Nama

7
Nama : Vera Yunita Kelas : IX A Sekolah : SMP PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG MUSIK KAMBOJA Musik Khmer dikatakan telah ditemukan sendiri dari empat kekuatan yang berpengaruh: penduduk pribumi Khmer sebelum datangnya budaya-budaya asing, kemudian diikuti oleh Indian, kemudian cina, dan yang terakhir dari budaya Eropa. Manifestasi India bisa dilihat pada agama: Ajaran Brahmana, Hindu, dan Budha; pada literature: seperti Ramayana; dan pada music, shawms dan gendang dua sisi berbentuk barrel. Pengaruh dari Cina bisa dilihat seperti berbentuk biola yang memiliki dua senar, drum, dan simbal. Sedangkan perwujudan budaya Eropa sperti notasi musik dan alat-alat musik. Berbicara masalah music, Kamboja memiliki jenis music yang beragam, perbedaannya hanya antara Khmer atau kadang-kadang dari Khmer Kandal yang berarti "Middle Khmer" dan beberapa kebangsaan atau beberapa keompok etnik yang minoritas. Peradaban Khmer mencapai puncaknya pada masa Angkor, sejak abad ke-19. Dalam kekompleksannya, ada beberapa budaya yang besar, symbol, dan penyatuan beberapa budaya. Melukiskan pada diinding di sekitar candi-candi di daerah Angkor, kita dapat melihat tokoh seperti apsara (bidadari surgawi atau penari), dengan alat-alat music yang bervariasi, yaitu pin (harp yang kalihatan tulangnya), memm (bowed monochord), khsae muoy (music haluan atau plucked monochord), sralai (bambu yang berlipat empat atau oboe), korng (gong), chhing (simbal kecil), sampho (gendang barel dua sisi), skor yol (gendang barel yang digantung), dan skor thomm (gendang dua sisi yang besar). Instrumen pada musik Khmer dan system nada pada ansambel adalah sama dengan yang di sajikan pada relief Angkor.sehingga kita mempunyai alas an mempercayai bentuk musikal dari Khmer kuno. Terdapat beberapa ansambel musik di Kamboja, yaitu: arakk ( penyembahan kepada roh), kar (perkawinan), yike (teater rakyat asli muslim), dan basakk (teater asli orang cina).

description

d

Transcript of Nama

Page 1: Nama

Nama : Vera YunitaKelas : IX ASekolah : SMP PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG 

MUSIK KAMBOJA

    Musik Khmer dikatakan telah ditemukan sendiri dari empat kekuatan yang berpengaruh: penduduk pribumi Khmer sebelum datangnya budaya-budaya asing, kemudian diikuti oleh Indian, kemudian cina, dan yang terakhir dari budaya Eropa. Manifestasi India bisa dilihat pada agama: Ajaran Brahmana, Hindu, dan Budha; pada literature: seperti Ramayana; dan pada music, shawms dan gendang dua sisi berbentuk barrel. Pengaruh dari Cina bisa dilihat seperti berbentuk biola yang memiliki dua senar, drum, dan simbal. Sedangkan perwujudan budaya Eropa sperti notasi musik dan alat-alat musik.    Berbicara masalah music, Kamboja memiliki jenis music yang beragam, perbedaannya hanya antara Khmer atau kadang-kadang dari Khmer Kandal yang berarti "Middle Khmer" dan beberapa kebangsaan atau beberapa keompok etnik yang minoritas.    Peradaban Khmer mencapai puncaknya pada masa Angkor, sejak abad ke-19. Dalam kekompleksannya, ada beberapa budaya yang besar, symbol, dan penyatuan beberapa budaya. Melukiskan pada diinding di sekitar candi-candi di daerah Angkor, kita dapat melihat tokoh seperti apsara (bidadari surgawi atau penari), dengan alat-alat music yang bervariasi, yaitu pin (harp yang kalihatan tulangnya), memm (bowed monochord), khsae muoy (music haluan atau plucked monochord), sralai (bambu yang berlipat empat atau oboe), korng (gong), chhing (simbal kecil), sampho (gendang barel dua sisi), skor yol (gendang barel yang digantung), dan skor thomm (gendang dua sisi yang besar).  Instrumen pada musik Khmer dan system nada pada ansambel adalah sama dengan yang di sajikan pada relief Angkor.sehingga kita mempunyai alas an mempercayai bentuk musikal dari Khmer kuno.

     Terdapat beberapa ansambel musik di Kamboja, yaitu: arakk ( penyembahan kepada roh), kar (perkawinan), yike (teater rakyat asli muslim), dan basakk (teater asli orang cina). Ansambel ini jarang diperdengarkan, dan selalu ditampilkan pada acara penyembahan kepada roh, perkawinan, pemakaman, atau tari dan teater.     Instrumen ini meliputi: terompet, sangkakala, suling, flute, shawm, alat musik gesek, dulcimer, zither, lute, xilofon, gong , simbal,dan drum.Pencipta alat musik mereka tidak diketahui. Secara tradisional, beberapa komposisi tidak ditulis, tetapi diturunkan secara oral. Musik Khmer bertahan pada stratifikasi polifoni dan berdasarkan tangga nada pentatonic (lima nada), namun heptatonik (tujuh nada) tidak digunakan. Hiasan atau ornamentasi adalah karakter musik Khmer.Musisi yang memainkan memiliki melodi sendiri dalam pikirannya.     Musik Khmer aspek penting pada kehidupan dan kebudayaan Khmer. Musik melambangkan sejarah, masyarakat, kesenian, adapt istiadat ,dan kebudayaan Kamboja.

      Musik Khmer mempunyai fungsi ganda; sebagai ritual dan hiburan. Yang pertama, musik memiliki kekuatan untuk memanggil roh. Dan membangkitkan imajinasi pendengar. Musik mengiringi setiap aspek bangsa Khmer sejak masa lampau. Musik mencerminkan jiwa dan karakter Khmer.

Page 2: Nama

     Di Kamboja, satu-satunya institusi yang menyediakan pendidikan formal dalam musik adalah RoyalUniversity of Fine Arts di Phnom Penh. Disamping itu, musik diturunkan oleh gurunya secara formal pada waktu yang tidak formal, kebanyakan pada keluarga musisi. Sesungguhnya, setiap desa memiliki ansambel musik. Musisi wanita jarang ditemukan, vokalis wanita adalah hal yang biasa.

Sistem Tuning    Pada buku ini, penetapan syarat pembagian "nada dengan jarak yang sama" berhubungan dengan jarak tujuh nada system oktaf. Kata "kunci" menunjukkan tinggi rendahnya bunyi perkusi dan gong atau seperti penjarian tidak selalu seperti musik barat. Konsep dan pernyataan "interval equidistant" di Khmer atau Asia Tenggara. Tidak dapat dijadikan teori khayalan musik Khmer. Dapatkah seorang musisi memulai karya musik pada berbagai kunci-dasar teoretikal equidistant. Musisi Khmer yang memainkan ansambel, memulai dan mengakhiri karya musik pada tinggi rendah nya nada yang telah ditetapkan sebelumnya. Bentuk yang dihasilkan bukan sebuah trasposisi yang sama dengan tinggi rendah bunyi asli namun kenyataan nya dengan bentuk yang lain. Ketika memainkan musik di kunci yang tidak tepat adalah seperti bahasa Khmer yang diucapkan dengan bahasa Cina atau Vietnam dengan aksen yang kuat. Equidistant adalah teori dan system. Setiap musisi Khmer memiliki system pengaturan nada sendiri ketika mengatur nada

Ketika mengatur nada, seorang pemain mencoba bermain tingkat kelima dengan baik. Musisi Khmer mengatur nada pada instrument yang menggunakan empat dan lima, dan oktaf yang sempurna.

Penyanyi khmer tidak menyanyikan interval equidistant. Ada semacam "kunci yang salah" pada musik Khmer, bertentangan dengan

konsep dan teori equidistant. Memakai bagian musik dengan kunci yang salah akan membuat sralai pada situasi yang memalukan.

Yang menarik, musi Khmer dapat dimainkan instrument musik barat dengan tingkat kepuasan. Terdapat ansambel musik modern dan popular di kenal sebagai mohori samai, menggunakan instrument seperti biola, banjo dan mandolin, gitar dan akordion.

 Singkatnya, ketika penyanyi tidak memainkan interval equidistant, alat musik contohnya: sralai, tidak dibentuk untuk menghasilkan interval equidistant. Musik Barat digunakan untuk memainkan musik Khmer tidak tepat dalam menghasilkan interval equidistant, dan musisi tidak bias memulai disembarang kunci pada musik Khmer.

 

Tangga NadaMusik Khmer Berlandaskan pada dua tangga nada utama: pentatonik lima nada, dan heptatonik tujuh nada. Tidak ada syarat pada tangga nada Khmer sampai sekarang, ketika kaum terpelajar dan peneliti mulai tertarik pada hal ini. Pada penjelasan tentang rekaman bunyi Sebuah kumpulan Musikal Asli: Kamboja, Danielou mengungkapkan tangga nada Khmer untuk mendukung teorinya:

Dia percaya Khmer memiliki tangga nada ghandara-grama dari India.

Page 3: Nama

Dia menyarankan Khmer memiliki sebuah tangga nada setengah nada tanpa interval kelima dan keempat augmented.

Dia berpikir Khmer meminjan tangga nada China. Tangga nada Khmer bersifat heptatonik (equidistant). Pada saat ini, dia melihat Khmer memiliki dua tangga nada,pentatonic dan

heptatonik berdasarkan tangga nada China. Dia membagi komposisi Khmer kedalam :kuno" dan "modern".

 Memasuki bahan pembuatannya, ada dua tangga nada pentatonik anhemitonik dan heptatonik.

Dalam konteks pinn peat, tangga nada berdasarkan kunci G (diperkirakan berdasarrkan kunci Barat), ditekanan warna bagian terakhir.

SistemSeperti tangga nada, tidak ada cara yang pasti, dan musisi Khmer tidak mengungkapkan secara lisan. Sangat suah untuk bertanya kepada musisi Khmer system apyang digunakan.

Secara keseluruhan, system Khmer dapat diciptakan, termasuk kedalam parameter dibawah ini:

Sistem tidak dapat dipisahkan dari tangga nada, pusat tinggi rendah nada, contohnya, G konstan (dalam tangga nada G) semua adalah final (termasuk G itu sendiri).

Sistem, dikenali bergantung pada finalnya dalam hubungan prinsip tinggi rendahnya nada.

Pada bidang ini, tangga nada adalah echelle generale, sistemnya gamme particuliere.

Karena system berdasarkan kepada final yang berbeda menunjukkan struktur yang masing-masing berbeda disetiap system.

Sisitem Khmer di identifikasidengan tinggi rendah nya nadafinal.

 

MetabolPendengar yang tidak tahu musik Khmer mungkin memiliki tanggapan semua bagian musiknya sama. Ini karena pada tingkat tertentu sama. Sebagian besar bagian pinn peat berhubungan pada tangga nada G. Bagaimanapun beberapa bagian seperti Lo dan Rev, menggunakan perubahan metabol pada level nada yang berbeda. Fungsi metabol sama dengan transposisi. Proses metabol musik Khmer mudah. Pertama, tidak mengikut sertakan bagian harmonic dan resolusi terhadap kunci awal dan tonalitas yang ditandai modulasi Barat. Kedua, tidak ada perubahan kunci warna diganti ke tonal baru. Ketiga, level baru sama dengan bagian sebelumnya dengahn syarat dari panjang bagian, progresi nada, dan struktur, kecuali dapat di tunjukkan pada sebuah gerakan melodis yang berbeda.

TEMPO DAN RHYTEM    Tidak ada tempo tertentu dalam music Khmer. Dalam prakteknya, rhytem alat music tertentu seperti drum mengatur tempo untuk ensambel. Dalam istilah rhythmic, seseorang bisa saja kecewa dengan "irama yang kuat" dan "tekanan."Dengan kata lain, irama yang kuat dari gendang bisa terjadi pada tekanan dari gendang.

Page 4: Nama

    Rhythmik Khmer yang paling pendek mempunyai paling sedikit delapan pukulan (atau 4/4). Rhythmik dimulai dari irama yang pelan dan kemudian berakhir pada irama yang kuat. Lagu-lagu dikelompokkan sesuai dengan beberapa aturan rhytmik seperti muoy choun, pi choan, dan bey choan. Kemudian lagu tersebut dikenal sebagai Toch Yomm Muoy Choan, Khyal Bakk cheung Phnomm Pi Choan, Chvea Srokk Morn Bey Choan,dll.    Ketiga rhytmik dibedakan oleh panjangnya cycle. Setiap rhytmik mempunyai sebuah rhytmik prase dan nuansa yang mencocokkan panjangnya melodi yang sama.

 KOMPOSISIAda lebih dari seribu komposisi tradisional Khmer di dalam dunia music. Komposisi tersebut tidak memilki nama pengarang.Jadi, banyak orang yang melupakan siapa pengarang asli dari komposis tersebut atau bahkan ada sebagian orang yang mengatasnamakan karya tersebut. Melalui beberapa program, telah diusahakan untuk memutar ulang karya-karya tersebut. Komposisi Khmer dikelompokkan dalam beberapa kategori yaitu Deskriptif seperti contohnya Omm Touk (Row a Boat) dan Khyall Bakk Cheung Phnomm (The Wind Blows at the Foot of the Mountain) dan Sentimental seperti contohnya Sdech Saok (A king Weeps).Kelompok komposisi yang lain yang memilki spesifikasi yang berbeda dari sisi karakter, gaya, dan cara-cara umum seperti Khmer contohnya Khmer Krang Phka (Khmer String Flowers), Morn contohnya Morn Chauh Touk (Morn Get on a Boat), Phoumea contohnya Phoumea Ho (Burmese Whoop), Chvea contohnya Chvea Srokk Morn (Javanese from the Morn Country), Chenn contohnya Chenn Sae (Chinese Medical Doctor), Baraing contohnya Baraing Srav Puor (French Puil the Rope), Arabb contohnya Arabb Thvay Por (Arab Wish).Beberapa komposisi Khmer pada dasarnya dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu Phleng chrieng (music dengan nyanyian) dan phleng skor (gendang) atau phleng laim (tarian). Musik Khmer biasanya bercirikan music tanpa harmoni. Biasanya hanya berupa melodi yang membedakan music tersebut dari jenis music lainnya. Musisi ansambel Khmer mempunyai sebuah melodi kolektif yang mempunyai garis pedoman untuk semua musisi yang mengikutinya dari awal hingga akhir, dan juga sebagai sebuah dinamis untuk menyatukan semuanya hingga menjadi ansambel.

 

 NILAI DAN NOTASI    Nilai dan notasi musical menjadi salah satu fenomena di Kamboja yang diperkenalkan oleh orang-orang Eropa dari Royal university of Fine Arts khususnya di Fakultas Musik. Di dalam music Khmer hanya dapat membahas tentang " kunci konstan" atau "kunci konseptual" bukan pitch yang sebenarnya. Tinggi rendahnya nada bervariasi tergantung pada stem alat-alat music. Bagaimanapun bentuk stemnya, musisi Khmer selalu memainkan sebuah lagu yang menandakan sebuah kunci yang dimainkan oleh dua ensambel. Musisi Khmer menetapkan tinggi rendahnya nada tergantung pada kunci-kunci alat music. Perbedaan antara G dan A tidak hanya antara tinggi rendahnya nada tetapi juga pada kuncinya. Stemnya yang kira-kira pada satu nada yang berbeda. Itu hanya seperti sebuah terjemahan yang lebih baik dari terjemahan lainnya karena hasil terjemahan bisa saja tidak sesuai ketika diterjemahkan kembali ke dalam bentuk aslinya.