Museum Wayang Indonesia

14
I. Latar Belakang Masalah Museum Wayang Indonesia merupakan salah satu museum yang ada di kompleks kota tua. Museum yang berisi berbagai jenis wayang dan boneka ini merupakan salah satu museum yang menjadi daya tarik di kota tua selain museum Fatahillah. Fungsi atau kegunaan museum ini terus mengalami perubahan seiring perubahan kondisi dan kebutuhan negara. Perombakan atau pemugaran juga dilakukan untuk memperindah dan memperkuat kondisi bangunan . Koleksi yang ada tidak hanya sebatas tokoh – tokoh perwayangan tapi juga boneka – boneka dari berbagai negara dari Asia sampai Eropa dan Amerika. Dewasa ini, tidak banyak yang mengetahui sejarah museum ini. Mulai dari tujuan awal pembangunan, umur museum sampai pada diresmikannya museum menjadi museum wayang Indonesia. Kebanyakan orang hanya berkunjung , melihat – lihat tanpa ada yang mencari tahu asal mula dari museum ini. Museum Wayang Indonesia bertujuan menambah pengetahuan masyarakat terutama pelajar mengenai wayang bukan hanya wayang atau boneka khas Indonesia tapi juga dari luar Indonesia. Museum Wayang juga bertujuan mengenalkan wayang pada anak – anak generasi muda agar ke

description

Makalah museum wayang, Jakarta, Indonesia

Transcript of Museum Wayang Indonesia

Page 1: Museum Wayang Indonesia

I. Latar Belakang Masalah

Museum Wayang Indonesia merupakan salah satu museum yang ada di

kompleks kota tua. Museum yang berisi berbagai jenis wayang dan boneka ini

merupakan salah satu museum yang menjadi daya tarik di kota tua selain museum

Fatahillah. Fungsi atau kegunaan museum ini terus mengalami perubahan seiring

perubahan kondisi dan kebutuhan negara. Perombakan atau pemugaran juga

dilakukan untuk memperindah dan memperkuat kondisi bangunan . Koleksi yang ada

tidak hanya sebatas tokoh – tokoh perwayangan tapi juga boneka – boneka dari

berbagai negara dari Asia sampai Eropa dan Amerika.

Dewasa ini, tidak banyak yang mengetahui sejarah museum ini. Mulai dari

tujuan awal pembangunan, umur museum sampai pada diresmikannya museum

menjadi museum wayang Indonesia. Kebanyakan orang hanya berkunjung , melihat

– lihat tanpa ada yang mencari tahu asal mula dari museum ini.

Museum Wayang Indonesia bertujuan menambah pengetahuan masyarakat

terutama pelajar mengenai wayang bukan hanya wayang atau boneka khas

Indonesia tapi juga dari luar Indonesia. Museum Wayang juga bertujuan

mengenalkan wayang pada anak – anak generasi muda agar ke depannya wayang –

wayang ini tidak terlupakan dan akan semakin dikenal ke berbagai negara.

II. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah Museum Wayang Indonesia ?

2. Apa saja koleksi yang ada di Museum Wayang Indonesia ?

3. Apa saja visi dan misi Museum Wayang Indonesia ?

4. Apa fungsi Museum Wayang Indonesia ?

5. Kegiatan apa saja yang diselenggarakan Museum Wayang Indonesia ?

Page 2: Museum Wayang Indonesia

III. Pembahasan

1. Letak

Museum Wayang Indonesia adalah sebuah museum yang berlokasi di Jalan Pintu

Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat.

2. Sejarah

Museum Wayang Indonesia pada mulanya merupakan lokasi gereja tua

yang didirikan VOC pada tahun 1640 dengan nama “ de oude Hollandsche Kerk “.

Sampai pada tahun 1732 bangunan ini berfungsi sebagai tempat untuk

peribadatan penduduk sipil dan tentara bangsa Belanda yang tinggal di Batavia

Pada tahun 1733 gereja tersebut mengalami perbaikan, dan namanya

dirubah menjadi “ de nieuwe Hollandsche Kerk “ dan berdiri terus sampai tahun

1808. Di halaman gereja ini yang sekarang menjadi ruangan taman terbuka

Museum Wayang, terdapat taman kecil dengan prasasti-prasastinya yang

berjumlah 9 ( sembilan ) buah yang menampilkan nama-nama pejabat Belanda

yang pernah dimakamkan di halaman gereja tersebut.

Diantara prasasti tersebut tertulis nama Jan Pieterszoon Coen, seorang

Gubernur Jenderal yang berhasil menguasai kota Jayakarta pada tanggal 30 Mei

1619. Jayakarta lumpuh akibat pertentangan dengan Kraton Banten, Dalam

tahun 1621 Heeren XVII memerintahkan Coen untuk memakai nama Batavia

untuk kota Pelabuhan Jayakarta. Kota Batavia yang dibangun oleh Coen diatas

puing reruntuhan Jayakarta dengan membuat suatu kota tiruan sesuai dengan

kota-kota di negeri Belanda.

Sebagai akibat terjadinya gempa, bangunan Gereja Belanda Baru itu telah

rusak. Selanjutnya lokasi bekas Gereja tersebut dibangunlah gedung yang

nampak sebagaimana sekarang ini dengan fungsinya sebagi gudang milik

perusahaan Geo Wehry & Co. Bagian muka museum ini dibangun pada tahun

Page 3: Museum Wayang Indonesia

1912 dengan gaya Noe Reinaissance, dan pada tahun 1938 seluruh bagian

gedung ini dipugar dan disesuaikan dengan gaya rumah Belanda pada zaman

Kompeni.

Sesuai besluit pemerintah Hindia Belanda tertanggal 14 Agustus 1936 telah

ditetapkan gedung beserta tanahnya menjadi monumen. Selanjutnya dibeli oleh

Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen ( BG ) yaitu lembaga

independent yang didirikan untuk tujuan memajukan penelitian dalam bidang

seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika,

arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, serta menerbitkan hasil penelitian.

Pada tahun 1937 oleh lembaga tersebut gedung diserahkan kepada Stichting

oud Batavia dan kemudian dijadikan museum dengan nama “ de oude

Bataviasche Museum “ atau museum Batavia Lama “ yang pembukaannya

dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda terakhir, Jonkheer Meester

Aldius Warmoldu Lambertus Tjarda van Starkenborg Stachouwer (22 Desember

1939).

Sejak pendudukan Jepang dan revolusi kemerdekaan R.I. gedung museum ini

tidak terawat. Pada tahun 1957 diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan

Indonesia ( LKI ) dan sejak itu nama museum diganti menjadi Museum Jakarta

Lama. Pada tanggal 1 Agustus 1960 namanya disingkat menjadi Museum Jakarta.

Pada tanggal 17 September 1962 oleh LKI diserahkan kepada pemerintah R.I. cq

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan pada akhirnya pada tanggal 23 Juni

1968 oleh Dirjen Kebudayaan Dep. Pendidikan dan Kebudayaan gedung museum

diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta dan di gedung ini pula Dinas Museum

dan Sejarah DKI Jakarta berkantor

Sejak kepindahan Museum Jakarta (sekarang Museum Sejarah Jakarta) ke

gedung bekas KODIM 0503 Jakarta Barat yang dahulunya disebut gedung

Stadhuis / Balaikota, maka bekas gedung Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta

kemudian dijadikan Museum Wayang. Gagasan didirikannya Museum Wayang

Page 4: Museum Wayang Indonesia

adalah ketika Gubernur DKI Jakarta H. Ali Sadikin ketika menghadiri Pekan

Wayang II tahun 1974. Dengan dukungan panitia acara tersebut, Gubernur DKI

Jakarta dengan para pecinta wayang, Pemerintah DKI Jakarta menunjuk gedung

yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No. 27 sebagai Museum Wayang.

Sebagai pendamping Museum Wayang didirikan Yayasan Nawangi dengan H.

Budiardjo sebagai Ketua Umum. Selanjutnya Yayasan menunjuk Ir. Haryono

Haryo Guritno sebagai pimpinan proyek pendirian Museum Wayang. Sesudah

penataan koleksi wayang selesai maka pada tanggal 13 Agustus 1975 diresmikan

pembukaan Museum Wayang oleh Gubernur DKI Jakarta H. Ali Sadikin. Museum

Wayang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebudayaan dan Permuseuman

di bidang pewayangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi

DKI Jakarta Nomor 134 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Kebudayaan dan Permuseuman Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (BAB

VIII, Pasal 33, 1).

3. Koleksi

Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari

seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan

lain. Wayang-wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya dari Republik

Rakyat Cina dan Kamboja. Hingga kini Museum Wayang mengkoleksi lebih dari

4.000 buah wayang, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus,

wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan.

Umumnya boneka yang dikoleksi di museum ini adalah boneka-boneka yang

berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara non-

Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan Kolombia.

Beberapa jenis koleksi museum ini adalah sebagai berikut :

Wayang terdiri dari :

- Wayang kulit ( Banyumas, Bali, Banjar, Betawi, Calon Arang, Cirebon,

Gedog, Kancil, Kaper, Kedu, Kidang Kencana, Kyai Intan, Madya,

Page 5: Museum Wayang Indonesia

Mojokerto, Purwa Ngabean, Revolusi, Sadar, Sasak, Suluh, Sumatera,

Tejokusuman, Ukur, dan Wahyu )

- Wayang Golek ( Bogor, Bandung, Ciawi, Lenong Betawi, Menak

Cirebon, Mini Bandung, Pakuan)

- Wayang Klitik

- Wayang Mainan

Topeng ( Bali, Cirebon, Jogja, Malang, Surakarta )

Perlengkapan berupa seperangkat gamelan

4. Visi dan Misi

Visi : Menjadikan museum wayang sebagai tempat wisata edukatif bertaraf

international untuk semua lapisan masyarakat.

Misi :

Mengkomunikasikan Koleksi wayang sebagai bukti kekayaan sejarah

budaya indonesia.

Memberikan informasi mengenai wayang dari seluruh daerah indonesia

dan luar indonesia.

Menyelenggarakan kegiatan edukatif dan rekreatif.

Memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi semua lapisan

masyarakat.

Memberikan pelayanan prima bagi semua lapisan masyarakat.

5. Fungsi

1. Penyusunan program dan rencana kegiatan operasional.

2. Pengusulan pengadaan koleksi serta sarana.

3. Penyelenggaraan usaha-usaha, publikasi, pameran, koleksi dan pemasaran.

4. Pelaksanaan pembuatan deskripsi dan registrasi koleksi.

5. Penyimpanan, penataan dan perawatan koleksi.

6. Penelitian koleksi dan etnografi.

7. Pemberian bimbingan dan pelayanan edukasi cultural kepada masyarakat.

8. Penyelenggaraan pengelolaan perpustakaan museum.

9. Pelayanan informasi tentang sejarah etnografi.

Page 6: Museum Wayang Indonesia

10. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.

6. Kegiatan

1. Pergelaran Rutin setiap Bulannya : Pergelaran Wayang Golek setiap Minggu II,

Pergelaran Wayang Kulit Betawi Minggu III dan Pergelaran Wayang Kulit

Purwa Minggu Terakhir.

2. Peragaan Pembuatan Wayang Golek, Kulit dan Peragaan Karawitan untuk

masyarakat umum serta pelajar.

3. Pekan Museum Wayang

4. Penyuluhan Museum Wayang ke sekolah-sekolah di wilayah Propinsi DKI

Jakarta.

5. Penelitian Wayang

6. Layanan Pergelaran Singkat Wayang.

7. Lomba mewarnai dan melukis Wayang Bagi pelajar

8. Ceramah, dll

IV. Kesimpulan

Museum Wayang Indonesia yang selalu berkembang dan berubah dari waktu

ke waktu memiliki berbagai fungsi , tujuan dan koleksi yang menarik. Sangat

disayangkan apabila suatu saat nanti koleksi – koleksi ini terlupakan dan hanya

menjadi sebuah kenangan bagi generasi muda.

Apalagi pada tanggal 7 November 2003, PBB memutuskan mengakui wayang

Indonesia sebagai warisan dunia yang patut dilestarikan. Karena itu, generasi

muda harus lebih lagi menjaga, merawat dan melestarikan warisan dunia ini.

Page 7: Museum Wayang Indonesia

Lampiran

Tampak depan Museum Wayang

Foto di depan pintu masuk Museum Wayang

Page 8: Museum Wayang Indonesia

Salah satu koleksi wayang, wayang kulit banjar

Foto di depan prasati taman

Page 9: Museum Wayang Indonesia

Brosur

Page 10: Museum Wayang Indonesia

Tiket Masuk