Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

24
BAB III METODE PENYUSUTAN INVESTASI PROYEK 1. Pendahuluan Untuk menjaga kontinuitas kegiatan usaha dari proyek yang direncana- kan perlu dihitung besarnya biaya penyusutan pada setiap tahun. Sebuah perusahaan yang sehat pada umumnya mempunyai cadangan penyusutan / depresiasi untuk menjaga kontinuitas dari kegiatan usaha di samping menjaga kualitas produk dan memudahkan dalam mengikuti perubahan asetdengan adanya perubahan teknologi. Tidak jarang terjadi pada akhir-akhir ini. dengan pesannya telmologi. penggunaan aset lama kendatipun secara teknis masrh relatif baik tetapi secara ekonomis sudah dianggap tidak layak lagi karena para pesaing telah menggunakan aset baru dengan teknologi yang lebih baru. yang dapat memproduksi dengan harga pokok produksi lebih rendah dengan kualitas produksr yang lebih tinggi. Dana penyusutan adalah biaya yang dibebankan pada konsumen melalui perhitungan harga pokok produksi. Dengan demikian. layaknya dan sebuah k studi kelayakan bisnis. sebenamya telah diperhitungkan dana. penyusutan sebagai dana pengganti dari aset yang tidak ekonomis lagi. DI pihak lain. biaya penyusutan juga dianggap sebagai laba dalam perhitungan rugi laba. karena dana yang disisihkan sebenarnya merupakan

description

ekonomi teknik

Transcript of Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

Page 1: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

BAB III

METODE PENYUSUTAN INVESTASI PROYEK

1. Pendahuluan

Untuk menjaga kontinuitas kegiatan usaha dari proyek yang direncana- kan perlu

dihitung besarnya biaya penyusutan pada setiap tahun. Sebuah perusahaan yang sehat pada

umumnya mempunyai cadangan penyusutan / depresiasi untuk menjaga kontinuitas dari

kegiatan usaha di samping menjaga kualitas produk dan memudahkan dalam mengikuti

perubahan asetdengan adanya perubahan teknologi.

Tidak jarang terjadi pada akhir-akhir ini. dengan pesannya telmologi. penggunaan aset

lama kendatipun secara teknis masrh relatif baik tetapi secara ekonomis sudah dianggap tidak

layak lagi karena para pesaing telah menggunakan aset baru dengan teknologi yang lebih

baru. yang dapat memproduksi dengan harga pokok produksi lebih rendah dengan kualitas

produksr yang lebih tinggi.

Dana penyusutan adalah biaya yang dibebankan pada konsumen melalui perhitungan

harga pokok produksi. Dengan demikian. layaknya dan sebuah k studi kelayakan bisnis.

sebenamya telah diperhitungkan dana. penyusutan sebagai dana pengganti dari aset yang

tidak ekonomis lagi. DI pihak lain. biaya penyusutan juga dianggap sebagai laba dalam

perhitungan rugi laba. karena dana yang disisihkan sebenarnya merupakan penerimaan

perusahaan yang dapat digunakan pada berbagai kepentingan.

Kecenderungan untuk mempertahankan aset lama dalam kegiatan Produksi. ada

kalanya kurang menguntungkan karena biaya perawatan di pemeliharaan bertambah lama

benambah besar. di samping kualitas pmd dan kontinuitas usaha yang kurang terjamin.

Jenis investasi yang perlu disusut terdiri dan mesin, bangunan/gedung,

dan peralatan lainnya yang memerlukan penggantian pada suatu masa sebagai

akibat dari pemakaian. Besar kecilnya biaya penyusutan yang dilakukan pada

setiap aset tergantung pada harga aset, umur ekonomis, serta metode yang

digunakan dalam penyusutan. Metode penyusutan pada umumnya dapat

dikelompokkan atas 4 bagian, yaitu:

Page 2: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

1. Metode rata-rata.

2. Metode bunga majemuk.

3. Metode penurunan.

4. Metode penyusutan gabungan.

Pemilihan salah satu dan metode diatas, sangat tergantung pada penyusun studi

kelayakan bisnis dan jenis aset, di samping keinginan dan pimpinan proyek. Namun

demikian, berdasarkan kebiasaan dan proyek yang dikembangkan, apabila kegiatan

usaha/proyek dalam skala yang relatif kecil dengan umur ekonomis yang relatif singkat

kecenderungan menggunakan metode rata-rata Iebih ralistis dibanding dengan menggunakan

metode bnga inajemuk. Demikian pula halnya dengan proyek-proyek yang berskala besar

seperti pabnk semen, pabnk pupuk, pabrik besi, dan proyek yang berskala besar lainnya.

menggunakan metode bunga majemuk lebih baik daripada menggunakan metode lainnya.

2. Metode Penyusutan

2.1 Metode Rata-rata

Metode rata-rata adalah salah satu cara yang dilakukan dalam penyusutan aset dengan

cara rata-rata. Metode ini dikelompokkan atas 3 bagian, yaitu metode garis lurus, metode jam

kerja mesin, dan metode yang didasarkan pada jumlah produksi.

Contoh 1:

Pimpinan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengangkutan membeli sebuah bus

dengan harga 80 juta rupiah. Berdasarkan pada pengalaman sebagai pimpinan perusahaan,

bus ini dapat beroperasi secara ekonomis selama 5 tahun dan pada akhir tahun kelima, masih

dapat dijual dengan harga 25 juta rupiah (scrap value). Berapakah jumlah penyusutan yang

harus dilakukan pada setiap akhir tahun selama 5 tahun dan susunlah jadwal penyusutannya ?

2.1.1 Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Jumlah penyusutan tahunan.

P = B−S

n

dimana : P = Jumlah penyusutan per tahun.

B = Harga bell aset (original cost)

S = Nilai sisa (scrap value).

n = Umur ekonornis asel.

Page 3: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

P = 80.000 .000 – 25.000 .000

5

P = Rp 11.000.000.-

Penyusutan per tahun sebesar Rp 11 juta dan jumlah dana pada akhir tahun

kelima sebesãr Rp 80 juta, termasuk nilai sisa aset (scrap value) sebesar Rp 25 juta.

Berdasarkan pada cadangan dana ini, pimpinan perusahaan pada akhir tahun

kelima telah dapat mengganti bus lama dengan bus baru dengan menggunakan dana

penyusutanldepresiasi sebagai dana pengganti.

Seperti yang telah diuraikan sebeluninya, dana depresiasi merupakan biaya

yang dibebankan pada konsumen melalui harga pokok produksi. Demikian pula

dalain usaha pengangkutan, dana depresiasi dibebankan melalui harga tiket yang

dijual pada konsumen. Jumlah dana depresiasi dalam satu tahun sebesar Rp 11 juta

atau setiap bulan sebesar Rp 916.667- daAl bla dihitung per han adalah sebesar Rp

30.556,-.

Apabila bus ini dalam satu hari dapat mengangkut rata-rata sebanyak 80 orang

niaka beban biay depresiasi pada setiap tiket yang dijual dipertiltungican sebesar Rp

382,- (lihat Tabel 111-1).

2.1.2 Merode Jam Kerja Mesin (Service Hours Method)

Depresiasi yang dihitung berdasarkan jumlaii jam keija mesin, didasarkan

pada jumlah jam kerja yang digunakan dalarn tahun bersangkutan.

Tabel III-1

Jadwal Penyusutan dengan Menggunakan

Metode Garis Lurus

Akhir Taliun

(Rp)

Penyusutan Tahunan

(Rp)

Jumlah Penyusutan

(Rp)

Nilai Buku (Rp)

0 1 2 3 4 5

- 11.000.000 11.000.000 11.000.000 11.000.000 11.000.000

- 11.000.000 22.000.000 33.000.000 44.000.000 55.000.000

80.000.000 69.000.000 58.000.000 47.000.000 36000.000 25.000.000

Page 4: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

Contoh 2:

Harga bei sebuah mesin Rp 20.000.000,- dan diperkirakan scrap value (nilai

sisa) sebesar Rp 2.000.000.-. Mesin mi secara teknis dapat bekerja secara efektif

selama 18.000 jam dengan usia ekonomis selama 5 tahun. Hitunglah jumlah

penyusutan tahunan berdasarkan pada jam kerja mesin dan susun pula jadwal

penyusutan?

Jumlah Penyusutan perjam ( j ) = B−S

j

Di mana : j = Jumlah jam kerja ekonomis.

J = 20.000.000 – 2.000 .000

18.000 = Rp. 1000

Jumlah penyusutan tahunan (P) tergantung pada jumlah jam kerja mesin yang

digunakan pada setiap tahun. Besar kccilnya jumlah jam kerja dalam satu tahun

tergantung pada rencana produksi yang direncanakan pada setiap tahun. Di dalam

membuat rencana produksi tahunan ada kecenderungan terhadap produk yang

dihasilkan, apabila produk yang dihasilkan belum dikenal konsumen, rencana

produksi pada tahun pertama relatif lebih kecil dan tanun-tahun berikutnya. Demikian

pula sebaliknya, apabila produk yang dihasilkan telah dikenal oleh konsumen dan

mempunyai pasaran yang luas bisa jadi rencana produksi pada tahun pertama lebih

besar dan tahun-tahum berikutnya karena mesin masih dalam keadaan baru di

samping tingkat kerusakan masih relatif kecil. Berikut merupakan contoh perencanaan

produksi terhadap produk yang belum dikenal :

Rencana Produksi :

Tahun I 10% = 1.800 jam

Tahun II 15% = 2.700 jam

Tahun III 20% = 3.600 jam

Tahun IV 25% = 4.500 jam

Tahun V 30% = 5.400 jam

Jumlah l00% = 18.000 jam

Penyusutan per tahun:

Page 5: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

Tahun I = 1.800 x Rp. 1000 = Rp 1.800.000,-

Tahun II = 2.700 x Rp. 1000 = Rp 2.700.000,-

Tahun III = 3.600 x Rp. 1000 = Rp 3.600.000,-

Tahun IV = 4.500 x Rp. 1000 = Rp 4.500.000,-

Tahun V = 5.400 x Rp. 1000 = Rp 5.400.000,-

Tabel III-2

Jadwal Penyusutan dengan Menggunakan

Jam Kerja Mesin (dalam Rp)

Akhir TahunPenyusutan

(Rp)Jumlah

PenyusutanNiIai Buku

0 20.000.000

1 1.800.000 1.800.000 18.200.000

2 2.700.000 4.500.000 15.500.000

3 3.600.000 8.100.000 11.900.000

4 4.500.000 12.600.000 7.400.000

5 5.400.000 18.000.000 2.000.000

2.1.3 Metode Jumlah Produk (Product Units Method)

Penyusutan yang dihitung berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan sama

dengan penyusutan yang menggunakan metode jam kerja mesin. Besar kecilnya

jumlah penyusutan pada Setiap tahun tergantung pada jumlah produk yang diproduksi

pada setiap tahun. Jumlahproduksi pada setiap tahun tergantung pada permintaan

pasar serta jenis barang yang dihasilkan. Apabila mesin A dapat memproduksi

sebanyak 100.000 unit selama umur ekonomis mesin 5 tahun, dengan B = 10 juta dan

S = 2 juta, jumlah penyusutan per unit produk dihitung sebagai berikut:

P = B−S

n

Dimana: U = Jumlah unit selama umur ekonomis mesin.

Page 6: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

Diketahui : B = 10.000.000

S = 2.000.000,-

n = 5

U = 100.000 unit

P = 10.000.000−2.000 .000

100.000 = Rp. 80

Besar kecilnya jumlah penyusutan pada setiap tahun tergantung pada jumlah

produk yang diproduksi dalam tahun bersangkutan. Untuk menentukan jurnlah

produksi juga tidak terlepas dart permintaan pasar, dikenal atau tidak dikenalnya

produk yang dihasilkan, jenis barang yang diproduksi, dan adanya market space serta

market share yang dikuasai.

Contoh rencana produksi dengan produk yang telah dikenal.

Tahun I 25.000 unit = 25.000 x 80 = Rp 2.000.000.-

Tahun II 25.000 unit = 25.000 x 80 = Rp 2.000.000,-

Tahun III 20.000 unit = 20.000 x 80 = Rp 1.600.000.-

Tahun IV 15.000 unit = 15.000 x 80 = Rp 1.200.000,-

Tahun V 15.000 unit = 15.000 x 80 = Rp 1.200.000,-

Jumlah 100.000 unit Rp 8.000.000,-

Jadwal penyusutan selama lima tahun dengan mengunakan metode jumlah

produk adalah seperti terlihat dalam Tabel III-3 berikut (lihat halaman 48).

2.2 Metode Bunga Majemuk (Compound Interest Method)

Penyusutan yang dilakukan dengan menggunakan metode bunga majemuk didasarkan

pada tingkat biinga yang berlaku dalam masyarakat atau sering djsebut depan opportunity

cost of capital (0CC) sebagai biaya modal. Apabila tingkat bunga yang berlaku dalam

masyarakat

Page 7: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

Tabel III-3

Jadwal Penyusutan dengan Menggunakan

Metode Jumlah Produk (Rp)

Akhir TahunPenyusutan

(Rp)Jumlah

PenyusutanNiIai Buku

0 - - 10.000.000

1 2.000.000 2.000.000 8.000.000

2 2.000.000 4.000.000 6.000.000

3 1.600.000 6.600.000 3.400.000

4 1.200.000 7.800.000 2.200.000

5 1.200.000 8.000.000 2.000.000

Jumlah 8.000.000

Sebesar 18% per tahun maka perhitungan penyusutan tahunan didasarkan pada tingkat

bunga yang berlaku. Metode penyusutan yang didasarkan pada bunga majernuk dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan metode anuitas dan metode penyisihan dana yang

sering disebut dengan sinking fund method.

Metode anuitas sebenarnya identik dengan perhitungan annuity yang didasarkan pada

nilai aset atau original cost sebagal present value. Untuk mengatasi harga, balk sebagal akibat

kenaikan tingkat inflasi maupun sebagai perubahan teknologi disediakan dana cadangan

sebesar 18% dan nilal aset pada setiap tahun. Sebaliknya dengan menggunakan metode

penyisihan dana (sinking fund method), sebenamya sama dengan melakukan deposito di bank

pada setiap tahun, dan pada akhir umu ekonomis aset dana im digunakan sebagai dana untuk

membeli aset baru.

2.2.1 Metode Anuitas

Contoh 3:

Page 8: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

Harga beli sebuah mesin 50 juta rupiah dengan scrap value diperkirakan sebesar 10

juta rupiah dan umur ekonomis aset selarna 5 tahun. Tingkat bunga efektif

diperhitungkan sebesar 18% per tahun. Berapa besar penyusutan tahunan yang harus

dilakukan dengan menggunakan metode anuitas dan susunlah jadwal penyusutannya ?

Diketahui: B = Rp 50.000.000 S = Rp 10.000.000

n = 5 I = 18%

Untuk menentukan nilai aset yang disusut perlu dihitung present value dan

scrap value dengan menggunakan formula sebagai benkut:

Present value dati scrap value:

P = S (1 + i) -n ……………….(2-7)

P = 10.000.000 (1 + 0,18) -5

P = 10.000.000 (0,43710922)

P = 4.371.092

Nilai aset yang disusut

An = B - P = 50.000.000 - 4.371092

= Rp 45.628.908,-

An = R . ¿ …………..…. (2-11)

Penyusutan per tahun dihitung sebagai berikut:

R = 45.628.908 ¿

R = 45.628.908 (0,31977784)

R = Rp 14.591.114,-

di mana: R = jumlah penyusutan per tahun.

Nilai discount factor daii perhitungan d atas dapat dilihat pada Lampiran 5

dengan n = 5 dan i = 18%. Jurnlah penyusuUrn dalam saw tahun adalah sebcsar Rp

14.59 1.114.- dengan jumlah nilai aset yang dsusut sebesar Rp 45.628.908,- dan nllai

present value dan scrap a1ue seliesar Rp 4.371.092,-. Jadwal penyusutan dengan

mengg unakan metode anuitas adalah sebagai berikut (lihat Tabel III-4).

Seperti terlihat dalarn tabel tersebut, jumlah penyusutan bersih selama 5 tahun

adalah sebesar Rp 40.000.000,- dan 111141 sisa aset sebesar Rp 10.0O0.000-

sehingga nilai depresiasi ditarnhah nilai sisa pada akhir lahun kelirna sebesar Rp

Page 9: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

50.000.000,-. lJntuk mengatas kenaikan harga dalam penggantian aset baru sebagai

akibat tingkat inflasi telah dicadangkan dana sebesar Rp 32.955.570-.

2.2.2 Merode Penyisihan Dana (Sinking Futid Method)

Penyusutan yang dilakukan dcngan metode penyisihan dana, merupakan

deposito yang dilakukan oleh pemilik perusahaan pada setiap

Tabel III-4

Jadwal Penyusutan dengan Men ggunakan

Metode Anuitas (dalam Rp

(1) Thn

(2) Penyusutan

Per tahun (Rp)

(3) Bunga 18%

(6) x (18%)

(4) Penyusutan

Bersih (2)-(3)

(5) Jumlah

Penyusutan

(4)+(5)

(6) Nilai

Sisa Aset (6)-(4)

0

1

2

3

4

5

-

14.591.114

14.591.114

14.591.114

14.591.114

14.591.114

-

9.000.000

7.993.599

6.806.047

5.404.735

3.751.188

-

5.591.144

6.597.515

7.785.067

9.186.378

10.839.926

-

5.591.114

12.188.629

19.973.696

29.160.074

40.000.000

50.000.000

44.408.886

37.811.371

30.026.304

20.839.925

10.000.000

72.955.570 32.955.570 40.000.000

Akhir tahun pada lembaga keuangan (bank). Besar kecilnya deposito yang

dilakukan tergantung pada besar kecilnya nilai aset, tingkat bunga, dan umur

ekonomis dari aset itu sendiri.

Dengan demikian jumlah dana penyusutan yang disetor pemilik aset

relatif lebih kecil dan jumlah penyusutan yang seharusnya dan sisa dana

penyusutan ditutupi dengan jumlah bunga dan dana yang telah didepositkan.

Perhitungan jumlah penyusutan yang hams dilakukan pada setiap akhir

tahun berdasarkan soal di atas, dihitung dengan menggunakan formula sebagai

Page 10: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

berikut :

Diketahui: Sn = B - S = 50.000.000 - 10.000.000 = Rp 40.000.000,-

n = 5 tabun dan i = 18%/tahun

R = Sn ¿ ………………………….. (2-12)

R = 40.000.000 ¿

R = 40.000.000 (0,139777837)

R = Rp. 5.591.113,-

Nilai compounding factor Untuk {i/(i+1)n-1)} dapat dilihat pada

Lampiran 6 pada n=5 dan i=18%. Jadwal penyusutan yang didasarkan pada

penyisihan dana seperti terlihat dalam Tabel III-5 berikut. Seperti terlihat

dalarn tabel tersebut, jumlah penyusutan pada setiap akhir tahun dilakukan

sebesar Rp 5.591.113,- ditambah dengan bunga uang dan hasil penyetoran

tahun sebelumnya. Berdasarkan pada perhitungan ini, jumlah bunga dan

deposito kumulatif bertambah lama bertambah besar, dengan demikian jumah

depresiasi penyusutan yang dilakukan pada setiap akhir tahun juga bertambah

lama bertambah besar.

Tabel III-5

Jadwal Penyusutan dengan Menggunakan

Metode Penyisihan Dana (dalam Rp)

(1) Thn

(2) Penyusutan

Per tahun (Rp)

(3) Bunga 18%

(6) x (18%)

(4) Penyusutan

Bersih (2)-(3)

(5) Jumlah

Penyusutan

(4)+(5)

(6) Nilai

Sisa Aset (6)-(4)

0

1

2

3

4

5

-

5.591.113

5.591.113

5.591.113

5.591.113

5.591.113

-

-

1.006.400

2.193.954

3.393.267

5.248.814

-

5.591.113

6.597.513

7.785.066

9.186.380

10.839.927

-

5.591.113

12.188.626

19.973.692

29.160.073

40.000.000

50.000.000

44.408.887

37.811.374

30.026.308

20.839.928

1.000.000

27.955.564 12.044.436 40.000.000

Page 11: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

Jumlah dana yang dsetor selama 5 tahun sebesar Rp 27.955.564,-

dengan jumlah bunga dan setoran selama 5 tahun sebesar

Rp 12.044.436,- sehingga jumlah dana pada akhir tahun kelima sebesar

Rp 40.000.000,- dan scrap value dari aset sebesar Rp 10.000.000,-

Dengani demikian dapat membeli aset baru senilai Rp 50.000.000

2.3 Metode Penurunan

Penyusutan yang dilakukan dengan menggunakan metode penuruflan adalah jurnlah

penyusutan yang dilakukan setiap tahun pada aset yang mengalami penurunan dan tahun ke

tahun sesuai dengan keadaan aset yang makm lama semakin tua. Cara penyusutan dengan

rnenggunakafl metode ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan metode jumlah

angka tahunan yang sering disebut dengan sun of years digit merhod dan dengan

menggunakan angka persentase.

2.3.1 Metode Jumlah Angka Tahunan.

Jumlah dana penyusutan yang harus dikeluarkan pada setiap tahun didasarkan

pada jumlah angka tahunan dan urnur ekonomis aset. Apabila sebuah aset mempuyai

umur ekonornis selama 5 tahun, dengan original cost (harga beli) aset sebesar Rp

10.000.000,- dan scrap value diperhitungkan Rp 2.000.000,. maka bcsarnya jurnlah

pcnyusutan pada setiap tahun dihitung sebagai berikut:

Jumlah angka tahunan :

1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15

Nilai aset yang disusut:

(B-S) = 10.000.000 - 2.000.000 = Rp 8.000.000,-

Penyusutan setiap tahun

- Tahun I = 5/15 x Rp 8.000.000 = Rp 2.666.667.-

- Tahun II = 4/15 x Rp 8.000.000 = Rp 2.133.333-

Page 12: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

- Tahun III = 3/15 x Rp 8.000.000 = Rp 1.600.000.-

- Tahun IV = 2/15 x Rp 8.000.000 = Rp 1.066.667,-

- Tahun V = 1/15 x Rp 8.000.000 = Rp 533.333,-

Jumlah Rp 8.000.000.-

Jadwal penyusutan yang didasarkan pada metode jurnlah angka tahunan seperti

terlihat dalarn Tabel III-6 berikut:

Tabel III-6.

Jadwal Penyusutun Atas Dasar Angka Tahnan

(dalam Rp)

Tahun Penyusutan

Tahun

Jumlah

Penyusutan

Nilai

Aset

0

1

2

3

4

5

-

2.666.667

2.133.333

1.600.000

1.066.667

533.333

-

2.666.667

4.800.000

6.400.000

7.466.667

8.000.000

10.000.000

8.333.333

5.200.000

3.600.000

2.533.333

2.000.000

2.3.2 Metode Presentase

Metode penyusutan yang didasarkan metode persentase terdiri dari metode

pcnyusutan persentase rata-rata dan metode pcnyusutan persentase tetap.

2.3.2.1 Metode Penyusutan Persentase Rata-Rata

Jumlah penyusutan yang didasarkan pada metode penyusut persentase rata-

rata adalah hasil pembagian dan nilai iset yang dinih dalarn keadaan baru (100%)

dengan umur ekoriomis dan aset. Apabila harga belI aset seharga 10 juta rupiah

dengan umur ekonornis se1ama 5 tahun. maka besamya pcnyusutan tahunan adalah

sebesar l00%. 5 = 20%. Untuk rnembeli aset baru pada masa yang akan datang

dengan harga yang lebih mahal, baik sebagai akibat tingka inflasi maupun akibat

perubahan teknologi maka persentase penyusutan rata-rata ditingkatkan dengan cara

Page 13: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

kelipatan dua. Berdasarkan pada penjelasan ini, jurnlah penyusutan setiap tahun

dihitung sebagal berikut.

- Tahun I = 40% x Rp 10.000.000 = Rp 4.000.000

Rp 10.000.000 - Rp 4.000.000 = Rp 6.000.000.

- Tahun II = 40% x Rp 6.000.000 = Rp 2.400.000.-

Rp 6.000.000 - Rp 2.400.000 = Rp 3.600.000.-

- Tahun Ill = 40% x Rp 3.600.000 = Rp 1.440.000.-

Rp 3.600.000 - Rp 1.440.000 = Rp.2.160.000.-

- Tahun IV = 40% x Rp. 2.160.000 = Rp. 864.000-

Rp 2.160.000 - Rp 864.000 = Rp. 1.296.000-

- Tahun V = 40% x Rp 1.296.000 = Rp. 518.400.-

Rp 1.296.000 - Rp 518.400 = Rp. 777.600.-

Tabel III-7

Jadwal Penyusutar den gan Menggunakan

Metode Persentase Rata-Rata (dalam Rp)

Tahun Penyusutan

Tahun

Jumlah

Penyusutan

Nilai

Aset

0

1

2

3

4

5

-

2.400.000

1.440.000

864.000

518.400

518.400

-

4.000.000

6.400.000

7.840.000

8.704.000

9.222.000

10.000.000

6.000.000

3.600.000

2.160.000

1.296.000

777.600

2.3.2.2 Metode Persentase Tetap

Page 14: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

Perhitungan yang digunakan untuk menentukan jumlah penyusutan secara

persentase tetap dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut :

r = 1 - n√ SB

…………………………..(3-2)

dimana : r = Dasar penyusutan dan asset

S = Nilai sisa

n = Jumlah masa usia ekonomis dan aset

B = Harga bell aset (original cost)

Kembali pada contoh sebelumnya, apabila harga beli aset Rp 10.000.000,-

dengan nilai sisa Rp 2.000.000,- dan umur ekonomis 5 tahun, maka besarnya

persentase penyusutan:

r = 1 - n√ 2.000 .00010.000 .000

r = 1 – (0,2) 1/5

r = 1 – (0,72477966)

r = 0,27522034 = 27,522034 %

Untuk menghitung jumlah penyusutan tahunan:

- Tahun I = 10.000.000 x 0,27522034 = Rp 2.752.203,-

= 10.000.000 - 2.752.203 = Rp 7.247.796.-

- Tahun II = 7.247.796 x 0,27522034 = Rp 1.994.741,-

= 7.247.796 - 1.994.741 = Rp 5.253.055,-

- Tahun III = 5.253.055 x 0,27522034 = Rp 1.445.748,-

= 5.253.055 - 1.445.748 = Rp 3.807.307,-

- Tahun IV = 3.807.307 x 0,27522034 = Rp 1.047.848,-

= 3.807.307 - 1.047.848 = Rp 2.759.459,-

- Tahun V = 2.759.459 x 027522034 = Rp 759.459,-

Page 15: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

= 2.759.459 - 759.459 = Rp 2.000.000,-

Tabel III-8

Jadwal Penyusulan yang Didasarkan pada

Metode Persentase Tetap (dalam Rp)

Tahun Penyusutan

Tahun

Jumlah

Penyusutan

Nilai

Aset

0

1

2

3

4

5

-

2.752.203

1.994.741

1.445.748

1.047.848

759.459

-

2.752.203

4.746.944

6.192.692

7.240.540

8.000.000

10.000.000

7.247.787

5.253.056

3.807.308

2.759.460

2.000.000

2.4. Metode Penyusutan Gabungan

Apabila aset yang disusut lebih dan satu, rnempunyai umur ekonomis yang berbeda

dan harga beli serta scrap value yang bc.rbeda pula, biasanya dalam perhitungan penyusutan

dilakukan dengan metode penyusutan gabungan.

Contoh 4 :

Sebuah perusahaan rnempunyai 3 buali mesin, mesin I harga belinya Rp 10.000.000,-,

mesin II Rp 7.000.000,-, dan mesin Ill harga belinya Rp 5.000.000,-. Umur ekonomis mesin

I, II, dan III masing-masing 5 tahun, 4 tahun, dan 10 tahun. Scrap value dar’ !cetiga mesin

tersebut diduga Rp 2.000.000,-, Rp 1.000.000,-, dan mesin ketiga Rp 400.000,-. Jelasnya

seperti terlihat dalam Tabel III-9 berikut:

Page 16: Muhammad Septianto - BAB III Metode Penyusutan Investasi Proyek

Tabel III-9

Harga Beli, Umur Ekonomis, dan Nilai sisa

dari 3 Mesin

Mesin

Harga

Beli

(Rp)

Scrap

Value

(Rp)

Jumlah

Penyusutan

(Rp)

Umur

Mesin

(Tahun)

Penyusutan

Tahunan

(Rp)

A

B

C

10.000.000

7.000.000

5.000.000

2.000.000

1.000.000

400.000

8.000.000

6.000.000

4.600.000

5

4

10

1.600.000

1.500.000

460.000

Jml 22.000.000 3.400.000 18.600.000 19 3.560.000

3. Ringkasan

Depresiasi/penyusutan adalah salah satu kebijakan dalarn pengadaan dana untuk

penggantian aset baru. Cara untuk melakukan depresiasi penyusutan pada umumnya dapat

dilakukan dengan 4 metode, antara lain penyusutan secara rata-rata yang terdiri dari metode

garis lurus, metode yang didasarkan pada jumlah produksi, dan metode yangg didasarkan

pada jumlah jam keja mesin. kedua, metode bunga majemuk yang terdiri dari metode anuitas

(annuity method), dan metode penyisihan dana (sinking fund method). Ketiga, metode

penurunan yang terdiri dari metode jumlah angka tahunan (sum of years digit method), dan

metode persentase. Menggunakan metode persentase dapar dilakukan dengan metode

persentase tetap dan metode persentase rata-rata. Terakhir, metode gabungan sering

digunakan pada usaha/proyek yang mengunakan beberapa aset yang rcrnpunyai harga dan

umur ekonomis yang berbeda.