Mutualista edisi #8

80

description

Majalah Mutualista Edisi 8 l Tema "Be Inspiring Teacher"

Transcript of Mutualista edisi #8

  • DARI REDAKSI 2 Dari Redaksi

    TAJUK 3 Muhammadiyah untuk Pendidikan Berkemajuan

    5 Merefleksi dan Bermetamorfosis Berkaca Dari : The Most Educated Country (Negara-Nagara Paling Maju Dalam Pendidikan)

    8 Menanam Sekarang, Memanen Kemudian

    10 Arah Pengembangan Pendidikan di Kota Magelang

    12 Peran Guru Muhammadiyah untuk Pendidikan Berkemajuan

    ISI INTI 14 Guru Ideal

    17 Guru Inspiratif

    20 Be A 21th Century Teacher

    23 Intelligent Mindset

    SEKOLAH 25 Estafet Kepemimpinan SD Mutual

    27 Mengenal Lebih Dekat Bapak Mustaqim, S.Pd.I, M.Pd.

    29 Masjid Tanwir Komplek PTM Kota Magelang Dulu dan Kini

    TERAS 31 Ulama yang Berharga

    OASE 32 Amazing Time

    33 Teacherpreneurship

    OPOR 36 Dafina, Putri Kecil Bunda

    38 Little Chef Bilal

    LEMBUD 40 Budaya Inovasi dan Kreasi

    KHASANAH SENI 41 Batara Guru (Sanghyang Manikmaya)

    MATRIKS 43 Asal Usul Bilangan Fibonacci:dari Kelinci Hingga Barbil

    SASTRA ANAK 44 Maafkan Aku, Bu!

    45 Puisi

    ALA ENGLISH 48 From Holland to Mut

    SOSOK 49 Berbagi Pengalamanku Sebagai Delegasi Apresiasi Sastra Siswa SD dan Konferensi Penulis Cilik Indonesia (KPCI) 2015

    52 Hobiku Prestasiku

    PARENTING 53 Anak Sosok Yang Luar Biasa

    KRONIKA 54 Trip To Bromo

    55 Memperingati Hut Ri Ke 70 Ala Sd Mutual

    56 Mapsi, Ajang Meraih Prestasi

    58 Eta Berlaga Cipta Puisi

    60 Holiday In Pare

    62 Mengenal Lebih Dekat FRC dan KMNR

    SMART QUIZ 64 Bantu Aku

    TRITIKAN 65 Ayo Mengenal dan Membuat Water Roket

    KAWRUH JAWI 68 Guru Miturut Pamanggih Ngelmu Jawa

    SEHAT 69 Cacar Air

    KILMI 70 Dreams! Reach Your Passion

    72 Guru SD Ku

    KOMUNITAS 74 Kepanduan Hizbul Wathan SD Mutual

    FATTA 76 Fatta

  • No.8/Th. 5/Feb. 2016 No.8/Th. 5/Feb. 2016

    3

    TAJUK

    Muhammadiyah adalah persyarikatan yang sejak didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 telah berkiprah membangun masyarakat, umat, dan bangsa. Muhammadiyah dikenal dengan gerakan Islam, gerakan dakwah amar ma'ruf nahi munkar dan gerakan tajdid /pembaharuan, yang kemudian menjadi ciri khusus organisasi Muhammadiyah hingga saat ini. Muhammadiyah meyakini bahwa untuk keluar dari belenggu penjajahan, kejumudan akibat taqlid buta, keterpurukan serta berbagai krisis yang melanda dan menerpa bangsa dengan cara mengentaskan kemiskinan dan kebodohan masyarakat dengan menguatkan iman dan ilmu. Isyarat dan sinyal yang telah ditunjukkan oleh Allah Swt melalui firman-Nya dalam surat al-Mujadilah ayat: 11

    Artinya: .... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Firman Allah QS. Ar-Rahman: 33

    Artinya: Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. (kekuatan yang dimaksud adalah ilmu).

    Rasulullah juga bersabda yang artinya: Barang siapa menghendaki sukses dunia, maka dapat dicapai dengan ilmu, barang siapa menghendaki sukses akhirat, maka dapat dicapai dengan ilmu, dan barang siapa menghendaki sukses dunia-akhirat, maka hanya dapat dicapai dengan ilmu.

    Untuk mencapai kesuksesan dunia maupun akhirat hanya dapat dicapai oleh seseorang yang kuat imannya dan ilmunya. Hal ini menunjukkan bahwa faktor keimanan dan ilmu merupakan persyaratan yang memiliki kekuatan super. Usaha/ikhtiar Muhammadiyah secara terus menerus dari generasi ke generasi untuk merealisasi firman Allah Swt dan sabda Rasulullah Saw sebagai berikut:

    1. Ijtihad yaitu dengan merubah sistem dikotomi pendidikan yang memisahkan antara pendidikan umum dengan pendi-dikan agama di sekolah-sekolah pemerintah dengan mengin-tegrasikan pendidikan umum dengan pendidikan agama.

    2. Muhammadiyah melalui pendirinya KH. A. Dahlan yang diteruskan oleh para tokoh Muhammadiyah di seluruh wilayah Indonesia, mendirikan sekolah-sekolah mulai dari Taman

    Muhammadiyah untuk Pendidikan Berkemajuan

    Hasil Muktamar 47 : H.Solichin,S.Ag

    Motto : Hidup adalah untuk ibadah,

    muda berkarya ,tua bahagia, mati insya

    allah masuk surga.

    Assalamualaikum wr. wb., Rasullullah Muhammad Saw.

    semoga keimanan dan kesehatan Melalui akhlak, perangai, sikap,

    s e l a l u b e s e r t a p e m b a c a dan perilaku beliau dapat diambil

    Mutualista. Alhamdulillah puji banyak pelajaran, hikmah dan

    syukur kehadirat Allah Swt yang t e l a d a n . B a h k a n , s e b u a h

    telah melimpahkan berkah, penelitian dari study Michael H.

    rahman, dan rahim-Nya kepa-da asal Amerika menempatkan Nabi

    kita semua. Salawat dan salam Muhammad Saw sebagai tokoh

    senantiasa terir ing kepada nomor 1 paling berpengaruh

    junjungan kita Nabi Muhammad sepanjang masa.

    Saw, pembuka jalan terang akan Guru merupakan sosok yang indahnya Islam. banyak berjasa bagi kehidupan.

    Pembaca yang budiman, tema Guru selain menjadi profesi yang

    edisi kali ini adalah Be Inspiring mulia juga memiliki nilai ibadah

    Teacher and Make a Change berupa jariyah amal yang akan membuat perubahan, yang diulas

    (Jadilah Guru Inspiratif dan terus mengalir apabila diniati dalam beragam rubrik. Kami

    Buatlah Perubahan). Melalui tema dengan ibadah dan keikhlasan. ucapkan selamat membaca dan

    ini, kita bersama-sama menyelami Guru memegang tang-gung jawab menikmati sajian dari kami. Saran, sekaligus menimba ilmu untuk untuk dapat mendidik dan kritik, maupun testimoni selalu menjadi guru yang tidak sekadar menumbuhkembangkan seluruh kami tunggu dalam upaya baik namun mampu memberikan potensi siswa. Peran guru bahkan perbaikkan dan penyempurnaan inspirasi, apapun profesi kita saat tidak akan dapat digantikan oleh m a j a l a h i n i . K a m i j u g a

    mengundang partisipasi pembaca ini. Tak hanya itu kita juga dapat mesin secanggih apapun karena untuk ikut berkontribusi dalam menjadikan pengalaman dan guru tidak sekedar mengajarkan bentuk ide, tulisan, sponsorship orang di sekitar kita sebagai guru dan mentrasfer ilmu pengetahuan dan lainnya. Jangan lupa untuk kehidupan kita. Dengan demikian namun ia mendidik siswa secara selalu meng-update seputar SD

    kita akan tumbuh sebagai pribadi menyeluruh baik aspek afektif, MUTUAL dan Majalah Mutualista

    yang senantiasa belajar dan psikomotor maupun kognitif.di www.sdmutual.sch.id atau di

    bertumbuh. Allah Swt telah www.mutualista.weebly.com. Pembaca Mutualista, majalah memberikan contoh teladan guru Terimakasih, Wassalamualaikum edisi ini mengangkat hal-hal t e r b a i k s e p a n j a n g h a y a t wr.wb. nterkait menjadi guru inspiratif dan

    Majalah MUTUALISTA dapat ditemukan di:

    Perpustakaan SD Muhammadiyah 1 Alternatif, PDM Kota Magelang, PDM Kabupaten Magelang, Kantor

    Dinas Pendidikan Kota Magelang, Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang, TK Aisiyah 1-8, TK Pertiwi,

    MI Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah Alternatif, SMP M Plus Gunungpring, SMA Muhammadiyah 1,

    SMK Muhammadiyah 1, UM Magelang, Perpustakaan Kota Magelang, Perpustakaan Daerah Muntilan,

    Waiting Room English Institute, LPK Amaliya, Kantor Pajak, Samsat, Polres Jagoan dan alun-alun Magelang,

    PEMKOT, PEMKAB, Kospin Jasa, BMT LE Syariah, BRI KCP Shopping, Bank Mandiri Kota Magelang, CV Al-

    Fatiya, Apotek Al-Fatiya, Al-Fatiya Butik dan Toserba, Paris Parfum, Rumah Makan Ayam Goreng Bu Tatik,

    Integra Variasi Mobil, Radio UNIMMA FM, Radio Tidar FM, Radio Magelang FM, Ruang Tunggu RSU Tidar,

    RSUD Muntilan, RSJ, dan RST Kota Magelang.

    DROP SPOT

    SALAM REDAKSI

    Salam RedaksiMutualista Edisi 8

    2

  • No.8/Th. 5/Feb. 2016 No.8/Th. 5/Feb. 2016

    3

    TAJUK

    Muhammadiyah adalah persyarikatan yang sejak didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 telah berkiprah membangun masyarakat, umat, dan bangsa. Muhammadiyah dikenal dengan gerakan Islam, gerakan dakwah amar ma'ruf nahi munkar dan gerakan tajdid /pembaharuan, yang kemudian menjadi ciri khusus organisasi Muhammadiyah hingga saat ini. Muhammadiyah meyakini bahwa untuk keluar dari belenggu penjajahan, kejumudan akibat taqlid buta, keterpurukan serta berbagai krisis yang melanda dan menerpa bangsa dengan cara mengentaskan kemiskinan dan kebodohan masyarakat dengan menguatkan iman dan ilmu. Isyarat dan sinyal yang telah ditunjukkan oleh Allah Swt melalui firman-Nya dalam surat al-Mujadilah ayat: 11

    Artinya: .... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Firman Allah QS. Ar-Rahman: 33

    Artinya: Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. (kekuatan yang dimaksud adalah ilmu).

    Rasulullah juga bersabda yang artinya: Barang siapa menghendaki sukses dunia, maka dapat dicapai dengan ilmu, barang siapa menghendaki sukses akhirat, maka dapat dicapai dengan ilmu, dan barang siapa menghendaki sukses dunia-akhirat, maka hanya dapat dicapai dengan ilmu.

    Untuk mencapai kesuksesan dunia maupun akhirat hanya dapat dicapai oleh seseorang yang kuat imannya dan ilmunya. Hal ini menunjukkan bahwa faktor keimanan dan ilmu merupakan persyaratan yang memiliki kekuatan super. Usaha/ikhtiar Muhammadiyah secara terus menerus dari generasi ke generasi untuk merealisasi firman Allah Swt dan sabda Rasulullah Saw sebagai berikut:

    1. Ijtihad yaitu dengan merubah sistem dikotomi pendidikan yang memisahkan antara pendidikan umum dengan pendi-dikan agama di sekolah-sekolah pemerintah dengan mengin-tegrasikan pendidikan umum dengan pendidikan agama.

    2. Muhammadiyah melalui pendirinya KH. A. Dahlan yang diteruskan oleh para tokoh Muhammadiyah di seluruh wilayah Indonesia, mendirikan sekolah-sekolah mulai dari Taman

    Muhammadiyah untuk Pendidikan Berkemajuan

    Hasil Muktamar 47 : H.Solichin,S.Ag

    Motto : Hidup adalah untuk ibadah,

    muda berkarya ,tua bahagia, mati insya

    allah masuk surga.

    Assalamualaikum wr. wb., Rasullullah Muhammad Saw.

    semoga keimanan dan kesehatan Melalui akhlak, perangai, sikap,

    s e l a l u b e s e r t a p e m b a c a dan perilaku beliau dapat diambil

    Mutualista. Alhamdulillah puji banyak pelajaran, hikmah dan

    syukur kehadirat Allah Swt yang t e l a d a n . B a h k a n , s e b u a h

    telah melimpahkan berkah, penelitian dari study Michael H.

    rahman, dan rahim-Nya kepa-da asal Amerika menempatkan Nabi

    kita semua. Salawat dan salam Muhammad Saw sebagai tokoh

    senantiasa terir ing kepada nomor 1 paling berpengaruh

    junjungan kita Nabi Muhammad sepanjang masa.

    Saw, pembuka jalan terang akan Guru merupakan sosok yang indahnya Islam. banyak berjasa bagi kehidupan.

    Pembaca yang budiman, tema Guru selain menjadi profesi yang

    edisi kali ini adalah Be Inspiring mulia juga memiliki nilai ibadah

    Teacher and Make a Change berupa jariyah amal yang akan membuat perubahan, yang diulas

    (Jadilah Guru Inspiratif dan terus mengalir apabila diniati dalam beragam rubrik. Kami

    Buatlah Perubahan). Melalui tema dengan ibadah dan keikhlasan. ucapkan selamat membaca dan

    ini, kita bersama-sama menyelami Guru memegang tang-gung jawab menikmati sajian dari kami. Saran, sekaligus menimba ilmu untuk untuk dapat mendidik dan kritik, maupun testimoni selalu menjadi guru yang tidak sekadar menumbuhkembangkan seluruh kami tunggu dalam upaya baik namun mampu memberikan potensi siswa. Peran guru bahkan perbaikkan dan penyempurnaan inspirasi, apapun profesi kita saat tidak akan dapat digantikan oleh m a j a l a h i n i . K a m i j u g a

    mengundang partisipasi pembaca ini. Tak hanya itu kita juga dapat mesin secanggih apapun karena untuk ikut berkontribusi dalam menjadikan pengalaman dan guru tidak sekedar mengajarkan bentuk ide, tulisan, sponsorship orang di sekitar kita sebagai guru dan mentrasfer ilmu pengetahuan dan lainnya. Jangan lupa untuk kehidupan kita. Dengan demikian namun ia mendidik siswa secara selalu meng-update seputar SD

    kita akan tumbuh sebagai pribadi menyeluruh baik aspek afektif, MUTUAL dan Majalah Mutualista

    yang senantiasa belajar dan psikomotor maupun kognitif.di www.sdmutual.sch.id atau di

    bertumbuh. Allah Swt telah www.mutualista.weebly.com. Pembaca Mutualista, majalah memberikan contoh teladan guru Terimakasih, Wassalamualaikum edisi ini mengangkat hal-hal t e r b a i k s e p a n j a n g h a y a t wr.wb. nterkait menjadi guru inspiratif dan

    Majalah MUTUALISTA dapat ditemukan di:

    Perpustakaan SD Muhammadiyah 1 Alternatif, PDM Kota Magelang, PDM Kabupaten Magelang, Kantor

    Dinas Pendidikan Kota Magelang, Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang, TK Aisiyah 1-8, TK Pertiwi,

    MI Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah Alternatif, SMP M Plus Gunungpring, SMA Muhammadiyah 1,

    SMK Muhammadiyah 1, UM Magelang, Perpustakaan Kota Magelang, Perpustakaan Daerah Muntilan,

    Waiting Room English Institute, LPK Amaliya, Kantor Pajak, Samsat, Polres Jagoan dan alun-alun Magelang,

    PEMKOT, PEMKAB, Kospin Jasa, BMT LE Syariah, BRI KCP Shopping, Bank Mandiri Kota Magelang, CV Al-

    Fatiya, Apotek Al-Fatiya, Al-Fatiya Butik dan Toserba, Paris Parfum, Rumah Makan Ayam Goreng Bu Tatik,

    Integra Variasi Mobil, Radio UNIMMA FM, Radio Tidar FM, Radio Magelang FM, Ruang Tunggu RSU Tidar,

    RSUD Muntilan, RSJ, dan RST Kota Magelang.

    DROP SPOT

    SALAM REDAKSI

    Salam RedaksiMutualista Edisi 8

    2

  • TAJUK

    5

    No.8/Th. 5/Feb. 2016 No.8/Th. 5/Feb. 2016

    kemampuan siswa di bidang sains, membaca, dan juga matematika. Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental. Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas! Lantas apa kuncinya sehingga Finlandia menjadi negara dengan kualitas pendidikan nomor satu dunia ?

    Finlandia tidaklah menggenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau membombardir siswa dengan berbagai tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jam sekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Bandingkan dengan Korea, ranking kedua setelah Finnlandia, yang siswanya menghabiskan 50 jam per minggu. Lalu apa kuncinya ? Ternyata kuncinya terletak pada kualitas guru.

    Guru-guru Finlandia adalah guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah terlalu besar. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Tingkat persaingan lebih ketat dibandingkan masuk ke fakultas bergengsi lain seperti fakultas h u k u m a t a u ke d o k t e r a n !

    Bandingkan dengan Indonesia ya n g g u r u - g u r u nya h a nya memiliki kualitas seadanya dan m e r u p a k a n h a s i l d i d i k a n perguruan tinggi dengan kualitas seadanya pula.

    Dengan kualitas mahasiswa yang baik dan pendidikan pela-tihan guru yang berkualitas, tak salah jika mereka menjadi guru-guru dengan kualitas luar biasa. Dengan kualifikasi dan kompe-tensi tersebut mereka bebas untuk menggunakan metode kelas apapun yang mereka suka, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri, dan buku teks yang mereka pilih sendiri. Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, mereka justru percaya bahwa ujian dan test itulah yang meng-hancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak test membuat guru cenderung mengajar siswa hanya untuk lolos ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur dengan ujian. Pada usia 18 tahun siswa meng-ambil ujian untuk mengetahui kua-lifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjut-kan ke perguruan tinggi.

    Siswa diajar untuk mengeva-luasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK, ini membantu siswa belajar bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia. Kalau siswa bertanggung jawab, mereka guru bekerja lebih bebas karena

    Merefleksi dan Bermetamorfosis Berkaca dari : 'The Most Educated Country' (Negara-negara Paling Maju dalam Pendidikan)

    Oleh :

    Ketua komite SD Mutual

    ALI MAHRUS ALKAFI, S.Pd, M.Pd.

    4

    TAJUK

    Tahukah Anda negara mana yang kualitas pendidikannya menduduki peringkat pertama di d u n i a ? J a w a b nya a d a l a h : Finlandia. Disusul kemudian oleh Negara-negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, Singapura, Hongkong, Jerman, Selandia Baru, Swiss, Kanada, dan Belanda.

    Kualitas pendidikan di negara dengan ibukota Helsinki tersebut, memang luar biasa sehingga membuat iri semua guru di seluruh dunia. Peringkat satu dunia ini diperoleh Finlandia ber-dasarkan hasil survei internasio-nal yang komprehensif oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA, mengukur

    https://sulitabatigol.wordpress.co m / 2 0 1 4 / 1 0 / 1 0 / s e p u l u h -n e g a r a - d e n g a n - s i s t e m -pendidikan-terbaik-di-dunia/

    Sistem Pendidikan di Finlandia

    Kanak-kanak hingga perguruan 5. Membimbing peserta didik nan yang menghidupkan dan agar menjadi manusia yang membebaskan serta diharapkan tinggi sesuai dengan kebutu-memiliki jiwa dan daya cipta dapat memiliki jiwa dan semangat han dan tuntutan zaman serta kemampuan mengapre- kemandirian. Sementara keung-dengan mengintegrasi kuriku-siasi karya seni budaya. gulan intelektual akan mengan-lum nasional /pemerintah

    tarkan keunggulan terhadap 6. Membentuk kader persyari-dengan kurikulum ciri khusus penguasaan ilmu dan teknologi, katan, kader bangsa, kader Muhammadiyah.mengoptimalkan akal fikirannya umat yang ikhlas beramal, Pendirian sekolah-sekolah dalam menyelesaikan permasala-bermoral, peka dan memiliki tersebut dimaksudkan sebagai han yang dihadapi dengan sebaik-kepedulian, serta bertang-suatu usaha untuk mencapai baiknya. Kesigapan berkarya gung jawab terhadap kemanu-tujuan Muhammadiyah sebagai-merupakan aktivitas seseorang siaan dan lingkungan.mana tercantum di dalam bab III dalam memanfaatkan ilmu dan

    AD Muhammadiyah pasal 6, yaitu Sudah tentu pendidikan teknologi yang telah dikuasai, menegakkan dan menjunjung nasional yang holistik tersebut dalam rangka untuk mencapai tinggi agama Islam sehingga melibatkan seluruh elemen kesejahteraan dan kemajuan terwujud masyarakat Islam yang masyarakat sehingga menjadi peradaban umat yang mestinya sebenar-benarnya, masyarakat gerakan dan strategi kebudayaan harus ditampilkan oleh manusia yang beriman dan bertaqwa yang menyeluruh menuju tingkat yang memiliki karakter mulia atau kepada Allah Swt, berakhlak kemajuan sehingga menjadi akhlakul karimah. Inilah hendak-mulia, cerdas berilmu, maju dan masyarakat dan bangsa yang nya yang selalu harus diupayakan modern, beradab dan bermarta- bermartabat. Rancang bangun oleh setiap penyelenggara pen-bat, tenteram dan damai, serta sistem pendidikan tersebut tidak didikan di lingkungan amal usaha masyarakat adil dan makmur lepas dari hakikat dan tugas Muhammadiyah.sejahtera lahir batin yang diridhoi kemanusiaan itu sendiri, sehingga

    Pendidikan yang memiliki visi Allah Swt. visi yang perlu dikedepankan iman yang mantap, unggul

    Untuk mewujudkannya diper- adalah lahirnya insan cerdas yang intelektualitas, anggun berakhlak

    lukan pendidikan yang berkesi- mantap dalam keimanan, unggul dan sigap dalam berkarya, bukan

    nambungan dan berkemajuan. intelektualitasnya, anggun dalam pendidikan yang merampas hak

    Penyelenggaraan pendidikan akhlak dan sikap serta sigap dan kemerdekaan peserta didik,

    yang berkemajuan adalah pen- dalam berkarya.bukan pula pendidikan yang

    didikan yang terstruktur, terorga- Manusia yang mantap dalam memenjarakan dan memasung nisir rapi, modern, mengacu keimanan akan mampu memiliki peserta didik menjadi terbeleng-kepada visi terbentuknya manu- kesadaran tinggi tentang ketuha- gu tetapi pendidikan yang sia/insan pembelajar yang

    berbasis kesadaran. bertaqwa kepada Allah Swt,

    Muhammadiyah sebagai pe-berakhlak mulia dan berkema-nyelenggara pendidikan yang juan. Misinya meliputi :berkemajuan hendaknya tampil

    1. Mendidik manusia agar memi-menjadi miniatur masyarakat

    liki kesadaran ilahiyah, jujur, yang mampu menghadirkan nilai-

    dan berkepribadian mulia.nilai religius, mampu menghadir-

    2. Membentuk manusia berke- kan kondisi sosial ekonomi dan majuan yang memiliki jiwa kultural, ke dalam ruang-ruang p e m b a h a r u a n , b e r p i k i r pendidikan dengan pendekatan cerdas, kreatif dan inovatif, multidisiplin dalam berbagai dan berwawasan luas. aktivitas/kegiatan pendidikan dan

    3. Mengembangkan potensi pembelajaran. Dalam hal ini di manusia berjiwa mandiri, samping memandang ilmu tanpa beretos kerja keras, wira dikotomi juga sangat dibutuhkan usaha, dan kompetitif. aktivitas pembelajaran berdimen-

    si kontekstual, yaitu suatu pende-4. Membina peserta didik agar katan yang menghadirkan seluruh menjadi manusia yang memi-situasi dan suasana kehidupan liki kecakapan hidup dan kemasyarakatan dalam ruang-ketrampilan sosial, memiliki ruang pendidikan. Wallahu a'lam dan menguasai teknologi bishshowab.ninformasi dan komunikasi.

  • TAJUK

    5

    No.8/Th. 5/Feb. 2016 No.8/Th. 5/Feb. 2016

    kemampuan siswa di bidang sains, membaca, dan juga matematika. Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental. Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas! Lantas apa kuncinya sehingga Finlandia menjadi negara dengan kualitas pendidikan nomor satu dunia ?

    Finlandia tidaklah menggenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau membombardir siswa dengan berbagai tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jam sekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Bandingkan dengan Korea, ranking kedua setelah Finnlandia, yang siswanya menghabiskan 50 jam per minggu. Lalu apa kuncinya ? Ternyata kuncinya terletak pada kualitas guru.

    Guru-guru Finlandia adalah guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah terlalu besar. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Tingkat persaingan lebih ketat dibandingkan masuk ke fakultas bergengsi lain seperti fakultas h u k u m a t a u ke d o k t e r a n !

    Bandingkan dengan Indonesia ya n g g u r u - g u r u nya h a nya memiliki kualitas seadanya dan m e r u p a k a n h a s i l d i d i k a n perguruan tinggi dengan kualitas seadanya pula.

    Dengan kualitas mahasiswa yang baik dan pendidikan pela-tihan guru yang berkualitas, tak salah jika mereka menjadi guru-guru dengan kualitas luar biasa. Dengan kualifikasi dan kompe-tensi tersebut mereka bebas untuk menggunakan metode kelas apapun yang mereka suka, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri, dan buku teks yang mereka pilih sendiri. Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, mereka justru percaya bahwa ujian dan test itulah yang meng-hancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak test membuat guru cenderung mengajar siswa hanya untuk lolos ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur dengan ujian. Pada usia 18 tahun siswa meng-ambil ujian untuk mengetahui kua-lifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjut-kan ke perguruan tinggi.

    Siswa diajar untuk mengeva-luasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK, ini membantu siswa belajar bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia. Kalau siswa bertanggung jawab, mereka guru bekerja lebih bebas karena

    Merefleksi dan Bermetamorfosis Berkaca dari : 'The Most Educated Country' (Negara-negara Paling Maju dalam Pendidikan)

    Oleh :

    Ketua komite SD Mutual

    ALI MAHRUS ALKAFI, S.Pd, M.Pd.

    4

    TAJUK

    Tahukah Anda negara mana yang kualitas pendidikannya menduduki peringkat pertama di d u n i a ? J a w a b nya a d a l a h : Finlandia. Disusul kemudian oleh Negara-negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, Singapura, Hongkong, Jerman, Selandia Baru, Swiss, Kanada, dan Belanda.

    Kualitas pendidikan di negara dengan ibukota Helsinki tersebut, memang luar biasa sehingga membuat iri semua guru di seluruh dunia. Peringkat satu dunia ini diperoleh Finlandia ber-dasarkan hasil survei internasio-nal yang komprehensif oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA, mengukur

    https://sulitabatigol.wordpress.co m / 2 0 1 4 / 1 0 / 1 0 / s e p u l u h -n e g a r a - d e n g a n - s i s t e m -pendidikan-terbaik-di-dunia/

    Sistem Pendidikan di Finlandia

    Kanak-kanak hingga perguruan 5. Membimbing peserta didik nan yang menghidupkan dan agar menjadi manusia yang membebaskan serta diharapkan tinggi sesuai dengan kebutu-memiliki jiwa dan daya cipta dapat memiliki jiwa dan semangat han dan tuntutan zaman serta kemampuan mengapre- kemandirian. Sementara keung-dengan mengintegrasi kuriku-siasi karya seni budaya. gulan intelektual akan mengan-lum nasional /pemerintah

    tarkan keunggulan terhadap 6. Membentuk kader persyari-dengan kurikulum ciri khusus penguasaan ilmu dan teknologi, katan, kader bangsa, kader Muhammadiyah.mengoptimalkan akal fikirannya umat yang ikhlas beramal, Pendirian sekolah-sekolah dalam menyelesaikan permasala-bermoral, peka dan memiliki tersebut dimaksudkan sebagai han yang dihadapi dengan sebaik-kepedulian, serta bertang-suatu usaha untuk mencapai baiknya. Kesigapan berkarya gung jawab terhadap kemanu-tujuan Muhammadiyah sebagai-merupakan aktivitas seseorang siaan dan lingkungan.mana tercantum di dalam bab III dalam memanfaatkan ilmu dan

    AD Muhammadiyah pasal 6, yaitu Sudah tentu pendidikan teknologi yang telah dikuasai, menegakkan dan menjunjung nasional yang holistik tersebut dalam rangka untuk mencapai tinggi agama Islam sehingga melibatkan seluruh elemen kesejahteraan dan kemajuan terwujud masyarakat Islam yang masyarakat sehingga menjadi peradaban umat yang mestinya sebenar-benarnya, masyarakat gerakan dan strategi kebudayaan harus ditampilkan oleh manusia yang beriman dan bertaqwa yang menyeluruh menuju tingkat yang memiliki karakter mulia atau kepada Allah Swt, berakhlak kemajuan sehingga menjadi akhlakul karimah. Inilah hendak-mulia, cerdas berilmu, maju dan masyarakat dan bangsa yang nya yang selalu harus diupayakan modern, beradab dan bermarta- bermartabat. Rancang bangun oleh setiap penyelenggara pen-bat, tenteram dan damai, serta sistem pendidikan tersebut tidak didikan di lingkungan amal usaha masyarakat adil dan makmur lepas dari hakikat dan tugas Muhammadiyah.sejahtera lahir batin yang diridhoi kemanusiaan itu sendiri, sehingga

    Pendidikan yang memiliki visi Allah Swt. visi yang perlu dikedepankan iman yang mantap, unggul

    Untuk mewujudkannya diper- adalah lahirnya insan cerdas yang intelektualitas, anggun berakhlak

    lukan pendidikan yang berkesi- mantap dalam keimanan, unggul dan sigap dalam berkarya, bukan

    nambungan dan berkemajuan. intelektualitasnya, anggun dalam pendidikan yang merampas hak

    Penyelenggaraan pendidikan akhlak dan sikap serta sigap dan kemerdekaan peserta didik,

    yang berkemajuan adalah pen- dalam berkarya.bukan pula pendidikan yang

    didikan yang terstruktur, terorga- Manusia yang mantap dalam memenjarakan dan memasung nisir rapi, modern, mengacu keimanan akan mampu memiliki peserta didik menjadi terbeleng-kepada visi terbentuknya manu- kesadaran tinggi tentang ketuha- gu tetapi pendidikan yang sia/insan pembelajar yang

    berbasis kesadaran. bertaqwa kepada Allah Swt,

    Muhammadiyah sebagai pe-berakhlak mulia dan berkema-nyelenggara pendidikan yang juan. Misinya meliputi :berkemajuan hendaknya tampil

    1. Mendidik manusia agar memi-menjadi miniatur masyarakat

    liki kesadaran ilahiyah, jujur, yang mampu menghadirkan nilai-

    dan berkepribadian mulia.nilai religius, mampu menghadir-

    2. Membentuk manusia berke- kan kondisi sosial ekonomi dan majuan yang memiliki jiwa kultural, ke dalam ruang-ruang p e m b a h a r u a n , b e r p i k i r pendidikan dengan pendekatan cerdas, kreatif dan inovatif, multidisiplin dalam berbagai dan berwawasan luas. aktivitas/kegiatan pendidikan dan

    3. Mengembangkan potensi pembelajaran. Dalam hal ini di manusia berjiwa mandiri, samping memandang ilmu tanpa beretos kerja keras, wira dikotomi juga sangat dibutuhkan usaha, dan kompetitif. aktivitas pembelajaran berdimen-

    si kontekstual, yaitu suatu pende-4. Membina peserta didik agar katan yang menghadirkan seluruh menjadi manusia yang memi-situasi dan suasana kehidupan liki kecakapan hidup dan kemasyarakatan dalam ruang-ketrampilan sosial, memiliki ruang pendidikan. Wallahu a'lam dan menguasai teknologi bishshowab.ninformasi dan komunikasi.

  • 7No.8/Th. 5/Feb. 2016 No.8/Th. 5/Feb. 2016

    tertinggi selayaknya Tuhan. Masyarakat Korea menganggap guru memegang posisi yang berharga dan tinggi karena Korea menanamkan bahwa pendidikan adalah hal yang utama. Akibatnya, Korea benar-benar menjunjung tinggi para guru. Usia pensiun mereka tidak sampai 65 tahun. Senioritas di kalangan guru dilihat melalui bayaran yang tinggi dan jam mengajar yang lebih banyak. Sistem pendidikan di Korea Selatan ternyata menerapkan rotasi mutasi guru setelah lima tahun mengajar.

    Hal ini dilakukan agar setiap guru mendapat kesempatan yang adil untuk mengajar di berbagai sekolah yang baik atau buruk. Langkah ini dirasa tepat, karena dengan hal tersebut pendidikan akan merata dan kualitas para pendidik akan semakin meningkat.

    4. Proses Belajar

    Kualitas Pendidikan di Korea Selatan tidak terlepas dari proses belajarnya. Pendidikan di Korea Selatan menekankan praktik yang mendominasi dalam proses belajar siswa. Melalui praktik,

    siswa dapat lebih mengembang-kan kreativitas mereka serta dapat bermain sambil belajar. Tetapi, Kurikulum di Korea Selatan pun tidak sepenuhnya mengacu dan terfokus kepada bidang akademik saja. Namun juga mengacu kepada bidang non akademik. Pihak sekolah juga memberi kesempatan maupun dukungan kepada siswa yang berminat, dan intinya adalah menyediakan fasilitas yang dapat membantu mengembangkan bakatbakat siswa.

    5. Kedisiplinan Siswa

    Sistem pendidikan di Korea Selatan memang sangat ketat dan keras. Bukan hal yang tabu jika guru melakukan kekerasan fisik untuk mendisiplinkan muridnya. Bahkan para orang tua tidak masalah dengan peraturan itu. Hanya saja saat ini hukuman fisik itu memiliki batasan yang lebih kuat. Kebersihan sekolah adalah tanggung jawab murid. Sistem pendidikan di Korea mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab terhadap perawatan sekolah mereka. Sementara para petugas kebersihan melakukan tugas-tugas utama seperti membersih-kan kamar mandi, membersihkan lorong, ruang kelas, tangga, para siswa diwajibkan memungut sampah di halaman sekolah setiap pagi sebelum bel berbunyi. Itulah beberapa fakta yang turut meme-ngaruhi kemajuan pendidikan di Korea Selatan. Tidak dapat dipungkiri setiap negara sudah pasti ingin memiliki kualitas pendidikan yang baik. Namun semua hal tersebut tidak akan tercapai jika tidak ada sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakatnya. Kita sama-sama berdoa dan berusaha semoga Indonesia mampu belajar dari sistem pendidikan Korea Selatan agar dapat meningkatkan kualitas pendidiknya bagi rakyatnya. http://indonesiasekarang.com/fakta-pendidikan-di-korea-selatan/

    Belajar dari Finlandia dan Korea Selatan, ada beberapa benang merah yang bisa diambil . Diantaranya sebagai pendidik, guru memiliki peran penting tidak hanya di kelas atau saat proses pembelajaran berlangsung, tetapi juga membentuk dan memenga-ruhi karakter anak atau peserta didiknya. Dengan posisi itu, semestinya guru menenemkan nilai-nilai : seperti etos kerja, ker ja keras , kedis ip l inan, integritas, optimisme, dan gotong royong, hingga menjadi kebiasaan. Guru yang ceria dan optimis bisa membuat anak-anak ikut semangat,

    Tingkatkan mutu

    Di tengah kenangan akan peran guru, muncul juga kritik terhadap kualitas guru merujuk pada hasil uji kompetensi 2014, lebih dari 1,3 juta guru dari total 1,6 juta guru yang mengikuti uji kompetensi ternyata memiliki nilai ujian di bawah 60 dari rentang 0 hingga 100. Dari ujian ini, hanya 192 guru, sebagian besar guru SMP, yang mencapai nilai 90-100. Hampir 130.000 guru mempero-leh nilai antara 0 dan 30. Mereka umumnya lemah dalam penguasaan materi ajar dan kemampuan mendidik ( Kompas, 8/7).

    Untuk mengatasi masalah kualitas guru, pada peringatan Hari Guru Nasional di Istora Senayan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengingatkan Guru untuk menjadi pembelajar serta saling belajar dan berbagai pengalaman praktik terbaik. Dengan menjadi pembelajar, guru akan bisa meningkatkan kompetensi diri dan kualitas pembelajar di kelas. M a s y a r a k a t h a r u s l e b i h mengapresiasi guru, terutama guru yang menghasilkan karya. Guru yang mulia adalah guru yang berkarya,n

    6

    Mereka hanya diminta memban-dingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing.

    Kehebatan dan keberhasilan sistem pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara kompe-tensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Kalau saya gagal dalam mengajar seorang siswa, kata seorang guru, maka itu berarti ada yang tidak beres dengan pengajaran saya. Itu benar-benar ucapan guru yang sangat bertanggung jawab.

    Sistem Pendidikan di Korea Selatan

    1. Jam Belajar

    Fakta pertama dari sistem pendidikan di Korea Selatan adalah lamanya jam belajar. Jam belajar yang diterapkan tentu sangat berbeda dengan jam belajar yang ada di Indonesia. Para siswa sekolah tinggi di Korea Selatan belajar selama 14 jam. Pendidikan di Korea Selatan mulai masuk jam 08.30 pagi sampai jam 22.00. Untuk di negara Indonesia mungkin itu terasa lama, namun

    http://biologimediacentre.com/finlandia-negara-dengan-kualitas-pendidikan-terbaik-di-dunia/

    tidak harus selalu mengontrol mereka. Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Kita tidak belajar apa-apa kalau kita hanya menuliskan apa yang dikatakan oleh guru.

    Di Finlandia guru tidak menga-jar dengan metode ceramah. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan. Siswa yang lambat mendapat dukungan secara intensif baik oleh guru maupun siswa lain. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses. Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaannya antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk.

    Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa mem-buat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dan lain sebagainya. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menja-wab dengan benar, yang penting mereka berusaha.

    Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan Kamu salah pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperboleh-kan melakukan kesalahan.

    tujuan dari lamanya jam belajar tersebut adalah agar para siswa bisa masuk ke dalam perguruan tinggi favorit karena persaingan di sana cukup tinggi.

    Tidak cukup sekolah di sekolah formal saja, para siswa di Korea Selatan juga akan menghadiri lembaga pendidikan swasta. Ini berarti para siswa sekolah tinggi rata-rata tidak pulang sampai tengah malam. Sedangkan bagi siswa sekolah menengah, pihak sekolah masih memberi toleransi dengan waktu belajar antara 08:00 pagi sampai 04:00 sore, dengan tambahan Hagwon sepulang sekolah. jam belajar memang sangat mempengaruhi kualitas pendidikan di Korea Selatan.

    2. Fasilitas Belajar

    Selain jam belajar fasilitas belajar juga mempengaruhi kemajuan pendidikan di Korea Selatan. Dengan sistem pendidi-kan paling baik di dunia tentu Korea Selatan memiliki fasilitas belajar yang benar-benar menun-jang kemajuan para siswanya. Beberapa sekolah memiliki ruangan dengan peralatan dan teknologi canggih yang memung-kinkan keadaan dalam ruangan tersebut sama seperti keadaan di lingkungan luar agar para pelajar dapat mempraktikkan langsung ilmu pembelajaran yang diterima-nya. Seperti ruangan kelas ekonomi yang dilengkapi dengan lorong, rak, pasar mini atau ruangan kelas kesehatan yang dibuat seperti rumah sakit. Selain itu presentasi Power Point, USB adalah hal-hal dasar yang diguna-kan dalam sistem pembelajaran SD-SMA. Ruang kelas dilengkapi Komputer yang terhubung ke salah satu sistem proyektor overhead atau layar datar LCD.

    3. Tenaga Pendidik

    Di Korea ada pepatah yang mengatakan, Guru adalah hal

    TAJUKTAJUK

  • 7No.8/Th. 5/Feb. 2016 No.8/Th. 5/Feb. 2016

    tertinggi selayaknya Tuhan. Masyarakat Korea menganggap guru memegang posisi yang berharga dan tinggi karena Korea menanamkan bahwa pendidikan adalah hal yang utama. Akibatnya, Korea benar-benar menjunjung tinggi para guru. Usia pensiun mereka tidak sampai 65 tahun. Senioritas di kalangan guru dilihat melalui bayaran yang tinggi dan jam mengajar yang lebih banyak. Sistem pendidikan di Korea Selatan ternyata menerapkan rotasi mutasi guru setelah lima tahun mengajar.

    Hal ini dilakukan agar setiap guru mendapat kesempatan yang adil untuk mengajar di berbagai sekolah yang baik atau buruk. Langkah ini dirasa tepat, karena dengan hal tersebut pendidikan akan merata dan kualitas para pendidik akan semakin meningkat.

    4. Proses Belajar

    Kualitas Pendidikan di Korea Selatan tidak terlepas dari proses belajarnya. Pendidikan di Korea Selatan menekankan praktik yang mendominasi dalam proses belajar siswa. Melalui praktik,

    siswa dapat lebih mengembang-kan kreativitas mereka serta dapat bermain sambil belajar. Tetapi, Kurikulum di Korea Selatan pun tidak sepenuhnya mengacu dan terfokus kepada bidang akademik saja. Namun juga mengacu kepada bidang non akademik. Pihak sekolah juga memberi kesempatan maupun dukungan kepada siswa yang berminat, dan intinya adalah menyediakan fasilitas yang dapat membantu mengembangkan bakatbakat siswa.

    5. Kedisiplinan Siswa

    Sistem pendidikan di Korea Selatan memang sangat ketat dan keras. Bukan hal yang tabu jika guru melakukan kekerasan fisik untuk mendisiplinkan muridnya. Bahkan para orang tua tidak masalah dengan peraturan itu. Hanya saja saat ini hukuman fisik itu memiliki batasan yang lebih kuat. Kebersihan sekolah adalah tanggung jawab murid. Sistem pendidikan di Korea mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab terhadap perawatan sekolah mereka. Sementara para petugas kebersihan melakukan tugas-tugas utama seperti membersih-kan kamar mandi, membersihkan lorong, ruang kelas, tangga, para siswa diwajibkan memungut sampah di halaman sekolah setiap pagi sebelum bel berbunyi. Itulah beberapa fakta yang turut meme-ngaruhi kemajuan pendidikan di Korea Selatan. Tidak dapat dipungkiri setiap negara sudah pasti ingin memiliki kualitas pendidikan yang baik. Namun semua hal tersebut tidak akan tercapai jika tidak ada sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakatnya. Kita sama-sama berdoa dan berusaha semoga Indonesia mampu belajar dari sistem pendidikan Korea Selatan agar dapat meningkatkan kualitas pendidiknya bagi rakyatnya. http://indonesiasekarang.com/fakta-pendidikan-di-korea-selatan/

    Belajar dari Finlandia dan Korea Selatan, ada beberapa benang merah yang bisa diambil . Diantaranya sebagai pendidik, guru memiliki peran penting tidak hanya di kelas atau saat proses pembelajaran berlangsung, tetapi juga membentuk dan memenga-ruhi karakter anak atau peserta didiknya. Dengan posisi itu, semestinya guru menenemkan nilai-nilai : seperti etos kerja, ker ja keras , kedis ip l inan, integritas, optimisme, dan gotong royong, hingga menjadi kebiasaan. Guru yang ceria dan optimis bisa membuat anak-anak ikut semangat,

    Tingkatkan mutu

    Di tengah kenangan akan peran guru, muncul juga kritik terhadap kualitas guru merujuk pada hasil uji kompetensi 2014, lebih dari 1,3 juta guru dari total 1,6 juta guru yang mengikuti uji kompetensi ternyata memiliki nilai ujian di bawah 60 dari rentang 0 hingga 100. Dari ujian ini, hanya 192 guru, sebagian besar guru SMP, yang mencapai nilai 90-100. Hampir 130.000 guru mempero-leh nilai antara 0 dan 30. Mereka umumnya lemah dalam penguasaan materi ajar dan kemampuan mendidik ( Kompas, 8/7).

    Untuk mengatasi masalah kualitas guru, pada peringatan Hari Guru Nasional di Istora Senayan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengingatkan Guru untuk menjadi pembelajar serta saling belajar dan berbagai pengalaman praktik terbaik. Dengan menjadi pembelajar, guru akan bisa meningkatkan kompetensi diri dan kualitas pembelajar di kelas. M a s y a r a k a t h a r u s l e b i h mengapresiasi guru, terutama guru yang menghasilkan karya. Guru yang mulia adalah guru yang berkarya,n

    6

    Mereka hanya diminta memban-dingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing.

    Kehebatan dan keberhasilan sistem pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara kompe-tensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Kalau saya gagal dalam mengajar seorang siswa, kata seorang guru, maka itu berarti ada yang tidak beres dengan pengajaran saya. Itu benar-benar ucapan guru yang sangat bertanggung jawab.

    Sistem Pendidikan di Korea Selatan

    1. Jam Belajar

    Fakta pertama dari sistem pendidikan di Korea Selatan adalah lamanya jam belajar. Jam belajar yang diterapkan tentu sangat berbeda dengan jam belajar yang ada di Indonesia. Para siswa sekolah tinggi di Korea Selatan belajar selama 14 jam. Pendidikan di Korea Selatan mulai masuk jam 08.30 pagi sampai jam 22.00. Untuk di negara Indonesia mungkin itu terasa lama, namun

    http://biologimediacentre.com/finlandia-negara-dengan-kualitas-pendidikan-terbaik-di-dunia/

    tidak harus selalu mengontrol mereka. Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Kita tidak belajar apa-apa kalau kita hanya menuliskan apa yang dikatakan oleh guru.

    Di Finlandia guru tidak menga-jar dengan metode ceramah. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan. Siswa yang lambat mendapat dukungan secara intensif baik oleh guru maupun siswa lain. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses. Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaannya antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk.

    Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa mem-buat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dan lain sebagainya. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menja-wab dengan benar, yang penting mereka berusaha.

    Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan Kamu salah pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperboleh-kan melakukan kesalahan.

    tujuan dari lamanya jam belajar tersebut adalah agar para siswa bisa masuk ke dalam perguruan tinggi favorit karena persaingan di sana cukup tinggi.

    Tidak cukup sekolah di sekolah formal saja, para siswa di Korea Selatan juga akan menghadiri lembaga pendidikan swasta. Ini berarti para siswa sekolah tinggi rata-rata tidak pulang sampai tengah malam. Sedangkan bagi siswa sekolah menengah, pihak sekolah masih memberi toleransi dengan waktu belajar antara 08:00 pagi sampai 04:00 sore, dengan tambahan Hagwon sepulang sekolah. jam belajar memang sangat mempengaruhi kualitas pendidikan di Korea Selatan.

    2. Fasilitas Belajar

    Selain jam belajar fasilitas belajar juga mempengaruhi kemajuan pendidikan di Korea Selatan. Dengan sistem pendidi-kan paling baik di dunia tentu Korea Selatan memiliki fasilitas belajar yang benar-benar menun-jang kemajuan para siswanya. Beberapa sekolah memiliki ruangan dengan peralatan dan teknologi canggih yang memung-kinkan keadaan dalam ruangan tersebut sama seperti keadaan di lingkungan luar agar para pelajar dapat mempraktikkan langsung ilmu pembelajaran yang diterima-nya. Seperti ruangan kelas ekonomi yang dilengkapi dengan lorong, rak, pasar mini atau ruangan kelas kesehatan yang dibuat seperti rumah sakit. Selain itu presentasi Power Point, USB adalah hal-hal dasar yang diguna-kan dalam sistem pembelajaran SD-SMA. Ruang kelas dilengkapi Komputer yang terhubung ke salah satu sistem proyektor overhead atau layar datar LCD.

    3. Tenaga Pendidik

    Di Korea ada pepatah yang mengatakan, Guru adalah hal

    TAJUKTAJUK

  • TAJUK

    9

    No.8/Th. 5/Feb. 2016 No.8/Th. 5/Feb. 2016

    8

    TAJUK

    Sekian tahun yang silam, Ustadz Suparman Principal Principal Salamun memasang SMKM Haurgeulis, ada juga Billboard di Kota Magelang, dan rombongan dari Kabupaten saat itu saya mengatakan kepada Tegal yang dibawa oleh Ustadz para kepala sekolah bahwa SD Bahrun Naim Principal SDM 1 Mutual sedang menanam untuk Kota Tegal, dan lain-lain, pendek 5 tahun yang akan datang atau kata sore itu, January, 9 2016, bahkan lebih di perlimaan situasinya sangat bermakna Mertoyudan. Saat Principal untuk mengawali tahun 2016 Mustaqim datang ke SDM 4 yang sangat semakin kompetitif. Pucang, Sept. 13, 2015, saya juga Sore itu saya diberi topik tentang berpesan dengan kal imat Growth atau pertumbuhan, pendek, Tanamlah di hari ini dan suguhan istimewa sore itu agar SD Mutual semakin mema- adalah buah Cipedak atau nen di 10 tahun yang akan Cempedak, yang banyak tumbuh datang, dan pada saat saya di sekitar Cilandak, Pondok Labu, diundang di Musyawarah Wila- Pasar Minggu, dan sekitarnya. yah Muhammadiyah Propinsi Penampilan siswi-siswi dari Banten di Kota Rangkasbitung, SMPM 1 Jakarta di acara itu saya juga sempat berpesan sangat memukau, apalagi sete-mulailah kita sekarang untuk lah tarikan suara pertama senang menanam untuk dengan nada dasar major C, menyongsong panen raya. Saya memecah situasi, dan tentu mengobrol dengan Wali Kota kepala sekolahnya Ustadz Pekanbaru dan Ketua PW Muammar Khadafi menjadi Muhammadiyah Propinsi Riau di semakin percaya diri bahwa Acara Musyawarah Wilayah, sekolahnya semakin hari sema-saya juga saat itu berpesan kin menjadi perbincangan ma-kepada banyak kepala sekolah syarakat karena prestasinya. Muhammadiyah yang datang Principal mulai belajar mena-saat i tu , dengan kal imat nam pada anak didiknya agar berkaryalah mulai sekarang mereka mulai berani tampil di untuk memanen di lain waktu. depan publik yang datang dari

    berbagai daerah di tanah air.Acara sore itu adalah sangat berkesan untuk saya karena Memang hari itu sangat situasinya sangat akrab antara spesial, karena saya pertama kali para kepala sekolah yang datang turun dari Bandara Halim Perda-dari berbagai tempat. Itu adalah na Kusuma, dan saat itu juga acara National Symposium yang Ustadz Ahmad Said Matondang diprakarsai oleh Perguruan Principal SDM 5 Jakarta, Ustadz Muhammadiyah di Jagakarsa, Daryono Principal Musabangga Jakarta Selatan. Ustadz Daryono Purbalingga dan kawan-kawan dan kawan-kawan datang dari sudah menunggusaya di pintu Kabupaten Purbalingga, Kafilah ketibaan airport itu, dan dari Indramayu dipimpin oleh langsung menuju sebuah acara di

    Menanam Sekarang Memanen Kemudian

    Tanamlah di hari ini agar SD Mutual semakin memanen di 10 tahun yang

    akan datang

    Oleh: Prof. IMAM ROBANDI,

    Penggerak Percepatan Pertumbuhan

    Sekolah-sekolah Indonesia, berdomisili

    di Kota Surabaya dan di www.jpsm-

    indonesia.web.id

    Jika sudah mempunyai cita-cita, maka jangan dibenturkan dengan harga. Jika ingin membenturkan dengan harga, maka berhentilah bercita-cita. Memilih material lantai, atau jendela, atau apapun akan mempunyai dampak dan resiko masing-masing, dan ini harus menjadi jurus ampuh di setiap manajemen sekolah. Berlantai granit akan berdampak beda dengan berlantai keramik, dan berlantai keramik berkualitas satu juga akan berdampak ber-beda dengan lantai berkeramik yang berkualitas 2. Kelas meng-g u n a ka n b l a c k b o a rd j u ga berdam-pak berbeda dengan kelas yang ber-whiteboard, dan kelas yang ber-LCD Plasma Toshiba pipih juga sangat berbeda dengan kelas yang ber-LCD layar kain. Kita tinggal mengatur dan mencocokkan dengan cita-cita.

    Perjalanan dua hari di Jakarta saat itu, saya mengakhirinya dengan berkunjung di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Cile-ungsi, Kabupaten Bogor. Sebuahk ompleks perguruan yang sangat raksasa, dengan jumlah murid lebih dari 5000 siswa, dan saya baru memenuhi undangan pengurusnya untuk dapat datang kesana, karena salah satu kepala sekolahnya, Ustadzh Ana pernah mengundang saya di tahun 2007, dan saya baru dapat menepati janji itu di awal tahun 2016. Para kepala sekolahnya, kata mereka berminat sekali ingin menjalin

    Jl. TB Simatupang, di pagihari. Diskusi dari Halim Perdanakusuma Airport menuju Jalan TB Simatu-pang saat itu sangat menarik, karena yang diceritakan adalah pertumbuhan sekolah Muham-madiyah di berbagai daerah yang mempunyai diferensiasi masing-masing. Ini adalah sebuah babak baru, jika ada dua atau lebih kepala sekolah, maka yang diceritakan tentang pertumbuhan dan percepatan. Ustadz Ahmad Said bercerita tentang gedung barunya yang umurnya akan hamper mendekati satu tahun, ternyata gedung itu mempunyai dampak yang sangat setratejik dalam hal marketing. Padahal 7 tahun yang lalu Ustadz Ahmad Said masih bermazhab bahwa nilai ujian nasional adalah variabel terpenting dalam marketing sekolah, dan sekarang mazhab itu sudah mulai luntur, dan hal yang seperti itu sudah banyak dialami oleh kepala sekolah yang sudah bolak-balik mengikuti kuliah jalanan saya dengan judul mindset revolution. Acara pagi itu di Jalan TB Simatupang segera berakhir, dan saya harus pindah di sore harinya ke Kompleks Perguru-an Muhammadiyah Jagakarsa, yang harus melewati jalan tikus, yang benar-benar super sempit dan super krodit.

    S ete l a h a ca ra N at i o n a l Symposium selesai, saya diberi pe-eruntuk mengevaluasi ruang-ruang kelas yang sedang direnov-asi, dan semua advice saya ditulis oleh para tukang kayu yang sedang bekerja disitu, dan Ustadz Muammar Khadafi hanya menja-wab dengan kata siap, dan tidak ada perkataan apakah granit merek itu mahal, seperti seba-gian besar kepala sekolah yang sedang bongkar-bongkar kelas ketika mendengarkan kuliah lapa-ngan saya. Saya hanya mengata-kan singkat ke Mas Muammar,

    kerja sama dengan sekolah-sekolah di Jepang, dan mereka sangat iri dengan Ustadz Ahmad Said, UstadzSalamun, dan Ustadz Muammar yang sudah diajak menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah yang ada di Kota Tottori, Osaka, dan Kyoto. Dengan permintaan yang sangat kuat itu, saya hanya menjawab singkat, Saya mau menghubungkan sekolah-sekolah Anda dengan sekolah-sekolah di Jepang, tetapi kunjungi dulu sekolah-sekolah Muhammadiyah yang sudah melesat dan moncer prestasinya, minimal ke Pucang Surabaya atau ke Gondanglegi Malang. Tidak lama saya berada di Sekolah-s e k o l a h M u h a m m a d i y a h Cileungsi, dan saya harus meng-akhir memori saya di Taman Bunga dan Buah Mekarsari, kem-bali menjadi anak kecil, naik mobil odong-odong keliling taman buah, sambil mengingat-ingat pertama kali saya datang di tem-pat itu di tahun 1987, dan yang kedua di tahun 1997, dan seha-rusnya yang ketiga di tahun 2017.

    Ustadz Ahmad Said danustadz Muammar Khadafi sudah mem-beli dua tanaman merambat seharga Rp.70.000,00 di taman itu, semoga setahunl agi Kampus Sekolah Muhammadiyah di Kebayoran Baru dan Jagakarsa sudah ijo royo-royo. Mungkin di hari ini mereka telah menanam-nya di kampus masing-masing, dan merekapula yang akan insyaAllah memanennya. Sepuluh Januari 2016, yang telah menjadi tonggak sejarah. Begitu pula saya juga sedang menunggu karya-karya spektakuler dari SD Mutual Kota Magelang, dan juga sekolah-sekolah Muhammadiyah yang lain di Jawa Tengah. Saya percaya bahwa mereka sekarang sedang

    giat menanam, semoga tidak akan terlalu lama akan segera memanen.n

    Jika sudah mempunyai cita-

    cita, maka jangan

    dibenturkan dengan harga.

  • TAJUK

    9

    No.8/Th. 5/Feb. 2016 No.8/Th. 5/Feb. 2016

    8

    TAJUK

    Sekian tahun yang silam, Ustadz Suparman Principal Principal Salamun memasang SMKM Haurgeulis, ada juga Billboard di Kota Magelang, dan rombongan dari Kabupaten saat itu saya mengatakan kepada Tegal yang dibawa oleh Ustadz para kepala sekolah bahwa SD Bahrun Naim Principal SDM 1 Mutual sedang menanam untuk Kota Tegal, dan lain-lain, pendek 5 tahun yang akan datang atau kata sore itu, January, 9 2016, bahkan lebih di perlimaan situasinya sangat bermakna Mertoyudan. Saat Principal untuk mengawali tahun 2016 Mustaqim datang ke SDM 4 yang sangat semakin kompetitif. Pucang, Sept. 13, 2015, saya juga Sore itu saya diberi topik tentang berpesan dengan kal imat Growth atau pertumbuhan, pendek, Tanamlah di hari ini dan suguhan istimewa sore itu agar SD Mutual semakin mema- adalah buah Cipedak atau nen di 10 tahun yang akan Cempedak, yang banyak tumbuh datang, dan pada saat saya di sekitar Cilandak, Pondok Labu, diundang di Musyawarah Wila- Pasar Minggu, dan sekitarnya. yah Muhammadiyah Propinsi Penampilan siswi-siswi dari Banten di Kota Rangkasbitung, SMPM 1 Jakarta di acara itu saya juga sempat berpesan sangat memukau, apalagi sete-mulailah kita sekarang untuk lah tarikan suara pertama senang menanam untuk dengan nada dasar major C, menyongsong panen raya. Saya memecah situasi, dan tentu mengobrol dengan Wali Kota kepala sekolahnya Ustadz Pekanbaru dan Ketua PW Muammar Khadafi menjadi Muhammadiyah Propinsi Riau di semakin percaya diri bahwa Acara Musyawarah Wilayah, sekolahnya semakin hari sema-saya juga saat itu berpesan kin menjadi perbincangan ma-kepada banyak kepala sekolah syarakat karena prestasinya. Muhammadiyah yang datang Principal mulai belajar mena-saat i tu , dengan kal imat nam pada anak didiknya agar berkaryalah mulai sekarang mereka mulai berani tampil di untuk memanen di lain waktu. depan publik yang datang dari

    berbagai daerah di tanah air.Acara sore itu adalah sangat berkesan untuk saya karena Memang hari itu sangat situasinya sangat akrab antara spesial, karena saya pertama kali para kepala sekolah yang datang turun dari Bandara Halim Perda-dari berbagai tempat. Itu adalah na Kusuma, dan saat itu juga acara National Symposium yang Ustadz Ahmad Said Matondang diprakarsai oleh Perguruan Principal SDM 5 Jakarta, Ustadz Muhammadiyah di Jagakarsa, Daryono Principal Musabangga Jakarta Selatan. Ustadz Daryono Purbalingga dan kawan-kawan dan kawan-kawan datang dari sudah menunggusaya di pintu Kabupaten Purbalingga, Kafilah ketibaan airport itu, dan dari Indramayu dipimpin oleh langsung menuju sebuah acara di

    Menanam Sekarang Memanen Kemudian

    Tanamlah di hari ini agar SD Mutual semakin memanen di 10 tahun yang

    akan datang

    Oleh: Prof. IMAM ROBANDI,

    Penggerak Percepatan Pertumbuhan

    Sekolah-sekolah Indonesia, berdomisili

    di Kota Surabaya dan di www.jpsm-

    indonesia.web.id

    Jika sudah mempunyai cita-cita, maka jangan dibenturkan dengan harga. Jika ingin membenturkan dengan harga, maka berhentilah bercita-cita. Memilih material lantai, atau jendela, atau apapun akan mempunyai dampak dan resiko masing-masing, dan ini harus menjadi jurus ampuh di setiap manajemen sekolah. Berlantai granit akan berdampak beda dengan berlantai keramik, dan berlantai keramik berkualitas satu juga akan berdampak ber-beda dengan lantai berkeramik yang berkualitas 2. Kelas meng-g u n a ka n b l a c k b o a rd j u ga berdam-pak berbeda dengan kelas yang ber-whiteboard, dan kelas yang ber-LCD Plasma Toshiba pipih juga sangat berbeda dengan kelas yang ber-LCD layar kain. Kita tinggal mengatur dan mencocokkan dengan cita-cita.

    Perjalanan dua hari di Jakarta saat itu, saya mengakhirinya dengan berkunjung di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Cile-ungsi, Kabupaten Bogor. Sebuahk ompleks perguruan yang sangat raksasa, dengan jumlah murid lebih dari 5000 siswa, dan saya baru memenuhi undangan pengurusnya untuk dapat datang kesana, karena salah satu kepala sekolahnya, Ustadzh Ana pernah mengundang saya di tahun 2007, dan saya baru dapat menepati janji itu di awal tahun 2016. Para kepala sekolahnya, kata mereka berminat sekali ingin menjalin

    Jl. TB Simatupang, di pagihari. Diskusi dari Halim Perdanakusuma Airport menuju Jalan TB Simatu-pang saat itu sangat menarik, karena yang diceritakan adalah pertumbuhan sekolah Muham-madiyah di berbagai daerah yang mempunyai diferensiasi masing-masing. Ini adalah sebuah babak baru, jika ada dua atau lebih kepala sekolah, maka yang diceritakan tentang pertumbuhan dan percepatan. Ustadz Ahmad Said bercerita tentang gedung barunya yang umurnya akan hamper mendekati satu tahun, ternyata gedung itu mempunyai dampak yang sangat setratejik dalam hal marketing. Padahal 7 tahun yang lalu Ustadz Ahmad Said masih bermazhab bahwa nilai ujian nasional adalah variabel terpenting dalam marketing sekolah, dan sekarang mazhab itu sudah mulai luntur, dan hal yang seperti itu sudah banyak dialami oleh kepala sekolah yang sudah bolak-balik mengikuti kuliah jalanan saya dengan judul mindset revolution. Acara pagi itu di Jalan TB Simatupang segera berakhir, dan saya harus pindah di sore harinya ke Kompleks Perguru-an Muhammadiyah Jagakarsa, yang harus melewati jalan tikus, yang benar-benar super sempit dan super krodit.

    S ete l a h a ca ra N at i o n a l Symposium selesai, saya diberi pe-eruntuk mengevaluasi ruang-ruang kelas yang sedang direnov-asi, dan semua advice saya ditulis oleh para tukang kayu yang sedang bekerja disitu, dan Ustadz Muammar Khadafi hanya menja-wab dengan kata siap, dan tidak ada perkataan apakah granit merek itu mahal, seperti seba-gian besar kepala sekolah yang sedang bongkar-bongkar kelas ketika mendengarkan kuliah lapa-ngan saya. Saya hanya mengata-kan singkat ke Mas Muammar,

    kerja sama dengan sekolah-sekolah di Jepang, dan mereka sangat iri dengan Ustadz Ahmad Said, UstadzSalamun, dan Ustadz Muammar yang sudah diajak menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah yang ada di Kota Tottori, Osaka, dan Kyoto. Dengan permintaan yang sangat kuat itu, saya hanya menjawab singkat, Saya mau menghubungkan sekolah-sekolah Anda dengan sekolah-sekolah di Jepang, tetapi kunjungi dulu sekolah-sekolah Muhammadiyah yang sudah melesat dan moncer prestasinya, minimal ke Pucang Surabaya atau ke Gondanglegi Malang. Tidak lama saya berada di Sekolah-s e k o l a h M u h a m m a d i y a h Cileungsi, dan saya harus meng-akhir memori saya di Taman Bunga dan Buah Mekarsari, kem-bali menjadi anak kecil, naik mobil odong-odong keliling taman buah, sambil mengingat-ingat pertama kali saya datang di tem-pat itu di tahun 1987, dan yang kedua di tahun 1997, dan seha-rusnya yang ketiga di tahun 2017.

    Ustadz Ahmad Said danustadz Muammar Khadafi sudah mem-beli dua tanaman merambat seharga Rp.70.000,00 di taman itu, semoga setahunl agi Kampus Sekolah Muhammadiyah di Kebayoran Baru dan Jagakarsa sudah ijo royo-royo. Mungkin di hari ini mereka telah menanam-nya di kampus masing-masing, dan merekapula yang akan insyaAllah memanennya. Sepuluh Januari 2016, yang telah menjadi tonggak sejarah. Begitu pula saya juga sedang menunggu karya-karya spektakuler dari SD Mutual Kota Magelang, dan juga sekolah-sekolah Muhammadiyah yang lain di Jawa Tengah. Saya percaya bahwa mereka sekarang sedang

    giat menanam, semoga tidak akan terlalu lama akan segera memanen.n

    Jika sudah mempunyai cita-

    cita, maka jangan

    dibenturkan dengan harga.

  • TAJUK TAJUK

    11

    No.8/Th. 5/Feb. 2016 No.8/Th. 5/Feb. 2016

    RPJMD 2010- 2015. Visi terwujudnya Layanan Pendidikan yang Kreatif, Inovatif dan Bermutu. Misi melaksanakan layanan prima di bidang administrasi dan informasi pendidikan serta layanan pengembangan karier. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pendidikan pada jenjang pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, dan menengah. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan d i b idang pemuda dan olahraga.Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pada jalur pendidikan luar sekolah menuju tercapainya SDM berdaya saing tinggi, mandiri, maju dan produktif. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pelayanan dan pelestarian di bidang perpustakaan serta membuktikan dan meningkatkan budaya membaca masyarakat.

    Adakah perbedaan perkembangan pendidikan di Kota Magelang dengan kota di daerah lain?

    Ada kekhususan setiap daerah dalam menentukan kebijakan pendidikan. Di Kota Magelang kekhususan tersebut adalah tidak adanya diskriminasi dalam mengembangkan pendidikan baik negeri maupun swasta, begitu juga peserta didiknya asalkan memenuhi ketentuan akan diberikan layanan pendidikan yang sama. Memang bagi anak kota dalam mengantisipasi pembiayaan personal diupayakan dapat sekolah di dalam Kota Magelang tetapi masih dalam batas kewajaran.

    Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah, sehingga peran orang tua dan masyarakat perlu didorong agar seimbang. Maka diterbitkannya Perwal Jam Belajar Masyarakat, Sidak Pelajar, dan kegiatan pembinaan Karakter yang dilaksanakan secara periodik dan terjadwal.

    Mendorong pendidikan parenting (pendidikan dalam keluarga) di mana tahun 2016 ini Dinas Pendidikan menggandeng para dokter dan psikiater dari RSJ Dr. Soerojo Magelang untuk bersama-sama memantau proses tumbuh kembang anak-anak dengan parameter baku. Bila ditemukan anak-anak yang berpotensi masalah dalam tumbuh kembang kami akan gandeng keluarganya untuk bersama-sama secara komprehensip mengatasinya.

    Apakah harapan Bapak pada pendidikan di Indonesia khususnya di Kota Magelang?

    Pendidikan Indonesia harus ditingkatkan, baik pengelolaan, sarpras, dan kurikulumnya mengacu pada 8 standar nasional pendidikan. Namun yang

    sangat mendesak yang memerlukan penataan dan pengembangan adalah tenaga pendidik/guru. Guru selain kompeten dibidangnya, juga harus menguasai 4 dimensi kompetensi secara lengkap, maka harus ada pembinaan/pelatihan dan diklat yang berkesinambungan, dan ada assesment secara berkala, jika tidak ada peningkatan maka perlu diberikan reward dan punishment, misalnya penghentian sementara yang bersifat mendidik. Kemampuan anak-anak kita di bidang pemecahan masalah (problem solving) dan kerja sama tim (team working) masih sangat lemah, bahkan dalam jurnal Partnership For 21 Century Skill 2015, kemampuan anak-anak kita menempati ranking 64 dari 65 negara sampling. Tentunya perlu langkah-langkah konkret untuk mendongkrak potensi anak-anak kita itu, salah satunya dengan peningkatan kompetensi tendiknya.

    Adakah hambatan yang ditemui ketika menjalankan visi dan misi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Magelang saat ini?

    Setiap cita-cita tentunya akan menemui banyak hambatan dan rintangan, namun dalam menempatkan cita-cita tersebut tentunya harus realistis melihat kemampuan dan potensi sumber daya yang dimiliki. Kendala untuk memberikan layanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau disebabkan terbatasnya sumber daya guru yang potensial dari segi kuantitas dan kualitas. Banyak kekurangan guru di bidang pendidikan dasar khususnya SD, dan masih banyak guru yang lain belum linier antara mapel yang diampu dan kualifikasi akademik yang dimiliki.

    Apa pesan-pesan untuk sekolah-sekolah di Magelang khususnya SD Muhammadiyah 1 Alternatif?

    Sekolah-sekolah di Kota Magelang harus berbenah, baik secara fisik infrastruktur sekolah (performa) juga kualitas pembelajarannya. Hal tersebut dapat diukur dari prestasi sekolah, baik akademik maupun nonakademik. Mana kala sekolah tidak ada gereget (roh) maka tinggal tunggu saatnya sekolah tersebut akan ditinggalkan masyarakat. Yang dimaksud roh adalah disekolah tersebut tumbuh berbagai kegiatan baik kurikuler maupun nonkurikuler yang secara aktif terjadwal dan dinamis. Untuk SD Mutual walaupun sekarang sudah menjadi pilihan sebagian masyarakat, namun jangan merasa puas atas apa yang telah dicapai sekarang. Tetap selalu menggali, mencari, berusaha agar kepercayaan masyarakat tersebut tetap terbina.n

    10

    Sejalan meningkatnya perkembangan zaman, dituntut pula kemampuan SDM yang menunjang. Perkembangan begitu pesat di segala bidang tidak dapat kita jadikan alasan untuk menyerah tapi justru semangat kita untuk tetap mengembangkan kemampuan kita. Meskipun tergolong kota kecil, tapi nyali Magelang tidaklah kecil. Banyak prestasi yang terukir untuk mengharumkan nama Kota Magelang tercinta. Untuk mengetahui kiprah pendidikan di Kota Magelang, SD Muhammadiyah 1 Alternatif mencoba menggali informasi dari Drs. Jarwadi M.Pd, Kadisdik Kota Magelang. Berikut hasil wawancara Pak Sigit dan Bu Wulan dengan Drs. Jarwadi M.Pd. Selamat menyimak.

    Bagaimanakah kondisi pendidikan di Kota Magelang saat ini?

    Pendidikan di Kota Magelang cukup membanggakan, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai prestasi yang telah diukir oleh para peserta didik, baik dari jenjang tingkatan eks Karesidenan Kedu, Provinsi Tengah, Nasional dan Internasional. Semua keberhasilan itu tentunya atas dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, diantaranya orang tua/ wali murid, masyarakat, sekolah dan pemerintah daerah.

    Bagaimanakah sistem pendidikan di Kota Magelang saat ini?

    Sistem pendidikan di Kota Magelang sudah sejalan dengan kebijakan pemerintah (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan), Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Magelang sebagai implementator kebijakan.

    Yang harus dituntaskan saat ini adalah program wajib belajar 9 tahun dan pendidikan menengah universal, sehingga seluruh warga masyarakat Kota Magelang usia sekolah mendapatkan layanan minimal lulus pendidikan menengah (SMA/SMK) baik melalui jalur formal maupun pendidikan kesetaraan.

    Langkah-langkah apa sajakah yang sudah dilakukan untuk meningkatkan pendidikan di Kota Magelang saat ini?

    Langkah-langkah yang diupayakan dinas pendidikan untuk wajib belajar adalah sebagai

    berikut :

    a. Melaksanakan sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat dengan berbagai media,

    b. Pendidikan yang terjangkau semua lapisan masyarakat,

    c. Beasiswa bagi peserta didik dari warga kurang mampu

    d. Subsidi silang bahkan pembebasan biaya pendidikan bagi peserta didik kurang mampu untuk sekolah menengah.

    e. Program kesetaraan anak putus sekolah.

    f. Bekerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeroyo Magelang untuk mengatasi masalah kejiwaan anak sekolah .

    Hal apa sajakah yang menjadi visi dan misi Bapak saat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang?

    Visi dan Misi dinas pendidikan mengacu pada

    Arah Pengembangan Pendidikan

    di Kota MagelangOleh:Risti Apriliyani, S.Pd

    Drs. Jarwadi M.Pd, Kadisdik Kota Magelang

  • TAJUK TAJUK

    11

    No.8/Th. 5/Feb. 2016 No.8/Th. 5/Feb. 2016

    RPJMD 2010- 2015. Visi terwujudnya Layanan Pendidikan yang Kreatif, Inovatif dan Bermutu. Misi melaksanakan layanan prima di bidang administrasi dan informasi pendidikan serta layanan pengembangan karier. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pendidikan pada jenjang pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, dan menengah. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan d i b idang pemuda dan olahraga.Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pada jalur pendidikan luar sekolah menuju tercapainya SDM berdaya saing tinggi, mandiri, maju dan produktif. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pelayanan dan pelestarian di bidang perpustakaan serta membuktikan dan meningkatkan budaya membaca masyarakat.

    Adakah perbedaan perkembangan pendidikan di Kota Magelang dengan kota di daerah lain?

    Ada kekhususan setiap daerah dalam menentukan kebijakan pendidikan. Di Kota Magelang kekhususan tersebut adalah tidak adanya diskriminasi dalam mengembangkan pendidikan baik negeri maupun swasta, begitu juga peserta didiknya asalkan memenuhi ketentuan akan diberikan layanan pendidikan yang sama. Memang bagi anak kota dalam mengantisipasi pembiayaan personal diupayakan dapat sekolah di dalam Kota Magelang tetapi masih dalam batas kewajaran.

    Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah, sehingga peran orang tua dan masyarakat perlu didorong agar seimbang. Maka diterbitkannya Perwal Jam Belajar Masyarakat, Sidak Pelajar, dan kegiatan pembinaan Karakter yang dilaksanakan secara periodik dan terjadwal.

    Mendorong pendidikan parenting (pendidikan dalam keluarga) di mana tahun 2016 ini Dinas Pendidikan menggandeng para dokter dan psikiater dari RSJ Dr. Soerojo Magelang untuk bersama-sama memantau proses tumbuh kembang anak-anak dengan parameter baku. Bila ditemukan anak-anak yang berpotensi masalah dalam tumbuh kembang kami akan gandeng keluarganya untuk bersama-sama secara komprehensip mengatasinya.

    Apakah harapan Bapak pada pendidikan di Indonesia khususnya di Kota Magelang?

    Pendidikan Indonesia harus ditingkatkan, baik pengelolaan, sarpras, dan kurikulumnya mengacu pada 8 standar nasional pendidikan. Namun yang

    sangat mendesak yang memerlukan penataan dan pengembangan adalah tenaga pendidik/guru. Guru selain kompeten dibidangnya, juga harus menguasai 4 dimensi kompetensi secara lengkap, maka harus ada pembinaan/pelatihan dan diklat yang berkesinambungan, dan ada assesment secara berkala, jika tidak ada peningkatan maka perlu diberikan reward dan punishment, misalnya penghentian sementara yang bersifat mendidik. Kemampuan anak-anak kita di bidang pemecahan masalah (problem solving) dan kerja sama tim (team working) masih sangat lemah, bahkan dalam jurnal Partnership For 21 Century Skill 2015, kemampuan anak-anak kita menempati ranking 64 dari 65 negara sampling. Tentunya perlu langkah-langkah konkret untuk mendongkrak potensi anak-anak kita itu, salah satunya dengan peningkatan kompetensi tendiknya.

    Adakah hambatan yang ditemui ketika menjalankan visi dan misi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Magelang saat ini?

    Setiap cita-cita tentunya akan menemui banyak hambatan dan rintangan, namun dalam menempatkan cita-cita tersebut tentunya harus realistis melihat kemampuan dan potensi sumber daya yang dimiliki. Kendala untuk memberikan layanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau disebabkan terbatasnya sumber daya guru yang potensial dari segi kuantitas dan kualitas. Banyak kekurangan guru di bidang pendidikan dasar khususnya SD, dan masih banyak guru yang lain belum linier antara mapel yang diampu dan kualifikasi akademik yang dimiliki.

    Apa pesan-pesan untuk sekolah-sekolah di Magelang khususnya SD Muhammadiyah 1 Alternatif?

    Sekolah-sekolah di Kota Magelang harus berbenah, baik secara fisik infrastruktur sekolah (performa) juga kualitas pembelajarannya. Hal tersebut dapat diukur dari prestasi sekolah, baik akademik maupun nonakademik. Mana kala sekolah tidak ada gereget (roh) maka tinggal tunggu saatnya sekolah tersebut akan ditinggalkan masyarakat. Yang dimaksud roh adalah disekolah tersebut tumbuh berbagai kegiatan baik kurikuler maupun nonkurikuler yang secara aktif terjadwal dan dinamis. Untuk SD Mutual walaupun sekarang sudah menjadi pilihan sebagian masyarakat, namun jangan merasa puas atas apa yang telah dicapai sekarang. Tetap selalu menggali, mencari, berusaha agar kepercayaan masyarakat tersebut tetap terbina.n

    10

    Sejalan meningkatnya perkembangan zaman, dituntut pula kemampuan SDM yang menunjang. Perkembangan begitu pesat di segala bidang tidak dapat kita jadikan alasan untuk menyerah tapi justru semangat kita untuk tetap mengembangkan kemampuan kita. Meskipun tergolong kota kecil, tapi nyali Magelang tidaklah kecil. Banyak prestasi yang terukir untuk mengharumkan nama Kota Magelang tercinta. Untuk mengetahui kiprah pendidikan di Kota Magelang, SD Muhammadiyah 1 Alternatif mencoba menggali informasi dari Drs. Jarwadi M.Pd, Kadisdik Kota Magelang. Berikut hasil wawancara Pak Sigit dan Bu Wulan dengan Drs. Jarwadi M.Pd. Selamat menyimak.

    Bagaimanakah kondisi pendidikan di Kota Magelang saat ini?

    Pendidikan di Kota Magelang cukup membanggakan, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai prestasi yang telah diukir oleh para peserta didik, baik dari jenjang tingkatan eks Karesidenan Kedu, Provinsi Tengah, Nasional dan Internasional. Semua keberhasilan itu tentunya atas dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, diantaranya orang tua/ wali murid, masyarakat, sekolah dan pemerintah daerah.

    Bagaimanakah sistem pendidikan di Kota Magelang saat ini?

    Sistem pendidikan di Kota Magelang sudah sejalan dengan kebijakan pemerintah (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan), Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Magelang sebagai implementator kebijakan.

    Yang harus dituntaskan saat ini adalah program wajib belajar 9 tahun dan pendidikan menengah universal, sehingga seluruh warga masyarakat Kota Magelang usia sekolah mendapatkan layanan minimal lulus pendidikan menengah (SMA/SMK) baik melalui jalur formal maupun pendidikan kesetaraan.

    Langkah-langkah apa sajakah yang sudah dilakukan untuk meningkatkan pendidikan di Kota Magelang saat ini?

    Langkah-langkah yang diupayakan dinas pendidikan untuk wajib belajar adalah sebagai

    berikut :

    a. Melaksanakan sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat dengan berbagai media,

    b. Pendidikan yang terjangkau semua lapisan masyarakat,

    c. Beasiswa bagi peserta didik dari warga kurang mampu

    d. Subsidi silang bahkan pembebasan biaya pendidikan bagi peserta didik kurang mampu untuk sekolah menengah.

    e. Program kesetaraan anak putus sekolah.

    f. Bekerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeroyo Magelang untuk mengatasi masalah kejiwaan anak sekolah .

    Hal apa sajakah yang menjadi visi dan misi Bapak saat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang?

    Visi dan Misi dinas pendidikan mengacu pada

    Arah Pengembangan Pendidikan

    di Kota MagelangOleh:Risti Apriliyani, S.Pd

    Drs. Jarwadi M.Pd, Kadisdik Kota Magelang

  • Sekolah Muhammadiyah karena itu, jadi guru Muham-sebagai pelopor pendidikan madiyah itu yen wani aja wedi-berkemajuan, diselenggarakan wedi, yen wedi aja wani-wani dengan membangun sinergi (kalau berani tidak usah takut-antara guru, wali murid, yayasan, takut, kalau takut tidak usah ikut). masyarakat dan negara. Harus Menjadi guru Muhammadiyah menjadi kesadaran bersama jangan setengah-setengah, tetapi bahwa yang ingin diraih dari harus kaaffah (total)!sekolah Muhammadiyah tidaklah

    Naluri atau jiwa Muham-semata-mata ilmu, tetapi 'ilmu

    madiyah itu adalah berjuang dan yang amaliyah' dan 'amal yang

    m e n j a d i p e l o p o r ( b u k a n ilmiah'. Mendidik murid tidak

    pengekor). Konsekuensi orang sekedar berpengetahuan luas dan

    berjuang itu kudu wani ngrekasa mengerti Islam, tetapi juga berani

    dan sanggup berkorban. Dan menjadi pelopor dan teladan

    resiko menjadi pelopor itu dalam mengamalkan ilmunya.

    awalnya dipaido, diremehkan, Pendidikan Muhammadiyah (juga

    dipandang aneh hingga diasing-sangat bagus diterapkan dalam

    kan. Tradisi Muhammadiyah itu keluarga) mencakup tiga aspek

    umumnya mirip dengan tradisi sekaligus, yakni ta'lim, tarbiyah

    para Nabi, yakni awalnya dibenci dan ta'dib. Ta'lim artinya usaha

    tetapi akhirnya diikuti. Sekolah mencerdaskan otak atau mendidik

    Muhammadiyah adalah pelopor intelektualnya, tarbiyah artinya

    p e n d i d i ka n b e r ke m a j u a n , mendidik perilaku yang benar, dan sesama, menghormati yang lebih

    sehingga harus bersiap diri dengan ta ' d ib a r t i nya p e n d id ika n tua, menyayangi yang lebih muda,

    memiliki mental-mental tangguh memperhalus adab kesopanan. lisannya terpelihara, pakaiannya

    tersebut. selalu menutup aurat, mengucap

    Masyarakat memandang Sekolah dan guru Muham-salam menjadi teladan dalam

    bahwa guru Muhammadiyah madiyah harus selalu menemukan mentaati peraturan. Pendeknya,

    (apapun statusnya) itu memiliki terobosan baru dalam memajukan senantiasa meneladani akhlaq

    pemahaman dan pengamalan pendidikan sesuai kebutuhan agar Nabi Muhammad SAW.

    Islam yang lebih baik. Harus tidak tergilas oleh sejarah. Inovasi

    d i s a d a r i b a h w a p r e d i k a t Unggul secara sosial berarti dan kreasi sangat diperlukan

    Muhammadiyah yang melekat itu berani mengambil inisiatif (peran) untuk meraih keunggulan yang

    adalah amanah dan sekaligus dalam pelaksanaan fardhu kifayah fungsional, bukan untuk mengikuti

    anugerah yang akan menjadi dalam masyarakat. Fardhu kifayah trend atau selera zaman semata.

    berkah atau musibah sangat adalah kwajiban yang hanya dapat Semua pihak harus bahu-

    bergantung pada ketulusan dan diselesaikan secara bersama. m e m b a h u m e m b a nt u d a n

    kesungguhan masing-masing. Hanya mereka yang punya skill dan memberi semangat serta peluang

    Guru Muhammadiyah setidaknya terpanggil jiwanya saja yang mau kepada para guru Muhammadiyah

    harus memiliki tiga keunggulan terlibat dalam fardhu kifayah. untuk maju dan unggul dalam

    sekaligus, yakni unggul secara Dengan demikian, guru Muham-akademiknya, ibadahnya, akhlaq-

    spiritual, unggul secara moral madiyah haruslah berpengeta-nya, wawasannya, kesakinahan

    dan unggul secara sosial. Unggul huan dan berwawasan luas keluarganya dan daya juangnya.

    secara spiritual berarti menjadi sekaligus luwes dalam pergaulan Dengan memiliki keunggulan

    ahli ibadah, memahami ajaran sosial, dengan tetap memegang tersebut, para guru dapat

    Islam secara benar, menjadi teguh prinsip kebenaran. Guru berperan aktif menghidupi

    teladan dalam mengamalkan Al Muhammadiyah adalah ibarat Muhammadiyah, sebagaimana

    Qur'an dan As Sunnah, serta tidak kain putih, maka harus pandai dan wasiat KHA Dahlan : Hidup-

    berhenti mengkaji sehingga dapat serius dalam menjaga diri. Jangan hidupilah Muhammadiyah dan

    memperbaiki diri. membuka peluang orang untuk jangan mencari hidup dalam

    melihat kelemahan kita. Caranya, Unggul secara moral berarti M u h a m m a d i ya h . S e l a m a t

    otomatis dengan meminimalkan memiliki akhlaq yang mulia, sopan Berjuang Guru Muhammadiyah!

    kelemahan yang kita miliki. Oleh dalam pergaulan, menghargai Allahu A'lam.n

    TAJUK

    13

    No.8/Th. 5/Feb. 2016 No.8/Th. 5/Feb. 2016

    12

    TAJUK

    menjadi beban, dari administratif, pasinya ala kadarnya. Sebagai-akademik, prestasi dan lain-lain, mana firman Allah dalam Al tetapi minus penghargaan. Salah Qur'an surat an Nisaa' ayat 9 yang sedikit saja dalam mendidik mu- artinya : Dan hendaklah takut rid, orang tua dengan gampang kepada Allah orang-orang yang melaporkan ke polisi. Padahal seandainya meninggalkan di kalau ada banyak murid yang belakang mereka anak-anak yang perilakunya menjengkelkan, guru lemah, yang mereka khawatir tidak dapat melaporkan ke polisi. t e r h a d a p ( ke s e j a h t e r a a n ) Sebaiknya para wali murid itu mereka. Oleh sebab itu hendaklah memahami betapa mendidik be- mereka bertakwa kepada Allah ragam anak itu tidak sederhana. dan hendaklah mereka mengu-Ketika guru, sekolah, wali murid capkan perkataan yang benar. dan negara sudah saling memaha- Mahfhum mukhalafah-nya, kita mi dan saling menghargai (bukan diperintahkan untuk mendidik saling menuntut), maka cita-cita generasi yang kuat agama dan terwujudnya pendidikan yang kesejahteraannya. Metode yang berkemajuan mudah menemu- disarankan adalah dengan kan titik terang. m e n j a d i t e l a d a n d a l a m

    ketaqwaan dan kejujuran. Pendidikan yang berkemajuan

    Keteladanan ini mutlak harus adalah pendidikan yang merupa-

    dimiliki oleh orang tua dan guru. kan pengejawantahan pesan Al

    Gelar akademik yang dimiliki Pendidikan menjadi timpang jika Qur'an surat al Baqarah ayat 257 :

    para guru sangat beragam. guru telah mendidik dengan seha-Allah pelindung orang-orang

    Kenyataan ini menggambarkan rusnya, tetapi anak tidak mene-yang beriman, Dia mengeluarkan

    betapa sangat beragamnya latar mukan teladan di rumahnya. m e r e k a d a r i k e g e l a p a n

    belakang seseorang menjadi (kekafiran) kepada cahaya

    guru. Yang jelas, tidak semuanya (iman). Dan orang-orang yang

    by designed (diniati sejak dini). kafir, pelindung-pelindungnya

    Tidak sedikit yang karena 'kecela-ialah syaitan, yang mengeluarkan

    kaan sejarah' (by accident). mereka dari cahaya kepada

    Sepanjang dapat menjalankan kegelapan (kekafiran). Mereka itu

    tugas secara profesional, tentu adalah penghuni neraka, mereka

    tidak perlu dipersoalkan. Toh kekal di dalamnya. Wujudnya

    dalam kenyataannya tidak jarang adalah membebaskan dari

    ditemukan, orang yang tidak kebodohan menuju kecerdasan,

    berlatar belakang keguruan bisa dari akhlaq tercela menjadi

    'lebih guru' daripada yang berla-berakhlaq mulia, dari malas

    tar belakang keguruan. Ada pula b e r i b a d a h m e n j a d i te ku n

    yang berlatar belakang keguruan, beribadah, dari belajar dengan

    tetapi sulit memiliki 'jiwa guru', terpaksa menjadi belajar dengan

    yang ideal memang berpendidi-bergembira dan seterusnya.

    kan keguruan sekaligus berjiwa guru. Untuk pendidikan yang berke-

    majuan, maka tidak mungkin Padahal menjadi guru di

    dikelola oleh guru, wali murid, zaman sekarang tidak semakin

    sekolah dan negara yang partisi-gampang. Banyak tuntutan yang

    Peran Guru Muhammadiyah untuk Pendidikan Berkemajuan

    Nama: Jumari Al Ngluwary

    Tempat/Tanggal Lahir:

    Magelang, 27 Juli 1967

    Motto: Boleh nakal asal halal

    Jabatan:

    Sekretaris Majelis Pendidikan Kader

    PWM Jawa Tengah

    Wakil Sekretaris PDM Kabupaten

    Magelang

    Alamat: Jalan Nanas IV No 59

    Perum Kalinegoro Mertoyudan

    Magelang

    Pendidikan yang berkemajuan

    adalah pendidikan yang merupa-kan pengejawantahan pesan Al Qur'an surat al Baqarah

    ayat 257

    Mendidik murid tidak sekedar

    berpengetahuan luas dan

    mengerti Islam, tetapi juga

    berani menjadi pelopor dan

    teladan dalam mengamalkan

    ilmunya.

  • Sekolah Muhammadiyah karena itu, jadi guru Muham-sebagai pelopor pendidikan madiyah itu yen wani aja wedi-berkemajuan, diselenggarakan wedi, yen wedi aja wani-wani dengan membangun sinergi (kalau berani tidak usah takut-antara guru, wali murid, yayasan, takut, kalau takut tidak usah ikut). masyarakat dan negara. Harus Menjadi guru Muhammadiyah menjadi kesadaran bersama jangan setengah-setengah, tetapi bahwa yang ingin diraih dari harus kaaffah (total)!sekolah Muhammadiyah tidaklah

    Naluri atau jiwa Muham-semata-mata ilmu, tetapi 'ilmu

    madiyah itu adalah berjuang dan yang amaliyah' dan 'amal yang

    m e n j a d i p e l o p o r ( b u k a n ilmiah'. Mendidik murid tidak

    pengekor). Konsekuensi orang sekedar berpengetahuan luas dan

    berjuang itu kudu wani ngrekasa mengerti Islam, tetapi juga berani

    dan sanggup berkorban. Dan menjadi pelopor dan teladan

    resiko menjadi pelopor itu dalam mengamalkan ilmunya.

    awalnya dipaido, diremehkan, Pendidikan Muhammadiyah (juga

    dipandang aneh hingga diasing-sangat bagus diterapkan dalam

    kan. Tradisi Muhammadiyah itu keluarga) mencakup tiga aspek

    umumnya mirip dengan tradisi sekaligus, yakni ta'lim, tarbiyah

    para Nabi, yakni awalnya dibenci dan ta'dib. Ta'lim artinya usaha

    tetapi akhirnya diikuti. Sekolah mencerdaskan otak atau mendidik

    Muhammadiyah adalah pelopor intelektualnya, tarbiyah artinya

    p e n d i d i ka n b e r ke m a j u a n , mendidik perilaku yang benar, dan sesama, menghormati yang lebih

    sehingga harus bersiap diri dengan ta ' d ib a r t inya p en d id ika n tua, menyayangi yang lebih muda,

    memiliki mental-mental tangguh memperhalus adab kesopanan. lisannya terpelihara, pakaiannya

    tersebut. selalu menutup aurat, mengucap

    Masyarakat memandang Sekolah dan guru Muham-salam menjadi teladan dalam

    bahwa guru Muhammadiyah madiyah harus selalu menemukan mentaati peraturan. Pendeknya,

    (apapun statusnya) itu memiliki terobosan baru dalam memajukan senantiasa meneladani akhlaq

    pemahaman dan pengamalan pendidikan sesuai kebutuhan agar Nabi Muhammad SAW.

    Islam yang lebih baik. Harus tidak tergilas oleh sejarah. Inovasi

    d i s a d a r i b a h w a p r e d i k a t Unggul secara sosial berarti dan kreasi sangat diperlukan

    Muhammadiyah yang melekat itu berani mengambil inisiatif (peran) untuk meraih keunggulan yang

    adalah amanah dan sekaligus dalam pelaksanaan fardhu kifayah fungsional, bukan untuk mengikuti

    anugerah yang akan menjadi dalam masyarakat. Fardhu kifayah trend atau selera zaman semata.

    berkah atau musibah sangat adalah kwajiban yang hanya dapat Semua pihak harus bahu-

    bergantung pada ketulusan dan diselesaikan secara bersama. m e m b a h u m e m b a nt u d a n

    kesungguhan masing-masing. Hanya mereka yang punya skill dan memberi semangat serta peluang

    Guru Muhammadiyah setidaknya terpanggil jiwanya saja yang mau kepada para guru Muhammadiyah

    harus memiliki tiga keunggulan terlibat dalam fardhu kifayah. untuk maju dan unggul dalam

    sekaligus, yakni unggul secara Dengan demikian, guru Muham-akademiknya, ibadahnya, akhlaq-

    spiritual, unggul secara moral madiyah haruslah berpengeta-nya, wawasannya, kesakinahan

    dan unggul secara sosial. Unggul huan dan berwawasan luas keluarganya dan daya juangnya.

    secara spiritual berarti menjadi sekaligus luwes dalam pergaulan Dengan memiliki keunggulan

    ahli ibadah, memahami ajaran sosial, dengan tetap memegang tersebut, para guru dapat

    Islam secara benar, menjadi teguh prinsip kebenaran. Guru berperan aktif menghidupi

    teladan dalam mengamalkan Al Muhammadiyah adalah ibarat Muhammadiyah, sebagaimana

    Qur'an dan As Sunnah, serta tidak kain putih, maka harus pandai dan wasiat KHA Dahlan : Hidup-

    berhenti mengkaji sehingga dapat serius dalam menjaga diri. Jangan hidupilah Muhammadiyah dan

    memperbaiki diri. membuka peluang orang untuk jangan mencari hidup dalam

    melihat kelemahan kita. Caranya, Unggul secara moral berarti M u h a m m a d i ya h . S e l a m a t

    otomatis dengan meminimalkan memiliki akhlaq yang mulia, sopan Berjuang Guru Muhammadiyah!

    kelemahan yang kita miliki. Oleh dalam pergaulan, menghargai Allahu A'lam.n

    TAJUK

    13

    No.8/Th. 5/Feb. 2016 No.8/Th. 5/Feb. 2016

    12

    TAJUK

    menjadi beban, dari administratif, pasinya ala kadarnya. Se