MUAMALAH PPT

21
HUKUM MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALAL NAMA :BELLA ILMAWANI FARAH RISQULLAH REGA SETIA RAHAYU KELAS : 6L KELOMPOK : VIII

description

muamalah ppt

Transcript of MUAMALAH PPT

Slide 1

HUKUM MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALALNAMA :BELLA ILMAWANI FARAH RISQULLAH REGA SETIA RAHAYU KELAS : 6L KELOMPOK : VIII

HALAL Artinya dibenarkan.suatu pekerjaan atau suatu jenis dari segala sesuatu yang dibolehkan untuk dikerjakan atau untuk dikonsumsi dan didalamnya tidak mengandung unsur riba dan haram, dan cara mendapatkannya secara halal dijalan Allah Swt. THOYYIBB Bermutu dan tidak membahayakan kesehatan Agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan yang halal dan baik. Makanan halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang diridhai Allah. Sedangkan makanan yang baik adalah yang bermanfaat bagi tubuh, atau makanan bergizi.

Dalam Islam, halalnya suatu makanan harus meliputi tiga hal, yaitu:

Halal karena dzatnya

Halal cara mendapatkannya Halal karena proses/cara pengolahannya\

Makanan / minuman yang halal berdasarkan Al Quran dan Hadist, dapat dikategorikan ke dalam beberapa macam, antara lain :

Tidak termasuk Najis dan Bangkai Tidak termasuk jenis hewan buas

Tidak menimbulkan dharar (bahaya) bagi fisik

Hewan yang berasal dari laut

Hewan halal yang mati karena disembelih

Hewan halal yang disembelih atas nama Allah

PERMASALAHAN (1) Ditemukannya bakso yang di oplos dengan daging babi atau celeng.Selain mengoplos bakso menggunakan daging babi, pada kemasan bakso tersebut juga terdapat label halal MUI (Majelis Ulama Indonesia). Kejadian tersebut membuat masyarakat menjadi cemas terutama pada penggemar bakso.Terkhusus bagi kita umat islam,karena daging yang mereka makan tidak lain dan tidak bukan adalah makanan haram dari daging babi yang sudah jelas di terangkan hukumnya dalam Al-Quran.

Bagaimana hukum memakan bakso oplosan babi tersebut?

Apa bahaya atau dampak negatif jika mengkonsumsinya?

Hukum Memakan Bakso Daging Babi

Makanan tidak hanya berfungsi sebagai konsumsi tubuh, tetapi makanan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap akal dan tingkah laku seseorang.segala makanan yang baik ,maka akan memiliki pengaruh yang baik pula bagi manusia yang mengkonsumsinya. Demikian hal nya dengan makanan yang kotor dan tidak baik ,akan berpengaruh yang tidak baik pula bagi akhlak orang yang memakannya karena itu Allah memerintah kan kita untuk mengkonsumsi makan yang baik dan melarang kita mengonsumsi makanan yang tidak baik .

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.(al baqarah :168)

Dan telah di jelaskan pula haramnya memakan daging babi yang disebutkan dalam firman allah:

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang(QS Al-baqarah 173) Bahaya atau mudharat memakan makanan yang haram

Ibnu Abbas ra mengemukakan sebuah hadis dari Rasulullah SAW dengan sabdanya:

(

Sesungguhnya Allah mempunyai seorang malaikat di Baitul Maqdis yang setiap malam berseru.Barang siapa memakan makanan yang haram tidak akan diterima amalnya sedikitpun,baik yang sunah maupun yang wajib.(HR Ad-Dailamy)

Sabda nabi SAW :

. (

Barang siapa tidak peduli dari mana ia memperoleh harta, maka Allahpun tidak akan peduli dari pintu mana akan memasukkan ia ke neraka(HR Ad-Dailamy).

Dari sabda nabi SAW:

Barang siapa mengusahakan harta dari jalan haram,kalau ia sedekahkan ,maka sedekahnya itu tidak diterima,dan kalau dibiarkannya begitu saja maka hartanya itu akan menjadi bekalnya di dalm neraka.(HR Ahmad ).

Demikianlah bahaya dan mudharat dari sesuatu yang haram itu.Karena itu wajib atas setiap individu muslim untuk mempelajari halal dan haram ini, guna menjaga keselamatan agamanya.

PERMASALAHAN (2) Permasalahan tentang pengkonsumsian daging hewan ternak baik yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPAH) dan di pasar-pasar tradisional.

Apakah daging sapi, kerbau, atau kambing itu daging glonggongan, daging impor illegal, bercampur dengan daging yang diharamkan, layak dikonsumsi (sesuai standar kesehatan dan kehalalan) atau tidak. Dalam kasus pemotongan unggas (ayam), konsumen muslim yang berbelanja di pasar menyerahkan sepenuhnya kepada penjual, tanpa sedikitpun ingin tahu apakah yang menyembelih sudah memenuhi persyaratan sesuai syariat atau belum. Bagaimanakah tindakan tindakan tersebut di tinjau dari hukum islam ?

Bagaimana seharusnya menyikapinya ?

Dalam proses penyembelihan secara halal ada syarat-syarat yang harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan Islam Binatang yang akan disembelih haruslah binatang yang dihalalkan dalam Islam. Binatang halal yang akan disembelih harus dalam keadaan hidup, sehat dan segar. Orang yang menyembelih (jagal) harus beragama Islam Tindakan-tindakan yang salah dalam menyembelih hewan ternak mengakibatkan hukumnya menjadi haramHal ini sebagaimana firman Allah yang terdapat pada surat Al Maidah ayat 3:

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya. (QS. Al-Ma`idah: 3)Hewan hewan yang halal dimakan jika penyebab kematian hewan tersebut adalah karena disembelih. Jika penyebab kematian hewan tersebut bukan dikarenakan disembelih, maka hewan tersebut termasuk dalam golongan bangkai dan hukumnya tidak halal untuk dimakan. Allah SWT telah mengharamkan darah yang mengalir, babi, dan bangkai untuk dimakan oleh manusia, karena hal itu termasuk najis. Dalam hal ini seluruh bentuk najis menjadi haram hukumnya untuk dimakan.Hal ini sebagaimana yang ditegaskan Allah SWT dalam Al Quran (QS. Al Anam / 6 : 145)

()

Bagaimana seharusnya menyikapinya ?

Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda: Wahai Saad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tanganNya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amal-amalnya selama 40 hari, dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba maka neraka lebih layak baginya (HR. At-Thabrani). JENIS JENIS MAKANAN HALAL

1. Tidak termasuk Najis dan BangkaiHewan yang telah dibunuh oleh hewan buas termasuk bangkai, kecuali hewan tersebut telah dilatih dan pada saat melepaskannya untuk menangkap buruan kita menyebut nama Allah SWT, maka hukumnya adalah halal untuk hewan hasil tangkapannya.

2.Tidak menimbulkan dharar (bahaya) bagi fisikYang termasuk makanan ataupun minuman yang memiliki efek bahaya bagi fisik manusia adalah racun. Dan golongan minuman yang memabukkan, menghilangkan pikiran sehat, atau melalaikan adalah termasuk jenis ini. Al Quran (QS Al Baqarah / 2 : 195) dan dalam surat Al Maidah ayat 90

3.Tidak termasuk jenis hewan buasDalam sebuah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda : Setiap binatang buas yang bertaring dan berkuku tajam adalah haram dimakan. (HR. Muslim). Hewan yang termasuk buas golongan ini seperti harimau, singa, buaya, serigala,kucing,anjing,kera,ular,dansetiap hewan buas pemangsa. Hewan tersebut di atas juga merupakan hewan yang berkuku tajam, termasuk dari jenis burung (berkuku tajam), yang menggunakan cakarnya dalam memangsa mangsa, adalah hewan yang tidak halal untuk dimakan.

4.Hewan yang berasal dari lautHewan hewan buruan yang berasal dari laut dan semua makanan dari laut adalah halal untuk dimakan, yakni dari berbagai spesies ikan laut ataupun makhluk hidup air. Karena laut itu sesungguhnya suci airnya dan halal bangkainya. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran (QS Al Maidah : 96).

5.Hewan halal yang mati karena disembelihHewan hewan yang halal dimakan jika penyebab kematian hewan tersebut adalah karena disembelih. Jika penyebab kematian hewan tersebut bukan dikarenakan disembelih, maka hewan tersebut termasuk dalam golongan bangkai dan hukumnya tidak halal untuk dimakan. Hal ini sebagaimana firman Allah yang terdapat pada surat Al Maidah ayat 3.

6.Hewan halal yang disembelih atas nama AllahHewan yang dasar hukumnya atau hakikatnya halal menjadi sah kehalalannya jika hewan itu disembelih dengan menyebut nama Allah ketika menyembelihnya. Allah juga mengharamkan hewan hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah ketika menyembelihnya atau dengan nama selain Allah seperti sesembahan, sesajen, ataupun tumbal. KESIMPULAN

Makanan dan minuman tidak dapat sembarangan di produksi dan di konsumsi.sebaiknya harus di pastikan terlebih dahulu apakah makanan itu halal ataukah haram.Karena dari makanan yang kita konsumsi pun dapat mempengaruhi kesehatan. Dengan begitu kita pun masih bisa mengkonsumsi makanan yang enak-enak karena dari sekian banyak makanan dan minuman yang berada di lingkungan kita itu,mayoritas berstatus halal walaupun sebagian kecil masih ada makanan dan minuman yang haram. Ketentuan ini sudah di akui oleh seluruh umat islam karena sudah ada hadits yang mengaturnya.solusinya agar masyarakat tidak mengkonsumsi makanan haram yaitu: 1.Menindak lanjuti produsen yang produksi makanan haram

2. Memberi sanksi terhadap orang yang mengkonsumsi makanan dan minuman haram

3. Memberi label halal terhadap yang halal,dan tidak member label halal terhadap yang haram Kehalalan produk (baik dipakai atau dimakan) yang diedarkan dan dipasarkan di Indonesia merupakan masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Tanggung jawab utama terletak di tangan pemerintah melalui kementerian-kementerian yang berkaitan dengan pengaturan makanan, dan tentunya dari pihak pelaku sendiri, yaitu kalangan industri/produsan yang berperan langsung menghasilkan, mengeluarkan, memotong, mengolah, memproses, mengangkut, mendistribusikan, dan menyajikannya hingga sampai ke tangan konsumen.

Karena itulah, menjadi salah satu tugas pemerintah untuk menjamin keamanan dan kepastian warga dalam mendapatkan dan mengkonsumsi produk/makanan, khususnya bagi kaum muslimin. Sebab persoalan makanan bukan sebatas mengkonsumsi yang halal lagi baik, tetapi lebih dari itu berdampak kepada sah tidaknya dan diterima/ditolaknya ibadah akibat makanan yang dikonsumsi.

SEKIAN DAN TERIMA KASIHWassalamualaikum Wr Wb