Nama : Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : 19720826...
Transcript of Nama : Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : 19720826...
Nama : Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS.
NIP : 19720826 200212 1 002
Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar
Mata Kuliah : Kep. Medikal BedahMata Kuliah : Kep. Medikal Bedah
Topik : Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan
Gangguan Sistem Hematologi; Leukimia
Tujuan Pembelajaran
• Akan dapat
– Menjelaskan defenisi leukimia
– Menganalisa perbedaan tiper-tiper
leukimialeukimia
– Menguraian patofisiologi leukimia
– Menjelaskan penatalaksanaan leukimia
– Merumuskan diagnosa keperawatan
leukimia
– Merencanakan tindakan keperawatan
pasien leukimia
ASUHAN KEPEERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN HEMATOLOGIS; LEUKIMIA
DEFENISI :
• Leukimia adalah proliferasi sel leukosit yangabnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosityang tidak normal, jumlahnya berlebihan, dapatmenyebabkan amenia, trombositotemia, dandiakhiri dengan kematiandiakhiri dengan kematian
(Arif Mansjoer et al., 1999)
• Suatu proliferasi abnormal sel lekosit
• Suatu akumulasi sel darah putih dalam sumsumtulang, menggantikan elemen sumsum tulangnormal
KLASSIFIKASI :
• Leukimia Mielogenus
• Leukimia Limfositik
Patofisiologi
Virus Zat Kimia Radiasi Genetika
Proliferasi abnormal sel leukosit (immature)
Kegagalan Sumsum Tulang Infiltrasi ke organ lainKegagalan Sumsum Tulang Infiltrasi ke organ lain
Eritrosit Limfosit Platelet
Anemia
• Lemah
• pucat
Depresi
immune
• Infeksi
• demam
• Perdarahan
• Trombositopenia
• Ptekie, purpura, memar
• SSP
• Limfe
• Lien
• Hepar
• sendi
• LEUKIMIA MIELOGENUS AKUT
• Suatu kondisi leukimia yang mengenai sel
stem hemapoetik yang kelak
berdiferensiasi ke semua sel mieloid
• Insiden ; mengenai semua usia sesuai
dengan pertambahan usia
• Mrp leukimia nonlimfositik yang paling
sering terjadi
• Manifestasi klinis :
– Gejala timbul tanpa peringatan dalam
periode 1 – 6 bulan
– Penurunan produksi eritrosit
•Gejala : sama dengan anemia
– Granulositopenia– Granulositopenia
•Kepekaan terhadap infeksi >>>
– Trombositepenia
•Kecendrungan terjadinya perdarahan
– Nyeri limfa dan sumsum tulang
– Nyeri kepala, muntah
• PENATALAKSANAAN :– Kemoterapi :
•Daunorrubicin Hydrochloride (Cerubidine)
•Cytarabine (Cytosar-U)
•Mercaptopurine (Purinethol)
– Pemberian produk darah
– Penanganan infeksi
– Tranplantasi sumsum tulang– Tranplantasi sumsum tulang
• PROGNOSIS :– Kematian erjadi akibat perdarahan daninfeksi
– Pasien yang mendapatkan penangan dapatbertahan selama 1 tahun
• LEUKIMIA MIELOGENUS KRONIS
• Akibat adanya keterlibatan genetik, yaitu
kromosom Philadelphia (90 – 95 %)
• Menyerang usia > 20 tahun dan insiden
meningkat seiring pertambahan usia
• MANIFESTASI KLINIS• MANIFESTASI KLINIS
– Gambaran klinis mirip dengan AML tetapi
lebih ringan
– Leukositosis
– Pembesaran limfe
• PENATALAKSANAAN
– Kemoterapi :
•Busulfan (Myleran)
•Hidroxyurea
•Chlorambucil (Leukeran)
•+ Kortikosteroid
– Transplantasi sumsum tulang– Transplantasi sumsum tulang
• PROGNOSIS
– Kematian akibat infeksi dan perdarahan
– Pasien dapat bertahan selama3 – 4 tahun
• LEUKIMIA LIMFOSITIK AKUT (ALL)• Suatu proliferasi ganas limfoblast
• Insidensi :
– Sering mengenai anak-anak
– Puncak insidensi 4 – 15 tahun
• MANIFESTASI KLINIS :
– Gangguan hematopoesis
•Anemia
•Leukopenia
•Trombositopenia
– Hepatomegali
– Splenomegali
– Nyeri kepala, muntah
– Nyeri tulang
• PENATALAKANAAN
– Kemoterapi
Kombinasi awal :
•Vincristine
•Prednison
•Daunorubicine
•Aparaginase
Kombinasi lanjut :
•Mercaptopurine•Mercaptopurine
•Methotrexate
•Vincristine
•Prednison
– Radioterapi
• PROGNOSIS
– 60 % penderita mencapai ketahanan hidup 5tahun
• LEUKIMIA LIMFOSITIK KRONIK
• Suatu kelainan limfositik yang lebih ringan
• MANIFESATASI KLINIS
– Anemia
– Infeksi >>>
– Perdarahan
– Pembesaran nodus limfe
– Pembesaran organ abdominal
– Limfositopenia
• PENATALAKSANAAN
– Ringan : tidak memerlukan penanganan
– Kemoterapi :
•Kortikosteroid + Chlorambucil
• Fludarabine Monofosfat
•2-Chorodeoxyadenosine (2-CDA)
•Pentostatin•Pentostatin
• PROGNOSIS
– Angka ketahanan hidup mencapai 7 tahun
PROSES KEPERAWATAN
• PENGKAJIAN KEPERAWATAN• AKTIVITAS :
– Riwayat kelemahan dan kelelahan
• SIRKULASI :
– Kecendrungan perdarahan– Kecendrungan perdarahan
– Pteki
– Ekimosis
– Perubahan sel darah (Eritrosit, Leukosit dan Trombosit)
• KENYAMANAN :
– Nyeri kepala
– Suhu tubuh meningkat
1. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d :
– Pertahanan sekunder tidak adekuat (gangguan kematangan WBC; Granulosi menurun; jumlah limfosit abnormal)
– Imunosupresi, penekanan sumsum tulang (efek terapi dan transplantasi )
Intervensi
Tempatkan pasien diruang tersendiri, batasipengunjung sesuai indikasi, dan tanaman hidup, buahpengunjung sesuai indikasi, dan tanaman hidup, buahsegar, ikan, daging, dan sayuran mentah.
Rasional
Melindungi pasien dari sumber potensial patogen.
Intervensi
Kaji pasien terhadap bukti adanya infeksi
Rasional
Tanda dam gejala infeksi, mungkin berkurang padapasien dengan imunosupresi.
2. Resiko tinggi terhadap kekuran volume cairan b/d - Kehilangan berlebihan, misal : muntah, pendarahan, diare.- Penurunan pemasukan cairan, misal: mual, anoreksi- Peningkatan kebutuhan cairan
IntervensiAwasi masakan/keluaran. Perhatikan penurunan urinepada adanya pemasukan adekuat.pada adanya pemasukan adekuat.RasionalPenurunan sirkulasi sekunder terhadap destruksi RBCdan pencetusnya pada tubulus ginjal dan atauterjadinya batu ginjal.IntervensiEvaluasi turgor kulit, pengisian kapiler, dan kondisiumum membranmukosaRasionalIndikator langsung status cairan dehidrasi.
3. Nyeri (akut) b/d :
- Agen fisikal, misal : pembesaran organ/nodus limfe- Agen kimia, misal : pengobatan anti leukemik- Manifestasi psikologis, misal : ansietas
Intervensi
Selidiki keluhan nyeri, sebaiknyaa digunakan sekala 0-10. Perhatikan perubahan pada derajat dan sisi.10. Perhatikan perubahan pada derajat dan sisi.
Rasional
Membantu mengkaji kebutuhan untuk intervensi. Dapatmengindikasikan terjadinya konplikasi.
Intervensi
Awasi tanda vital. Perhatikan apakah ada keteganganotot, gelisah (petunjuk non verbal).
Rasional
Membantu mengevaluasi pernyataan verbal dankeefektifan intervensi.
4. Intoleran aktifitas b/d– Kelemahan umum, penurunan cadangan energi, peningkatan
laju metabolik dari produksi leukosit masif.– Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2.
– Pembatasan terapeutik, efek terapi obat.
Intervensi
Perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam aktifitas.Rasional
Efek leukimia kemoterapimungklin komulatif terutama selama faseEfek leukimia kemoterapimungklin komulatif terutama selama fasepengobatan akut dan aktif.Intervensi
Ciptakan lingkungan yang tenang, implementasiteknikpenghematan energi. Bantu ambulasi/aktifitas lain sesuai indikasi.Rasional
Menghemat energi untuk aktifitas dan penyembuhan jaringan, sertamemaksimalkan sediaan energi untuk tugas perawatan diri.
5. Kurang pengetahuan b/d– Kurang terpajan pada sumber
– Salah interpretasi ataupun kurang mengingat
Intervensi
Kaji ulang patologi bentuk khusus dari leukimia dan berbagaibentuk pengobatan.
Rasional
Pengobatan dapat termasuk berbagai obat antineoplastik,radiasi seluruh tubuh atau hati/limfa, transfusi, dan atautransplantasi sumsum tulang.
Intervensi
Berikan informasi tentang prognosis dan pengobatan penyakit
Rasional
Agar klien maupun keluarga dapat memahami tindakan yangdilakukan petugas kesehatan.