Musim Hujan,drainase macet lagi.docx

2
Nama : Dendy Primanandi (Nanang Banjar 2011) Alamat : Jl. Kacapiring 3 No. 13, Banjarmasin No Hp : 08981182011 Pekerjaan: Mahasiswa Teknik Lingkungan Unlam Tema Komentar: “Musim hujan, drainase macet lagi” Integrasi antara Pemerintah dan Masyarakat Banjir merupakan kata yang sangat pupoler, khususnya pada musim hujan. Hujan merupakan faktor terpenting dalam analisis hidrologi. Intensitas hujan yang tinggi pada suatu kawasan hunian yang kecil dapat mengakibatkan genangan pada jalan-jalan, tempat parkir, dan tempat-tempat lainnya karena fasilitas drainase tidak didesain secara maksimal untuk mengalirkan air akibat intensitas hujan yang tinggi.

Transcript of Musim Hujan,drainase macet lagi.docx

Page 1: Musim Hujan,drainase macet lagi.docx

Nama : Dendy Primanandi (Nanang Banjar 2011)

Alamat : Jl. Kacapiring 3 No. 13, Banjarmasin

No Hp : 08981182011

Pekerjaan: Mahasiswa Teknik Lingkungan Unlam

Tema Komentar: “Musim hujan, drainase macet lagi”

Integrasi antara Pemerintah dan Masyarakat

Banjir merupakan kata yang sangat pupoler, khususnya pada musim hujan. Hujan merupakan faktor terpenting dalam analisis hidrologi. Intensitas hujan yang tinggi pada suatu kawasan hunian yang kecil dapat mengakibatkan genangan pada jalan-jalan, tempat parkir, dan tempat-tempat lainnya karena fasilitas drainase tidak didesain secara maksimal untuk mengalirkan air akibat intensitas hujan yang tinggi.

Saat ini sistem drainase sudah menjadi salah satu infrastruktur perkotaan yang sangat penting. Kualitas manajemen suatu kota dapat dilihat dari kualitas sistem drainase yang ada. Sistem drainase yang baik dapat membebaskan kota dari genangan air.

Jika dirunut ke belakang, akar permasalahan banjir di perkotaan berawal dari pertambahan penduduk yang sangat cepat, di atas pertumbuhan rata-rata nasional.

Page 2: Musim Hujan,drainase macet lagi.docx

Pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan yang memadai mengakibatkan pemanfaatan lahan perkotaan menjadi acak-acakan (semrawut). Pemanfaatan lahan yang tidak tertib inilah yang menyebabkan persoalan drainase di perkotaan menjadi sangat kompleks. Hal ini juga disebabkan oleh tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah dan acuh tak acuh terhadap penting dan perlunya memecahkan permasalahan drainase yang dihadapi kota.

Setiap kegiatan yang melibatkan lahan sebagai obyek, seperti perumahan, perkantoran, industri, maupun transportasi harus mempertimbangkan aliran air hujan. Pada waktu pembukaan lahan, perlu diperhatikan pola drainase pasca pengembangan.

Belum konsistennya pelaksanaan hukum menambah komplek masalah yang dihadapi kota-kota di Indonesia. Sebagian masyarakat masih saja bersikap seperti kurang peduli terhadap permasalahan sampah yang ada, seperti tindakan mereka yang membuang sampah sembarangan baik di jalan-jalan, maupun sungai sehingga ujung-ujungnya menyumbat dan mengurangi daya tampung saluran drainase.

Jadi sudah seharusnya lah kita semua baik dari pemerintah setempat dan masyarakatnya turut bersama-sama menjaga dan memelihara sarana dan prasarana kota khususnya drainase agar fungsinya sebagai pengendali banjir dapat maksimal.