sebagaimana mestinya oleh

undang-undang dengan tetap memperhatikan keragaman daerah. Hubungan yang

22 Didik Sukriono, Hukum, Konstitusi dan Konsep Otonomi, Malang: Setara Press, 2013, hal. 124 – 125 23 Pasal 7 Ayat (1) UU No 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. 24 B.N Marbun, DPRD Pertumbuhan, Masalah dan Masa Depannya, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1983, hal 83

Page 41: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

37 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

diatur antara lain hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya

alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur

berdasarkan undang-undang dan dilaksanakan secara selaras, serasi dan seimbang.

Selain itu dalam pasal 18 B UUD NRI Tahun 1945, ditegaskan bahwa:

1. Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang

bersifat khusus atau istimewa yang diatur dengan undang-undang.

2. Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum

adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai

dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia,yang diatur didalam undang-undang.

Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam pasal pasal tersebut (pasal 18, 18A,

18B), Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Daerah bukan merupakan atau tidak bersifat “staat” atau negara (dalam

negara);

b. Daerah itu adalah merupakan daerah otonom atau daerah administrasi;

c. Wilayah Indonesia adalah merupakan satu kesatuan yang akan dibagi dalam

daerah provinsi, dan dari daerah provinsi akan dibagi ke dalam daerah –

daerah yang lebih kecil seperti kabupaten atau kota;

d. Negara Indonesia mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan

daerah yang bersifat khusus atau istimewa serata adanya suatu kesatuan-

kesatuan masyarakat hukum adat dengan budanyanya sendiri dan hak-hak

tradisionalnya, dan ini merupakan dasar dalam pembentukan Daerah

Istimewa dan pemerintah desa;

e. Dalam suatu daerah otonom dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum;

f. Adanya suatu prinsip dalam menjalankan otonomi yang seluas-luasnya (Pasal

18 ayat 5);

g. Adanya suatu prinsip di daerah untuk mengatur dan mengurus urusan

rumah tangganya sendiri berdasar pada asa otonomi dan tugas pembantuan.

h. Bahwa hubungan anatara pemerintah pusat dan daerah harus dijalankan

selaras dan adil.

Page 42: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

38 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI)

Tahun 1945 menyebutkan bahwa “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang

berbentuk Republik,” prinsip negara kesatuan ialah pemegang tampuk kekuasaan

tertinggi atas segenap urusan negara adalah pemerintah pusat tanpa ada suatu delegasi

atau pelimpahan kekuasaan kepada pemerintah daerah (local government).25

Ketentuan konstitusional tersebut adalah hal yang esensial yang urgensial karena

otonomi daerah adalah refleksi dari entitas sosial, ekonomi, politik dan budaya

masyarakat daerah yang mesti di akomodasi dalam negara hukum Indonesia. Masalah

otonomi daerah ini menjadi keniscayaan karena pelaksanaan otonomi daerah dapat

memberikan legitimasi bagi eksistensi keanekaragaman sosial, budaya dan adat istiadat

yang bersifat asli dan sudah ada sejak dahulu.

Dengan kata lain, untuk memahami bagaimana hubungan hukum antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang ideal dan sesuai dengan nilai-nilai

demokrasi, dibutuhkan pembagian urusan antara keduanya secara koordinatif dan

berkelanjutan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan ditetapkan bahwa dalam pembentukan peraturan

daerah rancangan peraturan Daerah itu berasal dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

baik provinsi, kabupaten/ kota maupun Pemerintah Daerah dalam hal ini Gubernur,

Bupati /Walikota akan dibahas melalui tingkat-tingkat pembicaraan antara Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota bersama dengan

Pemerintah Daerah.

B. KETENTUAN PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan merupakan induk, acuan dan payung seluruh sistem

pembentukan peraturan perundang-undangan Indonesia. Dalam sejarahnya rezim

pembentukan peraturan perundang-undangan diadopsi di Indonesia sebagai upaya

memperkokoh legitimasi negara hukum. Sistem pembentukan peraturan perundang-

undangan yang jelas mengisyaratkan kepercayaan kuat terhadap konsep legalitas

formal. Konsep inilah yang secara umum dapat menyokong tujuan dari keberadaan

hukum itu sendiri dimana peraturan-peraturan terkodifikasi secara jelas sehingga

25 M.Solly Lubis, Pergeseran Garis Politik dan Perundang-undangan Mengenai Pemerintah Daerah, Bandung: Penerbit Alumni, 1983 hal. 8

Page 43: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

39 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

memberikan dampak baik bagi hubungan antara warga negara.26 Terlebih lagi ketika

gegap gempita reformasi pada tahun 1998 sedang berlangsung, upaya memperkokoh

sendi negara hukum terus di lakukan salah satunya adalah memperjelas sistem

pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Sistem pembentukan

peraturan perundang-undangan yang dimaksud, hari ini ialah Undang-Undang Nomor

12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Undang-

undang itu memuat tersebut berisi prosedur menyusun suatu peraturan perundang-

undangan.

Sejak tahun 1966, Indonesia telah mengadopsi sistem pembentukan peraturan

perundang-undangan dengan norma yang hierarkis. Hierarki norma itu tetap di adopsi

dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan yaitu Pasal 7 sebagai berikut:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

d. Peraturan Pemerintah;

e. Peraturan Presiden;

f. Peraturan Daerah Provinsi; dan

g. Peraturan Daerah Kabuaten/Kota.

Adapun suatu peraturan perundang-undangan dalam pembentukannya harus

berpedoman kepada asas pembentukan peraturan perundang-undangan yaitu:

a. Kejelasan tujuan: bahwa setiap Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

harus mempunyai tujuan yang jelas apa yang hendak dicapai.

b. Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat: dibuat oleh lembaga/pejabat

Pembentuk Peraturan Perundang-undangan yang berwenang. Jika tidak, dapat

dibatalkan atau batal demi hukum.

c. Kesesuaian antara jenis dan materi muatan : benar-benar memperhatikan

materi muatan yang tepat dengan jenis Peraturan Perundang-undangannya.

d. Dapat dilaksanakan: memperhitungkan efektifitas Peraturan Perundang-

undangan tersebut di dalam masyarakat, baik secara filosofis, yuridis maupun

sosiologis.

26 Adriaan W. Bedner, Suatu Pendekatan Elementer Terhadap Negara Hukum, dalam Adriaan W. Bedner, Sulistyowati Irianto, Jan Michael Otto, Theresia Dyah Lestari (Ed.), Kajian Sosio-Legal, Jakarta: Pustaka Larasan, 2012, hal. 60

Page 44: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

40 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

e. Kedayagunaan dan kehasilgunaan : benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat

dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

f. Kejelasan rumusan : memenuhi persyaratan teknis penyusunan, sistematika,

pilihan kata atau terminologi, bahasa hukumnya jelas, dan mudah dimengerti,

sehingga tidak menimbulkan berbagai macam interpretasi dalam

pelaksanaannya.

g. Keterbukaan : transparan atau terbuka bagi masyarakat luas mulai dari proses

perencanaan, persiapan, penyusunan, dan pembahasan, agar seluruh lapisan

masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk memberikan

masukan yang diperlukan.

Secara materil pembentukan suatu peraturan perundang-undangan harus

berdasarkan asas:

a. Asas pengayoman : setiap Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan

harus berfungsi memberikan perlindungan dalam rangka menciptakan

ketentraman masyarakat.

b. Asas kemanusiaan : mencerminkan perlindungan dan penghormatan hak-hak

asasi manusia serta harkat dan martabat setiap warga negara dan penduduk

Indonesia secara proporsional.

c. Asas kebangsaan : mencerminkan sifat dan watak bangsa Indonesia yang

pluralistik (kebhinekaan) dengan tetap menjaga prinsip negara kesatuan

Republik Indonesia.

d. Asas kekeluargaan : mencerminkan musyawarah untuk mencapai mufakat

dalam setiap pengambilan keputusan.

e. Asas kenusantaraan : senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh wilayah

Indonesia dan materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang dibuat di

daerah merupakan bagian dari sistem hukum nasional yang berdasarkan

Pancasila.

f. Asas bhinneka tunggal ika : memperhatikan keragaman penduduk, agama,

suku dan golongan, kondisi khusus daerah, dan budaya khususnya yang

menyangkut masalah-masalah sensitif dalam kehidupan. bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

g. Asas keadilan : harus mencerminkan keadilan secara proporsional bagi setiap

warga negara tanpa kecuali.

Page 45: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

41 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

h. Asas kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan : tidak boleh

berisi hal-hal yang bersifat membedakan berdasarkan latar belakang, antara

lain, agama, suku, ras, golongan, gender, atau status sosial.

i. Asas ketertiban dan kepastian hukum : dapat menimbulkan ketertiban dalam

masyarakat melalui jaminan kepastian hukum.

j. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan : mencerminkan

keseimbangan, keserasian, dan keselarasan, antara kepentingan individu dan

masyarakat dengan kepentingan bangsa, dan negara.

C. KETENTUAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Menurut Permendagri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah, dana cadangan daerah adalah dana yang disisihkan guna mendanai kegiatan

yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat di penuhi oleh satu anggaran.

Pembentukan dana cadangan daerah mesti ditetapkan melalui peraturan daerah yang

mencakup penetapan tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang

akan dibiayai dari dana tersebut, besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang

harus di anggarkan dan di transfer ke rekening dana candangan, sumber dana

cadangan dan tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan. Rancangan peraturan

daerah yang dimaksud dibahas bersamaan dengan rancangan peraturan daerah

tentang APBD.

Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan daerah,

kecuali dari dana alokasi khusus, pinjaman daerah dan penerimaan lain yang

penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu berdasarkan peraturan

perundang-undangan. Selain itu, dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri.

Adapun penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan dan penempatan

dalam portofolio dicantumkan sebagai penambah dana cadangan berkenaan dalam

daftar dana cadangan pada lampiran rancangan peraturan daerah tentang APBD.

Pembentukan dana cadangan dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan dalam

tahun anggaran yang berkenaan. Pencairan dana cadangan digunakan untuk

menganggarkan pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening

kas umum daerah dalam tahun anggaran berkenaan. Jumlah yang dianggarkan

tersebut pada yaitu sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam peraturan

daerah tentang pembentukan dana cadangan berkenaan.

Page 46: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

42 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari rekekning dana cadangan ke

rekening kas umum daerah dianggarkan dalam belanja langsung SKPD pengguna dana

cadangan berkenaan, kecuali diatur tersendiri dalam peraturan perundang- undangan.

Page 47: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

43 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

BAB IV

LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS

A. LANDASAN FILOSOFIS

Menurut UU No 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

Undangan landasan filosofis dalam naskah akademik rancangan peraturan perundang-

undangan merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa

peraturan yang dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran dan cita

hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia yang

bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

Secara filosofis, pembentukan Rancangan peraturan daerah Kabupaten Tuban

tentang Pembentukan Dana Cadangan Daerah dimaksudkan untuk menjamin

kecukupan pendanaan pelaksanaan pembangunan prasarana gedung yang bersifat

strategis dan berskala besar dalam rangka pencapaian standar pelayanan

minimal pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr.

R. Koesma. Pembangunan rumah sakit tersebut dalam rangka memenuhi

kebutuhan publik terhadap akses layanan kesehatan yang memadai. Kewajiban

Pemerintah Daerah dalam menyediakan layanan kesehatan merupakan

imperatif konstitusi dan cita-cita ke arah sana telah dinyakan dalam

Pembukaan UUD NRI 1945. Pembukaan konstitusi menjabarkan tujuan

pembentukan negara, yaitu untuk “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Kesemuanya didasarkan pada

lima prinsip yang jamak dikenal sebagai Pancasila, yang terdiri atas: Ketuhanan Yang

Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan

yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta

dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. LANDASAN SOSIOLOGIS

Dalam membuat suatu peraturan perundang-undangan harus didasarkan pada

daya guna dan hasil guna, mempertimbangkan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam

Page 48: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

44 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

masyarakat. Peraturan yang dibuat harus berdasarkan pada keyakinan umum dan

kesadaran masyarakat karena nantinya peraturan itu akan diberlakukan kepada

masyarakat.

Pembentukan rancangan peraturan daerah Kabupaten Tuban tentang

Pembentukan dana cadangan daerah dimaksudkan untuk mengantisipasi kebutuhan

masyarakat terhadap akses kesehatan, peningkatan populasi dan peningkatan taraf

kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban

yang semakin pesat, di iringi dengan pertumbuhan industri di kawasan Kabupaten

Tuban di satu sisi meningkatkan jumlah lapangan kerja yang berdampak positif

terhadap taraf pendapatan masyarakat dan pendapatan asli daerah. Namun demikian,

peningkatan dari segi ekonomi tersebut mesti di barengi dengan peningkatan layanan

kesehatan karena semakin pesat kemajuan industri di Kabupaten Tuban, akan semakin

meningkatkan resiko gangguan kesehatan. Oleh karenanya, kebutuhan membangun

prasarana rumah sakit yang bersifat strategis menjadi tak terelakkan.

C. LANDASAN YURIDIS

Landasan yuridis adalah landasan yang menekankan bahwa dalam pembuatan

peraturan perundang-undangan itu harus memberikan kepastian hukum seperti:

ketepatan waktu,tidak ada diskriminasi .Selain itu, landasan yuridis sangat penting

karena akan menunjukan adanya kewenangan dari pembuat undang-undang, adanya

hierarki (tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi), adanya kesesuaian

jenis, materi muatan yang akan diatur. Landasan yuridis menjadi dasar kewenangan

pembuat peraturan perundang-undangan. Sehingga apabila pejabat atau badan hukum

tidak disebutkan dalam undang-undang memiliki kewenangan membuat suatu

peraturan maka pejabat atau badan hukum itu tidak berwenang untuk itu.

Landasan yuridis merupakan landasan hukum positif atau legalitas dari

pembentukan Peraturan Daerah yang akan dibuat. Landasan yuridis ini merupakan

aspek formal/legal keabsahan sebuah Peraturan Daerah (peraturan perundangan-

undangan) agar Peraturan Daerah yang akan dibuat tidak ambigu, yang pada giliranya

menimbulkan tumpang tindih. Oleh karena itu, perlu diselaraskan (diharmonisasikan)

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang sudah ada secara hierarkis

dengan melakukan kegiatan inventarisasi ketentuan-ketentuan Peraturan Daerah yang

berkaitan dengan Pembentukan Dana Cadangan Daerah.

Berikut ini adalah daftar peraturan perundang-undangan terkait:

Page 49: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

45 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 14)

2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah

dalam lingkungan Propinsi Djawa-Timur (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 273);

3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara

Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4400);

7) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

8) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5049);

Page 50: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

46 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

10) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

11) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

12) Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara

Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4027);

13) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4575);

14) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun

2011;

16) Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 06 Tahun

2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran

Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2007 Seri E Nomor 21);

17) .Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor .... Tahun 2017 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2017 Seri ... Nomor .....);

Page 51: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

47 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Page 52: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

48 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

BAB V

JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP MATERI MUATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBENTUKAN DANA

CADANGAN DAERAH

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan, naskah akademik pada akhirnya berfungsi

mengarahkan ruang lingkup materi muatan rancangan peraturan daerah yang akan

disusun. Dalam Bab V sendiri, sebelum menguraikan ruang lingkup materi muatan,

dirumuskan sasaran yang akan diwujudkan, arah dan jangkauan pengaturan. Sasaran

Pembentukan dana cadangan daerah berangkat dari penjabaran dari peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi.

Berikut ini ruang lingkup materi muatan Rancangan Peraturan Daerah

Kabupaten Tuban tentang Pembentukan Dana Cadangan Daerah.

A. KETENTUAN UMUM

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Tuban.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tuban.

3. Bupati adalah Bupati Tuban.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD

adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tuban.

5. Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang

selanjutnya disingkat BPPKAD, adalah Badan Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tuban.

6. Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma

yang selanjutnya disingkat BLUD RSUD dr. R. Koesma Kabupaten Tuban

7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat

APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang

dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan

ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

8. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan guna mendanai kegiatan

yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu

Page 53: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

49 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

tahun anggaran.

9. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD

adalah Kepala Dinas yang mempunyai tugas melakukan pengelolaan

APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah.

10. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah PPKD

yang bertindak dalam kapasitas sebagai bendahara umum daerah;

11. Kuasa Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat Kuasa BUD

adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagai tugas

BUD.

B. TUJUAN PEMBENTUKAN DANA CADANGAN DAERAH

Dana Cadangan dibentuk untuk mendanai program dan kegiatan

Pembangunan Gedung Instalasi Perawatan Intensif Terpadu RSUD dr. R.

Koesma Kabupaten Tuban.

C. BESARAN RINCIAN DAN JANGKA WAKTU PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

1) Besaran Dana Cadangan yang dibutuhkan untuk mendanai program dan

kegiatan sebesar Rp. 34.057.362.000,00 (tiga puluh empat miliar lima

puluh tujuh juta tiga ratus enam puluh dua ribu rupiah) yang dipenuhi

dalam jangka waktu tahun anggaran 2018 dan tahun anggaran 2019

dengan rincian sebagai berikut:

a. Pembangunan Gedung Instalasi Perawatan Intensif Terpadu RSUD dr.

R. Koesma Kabupaten Tuban sebesar Rp. 22.790.730.000,00 (dua

puluh dua miliar tujuh ratus sembilan puluh juta tujuh ratus tiga

puluh ribu rupiah) dibentuk pada tahun anggaran 2018;

b. Pembangunan Gedung Instalasi Perawatan Intensif Terpadu RSUD dr.

R. Koesma Kabupaten Tuban sebesar Rp. 11.266.632.000,00 (sebelas

miliar dua ratus enam puluh enam juta enam ratus tiga puluh dua

ribu rupiah) dibentuk pada tahun anggaran 2019:

D. SUMBER DANA

Dana Cadangan bersumber dari penyisihan atas penerimaan BLUD

RSUD dr. R. Koesma pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Tuban, kecuali dari Dana Alokasi Khusus, Pinjaman Daerah dan

Page 54: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

50 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

atau penerimaan lainnya yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran

tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sedangkan

pembentukan Dana Cadangan dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan

dalam tahun anggaran yang berkenaan.

E. PELAKSANAAN DANA CADANGAN

Pelaksanaan Dana Cadangan adalah pada tahun anggaran 2018 dan 2019.

Penggunaan Dana Cadangan dalam satu tahun anggaran menjadi penerimaan

pembiayaan APBD dalam tahun anggaran yang bersangkutan.

F. PENGELOLAAN

1) Dana Cadangan yang telah terbentuk ditempatkan pada rekening

tersendiri atas nama Dana Cadangan Pemerintah Daerah yang dikelola

DPPKAD selaku BUD;

2) Dana Cadangan tidak dapat digunakan untuk membiayai program dan

kegiatan selain kegiatan;

3) Untuk pelaksanaan program dan kegiatan, Dana Cadangan dimaksud

terlebih dahulu dipindah-bukukan ke rekening Kas Umum Daerah;

4) Pemindahbukuan paling tinggi sejumlah pagu Dana Cadangan yang

akan digunakan untuk mendanai pelaksanaan kegiatan dalam tahun

anggaran berkenaan;

5) Pemindahbukuan dilakukan dengan Surat Perintah Pemindahbukuan

oleh Kuasa BUD atas persetujuan DPPKAD selaku BUD;

6) Dalam hal kegiatan telah selesai dilaksanakan dan mencapai target

yang ditetapkan, Dana Cadangan yang masih tersisa pada rekening

Dana Cadangan dipindah-bukukan ke rekening Kas Umum Daerah.

7) Dalam hal Dana Cadangan yang ditempatkan pada rekening Dana

Cadangan belum digunakan sesuai dengan peruntukannya, dana

tersebut dapat ditempatkan dalam portofolio yang memberikan hasil

tetap dengan resiko rendah;

8) Penerimaan hasil bunga/deviden rekening Dana Cadangan dan

penempatan dalam portofolio menambah jumlah Dana

Cadanganmeliputi :

a. deposito;

Page 55: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

51 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

b. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);

c. Surat Perbendaharaan Negara (SPN);

d. Surat Utang Negara (SUN); dan

e. surat berharga lainya yang dijamin pemerintah.

9) Penatausahaan pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai dari

Dana Cadangan diperlakukan sama dengan penatausahaan

pelaksanaan program/kegiatan lainnya.

G. KETENTUAN PENUTUP

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap

orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tuban.

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kewenangan Pemerintah Daerah dalam menetapkan pembentukan dana

cadangan daerah adalah instrumen keuangan yang secara konstitusional diberikan

Page 56: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

52 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

kepada pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan di daerah.

Kewenangan tersebut diberikan dalam rangka menanggulangi keadaan yang tidak dapat

di duga sebelumnya sehingga ada biaya yang tersedia selain anggaran tahunan yang

sedang berjalan.

Dalam konteks tuntutan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten

Tuban, Pemerintah Daerah dapat menggunakan dana cadangan daerah untuk

melaksanakan pembangunan atau kegiatan yang membutuhkan anggaran besar dan

bersifat prioritas, termasuk pembangunan prasarana gedung yang bersifat strategis dan

berskala besar dalam rangka mencapai standar pelayanan minimal pada Badan

Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma. Naskah akademik

ini mencapai kesimpulan bahwa pembangunan tersebut memang diperlukan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan berdasarkan Permendagri No 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pembentukan Dana

Cadangan Daerah mesti ditetapkan melalui peraturan daerah.

B. SARAN

Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Tuban dapat menyegerakan proses

pembentukan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban tentang Pembentukan

Dana Cadangan Daerah demi meningkatkan standar pelayanan kesehatan daerah.

Secara khusus Naskah Akademik ini merekomendasikan keterlibatan masyarakat

dalam proses pembentukannya, agar dalam pelaksanaannya dimasa mendatang,

Rancangan Peraturan Daerah ini dapat efektif dan memiliki daya ikat sosial yang kuat.

Agar Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban tentang Pembentukan Dana

Cadangan Daerah dapat berjalan sesuai harapan kita, maka diperlukan mekanisme

pembentukan peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan

aspek pembiayaan yang memadai.

Dengan pertimbangan urgensi pengaturan tentang pembentukan dana cadangan

daerah, Naskah Akademik ini menyarankan kepada pihak Pemerintah Daerah dan

DPRD Kabupaten Tuban untuk membahas rancangan ini dalam waktu yang dekat.

Naskah akademik ini juga menyarankan kepada pihak-pihak terkait untuk terus

berkomunikasi, berdiskusi, menyelenggarakan konsultasi dan diskusi terkait arah

pembangunan prasarana layanan kesehatan di Kabupaten Tuban ke depan.

Page 57: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

53 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Page 58: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

54 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

DAFTAR PUSTAKA

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana. 2007

Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang:

Bayumedia. 2007

Budiman, Bentuk Peraturan Perundang-Undangan Perubahan atas Undang-Undang

Dasar Menurut Hukum Tata Negara Indonesia, Thesis, Universitas Indonesia, 2000

Hamid Attamimi, Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Suatu Studi Analisis Mengenai Keputusan

Presiden Yang Berfungsi Pengaturan Dalam Kurun Waktu PELITA I – PELITA IV,

Disertasi, Universitas Indonesia, 1990

Hans Kelsen, Pure Theory of Law, Terjemahan Raisul Muttaqin, Teori Hukum Murni:

Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif, Bandung: Nusamedia, 2014

David Bourchier, Iliberal Democracy in Indonesia, New York: Routledge, 2001

Jimly Asshiddiqie dan Ali Safaat,Teori Hans Kelsen Tentang Hukum, Jakarta:

Konstitusi Press, 2011

Satjipto Rahardjo, Hukum dan Perubahan Sosial,Bandung: Penerbit Alumni, 1981

Abdul Rachmad Budiono, Pengantar Ilmu Hukum, Malang, Bayumedia, 2005

Didik Sukriono, Hukum, Konstitusi dan Konsep Otonomi, Malang: Setara Press, 2013

N Marbun, DPRD Pertumbuhan, Masalah dan Masa Depannya, Jakarta,Ghalia

Indonesia,1983

M.Solly Lubis, Pergeseran Garis Politik dan Perundang-undangan Mengenai

Pemerintah Daerah, Bandung: Penerbit Alumni, 1983

Page 59: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

55 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Adriaan W. Bedner, Suatu Pendekatan Elementer Terhadap Negara Hukum, dalam

Adriaan W. Bedner, Sulistyowati Irianto, Jan Michael Otto, Theresia Dyah Lestari (Ed.),

Kajian Sosio-Legal, Jakarta: Pustaka Larasan, 2012

BUPATI TUBAN

PROVINSI JAWA TIMUR

RANCANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN

NOMOR TAHUN 2018

TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TUBAN,

Page 60: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

56 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pencapaian standar pelayanan

minimal serta untuk menjamin pelayanan kesehatan

bagi masyarakat, maka perlu dibentuk dana cadangan

untuk pembangunan sarana dan prasarana pada Badan

Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah

dr. R. Koesma;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a serta untuk melaksanakan

ketentuan Pasal 303 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka perlu

menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan

Dana Cadangan;

Mengingat :

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam

Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965

(Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730 );

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan

Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4400);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Page 61: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

57 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan retribusi Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun

2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5657);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada

Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Kepala Daerah kepada DPRD, dan Informasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada

Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4693);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang

Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015

tentang Produk Hukum Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 06 Tahun

2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun

2007 Seri E Nomor 21);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 14 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun

Page 62: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

58 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

2016 Seri D Nomor 1).

18. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 9 Tahun

2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Daerah Kabupaten

Tuban Tahun 2017 Seri A Nomor . . );

19. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 04 Tahun

2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban

Tahun 2008 Seri D Nomor 3) sebagaimana telah diubah

kedua kali dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun

2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah

Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga

Teknis Daerah Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah

Kabupaten Tuban Tahun 2015 Seri D Nomor 03).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TUBAN

Dan

BUPATI TUBAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Tuban.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tuban.

3. Bupati adalah Bupati Tuban.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Tuban.

5. Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah yang selanjutnya disingkat BPPKAD, adalah Badan

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Tuban.

Page 63: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

59 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

6. Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum

Daerah dr. R. Koesma yang selanjutnya disingkat BLUD

RSUD dr. R. Koesma Kabupaten Tuban.

7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang

selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan

tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui

bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan

ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

8. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan guna

mendanai kegiatan yang memerlukan dana relatif besar

yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.

9. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya

disingkat PPKD adalah Kepala Badan yang mempunyai

tugas melakukan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai

Bendahara Umum Daerah.

10. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD

adalah PPKD yang bertindak dalam kapasitas sebagai

bendahara umum daerah;

11. Kuasa Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya

disingkat Kuasa BUD adalah pejabat yang diberi kuasa

untuk melaksanakan sebagai tugas BUD.

BAB II

TUJUAN

Pasal 2

Dana Cadangan dibentuk dengan tujuan untuk mendanai

program dan kegiatan Pembangunan Gedung Instalasi

Perawatan Intensif Terpadu RSUD dr. R. Koesma Kabupaten

Tuban.

BAB III

BESARAN, RINCIAN DAN JANGKA WAKTU PEMBENTUKAN

DANA CADANGAN

Pasal 3

(1) Besaran Dana Cadangan yang dibutuhkan untuk

mendanai program dan kegiatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 sebesar Rp.

34.057.362.000,00 (tiga puluh empat miliar lima puluh

tujuh juta tiga ratus enam puluh dua ribu rupiah) yang

dipenuhi dalam jangka waktu tahun anggaran 2018 dan

tahun anggaran 2019;

(2) Rincian pembentukan Dana Cadangan sebagaimana

Page 64: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

60 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:

a. Sebesar Rp. 22.790.730.000,00 (dua puluh dua miliar

tujuh ratus sembilan puluh juta tujuh ratus tiga

puluh ribu rupiah) dibentuk pada tahun anggaran

2018;

b. Sebesar Rp. 11.266.632.000,00 (sebelas miliar dua

ratus enam puluh enam juta enam ratus tiga puluh

dua ribu rupiah) dibentuk pada tahun anggaran 2019:

BAB IV

SUMBER DANA

Pasal 4

(1) Dana Cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

bersumber dari:

a. Pengurangan Belanja pada Kegiatan Peningkatan

Pelayanan BLUD RSUD dr. R. Koesma Tahun

Anggaran 2018 yang bersumber dari pendapatan

BLUD RSUD dr. R. Koesma sebesar Rp.

22.790.730.000,00 (dua puluh dua miliar tujuh ratus

sembilan puluh juta tujuh ratus tiga puluh ribu

rupiah);

b. Penyisihan atas pendapatan BLUD RSUD dr. R.

Koesma pada Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp.

11.266.632.000,00 (sebelas miliar dua ratus enam

puluh enam juta enam ratus tiga puluh dua ribu

rupiah).

(2) Pembentukan Dana Cadangan dianggarkan pada

pengeluaran pembiayaan dalam tahun anggaran yang

berkenaan.

BAB V

PENGGUNAAN DANA CADANGAN

Pasal 5

Penggunaan Dana Cadangan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 dilaksanakan pada tahun anggaran 2020.

BAB VI

PENGELOLAAN

Pasal 6

(1) Dana Cadangan yang telah terbentuk ditempatkan pada

rekening tersendiri atas nama Dana Cadangan

Page 65: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

61 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Pemerintah Daerah yang dikelola BPPKAD selaku BUD.

(2) Dana Cadangan tidak dapat digunakan untuk

membiayai program dan kegiatan selain kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

(3) Dana Cadangan untuk pelaksanaan program dan

kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terlebih

dahulu dipindahbukukan ke rekening Kas Umum

Daerah.

(4) Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

paling tinggi sejumlah pagu Dana Cadangan yang akan

digunakan untuk mendanai pelaksanaan kegiatan

dalam tahun anggaran berkenaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3.

(5) Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

dilakukan dengan Surat Perintah Pemindahbukuan oleh

Kuasa BUD atas persetujuan PPKD selaku BUD.

(6) Dalam hal kegiatan sebagimana dimaksud pada ayat (3)

telah selesai dilaksanakan dan mencapai target yang

ditetapkan, Dana Cadangan yang masih tersisa pada

rekening Dana Cadangan dipindahbukukan ke rekening

Kas Umum Daerah.

Pasal 7

(1) Dalam hal Dana Cadangan yang ditempatkan pada

rekening Dana Cadangan belum digunakan sesuai

dengan peruntukannya, dana tersebut dapat

ditempatkan dalam portofolio yang memberikan hasil

tetap dengan resiko rendah.

(2) Penerimaan hasil bunga/deviden rekening Dana

Cadangan dan penempatan dalam portofolio

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menambah jumlah

Dana Cadangan.

(3) Portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. Deposito;

b. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);

c. Surat Perbendaharaan Negara (SPN);

d. Surat Utang Negara (SUN); dan

e. surat berharga lainya yang dijamin pemerintah.

(4) Penatausahaan pelaksanaan program dan kegiatan yang

dibiayai dari Dana Cadangan diperlakukan sama dengan

penatausahaan pelaksanaan program atau kegiatan pada

BLUD RSUD dr. R. Koesma.

BAB VI

Page 66: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

62 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 8

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya

dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tuban.

Ditetapkan di Tuban

pada tanggal

BUPATI TUBAN,

H. FATHUL HUDA

Diundangkan di Tuban

pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH,

BUDI WIYANA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TAHUN ........ SERI

A NOMOR .....

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN

NOMOR TAHUN 2018

TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

I. PENJELASAN UMUM

Bahwa dalam rangka membiayai program dan kegiatan daerah

yang kebutuhan dananya tidak dapat dibebankan dalam 1

(satu) tahun anggaran, maka Pemerintah Kabupaten Tuban

membentuk Dana Cadangan guna kesiapan dalam rangka

mendukung pelaksanaan program dan kegiatan yang berskala

besar dan prioritas.

Selanjutnya dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan

daerah yang efesien, efektif, akuntabel dan transparan serta

Page 67: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

63 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

memenuhi ketentuan dalam Pasal 63 ayat (2) Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 yang diubah

kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011 dipandang perlu membentuk Dana Cadangan

dalam suatu Peraturan Daerah.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup Jelas

Pasal 2

Cukup Jelas

Pasal 3

Cukup Jelas

Pasal 4

Cukup Jelas

Pasal 5

Cukup Jelas

Pasal 6

Cukup Jelas

Pasal 7

Cukup Jelas

Pasal 8

Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN

NOMOR ...........

Page 68: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban

64 NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TENTANG

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN

Page 69: NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH …jdih.tubankab.go.id/v2/wp-content/uploads/2018/09/Naskah-Akademik... · 2 naskah akademik rancangan peraturan daerah kabupaten tuban