Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

download Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

of 29

Transcript of Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    1/29

  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    2/29

    MUALAF AKIAT: MENEMUKAN TUHAN SEJATI

    LEWAT ENAM CIRI-CIRI POKOKNYA

    Oleh A. Khadijah

    Ibu Khadijah,

    Izinkan saya sharing tentang perasaan saya saat ini yang sedikit galau.

    Saya mualaf baru karena sesuatu hal.

    Sudah belajar rukun-rukun ibadah dan baca Quran.

    Tapi hati masih belum mantap, karena Ustadz kokkurang tuntas menjelaskan

    sejumlah pertanyaan yang saya ajukan dari sudut pandang lain (agamaku dulu).Beliau banyak salah-salahkan agama selain IslaM,dan kurang menjelaskan bukti

    kebenaran dan kemuliaan Islam yang saya sedang dalami.

    Saya lihat Ibu bicara to the pointdi website.

    Dengan fakta-fakta yang rasional dan referensi.

    Nah, pertanyaan saya adalah sangat sederhana:

    Bisakah saya dikasi tahu, bagaimana cara Ibu melihat suatu AGAMA ITU BENAR

    ATAU SALAH? KHUSUSNYA ISLAM?

    Sebelumnya, banyak terima kasih saya kepada Ibu.

    Jakarta, 20 Jan 2013 14:54:43

    Hormat dan salam.

    Akiat.

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/akiat1.jpg
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    3/29

    Saudara AKIAT,

    Saya Khadijah, senang dapat info terus terang tentang kegalauan batinmu.

    Artinya hati nuranimu masih murni. Roh Tuhan menaruh kegelisahan dibatinmu

    untuk haus mencari diriNya Yang Benar.

    Baiklah kita padatkan disini, tapi meng-coverinti pencaharianmu.

    Memang banyak orang salah cara mencarinya, lalu tersesat kepadasetan, bukan

    Tuhan. Karena apa?

    Ya, ketika menapak mencari Tuhan, anda ibarat mau mencari tahu mengenai

    sebuah Hutan yang masih ASING bagi anda.

    Anda lalu masuk ke dalam hutan tersebut untuk memeriksa apa isinya.

    Lalu Anda kaget dengan pelbagai ragamnya dari lumut, semak hingga pohon

    raksasa, komponen dan keunikan tampang, warna, tekstur dll. dll., tak habis-habisnya. Anda akan kelelahan dan kusut, bisa tersandung ke akar-akar, terpeleset

    kelumut, terperosok kejurang, bahkan dipagut ular dan seterusnya.

    ITU SEMUA ADALAH LANGKAH AWAL YANG SALAH! Anda akan mudah tersesat

    dan disesatkan di dalam bahaya. Ingat setan dan jin ada dibalik setiap pohon dan

    semak belukar dan siap untuk mencelakakan Anda.

    Mengenal hutan yang sejati dan benar harus dimulai dari MELIHAT POSTUR BUKIT

    HUTAN ITU SENDIRI. Mulai dari memeriksa keberadaan bukitnya, apakah itu hutan

    betulan atau fatamorgana? Semuanya hijau pepohonan yang hidup dan segar

    melambai?

    Analogi dengan memeriksa postur hutan ketuhanan ini, yaitu agar anda mencari

    tahu dulu siapa diri Tuhan yang sejati dan benar, lengkap dengan ciri dan fakta

    jatidiriNya, bukan sloganNya! Beberapa kriteria yang pokok dan mudah dichek

    akan kita sebutkan dibawah ini:

  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    4/29

    CIRI SOSOK TUHAN SEJATI 1: APAKAH TUHANKU THE SPEAKING GOD?

    Tuhan itu berbicara. Ia berfirman. Bila Ia BISU, maka awas-awaslah! Tapi Anda

    dan juga Muslim lainnya semua tahu bukan (?), bahwa Allah SWT tidak pernah

    berbicara dengan Muhamad atau dengan umatNya di Arabia? Ia melainkan

    dipercaya telah meminjam mulut ruh Jibril untuk berwahyu kepada NabiNya,

    wahyu mana tidak pula ada saksi matanya secara terbuka.

    Allah ini tidak terbukti berfirman. Yang actual berkata sesungguhnya hanyalah

    Muhammad, dan kata-kata ini disandarkan kepada sesosok Ruh yang tanpa jati-

    diri, yang mengatas-namakan lagi kata-kata tersebut sebagai wahyu dari Allah SWT

    yang BISU, namun yang menghasilkan Quran! Apa yang dialami oleh Muhammad

    disini adalah sejalan pula dengan pengalaman moyangnya Ismail, dimana Allah

    juga tidak pernah berbicara dengannya! Ismail tidak membawa Firman Allah. Ia

    tidak termasuk garis kenabian dan kitab. Ia juga bukan Anak Perjanjian yang telah

    Tuhan tetapkan untuk menurunkan anak-cucu kenabian lewat garis keturunannya.

    Ishak-lah yang ditetapkan untuk itu, dan hal ini juga dikisahkan sama oleh Quran!

    (QS.29:27).

    Dengan perkataan lain, secara de-fakto dan de-yure, tidak ada orang yang dapat

    memastikan apakah Quran itu adalah (1) Allah yang berkata, atau (2) Ruh (yang

    dianggap Jibril) yang berkata, atau (3) Muhammad yang berkata-kata. Agar tidak

    rancu, maka Montgomery Watt (Professor Arabic and Islamic Studies, dan penafsir

    Islam yang terkemuka) tidak berani menyimpulkan siapa yang sesungguhnya

    berkata, melainkan beliau terpaksa menyederhanakannya sesuai dengan realita:

    Quran yang berkata! Tetapi jikalau Allah selalu harus berbicara-maya

    dibelakang layar dari kedua utusanNya (malaikatNya PLUS nabiNya), sampai

    akhir- hayat kedua utusan ini, maka umat Allah tentu tidak akan punya carauntuk menyaksikan TuhanNya pernah berfirman!

    Sebaliknya Alkitab menyaksikan bahwa Tuhan is the speaking God. Ia langsung

    SPEAK to semua nabiNya tanpa usah perantara. Ishak, Yakub, Musa dan seterus-

    nya hingga pada akhirnya Tuhan mengirim FirmanNya sendiri untuk di-inkarnasikan

    sebagai Yesus, AnakNya, untuk berbicara langsung dengan setiap manusia!

    Disini kita menyaksikan sebuah TANDA ILAHI yang paling unik (Qs. 9:21) dimana

    http://en.wikipedia.org/wiki/Arabic_languagehttp://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_studieshttp://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/akiat2.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_studieshttp://en.wikipedia.org/wiki/Arabic_language
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    5/29

    Firman (KalimatNya) nuzul menjadi sang Anak (Yohanes 1:14). Dan dimana

    AnakNya (= Ahli WarisNya, yang tentu Ilahi pula) itulah yang berfirman langsung

    kepada manusia (Ibrani 1:1-3).

    Diatas tanda tersebut, Tuhan masih memperkokohnya dengan suaraNya sendiri

    (SPEAKING) yang diperdengarkan terbuka kepada publik,

    Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit

    terbuka dan Ia (Yahya) melihat Roh Elohim seperti burung merpati turun ke atas-

    Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: INILAH ANAK-KU YANG

    KUKASIHI, kepada-Nyalah Aku berkenan. (Mat 3:16-17).

    Tuhan yang hidup dan benar haruslah Tuhan yang betul berbicara, berfirman.

    BahkanDia mencipta segala sesuatu dengan berkata KUN (terjadilah!), dan

    terjadilah itu! Tuhan membawa Firman untuk menyatakan segala hukum, kaidah,

    dan ketetapannya, serta berfirman pula KUN dalam membuktikan keotentikan

    firmanNya.

    CIRI SOSOK TUHAN SEJATI 2: APAKAH TUHANKU MAHAKUASA,

    BERMUKJIZAT ADIKODRATI, BERKUASA MENYELAMATKAN?

    Semua Tuhan adalah pemilik kuasa adikodrati tertinggi. Per definisi, Ia disebut

    Tuhan karena Ia adalah tuannya yang menguasai semesta alam. Tuhan berulang

    kali berkata tentang diriNya: I am the Almighty God, dan membuktikannya. Bila

    tidak demikian, Ia bukan Tuhan sejati dan tidak layak disembah sebagai Tuhan.

    Namun Allah SWT hanya tuhan yang dislogankan Mahakuasa, dan disembah

    menurut slogannya, dan dipercaya bermukjizat dahsyat dengan firmanNya

    KUN/JADI dan terjadilah! Tetapi sayang, faktanya sungguh tidak tersaji.

    Muhammad dan umat Allah di Arabia tidak pernah mendengar dan melihat

    bagaimana ALLAH SPEAK, (berfirman KUN), jadi bagaimana mereka bisa melihat

    ALLAH DO (berbuat mukjizat)? Tak ada saksi mata yang melihat bagaimana Allah

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/akiat3.jpg
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    6/29

    berkata sepatah kata KUN kepada Muhammad, lalu itulah yang langsung terjadi

    didepan hidungnya. Semuanya kosong dari mukjizat.

    Cukup selintas saja untuk perbandingan dengan KUN-nya Yesus yang dicatat Injil:

    Dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang

    yang yang menderita sakit (Mat 8:16). Atau dengan satu kata Talita kum! dan Iamembangkitkan orang mati! (Mark 5:41). Dan ini terjadi secara publik!

    Bukan hanya Allah Islam. Kekosongan kuasa mukjizat terjadi pula persis sama

    pada Jibril Islam, yang juga tidak berbuat mukjizat kepada Muhammad dan public

    Arab. Jibril hanya mempesonakan Muhammad dengan retelling story (kisah-kisah

    ulang) tentang para nabi lain yang bermukjizat: Musa, Elia, Elisa, hingga kepada

    Yesus, yang semuanya mampu bermukjizat didepan publik. Bandingkan lagi sekilas

    dengan Gabriel Alkitab yang bermukjizat menghukum Zakharia dengan bisu, dan

    bahkan bernubuat tentang kelahiran Yohanes dan Yesus yang paling mustahil,

    namun itulah yang terjadi.

    Sebaliknya, Jibril Islam hanya mengucapkan retorika kosong dengan mengklaim

    dirinya sangat perkasa:

    He (Muhammad) has been taught (this Quran) by one mighty in power

    (Jibril) (terjm. Mohsin Khan untuk QS.53:5).

    He is taught by one who is powerful and mighty (terjm. Dawood).

    yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat (Depag).

    Kosongnya, atau dustanya adalah: Kapan dan apa yang telah Jibril lakukan terbuka

    secara sangat kuat itu, semisal melakukan mukjizat atau mengusir setan dengan

    sepatah kata?

    MUKJIZAT-MUKJIZATAN

    Muhammad sangat terpukul menyadari bahwa dialah satu-satunya Utusan besar

    Allah yang tidak diperlengkapi dengan mukjizatNya. Kepadanya ditanya dan dicecar

    bertubi-tubi tentang aspek yang satu ini, dan Muhammad tampak tak berdaya

    membantahinya.

    Orang-orang yang kafir berkata:

    Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda

    (kebesaran) dari Tuhannya? Sesungguhnya kamu hanyalah seorang

    pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi

    petunjuk. (QS.13:7) juga (QS.29:50).

  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    7/29

    (QS.10:20). Nabi terpaksa menyuruh orang-orang kafir untuk tunggu-tunggu akan

    mukjizatnya (tapi ternyata tak kunjung tiba)

    (17:90-92). Nabi malahan mengancam akan datangkan mukjizat yang akan

    menghancurkan orang-orang kafir Mekah dengan menimpakan keping-keping

    langit, tetapi kembali tak ada mukjizat-laknat apapun yg terjadi.

    (17:59). Untuk meredam tuntutan yang sah dari orang-orang kafir itu, Muhammad

    membuat Allah berkata bahwa tak lagi ada mukjizat untuk diberikan kepada nabi,

    karena mukjizat yang sudah-sudah dari para nabi ternyata telah didustakan orang!

    Untuk membela Muhammad yang tidak jelas mukjizatnya maka para ulama ramai

    mendalilkan bahwa mukjizat fisikal yang dulu-dulu itu hanyalah situasional dan

    lokal dan tidak penting lagi di era baru, ketimbang mukjizat message berupa

    kalimat-kalimat Allah yang bersifat universal dan tidak mudah didustakan

    Tetapi mereka semua lupa bahwa mukjizat dan nubuat itu sesungguhnya adalahjuga komunikasi oral Allah yang sama, namun diikuti dengan ujud visual ajaib yang

    menyertainya. Mukjizat ilahi justru harus hadir sebagai saksi dan bukti bahwa

    message oral (kalimat) yang diklaim dari Allah itu memang otentik berasal dari

    Allah, dan bukan dari sumber gelap lainnya. Keduanya tak terpisahkan, sama sekali

    tidak ada pendustaan sepihak (seperti yang didalilkan ayat diatas) sehingga

    manusia bisa terima messageNya tetapi tidak mukjizatNya. Mukjizat selalu penting

    diturunkan kepada nabiNya yang sejati pada waktu dan tantangan tertentu.

    Mukjizat Ilahi tidak pernah menjadi tidak penting dimata Tuhan dan manusia

    sebagai kemurahanNya, sebagai peyakinan akan kuasaNya, dan sebagai saksi

    keotentikan Ilahi. Itu merupakan bagian dari kemahakuasaan Tuhan yang tidakbisa dilecehkan oleh siapapun. Tuhan tidak akan pernah mempensiunkan asset

    adikodrati penting ini dari sejarah manusia. Sampai ini haripun kita tetap

    menyaksikan hadirnya kuasa mukjizat yang unik ini lewat doa hamba-hamba Tuhan

    yang diurapiNya.

    Marilah kita bicara terus terang, bahwa masalah intinya adalah kenyataan bahwa

    Muhammad memang tidak mempunyai kuasa bermukjizat lalu hendak dicarikan

    lubang-lolos, sehingga Quran (kalimat) harus dimasukkan sebagai mukjizat bagi

    dirinya. Namun beliau toh tidak bisa lolos karena Musa dan Isa juga punya Kalimat

    Elohim (Taurat dan Injil), tetapi ini tidak pernah dinyatakan Quran sebagaimukjizatnya Musa dan Isa!

    Para Nabi mempunyai Kalimat PLUS Mukjizat dahsyat ditangan, sementara

    Muhammad hanya punya 6420 kalimat saja!? Jadi kenapa justru kalimat yang

    dipunyai Muhammad itu TIDAK mendapat peneguhan KUN yang ilahiah? Kenapa

    hanya Quran yang menyaksikan Quran, sementara Taurat dan Injil disamping

    disaksikan oleh dirinya sendiri sendiri juga disaksikan dan diteguhkan dengan

  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    8/29

    mukjizat ilahi? Otentikkah Quran Allah bila tidak ada kuasa Allah lainnya hadir

    sebagai saksi? Ini amat serius!

    Selanjutnya, Quran yang tidak diperteguh dengan kuasa Allah itu mendalilkan

    (17:59) sebagai alasan untuk tidak menghadirkan kuasa-mukjizatNya lagi: Dan

    sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu)tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan

    oleh orang-orang dahulu. Mukjizat telah dan akan didustakan? Bagaimana dengan

    Kalimat Quran? Bukankah itu juga sama didustakan oleh orang kafir?

    Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia (85:21).

    Apakah dengan pendustaan orang-orang kafir kerdil ini lalu Allah serta-merta akan

    terpancing membatalkan MukjizatNya DAN QuranNya sekalian? Kerdillah Allah yang

    demikian!

    AKAN TETAPI 200 TAHUN KEMUDIAN setelah Muhammad wafat, dicatatlah dalamHadis-hadis pelbagai mukjizat Nabi yang dahsyat. Pembaca manapun akan merasa

    semuanya itu engineering fiktif yang tak masuk keakal, namun harus didongengkan

    demi mengangkat harkat Muhammad sebagai nabi Allah yang layak.

    (Bukhari 1.4.170) Air dibuat memancar dari bawah jari-jari Muhammad untuk

    mendatangkan air wudhu. Tidak perlu repot bertayammum.

    (Bukhari 7.65.293). Muhammad memberi makan seluruh tentaranya. Tidak perlu

    lagi susah-susah menjarah.

    Dan untuk kacaunya, mukjizat-mukjizat ini dinafikan lagi oleh Muhammad sendiri,

    Tiada nabi yang tidak diberi mukjizat sehingga orang-orang jadi yakin dan

    percaya, melainkan aku diberikan Wahyu Illahi yang Allah nyatakan padaku.

    (Bukhari 9.92.379). Artinya semua nabi lain diberi Kitab dan mukjizat KUN, kecuali

    Muhammad Nabi terbesar dan terakhir yang hanya diberi sebuah kitab Quran.

    Alangkah tragisnya

    Lebih tragis lagi, ujud kalimat KUN yang bermukjizat sebegitu dahsyat dan

    menggetarkan itu tidak satupun terekam dalam sesama wahyu Quran, melainkan

    hanya ada dalam Hadis non-wahyu belaka (setelah seratusan tahun Muhammad

    meninggal). Padahal Allah dalam QuranNya menjanjikan kebalikannya,

    Tiada Kami alpakan sesuatupun didalam Al Kitab (6:38).

    Apakah mungkin Allah melalaikan penempatan wahyuNya sendiri?

  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    9/29

    KUASA MUKJIZAT UNTUK MENYELAMATKAN

    Tidaklah akurat ketika Muhammad secara sempit mengatakan seperti diatas,

    Tiada nabi yang tidak diberi mukjizat sehingga orang-orang jadi yakin dan

    percaya. Peran mukjizat Ilahi jelas bukan hanya untuk meyakinkan orang untuk

    menjadi percaya. Lebih dari itu, Tuhan juga menampilkan mukjizatNya demi welasasih dan kemurahanNya serta mau menyelamatkan umatNya! Dan justru dalam hal

    hal inilah Allah SWT kembali diam seribu bahasa!

    Seluruh kisah kenabian sejak kejatuhan Adam dalam dosa, adalah terkait pada

    usaha-usaha Tuhan untuk menyelamatkan manusia dari kematian kekal menuju

    kepada hidup. Adam dan Hawa diusir keluar dari Taman Eden dalam kutukan dosa

    kematian. Tetapi dalam kasihNya, Elohim berjanji untuk menyelamatkan manusia

    yang diciptakanNya.

    Yusuf sadar betapa Elohim mendesign sebuah penyelamatan bagi bangsa Israel. Ia

    berkata kepada saudara-saudaranya yang pernah menjualnya ke Mesir:

    Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Elohim telah

    mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang

    terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup (menyelamatkan) suatu bangsa yang

    besar (Kejadian 50:20).

    Yitro dan Musa juga sadar akan kuasa penyelamatan Tuhannya, Terpujilah

    YAHWEH, yang telah menyelamatkan kamu dari tangan orang Mesir dan dari

    tangan Firaun. Sekarang aku tahu, bahwa YAHWEH lebih besar dari segala allah;

    sebab Ia telah menyelamatkan bangsa ini dari tangan orang Mesir (Keluaran

    18:10, 11).

    Kita tahu bahwa ini hanyalah secuil contoh kuasa penyelamatan yang dahsyat dari

    Tuhan terhadap sebuah umatNya, bangsa Israel. Muslim dari sumber Islam juga

    mengenal aksi penyelamatan Allah yang hebat ini terhadap umat Israel, namun

    mereka telah mengabaikan makna sesungguhnya dari Sang Penyelamat. Ya,

    karena Allah Islam mengosongkan sifat Juruselamat dalam 99 nama Asmaul

    Husna Allah yang terkenal itu. Tak ada juga istilah yang mendekati dengan itu,

    seumpama Sang Penebus atau Sang Pembebas. Padahal Tuhan Elohim terus

    menyerukan betapa MahakuasaNya bukan hanya terbatas untuk mukjizat lokal,

    melainkan sampai kepada penyelamatan universal keujung-ujung bumi.

    Bukankah Aku, YAHWEH? Tidak ada yang lain, tidak ada Elohim selain dari pada-

    Ku! Elohim yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku! Berpalinglah

    kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi (Yesaya

    45: 21, 22).

  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    10/29

    Pada klimaksnya, tanda kuasa Tuhan akhirnya diwujudkan dalam mukjizat

    kelahiran Yesus yang ajaib, dimana malaikat Gabriel sendiri yang memaklumatkan

    peranNya sebanyak dua kali sebagai Juru Selamat, untuk seluruh bangsa:

    Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus,

    karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.(Matius 1:21).

    hendaklah engkau menamai Dia Yesus (Lukas 1:31).

    Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan

    besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu

    Kristus, Tuhan, di kota Daud (Lukas 2:10, 11).

    Kembali Muslim tidak begitu melihat signifikansi dari maklumat Gabriel ini.

    Yaitu pertama-tama tentang makna nama YESUS, yang diberikan oleh Gabriel dan

    bukan pemberian orang-tua atau manusia. Artinya, sekali Tuhan yang memberi

    nama seseorang, maka nama tersebut HARUS mempunyai makna ilahiah khusus

    yang melekat pada diri orang tersebut. Manusia memberi nama dengan harapan-

    reflektif agar dan moga-moga hal itu terjadi. Namun Tuhan memberi nama dengan

    tujuan ilahiah yang merupakan essensi, personality, representasi, atau peran dan

    pencapaian diriNya kelak. Dan kata Yesus ini berasal dari kata asli Ibrani

    Yehosua, Yeshua, yang berarti YAHWEH MENYELAMATKAN!! Dialah (ilahi) yang

    akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka. Siapa yang kurang dari TUHAN

    yang dapat menyelamatkan umat dari dosa?

    Akhirnya, bukan saja Islam tidak mengenal nama Juruselamat bagi Allahnya,

    namun nama YESUS inipun telah ditukarkan (dihilangkan) secara sistematis oleh

    Penulis Quran menjadi ISA. Sebuah nama siluman yang kosong dari arti apapun!

    Dengan kata lain, nama dahsyat ilahiah yang bermakna Tuhan Juruselamat telah

    digantikan dengan nama duniawi yang kosong-arti. Systematic by design!

    Allah yang tidak berkuasa mukjizat, tentu tidak bisa meneruskan kuasa

    penyelamatan kepada utusanNya baik Jibril maupun Muhammad dan kenyataan

    itulah yang kita saksikan bahwa ketiga pihak ini kosong mukjizat. Maka tatkala Dia

    tidak berkuasa Mahakuasa sebagaimana yang diklaim, tentulah Dia bukan Tuhan,bukan apa-apa, by definition!

  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    11/29

    CIRI TUHAN SEJATI-3: APAKAH TUHANKU PUNYA NAMA PRIBADI, YANG

    DIA PERKENALKAN SENDIRI KEPADA UMATNYA?

    Tak ada manusia yang bisa tahu siapa dan apa nama Tuhan, bilamana bukan Dia

    sendiri yang memperkenalkannya lewat WAHYU. Jikalau Ia bisu, maka nama yang

    muncul untuk diriNya hanyalah nama palsu yang diperkenalkan oleh pihak lain

    dengan mengatas-namakan diri Tuhan.

    Kata Allah memang disebutkan 2697 kali dalam Quran, tetapi tak satupun dari

    ayatnya yang berkata: Aku adalah Allah yang ditujukan kepada Muhammad dan

    kaum Arabnya. Awas, yang ada hanyalah sontekan dari kitab Taurat Musa dimana

    Tuhan Elohim memaklumatkan nama-diriNya: Aku adalah YAHWEH, tetapi lalu

    diselewengkan dalam Quran menjadi: Aku adalah ALLAH (Qs.28:30 dll). Padahal

    Alkitab dalam bahasa aslinya (dari mulut Tuhan maupun para nabi) tak pernah

    mengenal dan mengucapkan nama ALLAH, melainkan hanya YAHWEH.

    YAHWEH telah memperkenalkan diriNya (Mazmur 9:17).

    Aku adalah AkuYAHWEH, Elohim leluhurmu, Elohim Abraham, Elohim

    Ishak dan Elohim Yakub itulah nama-Ku untuk selama-lamanya

    (Kel.3:14-15).

    Supaya mereka tahu bahwa Engkau sajalah yang bernama YAHWEH,

    Yang Mahatinggi atas seluruh bumi (Mazmur 83:19).

    Nama pribadi YAHWEH yang sakral ini muncul sampai 6823 kali diseluruh Alkitab.Tak ada satupun nama ALLAH didalamnya (dalam bahasa asli Ibrani).

    Sebaliknya, Allah hanyalah nama allah-pagan yang terpaksa diadopsi oleh

    Muhammad setelah pada awal kenabiannya dia ragu memanggil Tuhannya dengan

    nama tersebut. Muhammad sangat tahu bahwa Allah itu adalah sebutan allah-

    pagan yang disembah oleh orang tuanya, serta kakek dan pamannya semua.

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/yahweh.jpg
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    12/29

    Hadis Muslim menyatakan bahwa beliau sampai menangisi arwah ibunya yang Allah

    nyatakan masuk neraka karena paganis (Shahih Muslim 4: 2130). Demikian pula

    ayahnya (Shahih Muslim 1:398) yang walau telah menyembah sosok yang bernama

    ALLAH, dan mengabadikan dirinya dengan nama Abdullah (Abdi Allah), namun tidak

    sampai juga ke surga!

    DR. Quraish Shihab menjelaskan, Al-Quran tidak menggunakan satu kata (pun)

    yang mungkin dapat menimbulkan kesalah-pahaman, sampai dapat terjamin bahwa

    kata atau kalimat itu, tidak disalahpahami. Kata Allah, misalnya, tidak digunakan

    oleh Al-Quran, ketika pengertian semantiknya yang dipahami masyarakat jahiliah

    belum sesuai dengan yang dikehendaki Islam.

    Kata yang digunakan sebagai ganti ketika itu adalah Rabbuka (Tuhanmu, hai

    Muhammad) Demikian terlihat pada wahyu pertama hingga surah Al-Ikhlas.

    (Dr. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, Fungsi dan Peran Wahyu dalam

    Kehidupan Masyarakat, Bab tentang Selamat Natal Menurut Al-Quran).

    Dan benarlah, Quran dan Muhammad hanya memilih nama RABB atau AR-RAHMAN

    pada Surat-surat awalnya. Baru kemudian entah kapan nama ALLAH itu diam-

    diam dimasukkan ke dalam Quran tanpa diperkenalkan oleh Allah!

    Rabb diucapkan sampai 978 x, dan Ar-Rahmn 376 x. Nama Allah semula tidak

    muncul di Quran pada 30 surat/ unit wahyu yang paling awal (mis. a.l. Surat 54,

    55, 56, 68, 74 (5 ayat/ unit wahyu pertama) 75, 78, 83, 89, 90, 92, 93, 94, 95, 96

    (5 ayat pertama yang diturunkan, lalu terhenti), 97, 99, 100, 101, 102, 103, 105,

    106, 107, 108, 109, 111, 113, 114), karena Muhammad dalam keraguan besar

    bagaimana harus mengenakan nama ilah pagan ini kepada Tuhan Semesta Alam!

    http://www.cmje.org/religious-texts/hadith/muslim/004-smt.php#004.2130http://www.cmje.org/religious-texts/hadith/muslim/001-smt.php#001.0398http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/shihab.jpghttp://www.cmje.org/religious-texts/hadith/muslim/001-smt.php#001.0398http://www.cmje.org/religious-texts/hadith/muslim/004-smt.php#004.2130
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    13/29

    Ini berlainan dengan Tuhan Elohim yang berdialog langsung dengan para NabiNya,

    hadir dan eksis dalam sepanjang sejarah kenabian Israel. Memperkenalkan nama

    dan jatidiriNya secara berotoritas. Memperagakan kuasa mujizat-Nya dan

    membuktikan nubuat-Nya yang disaksikan oleh para saksi mata. Elohim

    bermanifest dalam bentuk api, (Qs. 20:10-12, Keluaran 3:2-6) atau tiang awan dan

    tiang api yang menuntun umatNya dipadang gurun selama 40 tahun bersama

    Musa. Muslim bahkan tidak sadar, bahwa Hagar, ibunya Ismael, telah menyaksikan

    Tuhan-nya yang disebut dengan nama Yahweh oleh malaikat Yahweh sendiri:

    Selanjutnya kata Malaikat YAHWEH itu kepadanya (Hagar): Engkau mengandung

    dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab

    YAHWEH telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. Kemudian Hagar

    menamakan YAHWEH yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan:

    Engkaulah El-Roi. Sebab katanya: Bukankah di sini kulihat Dia yang telah

    melihat aku? (Kejadian 16:11,13)

    Tuhan malahan mencatatkan namaNya dalam hukum pertamaNya kedalam luh-luh

    batu 10-HUKUM TUHAN:

    I AM YAHWEH, YOUR GOD, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari

    tempat perbudakan (Keluaran 20:1). Alangkah absahnya nama Yahweh!

    Nama YAHWEH ini adalah satu-satunya nama pribadi Tuhan yang Dia sendiri

    perkenalkan kepada umatNya. Ini telah disebutNya hampir 7000 x di Alkitab, dan

    tidak sekalipun menyebutkan namaNya sebagai ALLAH! Tapi dalam keterbatasan

    dan kebingungannya, Muhammad akhirnya terpaksa berkompromi dengan kondisi

    keagamaan masyarakat Mekah dan memilih nama Allah sebagai Rabb-nya.

    Pemilihan ini tak ada hubungannya dengan wahyu, sebab wahyu-perkenalan nama

    Allah memang tak kunjung diterima Muhammad dari Tuhannya! Bahkan bukankah

    Muhammad sempat pula berkompromi dengan ayat-ayat setan yang terjadi

    karena sifat kompromi dan opportunistik dirinya, sehingga mengakui ketiga dewi

    pagan, Allat, Uzza dan Manat? (Ibn Ishaq, Sirat, pp.165-166) . Demikianlah juga

    bahwa pengadopsian nama Allah terpaksa diberlakukan oleh Muhammad bukan

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/yahweh2.jpg
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    14/29

    karena pendalilan kebenaran dan wahyu, melainkan alasan pragmatisme yang

    opportunistik agar bisa diterima kaum pagan Arab yang sedari dulu telah menyebut

    nama ilahnya begitu!

    Muhammad sangat tahu Allahnya unik dan tidak ada yang serupa denganNya

    (Qs.112). Semua sifat-sifat Allahnya pasti juga unik, tak ada yang menyamainyatermasuk nama diriNya. Keunikan ini diketahui baik oleh setiap orang, Muslim dan

    non-Muslim. Tak ada hal yang baru disini. Namun ternyata nama Allah itu

    samasekali tidak unik, tidak mulia, dan bahkan pasaran!! Pasaran karena itu adalah

    nama al-Ilah (Ilah Itu, The God), panggilan Allah orang-orang pagan sejak dulu di

    Arabia. Maka jelaslah dan tidak heran bahwa Muhammad meng-injeksikan nama itu

    diam-diam masuk kedalam Quran tanpa diperkenalkan (sambil mencatut nama

    Musa pula!). Akibatnya, hingga kinipun tidak ada seorang Muslim yang tahu ayat

    mana persisnya nama Allah itu muncul pertama kalinya dari mulut Allah dalam

    Quran! Ya, itulah man-made name in man-made word

    CIRI TUHAN SEJATI-4: APAKAH TUHANKU MAHAKASIH? YANG BERKORBAN

    BAGI YANG DIKASIHINYA?

    Semua orang percaya bahwa semua agama dunia memang mengajarkan kasih

    sayang, dan Tuhannya mengasihi dan menyayangi umat manusia yang diciptakan-

    Nya. Bila tidak demikian, maka apa gunanya segala kehebatan Tuhan bagi Anda

    dan saya sebagai umatNya? Percumalah Ia yang hebat dan mahakuasa sendirian

    yang tidak berkaitan dengan kepentingan Anda dan saya. Apa urusan saya dengan

    Dia yang hebat padahal Ia tidak menghunjuk dan merelasikan diriNya kepada saya

    dalam tali kasihNya. Persetan Tuhan yang demikian!

    Namun Quran menyebut sampai 114 kali bahwa Allahnya maha pengasih lagi maha

    penyayang. Dan Alkitab mengatakan Elohim itu KASIH adanya, dan ada ribuan ayat

    tentang kasihNya. Tetapi tidak banyak orang yang tahu akan perbedaan besar

    diantara keduanya, lalu cenderung menyama-ratakannya secara keliru.

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/gods-love.jpg
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    15/29

    Kasih Tuhan Elohim versus Kasih Allah SWT

    KasihNya Elohim adalah hakekat diriNya sendiri, seluruh domain diriNya adalah

    kasih. Sementara kasih Allah Islam yang tidak diketahui DzatNya adalah apa yang

    dilakukan Allahnya! Yang satu merupakan essensi-intrinsik diriNya yang kasih

    dalam obsesi merelasikan diriNya terhadap yang dikasihi, sementara kasih AllahSWT merujuk kepada aktifitasNya yang mengasihi obyek-obyekNya!

    Itu sebabnya Kasih Tuhan Alkitab adalah kasih yang tidak bersyarat (unconditional

    love), sementara kasih Allah lain adalah mengasihi (loving) atau lebih tepat,

    mengasihanimanusia dalam syarat-syaratNya.

    Itu sebabnya kasih Tuhan Elohim diistilahkan sebagai kasih walaupun. Ia tetap

    mengasihi Anda walaupun Anda jahat dan berdosa. Sedangkan kasih Allah yang

    lain diistilahkan sebagai kasih jikalau: Allah hanya mengasihi mereka jikalau

    mereka baik-baik, soleh, Muslim, sholat 5 waktu dst.

    Tetapi Alkitab berkata: Tidak ada seorangpun yang baik, semuanya telah berdosa

    dihadapan Tuhan, dan menjadi hamba dosa (Lukas 18:19; Roma 5:12; 6:16,17;

    Mazmur 58:4; Ayub 15:14, Yesaya 48:8, dsb).

    Maka Yesus berkata: Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan

    orang berdosa. (Matius 9:13).

    Yesus tidak melaknati musuh-musuh-Nya, tetapi mengajarkan hukum yang paling

    utama yaitu hukum kasih dalam relasi paling luhur tiada tanding:

    Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;

    mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang

    mencaci kamu.

    Dan sungguh tidak bisa dicernakan bahwa hukum kasih yang terbesar dan termulia

    dalam Taurat dan Injil ini (Ulangan 6:5 dan Matius 22:37-40) terkosong dari Quran!

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/loveenemy.jpg
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    16/29

    Sebaliknya, sekalipun Allah SWT dislogankan sebagai Mahakasih, namun nyata

    bahwa Ia tidak mempunyai kapasitas ilahi yang satu ini. Ia hanya mengasihi orang-

    orang yang takut akan Dia. Tertulis 24 kali dalam Quran bahwa Allah tidak

    mengasihi orang-orang berdosa (padahal semua orang adalah berdosa). Allah

    tidak mengasihi para kafir, musyirik, Yahudi dan Nasrani. Mereka-mereka ini justru

    diharuskan Allah untuk disingkiri/dimusuhi/dikerasi/diteror/ dilaknati /diperangi/

    ditawan/ dipancung/ dibunuh [QS.4:76, 89, 91, 144; 2:190-3; 5:51; 8:12,39,60,

    67, 73; 9:5, 14, 29, 30; 22:19-22; 33:61; 47:4; 66:9; 98:6 dll].

    (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: Sesungguhnya

    Aku bersama kamu Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan (terror) ke dalam

    hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap

    ujung jari mereka. (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya

    mereka menentang Allah dan Rasul-Nya (QS.8:12, 13).

    Allah tidak pernah berkata kepada Muhammad: Aku mengasihi engkau dan

    mengampuni engkau. Sebaliknya Ia menegaskan berulang-ulang bahwa Allah

    menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang

    Dia kehendaki (QS.14:4; 16:93; 13:27) yang tentu termasuk Muhammad juga.

    Dan benar, Allah bukan hanya memberi petunjuk dan menyesatkan orang, tetapi

    bahkan telah pernah menyesatkan (membiarkan sesat) Muhammad dengan ayat-

    ayat-setan (lihat Ibn Ishaq, Sirat, pp.165-166. Juga QS.22:52).

    Lebih jauh, simak pula Al-Araf (7:16,17) dimana Setan bertekad menyesatkan

    manusia, sementara Allah (yang juga menyesatkan siapa yang Dia kehendaki) akan

    memenuhi neraka dengan mereka yang telah disesatkan oleh Setan! Dan ini

    dinyatakan Allah dalam ayat berikutnya (QS.7:18)! Di sini kita melihat ada

    kerjasama yang kuat antara Setan dan Allah, dimana Iblis akan menyesatkan dan

    Allah akan memenuhi neraka dengan mereka yang telah disesatkan. Ini tentu

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/killed.jpg
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    17/29

    sangat menggelisahkan setiap Muslim, sebab baik setan maupun Allah telah sama-

    sama menyesatkan mereka! Suatu pernyataan yang sungguh membuyarkan

    pengharapan akan jaminan kasih Allah. Semuanya menjadi tidak menentu, karena

    tak ada Muslim yang tahu bagaimana relasi diri mereka terhadap Allahnya.

    RITUAL AGAMA VS. RELASI DALAM IMAN

    Disinilah, tidak banyak Muslim yang paham bahwa kristianitas menempatkan

    relasi dan bukan aturan-aturan agama sebagai bagian dari ibadah yang paling

    utama. Kristianitas meyakini bahwa hubungan pribadinya dengan Elohim didalam

    roh adalah segalanya, melebihi filosofi, ritual dan aktifitas keagamaan apapun.

    Maka penyembahan orang-orang Kristen kepada Elohimnya bukan didasarkan pada

    persiapan dan pergerakan fisik (seperti tata cara shalat dll), melainkan persiapan

    batin dan roh untuk masuk dalam hadirat Tuhan dan berelasi intim denganNya.

    Yesus berkata: Elohim itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harusmenyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. (Yohanes 4:24). Bukankah aspek

    kehidupan kita yang paling pokok adalah juga relasi kita dengan orang-tua kita,

    teman-teman calon pasangan kita, suami, isteri, anak-anak dst? Tanpa relasi, kita

    hanya menemukan kehidupan dan dunia yang hampa dan sia-sia, sekalipun luarnya

    tampak gemerlap.

    Roh jahat tidak ingin adanya hubungan-kasih dan relasi rohaniah ini. Namun sejak

    kejatuhan Adam, Elohim telah merancang pemulihan relasi istimewa ini dengan

    meng-inkarnasikan FirmanNya (Kalimat Allah) kedalam dunia menjadi manusia

    Yesus, agar Ia bisa be-relasi dan berfirman-final dengan manusia tanpa usah nabi-nabi perantara (Ibrani 1:1-3). Ia berulang-ulang menyerukan relasi langsung:

    Ikutlah Aku! Ia tidak berkata: Ikutlah agama Musa, atau Ikutlah agama

    Abraham, atau bahkan Ikutlah agama-Ku. Yesus tidak memanggil orang-orang

    untuk mengikuti sebuah agama, atau sekumpulan kaidah, ibadat atau upacarawi

    keagamaan yang jelas bukan merupakan sumber dan pusat penyelamatan. Ia

    mengundang Anda dan saya untuk datang langsung kepada DiriNya, berelasi

    dengan PribadiNya yang mengasihi dan yang merupakan sumber hidup dan

    keselamatan yang pasti!

    Kepada masing-masing Matius dan Filipus, Yesus berkata: Ikutlah Aku! (Mat.9:9,Yoh.1:43).

    Kepada Petrus dan Andreas, Ia berkata: Mari ikutlah Aku, dan kamu akan

    Kujadikan penjala manusia. (Mat 4:19).

    Kepada salah satu pengikutNya, Ia berkata; Ikutlah Aku dan biarlah orang mati

    menguburkan orang-orang mati mereka. (Mat.8:22).

  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    18/29

    Itu adalah agama nya para-pengikut Yesus, yang masuk dalam relasi tali kasih

    dengan Tuhannya. Kepada Anda dan saya Yesus telah membuka undanganNya:

    Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi

    kelegaan kepadamu (Mat.11:28).

    KASIH TUHAN HARUS DIBUKTIKAN, BUKAN DISLOGANKAN

    Banyak agama mengklaim Tuhannya maha-kasih dan maha-penyayang, tetapi

    tidak memberi bukti apa-apa. Orang hanya sering menunjuk kehadiran embun-

    hujan-udara-sinar matahari dll sebagai bukti kasih Tuhan kepada mahlukNya.

    BUKAN! Itu samasekali bukan ujudnya MAHAKASIH, melainkan ujud tanggung

    jawab seorang Khalik yang baik terhadap mahluk yang diciptakanNya demi

    mendukung kelangsungan hidup mereka. Bukti kasih, apalagi Maha Kasih, hanyalah

    satu, yaitu berkorban sebesar-besar korban bagi yang dikasihiNya. Nah! Klaim

    Mahakasih terus dislogankan, tetapi bentuk dan jenis korban macam apakah yang

    telah diperlihatkan oleh Allah SWT kepada Muhammad dan kawan-kawannya?

    Tidak ada agama dunia yang dapat memperlihatkan Tuhannya berkorban bagi

    umatnya, kecuali Yesus seorang. Yesus bukan hanya mengajar dan menslogankan

    kasih, tetapi Dia sendiri melakukannya sambil memberi contoh dan pembuktian

    sepanjang hidupNya. Setiap hari selama 1000-an hariNya didunia pelayanan

    Yesus blusukan berjalan kaki kemana-mana di seluruh Israel untuk melayani dan

    memulihkan orang-orang yang tertimpa malang, sakit penyakit, sakit hati, kecewa,

    ketakutan, kelaparan, kematian, kerasukan setan dst. Itu adalah sudah korban

    yang nyata dan besar sekali bagi orang-orang yang dikasihiNya, yang tidak bisaditandingi oleh siapapun.

    Namun bagi Yeus itu belum cukup dan bukan yang terbesar. Korban terbesar yang

    dapat diberikan seseorang adalah nyawa si pengorban itu sendiri, seperti yang

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/jesus-healing.png
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    19/29

    dikatakanNya: Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang

    memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya (Yohanes 15:13 ).

    Dan Yesus memang benar-benar mengorbankan nyawaNya diatas kayu salib, demi

    menebus kematian kekal kita, akibat dari dosa-dosa kita; karena upah dosa ialah

    maut (Roma 6:23). Dan itu dilakukanNya ketika kita masih hidup dalam gelimangkeberdosaan, bukan sedang suci-sucinya (Roma 5:8).

    Pengorbanan Yesus diatas kayu salib telah menjadi IKON yang paling mulia dan

    faktuil atas kasih Elohim. Yesus telah bernubuat atasnya dengan pelbagai istilah:

    Anak Manusia (Yesus) datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk

    melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak

    orang.

    Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi

    domba-dombanya.

    Nabi Yohanes (Yahya) juga telah bersaksi senada:

    Lihatlah Anak Domba Elohim, yang menghapus dosa dunia

    Ia inilah Anak Elohim (Yohanes 1:29, 34).

    Karena begitu besar kasih Elohim akan dunia ini, sehingga Ia telah

    mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya

    kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes

    3:16).

    Menjelang kepergianNya, Yesus mengucapkan kata-kata perpisahan kepada murid-

    muridNya, mendamaikan hati mereka yang galau, sekaligus memeteraikan

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/cross.jpg
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    20/29

    jaminan kasihNya: Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Elohim,

    percayalah juga kepadaKu. Dirumah BapaKu (disorga) banyak rumah tinggal

    Aku pergi kesitu untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi

    kesitu dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan

    membawa kamu ketempatKu, supaya ditempat dimana Aku berada, kamupunberada. (Yoh. 14: 1-3).

    KASIH SIAPA SEBESAR KASIHNYA?

    CIRI TUHAN SEJATI-5: APAKAH TUHANKU BERDUSTA?

    Ini kriteria yang sangat penting! Kenapa? Karena diwilayah dusta inilah terjadi

    segala manipulasi dan penyesatan kebenaran sebagaimana yang telah terjadi terus

    hingga sekarang ini. Dosa pertama didunia dilahirkan oleh dusta, dan demikian

    seterusnya: dusta, dusta, dusta! Panglima wilayah ini adalah Setan. Oleh Yesus, diadisebut sebagai bapa segala dusta (Yohanes 8:44). Dan dusta yang dapat

    menjadi terbesar ujudnya ialah jikalau si pendusta itu mengklaim dirinya sebagai

    TUHAN. Nah, kini kepada kita telah diberikan clue untuk wanti-wanti melihat siapa

    yang merepresentasikan bapa segala dusta. Ata kunci untuk itu adalah: UJILAH

    DIA! Untunglah tuhan-palsu tidak pernah tahan uji, karena begitu banyak aspek

    yang telah diputar-balikkannya sehingga meninggalkan banyak jejak kepalsuannya

    yang bisa dilacak.

    PENGAKUAN YANG PALING MENGAGETKAN

    Muslim tahu bahwa Allah itu Maha Suci dan Maha Benar, jadi mustahil Ia berdusta.

    Tetapi Muslim sungguh kaget dan gelisah membaca ayat Surat 3:54 (dan terulang

    di Surat 8:30) dimana Allah-nya sendiri yang berkata dalam keasliannya sbb,

    (Allah berkata) Mereka menipu, dan Allah menipu (mereka itu). Dan Allah penipu

    licik yang paling supreme (terbesar). Bahasa aslinya Kairul Makiriin.

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/akiat5.jpg
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    21/29

    Maka Depag serta merta mempermanis terjemahan ayat ini jauh dari arti literalnya

    menjadi: Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya

    mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.

    Ini dilakukan agar Allah tidak tampak berdusta melainkan membalas si jahat yang

    berdusta dengan dusta. Ini saja sudah memperlihatkan sebuah dusta telanjangkarena kepada ayatnya telah dikenakan penambahan kata dan penggeseran makna

    aslinya. Tak ada kata pembalas dalam ayat aslinya. Dan tak ada pula kata asli

    sebaik-baiknya disana. Sekalipun sudah dipermanis, mereka malah menyesatkan

    diri bahwa Tuhan tidak bisa memberlakukan hukum qisas (balasan yang setimpal)

    yang negatif bagi diriNya yang Maha Mulia. Tipu tidak akan dibalas Tuhan dengan

    penipuanNya, sama seperti zinah tidak akan dibalas dengan penzinahan diriNya.

    Tuhan mempunyai kuasa dan sejuta cara yang agung untuk menghukum

    sipendusta ketimbang ikut-ikut terperosok menjadi pendusta.

    Dusta ternyata terus berlanjut ketika para Ulama menyusun 99 Nama-nama Allah

    (Asmaul Husna) dan sengaja mengosongkan dengan diam-diam nama Khairul

    Makiriin yang jelas-jelas Allah mensifati diriNya seperti itu! Bahkan bukankah

    nama tersebut justru sudah dituding secara terbuka oleh Yesus sendiri dengan

    istilah/makna yang sama: BAPA SEGALA DUSTA? (Yoh.8:44).

    Tetapi usaha menutup-nutup dusta ini menjadi tak terbela, ketika Alllah sendiri

    yang menegaskan bahwa DIALAH yang sungguh menipu MUHAMMAD lewat

    mimpinya menjelang perang Badar! (3:13, 123 dll). Disitu Allah memberinya

    sebuah mimpi-dusta dimana jumlah tentara musuh (yang 3X lebih besar dari

    pejuang Muslim) diperlihatkan seolah hanya berjumlah kecil saja, agar Muhammad

    tidak jatuh moral dan ketakutan menghadapi musuhnya dimedan perang! Padahal

    Allah yang Maha Kuasa dan Benar tidak perlu melakukan tipu-menipu sekerdil ini.

    Bila Dia mau memenangkan bagi nabiNya peperangan Badar itu (atau apapun

    lainnya), Dia cukup berkata KUN, dan terjadilah!

    TETAPI KINI, tipu telah terlanjur bergulir dalam sistim Islam sehingga Muhammad

    pun turut menabuh genderangnya dengan berseru: Perang adalah tipu-daya

    (Shahih Bukhari 4, no.267-269). Jadi, bilamana Muhammad sampai menipu dan

    ditipu oleh karena Allah, maka Muslim mana lagi yang tidak akan tertipu? Atau

    Muslim mana lagi yang bisa menafikan Allah sebagai KHAIRUL MAKIRIIN, BAPA

    SEGALA DUSTA?

    Awas! Dmanapun, Allah SWT tidak pernah berkata: Aku tak pernah berdusta,

    Mustahil Aku berdusta, atau Aku benci dusta.

    Tetapi Alkitab telah senantiasa berkata tanpa dusta:

    Elohim yang tidak berdusta (Titus 1:2)

  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    22/29

    Elohim tidak mungkin berdusta (Ibrani 6:18).

    TUHAN jijik melihat penumpah darah dan penipu (Mazmur 5:7).

    Orang menipu karena tidak ada sumber daya lain lagi. Ia terbatas kuasanya dan

    mengesampingkan moral. Tuhan yang menipu hanyalah tuhan-tuhanan yang

    terbatas dan tidak bermoral. Ia adalah Iblis, bapa segala dusta!

    CIRI TUHAN SEJATI-6: APAKAH TUHANKU PERNAH EKSIS?

    Sebetulnya, kalau sudah terbukti sebegitu jauh bahwa Allah SWT itu bisu dan tak

    berkuasa adikodrati, maka sudah-lah cukup bukti bahwa itulah allah yang bukan

    Tuhan, by definition! Apalagi kini diperlihatkan bahwa Ia tak punya nama orisinil/

    nama pribadi sehingga tidak pernah memperkenalkan namaNya sendiri. Ditambah

    lagi kosong dari sifat Mahakasih yang dislogankanNya dan Pendusta lagi!

    Tapi Quran, Muhammad dan Muslim tetap saja mengklaim bahwa ALLAH itu EKSIS,hadir dimana-mana, bahkan Allah dipercaya telah berkata:

    Kami lebih dekat kepadanya (manusia) daripada urat lehernya (50:16).

    Sayangnya itu hanya klaim kosong. Tidak ada Muslim yang tahu dimana Allah

    berada sebenarnya, dan apa fenomena kedekatan dan kesetiaan Allah terhadap diri

    Muslim. Jangankan Allah ada sedekat urat leher setiap mahlukNya, bercakap-cakap

    satu kalipun tidak pernah Dia lakukan langsung kepada Nabi Terdekat-Nya! Walau

    nama nabiNya sempat disebutkan 4 kali (lewat Jibril, pihak ketiga) dalam seluruh

    Quran, namun tidak seayatpun Allah ada memanggil dirinya secara pribadi,

    berduaan, dan dekat, Hai, (engkau) Muhammad.

    Maka Islam tak dapat merujukkan manifestasi apapun dari kehadiran Allah yang

    bisa disaksikan atau dirasakan oleh Muhammad maupun umatNya. Allah bukan God

    that speak AND manifest Himself.

    Allah-Islam tidak muncul dari eksistensi diriNya seperti yang disifatkan dengan

    istilah kekekalan pada mulanya (In the beginning, lihat Kejadian 1:1, dan

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/akiat-6.jpg
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    23/29

    Yohanes 1:1), melainkan muncul dari Allah-pagan sesembahan orang tuanya,

    paman dan kakeknya dll. yang tidak pernah masuk Islam, dimana salah satu

    ilahnya adalah ALLAH (al-Ilah, Allah Itu, The God). Muhammad tidak pernah benar-

    benar menghardik dan mengusir Ruh Allah (pagan) yang disembah orang-orang

    Arab, kecuali meniadakan sosok fisik dari ilah-ilah selainnya. Ia mungkin jijik

    dengan ketiga dewi Allah al-Allat, al-Uzza, dan Manat yang didampingkan kepadaAllah, tetapi kita tidak melihat bagaimana Allah yang sama bisa tercopot dari dewi-

    dewinya yang dipersekutukan kepadanya. Tampak Muhammad tidak paham bahwa

    patung dan batu dll bisa dihancurkan, namun ruh jahat tetap nongkrong disana

    (atau keluar sesaat), untuk malah kembali lagi untuk mengkonsolidasikan kekuatan

    baru yang berlipat ganda (lihat Matius 12:45).

    Muhammad telah mencampur baurkan jati-diri Allahnya dengan Allah bapaknya

    pamannya- -dan kakeknya, malahan mengadopsikan Allah Arabik kedalam Islam

    bersama dengan segala ritual-pagan seperti yang tampak jelas pada ibadah Haji,

    yang mana tidak dikenal oleh para nabi nabi sebelumnya. Yahweh Elohim telahberfirman secara tandas: Segala allah bangsa-bangsa adalah berhala, tetapi

    YAHWEH lah yang menjadikan langit (1Tawarikh 16:26).

    Kedua pihak berbeda dan terpisah tanpa kesamaan, sejauh langit dengan bumi.

    Dan memang itulah yang harus terjadi diantara dua entitas yang berseberangan

    dalam natur essensi yang paling mendasar.

    Tetapi kini yang kita lihat adalah betapa kesamaan Allah Islam dan Allah-pagan ini.

    Kedua-dua sama namanya, yaitu ALLAH.

    Sama tinggal dalam Bait yang sama, sejak ratusan tahun hidup rukun bersama.Sama ritual Hajinya: thawaf, cium batu, lempar batu dll. Semuanya tidak dianggap

    berdosa, walau sahabat-sahabat Nabi sempat menajisinya sebagai aktifitas berhala.

    Ini tampak pada Hadis Bukhari,

    Diriwayatkan oleh Asim, Saya bertanya kepada Anas bin Malik: Apakah engkau

    tidak senang melakukan Tawaf diantara Safa and Marwa? Ia menjawab, Ya,

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/hajaraswad22.jpg
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    24/29

    sebab itu adalah upacara-upacara pagan dari Jahiliyah sampai Allah menyatakan:

    Sesungguhnyalah! Safa dan Marwa adalah juga simbol-simbol Allah. Maka tidaklah

    berdosa bagi orang yang melaksanakan Haji ke Kabah, atau Umra, melaksanakan

    Tawaf diantara keduanya (Bukhari 2.26, no.710).

    Allah keduanya juga memiliki karakter-inti yang sama, seperti, Dia,Yang sama-

    sama bisu tidak berfirman.

    Yang sama sama ditakuti dan dislogan sebagai Yang Mahakuasa, tapi yang sama-

    sama pula tidak menampilkan ujud kuasanya seperti apa kepada umat Arabnya

    Metamorfosa Allah secara senyap

    Hajar Aswad (Allah?)

    Sesungguhnyalah beda Allah-Islam dengan Allah-Pagan hanyalah satu bentuk

    metamorfosa Godship, keallahan yang tadinya politeistis kini secara misterius

    (tanpa intervensi God itu sendiri) menjadi monoteis! Allah Islam yang Esa

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/hajaraswad11.jpeghttp://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/tawaf31.jpg
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    25/29

    disimbolkan oleh sisa tunggal hasil penghancuran fisik 359 patung ilah-ilah lainnya

    oleh Muhammad di seputar dan didalam Kabah. Muhammad menyisakan satu Batu

    Hitam disudut selatan Kabah yang sebelumnya juga merupakan sesembahan para

    pagan! Tidak ada orang yang tahu kenapa Muhammad menyisakan satu batu-

    wasiat, Batu Hitam ex-berhala yang tentunya tetap berisi ruh-kegelapan. Sama

    halnya tidak ada orang yang tahu kenapa ritual pagan tetap dianut oleh Muhammad

    (dan dinyatakan tidak berdosa) namun kaum pagannya dilarang ikut upacara Haji

    yang aslinya bersumber dari mereka?

    Diriwayatkan Abu Huraira: Pada tahun sebelum ibadah Haji terakhir yang

    ditunaikan oleh Nabi ketika Rasulullah mengangkat Abu Bakr sebagai pemimpim

    rombongan haji, dia (Abu Bakr) mengutus saya kepada sekelompok orang untuk

    sebuah pengumuman: Tak ada orang pagan yang diizinkan untuk melaksanakan

    ibadah Haji sesudah tahun ini, dan tak ada orang yang telanjang yang diizinkan

    melaksanakan Tawaf Kabah (Bukhari 2.26. no.689).

    Tidakkah ini sebentuk pencaplokan budaya dan keagamaan yang sangat buruk dari

    Islam, dimana nama Allah dan ritual kaum pagan diadopsi Islam, namun yang

    orang orang aslinya sendiri ditendang sebagai musyirik? Dan kembali lagi, kenapa

    terjadi tebang-pilih diantara ratusan patung dan batu berhala yang dihancurkan,

    namun menyisakan satu batu Hajar Aswad milik pagan yang malah mendadak

    dianggap suci dan dimuliakan? Terlebih lagi kenapa batu itu harus diciumnya sambil

    memanggil nama Allah kepadanya:

    Labbaik allahuma labbaik (Ya Allah atas panggilanMu aku datang kepadaMu,

    Hadis Muslim 1150)? Ini masalah serius yang tak berjawab.

    Seperti Anas bin Malik diatas, Umar bin Al Khattab pun sampai kebingungan,

    namun kembali harus ikut-ikut arus mencium Hajar Aswad tanpa tahu apa DALIL

    ALLAH, dalil manfaat, dan dalil tujuannya. Umar berkata dalam kondisi limbo:

    Memang aku tahu bahwa engkau hanyalah batu, tidak dapat mendatangkan

    manfaat atau bahaya. Jika bukan karena aku melihat Nabi shallallahu alaihi wa

    sallam menciummu, aku tentu tidak akan menciummu. (Shahih Bukhari 1597 dan

    Muslim 1270).

    Kini Muslim menafikan unsur keberhalaannya. Mereka mendalilkan kehadiran batu

    tersebut sebagai refleksi lambang keberadaan ALLAH Yang Tawhid. Tetapibagaimana keberadaan Allah mungkin dilambangkan oleh satu batu-ex berhala ini?

    Ex-berhala tetap berhala hingga roh-roh (bukan fisik) kandungannya terusir semua

    atau dihancurkan. Jadi bagaimana Allah-pagan tiba tiba bisa direformasikan

    hanya oleh ulah fisik Muhammad yang menghancurkan semua patung berhala

    kecuali SATU? Lalu yang satu itu boleh merepresentasikan ke-Esa-an Allah yang

    satu-satunya, yang berazazkan Tawhid? Setan, ruh, jin dan antek-anteknya masih

    bergentayangan, namun tak satupun dari yang terusik rumahnya itu akan tinggal

  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    26/29

    diam. Mereka mudah sekali bikin konsolidasi di satu-satunya batu yang tidak

    diusik! Sebab kapankah Muhammad pernah mendapat kuasa Allah (yang notabene

    tak membuktikan kuasaNya) untuk mengusir setan? Ia tak berkuasa menengking

    roh jahat, kecuali hanya bisa minta perlindungan Allah untuk pengusiran setan, jin,

    dan tukang sihir (QS.113, 114). Semua ini hanya memperlihatkan betapa tangan

    Sidalang telah mewayangkan satu sosok Tuhan yang ber-metamorfosa dari Allah

    pagan yang tak berkuasa adikodrati. Dan apabila sosok allah itu seperti ada,

    maka ia hanyalah hasil keberhalaan baru yang sempat dicurigai sesaat oleh Anas

    dan Umar belaka, namun yang akhirnya tenggelam kembali dalam penyihiran

    Muhammad yang masih bernostalgia ke tradisi moyang pagan Jahiliyah yang dulu!

    Sebenarnya hampir semua orang bisa percaya bahwa setan dan roh gelap itu eksis.

    Tak ada yang mempersoalkannya. Mereka melihat atau merasakan sendiri

    manifestasinya dalam banyak bentuk yang riil, seperti gejala-gejala medium, sihir,

    tenung, penampakan arwah, kerasukan setan, exorcist dll., dengan gejala yang

    destruktif, total perubahan pribadi, ucapan/ jeritan dan perilaku mengerikan, dll.Ketika Yesus bertanya kepada seorang yang kerasukan roh jahat di Gerasa: Siapa

    namamu? Jawabnya: Namaku Legion, karena kami banyak (Markus 5:9). Dikala

    itu satu legion Romawi terdiri dari sekitar 6000 orang, dan dalam hal ini yang

    berbicara bukan lagi si korban yang kerasukan, melainkan bala legion setan yang

    menguasai diri korban, menghilangkan pribadi aslinya, dan menggantikannya!

    Dalam kasus lain, Yesus dihadapkan dengan seorang anak laki-laki yang kerasukan,

    dimana serangan setan sering membanting sang anak ketanah, lalu mulut berbusa,

    gigi bekertakan, dan tubuh kejang-kejang. Seringkali roh mendadak menyeretnya

    kedalam api atau air demi untuk membinasakannya (Mark 9: 14:27). Semua roh

    jahat yang dihadirkan itu ditengking oleh kuasa Firman Yesus, dan mereka keluardengan bergemetaran!

    Nah, jikalau setan mampu bermanifest dan memperlihatkan kerajaannya, maka

    sewajarnya Tuhan lebih mampu dan PERLU menunjukkan keberadaan-Nya yang

    eksis, berdaulat, menyapa dan mengayomi umatNya dalam kasihNya. Dan itulah

    yang memang Elohim perlihatkan disepanjang sejarah kenabian hingga Yesus, yang

    tidak sekalipun dipertunjukkan Allah kepada Muhammad dan kaum Arabnya. Simak

    secara hening keberadaan Tuhan Alkitab yang eksis, datang berinteraksi dengan

    para nabiNya, yang juga ditegaskan di Quran, apalagi di Alkitab.

  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    27/29

    ADAM, ketika Tuhan berkata: Hai Adam(QS.2:33, 35; 7:19; 20:117, 120 dll) IBRAHIM, banyak monolog dan dialog terjadi langsung a.l Hai Ibrahim,

    sungguh engkau telah benarkan mimpi itu (QS.37: 104 ff).

    MUSA, bahkan telah berbicara face to face dengan Tuhan: Dan Allah telahberbicara kepada Musa dengan langsung (QS. 4:164). Apalagi di Akitab.

    Banyak sekali dialog Tuhan bersama Musa, seperti memperkenalkan namaNya

    dan menuntunnya melawan Firaun (walau versi Quran berbeda dengan

    Alkitab), misalnya: ia (Musa) dipanggil: Hai Musa. Sesungguhnya Aku inilah

    Tuhanmu Aku ini adalah Allah (QS.20:11 ff).

    Firman Elohim kepada Musa: AKU ADALAH AKU Beginilah kaukatakan

    kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu

    Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: YAHWEHitulah nama-Ku untuk

    selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun (Keluaran 3:14, 15).

    ISA/ YESUS, disini bukan main banyaknya Yesus berkomunikasi dengan Elohim!Cukup dikutip dari Injil untuk dua kejadian dahsyat yang berbeda, dimana Bapa

    Sorgawi muncul menampakkan keberadaanNya dihadapan saksi-saksi mata:

    http://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/baptism-with-holy-spirit1.jpghttp://bacabacaquran.files.wordpress.com/2013/02/akiat7.jpg
  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    28/29

    terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: INILAH ANAK-KU yang

    Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan. (Matius 3:16-17).

    Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: INILAH ANAK-

    KU yang Kupilih, dengarkanlah Dia. (Lukas 9:35). Adakah yang mendengar

    Dia?

    Dan Yesus telah menegaskan dengan pelbagai cara betapa eksistensi dan substansi

    ILAHI/ketuhanan ada dalam diriNya, dengan berkata:

    Aku dan Bapa adalah satu .

    Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa (Yoh 10:30, 14:9)

    Akhir kata, sesungguhnyalah keberadaan Allah adalah kosong, dan ini diakui diam-

    diam dalam Buku yang tidak diedarkan lagi, yang berjudul The Message of theQuran yang setelah disertifikasi oleh Al-Azhar Al-Sharif Islamic Research Academy

    di Cairo (pada tanggal 27 Desember 1998), diakuilah oleh otoritas dengan rasa

    berat bahwa tidak ada bukti apapun untuk keberadaan Allah, dan memang tidak

    mungkin membuktikan-Nya.

    Untuk siklus berulang, Muslim mungkin tetap saja mengklaim bahwa ALLAH itu

    EKSIS, hadir dimana-mana, bahkan Allah dipercaya telah berjanji:

    Kami lebih dekat kepadanya (manusia) daripada urat lehernya (50:16).

    Kalau begitu, tibalah saatnya Muslim melihat sendiri betapa keunggulan kedekatan

    Allah telah dikalahkan oleh setan, karena Muhammad juga berkata seenaknya:

    Setan mengalir ditubuh anak-anak Adam seperti darah manusia beredar

    ditubuhnya (Shahih Bukhari 3.33.255).

    Maka Ali Sina pun berkata: Islam itu seperti bawang. Anda mau tahu isinya lalu

    Anda buka dia lapis demi lapis hingga yang terakhir, dan paling akhir Anda tidak

    menemukan apa-apa!

    Demikianlah saudara Akiat dan kawan kawan.

    Selamat untuk Anda-Anda yang tidak memilih Tuhan yang kosong.

    Tuhan Elohim menyertai dan mencerahi Anda semua yang mencari kebenaran

    substansiNya!

    Amin.

  • 7/30/2019 Mualaf Bertanya, Allah vs Yahweh

    29/29