Nama1

6
Nama : Hafdalia Nim : L221 12 007 1. Apa yang dimaksud dengan monokultur, jelaskan dan berikan contohnya 2. Jelaskan keistimewaan ikan patin 3. Dimana habitat alami ikan patin 4. Jelaskan mengapa ikan patin harus dibudidayakan 5. Jelaskan dimana budidayanya dilakukan 6. Jelaskan kebiasaan makannya (larva dan dewasa) 7. Mengapa ikan betutu diberi julukan sleeper goby, ikan malas, dan ikan bodoh. Jelaskan 8. Dimana habitat ikan betutu 9. Jelaskan kebiasaan makannya 10. Jelaskan perkembangannya Jawaban : 1. Monokultur adalah sistem pemeliharaan, dimana didalam satu kolam hanya ada satu spasies saja yang dipalihara. Keuntungan pemeliharaan secara monokulturadalah pengontrolannya yang mudah, pemberian pakan tambahan efisien dan penangganan bila terjadi gangguan hama/penyakit lebih mudah. Contohnya : Budidaya ikan patin Budidaya ikan nila 2. Beberapa keistimewaan ikan patin adalah bahwa ikan patin ukuran individunya cukup besar, pemakan segalanya dan dapat

Transcript of Nama1

Nama : HafdaliaNim : L221 12 0071. Apa yang dimaksud dengan monokultur, jelaskan dan berikan contohnya2. Jelaskan keistimewaan ikan patin3. Dimana habitat alami ikan patin4. Jelaskan mengapa ikan patin harus dibudidayakan5. Jelaskan dimana budidayanya dilakukan 6. Jelaskan kebiasaan makannya (larva dan dewasa)7. Mengapa ikan betutu diberi julukan sleeper goby, ikan malas, dan ikan bodoh. Jelaskan 8. Dimana habitat ikan betutu9. Jelaskan kebiasaan makannya10. Jelaskan perkembangannyaJawaban :1. Monokultur adalah sistem pemeliharaan, dimana didalam satu kolam hanya ada satu spasies saja yang dipalihara. Keuntungan pemeliharaan secara monokulturadalah pengontrolannya yang mudah, pemberian pakan tambahan efisien dan penangganan bila terjadi gangguan hama/penyakit lebih mudah. Contohnya : Budidaya ikan patin Budidaya ikan nila2. Beberapa keistimewaan ikan patin adalah bahwa ikan patin ukuran individunya cukup besar, pemakan segalanya dan dapat bertoleransi terhadap kondisi perairan yang kurang menguntungkan karena kondosi oksigen (O2) terlarut relatif lebih rendah serta dapat bertoleransi PH air lingkungan yang ber pH 3-4. Demikian juga ikan patin mau mengkonsumsi makanan buatan atau pakan yang beredar di pasaran sebagai makanannya. Serta Ikan patin kaya akan kandungan gizi dan sumber protein hewani.3. Ikan patin habitatnya di alam, hidup di perairan umum seperti di Kalimantan dan Sumatra Selatan. Patin siam atau jambal siam adalah ikan asli thailand. patin siam umumnya hidup di air tawar dan payau dengan aliran air yang tenang, terutama di sungi-sungai berlumpur atau berpasir (smith, 1945; soetikno, 1976; direktorat jenderal perikanan 1877; lagler et al., 1977). kadang-kadang ikan ini masuk ke dalam rawa yang berdekatan dengan sungai besar (soetikno, 1974). Ikan ini hidup subur di sungai, danau, waduk dan kolam (varikul dan boonsom, 1966; sar, 1985). 4. Karena banyaknya permintaan masyarakat Indonesia maupun masyarakat internasional khususnya Negara Jepang. Ikan patin juga termasuk jenis ikan yang relatif gampang diternakan asalkan kita tahu cara membudidayakannya serta dapat mengenali hama dan penyakit ikan patinyang sering menjadi masalah dalam proses pembesarannya. Seperti halnya jenis ikan lain, ikan patin kaya akan kandungan gizi oleh sebab itu banyak orang yang mengkonsumsi ikan ini sebagai sumber protein kualitas tinggi, vitamin dan mineral. Nilai kandungan gizi yang berupa kadar protein hewani yang terkandung dalam ikan patin memiliki keunggulan relatif lebih besar dari pada protein yang dihasilkan oleh ikan tawar jenis lain. Sumber protein yang tersedia dalam daging ikan patin adalah sekitar 23-28 persen.5. Budidaya ikan patin dilakukan di kolam. Ukuran kolam yang diperlukan untuk pembesaran ikan patin tergantung dari luas lahan yang tersedia. Demikian juga konstruksi kolam dapat terbuat dari tanah maupun dari konstruksi beton tergantung pemodalan yang ada. Namun pada tanah yang porous sebaiknya di buat kolam dengan konstruksi tembok. Berdasarkan pengalaman para pebudidaya, bentuk ideal untuk kolam pemeliharaan ikan patin berupa kolam tanah adalah empat persegi panjang dengan ukuran luas lebih besar dari 50 M2. Kedalaman kolam berkisar antara 0,5 - 1,5 m. Kemiringan dasar kolam dari permukaan kepembuangan 0,5%, tinngi pematang 1-1,5 M.Pada bagian tengah dasar kolam dibuat parit/kemalir yang memanjang dari arah pemasukan air kearah pengeluaran air ( monik). Ukuran parit memiliki lebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.Sebagaimana pada pemeliharaan ikan nila dan emas, maka kolam pemeliharaan ikan patin juga memerlukan pintu pemasukan dan pengeluaran air yang bentuk dan spesifikasinya kurang lebih sama. Untuk kolam yang sederhana pintu pemasukan dan pengeluaran air bahannya terbuat dari bambu atau paralon. Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasangi saringan yang terbuat dari kawat atau anyaman bambu untuk mencegah agar ikan tidak lolos.Untuk kolam yang lebih intensif, sebaiknya pintu pengeluaran air dibuat dengan sistem siphon atau monik dengan maksud agar air yang keluar dari kolam adalah air yang berasal dari bagian dasar kolam, yakni air yang mengandung sisa pakan, kotoran ikan dan air kotor.6. Pada saat larva ikan patin yang baru menetas mempunyai cadangan kuning telur yang menggantung dibawah permukaan perut. Cadangan makanan tersebut akan habis dalam waktu 3-4 hari, sehingga pada saat ini larva mulai mengambil pakan dari luar yang dapat berupa fitoplankton atau zooplankton. Sedangkan pada saat dewasa Ikan patin termasuk ikan pemakan segala (Omnivora) dan secara alami makannya terdiri dari serangga, biji-bijian, ikan rucah, udang-udangan dan moluska.7. Karena ikan betutu suka tidur dan malas bergerak atau berpindah tempat. Ia cenderung pasif atau lebih banyak diam saja di dasar perairan, sekalipun diusik. Sifat ini berpengaruh pada kebiasaanya dalam memperoleh makanan, lebih banyak menunggu daripada memburu.8. Ikan asli Indonesia terutama di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Ikan ini banyak ditemukan di perairan yang tenang, seperti danau, rawa, waduk, dan perairan tenanglainnya. Habitatnya meliputi air tawar dan payau, sungai-sungai yang tidak jauh dari muara atau pantai, kolam berarus tenang dan berlumpur, rawa serta danau dengan dasar berlumpur, ia senang terbenam didasar yang bercelah atau berlobang horizontal dan termasuk ikan labirin karena mampu hidup diperairan yang keruh dengan bantuan lembar-lembar labirin pada lapis insangnya. Hidup bukan di daerah yang dalam, tetapi lebih suka di daerah yang dangkal. Ikan betutu tidak senang pada perairan yang deras, karena ikan ini sangat fasif, atau lebih banyak diam. Betutu besar senang diam di dasar perairan sedangkan betutu kecil lebih suka menempel pada benda-benda yang ada di perairan itu.9. Betutu termasuk karnivora, yaitu ikan yang sebagian masa hidupnya makan daging. Makanan yang paling disukai adalah anak-anak ikan, udang-udang kecil, insekta air, dan juga moluska atau jenis keong-keongan. Seperti kebanyakan ikan, betutu juga saat kecil suka juga dengan tumbuhan air, tetapi kebiasaan ini tidak lama dilakukan. Bisa juga dilakukan saat makanan berupa daging tidak ada di dekatnya.10. Betutu termasuk keluarga besar Eleotridae yang memiliki kekerabatan dengan keluarga Gobiidae (Beloso) di laut. Keluarga Eleotridae sendiri terdiri atas beberapa spesies yang morfologinya hampir mirip sehingga mesti teliti dan cermat dalam mengindentifikasinya. a. Kalsifikasi dan Nama Lokasl Menurut klasifikasi berdasarkan taksonomi yang dikemukakan ahli ikan singapura, Lie Sieuw Foey (1968), betutu digolonglkan sebagai berikut; Kingdom : Animalia Filum : Chordata Superkelas : Pisces Ordo : Perciformes Subordo : Gobioidea Famili : Eleotridae Genus : Oxyeleotris Spesies : Oxyeleotris Marmorata (Bleeker) Betutu memiliki nama lokal yang sangat beragam, yaitu bloso, ikan mals, ikan bodoh (jawa); Bakut, batutuk, belutu, ikan hantu (kalimantan) Bakut, beluru, bakutut (sumatra); ikan hantu, batutu, ubi, ketuu, belantok (malaysia); pla bu sai (thailand); ca bong twong (vietnam); Marbled goby, sand goby (nama internasional) Soon hock (cina). Nama yang paling populer adalah betutu, sekaligus digunakan sebagai nama resmi dalam dunia per ikanan, bahkan sudah menjadi nama komersilnya. Betutu tersebar di wilayah Asia Tengga seperti Tahiland, Kamboja, Vietnam, Singapura, Malaysia, Filipina, Indonesia hingga kepulauan Fiji di fasipik. Di indonesia penyebaran betutu meliputi beberapa daerah berikut; i. Sumatra; Palembang, Muara Kompeh, Gunung Sahilan, Jambi, Danau Kota, Sungai Si Russu, Enggano (bua Bua), Riau, dan lampung; ii. Kalimantan; Banjarmasin, Siantang, montrado, batu pangal, Smitau, Danau Baram, Danau Jempang, Pontianak, Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Mahakam, Serawak, Kinabatangan, Lahad Datu, dan Tenom; iii. Jawa; Sungai sungai yang bermuara ke laut jawa, misal Cisadane, Citarum (Waduk Saguling). Di Jawa Barat, pada awalnya betutu belum dikenal oleh penduduk di sekitar waduk Saguling. Ikan ini mulai tertangkap di perairan tersebut pada awal tahun 1987.