Naskah Akademik Amandemen AD ART KEMA POLBAN

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi negeri dengan sistem pendidikan vokasi profesional, yaitu bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan kesejahteraan umat manusia serta memperkaya kebudayaan nasional. Politeknik Negeri Bandung terdiri dari berbagai jurusan dengan beda bidang studi atau keilmuan. Setiap jurusan terhimpun dalam satu lembaga kemahasiswaan yang berfungsi sebagai wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa yang lebih dikenal dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). HMJ atau Himpunan Mahasiswa Jurusan merupakan organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi. Melalui Himpunan Mahasiswa Jurusan mahasiswa dengan jurusan studi yang sama dapat mengembangkan dan meningkatkan keilmuaan dibidang materi kejuruan yang ditekuni serta materi keorganisasian yang tidak boleh lepas dari identitas seorang mahasiswa secara bersama-sama. Mahasiswa yang dituntut bersikap mandiri, kreatif, inovatif, serta aktif memiliki peranan yang sangat penting dalam menata pemerintahan kampus. Namun, pada umumnya masih banyak mahasiswa yang terjebak dalam kebanggaan dan arogansi Himpunan Mahasiswa Jurusan yang menaunginya sehingga pemerintahan kampus kurang berjalan dengan baik, potensi kampus tidak tergali dengan maksimal, dan perpecahan/ konflik antar angkatan atau jurusan sering terjadi dalam kehidupan kampus. Untuk mencegah dan menghindari hal tersebut, maka dibentuklah Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung atau KEMA POLBAN. KEMA POLBAN merupakan organisasi mahasiswa non struktural yang menaungi seluruh Mahasiswa dan berperan penting dalam penataan/pengelolahan kehidupan kampus. KEMA POLBAN terdiri atas empat elemen, yaitu Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) sebagai lembaga tertinggi dalam KEMA POLBAN yang berperan di bidang legislatif, kemudian Badan Eksekutif Mahasiswa (BEMa)

description

KEMA Polban

Transcript of Naskah Akademik Amandemen AD ART KEMA POLBAN

Page 1: Naskah Akademik Amandemen AD ART KEMA POLBAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) merupakan salah satu bentuk

perguruan tinggi negeri dengan sistem pendidikan vokasi profesional, yaitu bagian

dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan

kesejahteraan umat manusia serta memperkaya kebudayaan nasional. Politeknik

Negeri Bandung terdiri dari berbagai jurusan dengan beda bidang studi atau

keilmuan. Setiap jurusan terhimpun dalam satu lembaga kemahasiswaan yang

berfungsi sebagai wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa yang lebih

dikenal dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). HMJ atau Himpunan

Mahasiswa Jurusan merupakan organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi

di lingkungan perguruan tinggi. Melalui Himpunan Mahasiswa Jurusan mahasiswa

dengan jurusan studi yang sama dapat mengembangkan dan meningkatkan keilmuaan

dibidang materi kejuruan yang ditekuni serta materi keorganisasian yang tidak boleh

lepas dari identitas seorang mahasiswa secara bersama-sama.

Mahasiswa yang dituntut bersikap mandiri, kreatif, inovatif, serta aktif

memiliki peranan yang sangat penting dalam menata pemerintahan kampus. Namun,

pada umumnya masih banyak mahasiswa yang terjebak dalam kebanggaan dan

arogansi Himpunan Mahasiswa Jurusan yang menaunginya sehingga pemerintahan

kampus kurang berjalan dengan baik, potensi kampus tidak tergali dengan maksimal,

dan perpecahan/ konflik antar angkatan atau jurusan sering terjadi dalam kehidupan

kampus. Untuk mencegah dan menghindari hal tersebut, maka dibentuklah Keluarga

Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung atau KEMA POLBAN.

KEMA POLBAN merupakan organisasi mahasiswa non struktural yang

menaungi seluruh Mahasiswa dan berperan penting dalam penataan/pengelolahan

kehidupan kampus. KEMA POLBAN terdiri atas empat elemen, yaitu Majelis

Perwakilan Mahasiswa (MPM) sebagai lembaga tertinggi dalam KEMA POLBAN

yang berperan di bidang legislatif, kemudian Badan Eksekutif Mahasiswa (BEMa)

Page 2: Naskah Akademik Amandemen AD ART KEMA POLBAN

yang berperan sebagai lembaga eksekutif, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yaitu

lembaga keminataan mahasiswa yang berfungsi sebagai tempat untuk

mengembangkan minat, bakat, dan keahlian tertentu bagi para anggota-anggotanya,

dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sebagai lembaga yang menaungi

mahasiswa di tingkat jurusan masing-masing. Keempat elemen tersebut merupakan

bentuk dari lembaga kemahasiswaan atau organisasi kemahasiswaan di lingkungan

kampus Politeknik Negeri Bandung. Melalui lembaga kemahasiswaan ini, mahasiswa

dapat menyalurkan berbagai aspirasi dan mengembangkan kreativitas sebagai bentuk

pembinaan dan pengembangan diri mahasiswa yang memiliki budi pekerti luhur

berdasarkan tridharma perguruan tinggi.

Pelaksanaan organisasi kemahasiswaan di lingkungan kampus Politeknik

Negeri Bandung diatur dan dibatasi oleh suatu peraturan yang terwujud dalam

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik

Negeri Bandung (AD/ART POLBAN). AD/ART KEMA POLBAN adalah landasan

atau dasar organisasi mahasiswa Politeknik Negeri Bandung yang berfungsi sebagai

pengendali atau controling kegiatan mahasiswa dalam bergorganisasi Segala

peraturan atau AD/ART yang ada dan dibuat oleh Organisasi Mahasiswa Politeknik

Negeri Bandung harus mengacu dan berlandaskan AD/ART KEMA POLBAN

sehingga pelaksanaan berbagai program kerja yang dimiliki oleh setiap Organisasi

Mahassiswa dapat berjalan sesuai peraturan-peraturan yang berlaku dalam kehidupan

kampus serta terhindar dari segala penyimpangan yang dapat merugikan mahasiswa

dan lingkungan kampus Politeknik Negeri Bandung.

KEMA POLBAN memiliki berbagai kekurangan dan kendala dalam

pelaksanaannya, diantaranya dalam penataan kehidupan berorganisasi. Dari pihak

mahasiswa, keberadaan sistem ini menimbulkan pro dan kontra, diantaranya dalam

penataan kehidupan berorganisasi POLBAN dimana Mahasiswa lebih mengakui

keberadaan Himpunan Mahasiswa Prodi (HIMAPROD) dibandingkan Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang diakui secara legal oleh pihak Manajemen Politeknik

Negeri Bandung. Dari pihak Manajemen, Organisasi Eksternal dilarang keras

keberadaannya karena tidak sesuai dengan peraturan pemerintah namun pada

kenyataannya organisasi eksternal terus berkembang dan mampu merekrut mahasiswa

Politeknik Negeri Bandung untuk masuk kedalamnya. Selain itu, Keberadaan ego

atau arogansi Himpunan Mahasiswa sangat mendominasi aktivitas kampus sehingga

menimbulkan perpecahan antar Himpunan Mahasiswa. Hal tersebut tidak sesuai

Page 3: Naskah Akademik Amandemen AD ART KEMA POLBAN

dengan tujuan yang secara jelas termaktub dalam Anggaran Dasar KEMA POLBAN

saat ini.

Untuk mengatasi kondisi yang tidak sesuai lagi dengan atmosfer kehidupan

kampus Politeknik Negeri Bandung saat ini, maka diperlukan amandemen AD/ART

KEMA POLBAN dengan harapan terwujudnya kehidupan berorganisasi yang lebih

baik yaitu pelaksanaan organisasi mahasiswa yang lebih teratur dan tertib, persatuan,

dan kesatuan KEMA POLBAN menjadi lebih erat tanpa adanya perpecahan,

menjadikan KEMA POLBAN yang berprestasi, serta terwujudnya tri dharma

perguruan tinggi.

1.2 MAKSUD

Maksud dilaksanakannya amandemen AD / ART KEMA POLBAN adalah

change for the better yaitu membuat perubahan yang lebih baik dari sebelumnya

dengan mengubah hal-hal yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini agar

menjadi lebih baik.

1.3 TUJUAN

Tujuan amandemen AD / ART KEMA POLBAN adalah untuk

menyempurnakan, memperbaiki, dan memperjelas hal-hal yang sudah tidak sesuai

lagi dengan perkembangan zaman baik yang sudah diatur maupun yang belum diatur

dalam AD / ART KEMA POLBAN sehingga tercapainya perubahan yang lebih baik

di berbagai bidang dengan senantiasa selalu memeprhatikan kepentingan Mahasiswa.

Page 4: Naskah Akademik Amandemen AD ART KEMA POLBAN

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIK EMPIRIS

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan dokumen resmi yang

memuat peraturan-peraturan dalam pelaksanaan suatu kegiatan yang biasanya dimiliki oleh

setiap lembaga atau organisasi kemahasiswaan. AD/ART dalam kehidupan organisasi

kemahasiswaan berfungsi sebagai controlling yang mengatur setiap kegiatan kemahasiswaan

agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi penyimpangan-pengimpangan. Tidak hanya

controlling , AD/ART pun berfungsi sebagai pondasi berdirinya suatu organisasi

kemahasiswaan agar keberlangsungan organisasi dapat berjalan dengan dinamis dan

harmonis baik antar anggotanya maupun antar organisasi kemahasiswaan lainnya.

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi kemahasiswaan bersifat

fleksibel, artinya dapat diubah apabila terjadi ketidak kesesuaian antara keberlangsungan

organisasi mahasiswa dengan perkembangan zaman. Proses pengubahan Anggaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangga dikenal dengan istilah Amandemen.

Secara etimologis, amandemen berasal dari Bahasa Inggris: to amend yang berarti

membuat lebih baik (Sujana, Setiani Rani jae, 2010:1, diakses 14 Agustus 2012).

Amandemen adalah proses untuk mengubah atau memperbaiki suatu dokumen resmi baik

berupa penambahan maupun pengurangan terhadap suatu peraturan atau ketentuan yang telah

berlaku. Amandemen AD/ART dalam organisasi kemahasiswaan sangat dibutuhkan sebagai

upaya perbaikan eksistensi baik dari segi kualitas maupun kuantitas kinerja organisasi yang

hidup dalam kondisi pendidikan yang rawan akan budaya instan. Perbaikan tersebut

diantaranya dapat berupa perbaikan sistem organisasi kemahasiswaan , mempertegas segala

peraturan dan sanksi yang acap kali dilanggar oleh organisasi mahasiswa, memperbaharui

peraturan-peraturan yang sudah tidak sesuai dengan kondisi kehidupan mahasiswa,

memperbaharui serta memperbaiki tata cara berorganisasi, dan lain-lain. Seluruh Proses

perubahan tersebut harus berlandaskan pada UUD 1945 serta tidak boleh bertentangan

dengan peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.

Page 5: Naskah Akademik Amandemen AD ART KEMA POLBAN

BAB III

EVALUASI ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT

Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan Politeknik Negeri Bandung yang tergabung

dalam Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung diatur dalam peraturan-peraturan

yang dikeluarkan pemerintah diantaranya adalah sebagai berikut:

1. SK Mendikbud No. 028/U/1974 tentang Petunjuk-petunjuk Kebijaksanaan dalam

Rangka Pembinaan Kehidupan Kampus Perguruan Tinggi

2. Keputusan Pangkopkamtib No. 02/1978 tentang Pembekuan Dewan Mahasiswa

3. SK Mendikbud No.0156/U/78 tentang Normalisasi Kehidupan Kampus

4. Instruksi Dirjen Dikti No. 002 tentang Pokok-pokok Pelaksanaan Penataan Kembali

Lembaga-lembaga Kemahasiswaan Peguruan Tinggi

5. SK Mendikbud No. 037/U/79 tentang Bentuk Susunan Organisasi Kemahasiswaan di

Lingkungan Perguruan Tinggi Depdikbud

6. SK Mendikbud No. 0230/U/80 tentang Pedoman Umum Organaisasi dan keanggotaan

BKK Universitas/Institut

7. SK Mendikbud No. 155/U/1998 tanggal 30 Juni 1998 tentang Pedoman Umum

Organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.

8. SK No. 26/DIKTI/KEP/2002 tentang pelarangan pembukaan sekretariat organ ekstra dan

partai politik di dalam kampus

Dalam pelaksanaannya, beberapa peraturan pemerintah yang dijadikan sumber dan

acuan dalam pembuatan AD/ART KEMA POLBAN tidak berjalan sesuai dengan yang

diharapkan. Diantaranya SK No. 26/DIKTI/KEP/2002 tentang pelarangan pembukaan

sekretariat organ ekstra dan partai politik di dalam kampus, namun pada kenyataannya masih

banyak mahasiswa Politeknik Negeri Bandung yang mengikutsertakan diri dan berperan

secara langsung kepengurusan organisasi eksternal. Selain itu, terjadi pula pro dan kontra

antara Mahasiswa dan Pihak Manjemen Politeknik Negeri Bandung mengenai keberadaan

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMAPROD) yang berada di bawah naungan

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Dalam SK Mendikbud No. 155/U/1998 tanggal 30

Juni 1998 tentang Pedoman Umum Organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi

menerangkan secara jelas bahwa Organisasi Kemahasiswaan intra perguruan tinggi dibentuk

pada tingkat perguruan tinggi, fakultas dan jurusan.

Page 6: Naskah Akademik Amandemen AD ART KEMA POLBAN

BAB IV

LANDASAN HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN YURUDIS

4.1 LANDASAN HISTORIS

Kemajuan bangsa Indonesia tidak terlepas dari peranan Mahasiswa yang

merupakan masyarakat intelektual. Mahasiswa memiliki hak untuk dapat

mengembangkan diri serta memiliki tanggungjawab dalam menghadapi dan

menyelesaikan berbagai permasalahan yang didasarkan pada nilai-nilai luhur budi

pekerti serta nilai-nilai keadilan yang telah ditanamkan oleh generasi sebelumnya.

Dalam membentuk suatu kelembagaan yang harmonis dan terarah, dibutuhkan adanya

landasan kuat yang berfungsi sebagai pengendali dan acuan dasar dalam pelaksanaan

kegiatan organisasi. AD/ART KEMA POLBAN sebagai landasan dasar berkaca pada

UUD 1945 yang menjadi tolok ukur pembuatan berbagai peraturan yang ditetapkan

dalam kehidupan berorganisasi di Politeknik Negeri Bandung.

Prakteknya, pelaksanaan fungsi dari pada AD/ART KEMA POLBAN tidak

berjalan dengan sinergis semestinya. Kekurangan AD/ART yang berlaku saat ini

adalah terdapat peraturan-peraturan yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan

kondisi kehidupan mahasiswa Politeknik Negeri Bandung seiring dengan

perkembangan zaman serta beberapa peraturan dalam pelaksanaannya menyimpang dari

peraturan pemerintah yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, AD/ART KEMA POLBAN

terkesan hanya sebagai bentuk formalitas semata dalam kehidupan berorganisasi.

4.2 LANDASAN SOSIOLOGIS

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik

Negeri Bandung merupakan landasan tertinggi di lingkungan organisasi

kemahasiswaan yang dibentuk berdasarkan musyawarah bersama. Segala peraturan

yang tercantum pada AD/ART KEMA POLBAN harus dipatuhi oleh setiap elemen

KEMA POLBAN.

Keberadaan AD/ART akan terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman

saat ini sehingga fungsi dan isi AD/ART pun harus sesuai dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta sesuai dengan kebutuhan Mahasiswa dalam menjalani

kehidupan kampus sehingga terwujudlah kesejahteraan mahasiswa dan kualitas

mahasiswa baik dari segi keilmuan maupun organisasi dapat terus meningkat.

Page 7: Naskah Akademik Amandemen AD ART KEMA POLBAN

Dalam rangka melaksanakan hal tersebut maka Amandemen Anggaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangga KEMA POLBAN sangat diperlukan. Melalui

Amandemen, fungsi daripada AD/ART KEMA POLBAN dapat berjalan dengan

harmonis dan sinergis, organisasi mahasiswa terlaksana dengan terarah berlandaskan

AD/ART KEMA POLBAN, serta ego mahasiswa dalam menunjukkan kekhasannya

dapat terkendali dengan baik.

4.3 LANDASAN YURIDIS

Amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Politeknik Negeri

Bandung sangat penting mengingat berbagai perubahan pada tata kehidupan kampus

yang sudah tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang

berlaku saat ini. AD/ART KEMA POLBAN mencakup seluruh peraturan yang

mengatur kegiatan mahasiswa dalam berorganisasi. Dalam pelaksanaannya, diperlukan

adanyan sumber yang menjadi bahan acuan proses Amandemen AD/ART KEMA

POLBAN berupa peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang telah di atur oleh

pemerintah yaitu :

1. SK Mendikbud No. 028/U/1974 tentang Petunjuk-petunjuk Kebijaksanaan dalam

Rangka Pembinaan Kehidupan Kampus Perguruan Tinggi

2. Keputusan Pangkopkamtib No. 02/1978 tentang Pembekuan Dewan Mahasiswa

3. SK Mendikbud No.0156/U/78 tentang Normalisasi Kehidupan Kampus

4. Instruksi Dirjen Dikti No. 002 tentang Pokok-pokok Pelaksanaan Penataan

Kembali Lembaga-lembaga Kemahasiswaan Peguruan Tinggi

5. SK Mendikbud No. 037/U/79 tentang Bentuk Susunan Organisasi

Kemahasiswaan di Lingkungan Perguruan Tinggi Depdikbud

6. SK Mendikbud No. 0230/U/80 tentang Pedoman Umum Organaisasi dan

keanggotaan BKK Universitas/Institut

7. SK Mendikbud No. 155/U/1998 tanggal 30 Juni 1998 tentang Pedoman Umum

Organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.

8. SK No. 26/DIKTI/KEP/2002 tentang pelarangan pembukaan sekretariat organisasi

ekstra dan partai politik di dalam kampus

Dengan mengacu pada peraturan tersebut, mekanisme pelaksanaan

Amandemen AD/ART KEMA POLBAN akan terarah dengan baik dan terhindarkan

dari segala peraturan yang menyimpangan dalam kehidupan berorganisasi.

Page 8: Naskah Akademik Amandemen AD ART KEMA POLBAN

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan dokumen resmi

yang memuat peraturan-peraturan dalam pelaksanaan suatu kegiatan yang biasanya

dimiliki oleh setiap lembaga atau organisasi kemahasiswaan. Dalam prakteknya,

pelaksanaan fungsi dari pada AD/ART KEMA POLBAN tidak berjalan dengan

sinergis semestinya. Peraturan-peraturan yang ada sudah tidak sesuai dengan

kebutuhan dan kondisi kehidupan mahasiswa Politeknik Negeri Bandung seiring

dengan perkembangan zaman serta beberapa peraturan dalam pelaksanaannya

menyimpang dari peraturan pemerintah yang telah ditetapkan. Dalam hal ini,

AD/ART KEMA POLBAN terkesan hanya sebagai bentuk formalitas semata dalam

kehidupan berorganisasi. Oleh karena itu diperlukan penyelesaian untuk mengatasi

masalah tersebut yaitu melalui Amandemen.

Amandemen adalah proses untuk mengubah atau memperbaiki suatu

dokumen resmi baik berupa penambahan maupun pengurangan terhadap suatu

peraturan atau ketentuan yang telah berlaku. Amandemen AD/ART KEMA

POLBAN sangat penting dilaksanakan dengan harapan terwujudnya kehidupan

berorganisasi yang lebih baik yaitu pelaksanaan organisasi mahasiswa yang lebih

teratur dan tertib, persatuan dan kesatuan KEMA POLBAN menjadi lebih erat tanpa

adanya perpecahan, menjadikan KEMA POLBAN yang berprestasi, serta

terwujudnya tri dharma perguruan tinggi.