Nasehat Imam Al

21
8/7/2019 Nasehat Imam Al http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 1/21 Imam Al Ghozali & Abdul Qodir Al Jaelani Abu Hamid Al Ghozali   Dilahirkan di Thusi pada tahun 450 H. Beliau adalah seorang alim yang banyak menghabiskan masa hidupnya untuk menuntut ilmu dan mendakwahkan islam, tetapi sangat disayangkan dalam perjalanannya dalam menuntut ilmu beliau banyak terpengaruh ilmu-ilmu filsafat dan ilmu-ilmu kalam. Beliau pernah bercerita tentang dirinya bahwa ³bekal pengetahuan saya tentang hadits sangat sedikit´. Ibnu Taimiyah dalam hal ini berkomentar Abu Hamid (Al Ghozali) kurang begitu pengalaman dengan atsar-atsar Rasulullah dan orang- orang salaf (para sahabat) sebagaimana orang-orang yang menguasai dalam masalah tersebut, yaitu orang- orang yang dapat membedakan sohih dan dhoifnya sebuah hadits. Oleh karena itu beliau banyak menyebutkan dalam kitab-kitabnya hadits-hadits yang

Transcript of Nasehat Imam Al

Page 1: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 1/21

Imam Al Ghozali & Abdul Qodir Al Jaelani 

Abu Hamid Al Ghozali 

 

Dilahirkan di Thusi pada tahun 450 H. Beliau adalahseorang alim yang banyak menghabiskan masa hidupnyauntuk menuntut ilmu dan mendakwahkan islam, tetapi

sangat disayangkan dalam perjalanannya dalammenuntut ilmu beliau banyak terpengaruh ilmu-ilmu

filsafat dan ilmu-ilmu kalam. Beliau pernah berceritatentang dirinya bahwa ³bekal pengetahuan saya tentang

hadits sangat sedikit´. Ibnu Taimiyah dalam hal iniberkomentar Abu Hamid (Al Ghozali) kurang begitu

pengalaman dengan atsar-atsar Rasulullah dan orang-orang salaf (para sahabat) sebagaimana orang-orang

yang menguasai dalam masalah tersebut, yaitu orang-orang yang dapat membedakan sohih dan dhoifnya

sebuah hadits. Oleh karena itu beliau banyak menyebutkan dalam kitab-kitabnya hadits-hadits yang

Page 2: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 2/21

lemah bahkan hadits yang dusta. Seandainya beliaumengetahui tentang ilmu hadits niscaya beliau tidak akan

menyebutkannya.

 Salah satu dari karya terbesar Al Ghozali adalah kitab

Ihya Ulumiddin yang terkenal di kalangan masyarakatumum dan golongan teterntu. Ada sebagian kelompok 

mengambilnya kemudian mencela isinya secara mutlak dan sebagian yang lain mengambilnya kemudian memuji

secara berlebihan. Kedua kelompok ini kurang adildalam memberikan penilaian. Adapun sikap yang harus

diambil adalah sikap Inshof (pertengahan) adalahmenyebutkan kebaikan-kebaikannya disertai dengan

menyebutkan kesalahannya.

Syaikhul Islam berkomentar tentang kitab Al Ihya¶ ini :

³adapun apa yang terdapat dalam kitab Al Ihya¶ ada

beberapa isinya yang menyesatkan seperti pada masalah-masalah sombong, ujub, riya¶ dan dengki kebanyakan isi

dari kitab Ihya¶ tersebut menukil dari Harits Al Muhasibidalam kitab Al Ri¶ayah. Dari ucapan-ucapan ini ada

yang bisa diterima atau sebaliknya ditolak serta ada jugayang di dalamnya pertentangan-pertentangan´

Di kitab Al Ihya¶ sendiri ada faedah-faedah yang banyak 

tetapi tidak sedikit materi-materi yang tercela danmerusak berupa ucapan-ucapan filsafat yang berkenaan

dengan tauhid, kenabian, bahkan urusan akhirat. Telahdinukilkan dari biografi beliau bahwa di akhir hayatnya

beliau mendalami hadits dan belajar bersama orang yang

Page 3: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 3/21

menguasai ilmu hadits serta mendalami kitab sohihBukhori Muslim. Seandainya beliau masih hidup

tentunya sejak saat itu lebih mengutamkan ilmu hadits.Berkata Shidiq Hasan K. ³dikisahkan oleh Ali Al Qori

bahwa ketika Al Ghozali meninggal kitab bukhorisedang berada di atas dadanya´.

Demikian biografi singkat Imam Al Ghozali yang

banyak membawa pemahaman filsafat walaupun di akhir hayatnya kembali ke pahaman sahabat (salaf), tetapi

sayang buku filsafatnya sudah terlanjur tersebar diseluruh dunia dan tidak ada yang mampu mencegahnya.

Abdul Qadir Al-Jailani 

Beliau adalah seorang ulama besar sehingga suatu

kewajaran jika sekarang ini banyak kaum muslimin

menyanjungnya dan mencintainya. Akan tetapi kalaumeninggi-ninggikan derajat beliau berada di atasRasulullah shallallaahu µalaihi wa sallam, maka hal ini

merupakan suatu kekeliruan. Karena Rasulullahshallallaahu µalaihi wa sallam adalah rasul yang paling

mulia di antara para nabi dan rasul yang derajatnya tidak akan pernah bisa dilampaui di sisi Allah oleh manusia

siapapun.

Ada juga sebagian kaum muslimin yang menjadikan

Syaikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah(perantara) dalam do¶a mereka. Berkeyakinan bahwa

do¶a seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah, kecualidengan perantaraannya. Ini juga merupakan kesesatan.

Page 4: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 4/21

Menjadikan orang yang sudah meninggal sebagaiperantara tidak ada syari¶atnya dan ini sangat

diharamkan. Apalagi kalau ada yang berdo¶a kepadabeliau. Ini adalah sebuah kesyirikan besar. Sebab do¶a

merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak bolehdiberikan kepada selain Allah. Allah melarang

makhluknya berdo¶a kepada selainNya. Allah berfirman,yang artinya:

³Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan

Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpundi dalamnya di samping (menyembah) Allah.´ (QS. Al

Jin:18)

Kelahirannya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang µalim di

Baghdad yang lahir pada tahun 490/471 H di kota Jailan

atau disebut juga Kailan. Sehingga di akhir nama beliauditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga AlJiliy.

Pendidikannya Pada usia yang masih muda beliau telah merantau ke

Baghdad dan meninggalkan tanah kelahirannya. Di sanabeliau belajar kepada beberapa orang ulama seperti Ibnu

Aqil, Abul Khatthath, Abul Husein Al Farra¶ dan jugaAbu Sa¶ad Al Mukharrimi sehingga mampu menguasai

ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapatpara ulama.

Pemahamannya Beliau seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi

Page 5: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 5/21

guru besar madzhab ini pada masa hidup beliau. Beliauadalah seorang alim yang beraqidah ahlus sunnah

mengikuti jalan Salafush Shalih. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi banyak pula orang

yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau.Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-

perkataan, ajaran-ajaran, ³thariqah´ yang berbedadengan jalan Rasulullah shallallaahu µalaihi wa sallam,

para sahabatnya dan lainnya.

Syaikh Abdul Qadir Al Jailani menyatakan dalamkitabnya, Al Ghunyah, ³Dia (Allah) di arah atas, berada

di atas µArsyNya, meliputi seluruh kerajaanNya.IlmuNya meliputi segala sesuatu. ³Kemudian beliau

menyebutkan ayat-ayat dan hadits-hadits, lalu berkata,³Sepantasnya menetapkan sifat istiwa¶ (Allah berada di

atas µArsyNya) tanpa takwil (menyimpangkan kepada

makna lain). Dan hal itu merupakan istiwa¶ dzat Allah diatas µArsy.

Dakwahnya Suatu ketika Abu Sa¶ad Al Mukharrimi membangun

sekolah kecil di sebuah daerah yang bernama Babul Azajdan pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada

Syaikh Abdul Qadir. Beliau mengelola sekolah inidengan sungguh-sungguh. Bermukim di sana sambil

memeberikan nasehat kepada orang-orang yang ada disana, sampai beliau meninggal dunia di daerah tersebut.

Banyak sudah orang yang bertaubat demi mendengar nasihat beliau. Banyak orang yang bersimpati kepada

Page 6: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 6/21

beliau, lalu datang ke sekolah beliau. Sehingga sekolahini tidak kuat menampungnya. Maka diadakan perluasan.

Imam Adz Dzahabi dalam menyebutkan biografi Syaikh

Abdul Qadir Al Jailani dalam Siyar A¶lamin Nubala,menukilkan perkataan Syaikh sebagai berikut, ³Lebih

dari lima ratus orang masuk Islam lewat tanganku, danlebih dari seratus ribu orang telah bertaubat.´

Murid-murid beliau banyak yang menjadi ulamaterkenal, seperti Al Hafidz Abdul Ghani yang menyusunUmdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam. Ibnu

Qudamah penyusun kitab fiqh terkenal Al Mughni.

W afatnya Beliau Wafat pada hari Sabtu malam, setelah maghrib,pada tanggal 9 Rabi¶ul Akhir tahun 561 H di daerah

Babul Azaj.

  

  

  

  

  

  

 

Page 7: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 7/21

Sejarah Hidup Imam Al Ghazali (1) 

Kategori Biografi | 10-05-2008 | 55 Komentar   

Imam Al Ghazali, sebuah nama yang tidak asing di

telinga kaum muslimin. Tokoh terkemuka dalam kancahfilsafat dan tasawuf. Memiliki pengaruh dan pemikiran

yang telah menyebar ke seantero dunia Islam. Ironisnya

sejarah dan perjalanan hidupnya masih terasa asing.Kebanyakan kaum muslimin belum mengerti. Berikutadalah sebagian sisi kehidupannya. Sehingga setiap

kaum muslimin yang mengikutinya, hendaknyamengambil hikmah dari sejarah hidup beliau.

Nama, Nasab dan K elahiran Beliau 

Beliau bernama Muhammad bin Muhammad binMuhammad bin Ahmad Ath Thusi, Abu Hamid Al

Ghazali (Lihat Adz Dzahabi, Siyar A¶lam Nubala¶  19/323 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafi¶iyah 6/191).

Para ulama nasab berselisih dalam penyandaran namaImam Al Ghazali. Sebagian mengatakan, bahwa

penyandaran nama beliau kepada daerah Ghazalah diThusi, tempat kelahiran beliau. Ini dikuatkan oleh Al

Fayumi dalam Al Mishbah Al Munir. Penisbatanpendapat ini kepada salah seorang keturunan Al Ghazali.

Yaitu Majdudin Muhammad bin Muhammad binMuhyiddin Muhamad bin Abi Thahir Syarwan Syah bin

Abul Fadhl bin Ubaidillah anaknya Situ Al Mana bintuAbu Hamid Al Ghazali yang mengatakan, bahwa telah

Page 8: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 8/21

salah orang yang menyandarkan nama kakek kamitersebut dengan ditasydid (Al Ghazzali).

Sebagian lagi mengatakan penyandaran nama beliau

kepada pencaharian dan keahlian keluarganya yaitumenenun. Sehingga nisbatnya ditasydid (Al Ghazzali).

Demikian pendapat Ibnul Atsir. Dan dinyatakan ImamNawawi, ³Tasydid dalam Al Ghazzali adalah yang 

benar.´ Bahkan Ibnu Assam¶ani mengingkaripenyandaran nama yang pertama dan berkata, ³

Sayatelah bertanya kepada penduduk Thusi tentang daerahAl Ghazalah, dan mereka mengingkari keberadaannya.´ 

Ada yang berpendapat Al Ghazali adalah penyandarannama kepada Ghazalah anak perempuan Ka¶ab Al

Akhbar, ini pendapat Al Khafaji.

Yang dijadikan sandaran para ahli nasab mutaakhirin

adalah pendapat Ibnul Atsir dengan tasydid. Yaitupenyandaran nama kepada pekerjaan dan keahlian bapak dan kakeknya (Diringkas dari penjelasan pentahqiq kitab

Thabaqat Asy Syafi¶iyah dalam catatan kakinya 6/192-192). Dilahirkan di kota Thusi tahun 450 H dan memiliki

seorang saudara yang bernama Ahmad (Lihat AdzDzahabi, Siyar A¶lam Nubala¶ 19/326 dan As Subki,

Thabaqat Asy Syafi¶iyah 6/193 dan 194).

K ehidupan dan Perjalanannya Menuntut Ilmu 

Ayah beliau adalah seorang pengrajin kain shuf (yang

dibuat dari kulit domba) dan menjualnya di kota Thusi.Menjelang wafat dia mewasiatkan pemeliharaan kedua

anaknya kepada temannya dari kalangan orang yang

Page 9: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 9/21

baik. Dia berpesan, ³Sungguh saya menyesal tidak belajar khat (tulis menulis Arab) dan saya ingin

memperbaiki apa yang telah saya alami pada keduaanak saya ini. Maka saya mohon engkau mengajarinya,

dan harta yang saya tinggalkan boleh dihabiskan untuk keduanya.´ 

Setelah meninggal, maka temannya tersebut mengajari

keduanya ilmu, hingga habislah harta peninggalan yangsedikit tersebut. Kemudian dia meminta maaf tidak dapat

melanjutkan wasiat orang tuanya dengan harta bendayang dimilikinya. Dia berkata, ³K etahuilah oleh kalian

berdua, saya telah membelanjakan untuk kalian dariharta kalian. Saya seorang fakir dan miskin yang tidak 

memiliki harta. Saya menganjurkan kalian berdua untuk masuk ke madrasah seolah-olah sebagai penuntut ilmu.

Sehingga memperoleh makanan yang dapat membantu

kalian berdua.´ 

Lalu keduanya melaksanakan anjuran tersebut. Inilah

yang menjadi sebab kebahagiaan dan ketinggian mereka.Demikianlah diceritakan oleh Al Ghazali, hingga beliau

berkata, ³K ami menuntut ilmu bukan karena Allah ta¶ala, akan tetapi ilmu enggan kecuali hanya karena Allah

ta¶ala.´ (Dinukil dari Thabaqat Asy Syafi¶iyah 6/193-194).

Beliau pun bercerita, bahwa ayahnya seorang fakir yangshalih. Tidak memakan kecuali hasil pekerjaannya dari

kerajinan membuat pakaian kulit. Beliau berkelilingmengujungi ahli fikih dan bermajelis dengan mereka,

serta memberikan nafkah semampunya. Apabila

Page 10: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 10/21

mendengar perkataan mereka (ahli fikih), beliaumenangis dan berdoa memohon diberi anak yang faqih.

Apabila hadir di majelis ceramah nasihat, beliaumenangis dan memohon kepada Allah ta¶ala untuk 

diberikan anak yang ahli dalam ceramah nasihat.

Kiranya Allah mengabulkan kedua doa beliau tersebut.Imam Al Ghazali menjadi seorang yang faqih dan

saudaranya (Ahmad) menjadi seorang yang ahli dalammemberi ceramah nasihat (Dinukil dari

Thabaqat AsySyafi¶iyah 6/194).

Imam Al Ghazali memulai belajar di kala masih kecil.Mempelajari fikih dari Syaikh Ahmad bin Muhammad

Ar Radzakani di kota Thusi. Kemudian berangkat keJurjan untuk mengambil ilmu dari Imam Abu Nashr Al

Isma¶ili dan menulis buku At Ta¶liqat . Kemudian pulang

ke Thusi (Lihat kisah selengkapnya dalam Thabaqat AsySyafi¶iyah 6/195).

Beliau mendatangi kota Naisabur dan berguru kepada

Imam Haramain Al Juwaini dengan penuh kesungguhan.Sehingga berhasil menguasai dengan sangat baik fikih

mazhab Syafi¶i dan fikih khilaf, ilmu perdebatan, ushul,manthiq, hikmah dan filsafat. Beliau pun memahami

perkataan para ahli ilmu tersebut dan membantah orangyang menyelisihinya. Menyusun tulisan yang membuat

kagum guru beliau, yaitu Al Juwaini (Lihat AdzDzahabi, Siyar A¶lam Nubala¶ 19/323 dan As Subki,

Thabaqat Asy Syafi¶iyah 6/191).

Page 11: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 11/21

Setelah Imam Haramain meninggal, berangkatlah ImamGhazali ke perkemahan Wazir Nidzamul Malik. Karena

majelisnya tempat berkumpul para ahli ilmu, sehinggabeliau menantang debat kepada para ulama dan

mengalahkan mereka. Kemudian Nidzamul Malik mengangkatnya menjadi pengajar di madrasahnya di

Baghdad dan memerintahkannya untuk pindah ke sana.Maka pada tahun 484 H beliau berangkat ke Baghdad

dan mengajar di Madrasah An Nidzamiyah dalam usiatiga puluhan tahun. Disinilah beliau berkembang dan

menjadi terkenal. Mencapai kedudukan yang sangattinggi.

Pengaruh Filsafat Dalam Dirinya 

Pengaruh filsafat dalam diri beliau begitu kentalnya.

Beliau menyusun buku yang berisi celaan terhadap

filsafat, seperti kitab At Tahafut yang membongkar kejelekan filsafat. Akan tetapi beliau menyetujui merekadalam beberapa hal yang disangkanya benar. Hanya saja

kehebatan beliau ini tidak didasari dengan ilmu atsar dankeahlian dalam hadits-hadits Nabi yang dapat

menghancurkan filsafat. Beliau juga gemar menelitikitab Ikhwanush Shafa dan kitab-kitab Ibnu Sina. Oleh

karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, ³Al Ghazali dalam perkataannya sangat dipengaruhi filsafat 

dari karya-karya Ibnu Sina dalam kitab Asy Syifa¶,Risalah Ikhwanish Shafa dan karya Abu Hayan At 

Tauhidi.´ (Majmu¶ Fatawa 6/54).

Hal ini jelas terlihat dalam kitabnya Ihya¶ Ulumuddin.

Sehingga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,

Page 12: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 12/21

³P erkataannya di Ihya Ulumuddin pada umumnya baik.Akan tetapi di dalamnya terdapat isi yang merusak,

berupa filsafat, ilmu kalam, cerita bohong sufiyah danhadits-hadits palsu.´ (Majmu¶ Fatawa 6/54).

Demikianlah Imam Ghazali dengan kejeniusan dan

kepakarannya dalam fikih, tasawuf dan ushul, tetapisangat sedikit pengetahuannya tentang ilmu hadits dan

sunah Rasulullah shallallahu µalaihi wa sallam yangseharusnya menjadi pengarah dan penentu kebenaran.

Akibatnya beliau menyukai filsafat dan masuk kedalamnya dengan meneliti dan membedah karya-karya

Ibnu Sina dan yang sejenisnya, walaupun beliaumemiliki bantahan terhadapnya. Membuat beliau

semakin jauh dari ajaran Islam yang hakiki.

Adz Dzahabi berkata, ³Orang ini (Al Ghazali) menulis

kitab dalam mencela filsafat, yaitu kitab At Tahafut. Diamembongkar kejelekan mereka, akan tetapi dalambeberapa hal menyetujuinya, dengan prasangka hal itu

benar dan sesuai dengan agama. Beliau tidaklahmemiliki ilmu tentang atsar dan beliau bukanlah pakar 

dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu µalaihi wasallam yang dapat mengarahkan akal. Beliau senang 

membedah dan meneliti kitab Ikhwanush Shafa. K itab inimerupakan penyakit berbahaya dan racun yang 

mematikan. K alaulah Abu Hamid bukan seorang yang jenius dan orang yang mukhlis, niscaya dia telah

binasa.´ (Siyar A¶lam Nubala 19/328).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, ³Abu Hamid 

condong kepada filsafat. Menampakkannya dalam

Page 13: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 13/21

bentuk tasawuf dan dengan ibarat Islami (ungkapansyar¶i). Oleh karena itu para ulama muslimin

membantahnya. Hingga murid terdekatnya, (yaitu) AbuBakar Ibnul Arabi mengatakan, ³Guru kami Abu Hamid 

masuk ke perut filsafat, kemudian ingin keluar dan tidak mampu.´ (Majmu¶ Fatawa 4/164).

Polemik K ejiwaan Imam Ghazali 

Kedudukan dan ketinggian jabatan beliau ini tidak membuatnya congkak dan cinta dunia. Bahkan dalamjiwanya berkecamuk polemik (perang batin) yang

membuatnya senang menekuni ilmu-ilmu kezuhudan.Sehingga menolak jabatan tinggi dan kembali kepada

ibadah, ikhlas dan perbaikan jiwa. Pada bulan DzulQai¶dah tahun 488 H beliau berhaji dan mengangkat

saudaranya yang bernama Ahmad sebagai penggantinya.

Pada tahun 489 H beliau masuk kota Damaskus dan

tinggal beberapa hari. Kemudian menziarahi BaitulMaqdis beberapa lama, dan kembali ke Damaskus

beri¶tikaf di menara barat masjid Jami¶ Damaskus.Beliau banyak duduk di pojok tempat Syaikh Nashr bin

Ibrahim Al Maqdisi di masjid Jami¶ Umawi (yangsekarang dinamai Al Ghazaliyah). Tinggal di sana dan

menulis kitab Ihya Ulumuddin, Al Arba¶in, Al Qisthas dan kitab Mahakkun Nadzar . Melatih jiwa dan

mengenakan pakaian para ahli ibadah. Beliau tinggal diSyam sekitar 10 tahun.

Ibnu Asakir berkata, ³Abu Hamid rahimahullah berhaji

dan tinggal di Syam sekitar 10 tahun. Beliau menulis

Page 14: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 14/21

dan bermujahadah dan tinggal di menara barat masjid Jami¶ Al Umawi. Mendengarkan kitab Shahih Bukhari

dari Abu Sahl Muhammad bin Ubaidilah Al Hafshi.´ (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar A¶lam Nubala 

6/34).

Disampaikan juga oleh Ibnu Khallakan denganperkataannya, ³An Nidzam (Nidzam Mulk) mengutusnya

untuk menjadi pengajar di madrasahnya di Baghdad 

tahun 484 H. Beliau tinggalkan jabatannya pada tahun488 H. Lalu menjadi orang yang zuhud, berhaji dantinggal menetap di Damaskus beberapa lama. K emudian

pindah ke Baitul Maqdis, lalu ke Mesir dan tinggal beberapa lama di Iskandariyah. K emudian kembali ke

Thusi.´ (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar A¶lamNubala 6/34).

Ketika Wazir Fakhrul Mulk menjadi penguasa Khurasan,beliau dipanggil hadir dan diminta tinggal di Naisabur.Sampai akhirnya beliau datang ke Naisabur dan

mengajar di madrasah An Nidzamiyah beberapa saat.Setelah beberapa tahun, pulang ke negerinya dengan

menekuni ilmu dan menjaga waktunya untuk beribadah.Beliau mendirikan satu madrasah di samping rumahnya

dan asrama untuk orang-orang shufi. Beliau habiskansisa waktunya dengan mengkhatam Al Qur¶an,

berkumpul dengan ahli ibadah, mengajar para penuntutilmu dan melakukan shalat dan puasa serta ibadah

lainnya sampai meninggal dunia.

Masa Akhir K ehidupannya 

Page 15: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 15/21

Akhir kehidupan beliau dihabiskan dengan kembalimempelajari hadits dan berkumpul dengan ahlinya.

Berkata Imam Adz Dzahabi, ³P ada akhir kehidupannya,beliau tekun menuntut ilmu hadits dan berkumpul 

dengan ahlinya serta menelaah shahihain (ShahihBukhari dan Muslim). Seandainya beliau berumur 

panjang, niscaya dapat menguasai semuanya dalamwaktu singkat. Beliau belum sempat meriwayatkan

hadits dan tidak memiliki keturunan kecuali beberapaorang putri.´ 

Abul Faraj Ibnul Jauzi menyampaikan kisah

meninggalnya beliau dalam kitab Ats Tsabat IndalMamat, menukil cerita Ahmad (saudaranya); Pada subuh

hari Senin, saudaraku Abu Hamid berwudhu dan shalat,lalu berkata, ³Bawa kemari kain kafan saya.´ Lalu

beliau mengambil dan menciumnya serta meletakkannya

di kedua matanya, dan berkata, ³Saya patuh dan taat untuk menemui Malaikat Maut.´ Kemudian beliaumeluruskan kakinya dan menghadap kiblat. Beliau

meninggal sebelum langit menguning (menjelang pagihari). (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar A¶lam

Nubala 6/34). Beliau wafat di kota Thusi, pada hariSenin tanggal 14 Jumada Akhir tahun 505 H dan

dikuburkan di pekuburan Ath Thabaran (Thabaqat AsySyafi¶iyah 6/201).

 

  

  

Page 16: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 16/21

Nasehat Imam Al-Ghozali

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya,

pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di duniaini?". Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua,

guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskansemua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat

dengan kita adalah "M ati " . Sebab itu sudah janji AllahSWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua.

"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan,

matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozalimenjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan

adalah benar. Tapi yang paling benar adalah masa lalu.

Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kitatidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kitaharus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang

dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang

ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan

matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali.Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah

"Nafsu" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hatidengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita

ke neraka.

Page 17: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 17/21

Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat didunia ini?".Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah.

Semua jawaban sampean benar, kata Iimam Ghozali,tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH"

(Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung,dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT

meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) didunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya

menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa

memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringandi dunia ini?".Ada yang menjawab kapas, angin, debu,

dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali,tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan

Sholat. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-

gara meeting kita tinggalkan sholat. Lantas pertanyaanke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di duniaini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak,

pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang palingtajam adalah "lidah manusia". Karena melalui lidah,

manusia dengan gampangnya menyakiti hati danmelukaiperasaan saudaranya sendiri.

 

 

 

 

 

Page 18: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 18/21

Teladan dari Khulafaur

Rasyidin   

Written by Abdurrahman

Tuesday, 25 August 2009 03:23

Pada masa Khulafa'ur Rasyidin para sahabat Rasulullah

saw dan para tabi'in berlomba-lomba berbuat kebaikandengan membantu orang yang membutuhkan dan

menolong orang yang teraniaya. Abu  Bakar Ash-Shidiq

radhiallahu'anhu dan Umar bin Khatab radhiallahu'anhutermasuk orang yang gigih berlomba-lomba dalam amalkebaikan yang mulia ini,  yang pelakunya mendapatkan

kebaikan besar di dunia dan banyak pahala di akhirat.

Abu Bakar radhiallahu'anhuPeristiwa ini terjadi pada masa Abu Bakar Ash-Shidiq

radhiallahu'anhu. Pada saat itu Umar mengamati apa

yang dilakukan oleh Abu Bakar, lalu dia melakukan duakali lipatnya sehingga dia mendapatkan kebaikan danmendahului Abu Bakar ke tingkat Surga tertinggi.

Suatu hari Umar mengamati Abu Bakar Ash-Shidiq diwaktu fajar. Sesuatu telah menarik perhatian Umar. Saat

Abu Bakar pergi ke pinggiran kota Madinah setelah

shalat Subuh. Abu  Bakar mendatangi sebuah gubuk kecil untuk beberapa saat, lalu dia pulang kembali kerumahnya. Umar tidak mengetahui apa yang ada di

dalam gubuk itu dan apa yang dilakukan oleh Abu Bakar di sana. Umar mengetahui seluruh kebaikan yang

dilakukan oleh Abu Bakar, kecuali rahasia urusan gubuk itu.

Page 19: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 19/21

Hari-hari terus berjalan. Abu Bakar Ash-Shidiq tetap

mengunjungi gubuk kecil di pinggiran kota itu. Umar 

tetap belum mengetahui apa  yang dilakukan oleh AbuBakar di sana. Sampai akhirnya Umar memutuskanuntuk masuk ke dalam gubuk itu sesaat setelah Abu

Bakar meninggalkannya. Umar ingin melihat apa yangada di dalam gubuk itu dengan matanya sendiri. Dia

ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh sahabatnyadisitu.

Manakala Umar masuk ke dalam gubuk kecil itu, Umar 

mendapakan seorang nenek tua yang lemah tanpa bisabergerak. Nenek itu juga buta kedua matanya. Tidak ada

sesuatu pun di dalam gubuk kecil itu. Umar tercengangdengan yang dilihatnya. Dia ingin mengetahui ada

hubungan apa nenek tua ini dengan Abu Bakararadhiallahu'anhu.

Umar bertanya, ³Apa yang dilakukan laki-laki itu (AbuBakar) di sini?´. Nenek tua itu menjawab, ³Demi Allah,

aku tidak mengenalnya, wahai anakku´ Setiap pagi diadatang, membersihkan rumahku ini dan menyapunya.

Dia menyiapkan makan untukku.  Kemudian dia pergitanpa berbicara apapun denganku´

Umar menekuk kedua lututnya, kedua matanya basah

oleh air mata, Dia mengucapkan kalimatnya yangmasyhur, ³Sungguh engkau telah membuat lelah para

khalifah sesudahmu wahai Abu Bakar´

Umar bin Khatab radhiallahu'anhu Amirul Mukminin Umar bin Khatab radhiallahu'anhu

Page 20: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 20/21

menikahi Ummu Kultsum bin Ali radhiallahu'anhu.

Suatu hari dia pergi dari rumah untuk mengetahui secara

langsung keadaan rakyatnya. Dia bertemu denganseorang laki-laki yang duduk dengan sedih dan gelisah dipintu masjid. Umar bertanya, ³Ada apa denganmu?´

laki-laki itu menjawab, ³Istriku hampir melahirkan,tetapi kami tidak memiliki apapun dan tidak seorangpun

bersamanya.´. Umar menanyakan rumahnya. Lalu diamenunjuk sebuah tenda di pinggiran kota Madinah.

Umar pulang menemui istrinya, Ummu Kultsum serayaberkata, ³Maukah kamu memperoleh kebaikan yang

Allah antarkan kepadamu?´ Istrinya bertanya, ³Apa ituya Amiirul Mukminin?´ Umar menjelaskan, ³Seorang

wanita hampir melahirkan dan tidak ada yangmenemaninya.´ Istrinya menjawab, ³Ya.´

Umar lalu mengambil tepung, mentega, dan susu kering.

Dia berangkat, diikuti istrinya di belakangnya. Ketikasampai di tenda, Umar berteriak, ³Wahai penghunitenda.´ Laki-laki itu keluar. Umar menyuruh  istrinya

masuk kepada wanita itu, sedangkan ia menyiapaknbejana dengan tepung, mentega dan susu kering. Umar 

meletakkannya di tungku. Dia meniup apinya danmengaduk isinya. Apa yang ada di bejana belum juga

masak, tetapi telah terdengar tangisan bayi dari dalamtenda yang diikuti suara Ummu Kultsum

radhiallahu'anha, ³Ya Amirul Mukminin, sampaikanberita gembira kepada temanmu, anaknya laki-laki.´

Laki-laki itu terkejut. Dia berkata, ³Kami telahmerepotkan dan melelahkan Amirul Mukminin.´

Umar berkata, ³Tidak apa-apa.  Besok pagi datanglah

Page 21: Nasehat Imam Al

8/7/2019 Nasehat Imam Al

http://slidepdf.com/reader/full/nasehat-imam-al 21/21

kepada kami. Kami akan memberimu apa yang kamu

perlukan untuk keluargamu.´ Keesokan harinya laki-laki

itu datang. Umar memberinya unta betina dan makananyang memenuhi punggungnya. Laki-laki itu berbahagiadan berterimakasih kepada  Amirul Mukminin

radhiallahu'anhu.  Begitulah orang  besar mencetak sebuah keteladanan.

 

Dimbil dari³

Mausu'ah Qishashis Salaf´, edisi bahasaIndonesia ³E nsklopedi K isah Generasi Salaf´ karya

Ahmad Salim Baduwailan, penerbit E lba