Nah ci, cok

6
PERCOBAAN DENGAN KURSI BARANY (Oleh: Putri Umagia Drilna, Hendri Wijaya, Christover Firstnando Saragih) 1. Nistagmus A. Pendahuluan B.Tujuan Menerangkan pengaruh percepatan sudut serta cara mendemonstrasikannya dengan OP yang diputar di atas kursi Barany terhadap terjadinya nistagmus. C. Alat & Bahan 1. Kursi Barany. D. Cara Kerja 1.Perintahkan OP duduk tegak di kursi Barany dengan kedua tangannya memegang erat lengan kursi. 2.Perintahkan OP memejamkan kedua matanya dan menundukkan kepalanya 30 0 ke depan. 3.Putar kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa sentakan. 4. Hentikan pemutaran kursi dengan tiba-tiba. 5.Perintahkan OP untuk membuka mata dan melihat jauh ke depan. 6.Perhatikan adanya nistagmus. Tetapkan arah komponen lambat dan komponen cepat nistagmus tersebut. E. Hasil Hasil praktikum ini ialah sebagai berikut: Posisi kepala Nistagmus 30 o ke depan Horizontal 60 o ke belakang Horizontal 120 o ke depan Horizontal Miring 90 o ke bahu kanan Vertikal Miring 90 o ke bahu kiri Vertikal

description

tes

Transcript of Nah ci, cok

PERCOBAAN DENGAN KURSI BARANY(Oleh: Putri Umagia Drilna, Hendri Wijaya, Christover Firstnando Saragih)

1. Nistagmus

A. PendahuluanB. TujuanMenerangkan pengaruh percepatan sudut serta cara mendemonstrasikannya dengan OP yang diputar di atas kursi Barany terhadap terjadinya nistagmus.C. Alat & Bahan1. Kursi Barany.D. Cara Kerja1. Perintahkan OP duduk tegak di kursi Barany dengan kedua tangannya memegang erat lengan kursi.2. Perintahkan OP memejamkan kedua matanya dan menundukkan kepalanya 300 ke depan.3. Putar kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa sentakan.4. Hentikan pemutaran kursi dengan tiba-tiba.5. Perintahkan OP untuk membuka mata dan melihat jauh ke depan.6. Perhatikan adanya nistagmus. Tetapkan arah komponen lambat dan komponen cepat nistagmus tersebut.E. Hasil Hasil praktikum ini ialah sebagai berikut:Posisi kepalaNistagmus

30o ke depanHorizontal

60o ke belakangHorizontal

120o ke depanHorizontal

Miring 90o ke bahu kananVertikal

Miring 90o ke bahu kiriVertikal

F. Pembahasan:Di percobaan kursi barrany pertama ini OP diputarkan ketika berada di atas kursi barrany dengan arah searah jarum jam (kanan). OP matanya ditutup serta kepala OP ditundukan sekitar 300, ke belakang 60o, ke depan 120o, miring 90o ke kanan dan kiri kemudian pada masing-masing posisi OP diputar sebanyak 10 kali dalam 20 detik kemudian diberhentikan secara tiba-tiba. Setelah berhenti OP diminta membuka mata dan melihat jauh ke depan. Pada posisi kepala OP ditundukan sekitar 300, ke belakang 60o dank e depan 120o terlihat pada mata OP terjadi gerakan cepat bola mata melawan arah putaran dan gerakan lambat searah putaran. Hal ini disebut nistagmus horizontal. Sedangkan pada posisi miring 90o ke bahu kanan maupun bahu kiri gerakan cepat bola mata yang terjadi ialah nistagmus vertikal.Teorinya, saat seseorang melakukan rotasi angular (diputar di kursi Barrany) dengan mata tertutup, di awal putaran OP akan merasakan sensasi berputar dan dapat menentukan arah putaran, namun setelah periode rotasi (putaran) sampai di kecepatan yang konstan, OP kecepatan konstan, maka ia akan berkata bahwa ia berhenti berputar dikarenakan kemampuan adaptasi cepat oleh reseptor yang berada di kanalis semisirkularis pada kecepatan yan sama. Nistagmus OP akan searah dengan rotasi selama perputaran berlangsung. Kemudian saat kursi Barrany dihentikan secara tiba-tiba, maka orang tersebut akan merasakan sensasi rotasi yang berlawanan arah sebelumnya. Nistagmus yang terjadi pada mata OP pun akan berupa gerakan fase cepat berlawanan arah pemutaran dan fase lambat ke arah perputaran. Situasi ini disebut dengan nistagmus postrotatori yang diakibatkan oleh penghentian pergerakan kupula sewaktu rotasi arahnya berlawanan dengan arah rotasi. Karena adanya refleks vestibulo-okular (VOR) 1

G. Daftar PustakaH. LampiranPertanyaan 4. Apa yang dimaksud dengan nistagmus pemutaran dan nistagmus pasca pemutaran?Jawab : Nistagmus pemutaran merupakan nistagmus yang terjadinya selama proses pemutaran. Bola mata akan bergerak secara involunteer pada nistagmus pemutaran sesuai arah rotasi. Nistagmus pasca pemutaran merupakan nistagmus yang terjadinya segera saat setelah penghentian pemutaran, dimana fase cepat dari nistagmus arahnya akan berlawanan dari gerakan rotasi sebelumnya.

2. TES PENYIMPANGAN PENUNJUKAN (PAST POINTING TEST OF BARANY) A. PendahuluanB. TujuanMenerangkan pengaruh percepatan sudut serta cara mendemonstrasikannya terhadap kejadian penyimpangan penunjukan.C. Alat dan Bahan1. Kursi Barany.D. Cara Kerja1. Perintahkan OP duduk tegak dikursi Barany dan memejamkan kedua matanya.2. Pemeriksa berdiri tepat didepan kursi Barany sambil mengulurkan tangan kirinya ke arah OP.3. Perintahkan OP meluruskan lengan tangannya ke depan sehingga dapat menyentuh jari tangan pemeriksa yang telah diulurkan sebelumnya.4. Perintahkan OP mengangkat lengan kanannya ke atas dan kemudian dengan cepat menurunkannya kembali sehingga menyentuh jari pemeriksa lagi (tindakan 1 s/d 4 merupakan persiapan untuk tes yang sesungguhnya, sebagai berikut :5. Perintahkan OP dengan kedua tangannya memegang erat lengan kursi. OP menundukan kepala 30 ke depan.6. Putar kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa sentakan7. Segera setelah pemutaran, kursi dihentikan dengan tiba-tiba, dan suruh OP menegakan kepalanya dan melakukan tes penyimpangan pertunjukan seperti telah disebutkan diatas (langkah 1 s/d 4).8. Perhatikan apakah terjadi penyimpangan penunjukan oleh OP. Bila terjadi penyimpangan, tetapkanlah arah penyimpangannya. Teruskan tes tersebut sampai OP tidak salah lagi menyentuh jari tangan pemeriksa.E. HasilHasil yan didapat saat percobaan ialah:1. Tidak ada penyimpangan saat OP diminta melakukan penunjukkan baik pada mata terbuka maupun tertutup sebelum pemutaran.2. Setelah pemutaran kursi barrany didapatkan hasil :Posisi kepalaArah penyimpangan

30o ke depanKe arah kiri OP

60o ke belakangKea rah kanan OP

120o ke depanKe arah kiri OP

Miring 90o ke bahu kananKe arah jauh ke depan OP melewati tangan pemeriksa

Miring 90o ke bahu kiriKe arah depan OP namun tidak melewati tangan pemeriksa

F. PembahasanG. Daftar PustakaH. LampiranPertanyaan 5. Bagaimana penjelasan terjadinya penyimpangan penunjukan?Jawab :

1. TES JATUHA. PendahuluanB. TujuanMendemonstrasikan pengaruh percepatan sudut pada sikap dan keseimbangan tubuh dengan menggunakan kursi Brny C. Alat dan Bahan1. KursiD. Cara Kerja1. Perintahkan OP duduk di kursi Barany dengan kedua tangannya memegang erat lengan kursi! 2. Tutup kedua matanya dengan saputangan dan tundukkan kepala dan bungkukkan badannya ke depan sehingga posisi kepala membentuk sudut 120 dengan sumbu tegak. 3. Putar kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur dan tanpa sentakan.4. Segera setelah pemutaran kursi dihentikan dengan tiba-tiba. Instruksikan OP untuk menegakkan kembali kepala dan badannya. 5. Perhatikan ke mana dia akan jatuh dan tanyakan kepada OP itu ke mana rasanya ia akan jatuh. 6. Ulangi tes jatuh ini, tiap kali pada OP lain dengan a. Memiringkan kepala ke arah bahu kanan sehingga kepala miring 90 terhadap posisi normal. b. Memiringkan kepala ke arah bahu kiri sehingga kepala miring 90 terhadap posisi normal. E. Hasil F. PembahasanG. Daftar PustakaH. LampiranPertanyaan 6. Apa maksud penundukan kepala OP 120o dari posisi tegak?Jawab : Pertanyaan 7. Apa maksud tindakan seperti tersebut pada langkah #6a dan #6b? Jelaskan!Jawab :

2. Kesan (Sensasi)A. Pendahuluan\B. TujuanUntuk mengidentifikasikan pengaruh perubahan kecepatan terhadap posisi terhadap sensasi OP.C. Alat dan Bahan1. KursiD. Cara Kerja1. Gunakan OP yang lain.2. Perintahkan OP duduk di kursi Barany dan tutuplah kedua matanya dengan saputangan.3. Putar kursi tersebut ke kanan dengan kecepatan yang berangsur-angsur bertambah dan kemudian kurangi kecepatan putarannya secara berangsur-angsur pula sampai berhenti.4. Tanyakan kepada OP arah perasaan berputar:a. sewaktu kecepatan putar masih bertambahb. sewaktu kecepatan putar menetapc. sewaktu kecepatan putar dikurangid. segera setelah kursi dihentikan5. Berikan keterangan tentang mekanisme terjadinya arah perasaan berputar yang dirasakan oleh OP.E. Hasil

F. Pembahasan

G. Daftar Pustaka