MULTIPLE CROPPING ANALYSIS -...

13
12/4/2017 1 Tim Dosen: Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin Prof. Dr. Wahju Qamara Mugnisjah Dr. Kaswanto Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian IPB Senin, 04 Desember 2017 MK Lanskap Perdesaan dan Pertanian Agroforestri menggabungkan ilmu kehutanan dan pertanian, serta memadukan usaha kehutanan dengan pembangunan perdesaan untuk menciptakan keselarasan antara intensifikasi pertanian dan pelestaraian hutan. Definisi Agroforestri bisa dibahas dari berbagai bidang ilmu, seperti ekologi, agronomi, kehutanan, botani, geografi, lanskap, maupun ekonomi. Agroforestri adalah nama bagi sistem-sistem dan teknologi penggunaan lahan di mana tegakan pohon berumur panjang (termasuk semak, palem, bambu, kayu, dll) dan tanaman pangan dan atau pakan ternak berumur pendek diusahakan pada petak lahan yang sama dalam suatu pengaturan ruang dan waktu. Dalam sistem-sistem Agroforestri terjadi interaksi ekologi dan ekonomi antar unsur- unsurnya. Agroforestri AF Sederhana AF Kompleks

Transcript of MULTIPLE CROPPING ANALYSIS -...

Page 1: MULTIPLE CROPPING ANALYSIS - kaswanto.staff.ipb.ac.idkaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2017/12/12a-LPP-Multiple-Cropping... · Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur- ... kebun campuran,

12/4/2017

1

Tim Dosen:Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin

Prof. Dr. Wahju Qamara MugnisjahDr. Kaswanto

Departemen Arsitektur LanskapFakultas Pertanian IPB

Senin, 04 Desember 2017

MK Lanskap Perdesaan dan Pertanian

Agroforestri menggabungkan ilmu kehutanandan pertanian, serta memadukan usahakehutanan dengan pembangunan perdesaanuntuk menciptakan keselarasan antaraintensifikasi pertanian dan pelestaraian hutan.

Definisi Agroforestri bisa dibahas dariberbagai bidang ilmu, seperti ekologi, agronomi, kehutanan, botani, geografi, lanskap, maupunekonomi.

Agroforestri adalah nama bagi sistem-sistemdan teknologi penggunaan lahan di manategakan pohon berumur panjang (termasuksemak, palem, bambu, kayu, dll) dan tanamanpangan dan atau pakan ternak berumurpendek diusahakan pada petak lahan yang samadalam suatu pengaturan ruang dan waktu.

Dalam sistem-sistem Agroforestri terjadiinteraksi ekologi dan ekonomi antar unsur-unsurnya.

Agroforestri

AF Sederhana

AF Kompleks

Page 2: MULTIPLE CROPPING ANALYSIS - kaswanto.staff.ipb.ac.idkaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2017/12/12a-LPP-Multiple-Cropping... · Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur- ... kebun campuran,

12/4/2017

2

Perpaduan konvensional yang terdiri atassejumlah kecil unsur (skema Agroforestri klasik).

Unsur pohon dengan peran ekonomi penting(kelapa, karet, cengkeh, jati)

Unsur pohon dengan peran ekologi (dadap danpetai cina)

Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur-mayur, empon-empon, rerumputan)

Tanaman lain dengan nilai ekonomi (pisang, kopi, coklat, dll).

Tumpangsari merupakan bentuk Agroforestri sederhanayang paling banyak dibahasmerupakan sistem taungyaversi Indonesia yang diwajibkan di areal hutan jati di Jawa.

Dikembangkan dalam program perhutanan sosial PT Perhutani.

Agroforestri sederhana juga menjadi ciri umum padapertanian komersial: kopi sejak dahulu diselingi dengantanaman dadap, yang menyediakan naungan bagi kopi dankayu bakar bagi petani; kelapa dengan coklat; karet danrotan; randu di pematang sawah; jeruk dan cengkeh.

Merupakan sistem-sistem yang terdiri dari sejumlah besar unsur pepohonan, perdu, tanaman musiman dan atau rumput.

Penampakan fisik dan dinamika di dalamnya mirip dengan ekosistem hutan alam primer maupun sekunder.

Keunggulan sistem ini: perlindungan dan pemanfaatan sumberdaya air dan tanah; serta mempertahankan keragaman biologi.

Page 3: MULTIPLE CROPPING ANALYSIS - kaswanto.staff.ipb.ac.idkaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2017/12/12a-LPP-Multiple-Cropping... · Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur- ... kebun campuran,

12/4/2017

3

Pembukaan hutan perladangan untuktanaman semusim (padi ladang 2-3 panen, atautanaman palawija).

Selanjutnya penanaman perpaduan sementarayang berisi tanaman semusim dan pepohonan(tidak hanya penghasil kayu tetapi produksilainnya).

Dibiarkan hingga pohonmembesar (termasuk bambu) dengan aneka tanaman bawahtermasuk umbi-umbian, pisang talun, umumnya agak jauhdari perkampungan, pada lahanberlereng curam.

Dikelola agak intensifdengan aneka jenis tegakanmaupun tanaman bawahyang bernilai ekonomiskebun campuran, letaknyadekat atau bahkan di tengahperkampungan.

Di dalamnya didirikan bangunan rumah pekarangan, tidak hanya perpaduan tegakan pohon dan tanaman semusim tetapi juga kadang-kadang ada ternak dan kolam ikan.

Page 4: MULTIPLE CROPPING ANALYSIS - kaswanto.staff.ipb.ac.idkaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2017/12/12a-LPP-Multiple-Cropping... · Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur- ... kebun campuran,

12/4/2017

4

Penanaman dua atau lebih jenis tanamansekaligus pada sebidang tanah yang sama.

Merupakan usahatani intensif berdasarkanpemanfaatan waktu dan ruang tumbuh.

Agroekosistem pertanaman yang lebih komplekskarena tanaman yang tumbuh bersama dalamsatu komunitas dapat saling mempengaruhi satusama lainnya baik berupa kompetisi maupunkomplementer.

Interaksi yang esensial terjadi akibat respon satu species terhadap lingkungannya sebagai modifikasi karena keberadaan species lain.

Interaksi kompetitif:bila asosiasi species membagifaktor-faktor pendukung pertumbuhan dari sumberyang terbatas seperti sinar, air, atau hara.

Interaksi non-kompetitif (interferensi): bilapemanfaatan unsur-unsur pendukung pertumbuhantersebut dalam jumlah yang cukup yang tidakmengakibatkan pengaruh terhadap pertumbuhanantara satu species dengan species lainnya.

Interaksi komplementer: bila satu komponen species dapat mengeluarkan suplai faktor pertumbuhan untukkebutuhan dirinya sendiri maupun untuk kebutuhantanaman lain yang ada di sekitarnya.

Varietas yang berdaya hasil tinggi. Kemampuan tanaman dalam memanfaatkan sinar

matahari, air dan nutrisi serta menghasilkan interaksi positif masing-masing tanaman yang ditumpangsarikan.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan: kerapatan tanaman, jarak tanam, perbedaan waktu tanam, sifat genetik dan efisiensi dalam penggunaan pupuk.

Page 5: MULTIPLE CROPPING ANALYSIS - kaswanto.staff.ipb.ac.idkaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2017/12/12a-LPP-Multiple-Cropping... · Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur- ... kebun campuran,

12/4/2017

5

Merupakan suatu sistem produksi yang diterapkan atas dasar pertimbangan HAYATIdan EKONOMI.

Produksi tanaman secara keseluruhan dapatmemberikan hasil yang lebih tinggi dari padasistem monokultur apabila tepat dalampemilihan kombinasi tanaman yang ditumpangsarikan dengan pengelolaan secaraoptimal.

NKL: luasan lahan relatif yang diperlukan untuksistem monokultur untuk mendapatkan hasilyang sama seperti sistem tumpangsari.

NKL merupakan indeks efisiensi biologi untukmengevaluasi pengaruh berbagai peubah sepertitingkat kesuburan, kepadatan dan jarak tanamserta kombinasi tanaman.

NKL = 1, berarti efisiensi sistem tumpangsari sama dengan sistem monokultur.

NKL > 1, berarti sistem tumpangsari lebih efisien dari sistem monokultur.

NKL < 1, berarti sistem tumpangsari kurang efisien dari sistem monokultur.

Sering mengalami kesulitan karena didapatkan dua atau lebihproduksi tanaman yang berbeda pada satu satuan lahan.

Interpretasi hasil dicoba dengan menggabungkan produksidalam bentuk uang, kalori atau NKL.

Karena dalam sistem tumpangsari terdiri dari dua variabel ataulebih, yaitu produksi tanaman pertaman dan produksi tanamanberikutnya yang salin berhubungan, maka dianjurkan evaluasidan interpretasi hasilnya untuk menggunakan lebih dari satumacam analisis analisis bivariat lebih sesuai dibandingkandengan pendekatan analisis univariat dari masing-masing hasiltanaman.

Page 6: MULTIPLE CROPPING ANALYSIS - kaswanto.staff.ipb.ac.idkaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2017/12/12a-LPP-Multiple-Cropping... · Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur- ... kebun campuran,

12/4/2017

6

Tumpangsari permanen dengan pohon-pohon pengikatnitrogen.

Penanaman lorong: penanaman lorong pakan ternak danpenanaman lorong yang menghasilkan dedaunan untukpemulsaan.

Pepohonan untuk konservasi tanah.

Penanaman multi-strata: pekarangan, kebun campuran, talun/hutan keluarga; sistem agrihortikultura/ hortipastura, silvopastura, agrosilvofishery, dll.

Agrosylvofisheries

Sistem jalur pepohonan permanen dipadukandengan tanaman pertanian.

Pemilihan jenis pohon yang tepat: e.g. Acacia albida, ketika dewasa (>3 tahun) daunnya rontokdi musim kemarau persaingan cahaya dankelmbaban jadi lebih kecil penting bagi zonatanaman pertanian musim kering.

Prosopis cineraria, Acacia spp., Leucaenaleucochephala, Albizia lebbek ditanam dengankerapatan rendah maka dapat meningkatkanhasil panen tumbuhan bawah secara signifikan.

Penanam lorong dengan baris-baris pohon yang disejajarkan dengan kontur efektif mengenda-likan erosi.

Tajuk pepohonan dipangkas saat penanaman tanam-an pertanian untuk mencegah naungan berlebihan; di lain pihak hasil pangkasan daun bisa untuk pemulsaan.

Bila sedang tidak ada tanaman pertanian tajuk di-biarkan tumbuh bebas, kemudian dipangkas untuk pakanternak.

Pohon multi guna: Sesbania spp., Calliandra spp., Leucaenaleucocephala, dll.

Page 7: MULTIPLE CROPPING ANALYSIS - kaswanto.staff.ipb.ac.idkaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2017/12/12a-LPP-Multiple-Cropping... · Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur- ... kebun campuran,

12/4/2017

7

Pepohonan, tumbuhan leguminose dan rerumputan dapat ditanam di pematang, anak tangga pada terasiring, dll.

Tegakan berkayu dengan baris tunggal, ganda atau tiga baris yang ditanam rapat sepanjang kontur dapat berfungsi sebagai tanaman untuk rintangan terhadap aliran air permukaan (Leucaena leucoce-phala, Gliricida spp., Sesbania spp., dll.).

Jenis pohon untuk pekerjaan konservasi tanah me-lalui perakaran yang dapat meningkatkan produk-tifitas lahan: Acacia auriculiformis, Albizia spp., Acacia spp., dll.

LOKASI Total sp./ Jumlah sp./pekarangan Jumlah ind./pekarangan

lokasi Maks. Min. Rataan Maks. Min. Rataan

HULU 90 36 14 27 670 107 280

TENGAH 166 64 27 40 771 225 492

HILIR 116 73 26 44 867 182 346

0

20

40

60

80

100

Hulu Tengah Hilir

Lokasi penelitian

Ra

sio

sp

esie

s ta

na

ma

n h

ias

&

Non

hia

s (%

)

0

20

40

60

80

100

Hulu Tengah Hilir

Lokasi penelitian

Ra

sio

in

div

idu

ta

na

man

hia

s &

Non

hia

s (%

)

Tanaman Hias

Tanaman Non

Hias

Ratio Spesies & Individu Tanaman Hias &

Non Hias di Pekarangan DAS Cianjur

Page 8: MULTIPLE CROPPING ANALYSIS - kaswanto.staff.ipb.ac.idkaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2017/12/12a-LPP-Multiple-Cropping... · Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur- ... kebun campuran,

12/4/2017

8

0

10

20

30

40

50

60

Hulu Tengah Hilir

Lokasi penelitian

Ra

sio

sp

esie

sta

na

man

non

hia

s(%

)

Ra

sio

in

div

idu

ta

na

na

n n

on

hia

s (%

)

0

10

20

30

40

50

60

Hulu Tengah Hilir

Lokasi penelitian

Buah

Sayur

Bumbu

Obat

Pati

Industri

Lain

Tanaman Hias

Tanaman Non

Hias

Rasio spesies tanaman hias dan

non hias (%)

0 20 40 60 80 100

I

II

III

IV

V

Tengah

0 20 40 60 80 100

I

II

III

IV

V

Hilir

0 20 40 60 80 100

I

II

III

IV

V

Hulu

Rasio (%) Spesies Tanaman Hias dan Non Hias

berdasarkan Strata Tanaman di Pekarangan

DAS Cianjur

Stra

ta ta

nam

an

31

82

7

433 3

3 3 3 965

9

9

9

99 39

9 999

9

Strata I

Strata II

Strata III

Strata IV

Strata V

Tinggi tanaman (m)

0

1

2

5

10

0 2 4 6M

Legenda:

1. Agave hijau (Agave sisanala Perrine)

2. Alamanda (Allamanda cathartica L.)

3. Bidara (Ziziphus mauritania)

4. Cemara (Casuarina spp.)

5. Cemara Udang (Casuarina equisetifolia)

6. Mawar (Rosa hybrida Hort.)

7. Pagoda (Clerodendron paniculatum)

8. Pandan bali (Cordyline australis)

9. Pisang (Musa paradisiaca L.)

Strata Tanaman di

Pekarangan Daerah Hulu

(Tanaman <1m dan

Tertutup Profil Terdepan

Tidak Digambar)

12

14

2

39

108 9

10

126

4

14

11 513

13

131

11

11

7

Strata I

Strata II

Strata III

Strata IV

Strata V

1

2

5

10

0

Tinggi tanaman (m)

Legenda:

1. Cabe rawit (Capsicum annum L.)

2. Jambu air (Syzygium aqueum Burm.f.)

3. Jambu biji (Psidium guajava L.)

4. Jambu bol (Syzygium malacenses (L))

5. Jeruk (Citrus nobilis Lour)

6. Jeruk bali (Citrus maximanus)

7. Kaktus (Napalaea cochenilifera)

8. Mangga (Mangifera indica L.)

9. Nangka (Artocarpus integra Merr)

10. Pisang (Musa paradisiaca L.)

11. Pisang hias (Heliconia bihai L)

12. Rasamala (Altingia exelsa Norona)

13. Singkong (Manihot esculenta Crantz.)

14. Surian (Toona sureni (BL) Merr.)

Strata Tanaman di

Pekarangan Daerah Tengah

(Tanaman <1m dan Tertutup

Profil Terdepan Tidak

Digambar)

Page 9: MULTIPLE CROPPING ANALYSIS - kaswanto.staff.ipb.ac.idkaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2017/12/12a-LPP-Multiple-Cropping... · Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur- ... kebun campuran,

12/4/2017

9

47

6

11

11

11

6

12

215

1 3

9

6

6

1011312

8

14 11 8

10

5

Strata I

Strata II

Strata III

Strata IV

Strata V

Tinggi tanaman (m)

0

1

2

5

10

Legenda:

1. Alpukat (Persea americana Mill.)

2. Campoleh (Madhuca cuneata)

3. Cereme (Phyllanthus javanicus (Miq) MA)

4.Hanjuang hijau (Cordyline fruticosa

A.Chev)

5. Hanjuang merah (Cordyline terminalis)

6. Jambu biji (Psidium guajava L.)

7. Mangga (Mangifera indica L.)

8. Pepaya (Carica papaya L.)

9. Petai (Parkia speciosa Hassk.)

10. Petai cina (Leucaena leucocephala (Lmk)

De Witt)

11. Pisang (Musa paradisiaca L.)

12. Rambutan (Nephelium lappaceum L.)

13. Randu (Ceiba petandra)

14. Salak (Salaca edulis Reinw)

15. Sawo (Manilkara achras (Mill))

Strata Tanaman di

Pekarangan Daerah Hilir

(Tanaman <1m dan Tertutup

Profil Terdepan Tidak

Digambar)

283

8

8

49

2432

3232

32

821

810

86

8

8

8

8

32

32

32

32

3232

3232

32

8

8

8

8

8

33

8

33

8

2

25 44

24

127

1616 3029 29 2917

1419(78)

34

20 20 20

20 20

2326

1131

13

1818

18

18

18

1818

1818

18

18

15

21

36

22

12

35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

35

3535

32

Depan

25

35 35 3535 35353535 3535 3535 35 35 353535

Depan

0 2 4 6M

U

Diameter KanopiI. 1-2 meter

II. 2-5 meter

IV. > 10 meter

PA

Kolam

Pola penanaman(kiri) dan

penutupan kanopi (kanan) di

pekarangan hulu (diameter

kanopi <1m tidak digambar):

Rata-rata luas penutupan kanopi 196.0m2,

rata-rata RTH 188.1m2, jadi densitas

kanopi 89.8%/pekarangan.

28

33

33

33

31

3333

33

33

3333

33

33

33334233

3333

3333

24

28

3333

35

18

4216

42

40

40

17

343434

34

34

19

7

15

33

33

33

33

33

15

1440(66)

44

21(19)

26

26

26

12(10)

3

5(29)

4343

9(12)

33

11(7)

39(6)

1313

13

13

4444

2323

8(20)

8(58)25

25

25

19

34

34

34

34

34

2(8)

41

3838

38

10(6)

29(16)

36

20 2020

5

5

21

30

6

6

27

4343

1

2727

2727

43

43

43

40(19)

21

21

21

21

21

21

21

31

15

32

33

33

33

33

33

9(40)

22

19

5(5)

23

8(16)

11

11

11

10(9)

37

377

43

U

Dep

an

Dep

an

Diameter Kanopi:

I. 1-2 meter

II. 2-5 meter

III. 5-10 meter

0 2 4 6M

Kolam

Kan

dang

Pola penanaman(kiri) dan

penutupan kanopi (kanan) di

pekarangan tengah (diameter

kanopi <1m tidak digambar):

Rata-rata luas penutupan kanopi

629.0m2, rata-rata RTH 218.7m2, jadi

densitas kanopi 287%/pekarangan.14

21

21

10

17

2020

17

24

1821

2020

3

19

42

17

21

2317

22

101021

15

202020

7 19

15

21

21

20 10

10

10

2

12

8

20

1(51)

11

10(11)9

8

16

13

6

23(2)

7

1(20)21

20

25(5)26

1(10) 1(11)

10

85

5

5

2

15

15

15

23

23

3

20

16

16

16

16

16

16

16

Dep

an

Dep

an

0 2 4 6M

U Diameter Kanopi:

I. 1 - 2 meter II. 2 - 5 meter

III. 5 - 10 meter

IV. > 10 meter

Sumur

Kandang

Pola penanaman(kiri) dan penutupan kanopi (kanan) di

pekarangan hilir (diameter kanopi <1m tidak digambar):

Rata-rata luas penutupan kanopi 1733.2m2, rata-rata RTH 562.0m2, jadi

densitas kanopi 308.4%/pekarangan.

Page 10: MULTIPLE CROPPING ANALYSIS - kaswanto.staff.ipb.ac.idkaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2017/12/12a-LPP-Multiple-Cropping... · Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur- ... kebun campuran,

12/4/2017

10

Bahan pangan: manusia, hewan, tumbuhan Air: RH, erosi, drainase, penyimpanan biomassa air Energi: kayu bakar, arang, minyak, gas, ethanol,

latex, resin dan getah-getahan Pelindung: bahan bangunan, pohon naungan,

penahan angin Bahan baku untuk pengolahan: kerajinan, serat Uang tunai: penjualan produk Simpanan/investasi: kelangsungan usaha Hasil-hasil sosial: bahan pangan untuk upacara, dll.

Mampu beradaptasi dengan kondisi iklim lokal. Tajuk cukup terbuka, cahaya dapat menerobos. Mampu bertunas dengan cepat setelah

pemangkasan. Kapasitas produksi meliputi kayu pertukangan,

kayu bakar, bahan pangan, pakan ternak, obat-obatan dll.

Banyak menghasilkan guguran daun untukmeningkatkan ketersediaan hara.

Akar lateral sedikit dan dangkal (mudah dipotong)

Mampu mengikat nitrogen.

Tahan terhadap kekeringan, banjir, variasi tanah dangangguan iklim lainnya.

Sistem perakaran dalam.

Pemeliharaannya mudah.

Murah dalam pengadaannya.

Nilai harga dan jumlah permintaan akan hasil-hasilnya lebih tinggi.

Page 11: MULTIPLE CROPPING ANALYSIS - kaswanto.staff.ipb.ac.idkaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2017/12/12a-LPP-Multiple-Cropping... · Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur- ... kebun campuran,

12/4/2017

11

Cash crops (serealia, umbi-umbian, sayuran, tanaman obat, tanaman bumbu, tanaman buahsemusim dan tanaman hias).

Toleran terhadap naungan.

Toleran terhadap kelembaban yang lebih tinggi.

Toleran terhadap persaingan hara.

Tanaman yang berstrata lebih tinggi dalamtumpangsari akan dapat menaungi tanamanyang ada di sekitarnya yang berstrata lebihrendah.

Persaingan diatasi dengan pemilihan jenis danpenentuan saat tanam, serta jarak tanam yang tepat.

Tanaman yang membutuhkan cahaya penuhakan mengalami kejenuhan pada intensitascahaya 0.3 – 0.375 g kal/cm2/menit dengan titikkompensasi 0.015 – 0.0225 g kal/cm2/ menit.

Tanaman lindung (tahan teduh) mempunyaikejenuhan berkisar 0.0075 g kal/cm2/menit.

Page 12: MULTIPLE CROPPING ANALYSIS - kaswanto.staff.ipb.ac.idkaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2017/12/12a-LPP-Multiple-Cropping... · Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur- ... kebun campuran,

12/4/2017

12

Tanaman di tempat terbuka mempunyai lapisanjaringan epidermis yang lebih tebal dan stomata lebih banyak, batang lebih besar dan ruasnya lebihpendek.

Kondisi penyinaran yang berbeda akanmengakibatkan tampilan tanaman yang berbeda.

E.g. barley yang kurang mendapat cahaya memilikikandungan karbohidrat yang rendah, menurunnyaaktivitas enzim disertai berkurangnya jumlah protein pada daun.

Naungan terhadap tanaman kedelai akanmemberikan efek negatif terhadap hasil biji.

Makin tinggi intensitas naungan dan makin awaldiberikan, maka tanaman cenderung lebih tinggitetapi diameter batangnya makin kecil, ruas batangmakin panjang, daun lebih tipis dan lebih luas, tetapi berat kering tanaman makin berkurang.

Naungan sebesar 30% dapat meningkatkankelembaban udara di atas kanopi kedelai, menurunkan suhu tanah dan udara, mengurangikecepatan angin dan penggunaan air.

Hubungan antara intensitas cahaya dengan rasioluas daun dan berat kering total tanaman, lajufotosintesis bersih, dan kecepatan pertumbuhanrelatif, masing-masing parameter tersebutmempunyai hubungan yang spesifik terhadapintensitas cahaya dan tergantung pula dari jenistanamannya.

Baik tanaman yang butuh intensitas banyak (e.g. Helianthus annus) dan tanaman yang toleranterhadap naungan (e.g. Impatiens parviflora) biladiberikan cahaya kurang, maka laju fotosintesa(LAB) dan kecepatan pertumbuhan relatif (LPT) menurun, sedangkan rasio luas daun dengan beratkering total tanaman (LAR) meningkat.

Prosentase penurunan LAB & LPT pada Impatiens < Helianthus; peningkatan LAR Helianthus > Impatiens.

Page 13: MULTIPLE CROPPING ANALYSIS - kaswanto.staff.ipb.ac.idkaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2017/12/12a-LPP-Multiple-Cropping... · Unsur tanaman semusim (padi, jagung, sayur- ... kebun campuran,

12/4/2017

13