Mutasi

20
Pengertian Mutasi Mutasi adalah suatu proses dimana suatu gen mengalami perubahan struktur. Gen yang berubah karena mutasi disebut mutan. Mutan adalah sel-sel dari individu yang membawa mutasi tersebut (crowder, 2006). Dalam arti lain mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi secara tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup yang bersifat terwariskan (heritable). Mutasi juga dapat diartikan sebagai perubahan struktural atau komposisi genom suatu jasad yang dapat terjadi karena faktor luar (mutagen) atau karena kesalahan replikasi. Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis. Makhluk hidup yang mengalami mutasi disebut mutan dan faktor penyebab mutasi disebut mutagen (mutagenic agent). Perubahan urutan nukleotida yang menyebabkan protein yang dihasilkan tidak dapat berfungsi baik dalam sel dan sel tidak mampu mentolerir inaktifnya protein tersebut, maka akan menyebabkan kematian (lethal mutation). Mutasi merupakan salah satu unsur utama dalam evolusi. Jika suatu species dipengaruhi lingkungan yang berlainan dalam periode lama, kemampuannya untuk bertahan hidup menjadi bergantung pada kelengkapan keragaman genetiknya untuk menimbulkan genotipe- genotipe baru dengan kisaran toleransi baru yang dapat memungkinkan anggota-anggota tertentu dari populasi itu untuk bertahan hidup dan mengembangkan jenisnya. Mekanisme seksualnya dapat menghasilkan

description

Mutasi

Transcript of Mutasi

Pengertian Mutasi

Pengertian MutasiMutasi adalah suatu proses dimana suatu gen mengalami perubahan struktur. Gen yang berubah karena mutasi disebut mutan. Mutan adalah sel-sel dari individu yang membawa mutasi tersebut (crowder, 2006).Dalam arti lain mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi secara tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup yang bersifat terwariskan (heritable).

Mutasi juga dapat diartikan sebagai perubahan struktural atau komposisi genom suatu jasad yang dapat terjadi karena faktor luar (mutagen) atau karena kesalahan replikasi. Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis. Makhluk hidup yang mengalami mutasi disebut mutan dan faktor penyebab mutasi disebut mutagen (mutagenic agent). Perubahan urutan nukleotida yang menyebabkan protein yang dihasilkan tidak dapat berfungsi baik dalam sel dan sel tidak mampu mentolerir inaktifnya protein tersebut, maka akan menyebabkan kematian (lethal mutation).

Mutasi merupakan salah satu unsur utama dalam evolusi. Jika suatu species dipengaruhi lingkungan yang berlainan dalam periode lama, kemampuannya untukbertahan hidup menjadi bergantung pada kelengkapan keragaman genetiknya untukmenimbulkan genotipe-genotipe baru dengan kisaran toleransi baru yang dapat memungkinkan anggota-anggota tertentu dari populasi itu untuk bertahan hidup dan mengembangkan jenisnya. Mekanisme seksualnya dapat menghasilkan jumlah kombinasi genetik yang besar tetapi terbatas. Genotipe yang paling baik beradaptasi pada kondisi-kondisi sekarang sekalipun, mungkin pada suatu ketika di kemudian hari tidak akan mampu bertahan dalam keadaan lingkungan yang berlainan kecuali jika material genetikbaru dimasukkan ke dalam kelompok gen oleh mutasi, evolusi terbatas pada kisaran toleransi genotipe yang telah ada dalam populasi. Berbagai mutasi spontan terjadi secara kontiniu tanpa memandang kebutuhan atau kegunaan langsungnya. Kebanyakan mutasi itu tidak berharga dan merugikan pada kondisi lingkungan sekarang. Mutasi-mutasi yang merugikan cenderung dihilangkan dari suatu populasi atau ditekan pada frekuensi rendah oleh seleksi alam. Sekali-sekali, jika terjadi suatu mutasi yang menguntungkan, daya-daya selektif bertindak untuk meningkatkan frukensinya dalam populasi dengan mengorbankan alel-alel yang kurang baik. Jadi mutasi dapat dipandang sebagai bahanbaku, dan seleksi alam sebagai daya penggerak pada evolusi (Stansfield, 1991). Dalam arti luas, mutasi dihasilkan dari segala macam perubahan keturunan yang menyebabkan perubahan kenampakan fenotipe yang diturunkan. Batasan ini termasuk keragaman kromosom danposition effectmaupun mutasi gen (Crowder, 2006).Mutasi dapat mempengaruhi DNA maupun kromosom. DNA dapat dipengaruhi pada saat sintesis DNA (replikasi). Pada saat tersebut factor mutagenic mempengaruhi pasangan basa nukleutida sehingga tidak berpasangan dengan basa nukleutida yang seharusnya (mismatch). Misalnya triplet DNA cetakan adalah TTA. Namun karena adanya mutagen menyebabkan DNA polymerase memasangkan A dengan C, bukan dengan T .

C. Sebab-sebab MutasiSecara umum penyebab mutasi adalah keadaan atau faktor-faktor lingkungan, di samping keadaan atau faktor internal materi genetik. Terdapat dua macam mutasi yakni mutasi spontan dan mutasi terinduksi. Mutasi spontan adalah mutasi yang terjadi tanpa sebab-sebab yang jelas sedangkan mutasi terinduksi adalah mutasi yang terjadi karena pemaparan makhluk hidup pada penyebab mutasi semacam radiasi pengion, radiasi ultraviolet, dan berbagai senyawa kimia. Berikut merupakan penjelasan sebab-sebab mutasi:

1.Keadaan atau faktor internal materi genetik

Keadaan atau faktor internal materi genetik yang dapat menjadi sebab terjadinya mutasi spontan antara lain:

Kesalahan pada replikasi DNA, misalnya yang terkait dengan tautomerisme (sebagai akibat perubahan posisi sesuatu proton yang mengubah sesuatu sifat kimia molekul).

Penggelembungan unting di saat replikasi, perubahan kimia tertentu secara spontan, transposisi elemen transposabel, dan efek mutator. Penggelembunagn unting DNA di saat replikasi dapat terjadi pada unting lama maupun unting baru. Jika penggelembungan tejadi pada unting lama maka akan terjadi delesi pada unting baru, sebaliknya jika penggelembungan terjadi pada unting baru, maka akan terjadi adisi pada unting baru tersebut.

Depurinasi dan deaminasi yang merupakan peristiwa kimia yang dapat menyebabkan mutasi. Pada depurinasi, suatu purin tersingkir dari DNA karena terputusnya ikatan kimia antara purin dan gula deoksiribosa. Sedangkan pada deaminasi, suatu gugus amino tersingkir dari basa. Dalam peristiwa depurinasi, jika tersingkirnya purin itu tidak diperbaiki maka disaat replikasi tidak terbentuk pasangan basa komplementer yang lazim.

Perpindahan atau transposisi elemen transposable. Peristiwa ini terjadi karena terjadi insersi dalam gen.

Gen mutator merupakan gen-gen yang ekspresinya mempengaruhi mempengaruhi frekuensi mutasi gen-gen lain.

2. Keadaan atau faktor dalam lingkugan sebagai sebab mutasi

Radiasi dan suhu. Radiasi sebagai penyebab mutasi dibedakan menjadi radiasi pengion berenergi tinggi. Berkenaan dengan radiasi pengion diketahui bahwa perubahan tekanan oksigen dan suhu, jika berhubungan dengan proses penyinaran juga dapat mengubah mutasi secara signifikan. Tekanan oksigen yang rendah dapat menurunkan mutasi. Oksigen dapat memperbesar efek penyinaran, tetapi hanya selama penyinaran. Oksien meperlihatkan efek yang lebih rendah pada kondisi penyinaran tinggi dibandingkan pada kondisi penyinaran moderat. Sinar UV tidak meninduksi ionisasai melainkan mengiatkan atom-atom yang dijumpai. Dalam molekul DNA, senyawa yang paling digiatkan adalah purin dan pirimidin, karena kedua macam seneyawa itu meyerap cahaya pada panjang gelombang 254-260 nm yang merupakan rentang panjang gelombang sinar UV. Hasil penelitian in vitro membuktikan baha pirimidin dan timin sangat kuat menyerap sinar UV pada panjang gelombang 254 nm ,sehingga menjadi sangat reaktif. Dua produk hasil penyerapan UV adalah hidrat pirimidin dan dimer pirimidin. Efek utama dari radiasi UV adalah dimerisasi timin yang menimbulkan suatu mutasi tidak langsung dalam dua cara yaitu:

1) Dimer timin mengganggu heix ganda DNA serta mengambat replikasi DNA secaa akurat.

2) Kesalahan yang kadag-kadangterjadi selama proses sel memperbaiki DNA yang rusak seperti DNA yang mengandung dimer timin.

Suhu diketahui menyebabkan terjadinya peristiwa terjadinya poliploidi. Selain faktor radiasi dan suhu, perlakuan dengan tekanan hidrostatik juga dapat menginduksi terjadinya mutasi.

3. Penyebab Mutasi dalam Lingkungan yang Bersifat KimiawiPenyebab mutasi dalam lingkungan kimiawi disebut sebagai mutagen kimiawi. Mutagen kimiawi dapat dipilah menjadi tiga kelompok yaitu: analog basa, agen pengubah basa (basa modifying agent), dan agen penyela (intercalating agent).

D. Jenis-jenis Mutasi

1. Menurut Kejadiannyaa. Mutasi Alami atau mutasi spontanMutasi spontan adalah mutasi (perubahan materi genetik) yang terjadi akibat adanya sesuatu pengaruh yang tidak jelas, baik dari lingkungan luar maupun dari internal organisme itu sendiri secara kebetulan, dan jarang terjadi. Contoh , mutagen alam adalah sinar kosmis, radioktif alam dan sinar ultraviolet.b. Mutasi Buatan Mutasi buatan adalah mutasi yang terjadi dengan campur tangan manusia atau terjadi akibat paparan dari sesuatu yang jelas. Proses perubahan gen atau kromosom secara sengaja di usahakan oleh manusia dengan zat kimia, sinar X, radiasi dan sebagainya. Sehingga di sebut juga mutasi induksi.2. Berdasarkan Macam Sel yang Bermutasia. Mutasi somatik

Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik yaitu terjadi pada sel-sel tubuh atau soma, mutasi ini kurang mempunyai arti genetis. Mutasi somatik dapat diturunkan dan dapat pula tidak diturunkan.b. Mutasi germinal atau gametikMutasi gametik atau germinal adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet, atau sel-sel kelamin. karena terjadinya di sel gamet, sehingga dapat diwariskan.

3. Berdasarkan Arah Mutasinyaa. Mutasi maju atau Forward mutationsYaitu mutasi dari fenotipe normal menjadi abnormal.b. Mutasi Balik atau back mutationsYaitu peristiwa mutasi yang dapat mengembalikan dari fenotipe tidak normal menjadi fenotipe normal.

4. Berdasarkan Bagian BermutasiBerdasarkan bagian yang bermutasi, mutasi dibedakan menjadi mutasi DNA, mutasi gen dan mutasi kromosom.

1. Mutasi DNAMutasi DNA terdiri atas :Mutasi transisi, yaitu suatu pergantian basa purin dengan basa purin lain atau pergantian basa pirimidin dengan basa pirimidin lain; atau disebut juga pergantian suatu pasangan basa purin-pirimidin dengan pasangan purin-pirimidin lain. Mutasi tranversi, yaitu suatu pergantian antara purin dengan pirimidin pada posisi yang sama. Insersi, yaitu penambahan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen.Delesi, yaitu pengurangan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen. 2. Mutasi GenMutasi gen merupakan perubahan yang terjadi pada nukleutida DNA yang membawa pesan suatu gen tertentu. Mutasi gen pada dasarnya merupakan mutasi titik. Mutasi titik (point mutation) merupakan perubahan kimiawi pada satu atau beberapa pasangan basa dalam satu gen tunggal. Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi dalam lingkup gen. Peristiwa yang terjadi pada mutasi gen adalah perubahan urutan-urutan DNA. Jenis-jenis mutasi gen adalah sebagai berikut:

Mutasi salah arti (missens mutation), yaitu perubahan suatu kode genetic (umumnya pada posisi 1 dan 2 pada kodon) sehingga menyebabkan asam amino terkait (pada polipeptida) berubah. Perubahan pada asam amino dapat menghasilkan fenotip mutan apabila asam amino yang berubah merupakan asam amino esensial bagi protein tersebut. Jenis mutasi ini dapat disebabkan oleh peristiwa transisi dan tranversi. Mutasi diam (silent mutation), yaitu perubahan suatu pasangan basa dalam gen (pada posisi 3 kodon) yang menimbulkan perubahan satu kode genetik tetapi tidak mengakibatkan perubahan atau pergantian asam amino yang dikode. Mutasi diam biasanya disebabkan karena terjadinya mutasi transisi dan tranversi. Mutasi tanpa arti (nonsense mutation), yaitu perubahan kodon asam amino tertentu menjadi kodon stop. Hampir semua mutasi tanpa arti mengarah pada inaktifnya suatu protein sehingga menghasilkan fenotip mutan. Mutasi ini dapat terjadi baik oleh tranversi, transisi, delesi, maupun insersi. Mutasi perubahan rangka baca (frameshift mutation), yaitu mutasi yang terjadi karena delesi atau insersi satu atau lebih pasang basa dalam satu gen sehingga ribosom membaca kodon tidak lengkap. Akibatnya akan menghasilkan fenotip mutan.3.Mutasi kromosom (aberasi)Mutasi kromosom yaitu mutasi yang disebabkan karena perubahan struktur kromosom atau perubahan jumlah kromosom. Istilah mutasi pada umumnya digunakan untuk perubahan gen, sedangkan perubahan kromosom yang dapat diamati dikenal sebagai variasi kromosom atau mutasi besar/ gross mutation atau aberasi. Mutasi kromosom sering terjadi karena kesalahan pada meiosis maupun pada mitosis. Pada prinsipnya, mutasi kromosom digolongkan rnenjadi dua, yaitu sebagai berikut. a.Mutasi Kromosom Akibat Perubahan Jumlah Kromosom Mutasi kromosom yang terjadi karena perubahan jumlah kromosom (ploid) melibatkan kehilangan atau penambahan perangkat kromosom (genom) disebut euploid, sedang yang hanya terjadi pada salah satu kromosom dari genorn disebut aneuploid. 1)Euploid (eu = benar; ploid = unit) yaitu jenis mutasi dimana terjadi perubahan pada jumlah n. Makhluk hidup yang terjadi dari perkembangbiakan secara kawin, pada umumnya bersifat diploid, memiliki 2 perangkat kromosom atau 2 genom pada sel somatisnya (2n kromosom). Organismee yang kehilangan I set kromosomnya sehingga memiliki satu genom atau satu perangkat kromosom (n kromosom) dalam sel somatisnya disebut monoploid. Sedang organisme yang memiliki lebih dari dua genom disebut poliploid. Mutasi poliploid ada dua yaitu: Autopoliploid yang terjadi akibat n-nya mengganda sendiri karena kesalahan meiosis dan terjadi pada krornosom homolog, misalnya semangka tak berbiji. AlopoIiploid yang terjadi karena perkawinan atau hybrid antara spesies yang berbeda jumlah set kromosomnya dan terjadi pada kromosom non homolog, misalnya Rhaphanobrassica (akar seperti kol, daun mirip lobak). 2)Aneuploid (an = tidak; eu = benar; Ploid = Unit) yaitu jenis mutasi dimana terjadi perubahan jumlah kromosom. Mutasi kromosom ini tidak melibatkan seluruh genom yang berubah, melainkan hanya terjadi pada salah satu kromosom dari genom. Mutasi ini disebut juga dengan istilah aneusomik. Contohnya adalah sindrom Down. Penyebab mutasi ini adalah anafase lag (peristiwa tidak melekatnya benang-benang spindle ke sentromer) dan nondisjunction (gagal berpisah). Macam-macam aneusomik antara lain sebagai berikut:Monosomik (2n-1); yaitu mutasi karena kekurangan satu kromosom, misalnya Sindrom Turner pada manusia dimana jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1 kromosom kelamin (22AA+X0). Nullisomik (2n-2); yaitu mutasi karena kekurangan dua kromosom. Trisomik (2n + 1); yaitu mutasi karena kelebihan satu kromosom, misalnya Sindrom Klinefelter pada manusia dengan kariotipe 22AA+XXY dan Sindrom Jacobs (22AA+XYY). Tetrasomik (2n + 2); yaitu mutasi karena kelebihan dua kromosom.b.Mutasi Kromosom Akibat Perubahan Struktur KromosomMutasi karena perubahan struktur kromosom atau kerusakan bentuk kromosom disebut juga dengan istilah aberasi. Macam-macam aberasi dapat dijelaskan sebagai berikut.1)Delesi atau defisiensiDelesi adalah mutasi karena kekurangan segmen kromosom. Penghilangan dapat terjadi pada segmen panjang lengan kromosom seperti yang dilaporkan pada tanaman gandum. Tergantung pada gen dan tingkat ploidi, defisiensi dapat menyebabkan kematian, separuh kematian, atau menurunkan viabilitas. Pada tanaman defisiensi yang ditimbulkan oleh perlakuan bahan mutagen (radiasi) sering ditunjukkan dengan munculnya mutasi klorofil. Kejadian mutasi klorofil biasanya dapat diamati pada stadia muda (seedling stag), yaitu dengan adanya perubahan warna pada daun tanaman. Macam-macam delesi antara lain: Delesi terminal, ialah delesi yang kehilangan ujung segmen kromosom. Delesi intertitial, ialah delesi yang kehilangan bagian tengah kromosom Delesi cincin, ialah delesi yang kehilangan segmen kromosom sehingga berbentuk lingkaran seperti cincin. Delesi loop, ialah delesi cincin yang membentuk lengkungan pada kromosom lainnya.2) DuplikasiMutasi karena kelebihan segmen kromosom. Mutasi ini terjadi pada waktu meiosis, sehingga memungkinkan adanya kromosom lain (homolognya) yang tetap normal. Duplikasi menampilkan cara peningkatan jumlah gen pada kondisi diploid. Duplikasi dapat terjadi melalui beberapa cara seperti: pematahan kromosom yang kemudian diikuti dengan transposisi segmen yang patah, penyimpangan dari mekanisme crossing-over pada meiosis (fase pembelahan sel), rekombinasi kromosom saat terjadi translokasi, sebagai konsekuensi dari inversi heterosigot, dan sebagai konsekuensi dari perlakuan bahan mutagen. Beberapa kejadian duplikasi telah dilaporkan dapat meningkatkan viabilitas tanaman. Pengaruh radiasi terhadap duplikasi kromosom telah banyak dipelajari pada bermacam jenis tanaman seperti jagung, kapas, dan barley.3) TranslokasiTranslokasi ialah mutasi yang mengalami pertukaran segmen kromosom ke kromosom non homolog. Macam-macam translokasi antara lain sebagai berikut:Translokasi homozigot (resiprok)Translokasi homo zigot ialah translokasi yang mengalami pertukaran segmen kedua kromosom homolog dengan segmen kedua kromosom non homolog.Translokasi heterozigot (non resiprok)Translokasi heterozigot ialah translokasi yang hanya mengalami pertukaran satu segmen kromosom ke satu segmen kromosom nonhomolog.Translokasi RobertsonTranslokasi Robertson ialah translokasi yang terjadi karena penggabungan dua kromosom akrosentrik menjadi satu kromosom metasentrik, maka disebut juga fusion (penggabungan). Translokasi terjadi apabila dua benang kromosom patah setelah terkena energi radiasi, kemudian patahan benang kromosom bergabung kembali dengan cara baru. Patahan kromosom yang satu berpindah atau bertukar pada kromosom yang lain sehingga terbentuk kromosom baru yang berbeda dengan kromosom aslinya. Translokasi dapat terjadi baik di dalam satu kromosom (intrachromosome) maupun antar kromosom (interchromosome). Translokasi sering mengarah pada ketidakseimbangan gamet sehingga dapat menyebabkan kemandulan (sterility) karena terbentuknya chromatids dengan duplikasi dan penghapusan. Alhasil, pemasangan dan pemisahan gamet jadi tidak teratur sehingga kondisi ini menyebabkan terbentuknya tanaman aneuploidi. Translokasi dilaporkan telah terjadi pada tanaman Aegilops umbellulata dan Triticum aestivum yang menghasilkan mutan tanaman tahan penyakit.

4) InversiInversi ialah mutasi yang mengalami perubahan letak gen-gen, karena selama meiosis kromosom terpilin dan terjadi kiasma. Inversi terjadi karena kromosom patah dua kali secara simultan setelah terkena energi radiasi dan segmen yang patah tersebut berotasi 180o dan menyatu kembali. Kejadian bila centromere berada pada bagian kromosom yang terinversi disebut pericentric, sedangkan bila centromere berada di luar kromosom yang terinversi disebut paracentric. Inversi pericentric berhubungan dengan duplikasi atau penghapusan chromatid yang dapat menyebabkan aborsi gamet atau pengurangan frequensi rekombinasi gamet. Perubahan ini akan ditandai dengan adanya aborsi tepung sari atau biji tanaman, seperti dilaporkan terjadi pada tanaman jagung dan barley. Inversi dapat terjadi secara spontan atau diinduksi dengan bahan mutagen, dan dilaporkan bahwa sterilitas biji tanaman heterosigot dijumpai lebih rendah pada kejadian inversi daripada translokasi. Macam-macam inversi antara lain sebagai berikut.Inversi parasentrik; teriadi pada kromosom yang tidak bersentromer.lnversi perisentrik; terjadi pada kromosom yang bersentromer.

5) Isokromosomlsokromosom ialah mutasi kromosom yang terjadi pada waktu menduplikasikan diri, pembelahan sentromernya mengalami perubahan arah pembelahan sehingga terbentuklah dua kromosom yang masing-masing berlengan identik (sama). Dilihat dari pembelahan sentromer maka isokromosom disebut juga fision, jadi peristiwanya berlawanan dengan translokasi Robertson (fusion) yang mengalami penggabungan.

6) KatenasiKatenasi ialah mutasi kromosom yang terjadi pada dua kromosom non homolog yang pada waktu membelah menjadi empat kromosom, salinq bertemu ujung-ujungnya sehingga membentuk lingkaran.

E. Mutasi AcakMutasi sering dikatakan sebagai kejadian yang bersifat kebetulan, tidak terarah, serta acak (ayala, dkk, 1984). Sekalipun sifat-sifat kejadian mutasi seperti tersebut dipandang sinonim, tetapi sekurang-kurangnya terdapat tiga makna yang berbeda.

1. Mutasi adalah kejadian kebetulan karena merupakan pengecualian yang jarang terhadap keteraturan proses replikasi DNA.

2. Mutasi adalah kejadian kebetulan atau acak, karena tidak ada cara untuk mengetahui apakah suatu gen tertentu akan bermutasi pada suatu sel tertentu atau suatu generasi tertentu. Untuk suatu gen kita dapat meramalkan individu mana yang akan mengalami mutasi dan mana yang tidak mengalami mutasi pada suatu individu, akan tetapi hal ini bukan menyatakan secara tak langsung bahwa tidak ada keteraturan pada proses mutasi.

3. Mutasi adalah kejadian kebetulan, tidak terarah atau karena tidak diarahkan untuk kepentingan adaptasi. Dalam hal ini mutasi terjadi begitu saja, tanpa memperhatikan apakah muatan yang terbentuk adaptif atau tidak adaptif terhadap lingkungan makhluk hidup. Bahwa mutasi terjadi begitu saja dan tidak di arahkan untuk kepentingan adaptasi, Hal itu sudah dibuktikan oleh J. Dan EW. M Lederberg yang menggunakan tekhnik replica-plating untuk membuktikan bahwa mutasi terjadi bukan untuk kepentingan adaptasi.

F. Laju MutasiLaju mutasi adalah peluang terjadinya mutasi pada sebuah gen dalam satu generasi atau dalam pembentukan satu gamet. Pengukuran laju mutasi penting untuk dilakukan di dalam genetika populasi, studi evolusi, dan analisis pengaruh mutagen lingkungan. Mutasi spontan biasanya merupakan peristiwa yang sangat jarang terjadi sehingga untuk memperkirakan peluang kejadiannya diperlukan populasi yang sangat besar dengan teknik tertentu.

Ada dua parameter yang digunakan untuk mengukur kejadian mutasi, yaitu:

Laju mutasi (mutation rate) yaitu, menggambarkan peluang sesuatu macam mutasi tertentu sebagai suatu fungsi dari waktu,

Frekuensi mutasi (mutation frequency) yaitu, jumlah kejadian sesuatu macam mutasi tertentu pada suatu macam populasi sel atau populasi individu.

Pada umumnya laju mutasi yang teramati rendah, tetapi beberapa gen jelas terlihat sering bermutasi daripada yang lainnya (yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan mutasi spontan yang dikemukakan oleh Gardner). Dikatakan bahwa mutasi spontan jarang terjadi, sekalipun frekuansi yang teramati berbeda dari gen ke gen maupun dari makhluk hidup ke makhluk hidup. Laju mutasi gen-gen tertentu pada berbagai makhluk hidup, sedangkan frekuensi mutasi spontan di lokus-lokus tertentu pada berbagai makhluk hidup.

Dalam hal ini tersirat bahwa kesimpulan tentang laju mutasi yang teramati rendah serta mutasi spontan yang jarang terjadi itu didasarkan pada mutasi yang dampaknya teramati (terdeteksi), dan sama sekali tidak termasuk mutasi yang dampaknya tidak teramati (tidak terdeteksi), apalagi mutasi yang sudah sempat diperbaiki.

Pengukuran laju mutasi spontan pada bakteri dan fag relatif mudah dibanding pengukuran pada kelompok-kelompok makhluk hidup yang lebih tinggi. Pengukuran laju mutasi yang lebih mudah pada bakteri dan fag tersebut disebabkan karena kromosom kelompok-kelompok makhluk hidup tingkat rendah tersebut monoploid. Pengukuran laju mutasi pada makhluk hidup memang sangat sulit karena kromosom-kromosom makhluk hidup yang lebih tinggi bukan monoploid, tetapi (terutama) diploid, keadaan kromosom yang bukan monoploid, (misalkan diploid) memang menyebabkan mutan resesif tidak terdeteksi jika berada dalam kondisi heterozigot.

Dampak merugikan dalam hubungannya dengan kehidupan masyarakat

Individu yang gennya tidak sesuai terisolasi dan menyebabkan ketidak seimbangan kehidupan dalam bermasyarakat sehingga menyebabkan diskriminasi terhadap individu yang mengalami kelainan atau cacat akibat dari mutasi tersebut. Maksudnya individu tersebut kemungkinan besar akan tersisih dari lingkungan kehidupan yang seharusnya dan tidak mendapatkan kesempatan yang sama dengan individu lain yang tidak mengalaminya (mendapatkan perlakuan yang berbeda).

Menyebabkan penyakit hemophilia dan buta warna yang tiada penawarnya dan bisa membawa kematian

sindrom klinefelter yang menyebabkan kemandulan

mutasi menyebabkan kecacatan fisik, fetus dan mental

Dampak Menguntungkan

Dihasilkan buah-buahan tanpa biji, seperti semangka. Jika kita akan membudidayakan semangka maka perlu diperhatikan produksinya. Buah semangka akan memiliki nilai jual yang lebih baik jika berukuran besar dan tanpa biji. Untuk itu perlu dilakukan pemberian kolkisin. Kolkisin dapat dibeli di toko obat-obatan tanaman. Cara pemakaian kolkisin dapat dibaca pada label petunjuk pemakaian pada tanaman.

penerapan mutasi ini dapat memberikan peluang usaha yang baik dalam meningkatkan hasil tanaman yang kita tanam, sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

Organisme yg mengalami mutasi memiliki sifat yg unggul dari organisme biasa

Dengan peristiwa mutasi dapat didapatkan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi, misalnya yang popular di masyarakat saat ini adalah tanaman hias Aglonema. Harga tanaman ini mencapai puluhan juta rupiah. Hal ini bias dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Varietas baru ini dapat dihasilkan dengan pemberian kolkisin pada tanaman.

Mutasi dapat meningkatkan produksi pertanian, di antaranya gandum, tomat, kelapa poliploidi, dan sebagainya.

Hasil antibiotik, seperti mutan Penicillium akan lebih meningkat lagi.

Mutasi merupakan proses yg sangat berguna untuk evolusi & variasi genetic

Dapat memeriksa proses biologi

Dapat menambah keanekaragaman.