Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

59
NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RUMAH TOKO DI KOTA MALANG OLEH : MUHAMMAD FADRA H (…………………) NABHILA PALUPI . P ( 105010107121016) TIARA NUR PRATIWI ( 105010107121017) FAKULTAS HUKUM KEMENDIKBUD PENDIDIKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Transcript of Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

Page 1: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

NASKAH AKADEMIK

RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RUMAH TOKO

DI KOTA MALANG

OLEH :

MUHAMMAD FADRA H (…………………)

NABHILA PALUPI . P ( 105010107121016)

TIARA NUR PRATIWI ( 105010107121017)

FAKULTAS HUKUM

KEMENDIKBUD PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

KATA PENGANTAR

Pertama dan utama kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa, Allah SWT , atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga Naskah

Akademik Rancangan Pearaturan Daerah tentang Pembangunan Ruko di kota

Malanag yang sebagai acuan dalam pengembangan pendidikan dalam mata kuliah

perancangan perundang – undangan Di Perguruan Tinggi dapat diselesaikan tepat

waktu.

Kami menyadari bahwa saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi

krisis dalam menjalankan hukum ,serta kurangnya peraturan perundang –

undangan dalam perkembangan jaman dan krisis tersebut diyakini bermula dari

lemahnya karakter yang dimiliki oleh masyarakat terutama penegak hukum dan

pembuat peraturan perundang –undangan di Indonesia. Keadaan ini di satu sisi

menunjukkan kekurang optimalnya peran daripada penegak hukum dan pembuat

peraturan perundang sehinga disisi lain ini merupakan tantangan yang

mendorong kita untuk segera berupaya menemukan formulasi, strategi, metode,

dan model pembuatan peraturan perundang –undangan yang tepat sehingga ke

depan, peraturan perundang-undangan di Indonesia jauh lebih baik .

Kami berharap agar Naskah Akademik yang telah kami buat ini bisa

diterima dan nantinya akan bermanfaat bagi perkembangan dalam bidang hukum

terutama dalam hal penyusunan peraturan perundang –undangan dan dapat

menjawab pertanyaan masyarakat dalam hal pembuatan peraturan perundang –

undangan yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang tengah di hadapi oleh

dimasyarakat.

Atas terselesaikannya Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah

tentang Pembangunan Ruko di kota Malang ini memberika pencerah tentang

permasalaha yang ada di kota Malang dan kami berharap upaya ini memperoleh

berkah dan ridho dari Allah Swt, dan memberikan manfaat bagi kemajuan dalam

pembuatan peraturan perundang-undangan pada umumnya, dan bagi

pengembangan pendidikan.

Page 3: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN………………………………

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PRAKTIK EMPIRIS………..

BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN TERKAIT………………………………………

BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS …

BAB V JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP

MATERI MUATAN UNDANG-UNDANG, PERATURAN DAERAH

PROVINSI, ATAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA .

BAB VI PENUTUP………

Page 4: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Malang merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur. Terletak

pada ketinggian antara 440 – 667 dpl, serta 112,06 Bujur Timur dan 7,06 – 8,02

Lintang Selatan, dengan dikelilingi gunung-gunung : Gunung Arjuno di sebelah

Utara, Gunung Tengger di sebelah Timur, Gunung Kawi di sebelah Barat, dan

Gunung Kelud di sebelah Selatan. Malang juga dikenal sebagai kota pariwisata

yang bercuaca sejuk, dengan pemandangan yang asri. Seiring dengan

berkembangnya zaman kini pemandangan Kota Malang yang dulunya merupakan

daerah persawahan yang asri kini sudah mengarah pada kota Metropolitan yang

sesak, jumlah penduduk yang mulai padat, kemacetan, dan memudarnya keasrian

dan kesejukan. Kini di berbagai kawasan , khususnya terletak dipinggiran jalan –

jalan strategis di Kota Malang kini sudah banyak bermunculan bangunan seperti

pertokoan, swalayan, mall , apartemen dan ruko – ruko.

Seiring dengan adanya perubahan fisik Kota Malang ini, semakin

banyaknya pembangunan ruko – ruko di pinggiran Kota Malang ini menunjukan

bahwa adanya perkembangan baik itu dari sektor pembangunan kota Malang yang

semakin meningkat. Selain itu mobilitas penduduk kota Malang juga semakin

meningkat, hal ini di tunjukkan dengan semakin banyaknnya jumlah pemakai

kendaraan – kendaraan roda dua maupun roda empat yang sudah memenuhi jalan

– jalan di Kota Malang. Dengan semakin banyaknya pembangunan ruko - ruko di

kawasan pinggiran jalan di Kota Malang dan volume pengendara kendaraan

bermotor karena banyaknya para pendatang khususnya mahasiswa baru ini

menyebabkan kemacetan yang terjadi di pusat – pusat jalan protokol dan daerah

strategis.

Banyaknya pembangunan ruko di kota Malang yang masih belum

memiliki IMB yang sah dari pemerintah daerah Kota Malang dan masih banyak

Page 5: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

pembangunan ruko di kota Malang yang tidak melihat analisis dampak

lingkungan ( AMDAL1).

Kondisi yang seperti ini menyebabkan lingkungan hidup di Kota

Malang akhir – akhir ini menunjukkan kondisi lingkungan kota semakin

memburuk, seperti terjadinya banjir di beberapa jalan wilayah perumahan maupun

pertokoan yang disebabkan oleh pembangunan perumahan dan ruko – ruko

sehingga mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air. Konsekuensi dari

beberapa kondisi tersebut juga dapat mengakibatkan permasalahan di sektor

kesehatan, sektor lalu lintas seperti munculnya kasus kemacetan yang sering

terjadi karena pemakai jalan yang menyempit sebagai kawasan ruko. Pemerintah

daerah Kota Malang sendiri belum mengatur secara jelas tentang penempatan-

penempatan kawasan khusus untuk pembangunan ruko di Kota Malang serta

belum adanya peraturan daerah yang secara khusus mengatur tentang tata ruang

penatanan ruko di Malang .

Hal di atas yang dapat di tarik bahwa perkembangan Kota Malang

diwarnai oleh tiga kegiatan penting yaitu, pendidikan, pariwisata, dan ekonomi.

Fokus pada ruko baik dari segi pembangunan dan perkembangannya serta

fungsinya , bangunan ini termasuk salah satu unsur yang menopang pertumbuhan

ekonomi daerah. Tidak semua pembangunan ruko berdampak negatif, adapun

dampak positifnya yaitu dengan berdirinya pusat perbelanjaan dan ruko – ruko

baru tersebut, menimbulkan kegiatan- kegiatan yang beraneka ragam mulai dari

jasa parkir hingga transportasi. Peminat pun semakin bertambah seiring dengan

semakin bervariasinya bentuk pusat perbelanjaan dan aktivitas yang

ditawarkannya. Sehingga image atau kesan yang muncul yaitu Kota Malang

sebagai pusat perbelanjaan baru yang menyuguhkan kesan glamour dan

kemewahan ketimbang kesan daerah pendidikan yang cenderung bernuansa ‘kutu

buku’. Pembangunan ruko – ruko tentunya diarahkan hanya sebagai supporting

sector terhadap keberadaan sektor pendidikan yang telah lama menjadi idola bagi

masyarakat. Pembangunan pusat perbelanjaan baru dan ruko – ruko diharapkan

1 Analisis Mengenai Dampak Lingkung merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusanan. Sumber : http://www.menlh.go.id/amdal/

Page 6: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

menjadi penyedia terhadap berbagai kebutuhan yang muncul sebagai akibat dari

adanya sektor pendidikan dan bukan sebaliknya.

Jika dilakukan sinkroniasasi tehadap pasal 33 ayat (3) Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta makna yang terkandung

dalam falsafah dan dasar negara Pancasila mengandung amanat bahwa negara

menyelenggarakan penataan ruang, yang pelaksanaan wewenangnya dilakukan

oleh Pemerintah pusat dan daerah dengan tetap menghormati hak yang dimiliki

oleh setiap orang. Sedangkan itu, keadaaan perkembangan perekonomian

masyarakat daerah kota Malang bertolak belakang dengan pasal 33 ayat (4) dalam

Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang telah menyatakan

bahwa selayaknya Perekonomian Nasional diselenggarakan berdasar atas

demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,

berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Perkembangan

perekonomian daerah dalam hal ini adalah rumah toko atau ruko hendaknya

merujuk pada aturan dasar. Ruko – ruko yang berkembang di kota Malang saat ini

terlalu banyak dan tidak berwawasan lingkunga atau dapat dikatakan tidak

memperhatikan keindahan lingkung dan tidak memperhatikan dampak terhadap

lingkungan yang ditimbulkan dari pembangunan massal ruko di berbagai jalan

arteri seperti daerah Soekarno – Hatta, Mejorejo, dan Sumbersari yang

menyebabkan kemacetan dan air yang menggenang ketika hujan.

Di lihat dari masalah dampak ruko terhadap lingkungan tersebut maka

diperlukan suatu kebijakan khusus yang terperinci mengenai pembangunan dan

tata ruang khusus untuk pembangunan ruko yang saat ini belum mempunyai

spesifikasi regulasi di daerah kota Malang. Dengan kata lain, tidak hanya

generalisasi pada pembangunan gedung, atau perumahan, serta izin mendirikan

bangunan saja seperti yang sudah ada dalam peraturan perundang – undangan

daerah di kota Malang, namun harus adanya fokus tersendiri yang mengatur

masalah perkembangan pembangunan ruko di kota Malang.

Peraturan – peraturan daerah terkait bangunan dan tata ruang wilayah tentu

telah di buat lebih awal sebelum meluasnya permbangunan ruko di wilayah jalan

– jalan protokol Malang, misalnya peraturan daerah kota Malang tentang Retribusi

Page 7: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

Perizinan Tertentu Nomor 3 Tahun 2011. Contohnya, izin mendirikan bangunan

atau IMB. Izin yang diberlakukan ini hanyalah mengatur segala perizinan untuk

pembangunan gedung termasuk ruko. Retribusi dan perizinan tidaklah lain

daripada izin untuk mendirikan bangunan itu sendiri untuk pihak – pihak yang

membangun gedung termasuk rumah, dan ruko. Bangunan ruko dipersamakan

dengan bangunan lainnya seperti rumah. Namun, perbedaannya terletak pada

peraturan belum mengatur tentang tata letak ruko seperti apa seharusnya demi

mempertahankan keindahan kota Malang. Kendala lainnya yaitu masyarakat yang

cenderung senang dan fokus pada pertumbuhan ekonomi masing – masing,

kemudian adminstrasi serta penegakan peraturan dan sanksinya sendiri tidaklah

sejalan seperti sebagaimana seharusnya. Tata letak ruko tidak diatur terperinci

dengan memperthatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan jika banyak ruko

menjamur dan melupakan tempat untuk kawasan hijau atau penampakan kota

yang mulai kehilangan jati dirinya.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apakah pembangunan ruko-ruko di Kota Malang sudah memenuhi

syarat dengan memperhatikan AMDAL dan IMB?

2. Mengapa peraturan daerah Kota Malang tentang pembangunan ruko

dianggap mendesak kebutuhannya?

3. Apakah landasaran filosofis, sosiologis dan yuridis rancangan

peraturan daerah Kota Malang tentang pembangunan ruko ?

4. Apa saja sasaran yang akan diwujudkan oleh peraturan daerah Kota

Malang tentang pembangunan ruko terkait ruang lingkup, jangkauan

dan arah pengaturan?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN KEGIATAN PENYUSUNAN NASKAH

AKADEMIK.

1. Mengarahkan pembangunan ruko di Kota Malang dengan

memperhatikan analisis dampak lingkungan (AMDAL) dan izin

membuat banungan (IMB) dalam setiap pembangunannya.

Page 8: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

2. Menjelaskan pentingnya peraturan daerah Kota Malang tentang

pembangunan ruko.

3. Menjelaskan landasaran filosofis, sosiologis dan yuridis rancangan

peraturan daerah Kota Malang tentang pembangunan ruko

4. Menjelaskan sasaran yang akan diwujudkan oleh peraturan daerah

Kota Malang tentang pembangunan ruko terkait ruang lingkup,

jangkauan dan arah pengaturan .

D. METODE PENELITIAN

Penulisan dan Penyusunan Naskah Akademik mengenai Perancangan

Peraturan Daerah tentang ruko di kota Malang ini menggunakan metode Yuridis

Normatif yaitu dengan melakukan kajian pustaka yang didapatkan dari sumber-

sumber buku yang berkaitan dengan tata ruang kota khususnya dalam

pembangunan ruko dan menelaah ( terutama ) data sekunder yang berupa

Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tata ruang kota, putusan

pengadilan, perjanjian, kontrak, atau dokumen hukum lainnya yang berkaitan

dengan tata ruang kota terutama dalam pembangunan ruko, serta hasil penelitian,

hasil pengkajian, dan referensi lainnya dalam hal tata ruang kota terutama dalam

pembangunan ruko beserta dampak dari berdirinya ruko yang tidak sesuai dengan

perencanaan tata ruang kota sebagaimana mestinya. Selain dari hasil dari

penelitian dan pengkajian, dibutuhkan pula data wawancara atau diskusi terhadap

pemukiman warga yang tinggal di dekat ruko sebagai acuan kongkrit mengenai

dampak pembangunan ruko dari segi lngkungan,ekonomis dan sebagainya.

Bahan hukum primer yang dijadikan sebagai alas atau dasar hukum dalam

rancangan ini terbagi dalam bebrapa bagian.: Undang-undang No. 26 Tahun 2007

tentang Penataan Ruang, Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun

2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang; Peraturan Daerah Kota Malang

no.4 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang yang menjadi

acuan dalam rancangan peraturan daerah Kota Malang tentang Pembangunan

dalam ruang lingkup tata letak pembangunannya. UU nasional IMB?? Peraturan

daerah kota Malang tentang Retribusi Perizinan Tertentu Nomor 3 Tahun 2011

Page 9: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

menjadi acuan pemberian izin membangunan ruko dalam rancangan peraturan

daerah Kota Malang tentang Pembangunan Ruko. Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia no. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan; Peraturan daerah kota

Malang no.15 tahun 2001 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

menjadi acuan dalam rancangan peraturan daerah Kota Malang tentang

Pembangunan Ruko utuk analisis dampak lingkungan dari pembangunan ruko di

setiap ruang lingkup yang akan dibangun ruko nantinya, sehingga meminimilasir

terjadi bencana dan dampak negatif dari pembangunan ruko nanti.

Page 10: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIK EMPIRIS

A. KAJIAN TEORITIS MENGENAI RUKO

1. RUKO

Ruko adalah bangunan dua lantai dengan fungsi ruang – ruang pada

lantai pertama untuk toko dan hunian sedangkan pada lantai kedua untuk hunian

dan untuk gudang/ruang simpan. Pendapat lain mengatakan ruko adalah

bangunan niaga yang dalam perkembangannya sejalan dengan perkembangan

nilai komersil kawasan; lebih menekankan kepada aspek ekonomi dengan

mengabaikan harmonisasi dengan lingkungannya.

Bangunan rumah toko atau ruko merupakan jawaban tersendiri atas

keterbatasan ketersediaan lahan untuk tempat tinggal. Bentuk bangunan ruko di

nilai praktis selain menjadi tempat tinggal, ruko dapat digunakan untuk

mengembangkan bisnis sehingga menopang faktor ekonomi yang sangat penting

bagi masyarakat baik dalam skala besar maupun skala kecil. Selain praktis, harga

ruko relatif terjangkau ketimbang harus membangun rumah untuk tempat tinggal

dalam keterbatasan lahan saat ini

Sejalan dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, dalam skala

kecil perkembangan ekonomi daerah, dapat dikatakan bahwa ruko menjadi salah

satu elemen penting menopang pertumbuhan perekonomian daerah/kota. Karena

itulah, perkembangan dan pembangunan ruko amat pesat dan diminati, selain

untuk tempat tinggal dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana berbisnis kecil –

kecilan maupun permanen. Saat ini, ruko menjamur di berbagai area, mulai dari

jalan protokol, hingga ke jalan sekunder. Dan ruko berkembang di berbagai sektor

bisnis di kalangan masyarakat, seperti kuliner, otomotif, pendidikan, pelayanan

kesehatan, perbankan, teknologi informasi, dan lain – lain. Sehingga tidak jarang

jika perkembangan pembangunan ruko amat pesat dan digemari, dan melupakan

dasar – dasar atau etika dan norma yang seharusnya ada dalam sebuah

perkembangan daerah/kota.

Fokus permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan ruko adalah

populasi manusia yang bertambah, sedangkan luas bumi tidak bertambah.

Page 11: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

Akibatnya, harga tanah semakin mahal. Harga tanah di kota Malang semakin

tinggi, seperti di pusat, jalan – jalan strategis, dan jalan – jalan utama yang banyak

dilalui oleh masyarakat.

Kendalanya, semakin banyak pembangunan ruko yang tidak dibarengi

dengan proteksi terhadap lingkungan, minimal proteksi tersebut dilakukan pada

lingkungan sekitar ruko, seperti tidak dibangunannya serapan air pada bangunan

sehingga menyebabkan air menggenang; banjir, serta lahan parkir yang sempit

sehingga menyebabkan kemacetan karena konsumen yang datang kerap kali

menghalangi kelancaran lalu lintas.

2. TATA RUANG WILAYAH / KOTA

Berdasarkan pasal 1 ayat 1 Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 :

“Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan

ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan

wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan,

dan memelihara kelangsungan hidupnya”

3. ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN

Analisis mengenai dampak lingkungan memiliki beberapa katagori

seperti yang dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 15

Tahun 2001, yaitu analisi mengenai dampak lingkungan hidup, analisis

mengenai dampak lingkungan terpadu/multisektor, analisis mengenai

dampak lingkungan kawasan, analisis mengenai dampak lingkungan

regional.

Analisis mengenai dampak lingkungan hidup , adalah hasil studi

mengenai dampak penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan

terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan

keputusan. Analisis mengenai dampak lingkungan kegiatan

terpadu/multisektor, adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha

atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup

dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan

lebih dari satu instansi yang bertanggungjawab. Analisis mengenai

dampak lingkungan kawasan adalah hasil studi mengenai dampak penting

usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam

Page 12: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

satu kesatuan hamparan ekosistem dan menyangkut kewenangan satu

instansi yang bertanggung jawab. Analisis mengenai dampak lingkungan

regional adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan

yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan

hamparan ekos istem zona rencana pengembangan wilayah sesuai dengan

rencana umum tata ruang daerah dan melibatkan kewenangan lebih dari

satu instansi yang bertanggung jawab.

Secara garis besar berdasarkan peraturan pemerintah no. 27 tahun

1999 tentang Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL)

adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau

kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi

proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau

kegiatan.

B. KAJIAN TERHADAP ASAS DAN / ATAU PRINSIP YANG

BERKAITAN DENGAN PENYUSUNAN NORMA

Asas2 penataan ruang ialah pemanfaatan ruang bagi semua

kepentingan secara terpadu, berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang

dan berkelanjutan, keterbukaan, persamaan, keadilan dan perlindungan hukum.

Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia ada beberapa asas, antara

lain :

1) Keterpaduan

Maksud dari asas keterpaduan adalah penataan ruang

diselenggarakan dengan mengintegrasikan berbagai kepentingan

yang bersifat lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku

kepentingan.

2) Keserasian, Keselarasan, dan Keseimbangan

2 Asas – Asas berdasarkan Pasal 4 Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun 2012

Tentang Bangunan Gedung

Page 13: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

Maksud dari asas keserasian, keselarasan, dan keseimbangan yaitu

penataanruang diselenggarakan dengan mewujudkan keserasian

antara struktur ruang dan pola ruang, keselarasan antara kehidupan

manusia denganlingkungannya, keseimbangan pertumbuhan dan

perkembangan antar daerah serta antara kawasan perkotaan dan

kawasan perdesaan

3) Keberlanjutan

Maksud asas keberlanjutan yaitu penataan ruang diselenggarakan

dengan menjamin kelestarian dan kelangsungan daya dukung dan

daya tampung lingkungan dengan memperhatikan kepentingan

generasi mendatang.

4) Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan

Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan maksudnya penataan

ruang diselenggarakan dengan mengoptimalkan manfaat ruang dan

sumber daya yang terkandung didalamnya serta menjamin

terwujudnya tataruang yang berkualitas.

5) Keterbukaan

Maksud asas keterbukaan yaitu penataan ruang diselenggarakan

dengan memberikan akses yang seluas – luasnya kepada

masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan

penataan ruang.

6) Kebersamaan dan Kemitraan

Maksud asas kebersamaan dan kemitraan adalah penataan ruang

diselenggarakan dengan melibatkan seluruh pemangku

kepentingan, penataan ruang diselenggarakan berdasarkan asas.

7) Perlindunan Kepentingan Umum

Perlindungan kepentingan umum memiliki maksud terhadap

penataan ruang yang diselenggarakan dengan mengutamakan

kepentingan masyarakat.

8) Kepastian Hukum dan Keadilan

Page 14: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

Asas kepastian hukum dan keadilan memiliki maksud pada

penataan ruang yang diselenggarakan dengan berlandaskan

hukum atau ketentuan peraturan perundang – undangan dan bahwa

penataan ruang dilaksanakan dengan mempertimbangkan rasa

keadilan masyarakat serta melindungi hak dan kewajiban semua

pihak secara adil dengan jaminan kepastian hukumi.

9) Akuntabilitas

Asas akuntabilitas memiliki maksud yaitu penyelenggaraan

penataan ruang dapat dipertanggungjawabkan, baik prosesnya,

pembiayaannya, maupun hasilnya

Tujuan Penataan Ruang

Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang

wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan

Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan:a.terwujudnya

keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;b.terwujudnya

keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dansumber daya buatan dengan

memperhatikan sumber daya manusia .terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan

pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

C. KAJIAN TERHADAP KONDISI YANG ADA SERTA

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH MASYARAKAT

Dewasa ini, perkembangan perekonomian yang dialami Kota Malang

meningkat pesat. Banyak investor lokal maupun dari luar kota, atau lau negeri

yang berdomisili di Kota Malang membidik peluang – peluang bisnis yang dapat

berkembang dengan baik, serta meningkatkan pendapatan daerah kota Malang

sendiri. Investasi yang banyak berkembang saat ini selain clustering atau bisnis

perumahan, rumah susun, apartemen , hingga menjamurnya bangunan – bangunan

ruko di sepanjang jalan strategis kota Malang.

Hal ini tidak berarti tidak memiliki asal mula. Meskipun, terlihat

sederhana dari luar, ruko memiliki fungsi yang dapat menopang ekonomi si

Page 15: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

pemilik atau bahkan penyewa ruko. Sehingga, banyak ruko yang di buat untuk

dijadikan sarana dalam mengembangkan bisnis.

Namun dalam perkembangannya, pembangunan ruko yang

sembarangan atau tidak teratur telah memberikan dampak buruk bagi lingkungan

sekitarnya. Pembangunan ruko yang tidak memperhatikan dampaknya terhadap

lingkungan, pembangunan yang sembarangan tanpa memberikan ruang untuk

resapan air, dan membuat area jalan menjadi sempit karena lahan parkir yang

sempit mengakibat ruang kota menjadi tidak teratur, terjadi banjir, kemacetan, dan

hilangnya identitas kota Malang sebagai kota wisata yang sejuk dan erat dengan

kota penuh sejarah dan kebudayaan.

D. KAJIAN TERHADAP IMPLIKASI PENERAPAN PADA PERATURAN

PERUNDANG – UNDANGAN

Rancangan peraturan daerah tentang ruko ini bertitik tolak pada peraturan

daerah kota Malang tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota. Dalam peraturan

daerah tersebut belum adanya aturan yang mengatur lebih lanjut atau pembahasan

yang spesifik mengenai pembangunan ruko. Secara garis besar, ruko hanyalah

satu dari sekian banyak jenis gedung yang dibangun dan membutuhkan pula izin

mendirikan bangunan. Lebih dari itu, secara fungsional pembangunan ruko di kota

Malang belum di atur tata letaknya. Maksudnya,pembanguan ruko yang marak

saat ini belum mendapat perhatian khusu di bidang hukum supaya terwujudnya

lingkungan yang tetap asri, karena saat ini pembanguan ruko bisa dilakukan di

mana saja oleh pihak yang memang berkepentigan dalam pembangunan ruko –

ruko. Kemudian, pembangunan ruko tidak memperhatikan posisi dan letak yang

aman dalam membangun bangunan ruko tersebut, karena bangunan ruko yang

menjamur saat ini sudah sedemikian rupa merusak lingkungan yang dahulunya

asri dan tidak monoton.

Rancangan peraturan daerah tentang ruko ini diharapkan dapat membantu

peraturan daerah lainnya, seperti undang – undang RTRW tersebut yang pada

akhirnya diharapkan mampu menata ruang – ruang yang dapat atau selayaknya di

bangunkan ruko. Dengan kata lain, pembangunan ruko dapat di pusatkan di suatu

Page 16: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

titik tersendiri sehingga tidak perlu menjamuri seluruh kawasan ruang wilayah

kota Malang.

Page 17: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

BAB III

EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN TERKAIT

A. HASIL KAJIAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN  YANG MEMUAT KONDISI HUKUM YANG ADA

Secara hierarki dan kronologis peraturan perundang-undangan yang

menjadi rujukan sebagai acuan dalam pengaturan Raperda Kota Malang tentang

Pembangunan Ruko dapat terbagi dalam beberapa sektor, yaitu:

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah -daerah Kota Besar dalam lingkungan

Propinsi Jawa -Timur Jawa-Tengah, Jawa-Barat dan

Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

551);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana

telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 20 08 Nomor 15, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Page 18: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5234)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Ta h u n 2007 tentang

Pembagian Ur usan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten / Kota (Lembaran Negar a Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Nega ra Repu

blik In don es ia Nomor 4737);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah

7. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2 008

tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kota Malang

Tahun 2008 Nomor 1 Ser i E, Tambahan Lembaran

DaerahKota Malang Nomor 57)

8. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun 20 09

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) (Lemba r a

n Da er a h Kot a Ma la n g Tahun 2009 Nomor 4 Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang

Nomor 73)

9. Rencana Tata Ruang Wilayah

10. Izin Mendirikan Bangungan

11. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

1) Rencana Tata Ruang Wilayah

a. Pasal 5 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia 1945

b. Undang-undang no. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, nomor 68,

Tambahan lembaran Negara nomor 4725)

c. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

d. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional

Page 19: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

e. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang

f. Peraturan Daerah Kota Malang no.4 tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Malang

2) Izin Mendirikan Bangungan

a. Pasal 15 ayat 2 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia

1945

b. Undang-undang no. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002, nomor 134,

Tambahan lembaran Negara nomor 4247)

c. Peraturan Republik Indonesian nomor 36 tahun 2005 tentang

pelaksanaan Undang-undang no. 28 tahun 2002 tentang Bangunan

Gedung.

d. Peraturan daerah kota Malang tentang Retribusi Perizinan Tertentu

Nomor 3 Tahun 2011

3) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

a. Pasal 5 ayat 2 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia

1945

b. Undang-undang no. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009, nomor 140, Tambahan lembaran Negara

nomor 5059)

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 27 tahun 2012

tentang Izin Lingkungan

d. Peraturan daerah kota Malang no.15 tahun 2001 tentang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan

B. KETERKAITAN UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN DAERAH

BARU DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LAIN

Page 20: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

Dalam menyusun Raperda tentang Pembangunan Ruko perlu diperhatikan

berbagai peraturan perundang-undangan, yaitu: peraturan perundang-undangan

yang setara dengan undang-undang; peraturan pemerintah; peraturan menteri; dan

peraturan daerah; yang memiliki hubungan dengan Raperda Kota Malang tentang

Pembangunan Ruko. Dengan menganalisis hubungan tersebut dapat dirancang

pasal-pasal di dalam Raperda Kota Malang tentang Pembangunan Ruko.

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah Juncto Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007

Tentang Urusan Pemerintahan

Peraturan perundang-undangan tersebut digunakan sebagai dasar

dalam menyusun ketentuan kewajiban, tugas, tanggung jawab dan

kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar sebagai Daerah

Otonom. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai

dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya

kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan,

pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya

saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,

keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek

hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintahan

daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan

persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-

luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban

menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem

penyelenggaraan pemerintahan Negara.

Sebagai daerah otonom, pemerintah daerah provinsi, kabupaten

dan kota, berwenang untuk membuat peraturan daerah dan peraturan

Page 21: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

kepala daerah, guna menyelenggarakan urusan otonomi daerah dan

tugas pembantuan. Peraturan daerah (Perda) ditetapkan oleh kepala

daerah, setelah mendapat persetujuan bersama Dewan perwakilan

Rakyat (DPRD). Substansi atau muatan materi Perda adalah

penjabaran dari peraturan perundang-undangan yang tingkatannya

lebih tinggi, dengan materi tidak boleh bertentangan dengan

kepentingan umum dan/atau peraturan perundangan yang lebih tinggi

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah

Dalam penyusunan Raperda tentang Jalan Umum dan Jalan Khusus

maka secara umum Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, digunakan sebagai

pedoman teknis yuridis dalam penyusunan Raperda tentang Pembangunan

Ruko. Sehingga Raperda itu nanti tersusun secara sistematis dari segi asas

pembentukan, jenis, hierarki, materi muatan, perencanaan, penyusunan,

teknik penyusunan, pembahasan hingga akhirnya penetapan Rancangan

Peraturan Daerah Kota Malang tenanting Pembangunan Ruko menjadi

Perda tentang Pembangunan Ruko.

3. Peraturan Republik Indonesian nomor 36 tahun 2005 tentang

pelaksanaan Undang-undang no. 28 tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung.

Pasal 3 ayat (3)

Satu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi

Yang dimaksud dengan lebih dan satu fungsi adalah apabila satu

bangunan gedung mempunyai fungsi utama gabungan dari fungsi-fungsi

hunian, keagamaan, usaha, sosial dan budaya, dan/atau fungsi khusus.

Bangunan gedung lebih dan satu fungsi antara lain adalah bangunan

gedung rumah-toko (ruko), atau bangunan gedung rumah-kantor (rukan),

Page 22: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

atau bangunan gedung mal - apartemen - perkantoran, bangunan gedung

mal-perhotelan, dan sejenisnya.

4. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun 2012 Tentang

Bangunan Gedung

Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun 2012 Tentang

Bangunan Gedung hanya memberikan definisi rumah toko (ruko) yang

terdapat dalam pasal 1 angka 21 sebagai bangunan rumah tinggal yang

sebagian ruangnya digunakan untuk kegiatan usaha (toko) pada

lantai dasar (lantai 1) dan untuk hunian (pada lantai dasar dan/atau

lantai-lantai di atasnya).

BAB IV

LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS

Page 23: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

A. LANDASAN FILOSOFIS

Indonesia adalah Negara yang notabenenya merupakan Negara yang sedang

berkembang di berbagai sektor termasuk budaya,teknologi dan ekonomi. Perkembangan

tersebut tentunya tidak boleh menciderai lingkungan dan nilai-nilai filosofis yang sudah

tertanam dalam bangsa Indonesia itu sendiri. Perkembangan yang sedang dialami oleh

Indonesia ini tentunya untuk menuju perubahan dan tujuan yang lebih baik bagi siapapun

terutama untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum,

merupakan salah satu dari tujuan Negara Indonesia yang mendasarkan pada

Pancasila. Pancasila adalah dasar Negara Indonesia, menjadi grundnorm dan

landasan filosofis bagi setiap aturan hukum. Selain itu pula tujuan yang ingin di

capai dari Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut Pembukaan UUD 1945

alinea keempat adalah untuk menjaga ketertiban umum.

Sejalan dengan perkembangan khususnya dibidang ekonomi ini butuh

adanya sebuah produk hukum yang mengiringinya agar tidak menyalahi norma

norma yang ada. Sebagai bentuk konkrit dari perkembangan ekonomi,

pertumbuhan dari sarana dan prasarana ekonomi yaitu lebih terfokuskan pada

bangunan ruko perlu diperhatikan dan dilihat dari banyak aspek. Berkaitan dengan

pembangunan ruko, tentunya banyak pihak yang terkait dalam perkembangannya,

pengusaha, pembeli, pemilik tanah, dan tentunya pemerintah sebagai

penyelenggara Negara yang berdaulat.Pihak-pihak yang berperan dalam setiap

pembangunan tentu tidak boleh mengabaikan asas-asas dan aturan-aturan yang

ada dalam masyarakat itu sendiri, mulai dari kemanfaatan, keterpaduan,

keterbukaan, dampak lingkungan hingga izin pembangunan itu sendiri.

Dengan demikian, diharapkan pada masa yang akan datang, Kota Malang

sebagai bagian dari bangsa dan negara Indonesia tetap mempunyai identitas yang

sesuai dengan dasar negara dan nilai-nilai serta pandangan hidup bangsa

Indonesia dengan mengedepankan kepentingan masyarakatnya walaupun terjadi

perubahan global terutama kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi dan

perubahan infrastruktur sebagian maupun secara menyeluruh.

Pembangunan ruko mempunyai peran cukup strategis dalam mendukung

perkembangan ekonomi dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya

Page 24: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai bagian dari sistem

ekonomi nasional, hal ini harus berjalan beriringan dengan nilai-nilai dan norma-

norma yang ada dalam masyarakat mewujudkan keamanan, kesejahteraan,

ketertiban dan kenyamanan dalam perokonomian masyarakat dengan

memperhatikan dampak lingkungan yang ada dan tidak menciderai peraturan yang

sudah ada guna mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, otonomi daerah, serta akuntabilitas penyelenggaraan

negara.

Dalam mengisi cita-cita perjuangan tersebut maka perlu dilakukan

program yang terencana dan terarah untuk melaksanakan proses pembangunan

agar tujuan nasional dapat dicapai sesuai dengan falsafah yang mendasari

perjuangan tersebut yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk

itulah, kita membutuhkan bangsa yang mandiri-bermartabat, butuh pemerintah

daerah yang kuat (berkapasitas dan bertenaga), demokratis dan memperhatikan

segala aspek dalam perkembangan daerahnya. Untuk perkembangan itulah,

pembangunan ruko harus lebih terarah, terpadu, efektif, efisien serta ekonomis

tanpa mengabaikan dampak lingkungan itu sendiri dan diharapkan mampu

menjadi pondasi dari perkembangan ekonomi masyarakt dari berbagai kalangan

khususnya di Kota Malang danuntuk lebih luas untuk perkembangan ekonomi

Indonesia.

Untuk itulah pula ketentuan pengaturan pembangunan ruko perlu ada

keseimbangan yang mengandung makna bahwa pengaturannya mencerminkan

keseimbangan antara kepentingan individu, kepentingan masyarakat dengan

kepentingan pembangunan. Hal ini difokuskan pada falsafah Pancasila yang

menghendaki tercapainya keadilan sosial, sebagaimana secara lebih terperinci

dinyatakan oleh UUD 1945. Kerugian lingkungan, kecurangan dalam

pembangunannya serta tidak terperhatikannya tata ruang kota dan wilayah dapat

memberikan dampak negatif berupa kerusakan lingkungan, pelanggaran

administrasi dan rusaknya keindahan kota itu sendiri. Jika hal ini tidak dikelola

dan diatur sebagaimana mestinya, dampaknya bisa berakibat luas dan berjangka

panjang dikemudian hari.

Page 25: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

B. LANDASAN SOSIOLOGIS

Indonesia dikenal dengan masyarakatnya yang beraneka ragam dari

berbagai suku yang ada dan bisa disebut dengan masyarakat majemuk. Dengan

berkembangnya jaman dan keberagaman masyarakat ini maka akan semakin

mempercepat pula bentuk – bentuk kebutuhan yang ingin dicapai oleh masyarakat

Indonesia. Baik itu perkembangan di bidang ekonomi, politik, budaya serta

tentang kebutuhan masyarakat tentang hukum yang diinginkan untuk menunjang

perkembangan ekonomi di masyarakat.

Dalam UUD 1945 juga menjelakan bahwa masyrakat Indonesia boleh

mengutarak pemikirannya dan apresiasi yang mereka inginkan dalam pemenuhan

kebutuhannya ini jelas diatur dan disebutkan dalam Pasal 28 yang menyebutkan

bahwa “ Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan

lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang “. Dengan ada

dasar hukum yang menjelaskan tentang berhaknya Individu atau masyrakat

Indonesia dalam mengelurkan pendapat dan kenanekaragaman masyarakat di

Indonesia ini juga mendorong berbagai apresiasi- apresiasi masyarakat atas

pemenuhan kebutuhan mereka akan hukum , ekonomi dan politik

Terkait dengan pembangunan – pembangunan kota yang terus berkembang

sesuai dengan kebutuhan manusia khususnya pembangunan ruko ini pun akhirnya

menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Dengan semakin banyaknya

pembangunan ruko ini akhirnya mengakibatkan semakin sempitnya lahan untuk

membangun rumah yang ikut berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk

di Indonesia yang ikut berkembang. Sehingga penyelesaian tentang permasalah ini

harus diselesaikan oleh Pemerintah. Sesuai dengan keadaan sosial yang

berkembang di Indonesia ini maka perlu adanya pengaturan lebih specific baik itu

Undang – Undang , Peraturan Pemerintah hingga Peraturan Daerah yang

menjelaskan secara rinci tentang pembangunan ruko yang merupakan bagian dari

kebutuhan masyarakat Indonesia itu sendiri.

C. LANDASAN YURIDIS

Page 26: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

Dalam UUD 1945 telah mengatur tentang cita –cita Negara , wewenag

bentuk – bentuk keorganisasian Negara Indonesia dan hak – hak asasi manusia.

Namun dalam UUD 1945 ini merupakan landasan dasar dalam pembentuk

peraturan perundang – undangann yang lain. Dengan seiring dengan

berkembangnnya jaman dan kebutuhan masyarakat Indonesia kebutuhan

masyarakat akan hukum ini pun ikut berkembang. Dalam UUD 1945 ini tidak

menjelaskan lebih rinci tentang pembangunan kota yang sesuai dengan RTRW.

Dan dengan ketidak adaan ini maka dari itu pemerintah menegeluarkan beberapa

undang – undang yang terkaitan dengan pembangunan kota maupun daerah yang

sesuai dengan RTRW.

Sehingga pemerintah akhirnya mengeluarkan Undang-undang no. 26

tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007, nomor 68, Tambahan lembaran Negara nomor 4725), Undang-undang No.

26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun

2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Peraturan Pemerintah

Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Undang –

undang yang terkait dengan bentuk pembangunan yaitu Undang-undang no. 28

tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2002, nomor 134, Tambahan lembaran Negara nomor 4247), Peraturan

Republik Indonesian nomor 36 tahun 2005 tentang pelaksanaan Undang-undang

no. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Serta pemerintah juga

mengeluarkan tentang analisis mengengai dampak lingkungan yang terkait dengan

pembangunan yaitu Undang-undang no. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009, nomor 140, Tambahan lembaran Negara nomor 5059), Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia no. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.

Pemerintah mengelurkan ini karena memang dirasa perlu untuk

mengatasi permasalahan yang timbul dari bentuk pembangunan yang

dilaksanakan dalam hal untuk memenuhi kebutuham masyarakat Indonesia dalam

hal khususnya dibidang ekonomi yaitu pembangunan ruko. Dengan

dikeluarkannya undang – undang ataupun Peraturan Pemerintah seperti yang

Page 27: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

tersebut di atas ini hanya menangani permasalah yang terjadi di pemerintahan

pusat saja. Indonesia merupakan Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas

daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan Kota,

yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah 3.

Dengan adanya permasalah bentuk pembangunan kota maupun daerah

ini khususnya terkait masalah pembangunan ruko di kota Malang ini. Maka sesuai

dengan pasal 18 ayat 5 dan 6 yang menjelskan bahwa “Pemerintahan daerah

menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh

undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintahan Pusat. Pemerintahan

daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk

melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan”. Sehingga pemeritah daerah kota

malang pun akhirnya mengeluarkan beberapa peraturan daerah terkait dengan

bentuk pembangunan di kota Malang seperti Peraturan Daerah Kota Malang no.4

tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang, Peraturan daerah

kota Malang tentang Retribusi Perizinan Tertentu Nomor 3 Tahun 2011, Peraturan

daerah kota Malang no.15 tahun 2001 tentang Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan dan Peraturan daerah kota Malang No. 1 Tahun 2012.

Namun dalam Peraturan- peraturan daerah kota Malang ini masih

belum ada yang mengatur secara detail tentang pembanguna ruko kota Malang

yang sesuai dengan Undang – undang RTRW dan belum adanya perturan daerah

kota Malang yang mengatur tentang tata ruang kawasan khusus untuk ruko di kota

Malang

.

3 Undang –undang dasar Negara Republik Indonesia 1945 , Pasal 18

Page 28: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

BAB V

JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN DAN RUANG LINGKUP MATERI

MUATAN PERATURAN DAERAH KOTA

A. Sasaran Yang Akan Diwujudkan

Peraturan daerah ini nanti diharapkan dapat menjadi dasar hukum

dengan memberikan kepastian hukum (legal certainty) dari kegiatan-kegiatan

otonomi daerah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kota Malang. Ini

dalam rangka mewujudkan dan menjamin terselenggarannya kegiatan

perekonomian yang berjalan selaras dengan memperhatikan analisis mengenai

Page 29: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

dampak lingkungan, izin mendirikan bangunan dan rencana tata ruang wilayah

kota Malang melalui penetapan rencana pembangunan ruko Kot terpeliharanya

lingkungan dan kenyamanan di Kota ini sehingga yang mampu menopang

pertumbuhan ekonomi dan kemajuan daerah.

B. Arah dan Jangkauan

Rancangan Peraturan Daerah Kota Malang tentang Pembangunan Ruko

mencoba untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi dalam otonomi

daerah dan perkembangan ekonomi yang menjadi tuntutan dari globalisasi.

Dengan mulai meningkatnya nilai perekonomian di Indonesia dan pertumbuhan

penduduk berasaskan penyelenggaraan pemerintahan yang mandiri.

Kedepannya prespektif yang di coba untuk di bangun dan dikembangkan

dalam Pembangunan Ruko adalah bahwa melalui pengaturan ini ke depan paling

tidak harus dapat menjawab pertanyaan tentang paradigma yang menjadi dasar

pengaturan mengenai Pembangunan Gedung terutama dalam Pembangunan Ruko

yang lebih tertata dan tetap memperhatikan dampak lingkungan, izin mendirikan

bangunan dan rencana tata ruang wilayah kota yaitu memberikan dasar menuju

perkembangan ekonomi secara khusus di Kota Malang, artinya memberikan

landasan yang kuat menuju terbangunnya suatu komunitas yang mengatur dirinya

sendiri.

C. Materi Yang Akan Diatur

Dalam Rancangan Peraturan Daerah Kota Malang tentang Pembangunan

Ruko, materi yang akan diatur nantinya hendaknya memuat materi tentang:

1. Pengertian Umum

Dalam Perda Kota Malang tentang Pembangunan Ruko tersebut nanti

harus ada memuat pengertian umum yang memuat tentang pengertian dan istilah

yang digunakan atau yang terdapat dalam Raperda tersebut.

Ketentuan Umum yang kira-kira perlu di cantumkan dalam

Raperda diantaranya:

1. Daerah adalah Kota Malang

Page 30: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

2. Pemerintah daerah adalah Pemerintah Kota Malang

3. Walikota adalah Walikota Malang

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang

5. .Dinas adalah Dinas Teknis yang menangani Bangunan

Gedung di Kota Malang.

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Teknis yang

menangani Bangunan Gedung di Kota Malang.

7. Badan adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

menangani masalah perizinan bangunan di Kota Malang.

8. Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan

konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya,

sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/ atau di

dalam tanah dan/ atau air, yang berfungsi sebagai

tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk

hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan,

kegiatan usaha, kegiatan sosial,budaya, maupun kegiatan

khusus.

9. Prasarana Bangunan Gedung adalah konstruksi

bangunan yang merupakan pelengkap yang menjadi satu

kesatuan dengan bangunan gedung atau kelompok

bangunan gedung pada satu tapak kapling/ persil yang

sama untuk menunjang kinerja bangunan gedung sesuai

dengan fungsinya seperti menara reservoir air, gardu

listrik, instalasi pengolahan limbah.

10. Rumah Toko yang selanjutnya disebut Ruko adalah

bangunan rumah tinggal yang sebagian ruangnya

digunakan untuk kegiatan usaha (toko) pada lantai dasar

(lantai 1) dan untuk hunian (pada lantai dasar dan/atau

lantai-lantai di atasnya).

Page 31: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

11. Perpetakan adalah bidang tanah yang ditetapkan batas-

batasnya sebagai satuan-satuan yang sesuai dengan rencana

kota.

12. Kapling/ Persil adalah suatu perpetakan tanah yang

menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat

digunakan untuk tempat mendirikan bangunan.

13. Penyelenggaraan Bangunan Gedung adalah kegiatan

pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis

dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan,

pelestarian dan pembongkaran bangunan gedung.

14. Mendirikan Bangunan adalah pekerjaan mengadakan

bangunan seluruhnya atau sebagian termasuk pekerjaan

menggali, menimbun atau meratakan tanah yang

berhubungan dengan pekerjaan mengadakan bangunan

tersebut.

15. Mengubah Bangunan adalah pekerjaan mengganti dan/

atau menambah bangunan yang ada, termasuk pekerjaan

membongkar yang berhubungan dengan pekerjaan

mengganti bagian bangunan tersebut.

16. Membongkar Bangunan adalah pekerjaan meniadakan

sebagian atau seluruh bagian bangunan ditinjau dari

fungsi bangunan dan/ atau konstruksi.

17. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota yang selanjutnya

disingkat RTRWK adalah hasil perencanaan tata ruang

wilayah Kota Malang yang telah ditetapkan dengan

Peraturan Daerah.

18. Rencana Tata Bangunan Ruko dan Lingkungan yang

selanjutnya disingkat RTBRL adalah panduan rancang

bangun suatu kawasan ruko untuk mengendalikan

pemanfaatan ruang yang memuat rencana program

bangunan dan lingkungan, pengendalian pelaksanaan yang

ditetapkan oleh Peraturan Walikota.

Page 32: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

19. Kawasan Ruko adalah kawasan yang di dalamnya

berlangsung kegiatan perkonomian ruko yang dilakukan

untuk mengembangkan, melestarikan, melindungi dan/atau

mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai

strategis suatu kawasan.

20. Izin Mendirikan Bangunan Gedung yang selanjutnya

disingkat IMB adalah perizinan yang diberikan oleh

Pemerintah Kota kepada pemilik bangunan gedung

untuk membangun baru, mengubah, memperluas,

mengurangi, dan/ atau merawat bangunan gedung sesuai

dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis.

21. Permohonan Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya

disingkat PIMB Gedung adalah permohonan yang

dilakukan pemilik bangunan gedung kepada Pemerintah

Kota untuk mendapatkan IMB.

22. Retribusi Pembinaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

yang selanjutnya disebut Retribusi IMB adalah dan yang

dipungut oleh Pemerintah Kota atas pelayanan yang

diberikan dalam rangka pembin aan melalui penerbitan

IMBuntuk biaya pengendalian penyelenggaraan bangunan

gedung yang meliputi pengecekan penguk ran lokasi,

pemetaan , pemeriksaan dan penataan usahaan proses

penerbitan IMB.

23. Pemohon adalah orang atau badan hukum, kelompok orang

atau perku mpulan yang mengajukan permohonan IMB

kepada Pemerintah Daerah.

24. Pemilik Bangunan Gedung adalah orang, badan hukum,

kelompok ora ng atau perkumpulan yang menurut hukum

sah sebagai pemilik bangunan gedung.

25. Peran masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan

gedung adalah berbagi kegiatan masyarakat yang

merupakan perwujudan kehendak dan keinginan

Page 33: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

masyarakat untuk memantau dan menjaga ketertiban ,

memberi masukan , menyampaikan pendapat dan

pertimbagan , serta melakukan gugatan perwakilan

berkaitan dengan penyelenggaraan bangunan gedung.

26. Masyarakat adalah perorangan , kelompok, badan hukum

atau usaha da n lembaga atau organisasi yang kegiatannya

di bidang bangunan ruko, termasuk masyarakat hukum adat

dan masyarakat ahli, yang berkepent ingan dengan

penyelenggaraan bangunan gedung.

27. Pengaturan adalah penyusunan dan pelembagaan peraturan

perundang-undangan , pedoman , petunjuk, dan standar

teknis bangunan gedung s ampai di daerah dan

operasionalisasinya dimasyarakat.

28. Pengawasan adalah pemantauan terhadap pelaksanaan

penerapan perat uran perundang-undangan bidang

bangunan gedung dan upaya penegakan hukum.

29. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang

selanjutnya disebut AMDAL adalah kajian mengenai

dampak penting suatu usaha dan / atau kegiatan yang

direncankan pada lingkungan hidup yang dip erlukan bagi

proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan u

saha dan/atau kegiatan.

30. Analisis Dampak Lalu Lintas yang selanjutnya disebut

ANDALALIN adalah serangkaian kegiatan kajian

mengenai dampak lalu lintas dari pembangunan pusat

kegiatan , permukiman , dan infraktruktur yang hasilnya

dituangkan dalam bentuk dokumen hasil analis is dampak

lalu lintas.

2. Asas dari adanya Perda Kota Malang tentang

Pembangunan Ruko

1. Keterpaduan

Page 34: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

Maksud dari asas keterpaduan adalah penataan ruang

diselenggarakan dengan mengintegrasikan berbagai kepentingan

yang bersifat lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku

kepentingan.

2. Keserasian, Keselarasan, dan Keseimbangan

Maksud dari asas keserasian, keselarasan, dan keseimbangan yaitu

penataanruang diselenggarakan dengan mewujudkan keserasian

antara struktur ruang dan pola ruang, keselarasan antara kehidupan

manusia denganlingkungannya, keseimbangan pertumbuhan dan

perkembangan antar daerah serta antara kawasan perkotaan dan

kawasan perdesaan

3. Keberlanjutan

Maksud asas keberlanjutan yaitu penataan ruang diselenggarakan

dengan menjamin kelestarian dan kelangsungan daya dukung dan

daya tampung lingkungan dengan memperhatikan kepentingan

generasi mendatang.

4. Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan

Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan maksudnya penataan

ruang diselenggarakan dengan mengoptimalkan manfaat ruang dan

sumber daya yang terkandung didalamnya serta menjamin

terwujudnya tataruang yang berkualitas.

5) Keterbukaan

Maksud asas keterbukaan yaitu penataan ruang diselenggarakan

dengan memberikan akses yang seluas – luasnya kepada

masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan

penataan ruang.

6) Kebersamaan dan Kemitraan

Page 35: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

Maksud asas kebersamaan dan kemitraan adalah penataan ruang

diselenggarakan dengan melibatkan seluruh pemangku

kepentingan, penataan ruang diselenggarakan berdasarkan asas.

7) Perlindunan Kepentingan Umum

Perlindungan kepentingan umum memiliki maksud terhadap

penataan ruang yang diselenggarakan dengan mengutamakan

kepentingan masyarakat.

8) Kepastian Hukum dan Keadilan

Asas kepastian hukum dan keadilan memiliki maksud pada

penataan ruang yang diselenggarakan dengan berlandaskan

hukum atau ketentuan peraturan perundang – undangan dan bahwa

penataan ruang dilaksanakan dengan mempertimbangkan rasa

keadilan masyarakat serta melindungi hak dan kewajiban semua

pihak secara adil dengan jaminan kepastian hukumi.

9) Akuntabilitas

Asas akuntabilitas memiliki maksud yaitu penyelenggaraan

penataan ruang dapat dipertanggungjawabkan, baik prosesnya,

pembiayaannya, maupun hasilnya

3. Tujuan dari adanya perda tentang Jalan Umum dan

Jalan Khusus

Dalam Perda tentang Jalan Umum dan Jalan Khusus juga sebaiknya

menyebutkan tentang alasan di larang angkutan hasil tambang dan hasil

perkebunan utntuk melintas di Jalan Umum.

Adapun beberapa hal yang menjadi tujuan dari adanya pengaturan

Jalan Umum dan Jalan Khusus adalah sebagai berikut:

a. mewujudkan ketertiban dan kepastian hukum dalam

penyelenggaraan pembangunan ruko;

b. mewujudkan keamanan, ketertiban dan keselamatan dalam

pembangunan ruko;

c. mewujudkan peran masyarakat dalam pembangunan ruko;

d. mewujudkan peran penyelenggaran pembangunan ruko secara

optimal dalam memperhatikan analisis dampak lingkungan,

Page 36: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

izin mendirikan bangunan dan rencana tata ruang wilayah kota

sehingga tercapai keserasian, keselarasan dan keseimbangan;

e. mewujudkan sistem pembangunan ruko berdaya guna berdasar

dengan pembangunan kota untuk mendukung terselenggaranya

tata wilayah kota yan asri; dan

f. mewujudkan pembangunan ruko yang transparan dan terpadu.

g. memelihara dan melindungi kelestarian fungsi lingkungan

hidup dengan mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan

lingkungan.

4. Pengaturan Pendirian Pembangunan Ruko

Bagian penting yang perlu ada dalam Perda Kota Malang tentang

Pembangunan Ruko itu nantinya adalah menyangkut pendirian pembangunan

ruko. Jadi dalam hal ini harus di sebutkan dengan tegas hal-hal yang harus

dipenuhi dalam pembangunan ruko dan pihak yang menjadi penyelenggara

pembangunan ruko.

5. Penyidikan

Bagian dalam perda tentang pembangunan Ruko kota Malang ini

menjelakan tentang pemerintah akan melakukan tim penyelidiakan yang akan

dilaksanakan oleh PPNS yang kemudian akan diadakan kerja sama antara PPNS

dan satpol PP kota malang dan juga bantuan kepolisan kota malang yang

merupakan langkah awal dalam menindak lanjuti pelanggaran –pelanggaran

pembangunan ruko – ruko di kota malang.4

6. Peranan Masyarakat

Bagian ini akan menjelaskan tentang bagaimana peranan masyarakat

diperlukan oleh pemerintah untuk membantu pengawasan dan pemantauan yang

dikira objektif oleh pemerintah tentang pembangunan ruko di kota Malang, serta

untuk ikut serta dalam membantu menertibkan pelanggaran – pelanggaran yang

4 Peraturan Daerah No. 1 tahun 2012 tentang Bangunan Gedung

Page 37: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

dilakukan oleh Individu mapun kelompok dalam hal pembangunan di kota

Malang. 5

7. Ketentuan Pidana

Bagian raperda ini menjelaskan tentang ketentuan – ketentuan pidana,

bentuk –bentuk pelanggaran yang seperti apa yang dimaksud dalam raperda

tentang pembangunan ruko ini, dan bagaimana tindak lanjutan dari pelanggaran –

pelanggaran yang sudah melanggar dan menyalahi aturan yang berkaitan dengan

pembanguna ruko di kota malang serta menjelakan tentang sanski apa yang akan

di dapat jika individu maupun kelompok yang menyalahi dan melanggran tentang

pembanguna ruko di kota Malang.6

8. Ketentuan Peralihan

Bagian ini menjelaskan tentang bentuk pemeliharan terhadap

pembangunan – pembanguan yang dilakukan oleh pendiri bangunan dan

pemerintah kota malang sendiri agar pembanguanan – pembangunan yang telah

dilakukan di kota Malag ini masih memiliki kesinambungan yang berkelanjutan

dengan lingkungan dan ketentuan dalam RTRW kota Malang 7

9. Ketentuan Penutup

Bagian ini menjelaskan tentang yang ingin diatur dalam raperda tentang

pembangunan ruko di kota Malang yaitu tentang kawasan – kawasan tertentu atau

penataan ruang tersendiri untuk pembanguna ruko di Kota Malang yang sesuai

dengan RTRW kota Malang yang sesuai dengan perda yang terkait dengan

pembanguna Ruko yang belum diatur dalam perda kota malang.8

5 Ibid

6 Ibid

7 Ibid 8 Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2012

Page 38: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

1. Adanya rencana untuk menyusun pembentukan Raperda Kota Malang

tentang Pembangunan Ruko merupakan gagasan yang sangat baik dan

perlu didukung oleh semua pihak dalam rangka mewujudkan tata ruang

wilayah kota Malang yang lebih baik di Kabupaten Banjar.

2. Dalam hubungannya dengan keinginan yang kuat untuk mewujudkan

pembentukan Raperda Kota Malang tentang Kota Malang, semakin

menunjukkan adanya suatu kesadaran dan komitmen politik yang sangat

tinggi untuk menempatkan dan memfokuskan persoalan tata ruang wilayah

yang lebih baik dengan memperhatikan dampak lingkungan dan syarat

administrasi dalam rangka menciptakan lingkungan yang lebih baik .

3. Secara filosofis, pembentukan Raperda Kota Malang tentang

Pembangunan Ruko dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dengan

tujuan demi kepentingan rakyat dan lingkungannya.

4. Secara Yuridis, dengan pembentukan perda tentang Pembangunan Ruko

ini maka akan semakin memperjelas pengaturan tentang Bangunan

Page 39: Naskah Akademik- Perda Ruko Kota Malang (Bab i )3

Gedung yang disesuaikan dengan amanat Undang-Undang yang ada di

atasnya.

5. Secara Sosiologis, berbagai aspek yang menjadi permasalahan krusial

mengenai tata ruang wilayah,dampak lingkungan dan masalah

administrasi dari pembangunan ruko yang sembarangan yang terjadi di

Kota Malang akan terselesaikan dengan berfungsinya hukum untuk

menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian pergaulan

hidup, selain juga berfungsi sebagai sarana untuk memperlancar proses

interaksi masyarakatnya.

SARAN

Dengan segera mungkin pemerintah daerah kota Malang untuk menyetujui

atau mengesahkan proposal raperda tentang pembangunan ruko ini

menjaddi peraturan daerah kota Malang tentang Pembangunan Ruko di

Kota Malang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan peratuaran

yang jelas mengenai ketidak jelasan tentang kawasan tertentu

pembangunan ruko dikota Malang sehingga masyarakat kota Malang

memiliki pedoman atau acuan dalam hal pembangunan ruko kota Malang.

SUMBER WACANA

http://pkslawang.wordpress.com/2008/07/24/malang-kota-seribu-ruko/

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?

page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/sip4/2009/

jiunkpe-ns-s1-2009-21404104-11919-shophouse-chapter2.pdf

http://www.malangkota.go.id/perda/SALINAN%20PERDA%20NOMOR

%201%20TAHUN%202012%20TENTANG%20BANGUNAN

%20GEDUNG.pdf