Multidiciplinary Approach in Restoration

11
Restoration of Partially Edentulous Patient with an Implant- Supported Removable Partial Denture: A Case Report Yeon. B 1 , Young.J 2 , Jong.H 3 , DDS, Hyo.S 4 1 Indah Laraswati, 2 Haris Budi Widodo Bagian Periodontology Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Jawa Tengah ABSTRAK Tujuan dari laporan ini yaitu ingin menunjukan dan mendiskusikan mengenai prosedur klinis gigi tiruan sebagian yang didukung implan bagi pasien edentulous sebagian dengan resorpsi ridge dan penurunan dimensi vertikal. Pasien berusia 67 tahun menunjukan adanya penurunan dimensi vertikal yang parah dan terjadi diskrepansi pada lengkung rahang secara transversal . Untuk rahang atas, sebuah implan sebagai pendukung gigi tiruan sebagian lepasan ditempatkan pada abutment implan bagian distal di kedua sisi. Lengkung mandibula diperbaiki dengan menggunakan implan sebagai pendukung gigi tiruan sebagian cekat, karena hal tersebut diharapkan untuk berfungsi lebih baik daripada gigi tiruan sebagian lepasan. Laporan klinis ini menunjukan sebuah pendekatan perawatan yang sukses untuk mengembalikan fungsi oral dan penampilan pada pasien. Kata kunci: customized titanium abutment, implant sebagai pendukung gigi tiruan sebagian lepasan, tranverse arch discrepancy Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 1

description

prostodonti

Transcript of Multidiciplinary Approach in Restoration

Page 1: Multidiciplinary Approach in Restoration

Restoration of Partially Edentulous Patient with an Implant-Supported Removable

Partial Denture: A Case Report

Yeon. B1, Young.J2, Jong.H3, DDS, Hyo.S4

1Indah Laraswati, 2 Haris Budi Widodo

Bagian Periodontology Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman

Purwokerto Jawa Tengah

ABSTRAK

Tujuan dari laporan ini yaitu ingin menunjukan dan mendiskusikan mengenai prosedur

klinis gigi tiruan sebagian yang didukung implan bagi pasien edentulous sebagian dengan

resorpsi ridge dan penurunan dimensi vertikal. Pasien berusia 67 tahun menunjukan adanya

penurunan dimensi vertikal yang parah dan terjadi diskrepansi pada lengkung rahang secara

transversal . Untuk rahang atas, sebuah implan sebagai pendukung gigi tiruan sebagian

lepasan ditempatkan pada abutment implan bagian distal di kedua sisi. Lengkung mandibula

diperbaiki dengan menggunakan implan sebagai pendukung gigi tiruan sebagian cekat,

karena hal tersebut diharapkan untuk berfungsi lebih baik daripada gigi tiruan sebagian

lepasan. Laporan klinis ini menunjukan sebuah pendekatan perawatan yang sukses untuk

mengembalikan fungsi oral dan penampilan pada pasien.

Kata kunci: customized titanium abutment, implant sebagai pendukung gigi tiruan sebagian

lepasan, tranverse arch discrepancy

PENDAHULUAN

Implan sebagai pendukung protesa

lebih dipilih sebagai metode restorasi

daripada gigi tiruan sebagian lepasan yang

konvensional (RPDs) untuk area

edentulous sebagian yang berlawanan

dengan gigi asli tanpa adanya penurunan

vertikal, karena hal tersebut sulit untuk

didapatkan adanya stabilitas dan

pendukung RPDs 1,2. Meskipun,

penempatan implan dapat dilakukan pada

semua lokasi edentulous, namun terkadang

ditemukan kesulitan yakni berupa

penghalang anatomi maupun finansial

pasien. Pada kasus ini, implan sebagai

pendukung RPDs yang memerlukan

sedikit implan bisa dipertimbangkan

sebagai opsi perawatan, tergantung pada

pilihan perawatannya. Perlekatan secara

alami sebagai protesa lepasan, dapat juga

dikompensasikan pada perbedaan

lengkung secara transversal dan

Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 1

Page 2: Multidiciplinary Approach in Restoration

memberikan akses yang lebih mudah

untuk kebersihan mulut dan

pemeliharaannya.

Pada beberapa dekade, implant

sebagai pendukung RPDs telah

dikembangkan sebagai pilihan perawatan

pada pasien edentulous sebagian, untuk

mendapatkan hasil yang diinginkan 3-7.

Grossman et all 5 menjelaskan terdapat 44

implan pada 23 pasien sebagian edentulous

yang dirawat menggunakan implan

sebagai pendukung RPDs, hal ini

dilakukan setelah follow up 31,5 bulan

paska penempatan implan. Bortollini et all

melakukan study retrospektiv pada 32

pasien menggunakan jenis protesa yang

sama, termasuk 64 implan dalam jangka

waktu 8 tahun. Studi ini menunjukan

keberhasilan implan sebanyak 93,75%,

termasuk implan sebagai pendukung

protesa yang telah diprediksi sebagai

solusi perawatan pada pasien dengan

penurunan biologic dan finansial pasien 7.

Pasien pada laporan kasus kali ini

memiliki edentulous pada kedua lengkung

dan area edentulous tersebut terhalang oleh

gigi gigi lawan tanpa adanya penurunan

dimensi vertikal. Resorpsi tulang alveolar

yang parah dan peningkatan diskrepansi

lengkung secara transversal juga diamati.

Laporan ini menjelaskan prosedur

klinis implan sebagai pendukung RPDs

untuk mengembalikan penampilan dan

fungsi mastikasi.

LAPORAN KASUS

Seorang pasien laki laki berusia 67

tahun datang ke klinik Seoul National

Dental Hospital. Dia mengeluhkan tidak

bisa makan dengan menggunakan RPDs

nya. Pemeriksaan klinis menunjukan

pengurangan retensi dan stabilitas pada

gigi palsunya untuk kedua lengkung gigi

karena adanya kehilangan insisiv lateral

maksila kiri sebagai gigi abutment dari

RPD. Gigi yang tersisa pada maksila yaitu

caninus kiri dan molar pertama, sedangkan

pada mandibula terdapat gigi hanya pada

sisi sebelah kanan. Bagian edentulous pada

kedua lengkung yang berlawanan dengan

gigi asli, yang mempengaruhi stabilitas

protesa pasien. Residual ridge pada

anterior maksila dan regio kanan

mengalami resorbsi yang parah dan pasien

memiliki diskrepansi pada dimensi antar

lengkung secara transversal (Gambar 1).

Pasien tidak terdapat kontribusi riwayat

penyakit apapun.

Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 2

Page 3: Multidiciplinary Approach in Restoration

Gigi molar pertama maksila dan

insisiv sentral serta lateral kanan

mandibula mengalami kegoyangan derajat

2 disertai rasa sakit saat perkusi. Ketiga

gigi ini akan diekstraksi. Terdapat

beberapa pilihan perawatan untuk

mandibula yang didiskusikan dokter

bersama pasiennya, yaitu conventional

RPD, implan sebagai pendukung

removable partial denture (RPD) atau

implan sebagai pendukung fixed partial

denture (FPD). Karena protesa cekat

secara umum memberikan fungsi yang

lebih baik pada mandibula daripada

protesa lepasan, implan sebagai

pendukung FPD telah dipilih. Untuk

maksila, 2 opsi perawatan disajikan yaitu

berupa implan sebagai pendukung FPD

atau implan sebagai pendukung RPD.

Penempatan implan pada semua area

edentulos tidak menguntungkan karena

adanya resorpsi parah pada ridge anterior

dan keterbatasan finansial pasien.

Selanjutnya, RPD dipilih sebagai pilihan

rencana perawatan karena dapat

mengurangi diskrepansi lengkung

transversal dan memberikan dukungan

untuk bibir anterior.

Lima implan ditempatkan pada

mandibula menggunakan prosedur

nonsubmerged surgery: dua implan

(3,5x11 mm, Neobiotech) pada regio

insisiv sentral kanan dan kaninus kiri, satu

implan (4,5x11 mm) pada regio premolar

pertama kiri dan dua implan (5x8 mm)

pada regio molar satu dan molar dua kiri

(gambar 2).

Demikian juga empat implan yang

dipasang di maksila. Dua implan (5x 11

mm) pada regio molar pertama dan kedua

kanan serta dua implan (4,5x 11 mm)

pada regio premolar satu dan dua kiri.

RPD sementara untuk kedua lengkung

dibuat selama proses penyembuhan gigi

abutment yang telah diekstraksi.

Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 3

Page 4: Multidiciplinary Approach in Restoration

Permukaan jaringan untuk RPD di

relieved dan relining menggunakan soft

relining material (Coe-Comfort, GC

America) untuk menghindari kehilangan

karena beban yang berlebih. Setelah 6

minggu mengalami penyembuhan,

dilakukan pencetakan menggunakan

material silikon (Exafine putty type, GC;

Express Regular Body, 3M Espe) dengan

sendok cetak akrilik (Quicky, Nissin

Dental Products). Dimensi vertikal

ditentukan dengan metode willis. Cetakan

positif ditempatkan pada artikulator semi

adjustable dengan centric relation record

dan a facebow record. Setelah diberi

malam, permukaan mandibula difiksasi

menggunakan Broadrick flag (gambar 3)

dan dilakukan ujicoba terhadap pergerakan

artikulator arah lateral dan anterior. Jika

ada gangguan, maka harus segera

diperbaiki. Gigi pada cetakan positif di

trim berdasarkan kurva spee dan resin jig

digunakan sebagai pedoman untuk

mengubah bidang oklusal mandibula pada

mulut pasien.

Gigi caninus rahang atas kiri telah

siap untuk di crown setelah dilakukan

perawatan endodontik dan sisa jaringan

karies gigi dihilangkan. Gigi tiruan cekat

sementara disementasi ke implan yang

digunakan sebagai pegangan dan caninus

rahang atas, sementara RPD untuk rahang

atas sedang dibuat (gambar 4).

Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 4

Page 5: Multidiciplinary Approach in Restoration

Enam minggu sebelum dimulai

perawatan restorativ, sistem CAD/CAM

(computeraided design/computer-assisted

manufacture) digunakan untuk membuat

implan dari titanium. Dengan metode yang

sama, gigi tiruan cekat dari bahan zirconia

di desain untuk mandibula.

Namun, framework dari bahan logam

untuk protesa cekat gigi maksila dibuat

dari emas dengan lost wax technique.

Setelah melakukan try in framework,

lapisan porcelain ditambahkan pada

framework dan protesa cekat PFG

disementasikan dengan semen implan

sementara (Premier Implant Cement,

Premier Dental Products), dengan

pengecualian mahkota PFG untuk gigi

caninus kiri atas yang disemen

menggunakan semen resin modified glass-

ionomer (FujiCem, GC) (gambar 6).

Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 5

Page 6: Multidiciplinary Approach in Restoration

Untuk RPD rahang atas, stick

modelling compound (peri compound. GC)

digunakan untuk tepian molding pada

sendok cetak, lalu dilakukan pencetakan

menggunakan material reguler bodied

silicone (Express Regular Body, 3M

Espe). Full major concector digunakan

pada rahang atas, dimana aker’s clasp dan

RPA clasp digunakan pada molar pertama

kanan dan premolar kedua kiri. Mesial dan

singulum rest ditambahkan sebagai

pendukung RPD. Wire clasp ditempatkan

ke RPD maksila frameworks pada regio

caninus. Metal framework dicoba ke dalam

mulut dan di cek ketepatanya. Wax rim

dibuat untuk mereplikasi lip support, arch

form, dan occlusal plane. Relasi kedua

rahang dilihat dan cast disimpan di

artikulator semiadjustable. Gigi palsu

(Duracross Physio, Nissin Dental

Products) disusun pada wax rim dan dilihat

oklusi sentrik serta keseimbangan sisi

sebelah kanan kiri. Setelah try-in wax

denture, denture diproses dengan a heat

polymerized acrylic resin

(Rapidsimplified, Vertex Dental). Kasus

ini menjelaskan denture yang

dikembalikan lagi ke laboratorium karena

adanya shrinkage resin polymerization.

RPD dipasang kedalam mulut pasien, dan

fungsi mastikasi pasien telah kembali.

Paska insersi, pasien di follow up setiap 3

bulan selama 12 bulan tanpa adanya

keluhan dan komplikasi.

PEMBAHASAN

Kasus ini melaporkan adanya

kehilangan dimensi vertikal dan

diskrepansi rahang yang parah. Rencana

perawatan untuk maksila, complete

denture dengan ekstraksi caninus kiri.

Meskipun caninus kiri tidak menunjukan

adanya mobilitas ataupun respon terhadap

Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 6

Page 7: Multidiciplinary Approach in Restoration

perkusi serta pasien ingin

mempertahankan giginya. Oleh karena itu,

RPD merupakan pilihan terbaik

dibandingkan complete denture sebagai

retensi, support dan stabilitas. Selain itu,

posterior implan yang mendukung fixed

protheses digunakan untuk

memepertahankan dimensi vertikal dan

oklusi posterior. Bahkan jika dibandingkan

dengan restorasi implan sebagai

pendukung protesa cekat, implan sebagai

pendukung RPD memberikan keuntungan

untuk mendukung bagian labial, higienis

dan pemeliharaan serta biaya perawatan 6.

Meskipun penelitian terdahulu

menunjukan berbagai variasi implan

sebagai pendukung RPD, namun

kurangnya penelitian mengenai posterior

implan sebagai pendukung fixed protheses

serta digunakan sebagai pegangan RPDs 3-

7.

Desain RPD pada kasus ini menunjukan

distribusi beban oklusal yang merata ke

seluruh implan sebagai pendukung protesa

cekat. Kontak bilateral dan fungsi oklusi

ditingkatkan untuk menghindari beban

oklusan yg berlebih pada protesa cekat

maksila. Follow up yang

berkesinambungan perlu dilakukan untuk

mendapatkan prognosis yang baik dan

mengevaluasi kondisi sekitar implan serta

apabila membutuhkan reline RPD maksila.

KESIMPULAN

Laporan klinis ini mendeskripsikan

mengenai metode perawatan

mengggunakan implan sebagai pendukung

RPD untuk merestorasi maksila yang

menunjukan adanya resorpsi ridge parah

dan terjadinya penurunan dimensi vertikal.

Lengkung mandibula diperbaiki

menggunakan implan sebagai pendukung

FPD.

REFERENSI

1. Eckert S, Wollan P. Retrospective

Review of 1170 Endosseous Implants

Placed in Partially Edentulous Jaws. J

Prosthet Dent.1998;79:415–421.

2. Van D, Lekholm U, Bolender C, et al.

Applicability of Osseointegrated Oral

Implants in the Rehabilitation of

Partial Edentulism: a Prospective

Multicenter study on 558 fixtures. Int

J Oral Maxillofac Implants.

1990;5:272–281.

3. Pellecchia M, Pellecchia R, Emtiaz S.

Distal Extension Mandibular

Removable Partial Denture Connected

to an Anterior Fixed Implant-

Supported Prosthesis: a Clinical

Report. J Prosthet Dent.

2000;83:607–612.

4. Kuzmanovic D, Payne A, Purton D.

Distal Implants to Modify the

Kennedy Classification of a

Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 7

Page 8: Multidiciplinary Approach in Restoration

Removable Partial Denture: a Clinical

Report. J Prosthet Dent.2004;92:8–

11.

5. Grossmann Y, Levin L, Sadan A. A

Retrospective Case Series of Implants

Used to Restore Partially Edentulous

Patients with Implant-Supported

Removable Partial Dentures: 31-

Month Mean Follow-up Results.

Quintessence Int.2008;39:665–671.

6. Grossmann Y, Nissan J, Levin L.

Clinical Effectiveness of Implant-

Supported Removable Partial

Dentures: a Review of the Literature

and Retrospective Case Evaluation. J

Oral Maxillofac Surg.2009;67:1941–

1946

7. Bortolini S, Natali A, Franchi M,

Coggiola A, Consolo U. Implant-

Retained Removable Partial Dentures:

an 8-year Retrospective Study. J

Prosthodont.2011;20:168–172.

Case Report : Dentistry of Jenderal Soedirman University | 8