Musyawarah Besariv Km Its

105

Transcript of Musyawarah Besariv Km Its

Page 1: Musyawarah Besariv Km Its
Page 2: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAh BESAR iv

KELUARGA MAHASISWA

INSITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

Dari km its

Oleh km its

Untuk km its

Villa nusantara tretes, 25-30 juni 2011

Pusdiklat hanudnas surabaya, 9-11 september 2011

Page 3: Musyawarah Besariv Km Its

Musyawarah Besar IV

Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

Penyusun : Tim Ad Hoc MUBES IV KM ITS (Juan Pandu, M

Abdurrochman, M Solikhudin Z, Fanny Ristantono, M

Nurman Febrian, Moch. Novian D, Rahmi Agustina, Abdi

Sukmono, Firstian Rubyarto, Aulia Nur V, Helmy Yunan I,

Rionda Bramanta K, Rizki Ade, Akhlis Fitanto, Mirba H. D.

S., Ari Cipto)

Editor : Adi Rano, Desy Gitapratama, Putra Tanujaya, A. Rifqi

Rosyadi, Ken Widyaningtyas Hutomo

Sampul Depan : Ken Widyaningtyas Hutomo

Cetakan Pertama : Februari 2012

Page 4: Musyawarah Besariv Km Its

. . . Almamaterku, kan ku turut bimbinganmu

jadi pejuang yang takkan kenal letih membangun negeri . . .

Page 5: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

i

KATA PENGANTAR

Akhirnya setelah penantian yang sangat panjang dan berlarut akhirnya

terbit juga buku MUBES IV.

Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk Badan Eksekutif Mahasiswa

mulai dari jaman mas Detak, mas Nurcholis, mas Aris, dan mas Ersyad yang

sudah menggagas dan memberikan „PR turunan‟ akan diadakannya MUBES IV

ITS dan akhirnya berhasil terlaksana di periode BEM ITS yang digawangi oleh

mas Dalu. Selain itu terima kasih juga untuk tim FKHM3 (Forum Kajian Hasil

Mubes III) yang sudah mengkaji KDKM MUBES III sebelum-sebelumnya,

Tim Pemandu LKMM TM ITS yang terus menularkan semangat perubahan

pada tiap generasi, teman-temen LMB atas MUSTA LMBnya yang ditunggu-

tunggu akhirnya menelurkan hasil, rekan-rekan LSM, BEM, dan LM ITS, dan

seluruh peserta MUBES IV atas partisipasi dan kontribusinya dalam Mubes ini.

Terima kasih spesial untuk tim Adhoc dan OC Mubes IV yang luar biasa

melaksanakan amanah ini, semoga jerih payah kalian dibalas dengan balasan

yang jauh lebih baik. Dan terima kasih yang tak kan pernah cukup kami

sampaikan kepada seluruh Keluarga Mahasiswa ITS atas pengawalannya mulai

dari pra, saat, serta pasca Mubes.

Harapan dari kami, buku ini dapat menjadi acuan bagi KM ITS untuk

menjalankan aktivitas ber-Keluarga Mahasiswa-an.

Tiada gading yang tak retak. Sebelum segenap perangkat Mubes dan

proses menuju Mubes masih diawang-awang, kebanyakan dari anggota KM

ITS mengatakan dengan menggebu-gebu dan serius bahwa, “MUBES III sudah

tidak relevan” dengan sederet analisa dan kritisisasi tanpa solusi seolah KDKM

hasil MUBES III merupakan kesalahan yang dapat memicu perpecahan di KM

ITS. Namun perlu diketahui bersama, proses menuju MUBES III tidaklah

mudah. KDKM hasil MUBES III bukanlah sekedar kesalahan, namun hasil

karya terbaik yang diberikan dari KM ITS untuk KM ITS. Begitu pula dengan

MUBES IV. Berliter keringat dan air mata telah tercurah untuk

terselenggaranya agenda yang mengusung semangat integralistik KM ITS ini.

Memang masih banyak kekurangan dan celah hingga dicetaknya buku ini.

Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan pada generasi-generasi

selanjutnya.

Sekali lagi, tiada kata berhenti untuk ucapan terima kasih

VIVAT!

Hidup ITS! Hidup ITS! Hidup ITS!

Editor

Page 6: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i

Daftar isi ............................................................................................................ ii

Sambutan Presiden BEM ITS 2010/2011 .......................................................... iii

Sejarah MUBES Mahasiswa ITS ....................................................................... 1

I. MUBES I ITS ............................................................................................. 1

II. MUBES II ITS ............................................................................................ 2

III. MUBES III ITS .......................................................................................... 3

IV. Kondisi Menjelang MUBES IV.................................................................. 4

Perkembangan Struktur Organisasi di KM ITS ................................................. 8

I. MUBES I ITS ............................................................................................ 8

II. MUBES II ITS .......................................................................................... 8

III. MUBES III ITS ......................................................................................... 9

Keputusan dan Ketetapan MUBES IV ITS 2011 ............................................... 10

Keputusan Tentang Tata Tertib MUBES IV Mahasiswa ITS ............................ 12

Keputusan Tentang Pimpinan Sidang Pleno MUBES IV ITS ........................... 14

Keputusan Tentang Agenda Acara MUBES IV ITS.......................................... 16

Lampiran Agenda Acara MUBES IV ITS ......................................................... 18

Keputusan Tentang Pergantian Pimpinan Sidang Pleno MUBES

IV ITS ................................................................................................................ 19

Keputusan Tentang Pembentukan Komisid dan Anggota Komisi

MUBES IV ITS ................................................................................................. 21

Lampiran Komisi dan Anggota Komisi MUBES IV ITS .................................. 23

Keputusan Tentang Perubahan Tata Tertib MUBES IV ITS ............................. 28

Lampiran Perubahan Pasal Keputusan MUBES IV ITS .................................... 30

Keputusan Tentang Perubahan Tata Tertib MUBES IV ITS ............................. 31

Lampiran Perubahan Pasal Keputusan MUBES IV ITS .................................... 33

Ketetapan Tentang Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS ........................ 34

Lampiran Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS ....................................... 36

Ketetapan Tentang Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswa ITS .................................................................................................. 59

Lampiran Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswa ITS .................................................................................................. 61

Rekomendasi Musyawarah Besar Mahasiswa ITS ............................................ 84

Kamus Istilah MUBES IV ITS .......................................................................... 88

Kamus Singkatan MUBES IV ITS .................................................................... 92

Panitia Ad Hoc MUBES IV ITS ........................................................................ 93

Organizing Committe MUBES IV ITS.............................................................. 94

Page 7: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

iii

SAMBUTAN PRESIDEN BEM ITS 2010-2011

Assalamu‟alaykum Wr Wb.

Salam Sejahtera.

Sesungguhnya nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita tidak bisa

dibandingkan dengan akumulatif nilai kebaikan kita dari lahir hingga sekarang.

Maka sudah selayakmya kita bersyukur atas karunia ini dengan meningkatkan

kuantitas dan kualitas ibadah, baik secara vertikal maupun horizontal. Sholawat

serta salam tidak lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga

dan para sahabatnya.

Berbicara tentang kehidupan mahasiswa di dalam kampus, saya teringat

perkataan Bung Karno dalam salah satu momentum kuliah umum yang

diberikannya,

“Universitas adalah tempat untuk memahirkan diri kita,

bukan saja di lapangan technical and managerial know how,

tetapi juga di lapangan mental, di lapangan cita-cita,

di lapangan ideologi, di lapangan pikiran.

Jangan sekali-kali universitas menjadi tempat perpecahan.”

Sang pahlawan proklamator ingin menyampaikan pesan bahwa

mahasiswa dan para akademisi kampus hendaknya tidak hanya menjadikan

perguruan tinggi sebagai tempat menuntut ilmu teknis, sesuai bidang keahlian

masing-masing. Namun, kampus harus menjadi tempat penggembelengan para

pemimpin masa depan bangsa ini. Kampus harus menjadi barak para

negarawan handal negeri ini. Kampus harus menjadi bumi para pahlawan

republik ini.

Oleh karena itu ideologi yang berwarna di dalam kampus seyogianya

tidak menimbulkan perpecahan dan lebih banyak berbicara tentang persamaan

daripada perbedaan. Perpecahan hanya akan menghabiskan energi dan

mempertegas eksklusifisme mahasiswa. Jika terlalu banyak terjadi konflik antar

mahasiswa di internal kampus, maka hanya ada sedikit energi, waktu dan

pikiran yang dicurahkan untuk Bangsa ini. Pada akhirnya mahasiswa akan

semakin jauh dari masyarakat.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya memiliki aura

perjuangan dan kepahlawanan, sesuai dengan nama dan kota kampus ini

berada. ITS diharapkan mampu mencetak para pahlawan negeri ini di dalam

semua sektor strategis kehidupan bangsa ini, sektor pemerintahan, ekonomi,

sosial, pendidikan, dan sebagainya. Aktivitas yang ada di dalam kampus ini,

harus memunculkan gagasan-gagasan besar yang bisa dipahami dan dirasakan

Page 8: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

iv

manfaatnya oleh masyarakat secara nyata. Aktivitas mahasiswa di dalam

kampus ini juga harus menjadi pembelajaran untuk mencetak pemimpin masa

depan.

Musayawarah Besar (MUBES) menjadi salah satu aktivitas

pembelajaran berdemokrasi di miniatur “Negara” Keluarga Mahasiswa ITS.

Selain menjadi wadah bagi KM ITS untuk mencari format pemerintahan

mahasiswa yang dinamis dan sesuai dengan kondisi kekinian, Musyawarah

Besar ITS menjadi momentum persatuan Keluarga Mahasiswa ITS. Di

dalamnya terdiri atas beragam pikiran, namun berpikir untuk satu tujuan sama,

KM ITS dan kontribusinya terhadap Indonesia.

MUBES IV baru terlaksana setelah 10 (sepuluh) tahun MUBES III

menjadi acuan perjalanan aktivitas KM ITS. 10 Tahun adalah waktu yang

cukup lama bagi KM ITS untuk melakukan dinamisasi aktivitas

kemahasiswaan. Dalam rentang waktu itu, perubahan adalah sebuah

keniscayaan, sehingga poin demi poin ketidakrelevanan MUBES III mulai

terlihat. Wacana pelaksanaan MUBES IV pada dasarnya sudah digulirkan sejak

lama. Kajian-kajian dengan hasil perubahan beberapa poin senantiasa ada dari

generasi ke generasi. Sehingga MUBES IV adalah hasil bersama oleh seluruh

elemen KM ITS dari beberapa generasi.

Kami berharap MUBES IV ITS, yang berisi KDKM (Konstitusi Dasar

Keluarga Mahasiswa) dan HDPSDM (Haluan Dasar Pengembangan Sumber

Daya Mahasiswa), bisa dijalankan secara optimal. Kami mohon maaf jika ada

kekurangan di dalam proses dan hasil MUBES IV ini. Manakala ada hal-hal

yang disepakati perlu dilakukan perubahan, silahkan dikaji, dievaluasi, dan

dilaksanakan perubahan sesuai dengan mekanisme yang ada. Karena pada

hakekatnya, aturan yang mutlak hanya dari Tuhan Yang Maha Esa.

Semoga momentum MUBES IV dan produk yang dihasilkan

didalamnya, bisa menjadikan KM ITS lebih bersatu, memberikan sumbangsih

besar untuk almamater, masyarakat dan Bangsa. Serta mampu mencetak

generasi pahlawan untuk masa depan Indonesia.

Hidup Mahasiswa!!!

Vivat!!!

Surabaya, Oktober 2011

Dalu Nuzlul Kirom

Presiden BEM ITS 2010/2011

Page 9: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

1

SEJARAH MUBES MAHASISWA ITS

Berikut paparan singkat mengenai sejarah Musyawarah Besar

Mahasiswa ITS.

1. MUBES I ITS

Melihat sekilas refleksi dari perjalanan Organisasi Kemahasiswaan di

ITS telah banyak mengalami berbagai perubahan sebagai bagian dari dinamika

kehidupan mahasiswa dari waktu kewaktu. Berawal dari bentuk organisasi

mahasiswa (ormawa) intra dan ekstra kampus saat itu, akhirnya memberikan

nuansa persaingan aktifitas kemahasiswaan baik di ekstra kampus maupun di

intra kampus dan antar keduanya.

Awalnya ormawa intra kampus, menggunakan format dan nama

Dewan Mahasiswa - sebagai student goverment - yang ada di kampus. Dengan

format seperti itu cukup beralasan bila dinamika di kampus dan ekstra kampus

berkembang sangat baik. Aktifitas yang tinggi ini salah satunya mengarah pada

wilayah politik yang selama itu dikenal “zero aktivity area” sebagai akibat

politik pembangunan (developmentalisme) yang dilakukan oleh rezim Orde

Baru.

Karena dianggap berpotensi membahayakan kekuasaan maka

pemerintah mulai mengatur urusan rumah tangga mahasiswa tersebut, yang

selama masa itu dikenal sangat mandiri dan independen. Kondisi ini membuat

pemerintah mengeluarkan SK no. 0156/U/1978 tentang Normalisasi Kehidupan

Kampus (NKK). Tak lama kemudian diikuti dengan dikeluarkannya SK no.

037/U/1979 tentang Badan Koordinasi Kampus (BKK) yang pada dasarnya

mengintervensi kemandirian ormawa.

Keberadaan NKK/BKK akhirnya membuat kehidupan organisasi

mahasiswa menjadi mati suri dengan adanya format lembaga kemahasiswaan

yang tidak berdiri sendiri melainkan merupakan bagian dari institusi Perguruan

Tinggi (PT) sehingga harus patuh pada aturan PT tersebut, ormawa akhirnya

menjadi terkekang, terpasung dan tidak lagi mandiri.

Selang beberapa tahun kemudian kondisi ini dirasa tidak

menguntungkan terutama dalam hal kebutuhan aktifitas kemahasiswaan

sehingga muncul SK no. 0457/O/1990 yang mengatur tentang pembentukan

Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT).

Bagi mahasiswa ITS kenyataannya konsep Senat Mahasiswa yang

ditawarkan dalam SK 0457 dirasa tidak beda dengan SK sebelumnya yang

diyakini memasung hak–hak politik mahasiswa dalam melakukan peran fungsi

kontrol terhadap penguasa. Di tengah kebutuhan adanya sebuah wadah

bersama sebagai representasi mahasiswa ITS, pada saat itu yang ada hanya

forum komunikasi antar ormawa di tingkatan fakultas (Senat Mahasiswa

Page 10: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

2

Fakultas & BP SMF), HMJ, dan UK lain, artinya tidak ada garis koordinasi

yang jelas antara lembaga–lembaga tersebut. Polemik dan perdebatan

penolakan SK 0457 berhadapan dengan kebutuhan adanya sebuah ormawa

yang mampu menaungi seluruh aktifitas kemahasiswaan di ITS.

Berangkat dari keinginan untuk membentuk suatu wadah ormawa

yang mandiri, independen dan mampu menaungi seluruh aktivitas

kemahasiswaan di tingkat Insitut maka dibentuklah Senat Mahasiswa ITS

sebagai perwujudan konsep student government yang dicita–citakan. Dengan

terbentuknya ormawa di tingkatan institut ini diharapkan mahasiswa ITS

memiliki nilai integralistik ke-ITS-an yang lebih utuh, tidak lagi terkotakkan

oleh arogansi jurusan/fakultas yang seringkali salah arah.

Dengan diawali pembentukan PPSMITS (Panitia Pembentukan SM

ITS) lahirlah lembaga representasi SM ITS melalui deklarasi Manifestasi

Langkah dan Gerak (MALAGA) pada september 1993. Lembaga ini pada awal

periodenya mengalami kendala dalam berhubungan dengan ormawa lain ITS

semisal HMJ, SMF ataupun UK. Hal ini disebabkan belum adanya mekanisme

dan pola hubungan antar lembaga di ITS serta belum adanya kesepakatan

mengenai visi dan misi yang membawa arah dinamika kemahasiswaan di ITS.

Dengan pertimbangan inilah SM ITS memprakarsai diadakannya

Musyawarah Besar Mahasiswa ITS (MUBES ITS) pertama pada September

1994 di Batu sebagai titik awal peletakan pondasi ormawa yang kokoh bagi

MUBES selanjutnya. Tujuan diselenggarakannya MUBES pertama ini adalah

untuk membuat kesepakatan pola hubungan antar lembaga di ormawa ITS

berikut aturan main dan mekanismenya, serta merumuskan visi dan misi

organisasi kemahasiswaan ITS.

II. MUBES II ITS

Dalam perkembangan pelaksanaan MUBES I muncul masalah klasik

terkait lahan garap atau batasan wilayah kerja. Hal ini dikarenakan masih

adanya ekslusifisme lembaga dan pola hubungan antar lembaga di lapangan

belum tertata secara baik. Keadaan ini mengarahkan pemahaman bahwa

penerapan MUBES hanya menjadi kepentingan dan tanggung jawab SMITS

dan BP-SMITS pada saat itu. Catatan ini sangat berharga bagi MUBES II ITS

yang dilaksanakan pada 1998, saat kekuasaan orde baru tumbang oleh gerakan

reformasi yang dimotori oleh mahasiswa.

MUBES II ITS diharapkan memecahkan persoalan–persoalan yang

muncul pada saat penerapan MUBES I. Dengan segala dinamika yang

berkembang dalam forum MUBES ke-2 tersebut akhirnya visi dan misi

ormawa yang menjadi ruh bagi perjuangan ormawa ITS terdefinisi dengan jelas

dan gamblang pada bagian pembukaan MUBES. Idealita student government

tentang pemisahan eksekutif, dan legislatif terwujud dengan dibentuknya BEM

Page 11: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

3

dan SMITS selaku lembaga di tingkatan institut. Partisipasi mahasiswa ITS

terakomodasi melalui pemilihan langsung presiden BEM ITS dan senator

SMITS. Penguatan ormawa di tingkat institut lebih terasa dengan pola

hubungan instruktif koordinatif dari BEM ITS ke HMJ khusus untuk

menangani agenda bersama agar sinergisitas ormawa lebih terbangun. Lembaga

Minat & Bakat menaungi keberadaan UK di ITS sebagai penjelmaan dari

forum komunikasi UK. Adapun struktur organisasi kemahasiswaan hasil

MUBES II dapat dilihat pada bagan di bawah.

III. MUBES III ITS

Organisasi Kemahasiswaan ITS telah meretas jalan cukup panjang

dengan dihadirkannya MUBES sebagai forum kekuasaan tertinggi sekaligus

produk hukum tertinggi dalam aktivitas kemahasiswaan di ITS. Berbagai

perubahan telah dilakukan sebagai upaya untuk merekontruksi ormawa

organisasi yang mandiri dan independen sesuai konsep student government

yang dicita-citakan.

Perkembangan iptek yang pesat diiringi pembentukan prodi/jurusan

baru memunculkan dinamika baru dengan bertambahnya jumlah HMJ. Masalah

klasik ormawa yang seringkali muncul adalah benturan soal kegiatan

penerimaan mahasiswa baru dengan pihak Rektorat melalui keluarnya SK

Rektor tentang pelarangan kegiatan pengkaderan. Hal ini tentu saja sangat

bertentangan dengan independensi dan kemandirian ormawa yang diatur dalam

MUBES.

Adapun dibalik beberapa perubahan pada MUBES II masih terdapat

kekurangan-kekurangan yang patut diperhatikan sebagai evaluasi MUBES

sebagai produk hukum tertinggi, yaitu:

Bingkai ormawa yang terlalu formalistik dengan fokus pengelolaan pada

lembaga membuat peran pemberdayaan kepada mahasiswa berkurang

sehingga sense of belonging mahasiswa terhadap ormawa juga semakin

surut.

Bertumpuknya kewenangan SMITS sebagai lembaga normatif representatif

seringkali mengakibatkan kurang optimalnya peran sebagai legislatif ketika

SMITS harus menyelesaikan konflik-konflik yang berkaitan dengan norma-

norma hokum yang ada di ormawa ITS.

Tidak adanya mekanisme yudikatif yang jelas (eksplisit) menjadikan

konflik yang ada semakin berlarut-larut sehingga kredibilitas ormawa

menurun di mata mahasiswa.

Pemisahan LMB dan ormawa struktural (meminjam istilah MUBES II) dan

tidak adanya pola hubungan yang jelas antara keduanya membuat aktivitas

keduanya tidak cukup sinergis dan harmonis. Tidak adanya forum yang

Page 12: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

4

mempertemukan keduanya membuat kedua ormawa ini seolah berjalan

sendiri-sendiri.

Belum adanya rumusan tentang pola pengembangan sumber daya

mahasiswa sebagai pijakan hukum sekaligus arahan bagi pemberdayaan

mahasiswa membuat pengembangan SDM berjalan stagnan dan tak tentu

arah.

Fenomena lain menjelang MUBES III yang berkembang di dunia

kemahasiswaan antara lain:

Semakin menurunnya aktivitas sosialisasi dan internalisasi nilai dan

semangat MUBES kepada mahasiswa menjadikan sense of belonging

mahasiswa terhadap ormawa juga semakin surut.

Sama halnya dengan MUBES I sebelumnya, kurangnya pemahaman dan

komitmen dari para pelaku organisasi dalam menjalankan organisasinya

demi kepentingan bersama (secara holistik dan integral) sehingga

mengakibatkan keberadaan MUBES II ITS sebagai mekanisme dan aturan

lebih banyak ditinggalkan.

Menurunnya kredibilitas ormawa akibat sedikitnya pimpinan lembaga yang

hadir pada forum Kongres ataupun forum Presidium. Padahal Kongres

adalah forum tertinggi di bawah MUBES sehingga mengakibatkan elitisme

antar elit selain gap wacana dan pemahaman.

Secara umum terjadi penurunan aktivitas dalam ormawa ITS

menjelang MUBES III ITS, banyak kegiatan kemahasiswaan dilakukan hanya

sebagai rutinitas ritual organisasi. Yang lebih ironis lagi adalah fenomena

banyaknya pengurus lembaga yang bukan saja tidak aktif tetapi juga bersikap

cuek dan apatis terhadap kondisi kemahasiswaan. Hal ini terjadi di hampir

semua lembaga di ITS mulai dari SMITS yang ditinggalkan para senatornya

juga BEM, LMB, UK, LMF dan HMJ.

IV. KONDISI MENJELANG MUBES IV

Sepuluh tahun sudah usia KDKM ITS yang dirumuskan forum

MUBES III guna menjadi sebuah dasar organisasi di KM ITS. Namun seiring

dengan perubahan keadaan sosial, kebutuhan dan tuntutan zaman, maka

dinamika kebutuhan organisasi juga semakin bertambah dan bisa berubah.

Inilah realita yang terjadi dalam tubuh KM ITS. Sepuluh tahun terakhir ini pula

banyak sekali permasalahan yang muncul antar lembaga di KM ITS. Namun

kondisinya, KDKM ITS produk MUBES III yang diharapkan dapat

memecahkan persoalan–persoalan yang muncul dalam dinamika organisasi

mahasiswa ITS saat ini sudah dianggap tidak relevan dengan kondisi saat ini.

Page 13: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

5

Catatan penting evaluasi KDKM ITS produk MUBES III adalah

sebagai berikut :

Pertama, realita HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) terbukti sudah

tidak relevan lagi dengan fungsinya sesuai pasal 10 MUBES III, yakni ranah

keprofesian. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penyelenggaraan kegiatan

minat bakat, baik di dalam maupun di luar jurusan, seperti lomba fotografi,

lomba musik, dan lain sebagainya. Padahal jelas bahwa ranah event minat bakat

dan keolahragaan adalah milik LMB beserta UKM yang ada, maka jelas-jelas

bahwa HMJ menyalahi aturan pada MUBES III. Karena hal ini terjadi pada

tidak sedikit HMJ di ITS, maka perlu dirumuskan lagi bagaimana peraturan

yang seharusnya berlaku di ITS nanti, namun tetap sesuai kebutuhan.

Kedua, ditemukan ketidakrelevanan dan ketidakkonsistenan hukum

terjadi pada LMF (Lembaga Mahasiswa Fakultas). LMF merupakan lembaga

bentukan dari HMJ melalui FHMJ (Forum Himpunan Mahasiswa Jurusan).

Walau secara struktural tidak ditunjukkan adanya garis hubungan dengan BEM

ITS, namun secara fungsional ditulis pada Mubes III Bagian Ketiga BAB V,

bahwa tugas dan wewenang LMF melakukan pemberdayaan di bidang

keprofesian dan menguatkan daya dukung terhadap BEM ITS. Hal ini jelas

terdapat ketidakkonsistenan hukum, maka perlu diadakan revisi pada MUBES

III tentang bab ini.

Ketiga, tentang legislatif yang ada di KM ITS. Legislatif mempunyai

peran yang cukup penting sebagai aspirator maupun kontroller terhadap

eksekutif. Akan tetapi realita yang ada adalah peran dari LM jurusan tidak ada,

kurang menjalankan fungsi yang semestinya, misal jaring aspirasi pada

mahasiswa jurusan, sehingga membuat keberadaannya tidak dapat dirasakan.

Terlebih ada pula beberapa himpunan yang tidak memiliki fungsi legislasi.

Lantas bagaimana seharusnya peran tersebut dapat di jalankan sebagaimana

mestinya dengan baik? Haruskah ada keberadaan di tiap tingkat jurusan?

Keempat, tentang unit kerohanian di ITS. Karena adanya kebutuhan

akan penanaman spiritualitas pada saat proses kaderisasi dalam menanamkan

iman dan taqwa kepada Tuhan YME, maka dibutuhkan suatu media yang

memfasilitasi kebutuhan tersebut. Unit Kegiatan Kerohanian lah yang dirasa

dapat dengan baik melakukannya. Akan tetapi pada kenyataannya UKK tidak

termasuk dalam KM ITS sehingga tidak dapat bergabung untuk membantu.

Karena secara umum definisi ormawa adalah organisasi yang dijalankan

mahasiswa untuk mengelola mahasiswa juga, maka UK Kerohanian juga

dianggap layak untuk bergabung dengan organisasi kemahasiswaan yang lain di

KM ITS.

Kelima, menilik pada kondisi kaderisasi di ITS yang masih tidak ada

standardisasi, maka muncul usulan tentang Hukum Kaderisasi perlu

distandarkan. Adanya hukum yang standar tentang kaderisasi, diharapkan

Page 14: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

6

nantinya bisa menjadi pedoman dan batasan bagi semua jurusan di ITS dalam

menjalankan fungsi kaderisasi pada mahasiswanya. Adanya standarisasi,

diharapkan tidak lagi ada tindak kekerasan kultural, judge boikoter, dan

perdebatan konsep yang setiap tahun berbeda-beda.

Keresahan KM ITS diatas sudah berlangsung 10 tahun lamanya sejak

tahun 2001. Dirasa sangat perlu dilakukan perubahan dalam KM ITS terutama

pada acuan hukumnya yang dalam hal ini kita kenal KDKM ITS. Maka,

MUBES IV ini merupakan solusi menjawab kebutuhan dan menertibkan KM

ITS agar tercipta kestabilan di organisasi KM ITS.

Namun realitanya membangun kesadaran bersama akan pentingnya

gerakan perubahan bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Bermula

pada tahun 2004 pertama kali diwacanakan untuk mengamandemen KDKM

ITS, seakan hanya menjadi wacana dan tidak ada langkah strategis yang

dilakukan. Kondisi yang semakin berlarut-larut semakin menambah kejenuhan

dalam KM-ITS. Sehingga pada tahun 2008 kembali terjadi inisiasi untuk

mengkaji KDKM ITS. Kali ini inisiasi muncul dari MUSMA yang

merekomendasikan kepada BEM ITS 2008/2009 untuk membentuk Tim

Pengkaji MUBES III. Namun kenyataannya hasil dari tim pengkaji MUBES III

belum begitu optimal. Sehingga kondisi serupa berlanjut di tahun berikutnya.

Berbagai acara forum diskusi mengenai kondisi KM ITS sudah sering

dilakukan. Alhasil Pada tahun 2009, forum diskusi inisiasi BEM ITS: Ngorbits

(Ngobrol Bareng ITS) merekomendasikan kepada BEM ITS 2009/2010 untuk

membuat Kepres (Keputusan Presiden) tentang pembentuk FKHM3 (Forum

Kajian Hasil MUBES III ITS) yang bertugas mengkaji hasil MUBES III untuk

kemudian hasil kajiannya dibahas di MUSMA. Ini merupakan titik awal

gerakan strategis yang optimal untuk perubahan KM ITS. Seiring kemajuan

FKHM3 yang menemukan banyak ketidak relevanan MUBES III yang

dipaparkan di MUSMA pada 13 Februari 2010, seakan mengembalikan

optimisme KM ITS untuk segera melakukan perubahan. Maka pada momentum

itu disepakati MUSMA merekomendasikan ke Kongres (forum tertinggi

ormawa) untuk segera diadakan MUBES IV untuk menjawab keresahan selama

ini. Syarat terlaksananya MUBES IV adalah adanya kesepakatan yang

dihasilkan oleh forum tertinggi di ormawa dan non ormawa. Pada akhir tahun

2010 MUSTA (forum tertinggi non ormawa) juga menghasilkan kesepakatan

yang sama dengan ormawa untuk segera dilaksanakan MUBES IV. Dengan

berdasarkan Kongres dan MUSTA maka KM ITS sepakat untuk mengadakan

MUBES IV.

Titik terang harapan mulai terjawab. Gerakan menuju MUBES IV

semakin masif dilakukan. Langkah-langkah teknis dan strategis mulai

dipersiapkan. Baik dari panitia pengarah (Tim Ad Hoc MUBES IV), Tim

Pengawal, OC MUBES IV hingga arahan kewajiban masing-masing elemen

Page 15: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

7

KM ITS untuk MUBES IV sudah disiapkan. Sehingga tertanggal 27 Januari

2011 terbentuklah Tim Ad Hoc MUBES IV yang bertugas mengkaji dan

menyusun draft MUBES IV. Tertanggal 27 Januari 2011 pula seluruh elemen

KM ITS disibukkan dengan pengkajian MUBES III. Jaring aspirasi,

mendatangkan saksi sejarah hingga FORBES (Forum Bersama) marak di

dilakukan di KM ITS sebagai sarana penunjang penyusunan draft MUBES IV

oleh Tim Ad Hoc. Kurang lebih 5 bulan lamanya Tim Ad Hoc menyusun draft

MUBES IV untuk KM ITS. Penantian itu akhirnya sudah di depan mata.

Puncak harapan itu terlaksana. Di Villa Nusantara, Tretes tanggal 26-30 Juni

2011 MUBES IV terlaksana. Berdasarkan fungsi hasil yang optimal maka

disepakati MUBES IV dilanjutkan di Pusdiklat Hanudnas, Kenjeran pada 9–

11 September 2011 hingga selesai dan menghasilkan Ketetapan MUBES IV.

Referensi :

Agus M. Maksum – Ketua SMITS periode 1995/1996 dan pelaku MUBES I

ITS‟94 – “MUBES, Visi dan Fungsionalisasi Lembaga Kemahasiswaan di

ITS”, 1996

Kurnia K.P. Pratomo – Senator SMITS 1997/1998 dan pelaku MUBES II

ITS‟98 – “Menjelang MUBES III ITS : Satu Langkah ke Depan!!!!”, 2000

Purwito Priambodo – Ketua SMITS periode 1999/2000 dan pelaku MUBES III

ITS‟01 – “Telaah Kritis MUBES II ITS : Sebuah Upaya Penguatan Ormawa

ITS”, 2000

Danar Surya W. – Presiden BEM ITS 2001/2002 dan pelaku MUBES III

ITS‟01 – “MUBES ITS, Sebuah Upaya Pencarian Jati Diri Ormawa ITS”,

2001

Ketetapan MUBES II ITS No. 01/TAP/MUBES/VII/1998

Ketetapan MUBES II ITS No. 01/TAP/MUBES/VII/1998

Page 16: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

8

PERKEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI DI KM ITS

Berikut paparan mengenai perkembangan struktur organisasi KM ITS.

I. MUBES I ITS

Berikut organigram KM ITS hasil dari MUBES I.

Gambar 1. Organigram KM ITS hasil MUBES I ITS

II. MUBES II ITS

Berikut organigram KM ITS hasil dari MUBES II.

Page 17: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

9

Gambar 2. Organigram KM ITS hasil MUBES II ITS

III. MUBES III

Berikut organigram KM ITS hasil dari MUBES III.

LMBLSM

MAHASISWA ITS

DOP HMJFHMJ

LMF

LM ITSBEM

MKM ITS

KONGRES

MUBES

Gambar 3. Organigram KM ITS hasil MUBES III ITS

Keterangan :

SMITS : Senat Mahasiswa ITS

BP SMITS : Badan Pelaksana SMITS

SMF : Senat Mahasiswa Fakultas

BP SMF : Badan Pelaksana SMF

HMJ : Himpunan Mahasiswa Jurusan

UKM : Unit Kegiatan Mahasiswa

RAPMIN : Rapat Pimpinan Mahasiswa Institut

RAPMATAS : Rapat Pimpinan Mahasiswa Fakultas

Page 18: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

10

RUMJ : Rapat Umum Mahasiswa Jurusan

RUAUK : Rapat Umum Anggota UKM

Page 19: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

11

KEPUTUSAN DAN KETETAPAN MUBES IV ITS 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS

Nomor : 01/KPTS/MUBES/VI/2011

Tentang : Tata Tertib Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS

Tanggal : 27 Juni 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS

Nomor : 02/KPTS/MUBES/VI/2011

Tentang : Pimpinan Sidang Pleno Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS

Tanggal : 27 Juni 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS

Nomor : 03/KPTS/MUBES/VI/2011

Tentang : Agenda Acara Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS

Tanggal : 27 Juni 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS

Nomor : 04/KPTS/MUBES/VI/2011

Tentang : Pergantian Pimpinan Sidang Pleno Musyawah Besar IV Mahasiswa

ITS

Tanggal : 27 Juni 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS

Nomor : 05/KPTS/MUBES/VI/2011

Tentang : Pembentukan Komisi Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS

Tanggal : 27 Juni 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS

Nomor : 06/KPTS/MUBES/VI/2011

Tentang : Perubahan Tata Tertib Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS

Tanggal : 30 Juni 2011

Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS

Nomor : 07/KPTS/MUBES/VI/2011

Tentang : Perubahan Tata Tertib Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS

Tanggal : 9 September 2011

Page 20: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

12

Ketetapan MUBES IV MAHASISWA ITS

No. 01/TAP/MUBES/IX/2011

Tentang : Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS

Tanggal : 11 September 2011

Ketetapan MUBES IV MAHASISWA ITS

No. 02/TAP/MUBES/IX/2011

Tentang : Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa ITS

Tanggal : 11 September 2011

Rekomendasi Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)

Tanggal : 11 September 2011

Page 21: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

13

KEPUTUSAN

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

(MUBES IV ITS)

No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011

TENTANG

TATA TERTIB MUBES IV ITS

(TATIB MUBES IV MAHASISWA ITS)

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS

harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu

diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS

(MUBES IV ITS)

b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan

MUBES IV ITS maka dipandang perlu pembentukan

komisi dan penetapan anggota komisi

Mengingat : Ketetapan MUBES III ITS No.01/TAP/MUBES/IX/2001

tentang Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS.

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari

Minggu-Senin, tanggal 26-27 Juni 2011

Memutuskan :

Pertama : Tata Tertib Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES

IV ITS)

Kedua : Tata Tertib MUBES IV ITS ini berlaku sejak tanggal

diputuskan sampai berakhirnya MUBES IV ITS

Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam

keputusan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes

hari : Senin

tanggal : 27 Juni 2011

pukul : 01.10 WIB

Page 22: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

14

PIMPINAN SIDANG SEMENTARA MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang Sementara

Merangkap Anggota

Rizky Ade Setiawan R

NRP. 2508100036

Pimpinan Sidang II

Merangkap Anggota

M. Solikhudin Zuhdi

NRP. 2109 030 059

Pimpinan Sidang III

Merangkap Anggota

M. Rasyid Almalna

NRP. 2110 100 022

Page 23: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

15

Lampiran : Keputusan MUBES III ITS

Nomor : 01/KPTS/MUBES/IV/2011

Tanggal : 27 Juni 2011

TATA TERTIB

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

KEPUTUSAN

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

(MUBES IV ITS)

No. 02/KPTS/MUBES/VI/2011

TENTANG

PIMPINAN SIDANG PLENO

MUBES IV ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS

harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu

diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS

(MUBES IV ITS)

b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan

MUBES IV ITS maka dipandang perlu ditetapkan

pimpinan sidang pleno MUBES IV ITS

Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.

01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib MUBES

IV ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas MUBES IV ITS

b. Keputusan MUBES IV ITS No.

03/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Agenda Acara

MUBES IV ITS

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari

Senin, tanggal 27 Agustus 2011

Memutuskan :

Pertama : Menunjuk Saudara

a. M. Yunan Fahmi (4307100017)

b. Dinand Hazbin J (4310100052)

c. M. Rasyid Almalna (2110100022)

Page 24: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

16

Sebagai pimpinan Sidang Pleno MUBES IV ITS

Kedua : Pimpinan MUBES IV ITS terpilih segera memimpin

sidang-sidang MUBES IV ITS berikutnya

Ketiga : Pimpinan Sidang sementara menyerahkan jalannya siding

kepada pimpinan siding terpilih

Keempat : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam

keputusan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes

hari : Senin

tanggal : 27 Juni 2011

pukul : 19.50 WIB

PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang

Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi

NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II

Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid

NRP. 4310 100 052

Pimpinan Sidang III

Merangkap Anggota

M. Rasyid Almalna

NRP. 2110 100 022

Page 25: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

17

KEPUTUSAN

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

(MUBES IV ITS)

No. 03/KPTS/MUBES/VI/2011

TENTANG

AGENDA ACARA MUBES IV ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS

harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu

diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS

(MUBES IV ITS)

b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan

MUBES IV ITS maka dipandang perlu ditetapkan suatu

agenda acara

Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.

01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib MUBES

IV ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas MUBES IV ITS

b. Keputusan MUBES IV ITS No.

03/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Agenda Acara

MUBES IV ITS

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari Senin,

tanggal 27 Agustus 2011

Memutuskan :

Pertama : Agenda acara MUBES IV ITS

Kedua : Agenda acara ini berlaku sejak ditetapkan sampai

berakhirnya MUBES IV ITS

Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam

keputusan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes

hari : Senin

tanggal : 27 Juni 2011

pukul : 19.50 WIB

Page 26: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

18

PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang

Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi

NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II

Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid

NRP. 4310 100 052

Pimpinan SidangIII

Merangkap Anggota

M. Rasyid Almalna

NRP. 2110 100 022

Page 27: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

19

Lampiran : Keputusan MUBES IV ITS

Nomor : 03/KPTS/MUBES/VI/2011

Tentang : Agenda Acara MUBES IV ITS

Tanggal : 27 Juni 2011

AGENDA ACARA MUBES IV ITS

I. Sidang pleno I : Penjelasan panitia Ad Hoc tentang Draft Materi

MUBES IV ITS

II. Sidang pleno II : Penyamaan persepsi dan eksplorasi tentang materi

mubes IV ITS

III. Sidang Pleno III : Pembagian Komisi

IV. Sidang Komisi

V. Sidang Pleno IV : Pembahasan Hasil Sidang Komisi

VI. Sidang Pleno V : Penyampaian dan pembacaan hasil-hasil MUBES

IV ITS

Page 28: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

20

KEPUTUSAN

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

(MUBES IV ITS)

No. 04/KPTS/MUBES/VI/2011

TENTANG

PERGANTIAN PIMPINAN SIDANG PLENO

MUBES IV ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di

ITS harus mendapatkan penanganan, maka

dipandang perlu diselenggarakan Musyawarah

Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)

b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan

MUBES IV ITS maka dipandang perlu adanya

pergantian pimpinan siding pleno

Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.

01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib

MUBES IV ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas

MUBES IV ITS

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari

Senin, tanggal 27 Agustus 2011

Memutuskan :

Pertama : Menunjukn Saudara Dinand Hazbid Jadid

sebagai pimpinan sidang Pleno III MUBES IV ITS

Kedua : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan

dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan

seperlunya

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes

hari : Senin

tanggal : 27 Juni 2011

pukul : 19.50 WIB

Page 29: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

21

PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang

Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi

NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II

Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid

NRP. 4310 100 052

Pimpinan Sidang III

Merangkap Anggota

M. Rasyid Almalna

NRP. 2110 100 022

Page 30: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

22

KEPUTUSAN

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

(MUBES IV ITS)

No. 05/KPTS/MUBES/VI/2011

TENTANG

PEMBENTUKAN KOMISI DAN ANGGOTA KOMISI

MUBES IV ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di

ITS harus mendapatkan penanganan, maka

dipandang perlu diselenggarakan Musyawarah

Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)

b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban

pelaksanaan MUBES IV ITS maka dipandang

perlu pembentukan komisi dan penetapan anggota

komisi

Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.

01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib

MUBES IV ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas

MUBES IV ITS

b. Keputusan MUBES IV ITS No.

03/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Agenda Acara

MUBES IV ITS

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari

Senin, tanggal 27 Agustus 2011

Memutuskan :

Pertama : Pembentukan Komisi dan Anggota Komisi MUBES

IV ITS

Kedua : Pembentukan Komisi dan Anggota Komisi MUBES

IV ITS berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai

berakhirnya MUBES IV ITS

Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan

dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan

seperlunya

Page 31: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

23

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes

hari : Senin

tanggal : 27 Juni 2011

pukul : 19.50 WIB

PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang

Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi

NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II

Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid

NRP. 4310 100 052

Pimpinan Sidang III

Merangkap Anggota

M. Rasyid Almalna

NRP. 2110 100 022

Page 32: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

24

Lampiran : Keputusan MUBES IV ITS

Nomor : 05/KPTS/MUBES/VI/2011

Tentang : Pembentukan Komisi dan Pembagian Anggota Komisi

MUBES IV ITS

Tanggal : 27 Juni 2011

KOMISI DAN ANGGOTA KOMISI MUBES IV ITS

KOMISI A

Membahas Amandemen Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS

Anggota :

1 Juan Pandu G N R Ad Hoc 1107100045

2 M Abdurrochman Ad Hoc 2108100147

3 M Solikhudin Z Ad Hoc 2109030059

4 Fanny Ristantono Ad Hoc 2208100172

5 M Nurman Febrian Ad Hoc 2308030031

6 Moch. Novian D Ad Hoc 2708100080

7 Rahmi Agustina Ad Hoc 3308100070

8 Abdi Sukmono Ad Hoc 3508100040

9 Firstian Rubyarto Ad Hoc 4208100072

10 Aulia Nur V Ad Hoc 3308100047

11 M Syah Yuda BE-LM FTSP 3108100092

12 Prameswari R BE-LM FTSP 3309100095

13 Gigih Wahyu Akbar BEM FMIPA 1108100033

14 Hamidatul K. BEM FMIPA 1408100038

15 Aris Pradana BEM FTI 2208100108

16 Farii Fahmiudin F BEM FTI 2709100038

17 Rachmadian M P BEM FTIf 5208100104

18 Yuda Apri H BEM FTK 4108100002

19 Ardhan Cipta S BEM FTK 4308100084

20 Dalu Nuzul Kirom BEM ITS 2207100183

21 Satya Permana A BEM ITS 2207100072

22 Ricky Permana P BEM ITS 2407100005

Page 33: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

25

23 Arif M Putro BEM ITS 4307100019

24 Median Yuli Hartanto BEM ITS 5107100161

25 Andik Eko BEM ITS 4107100097

26 Nanang K. BEM PENS 7109040044

27 Arista Rony R HIMA D3KKIM 2309030037

28 Bayu Wijaya HIMA D3TEKSI 3110030020

29 Imaduddin Maulidi HIMA D3TEKTRO 2209030057

30 Awan Hidayat HIMA ELKA PENS 7109030046

31 Hanif Azhar HIMA IDE 3408100139

32 Adam HIMABITS 1509100052

33 Fikri Bamahry HIMAGE-ITS 3509100056

34 Julian S. HIMASIKA 1108100018

35 M. Yusuf HIMASISKAL 4208100046

36 M. H. Rafsanjani HIMASTA 1308100004

37 Christian Dwi B HIMASTHAPATI 3208100011

38 Imron Gozali HIMATEKK 2308100139

39 Arif Setiyono HIMATEKLA 4309100050

40 Gunadhi HIMATEKPAL 4109100082

41 Anindito K HIMATEKTRO 2208100122

42 Paramita A HIMATIKA 1208100008

43 Berty S HIMKA 1408100065

44 Enggar Rofiq S HMM 2109100041

45 M. Atha Illah HMMT 2709100090

46 Muhlas Hanif W HMS 3108100125

47 Grandys Frieska P HMSI 5208100035

48 Dedy Nur Arifin HMTC 5109100034

49 Zaid Marhi N. HMTF 2409100074

50 Rizal Fahmi Yuwafiki HMTI 2509100065

51 Erri F HMTL 3309100012

52 Ria Akmalia Fitriani LM ITS 1408100079

53 Bey Hafid A. LM ITS 2108100052

Page 34: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

26

54 Fathimah E. M LM ITS 2208030034

55 Galih Mohammad F LM ITS 3108100073

56 Febreyne Cita Dewi A. LM ITS 3208100032

57 Fenddy Irawan LM ITS 4308100056

58 Achmad Pramono LM ITS 5208100158

59 Rio Bayu A. LM ITS 5108100185

60 Fariz R. I LMB 3607100012

61 Ekky Riza UK PLH SIKLUS ITS 1408100061

62 Tri Sutrisno UKM Badminton 3108100007

63 Gary Driantoro UKM Billiard 2108100011

64 Achmad Rudiyanto UKM Cinematography

(CLICK)

4307100109

65 Ahmad Ibnu Arobi UKM Cinta Rebana 3309100704

66 Fiqhy Dian N UKM ITS Maritime

Challenge

4109100043

67 Meilinda R M UKM LPM 1.0 3308100095

68 Anno Dwi Pamungkas UKM MUSIK 2708100059

69 Iik H UKM Penalaran 3308100114

70 Arif M. UKM PSM 2309100111

71 Widy Putra UKM Sepak Bola ITS 3509100041

72 Ika Astutik UKM Teater Tiyang Alit 5110100147

73 Reza Pradikta UKM Tenis Lapangan 2209100060

74 Alfan Himawan UKM WE & T 4108100097

Page 35: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

27

KOMISI B

Membahas Amandemen Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan

KM ITS

Anggota :

1 Helmy Yunan I Ad Hoc 2407100044

2 Rionda Bramanta K Ad Hoc 2408100003

3 Rizki Ade S. R Ad Hoc 2508100036

4 Akhlis Fitanto H Ad Hoc 3108100130

5 Mirba H. D. S. Ad Hoc 4308100110

6 Ari Cipto N. Ad Hoc 4106100005

7 Hendrik Tekayadi BEM FTIf 5108100174

8 M Ali Akbar F BEM ITS 2507100080

9 Rintok Setyo W BEM ITS 2107100160

10 Alfian S Putra BEM ITS 2507100005

13 Angga Saptya P HIMA D3KKIM 2308030041

14 Ahmad Mukhlis HIMA D3TEKSI 3110030119

15 Septian Tri H HIMA D3TEKTRO 2209030014

11 Heru Purwanto HIMA ELIN PENS 7309040060

12 Roksun Nasikhin HIMABITS 1509100701

16 M. A. Rauf S. HIMAGE-ITS 3509100016

17 Ahmad Mustangin HIMASIKA 1109100706

18 Ramdhani Eka HIMASISKAL 4209100051

19 Mega Pradipta HIMASTA 1309100338

20 M. Hudan Lil HIMASTHAPATI 3209100074

21 Moch. Hasan HIMATEKK 2309100108

22 Nurman Firdaus HIMATEKLA 4309100014

23 Jalil Irfanartiko HIMATEKPAL 4108100105

24 Yoga Widya P HIMATEKTRO 2209100076

25 Dimas Ghara Wienaji HIMA TELKOM

PENS

7209040004

26 Yoga Arifianto HIMATIKA 1208100018

27 Rozy Muhammad HIMIT PENS 7409030003

Page 36: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

28

28 Trisnasristia HIMKA 1409100073

29 Andi Kurniawan HMM 2108100068

30 Hiro Sujatmika HMMT 2706100029

31 Abdul Rozaq HMPL 3608100064

32 Muhammad Hadi Fadhillah HMS 3109100120

33 A. Taufiqul Hafizh HMSI 5208100026

34 Rahardian Dustrial

Dewandono

HMTC 5108100032

35 Randika Gunawan HMTF 2409100070

36 M. Ulil Aidi HMTI 2508100125

37 Roberto Prans HMTL 3308100005

38 M. Mussodaq LM ITS 1108100068

39 Mochammad Azzam LM ITS 2208100179

40 Denny Dwi hardyanto LM ITS 4108100045

41 Muchlis LM ITS 2508100162

42 Syarifah Diana P LM ITS 1307100011

43 Dewi Ratna Ningrum LM ITS 3308100008

44 Rizki Aminulloh Santoso UK MENWA 4110100017

45 Fadila Rahmana UK TK 1208100044

46 Ubaidillah UKM Bola Voli 6807040011

47 Lingga Nur Syamsu UKM Fotografi 2709100007

48 Intan Dwi UKM Karate-do 3309100039

49 M Aqik Ardiansyah UKM Koperasi 1310030076

50 Saiful Anham UKM Merpati Putih 2409030045

51 M. Aldiansyah N. P UKM OR Air 2410030017

52 Jahidul Umam UKM Pramuka 1408100703

Page 37: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

29

KEPUTUSAN

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

(MUBES IV ITS)

No. 06/KPTS/MUBES/VI/2011

TENTANG

PERUBAHAN TATA TERTIB MUBES IV ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS

harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu

diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS

(MUBES IV ITS)

b. Bahwa agenda yang belum terselesaikan harus

ditindaklanjuti dengan sebuah perubahan tata tertib.

Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.

01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib MUBES IV

ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas MUBES IV ITS

b. Keputusan MUBES IV ITS No.

03/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Agenda Acara MUBES

IV ITS

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari

Kamis, tanggal 30 Juni 2011

Memutuskan :

Pertama : Perubahan tata tertib MUBES IV ITS, BAB 1 pasal 2

dan 3

Kedua : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan

dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan

seperlunya

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes

hari : Kamis

tanggal : 30 Juni 2011

pukul : 12.00 WIB

Page 38: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

30

PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang

Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi

NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II

Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid

NRP. 4310 100 052

Pimpinan Sidang III

Merangkap Anggota

M. Rasyid Almalna

NRP. 2110 100 022

Page 39: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

31

Lampiran : Keputusan MUBES IV ITS

Nomor : 06/KPTS/MUBES/VI/2011

Tentang : Perubahan pasal 2 dan 3 keputusan MUBES IV ITS

No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011

Tanggal : 30 Juni 2011

PERUBAHAN PASAL KEPUTUSAN MUBES IV ITS

No. Sebelum Sesudah

1. Pasal 2 dan 3 Keputusan MUBES IV

ITS

No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011 :

Pasal 2 :

MUBES IV ITS dilaksanakan pada

hari Minggu, Senin, Selasa, Rabu,

dan Kamis tanggal 26 s/d 30 Juni

2011.

Pasal 3 :

MUBES IV ITS bertempat di Villa

Nusantara, tretes, Pasuruan

Pasal 2 :

MUBES IV ITS dilaksanakan

pada tanggal 26 Juni 2011 s/d

waktu yang belum ditentukan.

Pasal 3 :

MUBES IV ITS bertempat di

Villa Nusantara, Tretes,

Pasuruan kemudian dilanjutkan

di tempat yang belum

ditentukan.

Page 40: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

32

KEPUTUSAN

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

(MUBES IV ITS)

No. 07/KPTS/MUBES/VI/2011

TENTANG

PERUBAHAN TATA TERTIB MUBES IV ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di

ITS harus mendapatkan penanganan, maka

dipandang perlu diselenggarakan Musyawarah

Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)

b. Bahwa agenda yang belum terselesaikan harus

ditindaklanjuti dengan sebuah perubahan tata

tertib.

Mengingat : a. Perubahan tata tertib MUBES IV ITS, Bab 1 pasal

2 dan 3

Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari

Kamis, tanggal 30 Juni 2011

Memutuskan :

Pertama : Perubahan tata tertib MUBES IV ITS, BAB 1 pasal 2

dan 3

Kedua : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan

dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan

seperlunya

Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes

hari : Senin

tanggal : 9 September 2011

pukul : 20.10 WIB

Page 41: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

33

PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang

Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi

NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II

Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid

NRP. 4310 100 052

Pimpinan Sidang III

Merangkap Anggota

M. Rasyid Almalna

NRP. 2110 100 022

Page 42: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

34

Lampiran : Keputusan MUBES IV ITS

Nomor : 07/KPTS/MUBES/VI/2011

Tentang : Perubahan pasal 2 dan 3 keputusan MUBES IV ITS

No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011

Tanggal : 09september 2011

PERUBAHAN PASAL KEPUTUSAN MUBES IV ITS

No. Sebelum Sesudah

1. Pasal 2 dan 3 Keputusan MUBES IV

ITS

No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011 :

Pasal 2 :

MUBES IV ITS dilaksanakan pada

tanggal 26 Juni 2011 s/d waktu yang

belum ditentukan.

Pasal 3 :

MUBES IV ITS bertempat di Villa

Nusantara, Tretes, Pasuruan

kemudian dilanjutkan di tempat yang

belum ditentukan.

Pasal 2 :

MUBES IV ITS dilaksanakan

pada hari Minggu, Senin,

Selasa, Rabu, dan Kamis

tanggal 26 s/d 30 Juni 2011 dan

Hari jum‟at, Sabtu, Minggu

Tanggal 09, 10, 11 september

2011

Pasal 3 :

MUBES IV ITS bertempat di

Villa Nusantara, Tretes,

Pasuruan kemudian dilanjutkan

di PUSDIKLAT HANUDNAS

Subaya.

Page 43: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

35

Page 44: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

36

KETETAPAN

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

(MUBES IV ITS)

No. 01/TAP/MUBES/IX/2011

TENTANG

KONSTITUSI DASAR KELUARGA MAHASISWA ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS

harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu

diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS

(MUBES IV ITS)

b. Bahwa untuk kelancaran dan kesinambungan

organisasi kemahasiswaan di ITS maka dipandang perlu

adanya Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS

Mengingat : Keputusan MUBES IV ITS No.

07/KPTS/MUBES/IX/2011 tentang Perubahan Tata Tertib

MUBES IV ITS

Memperhatikan : a. Aspirasi mahasiswa ITS yang disalurkan melalui

organisasi kemahasiswaan di ITS sebelum dan selama

berlangsungnya MUBES IV ITS

b. Hasil permusyawaratan peserta MUBES IV ITS

pada tanggal 26–30 Juni dan 9-11 September 2011

Memutuskan :

Menetapkan :

Pertama : Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS

Kedua : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dalam

pelaksanaannya dilakukan usaha-usaha penyesuaian

Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam

ketetapan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya

Ditetapkan di : Pusdiklat Hanudnas, Kenjeran, Surabaya

hari : Minggu

tanggal : 11 September 2011

pukul : 22.00 WIB

Page 45: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

37

PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang

Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi

NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II

Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid

NRP. 4310 100 052

Pimpinan Sidang III

Merangkap Anggota

M. Rasyid Almalna

NRP. 2110 100 022

Page 46: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

38

Lampiran : Ketetapan MUBES IV ITS

Nomor : 01/TAP/MUBES/IX/2011

Tentang : Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa

Institut Teknologi 10 Nopember (ITS)

Tanggal : 11 September 2011

KONSTITUSI DASAR KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS)

BAGIAN PERTAMA

MUKADIMAH

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan

karunia dan bukanlah sebuah ruang hampa sehingga harus diisi dengan

pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia secara paripurna.

Mahasiswa ITS sebagai bagian integral dari mahasiswa Indonesia

selaku pemilik sah kedaulatan Republik Indonesia, berperan aktif dalam

menentukan perjalanan sejarah kehidupan dan masa depan bangsa dan

negara.

Sebagai generasi muda terdidik dan kader penerus bangsa, selalu

berusaha menempa diri dan mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat

memberikan dharma bakti terbaik pada masyarakat, bangsa dan negara sesuai

dengan Tri Darma perguruan Tinggi dan wawasan almamater.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan kesadaran

akan peran dan hakekat mahasiswa maka dibentuklah keluarga mahasiswa

sebagai sistem yang menaungi organisasi kemahasiswaan yang mandiri,

profesional, demokratis dan proaktif sebagai institusi unggulan yang dijiwai

nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai kejuangan Sepuluh Nopember serta

nilai kerakyatan untuk mewujudkan kesempurnaan pendidikan dalam rangka

membentuk pribadi mahasiswa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

memiliki integritas pribadi, moralitas, sikap kecendekiawanan, sikap

kemandirian, sikap kepemimpinan, sikap keteladanan, menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi, berdaya saing tinggi, serta rasa tanggungjawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.

Page 47: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

39

BAGIAN KEDUA

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN

KELUARGA MAHASISWA (KM) ITS

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Keluarga Mahasiswa ITS yang

selanjutnya disebut KM ITS ialah

sistem yang menaungi seluruh

aktifitas organisasi

kemahasiswaan dalam lingkup

institusi pendidikan ITS.

Pasal 2

KM ITS didirikan di Surabaya

pada tanggal 1 September 2001

hingga waktu yang tidak

ditentukan.

Pasal 3

KM ITS berkedudukan di

kampus Institut Teknologi

Sepuluh Nopember Surabaya.

Pasal 4

KM ITS diselenggarakan

berdasarkan prinsip dari, oleh,

dan untuk mahasiswa ITS.

Pasal 5

KM ITS terdiri dari Organisasi

Kemahasiswaan yang meliputi

Eksekutif Mahasiswa, Legislatif

Mahasiswa, Yudikatif

Mahasiswa, Lembaga Minat

Bakat, Lembaga Swadaya

Mahasiswa, Daerah Otonomi

Politeknik.

Pasal 6

Kedaulatan tertinggi KM ITS

berada di tangan mahasiswa ITS

dan dilaksanakan menurut

Konstitusi Dasar Keluarga

Mahasiswa ITS.

Pasal 7

Visi KM ITS:

Mewujudkan Keluarga

Mahasiswa ITS yang

mandiri, profesional,

demokratis dan dinamis yang

dilandasi oleh nilai-nilai

ketuhanan YME, nilai

kejuangan Sepuluh

Nopember serta nilai

kerakyatan dalam rangka

mempelopori pengembangan

Ilmu Pengetahuan, Seni, dan

Teknologi bagi kesejahteraan

masa depan almamater,

masyarakat dan bangsa.

Misi KM ITS:

1. Meningkatkan ketakwaan

kepada Tuhan Yang Maha

Esa bagi segenap mahasiswa.

2. Membina kebersamaan dan

kekeluargaan diantara

seluruh mahasiswa dengan

dilandasi sikap keterbukaan

dan kemitraan.

3. Membentuk mahasiswa yang

memiliki sikap

kecendekiawanan dan

Page 48: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

40

integritas pribadi yang

dilandasi kebenaran dan

keadilan.

4. Membangun sikap

kepemimpinan,

keorganisasian, dan

kemampuan manajerial bagi

seluruh mahasiswa.

5. Melaksanakan kebebasan

dan mimbar akademik dalam

rangka penguasaan dan

pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi

untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional.

6. Menumbuhkembangkan rasa

peka dan peduli terhadap

masalah-masalah sosial

kemasyarakatan.

7. Meningkatkan potensi

penalaran, minat, bakat dan

kegemaran mahasiswa.

8. Mengembangkan potensi

kreatif, keilmuan, seni dan

budaya mahasiswa.

9. Mempelopori pengembangan

Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi bagi kesejahteraan

masa depan almamater,

masyarakat, dan bangsa.

BAB II

EKSEKUTIF MAHASISWA

Pasal 8

Eksekutif Mahasiswa

1. Eksekutif Mahasiswa ITS

terdiri atas Himpunan

Mahasiswa Jurusan, Badan

Eksekutif Mahasiswa

Fakultas, Badan Eksekutif

Mahasiswa ITS, dan

Eksekutif Daerah Otonomi

Politeknik.

2. Eksekutif Mahasiswa ITS

wajib menjunjung tinggi

Konstitusi Dasar KM ITS

dan Haluan Dasar

Pengembangan Sumber

Daya Mahasiswa ITS.

Pasal 9

Badan Eksekutif Mahasiswa

ITS

1. Badan Eksekutif Mahasiswa

ITS yang selanjutnya disebut

BEM ITS ialah lembaga

eksekutif tertinggi di KM

ITS.

2. BEM ITS terdiri dari

presiden sebagai pimpinan

eksekutif dan perangkat

kelengkapan lain yang

dianggap perlu.

Pasal 10

Tugas BEM ITS

1. Mengesahkan anggota

Mahkamah Mahasiswa ITS

berdasarkan hasil penilaian

uji kelayakan oleh Dewan

Perwakilan Mahasiswa ITS.

2. Mengkoordinasikan aktifitas

kemahasiswaan di lingkup

KM ITS.

3. Melakukan koordinasi

dengan Lembaga Minat

Bakat dalam hal

pengembangan sumber daya

mahasiswa ITS dan

Page 49: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

41

keselarasan pelaksanaan

program kerja.

Pasal 11

Hak dan Wewenang BEM ITS

1. Menyampaikan keberatan

atas Rancangan Undang-

Undang yang disampaikan

oleh Dewan Perwakilan

Mahasiswa ITS.

2. Mengesahkan Rancangan

Undang-Undang menjadi

Undang-Undang.

3. Melakukan koordinasi dan

instruksi terhadap HMJ,

BEM Fakultas dan eksekutif

Daerah Otonomi Politeknik.

4. Menjalankan aktifitas

kemahasiswaan dalam

bidang sosial politik.

5. Mewakili KM ITS keluar

atas persetujuan Dewan

Perwakilan Mahasiswa ITS

dalam bidang sosial politik.

6. Mengambil keputusan-

keputusan yang dianggap

perlu dalam menerjemahkan

Garis Besar Haluan Kerja

yang telah ditetapkan dalam

Kongres ITS.

Pasal 12

Presiden BEM ITS

1. Presiden BEM ITS dipilih

langsung oleh mahasiswa

ITS dengan masa jabatan

selama satu periode

kepengurusan dan setelah

itu tidak dapat dipilih

kembali.

2. Presiden BEM ITS

bertanggung jawab kepada

mahasiswa ITS melalui

Kongres ITS.

3. Jika Presiden BEM ITS

tidak dapat melaksanakan

tugasnya maka Kongres

Luar Biasa ITS menunjuk

pejabat sementara sebagai

pelaksana sisa

kepengurusan.

Pasal 13

Presidium BEM ITS

1. Presidium BEM ITS adalah

forum koordinasi Presiden

BEM ITS dengan pimpinan

BEM Fakultas, HMJ dan

Eksekutif DOP sesuai ranah

dan kebutuhan.

2. Presidium BEM ITS dapat

mengadakan forum

presidium BEM ITS

sewaktu-waktu.

3. Anggota Presidium BEM

ITS terikat kepada

kesepakatan-kesepakatan

yang dihasilkan.

4. Forum Presidium BEM ITS

dapat melakukan proses

pengambilan kebijakan yang

akan dijalankan oleh BEM

Fakultas, Eksekutif DOP dan

HMJ.

5. Apabila dianggap perlu

Presidium BEM ITS bisa

mengundang elemen terkait.

Pasal 14

Page 50: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

42

Badan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas

1. Badan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas yang selanjutnya

disebut BEM Fakultas, ialah

lembaga eksekutif

mahasiswa di tingkat

Fakultas.

2. BEM Fakultas terdiri atas

pimpinan BEM Fakultas dan

perangkat kelengkapan lain

yang dianggap perlu.

Pasal 15

Tugas dan Wewenang BEM

Fakultas

1. Bertugas melaksanakan

Garis Besar Haluan Kerja

yang ditetapkan di Kongres

Fakultas.

2. Berwenang melakukan

koordinasi dan instruksi

terhadap HMJ di tingkat

fakultas.

3. Menjalankan aktifitas

kemahasiswaan dalam

bidang sosial masyarakat

4. Wajib melaksanakan

instruksi dari BEM ITS.

5. Melakukan penguatan daya

dukung terhadap BEM ITS.

6. Memberikan laporan

pertanggungjawaban kepada

mahasiswa fakultas melalui

Kongres Fakultas.

Pasal 16

Ketua BEM Fakultas

1. Ketua BEM Fakultas dipilih

secara langsung di tingkat

fakultas dengan masa

jabatan satu periode

kepengurusan dan tidak

dapat dipilih kembali.

2. Jika Ketua BEM Fakultas

tidak dapat melaksanakan

tugasnya, maka diadakan

Kongres Fakultas Luar

Biasa untuk menunjuk

pejabat sementara sebagai

pelaksana sisa

kepengurusan.

Pasal 17

Himpunan Mahasiswa Jurusan

1. Himpunan Mahasiswa

Jurusan yang selanjutnya

disebut HMJ ialah lembaga

yang menaungi aktifitas

kemahasiswaan di tingkat

jurusan di bidang

keprofesian.

2. Pimpinan HMJ bertanggung

jawab langsung kepada

anggotanya melalui

mekanisme internal masing-

masing HMJ tersebut.

Pasal 18

Tugas HMJ

1. Wajib melaksanakan

instruksi dari BEM Fakultas

dan / atau BEM ITS.

2. Memberikan daya dukung

kepada BEM Fakultas dan

BEM ITS.

Pasal 19

Hak dan wewenang HMJ

Page 51: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

43

1. Mempunyai kewenangan

untuk mengatur rumah

tangga organisasinya sendiri

2. Berhak mengadakan

aktifitas di luar keprofesian

dalam lingkup jurusan.

3. Berhak mengadakan

aktifitas di luar keprofesian

dan bergerak di luar lingkup

jurusan dengan terlebih

dahulu dikoordinasikan

dengan elemen-elemen KM

ITS yang terkait.

BAB III

DAERAH OTONOMI

POLITEKNIK

Pasal 20

Daerah Otonomi Politeknik

1. Daerah Otonomi Politeknik

yang selanjutnya disebut

DOP merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari KM

ITS dan mempunyai

kewenangan penuh untuk

mengatur rumah tangganya

sendiri.

2. Eksekutif DOP wajib

melaksanakan instruksi dari

BEM ITS.

BAB IV

LEGISLATIF MAHASISWA

Pasal 21

Legislatif Mahasiswa

1. Legislatif Mahasiswa terdiri

dari Dewan Perwakilan

Mahasiswa ITS dan Dewan

Perwakilan Mahasiswa

Fakultas.

2. Legislatif Mahasiswa wajib

menjunjung tinggi

Konstitusi Dasar KM ITS

dan Haluan Dasar

Pengembangan Sumber

Daya Mahasiswa ITS.

Pasal 22

Dewan Perwakilan Mahasiswa

ITS

1. Dewan Perwakilan

Mahasiswa ITS yang

selanjutnya disebut DPM

ITS merupakan lembaga

legislatif di tingkat Institut

yang bersifat representatif

terhadap mahasiswa ITS.

2. DPM ITS bertanggung

jawab kepada massa

pemilihnya.

Pasal 23

Struktur DPM ITS

DPM ITS terdiri dari ketua yang

berfungsi sebagai koordinator dan

anggota-anggota.

Pasal 24

Tugas DPM ITS

1. Melakukan kontrol tehadap

kinerja BEM ITS.

2. Melakukan penjaringan

aspirasi.

Page 52: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

44

3. Mengesahkan draft RUU

menjadi RUU.

4. Mengajukan RUU kepada

BEM ITS untuk disahkan

menjadi Undang-Undang.

5. Melakukan penjaringan, dan

uji kelayakan kandidat

anggota Mahkamah

Mahasiswa ITS.

6. Melakukan penjaringan dan

uji kelayakan kandidat

anggota Komisi Pemilihan

Umum.

7. Wajib memberikan laporan

keaktifan dan hasil kinerja

masing-masing kepada

massa pemilihnya melalui

forum di distrik asal.

8. Menyelenggarakan Kongres

ITS, Musyawarah

Mahasiswa ITS, dan

Musyawarah Tingkat Tinggi

ITS.

Pasal 25

Hak dan Wewenang DPM ITS

1. Meminta penjelasan kepada

presiden BEM ITS atas

kebijakan-kebijakan yang

diambil oleh BEM ITS.

2. Menjatuhkan memorandum

kepada Presiden BEM ITS.

3. Memberikan usulan-usulan

kepada BEM ITS dengan

memperhatikan aspirasi

mahasiswa ITS.

4. Menyelenggarakan Kongres

Luar Biasa.

Pasal 26

Keanggotaan dan Masa Jabatan

DPM ITS

1. Anggota DPM ITS dipilih

secara langsung melalui

Pemilu dengan sistem distrik

kuota.

2. Anggota DPM ITS tidak

diperkenankan merangkap

jabatan sebagai pengurus

ormawa yang lain.

3. DPM ITS memegang

jabatannya dalam satu

periode yang berlangsung

selama satu periode

kepengurusan.

4. Keanggotaan DPM ITS

berakhir apabila:

a) Mengundurkan diri.

b) Periode jabatannya

berakhir.

c) Berhalangan tetap.

d) Mengalami mekanisme

pergantian anggota.

Pasal 27

Musyawarah Mahasiswa ITS

1. Musyawarah Mahasiswa ITS

yang selanjutnya disebut

MUSMA ITS

diselenggarakan oleh DPM

ITS sekurang-kurangnya satu

kali dalam satu tahun.

2. MUSMA ITS dihadiri oleh

anggota KM ITS.

3. MUSMA ITS berfungsi

sebagai wadah penjaringan

dan komunikasi aspirasi bagi

semua potensi KM ITS untuk

Page 53: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

45

menjadi pertimbangan dalam

pengambilan kebijakan

dalam lingkup KM ITS.

4. MUSMA ITS berhak

memberikan rekomendasi

terhadap pihak-pihak terkait.

Pasal 28

Dewan Perwakilan Mahasiswa

Fakultas

1. Dewan Perwakilan

Mahasiswa Fakultas yang

selanjutnya disebut DPM

Fakultas merupakan lembaga

legislatif di tingkat fakultas

yang bersifat representatif

terhadap mahasiswa jurusan

di fakultas yang

bersangkutan.

2. DPM Fakultas merupakan

perwakilan mahasiswa yang

didelegasikan oleh

Himpunan Mahasiswa

Jurusan dan dikoordinasikan

sebelumnya dengan

mahasiswa jurusan terkait.

3. DPM Fakultas bertanggung

jawab kepada mahasiswa

jurusan melalui forum yang

difasilitasi oleh HMJ yang

bersangkutan.

Pasal 29

Struktur DPM Fakultas

DPM Fakultas terdiri dari ketua

yang berfungsi sebagai

koordinator dan anggota-anggota.

Pasal 30

Tugas DPM Fakultas

1. Melakukan kontrol tehadap

kinerja BEM Fakultas.

2. Menjaring aspirasi

mahasiswa fakultas.

3. Menyelenggarakan kongres

Fakultas.

4. Memberikan laporan

keaktifan dan hasil kinerja

masing-masing anggotanya

secara periodik kepada HMJ

sebagai wujud

pertanggungjawaban kepada

mahasiswa ITS.

5. Membentuk kelengkapan

pemilihan umum fakultas.

Pasal 31

Hak dan wewenang DPM

Fakultas

1. Memberikan usulan-usulan

kepada BEM Fakultas

dengan memperhatikan

aspirasi mahasiswa fakultas

untuk memperlancar

pelaksanaan GBHK bagi

BEM Fakultas.

2. Meminta penjelasan kepada

Ketua BEM Fakultasatas

kebijakan-kebijakan yang

diambil oleh BEM Fakultas.

3. Menyelenggarakan

KONGRES Fakultas Luar

Biasa.

Pasal 32

Keanggotaan dan Masa Jabatan

DPM Fakultas

Page 54: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

46

1. Anggota DPM Fakultas tidak

diperkenankan merangkap

jabatan sebagai pengurus

lembaga yang lain di KM

ITS.

2. DPM Fakultas memegang

jabatannya dalam satu periode

kepengurusan.

3. Anggota DPM Fakultas

mengalami gugur status

keanggotaannya apabila:

a) Mengundurkan diri.

b) Periode jabatannya

berakhir.

c) Berhalangan tetap.

d) Mengalami pergantian

anggota atas rekomendasi

HMJ

Pasal 33

Kongres Fakultas

Kongres Fakultas

diselenggarakan oleh DPM

Fakultas sekurang-kurangnya

satu kali dalam satu periode

kepengurusan.

Pasal 34

Tugas dan Wewenang Kongres

Fakultas

1. Memutuskan Tata Tertib

Kongres Fakultas.

2. Menetapkan Garis-garis

Besar Haluan Kerja yang

selanjutnya disebut GBHK

bagi BEM Fakultas.

3. Mengukuhkan Ketua BEM

Fakultas.

4. Kongres Fakultas berfungsi

sebagai forum

pertanggungjawaban BEM

Fakultas.

5. Menetapkan aturan tentang

pemilihan Ketua BEM

Fakultas.

6. Menetapkan kebijakan-

kebijakan yang dianggap

perlu di tingkat fakultas.

Pasal 35

Kepesertaan Kongres Fakultas

1. Peserta Kongres Fakultas

terdiri dari peserta penuh,

peserta peninjau, dan peserta

undangan.

2. Peserta penuh terdiri dari

seluruh anggota DPM

Fakultas dan pimpinan HMJ.

3. Peserta peninjau dan

undangan ditetapkan oleh

DPM Fakultas dengan

memperhatikan kondisi

masing-masing fakultas.

Pasal 36

Kongres Fakultas Luar Biasa

1. Kongres Fakultas Luar

Biasa yang selanjutnya

disebut KFLB dapat

diselenggarakan apabila

Ketua BEM Fakultas tidak

mampu melaksanakan

tugasnya.

2. KFLB diselenggarakan oleh

DPM Fakultas.

Page 55: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

47

3. Syarat-syarat pelaksanaan

KFLB ditentukan dalam

aturan selanjutnya oleh

DPM Fakultas yang

ditetapkan dalam Kongres

Fakultas.

BAB V

YUDIKATIF MAHASISWA

Pasal 37

Yudikatif Mahasiswa ITS

1. Yudikatif Mahasiswa ITS

yang kemudian dinamakan

Mahkamah Mahasiswa ITS

dan selanjutnya disebut MM

ITS menjalankan fungsi

yudikatif mahasiswa ITS

yang bersifat normatif dan

memegang kekuasaan

kehakiman.

2. MM ITS wajib menjunjung

tinggi Konstitusi Dasar KM

ITS dan Haluan Dasar

Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswa ITS.

Pasal 38

Struktur MM ITS

MM ITS terdiri dari ketua dan

anggota-anggota.

Pasal 39

Keanggotaan MM ITS

1. Kriteria anggota MM ITS

diatur dalam undang-

undang.

2. Jumlah maksimal anggota

MM ITS ialah 11 orang.

3. MM ITS terdiri atas ketua

dan perangkat kelengkapan

lain yang dianggap perlu.

Pasal 40

Masa Jabatan MM ITS

Anggota MM ITS memegang

jabatannya dalam satu periode

kepengurusan.

Pasal 41

Tugas MM ITS

1. Melakukan interpretasi

terhadap perundang-

undangan KM ITS

berdasarkan data dan

informasi yang diperlukan

jika terjadi konflik

pemahaman antar lembaga.

2. Melakukan hak uji materi

terhadap undang-undang,

hasil pemilu dan aturan-

aturan yang dianggap

bertentangan dengan KDKM

ITS.

3. Mengadili baik kepada

personal ataupun lembaga

terhadap penyimpangan

perundang-undangan KM

ITS.

4. Melakukan perumusan

hukum positif ditetapkan

untuk menjaga dan

menegakkan norma maupun

etika yang ada dalam KM

ITS.

Page 56: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

48

5. Memberikan konsekuensi

bagi pelanggar berdasar

hukum positif.

6. Menyampaikan laporan

kronologis dan hasil putusan

persidangan kepada

mahasiswa ITS dalam rangka

mewujudkan mekanisme

peradilan yang adil dan

transparan.

7. Memberikan fatwa atas

laporan KPU ITS.

8. Mengesahkan LSM sesuai

dengan undang-undang yang

berlaku.

BAB VI

LEMBAGA MINAT DAN

BAKAT

Pasal 42

Lembaga Minat dan Bakat ITS

1. Lembaga Minat dan Bakat

yang selanjutnya disebut

sebagai LMB ialah lembaga

mahasiswa yang

mengkoordinasikan Unit

Kegiatan Mahasiswa yang

selanjutnya disebut UKM

dalam bidang penalaran,

minat, bakat, dan kegemaran

di ITS.

2. LMB dipimpin oleh seorang

ketua yang dipilih melalui

mekanisme internal LMB.

3. LMB wajib menjunjung

tinggi Konstitusi Dasar KM

ITS dan Haluan Dasar

Pengembangan Sumber

Daya Mahasiswa dalam

setiap aktivitasnya.

4. LMB mempunyai

kewenangan penuh dalam

mengatur rumah tangga

organisasinya sendiri.

Pasal 43

Tugas LMB ITS

1. Ketua LMB

bertanggungjawab kepada

presidium UKM melalui

mekanisme internal LMB.

2. LMB dan BEM ITS saling

berkoordinasi dalam hal

Pengembangan Sumber

Daya Mahasiswa dan

keselarasan program kerja

yang akan dilaksanakan.

BAB VII

LEMBAGA SWADAYA

MAHASISWA

Pasal 44

Lembaga Swadaya Mahasiswa

ITS

1. Lembaga Swadaya

Mahasiswa yang selanjutnya

disebut LSM ialah komunitas

mahasiswa yang tumbuh dan

berkembang di ITS.

2. LSM wajib menjunjung

tinggi Konstitusi Dasar KM

ITS dan Haluan Dasar

Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswa dalam setiap

aktivitasnya.

Page 57: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

49

3. LSM mempunyai

kewenangan untuk mengatur

rumah tangganya sendiri.

4. Pendirian LSM dilakukan

atas inisiatif internal

komunitas mahasiswa ITS

5. LSM tidak boleh

mengeluarkan pernyataan

sikap politik keluar dalam

bentuk apapun.

6. Syarat-syarat tentang

pendirian dan keberadaan

LSM diatur dalam Undang-

undang dan keberadaannya

disahkan oleh MM ITS.

7. LSM berhak menggunakan

fasilitas dalam lingkup

kewenangan ormawa dalam

aktifitas kerjanya dengan

koordinasi dan persetujuan

pihak terkait.

BAB VIII

KONGRES ITS

Pasal 45

Kongres ITS

Kongres ITS merupakan forum

musyawarah wakil-wakil

mahasiswa yang duduk dalam

DPM ITS, perwakilan BEM ITS,

perwakilan setiap BEM Fakultas,

perwakilan setiap HMJ, dan

setiap eksekutif DOP.

Pasal 46

Tugas dan Wewenang Kongres

ITS

1. Memutuskan Tata Tertib

Kongres ITS.

2. Melakukan penilaian kinerja

Presiden BEM ITS.

3. Menetapkan Garis-garis

Besar Haluan Kerja yang

selanjutnya disebut GBHK

bagi BEM ITS.

4. Mengukuhkan Presiden BEM

ITS dan DPM ITS untuk

kepengurusan selanjutnya.

5. Menetapkan syarat dan

kriteria calon anggota DPM

ITS dan calon Presiden BEM

ITS.

6. Menetapkan hal-hal lain yang

dianggap perlu.

Pasal 47

Kepesertaan Kongres ITS

1. Peserta Kongres ITS terdiri

dari peserta penuh, peserta

peninjau dan peserta

undangan

2. Peserta penuh memiliki hak

suara dan hak bicara terdiri

dari seluruh anggota DPM

ITS

3. Peserta peninjau memiliki hak

bicara terdiri dari satu orang

perwakilan setiap BEM

Fakultas, satu orang

perwakilan setiap HMJ, dan

satu orang perwakilan setiap

eksekutif DOP.

Page 58: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

50

4. Peserta undangan memiliki

hak bicara setelah

mendapatkan izin dari forum

Pasal 48

Kongres Luar Biasa Mahasiswa

ITS

1. Kongres Luar Biasa

mahasiswa ITS yang

selanjutnya disebut KLB ITS

dapat diselenggarakan

apabila presiden BEM ITS

tidak mampu melaksanakan

tugasnya.

2. KLB ITS diselenggarakan

oleh DPM ITS.

3. Syarat-syarat pelaksanaan

KLB ITS ditetapkan dalam

aturan selanjutnya.

BAB IX

MUSYAWARAH TINGKAT

TINGGI ITS

Pasal 49

Musyawarah Tingkat Tinggi ITS

1. Musyawarah Tingkat Tinggi

ITS yang selanjutnya

disebut MTT ITS

merupakan forum

musyawarah wakil-wakil

mahasiswa yang duduk

dalam DPM ITS,

perwakilan BEM ITS,

perwakilan setiap BEM

Fakultas, perwakilan setiap

HMJ, perwakilan setiap

eksekutif DOP, perwakilan

LMB, dan perwakilan

setiap UKM.

2. MTT ITS dilaksanakan oleh

DPM ITS.

3. MTT ITS diselenggarakan

sekurang-kurangnya sekali

dalam setahun.

Pasal 50

Tugas dan Wewenang MTT ITS

1. Memutuskan Tata Tertib

MTT ITS.

2. Melakukan pengkajian

terkait pelaksanaan

Konstitusi Dasar KM ITS

dan/atau Haluan Dasar

Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswa ITS.

3. Merumuskan dan

mengevaluasi rencana

strategis KM ITS dalam

jangka satu tahun.

4. Berhak mengusulkan untuk

diselenggarakannya MUBES

ITS.

5. Menetapkan hal-hal lain

yang dianggap perlu.

Pasal 51

Kepesertaan MTT ITS

1. Peserta MTT ITS terdiri dari

peserta penuh, peserta

peninjau dan peserta

undangan.

2. Peserta penuh mempunyai

hak bicara dan hak suara

terdiri dari Presiden BEM

ITS, Seluruh anggota DPM

ITS, satu orang perwakilan

Page 59: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

51

LMB ITS, satu orang

perwakilan eksekutif DOP,

dan satu orang perwakilan

setiap BEM Fakultas.

3. Peserta peninjau mempunyai

hak bicara terdiri dari satu

orang perwakilan setiap

HMJ, satu orang perwakilan

MM ITS, dan satu orang

perwakilan setiap UKM.

4. Peserta undangan memiliki

hak bicara setelah

mendapatkan izin dari

forum.

BAB X

MUSYAWARAH BESAR

MAHASISWA ITS

Pasal 52

Musyawarah Besar Mahasiswa

ITS

Musyawarah Besar Mahasiswa

ITS yang selanjutnya disebut

MUBES ITS merupakan forum

musyawarah tertinggi wakil-

wakil lembaga dalam lingkup

KM ITS.

Pasal 53

Mekanisme Penyelenggaraan

MUBES ITS

1. MUBES ITS

diselenggarakan oleh BEM

ITS.

2. Pelaksanaan MUBES ITS

diselenggarakan berdasarkan

rujukan dari MTT ITS.

3. Tim Penyusun materi

MUBES ITS dibentuk oleh

DPM ITS.

4. Penetapan Tim Penyusun

materi dilakukan dalam MTT

ITS.

Pasal 54

Tugas dan Wewenang MUBES

ITS

1. Memutuskan tata tertib

MUBES ITS.

2. Menetapkan perubahan

Konstitusi Dasar KM ITS

dan / atau Haluan Dasar

Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswaan KM ITS.

3. Menetapkan pembubaran

KM ITS.

4. Menetapkan hal-hal yang

dianggap perlu.

Pasal 55

Kepesertaan MUBES ITS

1. Peserta MUBES ITS ialah

wakil-wakil mahasiswa

dalam lingkup KM ITS.

2. Peserta MUBES ITS terdiri

dari peserta penuh, peserta

peninjau, dan peserta

undangan

3. Peserta penuh mempunyai

hak bicara dan hak suara

terdiri dari anggota-anggota

DPM ITS, presiden BEM

ITS, satu orang perwakilan

setiap BEM Fakultas, satu

orang perwakilan setiap

Page 60: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

52

HMJ, lima orang perwakilan

LMB, dan satu orang

perwakilan setiap Eksekutif

DOP.

4. Peserta peninjau mempunyai

hak bicara terdiri dari kepala-

kepala departemen BEM

ITS, DPM Fakultas, satu

orang perwakilan setiap

HMJ, satu orang perwakilan

setiap HMJ dalam DOP, dua

orang perwakilan setiap

BEM Fakultas, satu orang

perwakilan MM ITS, dan

panitia penyusun materi.

5. Peserta undangan

mempunyai hak bicara

setelah mendapat izin dari

forum.

BAB XI

TATA URUTAN

PERUNDANG-UNDANGAN

Pasal 56

Tata urutan perundang-

undangan yang berlaku di

KM ITS ialah :

1. Ketetapan MUBES ITS.

2. Ketetapan MTT ITS.

3. Ketetapan Kongres ITS.

4. Undang-Undang.

5. Keputusan Presiden BEM

ITS.

Pasal 57

Peraturan lain di KM ITS tetap

berlaku selama tidak

bertentangan dengan tata urutan

perundang-undangan.

BAB XII

KEANGGOTAAN

Pasal 58

Anggota

Anggota KM ITS ialah

mahasiswa ITS.

Pasal 59

Hak dan Kewajiban Anggota

1. Anggota KM ITS berhak

berserikat, berkumpul dan

menyampaikan pendapat

baik secara lisan dan tulisan

yang diatur dalam

perundang-undangan.

2. Anggota KM ITS berhak

melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan

Konstitusi Dasar KM ITS

dan Haluan Dasar

Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswa ITS, serta

peraturan pelaksana di

bawahnya.

3. Anggota KM ITS berhak dan

wajib memahami,

menghayati, serta

melaksanakan segala sesuatu

yang telah ditetapkan sebagai

perundang-undangan KM

ITS.

4. Anggota KM ITS wajib

menjaga nama baik KM ITS.

Page 61: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

53

Pasal 60

Hilangnya Status Keanggotaan

Anggota KM ITS gugur status

keanggotaannya apabila yang

bersangkutan kehilangan status

kemahasiswaannya.

BAB XIII

PERBENDAHARAAN

Pasal 61

Keuangan

1. Keuangan KM ITS dapat

diperoleh dari usaha-usaha

yang dianggap sah, halal,

dan tidak mengganggu

independensi.

2. Pengelolaan Keungan KM

ITS berdasarkan prinsip

transparansi dan

akuntabilitas.

BAB XIV

LAMBANG DAN ATRIBUT

Pasal 62

Hal Lambang dan atribut akan

diatur dalam undang-undang.

BAB XV

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 63

Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswa

Nilai-nilai pengembangan sumber

daya mahasiswa ITS berpedoman

pada ketetapan Haluan Dasar

Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswa ITS.

Pasal 64

Pembubaran KM ITS

1. Hal pembubaran KM ITS

ditetapkan melalui MUBES

ITS setelah didahului

referendum yang

diselenggarakan oleh DPM

ITS.

2. Pengusulan referendum

ditetapkan dalam MTT ITS.

3. Hasil referendum untuk

pembubaran KM ITS dapat

dianggap sah apabila

sekurang-kurangnya 2/3 dari

jumlah mahasiswa ITS

menggunakan hak pilihnya

dan 2/3 dari jumlah tersebut

menyatakan setuju.

Pasal 65

Pembentukan Organisasi

Mahasiswa di KM ITS

Pembentukan organisasi

mahasiswa di KM ITS diatur

dalam Undang-Undang.

Pasal 66

Perubahan Konstutusi Dasar KM

ITS dan Haluan Dasar

Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswa ITS

Perubahan terhadap

Konstitusi Dasar KM ITS

dan Haluan Dasar

Pengembangan Sumber Daya

Page 62: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

54

Mahasiswa ITS dilakukan

pada MUBES ITS.

Pasal 67

Aturan Eksternal

1. Aturan eksternal mengatur

hubungan elemen KM ITS

dengan elemen lain dalam

lingkup institusi ITS.

2. Setiap elemen KM ITS

melakukan koordinasi

dengan elemen lain di luar

KM ITS dalam lingkup

institusi ITS dalam rangka

menjaga nama baik ITS.

3. Pembahasan terkait aturan

eksternal diatur dalam MTT

ITS.

4. Segala bentuk organisasi

ekstra kampus dan / atau

partai politik dilarang

berkegiatan dalam lingkup

institusi ITS.

BAB XVI

ATURAN PERALIHAN

Pasal 68

Seluruh Organisasi

Kemahasiswaan dan peraturan-

peraturan yang ada masih berlaku

hingga diadakan sistem dan

peraturan yang baru menurut

hasil MUBES IV ITS.

Pasal 69

Dalam waktu maksimal satu

tahun sesudah MUBES IV ITS

berakhir, ORMAWA periode

2011/2012 mengatur dan

menyelenggarakan segala hal

yang ditetapkan dalam MUBES

IV ITS.

Page 63: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

55

BAGIAN KETIGA

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN ORMAWA DI ITS

BAB I

PEMILIHAN UMUM

Pasal 1

Asas

Prinsip dasar yang harus

diterapkan dan dipegang teguh

dalam pelakaksanaan pemilihan

umum ialah :

1. Langsung, artinya setiap

pemilih yang memenuhi

kriteria menggunakan

haknya secara langsung tidak

diwakilkan.

2. Umum, artinya proses

pemilihan dapat diikuti

secara umum oleh

mahasiswa ITS.

3. Bebas, artinya pemilih bebas

menentukan pilihan sesuai

haknya tanpa mendapat

tekanan.

4. Rahasia, artinya dalam

menggunakan haknya setiap

pemilih dijamin

kerahasiaannya.

5. Jujur, artinya dilakukan

sesuai dengan kebenaran dan

hati nurani.

6. Adil, artinya berpihak pada

kebenaran dan aturan yang

berlaku.

7. Transparan, artinya proses

dan hasilnya dapat diketahui

oleh semua pihak.

8. Rasional, artinya

memberikan pendidikan

politik untuk menciptakan

rasionalitas pemilihnya.

Pasal 2

Sifat

1. Pemilihan anggota DPM ITS

dan Presiden BEM ITS

bersifat serentak di lingkup

ITS.

2. Pemilihan dan pembentukan

badan kelengkapan di luar

ayat 1 diserahkan pada

lembaga yang bersangkutan.

Pasal 3

Hak Memilih

1. Anggota KM ITS yang sudah

memenuhi kriteria memiliki

hak untuk memilih dalam

proses Pemilihan Umum.

2. Pemilih dapat menggunakan

haknya dalam proses

Pemilihan Umum terhadap

calon anggota DPM ITS dan

calon Presiden BEM ITS jika

telah memenuhi kriteria.

3. Kriteria pemilih diatur dalam

undang-undang.

Pasal 4

Hak Dipilih

1. Anggota KM ITS yang

memenuhi kriteria, memiliki

Page 64: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

56

hak untuk dipilih menjadi

calon anggota DPM ITS dan

calon Presiden BEM ITS.

2. Syarat dan kriteria calon

anggota DPM ITS dan calon

Presiden BEM ITS diatur

dalam ketetapan Kongres

ITS.

Pasal 5

Pelaksanaan Pemilihan Umum

1. Proses Pemilihan Umum

yang selanjutnya disebut

Pemilu dalam

penyelenggaraannya menjadi

tanggung jawab Presiden

BEM ITS.

2. Perangkat Pemilu terdiri dari

Komisi Pemilihan Umum,

Badan Pemeriksa Dana

Kampanye, Panitia

Pemilihan Umum, Panitia

Pengawas Pemilihan Umum,

dan Pemantau Pemilihan

Umum.

Pasal 6

Komisi Pemilihan Umum

1. Komisi Pemilihan Umum

yang selanjutnya disebut

KPU bertugas sebagai

panitia pengarah pada proses

pemilu.

2. KPU bertugas membuat

aturan-aturan Pemilu sesuai

dengan ketentuan

perundang-undangan yang

berlaku.

3. KPU bertugas menetapkan

hasil akhir proses Pemilu.

4. Anggota KPU ialah

mahasiswa ITS berjumlah

maksimal 11 orang.

5. Proses pemilihan anggota

KPU melalui mekanisme uji

kelayakan oleh DPM ITS

dan disahkan oleh Presiden

BEM ITS.

6. KPU dipimpin oleh seorang

koordinator yang dipilih oleh

anggota KPU lainnya.

7. KPU melaporkan hasil

Pemilu kepada BEM ITS,

MM ITS, dan seluruh

mahasiswa ITS tentang hasil

kerja yang dilakukan.

8. KPU berwenang

memberikan sanksi kepada

peserta Pemilu atas setiap

pelanggaran yang terjadi.

9. KPU berwenang mengangkat

anggota Panitia Pemilihan

Umum dan Panitia Pengawas

Pemilihan Umum.

Pasal 7

Badan Pemeriksa Dana

KampanyePemilihan Umum ITS

1. Proses pemeriksaan dana

kampanye calon Presiden

BEM ITS dilakukan oleh

Badan Pemeriksa Dana

Kampanye Pemilu ITS yang

selanjutnya disebut BPDK

Pemilu ITS.

2. Penjaringan anggota BPDK

Pemilu ITS dan penetapan

Page 65: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

57

jumlahnya dilakukan oleh

DPM ITS.

3. Keanggotan BPDK Pemilu

ITS terdiri atas seorang ketua

merangkap anggota dibantu

seorang wakil ketua

merangkap anggota dan para

anggota.

4. Ketua BPDK Pemilu ITS

dipilih dari dan oleh anggota.

5. Masa keanggotaan BPDK

Pemilu ITS adalah sampai

dengan disahkannya hasil

Pemilu oleh Presiden BEM

ITS.

6. Tata kerja dan teknik

pelaksanaan BPDK Pemilu

ITS disusun dan ditetapkan

oleh DPM ITS

Pasal 8

Panitia Pemilihan Umum

1. Panitia Pemilihan Umum

yang selanjutnya disebut

PPU, berfungsi sebagai

fasilitator pada proses pemilu

dan bertanggung jawab

kepada KPU.

2. Anggota PPU ialah

mahasiswa ITS yang

merupakan perwakilan tiap-

tiap HMJ dengan jumlah

yang sama.

3. Anggota PPU ditetapkan

oleh KPU dengan difasilitasi

oleh BEM ITS.

Pasal 9

Panitia Pengawas Pemilihan

Umum

1. Panitia Pengawas Pemilihan

Umum yang selanjutnya

disebut Panwaslu berfungsi

melakukan pengawasan

terhadap jalannya Pemilu.

2. Anggota Panwaslu terdiri

dari dua orang perwakilan

tiap-tiap HMJ.

3. Panwaslu berhak

memberikan peringatan

kepada PPU dan pelaku

pelanggaran secara langsung

apabila terjadi pelanggaran

terhadap ketentuan Pemilu.

4. Panwaslu berhak

mengeluarkan rekomendasi

kepada KPU yang

didasarkan atas fakta

kronologis yang ditemukan

sebagai pertimbangan

pengambilan keputusan.

5. Panwaslu wajib melaporkan

dan

mempertanggungjawabkan

hasil kerjanya kepada KPU.

Pasal 10

Pemantau Pemilu

1. Pemantau Pemilu berfungsi

melakukan pengawasan

terhadap jalannya proses

Pemilu.

2. Pemantau Pemilu ialah

pengawas pemilu

independen.

3. Pemantau Pemilu bersifat

non struktural dan

Page 66: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

58

keberadaannya disahkan oleh

BEM ITS setelah terlebih

dahulu melalui mekanisme

pemberitahuan dan

verifikasi.

4. Pemantau Pemilu berhak

mengeluarkan rekomendasi

kepada KPU yang

didasarkan atas fakta

kronologis yang ditemukan

sebagai pertimbangan

pengambilan keputusan .

BAB II

MEMORANDUM

Pasal 11

Memorandum merupakan hak

legislatif untuk meminta

keterangan kepada pihak

eksekutif.

Pasal 12

Mekanisme jatuhnya

memorandum

1. Memorandum I dijatuhkan

apabila Presiden BEM ITS

diduga menyimpang

Konstitusi Dasar KM ITS,

Ketetapan Kongres ITS,

Undang-Undang dan GBHK.

2. Apabila dalam jangka waktu

satu bulan tidak ditanggapi

atau respon yang diberikan

tidak memenuhi harapan,

maka DPM ITS dapat

menjatuhkan Memorandum

II.

3. Apabila dalam jangka waku

dua minggu setelah

memorandum II jatuh, tidak

ditanggapi atau tidak

memenuhi harapan, maka

DPM ITS dapat memutuskan

untuk menyelenggarakan

KLB ITS.

BAB III

MEKANISME PERGANTIAN

ANGGOTA DEWAN

PERWAKILAN MAHASISWA

ITS

Pasal 13

1. DPM ITS mencabut

keanggotaan yang

bersangkutan dan

menggantinya dengan calon

dari distrik yang sama

berdasarkan rekomendasi

yang diterima dari HMJ atau

DOP.

2. Pimpinan HMJ atau

pimpinan eksekutif DOP

mengirimkan surat

rekomendasi pergantian

anggota DPM ITS dari

distriknya apabila didukung

oleh minimal 10 % dari

jumlah anggota distrik.

BAB IV

KELENGKAPAN KERJA

DEWAN PERWAKILAN

MAHASISWA ITS

Page 67: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

59

Pasal 14

Dalam menjalankan tugasnya

DPM ITS dibantu kelengkapan

kerja yang dapat berupa staf, staf

ahli, badan pekerja dan lain-lain

yang keberadaannya merupakan

kewenangan DPM ITS.

BAB V

FORMALITAS PROSES

LEGISLATIF

Pasal 15

1. Draft RUU yang telah

disahkan menjadi RUU oleh

DPM ITS diajukan kepada

BEM ITS.

2. RUU disahkan menjadi UU

setelah mendapat persetujuan

dari Presiden BEM ITS.

3. RUU bisa menjadi UU tanpa

persetujuan BEM ITS,

apabila dalam waktu dua

minggu setelah diajukan

Presiden BEM ITS tidak

memberikan tanggapan baik

berupa keberatan ataupun

pengesahan terhadap RUU

kepada DPM ITS.

Page 68: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

60

STRUKTUR KELUARGA MAHASISWA ITS

Keterangan Garis :

1. : Koordinatif

2. : Aspiratif

3. : Instruktif Koordinatif

4. : Kontrol

5. : Rekomendasi / Rujukan

6. : Pertanggungjawaban

Page 69: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

61

KETETAPAN

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

(MUBES IV ITS)

No. 02/TAP/MUBES/IX/2011

TENTANG

HALUAN DASAR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MAHASISWA ITS

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar

IV Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011

Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di

ITS harus mendapatkan penanganan, maka

dipandang perlu diselenggarakan Musyawarah Besar

IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)

b. Bahwa untuk kelancaran dan kesinambungan

pengembangan kemahasiswaan ITS maka dipandang

perlu adanya Haluan Dasar Pengembangan

Kemahasiswaan di ITS

Mengingat : a. Ketetapan MUBES IV ITS No.

01/TAP/MUBES/IX/2011 tentang Konstitusi Dasar

Keluarga Mahasiswa ITS

Memperhatikan : a. Aspirasi mahasiswa ITS yang disalurkan melalui

organisasi kemahasiswaan di ITS sebelum dan

selama berlangsungnya MUBES IV ITS

b. Hasil permusyawaratan peserta MUBES IV ITS

pada tanggal 26–30 Juni dan 9-11 September 2011

Memutuskan :

Menetapkan :

Pertama : Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswa ITS

Kedua : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan

dalam pelaksanaannya dilakukan usaha-usaha

penyesuaian

Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan

dalam ketetapan ini dapat dilakukan perbaikan

seperlunya

Page 70: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

62

Ditetapkan di : Pusdiklat Hanudnas, Kenjeran, Surabaya

hari : Minggu

tanggal : 11 September 2011

pukul : 22.10 WIB

PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011

Pimpinan Sidang

Merangkap Anggota

M. Yunan Fahmi

NRP. 4307 100 017

Pimpinan Sidang II

Merangkap Anggota

Dinand Hazbin Jadid

NRP. 4310 100 052

Pimpinan Sidang III

Merangkap Anggota

M. Rasyid Al Malna

NRP. 2110 100 022

Page 71: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

63

Lampiran : Ketetapan MUBES IV ITS

Nomor : 02/TAP/MUBES/IX/2011

Tentang : Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa

ITS

Tanggal : 11 September 2011

HALUAN DASAR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MAHASISWA ITS

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Deskripsi

Haluan Dasar

Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswa yang selanjutnya

disebut HD-PSDM adalah sebuah

aturan umum yangmeliputi :

dasar pengembangan, pola

pengembangan, tujuan

pengembangan, dan pencapaian

dalam pengembangan sumber

daya mahasiswa. HD-PSDM ini

juga merupakan bagian dari

sistem yang menaungi

mahasiswa ITS, yang

berorientasi pada pengembangan

diri mahasiswa menuju generasi

yang berkualitas dalam segi

manajerial, keilmiahan, ataupun

minat bakat.

HD-PSDM ini bersifat

mengikat secara umum pada

seluruh elemen Keluarga

Mahasiswa Institut Teknologi

Sepuluh Nopember, yang

merujuk pada cita-cita besar

pendidikan demi menghasilkan

generasi-generasi penerus yang

memiliki kecerdasan intelektual,

emosional, dan spiritual, dengan

tetap menjunjung tinggi asas tri

dharma perguruan tinggi.

Pasal 2

Tujuan

Dengan berpegang pada

nilai-nilai tri dharma perguruan

tinggi dan sesuai dengan Visi

misi KM ITS, maka HD-PSDM

ini bertujuan :

- Membentuk mahasiswa yang

berkualitas dalam segi

manajerial, keilmiahan,

ataupun minat bakat.

- Membentuk mahasiswa yang

memiliki kecerdasan

intelektual, emosional, dan

spiritual.

- Membentuk mahasiswa yang

mampu mengaktualisasikan

dirinya atau berkontribusi

sesuai dengan potensi yang

dimiliki, pada berbagai

bidang di masyarakat.

Pasal 3

Fungsi dan Manfaat

Page 72: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

64

HD-PSDM memberikan sebuah

arahan yang jelas dalam

pengembangan sumber daya

mahasiswa di ITS, baik dari segi

dasar, pola, tujuan, dan proses

pencapaiannya.

Pasal 4

Pelaksana HD-PSDM

Pelaksana HD PSDM adalah

elemen-elemen yang tergabung

dalam KM ITS, namun dalam

pelaksanaannya dapat

berkoordinasi dengan elemen-

elemen atau perseorangan diluar

KM ITS.

Pasal 5

Sasaran

HD-PSDM ditujukan kepada

anggota KM ITS secara umum,

dengan tidak memandang segala

perbedaan dan kemajemukan

yang ada.

BAB II

DASAR PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA

MAHASISWA

Pasal 6

Asas Pengembangan Sumber

Daya Mahasiswa

Asas pengembangan sumber

daya mahasiswa adalah prinsip

pokok yang harus diterapkan dan

dipegang teguh dalam proses

yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi

kegiatan yang dilakukan oleh

sistem Keluarga Mahasiswa ITS.

Asas-asas pengembangan sumber

daya mahasiswa :

1. Asas Keimanan dan

Ketaqwaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa; bahwa

segala usaha dan kegiatan

kemahasiswaan ITS dengan

dijiwai, dilaksanakan, dan

dilandaskan pada nilai-nilai

keimanan dan ketaqwaan

kepada Tuhan Yang Maha

Esa, dalam upaya membentuk

kerangka spiritual, moral, dan

etika aktivitas

kemahasiswaan.

2. Asas Kejuangan Sepuluh

Nopember; bahwa dalam

penyelenggaraan aktivitas

kemahasiswaan ITS harus

memiliki mental, tekad, jiwa

dan semangat pengabdian,

ketaatan dan kedisiplinan

berlandaskan nilai-nilai

kejuangan Sepuluh

Nopember, demi kepentingan

ITS serta bangsa dan negara.

3. Asas Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi; bahwa agar

aktivitas kemahasiswaan

dapat memberikan manfaat

dan kesejahteraan bagi

mahasiswa ITS dan seluruh

rakyat Indonesia, maka dalam

penyelenggaraannya perlu

menerapkan nilai-nilai ilmu

pengetahuan dan teknologi,

serta kebebasan akademik

dalam upaya mendorong

pemanfaatan, pengembangan

Page 73: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

65

dan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi

secara bertanggung jawab

dengan memperhatikan

norma-norma agama.

4. Asas Manfaat ; bahwa segala

usaha dan aktivitas

kemahasiswaan ITS harus

dapat bermanfaat sebesar-

besarnya bagi kemanusiaan,

kesejahteraan seluruh

mahasiswa, pengembangan

kepribadian mahasiswa, serta

mendukung terciptanya

keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia.

5. Asas Demokrasi; bahwa

aktivitas kemahasiswaan ITS

adalah dari, oleh dan untuk

mahasiswa. Dalam setiap

proses pelaksanaan aktivitas

harus dilandasi semangat

musyawarah untuk mufakat,

keterbukaan, kesetaraan serta

partisipasi aktif dari seluruh

mahasiswa ITS.

6. Asas Kebersamaan dan

kekeluargaan; bahwa dalam

upaya mencapai tujuan

pendidikan dan

pengembangan keluarga

mahasiswa ITS dilingkupi

oleh suasana kebersamaan

dan kekeluargaan yang

bercirikan kesetiakawanan,

gotong-royong, persatuan dan

kesatuan yang positif dari

masyarakat kampus ITS.

7. Asas Kemandirian dan

Kepercayaan pada Diri

Sendiri; bahwa segala

keputusan dan aktivitas dalam

Keluarga Mahasiswa ITS

dilaksanakan berdasarkan

kepercayaan akan

kemampuan dan kekuatan

sendiri yang bersendikan

tradisi akademis,

kecendikiawanan,

profesionalisme, dan

kepribadian bangsa tanpa

terpengaruh atau tergantung

dari pihak luar.

8. Asas Keseimbangan,

Keserasian dan Keselarasan;

bahwa dalam pengembangan

kemahasiswaan ITS harus ada

keseimbangan, keserasian dan

keselarasan antara

kepentingan dunia dan

akhirat, material dan spiritual,

jiwa dan raga, individu dan

umum, ITS dan bangsa

negara.

9. Asas Hukum; bahwa dalam

penyelenggaraan aktivitas

kemahasiswaan, seluruh

mahasiswa dalam Keluarga

Mahasiswa ITS harus

menegakkan hukum yang

berdasarkan nilai-nilai

kebenaran dan keadilan serta

kesepakatan bersama.

10. Asas Kesadaran dan

Tanggung Jawab; bahwa

dalam proses beraktivitas

oleh mahasiswa ITS haruslah

dilandasi rasionalitas

beerpikir, kesadaran dalam

bergerak untuk mewujudkan

Page 74: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

66

tindakan yang bertanggung

jawab.

Pasal 7

Wawasan Integralistik

Yang dimaksud dengan

wawasan integralistik mahasiswa

ITS adalah suatu wawasan yang

memandang ITS sebagai satu

kesatuan yang utuh. Wawasan ini

memperkuat rasa kekeluargaan

dan kebersamaan dalam

persatuan. Wawasan ini juga

menjelaskan bahwa sekalipun

mahasiswa ITS itu berbeda-beda,

baik dari disiplin ilmu yang

dipelajari maupun dari sisi

agama, suku, latar belakang,

orientasi akademik dan non

akademik, ideologis, kelas sosial,

hobi, minat bakat, serta aliran

politik berbeda, tetapi tetap

merasa satu yaitu mahasiswa ITS

pada khususnya, mahasiswa

Indonesia pada umumnya.

Wawasan ini bertujuan

menumbuhkembangkan rasa

persatuan, solidaritas dan

kebanggaan terhadap almamater

dan juga diarahkan pada

terciptanya dan terbinanya rasa

persatuan dan kesatuan bangsa

dan negara Indonesia yang dalam

sejarahnya wawasan integralistik

ini merupakan kehendak bersama

untuk mengikatkan diri sebagai

satu kesatuan yang utuh.

Pasal 8

Aspek Pengembangan Sumber

Daya Mahasiswa

1. Aspek potensi dasar individu

mahasiswa :

1. Aspek jasmani dan

rohani (spiritual)

2. Aspek intelektual

3. Aspek sosial (moralitas

dan emosional)

2. Unsur potensi dalam skala

kemampuan :

1. Potensi Intrakurikuler :

Akademis (Penalaran

ilmiah)

2. Potensi Ekstrakurikuler

: Manajemen, Talenta

(minat bakat)

Pasal 9

Model mahasiswa ideal dapat

digambarkan sebagai berikut :

1. Iman dan Taqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

Mahasiswa sebagai

makhluk ciptaan Tuhan Yang

Maha Esa haruslah senantiasa

mensyukuri karunia yang

diberikan sebagai wujud

keimanan dan ketaqwaan

terhadap Tuhan Yang Maha

Esa. Dengan dilandasi oleh

keimanan dan ketaqwaan

kepada Tuhan Yang Maha

Esa diharapkan tercipta

keseimbangan, keserasian dan

keselarasan dalam segenap

aktivitasnya dengan adanya

sinergisitas rohaniyah dalam

Page 75: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

67

diri masing-masing

mahasiswa.

2. Kapasitas pemikiran

intelektual yang memadai

Mahasiswa selaku kader

penerus bangsa yang

dipundaknya terpikul amanah

masa depan bangsa haruslah

mempunyai pemikiran

intelektual dan wawasan yang

luas, dengan demikian

generasi penerus diharapkan

mampu berpikir jauh ke

depan dalam rangka

memberikan sumbangsih bagi

masyarakat.

3. Kecerdasan emosional

Kemampuan merasakan,

memahami, dan secara

selektif menerapkan daya dan

kepekaan emosi sebagai

pengaruh dalam berinteraksi

dengan publik dan hubungan

sosial yang baik. Apabila

mahasiswa pandai

menyesuaikan diri dengan

individu yang lain atau dapat

berempati, mahasiswa

tersebut akan memiliki

tingkat emosionalitas yang

baik dan akan lebih mudah

menyesuaikan diri/

beradaptasi dengan

lingkungannya.

4. Integritas diri

Sebagai aset bangsa

maka mahasiswa haruslah

memiliki integritas diri yang

utuh. Hanya dengan dilandasi

nilai-nilai moral yang

senantiasa dipegang teguh

maka mahasiswa akan

memiliki sebuah integritas

pribadi yang utuh ketika harus

berperan sebagai apapun di

masyarakat. Dengan kondisi

seperti itu maka diharapkan

mahasiswa akan senantiasa

menjadi sosok yang dapat

dijadikan panutan dan teladan

masyarakat.

5. Jasmani yang kuat

Kekuatan jasmani akan

sangat menentukan berhasil

tidaknya pelaksanaan amanah

yang dibebankan kepada

mahasiswa dengan baik,

mengingat begitu besar tugas

dan tanggung jawab yang

diemban oleh mahasiswa ini.

Karena hanya dengan jasmani

yang kuat maka pencapaian

tugas akan lebih optimal dan

maksimal.

6. Bertanggung jawab dalam

bertindak

Kesungguhan dalam

melakukan setiap aktivitas

menunjukkan lebih jauh

adanya iktikad baik, tekad

yang kuat dan bertanggung

jawab dalam melaksanakan

amanah yang diembankan

kepada mahasiswa. Dengan

dorongan niat dan keinginan

yang kuat maka diharapkan

hasil yang dicapai dapat

memberikan kontribusi besar

bagi masyarakat dan bangsa

ini.

Page 76: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

68

BAB III

POLA PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA

MAHASISWA

Pasal 10

1. Pola pengembangan sumber

daya mahasiswa merupakan

penjabaran tahapan yang

harusditempuh guna

mencapai tujuan HD-PSDM

dalam setiap bidang pola

pengembangan sumber daya

mahasiswa ITS. Untuk itu

pola pengembangan sumber

daya mahasiswa harus ada

tahapan yang jelas, terukur,

dapat dicapai, dan relevan

untuk dilaksanakan.

2. Tahapan yang dipakai

dalam pola pengembangan

SDM adalah sebagai

berikut:

a) Tahap Pengenalan

Merupakan tahap untuk

mengenalkan lingkungan

baru agar mahasiswa

dapat beradaptasi pada

kehidupan kampus dengan

memberikan materi dasar

kemahasiswan dan

pengembangan diri.

b) Tahap Pemahaman dan

Pengembangan

Tahap untuk memahami

nilai-nilai dan

menerapkannya sesuai

dengan bidang yg

dipilih.Merupakan tahap

untuk melakukan

implementasi nilai-nilai

dengan melakukan peran

sesuai bidang yang

dipilih.

c) Tahap Pengabdian

Merupakan tahapan

pematangan personal

dengan memberikan

kontribusi pada bidang

yang dipilih dan manfaat/

pemberdayaan bagi

lingkungan sekitar sebagai

aplikasi ilmu yang telah

diperoleh, sehingga

tercipta suatu tindakan

yang mencerminkan

bentuk dari nilai

pengabdian.

Pasal 11

Bidang-bidang pengembangan

mahasiswa

Pola pengembangan sumber daya

mahasiswa ITS terdiri dari 3

bidang, yaitu :

a) Bidang Keilmiahan

b). Bidang Manajerial

c). Bidang Minat dan Bakat

Pasal 12

Bidang Keilmiahan

1) Pola pengembangan sumber

daya mahasiswa ITS bidang

keilmiahan berisi sebuah

alur keilmiahan yang

berfungsi sebagai pedoman

ideal mahasiswa ITS dalam

menumbuh kembangkan

potensinya di bidang

keilmiahan untuk

Page 77: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

69

terwujudnya budaya ilmiah

mahasiswa ITS

2) Tahapan pada Pola

pengembangan sumber daya

mahasiswa ITS bidang

keilmiahan :

a) Tahap Pengenalan. Pada

tahap ini, mahasiswa ITS

akan diperkenalkan dengan

kegiatan kemahasiswaan

dalam bidang keilmiahan.

Pengenalan disini meliputi

pengenalan wadah bidang

keilmiahan di ITS, wawasan

keilmiahan, pelatihan dasar

keilmiahanserta

dasarkeilmuan jurusan

masing-masing. Tujuannya

adalah mengenalkan

keilmiahan kepada

mahasiswa ITS dan

pembentukan pola pikir

ilmiah.

b) Tahap Pemahaman dan

Pengembangan. Pada tahap

ini, mahasiswa ITS setelah

mendapatkan bekal dasar

keilmiahan diarahkan untuk

mendapatkan pemahaman

melalui pendampingan dan

mengaktualisasikan potensi

keilmiahannya dengan

mengikuti serangkaian

kegiatan keilmiahan.

Tujuan dari tahap ini adalah

memberikan pemahaman

dasar keilmiahan dan

aktualisasinya, sehingga

mampu mengembangkan

potensi keilmiahan yang

dimiliki dan mulai

mengukir prestasi di bidang

keilmiahan.

c) Tahap Pengabdian.

Mahasiswa ITS yang sudah

mengembangkan dan

memahami dalam bidang

keilmiahan, dituntut untuk

menularkan ilmu dan

pengalaman yang diperoleh

kepada seluruh mahasiswa

ITS serta mendukung upaya

penanaman budaya ilmiah

di ITS. Tujuan dari tahap ini

adalah berlangsungnya

transfer ilmu keilmiahan

dan mampu

mengimplementasikan pada

masyarakat.

Pasal 13

Bidang Manajerial

1) Pola Pengembangan Sumber

Daya Mahasiswa ITS

Bidang Manajerial dirancang

dengan tujuan memberikan

sebuah alur kaderisasi yang

ideal bagi mahasiswa ITS

dalam mengembangkan

potensi diri dalam bidang

manajerial.

2) Tahapan pada bidang

manajerial :

a) Tahap Pengenalan. Pada

tahap ini, mahasiswa ITS

secara umum akan diberi

pengenalan awal

kehidupan kampus,

pembinaan character

building (mental dan

Page 78: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

70

spiritual), wawasan

integralistik, pelatihan

manajerial, dan

diharapkan memiliki

sense of belongings yang

tinggi terhadap almamater

ITS, bangsa, dan negara.

b) Tahap Pemahaman dan

Pengembangan.Setelah

mahasiswa ITS

mendapatkan wawasan

atau pelatihan manajerial

maka diharapkan dapat

dipahami dan

diaktualisasikan sehingga

pada tahap ini mahasiswa

ITS menjadi bagian dari

kepengurusan suatu

organisasi

kemahasiswaan.

c) Tahap Pengabdian. Pada

tahap ini, mahasiswa ITS

diharapkan mampu

mengaktualisasikan diri

dengan berkontribusi

lebih pada suatu ormawa

di KM ITS dan

masyarakat, serta mampu

menyalurkan ilmunya

pada generasi selanjutnya.

Pasal 14

Bidang Minat Dan Bakat

1) Pola Pengembangan Sumber

Daya Mahasiswa ITS

Bidang Minat Bakat

dirancang dengan tujuan

memberikan sebuah alur

yang jelas bagi mahasiswa

ITS dalam mengembangkan

potensi diri dalam bidang

minat dan bakat.

2) Tahapan pada bidang minat

dan bakat :

a) Tahap Pengenalan. Pada

tahap ini, mahasiswa ITS

secara umum akan

diberikan gambaran

mengenai kegiatan

kemahasiswaan dalam

bidang minat bakat.

Pengenalan yang

dimaksud meliputi

pengenalan wadah

(organisasi) bidang minat

bakat beserta aktivitasnya

sekaligus fasilitas-fasilitas

bidang minat bakat yang

ada di ITS, dan mulai ada

pemetaan berdasarkan

potensi diri di bidang

minat bakat. Secara garis

besar hasil yang

diharapkan adalah

mahasiswa ITS mampu

mengetahui potensi diri

dan bakatnya.

b) Tahap Pemahaman dan

Pengembangan. Pada

tahap ini mahasiswa ITS

akan mengembangkan diri

dengan mengikuti

pembinaan serta

berpartisipasi aktif dalam

kegiatan-kegiatan di

dalam atau di luar lingkup

ITS yang sesuai dengan

bidang minat bakat

terkait.

c) Tahap Pengabdian. Pada

Page 79: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

71

tahap ini, Mahasiswa ITS

dituntut dapat berkarya

dan berprestasi guna

mengharumkan nama

almamater ITS, bangsa,

dan negara, serta

berkontribusi aktif dalam

lembaga terkait dengan

menularkan pengalaman

yang diperolehnya.

Bab IV

PENCAPAIAN

Pasal 15

Sifat Kegiatan Pengembangan

Sumber Daya Mahasiswa

Kegiatan Pengembangan sumber

daya mahasiswa di ITS bersifat

terbuka untuk seluruh mahasiswa

ITS, berdasarkan pada kesadaran,

tanggung jawab pribadi serta

tidak melanggar Hak Azasi

Manusia.

Pasal 16

Bentuk Kegiatan Pengembangan

Sumber Daya Mahasiswa

Bentuk kegiatan pengembangan

sumber daya mahasiswa

dirumuskan secara bersama oleh

perangkat sistem yang diperlukan

pada KM ITS yang meliputi

bentuk acara dan standar yang

berlaku.

Pasal 17

Diharapkan dengan

melaksanakan Pola

Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswa ITS ini mampu

mengasah kecerdasan

intelektual, emosional, dan

spiritual serta mampu

mengaktualisasikan dirinya

untuk berkontribusi sesuai

dengan potensi yang dimiliki

pada berbagai bidang di

masyarakat.

Page 80: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

72

TAHAP

PENGENALAN

Pelatihan Dasar

Keilmiahan

TAHAP

PEMAHAMAN

DAN

PENGEMBANGAN

Pendampingan

TAHAP

PENGABDIAN

EVENTUAL

(Konseptor)

PERSONAL

(Pengembangan

Individu)

Masyarakat

Partisipasi

Kegiatan

Keilmiahan

Bagan Bidang Keilmiahan

Page 81: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

73

Pengenalan kehidupan

kampus

- Wawasan Integralistik

- Pelatihan Manajerial

- Character Building

Berkontribusi lebih di KM

ITS

dan Masyarakat

TAHAP

PENGENALAN

TAHAP

PEMAHAMAN

DAN

PENGEMBANGAN

TAHAP

PENGABDIAN

Aktif di ormawa ITS

Bagan Bidang Manajerial

Page 82: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

74

- Even Pengenalan Wadah

dan Aktivitas Minat Bakat

beserta Fasilitasnya

Pembinaan

TAHAP

PENGENALAN

TAHAP

PEMAHAMAN

DAN

PENGEMBANGAN

TAHAP

PENGABDIAN

Partisipasi dalam

Kegiatan

- Berkarya dan

Berprestasi

- Kontribusi Aktif

pada Lembaga

Terkait

Bagan Bidang Minat Bakat

Pemetaan Potensi Minat

Bakat

Page 83: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

75

: Penamaan Tahap

: Bentuk Pencapaian

: Garis Pencapaian

: Garis Urutan Hierarki

: Garis Koordinasi (siklus)

Keterangan

Page 84: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

76

BAGIAN KEEMPAT

PENJELASAN

BAGIAN PERTAMA

Mukadimah Pedoman

Dasar Pengembangan Organisasi

Kemahasiswaan di ITS

merupakan serangkaian

pernyataan kehendak (State of

Purposes) mahasiswa ITS.

Mahasiswa sebagaimana

disebutkan mengandung

pengertian dan penegasan

terhadap keberadaan dirinya

dalam dunia kemahasiswaan di

Indonesia. Dengan memandang

peran dan hakikat yang

terkandung dalam sebuah

kebesaran arti seorang

mahasiswa dan lingkungan

akademisnya, maka diyakini

mahasiswa sebagai generasi

muda terdidik dan kader penerus

bangsa. Sehingga sebuah

pernyataan atas dasar kesadaran

untuk membentuk suatu sistem

yang mampu menaungi segala

potensi dalam lingkup

kemahasiswaan ITS berupa

Keluarga Mahasiswa untuk

mencapai visi dan misi bersama,

menjadi sesuatu hal yang

dimaktubkan alenia terakhir

mukadimah.

BAGIAN KEDUA

PEDOMAN PELAKSANAAN

PENGEMBANGAN

KEMAHASISWAAN

KELUARGA MAHASISWA

(KM) ITS

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Yang dimaksud dengan sistem

sebagaimana tercantum dalam

pasal ini ialah merujuk pada

pengertian organ/ struktur KM

ITS

Pasal 2

Telah Jelas

Pasal 3

Telah Jelas

Pasal 4

Telah Jelas

Pasal 5

Telah Jelas

Pasal 6

Telah Jelas

Pasal 7

Telah Jelas

Page 85: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

77

BAB II

EKSEKUTIF MAHASISWA

Pasal 8

1. Yang dimaksud Eksekutif

mahasiswa ITS ialah

ormawa ITS yang

mempunyai kewenangan

melakukan fungsi-fungsi

sebagai pelaksana

pemerintahan.

2. Yang dimaksud menjunjung

tinggi ialah menaati dan

melaksanakan Konstitusi

Dasar KM ITS dan Haluan

Dasar Pengembangan

Sumber Daya Mahasiswa

ITS .

Pasal 9

1. Telah Jelas

2. Kelengkapan yang dianggap

perlu semisal Kementrian,

Departemen, Divisi, Staff

ahli, dan lain-lain.

Pasal 10

1. Telah Jelas

2. Telah Jelas

3. Telah Jelas

Pasal 11

1. Telah Jelas

2. Telah Jelas

3. Telah Jelas

4. Menjalankan meliputi hal

penyelenggaraan dan

penginstruksian aktifitas

kegiatan dalam bidang sosial

politik

5. Telah Jelas

6. Telah Jelas

Pasal 12

1. Satu periode kepengurusan

adalah 12 bulan terhitung

sejak dilakukan pengesahan

Presiden BEM ITS dan dapat

berubah sesuai kebutuhan

melalui ketetapan Kongres

ITS.

2. Telah Jelas

3. Telah Jelas

Pasal 13

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

4. Telah jelas

5. Telah jelas

Pasal 14

1. Telah jelas

2. Telah jelas

Pasal 15

1. Telah Jelas

2. Telah Jelas

3. Menjalankan meliputi hal

penyelenggaraan dan

penginstruksian untuk

menggabungkan segenap

potensi HMJ-HMJ di

lingkup fakultasnya.

4. Telah Jelas

5. Menguatkan daya dukung

terhadap BEM ITS dalam

hal koordinasi antar HMJ

dan Pengembangan Sumber

Daya Mahasiswa.

Page 86: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

78

6. Telah Jelas

Pasal 16

1. Mekanisme pemilihan diatur

dalam Kongres Fakultas.

2. Telah Jelas

Pasal 17

1. Keprofesian adalah

penerapan dan

pengembangan ilmu sesuai

jurusan masing-masing.

2. Telah Jelas

Pasal 18

1. Telah Jelas

2. Telah Jelas

Pasal 19

1. Masing-masing HMJ

memiliki kewenangan untuk

mengatur internal organisasi

semisal penamaan, syarat

keanggotaan, dan

mekanisme kepengurusan.

2. Telah Jelas

3. Mekanisme untuk pengadaan

kegiatan di luar keprofesian

diatur dalam Undang-

Undang.

BAB III

DAERAH OTONOMI

POLITEKNIK

Pasal 20

1. Sebagai daerah otonomi,

maka DOP memiliki struktur

pemerintahan seperti halnya

di tingkat Institut dengan

status dan pola hubungan

yang sejajar dengan HMJ.

2. Telah Jelas

BAB IV

LEGISLATIF MAHASISWA

Pasal 21

1. Telah Jelas

2. Telah Jelas

Pasal 22

1. Yang dimaksud representatif

ialah dapat mewakili

aspirasi-aspirasi mahasiswa

yang merupakan

konstituennya

2. Telah Jelas

Pasal 23

Telah Jelas

Pasal 24

1. Telah Jelas

2. Telah Jelas

3. Draft RUU dapat diajukan

oleh internal DPM ITS atau

BEM ITS

4. Telah Jelas

5. Telah Jelas

6. Telah Jelas

7. Mekanisme pertanggung

jawaban diselenggrakan

dalam forum internal distrik

dan menyerahkan berita

acara forum pada MM ITS.

8. Telah Jelas

Pasal 25

1. Telah Jelas

Page 87: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

79

2. Telah Jelas

3. Telah Jelas

4. Telah Jelas

Pasal 26

1. Sistem distrik kuota adalah

pemilihan umum yang

melibatkan konstituen di

tingkat jurusan dan DOP

dengan ketentuan kuota

sebagai berikut:

a. Jika jumlah konstituen di

tingkat jurusan dan DOP

kurang dari tujuh ratus

orang, maka berhak di

wakili oleh satu orang

dalam DPM ITS

b. Jika jumlah konstituen di

tingkat jurusan dan DOP

lebih dari tujuh ratus

orang, maka berhak di

wakili oleh maksimal dua

orang dalam DPM ITS

2. Telah Jelas

3. Telah Jelas

4. Satu periode kepengurusan

mengikuti periode

kepengurusan dari BEM

ITS.

Pasal 27

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

4. Pihak terkait adalah elemen-

elemen ataupun forum-

forum di KM ITS

Pasal 28

1. Telah jelas

2. Mekanisme penetapan

jumlah delegasi DPM

Fakultas dari masing-masing

HMJ diatur dalam internal

masing-masing fakultas.

3. Telah jelas

Pasal 29

Telah Jelas

Pasal 30

1. Telah Jelas

2. Telah Jelas

3. Telah Jelas

4. Telah Jelas

5. Telah Jelas

Pasal 31

1. Telah Jelas

2. Telah Jelas

3. Telah Jelas

Pasal 32

1. Telah Jelas

2. Satu periode kepengurusan

mengikuti periode

kepengurusan dari BEM

Fakultas.

3. Telah Jelas

Pasal 33

Telah jelas

Pasal 34

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

4. Telah jelas

5. Telah jelas

Page 88: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

80

6. Telah jelas

Pasal 35

1. Telah jelas

2. Peserta penuh mempunyai

hak bicara dan hak suara.

3. Peserta peninjau mempunyai

hak bicara sedangkan peserta

undangan dipersilahkan

bicara setelah mendapat izin

dari forum.

Pasal 36

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

BAB V

YUDIKATIF MAHASISWA

Pasal 37

1. - Yang dimaksud dengan

normatif ialah menjaga dan

menafsirkan setiap kaidah

hukum yang melingkupi

berbagai kebijakan yang

mengatur suatu sistem

- Yang dimaksud dengan

kekuasaan kehakiman ialah

melakukan tafsir lanjut

terhadap suatu pelanggaran

dalam sebuah sanksi

2. Telah jelas

Pasal 38

Telah jelas

Pasal 39

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

Pasal 40

Satu periode kepengurusan

adalah duabelas bulan terhitung

sejak disahkan oleh Presiden

BEM ITS dan dapat berubah

sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 41

1. Intepretasi artinya penafsiran

makna

2. Telah Jelas

3. Telah Jelas

4. - Hukum positif ialah suatu

aturan yang bersifat

kausalitas / sebab akibat,

yang mencakup jenis dan

tingkat pelanggaran berikut

sanksinya yang bersifat

moril.

- Perumusan hukum positif

dilakukan dengan

mengikutkan elemen di KM

ITS

5. Telah Jelas

6. Telah Jelas

7. Fatwa ialah putusan yang

diambil sebagai

pertimbangan hukum bagi

pengambilan suatu

kebijakan.

8. Telah Jelas

BAB VI

LEMBAGA MINAT DAN

BAKAT

Page 89: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

81

Pasal 42

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

4. Telah jelas

Pasal 43

1. Telah jelas

2. Telah jelas

BAB VII

LEMBAGA SWADAYA

MAHASISWA

Pasal 44

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

4. Telah jelan

5. Pernyataan sikap politik

ialah pernyataan sikap ikut

mendukung atau menolak

seseorang atau sekelompok

orang yang berkaitan dengan

kekuasaan.

6. Telah jelas

7. Telah jelas

BAB VIII

KONGRES ITS

Pasal 45

Kongres ITS

Telah jelas

Pasal 46

Tugas dan Wewenang Kongres

ITS

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

4. Telah jelas

5. Telah jelas

6. Telah jelas

Pasal 47

Kepesertaan Kongres ITS

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

4. Telah jelas

Pasal 48

Kongres Luar Biasa Mahasiswa

ITS

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

BAB IX

MUSYAWARAH TINGKAT

TINGGI ITS

Pasal 49

Musyawarah Tingkat Tinggi ITS

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

Pasal 50

Tugas dan Wewenang MTT ITS

1. Telah Jelas

2. Telah Jelas

3. Telah Jelas

4. Telah Jelas

5. Telah Jelas

Page 90: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

82

Pasal 51

Kepesertaan MTT ITS

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

4. Telah jelas

BAB X

MUSYAWARAH BESAR

MAHASISWA ITS

Pasal 52

Musyawarah Besar Mahasi

Pasal 53

Mekanisme Penyelenggaraan

MUBES ITS

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

4. Telah jelas

Pasal 54

Tugas dan Wewenang MUBES

ITS

1. Telah jelas

2. Perubahan yang dilakukan

bisa bersifat menyeluruh

atau sebagian.

3. Telah jelas

4. Telah jelas

Pasal 55

Kepesertaan MUBES ITS

1. Telah jelas

2. Yang dimaksud dengan

undangan-undangan Ialah

pihak-pihak yang pada saat

penyelenggaraan MUBES

ITS dirasakan perlu

kehadirannya.

3. Lima orang perwakilan

LMB terdiri dari Ketua LMB

dan satu orang perwakilan

tiap bidang di LMB.

4. Telah jelas

5. Telah jelas

BAB XI

TATA URUTAN

PERUNDANG-UNDANGAN

Pasal 56

Telah jelas

Pasal 57

Telah jelas

BAB XII

KEANGGOTAAN

Pasal 58

Anggota

Mahasiswa ITS ialah mahasiswa

D3, Politeknik dan S1 baik

reguler maupun extension

Pasal 59

Hak dan Kewajiban Anggota

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

4. Telah jelas

Pasal 60

Page 91: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

83

Yang dimaksud dengan

kehilangan status kemahasiswaan

ialah sudah tidak menjadi

mahasiswa ITS

BAB XIII

PERBENDAHARAAN

Pasal 61

Keuangan

1. Tidak mengganggu

independensi artinya

keuangan yang didapatkan

tidak bisa mempengaruhi

segala kebijakan KM ITS

yang telah ditetapkan, contoh

partai politik, dll.

2. Halal artinya diperoleh

dengan cara yang wajar,

contoh tidak mencuri, tidak

korupsi, dll.

3. Sah artinya tidak

bertentangan dengan aturan

yang berlaku di lingkungan

ITS, contoh dari perusahaan

rokok, minuman keras, dll.

4. Transparansi artinya bersifat

terbuka dan akuntabilitas

artinya dapat

dipertanggungjawabkan.

BAB XIV

LAMBANG DAN ATRIBUT

Pasal 62

Telah Jelas

BAB XV

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 63

Pengembangan Sumber Daya

Mahasiswa

Telah Jelas

Pasal 64

Pembubaran KM ITS

1. Referendum ialah

mekanisme jajak pendapat

pada seluruh mahasiswa ITS.

2. Telah jelas

3. Telah jelas

Pasal 65

Pembentukan Organisasi

Mahasiswa di KM ITS

Telah jelas

Pasal 66

Telah Jelas

Pasal 67

Aturan Eksternal

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

4. Telah jelas

BAB XVI

ATURAN PERALIHAN

Pasal 68

Yang dimaksud dengan sistem

ialah seluruh perangkat KM ITS.

Pasal 69

Telah Jelas

Page 92: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

84

BAGIAN KETIGA

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN ORMAWA DI ITS

BAB I

Pasal 1

Telah Jelas

Pasal 2

1. Yang dimaksud serentak

ialah dilakukan bersama-

sama.

2. Telah jelas

Pasal 3

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

Pasal 4

1. Telah jelas

2. Telah jelas

Pasal 5

1. Telah jelas

2. Telah jelas

Pasal 6

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

4. Telah jelas

5. Telah jelas

6. Telah jelas

7. Presiden BEM ITS

mengesahkan hasil pemilu

setelah mendapat fatwa dari

MM ITS tentang keabsahan

pemilu.

8. Telah jelas

9. Telah jelas

Pasal 7

1. Telah jelas

2. Dengan mempertimbangan

kondisi saat itu.

3. Telah jelas

4. Telah jelas

5. Telah jelas

6. Telah jelas

Pasal 8

1. Fasilitator ialah perangkat

pemilu yang bertugas sebagai

pelaksana teknis terhadap

keseluruhan proses pemilu.

2. Telah jelas

3. Telah jelas

Pasal 9

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Telah jelas

4. Telah jelas

5. Telah jelas

Pasal 10

1. Telah jelas

2. Yang dimaksud pengawas

pemilu independen ialah

perseorangan atau

sekelompok orang diluar

Panwaslu.

Page 93: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

85

3. Yang dimaksud dengan

verifikasi ialah suatu proses

evaluasi terhadap

kelengkapan administratif

Pemantau Pemilu

4. Telah jelas

BAB II

Pasal 11

Telah Jelas

Pasal 12

1. Telah jelas

2. Telah jelas

3. Yang dimaksud dengan tidak

ditanggapi ialah tidak

memberikan penjelasan

(hadir atau tidak) atau tidak

memperbaiki (mengubah atau

mencabut) sesuatu yang

dianggap keliru

BAB III

Pasal 13

1. Telah jelas

2. Dukungan dibuktikan dengan

pengumpulan tanda tangan.

BAB IV

Pasal 14

- Yang dimaksud dengan staf

ialah anggota KM ITS yang

diangkat untuk menangani

permasalahan teknis

operasional.

- Yang dimaksud dengan staf

ahli ialah anggata KM ITS

yang karena kemampuannya

diangkat untuk memberikan

sumbangan pemikiran.

- Yang dimaksud dengan

badan pekerja ialah

sekelompok anggota KM

ITS yang diangkat untuk

mengkaji dan membahas

permasalahan tertentu.

BAB V

Pasal 15

1. Telah Jelas

2. Telah Jelas

3. Telah Jelas

Page 94: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

86

REKOMENDASI

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

(MUBES IV ITS)

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa,

REKOMENDASI BERSIFAT INTERNAL

REKOMENDASI I

TENTANG ATURAN ORGANISASI MAHASISWA

DARI BIROKRASI

Kepada : BEM ITS

Isi rekomendasi : Melakukan kajian dan penyikapan bersama terkait

SKRektor Nomor : 04708/I2/KM/2009 tentang

Organisasi Kemahasiswaaan di lingkungan ITS

REKOMENDASI II

TENTANG ATURAN EKSTERNAL KM ITS

Kepada : DPM ITS

Isi Rekomendasi : Mengadakan MTT ITSdengan mengundang elemen di

luar KM ITS dalam lingkup institusi ITS untuk

membahas aturan eksternal elemen-

elemen lain di luar KM ITS

REKOMENDASI III

TENTANG PENYUSUNANRUU

Kepada : DPM ITS

Isi rekomendasi : Segera menyusun RUU tentang:

1. Susunan dan Kedudukan KM ITS

2. Lambang dan Atribut

3. Pembentukan Ormawa

REKOMENDASI IV

TENTANG SOSIALISASI HASIL MUBES IV ITS

Kepada : BEM ITS

Page 95: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

87

Isi rekomendasi : Mensosialisasikan hasil-hasilMUBES IV ITS kepada

seluruh mahasiswa ITS dalam waktu 2 bulan

REKOMENDASI V

TENTANG SOSIALISASI HASIL MUBES IV ITS SECARA

BERKALA

Kepada : Ormawa ITS

Isi rekomendasi : Mensosialisasikan hasil-hasilMUBES IV ITS kepada

seluruh mahasiswa ITS secara berkala setiap

tahun

REKOMENDASI VI

TENTANG POLA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MAHASISWA

Kepada :a. BEM ITS

b. LMB ITS

Isi rekomendasi : Melaksansanakan pembahasan bersama pola

pengembangan sumber daya mahasiswa ITS

REKOMENDASI VII

TENTANG SOSIALISASI STATUTA ITS

Kepada : Rektor ITS

Isi Rekomendasi : Mensosialisasikan secara luasStatuta ITS ke seluruh

civitas akademika ITS

REKOMENDASI VIII

TENTANG FASILITAS UKM

Kepada : Rektor ITS

Isi Rekomendasi : a. Menyediakan fasilitas ruangan UKM yang

representative

b. Menyediakan fasilitas umum UKM yang memadai

REKOMENDASI IX

TENTANG PENGAWALAN EVALUASI PELAKSANAAN

PENYESUAIAN ORMAWA DI KM ITS

Page 96: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

88

Kepada : DPM ITS

Isi Rekomendasi : Menyelenggarakan MTT ITS maksimal sebelas bulan

dari ditetapkannya MUBES IV dengan agenda

membahas evaluasi pelaksanaan penyesuaian Ormawa

KM ITS terhadap MUBES IV.

REKOMENDASI X

TENTANG TRANSPARANSI ADMINISTRASI

DAN KEUANGAN KAMPUS

Ditujukan kepada : a. Birokrasi kampus

b. Ikatan Orang Tua Mahasiswa ( IKOMA ) ITS

Isi rekomendasi : Meminta pihak-pihak terkait untuk menjunjung tinggi

nilai-nilai transparansi dalam administrasi dan keuangan

dengan mengadakanpelaporan anggaran mahasiswa

secara berkala kepada mahasiswa

REKOMENDASI BERSIFAT EKSTERNAL

REKOMENDASI I

TENTANG PENDIDIKAN NASIONAL

Kepada : Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Isi Rekomendasi : 1. Membuat peraturan yang mengatur mekanisme

kenaikan SPP

2.Melaksanakan pemerataan pendidikan

3.Melibatkan mahasiswa dalam penyusunan peraturan

Ormawa yang baru

REKOMENDASI II

TENTANG KONDISI BANGSA INDONESIA

Kepada : Presiden Republik Indonesia

Isi Rekomendasi : 1. Menyelesaikan permasalahan kasus Mega Korupsi

Bank Century, Kasus korupsi di lembaga negara, dan

mafia pajak.

2. Memperbaiki kondisi ekonomi, politik, dan sosial

bangsa Indonesia

Page 97: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

89

3. Mewujudkan keadilan dan perekonomian yang

berpihak pada rakyat kecil

Page 98: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

90

KAMUS ISTILAH

MUBES IV ITS

Almamater : Perguruan tinggi atau akademi tempat mahasiswa

pernah belajar dan menyelesaikan pendidikannya.

Akademika : Yang bersifat akademis

Amandemen : Penambahan pada bagian yang sudah ada

Atribut : Tanda kelengkapan; lambang; sifat yang menjadi

ciri khas

Badan kerja : Panitia yang mengurus pelaksanaan tugas sehari-

hari pada suatu organisasi

Demokratis : (bentuk atau sistem) pemerintahan yang segenap

rakyat ikut serta memerintah dengan perantara

wakilnya; pemerintahan rakyat

Departemen : Lembaga tinggi pemerintahan yang mengurus suatu

bidang pekerjaan negara dengan pimpinan seorang

menteri

Distrik kuota : Jumlah yang ditentukan untuk mewakili bagian kota

atau negara yang dibagi untuk tujuan tertentu

Egaliter : Bersifat sama; sederajat

Eksekutif : Berkenaan dengan pengurusan (pengelolaan,

pemerintahan atau penyelenggaraan sesuatu

Etika : Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan

tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)

Fakta

kronologis

: Hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan

kenyataan; sesuatu yang benar-benar terjadi

menurut urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah

kejadian atau peristiwa)

Fasilitator : Orang yang menyediakan fasilitas; penyedia

Fatwa : Jawab (keputusan , pendapat yang diberikan oleh

mufti tentang suatu masalah)

Forum

Independen

:

:

Lembaga atau badan, wadah

Berdiri Sendiri

Inisiatif

Internal

: Usaha (tindakan, dsb) yang mula-mula berasal dari

dalam

Integral : Mengenai kesaluruhannya ; meliputi seluruh bagian

yang perlu untuk menjadikan lengkap; utuh;

sempurna

Integritas : Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan

kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan

Page 99: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

91

kemampuan yang memancarkan kewibawaan

Intruksi : Kebijakan yang harus dilaksanakan sebagai

penerjemahan

GBPK dan hal-hal lain yang sifatnya penting sesuai

kesepakatan baik di tingkat fakulta, DOP, maupun

institut

Kader : Orang yang diharapkan akan memegang pekerjaan

yang penting dalam pemerintahan, partai, dsb

Kongres : 1.Pertemuan besar para wakil organisasi (politik,

sosial, profesi, dsb) untuk mendiskusikan dan

mengambil keputusan mengenai pelbagai masalah,

muktamar, rapat besar

2.Pertemuan para wakil-wakil negara untuk

membicarakan satu masalah

Konsekuensi : 1.Akibat (dari suatu perbuatan, pendirian, dsb)

2.persesuaian dengan yang dahulu

Konstitusi

(dasar)

: Segala aturan dan ketentuan yang mengenai

ketatanegaraan (undang-undang dasar, dsb)

Koordinasi : Penyelarasan aktivitas kerja baik BEM ITS, BEM

Fakultas, HMJ, ataupun DOP

Lambang : Sesuatu seperti tanda (lukisan, lencana, dsb) yang

menyatakan suatu hal atau suatu maksud tertentu

Legislatif : Berwenang membuat undang-undang

Lembaga

Swadaya

Mahasiswa

: Badan (organisasi ) mahasiswa yang tujuannya

melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau

melakukan suatu usaha dengan kekuatan sendiri

(mandiri)

Mahasiswa : Orang yang belajar di perguruan tinggi

Manajerial : Berhubungan dengan manajer

Mekanisme

internal

: Cara kerja suatu organisasi (perkumpulan dsb)

Memorandum

Menjunjung

Tinggi

:

:

1.Nota atau surat peringatan tidak resmi

2.surat pernyataan dalam hubungan diplomasi

3.bentuk komunikasi yang berisi saran, arahan atau

penerangan

Menaati dan melaksanakan

Moralitas : Sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan

dengan etiket atau adat sopan santun

Page 100: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

92

Mukadimah : Pendahuluan, kata pengantar

Norma : aturan atau ketentua n yang mengikat warga

kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai

panduan, tatanan, dan kendalian tingkah laku yang

sesuai dan berterima

Normatif : Berpegang teguh pada norma, menurut norma atau

kaidah yang berlaku

Organ/struktur : Alat yang mempunyai fungsi tertentu yang disusun

dengan pola tertentu

Organisasi : 1.kesatuan (susunan, dsb) yang terdiri atas bagian-

bagian (orang dsb) di perkumpulan dsb untuk tujuan

tertentu

2.kelompok kerja sama yang antara orang-orang

yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama

Otonomi

(Politeknik)

: Hak, wewenang dan kewajiban daerah politenik

untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya

sendiri sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

Paripurna : Lengkap; penuh lengkap

Penalaran : Cara (hal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara

berpikir logis; jangkauan pemikiran

Potensi : Kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk

dikembangkan; kekuatan; kemampuan;

kesanggupan; daya

Presidium : Pimpinan tertinggi suatu badan yang terdiri atas

beberapa orang yang berkedudukan sama

Proaktif : Selalu aktif

Profesional : 1.Bersangkutan dengan profesi

2.memerlukan kepandaian khusus untuk

menjalankannya

Rekomendasi : 1.hal minta perhatian bahwa orang yang disebut

dapat dipercaya, baik, dsb (bisa dinyatakan dengan

surat)

2.saran yang menganjurkan (membenarkan,

menguatkan)

Representatif : dapat (cakap, tepat) mewakili; sesuai dengan

fungsinya sebagai wakil

Sistem : 1.Perangkat unsur yang secara teratur saling

berkaitansehingga membentuk suatu totalitas

2.Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asa,

Page 101: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

93

dsb

3.Metode

Staf (ahli) : Sekelompok orang yang bekerja sama membantu

seorang ketua

Teknologi : Kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan

ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis

Transparan : Tembus sinar, tembus pandang, jelas, nyata

Verifikasi : Pemeriksaan latar belakang laporan, perhitungan

uang, dsb

Yudikatif : 1.bersangkutan dengan fungsi dan pelaksanaan

keadilan 2.bersangkutan dengan badan yang

bertugas mengadili perkara

Page 102: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

94

KAMUS SINGKATAN

MUBES IV ITS

BEM F : Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas

BEM ITS : Badan Eksekutif Mahasiswa ITS

BPDK : Badan Pemeriksa Dana Kampanye

DPM-F : Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas

DOP : Daerah Otonomi Politeknik

DPM ITS : Dewan Perwakilan Mahasiswa ITS

GBHK : Garis Besar Haluan Kerja

GBPK : Garis-garis Besar Program Kerja

HD-PSDM : Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa

HMJ : Himpunan MahasiswaJurusan

KDKM : Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa

KFLB : Kongres Fakultas Luar Biasa

KLB : Kongres Luar Biasa

KM : Keluarga Mahasiswa

KPU : Komisi Pemilihan Umum

LMB : Lembaga Minat dan Bakat

LSM : Lembaga Swadaya Mahasiswa

MM : Mahkamah Mahasiswa

MTT : Musyawarah Tingkat Tinggi

MUBES : Musyawarah Besar

MUSMA : Musyawarah Mahasiswa

Ormawa : Organisasi Kemahasiswaan

Panwaslu : Panitia Pengawas Pemilu

Pemilu : Pemilihan Umum

PPU : Panitia Pemilihan Umum

RUU : Rancangan Undang Undang

SDM : Sumber Daya Mahasiswa

UKM : Unit KegiatanMahasiswa

Page 103: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

95

PANITIA AD HOC MUBES IV

Koordinator : Juan Pandu G N R Ad Hoc 1107100045

Anggota : M Abdurrochman Ad Hoc 2108100147

M Solikhudin Z Ad Hoc 2109030059

Fanny Ristantono Ad Hoc 2208100172

M Nurman Febrian Ad Hoc 2308030031

Moch. Novian D Ad Hoc 2708100080

Rahmi Agustina Ad Hoc 3308100070

Abdi Sukmono Ad Hoc 3508100040

Firstian Rubyarto Ad Hoc 4208100072

Aulia Nur V Ad Hoc 3308100047

Helmy Yunan I Ad Hoc 2407100044

Rionda Bramanta K Ad Hoc 2408100003

Rizki Ade S. R Ad Hoc 2508100036

Akhlis Fitanto H Ad Hoc 3108100130

Mirba H. D. S. Ad Hoc 4308100110

Ari Cipto N. Ad Hoc 4106100005

Page 104: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

96

ORGANIZING COMMITTE MUBES IV ITS

Koordinator : Mashuri 1109 100 004

Sekretaris : Fatma Ayu N.F.A 1209 100 041

Bendahara : Rizka WahyuN. 2409 030 035

Sie Kestari :

Farroh Sakinah 5210 100 060

Muhammad Fajar R 2110 100 702

Yunanda Basuki 7110 040 001

Sie Acara :

Dinand Hazbin Jadid 4310 100 052

Intan Andriani Putri 1110 100 062

Muhammad Rasyid A 2110 100 022

Sie Publikasi/Dokumentasi:

Lilis Eka Rachmawati 1110 100 034

Olivia Renanda 5210 100 112

Rizky Ramadhan 2709 100 052

Achmad Firyal Adila 7309 040 033

Saddam Hussein 2709 100 094

Azimah Ulya 3310 100 080

Sie Perlengkapan :

Fahir Hassan 3310 100 004

Wahyu Budi Dharmawan 2509 100 107

Kevin Dwi Prasetio 2110 100 095

Veranita Hadyanti Utami 3609 100 055

Sie Transportasi :

Putra Tanujaya 2110 100 025

Achmad Rifqi Rosyadi 2110 100 022

Imamuddin W 2110 100 143

Pradana Setia Budi Laksana 2110 100 113

Sie Konsumsi :

Desy Gitapratama 5210 100 017

Riyan Adelia Suryaningati 5209 100 096

Dwi Sandro Dariyanto 6109 030 002

Haniffudin Nurdiansyah 2709 100 075

Sie Keamanan/Perijinan :

Agung Arifani 7109 040 045

Muhammad Nurul Mausuf 1210 100 076

Muhammad Muhtaromi 1210 100 026

Dhimas Ridha 2709 100 087

Ahmad Syaiful Badari 1210 100 012

Page 105: Musyawarah Besariv Km Its

MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

97