Naskah Akademik Amandemen AD ART KEMA POLBAN
-
Upload
angga-pratama -
Category
Documents
-
view
108 -
download
6
description
Transcript of Naskah Akademik Amandemen AD ART KEMA POLBAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) merupakan salah satu bentuk
perguruan tinggi negeri dengan sistem pendidikan vokasi profesional, yaitu bagian
dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
kesejahteraan umat manusia serta memperkaya kebudayaan nasional. Politeknik
Negeri Bandung terdiri dari berbagai jurusan dengan beda bidang studi atau
keilmuan. Setiap jurusan terhimpun dalam satu lembaga kemahasiswaan yang
berfungsi sebagai wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa yang lebih
dikenal dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). HMJ atau Himpunan
Mahasiswa Jurusan merupakan organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi
di lingkungan perguruan tinggi. Melalui Himpunan Mahasiswa Jurusan mahasiswa
dengan jurusan studi yang sama dapat mengembangkan dan meningkatkan keilmuaan
dibidang materi kejuruan yang ditekuni serta materi keorganisasian yang tidak boleh
lepas dari identitas seorang mahasiswa secara bersama-sama.
Mahasiswa yang dituntut bersikap mandiri, kreatif, inovatif, serta aktif
memiliki peranan yang sangat penting dalam menata pemerintahan kampus. Namun,
pada umumnya masih banyak mahasiswa yang terjebak dalam kebanggaan dan
arogansi Himpunan Mahasiswa Jurusan yang menaunginya sehingga pemerintahan
kampus kurang berjalan dengan baik, potensi kampus tidak tergali dengan maksimal,
dan perpecahan/ konflik antar angkatan atau jurusan sering terjadi dalam kehidupan
kampus. Untuk mencegah dan menghindari hal tersebut, maka dibentuklah Keluarga
Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung atau KEMA POLBAN.
KEMA POLBAN merupakan organisasi mahasiswa non struktural yang
menaungi seluruh Mahasiswa dan berperan penting dalam penataan/pengelolahan
kehidupan kampus. KEMA POLBAN terdiri atas empat elemen, yaitu Majelis
Perwakilan Mahasiswa (MPM) sebagai lembaga tertinggi dalam KEMA POLBAN
yang berperan di bidang legislatif, kemudian Badan Eksekutif Mahasiswa (BEMa)
yang berperan sebagai lembaga eksekutif, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yaitu
lembaga keminataan mahasiswa yang berfungsi sebagai tempat untuk
mengembangkan minat, bakat, dan keahlian tertentu bagi para anggota-anggotanya,
dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sebagai lembaga yang menaungi
mahasiswa di tingkat jurusan masing-masing. Keempat elemen tersebut merupakan
bentuk dari lembaga kemahasiswaan atau organisasi kemahasiswaan di lingkungan
kampus Politeknik Negeri Bandung. Melalui lembaga kemahasiswaan ini, mahasiswa
dapat menyalurkan berbagai aspirasi dan mengembangkan kreativitas sebagai bentuk
pembinaan dan pengembangan diri mahasiswa yang memiliki budi pekerti luhur
berdasarkan tridharma perguruan tinggi.
Pelaksanaan organisasi kemahasiswaan di lingkungan kampus Politeknik
Negeri Bandung diatur dan dibatasi oleh suatu peraturan yang terwujud dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik
Negeri Bandung (AD/ART POLBAN). AD/ART KEMA POLBAN adalah landasan
atau dasar organisasi mahasiswa Politeknik Negeri Bandung yang berfungsi sebagai
pengendali atau controling kegiatan mahasiswa dalam bergorganisasi Segala
peraturan atau AD/ART yang ada dan dibuat oleh Organisasi Mahasiswa Politeknik
Negeri Bandung harus mengacu dan berlandaskan AD/ART KEMA POLBAN
sehingga pelaksanaan berbagai program kerja yang dimiliki oleh setiap Organisasi
Mahassiswa dapat berjalan sesuai peraturan-peraturan yang berlaku dalam kehidupan
kampus serta terhindar dari segala penyimpangan yang dapat merugikan mahasiswa
dan lingkungan kampus Politeknik Negeri Bandung.
KEMA POLBAN memiliki berbagai kekurangan dan kendala dalam
pelaksanaannya, diantaranya dalam penataan kehidupan berorganisasi. Dari pihak
mahasiswa, keberadaan sistem ini menimbulkan pro dan kontra, diantaranya dalam
penataan kehidupan berorganisasi POLBAN dimana Mahasiswa lebih mengakui
keberadaan Himpunan Mahasiswa Prodi (HIMAPROD) dibandingkan Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang diakui secara legal oleh pihak Manajemen Politeknik
Negeri Bandung. Dari pihak Manajemen, Organisasi Eksternal dilarang keras
keberadaannya karena tidak sesuai dengan peraturan pemerintah namun pada
kenyataannya organisasi eksternal terus berkembang dan mampu merekrut mahasiswa
Politeknik Negeri Bandung untuk masuk kedalamnya. Selain itu, Keberadaan ego
atau arogansi Himpunan Mahasiswa sangat mendominasi aktivitas kampus sehingga
menimbulkan perpecahan antar Himpunan Mahasiswa. Hal tersebut tidak sesuai
dengan tujuan yang secara jelas termaktub dalam Anggaran Dasar KEMA POLBAN
saat ini.
Untuk mengatasi kondisi yang tidak sesuai lagi dengan atmosfer kehidupan
kampus Politeknik Negeri Bandung saat ini, maka diperlukan amandemen AD/ART
KEMA POLBAN dengan harapan terwujudnya kehidupan berorganisasi yang lebih
baik yaitu pelaksanaan organisasi mahasiswa yang lebih teratur dan tertib, persatuan,
dan kesatuan KEMA POLBAN menjadi lebih erat tanpa adanya perpecahan,
menjadikan KEMA POLBAN yang berprestasi, serta terwujudnya tri dharma
perguruan tinggi.
1.2 MAKSUD
Maksud dilaksanakannya amandemen AD / ART KEMA POLBAN adalah
change for the better yaitu membuat perubahan yang lebih baik dari sebelumnya
dengan mengubah hal-hal yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini agar
menjadi lebih baik.
1.3 TUJUAN
Tujuan amandemen AD / ART KEMA POLBAN adalah untuk
menyempurnakan, memperbaiki, dan memperjelas hal-hal yang sudah tidak sesuai
lagi dengan perkembangan zaman baik yang sudah diatur maupun yang belum diatur
dalam AD / ART KEMA POLBAN sehingga tercapainya perubahan yang lebih baik
di berbagai bidang dengan senantiasa selalu memeprhatikan kepentingan Mahasiswa.
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIK EMPIRIS
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan dokumen resmi yang
memuat peraturan-peraturan dalam pelaksanaan suatu kegiatan yang biasanya dimiliki oleh
setiap lembaga atau organisasi kemahasiswaan. AD/ART dalam kehidupan organisasi
kemahasiswaan berfungsi sebagai controlling yang mengatur setiap kegiatan kemahasiswaan
agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi penyimpangan-pengimpangan. Tidak hanya
controlling , AD/ART pun berfungsi sebagai pondasi berdirinya suatu organisasi
kemahasiswaan agar keberlangsungan organisasi dapat berjalan dengan dinamis dan
harmonis baik antar anggotanya maupun antar organisasi kemahasiswaan lainnya.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi kemahasiswaan bersifat
fleksibel, artinya dapat diubah apabila terjadi ketidak kesesuaian antara keberlangsungan
organisasi mahasiswa dengan perkembangan zaman. Proses pengubahan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga dikenal dengan istilah Amandemen.
Secara etimologis, amandemen berasal dari Bahasa Inggris: to amend yang berarti
membuat lebih baik (Sujana, Setiani Rani jae, 2010:1, diakses 14 Agustus 2012).
Amandemen adalah proses untuk mengubah atau memperbaiki suatu dokumen resmi baik
berupa penambahan maupun pengurangan terhadap suatu peraturan atau ketentuan yang telah
berlaku. Amandemen AD/ART dalam organisasi kemahasiswaan sangat dibutuhkan sebagai
upaya perbaikan eksistensi baik dari segi kualitas maupun kuantitas kinerja organisasi yang
hidup dalam kondisi pendidikan yang rawan akan budaya instan. Perbaikan tersebut
diantaranya dapat berupa perbaikan sistem organisasi kemahasiswaan , mempertegas segala
peraturan dan sanksi yang acap kali dilanggar oleh organisasi mahasiswa, memperbaharui
peraturan-peraturan yang sudah tidak sesuai dengan kondisi kehidupan mahasiswa,
memperbaharui serta memperbaiki tata cara berorganisasi, dan lain-lain. Seluruh Proses
perubahan tersebut harus berlandaskan pada UUD 1945 serta tidak boleh bertentangan
dengan peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.
BAB III
EVALUASI ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT
Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan Politeknik Negeri Bandung yang tergabung
dalam Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung diatur dalam peraturan-peraturan
yang dikeluarkan pemerintah diantaranya adalah sebagai berikut:
1. SK Mendikbud No. 028/U/1974 tentang Petunjuk-petunjuk Kebijaksanaan dalam
Rangka Pembinaan Kehidupan Kampus Perguruan Tinggi
2. Keputusan Pangkopkamtib No. 02/1978 tentang Pembekuan Dewan Mahasiswa
3. SK Mendikbud No.0156/U/78 tentang Normalisasi Kehidupan Kampus
4. Instruksi Dirjen Dikti No. 002 tentang Pokok-pokok Pelaksanaan Penataan Kembali
Lembaga-lembaga Kemahasiswaan Peguruan Tinggi
5. SK Mendikbud No. 037/U/79 tentang Bentuk Susunan Organisasi Kemahasiswaan di
Lingkungan Perguruan Tinggi Depdikbud
6. SK Mendikbud No. 0230/U/80 tentang Pedoman Umum Organaisasi dan keanggotaan
BKK Universitas/Institut
7. SK Mendikbud No. 155/U/1998 tanggal 30 Juni 1998 tentang Pedoman Umum
Organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
8. SK No. 26/DIKTI/KEP/2002 tentang pelarangan pembukaan sekretariat organ ekstra dan
partai politik di dalam kampus
Dalam pelaksanaannya, beberapa peraturan pemerintah yang dijadikan sumber dan
acuan dalam pembuatan AD/ART KEMA POLBAN tidak berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Diantaranya SK No. 26/DIKTI/KEP/2002 tentang pelarangan pembukaan
sekretariat organ ekstra dan partai politik di dalam kampus, namun pada kenyataannya masih
banyak mahasiswa Politeknik Negeri Bandung yang mengikutsertakan diri dan berperan
secara langsung kepengurusan organisasi eksternal. Selain itu, terjadi pula pro dan kontra
antara Mahasiswa dan Pihak Manjemen Politeknik Negeri Bandung mengenai keberadaan
Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMAPROD) yang berada di bawah naungan
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Dalam SK Mendikbud No. 155/U/1998 tanggal 30
Juni 1998 tentang Pedoman Umum Organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi
menerangkan secara jelas bahwa Organisasi Kemahasiswaan intra perguruan tinggi dibentuk
pada tingkat perguruan tinggi, fakultas dan jurusan.
BAB IV
LANDASAN HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN YURUDIS
4.1 LANDASAN HISTORIS
Kemajuan bangsa Indonesia tidak terlepas dari peranan Mahasiswa yang
merupakan masyarakat intelektual. Mahasiswa memiliki hak untuk dapat
mengembangkan diri serta memiliki tanggungjawab dalam menghadapi dan
menyelesaikan berbagai permasalahan yang didasarkan pada nilai-nilai luhur budi
pekerti serta nilai-nilai keadilan yang telah ditanamkan oleh generasi sebelumnya.
Dalam membentuk suatu kelembagaan yang harmonis dan terarah, dibutuhkan adanya
landasan kuat yang berfungsi sebagai pengendali dan acuan dasar dalam pelaksanaan
kegiatan organisasi. AD/ART KEMA POLBAN sebagai landasan dasar berkaca pada
UUD 1945 yang menjadi tolok ukur pembuatan berbagai peraturan yang ditetapkan
dalam kehidupan berorganisasi di Politeknik Negeri Bandung.
Prakteknya, pelaksanaan fungsi dari pada AD/ART KEMA POLBAN tidak
berjalan dengan sinergis semestinya. Kekurangan AD/ART yang berlaku saat ini
adalah terdapat peraturan-peraturan yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan
kondisi kehidupan mahasiswa Politeknik Negeri Bandung seiring dengan
perkembangan zaman serta beberapa peraturan dalam pelaksanaannya menyimpang dari
peraturan pemerintah yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, AD/ART KEMA POLBAN
terkesan hanya sebagai bentuk formalitas semata dalam kehidupan berorganisasi.
4.2 LANDASAN SOSIOLOGIS
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik
Negeri Bandung merupakan landasan tertinggi di lingkungan organisasi
kemahasiswaan yang dibentuk berdasarkan musyawarah bersama. Segala peraturan
yang tercantum pada AD/ART KEMA POLBAN harus dipatuhi oleh setiap elemen
KEMA POLBAN.
Keberadaan AD/ART akan terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman
saat ini sehingga fungsi dan isi AD/ART pun harus sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta sesuai dengan kebutuhan Mahasiswa dalam menjalani
kehidupan kampus sehingga terwujudlah kesejahteraan mahasiswa dan kualitas
mahasiswa baik dari segi keilmuan maupun organisasi dapat terus meningkat.
Dalam rangka melaksanakan hal tersebut maka Amandemen Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga KEMA POLBAN sangat diperlukan. Melalui
Amandemen, fungsi daripada AD/ART KEMA POLBAN dapat berjalan dengan
harmonis dan sinergis, organisasi mahasiswa terlaksana dengan terarah berlandaskan
AD/ART KEMA POLBAN, serta ego mahasiswa dalam menunjukkan kekhasannya
dapat terkendali dengan baik.
4.3 LANDASAN YURIDIS
Amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Politeknik Negeri
Bandung sangat penting mengingat berbagai perubahan pada tata kehidupan kampus
yang sudah tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang
berlaku saat ini. AD/ART KEMA POLBAN mencakup seluruh peraturan yang
mengatur kegiatan mahasiswa dalam berorganisasi. Dalam pelaksanaannya, diperlukan
adanyan sumber yang menjadi bahan acuan proses Amandemen AD/ART KEMA
POLBAN berupa peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang telah di atur oleh
pemerintah yaitu :
1. SK Mendikbud No. 028/U/1974 tentang Petunjuk-petunjuk Kebijaksanaan dalam
Rangka Pembinaan Kehidupan Kampus Perguruan Tinggi
2. Keputusan Pangkopkamtib No. 02/1978 tentang Pembekuan Dewan Mahasiswa
3. SK Mendikbud No.0156/U/78 tentang Normalisasi Kehidupan Kampus
4. Instruksi Dirjen Dikti No. 002 tentang Pokok-pokok Pelaksanaan Penataan
Kembali Lembaga-lembaga Kemahasiswaan Peguruan Tinggi
5. SK Mendikbud No. 037/U/79 tentang Bentuk Susunan Organisasi
Kemahasiswaan di Lingkungan Perguruan Tinggi Depdikbud
6. SK Mendikbud No. 0230/U/80 tentang Pedoman Umum Organaisasi dan
keanggotaan BKK Universitas/Institut
7. SK Mendikbud No. 155/U/1998 tanggal 30 Juni 1998 tentang Pedoman Umum
Organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
8. SK No. 26/DIKTI/KEP/2002 tentang pelarangan pembukaan sekretariat organisasi
ekstra dan partai politik di dalam kampus
Dengan mengacu pada peraturan tersebut, mekanisme pelaksanaan
Amandemen AD/ART KEMA POLBAN akan terarah dengan baik dan terhindarkan
dari segala peraturan yang menyimpangan dalam kehidupan berorganisasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan dokumen resmi
yang memuat peraturan-peraturan dalam pelaksanaan suatu kegiatan yang biasanya
dimiliki oleh setiap lembaga atau organisasi kemahasiswaan. Dalam prakteknya,
pelaksanaan fungsi dari pada AD/ART KEMA POLBAN tidak berjalan dengan
sinergis semestinya. Peraturan-peraturan yang ada sudah tidak sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi kehidupan mahasiswa Politeknik Negeri Bandung seiring
dengan perkembangan zaman serta beberapa peraturan dalam pelaksanaannya
menyimpang dari peraturan pemerintah yang telah ditetapkan. Dalam hal ini,
AD/ART KEMA POLBAN terkesan hanya sebagai bentuk formalitas semata dalam
kehidupan berorganisasi. Oleh karena itu diperlukan penyelesaian untuk mengatasi
masalah tersebut yaitu melalui Amandemen.
Amandemen adalah proses untuk mengubah atau memperbaiki suatu
dokumen resmi baik berupa penambahan maupun pengurangan terhadap suatu
peraturan atau ketentuan yang telah berlaku. Amandemen AD/ART KEMA
POLBAN sangat penting dilaksanakan dengan harapan terwujudnya kehidupan
berorganisasi yang lebih baik yaitu pelaksanaan organisasi mahasiswa yang lebih
teratur dan tertib, persatuan dan kesatuan KEMA POLBAN menjadi lebih erat tanpa
adanya perpecahan, menjadikan KEMA POLBAN yang berprestasi, serta
terwujudnya tri dharma perguruan tinggi.