Musculos Skeletal

24
MUSCULUS SKELETAL BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dilihat dari segi anatomi, tubuh manusia terdiri dari berbagai macam jaringan, diantaranya yaitu jaringan otot, jaringan tulang dan masih banyak lagi. Osteology (Greek/Yunani): Ilmu yg mempelajari tentang tulang. Berasal dari osteon yang berarti tulang dan logos adalah ilmu, sedangkan istilah Latin, Os adalah tulang mis. Os coxae, Berdasarkan morphologinya, tulang dibedakan menjadi : os longum (tulang panjang) os breve (tulang pendek) os pneumaticum (tulang berongga) os planum (tulangt pipi ) os irregulare (jenis tulang yang tidak dapat di golongkan dengan jenis tualang di atas) Skeleton (rangka) adalah penyusun anggota tubuh, untuk, penegak,penggerak. Skeleton dapat dibedakan menjadi : Skeleton axiale : skeleton crania (daerah kepala), skeleton trunci (daerah badan).

description

Anatomi Fisiologi

Transcript of Musculos Skeletal

Page 1: Musculos Skeletal

MUSCULUS SKELETAL

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dilihat dari segi anatomi, tubuh manusia terdiri dari berbagai macam jaringan,

diantaranya yaitu jaringan otot, jaringan tulang dan masih banyak lagi.

Osteology (Greek/Yunani): Ilmu yg mempelajari tentang tulang. Berasal dari

osteon yang berarti tulang dan logos adalah ilmu, sedangkan istilah Latin, Os adalah

tulang mis. Os coxae, Berdasarkan morphologinya, tulang dibedakan menjadi :

os longum (tulang panjang)

os breve (tulang pendek)

os pneumaticum (tulang berongga)

os planum (tulangt pipi )

os irregulare (jenis tulang yang tidak dapat di golongkan dengan jenis tualang

di atas)

Skeleton (rangka) adalah penyusun anggota tubuh, untuk, penegak,penggerak.

Skeleton dapat dibedakan menjadi :

Skeleton axiale : skeleton crania (daerah kepala), skeleton trunci (daerah

badan).

Skeleton appendiculare : skeleton extremitas atas(alat gerak atas),skeleton

extremitas bawah(alat gerak bawah).

Musculoskeletal adalah jaringan otot yang melekat pada alat gerak atau

skeleton, Muskuloskeletal meliputi jaringan tulang dan jaringan otot,

Dapat dilihat melalui berbagai macam sudut, bahwa masalah musculoskeletal ini

penting untuk dilakukannya pembahasan karena, di dalamnya akan memuat begitu

banyak materi, diantaranya ada ANATOMI, FISIOLOGI, HISTOLOGI maupun

BIOKIMIA.

Page 2: Musculos Skeletal

Tulang juga merupakan bentuk khusus jaringan ikat. Seperti jaringan ikat lain,

tulang terdiri atas sel, serat, dan matriks. Karena deposisi mineral didalam matriks,

tulang dapat menahan beban, berfungsi untuk kerangka kaku bagi tubuh,

menyediakan tempat penambat bagi otot dan organ serta pelindung organ yang

lunak. Selain itu tulang berfungsi untuk hemopoiesis dan sebagai reservoar kalsium,

fosfat, dan mineral lain. Hampir seluruh kalsium tubuh tertimbun dalam tulang dan

kebutuhan tubuh akan kalsium diambil dari tulang.

Selain tulang gerakan tubuh juga di dukung oleh otot. Otot merupaka alat gerak

aktif dalam tubuh, sedangkan tulang merupakan alat gerak pasif. Otot merupakan

spesialis kontraksi pada tubuh. Otot rangka melekat ke tulang. Kontraksi otot rangka

menyebabkan tulang tempat otot tersebut bergerak yang memungkinkan tubuh

melakukan berbagai aktivitas motorik.

2. Tujuan

Mengetahui secara anatomi dari tubuh manusia

Mengetahui secara fisiologi dari tulang dan otot

Mengetahui tentang stuktur tulang dan otot serta jenis-jenisnya

Mengetahui mekanisme gerak dari tulang dan otot

3. Manfaat

Dapat mengetahui secara terperinci dari jaringan tulang dan otot serta dapat

mengetahui hubungan antara keduanya.

4.

Page 3: Musculos Skeletal

BAB II

PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

TULANG

Tulang adalah salah satu jaringan terkeras dalam tubuh dan hanya dibawah tulang

rawan dalam kemampuannya menahan stress. (Junqueira,Luis C,MD, 1980)

Tulang adalah stuktur dinamis yang secara terus menerus diperbarui, mengalami remodelling, atau keduanya sebagai respon atas kebutuhan mineral tubuh, stres mekanik, penipisan tulang akibat penyakit atau penuaan, atau penyembuhan fraktur.

Tulang terdiri dari bahan inter sel yang mengalami klasifikasi, matriks tulang dan berbagai jenis sel: osteosit, osteoblas, osteoklas

1. Osteosis Diagram Perkembangan Osteosit

1. Sel-sel mesenkim berdeferensiasi disekitar kapiler darah menjadi Osteoblas.

2. Osteoblas Mensekresi matriks organik tulang, berada dalam lakuna

3. Osteosit terbenam dalam matriks yang telah diendapi garam kalsium

Page 4: Musculos Skeletal

2. Osteoblas1. Lokasi : permukaan bebas JT muda,

tersusun epiteloid.

2. Inti besar :2 anak inti, eksentris.

3. Sitoplasmanya basofilik

4. Tonjolan prtoplasma saling berhubungan .

5. Fungsi: mensekresi matriks organis tulang.

(membentuk densitas/kekompakan tulang)

3. Osteoklas

1. Osteoblas yang terbenam dalam matriks (lakuna dan Kanalikuli)

2. Sitoplasmanya kurang basofilik mengandung butir lemak dan glikogen.

3. Prososes protoplasma dalam kanalikuli berhubungan (Gab Junction)

4. Intinya eksentris, rasio inti-sitoplasma besar.

5. Fungsi : meresorpsi jaringan tulang.

Osteogenesis

Pertumbuhan dimulai pembentukan pusat ossifikasi primer dengan kondrosit

mengalami hipertrofi dan lakuna membesar.matriks tulang rawan mengecil

sampai menjadi septum yang tipis, dan kemudian mengalami klasifikasi

menjadi lebih basofilik dan kondrosit berdegenerasi dan mati. Bersaman

dengan itu,sel dalam perikondrium mempunyai sifat osteogenik dan sekarang

disebut periosteum.selanjutnya jaringan pembuluh pada bagian dalam

periosteum tumbuh melalui periosteal collar ini melalui aktifitas osteoklastik

membentuk tunas periosteal, bersamaan dengan itu sel mesenkim

berdeferensiasi menjadi sumsum tulang atau disebut osteoblas,

Setelah pembentukan pusat ossifikasi primer dalam diafisis,rongga

medulla primitive yang dibentuk oleh bersatunya lakuna-lakuna tulang rawan,

mulai meluas ke arah epifisis. Nama-nama zona epifisis :

Page 5: Musculos Skeletal

Zona cadangan tulang rawan.

Zona proliferasi kondrosit.

Zona maturasi dan hipertrofi

kondrosit.

Zona kalsifikasi tulang rawan.

Zona hilangnya tulang rawan dan pengendapan tulang. (Genester,Finn,

1994)

Tulang rawan

Tulang rawan adalah bentuk khusus jaringan ikat, dengan fungsi utama

menyokong jaringan lunak. Tulang ini terdiri atas kondrosit dan kondroblas serta

matriks (serat dan substansi dasar). Kebanyakan tulang rawan didalam tubuh

dikelilingi selapis jaringan ikat yang disebut perikondrium, kecuali tulang rawan

hialin permukaan sendi. Karena selalu berhubungan dengan jaringn ikat padat

fibrokartilago juga tidak mempunyai perikondrium . Jenis-jenis tulang rawan

yaitu hialin, elastis, fibrokartilago.(Williams,dkk.2000)

Tulang rawan Hialin

Merupakan bentuk yang paling umum

dalam tubuh. Pada embrio tulang

rawan hialin berfungsi sebagai model

kerangka bagi kebanyakan tulang yang

terbentuk melalui osifikasi

endrokondral. Pada orang dewasa,

sebagian besar tulang rawan hialin

telah diganti dengan tulang, kecuali

tulang rawan permukaan sendi, ujung iga, hidung, larings, bronkus dan

trakea.

Tulang rawan Elastis

Page 6: Musculos Skeletal

Tulang ini serupa dengan tulang rawan hialin, tetapi lebih banyak serat

elastin didalam matriks. Tulang rawan elastis terdapat pada telinga luar

(auricula), dinding tuba auditiva (eustachii), eoiglotis, larings.

Tulang rawan Fibrokartilago

Ciri dari tulang ini adalah ditandai berkas-berkas serat kolagen, padat dan

tidak teratur. Berbeda dengan jenis

tulang rawan lain, fibrokartilago terdiri

atas lapisan matriks tulang rawan

diselingi lapisan serat kolagen padat.

Serat kolagen ini terorientasi kearah

stress fungsi. Fibrokartilago terdaapat

pada diskus intervertebralis, ismfisis

fubis, dan sendi tertentu.

Kloreasi fungsional-tulang rawan

Tulang rawan berkembang dari sel-sel mesenkim yang berdiferensiasi

menjadi kondroblas. Melalui mitosis, sel-sel ini membelah dan tumbuh serta

membuat matriks tulang rawan dan material ekstrasel. Secara berangsur,

kondroblas menjadi dikelilingi matriks ekstrasel dan terperangkap didalam

kompartemen yang disebut lakuna. Sel-sel didalam lakuna ini adalah sel tulang

rawan dewasa yang disebut kondrosit yang fungsinya adalah memelihara matriks

tulang rawan. Beberapa lakuna berisi lebih dari satu kondrosit, kelompok

kondrosit ini disebut kelompok isogen. Sel mesenkim dapat juga berkembang

menjadi fibroblas yang membentuk perikandrium, yaitu jaringn ikat yang

membungkus tulang rawan. Lapisan dalam perikondrium mengandung sel-sel

kondrogenik yang dapat berkembang menjadi kondroblas.

Otot

Otot merupaka alat

gerak aktif dalam tubuh,

sedangkan tulang merupakan

alat gerak pasif. Otot

merupakan spesialis kontraksi

Page 7: Musculos Skeletal

pada tubuh. Otot rangka melekat ke tulang. Kontraksi otot rangka menyebabkan

tulang tempat otot tersebut bergerak yang memungkinkan tubuh melakukan

berbagai aktivitas motorik.

Otot merupakan jaringan terbesar dalam tubuh dan membentuk sekitar

separuh berat tubuh. Otot di golongkan menjadi 3, yaitu otot rangka, otot polos,

otot jantung. (Sherwood,Lauralee, 2001 )

Otot Rangka

Multi inti, bentuk silindris, garis melintang jelas.

Sruktur Otot Rangka

Sel-sel otot dirancang khusus untuk berkontraksi. Terdapat tiga jenis otot:

rangka, polos, dan jantung. Otot rangka terdiri dari berkas sel-sel otot yang

panjang dan silindris yang dikenal sebagai serat otot dan dibungkus oleh

jaringan ikat. Serat otot penuh dengan miofibril, dengan setiap miofibril

terdiri dari rangkaian filamen tebal dan tipis yang bertumpuk dan sedikit

bertumpang tindih. Susunan seperti ini menyebabkan serat otot rangka

tampak bergaris-garis pada pemeriksaan di bawah mikroskop. Filamen tebal

terdiri dari protein miosin. Jembatan silang dibentuk dari ujung-ujung

globuler molekul miosin yang menonjol dari setiap filamen tebal. Filamen

tipis terutama terdiri dari protein aktin, yang memiliki kemampuan berikatan

dan berinteraksi dengan jembatan silang miosin untuk menghasilkan

kontraksi. Akan tetapi, dua protein lain yakni troponin dan tropomiosin,

terletak melintang di permukaan filamen tipis untuk mencegah interaksi

jembatan silang ini dalam keadaan istirahat. (Bourne,1972-1974)

Page 8: Musculos Skeletal

Otot Polos

inti memanjang letak ditengah, tidak tampak garis melintang, bentuk fusiform

Otot Jantung

inti ditengah,letak melintang jelas, ada diskus interkalaris,serabut otot

beranastomose.

Sruktur Otot Polos dan otot Jantung

Filamen tebal dan tipis pada otot polos tidak tersusun secara teratur, sehingga serat-seratnya tidak memperlihatkan seran lintang. Kalsium (Ca++) sitosol, yang masuk dari cairan ekstrasel dan sedikit dikeluarkan dari simpanan intrasel, mengaktifkan siklus jembatan silang dengan memulai serangkaian reaksi biokimia yang menyebabkan fosforilasi jembatan silang miosin agar jembatan silang tersebut dapat berikatan dengan aktin. Otot polos unit-jamak bersifat neurogenik, tiap-tiap serat ototnya memerlukan stimulasi dari saraf otonom afar dapat berkontraksi. Otot polos unit-tunggal bersifat miogenik; otot ini mampu mencetuskan sendiri kontraksinya tanpa pengarun eksternal apapun akibat depolarisasi spontan ke

Page 9: Musculos Skeletal

ambang potensial yang timbul karena pergeseran otomatis fluks ion. Apabila timbul potensial aksi di otot polos unit tunggal, aktivitas listrik ini menyebar melalui gap junction ke sel-sel di sekitarnya di dalam sinsitium fungsional, sehingga lembaran keseluruhan tereksitasi dan berkontraksi sebagai satu kesatuan. Sistem saraf otonom serta hormon dan metabolit lokal dapat memodifikasi kecepatan dan kekuatan kontraksi spontan ini. Kontraksi otot polos bersifat hemat energi, sehingga jenis otot ini mampu secara ekonomis melakukan kontraksi jangka panjang tanpa kelelahan. Sifat hemat ini, disertai dengan kenyataan bahwa otot polos unit-tunggal mampu berada dalam berbagai panjang dengan hanya sedikit mengalami perubahan ketegangan, menyebabkan otot polos unit-tunggal ideal untuk membentuk dinding organ-organ berongga yang sering teregang. Otot jantung hanya ditemukan di jantung. Otot ini memiliki serat bergaris-garis yang sangat terorganisasi seperti otot rangka. Seperti otot polos unit-tunggal, sebagian serat otot jantung mampu menghasilkan potensial aksi, yang menyebar ke seluruh jantung dengan bantuan gap junction. (Bourne,1972-1974)

Mekanisme umum kontraksi otot

Tahap-tahap kontraksi otot timbul dan berhenti :

Potensial aksi berjalan sepnajang saraf motorik sampai ke ujung serat otot.

Tiap ujung,saraf menyekresi substansi neurotrnamiter,yaitu asetilkolin.

Asetilkolin bekerja pada area membrane serat otot untuk membuka saluran

asetilkolin melalui molekul protein.

Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan ion natrium mengalir, ke

bagian membrane serat otot pada titik terminal saraf.peristiwa ini disebut

potensial aksi.

Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membrane serat

otot,menyebabkan reticulum sarkoplasma melepaskan ion natrium yang telah

disimpan di dalam reticulum, ke dalam myofibril.

ion kalsium menimbulkan kekuatan antara filament aktin dan

myosin,menyebabkan bergerak bersama-sama.

Ion kalsium dipompa kembali ke dalam retikulum sarkoplasma, tempat ion

disimpan sampai potensial aksi otot yang baru akan datang lagi, pengeluaran

Page 10: Musculos Skeletal

ion kalsium dari myofibril akan menyebabkan kontraksi otot terhenti.

(Guyton,Arthur C, 1997)

Otot penyusun Extrimitas superior

Otot Penyusun pada Radius Distal Sinistra

M. Brachioradialis

M. Extensor Carpi Radialis Longus

M. Extensor Carpi Radialis Brevis

M. Flexor Carpu Radialis

Syaraf penyusun pada Radius distal Sinistra

Neuron Radius

R. Superficiallis R. Profundus

Neuron Cutaneus anthebrachii

Otot Penyusun pada Palmar Manus Dextra

Mm. Lumbriacales

M. Opponens Digiti Minimi

M. Flexor Digiti Minimi Brevis

M. abductor Digiti Minimi

M. Abductor Pollicis Brevis

M. Flexor Pollicis Brevis Caput Superficiale

M. Oppones Pollicis

M. Palmaris Brevis

M. Palmaris Longus, tendo

Syaraf Penyusun pada Palmar Manus

Nn. Digitalis Palmares Communes

R. Profundus ( N. Ulnaris )

R. Superficiallis ( N. Ulnaris )

Page 11: Musculos Skeletal

Otot penyusun dinding abdomen

Regio hypocondriaca :

Hypocondriaca dextra

Hypocondriaca sinistra

Regio lumbalis

Lumbalis dextra

Lumbalis sinistra

Regio iliaca

Iliaca dextra

Iliaca sinistra (Snell,Richard S, 1997)

ANALISIS SKENARIO

BERMAIN TENIS

Fabian dan Erik sedang bermain tenis di stadion olah raga. Setelah bermain selama 45 menit tiba-tiba Fabian merasakan kram pada tungkai bawah kanannya. Oleh Erik,

Page 12: Musculos Skeletal

Fabian dibantu menuju tepi lapangan dan dibaringkan diatas bangku panjang. Setelah dipijat dan beristirahat selama 5 menit kramnya hilang. Kemudian Fabian teringat bahwa sebelum bermain ia tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu.

Ketika dalamperjalanan pulang, Fabian dan Erik melihat kecelakaan di depan stadion olah raga, sepeda motor bertabrakan dengan sepeda motor lain dari arah yang berlawanan. Korban pertama seorang remaja putra, mengeluh kesakitan dan tidak dapat menggerakkan lengan kirinya. Korban kedua, seorang lelaki paruh baya tampak luka-luka di tubuhnya. Fabian dan Erik menolong dengan membawa kedua korban ke RS terdekat. Setelahdilakukan foto rontgen, korban pertama didiagnosa fraktur radius distal sinistra komplit, sedang pada korban kedua, dokter menemukan vulnus laseratum pada region frontalis, palmar manus dextra serta region hipochondriaca dextra.

Sesampainya di rumah Fabian langsung beristirahat. Keesokan harinya Fabian menelpon Erik dan menceritakan bahwa pagi hari ini badannya terasa sakit dan pegal.

PEMBAHASAN MASALAH SKENARIO

Kram adalah suatu keadaan dimana otot tidak mampu berelaksasi karena kehabisan ATP setelah melakukan kontraksi-relaksasi secara terus menerus, jadi aktin dan miosin terus berikatan karena tidak ada ATP baru yang melepaskan ikatan tersebut/ tidak ada ATP untuk melakukan disconecting. Hal ini dapat terjadi pada olah ragawan yang tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu, dan kaku otot juga terdapat pada mayat(ligor morfis), karena jaringan selnya sudah mati sehingga tubuh tidak dapat lagi menghasilkan ATP baru. Kaku pada mayat dapat hilang/tidak kaku lagi setelah enzim-enzim dalam tubuh mulai rusak dan hilang, serta adanya perombakan protein dalam tubuh oleh bakteri yang menghasilkan ATP yang terbatas lalu digunakan untuk disconecting aktin-miosin.

Pegal adalah rasa nyeri pada bagian tubuh, biasanya rasa pegal timbul setelah beraktivitas berat, seperti berolah raga berlebihan atau berolah raga tanpa pemanasan yang baik. Rasa pagal dalam tubuh timbul karena adanya kerusakan serabut otot dan adanya penumpukan asam laktat, hal ini dapat terjadi karena dalam aktivitas otot secara terus menerus melakukan kontraksi-relaksasi, kalau dalam tubuh peredaran darahnya tidak seimbang maka suplay Oksigen dalam sel otot berkurang dan lama-lama habis. Dari kejadian itu, sel akan membuat ATP dari proses anaerob (tidak menggunakan O2) dan menghasilkan ATP, asam piruvat dan asam laktat, dimana asam laktat itu membuat tubuh, khususnya pada otot dan sendi merasa pegal bahkan bisa mengakibatkan inflamasi.

Page 13: Musculos Skeletal

FrakturFraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau

tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa ( Mansjoer,arif,dkk, 2000)

Dalam kasus di sebutkan fraktur radius distal sinistra

komplit, yaitu patah pada tulang radius kiri bagian

bawah/dekat pergelangan tangan

Patah Tulang

Perdarahan periosteum dan endosteum

Fibroblas membentuk jaringan granulasi (Prokalus)

Jaringan Fibrouds padat

Jaringan Kartilago (Kalus)

Fibroblas dalam Perios dan Endosteum → osteoblas

Osifikasi endokondral

Tulang spongious → Kompakta dan resorbsi kalus

REMODELING / PROSES PENYEMBUHAN TULANG

1. Fase HematomaPada permulaan akan terjadi perdarahan di sekitar patahantulang, yang disebabkan oleh terputusnya pembuluh darah padatulang dan periost.

2. Fase jaringan fibrosisHematom menjadi medium pertumbuhan sel dan berubahmenjadi jaringan fibrosis dengan kapiler di dalamnya. Jaringanini yang menyebakan fragmen tulang saling menempel =dinamakan kalus fibrosa.

3. Fase penyatuan klinisKe dalam hematom dan jaringan fibrosa sel jaringanmesenkim yang bersifat osteogenik sel kondroblast yangmembentuk kondroid yang merupakan bahan dasar tulangrawan, sedangkan di tempat yang jauh dari patahan tulang yangvaskularisasinya relatif banyak, sel inimenjadi osteoclast danmembentuk osteoid yang merupakan bahan dasar tulang.Kondroid dan osteoid mengalami penulangan atau osifikasi menjadi

Page 14: Musculos Skeletal

kalus fibrosa menjadi kalus tulang.

4. Fase konsolidasiSelanjutnya terjadi penggantian sel tulang secara berangsurangsuroleh sel tulang yang mengatur diri secara lamellarseperti sel tulang normal. Kekuatan kalus ini sama dengankekuatan tulang biasa.

Page 15: Musculos Skeletal

BAB II

PENUTUP

KESIMPULAN

1) Tulang adalah salah satu jaringan terkeras dalam tubuh dan hanya dibawah

tulang rawan dalam kemampuannya menahan stress

2) Jaringan tulang terdiri dari osteoblas, osteosit, osteoklas.

3) Jaringan tulang rawan atau kartilago terdiri dari : Hialin, Elastis, fibrosa.

4) Fraktur dapat dibagi menjadi 2 : fraktur terbuka, fraktur tertutup.

5) Vulnus laseratum dapat disembuhan jika ada tindakan medis.

6) Jaringan otot terdiri dari 3 : otot lurik, otot jantung, otot polos.

7) Otot dapat berkontraksi dan terelaksasi tergantung dari aktifitas.

8) Kram terjadi juga karena tidak adanya pemanasan dan kehabisan ATP pada saat

melakukan suatu aktifitas berat

SARAN

1. Dokter tidak harus menghapal bagian-bagian dari tubuh tetapi harus

dimengerti.

2. Fraktur harus diberi pengobatan medis secepatnya agar tulang-tulang tersebut

bisa cepat berregenerasi.

3. Dokter harus tanggap jika terjadi peristiwa yang sifatnya mendadak dan perlu

penanganan cepat

4. Jika beresiko tinggi lebih baik dirujuk ke RS yang mempunyai dokter spesialis

Page 16: Musculos Skeletal

DAFTAR PUSTAKA

1. Guyton,Arthur C, 1997, Fungsi Motorik Medula Spinalis dan Refleks-Refleks Medula dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Penerbit Apley, A Graham, 1995, Prinsip Fraktur dalam Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur system, Penerbit Widya Medika edisi 7 : Jakarta.

2. Genester,Finn, 1994, Ossifikasi dalam Buku Teks Histology, Binarupa Aksara jilid 1 : Jakarta,240-53.

3. Buku Kedokteran EGC : Jakarta.4. Junqueira,Luis C,MD, 1980, Tulang Rawan dan Tulang dalam Histologi

Dasar, Penerbit Buku Kedokteran EGC edisi 3 : Jakarta.5. William,dkk.2000.Tulang rawan dan Tulang dalam atlas Histology Dofiore

dengan korelasi Fungsi.Penerbit Buku Kedokteran ECG:Jakarta6. Kadir Akmarawati,dr,M.kes,dkk, 2008, Kuliah Fisiologi musculoskeletal

PBL,www.google.com, filetype : PDF7. Sherwood,Lauralee, 2001, Aktivitas Jembatan Silang Miosin dalam

Fisiologi Manusia : Dari Sel Ke Sistem, Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

8. Snell,Richard S, 1997, Abdomen : bagian dinding abdomen dalam Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Penerbitan Buku Kedokteran EGC-cetakan V : Jakarta,156-157

9. Mansjoer ,arif,dkk.2000.Bedah Ortopedi dalam kapita selekta kedokteran. Media aesculapius edisi 3 jilid-2:Jakarta

10. Bourne, G. H., ed. The Structure and Function of Muscle. 2d ed. 4 vols. New York: Academic Press, 1972-1974.

Page 17: Musculos Skeletal

Oleh :

PRIAMBODO ILHAM A

J 5000 800 88

Tutor :

dr.Yusuf Alam R

Fakultas Kedokteran

Universitas muhammadiyah Surakarta

Jl. Kebangkitan Nasional No.101 Penumping

SURAKARTA 57141