MUSLIM UYGHUR DI PROPINSI XINJIANG PADA MASA …digilib.uin-suka.ac.id/2411/1/BAB I, V.pdf ·...

download MUSLIM UYGHUR DI PROPINSI XINJIANG PADA MASA …digilib.uin-suka.ac.id/2411/1/BAB I, V.pdf · Apalagi ajaran komunis dengan tegas tidak mengenal Tuhan, ... diproklamirkan pada 1 Oktober

If you can't read please download the document

Transcript of MUSLIM UYGHUR DI PROPINSI XINJIANG PADA MASA …digilib.uin-suka.ac.id/2411/1/BAB I, V.pdf ·...

  • MUSLIM UYGHUR DI PROPINSI XINJIANG

    PADA MASA PEMERINTAH KOMUNIS CHINA

    TAHUN 1949 2008 M

    SKRIPSI

    Diajukan Kepada Fakultas AdabUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

    Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar SarjanaDalam Ilmu Humaniora (S. Hum) Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam

    Oleh:Ika YogyantariNIM: 00120164

    JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

    FAKULTAS ADAB

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

    YOGYAKARTA

    2008

  • ABSTRAKSIMUSLIM UYGHUR DI PROPINSI XINJIANG

    PADA MASA PEMERINTAH KOMUNIS CHINATAHUN 1949 2008 M

    Kehidupan umat Islam di negara penganut paham komunis terbesar didunia setelah Rusia ini, tidaklah seleluasa saudara-saudaranya di belahan dunialainnya. Apalagi ajaran komunis dengan tegas tidak mengenal Tuhan,menganggap agama sebagai Candu, dan mengambil sikap anti agama yang kerasdan beranggapan bahwa agama merupakan gejala kolot yang lambat laun akanditinggalkan, apalagi Partai Komunis Cina dalam konstitusinya pada 1931menyatakan kemerdekaan melawan agama. Sejak dulu, umat Islam memangtidak selamanya memperoleh angin segar, beberapa kali mereka ditekan keras dandimusuhi oleh pemerintah Cina, maupun kelompok-kelompok yang tidakmenginginkan Islam berkembang di Cina pada umumnya dan Xinjiang padakhususnya. Sebagai kelompok minoritas, bangsa Uyghur kerap kali harusmengalami perlakuan diskriminatif, baik dalam kehidupan sosial, politik,ekonomi, budaya maupun dalam menjalankan ibadah sehari-hari, hal inidikarenakan proses pemarjinalan agama dalam sistem komunisme yangditerapkan oleh pemerintah. Bahkan pemerintah lokal Xinjiang yang didominasietnis Han (yang memang sengaja didatangkan dari Cina kawasan timur), berusahamelucuti ke-Islaman Uyghur lewat penerbitan berbagai dekrit, dokumen resmi,dan peraturan lainnya, yang melucuti agama dan membatasi aktifitas beragama,selain itu juga terjadi pelanggaran HAM. Selain memerangi kelompok separatisUyghur, Cina bahkan sudah membuat daftar para pemimpin separatis itu danmenyerahkannya pada dunia internasional dengan menyebut mereka sebagaiteroris Islam dengan perspektifnya sendiri, yang terkait langsung dengan rezimterguling Talib di Afghanistan dan jaringan Al Qaeda pimpinan Usamah binLadin. Atas dasar itulah, umat Islam mengadakan berbagai bentuk perlawanan,sebagai respon atas perlakuan, penindasan dari pemerintah, yang dirasa sangattidak adil serta merugikan umat Islam, dan bagaimana pemerintah berusaha untukmeredam perlawanan mereka dengan brutal, dan menganggapnya sebagaiancaman. Sehingga menimbulkan korban yang tidak sedikit, juga kerusakan hebatpada kehidupan Muslim.Penelitian ini merupakan penelitian sejarah (historis), yakni, menguji,mendeskripsikan, dan menganalisis peristiwa di masa lalu berdasarkan data yangdiperoleh. Pendekatan yang akan digunakan adalah pendekatan politik, yaitudigunakan untuk menganalisa kepentingan-kepentingan individu bahkankelompok dalam hubungannya dengan ekonomi, sosial, budaya, dan politik,dimana hal tersebut memungkinkan seseorang atau golongan memperolehkesempatan dan menunjukkan bagaimana otoritasnya dalam memobilisasipengikut, pengambilan keputusan kolektif dan munculnya konflik antar golongan.

  • DEPARTEMEN AGAMAUNTVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

    FAKULTAS ADABJl. Marsda Adisucipto Yogyakarta 5 5281 T elp.(027 4) 5 13949

    SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

    Hal : Persetujuan skripsiL?mp : eksemplar

    KepadaYth. Dekan Fakultas AdabUIN Sunan Kalijaga YogyakartaDi Yogyakarta

    As salamu' alaikum Wr.Wb.

    Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta

    mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya selaku pembimbing berpendapat

    bahwa skripsi saudara :

    : Ika Yogyantari

    :00120164

    Judul Skripsi :MUSLIM UYGHUR DI PROPINSI XINJIANG PADA MASA

    PEMERINTAH KOMTINIS CHINA TAHUN 1949 _ 2OO8 M

    sudah dapat diajukan kepada Fakultas Adab, Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam,

    UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

    gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Humaniora.

    Dengan ini saya mengharap agar skripsi saudara tersebut di atas dapat

    segera di munaqasyahkan. Atas perhatiannya saya ucapkan trimakasih.

    Wassolamu' alaikum Wr. Wb.

    Yogyakart4 0l Agustus 2008

    Dr. M. Abdul Karim, M.A., M. A.NIP.150 290 391

    Nama

    NIM

  • DEPARTEMENAGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAI\ KALIJAGAFAKIJI- : IAS AIDABJt. Marsda Adisuclpto Yogyakarta 552E1 Telp./Ftx. (O274) St394g

    Skrips denggn judul

    PET{GESAHA'{ SKRIPSINornor : UIN,2/DA/PP,0 l- t/1378/2008

    i . l

    : Muslim Uyghur di Propinsi Xnjiang Pada Masa hmerintah Komunis China Tahun1949-2008 M

    Yang diperciapln dan disusun oleh:

    NIM :001201O4Telah dlmunaqasphkan pada : 13 Agustus

    Nflai HiinaqaqtrhDan dtnptakan tdah dtterlma

    Penguji I

    -4/fu/'4

    \

    effiiffiielJocYlrlnlL

    Yogryakaffa, 11 Se@mber 2008UiN Sunan lGiijaga

  • iv

    MOTTO:

    Orang bisa menaklukkan suatu negeri dari atas punggung kuda

    tetapi akan tidak bisa memerintahnya dari situ.1

    Hidup manusia semuanya bergantung pada perjuangan,

    hanya dengan perjuanganlah kesuksesan dapat tercapai.2

    1 Ibrahim Tien Ying Ma, Perkembangan Islam di Tiongkok, terj. Joesoef Souyb (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 63.

    2 Edison Lestari, Dasar-dasar Bahasa Mandarin 1 (Yogyakarta: Penerbit Widyatama,2001), hlm. viii

  • v

    Skripsi ini Penulis Persembahkan:Bp Masban, Ib Suharyatun,

    Bp Riduan Batubara, Umak Fatima Boru Tanggang,Adik2: Arif Wahyu Setiawan (Iwan),

    Fajar Adi Nugroho (Ade),Suami: Affandi Putra Batubara,

    Princess: Kayla Adia Masyrifah Batubara,Almamater UIN Sunan Kalijaga, &

    Teman2 seperjuangan Angk.00.

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Allah s.w.t. atas segala limpahan karunia-Nya

    kepada kita semua. Kepada-Nya kita memuja, memohon pertolongan, meminta

    petunjuk, dan mengharapkan ampunan. Shalawat serta salam semoga senantiasa

    tercurah ke haribaan baginda Rasulullah s.a.w., suri tauladan dan pembimbing

    sejati umat manusia menuju mardhatillah.

    Skripsi ini merupakan pertanggungjawaban penulis sebagai mahasiswi

    Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab, untuk meraih gelar

    Sarjana Humaniora. Penelitian tentang: MUSLIM UYGHUR DI PROPINSI

    XINJIANG PADA MASA PEMERINTAH KOMUNIS CHINA TAHUN 1949

    2008 M merupakan sebagian kecil dari penelitian Sejarah tentang Islam di China.

    Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak terlepas dari

    dukungan, bimbingan, bantuan, dan motivasi berbagai pihak. Oleh karena itu,

    penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Dekan Fakultas Adab beserta staf-stafnya.

    2. Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, beserta staf-

    stafnya.

    3. Drs. Sujadi selaku Penasehat (Pembimbing) Akademik, serta Bapak/ Ibu

    Dosen di jurusan SKI.

  • vii

    4. Dr. M. Abdul Karim, Double M. A., yang telah membimbing penulis. Terima

    kasih atas waktu, bimbingan, kesabaran, dan dukungannya selama ini.

    5. Segenap karyawan/ti UPT UIN Sunan Kalijaga, Perpustakaan Jurusan Adab,

    Kolese St. Ignatius, PERPUSDA, Seminari Tinggi St. Paulus. Terima kasih

    banyak atas pinjaman buku-bukunya.

    6. Bapak, Ibu saya: Kita hidup untuk hari ini dan yang akan datang, tidak untuk

    menoleh ke belakang (kecuali untuk belajar dari pengalaman). Kedua adik

    penulis, bang Fandi, & Kayla, juga seluruh keluarga besar di Kebumen, yang

    telah memberikan banyak sekali bantuan dan dukungan, baik spiritual maupun

    material. Tidak ketinggalan pula keluarga besar Suami di Sibolga, Tapanuli

    Tengah, Sumatra Utara; Bp Riduan Batubara, Umak Fatima boru Tanggang,

    juga adik-adik dari suami, seperti: Uweng, Dinda, Mail, Anggi, dan Aulia.

    7. Teman-teman saya di SPI, angk.00 tanpa kecuali. Dani, Tony, Lilis: Selamat

    menempuh hidup baru ya!, Tyo: Mana skripsimu? Koq belum sampai ke

    aku?, Alfa Himawati: Maaf aku belum sempat memberimu kabar, Meita

    dan Farida-BSA: Meskipun kita tidak satu kelas, tapi kalian adalah temanku,

    sukses selalu untuk kalian. Terima kasih untuk bantuannya!, Untuk Mur01

    Sukses & selalu semangat!

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

    karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Semoga

    apa yang ada pada skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama seluruh

    mahasiswa Sejarah dan Kebudayaan Islam pada umumnya. Amien

  • viii

    Saya ucapkan terima kasih banyak, dan saya hanya bisa berdoa, semoga

    Allah s.w.t. membalas budi baik semuanya, mendapatkan pahala yang terbaik

    dari-Nya, & melimpahkan rahmat serta Taufik-Nya kepada kita semua. Amien

    Gamsa Hamnida (Korea), Arigato Gozaimasu (Jepang), Xie-Xie Ni (China) yang

    artinya terima kasih.

    Yogyakarta, 16 Agustus 2008 MPenulis,

    Ika YogyantariNIM. 00120164

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL i

    HALAMAN SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ii

    HALAMAN PENGESAHAN iii

    HALAMAN MOTTO iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN v

    KATA PENGANTAR vi

    DAFTAR ISI ix

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah 1

    B. Batasan dan Rumusan Masalah 6

    C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 6

    D. Tinjauan Pustaka 7

    E. Landasan Teori 9

    F. Metode Penelitian 10

    G. Sistematika Pembahasan 12

    BAB II GAMBARAN UMUM PROPINSI XINJIANG

    A. Kondisi Geografis dan Kependudukan 14

    B. Kondisi Sosial dan Ekonomi 18

    C. Perkembangan Kebudayaan dan Keagamaan 21

    D. Kondisi Politik 26

    BAB III ISLAM DI XINJIANG

    A. Sejarah Masuknya Islam 36

    B. Suku Bangsa Islam di Xinjiang 38

    C. Penindasan Pemerintah Komunis China Terhadap Muslim Uyghur 43

    D. Sumbangan Muslim Uyghur 52

  • x

    BAB IV RESPON MUSLIM UYGHUR DI XINJIANG TERHADAP

    KEBIJAKAN PEMERINTAH KOMUNIS CHINA

    A. Insiden di Xinjiang 58

    B. Aksi protes/ Demo 64

    C. Kampanye 68

    D. Pemberontakan 69

    E. Lain-lain 70

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan 72

    B. Saran 73

    DAFTAR PUSTAKA 74

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • 1

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Peoples Republic of China/ Republik Rakyat China (RRC),1 terdiri dari 22

    propinsi (tidak termasuk Taiwan), 5 wilayah otonomi, 3 kota yang langsung di

    bawah pengawasan pemerintah pusat,2 dan 1 wilayah khusus.3

    Propinsi Xinjiang, seperti disebut oleh orang-orang China, adalah suatu

    daerah otonom dalam wilayah RRC, di mana penduduknya kebanyakan orang

    Turki, berbicara dengan beberapa dialek Turki,4 terutama Uyghur yang telah

    1 Nama lainnya adalah Negara Tirai Bambu, Zhonghua Renmin Gonghegou, Tionghoa,Tiongkok, China Daratan, dengan bentuk negara/ pemerintahannya: Komunis, yangdiproklamirkan pada 1 Oktober 1949 oleh Mao Zedong, dengan ibukotanya Beijing (Peking) : B.Harsrinuksmo Cina, dalam A.M.W. Pranarka dkk, Ensiklopedi Nasional Indonesia Jld 4(Jakarta: Cipta Adi Pustaka, 1988), hlm. 132.

    2 Chuen Yan David Lai direview Chu Yuan Cheng, Grolier Academic Encyclopedia 4(USA: Grolier International, Inc., 1991), hlm. 369. Di buku K. Anne Ranson dkk (ed.), LexiconUniversal Encyclopedia 4 (NY: Lexicon Publications, Inc., 1990), hlm. 360 menyebutkan 23propinsi (termasuk Taiwan) dan 5 wilayah otonomi. Di buku George B. Barbour, ChamberssEncyclopedia Vol 3 (London: Hazell Watson & Viney LTD, 1950), hlm. 419 menyebutkan 35propinsi (tidak termasuk Taiwan), 9 kotamadya khusus, dan 1 wilayah khusus.B. Harsrinuksmo, Ensiklopedi Nasional Indonesia Jld 4, hlm. 123-124, menyebutkan Chinamemiliki 26 pemerintah daerah, yang terdiri atas 21 propinsi, 5 daerah otonom, dan 3 daerahistimewa. Di buku Moshe Y. Sachs (ed.), Worldmark Encyclopedia of the Nations Asia andOceania Vol 4 (USA: Worldmark Press LTD, 1988), terdiri dari 21 propinsi (tidak termasukTaiwan), 5 propinsi otonom, dan 3 kota yang langsung di bawah pengawasan pemerintah pusat.

    3 Wilayah khusus (Hongkong) dibedakan lantaran adanya perjanjian dengan Inggris : SariNurlita Jejak Langkah Peradaban Islam di Cina, dalam Majalah Hidayah tahun 3 edisi 36, hlm.114. Hongkong diduduki Inggris sejak 1842 dalam era Perang Candu. Pada 1898, Inggrismenandatangani perjanjian untuk mengembalikan Hongkong kepada China 99 tahun kemudian.Inggris mengembalikan Hongkong kepada China pada 1 Juli 1997 : Rubrik Tempo Doeloedalam Majalah Mingguan Tempo eds. 26 Juni 2 Juli 2006, hlm. 12.

    4 Sinkiang/ Singkiang, atau di dalam bahasa China; Hsin-Chiang yang dieja sebagaiXinjiang, menggambarkan sebagai Wilayah Baru atau biasanya diterjemahkan Dominion Baru :Ghulamuddin Pahta, Soviet-Chinese Collaboration in Eastern Turkestan: The Case of the 1933Uprising, dalam Journal Institute of Muslim Minority Affairs Vol 11 : 2 Juli 1990, hlm. 244, -adalah nama yang diberikan China, meskipun mereka lebih menyukai, menyebut wilayahnya, danmemilih nama Turkistan Timur/ Uyghuristan (hingga sekarang), ini untuk membedakan denganTurkistan Barat, yang masuk ke wilayah Rusia : M. Rafiq Khan, Islam di Tiongkok, Terj,Sulaimansjah (Jakarta: Tintamas, 1967), hlm. 134.M. Ali Kettani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini, Terj. Zarkowi Soejoeti (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005), hlm. 144.

  • 2

    menggunakan huruf Arab selama 800 tahun,5 dan mereka Muslim bermazhab

    Hanafi.6 Xinjiang sendiri terletak di jantung Asia.7 Daerah ini sebagian besar

    terdiri dari pegunungan, gurun, dan stepa,8 juga merupakan sebuah wilayah

    masyarakat nomadik, wilayah pertanian, dan beberapa kota oasis yang penting.9

    Gurun terbesar di Xinjiang antara lain: Karakum, Kyzylkum, dan Taklamakan.10

    Dalam Sejarah Dunia, RRC merupakan salah satu negara komunis terbesar

    di dunia yang11 menganggap agama adalah: madat bagi rakyat,12 sebagai tahyul

    yang menghambat kemajuan,13 tidak rasional, sia-sia, dan hanya untuk

    kepentingan kecil saja,14 bahkan mengharamkan agama karena agama dianggap

    sebagai racun dan candu yang merusak.15 Meskipun dalam Konstitusi RRC

    disebutkan setiap warga negara memiliki kebebasan dalam hal beragama, tidak

    seorang pun atau organisasi mana pun yang bisa memaksakan keinginannya untuk

    percaya atau tidak percaya pada satu keyakinan. Tanpa memandang keyakinan

    mereka, setiap warga negara harus diperlakukan setara di dalam negara. Namun

    5 Khan, Islam di Tiongkok, hlm. 133.6 Kettani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini, hlm. 144.7 J. Morris Jones dkk (ed.), The World Book Encyclopedia 16 (USA: Fielad Enterprises,

    Inc., 1956), hlm. 8207.8 Machasin, Peradaban Islam di Asia Tengah dalam Siti Maryam dkk (ed.), Sejarah

    Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga Modern (Yogyakarta: Fakultas Adab & LESFI,2002), hlm. 234.

    9 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam bagian I & II, Terj. Ghufran A. Masadi(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), hlm. 661.

    10 Theodore Shabad, Lexicon Universal Encyclopedia 19 (NY: Lexicon Publications, Inc.,1990), hlm. 347.

    11 Tony Setiawan, Perkembangan Agama Islam di Cina Pasca Revolusi Kebudayaanpada Tahun 1976-1999, Skripsi Jurusan SKI, Fakultas Adab, 2000, hlm. 1.

    12 Abdurrahman Wahid, Republik Bumi di Surga Sisi Lain Motif Keagamaan diKalangan Gerakan Masyarakat, dalam Agama dan Tantangan Zaman, Pilihan Artikel Prisma1975-1984 (Jakarta LP3ES, 1985), hlm. 266.

    13 Harsrinuksmo, Cina, hlm. 126.14 Anshari Thayib, Islam di Cina (Surabaya: Amarpress, 1991), hlm. 82.15 Setiawan, Perkembangan Agama Islam di Cina Pasca Revolusi Kebudayaan pada

    Tahun 1976-1999, hlm. 39.

  • 3

    kenyataannya berkata lain, klausa yang tercantum dalam konstitusi itu menjadi

    kabur dengan dikeluarkannya sejumlah dekrit, peraturan, serta dokumen resmi

    lainnya yang melucuti agama dan membatasi aktifitas beragama di Xinjiang.

    Salah satunya yang bertentangan dengan Konstitusi China adalah peraturan

    yang mengendalikan pertemuan keagamaan di Xinjiang. Peraturan ini dikeluarkan

    pada 9 November 1988 dan menjadi cikal bakal yang membatasi kegiatan masjid

    dan madrasah secara politis.

    Peraturan sementara yang dibuat pada 23 Agustus 1999 melangkah lebih

    jauh lagi, seperti memberlakukan hukuman bagi pegawai negara yang melakukan

    ibadah agama, melarang shalat berjamaah, menyingkirkan para ulama dari masjid

    dan menggantikannya dengan orang-orang yang setia pada pemerintah. Para guru

    yang mempercayai agama diselidiki dan diperiksa. Mereka yang ketahuan

    menunaikan ibadah haji dikeluarkan dari sekolah tempat mereka mengajar.

    Sekelumit bukti ini menunjukkan bahwa pemerintah memang melakukan

    propaganda terbuka yang mendorong kepada atheisme dan menyingkirkan agama

    dari kehidupan umat Islam di Xinjiang.16 Contoh berbagai larangan dari

    pemerintah yang ditujukan kepada umat Islam, antara lain: pelarangan

    pelaksanaan ibadah, pendirian masjid, dan bahkan terjadi pengrusakan berbagai

    sarana peribadatan umat Islam. Umat Islam tidak boleh memperlihatkan atribut

    dirinya sebagai seorang Muslim, dan bila terjadi pelanggaran pada aturan itu,

    pihak pemerintah tidak segan-segan melakukan tindakan kekerasan.

    .16 Yeyen Rostiyani, 10 Tahun Kampanye Atheisme di Xinjiang, dalam Teguh S & Sri

    Budi EW (ed.), Muslim di Amerika dan Cina: Perjuangan Merengkuh Identitas (Jakarta:Republika, 2003), hlm. 104-105.

  • 4

    Puncak kekejaman terhadap umat Islam dalam sejarah China terjadi pada

    masa Revolusi Kebudayaan berlangsung, yakni pada tahun 1966-1976.17 Pada saat

    itu larangan terhadap agama-agama, resmi diberlakukan. Berbagai sarana

    peribadatan Muslim banyak yang dihancurkan dan sebagian lagi diambil alih oleh

    pemerintah. Tidak sedikit umat Islam yang dibunuh dengan kejam karena tidak

    mau mengingkari keimanannya.18

    Sesuai haluan komunis yang berlaku saat itu, maka simbol-simbol Islam

    terus diupayakan untuk dihilangkan. Masjid-masjid bersejarah memang masih

    berdiri, tetapi fasilitasnya tidak memadai dan pertumbuhannya sangat lambat,

    murid-murid sekolah dilarang melaksanakan Shalat, penggunaan bahasa Uyghur

    dan Arab dibatasi, diganti dengan bahasa China, yang menjadi bahasa wajib di

    sekolah. Proyek-proyek pemerintah banyak dibangun, namun tidak dapat diakses

    kecuali oleh warga yang berbahasa China. Pemerintah nampaknya sengaja

    membuat sengsara Muslim Uyghur atau membuat mereka tidak kerasan tinggal di

    kampung halamannya sendiri. Penangkapan dan pemenjaraan tanpa proses yang

    memadai masih harus terjadi, eksistensi etnis Uyghur juga semakin terancam,

    mengingat wilayah ini menjadi sasaran program pemerintah, yaitu transmigrasi.

    Bahkan pemerintah mencapnya sebagai sarang separatis,19 dan melancarkan

    17 M. Rafiq Khan, Islam di Tiongkok, Terj. Sulaimansjah (Jakarta: Tintamas, 1967), hlm.70.

    18 Ibid., hlm. 76.19 Wibowo Wajah Angkara Cina di Xinjiang, dalam Hidayatullah edisi 01/XVIII/ Mei

    2005 Rabiul Awal 1426, hlm. 90-91.

  • 5

    kampanye atheisme.20 Pada tahun 1999, terjadi pengrusakan jalan-jalan dan unit

    usaha yang dikelola oleh kaum Muslim Uyghur.21

    Muslim Uyghur tidak sanggup menanggung penderitaan ini lebih lama

    lagi,22 dengan adanya kebijakan yang dirasa semakin menyempitkan batas-batas

    otonomi mereka, adanya semangat yang kuat di kalangan separatis,

    membangkitkan keinginan bersatu dengan mitra Muslim yang tinggal di Uni

    Soviet, membangkitkan harapan untuk membentuk sebuah negara Islam,

    membangkitkan kritisisme terhadap kekuasaan China.23 Dipengaruhi oleh isu-isu

    Islam yang berkembang di negara-negara Islam pada era tahun 70an dan

    dipengaruhi oleh gerakan kemerdekaan di negara-negara tetangganya di Asia

    Tengah24 itulah, perlawanan kaum Muslim terus berlangsung, tidak hanya

    berlangsung pada tahun-tahun terakhir saja, tapi merupakan sejarah perlawanan

    yang amat panjang bagi umat Islam suku Uyghur,25 di propinsi Xinjiang.

    Pemberontakan mereka berhasil mendirikan negara merdeka (Republik Islam

    Turkistan Timur), meski hanya bertahan seumur jagung (1944-1949 M).26

    B. Batasan dan Rumusan Masalah

    20 Rostiani & Evidia, Muslim Cina, Tertindas Semua Sejarah, dalam Teguh S & SriBudi EW, Muslim di Amerika dan Cina: Perjuangan Merengkuh Identitas, hlm. 97.

    21 Setiawan, Perkembangan Agama Islam di Cina Pasca Revolusi Kebudayaan padaTahun 1976-1999, hlm. 84-85.

    22 Khan, Islam di Tiongkok, hlm. 89.23 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam bagian III, Terj. Ghufran A. Masadi

    (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), hlm. 417.24 www.eramoslem.com/br/dn/52/1697,I.V,html. (tanpa judul), diakses tgl 1-2-2006.25 Khan, Islam di Tiongkok, hlm. 90.26 Rostiani, Muslim Cina, Tertindas Semua Sejarah, hlm. 93.

  • 6

    Penulisan tentang Muslim Uyghur di Propinsi Xinjiang Pada Masa

    Pemerintah Komunis China Tahun 1949-2008 M ini menarik untuk dikaji lebih

    lanjut. Hal ini mengingat tidak banyak orang yang mengenal suku ini, dan juga

    tidak banyak buku sejarah China yang mencatat peran mereka, karena minimnya

    tulisan-tulisan yang menyangkut dengan pembahasan tersebut, meski terdapat

    tulisan dengan topik penelitian tersebut, akan tetapi kurang fokus dalam

    pembahasannya atau hanya mencantumkan sebagian kecil dari obyek yang hendak

    penulis kaji. Sementara untuk batasan tahunnya 1949-2008 M, yaitu sejak dimulai

    berdirinya RRC dan berkuasanya Partai Komunis China (PKC) di China Daratan,

    pada 1949 setelah berhasil memukul mundur kaum Nasionalis ke wilayah

    selatan, yang sekarang lebih terkenal dengan Taiwan/ Republik China, yang

    beribukota di Taiwan/ Taipeh hingga sekarang (2008).

    Rumusan permasalahannya adalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana kebijakan pemerintah komunis China terhadap umat Islam suku

    Uyghur?

    2. Bagaimana respon yang dilakukan oleh umat Islam Uyghur, terhadap

    kebijakan pemerintah komunis China?

    C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan:

    1. Penulis ingin menjelaskan tentang usaha pemerintah komunis China dalam

    menekan umat beragama yang ada di wilayahnya, khususnya umat Islam.

  • 7

    2. Penulis ingin mengetahui sikap Muslim Uyghur di Xinjiang, terhadap

    perlakuan pemerintah komunis China tersebut.

    Kegunaan dari penelitian ini adalah:

    1. untuk menambah khasanah kepustakaan, sejarah di Indonesia.

    2. dapat dijadikan bahan informasi untuk kajian lebih lanjut bagi mereka yang

    ingin mendalami masalah ini.

    D. Tinjauan Pustaka

    Untuk mendukung penelitian ini, digunakan beberapa literatur (buku atau

    karya tulis) yang dapat dijadikan sebagai acuan, antara lain:

    Journal Institute of Muslim Minority Affairs Volume 11: 2 Juli 1990, The

    April 1990 Uprising in Eastern Turkestan, ditulis oleh Erkin Alptekin yang

    membahas pemberontakan atau perlawanan suku Uyghur yang terjadi pada bulan

    April 1990, juga usaha pemerintah komunis untuk meredam perlawanan mereka

    dengan cara brutal, sehingga menimbulkan korban yang tidak sedikit, tidak hanya

    nyawa tapi juga materi, seperti bagunan yang rusak dan lain-lain. Islam di Cina,

    karya Anshari Thayib. Buku ini merupakan catatan perjalanan seorang wartawan

    harian pagi Surya, membahas tentang suku-suku minoritas Islam yang ada di

    China pada umumnya, dan Xinjiang pada khususnya, juga peristiwa di tahun

    1990; insiden di Xinjiang. Penjabarannya mengenai perlawanan umat Islam, tidak

    hanya di Xinjiang, tetapi juga di Yunnan, dan distrik Yuxi.

    Buku, Islam di Tiongkok karya M. Rafiq Khan, terdiri dari 7 bab, dan yang

    berkaitan dengan judul ada di bab I yang membahas tentang Islam pada masa

  • 8

    rezim, dijabarkan secara garis besar, bab III di sub bab pendidikan komunis atas

    Turkistan Timur, dan bab VII yang membahas bagaimana keadaan geografis,

    sumber daya alamnya, sejarahnya, penduduk, usaha apa yang dilakukan komunis

    untuk menguasai Xinjiang, dan bagaimana kemungkinan-kemungkinannya di hari

    Depan. Buku yang berjudul Muslim di Amerika dan Cina: Perjuangan Merengkuh

    Identitas, Teguh Setiawan dan Sri Budi Eko Wardani (ed.), merupakan kumpulan

    artikel dari harian republika, yang kemudian dibukukan. Artikel yang sesuai

    dengan bahasan skripsi ini adalah 1. Muslim Cina, Tertindas Semua Sejarah

    membahas: masuknya Islam di Xinjiang, identitas diri suku Uyghur, letak

    geografis/ batas wilayah propinsi, sejarah politik, penaklukkan Cina atas

    Xjinjiang, penindasan yang dilakukan pemerintah terhadap Muslim Uyghur,

    perlawanan mereka di tahun 1990, 1996, dan 1997. Juga ditampilkan bagaimana

    umat Islam di propinsi Yinchuan dengan ibukotanya Ningxia. 2. Potret

    Peradaban Maju yang Dikebiri Tanpa Ampun membahas: letak geografis, luas

    wilayah, peradaban dan kebudayaan suku Uyghur. Dan 3. 10 Tahun Kampanye

    Atheisme di Xinjiang membahas: kebijakan dan tekanan yang dilakukan

    pemerintah komunis terhadap Muslim Uyghur, perlawanan mereka di tahun 1990,

    1996, dan 1997.

    Skripsi yang berjudul Perkembangan Agama Islam di Cina Pasca

    Revolusi Kebudayaan pada Tahun 1976-1999 karya ilmiah dari Tony Setiawan,

    Jurusan SKI, Fakultas Adab, 2000. Yang terkait dengan bahasan penulis: kondisi

    keagamaan di Xinjiang pra dan pasca Revolusi Budaya, organisasi internal di

    Xinjiang maupun internasional, penentangan kaum Muslim terhadap kebijakan

  • 9

    pemerintah China, Sumbangannya di bidang perekonomian, pendidikan. Adanya

    kekerasan, penindasan, dan tekanan dari pihak pemerintah serta kelompok-

    kelompok tertentu yang tidak menginginkan Islam berkembang di Xinjiang, juga

    perlawanan mereka.

    E. Landasan Teori

    Mayoritas penduduk China bukanlah Muslim. Sebagai kelompok

    minoritas umat Islam kerap kali harus mengalami perlakuan diskriminatif, baik

    dalam kehidupan sosial maupun dalam menjalankan ibadah sehari-hari. Ada

    sebuah komunitas Muslim yang kaum mudanya nyaris tidak pernah menjalankan

    shalat lima waktu kecuali Idul Fitri dan Idul Adha karena proses

    pemarjinalan agama dalam sistem komunisme yang diterapkan pemerintah

    China.

    Teori yang digunakan yaitu, apa yang dinamakan Arnold J. Toynbee

    Challenge and Response27 yaitu setiap perilaku pada hakikatnya merupakan

    tanggapan atau balasan (respons) terhadap rangsang (stimulus), karena itu

    rangsang mempengaruhi tingkah laku, atau bahkan menentukan tingkah laku.28

    Teori ini menjelaskan bahwa, segala bentuk penindasan yang dilakukan oleh

    pemerintah China terhadap umat Islam di Xinjiang akan selalu mendapat

    perlawanan dari umat Islam itu sendiri.

    27 Arnold J. Toynbee, A Study of History (London: Oxford University Press, 1956), hlm.271.

    28 Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial (Bandung: PTERESCO, 1993), hlm. 19.

  • 10

    Teori lainnya adalah Teori Konflik diadik (Mikro) yang dikemukakan

    secara eksplisit oleh George Simmel tentang subyek konflik yang umumnya

    ditimbulkan oleh masalah-masalah yang menyangkut kehormatan, eksistensi

    individu dan kelompok, yang jika mereka merasa dirugikan harga diri dan

    kehormatannya maka seringkali konflik tidak dapat dihindari dan mereka

    berusaha untuk mempertahankan diri untuk menjaga eksistensinya dalam

    masyarakat, dan untuk itu tidak jarang menimbulkan konflik fisik.29 Teori ini

    untuk menjelaskan adanya konflik atau perselisihan yang dihadapi oleh umat

    Islam dengan pemerintah, terkait dengan eksistensinya di negara komunis ini.

    Analisis skripsi ini dititikberatkan pada penggunaan pendekatan politik,

    yaitu digunakan untuk menganalisis kepentingan-kepentingan individu bahkan

    kelompok dalam hubungannya dengan persoalan ekonomi, sosial, budaya, dan

    politik, di mana hal tersebut memungkinkan seseorang atau golongan memperoleh

    kesempatan dan menunjukkan bagaimana otoritasnya dalam memobilisasi

    pengikut, pengambilan keputusan kolektif dan munculnya konflik antar

    golongan.30

    F. Metode Penelitian

    Penulisan ini meruapakan kajian historis, dan metode yang digunakan

    adalah metode historis atau metode sejarah yakni suatu proses menguji,

    mendeskripsikan, dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa

    29 Arifin Noor, Ilmu Sosial Dasar (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm. 232.30 Ibid., hlm. 221.

  • 11

    lampau berdasarkan data yang telah diperoleh.31 Metode sejarah yang digunakan

    dalam pembahasan ini meliputi:

    1. Heuristik (Pengumpulan Data)

    Adalah suatu tahap awal dalam metode sejarah yang digunakan untuk

    mengumpulkan sumber-sumber yang terkait dengan penelitian yang akan dikaji.

    Kaitannya dengan penulisan skripsi ini, pengumpulan sumber-sumber tersebut

    diperoleh melalui penelitian kepustakaan (Library Research).32 Dalam hal ini

    penulis mengumpulkan data-data yang ada di perpustakaan, yang berkaitan

    dengan pembahasan ini. Data-data tersebut bisa berupa buku-buku, majalah,

    makalah-makalah, jurnal yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.

    2. Kritik Sumber (Verifikasi)

    Yaitu menguji dan menganalisa data secara kritis. Kritik ini dilakukan baik

    secara Intern maupun ekstern, yaitu untuk mengetahui kredibilitas keaslian

    sumber tersebut. Setelah terkumpul kemudian bahan-bahan yang ada

    dikelompokkan dan diseleksi dengan mencari kelogisan untuk merencanakan dan

    membuat kerangka yang mendukung penyelesaian masalah.33 Penulis menyelidiki

    fakta yang kurang jelas baik bentuk maupun isinya. Dalam hal ini akan dilakukan

    klarifikasi apabila ada data yang kurang berkaitan antara satu data dengan data

    yang lainnya.

    3. Interpretasi (Penafsiran)

    31 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos, 1999), hlm. 44.32 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1999),

    hlm. 94-96.33 Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, hlm. 67.

  • 12

    Teknik ini merupakan penggabungan dari proses analisis dan sintesis data.

    Pada tahap ini, data yang diperoleh diurai atau dideskripsikan kemudian disatukan

    (disintesiskan), sehingga tersusun menjadi fakta-fakta sejarah.34 Menetapkan

    fakta-fakta yang berhubungan dengan tulisan yang akan dibahas. Penulis gunakan

    untuk melakukan penganalisaan dan memberikan penafsiran terhadap data yang

    diperoleh secara kritis.

    4. Historiografi

    Merupakan langkah akhir dari sebuah penelitian yang dilakukan dalam

    bentuk tulisan dengan memberikan keterangan yang jelas dan sistematis.

    Historiografi ini merupakan pemaparan hasil penelitian yang telah dilakukan dan

    selalu memperhatikan aspek kronologi, sehingga muncul hubungan rasional antara

    fakta-fakta yang ada, tersaji dengan utuh dan berkesinambungan.35 Tahap ini

    dilakukan setelah melakukan pengumpulan data, melakukan kritik sumber,

    mengadakan penafsiran sumber yang telah ada kemudian menulis ke dalam

    bentuk skripsi.

    G. Sistematika Pembahasan

    Bab I merupakan pendahuluan, berisi Latar Belakang Masalah, Batasan

    dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka,

    Landasan Teori, Metode Penelitian, dan Sistematika Pembahasan. Bab ini

    merupakan langkah pertama atau gambaran umum mengenai isi skripsi.

    34 Louis Goftschalk, Mengerti Sejarah, Terj. Nugroho Notosusanto (Jakarta: UI Press,1986), hlm. 32.

    35 Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, hlm. 67.

  • 13

    Bab II membahas tentang Gambaran Umum Propinsi Xinjiang. Pada bab

    ini diuraikan mengenai kondisi geografis dan kependudukan, sosial dan ekonomi,

    keagamaan dan budaya, serta sejarah politik suku Uyghur di Xinjiang. Bab ini

    merupakan setting wilayah dan situasi kondisi masyarakat dalam berbagai aspek.

    Bab III membahas tentang Islam di Xinjiang. Pada bab ini diuraikan

    mengenai sejarah masuknya Islam di Xinjiang, suku-suku Islam di Xinjiang,

    Penindasan pemerintah komunis China terhadap Muslim Uyghur, dan sumbangan

    Muslim Uyghur. Bab ini menguraikan secara detail tentang kondisi umat Islam di

    Xinjiang.

    Bab IV membahas tentang Respon Muslim Uyghur di Xinjiang terhadap

    Kebijakan Pemerintah Komunis China. Pada bab ini diuraikan tentang Insiden,

    aksi protes/ demo, kampanye, pemberontakan, serta lain-lain. Dalam pembahasan

    ini diharapkan, dapat mengungkap, bagaimana perjuangan mereka, untuk

    menegakkan identitas mereka sebagai seorang Muslim, meski untuk itu,

    membutuhkan pengorbanan dan kesabaran yang sangat besar.

    Bab V merupakan bab terakhir atau penutup yang berisikan kesimpulan

    dari uraian bab-bab sebelumnya, selain itu juga memuat saran dari siapapun, yang

    sifatnya membangun, atas segala kekurangan dari karya tulis ini. Agar hasil yang

    didapat bisa maksimal, meskipun tidak 100% sempurna.

  • BAB VPENUTUP

    A. Kesimpulan

    1. Dilihat dari sudut pandang manapun kebijakan yang dibuat oleh pemerintah

    Komunis China memang sangat merugikan, posisi orang Uyghur sebagai umat

    Islam, sebagai orang Turki dan lain sebagainya. Meski pembubaran Uni

    Soviet telah diterima sebagai simbol kematian Komunisme sebagai rezim

    politis, ideologi, tetapi sesungguhnya penerapan Komunis masih terus

    berlanjut. Rusia (Uni Soviet) dan China adalah negara di mana mentalitas

    Tentara Merah masih sangat berpengaruh. Kebijakan Rusia di Chechnya, dan

    perlakuan pemerintah China di Xinjiang, adalah bukti paling penting tentang

    hal ini. Kaum Muslim di Xinjiang semakin menderita akibat sikap pemerintah

    China yang melakukan segala macam cara untuk menumpas keberadaan

    mereka.

    2. Akibat dari kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil itulah, juga

    keinginan mereka untuk memiliki negara yang merdeka dan berdaulat,

    membuat Muslim Uyghur selalu melawan. Apalagi orang Turki (secara

    keseluruhan) dikenal sebagai orang yang gigih untuk mempertahankan

    keyakinan mereka, meski nyawa menjadi taruhannya. Pembahasan dalam bab

    IV merupakan sedikit peristiwa yang berhasil penulis temukan, dan

    kemungkinan masih banyak lagi perlawanan yang lain. Hal ini dikarenakan,

    pemerintah China selalu mengawasi berbagai kegiatan dengan ketat.

    Misalnya, soal penggunaan internet (pengaksesan berita) dan lain-lain

  • 73

    sehingga masyarakat sedikit sekali mengetahui informasi, apalagi masyarakat

    yang ada di luar negara mereka.

    B. Saran

    1. Muslim China akan berbahagia berada di dalam RRC jika mereka diberi

    kemerdekaan beragama, dihormati identitas keislamannya dan diizinkan untuk

    tumbuh subur sebagai komunitas Muslim dengan otonomi lembaga-lembaga

    dan kebudayaannya. Mereka pasti akan menanggapi dengan kesetiaan yang

    lebih kepada negara-pemerintah, bahkan Xinjiang dapat dipuaskan jika

    otonominya sebagai negara Turki Muslim dihormati. Sekali komunitas

    Muslim China dipuaskan, baik China maupun Dunia Muslim akan

    diuntungkan dari persaudaraan yang diciptakan oleh penganiayaan anggota-

    anggota ummah Muslim.

    2. Meski China terdiri dari etnis, agama, asal-usul, bahasa, tradisi, dan budaya

    yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, namun sepanjang mereka

    diberikan kesempatan, diperlakukan yang sama dalam segala hal (tidak ada

    diskriminasi) oleh pemerintah, maka yang namanya protes, demonstrasi,

    penyerbuan, pemberontakan dan lain sebagainya tidak akan ada. Intinya,

    pemerintah harus menghargai hak-hak mereka sebagai manusia, maka dengan

    sukarela mereka pun akan menjalankan kewajiban mereka sebagai warga

    negara yang baik.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Buku-buku:

    Abdurrahman, Dudung. Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos WacanaIlmu, 1999.

    Anderson, M. H. dkk (ed). Chamberss Encyclopedia vol.3. London: HazellWatson & Viney LTD, 1950.

    Dillon, Michael. Chinas Muslims. New York: Oxford University Press, 1996.

    Dewan Redaksi Ensiklopedi Indonesia. Ensiklopedi Indonesia 6. Jakarta: IchtiarBaru-Van Hoeve, 1984.

    Esposito, John L. (ed). Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern 2. Bandung:Mizan, 2001.

    Goftschalk, Louis. Mengerti Sejarah. Terj. Nugroho Notosusanto. Jakarta: UIPress, 1996.

    Jiuping. 9 Komentar Mengenai Partai Komunis. Terj. PT. Sinar Era Baru.Jakarta: Era Baru, 2005.

    Jones, J. Morris dkk (ed). The World Book Encyclopedia 16. USA: FieldEnterprises, Inc., 1956.

    -------. The World Book Encyclopedia 21. USA: Field Enterprises, Inc., 1987.

    Kettani, M. Ali. Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini. Terj.Zarkowi Soejoeti.Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

    Khan, M. Rafiq. Islam di Tiongkok. Terj. Sulaimansjah. Jakarta: Tintamas, 1967.

    Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya,1999.

    Lapidus, Ira M. Sejarah Sosial Umat Islam bag I & II. Terj. Ghuffron A. Masadi.Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999.

    -------. Sejarah Sosial Umat Islam bag III. Terj. Ghuffron A. Masadi. Jakarta:Raja Grafindo Persada, 1999.

    Maryam, Siti dkk (ed). Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik HinggaModern. Yogyakarta: Fakultas Adab & LESFI, 2002.

  • 75

    Noor, Arifin. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Pustaka Setia, 1997.

    Pranarka, A. M. W. dkk. Ensiklopedi Nasional Indonesia 4. Jakarta: CiptaAdi Pustaka, 1988.

    Ranson, K. Anne dkk (ed). Grolier Academic Encyclopedia 4. USA: GrolierInternational, Inc., 1991

    -------. Lexicon Universal Encyclopedia 4. New York: Lexicon Publications, Inc.,1990.

    -------. Lexicon Universal Encyclopedia 19. New York: Lexicon Publications,Inc., 1990.

    Sachs, Moshe Y. dkk (ed). Worldmark Encyclopedia of the Nations Asia andOceania Vol.4. USA: Worldmark Press LTD., 1988.

    Seeger, Elizabeth. Sedjarah Tiongkok Selajang Pandang. Terj. Sudarno & OngPok Kiat. Jakarta: J.B. Walters, 1952.

    Setiawan, Teguh & Sri Budi E.W. (ed). Muslim di Amerika dan Cina: PerjuanganMerengkuh Identitas. Jakarta: Penerbit Republika, 2003.

    Setiawan, Tony. Perkembangan Agama Islam di Cina Pasca RevolusiKebudayaan pada Tahun 1976 1999. Yogyakarta: Fakultas Adab Skripsi Jurusan SKI IAIN, 2000.

    Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar; Teori dan Konsep Ilmu Sosial (edsRevisi). Bandung: PT ERESCO, 1993.

    Thayib, Anshari. Islam di Cina. Surabaya: Amarpress, 1991.

    Tien Ying Ma, Ibrahim. Perkembangan Islam di Tiongkok. Terj. Joesoef Souyb.Jakarta: Penerbit Buan Bintang, 1979.

    Tim Narasi. Pembunuh-pembunuh Massal Abad XX. Terj. Febiola Reza Wijaya.Yogyakarta: Narasi, 2006.

    Toynbee, Arnold J. A Study of History. London: Oxford University press, 1956.

    Tugas wajib pra Munaqosyah penulis, Ringkasan Hasil Penelitian Skripsi,Ditujukan untuk Jurusan SKI, Fakultas Adab, UIN Sunan Kalijaga, YK.

    Wahid, Abdurrahman, Republik Bumi di Surga Sisi Lain Motif Keagamaan diKalangan Gerakan Masyarakat, dalam Agama dan Tantangan Zaman,

  • 76

    Pilihan Artikel Prisma 1975 1984. Jakarta: LP3ES, 1985.

    Weekes, Richard V.(ed). Muslim Peoples: a World Ethnographic Survey. London:Greenwood Press, 1978.

    Internet:

    http://beritasore.com/2008/04/02/1000-warga-muslim-xinjiang-china-protes-atas-tewasnya-seorang-pedagang

    http://www.eramoslem.com/br/dn/52/16979,1,V,html.

    http://indonesian.cri.cn/1/2003/12/04/[email protected].

    http://www.sasak.net/modules/news/article.php?storyid1703

    http://www.suara-islam.com

    www.eramoslem.com/br/dn/52/1697,I,V,html.

    www.harun yahya.com/indo/ara.php.

    www.kompas.com/kompas-cetak/0409/03/in/1246,773.htm,

    www.Suara merdeka.com/harian/0409/14/int02,htm,

    Jurnal:

    Etudes, Paris: Assas Editions, 1981. Situs internet: http://perso.wanadoo.fr/assas-editions.

    Journal Institute of Muslim Minority Affairs Volume 11: 2 July 1990

    ------- Volume 8 : 2 July 1987

    Majalah:

    Hidayah thn.3 eds.36 Rabiul Akhir/ Jumadil Awal 1425/ Juli 2004.

    Hidayatullah eds.01/XVIII/ Mei 2005 Rabiul Awal 1426, www.hidayatullah.com .

    Intisari, edisi Maret 2006 no. 512 Tahun XLIII.

    Tempo, edisi 26 Juni 2 Juli 2006.

  • Lemqrrar ., \

    ' ' Ihc lctt l-ric's

    ! ' l { ( ) \ rN ( ,1 : .S. i i t n r o r i r t t . i i . c l t

    . ' 1 i : . l

    l \c i rubl ic of 'Cir i t ra

    ( : l l ' l l : \, . t p p r , r t r r t r . t i . l r \ . t , t S

    l { i r , 1 , t i r / , i

    l ' l r r l l r r n I l , r r l - i r r

    J i l i r r h t r t t tI i t i h r r r g t l i . r r t g '

    J i l i r rLi:otr irrr.Fl ctrciSlt lr t t i r>rrp.Shrrrrr i iS l t . t r t t t r tGrnsu

    Qingl l i iI-icttltrAnhui

    I iangsuSichu l r t

    I I t r l r t iZlrci i .rrrr l( i t r t / .1 t , ' u

    I l t t t t . t r t

    I i . r tr qr t

    l : t t j i . t r t) ' u t t t t t t t( iu.utqr t , t t t t i r '

    ( i t t . r r r 1 ' , r i' Z l r t , . r r r g

    r \ . 1 (( i t r . r t tgr l t ; r rg

    \ 1 \ t t l t ( i : i t :

    I I e i i t r r r r ' . . l l , r r r , . 1

    i . . t t t r r

    l . i . t t r t t i t r r l

    l ' 1 o n c i o r i i r ' p c i r

    S l r r r t l u r : r i

    S l r . t ns i

    S l r t ' r t r i

    K. t t ts t t( l h ' i ngh i r i

    I - lor t . tn

    Arrhui, : .l l lxngsil

    Szcc l t ' t r : t t t o r

    S / . t r l t r r ' . t t t

    I l t t p c r , r l I l r r p c l t( . i r c k r . t r r L ' .

    K u r ' t ( l t r t t i r t t

    l . l r r c i . I tut t

    i I t r r r . t t t( . l t i . t r r r t l r r i r r r '

    I ( r . ' r r1 ' ,s i

    l ; r r k i u t

    Y i i t t r t r r t t

    ( . l r . r r gc l t I t t t

    S i rct t t ' t t r g.

    , \ r r s l t l t t t' l , t r r 1

    ', :, 1 t , t r t

    l . i i d . r

    l l c i i i t t g' f irrrj in' f r i lu ln

    I i n r r n( ] r n l l r l . r o

    Lrr t z l t r t t t

    li.ri I r'r rg

    \ i l r

    l , u ( ) \ ' . l l l l l

    N , r r t p r t l t ,

    S l r . r r r g l r : t t

    F l i l l l g / . 11 ( i t i

    tVr . rh ln

    ( ) l r c r r g r l t r( lhor rg, t1 i r tg( ) he r t gsh r

    Nrrrr t l t r t r rq

    I : t iz l tot t

    l i . r r r r n r i r r g

    X i l t l c r t( i t t . t t rq2, l r ( t r I

    X i . rngg,rng

    Aun rc t t

    ( , l t ' , r l t g r l r ' t r r t

    S i r t t n . t t r i l , l i c t t i l i ' i r ' ; t -

    , r l l l n k r l r . ' r r

    . ' \ r r s l t . t t t' l ' . u r r ' , " l t , r r r

    I ) , r l r c r r , l , r l i e r r ,

    o l l ) r t i rer t

    l l c i j i r r g" f igt ts i r t- l ' r i v t r l r r t

    ' l 's i r t , t r t

    ( ' l t ' i t t t , . t . r , r , r t

    | \ i l l t l l , l ( )

    l . . r r r r l r o t t

    K ' ' . r i l i ' r r {

    \ i , r t i r l [ : i . r r r .

    . l l 1 ! l ( l t l ( . l r ' . t r l r . : . . r t t

    I r ) \ ' . i l l l l

    N, tn f : r t t 1 ' ,

    . \ l r . r r r g l t . r r

    I l ' . t t t q t l t , r r t\ \ ' r r l r . r t t . i r t e l i r t l i r t r l

    I l . r r r k , r r r { I l , r r t k o ' r i( , l r ' c r t u t r r

    ( , l r r r r r r , . k i r t s t( . I r ' l r t g : l t . t

    . * - . r t t i l t ' .u t q

    I"r x r t l t t r r t

    l i . ' t r r t t t t i t r g

    l - l r i . r r r tcr t t t r r \ t t tot( , i l t l l { ) l )

    l " l r r r r gko t t g

    t\4 r.'r r r

    l ( r r r r ) r ls t

    K r r l t r g t unu

    uJ gtb''.l- fr,\rlrfrrn a" lharlton nn.

    a\id Lu\\urr Lustt : \\ltc Crr.,.u

    Lr.r,urrS , L*htne tts l'11y,org\{r f f i , h,rr . , t9?L), \ r ln, xxUi

  • Lantprron ' t l , . l r i . l , l . A t U i / \ A \ l ) l , o l ) u l . / \ l l ( ) : a

    t l r ta (s '1, n ls)

    5 ,1 ' l o5: , , . i , . ; .1. 15 , s l . lf r l . S . 1 f ;

    : . 1 ' l { o; t : ,1 5 sI I . 9 . 1 ?

    r J r . r : r1 r { r . 5 : i l. l : , o . t 5J5 ' { . taH J ' { l -56 8 , l 2 z6 o , 1 7 85 5 , r io t72 .eCO

    r 4 . 1 . 9 5 9, 6 : . J o r

    705, i 69

    : . 1 . , 1 ! i I7 6 '5 .11

    9( r , ' 2 ' l1 ' l ' l 1q :: _t.9/,:. r 7 , 6 O 12 ( 'n-.lr)J l , l r s

    | ( ) - , r r " 'I I . "

    l O ( ) . l l \

    r '].1, I {r)

    : f i o . l l 71 ( r 1 , \ . 1 1

    I I ' l i ( l a '

    t {I l r '

    : a i

    J ( 9

    . l 6 r ) . : : ( t I

    i . S ( i . l . i r . l

    l i s t i ' t , t t t , l

    ( , ' 1 r r c . ' q J 7 l

    ;;;;;,,";lptt :q. i lv, I

    r \ n l t nc i( ihc!r i ru: . .1 . .l ru!

  • I1I

    l

    Lomprian : 3

    Ft].']

    F

    /

    s - {< .xd . 8o Fz 1* ?

    a

    t . : . . . . ' -

    | . .

    \

    \

    q

    v .

    z

    UIr.l

    3i

    t

    ,

    I

    tI

    I

    z

    {(n

    a

    +(

    a

    2

    q

    z.{v

    II

    v t rz '3,< i

    t ' . F , ' - "

    , y . v f ;C

    , : \E I

    f \i (

    , s

    F /t t

    Y,

    a

    l

    I

    \ /l _ - \ \ /

    / \ , ''. .,'| /, ' It ' {

    N

    d)

    )l

    c

    7Xo

    bo

    N

    c {

    q E

    1I

    N

    X

    J6,.t " +: a N

    a

    0 ,

    > ] .

    tnta rii -/-,) ,/: i / ', , ((;) (

    I

    ("\.

    L .,,\ - v . - ^ \ - , , . . . \

  • Lomp rran

    k\teobc\h gwgtt S.ru!fu.\on9 ltrV Frut ,LkiU",ito

    fungkt Ualq[q t^]0dd{0, \ut\ Suc{u'vr,, e,\. b \,t jn\Lq.re , r,!S?), hlur . ]\t - gtl,

  • l-..,nt\rtr

  • l !t ot \

    l hl i

    !

    *ho

    U

    F e ): Nt o \! \f , \

    \ f ,

    E : iE A

    ! N

    ' E d

    i t it l

    i ii . v

    ' t . '

    t \

    i r '.!. ir Ht t: f is ' ;E i a! ss t

    l $

    :ic,la.

    :i.. ! r,4:.\' ?:- :f'Y f'?ril, ::I

    r'"

    srt \ \ \i3 f=} .r$$J *J I _\',"!o$t;

    a

    lt)

    oI

    o

    \

    tl*r

    tC'U

    J.qt

    ,, ,#oq'8 . , ' .$r ttr. . r ua

    o 'ioq)

    Rh.

    q,

    t o S

    r?nE,O . r . E \I J qA l f

    !1- O

    Lhar\as ?a\rtuL Tr[zooura\j ' Ruvc'lutrc'n \n Lhrrra LNrv'l lorL ' ltcar''-L A' i'rcre gor ' ln't

    ?u6\rsherc, tqSZ), \ r \ r 'n tu wr11ul, t nlokorrrq t&qioyr drrtavu' ,

  • CURRICULUM VITAE

    Nama : IKA YOGYANTARI

    Tempat / tanggal lahir : Kebumen, 12 Agustus 1982

    Nama orang tua :

    1. Ayah : Masban

    2. Ibu : Suharyatun

    Alamat Asal : Gadungrejo (Tedunan) RT.1/RW.2 no.34 Klirong,

    Kebumen, Jawa Tengah 54381

    Alamat di Yogyakarta : Jl. Wates KM 11 Perum Griya Kencana Permai

    blok G4 no.16, Argorejo, Sedayu, Bantul.

    RIWAYAT PENDIDIKAN :

    1. TK Trimardisiwi (1988).

    2. SDN Gadungrejo (1994).

    3. MTsN Klirong (1997).

    4. SMUN I Klirong (2000).

    5. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

    HALAMAN JUDULABSTRAKSIHALAMAN PERSETUJUANHALAMAN PENGESAHANHALAMAN MOTTOHALAMAN PERSEMBAHANKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Batasan dan Rumusan MasalahC. Tujuan dan Kegunaan PenelitianD. Tinjauan PustakaE. Landasan TeoriF. Metode PenelitianG. Sistematika PembahasanBAB V PENUTUPA. KesimpulanB. SaranDAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN