Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

44
Upaya Counter Drugs (Pemberantasan Narkoba) Amerika Serikat di Kolombia Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pendek Mata Kuliah Kejahatan Transnasional Disusun Oleh : Muhammad Shony Abriliandha [email protected] 170210100044

description

rgrdgdfdhdfcfsfdvjisdohsnhynhdsyhsidhshdilhshhsehxhsdhshodsohiodhsodhshxjdsidsjjdjioiohjdoshmodmhsodskjdio;sjdjsjdn nunhuhhmhohjojiomijuiojmioiohjiohuhuihhumhuihmmhmlmhoiji0ijo,ji,jiopj,iojioojxsjiodjsid

Transcript of Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

Page 1: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

“Upaya Counter Drugs (Pemberantasan Narkoba) Amerika Serikat di Kolombia

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pendek Mata Kuliah

Kejahatan Transnasional

Disusun Oleh :

Muhammad Shony Abriliandha

[email protected]

170210100044

Jurusan Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Padjadjaran

2013

Page 2: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT semesta alam yang telah memberikan saya kesempatan dan

kemudahan untuk menyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam semoga tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan insya allah kepada

umat pengikutnya di akhir zaman.

Saya selaku penulis makalah ini sangat bersyukur karena makalah ini bisa diselesaikan

tepat waktu berkat kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT. Terima kasih juga saya

sampaikan kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian

makalah ini.

Saya sadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT ,maka dari itu saya

memohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kurang sempurnanya dalam penulisan

makalah ini.

Bandung , 29 Juli 2013

PENULIS

Page 3: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

DAFTAR ISI

A. Kata Pengantar.............................................................................................. 1

B. Daftar Isi......................................................................................................... 2

C. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Identifikasi

1.3 Metode Kajian

D. KAJIAN PUSTAKA

E. ANALISIS & PEMBAHASAN

F. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kejahatan senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban

manusia mulai dari zaman primitif hingga modern saat ini. Kemampuan untuk

memasuki suatu negara tanpa batas adalah faktor yang menyebabkan munculnya

kejahatan modern saat ini. Selain itu tidak terlepas juga dengan perkembangan teknologi

dan informasi yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern telah menjadi

sumber kejahatan baru. Era digital saat ini telah memunculkan suatu fenomena yang

disebut global village (Mc Luhan) dimana orang dapat berhubungan satu dengan yang

lain tanpa ada batas wilayah geografis, ekonomi, ideologi, politik, sosial, budaya dan

hukum. Apalagi seiring dengan perkembangan teknologi, kemudahan transportasi dan

perkembangan ekonomi dunia, kejahatan lintas negara yang terorganisasi telah

berkembang dengan pertumbuhan yang sangat cepat dan mencapai tahap yang sangat

mengkhawatirkan. Jaringan kejahatan lintas negara telah melengkapi dirinya dengan

teknologi yang makin canggih dan menerapkan organisasi sistem sel yang makin sulit

dilacak. Adanya jaringan kejahatan lintas negara yang telah membuktikan memiliki

hubungan erat antara pendanaan kelompok teroris dan separatis dengan keuntungan

yang diperoleh dari kejahatan narkotika.

Fenomena semacam ini tentu amat mengkhawatirkan bagi perkembangan dunia

yang lebih aman, tenteram, damai dan sejahtera di masa depan. Indonesia juga

dihadapkan pada tantangan besar dalam upaya penegakan hukum dan perlindungan

warga bangsa dari mata rantai kejahatan lintas negara. Pemerintah dihadapkan pada

kejahatan peredaran gelap narkotika, perdagangan dan penyelundupan manusia atau

human trafficking, terorisme, korupsi serta kejahatan terorganisasi yang dikendalikan

aktor bukan negara (non state actors). Fenomena ragam kejahatan khususnya kejahatan

lintas negara yang terorganisasi dapat berdampak besar pada penurunan rasa aman

dalam kehidupan bermasyarakat. Kejahatan ini juga merongrong keamanan dalam

negeri, berpotensi mengganggu kedaulatan negara, serta ikut mengancam stabilitas

Page 5: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

pembangunan ekonomi. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya mobilitas warga

antar negara yang akan berdampak pada meningkatnya mobilitas maupun modus

kejahatan lintas negara.

Page 6: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, dengan topik inti “Upaya

Penanggulangan Narkoba Amerika Serikat di Kolumbia” makalah ini, maka dapat

diambil sejumlah rumusan masalah, yaitu:

Transnational crime merupakan kejahatan yang melibatkan organisasi kejahatan

Internasional dimana akibat yang ditimbulkan sangat merusak dan luas dan

permasalahan ini tidak hanya dihadapi oleh negara Kolumbia saja namun juga oleh

seluruh bangsa di dunia ini. Pemerintah berusaha untuk melakukan penanggulangan

dengan melakukan kerjasama dengan negara lain dan tentu saja pihak negara lain seperti

Amerika Serikat berusaha untuk melakukan upaya-upaya untuk menanggulani kejahatan

ini. Oleh karena itu, penulis akan menentukan masalah dalam tulisan ini adalah

“Bagaimana fenomena kejahatan narkoba sebagai salah satu bentuk transnational

organized crime di Kolumbia dan bagaimana tindakan Amerika Serikat dalam upaya

penanggulangannya?“.

Page 7: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

Metode Penelitian

Dalam karya tulis ini saya menggunakan metode penelitian kualitatif. Objek

penelitian yang saya ke depankan dalam karya tulis ini merupakan suatu gejala dan

fenomena sosial yang tidak dapat dianalisa dengan metode – metode yang digunakan

pada ilmu eksakta. Data – data yang dianalisa pun berupa non-statistik. Dalam

penelitian ini, saya sebagai penulis juga bertindak sebagai alat penelitian, yang

merupakan alat utama pengumpul data melalui pengamatan dan dokumen – dokumen

tertulis. Data – data yang telah dicantumkan, akan saya analisis lebih lanjut dengan

menggunakan teori – teori ilmu sosial yang juga telah dideskripsikan terlebih dahulu

pada bagian sebelumnya.

Page 8: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

Kajian Pustaka

1. Organized Criminal Group

Organized Criminal Group berarti suatu kelompok terstruktur yang terdiri dari tiga

orang atau lebih, terbentuk dalam suatu periode waktu dan bertindak secara terpadu

dengan tujuan untuk melakukan satu tindak pidana serius atau pelanggaran atau lebih

yang ditetapkan menurut konvensi ini, untuk mendapatkan, secara langsung atau tidak

langsung, keuntungan keuangan atau materi lainya.

2. Transnational Crime

Pengertian transnational crime menurut Neil Boister adalah Fenomena jenis

kejahatan yang melintasi perbatasan internasional, melanggar hukum beberapa negara

atau memiliki dampak terhadap negara lain sedangkan menurut GOW miller

pengertian transnational crime adalah Kriminologi bukan istilah hukum, diciptakan oleh

PBB bidang pencegahan kejahatan dan peradilan pidana dalam rangka untuk

mengidentifikasi fenomena jenis kejahatan yang melintasi perbatasan international,

melanggar hukum beberapa negara atau memiliki dampak terhadap negara lain. PBB di

dalam piagamnya mendefinisikan organized crime sebagai “the large scale and complex

criminal activity carried on by groups of persons, however loosely or tightly organized,

for the enrichment of those participating and at the expense of the community and its

members” atau suatu tindak kriminal dengan skala besar dan juga kompleks yang

dijalankan oleh sekelompok orang, baik itu terorganisir secara ketat ataupun longgar,

untuk kemudian memenuhi kepentingan pihak-pihak yang turut berpartisipasi dan

mengorbankan keseluruhan anggota masyarakat. Dalam perkembangannya, tepat di saat

istilah organized crime telah bertransformasi menjadi transnational crime, PBB pun

merevisi juga definisi yang telah diberikan terhadap objek serupa di dalam piagamnya

sebagai “large scale and complex criminal activities carried out by tightly or loosely

organized associations and aimed at the establishment, supply and exploitation of

illegal markets at the expense of society” atau suatu tindak kriminal berskala besar dan

juga kompleks yang dilakukan oleh suatu asosiasi yang terorganisir secara ketat ataupun

Page 9: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

longgar dan ditujukan untuk membangun, memasok, serta mengeksploitasi sejumlah

pasar illegal dengan mengorbankan keseluruhan anggota masyarakat. Lebih lanjut lagi,

PBB melalui konvensinya yang berjudul United Nations Convention on Transnational

Organized Crime pada tahun 2000, menyebutkan empat buah poin utama untuk

kemudian suatu kejahatan dapat digolongkan sebagai transnational crime, yaitu:

dilakukan di lebih dari satu negara,

segala aktivitas persiapan, perencaan, pengarahan, dan pengawasan

dilakukan di negara lain,

melibatkan apa yang dinamakan sebagai organized criminal group,

dan berdampak serius bagi negara lain.

Transnational crime merupakan suatu fenomena sosial yang dalam praktiknya

juga dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi, sosial, dan budaya yang berada pada

diri indivu serta berlangsung pada suatu wilayah negara. Adapun aktor atau pelaku dari

transnational crime tidak hanya selalu terpusat pada negara, tetapi individu atau

kelompok juga dapat berperan serta di dalamnya baik sebagai pelaku aktif ataupun

perantara. Motif dari berlangsungnya transnational crime cenderung begitu luas, tidak

hanya terbatas pada persoalan ekonomi atau politik saja. Sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa transnational crime merupakan suatu tindak pidana yang melintasi

batas-batas teritorial suatu negara, melibatkan lebih dari satu pelaku baik itu yang

berwujud negara ataupun aktor non-negara, memiliki dampak terhadap posisi suatu

negara atau aktor non-negara di negara lain, dan melanggar hukum nasional yang

berdiri di lebih dari satu negara.

Pada tahun 1995, PBB merilis hasil identifikasi mereka mengenai bentuk-bentuk

dari transnational crime yang terbagi ke dalam 18 bentuk tindak pidana, yaitu human

trafficking, pencucian uang, terorisme, pencurian benda seni dan budaya, pencurian

kekayaan intelektual, perdagangan senjata gelap, pembajakan udara, pembajakan laut,

pembajakan darat, penipuan asuransi, kejahatan komputer, kejahatan lingkungan,

perdagangan bagian tubuh manusia, perdagangan narkoba, penipuan kepailitan,

infiltrasi bisnis, korupsi, dan penyuapan pejabat publik atau pihak-pihak tertentu.

Page 10: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

Guna memahami tentang kejahatan internasional maka harus dimengerti terlebih

dahulu mengenai pengertian kejahatan internasional. Black’s Laws 9th edition

memberikan definisi dari kejahatan internasional:

“A grave breach of international law, such as genocide, or a crime against

humanity, made a punishable offences by a treaties or applicable rules of customary

international law.“

Meskipun telah disebutkan di dalam Black’s Laws Dictionary, akan tetapi

sampai saat ini belum ada suatu ketentuan di dalam hukum Internasional baik dalam

perjanjian-perjanjian ataupun di dalam ketentuan-ketentuan dan kebiasaan-kebiasaan

yang menerapkan istilah mengenai “international crimes“. Perdebatan ini lebih

disebabkan karena pengertian istilah “international crimes“ membawa dampak yang

luas, dan menyangkut mengenai siapa dan apa (tindakan) yang dapat

dipertanggungjawabkan dalam “international crimes“. Karena kejahatan ini pelakunya

tidak hanya orang per orang, melainkan juga sebuah negara merdeka yang berdaulat.

Menurut Anthony Aust dalam kejahatan internasional mengenal adanya universal

jurisdiction, yang dimaksud dengan universal jurisdiction adalah:

“International law allow a state to prosecute such crime regardless of where they

where commited or the nationality of the accused.“

Pada perkembangan awal hukum pidana international hanya mengenal tiga jenis

tindak pidana internasional yaitu,

1. War crimes,

2. Genosida, dan

3. Agresi. Dalam naskah rancangan ketiga Undang-Undang Pidana Internasional

tahun 1954, telah ditetapkan ketiga belas jenis kejahatan yang dapat dihukum

berdasarkan hukum internasional dan tergolong katagori jenis kejahatan yang dapat

mengganggu perdamaian dan keamanan seluruh umat manusia. Ketiga belas jenis

kejahatan tersebut yaitu :

Page 11: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

1. Tindakan persiapan untuk agresi dan tindakan agresi

2. Persiapan penggunaan kekuatan bersenjata terhadap negara lain (kecuali dalam

rangka “self-defense“)

3. Mengorganisasi atau memberikan dukungan persenjataan yang ditujukan untuk

memasuki wilayah suatu negara

4. Memberikan dukungan untuk dilakukan tindakan terorisme di negara asing

5. Setiap pelanggaran atas perjanjian pembatasan senjata yang telah disetujui

6. Aneksasi wilayah asing

7. Genosida

8. Pelanggaran atas kebiasaan dan hukum perang

9. Setiap permufakatan, pembujukan, dan percobaan untuk melakukan tindak pidana

tersebut pada butir 8 di atas

10. Pembajakan

11. Perbudakan

12. Kejahatan terhadap warna kulit

13. Ancaman dan penggunaan kekuatan terhadap orang-orang yang dilindungi.

Dalam naskah rancangan undang-undang pidana internasional tahun 1979 yang

disusun oleh The International Assocation of Penal Law telah dimasukkan jenis tindak

pidana lainnya seperti lalu lintas perdagangan narkotika ilegal, pemalsuan mata uang,

keikutsertaan di dalam perdagangan budak, penyuapan dan pengambilan harta karun

suatu negara tanpa ijin. Jenis tindak pidana internasional yang berasal dari 143 konvensi

internasional yang di mulai sejak tahun 1812 sampai dengan tahun 1979 adalah 20

tindak pidana internasional.

Kedua puluh tindak pidana internasional tersebut adalah sebagai berikut:

1. Aggression;

2. War crimes;

3. Unlawful use of weapons;

4. Genocide;

Page 12: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

5. Crimes against humanity;

6. Apartheid;

7. Slavery and related crimes;

8. Torture ( as a war crimes );

9. Unlawful medical experimentation ( as a war crimes );

10. Piracy;

11. Crimes relating to international air communications;

12. Threat and use of force against internationally protected person;

13. Taking of civilian hostages;

14. Unlawful use of the mails;

15. Drug offences;

16. Falsification and counterfeiting;

17. Theft of national and archeological treasures ( in time of war );

18. Bribery of foreign public officials;

19. Interference with submarine cables;

20. Internasional traffic in obscene publications.

Sedangkan menurut Bassiouni menyebutkan bahwa terdapat 22 jenis kejahatan

internasional yang dipandang memenuhi salah satu atau semua karakteristik pidana

tersebut diatas. Ke-22 jenis kejahatan internasioanal yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

1. Aggression;

2. War Crimes;

3. Undawfull Use of Weapons;

4. Crime Against Humanity;

5. Genocide;

6. Racial Discrimination and Apartheid;

7. Slavery and Related Crimes S. Torture;

8. Unlawful Human Experimentation;

9. Piracy;

10. Aircraft Hijacking;

11. Threat and Use of Force Against Internationally Protected person;

Page 13: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

12. Taking of Civilian Hostages;

13. Drug Offenses;

14. International Traffic in Obscene Publication;

15. Destruction and/or Theft of National Treasures;

16. Environmental Protection;

17. Theft of Nuclear Materials;

18. Unlawful Use of the Mails;

19. Interference of the Submarine Cables;

20. Falsification and Counterfeiting;

21. Bribery of Foreign Public Officials;

22. Apartheid.

3. Karakteristik Transnational Organized Crime

- Terorganisasi secara hirarki dan berkelanjutan

- Memperoleh keuntungan lewat kejahatan

- Menggunakan kekerasan dan ancaman

- Melibatkan korupsi untuk memelihara imunitas ( dari hokum )

- Melayani permintaan masyarakat umum

- Memonopoli pasar tertentu

- Keanggotaan tertutup

- Bersifat non ideologis

- Pembagian kerja terspesialisasi

- Memiliki aturan untuk menjaga kerahasiaan

- Terencana secara luas

Page 14: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Objek Kajian

Para penstudi kerap mengaitkan hubungan antara obat-obatan terlarang dan

kekerasan domestik yang terjadi di Kolombia. Thoumi (dalam Holmes et al, 2006: 158)

menyatakan bahwa perdagangan narkoba telah melemahkan kondisi perekonomian

negara dengan kekerasan dan korupsi yang menyertainya yang lantas berimplikasi pada

larinya investasi asing dan meruntuhkan kondisi sosial. Instabilitas yang terjadi di

Kolombia sekarang ini disebabkan oleh dua tendensi utama, yakni perkembangan

ekonomi dari organisasi narkoba kriminal di bawah tanah dan pertumbuhan kelompok-

kelompok bersenjata yang mengancam otoritas negara. Gerilya-gerilya ini kemudian

juga berkaitan erat dengan kontrol yang mereka miliki terhadap wilayah penghasil dan

pengolah narkoba (Holmes et al, 106:158). Narkoba dan tanaman-tanaman yang

menjadi bahan bakunya amat menguntungkan dan berharga tinggi ketika diekspor;

maka dari itu kelompok-kelompok gerilya dan bersenjata kerap kali bertarung

memperebutkan wilayah penanaman tanaman tersebut sebagai sumber finansial bagi

kelompok mereka.

Fenomena kejahatan terorganisasi mengacu pada suatu organisasi rahasia seperti

mafia yang kemudian bernamaa La Cosa Noctra, Yakuza, Triad, Kartel dan

sebagaianya. Di Amerika serikat mual-mula dilaporkan oleh panitia Kefauver pada

tahun 1951 selanjutnya ditindak lanjuti oleh suatu komisi presiden tahun 1967. Pada

tahun 1980 pemerintah Amerika serikat mengeluarkan dua undang-undang baru untuk

memerangi kejahatan terorgansir khusunya kejahatan narkotika yaitu RICO (racketeer-it

qiuenced and corrupt organization act) dan CCE (continuing criminal enterprises act).

Pada umumnya kejahatan terorganisir ini dikaitkan dengan luasnya kegiatan illegal

mereka dan cara cara melakukan kegiatanya. FBI mempunyai definisi sebgai berikut

“any group having some manner of formalized structure whose primary obyective is to

obtain money through illegal activities. Such groups maintain their position through the

use of threat of violence, corrupt public affairs, graft or extortion and generally havea

Page 15: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

significant impact on the people in their locals or region or country as a whole. One

mayor crime group epitoinizes this definitions-La Costa Nostra”.

Organisasi kejahatan saat ini telah memasuki berbagai kegiatan bisnis diantaranya

kegiatan industri yang sah, kegiatan yang tidak sah, pemerasan buruh dan pemerasan

dengan penipuan. Bentuk kegiatan transnational organized crime adalah sebagi berikut :

Kolombia merupakan salah satu negara dari beberapa negara di Amerika Latin

yang menjadi jalur atau pusat kegiatan dari transnational crime dengan melibatkan

organisasi kejahatan internasional. Ada beberapa kategori kejahatan transnasional crime

menurut perspektif wilayah tersebut antara lain Terorisme, Narkotika, Penyelundupan

manusia, Pencucian uang, Perampokan bersenjata di laut, Penyelundupan senjata,

Kejahatan dunia maya dan Kejahatan Ekonomi International. Narkoba di Indonesia

merupakan masalah yang saat ini menjadi permasalahan nasional dimana hampir para

pengguna Narkoba merata dari kalangan muda sampai yang tua baik perempuan dan

laki-laki.

Perdagangan narkoba di Kolombia memiliki sejarah yang panjang. Kemunculan

jual beli barang haram ini dilatarbelakangi oleh kekerasan dan pemberontakan domestik

yang telah mengakar kuat dalam sejarah Kolombia dan di masa kini makin diperparah

oleh kemunculan kelompok-kelompok paramiliter yang bersenjata. Pada 1960,

perdagangan narkoba masih dalam lingkup pertanian kecil dengan fokus komoditas

berupa mariyuana. Perdagangan narkoba ilegal mulai tumbuh pada tahun 1970an

dengan aliran bahan mentah dari Peru dan Bolivia yang diproses di Kolombia dan

kemudian di kirim ke Amerika Serikat. Oleh karena itu pada tahun 1971 presiden

Amerika Serikat, Richard Nixon, menggencarkan drug war policy yang berfokus pada

pemberantasan tanaman kokain, akibatnya wilayah-wilayah yang diduga mata

pencahariannya bergantung pada tanaman kokain menjadi sasaran dari kebijakan ini. Di

Kolombia pada tahun 1980, perdagangan narkoba ini mampu membentuk sebuah

jaringan kuat yang lantas menginfiltrasi bidang politik, sosial dan ekonomi Kolombia

(Holmes et al, 2006:164). Meskipun menguasai sekitar 10-25% komoditas ekspor

Page 16: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

negara, tapi kombinasi antara konflik gerilya, perdagangan narkoba dan lemahnya

negara semakin membuat kondisi Kolombia memburuk.

Industri narkoba di Kolombia tidak hanya semata sebagai pemenuhan permintaan

dari negara lain, tapi berimplikasi pula pada kondisi sosial yang sedari awal telah

konfliktual antara buruh dan pemilik lahan; sebab dengan hasil yang didapat dari

penjualan narkoba, para gembong tersebut kemudian dapat membeli lahan-lahan

pertanian untuk memperluas jaringan produksinya (Holmes et al, 2006:167). Ketika

para penjual narkoba ini memiliki lahan, mereka juga menghadapi konflik lahan

tradisional yang sebelumnya masih terjadi. Bahkan, seringkali konflik ini semakin

diperparah dengan tindakan para gembong narkoba ini yang membunuh kelompok-

kelompok gerilya dan paramiliter sebagai aksi terror terhadap masyarakat lokal. Pun

ketika kelompok gerilya di suatu area terlalu kuat untuk dibasmi, para penjual narkoba

ini kemudian memberikan ‘pajak’ sebagai dana insentif bagi pergerakan gerilyawan

tersebut (Holmes et al, 2006:167). Perdagangan narkoba di Kolombia sejatinya banyak

didominasi oleh beberapa kartel saja. Yang paling terkenal adalah kartel Medellin dan

kartel Cali yang dengan penghasilannya, telah berkontribusi jutaan dollar terhadap

terpilihnya elit-elit politik Kolombia yang menjabat di pemerintahan termasuk presiden

kala itu, Ernesto Samper (Homes et al, 2006:166). Meskipun kartel ini memiliki

jaringan yang luas, akan tetapi pemain-pemain independen juga kerap mengisi celah-

celah pasar yang tidak mampu dijangkau oleh kartel besar tersebut.

Kartel-kartel narkoba memiliki kaitan yang erat dengan kelompok-kelompok

gerilyawan lokal yang menguasai area perdagangannya. Secara umum, terdapat tiga

kelompok gerilya besar yang memegang kendali atas sebagian besar teritorial negara

ini. Yang pertama adalah Armed Forces of the Colombian Revolution (FARC) yang

memperoleh dukungan dana yang berasal dari perdagangannya baik dari sektor legal

maupun ilegal. Kedua adalah the Popular Army of Liberation (EPL) dengan 300-500

anggota yang mendanai aktivitasnya melalui penculikan dan kekerasan terhadap para

elit serta menjadi kritikus utama dari manuver narkoba yang dimiliki FARC sebagai

pesaingnya. Yang terakhir adalah Army of National Liberation (ELN) yang

beranggotakan sekitar 5000 orang. Kelompok-kelompok gerilya ini memiliki hubungan

Page 17: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

variatif dengan kartel narkoba maupun perdagangan narkoba yang disesuaikan dengan

kebijakan masing-masing pemimpin kelompoknya pada saat itu (Holmes et al,

2006:167). Relasi ini mulai dari aliansi yang pragmatis, hingga penolakan keras yang

bersifat ideologis.

Penguatan Revolutionary Armed Forces of Colombia atau FARC pada tahun 1990

adalah konsekuensi yang tidak diinginkan dari keberhasilan praktis kebijakan anti-

narkoba Amerika Serikat (Peceny dan Durnan, 2006:95). Hal ini dikarenakan pada masa

Perang Dingin, Amerika Serikat telah melakukan penyebaran demokrasi. Pada dekade

terakhir, FARC telah mengkonsolidasikan posisinya sebagai gerakan gerilya

kontemporer terkuat di Amerika Latin yang jumlah tentaranya terus mencapai

peningkatan hingga berjumlah antara 15.000-20.000 tentara yang menguasai hampir

setengah wilayah Kolombia. Pertumbuhan ini tidak bisa dilepaskan dari perubahan dari

industri kokain yang berkembang sebagai industri ekspor bahan baku, hal ini kemudian

menciptakan peluang baru bagi FARC untuk memperkuat pasukannya. Para ekonom di

Bank Dunia mengatakan bahwa pemberontakan yang terjadi didorong oleh

“keserakahan” dan harus dianggap sebagai bentuk kejahatan terorganisir yang

mendapatkan pendapatan dari ‘pemerasan’ (Peceny dan Durnan, 2006:97). Untuk

menghadapi semakin kuatnya kelompok gerilyawan dan maraknya perdagangan

narkoba, pemerintah Kolombia mengeluarkan Plan Colombia pada tahun 1999. Plan

Colombia memiliki tiga komponen, yaitu komponen militer, komponen keadilan sosial-

ekonomi dan komponen promosi aturan hukum (Mejia, tt). Penggunaan komponen

keadilan sosial-ekonomi dan hukum terus berkembang dari waktu ke waktu, sementara

itu komponen militer mulai menyusut saat ini.

Posisi drug war policy Amerika Serikat mulai nampak di sini. Untuk kepentingan

keamanan nasionalnya, Amerika Serikat memberikan berbagai bantuan untuk

melakukan pemberantasan narkoba dan dukungan terhadap hak asasi manusia. Amerika

Serikat memberikan bantuan berupa peralatan militer, seperti persenjataan, radar

pesawat dan helikopter. Selain itu Amerika Setikat juga mempersiapkan pelatihan bagi

para polisi Kolombia, serta menyediakan penasehat militer. Hal ini dilakukan Amerika

Serikat untuk membantu pemerintah Kolombia dalam memberantas kartel-kartel dan

Page 18: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

kelompok-kelompok gerilyawan yang menjadi dalang dari perdagangan narkoba, di

mana Amerika Serikat dijadikan sebagai sasaran negara konsumsen bagi perdagangan

tersebut. Sejak tahun 1980 kartel Medellin dan kartel Cali telah menjadi bidikan utama

dalam kebijakan Amerika Serikat di Kolombia, namun tidak mudah bagi Kolombia

maupun Amerika Serikat untuk memberantas kedua kartel tersebut. Hal ini dikarenakan

keduanya mendapat dukungan dari masyarakat yang diabaikan oleh pemerintahan

Kolombia, keduanya telah membangun rumah dan sekolah bagi masyarakat miskin

tersebut (Leech, 2000). Sehingga yang terjadi masyarakat yang merasa terbantu justru

mendukung para pemimpin kartel untuk masuk dalam perwakilan rakyat Kolombia.

Pada akhirnya Kolombia dengan bantuan Amerika Serikat berhasil “menumpas”

kartel Medellin, namun yang tidak disadari oleh kedua negara adalah masih banyak

kartel Cali dan kartel lainnya yang mampu menggantikan kartel Medellin dalam

memasok narkoba. Selain itu, banyak pedagang yang menginvestasikan kekayaan yang

sangat besar dalam lahan-lahan raksasa perdagangan narkoba yang mendorong

terciptanya tentara paramiliter untuk melindungi diri dari kelompok gerilyawan yang

meminta pajak pada setiap kartel. Pada akhirnya yang nampak adalah tentara paramiliter

bersekutu dengan Angkatan Bersenjata Kolombia untuk menumpas kelompok

gerilyawan walaupun bekerja secara terpisah (Leech, 2000). Inilah yang menyebabkan

‘gagal fokus’ pada kebijakan Amerika Serikat mengenai perang narkoba menjadi perang

sipil dikarenakan mereka juga ingin melindungi demokrasi di Kolombia.

Menurut kami, ini adalah hal yang sangat rumit bagi Amerika Serikat. Fokus

tujuan mereka terpecah belah oleh kepentingan keamanan nasional dan penyebaran

demokrasi. Di sisi lain, kondisi yang rumit juga terjadi di Kolombia yang memiliki

struktur politik, ekonomi dan hukum yang lemah. Fokus Amerika Serikat pada FARC

sebagai kelompok gerilyawan yang mengancam demokrasi dan mendukung

perdagangan narkoba justru menimbulkan efek lain, yaitu timbulnya kekuatan wilayah

lain yang berpotensi besar dalam pengembangan industri narkoba. Di sisi Kolombia

sendiri, mereka juga mengalami kerumitan masalah dalam menjaga keamanan negara

karena ancaman berasal dari dalam negara dengan berbagai macam bentuknya. Namun

Page 19: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

dilihat dari ulasan di atas, sangat perlu bagi pemerintah Kolombia untuk memperhatikan

rakyat miskin di wilayah kumuh agar tidak terpengaruh oleh bantuan kartel narkoba

yang dianggap lebih menyejahterahkan mereka.

Page 20: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

Pembahasan

Narkoba merupakan salah satu jenis narkotika terkenal dan sudah membumi di dunia

maupun di indonesia. Berikut ini 7 negara penyalur ganja terbanyak :

1. Columbia

Pihak berwenang Kolombia telah menemukan sebuah kapal selam pengangkut

narkotika. Kapal tersebut sanggup mengirim narkoba dari Kolombia menuju

Meksiko.Pihak berwenang Kolombia menemukan kapal selam itu di wilayah pedalaman

di sebuah sungai Timbiqui di negara bagian Cauca sekitar 440 kilometer sebelah barat

daya ibu kota Kolombia, Bogota.Menurut komandan pasukan gabungan pasifik

Kolombia, Jenderal Jairo Antonio Erazo, kapasitas kapal selam tersebut mencapai

delapan ton kokain. Ia menambahkan kapal selam itu mampu menyelam hingga

kedalaman sembilan meter, sehingga menyulitkan pihak berwenang untuk melacaknya.

Kapal selam pengangkut narkoba itu berukuran panjang 31 meter dan lebar tiga

meter. Pihak berwenang tidak berhasil menangkap tersangka penyelundup. Mereka

hanya menyita narkoba di dalam kapal selam itu. Senjata api juga ditemukan di dalam

kapal.

Merupakan negara produsen sekaligus pengedar kokain didunia, 80% produk

kokain yang dihasilkan Colombia diedarkan diberbagai negara. Peredaran barang haram

ini mempunyai jaringan khusus diberbagai negara yang bisa menyusup ke berbagai

aspek kehidupan, bahkan di Colombia sendiri terdapat organisasi yang tertata rapi yang

menyusup ke berbagai bidang seperti politik, militer dan hukum. Oknum pemerintah

Colombia diduga juga ikut terlibat dalam mengamankan bisnis obat bius tersebut. Itulah

sebabnya para mafia dinegara ini mampu lolos dari sergapan pasukan khusus sekalipun.

Tetapi pada awal tahun 2011 ini kepolisian Columbia berhasil menyita 1,5 ton kokain

dalam sebuah operasi. Narkoba berbahaya ini ditemukan dalam petikemas berisi

makanan anjing yang akan dikirim ke Amerika.

Page 21: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

2. China

Sejak abad ke-19 China sudah merupakan jalur peredaran narkoba yang dibawa

oleh bangsa eropa. China yang menjadi korban perdagangan narkoba justru menjadi

tempat perdagangan narkoba melalui jaringan mafia China. Jenis barang haram yang

diedarkan China adalah jenis shabu-shabu dan extasi bahkan peredarannya sudah

mencapai Indonesia, ini dibuktikan oleh banyaknya kasus narkoba yang melibatkan

warganegara China. Menurut data yang dikeluarkan Polda Metro Jaya ditahun 2010

yang lalu, China menempati peringkat ke-3 dalam peredaran narkoba di Indonesia.

3. Brazil

Merupakan salahsatu negara pengedar narkoba terbesar didunia. Bahkan pada

bulan November 2010 yang lalu kepolisian Brazil harus adu tembak dengan ratusan

geng narkoba bersenjata. Peredaran narkoba dari Brazil ini sudah tersebar hampir

keseluruh Eropa dan Amerika Selatan.

4. Iran

Di Jakarta saat ini peredaran Narkoba didominasi jaringan narkoba dari Iran.

Banyaknya warganegara Iran yang tertangkap ini membuat Iran menjadi negara

pengekspor narkoba terbanyak ke Jakarta. Di Iran harga shabu-shabu sangat murah, 1

kg hanya Rp.100.000.000,- sedangkan di Indonesia harga 1 kg shabu-shabu dapat

mencapai Rp.1 milyar. Dari data yang didapat warganegara Iran menduduki peringkat

pertama sebagai pengedar narkoba di Jakarta.

Page 22: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

5. Mexico

Kini telah menjadi salahsatu negara pengedar narkoba terbesar didunia.

Perdagangan narkoba dinegara Amerika Latin ini telah merasuk dan merusak tatanan

sosial, politik, budaya dan ekonomi. Aktifitas ilegal ini juga selalu diwarnai tindak

kriminal yang melampaui batas kemanusiaan seperti pembunuhan atau pembantaian

massal, pemerkosaan, penculikan dan perampokan. Amerika Serikat sendiri telah

berjanji mengalokasikan dana 1,4 milyar USD selama 3 tahun untuk memerangi

perdagangan narkoba di Amerika Selatan. Sebagian besar dana itu dialokasikan untuk

Mexico, negara yang paling rawan dalam hal kekerasan akibat perang dalam perebutan

jalur perdagangan narkoba.

6. Indonesia

Indonesia dikenal sebagai produsen extasi nomor 1 didunia, tetapi sebagai

pengedar, Indonesia dikenal sebagai pengedar ganja terbesar didunia. Hal tersebut

memungkinkan karena ganja dari Indonesia merupakan mariyuana dengan kwalitas no.1

didunia.

7. Italia

Perdagangan narkoba di Italia hampir dikuasai oleh para mafia, bahkan baru-baru

ini pemerintah Spanyol berhasil menangkap gembong narkoba asal Italia setelah 21

tahun buron karena melarikan diri dari penjara di Perancis dan seorang Jenderal Italia

juga divonis 14 tahun penjara karena terbukti terlibat dalam impor dan perdagangan

narkoba di Italia. Penyeludupan narkoba di Italia sendiri dilakukan dengan berbagai

cara, diantaranya tahun 2010 lalu penyelundupan Kokain seberat 200 gram dilakukan

dengan ular phyton.

Pengertian transnational crime menurut Neil Boister adalah Fenomena jenis

kejahatan yang melintasi perbatasan internasional, melanggar hukum beberapa negara

Page 23: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

atau memiliki dampak terhadap negara lain sedangkan menurut GOW miller

pengertian transnational crime adalah Kriminologi bukan istilah hukum, diciptakan oleh

PBB bidang pencegahan kejahatan dan peradilan pidana dalam rangka untuk

mengidentifikasi fenomena jenis kejahatan yang melintasi perbatasan international,

melanggar hukum beberapa negara atau memiliki dampak terhadap negara lain. PBB di

dalam piagamnya mendefinisikan organized crime sebagai “the large scale and complex

criminal activity carried on by groups of persons, however loosely or tightly organized,

for the enrichment of those participating and at the expense of the community and its

members” atau suatu tindak kriminal dengan skala besar dan juga kompleks yang

dijalankan oleh sekelompok orang, baik itu terorganisir secara ketat ataupun longgar,

untuk kemudian memenuhi kepentingan pihak-pihak yang turut berpartisipasi dan

mengorbankan keseluruhan anggota masyarakat. Dalam perkembangannya, tepat di saat

istilah organized crime telah bertransformasi menjadi transnational crime, PBB pun

merevisi juga definisi yang telah diberikan terhadap objek serupa di dalam piagamnya

sebagai “large scale and complex criminal activities carried out by tightly or loosely

organized associations and aimed at the establishment, supply and exploitation of

illegal markets at the expense of society” atau suatu tindak kriminal berskala besar dan

juga kompleks yang dilakukan oleh suatu asosiasi yang terorganisir secara ketat ataupun

longgar dan ditujukan untuk membangun, memasok, serta mengeksploitasi sejumlah

pasar illegal dengan mengorbankan keseluruhan anggota masyarakat.

Kolombia dengan Amerika Serikat memiliki hubungan yang baik, diawali dari

pengakuan Amerika Serikat terhadap kemerdekaan Kolombia pada 19 Juni 1822.

Setelah Perang Dunia II hubungan kedua negara semakin meningkat pada bidang

kerjasama ekonomi dan keamanan serta dalam anti komunisme pada masa-masa Perang

Dingin dengan memberikan bantuan perekonomian Amerika Serikat dalam hal ekspor

komoditas dari Kolombia ke Amerika Serikat dan juga bantuan militer yang diberikan

Amerika Serikat kepada Kolombia.

Namun hubungan kedua negara menjadi kompleks ketika hirauan perhatian

Amerika Serikat dan Kolombia dalam menyelesaikan masalah peredaran dan

perdagangan obat-obatan terlarang atau Narkoba yang muali meningkat. Ketika

Page 24: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

Kolombia mendapat predikat negara dengan komoditas ekspor narkoba terbesar didunia,

Amerika Serikat pun telah menjadi pasar yang berpotensi dalam peredaran narkoba

yang berasal Kolombia, keadaan ini dapat menjadi ancaman bagi keamanan nasional

Amerika Serikat yang dapat menimbulkan ancaman yang lebih meluas kepada human

security dikarenakan korban dari peredaran Narkoba ini adalah merusak individu yang

kebanyakan dalam usia produktif. Untuk itulah, Amerika Serikat berniat melakukan

pemberantasan langsung pada negara pemasok yang dalam hal ini Kolombia sebagai

negara pemasok narkoba terbesar ke Amerika Serikat.

Fokus dalam hal ini adalah pada proteksi dengan upaya tercipta situasi aman yang

dirasakan setiap individu dalam upaya sekuritisasi dalam isu penyalahgunaan narkoba.

Sekuritisasi merupakan konsep dasar dari sebuah agenda yang ditujukan untuk

mengagendakan sebuah proteksi dari ancaman kejahatan transanasional, dimana aktor

seperti negara dapat melakukan kebijakan dalam menyelesaikan setiap permasalah yang

menyangkut stabilitas nasionalnya yang disebebkan oleh isu kejahatan transnasional.

Sebuah isu keamanan yang diusung atas sebuah kebijakan suatu aktor agar dapat

menyelesaikan masalah keamananya, seperti Amerika Serikat untuk menyelamatkan

warga negaranya Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan Wars On Drugs yang

dikeluarkan pada tahun 1980 yang melansir bahwa pemberantas Narkoba dan

peredarannya menjadi agenda utama pada hubungan bilateral dengan Kolombia yang

melihat peningkatan konsumsi terhadap narkoba yang menyebabkan naiknya angka

kematian dan kriminalitas di Amerika Serikat. Kongres anti-narkoba ini pertama kali

diusung pada pemerintahan Ronald Wilson Reagan melalui keputusan Presiden nomor

221 tentang peredaran obat-obat terlarang menjadi ancaman bagi kemanan nasional

Amerika Serikat yang melibatkan militer sebagai aktor yang berperang melawan

peredaran narkoba serta penyesuaian hukum perdagangan, peredaran dan konsumsi

narkoba yang dapat mengancam stabilitas kemanan baik internasional, nasional, dan

individu1.

Dalam isu yang penulis munculkan diatas, konsep perluasan agenda keamanan

dapat menyediakan deskripsi menyeluruh mengenai jenis ancaman, objek yang

1 Menurut Korespondensi Ronald Reagan oleh Diah Ayu Pratiwi.(2010). Strategi Militer Amerika Serikat di Kolombia.[www].Kepusatakaan Universitas Indonesia. Available from : http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/135650-T%2027956-Strategi%20militer-Lampiran.pdf [Accessed 10/06/2013]

Page 25: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

terancam, serta bentuk respon yang harus diberikan terhadap ancaman tersebut. konsep

perluasan agenda keamanan inilah yang akan dianalisa melalui perspektif keamanan

tradisional dalam bentuk penanggulangan kejahatan narkoba (counter drugs) oleh

Amerika Serikat di Kolombia

Pada awal tahun 1975 para pembuat kebijakan pemerintah terfokus pada

masalah heroin, amfetamin dan obat tidur. Ganja, yang pada umumnya digunakan oleh

para mahasiswa, dan kokain masih dipertimbangkan untuk dikategorikan sebagai obat-

obatan berbahaya. Kurangnya perhatian akan masalah ganja dan kokain membuat

penyelundup-penyelundup ganja dan pengedar kokain dari Kolombia menghadapi

lawan penegak hukum yang minim. Hal itu membuat pengedar dari Kolombia untuk

meletakkan dasar atas apa yang akan menjadi kartel Medellin dan Cali yang tangguh.

Keduanya menjadi ancaman penting kepada Amerika Serikat pada akhir tahun 1970an.

setelah telah mendirikan jaringan peredaran ganja sepanjang Pantai Timur, mereka

dengan mudah mampu meningkatkan jumlah kokain pada setiap pengiriman ilegal

mereka2

Kokain dan ganja Kolombia telah menjadi narkoba pilihan, dan perkembangan

organisasi narkotika ilegal di Kolombia mengambil keuntungan penuh dari pasar

Amerika Serikat. Para penegak hukum menyita 100 pon kokain yang merupakan

pengiriman lewat laut sudah menjadi hal yang biasa. Ganja Kolombia, adalah jenis

ganja yang sangat kuat, masuk ke Amerika Serikat melalui kapal laut besar yang

membawa pengiriman ganja untuk beberapa tempat tujuan yang diatur sebelumnya di

pantai Amerika Serikat. Kapal-kapal tersebut berhenti cukup jauh dari pantai agar tidak

terdeteksi, dan memuat dalam jumlah lebih kecil pada kapal pesiar yang lebih kecil,

perahu boat, dan kapal nelayan yang bisa menyelundupkan narkotika ke tepi pantai

sembunyi-sembunyi dan menghindari pendeteksian penegak hukum

Di akhir tahun 1970, kartel obat yang kejam dan berkuasa terbentuk antara tahun

1980 dan 1990. Kartel Medellín dibawah Pablo Escobar dan Kartel Kali, dalam hal

tertentu mempengaruhi politik dan ekonomi di Kolombia selama masa ini. Kartel ini

2 I Nyaman Nurjana. (2009). Penanggulangan Kejahatan Narkotika : Eksekusi Hak Perspektif Sosiologi Hukum.[WWW]. Available (Online): http://ejournal.umm.ac.id/index.php/319_umm_scientific_journal.doc [Accessed 10/06/2013]

Page 26: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

juga mendanai ilegal pasukan bersenjata untuk tujuan politis. Musuh dari pasukan ini

berkerja sama dengan guerrilla membentuk grup paramiliter. Konstitusi Kolombia 1991

disetujui setelah diajukan oleh Badan Konstitusi Kolombia. Konstitusi meliputi posisi

penting di bidang politik, etnik, gender, dan HAM. Konstitusi pada awalnya melarang

ekstradisi nasional Kolombia. Terjadi akusisi oleh kartel obat karena larangan ini.

Kartel-kartel ini sebelumnya mengkampanyekan melawan ekstradisi yang berujung

pada ancaman teroris dan mafia.3

Pada tahun 1998 narkoba kembali marak beredar, oleh sebab itu Presiden baru

Andres Pastran Arango membuat usulan mengenai program bantuan yang disampaikan

kepada Amerika Serikat yaitu Plan Colombia sebagai dana bantuan yang diberikan

pemerintah Amerika Serikat sebesar 1,3 milyar dollar Amerika Serikat untuk

pemberantasan narkoba di Kolombia yang bertujuan agar mencegah penyelundupan

narkoba ke Amerika Serikat demi menyelamatkan rakyatnya serta membantu Kolombia

dalam operasi perdamaian dengan kelompok separatis4.

Akhirnya pada tahun 1999 Plan Colombia resmi dipoperasikan melalui Defense

Cooperation Agreement (DCA) yang bertujuan untuk memberantas narkoba di Amerika

Serikat dan Kolombia, membantu Kolombia dalm menyelesaikan kelompok

pemberontak, dan meingkatkan stimulus ekonomi dan sosial. Program anti narkoba ini

disebut dengan operasi Andean Initiative Counterdrug (ACI) merupakan program

operasi utama dalam hal pemberantasan narkoba di Kolombia5.

Kerjasama Amerika Serikat dengan Kolombia terus dijalin hingga kini, Pada

tanggal 14 Agustus 2009 kudua negara telah mencapai kesepkatan dalam hubungan

kerjasamanya dan lebih meluas dengan program kerjasama SACTA (Supplemental

Agreement for Cooperation and Technical Assistance and Security) program yang

3 I Nyaman Nurjana. (2009). Penanggulangan Kejahatan Narkotika : Eksekusi Hak Perspektif Sosiologi Hukum.[WWW]. Available (Online): http://ejournal.umm.ac.id/index.php/319_umm_scientific_journal.doc [Accessed 10/06/2013]

4 Rilis Dwiantari.(2003). Latar Belakang Implementasi Plan Colombia. [www]. LontarUI. Available from: http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/131822-Sk%201010%20Dwi%20L%20-%20Latar%20belakang%20-%20HA.pdf [Accessed 10/06/2013]

5Dalam Jurnal yang dikeluarkan oleh Crissis Grup Amerika Latin : War and Drugs In Colombia Journal.(2005).The FARC.[www].Internastional Crissis Group. Available from :http://merln.ndu.edu/archive/icg/colombiawaranddrugs.pdf hlm 4-6 [Accessed 10/06/2013]

Page 27: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

memkaji dan menyelesaikan isu-isu keamanan dan menempatkan pemberantasan dan

perdagangan narkoba menjadi target utama prorgam tersebut6.

SACTA menjadi program hubungan bilateral Amerika Serikat dalam

mengawasi, melacak, dan mencegah kegiatan perdagangan narkoba pada setiap

pasarnya dengan menempatkan personil Amerika Serikat di Kolombia dnegan teknisi

dan badan intelejen khusus untuk memberenatas narkoba di wilayah Kolombia dengn

jumlah agen intelejen sebanyak 800 lebih personil siap diterjunkan pada pasar gelap

narkoba dengan didukung oleh pemasangan satelit khusus tanpa proses dan lisensi dan

memberikan akses pada Amerika Serikat untuk tiga pangkalan udara di Apiay,

Malambo, dan Palanquero serta dua pangkalan laut dan dua instalasi militer. Semua

intalasi militer ini dipegang kendali oleh Kolombia maupun kontrol dan pengawasan

angkatan bersenjata Kolombia. Hadirnya intervensi militer Amerika Serikat di

Kolombia telah diatur pada perjanjian Plan Colombia sebelumnya dengan menempatkan

sekitar 300 personil di setiap pangkalan Kolombia demi konsistensi membantu

memberantas narkoba di Kolombia7.

Amerika Serikat telah mengeluarkan banyak bantuan dan sokongan dana yang

diterima Kolombia dalam memberantas narkoba, Amerika selama 15 tahun terakhir,

sejak tahun 1989 sampai 2003 telah menyokong dana sebesar 3,7 milyar dollar kepada

Kolombia uang diperlukan untuk counter drugs dan melaui Plan Colombia Amerika

Serikat telah memperbaharui Persenjataan maupun alat militer yang dibutuhkan oleh

Kolombia dan mendirikan Colombian Army Counternarcotics Battalions (CACBs)

yang merupakan pembentukan kolaborasi dari Colombian National Police (CNP)

sebanyak 2.700 Brigade yang berhasil menghancurkan laboratorium ladang narkoba di

Kolombia8.

Bantuan dana yang direlokasikan oleh Amerika Serikat kepada Kolombia dalam

sektor counterdrug ini semakin mengharuskan Amerika Serikat untuk terus

6 Diah Ayu Pratiwi.(2010). Strategi Militer Amerika Serikat di Kolombia.[www].Kepusatakaan Universitas Indonesia. Available from : http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/135650-T%2027956-Strategi%20militer-Lampiran.pdf [Accessed 10/06/2013]

7 ibid8 Salman Al Faris. (2009). Hubungan Kerjasama dan Bantuan Operasional Amerika Serkat

terhadap Kolombia.[WWW].Available from : elib.unikom.ac.id/download.php?id=57824 [Accessed 10/06/2013]

Page 28: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

berintervensi di Kolombia seharusnya kolombia melakukan hubungan kerjasamanya

tanpa ada intervensi langsung dari Amerika, pembentengan kedaulatan yang harus terus

diusahakan oleh Kolombia agar tidak terus bergantung pada Amerika Serikat. Terlihat

dari instalasi militer Amerika serikat di Kolombia menjadi titik tolak intervensi

Amerika serikat terhadap kurang mampunya Kolombia dalam memberantas narkoba

dikawasannya yang dapat mengancam Amerika Serikat dan negara internasional lainya.

KESIMPULAN

Page 29: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

Pada akhirnya, kasus narkoba yang terjadi negara Kolombia ini belum dapat

menemukan resolusi dan penyelasaian yang signifikan, ini terbukti dengan masih

terdapatnya kasus penyelundupan dan penangkapan yang terjadi di negara tersebut

meskipun Kolombia telah mendapat bantuan dari pihak Amerika Serikat. Permasalahan,

penyalahgunaan dan peredaran Narkoba ini memang bukanlah masalah yang sederhana.

Masalahnya sangat kompleks dan bisa dikatakan rumit karena itu diperlukan upaya

yang nyata, upaya yang komprehensif yang berkesinambungan dalam memeranginya.

Ini merupakan masalah Nasional yang harus cepat di tanggulangi sebelum lebih banyak

lagi korban.

Menurut saya, ini adalah hal yang sangat rumit bagi Amerika Serikat. Fokus

tujuan mereka terpecah belah oleh kepentingan keamanan nasional dan penyebaran

demokrasi. Di sisi lain, kondisi yang rumit juga terjadi di Kolombia yang memiliki

struktur politik, ekonomi dan hukum yang lemah. Fokus Amerika Serikat pada FARC

sebagai kelompok gerilyawan yang mengancam demokrasi dan mendukung

perdagangan narkoba justru menimbulkan efek lain, yaitu timbulnya kekuatan wilayah

lain yang berpotensi besar dalam pengembangan industri narkoba. Di sisi Kolombia

sendiri, mereka juga mengalami kerumitan masalah dalam menjaga keamanan negara

karena ancaman berasal dari dalam negara dengan berbagai macam bentuknya. Namun

dilihat dari ulasan di atas, sangat perlu bagi pemerintah Kolombia untuk memperhatikan

rakyat miskin di wilayah kumuh agar tidak terpengaruh oleh bantuan kartel narkoba

yang dianggap lebih menyejahterahkan mereka.

Page 30: Muh Shony Abriliandha_znAJKLzMZKLmXjJZjJZj

DAFTAR PUSTAKA

Al Faris, Salman (2009). Hubungan Kerjasama dan Bantuan Operasional Amerika

Serkat terhadap Kolombia. [WWW]. Available from :

elib.unikom.ac.id/download.php?id=57824 [Accessed 10/06/2013]

Nurjana, I Nyaman. (2009). Penanggulangan Kejahatan Narkotika : Eksekusi Hak

Perspektif Sosiologi Hukum. [WWW]. Available (Online):

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/319_umm_scientific_journal.doc [Accessed

10/06/2013]

Dwiantari, Rilis. (2003). Latar Belakang Implementasi Plan Colombia. [www].

LontarUI. Available from: http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/131822-Sk

%201010%20Dwi%20L%20-%20Latar%20belakang%20-%20HA.pdf

[Accessed 10/06/2013]

Crissis Grup Amerika Latin : War and Drugs In Colombia Journal. (2005). The FARC.

[www]. Internastional Crissis Group. Available from

:http://merln.ndu.edu/archive/icg/colombiawaranddrugs.pdf hlm 4-6 [Accessed

10/06/2013]

Ayu Pratiwi, Diah. (2010). Strategi Militer Amerika Serikat di Kolombia. [www].

Kepusatakaan Universitas Indonesia. Available from :

http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/135650-T%2027956-Strategi

%20militer-Lampiran.pdf [Accessed 10/06/2013]